I. PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang Anggrek merupakan tanaman bunga hias yang bunganya indah.Anggrek
sudahdikenal sejak 200 tahun lalu dan sejak 50 tahun terakhir mulai dibudidayakan secara luas di Indonesia (Yulianti, 2013).Indonesia memiliki sekitar sepuluh ribu spesies anggrek. Kekayaan plasma nutfah ini harus dimanfaatkan bagi pemuliaan tanaman anggrek. Kegiatan persilangan terus dilakukan untuk mendapatkan jenis dan kultivar baru sehingga akan semakin meramaikan produksi dan pemasaran anggrek (Sutiyono, 2009). Masa depan usaha budidaya terutama pada pembesaran anggrek sangat prosfektif dilihat dari penawaran dan permintaan, hingga saat ini persediaan produk anggrek lebih kecil dari pada permintaan pasar, di kebun-kebun anggrek (nursery) selalu terjadi kekurangan produk anggrek yang akan di jual, baik botolan, kompot, seedling, tanaman remaja, maupun tanaman berbunga dalam pot(pot plant). Penyebab kekurangan produk anggrek tersebut adalah permintaan yang terus meningkat dan tidak disertai dengan penyediaan produk anggrek ini, dapat dikatakan bahwa lahan
produksi anggrek belum bisa memenuhi permintaan pasar, berarti
peluang usaha pembesaran anggrek sangat besar bagi para pendatang baru, setiap tahun beratusan jenis silangan anggrek baru selalu dihasilkan untuk melengkapi koleksi anggrek sekaligus untuk mengantisipasi tingkat kejenuhan pasar(Setiawan, 2009).
Kebun Wisata Pasirmukti adalah salah satu wisata agro di Indonesia.Wisata agro memiliki arti suatu bentuk kegiatan
pariwisata yang memanfaatkan usaha
pertanian sebagai obyek wisata yang bertujuan untuk menambah pengetahuan dan pengalaman di bidang pertanian, dengan demikian usaha pertanian tidak hanya sebagai sumber penghasilan komoditi untuk memenuhi kebutuhan pangan tetapi juga berfungsi sebagai pemenuhan kebutuhan pendidikan dan pembelajaran, di Kebun Wisata Pasirmukti terdapat beberapa paket wisata yang ditawarkan terhadap pengunjungnya dan salah satu paket yang ditawarkan tersebut adalah Agrojunior, komoditi yang ditawarkan dalam paket Agrojunior adalah tanaman hias anggrek, pemasaran anggrek di Kebun Wisata Pasirmukti adalah berupa bibit atau split, prospek pasar tanaman anggrek di Kebun Wisata Pasirmukti ini sangat bagus, karena dari tahun ke tahun peminat dari paket Agrojunior ini semakin meningkat, untuk menjaga persediaan bibit anggrek tersebut maka perusahaan
harus melakukan
perencanaan yang tepat terhadap kuantitas dan kontiniuitas bibit anggrek sehingga produk yang di hasilkan berkualitas dan kontiniu.Oleh karena itu manajemen produksi bibit anggrek sangat diperlukan di Kebun Wisata Pasirmukti. Menurut Assauri, (1999) Manajemen produksi merupakan kegiatan untuk mengatur dan mengkoordinasikan penggunaan sumber-sumber daya yang berupa sumber daya manusia, sumber daya alat, sumber daya dana serta bahan secara efektif, untuk menciptakan dan menambah kegunaan (utility) suatu barang atau jasa. Manajemen produksi merupakan proses pencapaian dan pengutilisasian sumber-sumber daya untuk memproduksi dan menghasilkan barang-barang atau jasajasa yang berguna sebagai usaha untuk mencapai tujuan dan sasaran organisasi. 2
Organisasi-organisasi tersebut dapat berupa perusahaan pabrik, atau industry manufaktur, rumah sakit, universitas, toko serba ada, pasar swalayan, perbengkelan dan lain sebagainya,(Assauri, 1999).
1.2.
Tujuan Adapun tujuan dari pelaksanaan Pengalaman Kerja Praktek Mahasiswa
(PKPM) dan penyusunan laporan ini adalah: 1. Menambah wawasan, pengetahuan, serta keterampilan tentang teknik dan manajemen produksi bibit anggrek di PT. Kebun Pasirmukti. 2. Bagaimana kegiatan manajemen produksi yang dilakukan oleh Kebun Wisata Pasirmukti terhadap bibit anggrek.
3
II.
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Perkembangan Pasar Anggrek Tanaman
hias
merupakan
salah
satu
komoditi
hortikultura
yang
terusmeningkat permintaannya baik di pasar domestik maupun di pasar Internasional. Faktor-faktor penting yang mempengaruhi peningkatan permintaan akan kebutuhan tanaman hias adalah meningkatnya jumlahpenduduk, meningkatnya pendapatan masyarakat,perkembangan sektor pariwisata, pertumbuhan industri bunga dan tanaman hias serta terciptanya suasana lingkungan yang nyaman, sejuk dan indah.Peningkatan jumlah permintaan juga dipengaruhi oleh adanya perayaan harihari besar keagamaan seperti Idul Fitri, Natal, lmlek dan Tahun Baru (Warnaningsih, 2004). Salah satu komoditi hortikultura yang mempunyai nilai ekonomis tinggi dan mempunyai
sejumlah
keistimewaan
dibandingkan
tanaman
hias
bunga
lainnya.Tanaman anggrek banyak digemari masyarakat karena bunga anggrek mempunyai keindahan bentuk, ukuran, warna dan tekstur yang bervariasi membuat anggrek semakin menarik dan mengagumkan serta rajin berbunga.Selain sebagai tanaman pot berbunga indah anggrek juga dikenal sebagai bunga potong dengan fase hidup kira-kira 5 sampai 14 hari, hal ini yang membuat anggrek memiliki nilai ekonomis yang tinggi dan sangat berpotensi untuk dikembangkan (Warnaningsih, 2004). Perhatian masyarakat terhadap tanaman anggrek makin lama makin meningkat bila dibandingkan dengan beberapa tahun yang lalu, minat masyarakat
4
untuk membudidayakan anggrek dengan tujuan komersial tampak semakin besar, mengingat anggrek mempunyai pasaran yang cukup luas di dalam negeri maupun di luar negeri, sehingga anggrek menjadi salah satu primadona di Indonesia. Jenis anggrek komersial yang diusahakan di Indonesia adalah Dendrobium,Phalaeonopsis vanda, Cattleyadan Oncidium. Permintaan akan anggrek dan tanaman hias lainnya terus meningkat. Tanaman anggrek memiliki peluang besar untuk diprioritaskan bagi perkembangan pasar tanaman hias.(Warnaningsih, 2004). Spesies anggrek di Indonesia lebih kurang 5.000 spesies yang tersebar di beberapa
propinsi.
Keadaan
inimerupakanpeluangbagipengembanganbagi
pembudidayaan tanaman hiasbunga anggrek di Indonesia dalamupaya peningkatan kesejahteraan, memperluas lapangan kerja menambah devisa negara dan memiliki fungsi lain yang menyegarkan dan menyemarakkan lingkungan hidup.Potensi pasar yang
cukup
baik
ini
seharusnya
dapat
membuatpetani
anggrek
berusahameningkatkanproduksinya dan mendorong para pengusaha anggrek untuk berusaha memperluas pangsa pasarnya di dalam maupun di luar negeri (Warnaningsih, 2004). Melihat besarnya propek perkembangan permintaan komoditi bunga anggrek di pasar domestik maupun pasar Internasional akan membuka peluang pasar yang baik bagi para produsen bunga anggrek, untuk memanfaatkan potensi tersebut diperlukan upaya-upaya yang lebih sistematis dan terpadu mulai dari pengadaan sarana produksi dan pemasarannya, serta didukung oleh mulai membaiknya kondisi perekonomian sehingga dapat bersaing secara kompetitif dengan bunga anggrek dari negara lain(Warnaningsih, 2004). 5
2.2.
Klasifikasi Tanaman Anggrek Dendrobium
Kingdom
: Planthae (dunia tumbuhan)
Divisio
: Spermatophyta (tumbuhan berbiji)
Subdivisi
: Angiospermae (biji tertutup)
Kelas
: Monocotyledonae (biji tunggal)
Ordo
: Orchidales (bangsa anggrek-anggrekan)
Family
: Orchidaceae (keluarga anggrek-anggrekan)
Subfamili
: Epidendroideae
Genus
: Dendrobium
Spesies
: Dendrobium sp
Anggrek Dendrobiumditemukan pada tahun 1800 oleh Olof Swartz seorang ahli botani yang terkenal.Anggrek Dendrobiumberasal dari dua kata yaitu Dendroyang berarti batang dan Biumyang berarti hidup, walaupun tidak memiliki daun dan hanya memiliki batang, Dendrobiumtetap hidup selama batangnya hijau(Sandra,2002). Menurut Gunawan, (2007) Tanaman anggrek dapat dibedakan berdasarkan sifat hidupnya yaitu: a. Anggrek epifit Anggek epifit adalah jenis anggrek yang menupang pada tanaman lain, akar anggrek ini tidak mengambil nutrien dari tanaman yang di tumpanginya sehingga tidak merugikan, untuk hidupnya anggrek ini memerlukan naungan karena tergolong tidak tahan terkena terik sinar matahari.
6
b. Anggrek semi epifit Anggrek semi epifit adalah jenis anggrek yang menempel pada tanaman lain dan tidakmerusak tanaman yang ditumpangi akar lekatnya juga berfungsi seperti akar udara yaitu untuk mencarimakanan untuk berkembang. c. Anggrek Terrestrial Anggrek Terrestrial juga disebut anggrek tanah karena anggrek ini hanya bisa hidup di tanah atau media buatan yang diletakkan di tanah pada tempat yang terbuka. Perbanyakan tanaman merupakan bagian dari budidaya tanaman anggrek, pada
umumnya
tanaman
dapat
diperbanyak
secara
generatif
dan
vegetatif.Perbanyakan generatif adalah perbanyakan yang dilakukan dengan menggunakan biji yang di dahului dari penyerbukan bunga, sedangkan perbanyakan vegetatif adalah perbanyakan yang menggunakan bagian-bagian tubuh tanaman seperti batang, daun, akar, tangkai bunga, pemisahan rumpun. Khusus untuk tanaman anggrek metode perbanyakan vegetatif yang dapat dilakukan adalah stek batang, pembelahan rumpun, penggunaan pseudobulp dan keiki(pemisahan rumpun yang keluar dari ruas tanaman yang berada agak jauh dari pangkal tanaman(Gunawan, 2007). Anggrek Dendrobium secara alami tumbuh pada habitatnya sebagai anggrek epifit yaitu anggrek yang tumbuh menumpang pada batang pohon, namun tidak merugikan tanaman yang ditumpanginya.Anggrek Dendrobium yang dibudidayakan umumnya ditumbuhkan dalam pot tanah atau pot plastik atau sejenisnya dengan menggunakan media tumbuh seperti pakis, arang, sabut kelapa dan kulit pinus.Dendrobium merupakan anggrek yang sangat populer sebagai bunga pot karena 7
produksi bunga cukup tinggi, warna bunga indah dan bervariasi, bentuk bunga menarik, tahan lama sebagai bunga potong, mudah perawatannya, dan mudah diperbanyak(Sandra,2002). Anggrek Dendrobium termasuk ke dalam famili Orchidaceae, merupakan salah salah satu tanaman anggrek yang tersebar luas di hutan tropis.Salah satu keunggulannya adalah warna kuntum bunga yang tidak mudah pudar dan kuntum bunganya tidak mudah layu serta rontok.Jenis anggrek Dendrobium ini memiliki morfologi (bentuk dan struktur) yang sangat beragam yakni ukuran bunga, bentuk bunga, warna dan panjang tangkainya (Sandra, 2002). 2.3. Morfologi Tanaman Anggrek Dendrobium Anggrek memiliki akar udara yang dapat menyerap air dari udara, akar udara pada anggrek memiliki zat hijau daun sehingga dapat berfotosintesis, sebagian anggrek juga memiliki pemisahan rumpun semu pada batang atau pangkal daun (pseudobulb).Akar anggrek lunak, mudah patah, ujungnya meruncing, lengket, dan licin saat dipegang (Gunawan,2007). Batang anggrek Dendrobiumtermasuk simpodial, yaitu batang yang pertumbuhannya terbatas dan tidak memiliki batang utama.Bunga anggrek tipe simpodial keluar dari ujung batang dan berbunga kembali dari pemisahan rumpun yang tumbuh.Pada anggrek simpodial ini terdapat penghubung yang disebut rhizome atau batang di bawah tanah, dari rhizome ini akan tumbuh tunas atau pemisahan rumpun baru (Gunawan,2007).
8
Dendrobiumtermasuk anggrek yang memiliki daun lebar. Bentuk daun yang lebar membuat proses fotosintesis dan transpirasi semakin cepat. Kondisi inimembuatDendrobiummenjadi lebih cepat berbunga dibandingkan dengan anggrek yang berdaun sempit sepertiRenanthera matutina dan Vanda kookeriana (Setiawan, 2009). Bunga anggrek Dendrobium mempunyai aneka macam bentuk, warna, dan ukuran.Warna dasar anggrek Dendrobium yang telah di temui yaitu putih, ungu, merah, kuning, hijau, biru, hitam, cokelat, dan kombinasi dari warna-warna dasar tersebut. Bunga anggrek Dendrobium yang telah mekar bisa bertahan lebih dari 30 hari(masih berada di dalam pot) dan setiap tangkainya memiliki lebih dari 20 kuntum bunga yang tersusun rapid an indah(Setiawan, 2009). 2.4.
Syarat Tumbuh Anggrek Dendrobium
a. Ketinggian tempat Pertumbuhan anggrek Dendrobiumakan tumbuh optimal pada lokasi kurang dari 400 M dpl.Dendrobium umumnya lebih menyukai daerah panas dari pada daerah dingin, etapi beberapa jenis Dendrobium hanya bisa tumbuh di daerah
dingin
misalnya Dendrobium nabile (Setiawan, 2009). b. Cahaya Dendrobium
bersifat epifit
yaitu menompang pada tanaman lain,
Dendrobium hanya membutuhkan intensitas cahaya dan lama penyinaran terbatas. Besarnya intensitas cahaya yang di butuhkan yaitu sekitar 1.500-3.000 fc. Sebagai pembanding saat matahari terik di siang hari, kisaran intensitas cahaya matahari
9
sekitar 7.000-10.000 fc sehinggaDendrobium membutuhkan naungan seperti paranet (Setiawan, 2009).
c. Kelembaban Kelembaban yang diinginkan anggrek Dendrobium berkisar antara 60%- 85% dengan kisaran itu maka penguapan pada siang hari bisa dicegah, sedangkan pada malam hari kelembaban tidak boleh melebihi 70 % untuk menekan agar tanaman tidak mudah terserang hama penyakit. Hal itu dapat dilakukan dengan caramerawat media agar tidak terlalu basah (Setiawan, 2009). d. Suhu Suhu udara sangat mempengaruhi proses metabolisme tanaman. Suhu udara tinggi memacu proses metabolisme, sedangkan suhu udara rendah memperlambat laju metabolism. Pertumbuhan Dendrobium membutuhkan suhu rata-rata 250C - 270C, dengan suhu siang sebaiknya 270C - 300C dan suhu pada malam hari sebaiknya 200C - 230C (Setiawan, 2009) e. Ketersediaan air Lokasi tempat budidaya anggrek Dendrobium harus memiliki ketersediaan air
yang cukup, hal tersebut merupakan syarat mutlak saat musim kemarau.
Dendrobium memang menyukai air tapi tidak boleh berlebihan, air diperlukan saat pertumbuhan vegetatif laju pesat, dan pada saat tanaman belum berbunga. Namun keperluan air berkurang saat tangkai bunga tumbuh sampai bunga mekar(Setiawan, 2009). f. Angin 10
Pertukaran udara yang baik, lancar, dan teratur sangat mendukung proses pemeliharaan anggrek, namun angin yang bertiup terlalu kencang dapat mengganggu pertumbuhan bunga anggrek, keadaan anginyang baik angin yang bertiup sepoi-sepoi sehingga menciptakan goyangan lembut pada daun dan tangkainya serta aman untuk bunga anggrek (Setiawan, 2009). 2.5. Aspek Produksi A. Teknik pembibitan dari perbanyakan vegetatif Perbanyakan secara vegetatif ini umumnya bisa menghasilkan keturunan yang sifatnya sama dengan induknya, jikaada penyimpangan, hal ini disebabkan oleh faktor luar, seperti pemupukan. Faktor ini bisa menyebabkan ukuran tanaman atau ukuran bunga menjadi lebih besar. Perbanyakan vegetatif dilakukan dengan cara mengambil bagian tanaman lalu menanamnya secara terpisah dari induknya, (Soeryowinoto, 1977). 1.
Perbanyakan tanaman dengan menggunakan stek Perbanyakan anggrek menggunakan teknik stek merupakan cara perbanyakan
vegetatif menggunakan batang atau tunas. Perbanyakan anggrek cara ini biasanya dilakukan pada tanaman anggrek berbatang satu atau anggrek jenis monopodial, serta pada tanaman dengan cara hidup terestrial, seperti anggrek Arachnis sp.Vanda terestrial, maupun Aeridachnis sp.Cara melakukan perbanyakan tanaman anggrek menggunakan teknik stek ini bisa dilakukan dengan mengambil bagian tanaman yang tingginya sudah mencapai dua meter atau lebih. Batang tanaman tersebut dipotong kira-kira 80 cm dari pucuk tanaman.Bekas potongan batang tersebut dioles perangsang akar denganRooton F, kemudian ditanam pada media tanam. Pada umur 11
dua bulan bagian pangkal batang yang ditanam tersebut akan tumbuh akar dan biasanya disertai dengan munculnya tunas-tunas baru, dengan demikian proses perbanyakan anggrek tersebut bisa dikatakan berhasil, (Soeryowinoto, 1977). 2.
Perbanyakan dengan pemisahan rumpun Pemisahan rumpun dilakukan pada anggrek berbatang banyak (simpodial).
Contohnya Cattleya, Cymbidium, Dendrobium, dan Oncidium. Perbanyakan anggrek simpodial dilakukan dengan carapemisahan rumpun.Pemisahan rumpun dapat dilakukan bila pot telah penuh dan padat oleh tunas baru.
Tunas dari tanaman
anggrek dipisahkan dari tanaman induknya.Semua akar yang tidak aktif atau akar tua dibuang
sehingga
pemisahan
rumpun
tampak
seperti
tidak
berakar.
Cara penanamannya, dasar pot diisi dengan pecahan batu-bata atau genting setinggi sepertiga bagian, di atasnya diisi lagi dengan media tumbuh setinggi sepertiga bagian, pemisahan rumpun tersebut ditanam dengan mengatur posisi. Pemisahan rumpun yang paling tua diletakkan menempel pada bibir pot bagian pinggir atas, sehingga pertumbuhan tunaspemisahan rumpun dapat mengisi seluruh permukaan bagian pot, jika pemisahan rumpun yang tua diletakkan dibagian tengah pot maka pertumbuhannya tidak akan seimbang. Sebelum pemisahan rumpun ditanam, luka bekas potong dicelupkan sekilas dalam larutan fungisida atau bakterisida.Penyiraman dilakukan kurang lebih 3-4 hari setelah penanaman dan pemupukan dilakukan kurang lebih seminggu setelah penanaman (Soeryowinoto, 1977). B. Pemeliharaan Tanaman 1. Penyiraman 12
Penyiraman dilakukan dengan menggunakan sprayer yang mempunyai nozle halus dan harus hati-hati, terutama pada bulan pertama perawatan kompot, diusahakan jangan sampai terjadi kelebihan air yang dapat mengakibatkan tanaman menjadi busuk.Penyiraman dilakukan 2 kali sehari, jika musim kemarau penyiraman bisa dilakukan 3 kali sehari (Setiawan, 2009). 2. Pemupukan Tanaman muda yang berada dalam kompot berada pada fase pertumbuhan vegetatif, pada fase ini biasanya pembentukan akar.Batang dan daun, berlangsung dengan sangat cepat sehingga kebutuhan unsur nitrogen bagi tanaman muda juga meningkat. Pupuk yang diberikan dalam fase vegetatif yaitu pupuk yang memiliki unsure NPK 32:10:10 dengan takaran 1 gram per liter air per minggu, disamping pemberian pupuk organik, pupuk organik cair juga dapat ditambahkan seperti Albatros, Alaska, Bioplasma, Top Soil diberikan secara bergantian sampai tanaman muda berumur 4-6 bulan (Setiawan, 2009). C. Pengendalian hama dan penyakit Menurut Setiawan, (2009) agar dapat tumbuh dengan baik , perlu dilakukan pengendalian hama dan penyakit bagi tanaman muda dalam kompot. 1. Hama Serangan hama terjadi yaitu serangan serangga. Belalang, ulat dan keong, umumnya hama tersebut akan mengisap dan memakan daun serta akar tanaman muda.Untuk pengendalian hama dari golongan serangga, biasanya di gunakan insektisida seperti decis dengan dosis 0,5 ml per liter air, curacron atau supracide dengan dosis 1-2 ml per liter air, untuk pencegahan digunakan insektisida yang di 13
berikan selama 3-4 minggu sekali, jika terjadi serangan pemberian insektisida dilakukan selama 7-10 hari sekali. Pengendalian tungau digunakan akarisida seperti kelthane dengan takaran 1-2 mlper liter air untuk pencegahan dan pemberantasan tungau pemberiannya sama dengan serangga. Pengendalian hama keong, biasanya digunakan
antikeong seperti matadex dan snailex.
Serangan hama ini terjadi
terutama pada saat musim hujan karena hama keong akan berkembangbiak dengan cepat. 2. Penyakit Penyakit pada anggrek biasanya disebabkan oleh jasad renik seperti cendawan, bakteri dan virus, untuk mengatasi serangan cendawan digunakan fungisida,seperti dithane M-45, Benlate, Thiram, dan Physan selain untung mengatasi cendawan fungisida Physan juga berfungsi untuk mencegah serangan dari bakteri dan mampu mencegah timbulnya lumut di permukaan media tanam pada saat musim hujan, fungisida diberikan 1-10 hari sekali saat musim hujan dan diluar musim hujan cukup sebulan sekali. Pengendalian bakteri dilakukan jika serangan cukup berat yaitu serangan bakteri pathogen, pengendalian dengan cara pemberian antibiotik. Penyakit yang disebabkan oleh virus hingga saat ini belum ada obatnya sehingga tanaman yang terserang virus tersebut biasanya akan segera dimusnahkan dengan cara di bakar.
D. Panen
14
Tanaman muda atau bibit anggrek yang siap di panen berumur 6 bulan, dengan kriteria yaitu tanaman muda dalam kompot sudah penuh dan tidak ada lagi tempat untuk tumbuhnya tunas baru, tanaman muda sudah tumbuh merata dengan ketinggian 6 cm. Menurut Setiawan, (2009) pada umumnya tanaman tanaman muda dalam kompot akan siap dijual atau di panen bila telah memenuhi beberapa persyaratan, secara umum kondisi tanaman muda dalam kompot yang siap di jual sebagai berikut: 1)Usia tanaman muda dalam kompot sekitar 4-6 bulan.2)Setiap kompot memiliki 3040 bibit atau tanaman muda. 3) Ketinggian rata-rata tanaman muda telah mencapai 46 cm. 4)Untuk tanaman yang memiliki pseudobulb sebagian besar tanaman muda telah memiliki tunas yang baru.5) Khusus untuk Phalaenopsis ukuran daun rata-rata 3-4 cm.Kondisi kompot yang semula masih memiliki cukup tempat untuk tumbuhnya tunas muda, sekarang telah penuh. Tanaman kompot memiliki nilai jual yang lebih tingggi beberapa kali lipat dari bibit botolan karena harga ini termasuk biaya perawatan.
15
2.6. Manajemen Produksi Pembibitan Anggrek Manajemen
produksi
merupakan
kegiatan
dalam
mengatur
dan
mengelolafaktor-faktor produksi yang ada dalam mengolah bahan mentah menjadi barang jadi berupa produk dan jasa. Menurut Handoko, (1997) Manajemen Produksi merupakan usaha-usaha pengelolaan secara optimal penggunaan sumber daya atau faktor produksi, tenaga kerja, mesin-mesin peralatan dan bahan mentah dan sebagainya dalam proses transformasi bahan mentah dan tenaga kerja menjadi berbagai produk ataupun jasa. Fungsi manajemen produksi terdiri dari fungsi perencanaan produksi, fungsi pengorganisasian, fungsi pelaksanaan proses produksi dan fungsi pengawasan dari mutu produk dan fungsi manajemen produksi ini bertujuan untuk menghasilkan produk yang kontiniu dan berkualitas. Menurut Assauri, (1999) Fungsi dari manajemen produksi terdiri dari: 1. Perencanaan produksi Perencanaan merupakan salah satu fungsi
dari
manajemen, dalam
perencanaan ditentukan usaha-usaha atau tindakan-tindakan yang akan di ambil oleh pimpinan perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan, dengan mempertimbangkan masalah-masalah yang timbul di masa yang akan datang. Perencanaan produksi terdiri dari : 16
a. Perencanaan produk Perencanaan produk menyangkut perencanaan kapasitas produk yang akan di produksi. b. Perencanaan kualitas produk Perencanaan kualitas produk menyangkut dengan kualitas produk yang akan di produksi. c. Perencanaan fasilitas Perencanaan fasilitas menyangkut tentang fasilitas-fasilitas yang akan di gunakan dalam proses produksi sehingga dihasilkan suatu produk. d. Perencanaan lokasi Perencanaan lokasi merupakan perencanaan tata letak proses produksi karena lokasi dapat mempengaruhi tingkat penjualan produk. e. Perencanaan bahan baku Perencanaan bahan baku merupakan perencanaan bahan baku yang akan digunakan dalam proses produksi dan juga pemasok dari bahan baku yang akan digunakan. f. Perencanaan jadwal produksi Perencanan jadwal produksi merupakan perencanaan waktu yang akan dilakukan untuk melakukan proses produksi sehingga tetap menjaga persediaan produk. g. Perencanaan pemasaran produk Perencanaan pemasaran produk menyangkut kapan produk akan di pasarkan dan siapa pasar sasaran produk. 17
h. Perencanaan tempat produk yang telah diproduksi atau pergudangan Perencanaan tempat produk yang telah diproduksi atau pergudangan sangat di perlukan sebagai tempat penyimpanan produk sementara sebelum dilakukan penjualan untuk menjaga produk dari kerusakan. 2. Pengorganisasian Adalah proses pengelompokan orang, alat, tugas, tanggung jawab ataupun wewenang dengan cara tertentu sehingga tercipta organisasi yang dapat digerakkan sebagai satu kesatuan dalam mencapai tujuan yang telah di tentukan. 3. Pelaksanaan proses produksi Pelaksanaan proses produksi dalam manajemen produksi mencakup bagai mana pelaksanaaan proses produksi, bagaiman sifat pelaksanaanproses produksi tersebut. Sifat proses produksi terdiri dari : a. Proses produksi yang terputus-putus Perencanaan produksi dalam perusahaan yang mempunyai proses produksi terputus-putus, dilakukan berdasarkan jumlah pesanan yang diterima, karena kegiatan produksi yang dilakukan sesuai denngan pesanan maka jumlah produksnya biasanya sedikit atau relatif kecil. b. Proses produksi yang terus-menerus Perencanaan produksi pada perusahaan yang mempunyai proses produksi secara terus-menerus, dilakukan berdasarkan ramalan penjualan, hal ini karena kegiatan produksi tidak dilakukan berdasarkan pesanan akan tetapi untuk memenuhi pasar, dan jumlah yang besar serta berulang-ulang. 4. Pengawasan mutu 18
Kegiatan pengawasan mutu sangat banyak, karena semua pengaruh terhadap mutu harus dimasukkan dan diperhatikan, secara garis besar pengawasan mutu dapat dibedakan atau dikelompokkan kedalam 2 tingkatan yaitu: a. Pengawasan selama pengolahan (proses) Pengawasan yang dilakukan yaitu selama proses produksi termasuk pengawasan atas bahan-bahan yang akan digunakan terhadap proses. b. Pengawasan atas barang hasil yang telah diselesaikan Walaupun telah di adakan pengawasan mutu dalam tingkat-tingkat proses, belum menjamin bahwa tidak ada hasil yang rusak atau kurang baik, untuk menjaga agar hasil yang cukup baik atau sedikit rusak perlu dilakukan lagi pengawasan terhadap hasil akhir atau produk selesai.
19
III.
METODE PELAKSANAAN
3.1. Waktu dan Tempat
Laporan ini disusun berdasarkan hasil Kegiatan Pengalaman Kerja Praktek Mahasiswa( PKPM )di Kebun Wisata Pasirmukti, terletak di Jl Raya Tajur Pasirmukti Km 4, Citeureup – Bogor, Provinsi Jawa Barat. Kegiatan PKPM ini dimulai pada tanggal 23 Maret – 30Mei 2015. 3.2.
Alat Dan Bahan
3.2.1. Alat yang digunakan dalam produksi bibit anggrek yaitu: Gunting Pot tanah Pot plastik Pingset Nampan Handsprayer 3.2.2. Bahan yang digunakan dalam produksi bibit anggrek yaitu: Bibit anggrek Media sabut kelapa Media pakis
20
Media arang Karet Dithane-45 Curacron Pupuk anggrek ( hayponex) 3.3.Ruang Lingkup Penulisan Laporan Tugas Akhir
ini mencangkup seluruh kegiatan yang
dilakukan dalam manajemen produksi bibit anggrek Dendrobium. 3.4. Data dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penyusunan laporan PKPM ini adalah data primer dan sekunder.Data primer diperoleh dari pelaksanaan kegiatan dilapangan, diskusi, dan dokumentasi foto sebagai pelengkap data primer.Sedangkan data sekunder berasal dari literatur yang diberikan oleh perusahaan dan buku-buku penunjang, serta data-data dari internet yang berhubungan dengan judul laporan.
21
3.5.
Metode Pengumpulan Data Dalam pelaksanaan PKPM di Kebun Wisata Pasirmukti pengumpulan data
yang akan dilakukan menggunakan metode sebagai berikut: 1. Wawancara Pengumpulan data yang diperlukan terhadap penyusunan laporan tugas akhir dengan melakukan tatap muka dan tanya jawab langsung dengan orang-orang yang terlibat dalam pengelolaan Kebun Wisata Pasirmukti 2. Observasi Pengumpulan data yang diperlukan terhadap penyusunan Laporan Tugas Akhir dengan melakukan pengamatan langsung terhadap Pengelolaan Kebun Wisata Pasirmukti. Pengumpulan data dengan metode ini menggunakan pertolongan alat indera. 3. Dokumen Pengambilan data melalui dokumen tertulis maupun elektronik dari Kebun Wisata Pasirmukti. Dokumen ini diperlukan unutk mendukung kelengkapan data yang lain dalam penyusunan Laporan Tugas Akhir. Contohnya mengunduh dokumen yang terdapat di website Kebun Wisata Pasirmukti.
22
IV.
4.1.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Gambaran Umum Perusahaan
4.1.1. Sejarah Perusahaan Berawal dari cinta terhadap tanaman, Ny. Emily Turangan-Senduk, pendidikan Fakultas Pertanian UGM, mengembangkan hobi berkebun di Desa Pasirmukti,
Kecamatan
Citeureup,
Kabupaten
Bogor.Setelah
uji
coba
terhadapbeerapa jenis tanaman, antar lain cengkeh, bunga anggrek, tanaman hias, dan buah yang dilakukan pada tahun 1985, dengan luas lahan 5 Ha, diketahui bahwa kondisi lahan berbatu dan tidak produktif. Kecintaan Ny. Emily Turangan-Senduk terhadap tanam menanam tetap mengakar. Lahan yang tidak produktif tersebut secara bertahap dapat dihijaukan dengan cara menjaga pelestarian sumber daya alam, fungsi lingkungan hidup, memelihara tata air dengan membuat kolam-kolam tadah air hujan, sehingga dari tanah gersang dan tidak produktif tanpa memakai air tanah atau sumur bor hanya mengandalkan air permukaan dan resapan, lahan yang gersang dapat diperbaiki menjadi lahan yang cukup produktif, di samping itu dampak dari kebun yang dikelola secara hobi ternyata juga telah turut berperan serta memperluas kesempatan usaha dan lapangan kerja bagi masyarakat disekitar kebun. Sejalan dengan peningkatan produktifitas dan pemberdayaan masyarakat, pada tahun 2003 Kebun Wisata Pasirmukti tidak lagi sebagai lahan hobi Ny. Emily Turangan-Senduk, tetapi dikelola secara profesional dengan luas lahan Kebun dari 5 Ha di kembangkan menjadi 15 Ha dan menjadi lahan usaha Wisata Agro dengan misi
memperkenalkan dunia pertanian kepada masyarkat luas, khususnya kepada generasi muda. Saran dan prasarana umum merupakan persayaratan dasar bagi pembangunan dan pengembangan wisata secara bertahap diadakan. Antara lain pondok-pondok penginapan berasiktetur Minahasa, saung-saung pertemuan, restoran, musholla, toilet umum, tempat parkir. jugadibangun sarana rekreasi “back to nature” seperti kolam lumpur, arena perkemahan, kolam pancing, lahan bermain anak-anak.Kebun Wisata Pasirmukti dalam perjalanannya memiliki catatan sejarahdan mengalami perubahanperubahan seperti terlihat dibawah ini. A.
Catatan Sejarah Tahun 1995 Ny, Emily Turangan-Senduk turut aktif membentuk Asosiasi Wisata Agro
Indonesia (AWAI). Dalam asosiasi ini, beliau menjabat sebagai Bendahara. Tahun2001 Kebun Wisata Pasirmukti mulai diperkenalkan kepada pembeli.Paket Wisata Edukatif dikemas untuk pengunjung terutama generasi muda. Tahun2003 Kebun Wisata Pasirmukti berbadan hukum di bawah PT. Kebun Pasirmukti. Alamat Kebun : Jln. Raya Tajur Pasirmukti Km 4 Citeureup – Bogor, dan alamat kantor Jakarta: Jln. Arteri Pondok Indah 2A – Jakarta Selatan. Tahun2005
24
Penetapan tanaman jeruk kasturi sebagai maskot kebun.Dari aneka jenis buahbuahan yang ditanam, Kebun Wisata Pasirmukti menetapkan buah jeruk kasturi sebagai maskot yang telah diumumkan pada tanggal 29 April 2005.Dipilihnya jeruk kasruti karena jeruk ini mampu tumbuh dilahan yang kurang subur, tidak diperlukan perawatan yang sulit, rajin berbuah dengan bunga yang harum. Dari buah jeruk kasturi ini, Kebun Wisata Pasirmukti telah menghasilkan industri rumah berupa Sirup Lemong Cui dan Selai Lemong Cui. Sirup Lemong Cui yang berasa asam manis menyegarkan merupakan minuman Selamat Datang (Welcome Drink) bagi pengunjung Kebun. Tahun2008 Mengemas Agropintar untuk anak-anak berkebutuhan khusus, antara lain tuna grahita, tuna netra, tuna rungu, tuna daksa, autis. Tahun2010 Direktur Utama Kebun Wisata Pasirmukti, Hibran S. Turangan, menjabat sebagai Ketua Umum Asosiasi Wisata Agro Indonesia masa bhakti 2010-2015. Sedangkan Ny. Emily Turangan- Senduk terpilih kembali menjadi Bendahara Asosiasi. Tahun2010 Memperoleh penghargaan Citra Pesona Wisata (CIPTA AWARD) 2010 dari Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata, yang diserahkan oleh Menteri Kebudayaan dan Pariwisata, Ir. Jero Wacik, SE. Penghargaan ini baru pertama kali diadakan oleh pemerintah RI dan khusus dianugerahkan pada pengelolaan daya tarik wisata yang
25
peduli pada upaya pelestarian lingkungan, dari 15 Provinsi yang diikuti 89 pelaku objek wisata, Kebun Wisata Pasirmukti meraih juara - 3 dari kelompok BUMN, BUMD, BUM Swasta. Tahun2010 Anggota kelompok kerja Rancangan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (RSKKNI) bagi kepemanduan Wisata Agro Kementrian Kebudayaan dan Pariwisata. B. Komitmen Terhadap Wisata Agro Nama Pasirmukti diambil dari nama tempat kebun ini berada, sebenarnya Kebun Wisata Pasirmukti terletak diantara 3 desa, yaitu Desa Pasir Mukti, Tajur dan Gunung Sari. Dari ke -3 desa, nama Pasir Mukti yang diambil karena dalam bahasa setempat berarti lembah yang sejahtera. Kebun Wisata Pasirmukti menawarkan pengenalan berbagai jenis tanaman buah tropis seperti rambutan, manggis, belimbing aneka tanaman pangan dan hortikultura, juga anggrek dan tanaman hias lainnya, dengan luas lahan lebih kurang 15 Hektar, Kebun Wisata Pasirmukti merupakan etalase mini pertanian Indonesia yang mencakup tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, perikanan, dan peternakan. Melalui
wisata
agro
yang
mendidik(education)
dan
mengasyikkan
(edutainment), wisatawan diperkenalkan dengan pengetahuan pertanian berwawasan lingkungan. Pada tahun 2008 seluruh kegiatan wisata pintar ini dikukuhkan dengan nama AGROPINTAR. Agar segala usia dapat menikmati agropintar ini maka kemasannya disesuaikan dengan usia dan jenjang pendidikan serta minat wisatawan. 26
Isi dan materi kegiatan disempurnakan dan ditingkatkan mutunya seiring dengan kemajuan zaman yang erat kaitannya dengan isu – isu sumberdaya alam dan lingkungan hidup.kemasan Agropintar ini sarat bermuatan unsur rekreasi, sesuai dengan kegiatan objek wisata. Beberapa aspek yang dihadirkan dalam setiap kegiatan Agropintar adalah : a. Aspek Memperluas Pengetehuan Misalnya : demo menanam dan memelihara tanaman buah dalam pot (tabulampot), perawatan anggrek, memperkenalkan aneka jenis ikan air tawar, mengenal unggas dan ruminansia (sapi, kerbau, kambing, domba), mengenal hewan kesayangan, tanaman obat keluarga, dan olahan produk agro. b. Aspek Pengalaman Misal : Menanam padi, membajak sawah, panen buah dan sayur, memberi makan unggas dan ikan. c. Aspek Rekreasi Misal : Memancing, berjalan – jalan di kebun buah dan sayur, olahraga di alam terbuka, restoran, berkemah, berkunjung ke rumah tani. d. Aspek Sosial Misal : wisata desa, olahraga dengan penduduk setempat, membuat kerajinan dengan instruktur penduduk lokal. e. Aspek Lingkungan Hidup Misal : menjadi sahabat bumi lewat kegiatan pembuatan kompos, melakukan biopori, penanaman pohon, menggunakan plastik yang aman, prinsip ekosistem. 27
Agar menjadi pemain utama dan terkemuka dalam industri wisata agro, seperti tertuang dalam visi dan misi, maka Kebun Wisata Pasirmukti merekrut beberapa Sajarna Pertanian, Biologi dan Pendidikan, serta tenaga – tenaga yang berpengalaman dibidang hospitality. Pemuda – pemudi setempat direkrut untuk dilatih menjadi pemandu wisata agro.Tidak mudah memperoleh sumberdaya manusia yang sudah jadi, oleh karena itu pelatihan yang terus menerus terhadap karyawan merupakan suatu keharusan. Promosi dan informasi dilakukan dengan mempertimbangkan biaya, antara lain mengikuti pameran-pameran. Pemasangan iklan di media massa dibatasi karena memerlukan biaya tinggi. Untuk memelihara komunikasi dengan wisatawan, Kebun Wisata
Pasirmukti
menerbitkan
Newsletter
Triwulan
bernama
“Jendela
Kebun”.Sedangkan untuk menjangkau wisatawan, Kebun Wisata Pasirmukti mengandalkan website yang terus menerus diperbaharui agar calon wisatawan memperoleh informasi yang Up to date. C. Visi dan Misi Visi Kebun Wisata Pasirmukti adalah untuk menjadi pemain utama dan terkemuka dalam industri Agrowisata di Indonesia serta menjadi objek wisata agro nasional yang berperan untuk kegiatan penelitian, pendidikan, dan pelatihan agribisnis bagi wisatawan domestik maupun mancanegara. Misi kawasan wisata agro ini yaitu : 1. Bagi pengunjung, yaitu menjadi sarana pengenalan dalam bentuk pendidikan, penelitian, budidaya dan wisata.
28
2. Bagi Investor, dapat menghasilkan keuntungan atas investasi yang ditanam. 3. Bagi karyawan, dapat meningkatkan kesejahteraan karyawan beserta keluarga dan peningkatan karir. 4. Bagi masyarakat, menciptakan lapangan kerja baru khususnya di Kecamatan Citeureup dan sekitarnya serta mengembangkan potensi desa sekitar Kebun Wisata Pasirmukti. 5. Bagi pemerintah, dapat meningkatkan pendapatan daerah melalui pajak dan retrubusi. 4.1.2. Organisasi Perusahaan Struktur organisasi Kebun Wisata Pasirmukti merupakan struktur dari divisi dan subdivisi terkait dengan pelimpahan wewenang dari pimpinan tertinggi kepada unit di bawahnya serta deskripsi pekerjaan setiap divisi maupun subdivisi.Struktur organisasi Kebun Wisata Pasirmukti yakni terdiri dari tiga jenjang jabatan yaitu direktur utama, divisi, dan subdivisi (Lampiran 1). Struktur organisasi Kebun Wisata Pasirmukti bersiat dinamis mengikuti kebutuhan, perubahan dan perkembangan KebunWisata Pasirmukti secara rinci struktur organisasi Kebun Wisata Pasirmukti antara lain terdiri dari: A. Dewan Komisaris Dewan komisaris merupakan posisi tertinggi struktur organisasi Kebun Wisata Pasirmukti.Posisi ini diduduki oleh Bapak A. Th. Turangan dan Ibu Emili Turangan Senduk sebagai pendiri Kebun Wisata Pasirmukti.Dewan komisaris
29
bertugas mengawasi serta mengontrol seluruh kegiatan perusahaan secara tidak langsung melalui pertanggungjawaban direktur utama. B. Direktur Utama Direktur utama ditempati oleh putra sulung Ibu Emili Turangan yaitu Bapak Hibran Steven Turangan Senduk. Direktur utama memiliki kewenagan penuh dalam pengambilan pengembangan
keputusan Kebun
yang bertugas Wisata
terkait
Pasirmukti,
dalam
pembuatan
Mengawasi,
rencana
Mengatur,
dan
mengkoordinasikan seluruh divisi dan subdivisi dalam Struktur organisasi Kebun Wisata
Pasirmukti.Selain
itu
direktur
utama
bertugas
melaporkan
dan
menginformasikan kondisi Kebun Wisata Pasirmukti kepada pemilik dan dewan komisaris. C. Finansial dan Akuntansi Posisi direktur keuangan diduduki oleh Ibu Jane B. Senduk, yang memiliki tugas terkait pengontrolan dan pencatatan seluruh pemasukan dan pengeluaran keuangan perusahaan, mengkoordinasikan seluruh kegiatan keuangan, serta melakukan analisa keuangan kegiatan perusahaan meliputi analisa arus kas, dan analisa biaya – biaya. Hasil pencatatan keuangan dijadikan salah satu alat kontrol perusahaan terkait dengan kondisi perkembangan perusahaan. Terdapat tiga sub divisi yang saling berkoordinasi untuk menghasilkan laporan keuangan yang baik dann benar. a. Pembelian (purcasing) Purcasing bertugas dalam pembelian input produksi dan barang kebutuhan lainnya, serta mencari dan menganalisis kondisi harga-harga input produksi tanaman, 30
seperti bibit, pupuk, peralatan dan lain-lain, serta barang barang kebutuhan lainnya baik untuk penginapan, kolam pemancingan, peralatan kantor, maupun bahan-bahan restoran. Pertimbangan yang dilakukan dalam pembelian bahan baku yaitu harga dan kualitas. Purcasing berusaha mencari penawaran-penawaran harga yang murah , namun memiliki kualitas yang baik. b. Kasir Kasir bertugas menjual tiket maupun barang-barang lainnya di loket atau Poin Of Sales( POS) di beberapa tempat seperti di pondok oleh-oleh, tiket masuk, kolam pemancingan, resto bakudapa, lokasi outbon, serta saung cilu’Ba. c. Akuntansi (accaunting) Accaunting bertugas menyusun laporan pengeluaran dan pemasukan seluruh keuangan Kebun Wisata Pasirmukti. Data keuangan ini menjadi alat kontrol melihat kondisi perusahaan, serta sebagai pedoman dalam pembelian stok bahan baku baik kebutuhan agro, wisata, maupun kantor. D. Departemen Sumberdaya Manusia (Human Resaurce Dapartmen) dan Umum Direktur HRD dan Umum di duduki ibu Hilda Unu Senduk yang bertugas dalam pengelolaan
sumberdaya
manusia
(SDM)
serta
pfasilitas-fasilitas
seluruh
perusahaan.terdapat 5 sub divisi antara lain : a. Human Resaurce Tugas divisi ini berkaitan dengan pengelolaan SDM
Kebun Wisata
Pasirmukti yaitu tenaga kerja terutama untuk pengembangan kualitas tenaga kerja terutama
pengetahuan
dan
pelayanan
terhadap
pengunjung.
Human 31
resaurcebertanggung jawab dalam kegiatan perekrutan tenaga kerja dan kegiatan pelatihan untuk tenaga kerja. b. Pendidikan Dan Pelatihan (Diklat) Devisi ini berkaitan dengan kegiatan penelitian baik yang dilakukan oleh pihak perusahaan, maupun pihak lain seperti mahasiswa dan pihak dinas. Diklat bertugas memproduksi program-program edukatif dan program wisata lainnya untuk wisatawan dan mengevaluasi kinerja program-program tersebut secara keseluruhan, meneliti kekurangan yang dibutuhkan untuk mengembangkan Kebun Wisata Pasimukti. c. Pemandu Pemandu berfungsi sebagai pengarah dan pemberi informasi kepada pengunjung.Tugasnya yaitu melayani, mengatur dan mengarahkan pengunjung yang mengikuti paket wisata, serta memberikan informasi terkait denganmateri yang disampaikan.Pemandu merupakan bagian yang paling vital karena berhubungan dengan pemahaman pengunjung terhadap materi. d. Umum Umum adalah sub divisi yang bertugas mengelola seluruh fasilitas yang terdapat di Kebun Wisata Pasirmukti. Sub divisi ini bertugas merawat , memelihara, dan memperbaiki fasilitas-fasilitas perusahaan. e. Keamanan (security) Sub divisi ini bertugas menjaga keamanan Kebun Wisata Pasirmukti meliputi pemeriksaan kendaraan pengunjung sebelum masu ke Kebun Wisata Pasirmukti, dan mengelilingi Kebun Wisata Pasirmukti untuk melihat kondisi keamana perusahaan. 32
E. Penjual Dan Pemasaran (Sales Dan Marketing) Tugas divisi ini berhubungan dengan pengelolaan peningkatan kunjungan, dengan menjual program-program wisata edukatif dan fasilitas wisata lainnya yang ada di Kebun Wisata Pasirmukti. a) Penjual ( sales) Sub divisi sales sebagian besar terdapat di kantor Kebun Wisata Pasirmukti yang berada di Jakarta. Secara umum tugas dari sub divisi adalah menawarkan serta menjual produk wisata berupa paker-paket agrowisata yang di tawarkan oleh Kebun Wisata Pasirmukti. b) Komunikasi pemasaran ( marketing communication) Sub divisi ini bertugas membuat perencanaan dan memformulasikan kegiatan promosi,
melakspemisahan
rumpun
kegiatan
promosi
perusahaan
untuk
memperkenalkan perusahaan kepada seluruh masyarakat dan menarik pengunjung serta melihat potensi yang dimililki perusahaan sebagai upaya untuk mengembangkan perusahaan melalui media massa, pameran maupun mengembangkan relasi dan kerjasama dengan perusahaan lain. c) Relasi ( community relation) Sub divisi ini merupakan jembatan antara Kebun Wisata Pasirmukti dengan masyarakat sekitar dan Instansi Pemerentahan. Tugasnya yaitu menjalin kerjasama antara perusahaan dengan masyarakat yang ada di sekitar Kebun Wisata Pasirmukti dan Instansi Pemerentah.
33
F. Divisi Wisata Divisi wisata merupakan divisi yang mengelola sarana dan prasarana serta pelayanan wisata bagi pengunjung yang bertujuan untuk memberikan kenyamanan dan kepuasan kepada pengunjung. a) Makanan dan Minuman (Food and Beverage) Kebun Wisata Pasirmukti memiliki sebuah resto yang dikelola oleh sub divisi ini dan berfungsi menyediakan seluruh makanan dan minuman baik untuk pengunjung maupun pekerja. b) Kantor Depan (Front Office) Sub divisi ini memiliki tugas berkaitan dengan pelayanan informasi maupun pemesanan dan penjualan tiket. Tugasnya memberikan penjelasan kepada pengunjung terkait paket-paket wisata yang ditawarkan serta mengatur jadwal kunjungan. c) Petugas Kamar/Ruangan (House Keeping) Sub divisi ini memiliki tugas berkaitan dengan penyediaan tempat penginapan, dan pengelolaan terhadap tempat wisata. Sub divisi ini bertanggung jawab atas delapan penginapan serta tempat wisata yang berada di Kebun Wisata Pasirmukti dari segi kebersihan dan kenyamanan kepada pengunjung. d) Penata Taman (Landscape) Sub divisi ini betugas dalam seluruh kegiatan pemelilharaan tanaman yang berada di area wisata mulai dari pemeliharaan fisik maupun pemeliharaan tanaman berupa penyiraman, pemupukan, pemangkasan, pengendalian hama dan penyakit. Sub divisi Landscape merupakan bagian yang belum lama di bentuk sehingga dalam kegiatannya masih dalam proses pengembangan dan perbaikan secara terus-menerus. 34
G. Divisi Agro Divisi Agro merupakan divisi yang bertanggung jawab merawat dan mengelola tanaman produksi, meliputi penanaman, perawatan, pemanenan, hingga pengellolaan pasca panen. Divisi agro saat ini dibagi kedalam beberapa sub divisi yaitu kebun anggrek, tanaman hias, kebun plasma nutfah, kebun buah produksi, pasca panen serta produk olahan. 4.1.3. Sumber Daya Perusahaan A. Aspek Fisik dan Biofisik Data-data mengenai aspek fisik dan biofisik diperoleh melalui observasi lapang secara langsung, wawancara dengan pihak pengelola serta perolehan data melalui dinas-dinas Kabupaten Bogor yang terkait.Aspek fisik dan biofisik ini antara lain terdiri dari lokasi, luas, aksesbilitas, iklim, topografi, jenis tanah, hidrologi, vegetasi dan satwa view. 1. Lokasi, Luas dan Aksesibilitas Kebun Wisata Pasirmukti berlokasi di Jalan Raya Tajur – Pasirmukti KM. 4 Citeureup, terletak diantara tiga desa yaitu Desa Tajur, Pasir Mukti dan Gunung Sari.Secara administratif, Kebun Wisata Pasirmukti termasuk ke dalam wilayah Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.Luas keseluruhan dari kawasan ini adalah 65 hektar, tetapi hanya seluas 15 hektar yang saat ini dikembangkan sebagai area wisata. Secara geografis Kebun Wisata Pasirmukti terletak antara 6 o30’33.59”6o30’48.08” Lintang Selatan dan 106o54’32.06” Bujur Timur dengan batas wilayah sebelah selatan yaitu jalan raya Tajur – Pasirmukti, sebelah utara dan timur 35
berbatasan langsung dengan sungai Cileungsi, serta sebelah barat berbatasan dengan permukiman penduduk Desa Pasirmukti. Lokasi Kebun Wisata Pasirmukti dapat ditempuh menggunakan kendaraan pribadi maupun umum.Akses terdekat untuk mencapai Kebun Wisata Pasirmukti dari Jakarta maupun Bogor adalah melalui jalan Tol Jagorawi dengan waktu tempuh kurang lebih 60 menit. Dari arah Jakarta, kendaraan dapat keluar di Gerbang Tol Gunung Putri atau Gerbang Tol Citeureup – Cibinong menuju Desa Tajur, Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor. Kendala yang dihadapi adalah ketika melewati pasar tradisional Citeureup yang dipenuhi oleh angkutan umum yang menutupi ruas jalan serta jalan yang masih dalam kondisi rusak. Setelah melewati pasar Citeureup, jalan menuju Kebun Wisata Pasirmukti kurang lebih 4 km atau dapat ditempuh selama 10 menit.Pintu masuk Kebun Wisata Pasirmukti terdapat di sebelah kiri jalan dan terdapat sebuah penanda berupa replika jeruk kasturi sebagai maskot Kebun Wisata Pasirmukti.
Gambar 1. Pintu Masuk Kebun Wisata Pasirmukti. 2. Topografi dan Jenis Tanah Ketinggian Kebun Wisata Pasirmukti 150 – 200 mdpl.Topografi Kebun Wisata Pasirmukti relatif bervariasi dari mulai datar, landai sampai cukup curam dengan kemiringan lahan mulai dari 0-3%, 3-8%, 8-15% sampai 15-25%. Secara
36
spesifik klasifikasi tanah di Kebun Wisata Pasirmukti cenderung berbatu, memiliki pH tanah 4 – 5,5 dan tingkat kesuburan rendah. Menurut Badan Pelaksanaan Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kabupaten Bogor jenis tanah di wilayah administrative Kecamatan Citeureup secara keseluruhan adalah latosol dengan ketebalan jenis tanah ini antara 130 – 500 mm, batas horizon jelas, warna merah, cokelat sampai kuning dengan tekstur tanah liat dan struktur remah, daya menahan air cukup baik dan mampu menahan erosi. 3. Iklim Berdasarkan data yang diperoleh pada stasiun klimatologi Bendungan Cibongas, Babakan Madang, Kecamatan Citeureup kawasan Kebun Wisata Pasirmukti memiliki curah hujan rata – rata terendah pada bulan Agustus yaitu sebesar 191,8 mm dan tertinggi pada bulan Januari sebesar 553,667 mm. Kebun Wisata Pasirmukti memiliki suhu rata – rata setiap harinya sebesar 26 oC dengan kelembaban udara rata – rata sebesar 70% (Sumber : Badan Meteorologi dan Geofisika Dramaga, Bogor, 2011).
37
Gambar 2. Data Curah Hujan Rata-Rata Kebun Wisata Pasirmukti 4. Hidrologi Kebun Wisata Pasirmukti memiliki jenis tanah dengan kemampuan resapan air rendah, namun kawasan ini memiliki curah hujan yang sangat tingi.Oleh karena itu, pihak pengelola membuat sebuah kolam sedalam 10 m yang digunakan untuk menampung air hujan.Kolam mini merupakan kolam reservoir dimana air dikumpulkan dan disimpan yang kemudian digunakan untuk kepentingan pengairan tanah dan penyiraman tanaman, selain itu terdapat kurang lebih 14 titik mata air di kawasan ini.Air dari seluruh titik mata air tersebut kemudian dikumpulkan dan diolah melalui water treatment sebagai pasokan air bersih untuk kebutuhan kamar mandi dan toilet. 5. Vegetasi dan Satwa Vegetasi di kawasan Kebun Wisata Pasirmukti cukup beragam.Tanaman hias banyak terdapat dibeberapa titik terutama di area penerimaan dan pelayanan wisata seperti saung dan basecamp, pondok lobi – lobi, nursery, area sekitar kamar mandi 38
dan toilet, penginapan, restaurant serta front office.Pada area tersebut tanaman yang paling dominan terlihat adalah tanaman yang memiliki fungsi untuk meningkatkan kualitas estetika.Tanaman tersebut diantaranya adalah tanaman penutup tanah yaitu Sri Rezeki (Aglaonema, sp), Bromelia (Bromelia, sp), Adam Hawa (Rhoeo discolor), Lidah Mertua (Sansevieria, sp), Peace Liliy (Spathiphyllum, sp). Dari jenis tanaman semak antara lain Varigated Carribbean Agave (Agave Angustifolia), Balancing (Dieffienbachia, sp), Soka (Ixora, sp), Bunga Pukul Empat (Mirabilis jalapa), Patah Tulang, (Pedilanthus tithymaloides), Teh – tehan (Acalypha macrphylla), Lengkuas Merah, (Alpinia purpurata), Pangkas Kuning (Durantha, sp), Kembang Sepatu (Hibiscus, sp). Tanaman perdu yang terlihat antara lain Puring (Codiaeum, sp), Euphorbia (Euphorbia, sp), Pisang Hias, (Heliconia, sp), Nolina (Beaucarnea recurvata), Hanjuang (Cordyline, sp), Drasena (Dracena, sp) dan Lolipop (Pachystachys lutea). Terdapat pula beberapa jenis tanaman merambat seperti Bugenvil (Bougainvillea, sp) dan Daun Pilo (Philodendrum, sp). Pada area pintu masuk menuju area parker juga terdapat vegetasi yang berfungsi sebagai tanaman pengarah diantaranya beberapa jenis palem – paleman seperti Palem Raja (Roystonea regia).Pada area penyangga vegetasi yang dominan adalah berbagai macam tanaman buah antara lain pohon duku (Lansium domesticum), manggis (Garcinia mangostana), Rambutan (Nephelium lapacceum), dan Mangga (Mangifera indica). Tanaman tersebut hanya berfungsi sebagai kebun produksi.Pada area wisata agro terdapat beberapa photon peneduh seperti pohon Ki Hujan (Samannea saman).Selain itu juga terdapat beberapa pohon seperti Bunga Kupu Kupu (Bauhinia purpurea), Pohon Saputangan (Maniltoa grandiflora), Candle Tree 39
(Parmentiera cereifera), Kayu Manis (Cinnamomun burmanii) yang digunakan sebgai tanaman peneduh serta tanaman yang digunakan sebagai salah satu atraksi wisata karena keunikannya masing – masing. Jenis binatang yang berada di Kebun Wisata Pasirmukti dibedakan menjadi binatang liar dan binatang yang dipelihara.binatang liar yang berada di kawasan ini antara lain serangga, katak, burung. Sedangkan satwa yang dipelihara terdiri dari berbagai macam unggas, hewan ternak, ikan air tawar, ular, kadal, kura – kura, musang dan landak. Jenis unggas yang dipelihara antara lain ayam bekantan, angsa, bebek, itik, entok dan tiktok. Hewan ternak yang dipelihara di kawasan ini adalah kambing, domba, kerbau dan kelinci,di dalam Kebun Wisata Pasirmukti terdapat kurang lebih lima kolam ikan atau kolam pancing yang berisi ikan mas, ikan gurame dan ikan bawal serta ikan arwana yang dipelihara di dalam akuarium. Berbagai jenis ular dan kadal dipelihara untuk kepentingan kegiatan wisata. 6. Arsitektural Konsep desain kawasan Kebun Wisata Pasirmukti berciri khas budaya Sulawesi Utara yang digabungkan dengan lanskap pertanian.Budaya Sulawesi Utara sangan terlihat jelas dari bentuk arsitektur bangunan yang ada di kawasan ini berupa bangunan khas Minahasa berupa rumah panggung yang dibangun di atas tiang – tiang balok.Material kayu dan bebatuan sangan dominan digunakan pada bangunan. Untuk pengunaan tanaman di taman disekitar bangunan berkesan tropis dan alami.
40
Gambar 3. Arsitektur Bangunan dan Lanskap Kebun Wisata Pasirmukti 7. Visual Lanskap Kondisi eksisting pemandangan di Kebun Wisata Pasirmukti sangat potensial. Dengan topografi lahan yang berbukit dan bergelombang pada kawasan ini maka terdapat beberapa viewing point dimana melalui lokasi tersebut maka dapat terlihat kawasan persawahan, perkebunan, sungan Cileungsi serta pemandangan alam bukit kapur yang berada tidak jauh dari Kebun Wisata Pasirmukti.
Gambar 4. Pemandangan Alam Bukit Kapur dan Sungai Cileungsi B. Aspek Sosial Aspek sosial Kebun Wisata Pasirmukti antara lain data mengenai pengunjung dan tenaga kerja. Perolehan data mengenai aspek sosial ini diperoleh secara langsung melalui observasi lapang dan wawancara dengan pengunjung maupun pihak pengelola.
41
a.
Pengunjung Pengunjung Kebun Wisata Pasirmukti sangat bervariasi dan sebagian besar
merupakan pelajar yang berasalah dari wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi. Rentang usia pengunjung kawasan agrowisata ini mulai dari anak – anak, remaja, dewasa dan lansia. Biasanya pengunjung anak – anak datang merupakan rombongan dari sekolah – sekolah tentu dengan minimal jumlah anak 10 sampai 20 orang. Kisaran tingkat pendidikan pengunjung mulai dari playgroup atau pendidikan anak usia dini (PAUD), taman kanak – kanak (TK), sekolah dasar (SD), sekolah menengah pertama (SMP), sekolah menengah atas (SMA) bahkan beberapa sekolah luar biasa (SLB). Selain dari sekolah – sekolah, pengunjung Kebun Wisata Pasirmukti ini juga terdiri dari usia dewasa hingga lanjut usia (Lansia), ada juga yang berasal dari instansi, perusahaan, keluarga, dan kelompok masyarakat tertentu. b.
Tenaga Kerja Latar belakang tenaga kerja minimal merupakan SMA/SMK tergantung
jabatan yang ingin diduduki, sedangkan pegawai lama yang pernah ikut terlibat dalam pembangunan kawasan ini umumnya merupakan lulusan SD dan SMP dan merupakan penduduk setempat.Terdapat tiga bagian tenaga kerja di Kebun Wisata Pasirmukti yaitu pegawai tetap, pegawai kontrak dan pegawai harian. Pegawai tetap dan pegawai kontrak bekerja selama 7 jam dlam sehari ditambah dengan satu jam istirahat. Saat ini jumlah tenaga kerja tetap sebanyak 19 orang, tenaga kerja kontrak sebanyak 56 orang dan tenaga kerja harian sebanyak 60 orang.
42
4.1.4. Kondisi Keuangan Kebun Wisata Pasirmuktimerupakan suatu perusahaan yang bergerak dalam bidang wisata agro dimana mereka memiliki tagline “Agropintar”. Produk jasa yang ditawarkan berupa paket – paket seperti Agrojunior, Edukatif, Agropintar dan lain – lain. Selain dari kegiatan wisata, perusahaan juga melakukan usaha pada bidang agro seperti kebun produksi jeruk Lemong Cui, Jambu Biji, Rambutan, Dukuh dan lain – lain. Semua pendapatan perusahaan didapat dari banyaknya pengunjung Kebun Wisata Pasirmukti.Berdasarkan data pengunjung dari tahun ke tahun menunjukkan bawah terjadinya suatu fluktuasi naik turunnya jumlah pengunjung yang dating,dengan demikian dapat dikatakan bahwa kondisi keuangan perusahaan bergantung kepada total jumlah pengunjung dalam setahun. Asset yang dimiliki kebun pasirmukti terdiri dari:
Fron office
Resto bakudapa
Penginapan
Gedung pasca panen
Gedung serba guna
Mess
Mobi
Lahan
Kolam
Rumah hidroponik
43
Miting room
Musholla
Nursery
Saung tempat pengunjung
Pos security
Gedung keuangan
Loby-loby / gerai oleh-oleh
Gudang
Kantin
Kampung pelangi
Rumah petani
Toilet
Kombet/ area games
4.1.5. Produk Kebun Wisata Pasirmukti Sebagai salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang wisata agro, Kebun wisata Pasirmukti memiliki produk yang dijual berupa barang dan jasa. a. Barang Barang yang dijual di Kebun wisata Pasirmukti berupa produk olahan, buahbuahan segar serta souvenir khas Kebun Wisata Pasirmukti. Beberapa produk olahan khas Kebun Wisata Pasirmukti yaitu sirup lemong cui, selai lemong cui dan manisan kedondong.Buah-buahan yang ada di Kebun Wisata Pasirmukti bersifat musiman seperti rambutan, manggis, duku, pisang tanduk, kedondong, jambu biji, jambu bol,
44
dll.Sedangkan untuk souvenir yang disediakan oleh Kebun Wisata PAsirmukti yaitu berupa baju kaos Pasirmukti, cangkir, dll. b. Jasa Jasa yang ditawarkan Kebun Wisata Pasirmukti disajikan dalam bentuk paket wisata. Paket wisata ini disebut dengan Agropintar yang terdiri dari beberapa paket, diantaranya:
Agrojunior Agrojunior merupakan paket wisata yang disediakan untuk pengunjung dengan tingkat pendidikan Paud dan TK.
Edukatif A dan B Paket wisata edukatif A disediakan untuk pengunjung dengan tingkat pendidikan kelas 1-6 sekolah dasar. Sedangkan paket edukatif B diberikan untuk pengunjung dengan tingkat pendidikan SMP sampai dengan SMA.
Umum. Paket wisata umum diberikan kepada pengunjung yang telah dewasa hingga lansia. Dalam paket umum ini pengunjung diizinkan memilih kegiatan apa yang akan mereka ikuti selama kunjungan wisata di Kebun Wisata Pasirmukti.
45
Beberapa kegiatan yang dilakukan dalam paket-paket wisata yang ditawarkan tersebut yaitu:
Dunia ikan Pemandu wisata memberikan pengetahuan kepada wisatawan mengenai dunia ikan seperti jenis-jenis ikan, struktur tubuh ikan dan makanan ikan.Materi diberikan oleh pemandu dengan bahasa yang mudah dimengerti dan menarik sehingga ilmu yang diberikan menjadi tidak membosankan.
Memancing ikan Pemandu memberi penjelasan mengenai alat yang digunakan untuk memancing dan menjelaskan bagian – bagian apa saja yang terdapat pada pancing tersebut kemudian tamu diajarkan untuk memancing ikan yang ada pada kolam yang telah disediakan. Ikan yang berhasil didapatkan boleh dibawa pulang.
Petik buah (jeruk kasturi) Pemandu memberi pengetahuan kepada tamu mengenai jeruk kasturi seperti syarat tumbuh, ciri jeruk yang sudah bisa dipanen dan cara memanen jeruk.
Tanam anggrek Pemandu memberikan penjelasan kepada pengunjung mengenai morfologi tanaman anggrek dan semua hal yang berhubungan dengan penanaman anggrek termasuk media yang digunakan dan cara menanam.
Memberi makan hewan kesayangan
46
Hewan yang diberi makan yaitu bebek, ayam, dan angsa. Pemandu member penjelasan mengenai jenis hewan tersebut dan makanan apa yang dapat dimakan oleh hewan tersebut. Kemudian setelah diberikan pengarahan maka tamu akan di izinkan member makan hewan kesayangan tersebut secara langsung.
Membajak sawah Tamu diberi kesempatan untuk mencoba sendiri cara membajak sawah secara tradisional dengan menggunakan sapi dengan dipandu oleh seorang petugas yang telah stand by di lokasi.
Menanam padi Pemandu memberi arahan kepada tamu mengenai cara menanam padi. Setelah itu tamu dapat mempraktekkan sendiri cara menanam padi tersebut secara bersama- sama.
Kolam lumpur Tamu dibebaskan untuk bermain bersama- sama di dalam kolam lumpur, permainan yang dilakukan yaitu bermain tarik tambang dan lomba lari didalam air. Permainan dipandu oleh pemandu yang telah ditunjuk.
Melukis caping Kegiatan melukis caping dilakukan dengan menggunakan cat airdengan warna dasar merah, kuning dan biru. Kemudian pemandu mnemberitahu cara menciptakan warna baru dengan mencampur warna – warna dasar tersebut. Caping yang telah dilukis oleh tamu dapat dibawa pulang kerumah masingmasing. 47
Demo tabulampot. Tabulampot yaitu tanaman buah di dalam pot.Beberapa tabulampot yang ada di Kebun Wisata Pasirmukti yaitu belimbing, jeruk, jambu biji, dll. Pengunjung diberikan ilmu mengenai cara penanaman serta cara merawat tabulampot oleh seorang instruktur yang telah ditunjuk.
Demo hidroponik Pengunjung diajak berkeliling di kawasan Hidroponik Kebun Wisata Pasirmukti sambil diberikan ilmu mengenai sistem pertanian hidroponik oleh instruktur yang bertugas.
48
4.2.
Kegiatan Manajemen Produksi Bibit Anggrek di Kebun Wisata Pasirmukti Manajemen produksi bibit anggrek di Kebun Wisata Pasirmukti bertujuan
untuk menghasilkan bibit anggrek yang berkualitas dan kontiniu sehingga dapat mengurangi resiko kekurangan persediaan bibit sehingga dapat memenuhi permintaan pengunjung terhadap bibit anggrek di Kebun Wisata Pasirmukti. Manajemen produksi pembibitan anggrek di Kebun Wisata Pasirmukti dilakukan dengan cara yaitu : 1. Perencanaan Kegiatan perencanaan produksi yang dilakukan di Kebun Wisata Pasirmukti untuk menghasilkan bibit yang berkualitas dan kontiniu adalah sebagai berikut: a. Perencanaan produk Perencanaan produk di Kebun Wisata Pasirmukti yaitu setiap tahunnya merecanakan persediaan bibit sebanyak 5.000 bibit yang akan di pasarkan terhadap pengunjungnya, bibit yang akan dipasarkan adalah bibit yang memiliki standar atau kualitas yang baik sehingga memberikan kepuasan tertentu terhadap konsumen. Kebun Wisata Pasirmukti merencanakan akan memproduksi bibit anggrek Dendrobium, karena bibit anggrek ini lebih banyak diminatioleh mansyarakat dibanding jenis anggrek lainnya. b. Perencanaan kualitas produk Bibit yang akan di pasarkan adalah bibit yang berkualitas yaitu memiliki kriteria tertentu seperti, bibit harus subur, warna daun hijau, tidak layu, umur bibit
49
sudah mencapai lebih kurang 8 bulan, bibit sudah memiliki pemisahan rumpun yang masih kecil (pseudobulp) seperti terlihat pada gambar5.
Gambar 5. Bibit yang Siap Dipasarkan Untuk menjaga kualitas bibit tersebut Kebun Wisata Pasirmukti melakukan perbanyakan secara generatifsehingga menghasilkan bibit anggrek yang sesuai dengan induknya atau tanaman asalnya untuk dipasarkan terhadap pengunjungnya, adapun cara perbanyakan yang dilakukan dalam produksi bibit anggrek ini yaitu dengan pemisahan rumpun. c. Perencanaan fasilitas Kebun Wisata Pasirmukti dalam memproduksi bibit anggrek memerlukan fasilitas-fasilitas tertentu untuk menunjang dalam kegiatan produksi, adapun fasilitas yang digunakan dari kegiatan pembibitan anggrek sampai kegiatan pemasaran yaitu:
50
Kebun pembibitan anggrek Kebun pembibitan anggrek yaitu sebagai tempat memproduksi bibit anggrek yang luasnya 40 M2. Paranet Paranet yaitu sebagai atap dari kebun pembibitan anggrek yang fungsinya agar cahaya matahari tidak langsung masuk ke kebun pembibitan anggrek. Springkel Springkel adalah alat penyiram anggrek , penggunaan springkel ini berfungsi untuk menghemat tenaga kerja dan waktu penyiraman anggrek di bandingkan penyiraman secara manual. Selang Selang di gunakan untuk penyiraman anggrek jika springkel bermasalah, selang yang digunakan sepanjang 50 M. Saung toga Saung toga adalah saung sebagai tempat pemasaran anggrek, di saung toga ini pengunjung melakukan penanaman split anggrek. Mobil L300 Mobil ini digunakan sebagai alat transportasi untuk pembelian bibit anggrek di luar. Laboratorium Kebun Wisata Pasirmukti memiliki laboratorium khusus untuk produksi anggrek, yang luasnya sekitar 5x5 M.
51
Gunting Gunting digunakan untuk pemotongan akar yang sudah rusak dan untuk pemisahan tunas baru dari batang tanaman. Pot tanah Pot tanah digunakan sebagai tempat penanaman bibit anggrek yang sudah siap untuk dipindahkan. Pot plastik Pot plastik digunakan sebagai tempat penanaman pemisahan rumpun yang baru dipisah dari rumpun tanaman anggrek. Pingset Pingset digunakan sebagai alat pembersihan akar tanaman saat pembongkaran tanaman dan sebelum dilakukan pemisahan rumpun agar akar dari tanaman tidak putus pada saat pemisahan rumpun. Nampan Nampan digunakan untuk tempat pengumpulan pemisahan rumpun yang sudah dipisah dari rumpun tanaman sebelum dilakukan penanaman terhadap pot plastik. Handsprayer Handsprayer digunakan untuk penyiraman bibit dan penyemprotan pestisida.
52
d. Perencanaan lokasi Kebun Wisata Pasirmukti melakukan perencanaan lokasi kegiatan produksi anggrek dibagian depan lokasi Kebun Wisata Pasirmukti, hal ini bertujuan untuk menarik perhatian pengunjung sehingga tertarik untuk membeli bibit anggrek. e. Perencanaan bahan baku Perencanaan bahan baku yang dilakukan Kebun Wisata Pasirmukti dalam memproduksi bibit anggrek denganpemisahan rumpun akan menggunakan bahan baku sebagai berikut:
Media sabut kelapa Media sabut kelapa digunakan setelah pemindahan bibit yang telah dipisah dari batang tanaman.
Media pakis Media pakis digunakan pada saat penanaman bibit yang baru di pisah dari rumpun tanaman anggrek.
Media arang kayu Media arang kayu digunakan pada saat penanamanbibit yang dilakukan oleh pengunjung pada saat pemasaran bibit.
Karet Karet digunakan untuk mengikat media sabut kelapa dalam penanaman.
Dithane-M45 Dithane-M45 digunakan untuk pengendalian hama atau penyakit yang menyerang tanaman anggrek.
53
Hyponex (pupuk anggrek) Hyponex digunakan sebagai pupuk anggrek untuk memenuhi nutrisi yang dibutuhkan tanaman anggrek.
Curacron Curacron diberikan sebagai pengendalian hama dan penyakit tanaman anggrek. Bahan baku yang akan digunakan dipasok dari daerah sekitar Kebun Wisata
Pasirmukti seperti media sabut kelapa, media pakis, media arang kayu, sedangkan untuk bahan baku karet, dithane-M45, hyponex, dan Curacrondipasok dari toko pertanian yang ada di sekitar Pasirmukti. f. Perencanaan jadwal produksi Jadwal kegiatan produksi bibit anggrek dengan mengunakan stek diKebun Wisata Pasirmukti dimulaipada bulan Mei yaitu dilakukan pembongkaran tanaman dan setelah tanaman dibongkar satu setengah bulan kemudian dilakukan pemisahan tunas baru dari stek batang yang tumbuh, setiap minggunya dilakukan pemisahan tunas dari batang tanaman dengan jumlah bibit yaitu 500 bibit/minggunya selama 5 minggu. Jadwal kegiatan produksi bibit dengan pemisahan rumpun atau perbanyakan dengan menggunakan pemisahan rumpun dilakukan pada bulan Maret yaitu dengan memproduksi bibit setiap minggunya sebanyak 500 bibit selama 5 minggu, setelah dilakukan perbanyakan dengan menggunakan stek dan perbanyakan dengan
54
menggunakan pemisahan rumpun kegiatan manajemen perawatan bibit dilakukan setiap hari. g. Perencanaan pemasaran produk Pemasaran bibit anggrek di Kebun Wisata Pasirmukti dilakukan setelah bibit anggrek berumur 6-8 bulan, pasar sasaran bibit anggrek ini adalah tamu atau pengunjung yang berkunjung ke pasirmukti tersebut, di mana pemasaran yang akan dilakukan yaitu bibit anngrek ini dikemas dalam paket agrojunior dan akan di pasarkan terhadap tamu yang memilih paket agrojunior dan sekaligus tambahan edukasi tentang tanaman anggrek. h. Perencanaan tempat produk yang telah di produksi atau pergudangan Tempat bibit anggrek yang telah di produksi sebelum dilakukan penjualan berfungsi untuk menjaga bibit anggrek dari kerusakan, sehingga untuk menjaga bibit tersebut Kebun Wisata Pasirmuktimenyediakan tempat yaitu di kebun pembibitan anggrek yang di beri naungan berupa paranet yang diberi nama Nursery, yang terletak di lokasi paling depan Kebun Wisata Pasirmukti, sehingga menarik perhatian pengunjung untuk membeli bibit anggrek tersebut. 2. Pengorganisasian Kegiatan pengorganisasian produk di Kebun Wisata Pasirmukti agar terjaga kualitas dan kuantitasnya dilakukan dengan cara yaitu : a. Melakukan pembibitan sendiri di kebun anggrek Kebun Wisata Pasirmukti melakukan Pembibitan sendiri di kebun anggrek ini denganluas lahan 40 M2, pembibitan sendiri dilakukan agar kualitas dan kuantitas bibit tetap terjaga, dan pembibitan sendiri dilakukan untuk menghindari 55
pembelian bibit di luar, karena harga bibit di luar lebih mahal dibandingkan pembibitan sendiri kegiatan pembibitan ini dilakukan oleh karyawan Kebun Wisata Pasirmukti di bagian anggrek, adapun perbandingan harga bibit yang di beli dari luar yaitu Rp. 5000/bibit, sedangkan jika melakukan pembibitan sendiri biaya yang dikeluarkan untuk 1 bibit yaitu: Tabel 1. Biaya dalam Memproduksi 1 Bibit No Keterangan 1 Biaya bahan baku Media sabut kelapa Karet Dithane-M45 Hyponex Cup plastic 2 Biaya teanaga kerja Total biaya Sumber: Kebun Wisata Pasirmukti
Biaya(Rp) 100 50 600 600 500 2.000 3.850
b. Melakukan pembelian dari luar Kebun Wisata Pasirmukti juga melakukan pembelian bibit anggrek dari luar, jika jumlah persediaan bibit kurang dari perencanaan yang dibuat sebelumnya.
Pembelian bibit dilakukan di petani anggrek daerah Bogor,
pembelian bibit ini sesuai dengan kriteria bibit yang akan di pasarkan di Kebun Wisata Pasirmukti, dimana harga per bibitnya Rp. 5000. Pembelian bibit ini dilakukan oleh karyawan Kebun Wisata Pasirmukti bagian pengadaan. Pembelian bibit di luar dilakukan dengan cara Kebun Wisata Pasirmukti menghubungi petani anggrek yang ada di luar dan melakukan survei apakah bibit yang ditawarkan petani anggrek sesuai dengan kriteria bibit yang akan di
56
pasarkan di Kebun Wisata Pasirmukti, jika sesuai harga dan kualitas bibit maka akan dilakukan pembelian bibit oleh karyawan bagian pengadaan. Kegiatan pengorganisasian tenaga kerja bagian anggrek di Kebun Wisata Pasirmukti yaitu terdiri dari: Kepala bagian tanaman hias Kepala bagian anggrek terdiri dari satu orang yang bertugas untuk mengarahkan, mengawasi kegiatan manajemen produksi anggrek di Kebun Wisata Pasirmukti. Karyawan bagian pengadaan Karyawan bagian pengadaan terdiri dari 1 orangtugasnya untuk menyediakan kebutuhan dalam produksi anggrek dan pembelian bibit anggrek dari luar. Karyawan bagian marketing Karyawan bagian marketing tugasnya untuk kegiatan pemasaran anggrek dan menjelaskan cara penanaman dan pemeliharaan anggrek terhadap pengunjung. Karyawan bagian produksi anggrek Karyawan bagian produksi anggrek ini terdiri dari 5 orang yang tugasnya khusus untuk kegiatan produksi anggrek terdiri dari kegiatan pembibitan dan pemeliharaan anggrek. Tenaga kerja bagian anggrek ini harus memiliki keterampilan tentang anggrek sehingga bibit anggrek yang dihasilkan merupakan bibit anggrek yang berkualitas dan pengorganisasian tenaga kerja yang dilakukan sesuai dengan keterampilan tenaga kerja tersebut
57
3. Pelaksanaan Pelaksanan produksi bibit di Kebun Wisata Pasirmukti ini dilakukan secara vegetatif atau dengan menggunakan bagian tanaman itu sendiri. Agar bibit yang di hasilkan sesuai dengan induknya atau
bibit yang di hasilkan berkualitas.
Perbanyakan bibit anggrek dilakukan dengan cara perbanyakan dengan stek, dan perbanyakan dengan pemisahan rumpun. Proses perbanyakan tanaman anggrek dengan stek ini dilakukan dengan cara: 1. Pemilihan tanaman yang sudah tua Tanaman tersebut dibongkar, akar tanaman dibersihkan dan akar yang sudah rusak dipotong, dan penyusunan tanaman di rak, seperti terlihat pada gambar 6 dan 7.
Gambar 6.Tanaman yang Sudah Tua
Gambar 7. Tanaman yang Dibongkar
58
2. Pemisahan tunas dari stek batang setelah 1 sampai 2 bulan akan tumbuh tunas baru dari bagian ruas tanaman dan tunas baru yang sudah memiliki akar digunting lalu di rendam dengan fungisida seperti gambar 8 dan 9.
Gambar 8.Tunas yang Siap Dipisah
Gambar 9.Tunas Direndam dengan Fungisida
3. Penanaman split anggrek atau tunas baru dengan media sabut kelapa dan penyusunan pada keranjang seperti terlihat pada gambar10 dan 11.
Gambar 10.Penanaman dengan MediaGambar 11.Penyusunan Bibit di Keranjang 59
Perbanyakan tanaman anggrek denganpemisahan rumpun dilakukan dengan cara: 1. Membongkar rumpun tanaman anggrek Mengeluarkan tanaman dari pot dan membersihkan akar tanaman dari media tanam dan pemisahan anakan yang paling jauh jaraknya dari rumpun tanaman seperti terlihat pada gambar 8 dan 9.
Gambar 12. Tanaman yang akanDipisah
Gambar 13. Anakan yang Dipisah
2. Penanaman anakan Anakan yang telah dipisah di bersihkan, dan menanampemisahan rumpun tersebut dalam pot, anakantersebut dirawat secara intensif sehingga tumbuh menjadi bibit baru seperti terlihat gambar 14.
60
Gambar 14. Penanaman Anakan yang sudah Dibersihkan Proses produksi bibit anggrek dengan menggunakan stek dan pemisahan rumpun agar dihasilkan bibit anggrek yang berkualitas dilakukan perawatan secara intensif terhadap bibit seperti: 1. Penyiraman Penyiraman terhadap bibit anggrek dilakukan dua kali sehari yaitu pagi dan sore agar bibit tidak layu dan penyiraman tidak boleh terlalu lembab agar akar tanaman tidak membusuk, untuk penyiraman bibit anggrek ini dilakukan oleh satu orang tenaga kerja bagian produksi anggrek. 2. Pemupukan Pemupukan terhadap bibit anggrek dilakukan satukali seminggu agar bibit tumbuh subur dan pupuk yang digunakan yaitu pupuk Hyponex merah yaitu pupuk untuk bibit anggrek yang mengandung nitrogen tinggi untuk memacu pertumbuhan vegetatif pada tanaman anggrek, pemberian pupuk Hyponex ini yaitu satu sdt per satu
61
liter air, untk kegiatan pemupukan ini dikerjakan oleh satu orang tenaga kerja bagian produksi bibit anggrek. 3. Pemberian pestisida Pemberian pestisida terhadap bibit anggrek di Kebun Wisata Pasirmukti ini dilakukan satukali seminggu untuk melindungi bibit dari serangan hama dan penyakit, pestisida yang digunakan yaitu Curacron dan Dithane-M45 diberikan secara bergantian dengan dosis satu ml per satu liter air, untuk kegiatan pemberian pestisida dikerjakan oleh satu orang tenaga kerja bagian produksi bibit anggrek. Sifat proses produksi di Kebun Wisata Pasirmukti yaitu proses produksi dilakukan secara terus menerus atau kontiniu agar dihasilkan bibit secara berkesinambungan
serta
dapat
mengurangi
resiko
kekurangan
persediaan
bibitsehingga dapat memenuhi permintaan pengunjung yang datang ke Kebun Wisata Pasirmukti. 4. Pengawasan Kebun Wisata Pasirmukti
Melakukan pengawasan terhadap manajemen
produksi bibit anggrek untuk mempertahankan kualitas dan kuantitas produknya melakukan 2 kali pengawasan yaitu : a. Pengawasan mutu selama proses produksi bibit Pengawasan selama proses produksi bibit dilakukan agar produk yang di hasilkan sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh perusahaan sehingga tidak ada produk yang rusak atau produk yang gagal. Kegiatan pengawasan mutu yang dilakukan selama prosesproduksi yaitu:
62
Pengawasan mutu dalam melakukan perbanyakan secara vegetatif yaitu perbanyakan dengan menggunakan bagian tanaman itu sendiri dengan tujuan untuk mempertahankan kualitas bunganya, sehingga bibit yang di peroleh sesuai dengan induknya atau tanaman asalnya. Pengawasan mutu dalam melakukan penyiraman setiap harinya sebanyak dua kali sehari yaitu pagi dan sore untuk menjaga bibit agar tidak layu, jika musim kemarau penyiraman dilakukan tiga kali sehari yaitu pagi, siang, dan sore. Pengawasan mutu dalam melakukan pemberian pestisida sebanyak satu kali seminggu untuk melindungi bibit dari serangan hama dan penyakit. Pengawasan mutu dalam melakukan pemupukan sebanyak satu kali seminggu agar bibit tumbuh subur, dan pupuk yang di berikan Hyponex merah yang khusus untuk bibit. Kebun Wisata Pasirmukti juga melakukan pengawasan terhadap bahan baku, pengawasan terhadap bahan baku dilakukan dengan cara pemilihan terhadap pemasok bahan baku dengan memperhatikan karakteristik bahan baku seperti harga, kualitas, persediaan, layanan. Pengawasan terhadap persediaan bahan baku yaitu pengawasan terhadap pengelolaan persediaan untuk menjamin bahwa bahan baku tersedia jika diperlukan. b. Pengawasan atas produk yang telah dihasilkan Pengawasan mutu terhadap produk atau bibit anggrek yang telah dihasilkan dilakukaan dengan cara pemeriksaan kembali terhadapbibit dan pemilihan bibit yang akan dipasarkan sesuai dengan standar bibit yang di tetapkan oleh perusahaan
63
sebelum dipasarkan terhadap pengunjung, jika produk yang akan di pasarkan tidak sesuai dengan standar produk maka produk akan diganti dengan produk yang memenuhi standar. Kegiatan pengawasan mutu terhadap produk yang dihasilkan ini dilakukan oleh karyawan kepala bagian tanaman hias.
64
V. KESIMPULAN
Berdasarkanpelaksanaan PKPM yang dilaksanakan di Kebun Wisata Pasirmukti dan dalam penyusunan laporan ini dapat disimpulkan bahwa: 1. Teknik dan manajemen produksi bibit anggrek di Kebun Wisata Pasirmukti yaitu : a) Melakukan pembibitan sendiri di kebun anggrek, pembibitan sendiri dilakukan agar kualitas dan kuantitas bibit tetap terjaga, dan pembibitan sendiri dilakukan untuk menghindari pembelian bibit di luar, karena harga bibit di luar lebih mahal dibandingkan pembibitan sendiri.b) Melakukan pembelian dari luar, Kebun Wisata Pasirmukti melakukan pembelian bibit anggrek dari luar, jika jumlah persediaan bibit kurang dari perencanaan yang dibuat sebelumnya. Pembelian bibit ini sesuai dengan kriteria bibit yang akan di pasarkan di Kebun Wisata Pasirmukti, dimana harga per bibitnya Rp. 5000. 2. Kegiatan produksi bibit anggrek yang dilakukan di Kebun Wisata Pasirmukti yaitu: a) Perbanyakan bibit anggrek dengan stek, perbanyakan dengan stek ini dilakukan dengan cara: 1) Pemilihan tanaman yang sudah tua, tanaman tersebut dibongkar, akar tanaman dibersihkandan penyusunan tanaman di rak.
2)
Pemisahan tunas dari stek batang, setelah 1 sampai 2 bulan akan tumbuh tunas baru dari bagian ruas tanaman dan tunas baru yang sudah memiliki akar digunting lalu di rendam dengan fungisida. 3) Penanaman split anggrek atau tunas baru dengan media sabut kelapa dan penyusunan pada keranjang. b) Perbanyakan tanaman anggrek dengan pemisahan rumpun dilakukan dengan cara: 1) Membongkar rumpun tanaman anggrek, dan pemisahan anakan yang paling jauh
jaraknya dari rumpun tanaman. 2) Penanaman anakan yang telah dipisah tersebut dalam pot, anakan tersebut di rawat secara intensif sehingga tumbuh menjadi bibit baru.
66
DAFTAR PUSTAKA
Assauri, S. 1999, Manajemen Produksi Dan Operasi. Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Jakarta. 264 Hal Gunawan, L.W.2007, Budi Daya Anggrek.Penebar Swadaya. Jakarta. 91 Hal. Handoko, T. 1997, Dasar -Dasar Manajemen Produksi Dan Operasi.BPFEYOGYAKARTA.Yogyakarta 462 Hal. Sandra, 2002. Membuat Anggrek Rajin Berbunga. Agromedia Pustaka. Jakarta. 54 Halaman. Stiawan, H. 2009, Usaha Pembesaran Anggrek. Penebar Swadaya. Jakarta. 88 Hal. Soeryowinoto, S.M, 1977, Perbanyakan Vegetative Pada Anggrek. Kanisius.Yogyakarta.93 Hal. Sutiyono, Y.2009, Peluang Bisnis Anggrek. Penebar Swadaya. Jakarta. 104 Hal. Warnaningsih, WFS. 2004http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11340/1/wahy u%20fajar%20syahdwi%20warnaningsih-fst.pdf 16 april 2015. Yulianti, E. 2013 http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pengabdian/evy-yulianti2013 msc/budidaya-tanaman-anggrek.pdf 8 April 2015.
LAMPIRAN
Lampiran 1. Struktur Organisasi Kebun Wisata Pasirmukti
68
Lampiran 2. Dokumentasi Kegiatan Produksi Bibit Anggrek
Gambar 1. Perbanyakan Anggrek dengan Menggunakan Stek
Gambar 2. Perbanyakan Anggrek dengan Menggunakan PemisahanRumpun
69
Gambar 3. Bibit Anggrek yang Siap untuk Dipasarkan
Gambar 4. Pemasaran Bibit Anggrek
70