I.
PENDAHULUAN Patch Adam adalah film yang menceritakan tentang kisah nyata perjalanan seorang dokter Amerika bernama Hunter ‘Patch’ Adam. Diperankan oleh Robin Williams sebagai Hunter, film ini memiliki alur yang humoris, sedih, menyentuh, dan kontroversial. Alur ceritanya merupakan tipikal perlawanan pada peraturan ketat yang ada, namun cerita dalam film ini meninggalkan kesan hangat dan sentimental yang membuat saya senang setelah film ini berakhir. Kisah yang tidak terlalu dibuat-buat dengan manisnya hidup karena dihadirkan juga tragedi besar yang mengejutkan. Film ini merupakan suatu bentuk kritik terhadap metode medis kedokteran di era tersebut yang berkemungkinan masih dianut hingga kini. Dari sini dapar dilihat bahwa dalam dunia kerja medis, betapa mudahnya untuk terfokus pada menyembuhkan penyakit dan betapa mudahnya melupakan bahwa di belakang penyakit tersebut adalah manusia normal lainnya. Patch mengajarkan pada kita bahwa akan lebih mudah untuk mengobati sebuah penyakit ketika kita terlebih dahulu berusaha untuk menyembuhkan keadaan mental pasien. Ketika dokter begitu takut pada kematian dan lupa bahwa memang kadang ada pasien yang tidak membaik, namun tawa adalah obat yang dapat mengurangi penderitaan dan rasa sakit pasien. Untuk sebuah film keluarga, dengan humor yang terlalu ‘dewasa’ dan tidak senonoh, film ini tidak akan cocok untuk anak-anak. Menurut
saya mereka juga tidak akan mengerti dan hanya akan melewati humorhumor di dalamnya. Patch tidak hanya menyembuhkan pasien, ia juga bisa mengubah hati wanita dan orang-orang di sekitarnya. Dia membutuhkan waktu yang agak lama sebelum akhirnya ia berhasil meluluhkan hati Carin Fisher wanita idamannya, bahkan Mitch Roman teman sekamarnya. Perasaan sentimental yang dibawa oleh sosok ‘Patch’ bersama dengan tawa begitu menyentuh. Cerita yang amat menginspirasi diikuti dengan komedi, percintaan, dan drama. Cerita luar biasa yang diperankan dengan baik dan dikemas secara luar biasa.
II.
PEMBAHASAN Dari film Patch Adam, saya mendapati beberapa teknik komunikasi, antara lain; Hunter dengan Rudy Dalam adegan dimana Rudy ingin pergi ke kamar mandi namun terhalang halusinasinya terhadap tupai, Hunter membantu dengan menyamakan realitanya dengan Rudy. Hunter bertanya dan mendengarkan deskripsi imajinasi Rudy yang kemudian ia
terjemahkan menjadi sebuah aksi untuk membantu menangani masalah tersebut. Disini, Hunter mendapatkan feedback dari Rudy setelah memahami bahasa tubuh, mendengarkan dan bertanya kepada Rudy tentang masalahnya. Rudy pun akhirnya bisa mengatasi ketakutannya dan pergi ke kamar mandi. Hunter dengan Dokter Dalam adegan sesi konsultasi antara Hunter dengan dokter yang menanganinya, Hunter bersikap kooperatif dan bercerita tentang ayahnya dan masa lalunya—alasan-alasan mengapa ia berusaha mengakhiri hidupnya. Sang dokter kemudian memancing pembicaraan dengan menanyakan perasaan Hunter saat kehilangan ayahnya. Namun setelah mendapatkan umpan balik, sang dokter terlihat tak acuh dan terkesan tidak menghubungkan diri dengan topik pembicaraan. Merasa diabaikan, Hunter pun mengarang cerita yang tidak masuk akal untuk memancing respond dari sang dokter, tetapi sang dokter tidak menjadi pendengar yang baik, justru sibuk dengan kopinya. Dalam hal ini, seharusnya menjadi model komunikasi ideal, namun karena sang dokter tidak menjadi receiver yang baik, tidak muncul feedback yang diinginkan oleh sumber. Hunter dengan Arthur Mendelson Sosok pria tua, Arthur, dengan kepintaran yang melebihi rata-rata terlihat memiliki realita dan cara berpikir yang jauh berbeda. Hal ini yang membuatnya sulit berkomunikasi secara normal. Terlihat bagaimana ia mengejutkan Hunter dengan pertanyaanya di awal kedatangan Hunter. Dalam hal ini, Hunter menggunakan model
komunikasi ideal, yaitu berbicara empat mata. Setelah mengetahui latar belakang dan alasan Arthur dirujuk ke rumah sakit jiwa, ia pun kemudian melakukan kontak dengan Arthur untuk memuaskan rasa penasarannya. Hunter merupakan pendengar yang baik, sehingga ia berhasil memancing Arthur dengan umpan balik yang menghasilkan persamaan persepsi dalam komunikasi. Sesi pertemuan di ruangan Hunter & Rudy Komunikasi yang terjadi disini bertujuan untuk menambah pengetahuan dengan menceritakan pengalaman masing-masing dan bagi sang dokter untuk meningkatkan pengetahuannya terhadap perkembangan kesehatan mental pasien. Namun, karena komunikator (Dokter) yang tidak kredibel, pasien justru lebih tertarik dengan lelucon Hunter dan tidak berfokus kepada si Dokter tersebut. Hunter dengan Truman Ketika berbincang di sebuah tempat makan, Hunter dan Truman bertukar cerita tentang alasan kenapa mereka memilih untuk mendalami ilmu kedokteran. Pada saat itu, terjadi komunikasi yang ideal, yaitu; Hunter memancing percakapan dengan sebuah pertanyaan yang kemudian mendapatkan umpan balik dari Truman berupa sebuah jawaban. Konvesi Pengepak Daging Saat Hunter berpidato kepada para pengepak daging, ia menyisipkan sedikit humor dari barisan kalimat motivasi yang memudahkannya untuk mendapat perhatian dan kepercayaan para pengepak daging. Sesuai dengan teori Cutlip dalam peningkatan intensitas penerimaan pesan; Hunter merupakan komukator yang kredibel, memiliki
konsistensi dalam penyampaian pesan, menggunakan bahasa yang akrab digunakan oleh pendengar, dan perumusan yang jelas juga tidak membingungkan. Ketika dokter berkomunikasi dengan pasien, dalam film ini ditunjukan bahwa selain Hunter, tidak ada yang mencoba mendekatkan diri dengan memanggil nama pasien dan justru menggunakan nama penyakit yang diderita pasien untuk membedakan satu dengan yang lain. Mereka hanya terfokus dalam mengobati penyakit, bukan menyembuhkan pasien. Seolah hanya sebuah objek, dokter tidak mengambil frame of reference yang sama dengan pasien. Mereka bukanlah komunikator yang kredibel sehingga tidak muncul respon yang baik dari kebanyakan pasien. Hunter adalah sosok yang komunikatif dan kredibel. Ia mempunyai sifat yang mudah terhubung dengan orang asing. Dengan sifat humorisnya, ia bisa membuat orang lain tertawa dan senang dengan metode komunikatif verbal maupun non-verbal. Ketika melakukan sebuah koneksi, ia mencoba menyamakan persepsinya dengan lawan bicaranya. Ia juga berinisiatif untuk bertanya dan mendengarkan sehingga ia bisa mendapat umpan balik dari lawan bicaranya.
III.
KESIMPULAN Patch Adam adalah film yang menceritakan tentang kisah nyata perjalanan seorang dokter Amerika bernama Hunter ‘Patch’ Adam. Patch merupakan julukan yang didapatnya ketika berada di rumah sakit jiwa. Film ini merupakan suatu bentuk kritik terhadap metode medis kedokteran di era tersebut yang berkemungkinan masih dianut hingga kini. Di dalamnya, terdapat masalah besar yang bisa dihilangkan hanya dengan mengubah cara berkomunikasi, yaitu antara pekerja medis dengan pasien rumah sakit. Mendekatkan diri dan menghibur pasien akan membuat kualitas hidup pasien tersebut meningkat. Hal tersebut diyakini akan memudahkan dokter untuk mengobati pasien dan membantu pasien melupakan penderitaan juga rasa sakit yang dirasakan. Metode komunikasi yang digunakan Hunter kebanyakan adalah metode komunikasi ideal. Sosok Hunter dalam film ini adalah seseorang yang memiliki kemampuan untuk berkomunikasi dengan baik dan unik. Dapat dipelajari dari sosok Hunter bahwa metode komunikasi kepada setiap orang tidak bisa disamakan. Perlu pengamatan yang cermat dan kemauan untuk mengetahui lebih dalam untuk bisa mengerti cara mendekati dan berkomunikasi yang cocok dengan lawan bicara. Secara keseluruhan,
Patch Adam sangat memberi inspirasi dan memberi waktu untuk mengoreksi diri.
Tugas Tengah Semester Dasar-Dasar Komunikasi Gizi “Patch Adam” Oleh Pandan Timur G1H013034 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU-ILMU KESEHATAN PROGRAM STUDI ILMU GIZI PURWOKERTO 2014