I. PENDAHULUAN Zoonosis (menurut WHO, 1981) : Penyakit dan infeksi yang secara alami dapat ditularkan diantara hewan vertebrata dan manusia. Kiasifikasi zoonosis menurut: 1. Tipe agen penyakit 2. Tipe siklus hidup agen penyakit 3. Arah penularan 4. Species hewan vertebata Menurut TIPE AGEN PENYAKIT : a. Zoonosis Bakterial : Anthrax, Brucellosis, Leptospirosis b. Zoonosis Mikotik : Aspergillosis, Dermatomycosis, Candidiasis c. Zoonosis Viral : Rabies, Orf, Japanese B encephalitis d. Zoonosis Parasitik : Toxoplasmosis, Trichinosis, Taeniasis & Cysticercosis Menurut TIPE SIKLUS HIDUP AGEN PENYAKIT: a. Orthozoonosis b. Cyclozoonosis c. Metazoonosis d. Saprozoonosis ORTHOZOONOSIS: Zoonosis dimana untuk siklus hidup agen penyakitnya dibutuhkan hospes satu species vertebrata. Contoh
:
Anthrax,
Brucellosis,
Rabies,
Influenza,
Trichinosis,
Toxoplasmosis,
Dermatomycosis, Candidiasis.
Universitas Gadjah Mada
7
Manusia tertular melalui: 1. Kontak langsung dengan: hewan terinfeksi, contoh : Rabies (melalui gigitan) Dermatomycosis (melalui sentuhan) jaringan terinfeksi, contoh : Anthrax (melalui luka pada kulit) ekskresi, contoh : Leptospirosis (urine) 2. Kontak tidak langsung dengan: inhalasi droplet, contoh: Influenza inhalasi aerosol, contoh: Brucellosis inhalasi/ingesti benda-benda, contoh : Q-fever (debu) Tridhinosis (daging) Salmoneilosis (susu) Giardiasis (air) CYCLOZOONOSIS : Zoonosis dimana untuk sikius hidup agen penyakitnya dibutuhkan hospes lebih dan satu species vertebrata. Contoh: Hydatidosis, Taeniasis & Cysticercosis
METAZOONOSIS: Zoonosis dimana untuk sikius hidup agen penyakitnya dibutuhkan hospes vertebrata dan invertebrata. Contoh: Babesiosis, Trypanosomiasis, Schistosomiasis
Universitas Gadjah Mada
8
METAZOONOSIS dibagi dalam 4 tipe: 1. Tipe I: dibutuhkan hospes satu vertebrata dan satu invertebrata Contoh: Jungle Yellow Fever
2. Tipe II: dibutuhkan hospes satu vertebrata dan dua invertebrata Contoh: Paragonimiasis
3. Tipe III: dibutuhkan hospes dua vertebrata dan satu invertebrata Contoh: Clonorchiasis
4. Tipe IV: dibutuhkan hospes satu vertebrata, satu invertebrata dan penularan diantara invertebrata secara transovarial Contoh: Boutonneuse fever
Universitas Gadjah Mada
9
SAPROZOONOSIS: Zoonosis dimana untuk sikius hidup agen penyakitnya dibutuhkan hospes vertebrata dan reservoir non-hewan Contoh : Coccidioidomycosis, Histoplasmosis, Visceral larva migrans
Reservoir non-hewan adalah tempat berkembangnya agen penyakit selain hewan, yaitu tanah, air, tanaman dan bahan-bahan organik misalnya makanan. SAPROZOONOSIS dibagi dalam 3 tipe: 1. Tipe I: dimana agen penyakitnya memperbanyak din dalam reservoir non-hewan Contoh: Histoplasmosis
2. Tipe II: dimana agen penyakitnya mengalami perkembangan esensill tanpa inemperbanyak din dalam reservoir non-hewan Contoh: Visceral larva migrans
3. Tipe III (Saprometazoonosis): Zoonosis dimana untuk siklus hidup agen penyakitnya dibutuhkan hospes vertebrata, invertebrata dan reservoir non-hewan Contoh: Fascioliasis Universitas Gadjah Mada
10
Menurut ARAH PENULARAN: a. Anthropozoonosis b. Zooanthroponosis c. Amphixenosis ANTHROPOZOONOSIS: Zoonosis yang ditularkan oleh hewan vertebrata kepada manusia dan hewan vertebrata lainnya. Contoh: Rabies, Brucellosis, Hydatidosis, Visceral larva migrans
ZOOANTHROPONOSIS: Zoonosis yang ditularkan oleh manusia kepada hewan vertebrata dan manusia lainnya. Contoh: Ainebiasis, TBC pada manusia, Diphtheria
AMPHIXENOSIS: Zoonosis yang ditularkan oleh manusia kepada hewan vertebrata dan sebaliknya. Contoh: Staphylococcosis, Streptococcosis
Universitas Gadjah Mada
11
Menurut SPECIES HEWAN VERTEBRATA: a. Zoonosis diantara manusia dan hewan liar : Contoh: Rabies, Jungle Yellow Fever b. Zoonosis diantara manusia dan hewan piara : Contoh: Brucellosis, Leptospirosis c. Zoonosis diantara manusia dan hewan rumah : Contoh: Amebiasis, Coccidioidowycosis
Universitas Gadjah Mada
12
