I. PENDAHULUAN Kota Dumai merupakan salah satu Kota di Propinsi Riau, dengan nama ibukota yaitu Dumai. Kota Dumai berada di pesisir pantai pulau Sumatera sebelah timur. Wilayah Dumai berada pada posisi antara 1010.23".37' 1010.28".13' bujur timur dan 10.23".23' - 10.24".23' lintang utara. Berdasarkan posisi ini, zona waktu Dumai adalah UTC+7. Dumai memiliki luas wilayah 1.727.385 Km2. Batas-batas wilayah Kota Dumai bersebelahan dengan wilayah sebagai berikut : 1. Sebelah utara berbatasan dengan Selat Rupat 2. Sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Bukit Batu, Kabupaten Bengkalis 3. Sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Mandau dan Kecamatan Bukit Batu, Kabupaten Bengkalis 4. Sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Tanah Putih dan Kecamatan Bangko, Kabupaten Rokan Hilir. Kota Dumai merupakan salah satu daerah hasil pemekaran dari Kabupaten Bengkalis yang dibentuk dengan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kotamadya Daerah Tingkat II Dumai (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 50, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3829). Letak Kota Dumai sangat strategis karena berdekatan dengan dua negara asing yaitu Malaysia dan Singapura. Hal ini merupakan suatu
Profil Perkebunan Kota Dumai Tahun 2014
Halaman 1
keunggulan dan keuntungan yang bersifat komparatif dibanding daerah lain terutama di Provinsi Riau. Posisi yang strategis ini sangat mendukung untuk kegiatan ekspor produk dalam negeri dan impor produk asing. Peluang lain yang mungkin adalah terciptanya suatu kawasan perdagangan bebas antar negara di Kota Dumai.
Berbagai bidang industri berkembang di Kota Dumai. Selain sebagai kota pengolah minyak bumi, bidang industri lainnya adalah :
Pengolahan Crude Palm Oil (CPO) (minyak kelapa sawit)
Jasa tangki timbun
Pupuk
Pengemasan semen
Kontainer dan jasa angkut kepelabuhanan
Developer perumahan, dan sebagainya. Perkembangan berbagai bidang industri ini juga didukung dengan
adanya beberapa kawasan industri, yaitu :
Kawasan Industri Bukit Kapur
Kawasan Industri Bukit Timah
Profil Perkebunan Kota Dumai Tahun 2014
Halaman 2
Kawasan Industri Dock Yard
Kawasan Industri Dumai (KID) di Pelintung.
Kawasan Industri Lubuk Gaung Perkembangan industri ini juga didukung dari sektor pendidikan serta
kependudukan berupa tersedianya sumber daya manusia terutama lokal sebagai tenaga kerja yang potensial. A. Topografi dan Jenis Tanah Dumai sebagian terdiri dari dataran rendah di bagian utara dan di sebelah selatan sebagian adalah dataran tinggi. Kondisi tanahnya mayoritas berupa tanah rawa yang bergambut dengan kedalaman antara 0 - 3 m. Struktur tanah umumnya terdiri dari tanah podsolik merah kuning dari batuan endapan, alluvial dan tanah organosol dan gley humus dalam bentuk rawa-rawa atau tanah basah. Dengan demikian kemampuan lahan di Kota Dumai berada pada tingkat rendah sampai sedang, namun demikian masih memungkinkan untuk digunakan sebagai lahan perkebunan. Kondisi seperti ini menjadi salah satu andalan Kota Dumai yang perlu dibangun agar menjadi suatu kekuatan dan peluang pembangunan (comparative advantage) di masa yang akan datang. Terdapat 15 sungai di wilayah Dumai. Sungai-sungai tersebut dapat dilayari kapal pompong, sampan dan perahu sampai jauh ke hulu sungai. Sungai Buluala, Sungai Senepis dan Sungai Mesjid merupakan tiga sungai yang terpanjang.
Profil Perkebunan Kota Dumai Tahun 2014
Halaman 3
Sebagian wilayah Dumai masih berupa hutan. Banyak flora maupun fauna yang ada di hutannya. Fauna utama yang ada di hutan Dumai adalah harimau Sumatera. Binatang ini dilindungi di wilayah khusus yaitu Senepis. B. Pembagian Wilayah Kota Dumai dalam melaksanakan pemerintahannya dibagi menjadi 7 kecamatan, 33 kelurahan serta 527 Rukun Tetangga. Pembagian tersebut adalah sebagai berikut : 1. Kecamatan Bukit Kapur a.
Kelurahan Bagan Besar
d.
Kelurahan Gurun Panjang
b.
Kelurahan Bukit Kayu Kapur
e.
Kelurahan Kampung Baru
c.
Kelurahan Bukit Nenas
2. Kecamatan Dumai Barat a.
Kelurahan Bagan Keladi
c.
Kelurahan Purnama
b.
Kelurahan Pangkalan Sesai
d.
Kelurahan STDI
3. Kecamatan Dumai Kota a.
Kelurahan Bintan
d.
Kelurahan Rimba Sekampung
b.
Kelurahan Dumai Kota
e.
Kelurahan Sukajadi
c.
Kelurahan Laksamana
Profil Perkebunan Kota Dumai Tahun 2014
Halaman 4
4. Kecamatan Dumai Selatan a.
Kelurahan Bukit Datuk
d.
Kelurahan Mekar Sari
b.
Kelurahan Bukit Timah
e.
Kelurahan Ratu Sima
c.
Kelurahan Bumi Ayu
5. Kecamatan Dumai Timur a.
Kelurahan Bukit Batrem
d.
Kelurahan Tanjung Palas
b.
Kelurahan Buluh Kasap
e.
Kelurahan Teluk Binjai
c.
Kelurahan Jaya Mukti
6. Kecamatan Medang Kampai a.
Kelurahan Guntung
c.
Kelurahan Pelintung
b.
Kelurahan Mundam
d.
Kelurahan Teluk Makmur
7. Kecamatan Sungai Sembilan a.
Kelurahan Bangsal Aceh
d.
Kelurahan Lubuk Gaung
b.
Kelurahan Basilam Baru
e.
Kelurahan Tanjung Penyembal
c.
Kelurahan Batu Teritip
C. Jumlah Penduduk Penduduk Kota Dumai heterogen, diakui terdiri dari berbagai suku diantaranya Melayu, Minang, Jawa, Batak, Bugis, Tionghoa dan sebagainya. Berbagai suku ini dihimpun dalam naungan Lembaga Kerukunan Keluarga Masyarakat Dumai.
Profil Perkebunan Kota Dumai Tahun 2014
Halaman 5
Jumlah penduduk Kota Dumai Tahun 2013 berdasarkan Dumai Dalam Angka 2014 adalah 280.027 jiwa. Terdiri atas 145.356 jiwa berjenis kelamin laki-laki dan 134.671 jiwa berjenis kelamin perempuan. Jumlah kepala keluarga (KK) adalah 70.007 KK. Jumlah penduduk yang besar menjadi salah satu unsur pendukung perkembangan bidang perindustrian terutama dari sisi tenaga kerja. D. Iklim Kota Dumai sangat dipengaruhi oleh sifat iklim laut, dimana musim hujan jatuh pada bulan September hingga Desember dan periode kering dimulai pada bulan Januari hingga Maret dan Juni hingga Agustus. Disamping itu di Kota Dumai mempunyai iklim tropis basah yang dipengaruhi oleh sifat iklim laut dengan curah hujan berkisar antara 1.500 mm sampai dengan 2.600 mm dan jumlah hari hujan sebanyak 75 sampai dengan 130 hari hujan per tahun. Kondisi ini didukung pula oleh suhu udara rata-rata berkisar antara 25oC – 32oC, dengan tingkat kelembaban antara 82 – 84 persen dan kecepatan angin rata-rata berkisar antara 6 – 7 knot per jam.
Profil Perkebunan Kota Dumai Tahun 2014
Halaman 6
II. POTENSI SUMBER DAYA PERKEBUNAN A. Peran Sub Sektor Perkebunan Kota Dumai memiliki kemampuan tinggi untuk tumbuh kembang mandiri dari hasil bumi dan kekayaan alam lainnya, sehingga banyak diminati investor lokal bahkan asing untuk menanam modal lewat kegiatan industri pengolahan yang sangat menjanjikan bagi Pemerintah, pihak investor sendiri, dan tentunya penduduk lokal. Indikator ekonomi makro berupa Product Domestic Regional Bruto (PDRB) Kota Dumai yang terus meningkat tiap tahunnya sejak tahun 2011
-
2013
merupakan
gambaran
keberhasilan
pembangunan
perekonomian di Kota Dumai. Untuk mendukung peningkatan PDRB tersebut maka titik berat pembangunan ekonomi Kota Dumai adalah dengan mempertahankan
dominasi
pembangunan
pada
sektor
industri,
perdagangan, angkutan serta bangunan disamping memperhatikan sektor pertanian sebagai penghasil bahan baku industri. Tingkat pertumbuhan ekonomi yang cukup pesat juga telah memberikan kesempatan kerja bagi masyarakat di Kota Dumai sehingga kesejahteraan masyarakat meningkat. Peran sub sektor perkebunan dalam menunjang keberhasilan pembangunan ekonomi Kota Dumai menunjukkan sumbangsih yang sangat berarti. Hal ini dapat dilihat dari salah satu indikatornya yaitu Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) per kapita. Adapun besarnya kontribusi
Profil Perkebunan Kota Dumai Tahun 2014
Halaman 7
sub sektor perkebunan tersebut dapat dilihat dari pertumbuhan nilai PDRB Kota Dumai sebagaimana pada tabel 1. Tabel 1. PDRB Kota Dumai Tanpa Migas Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha Tahun 2011 - 2013 (dalam jutaan rupiah) No.
1
2 3 4 5 6 7 8 9
Lapangan Usaha Pertanian, perkebunan, peternakan, kehutanan dan perikanan Pertambangan dan penggalian Industri pengolahan Listrik, gas dan air minum Bangunan Perdagangan, hotel dan restoran Pengangkutan dan komunikasi Keuangan, persewaan dan jasa perusahaan Jasa-jasa JUMLAH
2011*)
2012**)
2013***)
Perkembangan rata-rata (%)
434,367.42
484,844.11
535,288.23
11.01
37,441.40
47,598.11
57,508.04
23.97
2,149,127.26
2,569,762.41
3,087,055.58
19.85
53,724.85
59,974.51
67,378.19
11.99
1,107,799.15
1,331,188.59
1,573,598.03
19.19
2,157,948.76
2,528,940.50
2,983,274.12
17.58
950,482.59
1,122,722.78
1,322,205.73
17.94
264,837.79
321,073.64
386,921.98
20.87
751,177.08
865,278.10
997,961.23
15.26
7,906,906.29
9,331,382.74
11,011,191.14
18.01
Catatan : *) Angka perbaikan **) Angka sementara ***) Angka sangat sementara Sumber : Dumai Dalam Angka 2014 Dari tabel 1 di atas terlihat bahwa PDRB Kota Dumai untuk bidang usaha pertanian, perkebunan, peternakan, kehutanan dan perikanan dari tahun 2011 sampai tahun 2013 menunjukkan peningkatan yang signifikan yaitu sekitar Rp. 100.920.810.000,-
Profil Perkebunan Kota Dumai Tahun 2014
Halaman 8
Industri pengolahan minyak sawit (CPO) PT. BKR (Bukit Kapur Reksa) merupakan industri ketiga yang turut serta memajukan Dumai secara tidak langsung setelah PT. CPI (Chevron Pacific Indonesia) yang bergerak mayoritas dalam bidang pertambangan dan ekspor minyak dan gas bumi, kemudian PT. PERTAMINA yang bergerak dalam bidang pengolahan dan pendistribusian minyak dan gas bumi dalam negeri. B. Perkembangan Komoditi Perkebunan Jenis komoditi perkebunan rakyat yang diusahakan oleh petani di Kota Dumai yang paling dominan berkembang saat ini adalah komoditi kelapa sawit dengan luas kebun 37.129 Ha, kemudian diikuti komoditi karet dengan luas kebun 2.395 Ha, komoditi kelapa dengan luas kebun 1.728 Ha, komoditi pinang dengan luas 101.5 Ha dan komoditi kakao dengan luas 25.50 Ha. Secara total luas areal perkebunan untuk seluruh komoditi tersebut sampai akhir tahun 2014 adalah 41,379 Ha. Perkembangan luas areal masing-masing komoditas perkebunan sebagaimana tertera pada tabel 2. Tabel 2. Perkembangan Luas Tanam Komoditi Perkebunan di Kota Dumai No.
Komoditi
1
Kelapa Sawit
2
s/d Tahun 2013 (Ha)
Penambahan (Ha)
s/d Tahun 2014 (Ha)
Perkembangan (%)
36,345.00
784.00
37,129.00
2.16
Karet
2,355.50
39.50
2,395.00
1.68
3
Kelapa
1,928.00
(200)
1,728.00
(10.37)
4
Pinang
102.50
(1.00)
101.50
(0.97)
5
Kakao
25.50
0.00
25.50
0.00
Profil Perkebunan Kota Dumai Tahun 2014
Halaman 9
Dari tabel 2 di atas terlihat bahwa kelapa sawit menunjukkan peningkatan pengembangan yang sangat signifikan yaitu 784 Ha atau sekitar 2.16 %. Hal ini membuktikan bahwa animo petani untuk membudidayakan
tanaman
kelapa
sawit
cukup
tinggi
karena
nilai
ekonomisnya dan telah adanya pabrik pengolahan kelapa sawit di Kota Dumai. Komoditi lain yang mengalami peningkatan signifikan yaitu karet 39.50 Ha atau sekitar 1.68 %. Komoditi perkebunan ada juga yang mengalami penurunan luasan karena alih komoditi dan alih fungsi lahan baik untuk pemukiman maupun kegunaan lain yaitu kelapa mengalami penurunan seluas 200 Ha atau sekitar 10.37 % dan pinang 1 Ha atau 0.97 %. Komoditi kakao tidak mengalami penambahan luas tanam, namun hanya pergeseran dari Tanaman Belum Menghasilkan (TBM) menjadi Tanaman Menghasilkan (TM). Tabel 3. Perkembangan
Produksi
Perkebunan
Kota
Dumai
Tahun 2011 – 2014 Jenis Produk
No.
Komoditas
1
Kelapa sawit
CPO
2
Kelapa
Kopra
3
Karet
Karet kering
4
Pinang
5
Kakao
Jumlah & Peningkatan Produksi (Ton)
Perkem bangan ratarata (%)
Thn. 2011
Thn. 2012
Thn. 2013
Thn. 2014
74,867.60
75,984.81
75,125.94
79,884.16
2.23
747.90
922.45
908.95
907.28
7.23
1,306.00
1,496.61
1.522.08
1,716.55
9.69
Biji kering
14.17
43.36
43.96
44.90
69.84
Biji kering
2.90
4.31
5.74
7.24
35.98
1. Kelapa Sawit Perkembangan komoditi kelapa sawit di Kota Dumai sangat dominan. Hal ini tercermin dari perkembangan luas dan produksi kelapa
Profil Perkebunan Kota Dumai Tahun 2014
Halaman 10
sawit yang setiap tahunnya mengalami peningkatan yang signifikan, mengingat animo masyarakat untuk mengembangkan kelapa sawit sangat
tinggi
karena
dari
segi
ekonomi
cukup
menjanjikan.
Perkembangan luas dan produksi kelapa sawit per kecamatan di Kota Dumai dapat dilihat pada tabel 4 dan 5. Tabel 4. Data Luas Perkebunan Kelapa Sawit Kota Dumai Tahun (Ha) No.
Kecamatan
2010
2011
2012
2013
2014
Perkem bangan rata-rata (%)
1
Bukit Kapur
11,203.00
11,378.00
11,678.00
12,058.00
12,192.00
2.14
2
Medang Kampai
3,235.00
3,366.00
3,537.00
3,636.00
3,657.00
3.13
3
Sungai Sembilan
17,984.00
18,717.00
19,469.00
20,074.00
20,727.00
3.61
4
Dumai Barat
425.00
441.00
141.00
143.00
134.00
(17.28)
5
Dumai Selatan
-
-
350.00
356.00
349.00
(0.06)
6
Dumai Timur
88.00
101.00
90.00
78.00
70.00
(4.93)
7
Dumai Kota
-
-
-
-
-
-
Jumlah
32,935.00
34,003.00
35,265.00
36,345.00
37,129.00
3.04
Tabel 5. Data Perkembangan Produksi Kelapa Sawit Kota Dumai Tahun (Ton) No.
Kecamatan
2010
2011
2012
2013
2014
Perkem bangan rata-rata (%)
1
Bukit Kapur
26,396.60
28,115.40
28,200.50
26,852.75
29,391.41
2.87
2
Medang Kampai
4,712.70
4,675.00
4,975.20
5,433.75
5,728.35
5.06
3
Sungai Sembilan
38,583.00
41,445.50
41,819.50
41,702.32
43,567.00
3.13
4
Dumai Barat
695.30
599.70
250.15
267.57
280.25
(15.08)
5
Dumai Selatan
-
-
693.98
806.68
816.05
4.35
6
Dumai Timur
29.00
32.00
45.48
62.87
101.1
37.88
7
Dumai Kota
-
-
-
-
-
Jumlah
70,416.60
74,867.60
75,984.81
75,125.94
79,884.16
Profil Perkebunan Kota Dumai Tahun 2014
3.25
Halaman 11
Berdasarkan data perkembangan luas kelapa sawit dari tabel di atas, sentra pengembangan kelapa sawit di Kota Dumai terdapat di Kecamatan Sungai Sembilan dan Bukit Kapur.
Grafik 1: Perkembangan Luas Kebun Kelapa Sawit
Profil Perkebunan Kota Dumai Tahun 2014
Halaman 12
Grafik 2: Perkembangan Produksi Kelapa Sawit 2. Karet Komoditi karet merupakan komoditi unggulan setelah kelapa sawit. Perkembangan luas dan produksi karet per kecamatan di Kota Dumai dapat dilihat pada tabel 6 dan 7. Tabel 6. Data Luas Perkebunan Karet Kota Dumai Tahun (Ha) No.
Kecamatan
Perkem bangan ratarata (%)
2010
2011
2012
2013
2014
1,153.00
1,163.00
1,202.00
1,221.00
1,251.00
2.06
1
Bukit Kapur
2
Medang Kampai
763
747
751.5
748.50
722.00
(1.36)
3
Sungai Sembilan
271
328
340
386.00
422.00
11.89
4
Dumai Barat
-
-
-
-
-
-
5
Dumai Selatan
-
-
-
-
-
-
6
Dumai Timur
-
-
-
-
-
-
7
Dumai Kota
-
-
-
-
-
-
Jumlah
2,187.00
2,238.00
2,293.50
2,355.50
2,395.00
2.30
Profil Perkebunan Kota Dumai Tahun 2014
Halaman 13
Berdasarkan data perkembangan luas kebun karet dari tabel di atas, sentra pengembangan karet di Kota Dumai terdapat di Kecamatan Bukit Kapur dan Medang Kampai. Tabel 7. Data Perkembangan Produksi Karet Kota Dumai Perkem bangan ratarata (%)
Tahun (Ton) No.
Kecamatan
2010
2011
2012
2013
2014
1
Bukit Kapur
704.10
720.30
833.80
843.95
969.00
8.52
2
Medang Kampai
375.40
369.00
381.55
391.41
422.34
3.05
3
Sungai Sembilan
166.65
216.70
281.26
286.72
325.20
18.80
4
Dumai Barat
-
-
-
-
-
-
5
Dumai Selatan
-
-
-
-
-
-
6
Dumai Timur
-
-
-
-
-
-
7
Dumai Kota
-
-
-
-
-
-
Jumlah
1,246.15
1,306.00
1,496.61
1,522.08
1,716.55
8.47
Grafik 3: Perkembangan Luas Kebun Karet
Profil Perkebunan Kota Dumai Tahun 2014
Halaman 14
Grafik 4: Perkembangan Produksi Karet 3. Kelapa Komoditi kelapa di Kota Dumai merupakan kebun masyarakat yang banyak ditanam di Kecamatan Sungai Sembilan dan Dumai Barat sebagaimana dapat dilihat pada tabel 8 dan 9. Tabel 8. Data Luas Kebun Kelapa Kota Dumai Perkem bangan rata-rata (%)
Tahun (Ha) No.
Kecamatan
2010
2011
2012
2013
2014
1
Bukit Kapur
105.00
100.50
100.50
87.50
87.00
(4.45)
2
Medang Kampai
176.00
176.00
176.00
171.00
150.00
(3.78)
3
Sungai Sembilan
1,304.00
1,294.00
1,286.00
1,282.00
1,114.00
(3.70)
4
Dumai Barat
373.00
373.00
287.00
285
278.00
(6.55)
5
Dumai Selatan
-
-
53.00
52.5
50.00
(1.43)
6
Dumai Timur
53.00
52.00
52.00
50
49.00
(1.93)
7
Dumai Kota
-
-
-
-
-
-
Jumlah
2,011.00
1,995.50
1,954.50
1,928.00
1,728.00
(3.64)
Profil Perkebunan Kota Dumai Tahun 2014
Halaman 15
Berdasarkan data perkembangan luas kebun kelapa dari tabel diatas, terjadi penurunan luas kebun kelapa karena terjadinya alih komodi dan alih fungsi lahan. Tabel 9. Data Perkembangan Produksi Kelapa Kota Dumai Tahun (Ton) No.
Kecamatan
2010
2011
2012
2013
2014
Perkem bangan rata-rata (%)
1
Bukit Kapur
26.00
14.80
21.21
20.92
20.65
(0.61)
2
Medang Kampai
52.40
53.00
73.90
74.48
74.99
10.51
3
Sungai Sembilan
469.60
477.20
586.60
584.36
582.81
5.97
4
Dumai Barat
185.40
184.00
190.62
177.98
177.75
(0.98)
5
Dumai Selatan
-
-
26.50
26.89
26.45
(0.04)
6
Dumai Timur
20.40
18.90
23.62
24.32
24.63
5.46
7
Dumai Kota
-
-
-
-
-
-
Jumlah
753.80
747.90
922.45
908.95
907.28
5.23
Grafik 5: Perkembangan Luas Kebun Kelapa
Profil Perkebunan Kota Dumai Tahun 2014
Halaman 16
Grafik 6: Perkembangan Produksi Kelapa 4. Pinang Pinang banyak ditanam oleh petani sebagai tanaman pekarangan dengan sebaran dan luas tanam pinang sebagaimana tertera pada tabel 10 dan 11.
Profil Perkebunan Kota Dumai Tahun 2014
Halaman 17
Tabel 10. Data Luas Kebun Pinang Kota Dumai Tahun (Ha) No.
Kecamatan
2010
2011
2012
2013
2014
Perkem bangan rata-rata (%)
1
Bukit Kapur
6.00
6.00
7.00
7.00
6.00
0.60
2
Medang Kampai
11.00
11.00
11.00
11.00
11.00
-
3
Sungai Sembilan
46.00
53.50
56.50
61.00
61.00
7.47
4
Dumai Barat
20.00
20.00
18.00
18.00
18.00
(2.50)
5
Dumai Selatan
2.50
2.50
2.50
-
6
Dumai Timur
3.00
3.00
3.00
3.00
3.00
-
7
Dumai Kota
-
-
-
-
-
-
Jumlah
86.00
93.50
98.00
102.50
101.50
4.29
Tabel 11. Data Perkembangan Produksi Pinang Kota Dumai Tahun (Ton) No.
Kecamatan
2010
2011
2012
2013
2014
Perkem bangan rata-rata (%)
1
Bukit Kapur
1.00
1.00
2.65
2.10
2.03
35.23
2
Medang Kampai
1.00
1.00
2.25
2.77
3.20
40.91
3
Sungai Sembilan
12.28
14.05
28.05
28.01
28.12
28.58
4
Dumai Barat
4.75
5.60
8.37
8.36
8.28
16.57
5
Dumai Selatan
1.37
1.78
1.77
7.34
6
Dumai Timur
5.00
0.67
0.94
1.52
3.85
7
Dumai Kota
-
-
-
-
-
-
Jumlah
19.03
26.65
43.36
43.96
44.90
26.57
Profil Perkebunan Kota Dumai Tahun 2014
Halaman 18
Grafik 7: Perkembangan Luas Kebun Pinang
Grafik 8: Perkembangan Produksi Pinang
Profil Perkebunan Kota Dumai Tahun 2014
Halaman 19
5. Kakao Kakao merupakan komoditi yang paling sedikit ditanam oleh petani dan pada umumnya sebagai tanaman pekarangan dengan sebaran dan luas tanam kakao sebagaimana tertera pada tabel 12 dan 13. Tabel 12. Data Luas Kebun Kakao Kota Dumai Tahun (Ha) No.
Kecamatan
Perkem bangan rata-rata (%)
2010
2011
2012
2013
2014
-
1.00
1.00
1.00
1.00
-
1
Bukit Kapur
2
Medang Kampai
2.00
4.50
4.50
4.50
4.00
28.47
3
Sungai Sembilan
11.00
12.00
13.00
14.00
14.00
6.28
4
Dumai Barat
1.00
3.00
2.00
2.00
2.00
41.67
5
Dumai Selatan
-
-
4.00
4.00
4.50
3.13
6
Dumai Timur
-
3.00
-
7
Dumai Kota
-
-
-
-
-
-
14.00
23.50
24.50
25.50
25.50
19.05
Jumlah
(25.00)
Tabel 13. Data Perkembangan Produksi Kakao Kota Dumai Tahun (Ton) No.
Kecamatan
2010
2011
2012
2013
2014
Perkem bangan rata-rata (%)
1
Bukit Kapur
-
-
0.85
0.00
0.00
(25.00)
2
Medang Kampai
-
0.4
0.4
1.65
2.04
84.03
3
Sungai Sembilan
-
2.5
3.06
3.93
4.17
14.23
4
Dumai Barat
-
-
-
0.00
0.18
-
5
Dumai Selatan
0.16
0.86
109.38
6
Dumai Timur
-
-
-
-
-
-
7
Dumai Kota
-
-
-
-
-
-
Jumlah
0.00
2.90
4.31
5.74
7.24
26.98
Profil Perkebunan Kota Dumai Tahun 2014
Halaman 20
Grafik 9: Perkembangan Luas Kebun Kakao
Grafik 10: Perkembangan Produksi Kakao
Profil Perkebunan Kota Dumai Tahun 2014
Halaman 21
C. Perkembangan Harga Komoditi Perkebunan Perkembangan harga rata-rata komoditas perkebunan yang dominan seperti Kelapa Sawit, Karet, Kelapa, Pinang dan Kakao di Kota Dumai pada tahun 2014 cukup fluktuatif, untuk komoditi karet terjadi penurunan harga yang sangat tajam. Adapun perkembangan harga komoditas perkebunan di Kota Dumai tahun 2014 dapat dilihat pada tabel 14. Tabel 14. Perkembangan Harga Rata - Rata Komoditi Perkebunan di Tingkat Petani Tahun 2013 - 2014 No.
Komoditas
Jenis Produk
Harga Rp/kg 2013
2014
1
Kelapa Sawit
CPO
7.230,-
7.850,-
2
Kelapa
Kopra
4.250,-
4.500,-
3
Karet
Karet kering
23.210,-
16.300,-
4
Pinang
Biji kering
6.250,-
7.000,-
5
Kakao
Biji kering
15.000,-
17.500,-
D. Sarana dan Prasarana Penunjang Pada sektor usaha industri perkebunan di Kota Dumai telah dikeluarkan Izin Usaha Perkebunan untuk Pengolahan (IUP-P) a.n. PT Murini Sam-Sam
berdasarkan
Keputusan
Walikota
Dumai
Nomor
:
636/Distanbunhut/2006 tanggal 30 Oktober 2006 di Kelurahan Pelintung Kecamatan Medang Kampai dengan kapasitas 60 ton TBS per jam dan PT. Meridan Sejati Surya Plantation berdasarkan Keputusan Walikota Dumai Nomor : 775/Distanbunhut/2010 tanggal 30 Juli 2010 di Kelurahan Bangsal
Profil Perkebunan Kota Dumai Tahun 2014
Halaman 22
Aceh Kecamatan Sungai Sembilan dengan kapasitas 45 - 60 ton TBS per jam. Pabrik Kelapa Sawit (PKS) tersebut telah menampung hasil produksi dari komoditas perkebunan yang dipasarkan oleh petani berupa Tandan Buah Segar (TBS) sehingga dapat diolah pada PKS tersebut dan diharapkan produksi TBS petani di Kota Dumai tidak perlu lagi dibawa keluar daerah untuk diproses (mengurangi biaya angkut), dan didukung dengan sarana infrastruktur jalan dan jembatan yang memadai dari Ibukota Dumai menuju Kecamatan
dan
Kelurahan,
sehingga
transportasi
produk
komoditi
perkebunan lancar serta meningkatkan kesejahteraan petani kelapa sawit. Disamping itu, tumbuhnya kawasan-kawasan industri pengolahan minyak sawit dan turunannya (hilir) di sepanjang Kawasan Industri Bukit Kapur dan Lubuk Gaung yang memproduksi minyak makan nabati, pupuk, bio diesel dan lain-lainnya. Hasil perkebunan dari komoditas karet berupa ojol, kelapa berupa butiran serta pinang dan kakao berupa biji kering, untuk proses pengolahan lanjutannya masih dibawa ke luar daerah seperti ke Kab Rokan Hilir dan Kab. Bengkalis karena di Kota Dumai belum ada pabrik pengolahannya. Dekatnya jarak antara Dumai dengan Sumber Benih resmi tanaman perkebunan yang ada di Pekanbaru dan Sumatera Utara memudahkan untuk mendapatkan benih guna pengembangan usaha perkebunan. Kelembagaan petani yang menjadi wadah petani adalah kelompok tani, untuk tingkat desa/ kelurahan kelompok tani tersebut tergabung dalam
Profil Perkebunan Kota Dumai Tahun 2014
Halaman 23
wadah Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan). Adapun Gapoktan yang ada di Kota Dumai sebagaimana tabel 15. Tabel 15. Data Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Kota Dumai Lokasi
Nama
No.
Tahun Pembentukan
1
2008
Bangsal Aceh
Sungai Sembilan
Naga Jaya
Nurdin Abdullah
2008
Sungai Sembilan
Sungai Sembilan
Surya Jadi Tanjung Lembayung Basilam Bersatu
Rebin
2008
Lubuk Gaung Tanjung Penyembal Basilam Baru
2008
Batu Teritip
Sungai Sembilan
Maju Jaya
Untung Sugianto
2011
Batu Teritip
Sungai Sembilan
Tanjung Bersatu
Zakarya
2008
Bukit Nenas
Bukit Kapur
Nenas Bersatu
Mislan
2008
Kayu Kapur
Bukit Kapur
Flora Abadi
Johari Gultom
2010
Kampung Baru
Bukit Kapur
Kampung Baru
Abdi Susilo
2009
Gurun Panjang
Bukit Kapur
Maju Jaya
Sudiran
2004
Bagan Besar
Bukit Kapur
Bagan Besar Jaya
Suryadi
2009
Mundam
Medang Kampai
Sejati
Ismail
2011
Teluk Makmur
Medang Kampai
Sejahtera
Jumari
2006
Guntung
Medang Kampai
Heriyanto
2010
Pelintung
Medang Kampai
Hasrat Jaya Tani Pelintung
2011
Teluk Binjai
Dumai Timur
Teluk Binjai
Johan Harahap
2010
Sukajadi
Dumai Timur
Generasi Amanah
Eti Ruslaini
2008
Tanjung Palas
Dumai Timur
Palas Jaya
Sudirman
2007
Purnama
Dumai Barat
Cahaya Purnama
Subur Hartono
2007
Bagan Keladi Pangkalan Sesei
Dumai Barat
Harapan Jaya
Sukatni
Dumai Barat
Lestari
Solekhan
2010
Bumi Ayu
Dumai Selatan
Bumi Ayu
Erawan
2007
Bukit Datuk
Dumai Selatan
Bukit Datuk
2010
Bukit Timah
Dumai Selatan
Bukit Timah
2009
Mekar Sari
Dumai Selatan
Mekar Sari
Nasib Erawan Simamora Nurman
2008
2
3
4
5
2008 6
Kelurahan
Profil Perkebunan Kota Dumai Tahun 2014
Kecamatan
Sungai Sembilan
Ketua
Gapoktan
Suharmai Jamaluddin
Ridwan
Halaman 24
III. KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PERKEBUNAN A. Visi, Misi, Uraian Tugas Dan Fungsi Dinas Kebijakan Pengembangan Usaha Perkebunan Kota Dumai berada pada Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kota Dumai yang merupakan unsur pelaksana pemerintah daerah di bidang perkebunan. Kebijakan tersebut sejalan dengan visi Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kota Dumai yaitu ”Terwujudnya Pengelolaan Pertanian dan Kehutanan Berkelanjutan Menuju Petani Sejahtera dan Hutan Lestari”. Dalam rangka mewujudkan Visi sebagaimana dicanangkan tersebut, maka Misi Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kota Dumai yang ingin diwujudkan adalah sebagai berikut: 1. Mewujudkan usaha pertanian yang terintegrasi guna peningkatan produksi, penumbuhan usaha ekonomi produktif dan peningkatan kesejahteraan petani 2. Meningkatkan produktivitas dan mutu produk serta hasil pengolahan pertanian sebagai bahan pangan dan bahan baku industri untuk mendukung diversifikasi dan kemandirian pangan 3. Mengoptimalkan fungsi hutan yang seimbang dan lestari meliputi fungsi konservasi, jasa lingkungan, ekonomi serta meningkatkan daya dukung plasma nutfah.
Profil Perkebunan Kota Dumai Tahun 2014
Halaman 25
Sebagai instansi teknis yang membidangi Tanaman Pangan dan Hortikultura, Perkebunan, Kehutanan, Penyuluhan dan Ketahanan Pangan maka Distanbunhut Kota Dumai memiliki tugas yang cukup banyak. Sesuai dengan Peraturan Daerah Kota Dumai Nomor 16 Tahun 2008 dan dijabarkan dengan Peraturan Walikota Nomor 30 Tahun 2008, Bidang Perkebunan pada Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kota Dumai mempunyai
tugas
pokok
melaksanakan
penyiapan
perumusan
kebijaksanaan, koordinasi, pembinaan, pengendalian dan bimbingan teknis di bidang perkebunan. Adapun fungsi dan uraian tugas bidang perkebunan sebagai berikut: 1.
Penyiapan bahan perumusan kebijaksanaan, koordinasi, perencanaan pembinaan dan pengendalian di bidang perkebunan
2.
Penyiapan bahan bimbingan, pembinaan dalam rangka pengembangan usaha perkebunan dan usaha industri pengolahan hasil perkebunan
3.
Penyiapan bahan perumusan rekomendasi dan
perizinan
usaha
perkebunan 4.
Penyiapan bahan pengawasan terhadap peredaran, penggunaan bahan tanam, pupuk, pestisida dan sarana produksi perkebunan
5.
Penyiapan
bahan
bimbingan
dan
pembinaan
dalam
rangka
meningkatkan pemanfaatan sumber daya perkebunan 6.
Penyiapan bahan pembinaan dan bimbingan usaha ekstensifikasi, intensifikasi, rehabilitasi dan diversifikasi usaha perkebunan
Profil Perkebunan Kota Dumai Tahun 2014
Halaman 26
7.
Penyiapan bahan bimbingan dan pembinaan dalam pemanfaatan dan aplikasi teknologi dan pengolahan hasil perkebunan
8.
Penyiapan bahan bimbingan dalam rangka penyebaran informasi, promosi produk dan pemasaran hasil perkebunan
9.
Penyiapan bahan pembinaan, pengawasan dan pengendalian terhadap perlindungan tanaman dan lahan perkebunan
10. Penyiapan bahan pembinaan dalam rangka meningkatkan pemanfaatan sarana prasarana perkebunan 11. Penyiapan bahan bimbingan teknis aktifitas pengadaan bibit dan perbenihan/ pembibitan perkebunan 12. Penyiapan bahan tugas-tugas lain yang diberikan sesuai dengan lingkup tugasnya. Dalam mewujudkan visi dan misi Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kota Dumai, maka disusunlah sasaran strategis Bidang Perkebunan Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kota Dumai sebagai berikut : 1. Peningkatan Produksi Pertanian/ Perkebunan Untuk mencapai sasaran strategis tersebut dilakukan melalui rencana aksi sebagai berikut : a. Peningkatan produksi karet dan diversifikasi tanaman perkebunan b. Peningkatan penggunaan bibit unggul perkebunan yaitu bibit sawit dan bibit karet.
Profil Perkebunan Kota Dumai Tahun 2014
Halaman 27
c. Peningkatan optimalisasi pengelolaan lahan kawasan pertanian terpadu d. Berkembangnya kelompok tani pengolahan hasil perkebunan skala rumah tangga 2. Meningkatkan kesejahteraan petani Untuk mencapai sasaran strategis tersebut dilakukan melalui rencana aksi sebagai berikut : a. Pengentasan kemiskinan melalui usaha pengembangan kebun kelapa sawit untuk masyarakat kurang mampu. b. Berkembangnya Gapoktan menjadi kelembagaan ekonomi pedesaan B. PENGEMBANGAN PERKEBUNAN Sebagai acuan dalam pengembangan perkebunan di Kota Dumai yaitu Undang-Undang Nomor : 39 tahun 2014 tentang Perkebunan serta Peraturan Menteri Pertanian Nomor : 26/Permentan/OT.140/2/2007 tentang Pedoman Perizinan Usaha Perkebunan, dan telah direvisi dengan Peraturan Menteri Pertanian Nomor : 98/Permentan/OT.140/9/2013 tanggal 30 September 2013 yang dipakai sebagai pedoman dalam pemberian izin di bidang perkebunan. Luas lahan perkebunan di Kota Dumai setiap tahun semakin meningkat. Ini berarti bahwa luas hutan berkurang seiring peningkatan jumlah perkebunan. Menurut data dari Dumai Dalam Angka 2014, luas kawasan hutan di Kota Dumai berdasarkan Tata Guna Hutan Kesepakatan (TGHK) Propinsi Riau adalah 197,311.17 Ha dan menurut peta RTRW (Rencana Tata Ruang dan Wilayah) Propinsi, arahan pengembangan
Profil Perkebunan Kota Dumai Tahun 2014
Halaman 28
kawasan perkebunan 26,250 Ha sedangkan luas perkebunan Kota Dumai sampai dengan tahun 2014 adalah seluas 41,379 Ha. Hal ini berarti kebun yang masuk dalam kawasan hutan seluas ± 15.129 Ha. Saat ini pengembangan usaha perkebunan rakyat diarahkan untuk rehabilitasi tanaman perkebunan yang sudah tua/rusak dan tidak produktif, terhadap komoditas–komoditas perkebunan yang sudah berkembang di masyarakat antara lain kelapa sawit, kelapa, karet, pinang, kakao dan lainlain. Pengembangan kebun pada tahun 2014 dilakukan melalui pola swadaya murni petani dan parsial atau berbantuan yang bersumber dari dana APBD Kota Dumai dan APBD Propinsi Riau. C. PROGRAM DAN KEGIATAN BIDANG PERKEBUNAN Program dan kegiatan yang dilaksanakan pada Bidang Perkebunan Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kota Dumai Tahun Anggaran 2014 antara lain : 1. Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan, Program
ini
dilaksanakan
dalam
upaya
meningkatkan
produksi
pertanian/ perkebunan untuk mencukupi kebutuhan penduduk akan produk-produk pertanian/ perkebunan. Kegiatannya sebagai berikut : a. Kegiatan Penyuluhan Peningkatan Produksi Pertanian/ Perkebunan
Temu lapang di 3 kecamatan 90 orang.
Bimtek perlindungan tanaman perkebunan 3 kecamatan 90 orang
Temu wicara antara Pemerintah dan pelaku usaha perkebunan 100 orang
Profil Perkebunan Kota Dumai Tahun 2014
Halaman 29
Sosialisasi
Peraturan
Menteri
98/Permentan/OT.140/9/2013
Pertanian
tanggal 30
Nomor
September 2013
: di
2 kecamatan 90 orang
Penilaian Kelembagaan Usaha Perkebunan 3 (tiga) kecamatan 12 (dua belas) kelompok tani perkebunan
Penyusunan profil perkebunan
b. Kegiatan Penyediaan Sarana Produksi Pertanian/ Perkebunan
Intensifikasi tanaman karet 50 Ha
Penyediaan bibit karet unggul stump mata tidur 50.000 batang
Pembinaan perlindungan perkebunan 50 KK
c. Kegiatan Pengembangan Bibit Unggul Pertanian/ Perkebunan
Pendistribusian bibit kelapa sawit unggul 14.300 batang
Pengembangan kebun sawit untuk masyarakat kurang mampu 15 Ha (PII)
Pemetaan data terhadap bantuan bibit kelapa sawit tahun 2006 s/d 2013.
2. Program
Peningkatan
Penerapan
Teknologi
Pertanian/
Perkebunan a. Pelatihan Penerapan Teknologi Pertanian/ Perkebunan Modern Bercocok Tanam
Profil Perkebunan Kota Dumai Tahun 2014
Halaman 30
Pembangunan kebun extention center kelapa sawit di Kawasan Pertanian Terpadu (KPT) dengan kegiatan berupa pemeliharaan kebun kelapa sawit seluas 3 (tiga ) Ha, terdiri 3 (tiga ) varietas yaitu Dampy : 1 Ha, Simalungun : 1 Ha dan PPKS 540 : 1 Ha.
b. Peyuluhan Penerapan Teknologi Pertanian/ Perkebunan Tepat Guna
Demonstrasi/ pelatihan teknologi tepat guna pengolahan hasil perkebunan skala rumah tangga 30 orang
Pembinaan penyuluhan pengembangan kelompok tani pengolah hasil perkebunan
D. INVESTASI DI BIDANG PERKEBUNAN Investor yang berinvestasi pada sub sektor perkebunan di Kota Dumai dapat dilihat pada Tabel 16 dan Tabel 17. Tabel 16. Investor PMA yang Berinvestasi pada Sub Sektor Perkebunan dan Turunannya di Kota Dumai Tahun 2014 NO 1
INVESTOR PT. KLK Dumai
BIDANG USAHA Industri kimia dasar organik yang bersumber
NILAI INVESTASI (US $) 45,200,373.18
dari hasil pertanian 2
PT. Sentana Adidaya Pratama
Industri pupuk buatan
3
PT. Wilmar Bioenergi Indonesia
Industri Kimia Dasar
4
PT. Wilmar Nabati
Industri minyak makan kelapa sawit (CPO)
12,636,351.52
5
PT. Ciliandra Perkasa
Industri kimia dasar
63,824,654.65
6
PT. Bumi Karya Tama Raharja
Industri pupuk dan bahan senyawa nitrogen
1,992,634.00
7
PT. Meridan Sejati Surya
Industri minyak makan dan lemak nabati dan
87,870,746.51
Plantation
hewani lainnya
PT. Dumai Paricipta Abadi
Tanki timbun
8
72,659,853.26 123,400,773.00
8,333,333.33
Sumber : Badan Pelayanan Terpadu dan Penanaman Modal
Profil Perkebunan Kota Dumai Tahun 2014
Halaman 31
Tabel 17. Investor PMDN yang Berinvestasi pada Sub Sektor Perkebunan dan Turunannya di Kota Dumai Tahun 2014 NO 1
INVESTOR PT. Murini Samsam
BIDANG USAHA
NILAI INVESTASI (Rp.)
Industri minyak makan lemak
247,230,182,876.00
nabati dan hewani 2
PT. Sumber Mutiara Indah Perdana
Industri gula
48,290,036,339.00
3
PT. Energi Sejahtera Mas
Industri kimia dasar
1,065,543,071,000.00
4
PT. Oleokimia Sejahtera Mas
Industri kimia dasar
101,495,523,000.00
Sumber : Badan Pelayanan Terpadu dan Penanaman Modal
Profil Perkebunan Kota Dumai Tahun 2014
Halaman 32