1
I.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Dalam proses pembelajaran banyak model pembelajaran yang dapat digunakan. Model pembelajaran merupakan pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran. Model pembelajaran berfungsi untuk mencapai tujuan pembelajaran serta mendapatkan hasil belajar yang diinginkan. Dari semua model yang ditawarkan, model kooperatif tipe Jigsaw adalah model yang paling sering digunakan untuk meningkatkan hasil belajar (Trianto, 2011: 5)
Model pengajaran dengan Jigsaw dikembangkan oleh Elliot Aronson dan rekan-rekannya pada tahun 1978. Kunci model Jigsaw ini adalah interdependensi yaitu tiap siswa bergantung kepada teman satu timnya untuk dapat memberikan informasi yang diperlukan supaya dapat bekerja baik pada saat penilaian (Slavin, 2005: 237). Pembelajaran kooperatif Jigsaw merupakan salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang mendorong siswa aktif dan saling membantu dalam mengusai materi pembelajaran untuk mencapai prestasi yang maksimal. Untuk mengoptimalkan manfaat belajar kelompok, keangggotaan kelompok seyogyanya heterogen, baik segi kemampuannya maupun karakteristik lainnya. Jumlah siswa yang bekerja
2
sama dalam masing-masing kelompok harus dibatasi, agar kelompokkelompok yang terbentuk dapat bekerja sama secara efektif, karena suatu ukuran kelompok mempengaruhi kemampuan produktivitasnya (Isjoni, 2013: 55).
Penelitian-penelitian sebelumnya mengungkapkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Keberhasilan suatu model ini tentu ditunjang dari kontribusi setiap komponen-komponen dalam model pembelajaran tersebut. Dalam pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw tim ahli merupakan komponen yang sangat penting.. Hal ini dijelaskan Slavin bahwa “the firs essential element for the Jigsaw method to be effective is a group goal or expert group for the student” (Dollard dan Mahaney, 2012: 2). Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas V SD Negeri 1 Tejakula. Hal ini dapat dilihat dari nilai rata rata hasil belajar IPS. Pada siklus I ketuntasan belajar siswa hanya mencapai 73,33% dengan rata-rata hasil belajar siswa sebesar 69,83, sedangkan pada siklus II ketuntasan belajar siswa sudah mencapai 86,67% rata-rata hasil belajar siswa sebesar 77. Dari siklus I hingga siklus II ketuntasan belajar siswa mengalami peningkatan sebesar 7,17% berada pada kategori baik (Widiastini, 2014).
Pembelajaran kooperatif model Jigsaw efektif dalam meningkatkan hasil belajar Sejarah siswa kelas VII SMP Negeri 1 Jember pada semester gasal tahun pembelajaran 2005/2006, dengan tingkat efektivitas 6,88%. (Prilinda,
3
2006). Hasil penelitian Koseoglu dari Hacettepe University mengungkapkan bahwa Jigsaw dapat berefek positif terhadap hasil test siswa, sikap dan kepercayaan diri siswa. Namun penelitian-penelitian terdahulu belum mengungkapakan hubungan antara kontribusi tim ahli terhadap hasil belajar, serta besarnya kontribusi tim ahli terhadap hasil belajar. Sehingga perlu adanya suatu penelitian mengenai hubungan antara kontribus tim ahli terhadap keberhasilan belajar dan besarnya kontribusi tersebut terhadap hasil belajar.
B. Rumusan Masalah Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Adakah hubungan antara kontribusi anggota tim ahli terhadap hasil belajar tim asal dalam pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw pada kelas XI IPA 1 SMA Negeri 5 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2013/2014? 2. Adakah hubungan aktivitas anggota tim ahli terhadap hasil belajarnya dalam pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw pada kelas XI IPA 1 SMA Negeri 5 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2013/2014?
C. Tujuan Peneletian Tujuan penelitian ini untuk mengetahui: 1. Hubungan kontribusi anggota tim ahli terhadap hasil belajar tim asal dalam pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw ditinjau dari aktivitas siswa pada kelas XI IPA 1 SMA Negeri 5 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2013/2014.
4
2. Hubungan aktivitas anggota tim ahli terhadap hasil belajarnya dalam pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw pada kelas XI IPA 1 SMA Negeri 5 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2013/2014?
D. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapakan dapat memberikan manfaat diantaranya: 1. Bagi siswa, penelitian ini dapat memberikan pengalaman belajar yang menarik bagi siswa. Dengan pengalaman tersebut siswa mendapatkan hasil belajar yang lebih baik dari sebelumnya. 2. Bagi guru, penelitian ini dapat memberikan informasi tentang suatu model pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Dengan mengetahui kontribusi tim ahli, maka guru dapat menentukan waktu yang teapat dalam penggunaan model Jigsaw yang sesuai dengan materi pembelajaran. 3. Bagi peneliti, penelitian ini dapat memberikan wawasan dan pengalaman dalam bidang penelitian pendidikan.
E. Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini mencakup: 1. Kontribusi yang dimaskud dalam penelitian ini adalah aktivitas tim ahli yang dianggap berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Aktivitas tim ahli dalam penelitian ini adalah kegiatan yang dilakukan siswa selama proses pembelajaran dengan menggunakan model Jigsaw. Aktivitas tersebut diantaranya: 1) Kegiatan-kegiatan lisan yaitu menyampaikan hasil diskusi tim ahli ke kelompok asal. 2) kegiatan-kegiatan visual yaitu
5
menyampaikan materi menggunakan gambar, diagram, ataupun grafik. 3) menyampaikan materi secara sistematis. 4) menyampaikan materi dengan bahasa yang jelas. 2. Anggota tim ahli dalam Jigsaw merupakan anggota pada tim yang masingmasing anggotanya mewakili tim asal. Dalam tim ini membahas satu pokok materi, hasil diskusi dalam kelompok ini akan disampaikan oleh setiap anggota kelompok ahli kepada kelompok asal masing-masing. 3. Hasil belajar siswa dalam penelitian ini merupakan hasil post-test siswa setelah pembelajaran berlangsung 4. Materi pokok yang digunakan dalam penelitian ini terbatas pada materi sistem ekskresi. 5. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA SMA Negeri 5 Bandar Lampung tahun pelajaran 2013/2014. Sampel adalah siswa keals XI IPA 1.
F. Kerangka Pikir Dalam proses pembelajaran banyak model yang dapat digunakan. Model pembelajaran digunakan untuk mempermudah tercapainya hasil belajar yang diinginkan. Model pembelajan yang dapat digunakan untuk meningkatkan hasil belajar adalah model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw. Berbagai hasil penelitian mengungkapkan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dapat meningkatkan aktivitas belajar dan hasil belajar siswa.
Peningkatkan aktivitas belajar dan hasil belajar siswa tidak terlepas dari kontribusi komponen dalam model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw. Salah
6
satu komponen penting dalam pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw adalah tim ahli. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kontribusi aktivitas tim ahli tersebut dalam hasil belajar siswa. Kontribusi tim ahli dilihat dari akivitas tim ahli dan hasil belajar tim asal. Kontribusi tim ahli tersebut diantaranya adalah menyampaikan setiap poin hasil diskusi,menjelaskan hasil diskusi pada tim asal, penggunaan gambar/bagan/tabel dalam proses diskusi, serta dapat menyampaikan materi secara sitematis. Kerangka pemikiran tersebut dapat dilihat dalam bagan berikut ini:
Y1 X Y2 X
: Kontribusi tim ahli
Y1
: Hasil belajar anggota tim asal
Y2
: Hasil belajar ahli itu sendiri
Gambar 1. Hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat
Sebagai variabel bebas adalah kontribusi tim ahli sedangkan sebagai variabel terikat adalah hasil belajar anggota tim asal dan hasil belajar ahli itu sendiri. Dalam bagan di atas digambarkan kontribusi tim ahli, yaitu aktivitas tim ahli dalam tim asal saat proses pembelajaran Jigsaw akan dikorelasikan dengan hasil belajar. Hal ini untuk mengetahui besar kontribusi anggota tim ahli dalam meningkatkan hasil belajar siswa.
7
G. Hipotesis Hipotesis dari penelitian ini adalah: 1. H0
: Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara kontribusi tim ahli terhadap hasil belajar siswa dalam pembelajaran model kooperatif tipe Jigsaw pada kelas XI IPA 1 SMA Negeri 5 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2013/2014.
H1
: Terdapat hubungan yang signifikan antara kontribusi tim ahli terhadap hasil belajar siswa dalam pembelajaran model kooperatif tipe Jigsaw pada kelas XI IPA 1 SMA Negeri 5 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2013/2014.
2.
H0
:Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara aktivitas ahli terhadap hasil belajarnya dalam pembelajaran model kooperatif tipe Jigsaw pada kelas XI IPA 1 SMA Negeri 5 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2013/2014.
H1
: Terdapat hubungan yang signifikan antara aktivitas ahli terhadap hasil belajar nya dalam pembelajaran model kooperatif tipe Jigsaw pada kelas XI IPA 1 SMA Negeri 5 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2013/2014.