I Made Putu Sujana ( Eksisteni Sekolah Tinggi Agana Hindu Negeri Gde Pudja.............)
EKSISTENSI SEKOLAH TINGGI AGAMA HINDU NEGERI GDE PUDJA MATARAM DALAM PERSEPSI SISWA KELAS XII SMA/SMK DI KOTA MATARAM I Made Putu Sujana Dosen Tetap Jurusan Dharma Sastra Prodi Hukum Agama Hindu STAH Negeri Gde Pudja Mataram College
Abstract Gde Pudja State Hindu of Mataram, located in the provincial capital of West Nusa Tenggara (NTB) is a Hindu institution which exists in the Moslem community. Nevertheless, since its establishment, the year of 2001 up to the present time, this institution still exists with all its positive and negative sides. Since the time of establishment this institution has produced many graduates from its four departments. Fluctuations in student development seems showing stagnant significant. From the data of student registeration, it is found that there is a tendency of applicants begins to decline. This phenomenon becomes interesting to study, because in hypothesis of not less than 300 students of Senior High School / Vocational High School students are graduated every year in Mataram, in addition to those in the region of West Lombok, Central Lombok and Sumbawa which is a region of Balinese transmigrant. To know the phenomenon, focus of problems studied are (a) Perception of Senior High School/Vocational High School Hindu students of class XII on the development of Gde Pudja State Hindu College of Mataram, (b) Basic consideration of Senior High School/Vocational High School Students to select a college. Results of the discussion on the collected data, actually the Hindu students of class XII in Senior High School/Vocational High School of Mataram have positive view of the existence of Gde Pudja State Hindu College of Mataram but many of these students do not truely understand the vision and mission of this institution and each of its department. Whereas the familiar for this campus means that nearly 89% of students know this Gde Pudja State Hindu College. Regarding to the consideration of students choosing the college is more oriented to the employment opportunities after completing the study. It means that a campus which has a wide network especially in industrial world besides that of the govermental opportunities become a target of choice for the Senior High School/Vocational High School Students. Key Words: Existence, Students Perception
341
PADMA SARI - ISSN : 972337366005 - Volume 3 ( 341 – 354 )
A. PENDAHULUAN
memperlihatkan
Perkembangan
dan
dan
menjan jikan pasar kerja, akan sulit
tingkat
mendapat peminat (konsumen). Ter-
kemajuan yang tinggi telah mampu
bukti banyak jurusan-jurusan di bebe-
mengubah
rapa perguruan tinggi kering mahasis-
teknologi
manusia
telah
ilmu
kemanfaatan
memasuki
paradigma secara
pola
individu
pikir
ataupun
wa, dan bahkan nyaris tutup.
secara komunal. Sebagaimana telah
Fenomena pola pikir mas-
diuraikan di atas bahwa individu atau
yarakat seperti disebutkan itu, perlu
masyarakat telah mereviu pandangan
menjadi per hatian kelembagaan dan
mereka
Kecen-
kebijakan pendidikan Hindu yang
derungan masyarakat atau orang-per-
formal atau non formal. Perlu disadari
orang lebih berpikir pragmatis, praktis
bahwa pendidikan agama Hindu pada
dan kritis. Orientasi manusia dewasa
jenjang sekolah (pendidikan formal),
ini
kebutuhan
merupakan bagian dari mata pelajaran-
hidupnya lebih banyak berorientasi
mata pelajaran yang dihimpun dalam
pada pemenuhan kebutuhan materi
kurikulum sebagai sederetan materi
(artha). Tuntutan masya rakat dewasa
pembelajaran yang harus diselesaikan
ini adalah kemanfaatan (uttility) dan
dalam jenjang-jenjang tertentu. Se-
keuntungan secara materi (financial
dangkan kelembagaan yang berbasis
profit), akibatnya setiap kegiatan dan
agama Hindu hanya ada pada tingkat
atau kerja yang dilakukan selalu
Perguruan Tinggi. Pasraman-pasraman
mempertimbangkan
besar
merupakan wadah pendidikan agama
dapat memberi keuntungan pada di-
Hindu non formal masih memper-
rinya untuk mengubah sosial eko-
lihatkan pola pendidikan yang belum
nominya. Paradigma berpikir seperti
sistemik, bahkan masih dalam bentuk
ini tidak berhenti hanya pada kerja,
sekolah
namun telah merambah pada pemi-
pendidikan berbasis agama Hindu
lihan lembaga pendidikan. Lembaga
seperti IHDN, STAH (Negeri atau
pendidikan yang dianggap tidak bisa
Swasta), UNHI, STKIP Agama Hindu
pada
dalam
kehidupan.
pemenuhan
seberapa
342
mingguan.
Kelembagaan
I Made Putu Sujana ( Eksisteni Sekolah Tinggi Agana Hindu Negeri Gde Pudja.............)
dan
Pasraman-Pasraman
perlu
artinya kurikulum yang disusunnya
berkaca pada cara berpikir masyarakat
mutlak menggunakan pohon agama
zaman postmodernisme yang orien-
secara total. Tuntutan zaman sekarang
tasinya adalah profit dan kemanfaatan
tidak lagi membutuhkan guru-guru
(uttility). Sebab itu inovasi kelem-
agama Hindu yang besar terlebih basis
bagaan
pendidikan
agama Hindu hanya di Bali. Di Bali
Hindu sangat perlu dikreasi dengan
sebagaimana diketahui semua Sekolah
orientasi sosial.
Dasar telah memiliki Guru agama
dan
kebijakan
Suatu hal yang perlu dikembangkan
dalam
kebijakan
kelembagaan
Hindu
adalah
Hindu, pada jenjang Sekolah Me-
dan
nengah dapat di sebut telah memiliki
luasnya
Guru agama Hindu yang berstatus
bidang cakupan ilmu yang dikem-
Pegawai
bangkan. Selama ini sebagai lembaga
sedangkan pada daerah-daerah lain
pendidikan
dengan
tinggi
agama
Hindu
Negeri
adanya
otonomi
daerah
nampaknya
dasarkan pada struktur birokrasinya.
mengangkat guru agama Hindu untuk
Hal ini terjadi karena belum jelasnya
memenuhi kebutuhan guru agama
batasan tentang perguruan tinggi itu.
kalaupun bisa itupun sangat terbatas.
guruan
tinggi
setingkat
kesulitan
(PNS)
pengembangan keilmuannya masih di-
Pembatasan ini mengakibatkan per-
ada
Sipil
untuk
Permasalahan seperti ini akan
STAH
memberi dampak pembusukan dari
memiliki jurusan yang terbatas, pada
dalam artinya antara output yang
hal dari segi profesi dosennya sama
diproduksi oleh lembaga perguruan
dengan
tinggi
perguruan tinggi lain yakni
Hindu
dengan
penggunaan
minimal berpendidikan Strata Dua
tamatan sangat tidak seimbang. Bila
(S2). Jika boleh dikatakan perguruan
produksi terlalu banyak pemanfaatan
tinggi setingkat STAH baru sebatas
sangat kecil maka akan berpengaruh
satu fakultas. Inovasi kelembagaan
pada pandangan masyarakat tentang
dan
Hindu
eksistensi kelembagaan itu. Perma-
permasalahannya masih sangat tradisi
salahan yang lain dalam membentuk
kebijakan
pendidikan
343
PADMA SARI - ISSN : 972337366005 - Volume 3 ( 341 – 354 )
jurusan pada perguruan tinggi Hindu
mahasiswa memilih dua jurusan ini
seperti jurusan yang masih kurang
semakin tahun semakin kering (sukur
jelas outputnya dan outcomenya yakni
belum mati).
Jurusan
Filsafat,
agama
Hindu,
jurusan
Hukum
akibatnya
animo
B. ALUR PIKIR PENDIDIKAN NASIONAL / UU NOMOR 20 TAHUN 2003
PENDIDIKAN AGAMA/MATA PELAJARAN AGAMA
LEMBAGA PENDIDIKAN AGAMA HINDU
PERGURUAN TINGGI AGAMA HINDU/ STAH NEGERI GDE PUDJA MATARAM
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA HINDU
JURUSAN PENERANGAN AGAMA HINDU
JURUSAN HUKUM AGAMA HINDU
PERSEPSI SISWA SMA/SMK KELAS XII BERAGAMA HINDU PADA STAH NEGERI GDE PUDJA MATARAM
JURUSAN FILSAFAT AGAMA HINDU
DASAR SISWA SMA/SMK KELAS XII BERAGAMA HINDU MEMILIH PERGURUAN TINGGI
344
I Made Putu Sujana ( Eksisteni Sekolah Tinggi Agana Hindu Negeri Gde Pudja.............)
teknik
C. METODE PENELITIAN
pengumpulan
data
yang
Penelitian ini menggunakan
dipergunakan untuk menjaring data
pendekatan kualitatif karena peneliti
dengan teknik Wawancara mendalam/
mela kukan eksplorasi secara men-
terbuka. Analisis data dalam pene-
dalam dan menyeluruh serta terfokus
litian ini, dilakukan dengan: (1)
agar menda patkan data yang lengkap
Reduksi Data, (2) Penyajian Data dan
dan akurat. Dipilihnya pendekatan
(3) Penarikan Kesimpulan.
kualitatif karena penelitian ini ingin mengetahui dan memaparkan atau
D. PEMBAHASAN
mencandrakan, serta mendiskripsikan
1. Persepsi Siswa pada Keberadaan
secara jelas dan terin ci hasil data
STAH
pada fenomena
Mataram
yang berkaitan de-
ngan, (1) Eksistensi
Negeri
Gde
Pudja
STAH Negeri
Persepsi pada penelitian ini
Gde Pudja Mataram dalam persepsi
dimaksudkan adalah pandangan siswa
siswa kelas XII SMA/SMK yang
SMA/SMK yang beragama Hindu
beragama Hindu, (2) Dasar pemikiran
akibat adanya pemahaman yang benar
siswa kelas XII SMA/SMK beragama
tentang keberadaan lembaga Per-
Hindu menen tukan pilihan perguruan
guruan Tinggi Hindu di Kota Mata-
tinggi. Instrumen yang digunakan
ram. Dari hasil analisis data mem-
adalah dengan memberikan daftar
perlihatkan pemahaman siswa pada
pertanya an pada para informan yang
keberadaan STAH Negeri Gde Pudja
telah
Mataram
ditentukan
terlebih
dahulu.
boleh
dikatakan
sangat
Teknik Trianggulasi artinya meng-
realistis, terlihat dengan kebanggaan
gabungkan dua model data dari
yang sangat tinggi dengan berdirinya
kulaitatif dan kuantitatif atau sering
perguruan tinggi Hindu di Kota
diistilahkan
Mataram.
juga
dengan
bentuk
mixing.
kebanggaan
ini
tentu
dilamdasi oleh asumsi dengan adanya
Berdasarkan fokus dan tujuan
perguruan tinggi ini akan meng-
penelitian ini, peneliti menetapkan
hasilkan intelektual-intelektual Hindu
345
PADMA SARI - ISSN : 972337366005 - Volume 3 ( 341 – 354 )
yang mampu menjawab tantangan
caya bahwa masyarakat cenderung
berkaitan dengan kebutuhan masya-
bergerak menuju ekuilibrium dan
rakat Hindu yang haus akan pen-
mengarah pada terciptanya tertib
cerahan-pencerahan mengenai ajaran-
sosial. Dari konteks ini kemudian
ajaran agama yang dianutnya se-
sekolah sebagai institusi pendidikan
hingga masyarakat Hindu di luar Bali
tujuan utamanya adalah mensosialisa-
dapat bersaing dengan masyarakat
sikan generasi muda menjadi anggota
penganut
masyarakat (Maliki, Zainuddin, 2010
agama
lain.
Sementara
pemahaman tentang siswa keberadaan
:45).
lembaga ini baru sebatas mengetahui
Tugas pendidikan masa seka-
bahwa di Kota Mataram (NTB) telah
rang, pertama-tama bukannya menga-
ada perguruan tinggi Hindu, namun
jarkan apa yang paling baik diketahui
belum banyak mengetahui program-
dan dipikirkan pada masa lampau
program keunggulan lembaga ini.
akan tetapi yang lebih penting adalah
Pada prinsipnya dapat dilihat
menyajikan informasi dan orientasi
harapan siswa pada lembaga per-
masa depan dimana nantinya para
guruan
mampu
anak didik akan hidup di dalamnya.
untuk
Dengan pendekatan seperti ini mereka
bersaing di dunia kerja sesuai dengan
akan memiliki kepekaan dan kemam-
apa yang dikehendaki masyarakat
puan-kemampuan untuk mengambil
yang terus bergerak maju mengikuti
bagian secara kreatif kehidupan masa
paradigma peradaban postmodernis-
menadatang.
me. Dasar pemikiran ini nampaknya
tengahkan dalam sebuah karangannya
sejalan dengan konsep dan pandangan
yang berjudul “ Modern Education”
terori Struktural Fungsional yang
sebagai berikut “ we cling to the past,
mene
tertib
not bicause we are in love with the
sosial” sebab itu pendidikan bertugas
past, but bicause we are fearful of the
menjaga kondisi seperti itu. Para
present”. Makna dari uraian per-
penganut struktural fungsional per-
nyataan ini sebagai gambaran dari
tinggi
memberikan
kankan
Hindu
kesempatan
“terciptanya
346
Otto
Rank
menge-
I Made Putu Sujana ( Eksisteni Sekolah Tinggi Agana Hindu Negeri Gde Pudja.............)
konsep pembaharuan kemanusiaan.
butuhan manusia pada zamannya dan
Di dalam era kehidupan masa kini
mempersiapkannya untuk melihat dan
yang dikon tatasikan sebagai men-
menjalani kehidupan masa depannya.
dekati
titik kulminasi kejenuhan,
Lembaga pendidikan seha rusnya
maka
orang
sakan
dinamis dan lentur, tidak bersifat
pentingnya semacam pegangan atau
kaku hanya mencoba mengajarkan
kiblat yang kiranya dapat mem bawa
hal-hal sejarah yang sudah lampau
manusia kepada situasi psiko-kultural,
dan ditinggalkan oleh kehidupan.
dimana ia menemukan martabat hidup
Pemikiran ini juga dapat diberlakukan
sebagai manusia budaya. Hal yang
untuk pengembangan lembaga pen-
demikian menuntut adanya kesadaran
didikan tinggi berbasis agama Hindu
yang tinggi supaya kita bersikap lebih
seperti STAH Negeri Gde Pudja
terbuka, lebih responsip terhadap
Mataram, disamping jurusan yang
berbagai
kehidupan
kental dengan mata kuliah agama,
manusia dan terhadap munculnya
sebaiknya ada jurusan yang lebih
gagasan baru semacam iklim baru
mendekati
dalam
seperti
Hal ini sejalan dengan pernyataan
halnya yang dilakukan oleh para
siswa tentang jurusan yang dibuka di
pemikir abad-18 seperti Issac Newton
lembaga
dan john Locke sewaktu mereka
berbasis mata pelajaran keagamaan
menyadari perlunya konsep kehi-
yang penggunaannya dalam dunia
dupan yang baru yang lebih relevan
kerja dianggap kurang dapat bersaing
dengan tuntutan zaman
lebih-lebih berkaitan dengan dunia
mulai
mera
manifestasi
pandangan
hidup,
( Salim,
Emil.1984:135).
jurusan-jurusan
ini,
diperkirakan
umum.
masih
industri.
Dasar pemikiran teori Beha-
Persepsi siswa pada kebera-
viorisme dan Humanistik memiliki
daan
kesejalanan dengan pemikiran siswa
Mataram baru sebatas mengenal,
dalam memandang lembaga pendidi-
mengetahuinya belum banyak mema-
kan adalah dapat menjawab ke-
hami dan mendengarkan program-
347
STAH
Negeri
Gde
Pudja
PADMA SARI - ISSN : 972337366005 - Volume 3 ( 341 – 354 )
programnya yang sifatnya member-
peluang kesem patan kerja di dunia
kan gambaran pada siswa ketika
industri yang cukup terbuka. Setalah
mereka tamat dari lembaga ini akan
fektor
dapat bersaing didunia kerja. Sosia-
lembaga, status negeri menjadi daya
lisasi program yang mampu mem-
tarik tersendiri, sebab asumsi para
berikan gambaran output dan out-
siswa bahwa sekolah negeri fasili-
come lembaga ini belum dipahami.
tasnya lebih lengkap sebab di-biayai
Yang dipahami sebatas telah berdiri
oleh negara.
utama
ini
adalah
status
STAH Negeri Gde Pudja Mataram.
Perguruan tinggi yang mem-
hal ini lebih dikenal lagi melalui
berikan Beasiswa cukup menjadi
kegiatan-kegiatan hari saraswati yang
dasar siswa memilih perguruan itu,
sering
namun tenaga pengajar yang harus
mengundang
siswa-siswa
Hindu dalam persembahyangan.
S.2 belum menjadi prio ritas memberi ketertarikan, banyak
2. Pertimbangan siswa menentukan
sebab
mengerti
mereka dengan
tidak aturan
pemerintah bahwa syarat seorang
pilihan pada perguruan tinggi. Keberadaan sebuah perguruan
dosen harus berpendidikan S.2. cara
tinggi ada yang memiliki daya tarik
berpikir ini sejalan dengan Teori
bagi siswa adapula yang dianggap
progresivisme yang didasarkan pada
biasa
terlalu
keyakinan pendidikan harus terpusat
mendapat perhatian luar biasa. Keter-
pada anak bukan pada guru atau
tarikan siswa pada sebuah perguruan
bidang muatan. Menurut teori ini
tinggi ternyata tidak semata-mata
sekolah atau lembaga pendidikan
karena kemudahan-kemudahan yang
merupakan masyarakat demokratis
diberikan
belajar-
dalam ukuran kecil, dimana siswa
mengajar, namun yang paling utama
akan belajar dan praktik keterampilan
adalah prospek yang bisa dijanjikan
yang
oleh
ada
berdemokrasi. Dengan pengalaman-
untuk bersaing di dunia kerja, dan
nya pebelajar akan mampu meng-
saja
artinya
dalam
tidak
proses
program-program
yang
348
dibutuh
kan
dalam
hidup
I Made Putu Sujana ( Eksisteni Sekolah Tinggi Agana Hindu Negeri Gde Pudja.............)
hadapi perubahan dunia. Pemikiran
pendidikan
seperti ini dalam konteks kelem-
Praktisi pendidikan dapat merumus-
bagaan dapat dijadikan dasar orientasi
kan cara menetapkan orientasi yang
dalam
program-
relevan dengan dunia yang berubah
program pembe lajaran dan mela-
disatu pihak, namun dunia pendidikan
kukan revitalisasi sistem manajemen
tidak menga lami distorsi dan diso-
kelembagaan
aikan
rienttasi. Perlu disadari bagaimanapun
dengan pandangan dan pemikiran
pendidikan merupakan tempat yang
masyarakat dewasa ini, termasuk di
bertanggungjawab
dalam nya hal yang berkaitan dengan
menumbuhkan tata nilai kemanusiaan,
perguruan tinggi agama.
tata masyarakat yang disemangati oleh
merestrukturisasi
agar
disesu
dalam
produksi dan reproduksi pengetahuan,
mode
reproduksi
ekonomi
saja, menjadi komunitas yang ter-
rangkat analisis dalam memahami
distorsi, termasuk masyarakat pen-
perubahan prilaku masyarakat, ada
didikan menjadi institusi ekonomi
beberapa alasan yang mendasari pe-
hanya
ngembangan pendidikan yang harus
mengabdi
hanya
kepada
kepentingan keuntungan individual
dilandasi konsep dan teori-teori sosial
atau kelompok. Sebab itu pendidikan
(Maliki, Zainuddin. 2010: 7).
harus mampu menjadi penyembuhan
Pendidikan mesti bisa me-
di tengah masyarakat yang tidak
nyiapkan generasi yang siap memayang
dalam
tingkat lanjut, dapat menggiring siapa
menjadi semakin membutuhkan sepe-
rakat
gagal.
bersama masyarakat ekonomi, apalagi
itu, maka pendidikan sebagai institusi
masya
dianggap
prinsip keadilan dan kesejahteraan
Mengahadapi situasi seperti
suki
bisa
menentu, yang terbelah atau mas-
berubah
yarakat yang sakit (the healing place
menuju masyarakat berbasis penge-
in society).
tahuan. Pendidikan yang tidak mampu
Pendidikan memerlukan pe-
mengahasilkan manusia yang siap
rangkat
memasuki masyarakat dengan segala
analisis
sosiologis,
sebab
pendi dikan bukan sekadar mesin atau
bentuk tuntutan dan karakternya maka
349
PADMA SARI - ISSN : 972337366005 - Volume 3 ( 341 – 354 )
teknologi pembelajaran ansich. Pen-
lembaga pergu ruan tinggi Agama
didikan harus membawa siswanya
Hindu. Tentang pengenalan lem-
mampu memahami dunia yang me-
baga STAH Negeri Gde Pudja
reka hadapi sekarang dengan peru-
Mataram
bahannya yang begitu cepat. Pema-
SMA/SMK
haman akan keberadaan dunia yang
keberadaan lembaga ini sangat
tidak lagi memiliki batas teritori,
familiar pada kehidupan siswa-
lokal, regional, dan bahkan nasional.
siswa. Tetapi masalah program
Disini semakin nyata bahwa pendidi-
studi (prodi) yang ada di STAH
kan tidak diselenggarakan di ling-
Negeri
kungan yang kosong. Pendidikan dise-
memperlihatkan
lenggarakan
ditengah
belum banyak dikenalnya.
yang
berubah
terus
masyarakat secara
dimata di
Gde
siswa-siswa
kota
Pudja
Mataram
Mataram
kondisi
yang
kon-
b. Dasar pertimbangan siswa menen-
prehensif yang meliputi: perubahan
tukan pilihan pada perguruan
budaya, sosial, ekonomi, politik dan
tinggi
yang
berstatus
negeri
aspek kehidupan lainnya. Perguruan
Pertimbangan tentang fasilitas.
tinggi yang mampu mengimbangi
Fasilitas dipandang sebagai repre-
perkem bangan perdaban manusia
sentasi dari keadaan lembaga itu.
secara ideologi,
Tetapi masalah umur mahasiswa
pengetahuan dan
budaya akan menjadi pilihan siswa
dan
sebagai tempat menenpa dirinya.
secara signifikan menjadi daya
banyak
mahasiswa
tidak
tarik mereka untuk menjatuhkan E. PENUTUP
pilihannya. Masalah yang berkai-
1. Simpulan
tan dengan fakultas dan jurusan
a. Persepsi siswa pada keberadaan
yang
memperlihatkan
prospek
STAH Negeri Gde Pudja Mata-
untuk kemudahan mendapat pasar
ram, memperlihatkan siswa-siswa
kerja menjadi pilihan dari para
beragama Hindu sangat men-
siswa. Pilihan siswa pada per-
dukung
guruan tinggi berdasarkan kemu-
dan
bangga
adanya
350
I Made Putu Sujana ( Eksisteni Sekolah Tinggi Agana Hindu Negeri Gde Pudja.............)
dahan-kemudahan
perkuliahan
dan secara khusus untuk program
dan kemudahan kelulusan tidak
jurusan
menjadi daya tarik untuk mela-
siswa tentang prospek dan arah
kukan
output dan outcome alumninya
pilihan
pada
masalah
sehingga
pemahaman
tersebut.
supaya bisa dibayangkan secara
2. Saran-Saran
nyata kemana dan bagaimana
a.
Lembaga STAH Negeri Gde
kelak mereka jika menamatkan
Pudja Mataram ke depan dalam
pendidikanya di lembaga ini.
membuka
kegiatan-kegiatan kampus yang
membutuhkan
program-rogram kajian
yang
lebih sering melibatkan siswa-
didasarkan analisis kebutuhan
siswa SMA/SMK perlu diran-
yang sesuai dengan pasar kerja
cang sehingga dari kegiatan itu
dan perkembangan soaial mas-
siswa mendapat informasi-infor-
yarakat. Karena itu dibutuhkan
masi yang diperlukan untuk me-
kajian yang mengunakan pende-
mahami STAH Negeri Gde Pudja
katan SWOT. Sebab orientasi
Mataram secara lebih mendalam.
masyarakat terpelajar khusus di Indonesia sekolah dipandang
DAFTAR PUSTAKA
sebagai jalan untuk menimba
Abdullah,
kedewasaan keilmuan, afektif dan psikomotor yang setelah mereka menyelesaikan pendidikan mendapat pekerjaan yang layak untuk meningkatkan kese-
Alpana, Reema. (2011). The Hindu Philosophy of Education (google Translator) http:/ translate . google.com/translate.
jahteraan ekonominya keluarganya. b.
Amin. HM. (2007). Pendidikan Multikultural Cros-Cultural understan ding Untuk Demokrasi dan Keadilan. Yogyakarta : Nuansa Aksara.
STAH Negeri Gde Pudja Mataram masih memerlukan sosiali-
Atmadi.A dan Setyaningsih .Y. (2000). Transformasi Pendidikan Memasuki Milenium
sasi program secara menyeluruh
351
PADMA SARI - ISSN : 972337366005 - Volume 3 ( 341 – 354 )
Ketiga.Yogyakarta : Universitas Guna Dharma. Creswell,
Suprayogo, Imam. (2011). Paradigma Pengembangan Keilmuan di Perguruan Tinggi. Malang : Universitas Islam Negeri Press.
Jhon. (2010). Desain Research Pendekatan Kuantitatif – Kualitatif dan Mixed. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Sauqi, Achmad dan Ngainum Naim. (2010). Pendidikan Multikultural Konsep dan Aplikasi. Jogjakarta: Arr-Ruzz Media Group.
Damsar. 2010. Pengantar Sosiologi Pendidikan. Jakarta : Prenada Media Group.
Sugiono,2007. Memahami Penelitian Kualitatif Dilengkapi Contoh Proposal dan Laporan penelitian. Bandung : Alfabet.
Jayaram. (2011). Hinduism and Educations. http:/translate Google.com/ translate
Soyomukti, Nurani. (2010). TeoriTeori Pendidikan Tradisonal, Neo Liberal, Marxis-Sosialis, Postmodern. Jogjakarta:AR-Ruzz Media Group.
Listia, laode Arham dan Lian Gogali. (2007). Problematika Pendidikan Agama Di sekolah (Hasil Penelitian tentang Pendidikan Agama Di Yogyakarta 2004-2006). Yogyakarta: Institut Dian Interfedie.
Tilaar, H.A.R dan Rian, Nugroho.(2008). Kebijakan Pendidikan Pengantar Untuk Memahami Kebijakan Pendidikan dan kebijakan Pendidikan Sebagai Kebijakan Publik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar (ISBN.978-602-8300-13-1).
Maliki, Zainuddin. 2010. Sosiologi Pendidikan. Yogyakarta : Gajah Mada University Press. Noorsyam,Mohammad . (1986). Filsafat Kependidikan dan Dasar Filsafat Kependidikan Pancasila. Usaha Nasional: Surabaya.
Tilaar HAR ( 2003). Kekuasaan dan Pendidikan Suatu Tinjauan dari Perspektif Studi Kultural. Magelang, Indonesiatera.
Poespoprodjo,W. (1999). Filsafat Moral Kesusilaan Dalam Teori dan Praktek. Bandung: Pustaka Grafika.
Triguna,Yudha Gede Ida Bagus. (2011). Mengapa Bali Unik. Jakarta : Pustaka Jurnal Keluarga.
352
I Made Putu Sujana ( Eksisteni Sekolah Tinggi Agana Hindu Negeri Gde Pudja.............)
Pengantar: Makagiansar). Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Triguna, yudha. Gede Ida Bagus. (2011). Strategi Hindu. Jakarta: Pustaka Jurnal Keluarga.
UFDP,Departemen Pendidikan Nasional. 2002. Konsep Dan Strategi Menuju Desentralisasi dan Otonomi di Bidang Pendidikan. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Arikonto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Yogyakarta: Rineka Cipta. Moleong
O
.L.J. 1996. Metodelogi Penelitian. Bandung : PT Remaja Karya
Yaqin,
Neil,Williem. 2002. IdeologiIdiologi Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka pelajar.
Ramli, Zakaria Tenku. 2003. Pendekatan Pendidikan Nilai dan Implementasi Dalam Pendidikan Budi Pekerti. (Jurnal Pendidikan Dan Kebudayaan, Jilid.5 (26).hal 479. Jakarta. Riyanto, Yatim.2005. Metode Penelitian Pendidikan. Surabaya: SIC. Sauqi, Achmad dan Ngainun Naim. 2010. Pendidikan Multikultural Konsep dan Aplikasi. Yogyakarta: AR. Ruzz Media Group. Sukmadinata,Nana Syaodih. 2008. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Tilaar,H.A.R. 2000. Manajemen Pendidikan Nasional. (Kata
353
Ainul. 2007. Pendidikan Multikultural CrossCultural Understanding untuk Demokrasi dan Keadilan. Yogyakarta. Pilar Media.
PADMA SARI - ISSN : 972337366005 - Volume 3 ( 341 – 354 )
354