1
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA NYARING SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE LATIHAN KELAS III DI SDN NO. 180/I KEC. PEMAYUNG KAB. BATANGHARI
ARTIKEL
OLEH FATHUR NIM GJA12D113072
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI DESEMBER 2014
2
ABSTRAK Fathur. 2014. “Meningkatkan Kemampuan Membaca Nyaring Siswa dengan Menggunakan Metode Latihan Kelas III di SDN No. 180/I Kec. Pemayung Kab. Batanghari” yang dibimbing oleh Rosmiati, S.Pd, M.Pd dan Drs. Budi Purnomo, M.Pd, M. Hum Kata Kunci: Membaca Nyaring, Metode Latihan Pembelajaran bahasa memegang peran penting terutama pembelajaran membaca, karena tanpa memiliki tanpa memiliki kemampuan membaca yang memadai anak akan mengalami kesulitan. Karena itu kemampuan membaca menjadi dasar utama bagi pembelajaran Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan membaca nyaring siswa dengan menggunakan metode latihan kelas III di SDN No. 180/I Kec. Pemayung Kab. Batanghari. Penelitian ini dilakukan bulan Oktober dan November 2014, dengan jumlah siswa 18 orang, 10 orang laki-laki dan 8 orang perempuan. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilakukan melalui 3 siklus, dimana setiap siklus sesuai dengan langkahlangkah metode latihan. Pada siklus I ada 2 orang tuntas kemudian dilakukan siklus II dimana pada siklus II ini langkahnya dengan menggunakan metode latihan. Pada siklus II terjadi peningkatan 8 orang siswa yang tuntas. Kemudian dilakukan siklus III, dimana pada siklus III langkah-langkahnya dengan menggunakan metode latihan yang lebih menarik. Siklus III terjadi peningkatan dimana 16 siswa yang tuntas dengan penerapan metode latihan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, membaca nyaring siswa pada setiap siklus mengalami peningkatan dari siklus I dengan rata-rata nilai 57,94 meningkat pada siklus II dengan rata-rata 60,8 dan meningkat pada siklus III dengan rata-rata 71,7. Dengan demikian, metode latihan dapat meningkatakan kemampuan membaca nyaring siswa kelas III di SDN No. 180/I Kec. Pemayung Kab. Batanghari.
3
PENDAHULUAN Pembelajaran bahasa di SD yang memegang peranan penting adalah pembelajaran membaca. Anak yang tidak memiliki kemampuan membaca yang memadai sejak dini, anak akan mengalami kesulitan belajar dikemudian hari. Kemampuan membaca menjadi dasar utama tidak saja bagi pelajaran bahasa itu sendiri, tetapi juga bagi pembelajaran mata pelajaran lain. Mengingat pentingnya peranan membaca tersebut maka cara guru mengajar harus benar. Salah satunya dengan menggunakan teknik membaca yang akan diajarkan untuk siswa. Pembelajaran
Bahasa
Indonesia
diarahkan
untuk
meningkatkan
kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam Bahasa Indonesia dengan baik dan benar, baik secara lisan maupun tulisan serta menumbuhkan apresiasi terhadap hasil karya kesastraan manusia Indonesia (Depdikbud, 2006:260). Apalagi pada era dan peradaban informasi seperti saat ini, kemampuan berkomunikasi perlu dikuasai
oleh orang-orang yang ingin berhasil dalam
kehidupan. Pengajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar bertujuan untuk mendidik para siswa memiliki keterampilan berbahasa yang baik dan benar. Dalam belajar bahasa Indonesia, meskipun sebagai bahasa Ibu, para siswa menemui banyak kesulitan, khususnya dalam keterampilan membaca. Dikatakan bahwa membaca merupakan perbuatan yang dilakukan berdasarkan kerja sama beberapa keterampilan, yakni mengamati, memahami, dan memikirkan. Pembelajaran bahasa Indonesia memegang peranan penting terutama pembelajaran membaca. Tanpa memiliki kemampuan membaca yang memadai sejak dini, anak akan mengalami kesulitan. Kemampuan membaca menjadi dasar
4
utama bagi pembelajaran. Mengingat pentingnya membaca, maka cara guru dalam pembelajaran juga harus benar. Berdasarkan observasi peneliti, dalam proses Pembelajaran Bahasa Indonesia, dikegiatan awal pembelajaran guru sudah melakukan apersepsi. Namun belum ada pemberian motivasi terhadap siswa dan penyampaian tujuan pembelajaran.
Di kegiatan inti pembelajaran guru menyampaikan materi,
kemudian siswa diminta untuk membaca. Pada saat membaca banyak siswa yang tidak paham isi bacaan, dan penggunaan tanda baca masih banyak siswa yang kurang mengerti. Kemudian guru memberi tugas setelah siswa membaca, pada kegiatan akhir pembelajaran guru hanya menilai hasil kerja siswa dan memberikan pekerjaan rumah. Tidak ada pemberian kesimpulan dan umpan baik. Demikian juga, dalam kegiatan pembelajaran yang terjadi di lapangan aktifitas guru masih sangat minim. Berdasarkan observasi yang dilakukan kegiatan guru dalam pembelajaran atau dalam menyampaikan materi pelajaran masih sangat monoton dan guru masih menggunakan metode lama. Dalam proses pembelajaran banyak diwarnai dengan ceramah. Bimbingan guru kepada peserta didiknya masih sangat kurang sekali, sehingga guru tersebut tidak mengetahui perkembangan peserta didiknya dalam belajar Bahasa Indonesia. Dalam kegiatan belajar yang seperti ini siswa merasa bosan dan motivasi dalam mengikuti kegiatan belajar sangat minim, karena hanya guru saja yang aktif sedangkan siswanya hanya pasif. Sehingga suasana belajar terkesan kurang kondusif dan siswa kurang termotivasi dalam mengikuti kegiatan pembelajaran atau dapat dilihat dari kemampuan membaca, hanya beberapa siswa saja yang bisa membaca dan memahami isi pelajaran yang diberikan oleh guru.
5
Pada saat pelajaran bahasa Indonesia ada beberapa siswa yang kurang lancar membaca, ada beberapa siswa yang tidak tahu tanda baca, dan kurang memahami bacaan yang dibacakan anak. Padahal di lingkungan sekolah pun ada satu ruang perpustakaan tapi tidak dipergunakan sebagaimana mestinya.
Seharusnya
perpustakaan adalah salah satu tempat dimana anak dapat menambah ilmu pengetahuan. Observasi di atas, terlihat bahwa belum adanya tuntutan pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif apalagi menyenangkan. Berdasarkan permasalahan di atas ditemui beberapa masalah, (1) Anak tidak mengetahui makna dari bacaan, (2) Anak tidak mengerti kegunaan tanda baca, (3) Intonasi dalam membaca tidak jelas, (4) Kurangnya media pembelajaran. Dari permasalahan di atas peneliti dapat mengambil kesimpulan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia siswa kelas III tidak dapat membaca dengan lancar. Dalam rangka meningkatkan kemampuan mambaca nyaring siswa kelas III Sekolah Dasar diperlukan sebuah upaya yang harus dilakukan oleh guru yaitu dengan melakukan pemilihan pada sebuah strategi pembelajaran yang tentunya dapat meningkatkan kemampuan membaca nyaring. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan menerapkan metode latihan. Metode latiahan adalah salah satu metode yang memberikan kesempatan siswa untuk melakukan sesuatu berdasarkan keterampilan dan kemampuannya. Djamarah (2007:95), mengatakan bahwa metode latihan atau metode training merupakan suatu cara pembelajaran yang baik untuk mengajarkan kebiasaan-kebiasaan tertentu dan untuk memperoleh suatu ketangkasan, ketepatan, kesempatan, dan keterampilan.
6
Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tindakan kelas dengan judul “Meningkatkan Kemampuan Membaca Nyaring Siswa dengan Menggunakan Metode Latihan Kelas III di SD No. 180/I Desa Ture, Kec. Pemayung, Kab. Batanghari” Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang dikemukakan adalah “Bagaimana Meningkatkan Kemampuan Membaca Nyaring Siswa dengan Menggunakan Metode Latihan Kelas III di SD No. 180/I Desa Ture, Kec. Pemayung, Kab. Batanghari” ?. Berdasarkan masalah tersebut maka tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan membaca nyaring siswa dengan menggunakan metode latihan kelas III di SDN No. 180/I Desa Ture, Kec. Pemayung, Kab. Batanghari.
METODE PENELITIAN 1. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa kelas III SDN No. 180/I Desa Ture, Kec. Pemayung, Kab. Batanghari, jumlah siswa di kelas III terdiri dari 22 siswa, 9 siswa laki-laki, dan 13 siswa perempuan. Umur siswa kelas III ini rata-rata 7-8 tahun. Dalam proses pembelajaran Bahasa Indonesia kemampuan membaca nyaring siswa kelas III SDN No. 180/I Desa Ture, Kec. Pemayung, Kab. Batanghari terlihat kurang berani atau kurang tahu cara membaca nyaring dengan benar, karena selama observasi kelas terlihat hanya sekitar 5-7 orang siswa yang mengerti cara membaca nyaring yang benar. 2. Waktu dan Tempat Penelitian
7
Penelitian dilaksanakan pada bulan September sampai dengan bulan November 2014. Dengan kata lain, penelitian dilakukan selama tiga bulan yaitu bulan September, Oktober, dan November 2014. Jadwal penelitian disesuaikan dengan jadwal belajar siswa di sekolah. Sedangkan tempat penelitian dilaksanakan pada siswa kelas III SDN No. 180/I Desa Ture, Kec. Pemayung, Kab. Batanghari. 3. Prosedur Penelitian Prosedur penelitian tindakan kelas ini meliputi beberapa tahap yaitu: Perencanaan, Tindakan, Observasi, Evaluasi serta Analisis dan Refleksi. 3.1 Perencanaan Perencanaan tindakan adalah kegiatan mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan pada setiap siklus.
Persiapan dilakukan mulai dari awal sampai
persiapan siklus terakhir.
a) Mencari masalah Mencari masalah yang terjadi pada siswa kelas III. Masalah yang didapat melalui proses observasi dengan menggunakan alat observasi yang dilakukan oleh peneliti di dalam kelas, yaitu: 1) Peneliti melakukan observasi pada guru yang mengajar di kelas, untuk melihat cara dan prosedur guru dalam mengajar. 2) Mengobservasi kegiatan siswa dalam proses pembelajaran yang sedang berlangsung. b) Analisis kurikulum
8
Dalam penelitian ini peneliti melakukan analisis kurikulum untuk mengetahui kompetensi dasar yang ingin dicapai yaitu dengan memilih atau menggunakan strategi pembelajaran Explicit Intruction. c) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) d) Membuat lembar kerja siswa e) Menyusun lembar observasi f) Menyusun soal-soal g) Membuat media pembelajaran yang diperlukan dalam pembelajaran. Persiapan yang dilakukan untuk setiap siklus adalah sebagi berikut: 1) Penjajakan kondisi awal yang sama halnya dengan mengadakan identifikasi masalah untuk menemukan masalah yang harus diambil tindakan. 2) Penyiapan instrumen, dalam persiapan ini peneliti mempersiapkan catatan kegiatan peneliti. 3) Penyiapan bahan, bahan yang diperlukan disiapakan dalam penelitian ini terdiri dari suatun pembelajaran, RPP, lokasi yang dijadikan sebagai tempat sarana penelitian. 3.2 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini akan dilaksanakan pada pelajaran Bahasa Indonesia siswa kelas III tahun ajaran 2014/2015 SDN No. 180/I Desa Ture, Kec. Pemayung, Kab. Batanghari Gambar pelaksanaan tindakan adalah sebagai berikut: 1) Waktu
: Tahun ajaran 2014/2015 pada jam mata pelajaran Bahasa Indonesia
2) Tempat
: Di kelas III SDN No. 180/I Desa Ture, Kec. Pemayung,
9
Kab. Batanghari 3) Pelaksana
: Guru dan Mahasiswa.
Pelaksanaan tindakan secara umum yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut: 1) Kegiatan awal a) Apersepsi Guru meninjau kembali materi yang telah lal yang dipelajari siswa yang berkaitan dengan materi yang akan dipelajari. b) Motivasi Mengaitkan materi yang akan dipelajari dengan kehidupan sehari-hari c) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dipelajari kepada siswa. 2) Kegiatan inti a) Eksplorasi a. Siswa mempersiapkan segala keperluan untuk mengikuti kegiatan pembelajaran b. Guru menjelaskan materi secara ringkas dan guru memberikan contoh materi yang telah dipelajari c. Siswa mengerjakan contoh yang diberikan oleh guru d. Guru membimbing siswa dalam mengerjakan b) Elaborasi Setelah mengerjakan contoh soal, dilakukan latihan soal dengan metode latihan, yaitu: a. Guru
mempersiapkan
mempersiapkan siswa
kompetensi/tujuan
pembelajaran
dan
10
b. Guru mendemonstrasikan pengetahuan dan keterampilan yang akan diajarkan contoh cara membaca nyaring yang benar dengan menggunakan metode latihan c. Guru membimbing pelatihan kepada siswa dalam melakukan tugas yang diberikan oleh guru di sekolahnya dan memahami letak tanda baca, pelafalan yang tepat dan intonasi yang tepat d. Guru mengecek pemahaman siswa dengan cara menyuruh siswa untuk membaca sebuah teks bacaan dan memberikan umpan balik kepada siswa e. Guru memberikan kesempatan kepada siswa lain untuk membacakan
3.3 Observasi dan Evaluasi Observasi yaitu suatu metode pengumpulan data dengan cara mengalami langsung kegiatan yang diteliti dengan tujuan untuk memperoleh data mengenai aktivitas siswa. Pelaksanaan observasi dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan untuk mengumpulkan data.
Pelaksanaan observasi dilakukan oleh si peneliti
dibantu oleh seorang observer dari guru dengan menggunakan lembar observasi tentang aktifitas guru dan aktifitas siswa dalam pelaksanaan proses belajar mengajar.
11
3.4 Analisis dan Refleksi Pada tahap ini, guru melakukan beberapa proses dalam pencapaian tahapan refleksi. 1. Mereduksi data Data-data yang sudah diperoleh kemudian dipilih yang benar-benar dibutuhkan dan dapat dijadikan acuan dalam menyusun laporan hasil penelitian. Data-data yang dianggap tidak terpakai, disimpan sebagai arsip untuk kemudian dipakai kembali jika sewaktu-waktu dibutuhkan. 2. Menyusun langkah-langkah perbaikan Setelah mendapatkan gambaran tentang permasalahan dan hambatan yang dijumpai, maka langkah selanjutnya peneliti menyusun kembali rencana kegiatan yang mengacu pada kekurangan yang belum didapat, sehingga dapat memperoleh hasil yang lebih baik pada tahap berikutnya.
4. Analisis Data Analisis data dilakukan sejak awal kegiatan dalam proses pembelajaran berlangsung.
Data-data tersebut dianalisis agar mempunyai makna guna
pemecahan masalah. Data yang diperoleh pada setiap kegiatan observasi dari setiap siklus, dianalisis secara deskriptif dengan menggunakan teknik persentase untuk melihat kecendrungan yang terjadi dalam proses pembelajaran. Setelah observasi maka guru melakukan diskusi dengan teman sejawat dan berkolaborasi untuk menganalisa hasil yang sudah didapat.
Diskusi meliputi
keberhasilan, kegagalan, dan hambatan yang dijumpai pada saat melakukan tindakan.
Penelitian tindakan kelas dilakukan sejak awal, berarti bahwa
12
melakukannya sejak tahap orientasi lapangan, seperti dikatakan Miles dan Huberman (dalam Wiriatmadja Rochiati, 2010) bahwa “model ideal dari pengumpulan data dan analisis adalah secara bergantian berlangsung sejak awal dalam buku. Menurut Arikunto (2007:240) sistem pensekoran observasi sebagai berikut: Hasil =
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑥 100 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙
Dari hasil belajar siswa dianalisis dengan memindahkan skor nilai-nilai yang diperoleh siswa-siswa ke dalam daftar analisis tes.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Hasil Penelitian -
Hasil Penelitian Siklus I Penelitian siklus I dilaksanakan sebanyak 2 pertemuan dengan alokasi
waktu 2x35 menit setiap pertemuan. Guru kolaborator berperan sebagai pengajar dan penulis sebagai observer. Sebagaimana telah dijelaskan pada bab III, pada siklus I terdapat 4 kegiatan, yaitu: perencanaan, pelaksanaan, observer dan evaluasi, dan analisis dan refleksi. -
Perencanaan Siklus I Pada perencanaan diawali dengan berbagai persiapan yang dilakukan oleh
guru dan peneliti sehubungan dengan pelaksanaan pembelajaran Bahasa Indonesia. Dalam tahap ini guru melakukan kegiatan, yaitu: 1.
Mengidentifikasi intruksi penting dari guru
2.
Menyusun rencana pembelajaran
3.
Menetapkan jadwal penelitian
13
4.
Menyiapkan metode yang digunakan
5.
Menyiapkan lembar observasi
6.
Menyiapkan lembar tes tertulis. -
Pelaksanaan Tindakan Siklus I Pelaksanaan siklus I dilaksanakan sesuai dengan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) sebagaimana seperti yang telah dipersiapkan oleh peneliti dan guru kelas III. Kegiatan pembelajaran tersebut dibagi atas kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir pembelajaran. a.
Kegiatan awal 1. Pertemuan I Apersepsi berupa mengingat kembali isi pembelajaran yang telah lalu dan memberikan motivasi kepada siswa Motivasi, guru memperlihatkan sebuah bacaan yang akan digunakan dalam membaca nyaring. 2. Pertemuan II Apersepsi berupa mengingat kembali isi pelajaran yang telah laku dan memberikan motivasi kepada siswa. Motivasi, guru memperlihatkan sebuah bacaan yang akan digunakan dalam membaca nyaring. 1. Pertemuan II Apersepsi berupa mengingat kembali isi pelajaran yang telah lalu dan memberikan motivasi kepada siswa. Motivasi, guru memperlihatkan sebuah bacaan yang akan digunakan dalam membaca nyaring.
14
b.
Kegiatan inti 1. Eksplorasi Dalam kegiatan eksplorasi: Guru
menyampaikan
kompetensi/tujuan
pembelajaran
dan
mempersiapkan siswa. Guru mendemonstrasikan pengetahuan dan keterampilan yang akan diajarkan contoh cara membaca nyaring yang benar. Guru membimbing pelatihan kepada siswa dalam melakukan tugas yang diberikan oleh guru di sekolahnya dan memahami letak tanda baca, pelafalan yang tepat dan intonasi yang tepat. Guru mengajak pemahaman siswa dengan cara menyuruh siswa untuk membacakan sebuah bacaan dan memberikan umpan balik kepada siswa. Guru memberikan kesempatan kepada siswa lain untuk membacakan agar siswa lebih memahami dan mengerti latihan lanjutan. 2. Elaborasi Dalam kegiatan elaborasi: Guru menilai siswa setiap siswa yang membaca dari intonasi, lafal, dan tanda baca. Guru memberikan sebuah pertanyaan tentang isi bacaan. 3. Konfirmasi Dalam kegiatan konfirmasi Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan, dan penyimpulan
15
a.
Kegiatan akhir Dalam kegiatan akhir Siswa diminta menjelaskan isi bacaan yang telah dibacakan temannya. Guru dan siswa sama-sama memberikan kesimpulan tentang materi yang telah diajarkan. Dalam pelaksanaan pembelajaran berdasarkan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran di atas, pada siklus I guru melakukan apersepsi dengan apersepsi berupa mengingat kembali isi pelajaran yang telah lalu dan memberikan motivasi kepada siswa. Motivasi: guru memperlihatkan sebuah bacaan yang akan digunakan dalam membaca nyaring. Selain itu juga guru menyampaikan kompetensi/tujuan pembelajaran dan mempersiapkan siswa. Dalam kegiatan inti pembelajaran guru terlebih dahulu menyampaikan materi kemudian guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan menjelaskan tentang cara membaca nyaring yang tepat. Guru mendemonstrasikan tentang materi yang akan diajarkan. Guru menyuruh beberapa siswa untuk membacakan isi bacaan dengan cara bergiliran. Guru membimbing siswa dalam kegiatan membaca nyaring dan memberikan motivasi kepada siswa yang telah membaca ke depan, setelah itu guru memberikan petanyaan tentang materi yang telah berlangsung.
Siswa menunjuk tangan untuk menjawab
pertanyaan dari guru dan jawaban siswa benar, guru memberikan motivasi berupa tepuk tangan.
Kemudian menyimpulkan dari masing-masing masalah yang
dibahasa. -
Observasi dan Evaluasi Siklus I Lembar observasi selama pelaksanaan tindakan pada siklus I dilakukan di
kelas III. Pelaksanaan siklus I dilaksanakan selama tiga hari untuk pertemuan 1
16
tanggal 14, pertemuan 2 pada tanggal 15, dan pertemuan 3 pada tanggal 17, dan akhir tes tanggal 19 November 2014 observasi kegiatan siswa dan guru. Pengamatan dilakukan kepada siswa dan guru bidang studi Bahasa Indonesia. Pengamatan secara langsung selama kegiatan maka berdasarkan hasil pengamatan dapat dilihat dari hasil proses belajar siklus I.
2. Hasil Penelitian Siklus II -
Perencanaan Siklus II Berdasarkan hasil dari siklus yang dirasa masih belum memuaskan dan
permasalahan yang ada belum teratasi, maka peneliti menyusun perencanaan pada siklus II. Kegiatan pembelajaran mengacu pada siklus sebelumnya, tetapi ada revisi pada siklus II. Revisi tersebut adalah dengan menggunakan teks bacaan bergambar berwarna dan menggunakan metode latihan. -
Pelaksanaan Tindakan Siklus II Siklus II dilaksanakan pada tanggal 22, 23, dan 26 Oktober 2014 di kelas
III dan tes akhir 27 Oktober 2014.
Jumlah siswa yang mengikuti proses
pembelajaran adalah 18 orang. a.
Kegiatan awal 1. Pertemuan I Apersepsi berupa mengingat kembali isi pembelajaran yang telah lalu dan memberikan motivasi kepada siswa Motivasi, guru memperlihatkan sebuah bacaan yang akan digunakan dalam membaca nyaring. 2. Pertemuan II
17
Apersepsi berupa mengingat kembali isi pelajaran yang telah lalu dan memberikan motivasi kepada siswa. Motivasi, guru memperlihatkan sebuah bacaan yang akan digunakan dalam membaca nyaring. 3. Pertemuan II Apersepsi berupa mengingat kembali isi pelajaran yang telah lalu dan memberikan motivasi kepada siswa. Motivasi, guru memperlihatkan sebuah bacaan yang akan digunakan dalam membaca nyaring. b.
Kegiatan inti 1. Eksplorasi Dalam kegiatan eksplorasi: Guru
menyampaikan
kompetensi/tujuan
pembelajaran
dan
mempersiapkan siswa. Guru mendemonstrasikan pengetahuan dan keterampilan yang akan diajarkan contoh cara membaca nyaring yang benar dengan menggunakan sebuah teks bacaan yang berwarna. Guru membimbing pelatihan kepada siswa dalam melakukan tugas yang diberikan oleh guru di sekolahnya dan memahami letak tanda baca, pelafalan yang tepat dan intonasi yang tepat. Guru mengecek pemahaman siswa dengan cara menyuruh siswa untuk membaca sebuah teks bacaan berwarna dan memberikan umpan balik kepada siswa.
18
Guru memberikan kesempatan kepada siswa lain untuk membacakan secara bergantian agar siswa lebih memahami dan mengerti latihan lanjutan. 2. Elaborasi Dalam kegiatan elaborasi: Guru menilai siswa setiap siswa yang membaca dari intonasi, lafal, dan tanda baca. Guru memberikan sebuah pertanyaan. 3. Konfirmasi Dalam kegiatan konfirmasi Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa. Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalah pahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan. c.
Kegiatan akhir Dalam kegiatan akhir Siswa diminta menjelaskan isi bacaan yang telah dibacakan temannya. Guru dan siswa sama-sama memberikan kesimpulan tentang materi yang telah diajarkan. Setelah dilaksanakannya tes belajar pada siklus I, maka peneliti dan guru
melakukan persiapan untuk melaksanakan siklus II. Pelaksanaan tindakan pada siklus II sama dengan siklus I yaitu menggunakan langkah-langkah metode latihan. Pada kegiatan awal seperti biasa guru mengawali apersepsi berupa mengingatkan kembali isi pelajaran yang telah lalu dan memberikan motivasi kepada siswa. Motivasi: guru memperlihatkan sebuah teks bacaan yang akan digunakan dalam
19
membaca nyaring.
Guru menyampaikan kompetensi/tujuan pembelajaran dan
mempersiapkan siswa dalam kegiatan inti pelajaran, siswa lebih dipusatkan pada membaca nyaring sebuah teks bacaan yang berwarna dan mengerjakan latihan berupa soal dan soal yang diberikan guru. Untuk memudahkan siswa membaca, guru membimbing siswa dalam membaca nyaring ke depan. Pada kegiatan akhir, guru melakukan tanya jawab kepada siswa, siswa dan guru memberi kesimpulan mengenai isi bacaan. -
Observasi dan Evaluasi Siklus II Pelaksanaan siklus II dilaksanakan selama tiga hari. Pertemuan 4 tanggal
22 Oktober 2014, pertemuan 5 tanggal 23 Oktober 2014 dan pertemuan 6 tanggal 26 Oktober 2014, dan tes akhir 27 Oktober 2014.
Siklus II dilaksanakan
berdasarkan hasil penelitian pada siklus I yang belum memuaskan. Penggunaan teks bacaan yang berwarna pada siklus II tetap menarik perhatian siswa. Hal ini dapat dilihat pada siswa yang semangat dalam membaca nyaring. Berdasarkan hasil pengamatan dapat dilihat data hasil observasi siklus II. -
Analisis dan Refleksi Dari data hasil observasi yang dikumpulkan dan dianalisis:
1. Masih terdapat siswa yang kurang membaca nyaring 2. Kegiatan belajar dengan cara membimbing siswa berjalan dengan lancar dan lebih mendekatkan diri dengan siswa. 3. Siswa sudah memanfaatkan kegiatan belajar Berdasarkan hasil observasi dan refleksi peneliti merasa perlu melanjutkan penelitian pada siklus III dimana kelemahan atau kendala yang ditemui pada
20
pelaksanaan siklus II akan dijadikan dasar untuk perbaikan tindakan siklus III, yaitu: 1. Guru dapat menggunakan teks bacaan yang lebih menarik minat baca siswa dan berwarna dan tulisan yang lebih menarik lagi. 2. Guru lebih membimbing siswa dalam membaca suatu teks bacaan dan membuat suasana kelas menjadi lebih senang. 3. Guru harus lebih memantau perkembangan belajar anak dengan membimbing siswa, dimana siswa bisa mengerti dimana letak kesalahan dalam membaca. 4.
Hasil Penelitian Siklus III -
Perencanaan Siklus III Berdasarkan hasil dari siklus II yang dirasa masih belum memuaskan dan
permasalahan yang ada belum teratasi, maka peneliti menyusun perencanaan pada siklus III. Kegiatan pembelajaran mengacu pada siklus sebelumnya, tetapi ada revisi pada siklus III. Revisi tersebut adalah dengan menggunakan teks bacaan berwarna dan tulisan yang lebih menarik dan menggunakan metode latihan. -
Pelaksanaan Tindakan Siklus III Pelaksanaan siklus III dilaksanakan sesuai dengan Rencana Pelaksanaan
Pembelajara (RPP) sebagaimana seperti yang telah dipersiapkan oleh peneliti dan guru kelas IIIB. Kegiatan pelaksanaan siklus III pada tanggal 26, 29, dan 30 November 2014 dan tes akhir 1 Desember 2014. Jumlah siswa yang mengikuti proses pembelajaran adalah 18 orang. Kegiatan pembelajaran tersebut dibagi atas kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir pembelajaran. 1. Kegiatan awal Pertemuan I
21
Apersepsi berupa mengingat kembali isi pembelajaran yang telah lalu dan memberikan motivasi kepada siswa Motivasi, guru memperlihatkan teks bacaan yang akan digunakan dalam membaca nyaring yang berwarna dan tulisan yang lebih menarik. Pertemuan II Apersepsi berupa mengingat kembali isi pelajaran yang telah lalu dan memberikan motivasi kepada siswa. Motivasi, guru memperlihatkan teks bacaan yang akan digunakan dalam membaca nyaring yaitu sebuah teks bacaan yang lebih menarik dan gambarnya berwarna. Pertemuan III Apersepsi berupa mengingat kembali isi pelajaran yang telah lalu dan memberikan motivasi kepada siswa. Motivasi, guru memperlihatkan teks bacaan yang akan digunakan dalam membaca nyaring yaitu sebuah teks bacaan yang bergambar dan berwarna yang lebih menarik. 2. Kegiatan inti Eksplorasi Dalam kegiatan eksplorasi: Guru memberikan penjelasan mengenai materi yang akan dipelajari. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan menjelaskan tentang cara membaca nyaring yang tepat. Guru mendemonstrasikan tentang materi yang akan diajarkan.
22
Guru menyuruh beberapa siswa untuk membaca isi bacaan yang berwarna dan bergambar dan tulisan yang lebih menarik dengan cara bergiliran. Guru membimbing siswa dalam kegiatan membaca nyaring dan memberikan motivasi kepada siswa yang telah membaca ke depan. Elaborasi Dalam kegiatan elaborasi: Guru menilai siswa setiap siswa yang membaca dari intonasi, lafal, dan tanda baca. Guru memberikan sebuah pertanyaan tentang isi bacaan. Konfirmasi Dalam kegiatan konfirmasi Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa. Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalah pahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan. 3. Kegiatan akhir Dalam kegiatan akhir Guru mereview kembali isi bacaan. Guru dan siswa sama-sama memberikan kesimpulan tentang materi yang telah diajarkan. Guru memberikan penghargaan kepada siswa yang kreatif dan berani tampil ke depan, serta berani menjawab pertanyaan dari guru. Dalam pelaksanaan pembelajaran bedasarkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran di atas, pada siklus III guru melakukan apersepsi berupa mengingat
23
kembali isi pelajaran yang telah lalu dan memberikan motivasi kepada siswa. Motivasi: guru memberikan teks bacaan yang akan digunakan dalam membaca nyaring, yaitu sebuah teks bacaan yang bergambar yang lebih menarik dan tulisan yang menarik.
Guru menyampaikan kompetensi/tujuan pembelajaran dan
mempersiapkan siswa. Dalam kegiatan inti, guru lebih dahulu menyampaikan materi yang akan dipelajari, dan guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan menjelaskan tentang cara membaca nyaring yang tepat. Guru mendemonstrasikan tentang materi yang akan diajarkan.
Guru menyuruh beberapa siswa untuk
membacakan isi bacaan dengan cara bergiliran. Guru membimbing siswa dalam kegiatan membaca nyaring dan memberikan motivasi kepada siswa yang telah ke depan. Guru menilai siswa setiap siswa yang membaca dari intonasi, lafal, dan tanda baca. Guru memberikan sebuah pertanyaan tentang isi bacaan. Dalam kegiatan akhir guru mereview kembali isi bacaan. Guru dan siswa sama-sama memberikan kesimpulan tentang materi yang telah diajarkan. Guru memberikan penghargaan kepada siswa yang kreatif dan berani tampil ke depan, serta berani menjawab petanyaan dari guru. -
Observasi dan Evaluasi Siklus III Lembar observasi selama pelaksanaan tindakan pada siklus III dilakukan di
kelas III. Pelaksanaan siklus III dilaksanakan selama 3 hari pada tanggal 29, 30 November dan 3 Desember 2014 dan tes akhir pada tanggal 4 Desember 2014. Observasi kegiatan siswa dan guru. Pengamatan dilakukan kepada siswa dan guru bidang studi Bahasa Indonesia. Pengamatan secara langsung selama kegiatan maka berdasarkan hasil pengamatan dapat dilihat dari hasil proses belajar siklus III.
24
-
Analisis dan Refleksi Berdasarkan data hasil observasi yang dikumpulkan dan dianalisis:
Siswa sudah lancar membaca nyaring Kegiatan belajar dengan cara membimbing siswa lebih mudah diterapkan Siswa sudah mengetahui cara intonasi yang benar Siswa sudah mengerti dengan tanda baca. Dengan semakin meningkatkannya hasil belajar siswa pada tabel siklus III, maka pembelajaran bahasa Indonesia pada materi membaca nyaring dapat berhasil dengan baik seperti terlihat pada nilai-nilai tabel di atas. Sedangkan pengamatan yang dilakukan terhadap situasi belajar belajar siswa, sikap tanggung jawab, perhatian dan kerjasama juga mengalami perubahan yang lebih baik.
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan analisis data dan pembahasan, dapat disimpulkan sebagai berikut: Bahwa penggunaan metode latihan dapat meningkatkan kemampuan membaca nyaring di kelas III SDN No. 180/I Desa Ture, Kec Pemayung Kab. Batanghari. Pada siklus I dengan menerapkan metode latihan diperoleh rata-rata 59,30 kemampuan membaca nyaring. Pada siklus II dengan menerapkan metode latihan diperoleh rata-rata 60,8 dan pada siklus III dengan menerapkan metode latihan diperoleh rata-rata 71,7. Saran Berdasarkan hasil penelitian pada ketiga siklus, maka peneliti menyarankan, yaitu:
25
1. Guru Kepada guru disarankan untuk menggunakan media, metode, bahkan model yang bervariasi pada pembelajaran bahasa Indonesia, agar siswa dapat mengikuti pembelajaran secara maksimal. 2. Siswa Diharapkan siswa mengikuti kegiatan pembelajaran yang telah dirancang oleh guru, serta bekerja sama dalam menyelesaikan masalah untuk
memahami
makna dari bacaan, dengan adanya penerapan metode latihan siswa dapat mempermudah kegiatan belajarnya.