FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL YANG BERPENGARUH PADA PENDAPATAN PEDAGANG PASAR SENI SUKAWATI SETELAH BERKEMBANGNYA PASAR OLEH-OLEH MODERN DI KABUPATEN GIANYAR I Gede Cahyadi Putra1 I Ketut Sunarwijaya2
(Universitas Mahasaraswati Denpasar) Email:
[email protected] Email:
[email protected] 1
2
Abstract The rapid development of modern market souvenirs perceived by many to have
an impact on the existence of traditional markets. It also affects the Art Market Sukawati Gianyar regency. Sukawati art market traders revenue is affected by factors external and internal field so we need a thorough study to find the causes of the reduction in income that can be anticipated for the future in order to get the best results. The purpose of this study was to examine and obtain empirical evidence of the influence business location, venture capital, long effort, and hours of work on merchant revenue Sukawati Art Market. Based on the formula Slovin, gained as much as 89 respondents from 792 merchants. Data collection techniques using questionnaires. Data were analyzed using descriptive statistics and multiple linear regression analysis. Based on the analysis, it can be concluded that the venture capital business location and positive effect on earnings of traders in Pasar Seni Sukawati Gianyar regency. While long effort, and working hours, does not have a significant impact on earnings of traders. Keywords: Income, location of the business, venture capital, long effort, working hours
I. PENDAHULUAN Kabupaten Gianyar merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Bali yang bergantung kepada sektor pariwisata karena Kabupaten Gianyar tidak memiliki sumber daya alam (SDA) yang potensial untuk dikembangkan guna menopang pembangunan daerah yang berkelanjutan (Bappeda Gianyar, 2012). Dalam pembangunan di bidang ekonomi Kabupaten Gianyar bertumpu pada tiga sektor unggulan yaitu sektor pariwisata, sektor industri dan sektor pertanian dalam arti luas. Sektor Pariwisata dikembangkan dengan keunggulan budaya telah mampu menjadi penyangga utama perkembangan perekonomian KabupatVol.6 No.1,Februari 2016
en Gianyar, dimana sektor pariwisata penyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD) tertinggi (Bali Post, 2013). Kabupaten Gianyar merupakan daerah yang paling banyak memiliki pasar seni tradisional yaitu berjumlah 7 (tujuh) pasar seni tradisional yang dikelola langsung oleh Desa Adat maupun dikelola oleh Pemerintah Kabupaten Gianyar yang dapat menampung 1.866 pedagang (Bali Post, 2013). Salah satu pasar seni yang terkenal adalah Pasar Seni Sukawati. Pasar Seni Sukawati merupakan pasar seni pertama di Provinsi Bali yang berdiri pada tahun 1985 dan menjadi tujuan utama wisata belanja jika berkunjung ke Bali (Artawa, 2012). Lokasi Pasar Seni Sukawati sangat strategis yaitu Jurnal Riset Akuntansi JUARA
21
terletak pada jalur utama provinsi yang menghubungkan Kota Denpasar dan Kabupaten Gianyar sehingga mudah dijangkau oleh wisatawan dan masyarakat untuk melakukan aktivitas jual beli produk kerajinan seni (Tiasta, 2012). Pasar Seni Sukawati mencapai masa kejayaannya pada tahun 1993 hingga tahun 2006. Pasar ini terkenal dengan beragamnya produk seni dan kerajinan tangan yang dijual, seperti pakaian, kain, lukisan, patung, perhiasan emas dan perak serta kerajinan seni lainnya yang bercorak Bali (Febriani, 2012). Seiring dengan perkembangan globalisasi yang mengakibatkan persaingan dalam perekonomian, potensi ekonomis yang dimiliki Pasar Seni Sukawati yang merupakan primadona wisata belanja bagi wisatawan berangsur-angsur mengalami kelesuan dan mulai ditinggalkan oleh pelanggannya (Republika, 2012 dan Bali Post, 2012). Hal ini disebabkan karena pada awal tahun 2006 di Kabupaten Gianyar sudah mulai berkembang pasar oleh-oleh modern yang menjual produk kerajinan yang hampir sama dengan yang ditawarkan di Pasar Seni Sukawati (Artawa, 2012). Pasar oleh-oleh modern menawarkan berbagai macam produk kerajinan pilihan dengan kualitas dan harga yang sama, pelayanan yang lebih cepat serta lokasi yang aman dan nyaman untuk wisata belanja (Firdausa dan Arianti, 2013). Salah satu keunggulan pasar oleh-oleh modern saat ini yang tidak dimiliki Pasar Seni Sukawati adalah dalam proses transaksi jual-beli dapat dilaksanakan secara on-line melalui internet, dan pasar oleh-oleh modern juga menyediakan service dan fee yang memuaskan bagi para pemandu wisata (Bali Post, 2013). Dengan keunggulan tersebut, banyak wisatawan meninggalkan Pasar Seni Sukawati dan beralih ke pasar oleholeh modern sehingga menimbulkan permasalahan yaitu menurunnya tingkat pendapatan pedagang Pasar Seni Su-
22
kawati dan diduga menekan pertumbuhan pasar seni tradisional (Wirautama, 2012). Menurut data Badan Pelayanan dan Perijinan Terpadu Kabupaten Gianyar, terdapat 10 (sepuluh) pasar oleholeh modern di Kabupaten Gianyar saat ini. Lokasi pasar oleh-oleh modern ini sangat strategis yaitu di sepanjang jalan raya Batubulan - Celuk hingga di kota. Kondisi ini sangat meresahkan pedagang di pasar seni tradisional yang terdapat di Kabupaten Gianyar. Pedagang di Pasar Seni Sukawati menganggap pasar oleh-oleh modern sebagai pesaing utama yang menyebabkan menurunnya omzet penjualan yang berdampak kepada menurunnya tingkat pendapatan pedagang Pasar Seni Sukawati secara drastis (Wirautama, 2012). Pesatnya pembangunan pasar oleh-oleh modern dirasakan oleh banyak pihak berdampak terhadap keberadaan pasar tradisional. Di satu sisi, pasar oleh-oleh modern dikelola secara profesional dengan fasilitas yang serba lengkap (Hentiani, 2011). Di sisi lain, pasar tradisional masih berkutat dengan permasalahan klasik seputar pengelolaan yang kurang profesional dan ketidaknyamanan berbelanja (Istiani dkk., 2012). Pasar modern dan tradisional bersaing dalam pasar yang sama, yaitu pasar ritel atau perdagangan secara ritel (usaha atau bisnis yang menambahkan nilai kepada produk dan jasa yang dijual kepada konsumen untuk kebutuhan sendiri atau keluarga). Hampir semua produk yang dijual di Pasar tradisional seluruhnya dapat ditemui di pasar modern (Firdausa dan Arianti, 2013). Akibat dari hal tersebut maka secara langsung maupun tidak langsung akan berpengaruh terhadap tingkat pendapatan pedagang Pasar Seni Sukawati sebagai dampak berkembangnya pasar oleh-oleh modern di wilayah Kabupaten Gianyar. Pendapatan pedagang Pasar Seni Sukawati dipengaruhi oleh faktor-faktor ekternal dan internal di-
FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL YANG BERPENGARUH PADA PENDAPATAN PEDAGANG PASAR SENI SUKAWATI SETELAH BERKEMBANGNYA PASAR OLEH-OLEH MODERN DI KABUPATEN GIANYAR FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL YANG BERPENGARUH
lapangan sehingga diperlukan suatu kajian yang matang untuk mencari penyebab penurunan pendapatan sehingga untuk kedepannya dapat diantisipasi dalam rangka mendapatkan hasil yang terbaik. Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah lokasi usaha/kios, modal usaha, lama usaha dan jam kerja pedagang berpengaruh pada pendapatan pedagang Pasar Seni Sukawati? II. KAJIAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1 Teori Pendapatan Menurut Munandar (2006), pengertian pendapatan adalah suatu pertambahan asset yang mengakibatkan bertambahnya owners equity, tetapi bukan karena pertambahan modal baru dari pemiliknya dan bukan pula merupakan pertambahan asset yang disebabkan karena bertambahnya liabilities. Pendapatan sangat berpengaruh bagi kelangsungan hidup perusahaan, semakin besar pendapatan yang diperoleh maka semakin besar kemapuan perusahaan untuk membiayai segala pengeluaran dan kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan oleh perusahaan. Kondisi seseorang dapat diukur dengan menggunakan konsep pendapatan yang menunjukkan jumlah seluruh uang yang diterima oleh seseorang atau rumah tangga selama jangka waktu tertentu (Samuelson dan Nordhaus, 2002). Definisi lain dari pendapatan adalah jumlah penghasilan yang diperoleh dari hasil pekerjaan dan biasanya pendapatan seseorang dihitung setiap tahun atau setiap bulan. Dengan demikian pendapatan merupakan gambaran terhadap posisi ekonomi keluarga dalam masyarakat. Pendapatan keluarga berupa jumlah keseluruhan pendapatan dan kekayaan keluarga, dipakai untuk membagi keluarga dalam tiga kelompok Vol.6 No.1,Februari 2016
pendapatan, yaitu pendapatan rendah, pendapatan menengah dan pendapatan tinggi. Pembagian di atas berkaitan dengan, status, pendidikan dan keterampilan serta jenis pekerja seseorang namun sifatnya sangat relatif. Pendapatan adalah penerimaan bersih seseorang, baik berupa uang kontan maupun natura. Pendapatan atau juga disebut juga income dari seorang warga masyarakat adalah hasil “penjualan” nya dari faktor-faktor produksi yang dimilikinya pada sektor produksi. Dan sektor produksi ini ”membeli” faktor-faktor produksi tersebut untuk digunakan sebagai input proses produksi dengan harga yang berlaku di pasar faktor produksi. Harga faktor produksi di pasar (seperti halnya juga untuk barang-barang di pasar barang) ditentukan oleh tarik menarik antara penawaran dan permintaan. 2.2 Pengembangan Hipotesis 2.2.1 Pengaruh Lokasi Usaha/Kios Pada Pendapatan Pedagang di Pasar Seni Sukawati, Gianyar Merencanakan suatu usaha perlu memilih letak lokasi usaha yang strategis untuk mudah dijangkau konsumen. Seorang pengusaha harus mengenali jumlah dan ukuran usaha lain serta situasi persaingan yang ada di daerah tersebut.Lokasi usaha yang strategis dan mudah dijangkau sangat mempengaruhi tingkat pendapatan para pedagang (Dewi, 2012). Berdasarkan teori dan penelitian sebelumnya menyatakan bahwa dengan lokasi atau letak yang strategis dari jangkauan konsumen meliputi transportasi, lokasi penjualan, dan jarak antara lokasi toko dengan rumah dapat mempengaruhi pendapatan pedagang. Penentuan lokasi juga sangat mempengaruhi pendapatan, semakin strategis lokasi berdagang yang ditempatinya maka probabilitas pendapatan yang diterima pedagang akan semakin tinggi pula. Berdasarkan uraian diatas maka hipotesis Jurnal Riset Akuntansi JUARA
23
yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah: H1: Lokasi usaha/kios berpengaruh positif pada pendapatan pedagang di Pasar Seni Sukawati, Gianyar. 2.2.2 Pengaruh Modal Usaha Pada Pendapatan Pedagang di Pasar Seni Sukawati, Gianyar Modal usaha merupakan salah satu komponen penting dalam melakukan usaha, termasuk berdagang. Modal adalah semua bentuk kekayaan yang dapat digunakan secara langsung dan tidak langsung untuk menambah ketersediaan barang atau produk dagangan, dengan produk yang lengkap dan beragam maka akan menarik minat wisatawan berkunjung ke kios dan los Pasar Seni Sukawati (Hentiani, 2011). Semakin besar modal atau faktor produksi yang dimiliki maka probabilitas pendapatan yang diterima pedagang akan semakin tinggi (Utama, 2012) dan (Firdausa, 2013). Penelitian yang dilakukan Dewi (2012), menunjukkan bahwa variabel jumlah modal mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap besarnya pendapatan pedagang canang di Kabupaten Badung. Utama (2012) menemukan bahwa modal berpengaruh signifikan terhadap pendapatan pengusaha perak di Desa Celuk Sukawati Gianyar. Penelitian Hentiani (2011) juga menemukan bahwa modal berpengaruh terhadap jumlah pendapatan pedagang informal di Pajak Sentral Medan. Berdasarkan uraian diatas maka hipotesis yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah: H2: Modal usaha berpengaruh positif pada pendapatan pedagang di Pasar Seni Sukawati, Gianyar. 2.2.3 Pengaruh lama usaha pada pendapatan pedagang di Pasar Seni Sukawati, Gianyar Didalam menjalankan suatu usaha, lama usaha memegang peranan penting dalam proses melakukan usaha
24
perdagangan (Utama, 2012). Lamanya suatu usaha dapat menimbulkan suatu pengalaman berusaha, dimana pengalaman dapat mempengaruhi pengamatan seseorang dalam bertingkah laku (Asmie, 2008). Lama pembukaan usaha dapat mempengaruhi tingkat pendapatan, lama seorang pelaku bisnis menekuni bidang usahanya akan mempengaruhi produktivitasnya sehingga dapat menambah efisiensi dan menekan biaya produksi lebih kecil daripada penjualan (Firdausa, 2013). Semakin lama menekuni bidang usaha perdagangan akan makin meningkatkan pengetahuan tentang selera dan perilaku konsumen serta semakin banyak relasi bisnis dan pelanggan. Berdasarkan uraian diatas maka hipotesis yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah: H3: Lama usaha berpengaruh positif pada pendapatan pedagang di Pasar Seni Sukawati, Gianyar. 2.2.4 Pengaruh Jam Kerja Pedagang Pada Pendapatan Pedagang di Pasar Seni Sukawati, Gianyar Jam kerja pedagang merupakan lama waktu yang digunakan untuk menjalankan usaha, yang dimulai sejak persiapan sampai dengan usaha tutup (Hentiani, 2011). Jam kerja atau jam buka kios pedagang Pasar Seni Sukawati sangat mempengaruhi jumlah tamu yang terlayani karena pembeli tidak pasti jam kedatangannya. Pada saat ini jam buka kios di Pasar Seni Sukawati adalah dari pukul 09.00 wita sampai dengan 16.00 wita atau rata-rata 8 jam setiap harinya (Artawa, 2012). Faktor jam kerja pedagang secara teoritis mempengaruhi pendapatan usaha dimana semakin tinggi waktu yang digunakan dalam bekerja/ buka kios maka probabilitas pendapatan yang diterima pedagang sektor informal akan semakin tinggi (Firdausa dan Arianti, 2013). Penelitian yang dilakukan Dewi (2012), menemukan bahwa jam kerja mempunyai pengaruh positif signifikan
FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL YANG BERPENGARUH PADA PENDAPATAN PEDAGANG PASAR SENI SUKAWATI SETELAH BERKEMBANGNYA PASAR OLEH-OLEH MODERN DI KABUPATEN GIANYAR FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL YANG BERPENGARUH
pada Pendapatan Pedagang Canang di Kabupaten Badung. Firdausa dan Arianti (2013) menunjukkan bahwa jam berdagang berpengaruh positif signifikan terhadap pendapatan pedagang kios di Pasar Bintoro Demak. Berdasarkan uraian diatas maka hipotesis yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah: H4: Jam kerja pedagang berpengaruh positif pada pendapatan pedagang di Pasar Seni Sukawati, Gianyar. III. METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pedagang Pasar Seni Sukawati yang mempunyai tempat berjualan/kios tetap yang berjumlah sebanyak 792 pedagang. Penentuan jumlah sampel responden dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi . Hal ini dilakukan karena anggota populasi bersifat homogen. Jumlah sampel yang diambil secara acak (random) dari populasi sejumlah 792 pedagang. Besarnya jumlah sampel yang akan diambil memakai rumus Slovin dengan titik kritis 10 persen. Dengan menggunakan rumus tersebut, maka jumlah respoden yang diperoleh 89 responden yang diambil dari pedagang Pasar Seni Sukawati. 3.2 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Variabel dalam penelitian ini terdiri dari variabel dependen dan variabel independen. Variabel dependen yaitu pendapatan pedagang dan variabel independen yaitu lokasi usaha, modal usaha, lama usaha, dan jam kerja pedagang. Definisi masing-masing variabel adalah sebagai berikut: 1) Pendapatan pedagang adalah hasil yang diterima para pedagang dari kegiatan mencari nafkah dari peker-
Vol.6 No.1,Februari 2016
2)
3)
4)
5)
jaan pokok dan sampingan dengan satuan Rupiah. Lokasi usaha adalah tempat usaha untuk melakukan usaha atau kegiatan yang bersifat strategis, mudah dijangkau dan dikenali. Dalam penelitian ini lokasi usaha juga merupakan variabel dummy dengan notasi 0 untuk lokasi usaha yang tidak strategis yaitu lokasi berdagang yang tertutup dan tidak mudah dijangkau oleh pembeli misalnya pojok belakang. Sedangkan 1 adalah lokasi usaha yang strategis yaitu lokasi berdagang yang mudah dijangkau pembeli, sering dikunjungi dan mudah ditemukan pembeli misalnya di pinggir jalan, letaknya di sekitar pintu masuk dan pintu keluar. Modal usaha adalah dana yang diperlukan oleh perusahaan atau pedagang untuk memenuhi kebutuhan operasional perusahaan sehari-hari, seperti pembelian bahan baku, pembayaran upah buruh, membayar hutang dan pembayaran lainnya. Satuan modal usaha yang digunakan adalah Rupiah. Lama usaha adalah lama waktu yang sudah dijalani oleh pedagang dalam menjalankan usahanya. Semakin lama pedagang menjalani usahanyam maka semakin banyak pengalaman yang didapatkannya. Satuan variabel yang digunakan lama usaha adalah tahun. Jam kerja pedagang adalah jumlah waktu yang dibutuhkan untuk melakukan suatu pekerjaan atau kegiatan dalam satu hari. Semakin lama jam kerja atau operasional maka akan semakin tinggi kesempatan untuk memperoleh pendapatan yang tinggi. Satuan variabel jam kerja pedagang adalah satuan jam per hari.
Jurnal Riset Akuntansi JUARA
25
4) Lama adalah lama waktu yang sudah dijalani oleh pedagang dalam 3.3 usaha Model Penelitian menjalankan usahanya. Semakin lama pedagang menjalani usahanyam maka banyak pengalaman yang didapatkannya. Satuan digamvariabel yang semakin Model penelitian ini dapat digunakan lama usaha adalah tahun. 5) Jam kerja pedagang adalah jumlah waktu yang dibutuhkan untuk melakukan barkan sebagai berikut: suatu pekerjaan atau kegiatan dalam satu hari. Semakin lama jam kerja atau operasional maka akan semakin tinggi kesempatan untuk memperoleh pendapatan yang tinggi. Satuan variabel jam kerja pedagang adalah satuan jam per hari.
Gambar 3.1 Model Penelitian
3.3 Model Penelitian Model penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut: Gambar 3.1 Model Penelitian
Lokasi Kios
Modal Usaha
Lama Usaha
Pendapatan Pedagang Pasar i k i( )
Analisis Data 3.4 Jam Kerja Pedagang 3.4.1 Uji Asumsi Klasik 1) Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel tergantung dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Metode yang dipakai untuk mengetahui kenormalan model regresi adalah One Sample Kolmogorov-Sminov Test. (Ghozali, 2012:160). Distribusi data dinyatakan normal apabila nilai p dari One Sample Kolmogorov-Sminov Test>0,05 dan sebaliknya. 2) Uji Multikolinearitas Uji multikolinieritas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antar variabel bebas. Untuk mengetahui ada atau tidaknnya multikolinieritas maka dapat dilihat dari nilai tolerance atau Varians Inflation Faktor (VIF). Bila angka tolerance atau VIF ada yang melebih 10 persen berati terjadinya multikolinieritas (Ghozali, 2012:105). 3) Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk mengetahui apakah ada model regresi ini terjadi ketidaksamaan varian dari residu satu pengamatan ke pengamatan lain. Jika varian dari residu pengamatan ke pengamatan lain berbeda berarti adanya gejala heteroskedastisitas dalam medol regresi tersebut. Model regresi yang baik adalah tidak adanya heteroskedastisitas. Dalam penelitian ini uji heteroskedastisitas menggunakan uji Glejzer. Uji Glejzer dilakukan dengan membuat model regresi yang melibatkan nilai absolute residual, yaitu dengan meregresikan nilai absolute residual dengan variabel independen (Ghozali, 2012:139). Kriteria yang digunakan adalah jika nilai probabilitas > 0,05 maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
1) Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel tergantung dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Metode yang dipakai untuk mengetahui kenormalan model regresi adalah One Sample Kolmogorov-Sminov Test. (Ghozali, 2012:160). Distribusi data dinyatakan normal apabila nilai p dari One Sample Kolmogorov-Sminov Test>0,05 dan sebaliknya. 2) Uji Multikolinearitas Uji multikolinieritas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antar variabel bebas. Untuk mengetahui ada atau tidaknnya multikolinieritas maka dapat dilihat dari nilai tolerance atau Varians Inflation Faktor (VIF). Bila angka tolerance atau VIF ada yang melebih 10 persen berati terjadinya multikolinieritas (Ghozali, 2012:105). 3) Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk mengetahui apakah ada model regresi ini terjadi ketidaksamaan varian dari residu satu pengamatan ke pengamatan lain. Jika varian dari residu pengamatan ke pengamatan lain berbeda berarti adanya gejala heteroskedastisitas dalam medol
26
regresi tersebut. Model regresi yang baik adalah tidak adanya heteroskedastisitas. Dalam penelitian ini uji heteroskedastisitas menggunakan uji Glejzer. Uji Glejzer dilakukan dengan membuat model regresi yang melibatkan nilai absolute residual, yaitu dengan meregresikan nilai absolute residual dengan variabel independen (Ghozali, 2012:139). Kriteria yang digunakan adalah jika nilai probabilitas > 0,05 maka tidak terjadi heteroskedastisitas. 3.4.2 Analisis Regresi Linear Berganda Analisis regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui atau memperoleh gambaran mengenai pengaruh variabel independen pada variabel dependen. Persamaan model regresi lin3.4.2 Analisis Regresi Linear Berganda Analisis regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui atau ear berganda dengan persamaan sebagai memperoleh gambaran mengenai pengaruh variabel independen pada variabel dependen. Persamaan model regresi linear berganda dengan persamaan sebagai berikut: berikut: INCOME = α + β1 LOK+ β2 MOD + β3 LAMUS + β3 JAMKER + e Keterangan : INCOME : Pendapatan Pedagang α : Konstanta β : Koefisien Regresi LOK : Lokasi Usaha MOD : Modal Usaha LAMUS : Lama Usaha JAMKER : Jam Kerja Pedagang e : error
3.4.3 Uji Kelayakan Model 3.4.3 Uji Kelayakan Model (Goodnees of Fit Test) 1) Uji Koefisien Determinasi (R ) Koefisien (Goodnees of Fit Test) determinasi (R ) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model variabel dependen. 1) dalam Ujimenerangkan Koefisien variasi Determinasi (R2) Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R yang kecil berarti kemampuan variabelvariabel dalam menjelaskan variasi terbatas. Nilai yang independen Koefisien determinasi (R2)dependen pada amat intinmendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua ya yang mengukur seberapa jauh kemaminformasi dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Pada penelitian ini digunakan nilai Adjusted R untuk mengukur besarnya koefisien puan model dalam menerangkan vadeterminasi. 2) Uji Kelayakan Model (Uji F) riasi variabel dependen. Nilai koefisien Pengujian ini dilakukan untuk menguji signifikan secara serempak atau bersama-sama semua variabel independen variabel dependen. Adapun determinasi adalah antaraterhadap nol dan satu. kriteria pengambilan keputusan yaitu jika probabilitas < 0,05 semua variabel independen dalam model kemampuan ini mempunyai pengaruh secara Nilaiyang R2 dimasukkan yang kecil berarti bersama-sama terhadap variabel dependen (Ghozali, 2012:98). variabel-variabel dalam 3) Uji secara Parsial (uji statistik t) independen Pengujian hipotesis dilakukan dengan uji t-test. Menurut Ghozali (2012:98), menjelaskan variasi dependen amat uji ini menunjukkan seberapa jauh pengaruh variabel independen secara individual terhadap variabel dependen. Adapun kriteria pengambilan keputusan terbatas. Nilai yang mendekati satu beadalah jika nilai signifikan < 0,05 berarti variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen dan sebaliknya apabila nilaimemsignifikan > 0,05 berarti rarti variabel-variabel independen variabel independen tidak berpengaruh terhadap variabel dependen. berikan hampir semua informasi yang IV. HASIL DAN PEMBAHASAN untuk memprediksi vari4.1 Ujidibutuhkan Statistik Deskriptif asi variabelTabel dependen. PadaDeskriptif penelitian 5.1 Hasil Analisis ini digunakanN nilaiMinimum Adjusted untuk Maximum R2Mean Std. Deviation INCOME 81 .20 60.00 5.3506 8.12096 mengukur besarnya koefisien determiLOK 81 .00 1.00 .5556 .50000 MOD 81 2.00 300.00 37.4568 55.82563 nasi. LAMUS 81 10.00 420.00 134.1481 96.65080 81 6.00 F) 12.00 8.4321 1.03608 2) UjiJAMKER Kelayakan Model (Uji 2
2
2
2
Valid N (listwise)
81
FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL YANG BERPENGARUH PADA PENDAPATAN PEDAGANG PASAR SENI SUKAWATI SETELAH BERKEMBANGNYA PASAR OLEH-OLEH MODERN DI KABUPATEN GIANYAR FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL YANG BERPENGARUH
Pengujian ini dilakukan untuk menguji pasar Seni Sukawati sekitar 8 jam.Varisignifikan secara serempak atau bersa- abel lokasi usaha merupakan variabel ma-sama semua variabel independen dummy dengan notasi yaitu 0 untuk loterhadap variabel dependen. Adapun kasi usaha yang tidak strategis yaitu lo3.4.2 Analisis Regresi Linear Berganda pengambilan keputusan yaitu atau kasi berdagang yang tertutup dan tidak Analisis kriteria regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui memperoleh gambaran mengenai pengaruh variabel independen pada variabel jika probabilitas < 0,05 semua variabel mudah dijangkau oleh pembeli misalnya dependen. Persamaan model regresi linear berganda dengan persamaan sebagai berikut: independen yang dimasukkan dalam pojok belakang. Sedangkan 1 merupaINCOME = α + β LOK+ β MOD + β LAMUS + β JAMKER + e Keterangan : model ini mempunyai pengaruh secara kan lokasi usaha yang strategis yaitu loINCOME : Pendapatan Pedagang α : Konstanta bersama-sama terhadap variabel depen- kasi berdagang yang mudah dijangkau β : Koefisien Regresi LOK : Lokasi Usaha den (Ghozali, 2012:98). pembeli, sering dikunjungi dan mudah MOD : Modal Usaha 3) Uji secara ditemukan pembeli misalnya di pinggir LAMUS : Lama Usaha Parsial (uji statistik t) JAMKER : Jam Kerja Pedagang Pengujian hipotesis dilakukan dengan letaknya di sekitar pintu masuk e : error Sumber:jalan, Hasil olahan data Berdasarkan Tabel 5.1 diperoleh Modal usaha pedagang yang paling rendah uji t-test. Ghozali (2012:98), uji dan pintu keluar. Pedagang yang memi3.4.3 Uji Kelayakan Model Menurut (Goodnees of Fit Test) sebesar Rp 2.000.000,00, paling tinggi sebesar 300.000.000,00 dengan rata-rata 1) Uji Koefisien Determinasi (R ) ini menunjukkan seberapa jauh penkios/lokasi usaha se-paling lama usahalisebesar 37.454.938,00. Lamatidak usaha strategis pedagang yang jauh kemampuan Koefisien determinasi (R ) pada intinya mengukur seberapa modal model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi menjalankan usaha yaitu 420 bulan atau 35 tahun. Sedangkan yang garuh variabel independen secara indibanyak 36 pedagang dan lokasi usahapaling baru variabeladalah antara nol dan satu. Nilai R yang kecil berarti kemampuan berjualan di pasar seni sukawati selama 10 bulan, dengan rata-rata selama 134 variabel independen dalam menjelaskan variasi dependen amat terbatas. Nilai yang vidual terhadap variabel dependen. Adayang strategis sebanyak 45 Seni pedagang. bulan atau 11,1 tahun. Jam kerja pedagang di Pasar Sukawati paling lama mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua adalah 12 jam kerja. Sedangkan paling pendek sebesar 6 jam, dengan rata-rata informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Pada pun kriteria pengambilan keputusan Pendapatan pedagang di Pasar Seni Sujam kerja pedagang di pasar Seni Sukawati sekitar 8 jam.Variabel lokasi usaha koefisien penelitian ini digunakan nilai Adjusted R untuk mengukur besarnya determinasi. adalah jika nilai signifikan < 0,05merupakan dummy dengan notasi yaitu 0 untuk lokasi usaha yang tidak berarti variabel kawati rata-rata sebesar 5,3 juta rupiah 2) Uji Kelayakan Model (Uji F) strategis yaitu lokasi berdagang yang tertutup dan tidak mudah dijangkau oleh Pengujianvariabel ini dilakukan untuk mengujiberpengaruh signifikan secara serempak atau independen terh-misalnya per pojok bulan. Pendapatan sebesar pembeli belakang. Sedangkan tertinggi 1 merupakan lokasi usaha yang bersama-sama semua variabel independen terhadap variabel dependen. Adapun strategis yaitu60 lokasi berdagang yang mudah dijangkau pembeli, sering dikunjungi adap variabel dependen dan <sebaliknya juta per bulan sedangkan pendapakriteria pengambilan keputusan yaitu jika probabilitas 0,05 semua variabel mudah ditemukan pembeli misalnya di pinggir jalan, letaknya di sekitar pintu independen yang dimasukkan dalam model ini mempunyai dan pengaruh secara apabila nilaidependen signifikan 0,05 masuk berarti tan keluar. terendah sebesar 200kios/lokasi ribu perusaha bulan. bersama-sama terhadap variabel (Ghozali, > 2012:98). dan pintu Pedagang yang memili tidak strategis 3) Uji secara Parsial (uji statistik t) sebanyak 36 pedagang dan lokasi usaha yang strategis sebanyak 45 pedagang. variabel independen tidak berpengaruh Pengujian hipotesis dilakukan dengan uji t-test. Menurut Ghozali (2012:98), Pendapatan pedagang di Pasar Seni Sukawati rata-rata sebesar 5,3 juta rupiah per uji ini menunjukkan seberapa jauh pengaruh variabel independen secara terhadap 4.2 tertinggi Hasilsebesar Uji Asumsi Klasik bulan. keputusan Pendapatan 60 juta per bulan sedangkan pendapatan individual terhadap variabelvariabel dependen. dependen. Adapun kriteria pengambilan terendah sebesar 200 ribu per bulan. adalah jika nilai signifikan < 0,05 berarti variabel independen berpengaruh 1) Uji Normalitas Sumber: Hasil olahan data terhadap variabel dependen dan sebaliknya apabila nilai signifikan > 0,05 berarti Berdasarkan Tabel 5.1 diperoleh Modal usaha pedagang yang paling rendah variabel independen tidak berpengaruh terhadap variabel dependen. Rp 2.000.000,00, paling tinggi sebesar dengan rata-rata IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Asumsi Berdasarkan hasil300.000.000,00 pengujian (Ta4.2 Hasil Uji sebesar Klasik modal usaha sebesar 37.454.938,00. Lama usaha pedagang yang paling lama 1) Uji Normalitas menjalankan usaha yaitu 420 bulannilai atau 35 tahun. Sedangkan yang paling baru IV. HASIL 4.1DAN PEMBAHASAN Uji Statistik Deskriptif bel 5.2) diperoleh signifikansi sebeberjualan di pasar seni sukawati selama5.2) 10 bulan, dengan rata-rata selama 134 Berdasarkan hasil pengujian (Tabel diperoleh nilai signifikansi sebesar 4.1 Uji Statistik Deskriptif bulan atau 11,1 tahun. Jam kerja pedagang di Pasar Seni Sukawati paling lama 0,060 yang lebih dari 0,05.lebih Hal inibesar menunjukkan bahwa Hal residual dalam sar besar 0,060 yang dari 0,05. adalah 12 jam kerja. Sedangkan paling pendek sebesar 6 jam, dengan rata-rata Tabel 5.1 Hasil Analisis Deskriptif penelitian ini jam berdistribusi pedagangnormal. di pasar Seni Sukawati sekitar 8 jam.Variabel lokasi usaha inikerja menunjukkan bahwa residual dalam merupakan variabel dummy dengan notasi yaitu 0 untuk lokasi usaha yang tidak N Minimum Maximum Mean Std. Deviation strategis yaitu lokasi berdagang yang tertutup dan tidak mudah dijangkau oleh INCOME 81 .20 60.00 5.3506 8.12096 penelitian ini berdistribusi normal. pembeli misalnya pojok belakang. Sedangkan 1 merupakan lokasi usaha yang LOK 81 .00 1.00 .5556 .50000 1
2
3
3
2
2
2
2
MOD LAMUS JAMKER Valid N (listwise)
81 81 81 81
2.00 10.00 6.00
300.00 420.00 12.00
37.4568 134.1481 8.4321
55.82563 96.65080 1.03608
strategis yaitu lokasi berdagang yang mudah dijangkau pembeli, sering dikunjungi dan mudah ditemukan pembeli misalnya di pinggir jalan, letaknya di sekitar pintu Tabel 5.2p HasilgPengujian Normalitas masuk dan pintu keluar. Pedagang yang memili kios/lokasi usaha tidak strategis sebanyak 36 pedagang dan lokasi usaha yang strategis sebanyak 45 pedagang. Pendapatan pedagang di Pasar Seni Sukawati rata-rata sebesar Unstandardiz 5,3 juta rupiah per ed Residual bulan. Pendapatan tertinggi sebesar 60 juta per bulan sedangkan pendapatan terendah N sebesar 200 ribu per bulan. 81
a,b Sumber: Hasil olahan data Norm al Asumsi Parameters Mean .0000000 4.2 Hasil Uji Klasik 1) Uji Normalitas Std. Deviation 7.21161852 Berdasarkan Tabel 5.1 diperoleh ModBerdasarkan hasil pengujian (Tabel 5.2) diperoleh nilai signifikansi sebesar Most Elebih xtremebesar dari 0,05.Absolute .183dalam 0,060 yang Hal ini menunjukkan bahwa residual ini berdistribusi normal. Positive Dif ferences al usaha pedagang yang paling rendah penelitian .183 Negative -.124 sebesar Rp 2.000.000,00, paling tinggi Kolmogorov-Smirnov Z 1.324 Tabel 5.2p HasilgPengujian Normalitas sebesar 300.000.000,00 dengan rata-raAsymp. Sig. (2-tailed) .060 Unstandardiz ed Residual ta modal usaha sebesar 37.454.938,00. Sumber: Hasil olahan data N 81 Normal Parameters Mean .0000000 Lama usaha pedagang yang paling lama 2) Uji Multikolinearitas S td. Deviation 7.21161852 2) Uji Multikolinearitas Extreme Absolute .183 Berdasarkan Tabel 5.3MDifostferences diperoleh nilai VIF semua variabel berada menjalankan usaha yaitu 420 bulan Berdasarkan Tabel 5.3 diperoleh nilaidibawah 10 Positive .183 dan nilai tolerance berada diatas 0,1. Hal ini menunjukkan Negative -.124 bahwa tidak terdapat atau 35 tahun. Sedangkan yang korelasi palingantarVIF semua variabel berada dibawah 10 Kolmogorov-Sm irnov Z 1.324 variabel independen. Asymp. Sig. (2-tailed) .060 baru berjualan di pasar seni sukawati dan nilai tolerance berada diatas 0,1. Hal Sumber: Hasil olahan data Tabel 5.3 Hasil pengujian Multikolinearitas selama 10 bulan, dengan rata-rata se- Variabel ini menunjukkan bahwaVIF tidak terdapat Bebas Tolerance Keterangan 2) Uji Multikolinearitas Berdasarkan Tabel 5.3 diperoleh nilai VIF semua variabel berada dibawah 10 LOK 0,935 1,070 Non Multikolinearitas lama 134 bulan atau 11,1 tahun. Jam korelasi antar variabel independen. dan nilai tolerance berada diatas 0,1. Hal ini menunjukkan bahwa tidak terdapat MOD korelasi antar variabel independen.0,936 1,068 Non Multikolinearitas kerja pedagang di Pasar Seni SukawaLAMUS 0,972 1,029 Non Multikolinearitas Tabel 5.3 Hasil pengujian Multikolinearitas JAMKER 0,971 1,030 Keterangan Non Multikolinearitas Variabel Bebas Tolerance VIF ti paling lama adalah 12 jam kerja. SeLOK 0,935 1,070 Non Multikolinearitas MOD 0,936 1,068 Non Multikolinearitas dangkan paling pendek sebesar 6 jam, LAMUS 0,972 1,029 Non Multikolinearitas JAMKER 0,971 1,030 Non Multikolinearitas dengan rata-rata jam kerja pedagang di a,b
Sumber: Hasil olahan data Vol.6 No.1,Februari 2016
Jurnal Riset Akuntansi JUARA
27
Sumber: Hasil olahan data 3) Uji Heteroskedastisitas Berdasarkan Tabel 5.4 diperoleh hasil bahwa semua variabel independen tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen, sehingga dapat disimpulkan bahwa model terbebas dari gejala heteroskedastisitas. Tabel 5.4 Hasil Uji Heteroskedastisitas
Model 1
(Constant) LOK MOD LAMUS JAMKER
Unstandardized Coefficients B Std. Error 3.822 10.376 .657 2.565 .045 .023 -.009 .013 .085 1.217
Standardized Coefficients Beta .029 .226 -.082 .008
t .368 .256 1.968 -.726 .070
Sig. .714 .799 .053 .470 .945
Sumber: Hasil olahan data
berpengaruh terhadap pendapatan pedagang pasar seni Sukawati karena nilai signifikansi sebesar 0,543 yang lebih besar dari 0,05. d) Variabel jam kerja pedagang tidak berpengaruh terhadap pendapatan pedagang pasar seni Sukawati karena nilai signifikansi sebesar 0,543 yang lebih besar dari 0,05. Tabel 5.6 Hasil Uji t Unstandardized
Standardized
Coefficients Coefficients Collinearity Statistics 4.3 Uji Goodness of Fit Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF 1) Koefisien Determinasi (R2) (Constant) 1 7.443 6.905 1.078 .284 2 Berdasarkan hasildata pengujian R diperoleh nilai sebesar 0,211 persen yang Sumber: Hasil olahan LOK 3.589 1.707 .222 2.103 .039 .935 1.070 berarti bahwa sebesar 21,1 persen variasi dari pendapatan mampu dijelaskan oleh MOD .045 .015 .312 2.966 .004 .936 1.068 variabel modal usaha, lama usaha, jam kerja dan lokasi usaha dan sisanya LAMUS -.012 .009 -.139 -1.347 .182 .972 1.029 JAMKER 88,9 persen di jelaskan oleh variabel-variabel lain di luar penelitian. -.495 .810 -.063 -.611 .543 .971 1.030 3) sebesar Uji Heteroskedastisitas a. Dependent Variable: INCOME 2) Uji F Berdasarkan Tabel 5.4 diperoleh hasil bahwa semua variabel independen tidak Berdasarkan Tabel 5.5 diperoleh nilai F sebesar 5,094 dengan nilai Sumber: Hasil olahan data mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen, sehingga dapat signifikansi sebesar 0,001 yang lebih kecil dari 0,05. Hal ini menunjukkan model disimpulkan bahwa model terbebas dari gejala heteroskedastisitas. 4.4 Pembahasan dalam penelitian ini fit dengan data observasinya. 4.4.1 Pengaruh Lokasi usaha terhadap tingkat pendapatan pedagang Pasar Tabel 5.4 Hasil Uji5.5 Heteroskedastisitas Seni Sukawati di Kabupaten Gianyar. Tabel Hasil uji F Berdasarkan hasil analisis regresi linear berganda diperoleh nilai t hitung Unstandardized S tandardized Sumof sebesar 2,103 dengan nilai signifikansi sebesar 0,039 yang lebih kecil Coefficients Coefficients Model Squares df Mean Square F Sig. dibandingkan dengan 0,05 serta dengan koefisien regresi sebesar 3,589. Hasil a Regression 278.852 5.094 .001 Model 1 B1115.407 Std. Error 4 Beta t Sig. tersebut menunjukkan bahwa lokasi usaha berpengaruh positif terhadap tingkat Residual 4160.595 54.745 1 (Constant) .368 3.822 10.376 76 .714 pendapatan pedagang Pasar Seni Sukawati di Kabupaten Gianyar. 5276.002 LOK Total .657 2.565 80 .029 .256 .799 Lokasi atau letak yang strategis dari jangkauan konsumen meliputi a.M POD redictors: (Constant), JAM KE R, M OD, LAMUS, LOK transportasi, lokasi penjualan, dan jarak antara lokasi toko dengan rumah dapat .045 .023 .226 1.968 .053 mempengaruhi pendapatan pedagang. Lokasi pedagang yang berada di depan b.LA Dependent Variable: INCOM E MUS -.009 .013 -.082 -.726 .470 pintu masuk dan mempunyai akses yang mudah dijangkau akan memudahkan JAMK ER olahan data .085 1.217 .008 .070 .945 Sumber: Hasil konsumen untuk berbelanja serta beberapa konsumen atau wisatawan terkadang Sumber: Hasil olahan data berbelanja dengan tergesa-gesa karena datang dengan rombongan sehingga waktu 3) Uji secara Parsial (uji statistik t) belanja dibatasi. Sehingga konsumen lebih akan memilih pedagang yang berjualan hasil 4.3 UjiBerdasarkan Goodness of Fitanalisis seperti pada Tabel 5.6 dapat disimpulkan bahwa: di depan atau pedagang yang mempunyai akses yang mudah dijangkau. VariabelDeterminasi lokasi usaha(Rberpengaruh positif terhadap pendapatan pedagang pasar Penentuan lokasi juga sangat mempengaruhi pendapatan. Semakin strategis lokasi 2) 1) a) Koefisien seni Sukawati karena nilai signifikansi sebesar 0,039 yang lebih kecil dari 0,05 2 Berdasarkan hasil pengujian R diperoleh nilai sebesar 0,211 persen yang berdagang yang ditempatinya maka pendapatan yang diterima pedagang akan dan nilai koefisien sebesarvariasi 3,589.dari pendapatan mampu dijelaskan oleh semakin tinggi pula. Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian Dewi (2012) berarti bahwa sebesar regresi 21,1 persen b) Variabel modal berpengaruh positif jam terhadap pasarsisanya seni yang menemukan hasil bahwa lokasi usaha yang strategis dan mudah dijangkau variabel modal usaha, lama usaha, kerjapendapatan dan lokasipedagang usaha dan Sukawati karena nilai signifikansi sebesar 0,004 yang lebih kecil dari 0,05 dan berpengaruh positif terhadap pendapatan para pedagang. sebesar 88,9 persen di jelaskan oleh variabel-variabel lain di luar penelitian. nilai koefisien regresi sebesar 0,045. 2) Uji F c) Variabel lama usaha tidak berpengaruh terhadap pendapatan pedagang pasar 4.4.2 Pengaruh modal usaha terhadap tingkat pendapatan pedagang Pasar Berdasarkan Tabel 5.5 diperoleh nilai F sebesar 5,094 dengan nilai seni Sukawati karena nilai signifikansi sebesar 0,182 yang lebih besar dari 0,05. Seni Sukawati di Kabupaten Gianyar. signifikansi sebesar 0,001 yang lebih kecil dari 0,05. Hal ini menunjukkan model Berdasarkan hasil analisis uji t diperoleh koefisien regresi sebesar 0,045 dalam penelitian ini fit dengan data observasinya. dan nilai t hitung sebesar 2.966 dengan signifikan dari variabel modal usaha sebesar 0,004 yang lebih kecil dari 0,05. Hasil tersebut menunjukkan bahwa Tabel 5.5 Hasil uji F modal usaha berpengaruh positif terhadap tingkat pendapatan pedagang Pasar Seni Sukawati di Kabupaten Gianyar. Sumof Modal usaha yang besar dapat digunakan untuk melakukan pembelian Model Squares df Mean Square F Sig. barang dagangan yang lebih besar dan mempunyai variasi yang lebih banyak, a 1 Regression 1115.407 4 278.852 5.094 .001 sehingga konsumen dapat melakukan pilihan dan bisa berbelanja pada satu Residual 4160.595 76 54.745 tempat karena banyaknya jenis dan variasi barang yang disediakan. Sebaliknya klo Total 5276.002 80 modal usaha kecil maka akan sedikit barang yang mampu dipajang di tempat a. Predictors: (Constant), JAMKER, MOD, LAMUS, LOK usaha, hal ini menyebabkan konsumen terkadang enggan untuk masuk maupun melakukan transaksi. Peningkatan modal usaha seperti peningkatan jumlah b. Dependent Variable: INCOME barang atau produk yang diperdagangkan yang dimiliki oleh pedagang mampu Sumber: Hasil olahan data meningkatkan tingkat pendapatan. Semakin besar modal atau faktor produksi
4.3 Uji Goodness of Fit 1) Koefisien Determinasi (R2) Berdasarkan hasil pengujian R2 diperoleh nilai sebesar 0,211 persen yang berarti bahwa sebesar 21,1 persen variasi dari pendapatan mampu dijelaskan oleh variabel modal usaha, lama usaha, jam kerja dan lokasi usaha dan sisanya sebesar 88,9 persen di jelaskan oleh variabel-variabel lain di luar penelitian. 2) Uji F Berdasarkan Tabel 5.5 diperoleh nilai F sebesar 5,094 dengan nilai signifikansi sebesar 0,001 yang lebih kecil dari 0,05. Hal ini menunjukkan model dalam penelitian ini fit dengan data observasinya.
3) Uji secara Parsial (uji statistik t) Berdasarkan hasil analisis seperti pada Tabel 5.6 dapat disimpulkan bahwa: a) Variabel lokasi usaha berpengaruh positif terhadap pendapatan pedagang pasar seni Sukawati karena nilai signifikansi sebesar 0,039 yang lebih kecil dari 0,05 dan nilai koefisien regresi sebesar 3,589. b) Variabel modal berpengaruh positif terhadap pendapatan pedagang pasar seni Sukawati karena nilai signifikansi sebesar 0,004 yang lebih kecil dari 0,05 dan nilai koefisien regresi sebesar 0,045. c) Variabel lama usaha tidak berpengaruh terhadap pendapatan pedagang pasar seni Sukawati karena nilai signifikansi sebesar 0,182 yang lebih besar dari 0,05. d) Variabel jam kerja pedagang tidak
3) Uji secara Parsial (uji statistik t) Berdasarkan hasil analisis seperti pada Tabel 5.6 dapat disimpulkan bahwa: a) Variabel lokasi usaha berpengaruh positif terhadap pendapatan pedagang pasar seni Sukawati karena nilai signifikansi sebesar 0,039 yang lebih kecil dari 0,05 dan nilai koefisien regresi sebesar 3,589. b) Variabel modal berpengaruh positif terhadap pendapatan pedagang pasar seni Sukawati karena nilai signifikansi sebesar 0,004 yang lebih kecil dari 0,05 dan nilai koefisien regresi sebesar 0,045. c) Variabel lama usaha tidak berpengaruh terhadap pendapatan pedagang pasar seni Sukawati karena nilai signifikansi sebesar 0,182 yang lebih besar dari 0,05.
28
4.4 Pembahasan 4.4.1 Pengaruh Lokasi usaha terhadap Tingkat Pendapatan Pedagang Pasar Seni Sukawati di Kabupaten Gianyar. Berdasarkan hasil analisis regresi linear berganda diperoleh nilai t hitung sebesar 2,103 dengan nilai signifikansi sebesar 0,039 yang lebih kecil dibandingkan dengan 0,05 serta dengan koefisien regresi sebesar 3,589. Hasil tersebut menunjukkan bahwa lokasi usaha berpengaruh positif terhadap tingkat pendapatan pedagang Pasar Seni Sukawati di Kabupaten Gianyar. Lokasi atau letak yang strategis dari jangkauan konsumen meliputi transportasi, lokasi penjualan, dan jarak antara lokasi toko dengan rumah dapat mempengaruhi pendapatan pedagang. Lokasi pedagang yang berada di depan pintu masuk dan mempunyai akses yang mudah dijangkau akan memudahkan konsumen untuk berbelanja serta beberapa konsumen atau wisatawan terkadang berbelanja dengan tergesa-gesa karena datang dengan rombongan sehingga waktu belanja dibatasi. Sehingga konsumen lebih akan memilih pedagang yang berjualan di depan atau pedagang yang mempunyai akses yang mudah dijangkau. Penentuan lokasi juga sangat mempengaruhi pendapatan. Semakin strategis lokasi berdagang yang ditempatinya maka pendapatan yang diterima pedagang akan semakin tinggi pula. Hasil penelitian ini mendukung hasil pe-
FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL YANG BERPENGARUH PADA PENDAPATAN PEDAGANG PASAR SENI SUKAWATI SETELAH BERKEMBANGNYA PASAR OLEH-OLEH MODERN DI KABUPATEN GIANYAR FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL YANG BERPENGARUH
nelitian Dewi (2012) yang menemukan hasil bahwa lokasi usaha yang strategis dan mudah dijangkau berpengaruh positif terhadap pendapatan para pedagang. 4.4.2 Pengaruh Modal Usaha Terhadap Tingkat Pendapatan Pedagang Pasar Seni Sukawati di Kabupaten Gianyar. Berdasarkan hasil analisis uji t diperoleh koefisien regresi sebesar 0,045 dan nilai t hitung sebesar 2.966 dengan signifikan dari variabel modal usaha sebesar 0,004 yang lebih kecil dari 0,05. Hasil tersebut menunjukkan bahwa modal usaha berpengaruh positif terhadap tingkat pendapatan pedagang Pasar Seni Sukawati di Kabupaten Gianyar. Modal usaha yang besar dapat digunakan untuk melakukan pembelian barang dagangan yang lebih besar dan mempunyai variasi yang lebih banyak, sehingga konsumen dapat melakukan pilihan dan bisa berbelanja pada satu tempat karena banyaknya jenis dan variasi barang yang disediakan. Sebaliknya klo modal usaha kecil maka akan sedikit barang yang mampu dipajang di tempat usaha, hal ini menyebabkan konsumen terkadang enggan untuk masuk maupun melakukan transaksi. Peningkatan modal usaha seperti peningkatan jumlah barang atau produk yang diperdagangkan yang dimiliki oleh pedagang mampu meningkatkan tingkat pendapatan. Semakin besar modal atau faktor produksi yang dimiliki maka pendapatan yang diterima juga semakin tinggi. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Utama (2012), dan Hentiani (2011). 4.4.3 Pengaruh Lama Usaha Terhadap Tingkat Pendapatan Pedagang Pasar Seni Sukawati di Kabupaten Gianyar. Berdasarkan hasil analisis regresi linear berganda variabel lama usaha memiliki nilai t hitung sebesar -1,347 Vol.6 No.1,Februari 2016
dengan nilai signifikansi sebesar 0,183 yang lebih besar dibandingkan dengan 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa lama usaha tidak berpengaruh terhadap tingkat pendapatan pedagang Pasar Seni Sukawati di Kabupaten Gianyar. Lama usaha dalam penelitian ini diukur berdasarkan waktu yang sudah dijalani oleh pedagang dalam menjalankan usahanya. Hasil dalam penelitian ini menunjukkan bahwa lama suatu usaha pedagang dalam menjalankan usahanya tidak berpengaruh terhadap pendapatan yang dihasilkan pada suatu peiode. Hal tersebut berarti pengalaman yang dapat berupa pemahaman pedagang tentang kondisi pasar, pengamatan tentang tingkah laku konsumen belum cukup untuk dapat meningkatkan pendapatan pedagang pada pasar seni Sukawati Gianyar. Pengalaman tersebut harus dibarengi dengan adanya usaha untuk menambah modal dan mencari lokasi berjualan yang lebih strategis. Hasil penelitian ini tidak konsisten dengan temuan Hentiani (2011) dan Utama (2012) yang menemukan bahwa lama usaha berpengaruh positif terhadap tingkat pendapatan. 4.4.4 Pengaruh Jam Kerja Pedagang Terhadap Tingkat Pendapatan Pedagang Pasar Seni Sukawati di Kabupaten Gianyar. Variabel ini memiliki nilai t hitung sebesar -0,611 dengan nilai signifikansi sebesar 0,543 yang lebih besar dibandingkan dengan 0,05. Hal ini berarti bahwa jam kerja tidak berpengaruh terhadap tingkat pendapatan pedagang Pasar Seni Sukawati di Kabupaten Gianyar. Jam kerja adalah lamanya pedagang melakukan aktivitas perdagangannya dalam satu hari. Pada penelitian ini jam kerja bukan sebagai variabel yang menentukan jumlah pendapatan pedagang di Pasar Seni Sukawati. Semakin lama pedagang berjualan dalam satu hari tidak menentukan pendapatan yang mereka terima di akhir bulan. Hal ini dseJurnal Riset Akuntansi JUARA
29
babkan karena pasar seni sukawati lebih mengandalkan konsumen atau wisatawan-wisatawan yang datang secara rombongan. Wisatawan dengan kunjungan seperti ini datang dengan waktu yang sudah ditentukan dan mempunyai limit waktu untuk melakukan kunjungan, sehingga biarpun pedagang membuka usahanya lebih lama bahkan sampai sore atau petang tidak akan mampu menggaet konsumen lebih banyak. Hasil penelitian ini tidak konsisten dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Fata (2010), Firdausa (2013) dan Vera Laksmi Dewi (2012) yang menemukan bahwa jam kerja pedagang berpengaruh positif terhadap pendapatan yang mereka terima. V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan memperoleh bukti empiris pengaruh lokasi usaha, modal usaha, lama usaha, dan jam kerja pedagang, terhadap pendapatan pedagang Pasar Seni Sukawati di Kabupaten Gianyar. Responden dalam penelitian ini sebanyak 89 orang pedagang yang berjualan dan mempunyai kios tetap di Pasar Seni Sukawati Gianyar. Berdasarkan hasil analisis, maka dapat disimpulkan bahwa lokasi usaha dan modal usaha berpengaruh positif terhadap pendapatan pedagang di Pasar Seni Sukawati Kabupaten Gianyar. Sedangkan lama usaha, dan jam kerja, tidak berpengaruh terhadap tingkat pendapatan pedagang di Pasar Seni Sukawati di Kabupaten Gianyar. 5.2 Saran Penelitian ini hanya mengambil empat variabel independen, yakni modal usaha, lama usaha, jam kerja pedagang, dan lokasi usaha yang diduga berpengaruh pada pendapatan pedagang di Pasar Seni Sukawati. Untuk penelitian selanjutnya, disarankan untuk menambah variabel independen lainnya yang
30
mungkin berpengaruh pada pendapatan pedagang di Pasar Seni Sukawati seperti Akses masuk menunju pasar, lokasi atau fasilitas parkir, varian produk yang dijual serta tingkat harga. DAFTAR PUSTAKA Artawa, Nama. 2012. Pasar Seni Sukawati Orientasi Sekolah Tinggi Pariwisata Nusa Dua. Gianyar: Dinas Pendapatan Kabupaten Gianyar. Asmie, Poniwati. 2008. Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Pendapatan Pedagang Pasar Tradisional Di Kota Yogyakarta. (tesis). Universitas Gajah Mada Yogyakarta. Badan Pusat Statistik Kabupaten Gianyar, 2012. Gianyar dalam Angka 2011. BPS Kabupaten Gianyar. Badan Pusat Statistik Provinsi Bali, 2012. BPS Provinsi Bali. Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Kabupaten Gianyar, 2012. Jumlah Pasar oleh-oleh modern di Kabupaten Gianyar. Badan Perencanaan Dan Pembangunan Daerah Kabupaten Gianyar, 2012. Laporan Kegiatan Dan Pertanggung Jawaban Tahun 2012. Bali Post, 2012. Turun, Kunjungan Wisatawan Ke Pasar Seni Sukawati.Balipost.co.id/mediadetail.php?module=detailberita&kid=6&kid1668. Diunduh tanggal 11 juli 2009 Balipost, 2013. Perajin Kini Mati Suri. Balipost.co.id/mediadetail .php?module=detailberita&kid=6&kid1668. Diunduh tanggal 16 agustus 2013 Dewi, Anak Agung Ayu. 2012. Faktor-faktor yang mempengaruhi Pendapatan Pedagang Canang di Kabupaten Badung. Jurnal Piramida.7 (1) available at: ejournal.unud.ac.id/. Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Gianyar, 2012. Jumlah Pasar Seni Tradisional di Kabupaten Gianyar. Dirlanudin. 2008. Paradigma Baru
FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL YANG BERPENGARUH PADA PENDAPATAN PEDAGANG PASAR SENI SUKAWATI SETELAH BERKEMBANGNYA PASAR OLEH-OLEH MODERN DI KABUPATEN GIANYAR FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL YANG BERPENGARUH
Pengembangan Usaha Kecil. Jurnal Ilmiah Niagara Vol. 1. No. 2. hal. 4767. Febriani, Siska. 2012. Kajian Potensi Pasar Seni Sukawati Sebagai Obyek Wisata Budaya Di Desa Sukawati Kecamatan Sukawati Kabupaten Gianyar (Tinjauan Geografi Pariwisata). Jurusan Pendidikan Geografi, Undiksha Singaraja. Federico, Giovanni. 2006. Market Integration and Market Efficiency : The Case of 19th Century Italy.Departement of History and Civillization. European University institute. Firdausa dan Arianti, 2013. Pengaruh Modal Awal, Lama Usaha, dan Jam Kerja Terhadap Pendapatan Pedagang Kios Di Pasar Bintaro Demak. Journal of Economics. Volume 2, Nomor 1. Halaman 1-6 Ghozali, Imam. 2012. Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program SPSS. Cetakan V. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponogoro Hentiani, Tri. 2011. Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Pedagang Informal Di Pajak Sentral Medan. (tesis). Universitas Sumatra Utara. Istiani P. Dewi dkk., 2012. Pemodelan Pendapatan Pendapatan Pedagang Pasar Tradisional di Surabaya Selatan Terkait Keberadaan Supermarket, Hypermarket dan Minimarket. Jurnal Sains dan Seni ITS. Vol 1, no. 1, (Sept 2012) ISSN : 2301. Kantor Pasar Seni Sukawati Kabupaten Gianyar . 2012. Data Pedagang Pasar Seni Sukawati Kabupaten Gianyar. Munandar, M. 2006. Pokok-pokok Intermediate Accounting, Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada. Republika, 2013. Perkembangan pasar oleh-oleh di Kabupaten Gianyar.
Vol.6 No.1,Februari 2016
Republika.co.id/mediadetail.php?module=detailberita&kid=6&kid. Diunduh tanggal 17 april 2013. Samuelson, Paul A. dan William D. Nordhaus. 2002. Makro Ekonomi. Edisi 12 jilid 2. Jakarta: Penerbit Erlangga. Statistik Pariwisata Bali 2012. Dinas Pariwisata Provinsi Bali Sudirmansyah, 2011. Pengertian dan Jenis-Jenis Pasar. Diakses dari http://www.sudirmansyah.com/ artikel-ekonomi/pengertian-dan-jenis-jenis pasar .html. Diunduh tanggal 30 Maret 2013. Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Bisnis. Cetakan 11. Bandung: CV Alfabeta. Sukadi. 2013. Pengembangan Potensi Pariwisata Spiritual Berbasis Masyarakat Lokal Di Bali.Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora. Vol.2, No.1, April 2013. Universitas Pendidikan Ganesha Sukirno, Sadono. 2002. Pengantar Teori Makro Ekonomi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Tiasta. 2012. Analisis Kebutuhan Parkir Di Pasar Seni Guwang Kabupaten Gianyar.available at: ejournal.unud. ac.id/ Jurnal Ilmiah Elektronik Infrastruktur. Teknik Sipil Universitas Udayana. Utama, Widya, I Gst Bagus Adi. 2012. Faktor-faktor yang mempengaruhi Pendapatan Pengusaha Perak di Desa Celuk Kecamatan Sukawati Kabupaten Gianyar. (tesis). Universitas Udayana Denpasar. Wirautama. 2012. Tourism Field Study 2012: Tradisional vs Modern Dalam Pengelolaan Pasar seni http://news. stpbali.ac.id/2012/12/tourismfield-study-2012/.Diunduh tanggal 3, bulan Desember, tahun 2012.
Jurnal Riset Akuntansi JUARA
31