HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKUDENGAN KEJADIAN CHIKUNGUNYA DI DUSUNPRINGWULUNG, CONDONG CATURDEPOK SLEMAN 1
Triana Uminingsih 2
Novita Sekarwati
[email protected],3 Prodi Ilmu Keperawatan STIKES Wira Husada2 Prodi Kesehatan Lingkungan STIKES Wira Husada
INTISARI Latar Belakang: Chikungunya adalah salah satu penyakit yang harus diperhatikan karena yang Jumlah selalu naik. Jumlah kasus Chikungunya di Sleman Kabupaten yang 344 kasus pada 2013, sedangkan pada 2014 ada 253 kasus dan kasus tertinggi adalah 36 orang di desa Pringwulung, Condong catur, Sleman. Tujuan: Untuk menentukan Pengetahuan hubungan Hubungan Level, Sikap dan Perilaku dengan Kejadian Chikungunya di Desa Pringwulung, Condong Catur Depok Sleman. Metode: Desain dan jenis penelitian observasional menggunakan penelitian analitik dengan desain cross sectional. Teknik sampling yang digunakan random contoh. Populasinya adalah kepala keseluruhan keluarga 141 keluarga, sampel 58 ibu rumah tangga. Data diambil dengan menggunakan kuesioner. Bivariat analisis menggunakan uji Chi-square. Hasil: Hasil uji korelasi Chi Square menunjukkan bahwa variabel tingkat pengetahuan dengan Chikungunya diperoleh Sig = 0,001, Sikap variabel dengan Chikungunya diperoleh Sig = 0,009, dan perilaku variabel dengan nilai yang diperoleh Chikungunya Sig = 0,029. Kesimpulan: Ada hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan, sikap dan perilaku dengan Chikungunya di Desa Pringwulung, Condong Catur Depok Sleman. Kata kunci: Pengetahuan, Sikap, Perilaku, dan Genesis Chikungunya ABSTRACT Background: Chikungunya is one disease should be noticed because its amount always rises. The amount of Chikungunya cases in Sleman regency were 344 cases in 2013, whereas in 2014 there were 253 cases and the highest case was 36 people at Pringwulung village, Condong catur, Sleman.
758
Objective: To determine the relationship Relationship Level Knowledge, Attitude and Behavior with Genesis Chikungunya in Village Pringwulung, Condong Catur Depok Sleman. Methods: The design and type of research use analytic observational study with cross sectional design. The sampling technique used random sampling. Its population is the overall head of a family of 141 families, samples of 58 housewives. Data taken using a questionnaire. Bivariate analysis using the Chi-square test. Results: The results of correlation Chi Square test showed that the variable level of knowledge with Chikungunya obtained Sig = 0,001, variable attitude with Chikungunya obtained Sig = 0.009, and behavioral variables with the value obtained Chikungunya Sig = 0.029. Conclusion: There is a significant relationship between the level of knowledge, attitudes and behavior with Chikungunya in Village Pringwulung, Condong Catur Depok Sleman. Keywords: Knowledge, Attitude,Behaviour, and the Genesis Chikungunya PENDAHULUAN Chikungunya yang
adalah
disebabkan
oleh
Ditularkan
oleh
penyakit
chikungunya
penyakit
virus
nyamuk,
dan
penderita
tercantum dalam PERPRES No. 5 tahun 2010 tentang Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN )2010–
2014
adalah
pengendalian
biasanya
penyakit menular yang masih menjadi
mengalami demam dan nyeri sendi yang parah, gejala lain adalah sakit otot,
perhatian dan masalah kesehatan masyarakat di Indonesia yaitu penyakit
sakit kepala, mual, kelelahan, dan ruam.
Chikungunya
Diagnosa penyakit ini hampir mirip
semakin luas3 . Disebabkan karena
dengan demam berdarah dan mungkin
kurangnya
pengetahuan
mengakibatkan
tentang
penyakit
chikungunya,
yang keliru, untuk penyakit ini tidak
sehingga
masyarakat
tidak
ada
bagaimana harus berperilaku dalam
penentuan
pengobatan
perawatan
yang
diagnosa
khusus
hanya
difokuskan
pada
penanganan gejala yang timbul13
melakukan
yang
penyebarannya masyarakat
pencegahan
tahu
penyakit
tersebut. Sebagian orang mengetahui
Angka kematian akibat penyakit
penyakit
ini
setelah
terkena
menular cukup tinggi karena banyak
penyakitnya. Berbeda dengan orang
dipengaruhi oleh faktor lingkungan dan perilaku hidup masyarakat. Kejadian
yang sudah tahu, maka mereka tahu perilaku apa yang harus dilakukan
kasus penyakit menular memerlukan
untuk mencegah sejak dini. Untuk itu
penanganan
serius,
pengetahuan tentang kesehatan sangat
profesional, dan dilaksanakan dengan
penting dalam kehidupan sehari hari
baik, terlebih lagi dalam kondisi sosial
untuk
ekonomi yang memburuk. Salah satu
penyakit sehingga perilaku pencegahan
masalah
yang
yang
lebih
menjadi
perhatian 759
mencegah
timbulnya
suatu
sangat
dipengaruhi
oleh
tingkat
pengetahuan masyarakat.
penyakit tersebut masih sangat kurang
Berbagai macam penyakit yang timbul
di
lingkungan
merupakan
suatu
perilaku masyarakat untuk mencegah
masyarakat
indikator
pengetahuan masyarakat yang tidak memadai
ini
buruknya suatu lingkungan sebagai
perilaku
yang
contoh penyakit yang timbul karena
pencegahan
kondisi lingkungan yang buruk yaitu
Melihat fenomena diatas, maka peneliti
penyakit chikungunya. Chikungunya
ingin melakukan penelitian mengenai
merupakan
Hubungan Tingkat Pengetahuan, Sikap
penyakit
baik
sekitar 62,5%. Menurut peneliti dengan
yang
harus
akan
mengakibatkan
kurang
baik
penyakit
chikungunya.
diperhatikan karena jumlahnya yang
dan
semakin
Chikungunya di Dusun Pringwulung,
meningkat.
chikungunya
di
Jumlah
Kabupaten
kasus Sleman
Perilaku
dalam
dengan
Kejadian
Condong Catur Depok Sleman.
terhitung sejak tahun 2013 sebanyak 344 kasus, sedangkan pada tahun 2014
METODE
sebanyak 253 kasus dan kasus tertinggi
Jenis penelitian ini menggunakan
berada di Dusun Pringwulung Condong
penelitian kuantitatif dengan metode
Catur
observasional analitik dengan rancangan
Depok
Sleman
sebanyak
36
orang1.
cross sectional yaitu antara variabel
Berdasarkan
studi
independen dan dependen diukur pada
pendahuluan pada tanggal 29 Januari
waktu dan tempat yangbersamaan8.
2015 di Dusun Pringwulung RW 41
Teknik
Condong Catur Depok Sleman dari hasil
menggunakan teknik Random Sampling,
wawancara didapatkan jumlah ibu ibu
jumlah responden 58 ibu rumah tangga.
141, dimana hasil wawancara terhadap
Peneliti melakukan 3 Pengumpulan data
8 orang didapatkan 5 orang belum
dengan cara membagikan kuesioner
mengetahui
kepada
Chikungunya
hasil
tentang sehingga
penyakit sikap
dan
pengambilan
responden,
sampel
analisis
data
menggunakan uji Chi Square.
HASIL PENELITIAN 1. Gambaran Umum Responden Tabel 1. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pekerjaan No
Pekerjaan
Frekuensi
1
PNS
3
5,2
2
Buruh/Swasta
4
6,9
3
Wiraswasta
5
8,6
4
IRT/Tidak Bekerja
46
79,3
58
100%
Total Sumber : Data Primer, 2015
760
Persentase (%)
Berdasarkan data pada tabel 1, dapat
diketahui
responden
di
bahwa
Dusun
dari
sebanyak 46 orang (79,3% )yang bekerja
58
Pringwulung,
bekerja
Condong Catur Depok Sleman bahwa 2.
sebagai Ibu Rumah Tangga atau tidak dan
yang
paling
terendah
sebagai PNS sebanyak 3 orang (5,2% ).
Tingkat Pengetahuan Tabel 2. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Tingkat di Dusun Pringwulung, Condong Catur Depok Sleman.
No
Tingkat Pengetahuan
1
Frekuensi
Kurang
Persentase (%)
28
48,3
2
Cukup
17
29,3
3
Baik
13
22,4
Total
58
100%
Sumber : Data Primer, 2015
Berdasarkan data pada tabel 2,
kategori cukup sebanyak 17 orang 4
diketahui dari 58 responden di Dusun
(29,3% )dan kategori baik sebanyak 13
Pringwulung, Condong Catur Depok
orang (22,4% ), sehingga didapatkan
Sleman, didapatkan persentase tingkat
rata rata tingkat pengetahuan ibu ibu
pengetahuan ibu ibu pada kategori
berada pada kategori kurang.
kurang sebanyak 28 orang (48,3%), 3.
Sikap
Tabel 3. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Sikap di Dusun Pringwulung, Condong Catur Depok Sleman No
Sikap
Frekuensi
Persentase(%)
1
Kurang
21
36,2
2
Cukup
9
15,5
3
Baik
28
48,3
58
100%
Total Sumber : Data Primer, 2015
Berdasarkan data pada tabel 3,
9 orang (15,5% )dan kategori kurang
diketahui dari 58 responden di Dusun
sebanyak 21 orang (36,2% ), sehingga
Pringwulung, Condong Catur Depok
didapatkan rata rata sikap ibu ibu
Sleman, didapatkan persentase sikap
berada pada kategori baik.
ibu ibu pada kategori baik sebanyak 28 orang (48,3% ), kategori cukup sebanyak 761
4.
Perilaku Tabel 4. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Perilaku di Dusun Pringwulung, Condong Catur Depok Sleman
No
Perilaku
Frekuensi
Persentase (%)
1
Kurang
14
24,1
2
Cukup
21
36,2
3
Baik
23
39,7
58
100%
Total Sumber : Data Primer, 2015
Berdasarkan data pada tabel 4,
orang (39,7% ), kategori cukup sebanyak
diketahui dari 58 responden di Dusun
21 orang (36,2% )dan kategori 5 kurang
Pringwulung Condong Catur Depok
sebanyak 14 orang (24,1% ), sehingga
Sleman, didapatkan persentase perilaku
didapatkan rata rata perilaku ibu ibu
ibu ibu pada kategori baik sebanyak 23
berada pada kategori baik.
5.
Kejadian Chikungunya Tabel 5. Distribusi Frekuensi Kejadian Chikungunya di Dusun Pringwulung, Condong Catur Depok Sleman
No
Kejadian chikungunya
Frekuensi
Persentase (%)
1
Kurang
47
81,0
2
Cukup
11
19,0
58
100%
Total Sumber : Data Sekunder, 2015
Berdasarkan data pada tabel 5, dapat
diketahui
responden
bahwa
mengenai
dari
6.
58
didapatkan
Catur
Depok
persentase
Hubungan
Pengetahuan
kejadian
antara
dengan
Tingkat Kejadian
Chikungunya
Chikungunya di Dusun Pringwulung, Condong
Uji
Untuk mengetahui ada tidaknya
Sleman,
hubungan tingkat pengetahuan dengan
kejadian
kejadian
Chikungunya,
dalam
Chikungunya dengan kategori tidak ada
penelitian
47 orang (81,0% )dan untuk kategori ada
korelasi
11 orang (19,0%).
signifikan 0,05. Adapun seperti pada
ini Chi
digunakan Square
tabel di bawah ini :
762
analisis
dengan
taraf
Tabel 6. Hubungan antara Tingkat Pengetahuan dengan Kejadian Chikungunya di Dusun Pringwulung, Condong Catur Depok Sleman.
Sumber : Data Primer, 2015
Berdasarkan data pada tabel 6, menunjukkan
bahwa
hasil
6
ada hubungan yang signifikan antara
hubungan antara tingkat pengetahuan
tingkat pengetahuan dengan kejadian
dengan
Chikungunya.
kejadian
uji
nilai asym sig 0,001 < 0,005 yang berarti
Chikungunya
diketahui yang tertinggi adalah tingkat pengetahuan
kategori
kurang
dihubungkan
dengan
kejadian
7.
Uji
Hubungan
Untuk mengetahui ada tidaknya
orang (19,0% )dan terendah adalah
hubungan
tingkat
Chikungunya,
kategori
baik
Sikap
dengan Kejadian Chikungunya
Chikungunya kategori ada sebanyak 11 pengetahuan
antara
sikap
dengan
dalam
kejadian
penelitian
ini
dengan kejadian Chikungunya kategori
digunakan analisis korelasi Chi Square
tidak ada sebanyak 13 orang (22,4%
dengan taraf signifikan 0,05. Adapun
)serta berdasarkan uji chi square dengan
seperti pada tabel di bawah ini :
Tabel 7. Hubungan antara Sikap dengan Kejadian Chikungunya di Dusun Pringwulung Condong Catur, Depok Sleman.
Sumber : Data Primer, 2015
Berdasarkan data pada tabel 7,
Chikungunya diketahui yang tertinggi
menunjukkan bahwa hasil uji hubungan
adalah sikap kategori baik dihubungkan
antara
dengan kejadian Chikungunya kategori
sikap
dengan
kejadian
763
tidak ada sebanyak 27 orang (46,6%)
8.
Uji Hubungan antara Perilaku
dan terendah adalah sikap kategori
dengan Kejadian Chikungunya
cukup dihubungkan dengan kejadian
Untuk mengetahui ada tidaknya
Chikungunya
kategori
tidak
ada
hubungan perilaku dengan kejadian
sebanyak 7 orang (12,1% )serta 7
Chikungunya,
berdasarkan uji chi square dengan nilai
digunakan analisis korelasi Chi Square
asym sig 0,009 < 0,005 yang berarti ada
dengan taraf signifikan 0,05. Adapun
hubungan yang signifikan antara sikap
seperti pada tabel di bawah ini :
dalam
penelitian
ini
dengan kejadian Chikungunya. Tabel 8. Hubungan antara Perilaku dengan Kejadian Chikungunya di Dusun Pringwulung Condong Catur, Depok Sleman.
Sumber : Data Primer, 2015
Berdasarkan data pada tabel 8,
PEMBAHASAN
menunjukkan bahwa hasil uji hubungan antara
perilaku
dengan
1.
kejadian
perilaku
dihubungkan Chikungunya
kategori
dengan kategori
sebanyak
21
orang
terendah
adalah
Responden
Dalam penelitian ini pekerjaan
baik
dibagi menjadi beberapa jenis pekerjaan
kejadian
yaitu diantaranya PNS, buruh atau
tidak
(36,2%
perilaku
Umum
Berdasarkan Pekerjaan
Chikungunya diketahui yang tertinggi adalah
Gambaran
)
ada
swasta, wiraswasta, ibu rumah tangga
dan
atau tidak bekerja. Diketahui bahwa
kategori
dari
58
responden
di
Dusun
kurang dihubungkan dengan kejadian
Pringwulung, Condong Catur Depok
Chikungunya
ada
Sleman didapatkan responden dengan
serta
pekerjaan ibu rumah tangga atau tidak
berdasarkan uji chi square dengan nilai
bekerja lebih banyak dengan tingkat
asym sig 0,029 < 0,005 yang berarti ada
persentase sebanyak 79,3%, kemudian
hubungan
di
sebanyak
8
kategori orang
yang
tidak
(13,8%
signifikan
)
antara
perilaku dengan kejadian Chikungunya.
ikuti
dengan
pekerjaan
sebagai
wiraswasta sebanyak 8,6%, buruh atau swasta
sebanyak
sebanyak 5,2%. 764
6,9%
dan
PNS
Hasil penelitian ini sejalan dengan
lingkungan pada kejadian luar biasa
penelitian yang dilakukan oleh Surya
Chikungunya didapatkan hasil tingkat
(2013)
tingkat
pengetahuan kurang sebanyak 30 orang
sikap
yang
(54,5% )dan tingkat pengetahuan baik
keluarga
pada
sebanyak 25 orang 11 (45,5%) , namun
kejadian luar biasa Chikungunya di
tidak sejalan dengan penelitian yang
Kota Depok tahun 2013 yang dimana
dilakukan
sebagian
bekerja
dimana
rumah
tingkat pengetahuan responden tentang
sedangkan
penyakit, vektor, cara penularan,
dengan
pengetahuan mendasari
serta perilaku
besar
dengan jenis tangga
judul
responden
pekerjaan ibu
sebanyak
28,4%
oleh hasil
Pratamawati penelitian
pengobatan,
(2012)
mengenai
pekerjaan sebagai wiraswasta sebanyak
pencarian
dan
cara
19,4%, swasta sebanyak 17,9%, dan PNS
pencegahan
sebanyak 0%12.
menunjukkan sebagian responden baik
Chikungunya
kasus maupun control memiliki tingkat 2.
Tingkat
Pengetahuan
tentang
pengetahuan cukup masing masing sebanyak 46 orang (68,7% ) dan 51 orang
Chikungunya
di
Dusun
Pringwulung,
Condong
Catur
(76,1%) .
Depok Sleman. Berdasarkan didapatkan
hasil
bahwa
mempunyai
responden
tingkat
3.
penelitian
Sikap tentang Chikungunya di Dusun
yang
Pringwulung,
Condong
Catur Depok Sleman
pengetahuan
Berdasarkan
kategori kurang sebanyak 28 orang
hasil
penelitian
(48,3%), kategori cukup sebanyak 17
didapatkan
bahwa
responden
yang
orang
mempunyai
sikap
kategori
baik
(29,3%
kategori
baik
(22,4%).
Hasil
sebanyak 28 orang (48,3% ), kategori
penelitian disimpulkan bahwa sebagian
cukup sebanyak 9 orang (15,5% )dan
besar responden belum mengetahui
kategori kurang sebanyak 21 Orang
tentang
(36,2% ). Hasil penelitian disimpulkan
sebanyak
13
)dan orang
penyakit
Chikungunya
disebabkan karena tingkat pendidikan
bahwa
responden
penelitian
rata
rata
hanya
sikap
responden
ini
dalam
sudah
baik
tetapi
fenomena
yang
terjadi
berpendidikan SD dan bekerja sebagai
berdasarkan
ibu rumah tangga, selain itu tidak
secara observasi pada saat melakukan
adanya kemauan dari responden untuk
penelitian masih
mencari informasi mengenai penyakit
yang sikapnya kurang memperdulikan
Chikungunya.
tentang pemberantasan sarang nyamuk
Hasil penelitian ini sejalan dengan
dan
banyak responden
pelaksanaannya
sehingga
penelitian
yang
dilakukan
oleh
merupakan sala satu faktor yang dapat
Wuryanto
(2009
)dimana
hasil
menyebabkan
penelitian mengenai aspek sosial dan
Chikungunya.
765
terjadinya
penyakit
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian
yang
Hasil
penelitian
ini
sedikit
dilakukan
oleh
berbeda dengan hasil penelitian yang
)dimana
hasil
dilakukan oleh Noviyus (2009 )yang
penelitian mengenai Sikap responden
menyebutkan bahwa sebagian besar
terhadap
perilaku
Nahumarury
(2013
pemberantasan
sarang
pencegahan
terhadap
biakan
penyakit
nyamuk Aedes aegypti menunjukkan
perkembang
bahwa responden yang diwawancarai
Chikungunya adalah dalam kategori
yang
tidak
memiliki
sebanyak
sikap
66
positif
(66%
yaitu
)sedangkan
melakukan
upaya
upaya
pencegahan yaitu sebesar 55,3%, ini
responden yang 10 memiliki sikap
menunjukkan
negatif yaitu sebanyak 34 (34% ), sikap
pengetahuan
negative
responden
penyakit belum dikatakan cukup baik
beberapa
warga
mencerminkan
cenderung
kurang
peduli tentang pemberantasan sarang
karena
bahwa
tingkat
masyarakat
kurangnya
mengenai
akses
informasi
tentaang penyakit 9 Chikungunya .
nyamuk dan pelaksanaannya sehingga menjadi salah satu factor yang dapat menyebabkan
terjadinya
5.
penyakit
Kejadian Chikungunya di Dusun Pringwulung,
Chikungunya.
Condong
Depok Sleman Berdasarkan
4.
Catur
hasil
penelitian
Perilaku tentang Chikungunya di
didapatkan bahwa persentase kejadian
Dusun
Chikungunya
Pringwulung,
Condong
Catur Depok Sleman Berdasarkan didapatkan
bahwa
hasil
kategori
tidak
ada
sebanyak 47 orang (81,0% ) 11 dan penelitian yang
sebabkan
karena
mempunyai perilaku baik sebanyak 23
penderita
berpendidikan
orang (39,7% ), perilaku cukup sebanyak
memiliki tingkat pengetahuan yang
21 orang (36,2% )dan perilaku kurang
kurang sehingga dengan rendahnya
sebanyak 14 orang (24,1% ). Pada
tidak pengetahuan masyarakat tentang
penelitian ini perilaku masyarakat pada
penyakit
kategori kurang masih cukup besar, hal
tidak tahu bagaimana mencegah agar
ini bisa disebabkan karena kurangnya
terhindar
pengetahuan
tersebut. Berdasarkan teori Health Belief
dan
responden
kategori ada 11 orang (19,0% ), hal ini di
sikap
masyarakat
sebagian
Chikungunya, dari
masyarakat
penularan perilaku
dan
penyakit
dalam melakukan pencegahan terhadap
Model
penyakit Chikungunya yang didukung
merupakan fungsi dari pengetahuan
oleh tingkat pendidikan masyarakat
maupun sikap, secara khusus model ini
yang masih rendah dan sebagian besar
menegaskan bahwa persepsi seseorang
masyarakat bekerja sebagai ibu rumah
tentang
tangga.
pengobatan
766
bahwa
SD
besar
kerentanan atau
dan
kesehatan
efektivitas
pencegahan
dapat
mempengaruhi
keputusan
seseorang
dalam perilaku perilaku kesehatannya. Hasil
penelitian
bahwa
hal
ini
menunjukan
pengetahuan
responden
sejalan
berdasarkan sumber informasi masih
dengan penelitian yang dilakukan oleh
kurang, sesuai dengan teori adopsi yang
Yuli
)yang
dikemukakan oleh Rogers (innovation
menyebutkan bahwa responden pada
decision process )bahwa Pengetahuan
penelitian ini memiliki proporsi riwayat
(knowledge
terkena penyakit Chikungunya yang
pertama dari proses kejiwaan sebelum
hampir sama yaitu pernah menderita
seseorang
Chikungunya sebanyak 49% dan yang
mengadopsi perilaku baru.
Tri
Widjastuti
ini
Chikungunya,
(2012
tidak pernah menderita Chikungunya 51%.
)menempati mendapatkan
sikap
dan
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Noviyus (2009 ) yang menyatakan
6.
urutan
bahwa
ada
hubungan
Hubungan Tingkat Pengetahuan
antara pengetahuan dengan perilaku
dengan Kejadian Chikungunya
pencegahan
Berdasarkan hasil uji korelasi Chi
dan penularan penyakit Chikungunya
Square
antara
Tingkat
pengetahuan
terhadap
perkembangan
dengan nilai p sebesar 0,000 9 (p<0,05 ) .
di
Yuli (2012 )juga menyatakan bahwa ada
Dusun Pringwulung, Condong Catur
perbedaan proporsi yang bermakna
Depok Sleman, diketahui Nilai Sig yang
antara pengetahuan ibu rumah tangga
diperoleh yaitu sebesar 0,001 < 0,05 yang
tentang Chikungunya dengan praktik
artinya
PSN dengan nilai P value = 0,023 < 0,05
dengan
kejadian
terdapat
Chikungunya
hubungan
yang
signifikan antara tingkat pengetahuan
artinya Ho ditolak 14
dengan kejadian Chikungunya.
. 7.
Hasil penelitian dapat diketahui bahwa
semakin
Pengetahuan cenderung yang
baik
penyebab,
tinggi
seseorang mempunyai mengenai
tanda
dan
Chikungunya
tingkat
maka
Hubungan Sikap dengan Kejadian
akan
Berdasarkan hasil uji korelasi Chi
pengetahuan
Square antara sikap dengan kejadian
pengertian,
Chikungunya di Dusun Pringwulung,
gejala,
serta
Condong
Catur
Depok
Sleman,
pencegahan penyakit Chikungunya, hal
diketahui Nilai Sig yang diperoleh yaitu
ini dapat dilihat dari ibu ibu yang
sebesar 0,009 < 0,05 yang artinya
mempunyai tingkat pengetahuan dalam
terdapat
hubungan
kategori kurang.
antara
sikap
Sesuai dari jawaban responden di
yang
signifikan
dengan
kejadian
Chikungunya.
Dusun Pringwulung, Condong Catur
Seseorang
yang
mengetahui
Depok Sleman rata rata masih banyak
penyakit Chikungunya dan tahu baik
masyarakat yang belum Mendapatkan
buruk dari akibat yang akan dialami jika
informasi
tidak melakukan pencegahan, maka hal
tentang
penyakit
767
itu akan membawanya untuk berfikir
antara
dan berusaha agar masyarakat tidak
Chikungunya.
terkena penyakit Chikungunya. Dalam proses
berfikirnya
Hasil
dengan
kejadian
penelitian
diatas
ada
menunjukkan bahwa hipotesis diterima
serta
yaitu adanya hubungan antara perilaku
akhirnya
dengan kejadian Chikungunya. Hal ini
seseorang tersebut mempunyai sikap
sesuai dengan tinjauan teori bahwa
positif 13 terhadap upaya pencegahan
perilaku merupakan respon individu
penyakit
terhadap suatu tindakan atau suatu
komponen
emosi,
keyakinan
sehingga
tersebut
sikap
motivasi pada
Chikungunya.
menyatakan
bahwa
Menurut
perilaku
6
yang
stimulus
yang
dapat
diamati
dan
didasari oleh pengetahuan, kesadaran,
mempunyai frekuensi spesifik, durasi,
dan sikap yang positif maka perilaku
dan tujuan baik disadari maupun tidak
tersebut akan bersifat long lasting.
(Notoatmodjo, 2005 ). Berdasarkan hal
Hal ini sejalan dengan penelitian
tersebut
jika
perilaku
tentang
yang dilakukan oleh Noviyus (2009
Chikungunya baik akan mengurangi
)yang
kejadian
menyatakan
bahwa
ada
Chikungunya
di
Dusun
hubungan yang bermakna antara sikap
Pringwulung, Condong Catur Depok
dengan perilaku pencegahan terhadap
Sleman.
perkembangan dan penularan penyakit
penelitian ini adalah baik tetapi masih
Chikungunya dengan nilai p value =
14 banyak responden yang terkenah
0,000 (p<0,05 9 ) . Pratamawati (2012
penyakit
)menyimpulkan bahwa ada hubungan
karena tidak adanya kemauan dari
antara sikap dan perilaku responden
responden dalam melakukan kegiatan
kasus dengan penyakit, vector, cara
pencegahan
penularan, pencarian pengobatan serta
penyakit Chikungunya yaitu dengan
cara pencegahan Chikungunya dengan
pelaksanaan
nilai p value = 0,02510 (p<0,05).
Nyamuk (PSN ) dalam kehidupan
Perilaku
responden
Chikungunya,
dan
dalam
disebabkan
penanggulangan
Pemberantasan
Sarang
sehari hari. 8.
Hubungan
Perilaku
tentang
Hal ini sejalan dengan penelitian
dengan
Kejadian
yang dilakukan oleh Lindo (2011 ) yang
Chikungunya Chikungunya
menyatakan bahwa ada hubungan yang
Berdasarkan hasil uji korelasi Chi
signifikan antara praktik pencegahan
Square antara perilaku dengan kejadian
Chikungunya
Chikungunya di Dusun Pringwulung,
Chikungunya dimana p value 0,0044
Condong
(p<0,05)
Catur
Depok
Sleman,
diketahui Nilai Sig yang diperoleh yaitu
.
sebesar 0,029 < 0,05 yang artinya terdapat
hubungan
yang
signifikan
768
dengan
kejadian
KESIMPULAN Berdasarkan
media elektronik seperti TV,
hasil
penelitian
dan
radia dan film.
pembahasan maka dapat diperoleh
b. Bekerjasama
kesimpulan, sebagai berikut: 1.
untuk
Terdapat
hubungan
signifikan
antara
pengetahuan
dengan
pemeriksaan jentik berkala dan mengadakan program 3 M Plus
kejadian
di lingkungan sekitar di setiap kesempatan sebagai monitor
di
Dusun
Pringwulung,
Condong
Catur
dan evaluasi diri. 2.
0,001
Bagi
Masyarakat
Pringwulung, hubungan
yang
di
Dusun
Condong
Catur
Depok Sleman
signifikan antara sikap dengan
3.
mengintensifkan
tingkat
Chikungunya
Terdapat
kader
yang
Depok Sleman dengan nilai sig = 2.
dengan
a. Diharapkan masyarakat dapat
kejadian Chikungunya di Dusun
meningkatkan
Pringwulung,
Catur
tentang penyakit Chikungunya
Depok Sleman dengan nilai sig =
melalui berbagai cara seperti
0,009
media atau penyuluhan serta
Terdapat
Condong
hubungan
yang
membaca
pengetahuan
baca
buku
yang
signifikan antara perilaku dengan
berkaitan dengan penyakit ini
kejadian Chikungunya di Dusun
sehingga
Pringwulung,
semakin meningkat dan tahu
Condong
Catur
Depok Sleman dengan nilai sig =
cara
0,029.
karena
pengetahuannya penanggulangannya sikap
dan
perilaku
pecegahan terhadap penyakit SARAN 1.
Chikungunya
Bagi Puskesmas
kesehatan
pengaruhi
oleh pengetahuan.
a. Memaksimalkan informasi
di
oleh
pemberian
b. Masyarakat diharapkan lebih
petugas
puskesmas,
PKK/kader
memperhatikan
ibu
pelaksanaan
kegiatan PSN
secara
dalam
mandiri dan teratur agar dapat
informasi
mengurangi keberadaan jentik
tentang penyakit Chikungunya
Aedes aegypti dan penularan
dan pentingnya PSN dengan
penyakit Chikungunya dapat
cara
di tekan serendah mungkin.
menyebarluaskan
15
penyuluhan
konseling di
dan
posyandu
3.
Bagi Penelititi selanjutnya
kepada ibu rumah tangga baik
Sebagai
secara langsung maupun media
melakukan penelitian selanjutnya
seperti leaflet, flipcart dan juga 769
bahan
acuan
untuk
dimana diharapkan agar dapat
Rineka Cipta,. 7. Noviyus, L.
meneliti lebih lanjut mengenai
2009.
pengaru penyuluhan kesehatan
Pengetahuan
tentang
pemberantasan
Masyarakat
sarang nyamuk dengan sikap ibu
Pencegahan
rumah tangga.
Chikungunya di Desa Wringin
praktik
Hubungan
Putih
dan
Sikap
dengan
Perilaku Penyakit
Kecamatan
Kabupaten
RUJUKAN
Fakultas
Ilmu
Keperawatan dan Kesehatan. Pratamawati,
D.
A.
2012.
Tingkat
Pengetahuan serta Sikap yang
Departemen Kesehatan. 2012. Pedoman Pengendalian
Skripsi.
Muhammadiyah
Semarang.
Kasus Chikungunya di Kabupaten Sleman Yogyakarta.
Bergas
Semarang.
Universitas Dinas Kesehatan Sleman. 2014. Laporan
antara
Mendasari Perilaku Masyarakat
Demam
Chikungunya, (Edisi 2), Direktorat
pada
Jenderal Pengendalian Penyakit dan
Chikungunya di Kota Salatiga.
Penyehatan Lingkungan, Jakarta.
Jurnal Kesehatan. Vol. 5 (2)
Lindo, A. N. 2011. Hubungan Perilaku Pencegahan
dengan
Kejadian
Luar
Biasa
Rosvara, F. R. 2013. Pengetahuan, Sikap, dan
Kejadian
Perilaku
Masyarakat
Chikungunya di Wilayah Kerja
Kelurahan
Puskesmas Ngemplak Simongan.
Bogor Terhadap Vektor Penyakit
Skripsi.
Chikungunya.
Fakustas
Kedokteran
Institusi
Semarang:
Universitas
Dian Nuswantoro.
Sikap
dan
Kuda
Hewan.
Kota
Pertanian Bogor.
Nahumarury, A. N. 2013. Hubungan Pengetahuan
Pasir
Surya,
&
Agus.
2013.
Tingkat
Tindakan Pemberantasan Sarang
Pengetahuan Serta Sikap yang
Nyamuk Aedes Aegypti dengan
Mendasari
Keberadaan Larva di Kelurahan
pada
Kassi Kassi Kota Makasar. Jurnal
Chikungunya Di Kota Depok.
Kesehatan Masyarakat. Makasar:
S.
2005.
Metodologi
Kesehatan,
Jakarta:
Biasa
S.
2011.
Kesehatan
Masyarakat Ilmu dan Seni (Edisi Jakarta:
Penerbit
Biasa (KLB) Chikungunya (Studi Kasus
KLB
Chikungunya
di
Kelurahan Bulusan Kecamatan
Penerbit PT Rineka Cipta,
Revisi),
Luar
Lingkungan pada Kejadian Luar
Penelitian
Notoatmodjo,
Kejadian
Keluarga
Wuryanto, M. A. 2009. Aspek Sosial dan
UNHAS. Notoatmodjo,
Perilaku
PT 770
Tembalang Kota Semarang ), Jurnal
Promosi
Indonesia. Vol. 4 (1).
Kesehatan
World
Health
Organization.
Guidelines
on
2008. Clinical
Management of Chikungunya Fever
Available
at:
www.searo.who.int/linkfiles/publica tion_guidelines_on_cli_mgmt_C hikungunya_fvr- (cd-180).pdf. Yuli, T. W. 2012. Hubungan antar Pengetahuan Rumah
dan
Tangga
Sikap
Ibu
tentang
Chikungunya dengan Praktek Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN)
di
Rw
08
Kelurahan
Grogol Kecamatan Limo Kota Depok.
Skripsi.
Universitas
Indonesia. Fakultas Kesehatan Masyarakat.
771