Vol XI Nomor 1 Januari 2016 - Jurnal Medika Respati
ISSN : 1907 - 3887
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN PENERAPAN TEKNIK MENYUSUI YANG BENAR DENGAN KEBERHASILAN ASI EKSKLUSIF Novi Indrayani Magister Kedokteran Keluarga Program PASCASARJANA UNS
[email protected]
Latar Belakang: Kendala yang dihadapi dalam praktek ASI Eksklusif adalah kurangnya pengetahuan ibu, dukungan dan praktisi kesehatan, pemberian makanan dan minuman terlalu dini, serta maraknya promosi susu formula untuk bayi. Teknik menyusui yang tidak benar dapat mengakibatkan puting susu menjadi lecet sehingga ibu merasakan nyeri, ASI tidak keluar optimal sehingga mempengaruhi produksi ASI selanjutnya, dan bayi enggan menyusu. Apabila hal ini berlangsung lama maka akan menjadi salah satu kendala dalam pelaksanaan ASI Eksklusif. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat pengetahuan ibu tentang teknik menyusui yang benar dengan keberhasilan ASI Eksklusif. Menganalisis penerapan teknik menyusui yang benar dengan keberhasilan ASI Eksklusif. Menganalisis hubungan tingkat pengetahuan dan penerapan teknik menyusui yang benar dengan keberhasilan ASI Eksklusif di Puskesmas Tegalrejo Yogyakarta. Metode Penelitian: Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif menggunakan metode penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Untuk pengujian hipotesis digunakan regresi logistik. Hasil: Hasil uji hipotesis menunjukan bahwa, standar deviasi menghasilkan nilai 1 (3.84) sedangkan C didapatkan hasil 0,000 dan nilai C.tabel (0,000<3,84). Odds rasio tingkat pengetahuan tentang teknik menyusui yang benar sebesar 3,000 untuk variable tingkat pengetahuan dan 1,068 untuk variable penerapan teknik menyusui yang benar. Persamaan regresi: Log (P/1-p) = β0 + β1X1 + β2X2 = 0 + 3X1 + 1,068X2. Kesimpulan: Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa, jika tingkat pengetahuan dan penerapan teknik menyusui yang benar meningkat maka kecenderungan keberhasilan ASI Eksklusif meningkat. Kata Kunci: Tingkat Pengetahuan, Penerapan Teknik Menyusui, ASI Eksklusif.
PENDAHULUAN Angka Kematian Bayi di DIY mempunyai
Angka kematian bayi adalah banyaknya bayi 1
angka yang relatif tinggi, yaitu sebesar 25/1000
tahun/1000 kelahiran hidup kelahiran hidup pada
kelahiran hidup (target MDG’s sebesar 23/1000
tahun yang sama. Di Indonesia saat ini tercatat
kelahiran hidup pada tahun 2015). Apabila melihat
angka kematian bayi (AKB) masih tinggi yaitu
angka hasil SDKI 2012 tersebut, maka masalah
31,04/1000 kelahiran hidup pada tahun 2008, dan
kematian bayi merupakan hal yang serius yang harus
meningkat menjadi 34/1000 kelahiran hidup tahun
diupayakan penurunanya agar target MDG’s dapat
2010 (Sari, 2012).
dicapai (Dinkes Provinsi DIY, 2012).
yang
meninggal
sebelum
mencapai
usia
Data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan
Untuk mengurangi angka kematian bayi dan
Provinsi DIY (Daerah Istimewa Yogyakarta)
angka kematian neonatal salah satunya dapat
mengenai Angka Kematian Bayi (AKB) di DIY dari
dilakukan dengan melaksanakan program ASI
tahun 2010 sesuai hasil sensus penduduk tahun 2010
Eksklusif. ASI mengandung kolostrum yang sangat
yang telah dihitung oleh BPS Provinsi DIY adalah:
dibutuhkan bayi dalam tumbuh kembangnya.
laki-laki sebesar 20 bayi/1000 kelahiran hidup,
Dengan
sedangkan perempuan sebesar 14/1000 kelahiran
mengandung kolostrum ini, bayi diharapkan mampu
hidup. Hasil Survei Demografi dan Kesehatan
melampaui
(SDKI) tahun 2012 menunjukan bahwa
21
memberikan
tahun
susu
pertamanya
pertama
dari
yang
penyakit-
Vol XI Nomor 1 Januari 2016 - Jurnal Medika Respati
ISSN : 1907 - 3887
penyakit yang kemungkinan akan menyebabkan
Eksklusif
menjadi
menunjukan
peningkatan
penurunan kesehatannya (Sari, 2012).
menjadi 49,5%. Lebih rinci, cakupan ASI Eksklusif
Untuk mengurangi angka kematian bayi dan
di kabupaten Sleman sudah mencapai ≥ 60%, di
angka kematian neonatal salah satunya dapat
Gunung Kidul masih 20-39 %, sedangkan di
dilakukan dengan melaksanakan program ASI
kabupaten/kota yang lain masih berkisar 39-40%.
Eksklusif. ASI mengandung kolostrum yang sangat
Capaian ASI Eksklusif tahun 2012 menunjukan
dibutuhkan bayi dalam tumbuh kembangnya.
kondisi yang sedikit menurun yaitu sebesar 48%
Dengan
(Dinkes Provinsi DIY, 2012).
memberikan
susu
pertama
yang
mengandung kolostrum ini, bayi diharapkan mampu melampaui
tahun
pertamanya
dari
Kendala yang dihadapi dalam praktek ASI
penyakit-
Eksklusif adalah kurangnya pengetahuan ibu,
penyakit yang kemungkinan akan menyebabkan
dukungan dari lingkungan dan praktisi ksehatan,
penurunan kesehatannya (Sari, 2012).
pemberian makanan dan minuman terlalu dini, serta
Air susu ibu yang dikenal selama ini dengan
maraknya promosi susu formula untuk bayi.
ASI merupakan makanan alamiah yang pertama dan
(Wowor, 2013).
paling utama bagi bayi baru lahir, karena dapat
Dalam minggu-minggu awal posisi menyusui
memenuhi kebutuhan bayi akan energy dan gizi bayi
yang baik sangatlah penting. Posisi menyusui yang
bahkan empat sampai
baik dapat menjaga kesehatan putting susu,
enam bulan pertama
kehidupannya (Baskoro, 2008). Presentase
pemberian
di
menyusu dengan efisien. Luka pada putting ini
Indonesia masih jauh dari harapan. Hal ini bias
sesungguhnya dapat dihindarkan dengan posisi
mengancam
menyusui yang benar (Marmi, 2012).
pencapaian
ASI
menghindarkan dari luka serta memungkinkan bayi
tujuan
Eksklusif
pembangunan
millennium (MDGs), untuk menekan angka tingkat
Teknik menyusui yang tidak benar dapat
kematian anak. Seperti diketahui, pada 2015, angka
mengakibatkan putting susu menjadi lecet sehingga
kematian anak ditargetkan turun dari kondisi
ibu merasakan nyeri, ASI tidak keluar optimal
terakhir yakni 41/1000 kelahiran hidup, menjadi
sehingga mempengaruhi produksi ASI selanjutnya,
32/1000 kelahiran hidup. Berdasarkan hasil riset
dan bayi enggan menyusu. Apabila hal ini menjadi
kesehatan dasar 2010, di Indonesia hanya15,3%
salah satu kendala dalam pelaksanaan ASI Eksklusif
anak yang mendapatkan ASI Eksklusif. Angka ini
(Wulandari, 2011).
masih jauh dibawah angka global yang juga rendah,
Dari hasil studi pendahuluan di Puskesmas
dimana hanya 32,6% anak yang mendapatkan ASI
Tegalrejo Yogyakarta didapatkan data seluruh bayi
Eksklusif (Syukron, 2013).
usia 6-12 bulan terhitung dari tiga bulan terakhir
Hal ini sesuai dengan pernyataan dinas
yaitu 136 pada bulan September-November dan
kesehatan provinsi DIY, ASI Eksklusif merupakan
rata-rata 46 bayi setiap bulannya. Sedangkan, hasil
program yang cukup sulit untuk dikembangkan
dari wawancara yang dilakukan kepada sepuluh ibu
karena berkaitan dengan permasalahan sosial di
yang mempunyai bayi umur 6-12 bulan berhasil
masayarakat. Sampai dengan tahun 2008 cakupan
ditemui.
ASI Eksklusif di provinsi DIY baru mencapai 39,9%, menurun pada tahun 2009 yaitu sebesar 34,56% dan meningkat menjadi 40,03% pada tahun 2010. Sedangkan pada tahun 2011, cakupan Asi
22
Vol XI Nomor 1 Januari 2016 - Jurnal Medika Respati
ISSN : 1907 - 3887
Hasil wawancara yang dilakukan empat orang
Penilaian pada tingkat pengetahuan dapat dilihat
ibu mengatakan pernah mendapatkan konseling
pada tabel sebagai berikut:
tentang
Tabel 1. Penilaian tingkat pengetahuan Penilaian Kategori 1 Jika tingkat pengetahuan tinggi 2 Jika tingkat pengetahuan sedang 3 Jika tingkat pengetahuan rendah
teknik
menyusui
yang
benar,
menerapkannya tidak mempunyai keluhan selama menyusui.
Tiga yang lainnya tidak mendapatkan konseling
Eksklusif (Y). Data tingkat pendidikan, status social
sehingga tidak menerapkan, namun satu orang ibu
ekonomi, budaya dan kekerasan dalam rumah tangga
mengatakan tidak mempunyai keluhan dan ibu
diperoleh dari kuesioner.
lainnya mengatakan mempunyai keluhan salah
Penilaian pada teknik menyusui yang benar
satunya puting susu lecet.
dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:
Berdasarkan latar belakang masalah di atas,
Tabel 2. Penilian teknik menyusi yang benar
maka dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai :
berikut
“Apakah
ada
hubungan
Penilaian Kategori 1 Jika penerapan benar 2 Jika penerapan salah Penilaian pada keberhasilan ASI Eksklusif
tingkat
pengetahuan dan penerapan teknik menyusui yang benar
dengan
Sedangkan
tiga
keberhasilan lainnya
ASI
pernah
Eksklusif.
dapat dilihat pada table dibawah ini:
mendapatkan
Table 3. Penilaian keberhasilan ASI Eksklusif
konseling namun tidak diterapkan dan mempunyai
Penilaian 1 2
keluhan putting susu lecet dan bayi tidak mau menyusui ?”
Kategori Jika Berhasil Jika Tidak Berhasil
Kisi-kisi kuesioner tingkat pengetahuan, positif
METODE PENELITIAN
(favorable) dan negatif (unfavorable), pemberian
Penelitian ini dilaksanakan di Puskesmas
skor kuesioner dapat dilihat pada table sebagai
Tegalrejo Yogyakarta, dilaksanakan mulai tanggal
berikut:
13 Maret s.d 01 April 2014. Jenis penelitian ini adalah
penelitian
Deskriptif
Analitik
Table 4. Skoring Tingkat Pengetahuan
dengan
Alternatif jawaban Benar Salah
pendekatan cross sectional. Populasi penelitian berjumlah 46 ibu yang memiliki bayi usia 6-12
Skor positif (favorable) 1 0
Skor negatif (unfavorable) 0 1
bulan, sedangkan sampel berjumlah 42 ibu. Teknik purposive
Kisi-kisi kuesioner penerapan teknik menyusui
sampling. metode pengumpulan data menggunakan
yang benar dalam penelitian ini, skor kuesioner
kuesioner. Analisis bivariate menggunakan analisis
dapat dilihat pada table sebagai berikut:
chi-square
Table 5. Skoring penerapan teknik menyusui yang
sampling
yang
digunakan
sedangkan
adalah
analisis
multivariate
benar
menggunakan regresi logistik.
Alternatif jawaban Ya Tidak
Penelitian ini akan mengkaji 3 (tiga) variable yaitu 2 (Dua) variable bebas dan 1 (satu) variable terikat.
Variable
bebasnya
adalah
tingkat
pengetahuan (X1), dan penerapan teknik menyusui (X2), sedangkan variable terikatnya adalah ASI
23
Skor positif (favorable) 1 0
Skor negatif (unfavorable) 0 1
Vol XI Nomor 1 Januari 2016 - Jurnal Medika Respati
ISSN : 1907 - 3887
Kisi-kisi kuesioner keberhasilan ASI Eksklusif
Rendah 0 16,7% 2,4% Total 100% 100% 100% Tabel 5 menunjukan diketahui yaitu reponden yang
dalam penelitian ini, skor kuesioner dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:
memiliki pengetahuan tinggi lebih banyak yang
Table 6. Skoring keberhasilan ASI Eksklusif Alternatif Skor positif jawaban (favorable) Ya 1 Tidak 0 Data yang dikumpulkan
berhasil dalam memberikan ASI Eksklusif. Dari 36
Skor negatif (unfavorable) 0 1 dengan kuisioner
responden yang berhasil dalam memberikan ASI Eksklusif,
dalam memberika ASI Eksklusif didapatkan hasil yaitu
peneliti. Sebelum digunakan pada responden, kuisoner
50%
responden
yang
memiliki
tingkat
pengetahuan yang tinggi, 33,3% responden memiliki
tersebut di uji cobakan terlebih dahulu untuk
tingkat
mengetahui apakah soal-soal tersebut memenuhi
pengetahuan
yang
sedang
dan
16,7%
responden memiliki tingkat pengetahuan yang rendah.
syarat penyusunan tes yang baik, yaitu dengan uji
Tabel 6. Hasil analisis penerapan teknik menyusui
validitas dan reliabilitas.
yang benar dengan keberhasilan ASI Eksklusif
Dalam analisis bivariate dilakukan pengujian
Keberhasilan ASI Penerapan Eksklusif Teknik Total Menyusui Tidak Berhasil yang Benar Berhasil Benar 100% 66,7% 95,2% Salah 0 33,3% 4,8% Total 100% 100% 100% Tabel 6 menunjukan responden yang menerapka
statistic Chi-Square karena pada variabel bebas tingkat pengetahuan (X1) menggunakan skala ordinal, sedangkan variabel penerapan teknik menyusui yang benar (X2) menggunakan skala nominal dan pada (keberhasilan
ASI
Eksklusif)
mengunakan skala nominal.
teknik menyusui yang benar lebih banyak berhasil
Uji Hipotesis multivariate dilakukan untuk apakah
tingkat
Sedangkan 6 responden yang tidak berhasil
kemudian kuisioner tersebut dikumpulkan pada
mengetahui
memiliki
memmiliki tingkat pengetahuan yang sedang.
dengan cara mengisi kuisioner yang diberikan
terikat
yang
pengetahuan yang tinggi 75% sedangkan sisanya 25%
merupakan data primer yaitu langsung dari responden
variabel
diketahui
hipotesis
dalam
dalam memberikan ASI Eksklusif. Dari 36 responden
penelitian
yang menerapkan teknik menyusui yang benar
diterima atau ditolak. Dalam penelitian uji hipotesis
didapatkan
menggunakan regresi logistik.
hasil
yaitu
tinggi,
100%
berhasil
memberikan ASI Eksklusif. Sedangkan responden yang tidak berhasil dalam
Hasil Penelitian Dan Pembahasan
memberikan ASI Eksklusif yaitu 66,7% menerapkan Analisis
bivariat
yaitu
hubungan
tingkat
teknik menyusui yang benar, 33,3% tidak menerapkan
pengetahuan dan keberhasilan ASI Eksklusif
teknik menyusui yang benar.
Tabel 5. Hasil analisis tingkat pengetahuan dan
Tabel 7. Hasil analisis regresi logistik hubungan
keberhasilan ASI Eksklusif Tingkat pengetahuan Tinggi Sedang
Keberhasilan ASI Eksklusif Tidak Berhasil Berhasil 75% 50% 25% 33,3%
tingkat pengetahuan dan penerapan teknik menyusui yang benar dengan keberhasilan ASI Eksklusif Total 71,4% 26,2%
24
Variabel
B
Wald
Sig
Exp (B)
Tingkat Pengetahuan
1,099
1,072
1,051
3,000
Vol XI Nomor 1 Januari 2016 - Jurnal Medika Respati
Penerapan Teknik Menyusui Tabel 7
ISSN : 1907 - 3887
kecenderungan 23,092
2,669
0,000
1,068
keberhasilan
ASI
Eksklusif
meningkat.
dapat
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa tingkat
menginterpretasikan OR tingkat pengetahuan tentang
pengetahuan dan penerapan teknik menyusui yang
teknik menyusi yang benar sebesar 3,000 untuk
benar
variabel tingkat pengetahuan dan 1,068 untuk variabel
keberhasilan
penerapan teknik menyusui yang benar.
signifikan.
menunjukan
hasil
yang
memiliki
hubungan
ASI
positif
Eksklusif,
dengan
namun
tidak
KESIMPULAN IMPLIKASI
Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah sebagai
Berdasarkan hasil dari penelitian yaitu
berikut :
diketahui bahwa ada hubungan positif tingkat
1. Ada hubungan antara tingkat pengetahuan ibu tentang
teknik
menyusui
yang
benar
pengetahuan dan penerapan teknik menyusui
dan
dan
keberjhasilan ASI Eksklusif. Ditunjukan oleh nilai
yang benar dengan keberhasilan ASI Eksklusif.
odd ratio tingkat pengetahuan tentang teknik
Berdasarkan hal tersebut maka implikasi penelitian ini
menyusui yang benar yaitu sebesar 3,000 yang
adalah ibu yang memiliki bayi perlu meningkatkan
berarti
teknik
pengetahuan tentang teknik menyusui yang benar dan
menyusui yang benar meningkat maka akan
menerapkan teknik menyusui yang benar pada saat
memberikan
menyusui
tingkat
pengetahuan
peluang
3
kali
tentang
lipat
dalam
bayinya.
pengetahuan
keberhasilan ASI Eksklusif.
Karena
meningkat
dan
apabila
tingkat
penerapan
teknik
2. Ada hubungan antara penerapan teknik menyusui
menyusui meningkat atau selalu diterapkanpada saat
yang benar dengan keberhasilan ASI Eksklusif.
menyusui bayi. Maka, kecenderungan ASI Eksklusif
Ditunjukan oleh nilai odds ratio yang didapatkan
akan meningkat.
yaitu sebesar 1,068 untuk variabel penerapan
SARAN
teknik menyusui yang benar. Oleh karena itu,
Saran yang dapat diberikan dalam penelitian
dapat disimpulkan bahwa jika penerapan teknik
ini adalah sebagai berikut :
menyusui yang benar meningkat maka akan
1.
memberikan
peluang
1
kali
lipat
dalam
Bagi institusi pendidikan (Universitas Sebelas Maret Surakarta) sebagai bahan masukan atau
keberhasilan ASI Eksklusif.
informasi, serta sebagai tambahan referensi
3. Ada hubungan tingkat pengetahuan dan penerapan
kepustakaan institusi pendidikan (Universitas
teknik menyusui yang benar dengan keberhasilan
Sebelas MAret Surakarta), sehingga berguna
ASI Eksklusif di Puskesmas Tegalrejo Yogyakarta
untuk
yang dapat dilihat dari hasil persamaan regresi
mahasiswa khususnya program studi kebidananan
linier yaitu Log(P/1-p)=0+3X1+1,068X2, dari
tentang tingkat pengetahuan dan penerapan teknik
hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa, jika
menyusui yang benar dengan keberhasilan ASI
tingkat
Eksklusif.
menyusui
pengetahua yang
dan
penerapan
teknik
benar
meningkat
maka
2.
menambah
pengetahuan
bagi
para
Bagi petugas kesehatan di Puskesmas Tegalrejo. Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai
25
Vol XI Nomor 1 Januari 2016 - Jurnal Medika Respati
salah satu masukan untuk meningkatkan cakupan
http://ejournal1.undip.ac.id/index.php/jkm/
ASI Eksklusif, dengan meningkatkan upaya
November 2013
petugas
kesehatan
memberikan
3.
ISSN : 1907 - 3887
terutama
informasi
bidan
melalui
dalam
Syukron, M.2013. Hubungan Pengetahuan dan Sikap
konseling
dengan Pemberian ASI Eksklusif pada Ibu
khususnya teknik menyusui yang benar
Menyusui di Puskesmas Bahu Kota Manado.
Bagi peneliti. Peneliti dapat memperdalam
Fakultas Kedokteran Sam Ratlangi Manado.
pengetahuannya mengenai ASI Eksklusif dan
Volume 1
pengalaman
nyata
dilapangan
mengenai
Wulandari, R.S dan Sri, H. 2011. Asuhan Kebidanan
hubungan tingkat pengetahuan dan penerapan
Ibu Nifas. Yogyakarta: Gosyen Publishing
teknik menyusui yang benar dengan keberhasilan ASI Eksklusif 4.
Bagi peneliti selanjutnya. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan salah satu referensi bagi peneliti selanjutnya untuk meningkatkan hasil penelitian agar lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA Baskoro, A. 2008. Panduan Praktis Ibu Menyusui. Yogyakarta: Banyu Media Dinas
Kesehatan
Provinsi
Daerah
Istimewa
Yogyakarta. 2012. Profil Kesehatan Daerah Istimewa
Yogyakarta.Yogyakarta:
Dinas
Kesehatan Provinsi DIY Limasysarah, M.2013. Hubungan Teknik Menyusui Dengan Kelancaran ASI pada Ibu Menyusui di Wilayah Kerja Puskesmas Blang Bintang Aceh Besar. Banda Aceh: Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan U’Budiyah. Marmi. 2012. Panduan Lengkap Manajemen Laktasi. Yogyakarta: Pustaka Belajar Sari, N.D.K. 2012. Motivasi Bidan Desa dalam Pelaksanaan Puskesmas Fakultas
ASI
Eksklusif
di
Bergas
Kabupaten
Semarang.
Kesehatan
Masyarakat
Universitas
Kesehatan
Masyarakat.
Diponegoro Volume
Program
Jurnal
1.
26