HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DAN LAMA KERJA DENGAN KELENGKAPAN PENGISIAN DOKUMENTASI PENGKAJIAN ASUHAN KEPERAWATAN DI RSUD TUGUREJO SEMARANG Proborini Putri Pratiwi*) Maria Suryani**, Sayono***) *) Mahasiswa Program Studi S1 Keperawatan STIKES Telogorejo Semarang. **) Dosen S1 Keperawatan STIKES ST.Elizabeth Semarang. ***) Dosen Fakultas Kehatan Masyarakat UNIMUS Semarang. ABSTRAK Dokumentasi keperawatan merupakan kegiatan pencatatan, pelaporan dan pemeliharaan yang berkaitan dengan pengelolaan klien guna mempertahankan sejumlah fakta, dari suatu kejadian dalam suatu waktu. Dokumentasi keperawatan yang dilakukan perawat di RSUD Tugurejo Semarang belum dilaksanakan secara optimal, sehingga perlu dikaji secara empiris faktor yang berhubungan dengan kelengkapan pengisian dokumentasi pengkajian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pendidikan dan lama kerja dengan kelengkapan pengisian dokumentasi pengkajian asuhan keperawatan di ruang Rawat Inap di RSUD Tugurejo Semarang. Untuk mendapatkan informasi tentang kelengkapan dokumentasi pengkajian asuhan keperawatan sebagai bahan pertimbangan untuk meningkatkan dan menjaga kualitas dari dokumentasi tersebut. Penelitian ini adalah kuantitatif dengan menggunakan pendekatan Cross sectional dengan jumlah sampel 85 perawat. Data dikumpulkan dengan cara observasi dan dianalisis menggunakan pogram SPSS dengan uji chi square. Hasil analisis menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara tingkat pendidikan dengan kelengkapan pengisian dokumentasi pengkajian asuhan keperawatan (p = 0,02). Usia perawat ternyata tidak berhubungan dengan kelengkapan pengisian dokumentasi pengkajian asuhan keperawatan(p = 0,552). Lama kerja perawat juga tidak berhubungan dengan kelengkapan pengisian dokumentasi pengkajian asuhan keperawatan (p = 1,000). Adanya hal demikian karakteristik perawat sangat memperngaruhi dalam pengisian diantaranya yaitu: tingkat pendidikan, usia dan lama kerja. Pengisian dokumentasi pengkajian asuhan keperawatan perlu diadakan pelatihan khusus antara kepala ruang dengan ners atau profesi baik untuk perawat yang bekerja lama ataupun baru bekerja, tujuan diadakan pelatihan ini adalah agar dalam kegiatan pengisian, pelaporan dan pencatatan dokumentasi pengkajian asuhan keperawatan dapat terisi secara lengkap. . Kata Kunci : Tingkat pendidikan, Lamanya kerja, kelengkapan dokumentasi pengkajian.
ABSTRACT Nursing documentationis anactivity of recording, reportingandmaintenancerelating tothe management ofthe clientto maintaina number offacts, ofan eventintime.Nursing documentationthatnursesdoin hospitalsTugurejoSemarangnotimplemented optimally, so 1
thatneeds tobe studiedempiricallyfactors relatedto the completeness ofthe documentationreplenishmentassessment.This study aimstodetermine the relationship ofthe level ofeducationandlength of employmentwithchargingcompletenessassessmentdocumentationnursing careinaHospitalInpatientTugurejoinSemarang. For informationaboutthe completeness ofthe documentationof nursing careassessmentfor considerationtoimproveandmaintain the qualityofthedocumentation. Thisresearchisquantitativeapproachwith across sectionalsample of85nurses. Datawere collectedby means of observationandanalyzedusingSPSSpogramwithchi square test. The analysis showedno significant relationshipbetweenthe level ofeducationbychargingcompletenessassessmentdocumentationnursing care(p =0.02). Age ofnurseswas notassociatedwithchargingcompletenessassessmentdocumentationnursing care(p =0.552). Oldernursesare alsonotassociatedwithchargingcompletenessassessmentdocumentationnursing care(p =1.000). The existence ofsuch casesaffectthecharacteristics ofnurses ischargingsuch as:level ofeducation, ageandlength of employment. Chargingassessmentdocumentationnursing careneedspecialtrainingwas heldbetweenthe headspacewithnursesorprofessionalnurses workingwellforold or newwork, the purpose of this trainingisto beheldinchargingactivities, reportingandrecording ofnursing careassessmentdocumentationcan bechargedin full.
Keywords: level of education, duration of employment, assessment documentation completeness.
PENDAHULUAN
Dokumentasi asuhan keperawatan ialah
dasar
kegiatan
bertujuan untuk mengumpulkan informasi
pencatatan,
pemeliharaan
yang
pelaporan berkaitan
dan
dengan
atau
dari
data
proses
tentang
keperawatanyang
klien,
agardapat
pengelolaan klien guna mempertahankan
mengidentifikasi atau mengenali masalah-
sejumlah fakta, dari suatu kejadian dalam
masalah yang dialami klien, mental, sosial
suatu waktu. (Nursalam, 2001).
dan lingkungan (Setiadi, 2012).
Dokumentasi asuhan keperawatan terdiri
Dokumentasi keperawatan pada beberapa
dari 5 komponen yaitu : pengkajian,
RSU
diagnosis, perencanaan, implementasi dan
perawat mendokumentasikan hasil asuhan
evaluasi..Pengkajian
keperawatan dengan menggunakan proses
adalah
pemikiran
ditemukan
bahwa
kemampuan
2
keperawatan rata-rata kurang dari 60%
penulisan dokumentasidianggap menyita
yang memenuhi kriteria. Hasil evaluasi
waktu dan berfokus
terhadap dokumentasi proses keperawatan
pasien.
pada pelayanan
jiwa pada dua RSU ditemukan kurang dari 40% yang memenuhi kriteria (Keliat, dkk,
Menurut Kristianti (2007), Kelengkapan
1998).
dokumentasi karena
keperawatan
beberapa
diprediksi
faktor
kesibukan
menunjukkan bahwa rata-rata pencapaian
(lama kerja), kedisiplinan maupun tingkat
kelengkapan
pendidikan
dokumentasi
pengalaman
lain
Hasil penelitian Agustina Mayasari (2009)
pengisian
perawat,
antara
perawat
ataupun
kerja
persepsi
asuhan keperawatan di RSUD Tugurejo
perawat terhadap pentingnya penulisan
Semarang hanya mencapai 62,04% dalam
dokumentasi.
pengisian
dokumentasi
asuhan
keperawatan.
Dalam perkembangannya syarat sebagai perawat
Hasil
penelitian
menunjukkan
Diyanto
bahwa
minimal
D3
Keperawatan.
(2007)
Pendidikan keperawatan terbagi menjadi
kelengkapan
tiga bagian yaitu D3 keperawatan, S1
pengisian dokumen oleh perawat di RSUD
Keperawatan
Tugurejo
kurang
keperawatan merupakan perbuatan untuk
mendapatkan perhatian sehingga masih
memperoleh pengetahuan secara formal
ditemukan dokumen asuhan yang isinya
untuk
belum
pemahaman dan cara bertingkah laku
Semarang
lengkap.
masih
Beberapa
masalah
dan
Profesi.
memperoleh
dengan
Pendidikan
pengetahuan,
pendokumentasian asuhan keperawatan
sesuai
kebutuhan
yang
antara lain: kurangnya motivasi dalam
dipersyaratkan sebagai perawat. Semakin
pendokumentasian asuhan keperawatan,
tinggi tingkat pendidikan keperawatan
3
diprediksi akan memiliki pengetahuan,
dilakukan kajian secara empiris apakah
keterampilan yang lebih baik dalam bidang
tingkat
keperawatan. Berkaitan dengan praktik
berhubungan dengan tingkat kelengkapan
pengisian
dokumentasi
dokumentasi
keperawatan,
pendidikan
dan
lama
keperawatan
kerja
di
RSUD
diprediksi pendidikan semakin tinggi akan
Tugurejo Semarang.
lebih baik atau lengkap dalam melakukan
Rumusan Masalah
prosedur pengisian secara benar.
Pencatatan dokumentasi pengkajianasuhan
Praktik keperawatan juga tidak lepas dari
keperawatan merupakan bagian tindakan
pengalaman perawat yang terlihat dari
keperawatan yang memliki peran penting
lama kerjanya. Semakin lama seseorang
untuk
berada dalam satu pekerjaan lebih kecil
karena
kemungkinannya melakukan kesalahan-
komunikasi
kesalan
pelayanan, bukti hukum, sumber statistik.
dalam
melakukan
pekerjaan.
Semakin lama waktu kerja yang dimiliki
Standar
oleh
asuhan
seorang
perawat
maka
akan
peningkatan kualitas pelayanan berfungsi asuhan,
sebagai
media
jaminan
kualitas
pendokumentasian keperawatan
harus
pengkajian dilakukan
menambah tinggi beban kerja perawat
1x24jam. Oleh karena itu dokumentasi
tersebut dan sebaliknya jika waktu yang
pengkajian
digunakan oleh perawat itu dibawah waktu
lengkap perlu dilakukan oleh perawat
kerja
akan
profesional. Kenyataan menunjukan bahwa
perawat.
data-data dokumentasi pengkajian yang
Diprediksi bahwa kelalaian perawat dalam
kurang lengkap pada perawat di RSUD
melakukan
dokumentasi
Tugurejo Semarang, sehingga perlu dikaji
keperawatan karena faktor beban kerja
lebih mendalam tentang faktor-faktor yang
yang tinggi. Melihat betapa pentingnya
berhubungan diantaranya adalah tingkat
dokumentasi keperawatan maka perlu
pendidikan dan lama kerja perawat.
kerja
mengurangi
sebenarnya beban
pengisian
maka
kerja
asuhan
keperawatan
yang
4
2. Jenis kelamin Berdasarkan
latar
tersebut,
belakang
maka
masalah
dirumuskan
Tidak ada perbedaan yang konsisten antara
pria
dan
wanita
dalam
permasalahan”Adakah hubungan tingkat
kemampuan
memecahkan
masalah,
pendidikan
ketrampilan
analisis,
dorongan
dan
kelengkapan
lama
kerja
pengisian
dengan
dokumentasi
kompetitid, motivasi, sosiabilitas atau
pengkajian asuhan keperawatan di RSUD
kemampuan
Tugurejo Semarang?”.
psikologi telah menemukan bahwa
Karakteristik Perawat
wanita lebih mematuhi wewenang
1. Usia
daripada pria cenderung lebih agresif
Usia adalah waktu dimana mengawali hidup dengan proses kelahiran dan diakhiri dengan kematian.Hubungan dalam
kinerja
sangatlah
erat
dikarenakan adanya suatu keyakinan yang meluas dan kinerja dapat merosot karena
faktor
seseorang.
meningkatnya
Namun
lain
usia
belajar.
Namun
studi
dalam mencapai suatu penghargaan untuk
kesuksesan.
Bukti
yang
konsisten juga menyatakan bahwa seorang wanita mempunya tingkat kemangkiran
yang
lebih
tinggi
daripada pria (Robbins, 2001, hlm. 48). 3. Lama kerja
pihak
Lama kerja dikaitkan dengan waktu
mengemukakan ada sejumlah kualitas
mulai bekerja hingga batas waktu yang
positif pada karyawan yang berusia
telah ditentukan. Semakin lama bekerja
lanjut,
lebih
semakin banyak pula pengalaman yang
berpengalaman, penuh pertimbangan ,
dimiliki seseorang karena sudah dapat
etika kinerja yang kuat, dan sangat
menyesuaikan diri terhadap lingkungan
berkomitmen terhadap pekerjaannya
pekerjaannya.
(Robbind, 2001, hlm 46).
karena seseorang telah beradaptasi
diantaranya
Hal
ini
disebabkan
5
dengan lingkungannya yang cukup
keperawatan
lama sehingga karyawan akan merasa
Semarang.
lebih
betah
dan
nyaman
di
RSUD
Tugurejo
dengan
pekerjaannya (Creitner dan Konicki,
Populasi penelitian ini adalah seluruh
2003, hlm. 275).
perawat dengan status PNS yang ada di
4. Tingkat pendidikan
RSUD Tugurejo Semarang tahun 2013
Pengetahuan adalah sekumpulan informasi yang dapat dipahami dan diperoleh dari proses belajar – mengajar selama hidup dan dapat dipergunakan
sewaktu-waktu
yaitu sebanyak 85 perawat, dengan rincian sebagai berikut: 1. D3 Keperawatan 2. S1 Keperawatan 3. Ners atau Profesi Keperawatan
sebagai alat penyesuaian diri baik terhadap lingkunganya (Creitner
Dalam
proses
melakukan
suatu
pengumpulan pada data penelitian ini
dan Konicki, 2003).
menggunakan alat ukur kuesioner dengan
METODOLOGI PENELITIAN
disertakan lembar penelitian kelengkapan dokumentasi
Desain
penelitian
ini
pengkajian
asuhan
dengan
keperawatan berupa ceklist yang sesuai
menggunakan pendekatan cross sectional
dengan instrumen evaluasi penerapan
dimana data yang menyangkut variabel
standar asuhan keperawatan di rumah
bebas atau risiko dan variabel terikat atau
sakit (Dep Kes RI, 1997 hlm. 3).
variabel akibat, akan dikumpulkan dalam waktu bersama antara tingkat pendidikan
Dalam pengambilan sampel untuk masing-
dan lama kerja dengan kelengkapan
masing bagian dalam penelitian ini yaitu
pengisian
dengan menggunakan tehnik sampling
dokumentasi
asuhan
6
jenuh dengan cara memilih angka 1 sampai
Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Responden ditinjau dari Usia Perawat di RSUD Tugurejo Semarang
dengan 85 secara acak. Sampai seluruh kebutuhan terpeuh yaitu angka 85.
Usia
HASIL PENELITIAN Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi ditinjau Responden dari Tingkat Pendidikan Perawat di RSUD Tugurejo Semarang Tingkat Pendidikan
F
%
D3
52
61.2
S1
17
20.2
Ners
16
18.8
Total
85
100.0
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui dai 85 perawat : 52 perawat yang pendidikan D3 Keperawatan, 17 perawat berpendidikan S1 Keperawatan, dan 16
Usia muda (26–33 th) Usia dewasa awal (34–40 tahun) Usia dewasa tua (41-60 tahun) Total
F
%
54
63.5
31
36.5
0
0
85
Berdasarkan
tabel
diatas
100.0
Dari
85
responden perawat mempelihatkan bahwa sebanyak (63,5%)
berusia 26 tahun
sampai 33 tahun, selebihnya (36,5%) pada usia dewasa awal 34 tahun sampai 40 tahun.
Data
tersebut
memperlihatkan
bahwa sebagian besar perawat PNS di RSUD Tugurejo Semarang berada pada
perawat berpendidikan Ners.
usia produktif dalam bekerja. Usia perawat PNS di RSUD Tugurejo Semarang paling muda 26 tahun dan paling
tua
40
tahundengan
rata-rata
perawat berusia 32 tahun, dengan mean 31,96 median dan modus juga 32 tahun serta standar deviasi 3,06.
Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Responden ditinjau dari Lama Kerja Perawat di RSUD Tugurejo Semarang
Lama Kerja
F
%
Kurang dari 5 th
18
21.2
5 tahun ke atas
67
78.8
Total
85
100.0
Berdasarkan tabel diatas bahwa dari 18 perawat lama kerjanya kurang dari 5 tahun
7
dengan persentase (21,2 %) dan 67
Table 5.5 Distribusi Frekuensi responden perawat ditinjau dari Kelengkapan Pengisian Dokumentasi Pengkajian Asuhan Keperawatan di RSUD Tugurejo Semarang
perawat lama kerjanya lebih dari 5 tahun dengan persentase (78,8%). Tabel 5.4. Distribusi Frekuensi responden perawat ditinjau dari KelengkapanPengisian Dokumentasi Pengkajian Asuhan Keperawatan di RSUD Tugurejo Semarang Kelengpeng dokpengkaj ian Tidak lengkap Lengkap Total
Berdasarkan
tabel
diatas
F
%
50 35
58.8 41.2
85
100.0
Dari
Aspek
Lengkap
Pengisian Identitas Pasien
72.1
F 48
% 56.5
f 37
% 43.5
2
Pengisian data saat pasien dirawat
57.8
74
87.1
11
12.9
3
Alat bantu yang dipakai
40
47.1
45
52.9
4
Riwayat Penyakit pasien
56.2
55
64.7
30
35.3
Keadaan fisik pasien
86.2
23
27.1
62
72.9
Keadaan emosional
100
0
0.0
85
100. 0
Aktivitas Sehari-hari Catatan Khusus
78.5
34
40.0
51
60.0
48.2
63
74.1
2
25.9
sebanyak (58,8%) tidak lengkap dalam 5
mengisi dokumentasi asuhan keperawatan dan (41,2%) tergolong lengkap.
Tdk lengkap
1
85
responden perawat memperlihatkan bahwa
RR
6
7
8
75.3
Berdasarkan dari 85 responden perawat memperlihatkan bahwa proporsi perawat yang kurang lengkap dalam pengisian dokumentasi
pengkajian
asuhan
keperawatan lebih banyak pada perawat lulusan D3. Dari data sebanyak 73,1%
8
perawat lulusan D3 cenderung kurang lengkap dalam pengisian dokumentasi
Berdasarkan diatas Hubungan antara usia perawat dengan kelengkapan pengisian
pengkajian
asuhan
keperawatan, dokumentasi
pengkajian
asuhan
sedangkan perawat lulusan S1 dan Ners keperawatan dapat dilihat dari korelasi sebanyak 63,6% yang tergolong lengkap. Pearson dan diperoleh koefisien korelasi Tabel 5.6 sebesar 0.065 dengan signifikansi 0,552 > Hubungan antara Tingkat 0,05 yang berarti tidak ada hubungan yang Pendidikan dengan Kelengkapan signifikan antara usia perawat dengan Pengisian Dokumentasi kelengkapan
pengisian
dokumentasi
Pengkajian pengkajian asuhan keperawatan di RSUD Kelengkapan pengisian dokumentasi pengkajian
Pendi D3 dikan S1& Ners
Tugurejo Semarang.
Tidak lengkap
Lengka p
Total
38
14
52
% 73.1%
26.9%
100.0%
F 12 % 36.4%
21 63.6%
33 100.0%
50
35
85
58.8%
41.2%
100.0%
F
Total F %
Tabel 5.7. Hubungan antara Lama Kerja Perawat dengan Kelengkapan Pengisian Dokumentasi Pengkajian
Lama Kerja
pvalue = 0,02
5th ke Atas
Hasil uji chi kuadrat diperoleh p value = 0,02 < 0,05 yang berarti ada hubungan yang signifikan antara tingkat pendidikan
<5 th
Total
F % F % F %
Keleng. pengisian dokumentasi pengkajian Tdk lengkap Lengkap Total 11 7 18 61.1% 38.9% 100% 39 28 67 58.2% 27.6% 100% 61 24 85 71.8% 28.2% 100%
p value = 1,000
perawat dengan kelengkapan pengisian dokumentasi
pengkajian
asuhan
keperawatan.
9
Berdasarkan dari 85 responden perawat
Simpulan
memperlihatkan bahwa dengan masa kerja Penelitian
ini
terdapat
hubungan kurang dari 5 tahun, sebanyak (61,1%)
antaralamanya
kerja
dengan
tingkat kurang
lengkap
dalam
mengisi
pengkajian
asuhan
pendidikan perawat dengan kelengkapan dokumentasi pengisian dokumentasi pengkajian asuhan perawatan, demikian juga dengan perawat keperawatan denganp value = 0,02 < 0,05 dengan masa kerja 5 tahun ke atas di RSUD Tugurejo Semarang. sebanyak (58,2%) melakukan pengisian kurang lengkap. Hasil uji chi kuadrat Berdasarkan Penelitian ini menyatakan
diperoleh p value =1,000 > 0,05 yang
bahwatidak
berarti tidak ada hubungan yang signifikan
terdapat
hubungan
yang
signifikan antara usia perawat dengan
antara
kelengkapan
kelengkapan
pengisian
dokumentasi
pengkajian asuhan keperawatan di RSUD
lama
kerja
perawat
pengisian
dengan
dokumentasi
pengkajian asuhan keperawatan.
Tugurejo Semarang diperoleh koefisien
SARAN
korelasi sebesar 0.065 dengan signifikansi
1. Bagi Rumah Sakit Tugurejo Semarang
0,552 > 0,05.
-
Pengisian dokumentasi pengkajian asuhan
Berdasarkan Penelitian ini menyatakan tidak ada hubungan yang signifikan antara lama kerja perawat dengan kelengkapan pengisian dokumentasi pengkajian asuhan keperawatan.
Hasil
uji
chi
diperoleh p value =1,000 > 0,05.
kuadrat
keperawatan
perlu
diadakan pelatihan khusus, tujuan diadakan pelatihan ini adalah agar dalam pelaporan
kegiatan dan
pengisian, pencatatan
dokumentasi pengkajian asuhan keperawatan dapat terisi secara lengkap
sehingga
dijadikan
10
sebagai bahan pertimbangan untuk meningkatkan
dan
menjaga
DAFTAR PUSTAKA Hidayat,
AM.
(2002).
pendidikan
kualitas dari dokumentasi asuhan
Pengantar keperawatan.
Jakarta. keperawatan khususnya di RSUD
Agus, K. (2010). Buku ajar manajemen
Tugurejo Semarang.
keperawatan. oertama. Yogyakarta.
2. Bagi Pengembangan Ilmu Potter Sebagai
bahan
pencatatan
informasi
dokumentasi
Cetakan
P.
Fundamental
keperawatan.
tentang
Edisi
7.
Jakarta: Salemba Medika.
pengkajian Zaidin,
AH.
asuhan keperawatan secara lengkap,
(2009).
dokumentasi
Dasar-dasar keperawatan.
Jakarta: EGC
serta hubungannya dengan tingkat Nursalam.
pendidikan dan lama kerja.
(2009).
(2008). Dokumentasi
3. Bagi Peneliti
Proses
dan
Keperawatan
konsep dan praktik. Jilid 1.
Untuk mengetahui hubungan tingkat
Jakarta: Salemba Medika Simamora,
R.(2012).
pendidikan dan lama kerja dengan
manejemen
kelengkapan pengisian dokumentasi
Jakarta: EGC Nursalam.
Buku
ajar
keperawatan.
(2002).
Manajemen
pengkajian asuhan keperawatan di keperawatanAplikasi
RSUD Tugurejo Semarang.
praktik
dalam
keperawatan
4. Bagi Peneliti selanjutnya profesional.Jakarta: Salemba Sebagai bahan pertimbangan untuk penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan keperawatan
dokumentasi
asuhan
yang sesuai dengan
RSUD Tugurejo Semarang.
medika Sopiyudin, M. dan sample
(2010). Besar sample cara dalam
pengambilan penelitian
Kedokteran dan Kesehatan.
11
Edisi
3.Jakarta:
Salemba
Departemen (1987).
Medika.
Kesehatan
Sistem
RI.
kesehatan
nasional. Jakarta Notoatmojo, S. (2005). Metodologi
_________. (2009). Standart asuhan
penelitian kesehatan Edisi Revisi
keperawatan directoratrumah sakit umum
cetakan
dan pertama.jakarta
:
Rineka
Cipta ____________.
directorat
jenderal pelayanan medik. Kuntoro,
(2010).Metodologi
pendidikan
A.
(2010).
manajemen
Buku
ajar
keperawatan.
Jogjakarta: Maha Medika penelitian kesehatan Edisi Revisi
cetakan
pertama.jakarta
:
Rineka
Cipta Diyanto Y. (2007). analisis faktorfaktor pelaksanaan dokumentasi asuhan keperawatan di
Rumah
Sakit
Tugurejo
Semarang.pdf. http://eprints.undip.ac.id/15951/1/ Setiadi. (2012). Konsep dan penulisan dokumentasi keperawatan praktik.
Edisi
asuhan teori
dan
pertama,
yogyakarta: Graha Ilmu. Robbin, Stepphen. (1999). Perilaku Organisasi. edisi 12. Jakarta: Salemba Empat 12
13