Dinamika Kesehatan, Vol. 8 No. 1, Juli 2017
Agustina, et. al., Hubungan Tingkat Ekonomi
HUBUNGAN TINGKAT EKONOMI DAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN PENOLONG PERSALINAN IBU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SAMBUNG MAKMUR TAHUN 2016 Norsita Agustina1, Hilda Irianty1, Siti Maryam1 1
Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Islam Kalimantan (UNISKA) Muhammad Arsyad Al Banjary Banjarmasin
[email protected]
ABSTRAK Latar Belakang : Hak dan peran perempuan dalam paradigma baru kesehatan reproduksi berupaya untuk dipenuhinya hak-hak reproduksi. Salah satu pengaruh besar paradigma baru ini adalah hak dan peran perempuan terhadap pemilihan tempat bersalin (Fadilah, 2007). Berdasarkan data yang didapat di Puskesmas Sambung Makmur jumlah persalinan pada tahun 2015 adalah sebanyak 263 persalinan, 192 ditolong oleh tenaga kesehatan, 244 oleh Non nakes. Dari data yang ditolong oleh non nakes 20 orang pendarahan dan 5 orang kematian ibu. Dari hasil wawancara dengan 5 orang ibu yang melahirkan yang ditolong oleh non nakes mereka mengatakan bahwa mereka memilih tenaga non nakes, karena tenaga non nakes sudah biasa dilakukan oleh keluarga dan tenaga kesehatan jauh dari rumah mereka. Dari hasil wawancara dengan ibu yang melahirkan yang ditolong tenaga kesehatan sebanyak 10 orang mereka memilih tenaga kesehatan karena mereka percaya sebaiknya pertolongan persalinan dilakukan oleh orang kesehatan yaitu Bidan atau tenaga kesehatan lainnya yang dapat melayani kesehatan. Tujuan Penelitian : Untuk mengetahui hubungan antara tingkat ekonomi dan dukungan keluarga dengan penolong persalinan ibu di wilayah kerja Puskesmas Sambung Makmur Kabupaten Banjar Metode Penelitian : penelitian survei analitik dengan pendekatan Cross Sectional menggunakan Accidental sampling yaitu sebanyak 152 responden. Hasil : Hasil penelitian dari 152 responden bahwa tingkat ekonomi terbanyak pada kategori rendah sebanyak 82 responden (53,9%). Untuk dukungan keluarga responden terbanyak pada kategori sedang 53 responden (34,9%). Dari hasil analisis uji chi Square didapatkan hasil tingkat ekonomi dengan penolong persalinan ibu p value= 0,716 > α = 0,05. Hasil analisis dukungan keluarga dengan penolong persalnan ibu p value = 0,000 > α = 0,05. Kesimpulan : Tidak ada hubungan tingkat ekonomi dengan penolong persalinan ibu dan ada hubungan dukungan keluarga dengan penolong persalinan ibu di wilayah kerja Puskesmas Sambung Makmur tahun 2016
139
Dinamika Kesehatan, Vol. 8 No. 1, Juli 2017
Agustina, et. al., Hubungan Tingkat Ekonomi
ABSTRACT Background: The rights and roles of women in the new paradigm of reproductive health seek to fulfill reproductive rights. One of the major influences of this new paradigm is the right and the role of women against the selection of delivery places (Fadilah, 2007). Based on data obtained at Sambung Makmur Health Center, the number of deliveries in 2015 was 263 deliveries, 192 assisted by health workers, 244 by Non nakes. From data assisted by non nakes 20 people bleeding and 5 maternal mortality. From the results of interviews with 5 mothers who gave birth helped by non nakes they say that they choose non nakes, because non nakes are commonly done by families and health workers away from their homes. From the results of interviews with mothers who gave birth assisted by health personnel as many as 10 people they choose health workers because they believe it should be delivered by a health person who is midwife or other health workers who can serve health. Research Objectives: To determine the relationship between economic level and family support with maternity maternity helpers in the working area of Sambung Makmur Community Health Center Banjar District Method: The research of analytic survey using Cross Sectional approach using Accidental sampling is 152 respondents. Result: The result of research from 152 respondents that the highest economic level in the low category was 82 respondents (53,9%). For the most respondent family support in the medium category 53 respondents (34.9%). From result of chi square test analysis got result of economic level with maternity help mat mother p value = 0,716> α = 0,05. Result of family support analysis with maternal assistant p value = 0,000> α = 0,05. Conclusion: There is no correlation between economic level with maternity maternity assistant and there is a relation of family support with maternity maternity assistant in Sambung Makmur Health Center area of 2016
140
Dinamika Kesehatan, Vol. 8 No. 1, Juli 2017
Agustina, et. al., Hubungan Tingkat Ekonomi ditetapkan
PENDAHULUAN
oleh
Departemen
Kesehatan
Republik Indonesia untuk tahun 2010 salah Hak dan peran perempuan dalam
satunya adalah menurunkan angka kematian
paradigma baru kesehatan reproduksi berupaya
neonatal menjadi 15 per 1000 kelahiran hidup
untuk dipenuhinya hak-hak reproduksi. Salah
(Saifudin, 2012).
satu pengaruh besar paradigma baru ini adalah
Penyebab
kematian
ibu
terbesar
hak dan peran perempuan terhadap pemilihan
(58,1%) adalah perdarahan dan eklamsia.
tempat bersalin (Fadilah, 2007).
Kedua sebab itu sebenarnya bisa dicegah
Persalinan yang aman memastikan bahwa
semua
pertolongan
dengan pemeriksaan kehamilan (Antenatal
persalinan
Care : ANC) yang memadai. Tetapi karena
mempunyai pengetahuan, keterampilan, dan
pemeriksaan tersebut memakai biaya, para ibu
alat untuk memberikan pertolongan yang aman
hamil merasa enggan untuk mengeluarkan
dan bersih, serta memberikan pelayanan nifas
biaya untuk melakukan pemeriksaan ANC.
kepada ibu dan bayi. Tenaga yang dapat
Khususnya wanita yang tinggal di desa, apa
memberikan
dapat
lagi ibu dengan tingkat ekonomi menengah ke
dibedakan menjadi dua, yaitu tenaga kesehatan
bawah. Walaupun proporsi wanita usia 1-49
dan tenaga non kesehatan (Saifuddin, 2009).
tahun yang melakukan ANC minimal 1x telah
pertolongan
persalinan
Pertolongan persalinan oleh dukun bayi
mencapai lebih dari 80%. Tetapi menurut
menimbulkan berbagai masalah dan penyebab
SDKI 1997 masih sangat rendah, dimana
tingginya angka kematian ibu dan bayi baru
sebesar 54% persalinan masih di tolong oleh
lahir. Dapat dipahami bahwa dukun tidak dapat
dukun bayi (GOL dan UNICEF, 2000). Tingkat
mengetahui tanda-tanda bahaya persalinan,
ekonomi adalah salah satu faktor yang berperan
akibatnya terjadi pertolongan persalinan yang
dalam kesehatan dimana dengan alasan tidak
tidak adekuat. Hal ini merupakan salah satu
mempunyai
penyebab tidak langsung kematian ibu dan bayi
masyarakat yang lebih memilih pengobatan
baru lahir (Saifuddin, 2009).
tradisional dengan biaya relatif murah. Bagi
Kematian bayi khususnya neonatal
masyarakat
biaya
yang
(penghasilan
mempunyai
rendah)
penghasilan
berdasarkan penelitian WHO di seluruh dunia
tinggi biaya kesehatan berapapun besarnya
sebesar 10.000.000 jiwa per tahun. Hal ini
sering kali tidak menjadi persoalan, tetapi tidak
menunjukkan bahwa angka kematian bayi baru
demikian halnya bagi masyarakat yang tidak
lahir masih sangat tinggi. Survey Demografi
mampu.
dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2002/2003
pengaruhi oleh beberapa hal diantaranya
menunjukkan bahwa angka kematian bayi baru
pekerjaan
lahir (neonatal) masih berada dalam kisaran 20
(Fadilah, 2007).
Status
ekonomi
penghasilan
masyarakat
dan
di
pendidikan
per 1000 kelahiran hidup. Sasaran yang 141
Dinamika Kesehatan, Vol. 8 No. 1, Juli 2017
Agustina, et. al., Hubungan Tingkat Ekonomi
Hasil Survey Demografi dan Kesehatan
keluar tetapi badan belum bisa keluar atau
(SDKI) 2007, Angka Kematian Ibu (AKI) di
macet. Hal ini disebabkan karena cara memijat
Indonesia masih tinggi yaitu 228/100.000
dukun bayi kurang professional dan hanya
kelahiran hidup dan Angka Kematian Bayi
berdasarkan
(AKB) 34/1000 kelahiran hidup. Sementara
Berdasarkan data yang didapat di Puskesmas
berdasarkan Sasaran Pembangunan Milenium
Sambung Makmur jumlah persalinan pada
atau Millenium Development Goals (MDGs)
tahun 2015 adalah sebanyak 263 persalinan,
pada tahun 2015, kematian ibu melahirkan
192 ditolong oleh tenaga kesehatan, 244 oleh
ditetapkan pada angka 102 per 100.000
Non nakes. Dari data yang ditolong oleh non
kelahiran hidup dan angka kematian bayi 23
nakes 20 orang pendarahan dan 5 orang
per 1000 kelahiran hidup (Kemenkes, 2011).
kematian ibu. Dari hasil wawancara dengan 5
pengalaman
(Yanti,
2007).
Kematian ibu dan bayi sering terjadi
orang ibu yang melahirkan yang ditolong oleh
pada saat persalinan. Untuk mengatasi masalah
non nakes mereka mengatakan bahwa mereka
ini, pemerintah Indonesia melalui Departemen
memilih tenaga non nakes, karena tenaga non
Kesehatan
kebijakan
nakes sudah biasa dilakukan oleh keluarga dan
pendekatan pelayanan kesehatan ibu dan bayi
tenaga kesehatan jauh dari rumah mereka. Dari
baru lahir berkualitas kepada masyarakat
hasil wawancara dengan ibu yang melahirkan
melalui Making Pregnancy Safer (MPS) atau
yang ditolong tenaga kesehatan sebanyak 10
penyediaan pelayanan kesehatan maternal dan
orang mereka memilih tenaga kesehatan karena
neonatal dengan salah satu pesan kuncinya
mereka
yaitu setiap persalinan ditolong oleh tenaga
persalinan dilakukan oleh orang kesehatan
kesehatan yang terampil. Salah satu target MPS
yaitu Bidan atau tenaga kesehatan lainnya yang
yang ditetapkan untuk tahun 2010 adalah
dapat melayani kesehatan. Dari latar belakang
meningkatkan
cakupan
yang
diatas, maka penulisan tertarik untuk meneliti
ditolong
tenaga
terampil
“Hubungan tingkat ekonomi dan dukungan
telah
oleh
mengeluarkan
persalinan kesehatan
menjadi 90% (Riskesdas, 2010).
percaya
sebaiknya
pertolongan
keluarga dengan penolong persalinan ibu di
Faktor yang memengaruhi kematian ibu dan bayi menurut Menteri Kesehatan salah
wilayah kerja Puskesmas Sambung Makmur Kabupaten Banjar tahun 2016”.
satunya adalah kemampuan dan keterampilan pertolongan persalinan, kenyataannya 24%
BAHAN DAN METODE
pertolongan persalinan masih dilakukan oleh
Penelitian ini menggunakan metode survei
dukun bayi dengan cara tradisional sehingga
naalitik dengan pendekatan Cross Sectional.
dapat
bayinya
Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah
(Fadilah, 2007). Contoh kasus persalinan yang
semua ibu yang pernah melahirkan dan
kerap terjadi diantaranya kepala bayi sudah
tercatat di register di wilayah kerja Puskesmas
membahayakan
ibu
dan
142
Dinamika Kesehatan, Vol. 8 No. 1, Juli 2017
Agustina, et. al., Hubungan Tingkat Ekonomi
Sambung Makmur Kabupaten Banjar tahun
Berdasarkan data yang didapatkan, dukungan
2015 berjumlah 244. Sampel di ambil dari
keluarga terhadap penolong bersalinan ibu
sebagian populasi, dengan perhitungan sampel
dapat dilihat pada tabel 2 di bawah ini :
berdasarkan rumus slovin dalam Notoatmodjo, (2010) didapat jumlah sampel sebanyak 152
Tabel 2 : Distribusi Frekuensi Responden
responden
berdasarkan Dukungan Keluarga Pada Ibu di
dengan
menggunakan
pengambilan
Accidental
sampel
sampling.
Uji
statististik yang digunakan yaitu uji chi square.
Puskesmas Sambung Makmur Tahun 2016 Dukungan
Jumlah
Persentasi (%)
Keluarga HASIL DAN PEMBAHASAN
Lemah
47
30,9
Hasil Univariat
Sedang
53
34,9
Kuat
52
34,2
Jumlah
152
100
Analisis
ini
menghasilkan
distribusi
dan
persentase dari tiap variabel secara otomatis dengan
menggunakan
variabelnya
adalah
SPSS,
tingkat
dimana
ekonomi
dan
Tabel 2 menunjukan bahwa dukungan keluarga
dukungan keluarga pada penolong persalinan
terbanyak pada kategori sedang dengan jumlah
ibu.
53 orang (34,9%) dan dukungan keluarga
Tingkat Ekonomi
terendah pada kategori lemah dengan jumlah
Tingkat Ekonomi ibu berdasarkan data yang
47 orang (30,9%).
didapatkan, tingkat ekonomi terhadap penolong persalinan ibu dapat dilihat pada tabel 1
Penolong Persalinan Ibu
dibawah ini :
Berdasarkan data yang didapatkan, penolong
Tabel 1 : Distribusi Frekuensi Respnden
persalinan ibu dapat dilihat pada tabel 3
berdasarkan Tingkat Ekonomi Pada Ibu di
dibawah ini :
Puskesmas Sambung Makmur Tahun 2016
Tabel 3 : Distribusi Frekuensi Responden
Tingkat Jumlah Persentase Ekonomi (%) Rendah 82 53,9 Tinggi 70 46,1 Jumlah 152 100
berdasarkan
Penolong
Penolong
Jumlah
Persalinan Ibu
Tabel 1 menunjukan bahwa tingkat ekonomi
kesehatan
ibu terbanyak pada kategori
Tenaga
jumlah 82 orang (53,9%).
Ibu
di
Puskesmas Sambung Makmur Tahun 2016
Non tenaga rendah dengan
Persalinan
Persentasi (%)
79
52,0
73
48,0
152
100
kesehatan/Bidan Jumlah
Dukungan Keluarga 143
Dinamika Kesehatan, Vol. 8 No. 1, Juli 2017
Agustina, et. al., Hubungan Tingkat Ekonomi
Tabel 3 menunjukan baha penolong persalinan
pemilihan penolong persalinan di wilayah kerja
ibu terbanyak pada kategori non tenagan
Puskesmas Sambung Makmur Tahun 2016).
kesehatan dengan jumlah 79 orang (52,0%).
Tabel 5 Hubungan dukungan keluarga dengan penolong persalinan ibu di wilayah kerja Puskesmas Sambung Makmur Tahun 2016
Hasil Bivariat Analisis Bivariat hubungan tingkat ekonomi
Dukungan Keluarga
Penolong Persalinan Ibu
Total
P Value
dengan penolong persalinan ibu di Puskesmas Non Tenaga Tenaga Kesehatan Kesehatan n % n %
Sambung Makmur Tahun 2016 Hasil analisis bivariat digunakan untuk mencari hubungan antara tingkat ekonomi dengan penolong persalinan pada ibu : Tabel 4 Hubungan tingkat ekonomi dengan penolong persalinan ibu di wilayah kerja Puskesmas Sambung Makmur Tahun 2016 Tingkat Ekonomi
Rendah Tinggi Total
Penolong Persalinan Ibu Non Tenaga Tenaga Kesehatan Kesehatan n % n % 41 50.0 41 50.0 38 54.3 32 45.7 79 52.0 73 48.0
Total
P Value
Lemah Sedang Kuat Total
0 27 52 79
% 100 100 100
% 0.716
47 26 0 73
100 49.1 0.0 48.0
47 53 52 152
%
%
100 0,000 100 100 100
Berdasarkan tabel 5 dapat diketahui bahwa responden dengan penolong persalinan ibu pada non tenaga kesehatan memiliki proporsi lebih kuat sebanyak 52 orang (100%) di bandingkan
n 82 70 152
0.0 50.9 100 52.0
n
responden
dengan
dukungan
keluarga yang sedang sebanyak 27 orang (50,9%)
dan
proporsi
responden
yang
melahirkan di tenaga kesehatan yang lebih kuat Berdasarkan tabel 4 dapat diketahui bahwa responden dengan penolong persalinan ibu bukan pada tenaga kesehatan memiliki proporsi lebih besar pada responden dengan tingkat ekonomi yang rendah sebanyak 41 orang (50,0%) di bandingkan responden dengan tingkat ekonomi yang tinggi sebanyak 38 orang (54,3%). kesehatan
dan tingkat ekonomi pada tenaga rendah
41
orang
(50,0%).
Responden dengan penolong persalinanibu pada tenaga kesehan bersalin proporsi lebih
0 orang (0,0%) pada responden dengan dukungan keluarga yang sedang sebanyak 26 orang (49,1%). Responden dengan penolong persalinan ibu pada tenaga kesehatan proporsi lebih lemah sebanyak 47 orang (100%). Hasil uji di chi-square test di peroleh p = 0,000 dengan α = 0,05 maka p > α, hal ini menunjukan Ha di terima yang berarti t ada hubungan antara penolong persalinan ibu di wilayah kerja Puskesmas Sambung Makmur Tahun 2016.
tinggi 32 orang (45,7%). Hasil uji di chi-square test di peroleh p = 0,716 dengan α = 0,05 maka p > α, hal ini menunjukan Ho di tolak yang berarti tidak ada hubungan antara tingkat ekonomi dengan 144
Dinamika Kesehatan, Vol. 8 No. 1, Juli 2017
Agustina, et. al., Hubungan Tingkat Ekonomi
PEMBAHASAN
hak reproduksinya adalah tingkat pendidikan
Hasil Univariat
perempuan dan taraf ekonomi keluarga.
Tingkat
Ekonomi
tentang
penolong
persalinan Ibu
Dukungan
Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 1
Persalinan Ibu
memberikan
Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 2
gambaran
bahwa
dari
152
Keluarga
tentang
responden didapat tingkat ekonomi responden
memberikan
yang rendah adalah sebanyak 82 orang (53,9%)
responden didapat dukungan keluarga yang
dan tingkat ekonomi tinggi 70 orang (46,1%).
lemah adalah sebanyak 47 orang (30,9%),
Dari lembar pengumpulan data yang di
dukungan
gunakan untuk mengukur tingkat ekonomi
sebanyak 53 (34,9%) dan dukungan keluarga
terhadap penolong persalinan ibu, sebagian
yang kuat adalah sebanyak 52 (34,2%). Dari
besar jumlah responden memiliki tingkat
hasil
ekonomi yang rendah dibandingkan jumlah
mengukur
responden yang memiliki
penolong persalinan ibu, sebagian responden
tingkat ekonomi
gambaran
keluarga
lembar
bahwa
Penolong
yang
sedang
pengumpulan
dukungan
untuk terhadap
masih
penolong persalinan kesehatan ibu dan anak di
menurun dalam lingkungan masyarakat.
dapat dari suami, orang tua dan keluarga.
Dalam teori Sumaryo (2012) faktor yang
Faktor tingkat ekonomi cenderung berpengaruh
mempengaruhi dukungan keluarga, budaya,
terhadap keputusan seseorang untuk memilih
dan adat istiadat. Disimpulkan dukungan
pelayanan kesehatan dalam hal ini keputusan
keluarga adalah sebagai suatu proses hubungan
memilih pertolongan persalinan, faktor tersebut
antara keluarga dengan lingkungan, budaya
antara lain rendahnya pendapatan keluarga, di
adalah sikap hidup yang di pelajari secara turun
mana masyarakat yang tidak mempunyai uang
temurun atau yang diwariskan dari generasi ke
yang cukup untuk mendapatkan pelayanan
generasi selanjutnya sedangkan adat istiadat
yang aman dan berkualitas.
tingkah
Sumaryo,
(2012)
laku
adat
adalah
data
keluarga
152
tinggi. Tingkat ekonomi responden terhadap
Menurut
mempercayai
dari
seseorang
istiadat
dilakukan
turun
terus-
kemiskinan
menerus dilakukan dengan cara tertentu dan
kebodohan dan keterbelakangan menyebabkan
diikuti oleh masyarakat luar dalam waktu yang
perempuan tidak tahu hak-hak reproduksinya
lama.
serta tidak mempunyai posisi tawar dalam pengambilan keputusan. Meskipun hal itu
Penolong Persalinan Ibu
menyangkut keselamatan dan kesejahteraan
Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 3
dirinya sendiri.Jadi kendala yang dihadapi
dapat diketahui bahwa pemilihan penolong
kaum perempuan dalam memperjuangkan hak-
persalinan dari 152 responden adalah yang penolong persalinan ibu pada non tenaga 145
Dinamika Kesehatan, Vol. 8 No. 1, Juli 2017
Agustina, et. al., Hubungan Tingkat Ekonomi
kesehatan sebanyak 79 (52,0%) dan yang
cenderung belum berpengalaman, karena rata-
penolong persalinan ibu sebanyak 73 (48,0%).
rata usia mereka sangat muda, sehingga
Dari hasil wawancara, diketahui sebagian besar
masyarakat kurang percaya terhadap tindakan
responden menjawab memilih bersalin kepada
persalinan yang dilakukan oleh bidan.
non tenaga kesehatan dikarenakan biaya ke
Di
dukun lebih murah di bandingkan dengan
penghasilan merupakan jumlah pendapatan
ketenaga kesehatan, selain itu dukun juga
perbulan yang besarnya dipengaruhi oleh status
memberikan
pekerjaan
pelayanan
bersalin
hingga
tinjau
dari
status
tingkat
seseorang.Besarnya
ekonomi,
penghasilan
membersihkan bekas pakaian persalinan.
berdampak pada daya beli, sehingga pada
Menurut (Syafrudin, 2009), mengatakan bahwa
keluarga
Pelayanan pertolongan persalinan adalah suatu
kemungkinan untuk memberikan perawatan
bentuk pelayanan terhadap persalinan ibu
kesehatan lebih tinggi di bandingkan dengan
melahirkan yang dilakukan oleh penolong
keluarga dengan penghasilan yang lebih rendah
persalinan baik oleh tenaga kesehatan seperti
(Saifuddin, 2005).
dokter dan bidan atau non tenaga kesehatan
Ekonomi dapat diartikan sebagai usaha untuk
seperti dukun.
memproduksi dan distribusi dalam rangka
dengan
meningkatkan Lingkungan
Hasil Bivariat Hubungan
Tingkat
Ekomoni
dengan
penghasilan
kesejahteraan sosial
ekonomi
besar,
hidup. sangat
berpengaruh terhadap tingkah laku seseorang.
Penolong Persalinan Ibu
Keadaan
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa tidak
mencukupi akan mampu menyediakan berbagai
ada hubungan antara tingkat ekonomi dengan
fasilitas yang diperlukan. Bagi keluarga yang
penolong persalinanibu
tidak mampu lebih terjangkau bila melahirkan
di
wilayah
kerja
Puskesmas Sambung Makmur tahun 2016.
ekonomi
keluarga
yang
relatif
dengan bantuan dukun beranak.
Hasil uji ini menunjukan bahwa tingkat ekonomi tidak ada hubungan dalam terjadinya
Hubungan Dukungan Keluarga dengan
penolong
penolong Persalinan Ibu
persalinan,
meskipun
tingkat
ekonomi tinggi namun tetap bersalin ke dukun
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa ada
karena kepercayaan dari turun temurun serta
hubungan yang signifikasi antara dukungan
melihat dari pengalaman keluarga yang lain
keluarga dengan penolongan persalinanibu di
dan kurangnya kesadaran ibu bersalin, tingkat
wilayah kerja Puskesmas Sambung Makmur
kebiasaan dan pengaruh budaya.
tahun 2016.
Hal ini ditegaskan oleh Saifuddin (2005)
Hasil penelitian ini sama dengan dengan
bahwa
sebagian besar masyarakat masih
penelitian yang dilakukan oleh(Yanti, 2007),
menganggap bahwa tenaga medis (paramedis)
menyatakan bahwa terdapat hubungan antara 146
Dinamika Kesehatan, Vol. 8 No. 1, Juli 2017 dukungan
keluarga
dengan
pemanfaatan
pelayanan antenatal. Banyak faktor yang dapat menyebabkan
ibu
hamil
Agustina, et. al., Hubungan Tingkat Ekonomi significant othersuntuk menilai apakah sikap dan perilakunya tepat.
memanfaatkan
pelayanan, salah satunya faktor psikologis,
UCAPAN TERIMAKASIH
dimana dukungan moral dari suami/keluarga
Saya sangat berterimakasih kepada Dinas
memiliki andil yang besar.
Kesehatan Kabupaten Banjar dan Puskesmas
Walaupun pengetahuan ibu baik, sikap yang
Sambung Makmur yang telah memberikan izin
positif, akses pelayanan kesehatan yang mudah
untuk melakukan penelitian.
dijangkau oleh ibu bersalin dan masyarakat lainnya serta informasi yang didapatkan cukup
DAFTAR PUSTAKA
tetapi jika tidak ada dukungan dari keluarga, maka pemanfaatan fasilitas persalinan yang memadai
tidak terwujud sesuai
Sehingga
semua
faktor
harapan.
tersebut
saling
Fadilah, 2007. Faktor Yang Mempengaruhi Tinggi
Angka
Kematian
Ibu.
[online].
mempengaruhi satu sama lainnya. Perbedaan
http://faozangea.blogspot.co.id/2009/
hasil penelitian ini dengan penelitian lainnya,
11/faktor-yang-mempengaruhi.html.
karena perbedaan kondisi, sosial budaya dan
di Akses 27 Mei 2016.
karaktristik masyarakat setempat. Hal ini juga disebabkan
oleh
karena
dukungan
yang
Kementrian Kesehatan RI.2011. Sejak Januari, tercatat
8 angka kematian ibu
diberikan oleh keluarga pada ibu bersalin
hamil.kesehatan.blogspot.co.id/2008
bukan atas kesadaran keluarga itu sendiri tetapi
/07/sejak-januari-tercatat-8-angka-
atas saran dari orang lain seperti dukun,
kematian.html. di Akses 27 Mei
petugas
2016.
kesehatan
(bidan)
dan
orang
berpengaruh dengan keluarga tersebut.
Notoatmodjo. 2010. Ilmu Perilaku Kesehatan.
Dukungan keluarga adalah penilaian, yaitu pemberian umpan balik dan penguatan yang dapat
digunakan
oleh
individu
yang
Jakarta : Rineka Cipta. Riskesdes,
2010.
Kematian
Bayi.[online].
Ibu
dan
http//rosiani90-
bersangkutan sebagai sarana evaluasi diri dan
inerosiani.blogspot.com//2012/01/ke
dorongan untuk maju. Menghargai usaha yang
matian-ibu-dan-bayi.html. di Akses
telah
27 Mei 2016.
dilakukan
individu
dalam
menjaga
kehamilannya dan memberikan kritik yang bersifat
membangun
merupakan
contoh
Saifudin. 2005. Kebidanan Komunitas. EGC. Retrieved
from
dukungan penilaian bagi ibu bersalin. Individu
http://books.google.com. di Akses 27
yang merespon situasi baru ingin mendapat
Mei 2016.
umpan balik dari orang lain terutama dari 147
Dinamika Kesehatan, Vol. 8 No. 1, Juli 2017
Agustina, et. al., Hubungan Tingkat Ekonomi
. 2009. Pemberitahuan Ibu Hamil Untuk Bersalin di Tenaga Kesehatan (BidanSiaga).https://genaalvionita.w ordpress.com/2013/11/12/pemberitah uan-ibu-hamil-untuk-bersalin-ditenaga-kesehatan-bidan-siaga.html.di Akses 27 Mei 2016. .2012. Kematian ibu dan bayi.rosiani 90inerosiani.blogspot.co.id/2012/01/ke matian-ibu-dan-bayi.html. di Akses 27 Mei 2012. Syafrudin. 2009. Survey bersalin kualitas kesehatan ibu hamil dan balita di desa
Teluknaga.
Portal.kopertis3.or.id/handle/123456 789/2177. Sumaryo.
2012.
Jurnal
Mepa
Ekonomi.
Analisis Hubungan Tingkat Upah Tinggi Terhadap Produktivitas di Indonesia.Jurnalmepaekonomi.blogs pot.co.id/2010/05/analisis-hubungantingkat-upah-tinggi.html. Yanti, 2007. Contoh Persalinan Dukun Bayi. [online]..
148