HUBUNGAN SUMBER DAYA ORGANISASI DAN FUNGSI KEPEMIMPINAN DENGAN KINERJA TIM USAHA KESEHATAN GIGI SEKOLAH (UKGS) PUSKESMAS DI KOTA MEDAN TAHUN 2008
SKRIPSI
Oleh :
ALI IMRON 041000141
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2009
Ali Imron : Hubungan Sumber Daya Organisasi Dan Fungsi Kepemimpinan Dengan Kinerja Tim Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) Puskesmas Di Kota Medan Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009
ABSTRAK
Berdasarkan hasil studi SKRT tahun 2004, prevalensi karies gigi sudah mencapai angka 90,05%. Tinggimya prevalensi tersebut dikarenakan belum dapat berjalan dengan optimalnya program Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) di puskesmas-puskesmas. Untuk Kota Medan sendiri, pada tahun 2007 kinerja (cakupan pelayanan) tim UKGS masih dibawah standar, yaitu untuk jumlah SD yang tercakup program UKGS sebesar 85%, cakupan jumlah murid SD yang diperiksa sebesar 61%, cakupan jumlah murid SD yang mendapat perawatan setelah dilakukan pemeriksaan sebesar 17% dan cakupan SD yang melaksanakan sikat gigi massal sebesar 20%. Jenis penelitian ini adalah survei dengan tipe explanatory research yang bertujuan untuk menjelaskan hubungan sumber daya organisasi (meliputi sumber daya manusia, sarana dan peralatan) dan fungsi kepemimpinan dengan kinerja tim UKGS Puskesmas di Kota Medan. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh tim UKGS yaitu sebanyak 18 tim (total sampling). Uji statistik yang digunakan adalah uji statistik non parametrik korelasi tata jenjang Spearman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel yang berhubungan dengan kinerja tim UKGS yaitu sarana dan prasarana (ρ=0,019 dan r=0,544). Variabel yang tidak berhubungan adalah variabel sumber daya manusia (ρ=0,157 dan r=0,348), variabel perencanaan (ρ=0,149 dan r=−0,355) , pengambilan keputusan (ρ=0,857 dan r=0,046) dan pengawasan pegawai (ρ=0,436 dan r=−0,196). Berdasarkan hasil penelitian, disarankan sebaiknya ada koordinasi secara timbal balik antara Dinas Kesehatan, pihak Sekolah dan pihak Puskesmas yang mendukung kegiatan UKGS dalam pembinaan kesehatan peserta didik, serta diharapkan program UKGS tidak hanya sebagai program pengembangan, tetapi dijadikan sebagai program dasar.
Kata Kunci : Sumber Daya Organisasi, Fungsi Kepemimpinan, Program UKGS, Kinerja, Tim UKGS.
Ali Imron : Hubungan Sumber Daya Organisasi Dan Fungsi Kepemimpinan Dengan Kinerja Tim Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) Puskesmas Di Kota Medan Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama
: Ali Imron
Tempat/Tanggal Lahir : Perlanaan/15 April 1986 Jenis Kelamin
: Laki-laki
Agama
: Islam
Anak ke
: 3 dari 4 Bersaudara
Status Perkawinan
: Belum Kawin
Alamat Rumah
: Komp. PT. Inalum Jln. Kiara Payung Blok T12-14B Tanjung Gading Kabupaten Batubara
Riwayat Pendidikan
: 1. Tahun 1992-1998 : SD Negeri 016396 Tanjung Gading 2. Tahun 1998-2001 : SLTP Negeri 2 Tanjung Gading 3. Tahun 2001-2004 : SMU Negeri 1 Tebing Tinggi 4. Tahun 2004-2009 : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara
Ali Imron : Hubungan Sumber Daya Organisasi Dan Fungsi Kepemimpinan Dengan Kinerja Tim Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) Puskesmas Di Kota Medan Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009
KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan karunia-Nyalah penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Sumber Daya Organisasi dan Fungsi Kepemimpinan dengan Kinerja Tim UKGS Puskesmas di Kota Medan Tahun 2008”, guna memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat. Selama penulisan skripsi ini penulis banyak mendapat bimbingan, dukungan dan bantuan dari berbagai pihak secara moril maupun materil, oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada : 1. dr. Ria Masniari Lubis, MSi, selaku Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara (FKM USU). 2. Prof. Dr. Ida Yustina, MSi, selaku Ketua Departemen Administrasi dan Kebijakan Kesehatan sekaligus Dosen Penguji II yang telah banyak memberikan saran, bimbingan dan arahan dalam penulisan skripsi ini. 3. dr. Heldy BZ, MPH, selaku Dosen Pembimbing I sekaligus Ketua Penguji yang telah banyak meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis dalam penulisan skripsi ini. 4. Siti Khadijah Nasution, SKM, MKes, selaku Dosen Pembimbing II dan Dosen Penguji I yang telah memberikan bimbingan dan saran kepada penulis dalam penulisan skripsi ini. 5. dr. Fauzi, SKM, selaku Dosen Penguji III yang telah memberikan masukan kepada penulis dalam perbaikan skripsi ini. Ali Imron : Hubungan Sumber Daya Organisasi Dan Fungsi Kepemimpinan Dengan Kinerja Tim Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) Puskesmas Di Kota Medan Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009
6. Asfriyati SKM, MKes, selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah yang telah memperhatikan penulis selama mengikuti pendidikan di FKM USU. 7. Seluruh Dosen dan staf di FKM USU yang telah memberikan bekal ilmu selama penulis mengikuti pendidikan. 8. Kepala Dinas Kesehatan Kota Medan dan seluruh staf yang telah membantu penelitian penulis. 9. Kepala Puskesmas dan seluruh staf yang telah membantu penelitian penulis. 10. Teristimewa untuk orang tua tercinta, Ayahanda (Suparno) dan Ibunda (Poni) yang telah banyak memberikan dukungan dan do’a kepada penulis selama ini, serta abang (Budi), kakak (Yuli) dan adikku (Azmi). 11. Najmi, orang terdekat yang selalu membantu dan memotivasi penulis. 12. Teman-teman di FKM (Fira, Dita, Fika, Imel, Tina, Nea, Ninit, Bang Telpa, Bang Irfan, Kak Rika, Kak Nelly, Kak Isma, Tya, Adel, Nana dan lain-lain) yang selalu memberi semangat dan bantuan kepada penulis. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah memberikan semangat, dukungan, bantuan dan do’a selama ini. Penulis menyadari masih ada kekurangan dalam penulisan skripsi ini, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak dalam rangka penyempurnaan skripsi ini. Akhir kata penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Medan, Januari 2008 Penulis Ali Imron : Hubungan Sumber Daya Organisasi Dan Fungsi Kepemimpinan Dengan Kinerja Tim Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) Puskesmas Di Kota Medan Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009
ALI IMRON DAFTAR ISI Halaman Abstrak ................................................................................................. Riwayat Hidup ..................................................................................... Kata Pengantar .................................................................................... Daftar Isi .............................................................................................. Daftar Tabel ......................................................................................... Daftar Gambar .................................................................................... BAB I PENDAHULUAN ..................................................................... 1.1. 1.2. 1.3. 1.4.
ii iii iv vi ix xii 1
Latar Belakang ........................................................................ Perumusan Masalahan ........................................................... Tujuan Penelitian.................................................................... Manfaat Penelitian .................................................................
1 8 8 8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.........................................................
9
2.1. Puskesmas.............................................................................. 2.2. Manajemen Puskesmas .......................................................... 2.3. Sumber Daya Organisasi ......................................................... 2.3.1. Sumber Daya Manusia atau Ketenagaan ...................... 1) Kompetensi ............................................................... 2) Pelatihan................................................................... 2.3.2. Sarana dan Prasarana................................................... 2.4. Kepemimpinan ....................................................................... 2.4.1. Perencanaan ................................................................ 2.4.2. Pengawasan ................................................................. 2.4.3. Pengambilan Keputusan............................................... 2.5. Penampilan Kerja ...................................................................
9 11 13 14 15 18 18 19 21 21 22 22
2.5.1. Pengertian Penampilan Kerja ................................ 2.5.2. Teori-teori tentang penampilan kerja atau kinerja .
22 23
2.6. Penilaian Kinerja..................................................................... 2.7. Kinerja Tim UKGS.................................................................... 2.8. UKGS ...................................................................................... 2.8.1. Pengertian UKGS........................................................... 2.8.2. Sejarah UKGS ................................................................ 2.8.3. Pentahapan Program UKGS ........................................... 1. Paket Minimal UKS yaitu UKGS Tahap I ..................... 2. Paket standard UKS yaitu UKGS Tahap II ...................
25 26 28 28 28 29 29 29
Ali Imron : Hubungan Sumber Daya Organisasi Dan Fungsi Kepemimpinan Dengan Kinerja Tim Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) Puskesmas Di Kota Medan Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009
3. Paket Optimal UKS yaitu UKGS Tahap III ....................
30
2.8.4. Cakupan Pelaksanaan Program UKGS ................... 2.8.5. Petugas UKGS....................................................... 1. Dokter gigi ......................................................... 2. Perawat gigi ....................................................... 3. Petugas UKS ......................................................
31 32 32 32 32
2.9. Kerangka Konsep .................................................................... 2.10. Hipotesis Penelitian ................................................................
33 34
BAB III METODE PENELITIAN ...................................................... 3.1. Jenis Penelitian ................................................................ 3.2. Lokasi Penelitian ............................................................. 3.3. Populasi dan Sampel ........................................................ 3.4. Metode Pungumpulan Data .............................................. 3.5. Definisi Operasional ......................................................... 3.5.1. Variabel Bebas ........................................................ 1. Sumber Daya Organisasi ..................................... 2. Fungsi Kepemimpinan ........................................ 3.5.2. Variabel Terikat ...................................................... 3.6. Aspek Pengukuran ............................................................ 3.6.1. Variabel Bebas ........................................................ 3.6.2. Variabel Terikat ...................................................... 3.7. Teknik Analisa Data .........................................................
35 35 35 35 35 36 36 36 39 41 43 43 43 44
BAB IV HASIL PENELITIAN ........................................................... 4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian.................................. 4.1.1. Letak Geografis ...................................................... 4.1.2. Tenaga Kesehatan ................................................... 4.1.3. Tim UKGS ............................................................. 4.2. Deskripsi Variabel Bebas .................................................. 4.2.1. Sumber Daya Organisasi ......................................... 1. Sumber Daya Manusia ........................................ 2. Sarana dan Prasarana .......................................... 4.2.2. Fungsi Kepemimpinan ............................................ 1. Perencanaan ....................................................... 2. Pengambilan Keputusan ..................................... 3. Pengawasan Pegawai .......................................... 4.3. Deskripsi Variabel Terikat ................................................. 4.4. Tabulasi Silang Antara Sumber Daya Organisasi dan Fungsi Kepemimpinan dengan Kinerja Tim UKGS Puskesmas di Kota Medan....................................................................... 4.5. Hasil Uji Statistik ..............................................................
45 45 45 46 47 48 48 48 58 62 62 65 67 71
74 76
Ali Imron : Hubungan Sumber Daya Organisasi Dan Fungsi Kepemimpinan Dengan Kinerja Tim Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) Puskesmas Di Kota Medan Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009
BAB V PEMBAHASAN ...................................................................... 5.1. Variabel yang Berhubungan dengan Kinerja Tim UKGS Puskesmas di Kota Medan ................................................. 5.1.1. Sumber Daya Organisasi .......................................... 1. Sarana dan Prasarana ............................................ 5.2. Variabel yang Tidak Berhubungan dengan Kinerja Tim UKGS Puskesmas di Kota Medan ..................................... 5.2.1. Sumber Daya Organisasi .......................................... 1. Sumber Daya Manusia .......................................... 5.2.2. Fungsi Kepemimpinan ............................................. 1. Perencanaan ......................................................... 2. Pengambilan Keputusan ....................................... 3. Pengawasan Pegawai ............................................
78
79 79 79 80 80 81 82
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN............................................... 6.1. Kesimpulan ....................................................................... 6.2. Saran .................................................................................
84 84 85
78 78 78
DAFTAR PUSTAKA KUESIONER LAMPIRAN
Ali Imron : Hubungan Sumber Daya Organisasi Dan Fungsi Kepemimpinan Dengan Kinerja Tim Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) Puskesmas Di Kota Medan Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009
DAFTAR TABEL Halaman Tabel 1.1. Cakupan Kegiatan Program UKGS di Puskesmas yang terdapat di Kota Medan Tahun 2007 ....................................................
7
Tabel 3.1. Aspek Pengukuran Variabel Bebas ........................................
43
Tabel 3.2. Aspek Pengukuran Variabel Terikat ......................................
43
Tabel 3.3. Panduan Interpretasi Hasil Uji Hipotesis Berdasarkan Kekuatan Korelasi (r), Nilai ρ, serta Arah Korelasi ................................
44
Tabel 4.1. Distribusi Tenaga Kesehatan di Puskesmas Kota Medan tahun 2007.......................................................................................
47
Tabel 4.2. Distribusi Ketenagaan Tim UKGS Puskesmas di Kota Medan Tahun 2007 ..........................................................................
47
Tabel 4.3. Distribusi Petugas UKGS Berdasarkan Pengetahuan Tentang Pelaksanaan Program UKGS di Puskesmas Kota Medan Tahun 2008.......................................................................................
49
Tabel 4.4. Distribusi Petugas UKGS Berdasarkan Kategori Pengetahuan Tentang Pelaksanaan Program UKGS di Puskesmas Kota Medan Tahun 2008 ............................................................................
50
Tabel 4.5. Distribusi Tim UKGS Berdasarkan Pengetahuan Tentang Pelaksanaan Program UKGS di Puskesmas Kota Medan Tahun 2008.......................................................................................
54
Tabel 4.6. Distribusi Tim UKGS Berdasarkan Keterampilan dalam Pelaksanaan Program UKGS di Puskesmas Kota Medan Tahun 2008.......................................................................................
56
Tabel 4.7. Distribusi Tim UKGS Berdasarkan Kategori Pelatihan di Puskesmas Kota Medan Tahun 2008 ......................................
57
Tabel 4.8. Distribusi Tim UKGS Berdasarkan Sumber Daya Manusia di Puskesmas Kota Medan Tahun 2008 ......................................
57
Tabel 4.9. Distribusi Sumber Daya Manusia Tim UKGS pada Masing-Masing Puskesmas di Kota Medan Tahun 2008 ..................................
57
Ali Imron : Hubungan Sumber Daya Organisasi Dan Fungsi Kepemimpinan Dengan Kinerja Tim Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) Puskesmas Di Kota Medan Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009
Tabel 4.10. Distribusi Tim UKGS Berdasarkan Ketersediaan Sarana dan Prasarana dalam Pelaksanaan Program UKGS di Puskesmas Kota Medan Tahun 2008 ..............................................................
60
Tabel 4.11. Distribusi Tim UKGS Berdasarkan Kategori Sarana dan Prasarana di Puskesmas Kota Medan Tahun 2008 ................
61
Tabel 4.12. Distribusi Sarana dan Prasarana Tim UKGS pada Masing-Masing Puskesmas di Kota Medan Tahun 2008 ................................
61
Tabel 4.13. Distribusi Keterlibatan Pimpinan Dalam Fungsi Perencanaan Tim UKGS di Puskesmas Kota Medan tahun 2008......................
63
Tabel 4.14. Distribusi Tim UKGS Berdasarkan Kategori Keterlibatan Pimpinan Dalam Fungsi Perencanaan Tim UKGS di Puskesmas Kota Medan tahun 2008 .......................................................
64
Tabel 4.15. Distribusi Fungsi Perencanaan pada Masing-Masing Puskesmas di Kota Medan Tahun 2008..................................................
64
Tabel 4.16. Distribusi Keterlibatan Pimpinan Dalam Fungsi Pengambilan Keputusan Tim UKGS di Puskesmas Kota Medan tahun 2008
66
Tabel 4.17. Distribusi Tim UKGS Berdasarkan Kategori Keterlibatan Pimpinan Dalam Fungsi Pengambilan Keputusan Tim UKGS di Puskesmas Kota Medan tahun 2008 .....................................
66
Tabel 4.18. Distribusi Fungsi Pengambilan Keputusan pada Masing-Masing Puskesmas di Kota Medan Tahun 2008 ................................
67
Tabel 4.19. Distribusi Keterlibatan Pimpinan Dalam Fungsi Pengawasan Pegawai Tim UKGS di Puskesmas Kota Medan tahun 2008
69
Tabel 4.20. Distribusi Tim UKGS Berdasarkan Kategori Keterlibatan Pimpinan Dalam Fungsi Pengawasan Pegawai Tim UKGS di Puskesmas Kota Medan tahun 2008 .....................................
70
Tabel 4.21. Distribusi Fungsi Pengawasan Pegawai pada Masing-Masing Puskesmas di Kota Medan Tahun 2008 ................................
70
Tabel 4.22. Cakupan Kegiatan Program UKGS di Puskesmas yang terdapat di Kota Medan Tahun 2008......................................................
71
Ali Imron : Hubungan Sumber Daya Organisasi Dan Fungsi Kepemimpinan Dengan Kinerja Tim Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) Puskesmas Di Kota Medan Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009
Tabel 4.23. Distribusi Kinerja Tim UKGS Berdasarkan Hasil Cakupan Kegiatan Program UKGS di Puskesmas Kota Medan tahun 2008
72
Tabel 4.24. Distribusi Kinerja Tim UKGS Puskesmas di Kota Medan tahun 2008 ....................................................................................
73
Tabel 4.25. Distribusi Kinerja Tim UKGS pada Masing-Masing Puskesmas di Kota Medan Tahun 2008......................................................
73
Tabel 4.26. Distribusi Tabel Silang Antara Variabel Sumber Daya Manusia dengan Kinerja Tim UKGS Puskesmas di Kota Medan Tahun 2008 ....................................................................................
74
Tabel 4.27. Distribusi Tabel Silang Antara Variabel Sarana dan Prasarana dengan Kinerja Tim UKGS Puskesmas di Kota Medan Tahun 2008 ....................................................................................
75
Tabel 4.28. Distribusi Tabel Silang Antara Variabel Perencanaan dengan Kinerja Tim UKGS Puskesmas di Kota Medan Tahun 2008
75
Tabel 4.29. Distribusi Tabel Silang Antara Variabel Pengambilan Keputusan dengan Kinerja Tim UKGS Puskesmas di Kota Medan Tahun 2008 ....................................................................................
76
Tabel 4.30. Distribusi Tabel Silang Antara Variabel Pengawasan Pegawai dengan Kinerja Tim UKGS Puskesmas di Kota Medan Tahun 2008 ....................................................................................
76
Tabel 4.31. Hasil Uji Statistik Non Parametrik Korelasi Tata Jenjang Spearman Hubungan Sumber Daya Organisasi (meliputi Sumber Daya Manusia, Sarana dan Peralatan) dan Fungsi Kepemimpinan dengan Kinerja Tim UKGS Puskesmas di Kota Medan tahun 2008 ....................................................................................
77
Ali Imron : Hubungan Sumber Daya Organisasi Dan Fungsi Kepemimpinan Dengan Kinerja Tim Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) Puskesmas Di Kota Medan Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009
DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 2.1. Diagram Skematis Teori Perilaku dan Kinerja dari Gibson ...............................................................................
23
Gambar 2.2. Diagram Skematis Manajemen dan Evaluasi Kinerja dari Simanjuntak.......................................................................
24
Gambar 2.3. Kerangka Konsep Penelitian ..............................................
33
Ali Imron : Hubungan Sumber Daya Organisasi Dan Fungsi Kepemimpinan Dengan Kinerja Tim Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) Puskesmas Di Kota Medan Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan kesehatan adalah bagian dari pembangunan nasional yang bertujuan meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Pembangunan kesehatan tersebut merupakan upaya seluruh potensi Bangsa Indonesia, baik masyarakat, swasta maupun pemerintah (Depkes RI, 2004). Upaya perbaikan dalam bidang kesehatan masyarakat salah satunya dilaksanakan melalui program upaya kesehatan yang memiliki tujuan umum untuk meningkatkan pemerataan dan mutu upaya kesehatan yang berhasil guna dan berdayaguna serta terjangkau oleh segenap anggota masyarakat. Sementara itu, salah satu tujuan khususnya adalah menurunkan angka kesakitan, kematian dan kecacatan dari penyakit menular dan penyakit tidak menular termasuk kesehatan gigi (Depkes RI, 2000). Salah satu tujuan yang ingin dicapai pemerintah untuk terwujudnya Indonesia Sehat 2010 adalah tercapainya derajat kesehatan gigi dan mulut yang optimal bagi masyarakat melalui program upaya kesehatan gigi dan mulut di Puskesmas (Depkes RI, 2000). Upaya kesehatan gigi dan mulut di Puskesmas merupakan upaya yang bersifat menyeluruh, terpadu, yang paling dekat dengan masyarakat dan meliputi upaya peningkatan, pencegahan, penyembuhan dan pemulihan (Depkes RI, 2000).
Ali Imron : Hubungan Sumber Daya Organisasi Dan Fungsi Kepemimpinan Dengan Kinerja Tim Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) Puskesmas Di Kota Medan Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009
Upaya kesehatan gigi dan mulut di Puskesmas, selain memberikan Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut pada masyarakat/keluarga dan pada penderita/pengunjung Puskesmas, juga berkegiatan memberi Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut pada anak usia sekolah yang secara garis besar dilaksanakan di luar lingkungan sekolah dan di dalam lingkungan sekolah. Salah satu Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut yang dilaksanakan di dalam lingkungan sekolah adalah program Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) yang bertujuan untuk menurunkan insiden dan prevalensi penyakit gigi dan mulut bagi anak sekolah (Depkes RI, 2000). Berdasarkan ketentuan Depkes RI (1996), diketahui bahwa UKGS dilaksanakan secara terpadu dengan program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS). UKGS dilaksanakan secara berkesinambungan melalui kegiatan UKS yang terdiri dari Paket Minimal UKGS Tahap I, Paket Standar UKGS Tahap II dan Paket Optimal UKGS Tahap III. Kegiatan UKGS dalam pelaksanaannya diarahkan kepada penanaman kebiasaan pelihara diri sejak dini, agar murid mempunyai pengetahuan, kesadaran dan kemampuan dalam mencegah terjadinya penyakit gigi dan mulut serta dapat mengambil tindakan yang tepat untuk mencari pengobatan yang memadai sehingga tercapai derajat kesehatan gigi dan mulut yang optimal (Depkes RI, 1995). Untuk menilai cakupan pelayanan UKGS, Depkes RI (1996 dan 2000) menetapkan variabel yang dinilai antara lain: 1) Cakupan sekolah yang melaksanakan sikat gigi massal sebesar 80%, 2) Cakupan SD yang mendapatkan perawatan medik gigi dasar atas dasar permintaan sebesar 50%, 3) Cakupan SD yang mendapatkan Ali Imron : Hubungan Sumber Daya Organisasi Dan Fungsi Kepemimpinan Dengan Kinerja Tim Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) Puskesmas Di Kota Medan Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009
perawatan medik gigi dasar atas dasar kebutuhan sebesar 30%, 4) Cakupan SD yang mendapatkan penyuluhan kesehatan gigi dan mulut sebesar 100%, 5) Frekuensi pembinaan petugas UKGS ke SD minimal 2 kali setahun, 6) Murid SD yang mendapatkan pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut minimal 75%, 7) Murid SD yang mendapatkan perawatan medik gigi dasar dari seluruh murid yang memerlukan perawatan lanjutan sebesar 80%. Penilaian tersebut dapat dilihat pada laporan bulanan, SP2TP, profil Puskesmas dan laporan stratifikasi berupa penilaian prestasi Puskesmas yang berfungsi untuk memperbaiki dan meningkatkan fungsi manajemen Puskesmas. Pelaksanaan UKGS di Puskesmas dilaksanakan dalam bentuk tim UKGS yang terdiri dari (Depkes RI, 1996): 1.
Dokter gigi yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan program UKGS di Puskesmas.
2.
Perawat gigi yang bertugas sebagai pelaksana kegiatan program UKGS.
3.
Petugas UKGS bertugas membantu dokter gigi dan perawat gigi dalam pelaksanaan kegiatan UKGS UKGS yang dilaksanakan pemerintah sejak tahun 1951 ini merupakan suatu
kegiatan yang relevan dalam pelaksanaan penanggulangan penyakit gigi dan mulut, namun kenyataannya di dalam pelaksanaan serta hasil yang didapat masih jauh dari yang diharapkan (Depkes RI, 2003). Berdasarkan hasil studi morbiditas Survey Kesehatan Rumah Tangga (SKRT), prevalensi karies gigi terus meningkat dari tahun ke tahun. Pada (SKRT) Ali Imron : Hubungan Sumber Daya Organisasi Dan Fungsi Kepemimpinan Dengan Kinerja Tim Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) Puskesmas Di Kota Medan Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009
2001 dari 10 kelompok penyakit terbanyak yang dikeluhkan masyarakat, penyakit gigi dan mulut menduduki urutan pertama (60%) dengan kecenderungan yang semakin meningkat, di mana 52,3% penduduk usia 10 tahun ke atas mengalami karies gigi yang belum ditangani. (Depkes RI, 2001). Pada 2004, hasil studi SKRT menunjukkan karies masih merupakan masalah dalam kesehatan gigi dan mulut di Indonesia dengan prevalensi yang lebih tinggi dari tahun sebelumnya yaitu sebesar 90,05%. Ini bukan angka yang dapat diabaikan mengingat telah terbukti bahwa penyakit gigi dan mulut dapat memengaruhi produktivitas suatu masyarakat secara bermakna. Hasil Surkesnas (Survei Kesehatan Nasional) tahun 1998, 62,4% penduduk di Indonesia merasa terganggu produktivitas kerja/sekolah karena sakit gigi selama rata-rata 3,86 hari, di mana secara umum penyakit gigi yang dikeluhkan masyarakat adalah karies gigi dan penyakit gusi. Selain itu, penyakit gigi dan mulut dapat mengakibatkan penyakit yang lebih berbahaya di organ tubuh lain, seperti penyakit jantung dan stroke serta juga dapat menyebabkan kelahiran prematur (Depkes RI, 2004). Berdasarkan Profil Kesehatan Gigi dan Mulut Indonesia tahun 2003, cakupan kegiatan UKGS juga belum mencapai hasil yang diharapkan, untuk pelaksanaan sikat gigi massal pencapaian sebesar 58,15%, Sekolah Dasar (SD) yang mendapatkan perawatan medik gigi dasar atas dasar permintaan sebesar 43,49%, SD yang mendapatkan perawatan medik gigi dasar atas dasar kebutuhan sebesar 19,58%, dan murid SD yang mendapat perawatan lanjutan setelah pemeriksaan yaitu sebesar 68,12% (Depkes RI, 2004). Ali Imron : Hubungan Sumber Daya Organisasi Dan Fungsi Kepemimpinan Dengan Kinerja Tim Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) Puskesmas Di Kota Medan Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009
Salah satu kendala belum berjalan dengan optimalnya program UKGS disebabkan Sumber Daya Manusia (SDM) berupa tenaga kesehatan atau tenaga terlatih termasuk guru UKS dan dokter kecil belum bekerja dengan maksimal, sehingga kegiatan program UKGS tidak dilaksanakan sesuai dengan pedoman yang ada. Selain itu, motivasi untuk melaksanakan kegiatan juga sangat dibutuhkan karena motivasi dapat meningkatkan dan menurunkan produktivitas kerja sehingga akan memengaruhi hasil yang diharapkan. Menurut Handoko (1997), motivasi merupakan keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong keinginan untuk melakukan kegiatan tertentu dalam mencapai tujuan. Sementara menurut Husen (2002) fungsi kepemimpinan yang baik sangat dibutuhkan untuk mencapai kinerja (Out Come) sesuai dengan yang diharapkan. Berdasarkan hasil penelitian Tetty (2002), pengetahuan, keterampilan dan motivasi memengaruhi produktivitas dan kinerja staf di ruang rekam medik dalam pelaksanaan Sistem Informasi Manajemen di RSU H. Adam Malik Medan. Produktivitas kerja dan kinerja staf juga dapat memengaruhi hasil kerja sehingga akan berpengaruh terhadap tujuan yang telah ditetapkan. Pada penelitian Niar (2002), menunjukkan bahwa kemampuan dan motivasi petugas UKS dapat memengaruhi jumlah cakupan UKS di Kabupaten Simalungun, dan dari penelitian Husen (2002) menunjukkan kalau fungsi kepemimpinan berpengaruh terhadap produktivitas kerja pegawai program imunisasi di Puskesmas Padang Bulan. Pada penelitian Romauli
Ali Imron : Hubungan Sumber Daya Organisasi Dan Fungsi Kepemimpinan Dengan Kinerja Tim Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) Puskesmas Di Kota Medan Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009
(2006), ada hubungan antara sumber daya organisasi dengan produktivitas petugas klinik sanitasi di puskesmas Kota Binjai. Pelaksanaan kegiatan program UKGS di Kota Medan tahun 2006, belum semuanya terlaksana, berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Medan, hanya 18 Puskesmas yang melaksanakan program UKGS (promotif dan preventif) dari 34 Puskesmas yang terdapat di kota Medan yaitu: Puskesmas Teladan, Puskesmas Pasar Merah, Puskesmas Kota Matsum, Puskesmas Sukarame, Puskesmas Petisah, Puskesmas Rantang, Puskesmas Polonia, Puskesmas Medan Denai, Puskesmas Tegal Sari, Puskesmas Mandala, Puskesmas Pekan Labuhan, Puskesmas Martubung, Puskesmas Amplas, Puskesmas Belawan, Puskesmas Medan Deli, Puskesmas Titi Papan, Puskesmas Desa Terjun dan Puskesmas Helvetia, di mana cakupan murid SD yang mendapatkan perawatan ada sebesar 16% dari 21% murid SD yang perlu perawatan dari hasil pemeriksaan Puskesmas di Kota Medan yang melaksanakan program UKGS. Puskesmas yang lainnya tidak melaksanakan dikarenakan program UKGS bukan merupakan program wajib yang harus ada dilaksanakan di masing-masing Puskesmas, melainkan hanya merupakan program pengembangan. (Profil Kesehatan Kota Medan, 2006). Di tahun 2007, cakupan program UKGS di ke-18 Puskesmas yang melaksanakan program UKGS di tahun sebelumnya ternyata masih di bawah standar yang harus dicapai, untuk jumlah SD yang tercakup program UKGS masih 85% di mana standar yang harus dicapai sebesar 100%, untuk cakupan jumlah murid SD yang diperiksa masih sebesar 61% di mana standar yang harus dicapai sebesar 75%, Ali Imron : Hubungan Sumber Daya Organisasi Dan Fungsi Kepemimpinan Dengan Kinerja Tim Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) Puskesmas Di Kota Medan Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009
cakupan jumlah murid SD yang mendapat perawatan setelah dilakukan pemeriksaan hanya sebesar 19% di mana standar yang harus dicapai sebesar 80% dan cakupan SD yang melaksanakan sikat gigi massal ada sebesar 20% di mana standar yang harus dicapai sebesar 80%. Untuk jelasnya dapat dilihat pada Tabel 1.1. berikut ini:
Tabel 1.1 Cakupan Kegiatan Program UKGS di Puskesmas yang terdapat di Kota Medan Tahun 2007 UKGS (PROMOTIF+PREVENTIF) NO
PUSKESMAS
Jumlah Jumlah Murid SD diperiksa
%
Jumlah % SD tercakup Perlu mendapat mendapat Total SD UKGS perawatan perawatan perawatan 410 215 52 30 30
Sikat gigi massal SD 100 18 %
%
1
Petisah
11023
11023
100
2
Rantang
578
225
39
63
26
41
3
3
100
1
33
3
Polonia
3528
2512
71
22
10
45
10
10
100
1
10
4
Helvetia
5482
315
6
162
37
23
28
24
86
3
13
5
Medan Deli
6416
425
7
244
0
0
35
10
29
3
30
Titi Papan
4984
324
7
147
48
33
18
13
72
2
15
3400
150
4
99
10
10
10
10
100
1
10
2600
161
6
100
18
18
6
6
100
1
17
2528
756
30
98
10
10
8
8
100
2
25
5676
5676
100
213
15
7
22
22
100
3
14
11814
8232
70
831
332
40
33
25
76
3
12
5045
5045
100
4540
454
10
15
15
100
1
7
Teladan
6888
6888
100
100
43
43
15
15
100
3
20
Sukarame
6250
3518
56
214
24
11
20
17
85
1
6
4719
2751
58
422
257
61
11
11
100
2
18
2266
2266
100
171
14
8
11
11
100
1
9
1170
1170
100
64
64
100
6
6
100
2
33
Mandala
5795
3271
56
481
22
5
19
19
100
2
11
Jumlah
90162
54708
61
8381
1599
19
300
255
85
50
20
6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
Pekan Labuhan Martubung Desa Terjun Belawan Amplas Pasar Merah
Kota Matsum Medan Denai Tegal Sari
60
Sumber: Bagian UKS Puskesmas di Kota Medan tahun 2007 Berdasarkan uraian tersebut di atas, dapat diasumsikan dari beberapa hal yang memengaruhi rendahnya cakupan UKGS, yaitu: sumber daya organisasi yang meliputi sumber daya manusia, sarana dan peralatan, serta fungsi kepemimpinan. Ali Imron : Hubungan Sumber Daya Organisasi Dan Fungsi Kepemimpinan Dengan Kinerja Tim Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) Puskesmas Di Kota Medan Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009
Atas dasar inilah peneliti tertarik untuk mengetahui pengaruh Sumber Daya Organisasi dan Fungsi Kepemimpinan terhadap Kinerja Tim UKGS Puskesmas di Kota Medan tahun 2008. 1.2. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas maka perumusan masalah penelitian ini adalah bagaimana hubungan sumber daya organisasi (meliputi sumber daya manusia, sarana dan prasarana) dan fungsi kepemimpinan (meliputi; perencanaan, pengambilan keputusan dan pengawasan pegawai) dengan kinerja tim UKGS Puskesmas di Kota Medan tahun 2008. 1.3. Tujuan Penelitian Untuk menjelaskan hubungan sumber daya organisasi (meliputi; sumber daya manusia, sarana dan prasarana) dan fungsi kepemimpinan (meliputi; perencanaan, pengambilan keputusan dan pengawasan pegawai) dengan kinerja tim UKGS Puskesmas di Kota Medan tahun 2008. 1.4. Manfaat Penelitian 1.
Sebagai bahan masukan kepada pemegang program kesehatan gigi dan mulut untuk evaluasi keberhasilan program kesehatan gigi dan mulut di tingkat Puskesmas dan Dinas Kesehatan Kota, khususnya bagi tenaga kesehatan atau petugas UKGS tentang pelaksanaan program UKGS.
2.
Bagi peneliti lain berguna sebagai bahan masukan atau tambahan dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan menyelesaikan penelitian selanjutnya.
Ali Imron : Hubungan Sumber Daya Organisasi Dan Fungsi Kepemimpinan Dengan Kinerja Tim Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) Puskesmas Di Kota Medan Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Puskesmas Puskesmas adalah suatu kesatuan organisasi kesehatan fungsional yang merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat, yang juga membangun peran serta masyarakat, di samping memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok. Dengan kta lain Puskesmas mempunyai wewenang dan tanggung jawab atas pemeliharaan kesehatan masyarakat dalam wilayah kerjanya (Depkes RI, 2000). Wilayah kerja Puskesmas meliputi satu kecamatan atau sebagian dari kecamatan. Faktor kepadatan penduduk, luas daerah, keadaan geografis dan keadaan infrastruktur lainnya merupakan bahan pertimbangan dalam menentukan wilayah kerja Puskesmas. Puskesmas merupakan perangkat Pemerintah Daerah Kabupaten/ Kota, sehingga pembagian wilayah kerja Puskesmas ditetapkan oleh Bupati/ Walikota, dengan saran teknis dari Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota yang telah disetujui oleh Kepala Dinas Kesehatan Propinsi (Depkes RI, 2000). Visi Pembangunan Kesehatan melalui Puskesmas adalah tercapainya Kecamatan Sehat 2010 (Pedoman Penyelenggaraan Puskesmas di Era Desentralisasi). Ali Imron : Hubungan Sumber Daya Organisasi Dan Fungsi Kepemimpinan Dengan Kinerja Tim Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) Puskesmas Di Kota Medan Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009
Kecamatan Sehat 2010 merupakan gambaran masyarakat kecamatan masa depan yang ingin dicapai melalui pembangunan kesehatan ditandai penduduk yang hidup dalam lingkungan dan dengan perilaku hidup sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata serta memiliki
derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. Namun demikian perumusan Visi disesuaikan dengan keadaan setempat dan diserahkan kepada masing-masing Puskesmas (Depkes RI, 1999). Dalam mewujudkan Visi Kecamatan Sehat 2010, Puskesmas memiliki 3 Misi yaitu; 1. Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan, di mana Puskesmas harus mampu membantu menggerakkan pembangunan yang diselenggarakan ditingkat kecamatan agar dalam pelaksanaannya mengacu, berorientasi serta dilandasi oleh kesehatan sebagai faktor pertimbangan utama. 2. Memberdayakan masyarakat dan keluarga dalam pembangunan kesehatan. Pemberdayaan masyarakat dalam bidang kesehatan adalah segala upaya fasilitas yang bersifat tidak instruksi guna pengetahuan dan kemampuan masyarakat agar mampu mengidentifikasi masalah kesehatan, merencanakan dan melakukan penyelesaian dengan memanfaatkan berbagai potensi setempat termasuk sumber pembiayaan dan fasilitas yang ada, baik dari instansi lintas sektoral maupun dari Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM). 3. Memberikan pelayanan kesehatan tingkat pertama yang bermutu.
Ali Imron : Hubungan Sumber Daya Organisasi Dan Fungsi Kepemimpinan Dengan Kinerja Tim Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) Puskesmas Di Kota Medan Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009
Upaya pelayanan kesehatan tingkat pertama yang diselenggarakan Puskesmas bersifat holistik, komprehensif, terpadu dan berkesinambungan. Pelayanan kesehatan tingkat pertama meliputi pelayanan kesehatan msyarakat dan pelayanan medik dasar. Pada umumnya pelayanan kesehatan tingkat pertama ini bersifat rawat jalan. Dalam
pelaksanaannya,
Puskesmas
dapat
diberi kewenangan
untuk
menambah misinya dalam mewujudkan Kecamatan Sehat 2010, sesuai dengan kebutuhan pembangunan kesehatan dan sumber potensi yang tersedia di wilayah kecamatan masing-masing (Depkes RI, 1999). Menurut Depkes RI (1991), pelayanan kesehatan yang diberikan di Puskesmas meliputi pelayanan: promotif, kuratif, preventif dan rehabilitatif, ditujukan kepada semua penduduk dan tidak membedakan jenis kelamin dan golongan umur. Puskesmas memiliki 2 jenis upaya kesehatan yaitu; upaya kesehatn wajib dan upaya kesehatan pengembangn. Keenam program kesehatan dasar (wajib) tersebut adalah; (1) Promosi Kesehatan, (2) Kesehatan Lingkungan, (3) Kesehatan Ibu Dan Anak, (4) Perbaikan Gizi, (5) Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit, dan (5) Pengobatan. Sementara
upaya kesehatan pengembangannya adalah; (1) Upaya
Kesehatan Sekolah, (2) Upaya Kesehatan Olah Raga, (3) Upaya Kesehatan Kerja, (4) Upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat, (5) Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut, (6) Upaya Kesehatan Jiwa (7) Upaya Kesehatan Mata, (8) Upaya Kesehatan Usia Lanjut, dan (9) Upaya Pembinaan Pengobatan Tradisional (Depkes RI, 2000). 2.2. Manajemen Puskesmas Ali Imron : Hubungan Sumber Daya Organisasi Dan Fungsi Kepemimpinan Dengan Kinerja Tim Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) Puskesmas Di Kota Medan Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009
Menurut Depkes RI (2000), Puskesmas mempunyai kewenangan dalam pengelolaan program, baik program kesehatan dasar maupun program kesehatan pengembangan. Kewenangan tersebut harus didukung oleh kemampuan manajemen yang baik termasuk sistim informasinya. Manajemen Puskesmas dapat digambarkan sebagai suatu rangkaian kegiatan yang bekerja secara sinergik, sehingga menghasilkan keluaran yang efisien dan efektif dengn menggunakan instrumen manajemen diantaranya: 1. Perencanaan Arah perencanaan adalah mewujudkan Kecamatan Sehat 2010. Dalam perencanaan Puskesmas hendaknya melibatkan masyarakat sejak awal sesuai dengan kondisi kemampuan masyarakat di wilayah kecamatan. Langkah penting dalam penyusunan perencanaan yaitu: (a) Identifikasi kondisi masalah kesehatan masyarakat dan lingkungan serta fasilitas pelayanan kesehatan tentang cakupan dan mutu pelayanan, (b) Identifikasi potensi sumber daya masyarakat dan provider, (c) Menetapkan kegiatan-kegiatan untuk menyelesaikan masalah. 2. Penggerakan pelaksanaan Puskesmas melaksanakan serangkaian kegiatan yang merupakan aktualisasi dari rencana pelaksanaan kegiatan. Puskesmas dianjurkan mengembangkan inovasi dan kreasinya dalam pelaksanaan kegiatan, yang penting dapat mengarah ke tercapainya visi Kecamatan Sehat 2010. Penyelenggaraan penggerakan pelaksanaan Puskesmas melalui instrumen Lokakarya Mini Puskesmas yang terdiri dari: (a) Lokakarya Mini Bulanan adalah alat untuk penggerakan Ali Imron : Hubungan Sumber Daya Organisasi Dan Fungsi Kepemimpinan Dengan Kinerja Tim Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) Puskesmas Di Kota Medan Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009
pelaksanaan kegiatan bulanan dan juga monitoring bulanan kegiatan Puskesmas dengan melibatkan lintas program intern Puskesmas, (b) Lokakarya Mini Tribulan yang dilaksanakan sebagai penggerak pelaksanaan dan monitoring kegiatan Puskesmas dengan melibatkan lintas sektoral, badan penyantun Puskesmas atau badan sejenis dan mitra lain Puskesmas sebagai wujud tanggung jawab Puskesmas perihal kegiatan. 3. Pengendalian, Pengawasan dan Penilaian Untuk terselenggaranya proses pengendalian, pengawasan dan penilaian diperlukan instrumen yang sederhana, yaitu: (a) Pemantauan Wilayah Setempat (PWS), pemantauan dilakukan oleh setiap program Puskesmas yang telah dicapai pada bulan yang lalu pada setiap desa wilayah kerja Puskesmas, (b) Penilaian kinerja Puskemas sebagai pengganti stratifikasi, ruang lingkup meliputi penilaian manajemen Puskesmas, pencapaian hasil cakupan (out put) dan mutu pelayanan (out come) dari kegiatan Puskesmas yang telah ditetapkan di tingkat Kabupaten/ Kota. Hasil kegiatan Puskesmas yang diperhitungkan meliputi kegiatan yang dilaksanakan oleh tenaga-tenaga kesehatan Puskesmas di wilayah kerja Puskesmas, baik kegiatan dalam gedung maupun kegiatan luar gedung. 2.3. Sumber Daya Organisasi Menurut Arbie (1987), pengertian istilah organisasi yang umum dikenal saat ini, pada mulanya berasal dari kata organum yang artinya adalah alat, bagian anggota badan. Dalam literatur-literatur dewasa ini pengertian organisasi yang diberikan para ahli beraneka ragam, semua tergantung dari sudut mana para ahli tersebut Ali Imron : Hubungan Sumber Daya Organisasi Dan Fungsi Kepemimpinan Dengan Kinerja Tim Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) Puskesmas Di Kota Medan Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009
memandangnya. Organisasi dapat merupakan tempat berkumpulnya orang-orang yang mengikat kerja sama untuk mencapai tujuan tertentu dengan mengusahakan timbulnya keharmonisan dalam ikatan kerja sama tersebut. Pengelolaan sumber daya organisasi yang terdapat dalam organisasi meliputi: sumber daya manusia, sarana dan prasarana, dana atau anggaran serta peralatan atau fasilitas pendukung lainnya secara baik dan benar memungkinkan tujuan organisasi dapat tercapai secara optimal (Amrin, 1996). 2.3.1. Sumber Daya Manusia atau Ketenagaan Menurut Malayu (2000), sumber daya manusia merupakan kemampuan yang dimiliki setiap manusia. Sumber daya manusia terdiri dari daya pikir dan daya fisik setiap manusia. Tegasnya kemampuan setiap manusia ditentukan oleh daya pikir dan fisiknya. Sumber daya manusia menjadi unsur pertama dan utama dalam setiap aktivitas yang dilakukan. Peralatan yang andal dan canggih tanpa peran aktif sumber daya manusia tidak berarti apa-apa. Sumber daya manusia adalah kemampuan terpadu dari daya pikir dan daya fisik yang dimiliki individu. Sumber daya manusia harus direncanakan dengan menetapkan tujuan dan pedoman pelaksanaan serta menjadi dasar kontrol, karena tanpa rencana kontrol tidak dapat dilakukan dan tanpa kontrol pelaksanaan rencana baik ataupun salah tidak dapat diketahui (Malayu, 2000). Tujuan perencanaan sumber daya manusia adalah (Malayu, 2000): 1. Menentukan kualitas dan kuantitas karyawan yang akan mengisi semua jabatan. 2. Menjamin tersedianya tenaga kerja masa kini maupun masa depan. Ali Imron : Hubungan Sumber Daya Organisasi Dan Fungsi Kepemimpinan Dengan Kinerja Tim Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) Puskesmas Di Kota Medan Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009
3. Menghindari terjadinya mismanajemen dan tumpang tindih dalam pelaksanaan tugas. 4. Mempermudah koordinasi, integrasi dan sinkronisasi. 5. Menghindari kekurangan dan atau kelebihan karyawan. 6. Menjadi
pedoman
dalam
menetapkan
program
penarikan,
seleksi,
pengembangan, kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan, kedisiplinian dan pemberhentian karyawan. 7. Menjadi pedoman dalam melaksanakan mutasi (vertikal ataupun horizontal) dan pensiun karyawan. 1) Kompetensi Menurut McClelland yang dikutip khaira (2005), kompetensi adalah karakteristik dasar personal yang menjadi faktor penentu sukses tidaknya seseorang mengerjakan suatu pekerjaan atau situasi tertentu. Kompetensi adalah apa yang dibawa oleh seseorang ke dalam pekerjaannya dalam bentuk, jenis dan tingkatan perilaku yang berbeda. Berikut ini adalah contoh dari daftar kompetensi menurut Amstrong yang dikutip oleh Dharma (2005): (a). Pengetahuan kerja, (b). Kesadaran organisasi, (c). Komunikasi, (d). Keahlian interpersonal, (e). Kerjasama tim dan (f) Inisiatif. Kompetensi menunjukkan potensi seseorang untuk melaksanakan tugas atau pekerjaan. Kompetensi berhubungan erat dengan kemampuan fisik dan mental yang dimiliki orang untuk melaksanakan pekerjaan dan bukan ingin dilaksanakan (Gibson, 1996). Ali Imron : Hubungan Sumber Daya Organisasi Dan Fungsi Kepemimpinan Dengan Kinerja Tim Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) Puskesmas Di Kota Medan Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009
Menurut Davis, kompetensi adalah manifestasi dari pengetahuan dan kemahiran (Anoraga, 1995). Lowler dan Foster menyebutkan kompetensi adalah karakteristik seperti intelegensia, manual skill yang merupakan potensial seseorang untuk berbuat dan bersifat relatif stabil (As’ad, 2000).
a. Pengetahuan Pengetahuan adalah merupakan hasil ”tahu”, dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang (overt behavior). Pengetahuan pada hakekatnya merupakan segenap apa yang kita ketahui tentang suatu objek tertentu. Pengetahuan merupakan khasanah kekayaan mental yang secara langsung atau tidak langsung turut memperkaya kehidupan kita Menurut Notoatmodjo (1998). Menurut Notoatmodjo (1998), pengetahuan mempunyai enam tingkatan, yaitu: 1.
Tahu (know) Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya. Termasuk ke dalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali terhadap suatu spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab itu, tahu ini merupakan tingkatan pengetahuan yang paling rendah.
Ali Imron : Hubungan Sumber Daya Organisasi Dan Fungsi Kepemimpinan Dengan Kinerja Tim Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) Puskesmas Di Kota Medan Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009
2.
Memahami (Comprehension) Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterpretasikan materi tersebut secara benar. Orang yang telah paham terhadap objek atau materi harus dapat menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan dan sebagainya sebagai objek yang dipelajari.
3.
Aplikasi (Application) Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi sebenarnya. Aplikasi disini dapat diartikan sebagai aplikasi atau penggunaan hukum-hukum, rumus, metoda, prinsip dan sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain.
4.
Analisis (Analysis) Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek ke dalam komponen-komponen, tetapi masih dalam struktur organisasi tersebut dan masih ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan analisis dapat dilihat dari penggunaan
kata
kerja,
seperti
dapat
menggambarkan,
membedakan,
memisahkan, mengelompokkan dan sebagainya. 5.
Sintesis (Synthesis) Sintesis
menunjuk
kepada
suatu
kemampuan
untuk
meletakkan
atau
menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru. Dengan kata lain, sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru dan formulasi-formulasi yang ada. Ali Imron : Hubungan Sumber Daya Organisasi Dan Fungsi Kepemimpinan Dengan Kinerja Tim Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) Puskesmas Di Kota Medan Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009
6.
Evaluasi (Evaluation) Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian-penilaian itu berdasarkan pada suatu kriteria yang ditentukan sendiri atau menggunakan kriteria-kriteria yang telah ada.
b. Keterampilan (kemahiran) Menurut Reber yang dikutip oleh Hartati (2005), keterampilan adalah kemampuan melakukan pola-pola tingkah laku yang kompleks dan tersusun rapi secara mulus dan sesuai dengan keadaan untuk mencapai hasil tertentu. Keterampilan bukan hanya meliputi gerakan motorik melainkan juga keseluruhan fungsi mental yang bersifat kognitif. 2) Pelatihan Pelatihan merupakan bagian dari suatu proses pendidikan, yang tujuannya untuk meningkatkan kemampuan atau keterampilan khusus seseorang atau kelompok. Sedangkan latihan ialah suatu cara untuk memperoleh keterampilan tertentu (Notoatmodjo, 1998). Pelatihan pada umumnya menekankan kepada kemampuan psikomotor, meskipun didasari pengetahuan dan sikap. Oleh karena itu, orientasinya kepada pelaksanaan tugas serta kemampuan khusus pada sasaran, maka jangka waktu pelatihan itu pada umumnya lebih pendek daripada pendidikan (Notoatmodjo, 1998). Ali Imron : Hubungan Sumber Daya Organisasi Dan Fungsi Kepemimpinan Dengan Kinerja Tim Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) Puskesmas Di Kota Medan Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009
2.3.2. Sarana dan Prasarana Ketersediaan sarana dan prasarana seperti; tersedianya buku panduan ataupun pedoman dalam melakukan kegiatan maupun wawancara dengan pasien. Di samping itu formulir pencatatan kegiatan juga sangat penting, mengingat formulir tersebut mencakup keseluruhan kegiatan pelayanan kesehatan yang dilaksanakan di Puskesmas, tentunya buku petunjuk teknis pengisian dan tata cara pengisiannya juga dibutuhkan (Depkes RI, 1999). Menurut Mursyid (2003), pelaksanaan suatu program selalu membutuhkan berbagai sarana dan prasarana yang mendukung sehingga program tersebut dapat terlaksana sesuai dengan yang telah direncanakan. Dalam standar pelayanan kesehatan di Puskesmas, standar fasilitas dan peralatan adalah tersedianya ruangan, peralatan dan fasilitas lain yang mendukung administrasi dan fungsi teknik pelayanan kesehatan lingkungan sehingga terjamin terselenggaranya pelayanan secara fungsional, profesional dan etis dengan kriteria tersedianya fasilitas yang dapat menjamin semua barang tetap dalam kondisi baik dan dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan peraturan (Depkes RI, 1999). Menurut Timple (1992) menyebutkan bahwa fasilitas kerja berhubungan dengan penampilan kerja, dimana fasilitas diperlukan agar keterampilan petugas bisa dilaksanakan sehingga motivasi petugas meningkat yang akan meningkatkan kinerja petugas. Lebih lanjut, Azwar (1996) menambahkan bahwa sarana/alat merupakan suatu unsur dari organisasi untuk mencapai suatu tujuan. 2.4. Kepemimpinan
Ali Imron : Hubungan Sumber Daya Organisasi Dan Fungsi Kepemimpinan Dengan Kinerja Tim Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) Puskesmas Di Kota Medan Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009
Kepemimpinan adalah suatu seni tentang cara untuk memengaruhi orang lain kemudian mengarahkan keinginan, kemampuan dan kegiatan mereka untuk mencapai tujuan si pemimpin (Syamsi, 1994). Menurut Wijono (1997), mengutip pendapat John D. Milled menyampaikan bahwa ada 4 sifat yang perlu dimiliki oleh setiap pemimpin: 1. Kemampuan melihat perusahaan (atau) organisasi secara keseluruhan. 2. Kemampuan mengambil keputusan-keputusan. 3. Kemampuan melimpahkan atau mendelegasikan wewenang. 4. Kemampuan menanamkan kesetiaan pada perintah. Menurut Syamsi (1994), mengutip pendapat Ki Hajar Dewantara, adapun sifat-sifat kemimpinan adalah sebagai berikut: 1. Ing Ngarso Sungtulodo (memberi tauladan), seorang pemimpin harus memberi contoh disiplin, rajin, giat bekerja korek segala tindakannya. 2. Ing Madya Mangun Karso (ditengah membangun prakarsa) seorang pemimpin harus mampu semangat berswakarsa dan bereaksi kepada orang-orang yang dibimbing, misalnya dalam memecahkan masalah yang dihadapi organisasi, pimpinan memberi kesempatan bawahannya memberi masukan, saran dan pendapatnya. 3. Tut Wuri Handayani (mengikuti dari belakang dengan berwibawa), bahwa seorang pemimpin harus mendorong orang-orang yang dipimpinnya agar berani berjalan di depan dan berani bertanggung jawab, misalnya pemimpin memberi kesempatan sepenuhnya kepada bawahan untuk menyelesaikan Ali Imron : Hubungan Sumber Daya Organisasi Dan Fungsi Kepemimpinan Dengan Kinerja Tim Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) Puskesmas Di Kota Medan Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009
pekerjaan yang ditugaskan kepadanya atau memecahkan sendiri masalah yang dihadapinya dalam unit kerjanya. Pimpinan memantaunya dan mengawasinya agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diharapkan. Menurut Peter yang dikutip Siagian (2002), mengungkapkan ada 5 tugas pokok seorang pemimpin, yaitu: (1) Menetapkan tujuan, (2) Mengorganisasi, (3) memotivasi dan komunikasi, (4) Melakukan evaluasi dan (5) Mengembangkan bawahan termasuk dirinya sendiri.
2.4.1. Perencanaan Pengertian perencanaan menurut Levey dan Looba, seperti yang dikutip Azwar (1996), adalah suatu proses menganalisis dan memahami sistem yang dianut. Merumuskan tujuan umum dan tujuan khusus yang ingin dicapai memperkirakan segala kemampuan yang dimiliki, menguraikan segala kemungkinan yang dapat dilakukan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, menganalisis efektifitas dari berbagai kemungkinan tersebut, menyusun perincian selengkapnya dari kemungkinan yang terpilih, serta mengikatnya dalam suatu pengawasan yang terus-menerus sehingga dapat dicapai hubungan yang optimal antara rencana yang dihasilkan dengan sistem yang dianut. Unsur perencanaan terdiri dari atas perumusan misi, rumusan masalah, rumusan tujuan umum dan tujuan khusus, rumusan kegiatan, asumsi perencanaan,
Ali Imron : Hubungan Sumber Daya Organisasi Dan Fungsi Kepemimpinan Dengan Kinerja Tim Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) Puskesmas Di Kota Medan Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009
strategi pendekatan, kelompok sasaran, waktu, biaya, serta metode penilaian dan kriteria keberhasilan. Proses perencanaan (a) menetapkan proses masalah, mencakup kegiatan pengumpulan data, penyajian data, memilih prioritas, (b) menetapkan prioritas jalan keluar, yang mencakup kegiatan menyusun alternatif jalan keluar, memilih prioritas jalan keluar, melakukan uji lapangan, memperbaiki prioritas jalan keluar, menyusun prioritas jalan keluar. 2.4.2. Pengawasan Pengawasan adalah salah satu fungsi manajemen yang merupakan peroses untuk mengamati terus-menerus pelaksanaan rencana kerja yang sudah disusun, dan mengadakan koreksi terhadap penyimpangan yang terjadi (Wijono, 1997). Pengawasan merupakan kegiatan manajer
yang
mengusahakan agar
pekerjaan-pekerjaan terlaksana sesuai dengan rencana yang ditetapkan dan atau hasil yang dikehendaki. 2.4.3. Pengambilan Keputusan Menurut Wijono (1997), mengambil atau membuat keputusan berarti memilih satu dari sekian banyak alternatif. Misal seorang karyawan memutuskan masuk kantor atau tidak setelah melihat awan tebal pertanda akan turun hujan lebat. Inti dari pengambilan keputusan ialah terletak dalam perumusan berbagai alternatif yang tepat setelah evaluasi mengenai efektivitasnya dalam mencapai tujuan yang dikehendaki pengambil keputusan.
Ali Imron : Hubungan Sumber Daya Organisasi Dan Fungsi Kepemimpinan Dengan Kinerja Tim Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) Puskesmas Di Kota Medan Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009
Membuat keputusan bisa perorangan atau kelompok: di dalam banyak situasi keputusan, tanggung jawab untuk memilih antara alternatif terletak pada perorangan yang mengambil keputusan untuk kepentingannya sendiri atau atas kepentingan organisasi yang diwakilinya. Dalam kesempatan lain keputusan mungkin diambil oleh beberapa orang bersama-sama bertindak sebagai anggota kelompok, seperti anggota suatu panitia atau tim dalam manajemen. 2.5. Penampilan Kerja 2.5.1. Pengertian Penampilan Kerja Penampilan kerja atau kinerja adalah penampilan hasil karya personil baik kuantitas maupun kualitas dalam suatu organisasi. Kinerja dapat merupakan penampilan individu maupun kelompok kerja personil. Penampilan kerja personil tidak terbatas pada personil yang memangku jabatan fungsional maupun struktural, tetapi juga kepada keseluruhan jajaran personil yang ada dalam organisasi (Ilyas, 1999). 2.5.2. Teori-teori tentang penampilan kerja atau kinerja Menurut Gibson yang dikutip oleh Ilyas (1999), untuk mengetahui faktorfaktor yang memengaruhi kinerja personil dilakukan pengkajian terhadap tiga kelompok variabel yaitu: variabel individu, variabel organisasi dan variabel psikologis. Secara skematis ketiga variabel tersebut dapat digambarkan sebagai berikut: VARIABEL INDIVIDU: •Kemampuan dan Keterampilan: −
Mental
PERILAKU INDIVIDU: (apa yang dikerjakan)
PSIKOLOGIS −
Persepsi
−
Sikap
Ali Imron : Hubungan Sumber Daya Organisasi Dan Fungsi Kepemimpinan Dengan Kinerja Tim Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) Puskesmas Di Kota Medan Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009
−
Fisik
KINERJA (hasil yang diharapkan)
• Latar Belakang −
Keluarga
−
Tingkat sosial
−
Pengalaman
• Demografis:
−
Kepribadian
−
Belajar
−
Motivasi
VARIABEL ORGANISASI: −
Sumber daya
−
Kepemimpinan
−
Umur
−
Imbalan
−
Etnis
−
Struktur
−
Jenis kelamin
−
Desain pekerjaan
Gambar 2.1. Diagram Skematis Teori Perilaku dan Kinerja dari Gibson Menurut Simanjuntak (2005), kinerja adalah tingkat pencapaian hasil atas pelaksanaan tugas tertentu. Adapun faktor-faktor yang memengaruhi kinerja personil adalah kompetensi individu, dukungan manajemen, dan dukungan organisasi. Secara skematis faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja personil tersebut dapat dilihat dari Gambar 2.2. sebagai berikut:
KOMPETENSI INDIVIDU:
PERILAKU INDIVIDU:
•Kemampuan dan
(apa yang dikerjakan)
Keterampilan: − Kebugaran fisik
KINERJA (hasil yang diharapkan)
− Kesehatan jiwa
DUKUNGAN MANAJEMEN: −
Hub. Industrial
−
Kepemimpinan
− Pendidikan − Pelatihan
DUKUNGAN ORGANISASI:
− Pengalaman kerja
−
Struktur organisasi
•Motivasi dan etos kerja
−
Teknologi dan peralatan
−
Kondisi kerja
− Bekerja sebagai keterpaksaaan − Bekerja sebagai tantangan dan memberi kepuasan
Gambar 2.2. Diagram Skematis Manajemen dan Evaluasi Kinerja dari Simanjuntak (2005) Ali Imron : Hubungan Sumber Daya Organisasi Dan Fungsi Kepemimpinan Dengan Kinerja Tim Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) Puskesmas Di Kota Medan Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009
Menurut teori Attribute atau Expectancy Theory, dikemukakan oleh Heider yang dikutip As’ad (2000), pendekatan attribusi mengenai kinerja dirumuskan sebagai berikut: K= M × A Keterangan: K= Kinerja, M= Motivasi, A= Ability Konsep ini akhirnya menjadi sangat populer dan seringkali diikuti oleh para ahli-ahli lain, menurut teori ini kinerja adalah interaksi antara motivasi dengan kemampuan dasar. Dengan demikian orang yang tinggi motivasinya tetapi memiliki kemampuan yang rendah akan menghasilkan kinerja yang rendah, begitu pula orang yang berkemampuan dasar tinggi tetapi rendah motivasinya. Motivasi merupakan faktor penting dalam mendorong setiap karyawan untuk bekerja secara produktif, sehingga berdampak pada kinerja karyawan (Siagian, 2002). Teori attribusi di atas dikembangkan lagi oleh Harold Kelley yang menyatakan bahwa ada faktor-faktor penentu bawahan dapat bersifat internal (kemampuan kerja) dan eksternal (pekerjaan dan lingkungan kerja). Agar relatif akurat, Kalley menyarankan agar atasan menggunakan tiga untuk membedakan keduanya yaitu (As’ad, 2000): 1. Consensus (membandingkan kinerja seseorang dengan kinerja rekan sekerjanya yang memiliki tugas dan tanggung jawab sejenis) 2. Distinctiveness (membandingkan kinerja seorang bawahan pada satu tugas dengan tugas yang lain) Ali Imron : Hubungan Sumber Daya Organisasi Dan Fungsi Kepemimpinan Dengan Kinerja Tim Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) Puskesmas Di Kota Medan Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009
3. Consistency (membandingkan kinerja seorang bawahan pada suatu periode tertentu dengan periode yang lain) Atasan akan mempersepsikan kinerja bawahannya dipengaruhi oleh faktorfaktor eksternal apabila ia menemukan tingkat consensus yang tinggi, tingkat distinctiveness yang tinggi dan tingkat consistency yang rendah (As’ad, 2000). Darma (2005) mengatakan bahwa kinerja merupakan hasil yang didapatkan oleh organisasi, kelompok, individu dalam mengelola suatu pekerjaan yang sesuai dengan target, standar dan persyaratan kompetensi yang telah ditentukan. 2.6. Penilaian Kinerja Penilaian kinerja adalah proses menilai hasil kerja personil dalam suatu organisasi melalui instrumen penilaian kerja. Pada hakekatnya penilaian kinerja merupakan evaluasi terhadap penampilan kerja personil dengan membandingkan dengan penampilan baku (Ilyas, 1999). Menurut Gibson (1996), untuk mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi kinerja personil, dilakukanlah pengkajian terhadap teori kinerja. Secara teoritis ada tiga kelompok variabel yang memengaruhi perilaku kinerja dan kinerja yaitu variabel individu, variabel organisasi, variabel psikologis yang memengaruhi kinerja personil. Secara spesifik penilaian prestasi kerja bertujuan untuk: 1.
Mengenali SDM yang perlu dilakukan pembinaan
2.
Menentukan kriteria tingkat pemberian kompensasi
3.
Memperbaiki kualitas pelaksanaan pekerjaan
4.
Bahan perencanaan manajemen program SDM masa datang
Ali Imron : Hubungan Sumber Daya Organisasi Dan Fungsi Kepemimpinan Dengan Kinerja Tim Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) Puskesmas Di Kota Medan Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009
5.
Memperoleh umpan balik atas prestasi personal
2.7. Kinerja tim UKGS Petugas kesehatan yang terlibat dalam program UKGS adalah dokter gigi, perawat gigi dan petugas UKS dengan kata lain pelaksanaan program UKGS di Puskesmas dilaksanakan dalam bentuk tim UKGS. Sehingga hasil dari serangkaian tugas dan fungsi dokter gigi, perawat gigi dan petugas UKS merupakan penilaian kinerja petugas UKGS di Puskesmas. Kinerja petugas UKGS dapat dilihat dari laporan cakupan pelayanan UKGS dapat dilihat dari laporan cakupan pelayanan UKGS yang diberikan kepada sasaran yang telah ditetapkan oleh Depkes. Laporan cakupan pelayanan UKGS ini diperoleh dari laporan SP2TP dan Stratifikasi Puskesmas (Depkes RI, 1999). Cakupan dapat diukur bila target atau sasaran program UKGS ada, sasaran dari program UKGS salah satunya adalah murid SD. Adapun target sasaran yang telah ditetapkan Depkes RI (1996), adalah: 1.
100% SD mendapatkan pendidikan/penyuluhan kesehatan gigi dan mulut sesuai dengan kurikulum Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, ini berarti bahwa SD yang tercakup di wilayah kerja Puskesmas harus 100%
2.
Minimal 80% SD melaksanakan sikat gigi massal
3.
Minimal 50% SD mendapatkan pelayanan medik gigi dasar atas dasar permintaan
4.
Minimal 30% SD mendapatkan pelayanan medik gigi dasar atas dasar kebutuhan
5.
Dalam ketentuan Depkes RI tahun 2000 juga dijelaskan bahwa:
Ali Imron : Hubungan Sumber Daya Organisasi Dan Fungsi Kepemimpinan Dengan Kinerja Tim Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) Puskesmas Di Kota Medan Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009
6.
Frekuensi pembinaan petugas UKGS ke SD minimal 2 kali pertahun
7.
Minimal 75% murid SD mendapatkan pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut
8.
Minimal 80% murid SD mendapatkan perawatan medik gigi dasar, dari seluruh murid SD yang telah terjaring untuk mendapatkan perawatan lanjutan (Depkes RI, 2000). Adapun penilaian kinerja tim UKGS adalah sebagai berikut (Depkes RI,
2006): 1.
Kinerja tim UKGS dikatakan baik, jika tingkat pencapaian hasil cakupan pelayanan kesehatan sebesar ≥ 91% dari target atau sasaran program UKGS yang telah ditetapkan.
2.
Kinerja tim UKGS dikatakan cukup, pelayanan kesehatan sebesar
jika tingkat pencapaian hasil cakupan
81% – 90% dari target atau sasaran program
UKGS yang telah ditetapkan. 3.
Kinerja tim UKGS dikatakan kurang, jika tingkat pencapaian hasil cakupan pelayanan kesehatan sebesar ≤ 80% dari target atau sasaran program UKGS yang ada.
2.8. UKGS 2.8.1. Pengertian UKGS UKGS adalah bagian integral dari Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) yang melaksanakan pelayanan kesehatan gigi dan mulut secara terencana pada murid SD dalam kurun waktu tertentu, yang diselenggarakan secara berkesinambungan melalui Paket Minimal, Paket Standar dan Paket Optimal (Depkes RI, 1996). Ali Imron : Hubungan Sumber Daya Organisasi Dan Fungsi Kepemimpinan Dengan Kinerja Tim Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) Puskesmas Di Kota Medan Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009
2.8.2. Sejarah UKGS Pemerintah telah melaksanakan UKGS sejak tahun 1951, dengan sasaran murid SD usia 6-14 tahun, alasan pemerintah pada waktu itu mencanangkan UKGS, karena banyaknya murid SD yang mengalami gigi berlubang. Pada Pelita I tahun 1971 Direktorat Kesehatan Gigi Depkes RI melakukan penelitian tentang keadaan penyakit gigi murid SD, hasil yang didapat untuk prevalensi gigi berlubang sebesar 60%-80% dan radang gusi sebesar 70%-80%. Sistem kerja yang dipakai pada Pelita I adalah Incremental Care yaitu suatu upaya yang dilaksanakan pada tindakan pengobatan, namun sistem kerja ini sangat banyak menyerap waktu, tenaga dan biaya. Maka pada Pelita II Pemerintah melalui Direktorat Kesehatan Gigi Depkes RI merubah sistem Incremental Care menjadi sistem Selective Approach yaitu mengutamakan tindakan pencegahan bagi kesehatan gigi murid SD dengan membina integrasi antara guru, petugas UKGS dan tenaga kesehatan lainnya. Pada Pelita III program UKGS ditambah dengan upaya penyuluhan
kesehatan gigi dan mulut
kepada murid SD. Dan Pelita IV Pemerintah melakukan pentahapan terhadap program UKGS melalui paket UKS yaitu Tahap I atau Paket Minimal, Tahap II atau Paket Standar dan Tahap III atau Paket Optimal (Depkes RI, 1996). 2.8.3. Pentahapan Program UKGS 1.
Paket Minimal UKS yaitu UKGS Tahap I Pelayanan kesehatan gigi dan mulut bagi murid SD yang belum terjangkau
oleh tenaga dan fasilitas kesehatan gigi yang ada di Puskesmas. Kegiatan berupa:
Ali Imron : Hubungan Sumber Daya Organisasi Dan Fungsi Kepemimpinan Dengan Kinerja Tim Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) Puskesmas Di Kota Medan Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009
a. Pendidikan/penyuluhan kesehatan gigi dan mulut yang dilakukan oleh guru sesuai dengan kurikulum oleh Departemen Pendidikan Nasional. b. Pencegahan penyakit gigi dan mulut berupa kegiatan bimbingan pelihara diri bagi murid SD, minimal untuk kelas I, II, III berupa : sikat gigi massal dan memakai pasta gigi yang mengandung fluor minimal 1(satu) kali sebulan. c. Rujukan kesehatan gigi dan mulut bagi yang memerlukan. 2.
Paket Standar UKS yaitu UKGS Tahap II Pelayanan kesehatan gigi dan mulut bagi murid SD yang sudah terjangkau
oleh tenaga, sedangkan fasilitas kesehatan gigi puskesmas masih terbatas. Kegiatan berupa: a. Pelatihan guru dan petugas kesehatan dalam bidang kesehatan gigi (terintegrasi). b. Pendidikan dan penyuluhan kesehatan gigi dan mulut oleh guru sesuai dengan kurikulum. c. Pencegahan penyakit gigi dan mulut SD minimal untuk kelas I, II, III berupa : 1) Sikat gigi massal dengan memakai pasta gigi yang mengandung fluor minimal 1(satu) kali sebulan 2) Pembersihan karang gigi d. Penjaringan kesehatan gigi dan mulut untuk kelas 1 diikuti pencabutan gigi susu yang telah waktunya tanggal/lepas. e. Pengobatan darurat untuk menghilangkan rasa sakit. f. Pelayanan medik gigi dasar bagi murid yang membutuhkan perawatan. Ali Imron : Hubungan Sumber Daya Organisasi Dan Fungsi Kepemimpinan Dengan Kinerja Tim Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) Puskesmas Di Kota Medan Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009
g. Rujukan bagi yang memerlukan. 3.
Paket Optimal UKS yaitu UKGS Tahap III Pelayanan kesehatan gigi dan mulut bagi murid sd yang sudah terjangkau oleh
tenaga kesehatan dan fasilitas kesehatan gigi yang dimiliki puskesmas sudah memadai. Kegiatan berupa: a. Pelatihan guru dan petugas kesehatan dalam bidang kesehatan gigi (terintegrasi). b. Pendidikan dan penyuluhan kesehatan gigi dan mulut sesuai dengan kurikulum. c. Pencegahan penyakit gigi dan mulut SD minimal untuk kelas I, II, III berupa : 1) Sikat gigi massal dengan memakai pasta gigi yang mengandung fluor minimal 1(satu) kali sebulan 2) Pembersihan karang gigi d. Penjaringan kesehatan gigi dan mulut untuk kelas 1 diikuti pencabutan gigi susu yang telah waktunya tanggal/lepas. e. Pelayanan medik gigi dasar atas permintaan pada murid kelas I-VI. f. Pelayanan medik gigi dasar pada murid kelas terpilih/selektif sesuai kebutuhan. g. Rujukan bagi yang memerlukan. 2.8.4. Cakupan Pelaksanaan Program UKGS
Ali Imron : Hubungan Sumber Daya Organisasi Dan Fungsi Kepemimpinan Dengan Kinerja Tim Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) Puskesmas Di Kota Medan Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009
Cakupan dapat diukur bila target atau sasaran program UKGS ada, sasaran dari program UKGS salah satunya adalah murid SD. Adapun target sasaran yang telah ditetapkan (Depkes RI, 1996), adalah: 1.
100% SD mendapatkan pendidikan/penyuluhan kesehatan gigi dan mulut sesuai dengan kurikulum Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, ini berarti bahwa SD yang tercakup di wilayah kerja Puskesmas harus 100%
2.
Minimal 80% SD melaksanakan sikat gigi massal
3.
Minimal 50% SD mendapatkan pelayanan medik gigi dasar atas dasar permintaan
4.
Minimal 30% SD mendapatkan pelayanan medik gigi dasar atas dasar kebutuhan
5.
Dalam ketentuan Depkes RI tahun 2000 juga dijelaskan bahwa: a. Frekuensi pembinaan petugas UKGS ke SD minimal 2 kali pertahun b. Minimal 75% murid SD mendapatkan pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut c. Minimal 80% murid SD mendapatkPan perawatan medik gigi dasar, dari seluruh murid SD yang telah terjaring untuk mendapatkan perawatan lanjutan (Depkes RI, 2000)
2.8.5. Petugas UKGS Menurut Depkes RI (1996), Program UKGS di Puskesmas dilaksanakan dalam bentuk tim. Adapun kegiatan tim tersebut melibatkan dokter gigi, perawat gigi dan petugas UKS, tugas dan fungsi pokok dari petugas UKGS tersebut adalah: Ali Imron : Hubungan Sumber Daya Organisasi Dan Fungsi Kepemimpinan Dengan Kinerja Tim Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) Puskesmas Di Kota Medan Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009
1.
Dokter gigi a. Penanggung jawab pelaksanaan program UKGS b. Menyusun rencana kegiatan, memonitoring program dan evaluasi c. Memberi pengarahan/pelatihan kepada tenaga perawat gigi, tenaga UKS, guru dan dokter kecil
2.
Perawat gigi a. Sebagai pelaksana kegiatan program UKGS b. Membantu dokter gigi menyusun rencana kerja UKGS dan pemantauan SD c. Mengumpulkan data yang diperlukan dalam UKGS d. Melakukan kegiatan analisi teknis dan edukatif e. Membantu dokter gigi memonitoring dan mengevaluasi pelaksanaan UKGS f. Melaksanakan pencatatan dan pelaporan
3.
Petugas UKS a. Membantu dokter gigi dalam melaksanakan pembinaan guru dan dokter gigi kecil yang terlibat dalam program UKGS b. Melakukan pemeriksaan murid c. Melaksanakan rujukan Adapun jumlah dari petugas UKGS seluruhnya di Kota Medan sebanyak 54
orang dari 18 Puskesmas yang melaksanakan program UKGS di Kota Medan. 2.9. Kerangka Konsep Variabel Bebas
Variabel Terikat
Sumber Daya Organisasi: 1. Sumber Daya Manusia - Kompetensi (pengetahuan dan keterampilan) Ali Imron : Hubungan Sumber Daya Organisasi Dan Fungsi Kepemimpinan Dengan Kinerja Tim - Pelatihan Gigi Sekolah (UKGS) Puskesmas Di Kota Medan Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009 2. Sarana dan Prasarana
Usaha Kesehatan
Fungsi Kepemimpinan: 1. Perencanaan 2. Pengambilan Keputusan 3. Pengawasan
Kinerja Tim UKGS
Gambar 2.3. Kerangka Konsep Penelitian Definisi konsep dari kerangka konsep di atas adalah sebagai berikut: 1.
Sumber Daya Organisasi adalah sumber daya yang dimiliki oleh organisasi yang meliputi; sumber daya manusia (kompetensi dan pelatihan), sarana dan prasarana.
2.
Fungsi kepemimpinan adalah tugas seorang pemimpin dalam menjalankan roda organisasinya meliputi; perencanaan, pengambilan keputusan, dan pengawasan.
3.
Kinerja Tim UKGS adalah cakupan kegiatan UKGS yang dicapai Tim UKGS (responden) selama periode waktu tertentu.
2.10. Hipotesis Penelitian Berdasarkan variabel-variabel penelitian yang dilakukan, maka hipotesa pada penelitian ini yaitu ada hubungan Sumber Daya Organisasi (meliputi; sumber daya manusia, sarana dan prasarana) dan Fungsi Kepemimpinan (meliputi; perencanaan, pengambilan keputusan dan pengawasan pegawai) dengan Kinerja Tim UKGS Puskesmas di Kota Medan tahun 2008. Ali Imron : Hubungan Sumber Daya Organisasi Dan Fungsi Kepemimpinan Dengan Kinerja Tim Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) Puskesmas Di Kota Medan Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah survey dengan menggunakan pendekatan explanatory research atau penelitian penjelasan. Pendekatan explanatory research
Ali Imron : Hubungan Sumber Daya Organisasi Dan Fungsi Kepemimpinan Dengan Kinerja Tim Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) Puskesmas Di Kota Medan Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009
bertujuan untuk menjelaskan pengaruh antara variabel bebas dengan variabel terikat melalui pengujian hipotesis (Singarimbun, 1995). 3.2. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian adalah Puskesmas yang ada di Kota Medan, dengan alasan masih rendahnya hasil cakupan pelaksanaan program UKGS di Kota Medan tahun 2007. 3.3. Populasi dan Sampel Populasi adalah Tim UKGS Puskesmas yang ada di wilayah kerja Dinas Kesehatan Kota Medan yang berjumlah 18. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh Tim UKGS (18 Tim) di Puskesmas yang ada di Kota Medan, dengan alasan apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua (Arikunto, 2006). Sehingga teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah total sampling. 3.4. Metode Pengumpulan Data Pengumpulan data pada penelitian ini diperoleh dengan menggunakan data primer dan data sekunder. 1. Data Primer Data primer diperoleh melalui wawancara langsung dengan responden, dengan berpedoman pada kuisioner penelitian. 2. Data Sekunder
Ali Imron : Hubungan Sumber Daya Organisasi Dan Fungsi Kepemimpinan Dengan Kinerja Tim Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) Puskesmas Di Kota Medan Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009
Data sekunder diperoleh dari laporan kegiatan Program UKGS Puskesmas di Kota Medan dan Profil Kesehatan Kota Medan. 3.5. Definisi Operasional 3.5.1. Variabel Bebas Variabel bebas yaitu sumber daya organisasi (yang meliputi sumber daya manusia, sarana dan prasarana) dan fungsi kepemimpinan (yang meliputi perencanaan, pengambilan keputusan, dan pengawasan) dengan definisi sebagai berikut: 1. Sumber Daya Organisasi, diukur dengan menggunakan variabel sumber daya manusia (kompetensi dan pelatihan), sarana dan peralatan serta fasilitas pendukung. a. Sumber Daya Manusia adalah seluruh tenaga kesehatan, dalam hal ini tenaga kesehatan yang merupakan anggota tim UKGS (responden). Pengukuran sumber daya manusia tim UKGS meliputi kompetensi (pengetahuan dan keterampilan) dan pelatihan. 1) Kompetensi potensi seseorang untuk melaksanakan tugas atau pekerjaan. Kompetensi meliputi pengetahuan dan keterampilan. a). Pengetahuan segala sesuatu yang diketahui tim UKGS tentang pelaksanaan program UKGS. Pengukuran tingkat pengetahuan tim UKGS terdiri dari 21 total indikator
yaitu 7 indikator untuk dokter gigi, 7
indikator untuk perawat gigi dan 7 indikator untuk petugas UKS (masingmasing petugas diberikan 7 pertanyaan) melalui 7 indikator meliputi: paket Ali Imron : Hubungan Sumber Daya Organisasi Dan Fungsi Kepemimpinan Dengan Kinerja Tim Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) Puskesmas Di Kota Medan Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009
I, II, III UKGS, perawatan medik gigi dasar atas dasar permintaan dan kebutuhan, cakupan dan target kegiatan UKGS serta fungsi dan tugas pokok petugas UKGS. b). Keterampilan adalah kemampuan tim UKGS melakukan pola-pola tingkah laku yang kompleks dan tersusun rapi secara mulus dan sesuai dengan keadaan untuk mencapai hasil tertentu dalam melaksanakan kegiatan. Pengukuran keterampilan terdiri dari 6 total indikator yaitu: 2 indikator untuk dokter gigi, 2 indikator untuk perawat gigi dan 2 indikator untuk petugas UKGS (masing-masing petugas diberikan 2 pertanyaan) melalui 2 indikator meliputi: pelaksanaan sikat gigi massal dan menyimpulkan permasalahan kesehatan. 2) Pelatihan adalah pernah tidaknya tim UKGS mendapatkan suatu proses pendidikan
yang
tujuannya
untuk
meningkatkan
kemampuan
atau
keterampilan dalam melaksanakan program UKGS. Pengukuran pelatihan terdiri dari 3 total indikator yaitu: 1 indikator untuk dokter gigi, 1 indikator untuk perawat gigi dan 1 indikator untuk petugas UKGS (masing-masing petugas diberikan 3 pertanyaan) dikategorikan menjadi ada dan tidak ada pelatihan. Adapun untuk tingkat sumber daya manusia tim UKGS menggunakan skala ordinal, dan berdasarkan skor nilai yang diperoleh, maka sumber daya manusia dapat dikategorikan sebagai berikut (Pratomo, 1986): 1) Baik, jika responden mendapat nilai >75% dari total skor/nilai tertinggi. Ali Imron : Hubungan Sumber Daya Organisasi Dan Fungsi Kepemimpinan Dengan Kinerja Tim Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) Puskesmas Di Kota Medan Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009
2) Cukup, jika responden mendapat nilai 40-75% dari total skor/nilai tertinggi. 3) Kurang, jika responden mendapat nilai <40% dari total skor/nilai tertinggi. b. Sarana dan Prasarana adalah seluruh sarana fisik maupun nonfisik yang terdapat di lokasi (ruangan) tempat kegiatan program UKGS berlangsung. Pengukuran ketersediaan sarana dan prasarana kerja tim UKGS terdiri dari 24 total indikator yaitu: 8 indikator untuk dokter gigi, 8 indikator untuk perawat gigi dan 8 indikator untuk petugas UKGS (masing-masing petugas diberikan 8 pertanyaan) melalui 8 indikator meliputi; Ketersediaan buku panduan dan alat peraga, ketersediaan lokasi (ruangan) untuk melakukan kegiatan penyuluhan, meja (kursi) di lokasi (ruangan) untuk melakukan kegiatan penyuluhan, ketersediaan lokasi (ruangan) untuk melakukan sikat gigi massal, kenyamanan lokasi (ruangan) untuk melakukan sikat gigi massal, ketersediaan formulir (list) pencatatan kegiatan, ketersediaan peralatan (alat tulis) untuk melakukan pencatatan, ketersediaan transportasi untuk melakukan kegiatan ke sekolahsekolah. Adapun untuk ketersediaan sarana dan prasarana kerja tim UKGS menggunakan skala ordinal, dan berdasarkan skor nilai yang diperoleh, maka ketersediaan sarana kerja dapat dikategorikan sebagai berikut (Pratomo, 1986): 1) Baik, jika responden mendapat nilai >75% dari total skor/nilai tertinggi. 2) Cukup, jika responden mendapat nilai 40-75% dari total skor/nilai tertinggi. 3) Kurang, jika responden mendapat nilai <40% dari total skor/nilai tertinggi.
Ali Imron : Hubungan Sumber Daya Organisasi Dan Fungsi Kepemimpinan Dengan Kinerja Tim Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) Puskesmas Di Kota Medan Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009
2. Fungsi kepemimpinan adalah tugas yang dilakukan oleh Kepala Puskesmas yang meliputi perencanaan, pengambilan keputusan, dan pengawasan tim UKGS saat kegiatan UKGS akan dilaksanakan ke sekolah-sekolah untuk mencapai tujuan. Adapun variabel fungsi kepemimpinan meliputi 4 sub variabel yaitu: a.
Perencanaan: ini adalah tugas Kepala Puskesmas untuk memikirkan dan
membuat langkah-langkah sebelum pelaksanaan program kerja dilaksanakan. Pengukuran perencanaan terdiri dari 9 total indikator yaitu: 3 indikator untuk dokter gigi, 3 indikator untuk perawat gigi dan 3 indikator untuk petugas UKS (masing-masing petugas diberikan 3 pertanyaan) melalui 3 indikator meliputi; pembuatan
perencanaan
mikro
tingkat
Puskesmas
(microplanning)
dan
menganalisa situasi (mengenai sumber daya, fasilitas yang dimiliki, tenaga, kebijakan/peraturan, dan kegiatan yang dilakukan), pengikutsertaan dalam pembagian tugas dan wewenang bagi masing-masing petugas UKGS dan pengikutsertaan dalam pengajuan perencanaan kegiatan, dan anggaran. Adapun untuk perencanaan menggunakan skala ordinal, dan berdasarkan skor nilai yang diperoleh, maka perencanaan dapat dikategorikan sebagai berikut (Pratomo, 1986): 1) Baik, jika responden mendapat nilai >75% dari total skor/nilai tertinggi. 2) Cukup, jika responden mendapat nilai 40-75% dari total skor/nilai tertinggi. 3) Kurang, jika responden mendapat nilai <40% dari total skor/nilai tertinggi. b.
Pengambilan keputusan: ini adalah kegiatan oleh Kepala Puskesmas untuk
mengambil keputusan, baik berupa peraturan maupun kebijakan sebagai pedoman Ali Imron : Hubungan Sumber Daya Organisasi Dan Fungsi Kepemimpinan Dengan Kinerja Tim Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) Puskesmas Di Kota Medan Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009
kerja bagi staf pegawai. Pengukuran pengambilan keputusan terdiri dari 9 total indikator yaitu: 3 indikator untuk dokter gigi, 3 indikator untuk perawat gigi dan 3 indikator untuk petugas UKS (masing-masing petugas diberikan 3 pertanyaan) melalui 3 indikator meliputi; pengikutsertaan dalam pengambilan keputusan tentang program Puskesmas (termasuk Usaha Kesehatan Gigi Sekolah), kualitas analisa pimpinan dalam membuat keputusan dan pengikutsertaan dalam merumuskan tujuan yang ingin dicapai tingkat Puskesmas Adapun untuk pengambilan keputusan menggunakan skala ordinal, dan berdasarkan skor nilai yang diperoleh, maka pengambilan keputusan dapat dikategorikan sebagai berikut (Pratomo, 1986): 1) Baik, jika responden mendapat nilai >75% dari total skor/nilai tertinggi. 2) Cukup, jika responden mendapat nilai 40-75% dari total skor/nilai tertinggi. 3) Kurang, jika responden mendapat nilai <40% dari total skor/nilai tertinggi. c.
Pengawasan pegawai: ini adalah kegiatan yang dilakukan Kepala Puskesmas
untuk memantau dan mengoreksi pelaksanaan tugas maupun tanggung jawab staf pegawai sekaligus mengarahkan pegawai untuk melaksanakan tugs-tugasnya sesuai dengan rencana program yang telah ditetapkan. Pengukuran pengawasan pegawai keputusan terdiri dari 15 total indikator yaitu: 5 indikator untuk dokter gigi, 5 indikator untuk perawat gigi dan 5 indikator untuk petugas UKS (masingmasing petugas diberikan 5 pertanyaan) melalui 5 indikator meliputi: pengamatan pimpinan terhadap hasil kerja, bimbingan/pengarahan pimpinan sebelum melaksanakan pekerjaan dalam gedung puskesmas/ di sekolah-sekolah, pimpinan Ali Imron : Hubungan Sumber Daya Organisasi Dan Fungsi Kepemimpinan Dengan Kinerja Tim Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) Puskesmas Di Kota Medan Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009
yang memperhatikan konflik-konflik yang terjadi pada anggota kelompok di Puskesmas termasuk petugas UKGS, pimpinan yang memperhatikan koordinasi antara
program
UKGS
dengan
program
yang
lainnya
yang
ada
di
Puskesmas(koordinasi lintas program) dan pimpinan yang memperhatikan koordinasi antara program UKGS dengan program yang lainnya yang ada di di luar Puskesmas(koordinasi lintas sektoral) Adapun untuk pengawasan pegawai menggunakan skala ordinal, dan berdasarkan skor nilai yang diperoleh, maka pengawasan pegawai dapat dikategorikan sebagai berikut (Pratomo, 1986): 1) Baik, jika responden mendapat nilai >75% dari total skor/nilai tertinggi. 2) Cukup, jika responden mendapat nilai 40-75% dari total skor/nilai tertinggi. 3) Kurang, jika responden mendapat nilai <40% dari total skor/nilai tertinggi. 3.5.2. Variabel Terikat Variabel terikat yaitu kinerja tim UKGS yang merupakan cakupan kegiatan UKGS yang dicapai oleh tim UKGS selama periode waktu tertentu. Adapun kinerja Tim UKGS diukur melalui 4 indikator dan dikategorikan sesuai dengan ketentuan Depkes RI tahun 2006, sebagai berikut: 1. Jumlah SD yang tercakup: a. Baik diberi nilai 3, bila ≥ 91% jumlah SD yang tercakup b. Cukup diberi nilai 2, bila 81% - 90% jumlah SD yang tercakup c. Kurang diberi nilai 1, bila≤ 80% jumlah SD yang tercakup
Ali Imron : Hubungan Sumber Daya Organisasi Dan Fungsi Kepemimpinan Dengan Kinerja Tim Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) Puskesmas Di Kota Medan Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009
2. Jumlah murid SD yang diperiksa: a. Baik diberi nilai 3, bila≥ 69% jumlah murid SD yang diperiksa b. Cukup diberi nilai 2, bila 61% - 68% jumlah murid SD yang diperiksa c. Kurang diberi nilai 1, bila≤ 60% jumlah murid SD yang diperiksa 3. Jumlah
murid
SD
yang
mendapat
perawatan
setelah
dilakukan
pemeriksaan: a. Baik diberi nilai 3, bila≥ 73% murid SD yang mendapat pe rawatan b. Cukup diberi nilai 2, bila 41% - 72% murid SD yang mendapat perawatan c. Kurang diberi nilai 1, bila≤ 40% murid SD yang mendapat perawatan 4. Jumlah SD yang melaksanakan sikat gigi massal: a. Baik diberi nilai 3, bila≥ 73% SD yang melaksanakan sikat gigi massal b. Cukup diberi nilai 2, bila 41% - 72% SD yang melaksanakan sikat gigi massal c. Kurang diberi nilai 1, bila≤ 4 0% SD yang melaksanakan sikat gigi massal Kinerja Tim UKGS diukur dengan ketentuan sebagai berikut (Pratomo, 1986): a. Baik diberi nilai 3, bila >75% hasil cakupan kegiatan UKGS tercapai selama waktu tertentu atau >75% dari total skor nilai tertinggi. b. Cukup diberi nilai 2, bila 40%-75% hasil cakupan kegiatan UKGS tercapai selama waktu tertentu atau 40%-75% dari total skor nilai tertinggi. c. Kurang diberi nilai 1, bila <40% hasil cakupan kegiatan UKGS tercapai selama waktu tertentu atau <40% dari total skor nilai tertinggi.
Ali Imron : Hubungan Sumber Daya Organisasi Dan Fungsi Kepemimpinan Dengan Kinerja Tim Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) Puskesmas Di Kota Medan Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009
3.6. Aspek Pengukuran 3.6.1. Variabel Bebas Pengukuran variabel bebas menggunakan skala ordinal. Variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi komponen-komponen yang dapat diukur dalam bentuk item pertanyaan (indikator). Indikator dibagi dalam beberapa tingkatan dan diberikan skor/nilai. Hal tersebut dapat dilihat pada Tabel 3.1. di bawah ini: Tabel 3.1. Aspek Pengukuran Variabel Bebas Sub variabel Jumlah No Variabel Kriteria indikator 1. Sumber daya manusia - Kompetensi 1. Baik Sumber daya a. Pengetahuan 21 2. Cukup 1 organisasi b. Keterampilan 6 3. Kurang - Pelatihan 9 2. Sarana dan Prasarana 24 1. Perencanaan 9 1. Baik Fungsi 2 2. Pengambilan keputusan 9 2. Cukup kepemimpinan 3. Pengawasan pegawai 15 3. Kurang
Skala ukur
Ordinal
Ordinal
3.6.2. Variabel Terikat Pengukuran variabel terikat menggunakan skala ordinal. Variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi komponen-komponen yang dapat diukur dalam bentuk item pertanyaan (indikator). Indikator dibagi dalam beberapa tingkatan dan diberikan skor/nilai. Hal tersebut dapat dilihat pada Tabel 3.2. di bawah ini:
No 1
Tabel 3.2. Aspek Pengukuran Variabel Terikat Variabel Jumlah indikator Kriteria Skala ukur 1. Baik Kinerja tim UKGS 4 2. Cukup Ordinal 3. Kurang
Ali Imron : Hubungan Sumber Daya Organisasi Dan Fungsi Kepemimpinan Dengan Kinerja Tim Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) Puskesmas Di Kota Medan Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009
3.7. Teknik Analisa Data Teknik analisa data yang digunakan adalah uji statistik non parametrik korelasi tata jenjang Spearman. Interpretasi hasil uji korelasi didasarkan pada kekuatan korelasi (r), nilai ρ, serta arah korelasinya (Dahlan, 2004). Hal tersebut dapat dilihat pada Tabel 3.3. berikut ini: Tabel 3.3. Panduan Interpretasi Hasil Uji Hipotesis Berdasarkan Kekuatan Korelasi (r), Nilai ρ, serta Arah Korelasi No Parameter Nilai Interpretasi 1 Kekuatan korelasi (r) 0,00 – 0,199 Sangat lemah 0,20 – 0,399 Lemah 0,40 – 0,599 Sedang 0,60 – 0,799 Kuat 0,80 – 1,000 Sangat kuat 2 Nilai ρ Terdapat korelasi yang ρ<0,05 bermakna antara dua variabel yang diuji. ρ>0,05 3
Arah korelasi
+ (positif)
- (negatif)
Tidak terdapat korelasi yang bermakna antara dua variabel yang diuji. Searah. Semakin besar nilai satu variabel, semakin besar pula nilai variabel lainnya. Berlawanan arah. Semakin besar nilai satu variabel, semakin kecil nilai variabel lainnya.
Ali Imron : Hubungan Sumber Daya Organisasi Dan Fungsi Kepemimpinan Dengan Kinerja Tim Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) Puskesmas Di Kota Medan Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009
BAB IV HASIL PENELITIAN
4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 4.1.1. Letak Geografis Kotamadya Medan merupakan ibukota propinsi Sumatera Utara dengan batas wilayah sebagai berikut: -
Utara
: Berbatasan dengan Kabupaten Deli Serdang dan Selat Malaka
-
Selatan : Berbatasan dengan Kabupaten Deli Serdang
-
Barat
: Berbatasan dengan Kabupaten Deli Serdang
-
Timur
: Berbatasan dengan Kabupaten Deli Serdang
Luas Kotamadya Medan adalah ± 265,10 km2, yang terdiri dari 21 Kecamatan dan 39 Puskesmas. Sementara Kecamatan dengan Puskesmas yang melaksanakan UKGS ada 12 Kecamatan dan 18 Puskesmas dengan rincian sebagai berikut: 1. Kecamatan Medan Kota memiliki 2 (dua) Puskesmas yaitu Puskesmas Teladan dan Puskesmas Pasar Merah. 2. Kecamatan Medan Area memiliki 2 (dua) Puskesmas yaitu Puskesmas Kota Matsum dan Puskesmas Sukarame. 3. Kecamatan Medan Petisah memiliki 2 (dua) Puskesmas yaitu Puskesmas Petisah dan Puskesmas Rantang. 4. Kecamatan Medan Polonia memiliki 1 (satu) Puskesmas yaitu Puskesmas Polonia. 5. Kecamatan Medan Denai memiliki 2 (dua) Puskesmas yaitu Puskesmas Medan Denai dan Puskesmas Tegal Sari.
Ali Imron : Hubungan Sumber Daya Organisasi Dan Fungsi Kepemimpinan Dengan Kinerja Tim Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) Puskesmas Di Kota Medan Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009
6. Kecamatan Medan Tembung memiliki 1 (satu) Puskesmas yaitu Puskesmas Mandala. 7. Kecamatan Medan Labuhan memiliki 2 (dua) Puskesmas yaitu Puskesmas Pekan Labuhan dan Puskesmas Martubung. 8. Kecamatan Medan Marelan memiliki 1 (satu) Puskesmas yaitu Puskesmas Desa Terjun. 9. Kecamatan Medan Amplas memiliki 1 (satu) Puskesmas yaitu Puskesmas Amplas. 10. Kecamatan Medan Belawan memiliki 1 (satu) Puskesmas yaitu Puskesmas Belawan. 11. Kecamatan Medan Deli memiliki 2 (dua) Puskesmas yaitu Puskesmas Medan Deli dan Puskesmas Titi Papan. 12. Kecamatan Medan Helvetia memiliki 1 (satu) Puskesmas yaitu Puskesmas Helvetia.
4.1.2. Tenaga Kesehatan Tenaga kesehatan yang ada di Puskesmas di Kota Medan terdiri dari dokter umum, dokter gigi, bidan, perawat, perawat gigi, analis, petugas sanitasi, ahli gizi, asisten apoteker, sarjana kesmas dan DIII kesmas di mana jumlah keseluruhan tenaga kesehatan tersebut yaitu 938 orang. Secara rinci dapat dilihat pada Tabel 4.1. berikut ini:
Tabel 4.1. Distribusi Tenaga Kesehatan di Puskesmas Kota Medan tahun 2007 No. Tenaga Kesehatan Jumlah (orang) 1. Dokter umum 71 2. Dokter gigi 68 3. Bidan 206 Ali Imron : Hubungan Sumber Daya Organisasi Dan Fungsi Kepemimpinan Dengan Kinerja Tim Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) Puskesmas Di Kota Medan Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009
4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12.
Perawat Spk Perawat gigi Analis Petugas sanitasi Ahli gizi Asisten apoteker Sarjana Kesmas DIII Kesmas Jumlah
110 236 30 45 12 46 100 10 4 938
Sumber: Profil Kesehatan Kota Medan Tahun 2007
4.1.3. Tim UKGS Pelaksanaan program UKGS Puskesmas di Kota Medan dilaksanakan dalam bentuk tim, dimana satu tim terdiri dari 3 (tiga) orang petugas, yakni: satu orang dokter gigi, satu orang perawat gigi dan satu orang petugas UKS. Jumlah tim UKGS yang ada di Dinas Kesehatan Kota Medan tahun 2007 adalah sebanyak 18 tim, dimana untuk masing-masing Puskesmas mempunyai satu tim UKGS, seperti yang terlihat pada Tabel 4.2: Tabel 4.2. Distribusi Ketenagaan Tim UKGS Puskesmas di Kota Medan Tahun 2007 NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9
PUSKESMAS Petisah Rantang Polonia Helvetia Medan Deli Titi Papan Pekan Labuhan Martubung Desa Terjun
JUMLAH TIM UKGS 1 (SATU) TIM 1 (SATU) TIM 1 (SATU) TIM 1 (SATU) TIM 1 (SATU) TIM 1 (SATU) TIM 1 (SATU) TIM 1 (SATU) TIM 1 (SATU) TIM
PETUGAS UKGS PUSKESMAS DOKTER PERAWAT PETUGAS GIGI GIGI UKS 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Lanjutan Tabel 4.2. NO
PUSKESMAS
10 Belawan
JUMLAH TIM UKGS 1 (SATU) TIM
PETUGAS UKGS PUSKESMAS DOKTER PERAWAT PETUGAS GIGI GIGI UKS 1 1 1
Ali Imron : Hubungan Sumber Daya Organisasi Dan Fungsi Kepemimpinan Dengan Kinerja Tim Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) Puskesmas Di Kota Medan Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009
11 Amplas 12 Pasar Merah 13 Teladan 14 Sukarame 15 Kota Matsum 16 Medan Denai 17 Tegal Sari 18 Mandala JUMLAH TIM UKGS KOTA
1 (SATU) TIM 1 (SATU) TIM 1 (SATU) TIM 1 (SATU) TIM 1 (SATU) TIM 1 (SATU) TIM 1 (SATU) TIM 1 (SATU) TIM 19 TIM UKGS
1 1 1 1 1 1 1 1 18
1 1 1 1 1 1 1 1 18
1 1 1 1 1 1 1 1 18
Sumber: Data Kasub. Din. Yankes.Kota Medan tahun 2007
4.2.
Deskripsi Variabel Bebas
4.2.1. Sumber Daya Organisasi Sumber daya organisasi meliputi sumber daya manusia (kompetensi dan pelatihan), sarana dan peralatan serta fasilitas pendukung yang secara rinci diuraikan sebagai berikut: 1. Sumber Daya Manusia Sumber daya manusia tim UKGS sendiri meliputi kompetensi (pengetahuan dan keterampilan) dan pelatihan. a. Kompetensi 1) Pengetahuan Pengukuran tingkat pengetahuan dilakukan melalui 7 indikator, meliputi: paket I, II, III UKGS, perawatan medik gigi dasar atas dasar permintaan dan kebutuhan, cakupan dan target kegiatan UKGS serta fungsi dan tugas pokok petugas UKGS.
Ali Imron : Hubungan Sumber Daya Organisasi Dan Fungsi Kepemimpinan Dengan Kinerja Tim Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) Puskesmas Di Kota Medan Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009
Berdasarkan tingkat pengetahuan tentang kegiatan UKGS paket I, II, III UKGS, perawatan medik gigi dasar atas dasar permintaan dan kebutuhan, cakupan dan target kegiatan UKGS serta fungsi dan tugas pokok petugas UKGS. Diketahui bahwa ada 13 dokter gigi (72,2%), 6 perawat gigi (33,3) dan 1 petugas UKS memiliki tingkat pengetahuan yang baik mengenai pelaksanaan program UKGS. Secara rinci dapat dilihat pada Tabel 4.3. di bawah ini: Tabel 4.3. Distribusi Petugas UKGS Berdasarkan Pengetahuan Tentang Pelaksanaan Program UKGS di Puskesmas Kota Medan Tahun 2008 No. Pengetahuan Petugas UKGS F % 1. Dokter Gigi a. Baik 13 72,2 b. Cukup 5 27,8 c. Kurang Jumlah 18 100 2. Perawat Gigi a. Baik 6 33,3 b. Cukup 10 55,6 c. Kurang 2 11,1 Jumlah 18 100 3. Petugas UKS a. Baik 1 5,6 b. Cukup 14 77,8 c. Kurang 3 16,7 Jumlah 18 100
Berdasarkan tingkat pengetahuan tentang kegiatan UKGS paket I, II, III UKGS, perawatan medik gigi dasar atas dasar permintaan dan kebutuhan, cakupan dan target kegiatan UKGS serta fungsi dan tugas pokok petugas UKGS. Diketahui bahwa dari 20 total petugas UKGS (37,0%) yang berpengetahuan baik, jumlah terbesar ada pada dokter gigi yaitu sebesar 13 orang (72,2%). Sementara dari 29 total petugas UKGS (53,7%) yang berpengetahuan cukup, jumlah Ali Imron : Hubungan Sumber Daya Organisasi Dan Fungsi Kepemimpinan Dengan Kinerja Tim Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) Puskesmas Di Kota Medan Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009
terbesar ada pada petugas UKS yaitu sebesar 14 orang (77,8%). Untuk kategori petugas UKGS berpengetahuan kurang, dari total 5 orang (9,3%), jumlah terbesar ada pada petugas UKS yaitu sebesar 3 orang (16,7%), dengan tidak satupun Dokter Gigi yang pengetahuan mengenai program UKGS pada kategori kurang. Secara rinci dapat dilihat pada Tabel 4.4. di bawah ini: Tabel 4.4. Distribusi Petugas UKGS Berdasarkan Kategori Pengetahuan Tentang Pelaksanaan Program UKGS di Puskesmas Kota Medan Tahun 2008 Petugas UKGS Variabel Kategori Dokter Total % Perawat Petugas % % % Gigi Gigi UKS Pengetahuan Baik 13 72,2 6 33,3 1 5,6 20 37,0 Cukup 5 27,8 10 55,6 14 77,8 29 53,7 Kurang 2 11,1 3 16,7 5 9,3 Total 18 100,0 18 100,0 18 100,0 54 100,0
Berdasarkan tingkat pengetahuan tentang kegiatan UKGS tahap I, yaitu pendidikan/penyuluhan kesehatan gigi dan mulut yang dilakukan oleh guru, pencegahan penyakit gigi dan mulut berupa kegiatan bimbingan pelihara diri bagi murid SD, minimal untuk kelas I, II, III berupa : sikat gigi massal dan memakai pasta gigi yang mengandung fluor minimal 1(satu) kali sebulan dan rujukan kesehatan gigi dan mulut bagi yang memerlukan. Diketahui bahwa 16 tim (88,9%) menjawab dengan baik, yaitu responden menjawab minimal 2 pilihan jawaban ataupun semua pilihan jawaban yang tersedia dan 2 tim (11,1%) menjawab dengan cukup baik, yaitu responden menjawab minimal 1 dari pilihan jawaban yang tersedia.
Ali Imron : Hubungan Sumber Daya Organisasi Dan Fungsi Kepemimpinan Dengan Kinerja Tim Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) Puskesmas Di Kota Medan Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009
Berdasarkan tingkat pengetahuan tentang kegiatan UKGS tahap II, yaitu penjaringan kesehatan gigi dan mulut untuk kelas 1 diikuti pencabutan gigi susu yang telah waktunya tanggal/lepas, pengobatan darurat untuk menghilangkan rasa sakit, pelayanan medik gigi dasar bagi murid yang membutuhkan perawatan, pelatihan guru dan petugas kesehatan dalam bidang kesehatan gigi (terintegrasi), pendidikan dan penyuluhan kesehatan gigi dan mulut oleh guru, pencegahan penyakit gigi dan mulut SD minimal untuk kelas I, II, III berupa: Sikat gigi massal dengan memakai pasta gigi yang mengandung fluor minimal 1(satu) kali sebulan dan pembersihan karang gigi, serta rujukan bagi yang memerlukan. Diketahui bahwa 4 tim (22,2%) menjawab dengan baik, yaitu responden menjawab minimal pilihan jawaban a, b dan c ataupun semua pilihan jawaban yang tersedia dan 14 tim (77,8%) menjawab dengan cukup baik, yaitu responden menjawab minimal 1 pilihan jawaban dari semua jawaban yang tersedia. Berdasarkan tingkat pengetahuan tentang kegiatan UKGS tahap III, yaitu (a) penjaringan kesehatan gigi dan mulut untuk kelas 1 diikuti pencabutan gigi susu yang telah waktunya tanggal/lepas, (b) pelayanan medik gigi dasar atas permintaan para murid kelas I-VI, (c) pelayanan medik gigi dasar pada murid kelas terpilih/selektif sesuai kebutuhan, (d) pelatihan guru dan petugas kesehatan dalam bidang kesehatan gigi (terintegrasi), (e) pendidikan dan penyuluhan kesehatan gigi dan mulut oleh guru, (f) pencegahan penyakit gigi dan mulut SD minimal untuk kelas I, II, III berupa: Sikat gigi massal dengan memakai pasta gigi yang mengandung fluor minimal 1(satu) kali sebulan dan pembersihan Ali Imron : Hubungan Sumber Daya Organisasi Dan Fungsi Kepemimpinan Dengan Kinerja Tim Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) Puskesmas Di Kota Medan Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009
karang gigi, serta (g) rujukan bagi yang memerlukan. Diketahui bahwa 1 tim (5,6%) menjawab dengan baik, yaitu responden menjawab minimal pilihan jawaban a, b dan c ataupun semua pilihan jawaban yang tersedia, 15 tim (83,3%) menjawab dengan cukup baik, yaitu responden minimal 1 pilihan jawaban dari semua jawaban yang tersedia dan 2 tim (11,1%) menjawab dengan kurang baik, yaitu jika responden tidak dapat menjawab dengan benar. Berdasarkan tingkat pengetahuan tentang perawatan medik gigi dasar atas dasar permintaan, diketahui bahwa 8 tim (44,4%) menjawab dengan baik, yaitu perawatan yang diberikan kepada murid SD kelas I-IV yang membutuhkan perawatan atau yang mengeluh sakit gigi pada saat dilaksanakannya kegiatan UKGS, 7 tim (38,9%) menjawab dengan cukup baik, yaitu responden menjawab kurang tepat dari yang semestinya, dan 3 tim (16,7%) menjawab dengan kurang baik, yaitu responden tidak menjawab dengan benar. Berdasarkan tingkat pengetahuan tentang perawatan medik gigi dasar atas dasar kebutuhan, diketahui bahwa 12 tim (66,6%) menjawab dengan baik, yaitu Perawatan yang diberikan kepada murid kelas terpilih (biasanya kelas V dan VI), pada saat dilaksanakan kegiatan UKGS di SD, 3 tim (16,7%) menjawab dengan cukup baik, yaitu responden menjawab kurang tepat dari yang semestinya, dan 3 tim (16,7%) menjawab dengan kurang baik, yaitu responden tidak menjawab dengan benar. Berdasarkan tingkat pengetahuan tentang cakupan dan target kegiatan UKGS, yaitu (a) Murid SD yang telah mendapat perawatan medik gigi dasar, (b) Ali Imron : Hubungan Sumber Daya Organisasi Dan Fungsi Kepemimpinan Dengan Kinerja Tim Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) Puskesmas Di Kota Medan Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009
minimal 80% dari jumlah seluruh murid yang perlu perawatan, (c) pelaksanaan sikat gigi massal oleh SD minimal 80%, (d) pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut bagi murid SD minimal 75%, (e) cakupan pelaksanaan UKGS Tahap III minimal 30%, (f) cakupan pelaksanaan UKGS Tahap II minimal 50%, (g) cakupan pelaksanaan UKGS Tahap I adalah 20% dan harus dilaksanakan semuanya, (h) penyuluhan kesehatan gigi dan mulut pada SD adalah 100%, (i) frekuensi kunjungan petugas ke SD adalah 2 kali pertahun per SD. Diketahui bahwa 9 tim (50,0%) menjawab dengan baik, yaitu responden menjawab minimal pilihan jawaban a, b dan c ataupun semua pilihan jawaban yang tersedia, 6 tim (33,3%) menjawab dengan cukup baik, yaitu responden menjawab minimal 1 pilihan jawaban dari semua jawaban yang tersedia, dan 3 tim (16,7%) menjawab dengan kurang baik, yaitu responden tidak dapat menjawab dengan benar. Berdasarkan tingkat pengetahuan tentang fungsi dan tugas pokok petugas UKGS, yaitu Dokter gigi (penanggung jawab pelaksanaan program UKGS, menyusun rencana kegiatan, memonitoring program dan evaluasi, dan memberi pengarahan/pelatihan kepada tenaga perawat gigi, tenaga UKS, guru dan dokter kecil), Perawat gigi (sebagai pelaksana kegiatan program UKGS, membantu dokter gigi menyusun rencana kerja UKGS dan pemantauan SD, mengumpulkan data yang diperlukan dalam UKGS, melakukan kegiatan analisi teknis dan edukatif, membantu dokter gigi memonitoring dan mengevaluasi pelaksanaan UKGS, melaksanakan pencatatan dan pelaporan), Petugas UKS (membantu Ali Imron : Hubungan Sumber Daya Organisasi Dan Fungsi Kepemimpinan Dengan Kinerja Tim Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) Puskesmas Di Kota Medan Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009
dokter gigi dalam melaksanakan pembinaan guru dan dokter gigi kecil yang terlibat dalam program UKGS, melakukan pemeriksaan murid, melaksanakan rujukan). Diketahui bahwa 3 tim (16,7%) menjawab dengan baik, yaitu responden dapat menjawab benar sesuai dengan ketentuan yang ada, 13 tim (72,2%) menjawab dengan cukup baik, dan 2 tim (11,1%) menjawab dengan kurang baik, yaitu responden menjawab tidak sesuai dengan ketentuan yang ada. Secara rinci dapat dilihat pada Tabel 4.5. di bawah ini: Tabel 4.5. Distribusi Tim UKGS Berdasarkan Pengetahuan Tentang Pelaksanaan Program UKGS di Puskesmas Kota Medan Tahun 2008 No. Pengetahuan Responden F % 1. Kegiatan UKGS tahap I a. Baik 16 88,9 b. Cukup 2 11,1 c. Kurang Jumlah 18 100 2. Kegiatan UKGS tahap II a. Baik 4 22,2 b. Cukup 14 77,8 c. Kurang Jumlah 18 100 3. Kegiatan UKGS tahap III a. Baik 1 5,6 b. Cukup 15 83,3 c. Kurang 2 11,1 Jumlah 18 100 4. Perawatan medik gigi dasar atas dasar permintaan a. Baik 8 44,4 b. Cukup 7 38,9 c. Kurang 3 16,7 Jumlah 18 100 5. Perawatan medik gigi dasar atas dasar kebutuhan a. Baik 12 66,6 b. Cukup 3 16,7 c. Kurang 3 16,7 Jumlah 18 100 Ali Imron : Hubungan Sumber Daya Organisasi Dan Fungsi Kepemimpinan Dengan Kinerja Tim Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) Puskesmas Di Kota Medan Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009
No. 6. a. b. c. 7. a. b. c.
Lanjutan Tabel 4.5. Pengetahuan Responden Cakupan dan target kegiatan UKGS Baik Cukup Kurang Jumlah Fungsi dan tugas pokok petugas UKGS Baik Cukup Kurang Jumlah
F
%
9 6 3 18
50,0 33,3 16,7 100
3 13 2 18
16,7 72,2 11,1 100
2) Keterampilan Pengukuran keterampilan dilakukan melalui 2 indikator, meliputi: cara pelaksanaan sikat gigi massal dan keterampilan dalam menyimpulkan permasalahan kesehatan gigi dan mulut. Berdasarkan keterampilan dalam pelaksanaan sikat gigi massal, diketahui
bahwa
12
tim
(66,7%)
dengan
keterampilan
baik,
yaitu
mengumpulkan semua murid SD terutama bagi murid kelas I, II dan III di lapangan sekolah, lalu murid disuruh berbaris dengan teratur di lapangan, dengan
memegang
sikat
gigi
yang
telah
diberi
pasta
gigi
serta
mug/gelas/cangkir yang berisi air bagi masing-masing murid, namun sebelum acara sikat gigi dimulai, petugas UKGS terlebih dahulu memberi penyuluhan tentang bagaimana menyikat gigi dengan benar dan tepat, dan 8 tim (33,3%) dengan keterampilan cukup baik yaitu responden menjawab kurang tepat dari yang semestinya. Ali Imron : Hubungan Sumber Daya Organisasi Dan Fungsi Kepemimpinan Dengan Kinerja Tim Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) Puskesmas Di Kota Medan Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009
Berdasarkan keterampilan dalam menyimpulkan masalah kesehatan, diketahui bahwa 15 tim (83,3%) dengan keterampilan baik, dan 3 tim (16,7%) dengan keterampilan cukup baik. Secara rinci dapat dilihat pada Tabel 4.6. di bawah ini: Tabel 4.6. Distribusi Tim UKGS Berdasarkan Keterampilan dalam Pelaksanaan Program UKGS di Puskesmas Kota Medan Tahun 2008 No. Keterampilan F % 1. Pelaksanaan sikat gigi massal a. Baik 12 66,7 b. Cukup 6 33,3 c. Kurang Jumlah 18 100 2. Menyimpulkan permasalahan kesehatan a. Baik 15 83,3 b. Cukup 3 16,7 c. Kurang Jumlah 18 100
b. Pelatihan Pelatihan adalah pernah tidaknya petugas mendapatkan suatu proses pendidikan yang tujuannya untuk meningkatkan kemampuan atau keterampilan responden dalam melaksanakan program UKGS. Pengukuran pelatihan ini dilakukan dengan memberikan 1 (satu) indikator, yaitu ada dan tidaknya pelatihan. Berdasarkan pelatihan yang pernah diterima tim UKGS, diketahui bahwa 3 tim (16,7%) mendapatkan pelatihan, dan 15 tim (83,3%) tidak mendapatkan pelatihan. Secara rinci dapat dilihat pada Tabel 4.7. di bawah ini:
Ali Imron : Hubungan Sumber Daya Organisasi Dan Fungsi Kepemimpinan Dengan Kinerja Tim Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) Puskesmas Di Kota Medan Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009
Tabel 4.7. Distribusi Tim UKGS Berdasarkan Kategori Pelatihan di Puskesmas Kota Medan Tahun 2008 No. Pelatihan F % 1. Mendapatkan pelatihan a. Ya 3 16,7 b. Tidak 15 83,3 Jumlah 18 100
Berdasarkan uraian tingkat sumber daya manusia di atas diketahui bahwa tim UKGS yang memiliki sumber daya manusia baik ada sebanyak 3 tim (16,7%), sumber daya manusia cukup ada sebanyak 14 tim (77,8%) dan sumber daya manusia kurang sebanyak 1 tim (5,6%). Hal ini dapat dilihat pada Tabel 4.8. di bawah ini: Tabel 4.8. Distribusi Tim UKGS Berdasarkan Sumber Daya Manusia di Puskesmas Kota Medan Tahun 2008 No Sumber Daya Manusia Tim UKGS Frekuensi % 1 Baik 3 16,7 2 Cukup 14 77,8 3 Kurang 1 5,6 18 100,0 Jumlah
Untuk melihat tingkat sumber daya manusia tim UKGS pada masing-masing Puskesmas di Kota Medan dapat dilihat pada Tabel 4.9. berikut: Tabel 4.9. Distribusi Sumber Daya Manusia Tim UKGS pada Masing-Masing Puskesmas di Kota Medan Tahun 2008 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Tim UKGS Puskesmas Petisah Rantang Polonia Helvetia Medan Deli Titi Papan Pekan Labuhan Martubung Desa Terjun Belawan
Frekuensi Sumber Daya Manusia Tim UKGS Baik Cukup Kurang √ − − − √ − √ − − − √ − − √ − − − √ √ − − − √ − − √ − − √ −
Ali Imron : Hubungan Sumber Daya Organisasi Dan Fungsi Kepemimpinan Dengan Kinerja Tim Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) Puskesmas Di Kota Medan Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009
Lanjutan Tabel 4.9. No 11 12 13 14 15 16 17 18
Tim UKGS Puskesmas Amplas Pasar Merah Teladan Sukarame Kota Matsum Medan Denai Tegal Sari Mandala Jumlah
Frekuensi Sumber Daya Manusia Tim UKGS Baik Cukup Kurang − √ − − √ − − √ − − √ − − √ − − √ − − √ − − √ − 3 14 1
2. Sarana dan Prasarana Pengukuran ketersediaan sarana dan prasarana kerja tim UKGS terdiri dari 5 (lima) indikator. Berdasarkan Ketersediaan buku panduan dan alat peraga, ketersediaan lokasi (ruangan) untuk melakukan kegiatan penyuluhan, meja (kursi) di lokasi (ruangan) untuk melakukan kegiatan penyuluhan, ketersediaan lokasi (ruangan) untuk melakukan sikat gigi massal, kenyamanan lokasi (ruangan) untuk melakukan sikat gigi massal, ketersediaan formulir (list) pencatatan kegiatan, ketersediaan peralatan (alat tulis) untuk melakukan pencatatan, ketersediaan transportasi untuk melakukan kegiatan ke sekolah-sekolah. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa 14 tim (77,8%) ketersediaan buku panduan dan alat peraga yang cukup baik dan 4 tim (22,2%) kurang tersedia buku panduan dan alat peraga. Berdasarkan ketersediaan lokasi untuk penyuluhan, diketahui bahwa 5 tim (27,8%) tersedia dengan baik, 12 tim (66,7%) tersedia dengan cukup baik, dan 1 tim (5,6%) kurang tersedia dengan baik. Ali Imron : Hubungan Sumber Daya Organisasi Dan Fungsi Kepemimpinan Dengan Kinerja Tim Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) Puskesmas Di Kota Medan Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009
Berdasarkan ketersediaan meja/kursi untuk penyuluhan, diketahui bahwa 11 tim (61,1%) tersedia dengan baik, dan 7 tim (38,9%) tersedia dengan cukup baik. Berdasarkan ketersediaan lokasi untuk sikat gigi massal, diketahui bahwa 10 tim (55,6%) tersedia dengan baik, 5 tim (27,8%) tersedia dengan cukup baik, dan 3 tim (16,7%) kurang tersedia dengan baik. Berdasarkan kenyamanan lokasi untuk sikat gigi massal, diketahui bahwa 4 tim (22,2%) tersedia dengan baik, 8 tim (44,4%) tersedia dengan cukup baik, dan 6 tim (33,3%) kurang tersedia dengan baik. Berdasarkan hasil penelitian, dari ketersediaan formulir pencatatan kegiatan, 6 tim (33,3%) memiliki ketersediaan formulir pencatatan kegiatan dengan baik, 11 tim (61,1%) memiliki ketersediaan formulir pencatatan kegiatan dengan cukup baik, dan 1 tim (5,6%) kurang memiliki ketersediaan formulir pencatatan kegiatan dengan baik. Berdasarkan ketersediaan peralatan (alat tulis) untuk melakukan pencatatan, 11 tim (61,1%) memiliki ketersediaan formulir pencatatan kegiatan dengan baik, dan 7 tim (38,9%) memiliki ketersediaan formulir pencatatan kegiatan dengan cukup baik. Berdasarkan ketersediaan transportasi untuk melakukan kegiatan ke sekolahsekolah, 1 tim (5,6%) memiliki ketersediaan formulir pencatatan kegiatan dengan baik, 11 tim (61,1%) memiliki ketersediaan formulir pencatatan kegiatan dengan cukup baik, dan 6 tim (33,3%) kurang memiliki ketersediaan formulir pencatatan kegiatan dengan baik. Secara rinci dapat dilihat pada Tabel 4.10. berikut ini:
Ali Imron : Hubungan Sumber Daya Organisasi Dan Fungsi Kepemimpinan Dengan Kinerja Tim Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) Puskesmas Di Kota Medan Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009
Tabel 4.10. Distribusi Tim UKGS Berdasarkan Ketersediaan Sarana dan Prasarana dalam Pelaksanaan Program UKGS di Puskesmas Kota Medan Tahun 2008 No. Ketersediaan Sarana dan Prasarana F % 1. Ketersediaan buku panduan dan alat peraga a. Baik b. Cukup 14 77,8 c. Kurang 4 22,2 Jumlah 18 100 2. Ketersediaan lokasi (ruangan) untuk melakukan kegiatan penyuluhan a. Baik 5 27,8 b. Cukup 12 66,7 c. Kurang 1 5,6 Jumlah 18 100 Ketersediaan meja (kursi) di lokasi (ruangan) untuk melakukan 3. kegiatan penyuluhan a. Baik 11 61,1 b. Cukup 7 38,9 c. Kurang Jumlah 18 100 No. Ketersediaan Sarana F % 4. Ketersediaan lokasi (ruangan) untuk melakukan sikat gigi massal a. Baik 10 55,6 b. Cukup 5 27,8 c. Kurang 3 16,7 Jumlah 18 100 5. Kenyamanan lokasi (ruangan) untuk melakukan sikat gigi massal a. Baik 4 22.2 b. Cukup 8 44,4 c. Kurang 6 33,3 Jumlah 18 100 6. Ketersediaan formulir pencatatan kegiatan a. Baik 6 33,3 b. Cukup 11 61,1 c. Kurang 1 5,6 Jumlah 18 100 7. Ketersediaan peralatan (alat tulis) untuk melakukan pencatatan a. Baik 11 61.1 b. Cukup 7 38,9 c. Kurang Jumlah 18 100
Ali Imron : Hubungan Sumber Daya Organisasi Dan Fungsi Kepemimpinan Dengan Kinerja Tim Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) Puskesmas Di Kota Medan Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009
No. 8. a. b. c.
Lanjutan Tabel 4.10. Ketersediaan Sarana dan Prasarana F % Ketersediaan transportasi untuk melakukan kegiatan ke sekolahsekolah Baik 1 5,6 Cukup 11 61,1 Kurang 6 33,3 Jumlah 18 100
Berdasarkan uraian tersedianya sarana dan prasarana, diketahui bahwa 11 tim (61,1%) sarananya tersedia dengan baik, dan 7 tim (38,9%) tersedia dengan cukup baik. Hal tersebut dapat dilihat pada Tabel 4.11. berikut ini: Tabel 4.11. Distribusi Tim UKGS Berdasarkan Kategori Sarana dan Prasarana di Puskesmas Kota Medan Tahun 2008 No Sarana tim UKGS Frekuensi % 1 Baik 11 61,1 2 Cukup 7 38,9 3 Kurang Jumlah 18 100
Untuk melihat sarana tim UKGS pada masing-masing Puskesmas di Kota Medan dapat dilihat pada Tabel 4.12. berikut: Tabel 4.12. Distribusi Sarana dan Prasarana Tim UKGS pada Masing-Masing Puskesmas di Kota Medan Tahun 2008 No 1 2 3 4 5 6 7 8
Tim UKGS Puskesmas Petisah Rantang Polonia Helvetia Medan Deli Titi Papan Pekan Labuhan Martubung
Frekuensi Sarana dan Prasarana Tim UKGS Baik Cukup Kurang √ − − − √ − √ − − − √ − √ − − − − − √ − − √ − −
Ali Imron : Hubungan Sumber Daya Organisasi Dan Fungsi Kepemimpinan Dengan Kinerja Tim Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) Puskesmas Di Kota Medan Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009
9 10
√ √
Desa Terjun Belawan
− −
− −
Lanjutan Tabel 4.12. No 11 12 13 14 15 16 17 18
Tim UKGS Puskesmas Amplas Pasar Merah Teladan Sukarame Kota Matsum Medan Denai Tegal Sari Mandala Jumlah
Frekuensi Sarana dan Prasarana Tim UKGS Baik Cukup Kurang √ − − − √ − √ − − − √ − − √ − √ − − √ − − − √ − 11 7 −
4.2.2. Fungsi Kepemimpinan Fungsi kepemimpinan meliputi perencanaan, pengambilan keputusan, dan pengawasan tim UKGS. 1. Perencanaan Perencanaan diukur melalui 3 indikator melalui pembuatan perencanaan mikro tingkat Puskesmas (microplanning) dan menganalisa situasi (mengenai sumber daya, fasilitas yang dimiliki, tenaga, kebijakan/peraturan, dan kegiatan yang dilakukan), pengikutsertaan dalam pembagian tugas dan wewenang bagi masingmasing petugas UKGS dan pengikutsertaan dalam pengajuan perencanaan kegiatan, dan anggaran. Berdasarkan hasil penelitian, dari keikutsertaan pimpinan dalam pembuatan perencanaan mikro tingkat Puskesmas (microplanning) dan menganalisa situasi, 15 tim (83,3%) pimpinan turut partisipasi dengan baik, dan 3 tim (16,7%) pimpinan
Ali Imron : Hubungan Sumber Daya Organisasi Dan Fungsi Kepemimpinan Dengan Kinerja Tim Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) Puskesmas Di Kota Medan Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009
kurang
terlibat
dalam
pembuatan
perencanaan
mikro
tingkat
Puskesmas
(microplanning) dan menganalisa situasi. Berdasarkan keikutsertaan pimpinan dalam pembagian tugas dan wewenang bagi masing-masing petugas UKGS, 10 tim (55,6%) pimpinan turut partisipasi dengan baik, dan 8 tim (44,4%) pimpinan kurang terlibat dalam pembagian tugas dan wewenang bagi masing-masing petugas UKGS. Berdasarkan keikutsertaan pimpinan dalam pengajuan perencanaan kegiatan, dan anggaran, 4 tim (22,2%) pimpinan turut partisipasi dengan baik, dan 14 tim (77,8%) pimpinan kurang terlibat dalam pengajuan perencanaan kegiatan, dan anggaran. Hal tersebut dapat dilihat pada Tabel 4.13. berikut ini: Tabel 4.13. Distribusi Keterlibatan Pimpinan Dalam Fungsi Perencanaan Tim UKGS di Puskesmas Kota Medan tahun 2008 No. Fungsi Perencanaan F % Pembuatan perencanaan mikro tingkat Puskesmas 1. (microplanning) dan menganalisa situasi a. Ya 15 83,3 b. Kadang-kadang 3 16,7 c. Tidak Jumlah 18 100 Keikutsertaan dalam pembagian tugas dan wewenang bagi masing2. masing petugas UKGS a. Ya 10 55,6 b. Kadang-kadang 8 44,4 c. Tidak Jumlah 18 100 3. Keikutsertaan dalam pengajuan perencanaan kegiatan, dan anggaran a. Ya 4 22,2 b. Kadang-kadang 14 77,8 c. Tidak Jumlah 18 100
Ali Imron : Hubungan Sumber Daya Organisasi Dan Fungsi Kepemimpinan Dengan Kinerja Tim Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) Puskesmas Di Kota Medan Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009
Berdasarkan uraian fungsi kepemimpinan dalam perencanaan, diketahui bahwa 14 tim (77,8%) pimpinan turut dalam perencanaan dengan baik, dan 4 tim (22,2%) pimpinan cukup baik dalam partisipasi membuat perencanaan. Hal tersebut dapat dilihat pada Tabel 4.14. berikut ini: Tabel 4.14. Distribusi Tim UKGS Berdasarkan Kategori Keterlibatan Pimpinan Dalam Fungsi Perencanaan Tim UKGS di Puskesmas Kota Medan tahun 2008 No Perencanaan Frekuensi % 1 Baik 14 77,8 2 Cukup 4 22,2 3 Kurang Jumlah 18 100 Untuk melihat fungsi perencanaan pada masing-masing Puskesmas di Kota Medan dapat dilihat pada Tabel 4.15. berikut: Tabel 4.15. Distribusi Fungsi Perencanaan pada Masing-Masing Puskesmas di Kota Medan Tahun 2008 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
Tim UKGS Puskesmas Petisah Rantang Polonia Helvetia Medan Deli Titi Papan Pekan Labuhan Martubung Desa Terjun Belawan Amplas Pasar Merah Teladan Sukarame Kota Matsum Medan Denai Tegal Sari Mandala Jumlah
Frekuensi Perencanaan Baik Cukup Kurang √ − − − √ − √ − − √ − − √ − − √ − − √ − − − √ − √ − − √ − − √ − − √ − − − √ − √ − − − √ − √ − − √ − − √ − − 14 4 0
Ali Imron : Hubungan Sumber Daya Organisasi Dan Fungsi Kepemimpinan Dengan Kinerja Tim Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) Puskesmas Di Kota Medan Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009
2. Pengambilan keputusan Pengambilan keputusan diukur melalui 3 indikator meliputi pengikutsertaan dalam pengambilan keputusan tentang program Puskesmas (termasuk Usaha Kesehatan Gigi Sekolah), kualitas analisa pimpinan dalam membuat keputusan dan pengikutsertaan dalam merumuskan tujuan yang ingin dicapai tingkat Puskesmas. Berdasarkan hasil penelitian, dari keikutsertaan dalam pengambilan keputusan tentang program Puskesmas (termasuk Usaha Kesehatan Gigi Sekolah), 11 tim (61,1%) pimpinan turut partisipasi dengan baik, dan 7 tim (38,9%) pimpinan kurang baik dalam pengambilan keputusan. Berdasarkan kualitas analisa pimpinan dalam membuat keputusan, 5 tim (27,8%) kualitas analisa pimpinan dalam membuat keputusan adalah baik, 12 tim (66,7%) kualitas analisa pimpinan dalam membuat keputusan cukup baik, dan 1tim (5,6%) kualitas analisa pimpinan dalam membuat keputusan tidak baik. Berdasarkan keikutsertaan pimpinan dalam merumuskan tujuan yang ingin dicapai tingkat Puskesmas, 6 tim (33,3%) pimpinan turut partisipasi dengan baik, 7 tim (38,9%) pimpinan turut partisipasi dengan cukup baik, dan 5 tim (27,8%) pimpinan tidak baik dalam pengambilan keputusan. Hal tersebut dapat dilihat pada Tabel 4.16. berikut ini:
Ali Imron : Hubungan Sumber Daya Organisasi Dan Fungsi Kepemimpinan Dengan Kinerja Tim Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) Puskesmas Di Kota Medan Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009
Tabel 4.16. Distribusi Keterlibatan Pimpinan Dalam Fungsi Pengambilan Keputusan Tim UKGS di Puskesmas Kota Medan tahun 2008 No. Fungsi Pengambilan Keputusan Keikutsertaan pimpinan dalam pengambilan keputusan F % 1. tentang program Puskesmas (termasuk Usaha Kesehatan Gigi Sekolah) a. Ya 11 61,1 b. Kadang-kadang 7 38,9 c. Tidak Jumlah 18 100 2. Kualitas analisa pimpinan dalam membuat keputusan a. Ya 5 37,8 b. Kadang-kadang 12 66,7 c. Tidak 1 5,6 Jumlah 18 100 Keikutsertaan pimpinan dalam merumuskan tujuan yang ingin dicapai 3. tingkat Puskesmas a. Ya 6 33,3 b. Kadang-kadang 7 38,9 c. Tidak 5 27,8 Jumlah 18 100
Berdasarkan uraian fungsi kepemimpinan dalam pengambilan keputusan, diketahui bahwa 9 tim (50,0%) fungsi kepemimpinan dalam pengambilan keputusannya baik, dan 9 tim (50,0%) fungsi kepemimpinan dalam pengambilan keputusannya cukup baik. Hal tersebut dapat dilihat pada Tabel 4.17. berikut ini: Tabel 4.17. Distribusi Tim UKGS Berdasarkan Kategori Keterlibatan Pimpinan Dalam Fungsi Pengambilan Keputusan Tim UKGS di Puskesmas Kota Medan tahun 2008 No Pengambilan Keputusan Frekuensi % 1 Baik 9 50,0 2 Cukup 9 50,0 3 Kurang 0 0 Jumlah 18 100 Ali Imron : Hubungan Sumber Daya Organisasi Dan Fungsi Kepemimpinan Dengan Kinerja Tim Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) Puskesmas Di Kota Medan Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009
Untuk melihat fungsi pengambilan keputusan pada masing-masing Puskesmas di Kota Medan dapat dilihat pada Tabel 4.18. berikut: Tabel 4.18. Distribusi Fungsi Pengambilan Keputusan pada Masing-Masing Puskesmas di Kota Medan Tahun 2008 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
Tim UKGS Puskesmas Petisah Rantang Polonia Helvetia Medan Deli Titi Papan Pekan Labuhan Martubung Desa Terjun Belawan Amplas Pasar Merah Teladan Sukarame Kota Matsum Medan Denai Tegal Sari Mandala Jumlah
Frekuensi Pengambilan Keputusan Baik Cukup Kurang √ − − √ − − √ − − √ − − − √ − √ − − − √ − − √ − − √ − √ − − √ − − − √ − − √ − √ − − √ − − − √ − − √ − − √ − 9 9 0
3. Pengawasan Pegawai Pengawasan pegawai diukur melalui 5 indikator meliputi pengamatan pimpinan
terhadap
hasil
kerja,
bimbingan/pengarahan
pimpinan
sebelum
melaksanakan pekerjaan dalam gedung puskesmas/ di sekolah-sekolah, pimpinan yang memperhatikan konflik-konflik yang terjadi pada anggota kelompok di Puskesmas termasuk petugas UKGS, pimpinan yang memperhatikan koordinasi antara
program
UKGS
dengan
program
yang
lainnya
yang
ada
di
Puskesmas(koordinasi lintas program) dan pimpinan yang memperhatikan koordinasi Ali Imron : Hubungan Sumber Daya Organisasi Dan Fungsi Kepemimpinan Dengan Kinerja Tim Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) Puskesmas Di Kota Medan Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009
antara program UKGS dengan program yang lainnya yang ada di di luar Puskesmas(koordinasi lintas sektoral). Berdasarkan hasil penelitian, dari pengamatan pimpinan terhadap hasil kerja, 8 tim (44,4%) pengamatan pimpinan terhadap hasil kerja baik, 8 tim (44,4%) pengamatan pimpinan terhadap hasil kerja cukup baik, dan 2 tim (11,1%) pengamatan pimpinan terhadap hasil kerja tidak baik. Berdasarkan
bimbingan/pengarahan
pimpinan
sebelum
melaksanakan
pekerjaan dalam gedung puskesmas/ di sekolah-sekolah, 3 tim (16,7%) pengarahan pimpinan sebelum melaksanakan pekerjaan dalam gedung puskesmas/ di sekolahsekolah baik, 13 tim (72,2%) pengarahan pimpinan sebelum melaksanakan pekerjaan dalam gedung puskesmas/ di sekolah-sekolah cukup baik, dan 2 tim (11,1%) pengarahan pimpinan sebelum melaksanakan pekerjaan dalam gedung puskesmas/ di sekolah-sekolah tidak baik. Berdasarkan pimpinan yang memperhatikan konflik-konflik yang terjadi pada anggota kelompok di Puskesmas termasuk petugas UKGS, 13 tim (72,2%) pimpinan memperhatikan konflik-konflik yang terjadi pada anggota kelompok di Puskesmas termasuk petugas UKGS dengan baik, dan 5 tim (27,8%) pimpinan kurang baik dalam memperhatikan konflik-konflik yang terjadi pada anggota kelompok di Puskesmas termasuk petugas UKGS. Berdasarkan pimpinan yang memperhatikan koordinasi lintas program, 17 tim (94,4%) pimpinan memperhatikan koordinasi lintas program dengan baik, dan 1 tim (5,6%) pimpinan memperhatikan koordinasi lintas program dengan cukup baik. Ali Imron : Hubungan Sumber Daya Organisasi Dan Fungsi Kepemimpinan Dengan Kinerja Tim Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) Puskesmas Di Kota Medan Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009
Berdasarkan pimpinan yang memperhatikan koordinasi lintas sektoral, 17 tim (94,4%) pimpinan memperhatikan koordinasi lintas sektoral dengan baik, dan 1 tim (5,6%) pimpinan memperhatikan koordinasi lintas sektoral dengan cukup baik. Hal tersebut dapat dilihat pada Tabel 4.19. berikut ini: Tabel 4.19. Distribusi Keterlibatan Pimpinan Dalam Fungsi Pengawasan Pegawai Tim UKGS di Puskesmas Kota Medan tahun 2008 No. Fungsi Pengawasan Pegawai F % 1. Pengamatan pimpinan terhadap hasil kerja a. Ya 8 44,4 b. Kadang-kadang 8 44,4 c. Tidak 2 11,1 Jumlah 18 100 Bimbingan/pengarahan pimpinan sebelum melaksanakan pekerjaan 2. dalam gedung puskesmas/ di sekolah-sekolah a. Ya 3 16,7 b. Kadang-kadang 13 72,2 c. Tidak 2 11,1 Jumlah 18 100 Pimpinan yang memperhatikan konflik-konflik yang terjadi pada 3. anggota kelompok di Puskesmas termasuk petugas UKGS a. Ya 13 72,2 b. Kadang-kadang 5 27,8 c. Tidak Jumlah 18 100 4. Pimpinan memperhatikan koordinasi lintas program a. Ya 17 94,4 b. Kadang-kadang 1 5,6 c. Tidak Jumlah 18 100 5. Pimpinan memperhatikan koordinasi lintas sektoral a. Ya 17 94,4 b. Kadang-kadang 1 5,6 c. Tidak Jumlah 18 100 Berdasarkan uraian fungsi kepemimpinan dalam pengawasan pegawai, diketahui bahwa 9 tim (50,0%) fungsi kepemimpinan dalam pengawasan pegawai Ali Imron : Hubungan Sumber Daya Organisasi Dan Fungsi Kepemimpinan Dengan Kinerja Tim Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) Puskesmas Di Kota Medan Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009
baik, dan 9 tim (50,0%) fungsi kepemimpinan dalam pengawasan pegawai cukup baik. Hal tersebut dapat dilihat pada Tabel 4.20. berikut ini: Tabel 4.20. Distribusi Tim UKGS Berdasarkan Kategori Keterlibatan Pimpinan Dalam Fungsi Pengawasan Pegawai Tim UKGS di Puskesmas Kota Medan tahun 2008 No Pengawasan Pegawai Frekuensi % 1 Baik 9 50,0 2 Cukup 9 50,0 3 Kurang Jumlah 18 100 Untuk melihat fungsi pengawasan pegawai pada masing-masing Puskesmas di Kota Medan dapat dilihat pada Tabel 4.21. berikut: Tabel 4.21. Distribusi Fungsi Pengawasan Pegawai pada Masing-Masing Puskesmas di Kota Medan Tahun 2008 Frekuensi Pengawasan Pegawai No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
Tim UKGS Puskesmas
Petisah Rantang Polonia Helvetia Medan Deli Titi Papan Pekan Labuhan Martubung Desa Terjun Belawan Amplas Pasar Merah Teladan Sukarame Kota Matsum Medan Denai Tegal Sari Mandala Jumlah
Baik √ − √ − √ √ √ − − √ − − − √ − √ − √ 9
Cukup − √ − √ − − − √ √ − √ √ √ − √ − √ − 9
Kurang − − − − − − − − − − − − − − − − − − 0
4.3. Deskripsi Variabel Terikat (Kinerja Tim UKGS) Ali Imron : Hubungan Sumber Daya Organisasi Dan Fungsi Kepemimpinan Dengan Kinerja Tim Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) Puskesmas Di Kota Medan Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009
Di tahun 2008, cakupan program UKGS di ke-18 Puskesmas adalah sebagai berikut: untuk jumlah SD yang tercakup program UKGS sebesar 91%, untuk cakupan jumlah murid SD yang diperiksa sebesar 64%, cakupan jumlah murid SD yang mendapat perawatan setelah dilakukan pemeriksaan sebesar 24% dan cakupan SD yang melaksanakan sikat gigi massal ada sebesar 28%. Untuk jelasnya dapat dilihat pada 4.22 berikut ini: Tabel 4.22. Cakupan Kegiatan Program UKGS di Puskesmas yang terdapat di Kota Medan Tahun 2008 UKGS (PROMOTIF+PREVENTIF) NO
PUSKESMAS
Jumlah Jumlah Murid SD diperiksa
%
Jumlah % SD tercakup Perlu mendapat mendapat Total SD UKGS perawatan perawatan perawatan 395 187 47 30 30
Sikat gigi massal SD 100 19 %
%
1
Petisah
11078
11078
100
2
Rantang
587
587
100
100
20
20
3
3
100
3
100
3
Polonia
3582
2912
81
22
15
68
10
10
100
3
30
4
Helvetia
5522
452
8
153
43
28
28
24
86
4
17
5
Medan Deli
14575
10098
69
155
96
62
35
25
71
4
16
6
Titi Papan
4976
301
6
129
37
29
18
13
72
2
15
4488
878
20
235
105
45
10
10
100
4
40
2765
371
13
95
28
29
6
6
100
3
50
2557
878
34
102
35
34
8
8
100
3
38
5796
5796
100
195
25
13
22
22
100
4
18
11935
8522
71
853
432
51
33
25
76
4
16
5028
5028
100
4540
454
10
15
15
100
2
13
7 8 9 10 11 12
Pekan Labuhan Martubung Desa Terjun Belawan Amplas Pasar Merah
63
13
Teladan
6892
6892
100
100
60
60
15
15
100
4
27
14
Sukarame
6181
1081
17
108
11
10
20
20
100
4
20
4728
2768
59
404
303
75
11
11
100
4
36
2302
2280
99
181
20
11
11
11
100
3
27
1195
1195
100
68
55
81
6
6
100
2
33
Mandala
5743
3298
57
496
40
8
19
19
100
4
21
Jumlah
99930
64415
64
8331
1966
24
300
273
91
76
28
15 16 17 18
Kota Matsum Medan Denai Tegal Sari
Sumber: Bagian UKS Puskesmas di Kota Medan tahun 2008 Variabel kinerja tim UKGS puskesmas diukur dengan kategori baik, cukup dan kurang. Pengukuran kinerja tim berdasarkan dari pencapaian hasil cakupan kegiatan Ali Imron : Hubungan Sumber Daya Organisasi Dan Fungsi Kepemimpinan Dengan Kinerja Tim Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) Puskesmas Di Kota Medan Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009
UKGS oleh puskesmas yang melalui 4 indikator meliputi: jumlah SD yang tercakup, jumlah murid SD yang diperiksa, jumlah murid SD yang mendapat perawatan setelah dilakukan pemeriksaan dan jumlah SD yang melaksanakan sikat gigi massal. Berdasarkan hasil penelitian, menunjukkan bahwa kinerja tim UKGS terhadap hasil cakupan kegiatan UKGS ke SD dengan frekuensi terbanyak pada kategori baik yaitu sebanyak 14 tim (77,8%), untuk jumlah murid SD yang diperiksa dengan frekuensi terbanyak ada pada kategori baik yaitu sebanyak 10 tim (55,6%), jumlah murid SD yang mendapat perawatan setelah dilakukan pemeriksaan dengan frekuensi terbanyak ada pada kategori kurang sebanyak 10 tim (55,6%) dan jumlah SD yang melaksanakan sikat gigi massal dengan frekuensi terbanyak ada pada kategori kurang sebanyak 15 tim (83,3%). Hal tersebut dapat dilihat pada Tabel 4.23. berikut ini: Tabel 4.23. Distribusi Kinerja Tim UKGS Berdasarkan Hasil Cakupan Kegiatan Program UKGS di Puskesmas Kota Medan tahun 2008 Kinerja tim UKGS Jumlah SD yang tercakup Jumlah murid SD yang diperiksa Jumlah murid yang mendapat perawatan setelah pemeriksaan Jumlah SD yang melakukan sikat gigi missal
Baik N % 14 77,8 10 55,6
Frekuensi Cukup N % 1 5,6 0 0
Kurang Jumlah N % 3 16,7 18 8 44,4 18
2
11,1
6
33,3
10
55,6
18
1
5,6
2
11,1
15
83,3
18
Adapun distribusi kinerja tim UKGS puskesmas di Kota Medan yang dikategorikan dengan kategori baik, cukup dan kurang, didapat bahwa tim yang mempunyai kinerja dengan kategori baik ada sebanyak 5 tim (27,8%), tim yang mempunyai kinerja dengan kategori cukup ada sebanyak 12 tim (66,7%), dan tim
Ali Imron : Hubungan Sumber Daya Organisasi Dan Fungsi Kepemimpinan Dengan Kinerja Tim Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) Puskesmas Di Kota Medan Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009
yang mempunyai kinerja dengan kategori kurang ada sebanyak 1 tim (5,6%), seperti yang terlihat pada Tabel 4.24.:
Tabel 4.24. Distribusi Kinerja Tim UKGS Puskesmas di Kota Medan tahun 2008 No 1 2 3
Kinerja Tim UKGS Baik Cukup Kurang Jumlah
FREKUENSI
% 5 12 1 18
27.8 66.7 5.6 100
Untuk melihat kinerja tim UKGS pada masing-masing Puskesmas di Kota Medan dapat dilihat pada Tabel 4.25. berikut: Tabel 4.25. Distribusi Kinerja Tim UKGS pada Masing-Masing Puskesmas di Kota Medan Tahun 2008 Frekuensi Kinerja Tim UKGS No Tim UKGS Puskesmas Baik Cukup Kurang 1 Petisah √ − − 2 Rantang √ − − 3 Polonia √ − − 4 Helvetia − √ − 5 Medan Deli − √ − 6 Titi Papan − − √ 7 Pekan Labuhan − √ − 8 Martubung − √ − 9 Desa Terjun − √ − 10 Belawan − √ − 11 Amplas − √ − 12 Pasar Merah − √ − 13 Teladan √ − − 14 Sukarame − √ − 15 Kota Matsum − √ − 16 Medan Denai − √ − 17 Tegal Sari √ − − 18 Mandala − √ − Ali Imron : Hubungan Sumber Daya Organisasi Dan Fungsi Kepemimpinan Dengan Kinerja Tim Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) Puskesmas Di Kota Medan Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009
Jumlah
5
12
1
4.4. Tabulasi Silang Antara Sumber Daya Organisasi (meliputi Sumber Daya Manusia, Sarana dan Prasarana) dan Fungsi Kepemimpinan dengan Kinerja Tim UKGS Puskesmas di Kota Medan Hasil tabulasi silang antara variabel sumber daya manusia dengan kinerja tim UKGS Puskesmas di Kota Medan dapat dilihat bahwa dari 14 tim dengan sumber daya organisasi pada kategori cukup ada sebesar 21,4% yang kinerja timnya dengan kategori baik sebesar 3 tim, sedangkan dari 3 tim dengan sumber daya organisasi pada kategori baik ada sebesar 66,7% yang kinerja timnya dengan kategori baik sebesar 2 tim. Secara rinci dapat dilihat pada Tabel 4.26. berikut ini: Tabel 4.26. Distribusi Tabel Silang Antara Variabel Sumber Daya Manusia dengan Kinerja Tim UKGS Puskesmas di Kota Medan Tahun 2008 Jumlah Kinerja Tim UKGS Puskesmas Sumber Daya No Kategori Baik Cukup Kurang Organisasi f % F % F % F % 1 Sumber Daya 1. Baik 2 66,7 1 33,3 0 0 3 100 Manusia 2. Cukup 3 21,4 11 78,6 0 0 14 100 3. Kurang 0 0 0 0 1 100 1 100 Jumlah 5 27,8 12 66,7 1 5,6 18 100 Hasil tabulasi silang antara variabel sarana dan prasarana dengan kinerja tim UKGS Puskesmas di Kota Medan dapat dilihat bahwa dari 11 tim dengan sarana dan prasarana pada kategori baik ada sebesar 63,6% yang kinerja timnya dengan kategori cukup sebesar 7 tim, sedangkan dari 7 tim dengan sarana dan prasarana pada kategori cukup ada sebesar 71,4% yang kinerja timya dengan kategori cukup sebesar 5 tim. Secara rinci dapat dilihat pada Tabel 4.27. berikut ini: Ali Imron : Hubungan Sumber Daya Organisasi Dan Fungsi Kepemimpinan Dengan Kinerja Tim Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) Puskesmas Di Kota Medan Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009
Tabel 4.27. Distribusi Tabel Silang Antara Variabel Sarana dan Prasarana dengan Kinerja Tim UKGS Puskesmas di Kota Medan Tahun 2008 Kinerja Tim UKGS Puskesmas Jumlah Sumber Daya No Kategori Baik Cukup Kurang Organisasi F % F % F % F % 1 Sarana dan 1. Baik 4 36,4 7 63,6 0 0 11 100 prasarana 2. Cukup 1 14,3 5 71,4 1 14,3 7 100 3. Kurang 0 0 0 0 0 0 0 100 Jumlah 5 27,8 12 66,7 1 5,6 18 100
Hasil tabulasi silang antara variabel perencanaan dengan kinerja tim UKGS Puskesmas di Kota Medan dapat dilihat bahwa dari 4 tim dengan perencanaan pada kategori cukup ada sebesar 50% yang kinerja timnya dengan kategori baik sebesar 2 tim, sedangkan dari 14 tim dengan perencanaan pada kategori baik ada sebesar 21,4% yang kinerja timya dengan kategori baik sebesar 3 tim. Secara rinci dapat dilihat pada Tabel 4.28. berikut ini: Tabel 4.28. Distribusi Tabel Silang Antara Variabel Perencanaan dengan Kinerja Tim UKGS Puskesmas di Kota Medan Tahun 2008 Jumlah Kinerja Tim UKGS Puskesmas Fungsi No Kategori Baik Cukup Kurang Kepemimpinan F % F % F % F % 1 Perencanaan 1. Baik 3 21,4 10 71,4 1 7,1 14 100 2. Cukup 2 50 2 50 0 0 4 100 3. Kurang 0 0 0 0 0 0 0 0 Jumlah 5 27,8 12 66,7 1 5,6 18 100 Hasil tabulasi silang antara variabel pengambilan keputusan dengan kinerja tim UKGS Puskesmas di Kota Medan dapat dilihat bahwa dari 9 tim dengan pengambilan keputusan pada kategori cukup ada sebesar 22,2% yang kinerja timnya dengan kategori baik sebesar 2 tim, sedangkan dari 9 tim dengan pengambilan Ali Imron : Hubungan Sumber Daya Organisasi Dan Fungsi Kepemimpinan Dengan Kinerja Tim Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) Puskesmas Di Kota Medan Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009
keputusan pada kategori baik ada sebesar 33,3% yang kinerja timya dengan kategori baik sebesar 3 tim. Secara rinci dapat dilihat pada Tabel 4.29. berikut ini: Tabel 4.29. Distribusi Tabel Silang Antara Variabel Pengambilan Keputusan dengan Kinerja Tim UKGS Puskesmas di Kota Medan Tahun 2008 Kinerja Tim UKGS Puskesmas Jumlah Fungsi No Kategori Baik Cukup Kurang Kepemimpinan F % F % F % F % 1 Pengambilan 1. Baik 3 33,3 5 55,6 1 11,1 9 100 keputusan 2. Cukup 2 22,2 7 77,8 0 0 9 100 3. Kurang 0 0 0 0 0 0 0 0 Jumlah 5 27,8 12 66,7 1 5,6 18 100
Hasil tabulasi silang antara variabel pengawasan pegawai dengan kinerja tim UKGS Puskesmas di Kota Medan dapat dilihat bahwa dari 9 tim dengan pengawasan pegawai pada kategori cukup ada sebesar 22,2%
yang kinerja timnya dengan
kategori baik sebesar 2 tim, sedangkan dari 9 tim dengan pengawasan pegawai pada kategori baik ada sebesar 33,3% yang kinerja timya dengan kategori baik sebesar 3 tim. Secara rinci dapat dilihat pada Tabel 4.30. berikut ini: Tabel 4.30. Distribusi Tabel Silang Antara Variabel Pengawasan Pegawai dengan Kinerja Tim UKGS Puskesmas di Kota Medan Tahun 2008 Jumlah Kinerja Tim UKGS Puskesmas Fungsi No Kategori Baik Cukup Kurang Kepemimpinan F % F % F % F % 1 Pengawasan 1. Baik 3 33,3 5 55,6 1 11,1 9 100 pegawai 2. Cukup 2 22,2 7 77,8 0 0 9 100 3. Kurang 0 0 0 0 0 0 0 0 Jumlah 5 27,8 12 66,7 1 5,6 18 100
4.5. Hasil Uji Statistik Teknik analisa data yang digunakan untuk menjelaskan hubungan sumber daya organisasi (meliputi sumber daya manusia, sarana dan peralatan) dan fungsi Ali Imron : Hubungan Sumber Daya Organisasi Dan Fungsi Kepemimpinan Dengan Kinerja Tim Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) Puskesmas Di Kota Medan Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009
kepemimpinan dengan kinerja tim UKGS Puskesmas di Kota Medan tahun 2008 adalah uji statistik non parametrik korelasi tata jenjang Spearman yang hasilnya sebagai berikut: a.
Pada Sumber Daya Organisasi, variabel sumber daya manusia (ρ=0,157 dan r=0,348) tidak berhubungan dengan kinerja tim UKGS. Sedangkan variabel sarana dan prasarana (ρ=0,038) mempunyai hubungan yang bermakna dan terdapat korelasi yang sedang (r=0,492) dengan kinerja tim UKGS.
b.
Pada variabel Fungsi Kepemimpinan, variabel perencanaan (ρ=0,149 dan r=−0,355), pengambilan keputusan (ρ=0,857 dan r=0,046) dan pengawasan pegawai (ρ=0,436 dan r=−0,196) tidak mempunyai hubungan dengan kinerja tim UKGS. Secara rinci dapat dilihat pada Tabel 4.31. di bawah ini:
Tabel 4.31. Hasil Uji Statistik Non Parametrik Korelasi Tata Jenjang Spearman Hubungan Sumber Daya Organisasi (meliputi Sumber Daya Manusia, Sarana dan Peralatan) dan Fungsi Kepemimpinan dengan Kinerja Tim UKGS Puskesmas di Kota Medan tahun 2008 Variabel Correlation Coefficient (r) Sig (ρ) Sumber Daya Manusia 0,348 0,157 Sarana dan Prasarana 0,492 0,038 Perencanaan −0,355 0,149 Pengambilan Keputusan 0,046 0,857 Pengawasan Pegawai −0,196 0,436
Ali Imron : Hubungan Sumber Daya Organisasi Dan Fungsi Kepemimpinan Dengan Kinerja Tim Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) Puskesmas Di Kota Medan Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009
BAB V PEMBAHASAN
5.1.
Variabel yang Berhubungan dengan Kinerja Tim UKGS Puskesmas di Kota Medan
5.1.1. Sumber Daya Organisasi Hasil uji statistik dalam penelitian ini menunjukkan bahwa variabel sumber daya organisasi yang berhubungan dengan kinerja tim UKGS yaitu variabel sarana dan prasarana. 1. Sarana dan Prasarana Berdasarkan hasil uji statistik menunjukkan bahwa variabel sarana dan prasarana mempunyai hubungan yang bermakna dengan kinerja tim UKGS (ρ=0,038) dan terdapat korelasi yang sedang (r=0,492). Ini berarti bahwa ketersediaan sarana dan prasarana yang memadai akan lebih meningkatkan kinerja tim UKGS. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Mursyid (2003), di mana pelaksanaan suatu program selalu membutuhkan berbagai sarana dan prasarana yang mendukung sehingga program tersebut dapat terlaksana sesuai dengan yang telah direncanakan. Hasil penelitian di lapangan menunjukkan bahwa ketersediaan sarana dan prasarana yang memadai berdampak positif dalam meningkatkan kinerja tim UKGS,
Ali Imron : Hubungan Sumber Daya Organisasi Dan Fungsi Kepemimpinan Dengan Kinerja Tim Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) Puskesmas Di Kota Medan Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009
tetapi penyediaan atau pengadaan sarana dan prasarana dalam mendukung kegiatan program UKGS Puskesmas di Kota Medan saat ini masih kurang memadai. Hal ini
dapat dilihat saat pelaksanaan program UKGS, tim UKGS Puskesmas mengalami hambatan dikarenakan minimnya sarana dan prasarana untuk mendukung kegiatan tersebut seperti; ketiadaan buku panduan dan alat peraga untuk melakukan kegiatan UKGS, ketiadaan lokasi (ruangan) untuk melakukan kegiatan penyuluhan, ketiadaan tempat duduk atau meja saat melakukan kegiatan penyuluhan, dan ketiadaan lokasi (ruangan) untuk melakukan kegiatan sikat gigi massal serta ketidaknyamanan lokasi untuk berkegiatan (penyuluhan dan sikat gigi massal). 5.2.
Variabel yang Tidak Berhubungan dengan Kinerja Tim UKGS Puskesmas di Kota Medan
5.2.1. Sumber Daya Organisasi Hasil uji statistik dalam penelitian ini menunjukkan bahwa variabel sumber daya organisasi yang tidak berhubungan dengan kinerja tim UKGS yaitu sumber daya manusia, peralatan dan fasilitas pendukung. 1. Sumber Daya Manusia Berdasarkan hasil uji statistik menunjukkan bahwa variabel sumber daya manusia tidak mempunyai hubungan dengan kinerja tim UKGS (ρ=0,157). Ini berarti bahwa tim UKGS yang memiliki sumber daya manusia yang baik tidak disertai dengan peningkatan kinerja tim UKGS. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan pendapat Malayu (2000), sumber daya manusia merupakan kemampuan yang dimiliki setiap manusia. Sumber daya Ali Imron : Hubungan Sumber Daya Organisasi Dan Fungsi Kepemimpinan Dengan Kinerja Tim Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) Puskesmas Di Kota Medan Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009
manusia menjadi unsur pertama dan utama dalam setiap aktivitas yang dilakukan. Peralatan yang andal dan canggih tanpa peran aktif sumber daya manusia tidak berarti apa-apa. Sumber daya manusia adalah kemampuan terpadu dari daya pikir dan daya fisik yang dimiliki individu. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Romauli (2006), yang menyatakan bahwa sumber daya manusia memiliki hubungan dengan produktivitas petugas klinik sanitasi di puskesmas Kota Binjai. Meskipun lebih dari setengah jumlah tim UKGS yang ada memiliki sumber daya manusia yang cukup, namun tidak memiliki hubungan dengan kinerja tim yang sebagian besar adalah pada kategori cukup baik. Hal ini dikarenakan adanya faktor lain yang lebih berperan yaitu ada kerjasama dengan Pepsodent (sumber daya manusia tim tidak menjadi dasar yang menentukan kinerja tim) di tahun 2008 dalam pelaksanaan sikat gigi massal dan penyuluhan di sekolah-sekolah termasuk penjaringan kesehatan gigi dan mulut. 5.2.2. Fungsi Kepemimpinan 1. Perencanaan Berdasarkan hasil uji statistik menunjukkan bahwa variabel perencanaan tidak mempunyai hubungan dengan kinerja tim UKGS (ρ=0,149 dan r=−0,355). Ini berarti bahwa perencanaan tidak menyertai peningkatan kinerja tim UKGS. Hasil penelitian di lapangan menunjukkan bahwa walaupun setiap tim UKGS memiliki fungsi perencanaan yang baik, baik pembuatan perencanaan mikro tingkat Puskesmas (microplanning) dan menganalisa situasi (mengenai sumber daya, fasilitas Ali Imron : Hubungan Sumber Daya Organisasi Dan Fungsi Kepemimpinan Dengan Kinerja Tim Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) Puskesmas Di Kota Medan Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009
yang dimiliki, tenaga, kebijakan/peraturan, dan kegiatan yang dilakukan), keikutsertaan pimpinan dalam pembagian tugas dan wewenang bagi masing-masing petugas UKGS dan keikutsertaan pimpinan dalam pengajuan perencanaan kegiatan, dan anggaran berjalan dengan baik, namun tidak menyertai terjadinya peningkatan kinerja dari tim UKGS. Perencanaan menurut Levey dan Looba, seperti yang dikutip Azwar (1996), adalah suatu proses menganalisis dan memahami sistem yang dianut. Merumuskan tujuan umum dan tujuan khusus yang ingin dicapai memperkirakan segala kemampuan yang dimiliki, menguraikan segala kemungkinan yang dapat dilakukan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, menganalisis efektifitas dari berbagai kemungkinan tersebut, menyusun perincian selengkapnya dari kemungkinan yang terpilih, serta mengikatnya dalam suatu pengawasan yang terus-menerus sehingga dapat dicapai hubungan yang optimal antara rencana yang dihasilkan dengan sistem yang dianut. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Husen (2002), yang menyatakan bahwa fungsi perencanaan berpengaruh terhadap produktivitas kerja pegawai program imunisasi di Puskesmas Padang Bulan. 2. Pengambilan Keputusan Berdasarkan hasil uji statistik menunjukkan bahwa variabel pengambilan keputusan tidak mempunyai hubungan dengan kinerja tim UKGS (ρ=0,857 dan r=0,046). Ini berarti bahwa pengambilan keputusan tidak menyertai peningkatan kinerja tim UKGS. Ali Imron : Hubungan Sumber Daya Organisasi Dan Fungsi Kepemimpinan Dengan Kinerja Tim Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) Puskesmas Di Kota Medan Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009
Hasil penelitian di lapangan menunjukkan bahwa walaupun setiap tim UKGS memiliki fungsi pengambilan keputusan yang baik, baik keikutsertaan pimpinan dalam pengambilan keputusan tentang program Puskesmas (termasuk Usaha Kesehatan Gigi Sekolah), kualitas analisa pimpinan dalam membuat keputusan dan keikutsertaan pimpinan dalam merumuskan tujuan yang ingin dicapai berjalan dengan baik, namun tidak menyertai terjadinya peningkatan kinerja dari tim UKGS. Menurut Wijono (1997), mengambil atau membuat keputusan berarti memilih satu dari sekian banyak alternatif. Inti dari pengambilan keputusan ialah terletak dalam perumusan berbagai alternatif yang tepat setelah evaluasi mengenai efektivitasnya dalam mencapai tujuan yang dikehendaki pengambil keputusan. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Husen (2002), yang menyatakan bahwa fungsi pengambilan keputusan berpengaruh terhadap produktivitas kerja pegawai program imunisasi di Puskesmas Padang Bulan. 3. Pengawasan Pegawai Berdasarkan hasil uji statistik menunjukkan bahwa variabel pengawasan pegawai tidak mempunyai hubungan dengan kinerja tim UKGS (ρ=0,436 dan r=−0,196). Ini berarti bahwa pengawasan pegawai tidak menyertai peningkatan kinerja tim UKGS. Hasil penelitian di lapangan menunjukkan bahwa walaupun setiap tim UKGS memiliki fungsi pengawasan pegawai yang baik, baik pengamatan pimpinan terhadap hasil kerja, bimbingan/pengarahan pimpinan sebelum melaksanakan pekerjaan dalam gedung puskesmas/ di sekolah-sekolah, pimpinan yang memperhatikan konflikAli Imron : Hubungan Sumber Daya Organisasi Dan Fungsi Kepemimpinan Dengan Kinerja Tim Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) Puskesmas Di Kota Medan Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009
konflik yang terjadi pada anggota kelompok di Puskesmas termasuk petugas UKGS, pimpinan yang memperhatikan koordinasi antara program UKGS dengan program yang lainnya yang ada di Puskesmas(koordinasi lintas program) dan pimpinan yang memperhatikan koordinasi antara program UKGS dengan program yang lainnya yang ada di di luar Puskesmas(koordinasi lintas sektoral)berjalan dengan baik, namun tidak menyertai terjadinya peningkatan kinerja dari tim UKGS. Pengawasan adalah salah satu fungsi manajemen yang merupakan peroses untuk mengamati terus-menerus pelaksanaan rencana kerja yang sudah disusun, dan mengadakan koreksi terhadap penyimpangan yang terjadi. Pengawasan merupakan kegiatan manajer yang mengusahakan agar pekerjaan-pekerjaan terlaksana sesuai dengan rencana yang ditetapkan dan atau hasil yang dikehendaki (Wijono, 1997). Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Husen (2002), yang menyatakan bahwa fungsi pengawasan pegawai berpengaruh terhadap produktivitas kerja pegawai program imunisasi di Puskesmas Padang Bulan. Untuk fungsi kepemimpinan seperti; perencanaan, pengambilan keputusan dan pengawasan pegawai, tidak ada ditemukan tim UKGS yang berada pada kategori kurang, hal ini dikarenakan pimpinan dari keterangan petugas yang tergabung dalam tim UKGS turut berpartisipasi (menjalankan fungsinya terhadap program UKGS). Pimpinan turut dalam merencanakan kegiatan program UKGS yang akan dilaksanakan, namun tidak terlibat lebih mendalam dalam pengambilan keputusan akan kegiatan-kegiatan program UKGS dan tetap melakukan pengawasan akan pekerjaan atau kegiatan yang dilaksanakan tim UKGS. Ali Imron : Hubungan Sumber Daya Organisasi Dan Fungsi Kepemimpinan Dengan Kinerja Tim Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) Puskesmas Di Kota Medan Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Berdasarkan variabel sumber daya organisasi diketahui bahwa 77,8% tim memiliki tingkat sumber daya manusia yang cukup, 72,2% tim memiliki ketersediaan sarana dan prasarana yang cukup, dan 66,7% tim yang memiliki ketersediaan peralatan dengan kategori cukup. 2. Berdasarkan variabel fungsi kepemimpinan diketahui bahwa 77,8% tim memiliki fungsi perencanaan yang baik, 50% tim memiliki fungsi pengambilan keputusan yang baik dan 50% tim memiliki fungsi pengawasan pegawai yang baik. 3. Hasil uji statistik non parametrik korelasi tata jenjang Spearman menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna variabel sarana dan prasarana (ρ=0,038 dan r=0,492) dengan kinerja tim UKGS. 4. Hasil uji statistik non parametrik korelasi tata jenjang Spearman menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang bermakna variabel sumber daya manusia (ρ=0,157 dan r=0,348), fungsi perencanaan (ρ=0,149 dan−0,355), r=
fungsi
pengambilan keputusan (ρ=0,857 dan r=0,046), dan fungsi pengawasan pegawai (ρ=0,436 dan r=−0,196), dengan kinerja tim UKGS.
Ali Imron : Hubungan Sumber Daya Organisasi Dan Fungsi Kepemimpinan Dengan Kinerja Tim Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) Puskesmas Di Kota Medan Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009
6.2. Saran 1. Diharapkan ada koordinasi secara timbal balik antara Dinas Kesehatan, pihak sekolah dan pihak puskesmas yang mendukung kegiatan UKGS dalam pembinaan kesehatan peserta didik di sekolah. Misalnya dengan melengkapi sarana dan prasarana kegiatan program UKGS untuk mendukung pelaksanaan kegiatan UKGS sehingga tujuan yang diinginkan dapat dicapai (penyediaan lokasi khusus untuk kegiatan UKGS), serta melakukan penyesuaian jadwal antara kunjungan pihak puskesmas dengan kegiatan yang diselenggarakan pihak sekolah. 2. Diharapkan petugas UKGS bersama sektor terkait bersungguh-sungguh dalam melaksanakan program UKGS agar derajat kesehatan yang setinggi-tingginya dapat tercapai dalam hal ini melalui pelayanan kesehatan gigi dan mulut yang dilaksanakan di lingkungan pendidikan (sekolah dasar).
Ali Imron : Hubungan Sumber Daya Organisasi Dan Fungsi Kepemimpinan Dengan Kinerja Tim Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) Puskesmas Di Kota Medan Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009
DAFTAR PUSTAKA Amrin, 1996. Manajemen Operasional. Rineka Cipta, Jakarta. Anoraga, 1995. Psikologi Kerja. Rineka Cipta, Jakarta. Arbie, 1987. Sistem Informasi Manajemen. Jakarta. Arikunto, A., 2006. Proses Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Cetakan ketigabelas, Edisi Revisi VI, Penerbit PT. Rineka Cipta, Jakarta. As'ad. M, 2000. Psikologi Industri, edisi revisi, Liberty,Yogyakarta. Azwar, 1996. Pengantar Administrasi Kesehatan. Bina Rupa, Jakarta. Dahlan, M. Sopiyudin, 2004. Statistika untuk Kedokteran dan Kesehatan. PT ARKANS, Jakarta. Depkes RI, 1991. Buku Pedoman Kerja Puskesmas. Jilid I. Jakarta. _________, 1995. Tata Cara Pelayanan Asuhan Kesehatan Gigi dan Mulut di Puskesmas. Jakarta. _________, 1996. Pedoman Pelaksanaan Usaha Kesehatan Gigi Sekolah. Jakarta. _________, 1999. Pedoman Upaya Pelayanan Kesehatan Gigi di Puskesmas. Jakarta. _________, 2000. Indonesia Sehat 2010. Jakarta. _________, 2001. Survey Kesehatan Rumah Tangga Tahun 2001. Jakarta. _________, 2003. Keputusan Menteri Kesehatan RI. No. 1457/Menkes/SK/X/2003 Tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota. Jakarta. _________, 2004. Profil Kesehatan Gigi dan Mulut Indonesia tahun 2003.. Jakarta. _________, 2004. Sistem Kesehatan Nasional. Jakarta. Ali Imron : Hubungan Sumber Daya Organisasi Dan Fungsi Kepemimpinan Dengan Kinerja Tim Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) Puskesmas Di Kota Medan Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009
_________, 2006. Pedoman Penilaian Kinerja Puskesmas. Jakarta. Dharma, S, 2005. Manajemen Kinerja (Falsafah Teori dan Penerapannya). Pustaka pelajar. Jogjakarta Dinkes Kota Medan, 2006. Profil Kesehatan Kota Medan 2006. Medan. Gibson, dkk, 1996. Oganisasi. Jilid I, Edisi kelima, Erlangga, Jakarta. Handoko, 1997. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. Liberty, Jakarta. Hartati, 2005. Hubungan Faktor Organisasi Dengan Tingkat Pencapaian Program Tuberkulosis Paru Di Kabupaten Kampar Dan Kota Pekanbaru. Tesis, Program Pasca Sarjana Administrasi Dan Kebijakan Kesehatan Universitas Sumatera Utara. Medan. Hasibuan, MSP, 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Revisi, Cetakan Ketujuh, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta. Herzberg, 1997. Dasar-Dasar Perilaku Organisasi. Jakarta. Husen, 2002. Hubungan Fungsi Kepemimpinan Dengan Produktivitas Kerja Pegawai Program Imunisasi di Puskesmas Padang Bulan Tahun 2002. Skripsi, FKM USU, Medan Ilyas, 1999. Kinerja. Cetakan I. FKM UI, Jakarta. Khaira, A, 2005. Motivasi Sebagai Landasan Kompetensi Sumber Daya Manusia Menuju Kinerja Yang Lebih Baik. Fakultas Ekonomi Sumatera Utara, Medan. Malayu, 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia. PT. Bumi Aksara, Jakarta. Mursyid, 2004. Pelaksanaan Program UKS di Dinas Kesehatan Pemerintahan Kota Medan Tahun 2003, FKM-USU Niar, 2002. Pengaruh Kemampuan dan Motivasi Petugas UKS Terhadap Jumlah Cakupan UKS di Kabupaten Simalungun Tahun 2002. Skripsi, FKM USU, Medan. Notoatmodjo, S, 1998. Pengembangan Sumber Daya Manusia. PT Rineka Cipta, Jakarta. Pratomo dan Sudarti, 1986. Pedoman Usulan Penelitian Bidang Kesehatan Masyarakat, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta. Ali Imron : Hubungan Sumber Daya Organisasi Dan Fungsi Kepemimpinan Dengan Kinerja Tim Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) Puskesmas Di Kota Medan Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009
Romauli, 2006. Hubungan Antara Sumber Daya Organisasi Dengan Produktivitas Petugas Klinik Sanitasi di Puskesmas Kota Binjai Tahun 2006. Skripsi, FKM USU, Medan Siagian, SP, 2002. Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi. PT. Bina Aksara, Jakarta. Simanjuntak, PJ. Prof. Dr, 2005. Manajemen dan Evaluasi Kinerja. FE UI, Jakarta. Singarimbun, Masri, 1995. Metode Penelitian Survei. Cetakan Kedua, Penerbit PT. Pustaka LP3ES, Jakarta. Syamsi, 1994. Pokok-pokok Organisasi dan Manajemen. Rineka Cipta, Jakarta. Terry dan Rue, 1991. Dasar-Dasar Manajemen. Bumi Aksara, Jakarta. Tetty, 2002. Pengaruh Motivasi Terhadap Produktivitas Kinerja Staf Ruang Rekam Medik Dalam Pelaksanaan Kegiatan Sistem Informasi Manajemen di Rumah Sakit H. Adam Malik Tahun 2002. Skripsi, FKM USU, Medan. Timple, A. D., 1993. Kinerja. Penerbit PT. Elexmedia Computindo, Kelompok Gramedia, Jakarta. Wijono, 1997. Manajemen Kepemimpinan dan Organisasi Kesehatan. University Press, Surabaya
Ali Imron : Hubungan Sumber Daya Organisasi Dan Fungsi Kepemimpinan Dengan Kinerja Tim Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) Puskesmas Di Kota Medan Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009
KUISIONER PENELITIAN HUBUNGAN SUMBER DAYA ORGANISASI DAN FUNGSI KEPEMIMPINAN DENGAN KINERJA TIM USAHA KESEHATAN GIGI SEKOLAH (UKGS) PUSKESMAS DI KOTA MEDAN TAHUN 2008 NO. RESPONDEN = A. DATA PRIBADI RESPONDEN 1. Nama : 2. Umur : 3. Profesi : 4. Tempat tugas/ Puskesmas : B. SUMBER DAYA ORGANISASI 1) Sumber Daya Manusia a) Kompetensi 1). Pengetahuan 1. Apa saja yang Bapak/Ibu ketahui mengenai pelaksanaan UKGS Tahap I? Jawaban: a. Pendidikan/penyuluhan kesehatan gigi dan mulut yang dilakukan oleh guru b. Pencegahan penyakit gigi dan mulut berupa kegiatan bimbingan pelihara diri bagi murid SD, minimal untuk kelas I, II, III berupa : sikat gigi massal dan memakai pasta gigi yang mengandung fluor minimal 1(satu) kali sebulan c. Rujukan kesehatan gigi dan mulut bagi yang memerlukan − Benar diberi nilai 3, jika responden menjawab minimal 2 pilihan jawaban ataupun semua pilihan jawaban yang tersedia − Kurang diberi nilai 2, jika responden menjawab minimal 1 dari pilihan jawaban yang tersedia − Tidak diberi nilai 1, jika responden tidak dapat menjawab dengan benar Jika tidak, alasannya: … 2. Apa saja yang Bapak/Ibu ketahui mengenai pelaksanaan UKGS Tahap II? Jawaban: Ali Imron : Hubungan Sumber Daya Organisasi Dan Fungsi Kepemimpinan Dengan Kinerja Tim Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) Puskesmas Di Kota Medan Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009
a. Penjaringan kesehatan gigi dan mulut untuk kelas 1 diikuti pencabutan gigi susu yang telah waktunya tanggal/lepas b. Pengobatan darurat untuk menghilangkan rasa sakit c. Pelayanan medik gigi dasar bagi murid yang membutuhkan perawatan d. Pelatihan guru dan petugas kesehatan dalam bidang kesehatan gigi (terintegrasi) e. Pendidikan dan penyuluhan kesehatan gigi dan mulut oleh guru f. Pencegahan penyakit gigi dan mulut SD minimal untuk kelas I, II, III berupa : 1. Sikat gigi massal dengan memakai pasta gigi yang mengandung fluor minimal 1(satu) kali sebulan 2. Pembersihan karang gigi g. Rujukan bagi yang memerlukan − Benar diberi nilai 3, jika responden menjawab minimal pilihan jawaban a, b dan c ataupun semua pilihan jawaban yang tersedia − Kurang diberi nilai 2, jika responden menjawab minimal 1 pilihan jawaban dari semua jawaban yang tersedia − Tidak diberi nilai 1, jika responden tidak dapat menjawab dengan benar Jika tidak, alasannya: … 3. Apa saja yang Bapak/Ibu ketahui mengenai pelaksanaan UKGS Tahap III? Jawaban: a. Penjaringan kesehatan gigi dan mulut untuk kelas 1 diikuti pencabutan gigi susu yang telah waktunya tanggal/lepas b. Pelayanan medik gigi dasar atas permintaan pada murid kelas I-VI c. Pelayanan medik gigi dasar pada murid kelas terpilih/selektif sesuai kebutuhan d. Pelatihan guru dan petugas kesehatan dalam bidang kesehatan gigi (terintegrasi) e. Pendidikan dan penyuluhan kesehatan gigi dan mulut oleh guru f. Pencegahan penyakit gigi dan mulut SD minimal untuk kelas I, II, III berupa : 1. Sikat gigi massal dengan memakai pasta gigi yang mengandung fluor minimal 1(satu) kali sebulan 2. Pembersihan karang gigi g. Rujukan bagi yang memerlukan − Benar diberi nilai 3, jika responden menjawab minimal pilihan jawaban a, b dan c ataupun semua pilihan jawaban yang tersedia − Kurang diberi nilai 2, jika responden minimal 1 pilihan jawaban dari semua jawaban yang tersedia − Tidak diberi nilai 1, jika responden tidak dapat menjawab dengan benar Jika tidak, alasannya: …
Ali Imron : Hubungan Sumber Daya Organisasi Dan Fungsi Kepemimpinan Dengan Kinerja Tim Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) Puskesmas Di Kota Medan Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009
4. Apakah Bapak/Ibu mengetahui yang dimaksud dengan perawatan medik gigi dasar atas dasar permintaan pada pelaksanaan UKGS? Jawaban: Perawatan yang diberikan kepada murid SD kelas I-IV yang membutuhkan perawatan atau yang mengeluh sakit gigi pada saat dilaksanakannya kegiatan UKGS − Benar diberi nilai 3, jika responden menjawab dengan benar − Kurang diberi nilai 2, jika responden menjawab kurang tepat dari jawaban yang tersedia − Tidak diberi nilai 1, jika responden tidak dapat menjawab dengan benar Jika tidak, alasannya: … 5. Apakah Bapak/ibu mengetahui yang dimaksud dengan perawatan medik gigi dasar atas dasar kebutuhan pada pelaksanaan UKGS? Jawaban: Perawatan yang diberikan kepada murid kelas terpilih (biasanya kelas V dan VI), pada saat dilaksanakan kegiatan UKGS di SD. − Benar diberi nilai 3, jika responden menjawab dengan benar − Kurang diberi nilai 2, jika responden menjawab kurang tepat dari jawaban yang tersedia − Tidak diberi nilai 1, jika responden tidak dapat menjawab dengan benar Jika tidak, alasannya: … 6. Apakah Bapak/Ibu mengetahui cakupan kegiatan UKGS dan berapa saja target yang harus dicapai dalam program UKGS? Jawaban: a. Murid SD yang telah mendapat perawatan medik gigi dasar, minimal 80% dari jum lah seluruh murid yang perlu perawatan b. Pelaksanaan sikat gigi massal oleh SD minimal 80% c. Pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut bagi murid SD minimal 75% d. Cakupan pelaksanaan UKGS Tahap III minimal 30% e. Cakupan pelaksanaan UKGS Tahap II minimal 50% f. Cakupan pelaksanaan UKGS Tahap I adalah 20% dan harus dilaksanakan semuanya g. Penyuluhan kesehatan gigi dan mulut pada SD adalah 100% h. Frekuensi kunjungan petugas ke SD adalah 2 kali pertahun per SD − Benar diberi nilai 3, jika responden menjawab minimal pilihan jawaban a, b dan c ataupun semua jawaban yang tersedia − Kurang diberi nilai 2, jika responden menjawab minimal 1 dari pilihan jawaban yang tersedia − Tidak diberi nilai 1, jika responden tidak dapat menjawab dengan benar Jika tidak, alasannya: … Ali Imron : Hubungan Sumber Daya Organisasi Dan Fungsi Kepemimpinan Dengan Kinerja Tim Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) Puskesmas Di Kota Medan Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009
7. Apakah Bapak/ibu mengetahui apa saja fungsi dan tugas pokok Bapak/Ibu dalam melaksanakan program UKGS? Jawaban: Dokter gigi: - Penanggung jawab pelaksanaan program UKGS - Menyusun rencana kegiatan, memonitoring program dan evaluasi - Memberi pengarahan/pelatihan kepada tenaga perawat gigi, tenaga UKS, guru dan dokter kecil Perawat gigi: - Sebagai pelaksana kegiatan program UKGS - Membantu dokter gigi menyusun rencana kerja UKGS dan pemantauan SD - Mengumpulkan data yang diperlukan dalam UKGS - Melakukan kegiatan analisi teknis dan edukatif - Membantu dokter gigi memonitoring dan mengevaluasi pelaksanaan UKGS - Melaksanakan pencatatan dan pelaporan Petugas UKS - Membantu dokter gigi dalam melaksanakan pembinaan guru dan dokter gigi kecil yang terlibat dalam program UKGS - Melakukan pemeriksaan murid - Melaksanakan rujukan − Benar diberi nilai 3, jika responden dapat menjawab benar sesuai dengan ketentuan yang ada − Kurang diberi nilai 2, jika jawaban kurang sesuai dengan ketentuan yang ada − Tidak diberi nilai 1, jika responden menjawab tidak sesuai dengan ketentuan yang ada Jika tidak, alasannya: … 2). Keterampilan 1. Bagaimana cara Bapak/Ibu melaksanakan sikat gigi massal? Jawaban: a. Mengumpulkan semua murid SD terutama bagi murid kelas I, II dan III di lapangan sekolah b. Murid disuruh berbaris dengan teratur di lapangan, dengan memegang sikat gigi yang telah diberi pasta gigi serta mok/gelas/cangkir yang berisi air bagi masing-masing murid c. Sebelum acara sikat gigi dimulai, petugas UKGS terlebih dahulu memberi penyuluhan tentang bagaimana menyikat gigi dengan benar dan tepat − Baik diberi nilai 3, jika responden menjawab semua jawaban yang tersedia Ali Imron : Hubungan Sumber Daya Organisasi Dan Fungsi Kepemimpinan Dengan Kinerja Tim Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) Puskesmas Di Kota Medan Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009
− Kurang diberi nilai 2, jika responden menjawab sebagian dari jawaban yang tersedia − Tidak baik diberi nilai 1, jika responden tidak dapat menjawab dengan benar 2. Apakah Bapak/Ibu terampil dalam menyimpulkan permasalahan kesehatan gigi dan mulut yang terdapat di wilayah kerja Puskesmas Bapak/Ibu? a. Ya b. Kurang c. Tidak Alasannya: … b) Pelatihan 1. Apakah Bapak/Ibu pernah mendapatkan pelatihan selama menjadi petugas UKGS di Puskesmas ini? a. Ya b. Tidak Alasannya: … 2. Jika ya, apakah menurut Bapak/Ibu pelatihan tersebut sesuai dengan kebutuhan pelayanan di bagian UKGS? a. Ya b. Tidak Alasannya: … 3. Jika tidak, apakah menurut Bapak/Ibu pelatihan untuk meningkatkan kemampuan petugas UKGS harus diadakan? a. Ya b. Tidak Alasannya: … 2) Sarana dan Prasarana 1. Apakah buku panduan dan alat peraga untuk melakukan kegiatan UKGS tersedia? a. Ya b. Kurang c. Tidak Alasannya: … 2. Apakah lokasi (ruangan) untuk melakukan kegiatan penyuluhan tersedia? a. Ya b. Kurang c. Tidak Alasannya: … 3. Apakah di lokasi (ruangan) untuk melakukan kegiatan penyuluhan tersedia tempat duduk (meja)? a. Ya b. Kurang c. Tidak Alasannya: … 4. Apakah lokasi (ruangan) untuk melakukan kegiatan sikat gigi massal tersedia? a. Ya b. Kurang c. Tidak Alasannya: … 5. Apakah di lokasi untuk berkegiatan (penyuluhan dan sikat gigi massal) memiliki kondisi kerja yang nyaman? Ali Imron : Hubungan Sumber Daya Organisasi Dan Fungsi Kepemimpinan Dengan Kinerja Tim Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) Puskesmas Di Kota Medan Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009
a. Ya Alasannya: …
b. Kurang
c. Tidak
6. Apakah formulir (list) pencatatan kegiatan tersedia? a. Ya b. Kurang c. Tidak Alasannya: … 7. Apakah peralatan (alat tulis) untuk melakukan pencatatan kegiatan tersedia? a. Ya b. Kurang c. Tidak Alasannya: … 8. Apakah transportasi untuk melakukan kegiatan ke sekolah-sekolah tersedia? a. Ya b. Kurang c. Tidak Alasannya: … Jika tidak, apakah dana pengganti transportasi untuk melakukan kegiatan kesekolah-sekolah tersedia? a. Ya b. Kurang c. Tidak Alasannya: … C. FUNGSI KEPEMIMPINAN 1) Perencanaan 1. Apakah pimpinan Bapak/Ibu ikut membuat perencanaan mikro (microplanning) dan menganalisa situasi (mengenai sumber daya, fasilitas yang dimiliki, tenaga, kebijakan/peraturan, dan kegiatan yang dilakukan) bagian UKGS? a. Ya b. Kadang-kadang c. Tidak Alasannya: … 2. Apakah pimpinan Bapak/Ibu selalu ikut dalam pembagian tugas dan wewenang bagi masing-masing petugas UKGS? a. Ya b. Kadang-kadang c. Tidak Alasannya: … 3. Apakah pimpinan Bapak/Ibu selalu menyetujui tanpa perbaikan isi maupun prosedur mengenai pengajuan perencanaan kegiatan, dan anggaran yang dibuat bagian UKGS? a. Ya b. Kadang-kadang c. Tidak Alasannya: … 2) Pengambilan Keputusan 1. Apakah pimpinan Bapak/Ibu ikut serta dalam pengambilan keputusan tentang program Usaha Kesehatan Gigi Sekolah? a. Ya b. Kadang-kadang c. Tidak Alasannya: …
Ali Imron : Hubungan Sumber Daya Organisasi Dan Fungsi Kepemimpinan Dengan Kinerja Tim Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) Puskesmas Di Kota Medan Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009
2. Apakah Bapak/Ibu menganggap analisa pimpinan membuat keputusan di bagian UKGS sudah berkualitas? a. Ya b. Kadang-kadang c. Tidak Alasannya: … 3. Apakah pimpinan Bapak/Ibu selalu terlibat dalam merumuskan tujuan yang ingin dicapai bagian UKGS? a. Ya b. Kadang-kadang c. Tidak Alasannya: …
3) Pengawasan Pegawai 1. Apakah pimpinan Bapak/Ibu selalu mengamati hasil pekerjaan anda (hasil pelayanan UKGS/sikat gigi massal dan laporan lainnya)? a. Ya b. Kadang-kadang c. Tidak Alasannya: … 2. Apakah pimpinan Bapak/Ibu selalu memberikan bimbingan/pengarahan sebelum melaksanakan kegiatan baik dalam gedung puskesmas/di sekolahsekolah? a. Ya b. Kadang-kadang c. Tidak Alasannya: … 3. Apakah pimpinan Bapak/Ibu selalu memperhatikan konflik-konflik yang terjadi pada anggota kelompok di Puskesmas termasuk petugas UKGS? a. Ya b. Kadang-kadang c. Tidak Alasannya: … 4. Apakah pimpinan Bapak/Ibu selalu memperhatikan koordinasi antara program UKGS dengan program yang lainnya yang ada di Puskesmas (koordinasi lintas program)? a. Ya b. Kadang-kadang c. Tidak Alasannya: … 5. Apakah pimpinan Bapak/Ibu selalu memperhatikan koordinasi antara program UKGS dengan program yang lainnya yang ada di luar Puskesmas (koordinasi lintas sektoral)? a. Ya b. Kadang-kadang c. Tidak Alasannya: … D. KINERJA 1. Jumlah SD yang tercakup: d. Baik, bila ≥ 91% jumlah SD yang tercakup e. Cukup, bila 81% - 90% jumlah SD yang tercakup Ali Imron : Hubungan Sumber Daya Organisasi Dan Fungsi Kepemimpinan Dengan Kinerja Tim Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) Puskesmas Di Kota Medan Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009
f. Kurang, bila ≤ 80% jumlah SD yang tercakup 2. Jumlah murid SD yang diperiksa: d. Baik, bila ≥ 69% jumlah murid SD yang diperiksa e. Cukup, bila 61% - 68% jumlah murid SD yang diperiksa f. Kurang, bila ≤ 60% jumlah murid SD yang diperiksa 3. Jumlah murid SD yang mendapat perawatan setelah pemeriksaan: d. Baik, bila ≥ 73% murid SD yang mendapat perawatan e. Cukup, bila 41% - 72% murid SD yang mendapat perawatan f. Kurang, bila ≤ 40% murid SD yang mendapat perawatan 4. Jumlah SD yang melaksanakan sikat gigi massal: d. Baik, bila ≥ 73% SD yang melaksanakan sikat gigi massal e. Cukup, bila 41% - 72% SD yang melaksanakan sikat gigi massal f. Kurang, bila ≤ 40% SD yang melaksanakan sikat gigi massal
dilakukan
Ali Imron : Hubungan Sumber Daya Organisasi Dan Fungsi Kepemimpinan Dengan Kinerja Tim Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) Puskesmas Di Kota Medan Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009