HUBUNGAN SIKAP DENGAN PRAKTIK PERAWATAN BAYI SEHARI-HARI PADA IBU PRIMIPARA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NGAMPEL PABUPATEN KENDAL Afifah*), Indri Subekti**) *) Mahasiswa Akbid Uniska **)Dosen Akbid Uniska ABSTRAK Peran, tugas dan tanggung jawab orang tua dimulai sejak masa kehamilan dan semakin bertambah saat bayi dilahirkan yaitu merawat dan mengasuh bayi. Pada periode awal, orang tua harus mengenali hubungan mereka dengan bayinya, bahwa bayi merupakan pribadi yang belum matang, tidak berdaya dan memiliki sifat tergantung, sehingga perlu perlindungan, perawatan, dan sosialisasi yang ditandai dengan masa pembelajaran yang intensif dan tuntutan untuk mengasuhnya. Diwilayah Kerja Puskesmas Ngampel masih terdapat ibu primipara yang masih kurang tanggap dalam perawatan bayi sehari-hari yang dikarena lantaran bayi masih terlalu kecil dan ibu masih takut untuk merawatnya sendirikarenabarupertama kali mempunyaianak. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara sikap dengan praktik perawatan bayi sehari-hari di Wilayah Kerja Puskesmas Ngampel Kabupaten Kendal. Jenis penelitian ini adalah Deskriptif Korelasidengan Pendekatan Cross Sectional. Populasi ibu primipara yang berada di Wilayah Kerja Puskesmas Ngampel Kabupaten Kendal bulan juli 2012, dengan tekhnik sampel jenuhdan analisa penelitian dengan menggunakan analisa univariat dan bivariat dengan uji Lamda atau pada = 0,05 Analisa hasil penelitian dari 36 responden, mayoritas yang sikap baik sebesar 18 responden ( 50,0%), sedangkan praktik ibu primipara tentang perawatan bayi sehari-hari berada dalam kategori baik yaitu sebasar26 responden (72,2%). Serta ada hubungan yang signifikan antara Sikap dengan Praktik Perawatan Bayi Sehari-hari pada Ibu Primipara di Wilayah Kerja Puskesmas Ngampel Kecamatan Ngampel Kabupaten Kendal di tunjukkan dengan ρ value = 0,038, (< α= 0,05). Disarankan pada ibu primipara untuk lebih menambah wawasan dan pengetahuan tentang perawatan bayi sehari-hari.
Kata kunci
: Sikap, praktik ibu primipara dengan perawatan bayi sehari-hari
PENDAHULUAN Peran, tugas dan tanggung jawab orang tua dimulai sejak masa kehamilan dan semakin bertambah saat bayi dilahirkan yaitu merawat dan mengasuh bayi. Pada periode awal, orang tua harus mengenali hubungan mereka dengan bayinya, bahwa bayi merupakan pribadi yang belum matang, tidak berdaya dan memiliki sifat tergantung, sehingga perlu perlindungan, perawatan, dan sosialisasi yang ditandai dengan masa pembelajaran yang intensif dan tuntutan untuk mengasuhnya (Rusdiyanto, 2008). Bayi baru lahir membutuhkan perawatan untuk menjalani masa transisi dengan baik. bayi adalah anak usia 0-12 bulan. Kurang baiknya penanganan bayi sehari-hari yang sehat akan menyebabkan kelainan-kelainan yang menyebabkan cacat seumur hidup bahkan kematian (Notoatmodjo, 2009; h. 121) Merawat bayi sehari-hari merupakan tugas yang harus dikuasai dan mampu dilakukan oleh setiap orang tua. Dukungan emosional dan dukungan dalam ketrampilan merawat, sangat dibutuhkan oleh mereka. Perawatan bayi yang terpenting didalamnya
mencegah komplikasi akibat perawatan yang kurang baik. Faktor yang terpenting dalam perawatan setiap hari adalah memandikan bayi dengan tujuan membersihkan kulit tubuh bayi dari lemak tubuh dan keringat, merangsang peredaran darah dan memberi rasa segar dan nyaman (Rusdianto, 2008) Perawatan bayi terdiri dari menjaga kebersihan kulit, minum ASI, perawatan tali pusat, keamanan bayi, dan tidur bayi. Tindakan kita sebagai tenaga kesehatan adalah memberi penjelasan dan menganjurkan kepada ibu untuk melakukan perawatan pada bayi (Bahiyatun, 2009; h.133). Menurut Rosenberg (Iih. Sacord dan Backman,1964) dalam buku (Wawan dan Dewi, 2010; h. 25) pengertian kognitif dalam sikap tidak hanya mancakup tentang pengetahuan-pengetahuan yang berhubungan dengan objek sikap, melainkan juga mencakup kepercayaan atau belifes tentang hubungan antara objek sikap itu dengan nilai yang ada dalam diri individu. Sikap adalah merupakan reaksi atau respon seseorang yang masih tertutup terhadap suatu stimulus atau objek (Wawan dan Dewi, 2010; h. 27).
Hubungan Sikap dengna Praktik Perawatan ….(Afifah, Indri S)
19
Praktik adalah seseorang setelah mengetahui stimulus kemudian mengadakan penilaian atau pendapat terhadap apa yang diketahui atau disikapi (dinilai baik) inilah yang disebut praktik (practice), atau dapat juga dikatakan perilaku kesehatan (Notoatmodjo, 2009; h. 127). Sikap merupakan kesiapan atau kesediaan untuk bertindak dan bukan merupakan pelaksanaan motif tertentu dalam kata lain fungsi sikap belum merupakan tindakan (reaksi terbuka) atau aktivitas, akan tetapi merupakan predisposisi praktik (tindakan) atau (reaksi tertutup) menurut Rosenberg(lih. Sacord dan backman, 1964) dalam buku (Wawan dan Dewi, 2010; h. 25) Ibu didalam post partum baik itu kelahiran yang pertama maupun sudah pernah melahirkan anak sebelumnya, biasanya akan sangat memerlukan informasi dan petunjuk. Ia akan kembali mendapatkan pengalaman baru dan memerlukan ketrampilan dan informasi baru. Sering kali ibu merasa lelah dan kuwalahan dengan tanggung jawab terhadap bayinya yang baru lahir (Suherni, 2009; h. 105). Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan pada tanggal 14 Desember 2014 di wilayah kerja Puskesmas Ngampel. Pada bulan Desember terdapat 55 ibu nifas, 36 diantaranya adalah ibu nifas primipara dan 19 diantaranya ibu nifas multipara. Dari 5 orang ibu nifas primipara, 3 orang dalam merawat bayinya baik memandikan, merawat talipusat dan memberikan ASI kurang benar, sedangkan 2 orang ibu yang merawat bayinya secara benar. Disamping itu peneliti juga melihat bahwa ibu nifas primipara masih nampak kaku dan mempunyai rasa takut untuk memegang dan menggendong bayinya, ada juga yang tidak berani memandikan lantaran bayi masih terlalu kecil. Dalam merawat tali pusat ibu tidak memberikan alkohol dan dalam memberikan ASI, posisi menyusui kurang benar. Ibu membedong bayi agar bayinya merasa hangat, namun ada juga ibu yang menghangatkan bayinya hanya dengan memakaikan baju panjang saja. Sebelum bayi tidur ibu selalu memberikan minum atau makanan yang cukup tapi ada juga ibu yang tidak memberikan ASI nya karena ASI nya sedikit. Dengan demikian dapat diketahui masih ada para ibu yang belum mampu melakukan perawatan pada bayinya. Berdasarkan fenomena tersebut maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian Hubungan Sikap Dengan Praktik Perawatan Bayi Sehari-hari Pada Ibu Primipara di Wilayah Kerja Puskesmas Ngampel Kabupaten Kendal. METODE PENELITIAN KerangkaKonsepPenelitian
20
Variabel Independent (bebas) (terikat) Sikap ibu primipara
Variabel Dependent
Praktik perawatan bayi seharihari pada ibu primipara
Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasi menurut Suyanto dan Salamah. U (2009; h. 33-34) adalah penelitian yang bertujuan untuk mendapatkan gambaran tentang hubungan antara dua atau lebih variabel penelitian. Dengan diketahuinya hubungan variabel tersebut maka peneliti dapat menarik kesimpulan dari permasalahan yang diteliti. Korelasi juga digunakan untuk mengetahui derajat /keeratan hubungan dua variabel yaitu antara variabel bebas: sikap ibu dan variabel terikat: praktik perawatan bayi sehari-hari pada ibu primipara. Sedangkan pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross sectional yaitu suatu penelitian mempelajari dinamika korelasi antar faktor - faktor risiko dengan efek, dengan pendekatan, observasi atau pengumpulan data sekaligus pada saat bersamaan atau pada waktu yang sama (Notoatmodjo, 2012; h. 37). Dalam hal ini yang termasuk faktor resiko adalah sikap ibu. Sedangkan faktor efek adalah praktik perawatan bayi sehari-hari pada ibu primipara. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling 1. Populasi Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang diteliti (Notoatmodjo, 2012; h. 115). Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah ibu primipara yang ada di wilayah kerja Pukesmas Ngampel Kabupaten Kendal pada bulan April - Mei 2012 sejumlah 36 responden. 2. Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Setiawan, A. 2011; h. 98-99). Sampel yang diperoleh tidak menyimpang dari populasi dan sesuai dengan kriteria sampel yang ditentukan. Kriteria sampel dibagi menjadi 2 yaitu: a. Kriteria inklusi Kriteria atau ciri-ciri yang perlu dipenuhi oleh anggota populasi yang dapat diambil sebagai sampel (Notoatmodjo, 2012; h. 130). Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah ibu primipara yang tinggal menetap di wilayah kerja Puskesmas Ngampel
J. Ilmu Kesh. Vol.5 No. 1 Juli 2014
b.
Kabupaten Kendal dan bersedia menjadi responden. Kriteria eksklusi Kriteria eksklusi adalah ciri-ciri anggota populasi yang tidak dapat diambil sebagai sampel (Notoatmodjo, 2012; h. 130). Kriteria eksklusi dalam penelitian ini adalah: 1) Ibu primipara yang ada di wilayah kerja Puskesmas Ngampel Kabupaten Kendal yang sedang sakit keras dan tidak bisa diajak komunikasi 2) Ibu primipara yang ada di wilayah kerja Puskesmas Ngampel Kabupaten Kendal yang saat penelitian tidak ada ditempat dalam waktu lama. Dari hasil penelitian di dapatkan semua sampel memenuhi kriteria eksklusi.
Baik Total
HASIL PENELITIAN 1. Analisa Univariat a. Sikap ibu tentang perawatan bayi sehari-hari Tabel 1 Distribusi Frekuensi Sikap Tentang Perawatan Bayi Sehari-hari di Wilayah Kerja Puskesmas Ngampel Kabupaten Kendal Kriteria Baik Tidak
Frekuensi 18 18
100,0
Berdasarkan tabel 1 menunjukkan ibu primipara yang mempunyai sikap baik sebanyak 18 orang (50,0%) dan sebagian kecil ibu primipara yang mempunyai sikap tidak baik sebanyak 18 orang (50,0%). b. Praktek ibu primipara tentang perawatan bayi sehari-hari Tabel 2 Distribusi Frekuensi Praktik Tentang Perawatan Bayi Sehari-hari di Wilayah Kerja Puskesmas Ngampel Kabupaten Kendal Kriteria
Frekuensi
Baik Cukup Kurang Total
Jenis dan Cara Pengumpulan Data Sumber data primer dalam penelitian ini data diambil secara langsung dari jawaban responden melalui kuesioner sikap ibu dengan praktik perawatan bayi sehari-hari pada ibu primipara. Data sekunder pada penelitian ini adalah ibu primipara yang berada di wilayah kerja Puskesmas Ngampel Kabupaten Kendal. Pengolahan dan Analisa Data Teknik pengolahan data dilakukan melalui empat tahapan yaitu : editing, coding, proccecing, cleaning. Data yang telah diolah kemudian dilakukan analisis secara kuantitatif. Analisis yang digunakan adalah analisis univariat untuk memperoleh gambaran tentang frekuensi dari tiap variabel baik variabel deppenden maupun variabel indeppenden, serta analisis bivariat untuk mengetahui hubungan variabel deppenden maupun variabel indeppenden, dengan menggunakan uji korelasi Chi Square
36
26 7 3 36
Persentasi (%) 72,2 19,4 8,3 100,0
Berdasarkan tabel 2 menunjukkan sebagian besar ibu primipara yang mempunyai praktik baik sebanyak 26 orang (72,2%), kemudian ibu primipara yang praktik cukup sebanyak 7 orang (19,4%), dan sebagian kecil ibu primipara yang mempunyai praktik kurang sebanyak 3 orang (8,3%).
2. Analisa Bivariat Hubungan Sikap dengan Praktik Perawatan Bayi Sehari-hari Pada Ibu Primipara di Wilayah Kerja Puskesmas Ngampel Kabupaten Kendal. Tabel 3 Distribusi Frekuensi Hubungan Sikap dengan Praktik Perawatan Bayi Sehari-hari Pada Ibu Primipara di Wilayah Kerja Puskesmas Ngampel Kabupaten Kendal.
Persentasi (%) 50,0 50,0
Hubungan Sikap dengna Praktik Perawatan ….(Afifah, Indri S)
Si k a p B ai k
Baik
Praktik Cuku p
N %
N %
1 8
0
10 0, 0
0 %
K ur an g N % 0 0 %
Total
% N 1 10 8 0, 0
p v al u e
r
0, 0 3
0, 5 5 21
T id a k B ai k T ot al
8
2 6
% 44 ,4 %
72 ,2
7
3 8, 9 %
31 6, 7 %
% 1 10 8 0, 0 %
7
1 9, 4
3 8, 3
3 10 6 0, 0
8
6
Berdasarkan tabel 3 dari 36 responden ibu primipara yang bersikap baik praktik baik 18 (100,0%), ibu primipara yang bersikap baik praktik cukup 0 (0%), ibu primipara yang bersikap baik praktik kurang 0 (0%), sedangkan ibu primipara yang bersikap tidak baik praktik baik 8 (44,4%), ibu primipara yang bersikap tidak baik praktik cukup 7 (38,9%), ibu primipara yang bersikap tidak baik praktik kurang 3 (16,7%). Berdasarkan uji statistik tersebut didapatkan nilai p = 0,038 berarti lebih kecil dari taraf signifikan 5% nilai r ( 0,038 < 0,05 ) dan dengan nilai value 0,556 yang berarti hasil kekuatannya sedang. Ini berarti ada hubungan yang bermakna Ha diterima. BAHASAN 1. Sikap ibu primipara dalam perawatan bayi sehari-hari Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas ibu primipara yang mempunyai sikap baik sebanyak 18 orang (50,0%). Sikap adalah merupakan reaksi atau respon seseorang yang masih tertutup terhadap suatu stimulus atau objek (Wawan dan Dewi, 2010; h. 27) Menurut Rosenberg (Iih. Sacord dan Backman,1964) dalam buku (Wawan dan Dewi, 2010; h. 25) pengertian kognitif dalam sikap tidak hanya mencakup tentang pengetahuanpengetahuan yang berhubungan dengan objek sikap, melainkan juga mencakup kepercayaan atau beliefs tentang hubungan antara objek sikap itu dengan nilai yang ada dalam diri individu. Sikap merupakan kesiapan atau kesediaan untuk bertindak dan bukan merupakan pelaksanaan motif tertentu dalam kata lain fungsi sikap belum merupakan tindakan (reaksi terbuka) atau aktivitas. Merawat bayi sehari-hari merupakan tugas yang harus dikuasai dan mampu dilakukan oleh setiap orang tua. 22
Sikap atau respon ibu primipara terhadap perawatan bayi sehari-hari itu sangat dibutuhkan oleh seorang ibu untuk merawat bayinya agar bayi terhindar dari komplikasi akibat perawatan yang kurang baik. Peran, tugas dan tanggung jawab orang tua dimulai sejak masa kehamilan dan semakin bertambah saat bayi dilahirkan yaitu merawat dan mengasuh bayi. Sehingga sikap atau suatu respon seseorang terhadap stimulus sangat dibutuhkan agar perawatan bayi sehari-hari bisa dilakukan dengan baik. Dari hasil penelitian menunjukkan sikap ibu primipara mayoritas adalah baik, dengan adanya respon terhadap stimulus maka sikap ibu primipara terhadap perawatan bayi sehari-hari dapat tercapai dengan baik. 2. Praktik ibu primipara dalam perawatan bayi sehari-hari Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar ibu primipara yang mempunyai praktik baik sebanyak 26 orang (72,2%). Seseorang yang telah mengetahui stimulus/objek kesehatan, kemudian mengadakan penilaian atau pendapat terhadap apa yang diketahui, proses selanjutnya diharapkan ia akan melaksanakan atau mempraktikkan apa yang diketahui atau disikapinya (dinilai baik). Inilah yang disebut praktik (practice) kesehatan atau dapat dikatakan praktik kesehatan (overt behavior) (Notoatmodjo, 2010; h. 56). Respons seseorang terhadap stimulus dalam bentuk tindakan nyata atau terbuka. Respons terhadap stimulus tersebut sudah jelas dalam bentuk tindakan atau praktik (practice), yang dengan mudah dapat diamati atau dilihat oleh orang lain. Oleh sebab itu disebut overt behavior, tindakan nyata/praktik (practice) (Notoatmodjo, 2010; h. 57). Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa praktik ibu primipara terhadap perawatan bayi sehari-hari seperti kebersihan kulit, minum ASI, perawatan tali pusat, keamanan bayi, menidurkan adalah baik, karena salah satu faktor yang mempengaruhi praktik yaitu adanya sikap atau respon terhadap stimulus yang sudah seseorang ketahui. 3. Hubungan Sikap dengan Praktik Perawatan Bayi Sehari-Hari Pada Ibu Primipara Uji Lambda pada hasil penelitian ada hubungan antara sikap ibu dengan praktik perawatan bayi sehari-hari dengan ρ value = 0,038 berarti lebih kecil dari taraf signifikan 5% ( 0,038 < 0,05 ). Ini berarti ada hubungan yang bermakna Ha diterima. J. Ilmu Kesh. Vol.5 No. 1 Juli 2014
Hasil penelitian ini sejalan dengan pendapat Menurut Rosenberg (Iih. Sacord dan Backman,1964) dalam buku (Wawan dan Dewi, 2010; hal. 25) pengertian kognitif dalam sikap tidak hanya mancakup tentang pengetahuanpengetahuan yang berhubungan dengan objek sikap, melainkan juga mencakup kepercayaan atau belifes tentang hubungan antara objek sikap itu dengan nilai yang ada dalam diri individu. Sikap merupakan reaksi atau respon seseorang yang masih tertutup terhadap suatu stimulus atau objek. seseorang setelah mengetahui stimulus kemudian mengadakan penilaian atau pendapat terhadap apa yang diketahui atau disikapi (dinilai baik) inilah yang disebut praktik (practice), atau dapat juga dikatakan perilaku kesehatan (Notoatmodjo, 2009; h. 127). Sikap pada dasarnya merupakan respon yang tertutup, setelah seseorang merespon suatu stimulus, maka responden mampu mempraktikkan apa yang telah mereka dapati atau mereka ketahui. Namun umur seseorang juga mempengaruhi sikap ibu primipara terhadap praktik perawatan bayi sehari-hari. Semakin seseorang merespon suatu stimulus maka semakin kuat atau dekat hubungan seseorang untuk melakukan atau mempraktikkannya. Praktik dapat dipengaruhi oleh faktor presdiposisi, faktor pendukung dan pemungkin, dan faktor pendorong. Faktor presdiposisi antara lain pengetahuan, sikap, tindakkan. Faktor pendukung yaitu bahwa yang menyebabkan seseorang berpraktik ada tiga alasan diantranya adalah sumber daya (Resources) meliputi fasilitas, pelayanan kesehatan dan pendapatan keluarga. Sedangkan faktor pendorong untuk bertindak mencapai suatu tujuan tertentu yang terwujud dalam dukungan keluarga (memberikan informasi tentang perwatan bayi sehari-hari). Dalam hal ini praktik yang dapat terpadu menjadi praktik yang selaras dengan lingkungan sekitar, apabila praktik dapat diterima oleh lingkungan dan dapat diterima oleh individu yang bersangkutan. Selain itu faktor-faktor yang mempengaruhi praktik adalah sikap dan perilaku. Jadi sikap dan praktik sudah pasti ada hubungan karena salah satu faktor praktik dipengaruhi oleh sikap atau respon terpendam yang di miliki oleh seseorang. Hasil penelitian yang dilakukan yaitu bahwa ada hubungan antara hubungan sikap dengan praktik perawatan bayi sehari-hari pada ibu primipara dengan hasil sebagian besar ibu primipara bersikap dan berpraktik baik yaitu 18 responden (100,0%) dari 36 responden dan yang bersikap tidak baik dan praktik baik 8 (44,4 %) di
dukung dengan nilai r 0,038 < 0,05 yang menunjukkan kekuatan penelitian sedang dengan menggunakan uji Lamda. Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Viky Astuti tahun 2011 tentang gambaran tingkat pengetahuan ibu post partum primipara tentang perawatan bayi sehari-hari menunjukkan bahwa 8 ibu post partum (47,1%) berpengetahuan cukup dan 4 orang ibu post partum berpengetahuan baik (23,5%). Salah satu faktor perawatan bayi sehari-hari juga dipengaruhi oleh pengetahuan ibu terhadap perawatan bayi sehari-hari. PENUTUP Simpulan Berdasarkan penilitian di Puskesmas Ngampel Kabupaten Kendal dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Sikap ibu primipara tentang perawatan bayi sehari-hari di Wilayah Kerja Puskesmas Ngampel Kabupaten Kendal mayoritas mempunyai sikap baik sebanyak 18 orang (50,0%) 2. Praktik ibu primipara dalam perawatan bayi sehari-hari di Wilayah Kerja Puskesmas Ngampel Kabupaten Kendal menunjukkan mayoritas mempunyai praktik baik sebanyak 26 orang (72,2%) Ada hubungan antara sikap dengan praktik perawatan bayi sehari-hari pada ibu primipara di Wilayah Kerja Puskesmas Ngampel Kabupaten Kendal dengan nilai ρ value = 0,038 (0,038 < 0,05). Saran Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti bahwa masih ada beberapa ibu primipara yang memiliki sikap tidak baik dalam perawatan bayi sehari-hari sehingga disarankan kepada : 1. Bagi Masyarakat (ibu primipara) Kepada masyarakat (ibu primipara) dianjurkan untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang perawatan bayi sehari-hari, agar praktik perawatan bayi di lakukan dengan baik dan bagi ibu primipara yang sudah mempunyai sikap dan praktik yang baik, tetap dipertahankan agar perawatan bayi sehari-hari bisa dilakukan dengan maksimal dan baik. 2. Bagi Bidan Diharapkan untuk diadakan pendidikan kesehatan tentang perawatan bayi sehari-hari untuk menunjang para ibu primipara untuk agar lebih mengetahui perawatan bayi sehari-hari sehingga ibu primipara yang bersikap dan berpraktik tidak baik bisa menjadi baik.
Hubungan Sikap dengna Praktik Perawatan ….(Afifah, Indri S)
23
3. Bagi Institusi Pendidikan Memberikan tambahan informasi dalam upaya memperkaya dan memperluas ilmu pengetahuan tentang perawatan bayi sehari-hari 4. Bagi Peneliti Hasil penelitian ini agar dijadikan sebagai tambahan wawasan dalam bidang penelitian serta sebagai penerapan ilmu yang telah di dapat selama kuliyah.
DAFTAR PUSTAKA Anonim. 2013. Chapter I. Pdf-USU.Intituional Repository – Universitas Sumatra.http;//respository.usu.ac.id. Diakses tanggal 25 Januari 2014 pukul 10.40 WIB
Setiawan dan Saryono. 2011. Metodologi Penelitian Kebidanan. Yogyakarta; Nuha Medika. h. 98, 99 Sugiyono. 2011. Statistik Untuk Penelitian. Bandung; Alfabeta; h. 39 Suherni. 2009. Perawatan Masa Nifas. Yogyakarta; Fitramaya. H. 108 Suyanto. 2009. Riset Kebidanan Metodologi & Aplikasi. Yogyakarta; h. 33, 34, 47, 59 Wawan, A dan Dewi. 2010. Teori dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap, Dan Perilaku Manusia Dilengkapi Contoh Kuesioner. Yogyakarta; Nuha Medika. h. 11, 18, 23, 25, 27, 33, 34, 35, 56, 57, 59, 65
Arikiunto, S. 2006. Wawan dan Dewi . Jakarta; Rineka Cipta. h. 18 Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta; Rineka Cipta. h. 168, 178, 211 Bahiyatun. 2009. Asuhan Kebidanan Nifas Normal. Jakarta; Hologram 3 dimensi. H. 133 Hidayat, A. 2014. Metode Penelitian Kebidanan Dan Teknik Analisa Data. Salemba Medika. h. 92, 210 Marmi dan Rahardjo, K. 2012. Asuhan Neonatus, Bayi, Balita dan Anak Pra Sekolah. Yogyakarta; Pustaka Pelajar. h. 73, 81, 82, 50 Muslihatun, W. 2010. Asuhan Neonatal Bayi dan Balita. Yogyakarta; Fitramaya. h. 40, 41, 42, 45, 46 Newland. 2005. Kamus Kedokteran Dorland. Jakarta; Kamus Kedokteran. h. 20 Notoatmodjo, S. 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta; Reneka Cipta. h. 37, 83, 103, 105, 115, 130, 152, 182, 183 Nursalam. 2008. Konsep & Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta; Salemba Medika. h. 45 Rusdiyanto. 2012. Peran Orang Tua terhadap Perawatan Bayi. http://Perawatan bayi.com/orang tau-dan-bayi-418053.html diakses tanggal 16 januari 2014.
24
J. Ilmu Kesh. Vol.5 No. 1 Juli 2014