HUBUNGAN INISIASI MENYUSU DINI DENGAN PRODUKSI ASI PADA IBU MENYUSUI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NANGGALO PADANG Elda Yusefni (Politeknik Kesehatan Kemenkes Padang) ABSTRACT Data Dinas kesehatan kota Padang tahun 2012,cakupan inisiasi menyusu dini kota Padang dengan target pencapaian berjumlah 17612 orang bayi, dan sebanyak 3544 bayi yang tidak melakukan Inisiasi Menyusu Dini. Seringkali ibu mengalami kesulitan untuk menyusui bayinya. Salah satu masalah penyebab kegagalan tersebut adalah karena tidak melakukan IMD. Penelitian ini untuk mengetahui Hubungan Inisiasi Menyusu Dini dengan produksi ASI ibu menyusui di Wilayah Kerja Puskesmas Nanggalo Padang 2013. Jenis penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan desain cross sectional yang dilaksanakan di Wilayah Kerja Puskesmas Nanggalo Padang pada Juli -September 2013. Sampel diambil secara purposive sampling yaitu sebanyak 42 responden. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dan lembaar checklist. Data dinalisa secara univariat dan bivariat dengan menggunakan uji statistic Chi-square menggunakan komputerisasi. Hasil penelitian didapat lebih dari separoh (52,4%) ibu menyusui memiliki produksi ASI Cukup, lebih dari separoh (59,5%) ibu menyusui melakukan Inisiasi Menyusu Dini. Ada hubungan bermakna Inisiasi Menyusu Dini dengan Produksi Air Susu Ibu Pada Ibu Menyusui Di Wilayah Kerja Puskesmas Nanggalo Padang tahun 2013. (p-value = 0,006 (p< 0,05)). Berdasarkan hasil penelitian diatas dapat disimpulkan tindakan IMD mempengaruhi produksi ASI. Diharapkan kepada petugas kesehatan yang membantu persalinan untuk selalu melakukan Inisiasi Menyusu Dini pada setiap persalinan.
Kata kunci : Inisiasi Menyusu Dini, Produksi ASI ASI adalah makanan terlengkap
PENDAHULUAN Salah
satu
tujuan
Millennium
untuk bayi, mengandung antibody yang
development goals (MDGs) 2015 yaitu
melindungi
mengurangi kemiskinan, kelaparan, dan
dicerna dan diserap, meningkatkan jalinan
angka kematian bayi. Menurut penelitian
kasih,
Jones (2003) dan Edmond (2006) dalam
mengandung asam lemak yang diperlukan
Roesli (2008) persentase kematian bayi
otak, menunjang perkembangan motorik.
dapat dicegah dengan intervensi yaitu
(Arini,2012)
13% kematian bayi dapat dicegah dengan
perkembangan kepribadian, kematangan
pemberian ASI, 8,8% dengan inisiasi
spiritual, dan hubungan social yang baik
menyusu dini, 7,5% dengan insecixide-
(Utami roesli, 2004 dalam arini 2012).
treated materials, 6% dengan pemberian
Manfaat ASI bagi ibu sebagai metode
makanan
kontrasepsi
pendamping
dengan pemberian Zinc.
ASI
dan
5%
terhadap penyakit,
melindungi
terhadap
dan
yang
efisien,
mudah
alergi,
menunjang
membantu
involusi uterus dan mencegah perdarahan
pasca persalinan, penurunan berat badan
menyebabkan resiko kematian. Bahkan
yang lebih cepat,dan aspek psikologis
bila inisiasi menyusu terlambat dilakukan
(Kristiyanasari, 2009).
(setelah
hari
pertama),
dapat
Upaya
meningkatkan resiko kematian 2-4 kali.
pemberian ASI dengan membiarkan bayi
Penelitian di RS St.Carolus tahun 2008
merangkak di atas perut Ibu dan mencari
pada 276 bayi yang dilakukan inisiasi
puting susu sendiri segera setelah proses
menyusui
kelahiran dikenal dengan Inisiasi Menyusu
keberhasilan IMD pada kelahiran spontan
Dini (IMD/ Early Initiation). Istilah Inisiasi
sebesar 82% sedangkan dengan alat
Menyusu Dini sebenarnya sudah ada
bantuan (ektraksi vakum) sebesar 44%
sejak tahun 1990-an. Pada tahun 1990 Dr.
dan pada operasi bedah Caesar 59%.
Lennart
bidan
Penelitian ini juga membuktikan bahwa
Margareta Alade melakukan penelitian
inisiasi menyusu dini akan membantu
yang melibatkan 72 pasangan ibu-bayi
keberlangsungan
baru
eksklusif, produksi ASI selanjutnya dan
Menurut
Roesli,
Righard
lahir.
dan
Hasil
2008
seorang
penelitian
ini
menunjukkan bahwa dengan menunda
dini,
didapatkan
angka
pemberian
ASI
lama menyusu (Yohmi, 2010) Menurut Roesli 2008 (dalam Dwitya
permulaan menyusu lebih dari satu jam dapat mneyebabkan kesukaran menyusu
Wulant),
pada bayi. Pada tahun 1978 Sose dkk
inisiasi dengan mengatakan bahwa dalam
CIBA
melakukan
30 menit pertama, bayi istirahat dalam
menunjukkan
keadaan siaga, sesekali melihat ibunya,
Foundation
penelitian
dengan
bahwa bayi
yang
juga hasil diberi
kesempatan
juga
beradaptasi,
menguatkan
dan
perlunya
menyesuaikan
diri
menyusu dini dengan meletakkan bayi
dengan lingkungan, 40 menit pertama bayi
dengan
mulai
kontak
kulit
ibu-kulit
bayi
mengeluarkan
suara,
membuat
setidaknya satu jam, hasilnya bayi-bayi
gerakan menghisap dan memasukkan
tersebut lebih lama disusui. Tahun 2003
tangan
Fika dan Syafik dalam Journal Kedokteran
menyusu
Trisakti menuliskan bahwa dari penelitian
kesempatan
yang dilakukan di Jakarta menunjukkan
menyusu segera setelah bayi dilahirkan.
bahwa bayi
Maka
yang
diberi
kesempatan
ke
mulut. dini
perlu
Untuk dapat
pada
bayi
dipastikan
itu
Inisiasi
memberikan untuk
bahwa
bayi
menyusu dini, hasilnya delapan kali lebih
mendapatkan
berhasil ASI eksklusif daripada yang tidak
melakukan proses inisiasi menyusui paling
diberi kesempatan IMD.
tidak satu jam pertama setelah ia lahir. Hal
Inisiasi menyusui dini dalam satu jam pertama pasca lahir menurunkan 22% resiko kematian bayi usia 0-28 hari. Sebaliknya,
Penundaan
inisiasi
kesempatan
mulai
untuk
ini akan menunjang proses lancarnya ASI di kemudian hari. Dari data Dinas kesehatan kota Padang tahun 2011 jumlah ibu yang
menyusui dengan bayi 0-1 bulan (ibu
besoknya baru bertemu dengan anaknya,
nifas) bejumlah 747.
Dan laporan yang
dan mengatakan pada saat ini produksi
didapat dari Puskesmas Nanggalo dari
ASI tidak ada sama sekali, anaknya hanya
ketiga
Surau
minum susu formula. Sedangkan 2 (33%)
Gadang yang menempati jumlah tertinggi
orang ibu mengatakan bahwa pada saat
berjumlah 425, Kurao 245 dan Gurun
melahirkan dilakukan Inisiasi Menyusu
Laweh 77. Peneliti memilih Kelurahan
Dini
Surau Gadang karena jumlah tertinggi
merangkak dan mencari puting payudara
diantara
Berdasarkan
sendiri selama 1 jam dan ia mengatakan
survey awal yang peneliti lakukan pada
produksi air susunya banyak sekali dan
tanggal
juga terlihat pada baju ibu yang basah
kelurahan,
Kelurahan
kelurahan
8
lain.
Februari
di
Puskesmas
langsung
Nanggalo pada 6 orang ibu menyusui
disekitar
(100%) didapatkan 3 (50%) orang ibu
banyak.
di
biarkan
payudara
karena
anaknya
air
susu
mengatakan pada saat anaknya dilahirkan
Berdasarkan latar belakang di atas
tidak ada dilakukan IMD dan produksi Air
penulis tertarik untuk melakukan penelitian
Susu Ibu tidak begitu banyak dan 1 (17%)
dengan judul ”Hubungan Inisiasi Menyusu
orang
Dini dengan produksi ASI pada
ibu
mengatakan
tidak
ada
ibu
melakukan IMD, setelah anaknya lahir dia
menyusui Di Wilayah Kerja Puskesmas
langsung dipisahkan dengan anaknya dan
Nanggalo Padang 2013
METODE PENELITIAN Merupakan
penelitian
deskriptik
Penelitian ini telah dilakukan pada
analitik yaitu menggambarkan hubungan
bulan Juni-September
antara
kerja
variabel
independent
dengan
variabel dependent, dengan pendekatan
Puskesmas
2013 di wilayah
Nanggalo
Padang
Tahun 2013
yang digunakan adalah cross sectional
Sampel dalam penelitian ini adalah
yaitu pendekatan yang menekankan pada
ibu menyusui yang memiliki bayi 3 hari-1
waktu
variabel
bulan yang berada di Wilayah Kerja
independent (Inisiasi Menyusu Dini) dan
Puskesmas Nanggalo kelurahan Surau
variabel dependent (Produksi Air Susu
Gadang Tahun 2013, yang berjumlah 42
Ibu)
orang . Analisa data secara univariat dan
pengukuran
yang
diteliti
(Nursalam,2003)
data
secara
bersamaan
bivariat
HASIL PENELITIAN A. Analisa Univariat Tabel 1. Distribusi Frekuensi berdasarkan Produksi Air Susu Ibu Pada Ibu Menyusui Di Wilayah Kerja Puskesmas Nanggalo Padang Tahun 2013 No
Produksi ASI
Frekuensi (f)
Presentase (%)
1
Cukup
22
52,4
2
Kurang
20
47,6
Jumlah
42
100,0
Berdasarkan dari hasil tabel 1 dapat
ASI Cukup di Wilayah Kerja Puskesmas
terlihat bahwa dari 42 ibu menyusui lebih
Nanggalo Padang tahun 2013.
dari separoh (52,4%) memiliki produksi Tabel 2. Distribusi Frekuensi berdasarkan frekuensi Inisiasi Menyusu Dini pada ibu menyusui di wilayah kerja puskesmas Nanggalo Padang Tahun 2013 No
Frekuensi IMD
Frekuensi (f)
Presentase (%)
1
Tidak dilakukan
17
40,5
2
Dilakukan
25
59,5
Jumlah
42
100,0
Berdasarkan dari hasil tabel 2 dapat
melakukan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) di
terlihat bahwa dari 42 ibu menyusui lebih
Wilayah Kerja Puskesmas Nanggalo
dari separoh (59,5%) ibu menyusui
Padang tahun 2013
Analisa Bivariat Tabel 3. Hubungan Inisiasi Menyusu Dini Dengan Produksi Air Susu Ibu Pada Ibu Menyusui Di Wilayah Kerja Puskesmas Nanggalo Padang Tahun 2013 Produksi ASI
Inisiasi Menyusu Dini
Kurang %
F
%
F
%
13
76,5
4
23,5
17
100
Dilakukan
7
28,0
18
72,0
25
100
Jumlah
20
47,6
28
52,4
42
100
Tidak dilakukan
f
Total
Cukup
P=0,006
Berdasarkan dari hasil tabel 3 dapat
Padang tahun 2013. Setelah di Uji
terlihat dari 17 orang ibu menyusui
Statistik
yang tidak melakukan IMD 13 orang
didapatkan p-value = 0,006 (p< 0,05)
sebanyak (76,5%) produksi ASI nya
sehingga
kurang. Sedangkan 25 ibu menyusui
Inisiasi
yang dilakukan Inisiasi Menyusu Dini
Produksi Air Susu Ibu Pada Ibu
(IMD) sebanyak 18 orang sebanyak
Menyusui
(72,0%) produksi ASI nya cukup di
Puskesmas Nanggalo Padang tahun
Wilayah Kerja Puskesmas Nanggalo
2013.
PEMBAHASAN
jam (71,40%), lebih dari separoh
person
ada
Menyusui
Di
Puskesmas
Wilayah
Nanggalo
Kerja
berkemih
di
Dini
dengan
Wilayah
menjawab sekitar
antara
8
Kerja
anaknya kali
sehari
(92,90%).
Padang
tahun 2013
Square
hubungan
Menyusu
responden Produksi Air Susu Ibu Pada Ibu
Chi
Menurut Salehha (2009) Untuk mengetahui banyaknya produksi ASI
Berdasarkan
hasil penelitian
adalah dilihat dari ASI yang banyak
dapat terlihat bahwa dari 42 ibu
dapat
menyusui lebih dari separoh (52,4%)
puting, Sebelum disusukan payudara
memiliki
di
terasa tegang, setelah menyusu bayi
Wilayah Kerja Puskesmas Nanggalo
akan tertidur / tenang selama 3-4 jam,
Padang tahun 2013 Produksi Air Susu
bayi lebih sering berkemih, sekitar 8
Ibu
kali sehari
produksi
cukup
ASI
dapat
Cukup
diketahui
merembes
keluar
melalui
berdasarkan bagaimana responden
Menurut analisa peneliti Produksi
menjawab pertanyaan yang diberikan.
Air Susu Ibu sebahagian besar cukup
Dari lembar checklist Produksi ASI
ini karena faktor dari isapan bayi,
lebih
responden
apabila bayi lebih sering menyusui
responden
produksi ASI akan lebih banyak.
menyusui Air Susu tidak merembes
Dengan sering dihisap oleh bayi akan
melalui puting (73,81%), lebih dari
merangsang
separoh
menjawab
banyak. Kosongnya simpanan ASI
menyusui
mengakibatkan
dari
menjawab
separoh pada
saat
responden
sebelum
responden
ASI
diproduksi
semakin
lebih
besar
payudara terasa tegang (69,00%),
produksinya untuk mengisi kembali.
lebih
responden
Produksi ASI sangat dipengaruhi oleh
menjawab setelah anaknya menyusui
makanan yang dimakan ibu, apabila
bayi akan tertidur /tenang selama 3
makanan yang makanan ibu secara
dari
separoh
teratur dan cukup mengandung
gizi
yang diperlukan akan mempengaruhi
ada lagi, sehingga susu pun keluar
produksi
(Saleha, 2009)
ASI,
Karena
kelenjar
pembuat ASI tidak dapat bekerja
Menurut Salehha (2009) Untuk
dengan sempurna tanpa makanan
mengetahui banyaknya produksi ASI
yang
membentuk
adalah dilihat dari ASI yang banyak
produksi ASI yang baik, makanan ibu
dapat merembes keluar melalui puting,
harus
kalori,
Sebelum disusukan payudara terasa
protein, lemak, dan vitamin serta
tegang, setelah menyusu bayi akan
mineral.
tertidur / tenang selama 3-4 jam, bayi
cukup.
Untuk
memenuhi
jumlah
lebih sering berkemih, sekitar 8 kali A. Hubungan Inisiasi Menyusu Dini Dengan Produksi Air Susu Ibu Pada Ibu Menyusui Di Wilayah Kerja Puskesmas
Nanggalo
Padang
Tahun 2013. Hasil
ini
didapatkan
bahwa adanya hubungan bermakna antara Inisiasi Menyusu Dini dengan Produksi Air Susu Ibu Pada dengan pvalue = 0,006 (p < 0,05).
sampai masa sesudah kelahiran bayi kadar
hormon
esterogen
menurun. Penurunan kadar esterogen memungkinkan
naiknya
kadar
prolaktin dan produksi ASI. Produksi prolaktin
yang
berkesinambungan
disebabkan oleh menyusunya bayi pada 2009).
payudara Dan
ibu
proses
(Sulistyawati, laktasi
timbul
setelah ari-ari atau plasenta lepas. Plasenta penghambat plasenta)
Initiation) membiarkan bayi merangkak di atas perut Ibu dan mencari puting
mengandung prolaktin yang
kelahiran (Roesli, 2008) Inisiasi Menyusu Dini (IMD) adalah permulaan yang awal sekali. Bayi yang baru keluar dari rahim ibunya, kemudian merangkak di dada sang ibu
Produksi ASI tidak berlangsung
ini
Inisiasi Menyusu Dini (IMD/ Early
susu sendiri segera setelah proses
penelitian
ketika
sehari
hormon (hormon
menghambat
pembentukan ASI. Setelah plasenta lepas, hormon plasenta tersebut tak
dengan susah payah untuk mencari air susu
dari
ibu
dari
puting
ibu
(Khasanah, 2011) Inisiasi menyusu dini merupakan kesepakatan dunia dan dilakukan pada bayi dan ibu dalam keadaan stabil pada persalinan normal maupun dengan bantuan alat atau operasi Caesar. Segera setengah
susui jam
bayi pertama
maksimal setelah
persalinan (IMD). Hal ini merupakan titik awal yang penting apakah bayi nanti akan cukup mendapatkan ASI atau tidak. Ini didasari oleh peran hormon pembuat ASI, antara lain hormon prolaktin. Hormon prolaktin dalam peredaran darah ibu akan
menurun setelah satu jam persalinan
produksinya untuk mengisi kembali.
yang
ASI
disebabkan
oleh
lepasnya
Sebagai
upaya
mempertahankan kadar
setengah
darah
untuk mengisap bayi
dalam sebelum
pertama
setelah
posisikan
puting
ini
dan
hormon
bayi
peredaran darah. Menurut analisa peneliti Bila ibu menyusui
anak
jarang
dan
berlangsung sebentar maka hisapan anak
berkurang
dengan
demikian
susu ibu.
pengeluaran ASI berkurang. Segera
memberi
susui bayi maksimal setengah jam
akan
pada
mengeluarkan
tetap
ibu
segera
rangsangan
untuk
prolaktin
jam
persalinan,
Isapan
kosong
prolaktin akan terus tinggi dalam
plasenta
darah
yang
untuk
pertama setelah persalinan (IMD). Hal
oksitosin.
ini merupakan titik awal yang penting
hipofisis
hormon
hormon oksitosin bekerja merangsang
apakah
otot polos untuk memeras ASI yang
mendapatkan
ada pada alveoli, lobus, serta duktus
didasari oleh peran hormon pembuat
yang berisi ASI yang dikeluarkan
ASI, antara lain hormon prolaktin.
melalui puting susu. Keadaan ini akan
Hormon prolaktin dalam peredaran
memaksa
darah ibu akan menurun setelah satu
hormon
prolaktin
untuk
mengakibatkan
nanti ASI
akan
atau
cukup
tidak.
Ini
jam persalinan yang disebabkan oleh
terus memproduksi ASI. Kosongnya
bayi
simpanan
ASI
semakin
lepasnya plasenta.
besar
Diharapkan kepada
KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian
kesehatan yang membantu persalinan
Kurang dari separoh (47,6%) ibu
untuk
menyusui
kepada
diantaranya
memiliki
petugas
meningkatkan, petugas
diharapkan
kesehatan
yang
Produksi Air Susu kurang. Kurang dari
membantu persalinan untuk selalu
separoh (40,5%) ibu menyusui tidak
melakukan Inisiasi Menyusu Dini pada
melakukan
setiap
Inisiasi
Menyusu
Dini
persalinan.
Dilakukan
nya
(IMD) Di Wilayah Kerja Puskesmas
Inisiasi Menyusui Dini mempengaruhi
Nanggalo
2013.
produksi ASI selanjutnya. Sebagai
Terdapat hubungan antara Inisiasi
bahan Untuk menambah pengetahuan
Menyusu Dini dengan Produksi Air
dan wawasan bagi para ibu maupun
Susu Ibu Pada Ibu Menyusui Di
tim kesehatan lain tentang IMD dan
Wilayah Kerja Puskesmas Nanggalo
cara
Padang tahun 2013.
manfaatnya..
Padang
tahun
pelaksanaannya
dan
DAFTAR PUSTAKA Arikunto. 2002. Proses Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : PT. Rineka Cipta Arini H.2012. Mengapa Seorang Ibu Harus Menyusui. Jogjakarta: Flashbooks Dinas kesehatan kota Padang 2011.Profil Kesehatan Kota Padang 2011, Dinas Kesehatan Kota Padang. Hidayat. 2007. Metode Penelitian Keperawatan Dan Teknik Analisa Data. Jakarta: Salemba Medika
Khasanah, Nur. 2011. Panduan Lengkap Seputar Asi Dan Susu Formula.Jogjakarta: Flashbooks Kristiyanasari, Weni. 2009. ASI Menyusui & Sadari.Jogjakarta: Nuha Medika Mitayani. 2010. Mengenal Bayi Baru Lahir Dan Penatalaksanaan. Padang: Baduose Media Notoatmodjo, 2005, Metodologi Penenitian Kesehatan. Jakarta:Pt Rineka Cipta Nursalam. 2011. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika