perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
HUBUNGAN PRESTASI PRAKTIK KERJA INDUSTRI DAN SIKAP MANDIRI DENGAN KESIAPAN MEMASUKI DUNIA KERJA SISWA KELAS XII PROGRAM KEAHLIAN TEKNK OTOMOTIF SMK BHINNEKA KARYA SURAKARTA
Suparyani, Muhammad Akhyar, Nyenyep Sriwardani. Program Studi Pendidikan Teknik Mesin, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret. Email:
[email protected]
ABSTRACT This research aims at finding out: (1) correlation between achievement of industry work practices with the readiness to entering the workforce of grades XII students Bhinneka Karya Vocational High School, (2) correlation between independent attitude with the readiness to entering the workforce of grades XII students Bhinneka Karya Vocational High School, (3) correlation between achievement of industry work practices and independent attitude in a simultaneous manner with the readiness to entering the workforce of grades XII students Bhinneka Karya Vocational High School. This was a correlational-quantitative study. Population on this study was an all of Automotive Engineering Department Bhinneka Karya Vocational High School students at grades XII which it has 132 students. The sample size on this study had been taken with simple random sampling techniques which it was 97 students. The tested variable on this study had been consist by two independent variable that was achievement of industry work practices and independent attitude, and one bound variable which was the readiness to entering the workforce. Data accumulation methods used questionnaire methods and documentation methods. Questionnaire methods had been use to gather data variable of independent attitude and the readiness to entering the workforce, whereas documentation methods had been use to gather achievement of industry work practices data variable. The questionnaire trials do to 35 students. The validity test used the product moment formula’s, and next for the reliability test used the alpha Cronbach formula’s. Both of validity test and reliability test helped by IBM SPSS version 20.0 programs.The analytical rules test which was used it was a normality test, linearity test, multi co-linearity test, auto-correlation test, and heteroxedastisity. Data analytical techniques used partial correlation and double linear regression. The result of the study shows that: (1) there has a significant positive correlation between achievement of industry work practices with the readiness to entering the workforce of grades XII students of Automotive Engineering Department Bhinneka Karya Vocational High School. (2) there has a significant positive correlation between independent attitude with the readiness to entering the workforce of grades XII students Bhinneka Karya Vocational High School. (3) there has a significant positive correlation between achievement of industry work practices and independent attitude in a simultaneous manner with the readiness to entering the workforce of grades XII students Bhinneka Karya Vocational High School. An effective contribution given by achievement of industry work practices variable to commit readiness to entering the workforce is as muchtoasuser 17.6%, whereas independent attitude variable is giving effective contribution as much as 35.4%. It is showing that both of two
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
variable are giving effective contribution to the readiness to entering the workforce as much as 53%, there is still have 47% be affected with another factor which it cannot explain on this study. Correlation model among X1 and X2 to Y are Y= 2,489 + 0,526 X1 + 0,752 X2 Keywords: achievement of industry work practices, independent attitude, readiness to entering the workforce, automotive engineering
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk: (1) menemukan hubungan antara prestasi praktik kerja industri dengan kesiapan memasuki dunia kerja siswa kelas XII SMK Bhinneka Karya Surakarta, (2) menemukan hubungan antara sikap mandiri dengan kesiapan memasuki dunia kerja siswa kelas XII SMK Bhinneka Karya Surakarta, (3) menemukan hubungan antara prestasi praktik kerja industri dan sikap mandiri secara simultan dengan kesiapan memasuki dunia kerja siswa kelas XII SMK Bhinneka Karya Surakarta. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif korelasional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XII Program Keahlian Teknik Otomotif di SMK Bhinneka Karya Surakarta berjumlah 132 Siswa. Ukuran sampel diambil dengan teknik simple random sampling berjumlah 97 siswa. variabel yang diuji dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel bebas yaitu prestasi praktik kerja industri dan sikap mandiri, serta satu variabel terikat yaitu kesiapan memasuki dunia kerja. Metode pengumpulan data menggunakan metode angket dan metode dokumentasi. Metode angket digunakan untuk mengumpulkan data variabel sikap mandiri dan kesiapan memasuki dunia kerja, sedangkan metode dokumentasi untuk mengumpulkan data variabel prestasi praktik kerja industri uji coba angket dilakukan pada 35 peserta didik. Uji validitas digunakan rumus product moment , selanjutnya untuk uji reliabilitas menggunakan rumus alpha Cronbach. Uji validitas dan reliabilitas mengunakan bantuan program IBM SPSS versi 20.0. Uji persyaratan analisis yang digunakan adalah uji normalitas, uji liniearitas, uji multikolinearitas, uji autokorelasi dan uji heteroskedastisitas. Teknik analisis data menggunakan teknik analisis korelasi partial dan regresi linier ganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) ada hubungan positif yang signifikan antara prestasi praktik kerja industri dan sikap mandiri dengan kesiapan memasuki dunia kerja siswa kelas XII Program Keahlian Teknik Otomotif SMK Bhinneka Karya Surakarta. (2) ada hubungan positif yang signifikan antara sikap mandiri dengan kesiapan memasuki dunia kerja siswa kelas XII SMK Bhinneka Karya Surakarta. (3) ada hubungan positif yang signifikan antara prestasi praktik kerja industri dan sikap mandiri secara simultan dengan kesiapan memasuki dunia kerja siswa kelas XII SMK Bhinneka Karya Surakarta. Sumbangan efektif yang diberikan variabel prestasi praktik kerja industri terhadap kesiapan memasuki dunia kerja sebesar 17,6% , sedangkan variabel sikap mandiri memberikan sumbangan efektif sebesar 35,4%. Hal ini menunjukan bahwa kedua variabel memberikan sumbangan efektif terhadap kesiapan memasuki dunia kerja sebesar 53% masih ada 47% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dijelaskan dalam penelitian ini. Model hubungan X1 dan X2 terhadap Y adalah Y= 2,489 + 0,526 X1 + 0,752 X2 Kata Kunci: Prestasi Praktik Kerja Industri, Sikap Mandiri, Kesiapan Memasuki Dunia Kerja, Teknik Otomotif
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id pendidikan sistem ganda yaitu pelaksanaan
PENDAHULUAN Sekolah
Menengah
Kejuruan
praktik kerja industri. Kurikulum SMK
(SMK) merupakan institusi di bidang
(Dikmenjur: 2008) menyebutkan bahwa
pendidikan yang berkontribusi besar dalam
praktik
menyediakan tenaga kerja di berbagai
penyelenggaraan
sektor
bersama-sama
industri.
Sekolah
Menengah
kerja
industri diklat antara
adalah
pola
yang
dikelola
SMK
dengan
Kejuruan (SMK) merupakan salah satu
Industri/Asosiasi profesi sebagai institusi
lembaga pendidikan yang bertanggung
pasangan, mulai dari tahap perencanaan,
jawab menciptakan sumber daya manusia
pelaksanaan, hingga evaluasi dan sertifikasi
yang memiliki kemampuan, keterampilan,
merupakan
dan keahlian sehingga lulusannya dapat
menggunakan berbagai bentuk alternatif
mengembangkan kinerja apabila terjun
pelaksanaan seperti: day release, block
dalam dunia kerja (Firdaus,A & Barnawi,
release, dan sebagainya.
2012:13). Arti pendidikan ini dijabarkan lebih
spesifik
lagi
dalam
Peraturan
Pemerintah Nomor 29 Tahun 1990 tentang pendidikan menengah, yaitu pendidikan menengah
kejuruan
menengah
yang
adalah
pendidikan
mengutamakan
pengembangan kemampuan peserta didik untuk pelaksanaan jenis pekerjaan tertentu. Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa
pendidikan
kejuruan
adalah
pendidikan yang mempersiapkan peserta
kesatuan
program
dengan
Tujuan pelaksanaan praktik kerja industri menurut Bukit (2014: 53) dan buku panduan
PRAKERIN
SMK
Bhinneka
Karya Surakarta (Purnomo, 2014: 15) yaitu: mendapat pengalaman kerja di dunia kerja
yang
sesungguhnya,
memiliki
keahlian profesional, membentuk pribadi yang disiplin dan mandiri sesuai dengan tujuan pendidikan serta siswa mendapat kompetensi kejuruan sesuai dengan standar kompetensi yang dituntut oleh dunia kerja.
didik untuk memasuki lapangan pekerjaan . Dalam rangka peningkatan kualitas pengajarannya sekolah menengah kejuruan menerapkan
pendidikan
sistem
ganda.
Menurut Idler yang dikutip oleh Bukit (2014: 14) pendidikan sistem ganda adalah pelatihan yang dilaksanakan di sekolah dan
Berdasarkan
hasil
dokumentasi
diketahui bahwa prestasi praktik kerja industri siswa kelas XII Program Keahlian Teknik Otomotif SMK Bhinneka Karya Surakarta mempunyai nilai rata-rata 80,36 dimana nilai tersebut berada dalam kategori
baik. Hasil penelitian dari Gordon Stanley di industri baik sektor formal maupun di commit dan to user Robert MacCann (2009) menemukan sektor informal. Salah satu bagian dari bahwa kegiatan praktik kerja industri
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
merupakan aktivitas yang membantu siswa
memiliki
untuk berkenalan dengan dunia kerja yang
mencari
nyata. Penelitian ini dibuktikan dengan
permasalahan yang dihadapinya. Fakta di
90% siswa di New South Wales yang
SMK Bhinneka Karya, kemandirian yang
mengambil mata pelajaran praktik kerja
dimiliki oleh siswa SMK Bhinneka Karya
industri
untuk
masih tergolong rendah hal ini terlihat pada
setelah
saat kegiatan praktik masih banyak siswa
kerja
yang tidak percaya pada kemampuan
industri dan 10% siswa New South Wales
mereka sendiri, siswa tersebut lebih senang
mampu memahami pekerjaan yang akan
bergantung
dipilih setelah menyeleasikan kegiatan
mengerjakan
praktik
kemampuannya
merasa
memasuki
percaya
dunia
menyelesaikan
kerja
diri
kerja
kegiatan
industri.
praktik
Selain
prestasi
kemandirian alternatif
pada
akan
mampu
penyelesaian
temannya
tugas
daripada
praktik
sendiri.
dari
dengan
Permasalahan
praktik kerja industri siswa juga harus
tersebut jika tidak segera diatasi akan
memiliki sikap mandiri untuk menunjang
menyebabkan siswa tidak percaya diri
keberhasilan siswa setelah lulus.
ketika
Sikap
menurut
pendapat
W.S
Wingkel yang dikutip Nurgiyanto (2010: 30) sikap adalah kemampuan internal yang berperan sekali dalam mengambil tindakan, lebih-lebih
bila
kemungkinan
terbuka
untuk
berbagai
bertindak.
Azwar
(2011: 7) menggolongkan definisi sikap kedalam tiga kerangka pemikiran. Pertama,
dituntut
untuk
menyelesaikan
tugasnya dengan kemampuannya sendiri tanpa bantuan dari temannya. Dari uraian sikap
dan
mandiri
tersebut
ditarik
pengertian sikap mandiri yaitu keadaan pribadi untuk bertindak penuh percaya diri serta tidak bergantung pada orang lain dalam menghadapi atau memecahkan suatu permasalahan yang dihadapinya.
sikap merupakan suatu bentuk evaluasi atau
Indikator dari sikap mandiri yaitu:
reaksi dari perasaan. Kedua, sikap adalah
percaya
suatu kesiapan untuk memberikan reaksi
bergantung pada orang lain, merasa puas
kepada suatu objek dan ketiga, sikap
dengan hasil pekerjaan sendiri, memiliki
mengacu pada skema triadik.
tanggung
Menurut
diri,
memiliki
jawab
inisiatif,
pekerjaan,
tidak
bebas
Daswisaptri (2015: 28) kemandirian adalah
mengambil keputusan, bebas melakukan
kata benda yang berasal dari kata mandiri,
penilaian.
yang mempunyai arti keadaan dimana
Tujuan dari Sekolah Menengah tanpa commit kejuruan to user yaitu mencetak lulusan yang siap bergantung pada orang lain. Siswa yang kerja. Kesiapan menurut Slameto (2013: seseorang
dapat
berdiri
sendiri
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
113) yaitu keseluruhan kondisi seseorang
setelah siswa yang bersangkutan mengikuti
yang membuatnya siap untuk memberi
pendidikan karir sebelum lulus dari sekolah
respon atau jawaban didalam cara tertentu
menengah. Indikator dari kesiapan kerja
terhadap sesuatu. Penyesuaian kondisi pada
yaitu: kematangan jiwa, kesiapan mental,
suatu saat akan berpengaruh pada suatu
kesiapan
kecenderungan untuk memberi respon.
merespon, kemampuan mental, kemampuan
Selain itu kesiapan merupakan tingkat
fisik, dan keterampilan.
perkembangan
dari
kematangan
atau
kedewasaan yang menuntungkan untuk mempraktikkan sesuatu (Chaplin, 2006: 419). Dalyono (2005: 52) mengemukakan bahwa kesiapan adalah kemampuan yang cukup baik fisik dan mental. Kesiapan fisik berarti tenaga yang cukup dan kesehatan yang baik, sementara kesiapan mental yaitu memiliki minat dan motivasi yang cukup untuk melakukan suatu kegiatan.
jasmani,
dalam
Tujuan penelitian ini adalah: 1. Untuk menemukan hubungan prestasi praktik kerja industri dengan kesiapan memasuki dunia kerja. 2. Untuk mengetahui
hubungan sikap
mandiri dengan kesiapan memasuki dunia kerja. 3. Untuk mengetahui hubungan prestasi praktik kerja industri dan sikap mandiri secara
Data dari Bursa Kerja Khusus
kematangan
simultan
dengan
kesiapan
memasuki dunia kerja.
SMK Bhinneka Karya pada tahun 2014 menunjukkan bahwa sebanyak 45% siswa masih
kebingungan
mencari
METODE
pekerjaan
Penelitian
ini
dilaksanakan
di
setelah lulus, 20% bekerja diperusahaan,
SMK Bhinneka Karya Surakarta di Jalan
10%
Letjend
berwirausaha
dan
25%
belum
Suprapto
No.
34.
Waktu
diketahui. Kesiapan kerja menjadi sangat
pelaksanaan
penting bagi lulusan SMK dimana mereka
dilaksanakan mulai bulan Januari 2016
dituntut untuk siap terjun ke dunia kerja di
sampai bulan Juni 2016. Populasi yang
sektor produksi menengah ketika telah
digunakan adalah seluruh siswa kelas XII
menyelesaikan studinya.
Hasil penelitian
Program Keahlian Teknik Otomotif yang
yang
Parker
(2011)
berjumlah 132 Orang. Teknik pengambilan
menyebutkan bahwa pendidikan karir dapat
sampel menggunakan teknik simple random
meningkatkan kesiapan kerja siswa, hal ini
sampling menggunakan tabel Isaac dan
dilakukan
oleh
dapat dilihat dari kenaikan nilai pada pada Michael commit to user penilaian kerja naik secara signifikan
dengan
kegiatan
taraf
penelitian
kesalahan
5%
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
sehingga sampel dari populasi tersebut
instrumen angket kesiapan kerja dari 40
yaitu 97 orang.
butir pernyataan yang diujicobakan 10 butir
Teknik pengumpulan data dan instrumen
menggunakan
metode
pernyataan dinyatakan tidak valid (gugur) dan
30
butir
dinyatakan
dalam
valid.
dokumentasi digunakan untuk memperoleh
reliabilitas
data prestasi praktik kerja industri dan
menggunakan
metode angket dalam bentuk pernyataan
Cronbach dengan hasil sebesar 0,862 untuk
untuk memperoleh data sikap mandiri dan
instrumen sikap mandiri dan 0,892 untuk
kesiapan memasuki dunia kerja. Pada
instrumen kesiapan kerja.
rumus
penelitian
Uji
koefisien
ini Alpha
instrumen angket ini menggunakan teknik
Teknik analisis data menggunakan
pengukuran dengan skala likert. Masing–
korelasi partial dan regresi linier ganda
masing pernyataan ini mempunyai skor
dengan taraf signifikansi analisis sebesar
yang berbeda. Skor penyataan disajikan
5%. Untuk keperluan analisis tersebut,
pada Tabel 1.
dilakukan terlebih dahulu uji prasyarat
Tabel 1. Skor Pernyataan Angket Sikap
analisis yang terdiri dari uji normalitas, uji
Mandiri dan Kesiapan memasuki
linieritas, dan uji multikolinearitas, uji
dunia kerja
autokorelasi dan uji heteroskedastisitas.
Alternatif Jawaban Sangat Setuju (SS) Setuju (S) Tidak Setuju (TS) Sangat Tidak Setuju (STS)
Positif 4 3 2
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Uji persyaratan analisis dilakukan
1
dengan bantuan program SPSS Versi 20.0 Instrumen angket sikap mandiri
sebelum melakukan pengujian hipotesis.
dan kesiapan kerja diujicobakan ke siswa
Pengujian
persyaratan
analisis
dalam
sejumlah 35 siswa. Hasil uji coba dianalisis
penelitian ini menggunakan uji normalitas,
menggunakan uji validitas butir dengan
uji linieritas, uji multikolinieritas, uji
rumus Product Moment dari Pearson. Butir
autokorelasi, dan uji heteroskedastisitas
pernyataan dikatakan valid apabila nilai
Hasil uji persyaratan analisis sebagai
rhitung > rtabel. Pada rtabel untuk responden (N)
berikut:
35 siswa adalah 0,334 sehingga rhitung >
Uji Normalitas
0,334. Pada Instrumen angket sikap mandiri
Pengujian normalitas menggunakan rumus
Kolmogorov-Smirnov Z. Distribusi residu dari 26 butir pernyataan yang diuji cobakan, commit dikatakan to user normal apabila nilai signifikansi 4 butir dinyatakan tidak valid (gugur) dan > 0,05. Hasil uji normalitas menunjukan 22 butir dinyatakan valid sedangkan untuk
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
bahwa data setiap variabel berdistribusi
bahwa
variabel
normal karena pvalue > 0,05. Ringkasan
multikolinearitas.
penelitian
bebas
hasil uji normalitas disajikan pada Tabel 2. Tabel 2. Hasil Uji Normalitas Signifi kansi
Variabel Prestasi prakerin Sikap mandiri Kesiapan kerja
Uji Autokorelasi Analisis regresi yang baik yaitu bebas
Simpulan
autokorelasi. Kriteria bebas autokorelasi
0,069 0,575
yaitu jika d terletak antara Du dan (4-dU).
Data berdistribu si normal
0,173
Uji Linieritas Hubungan dikatakan linier apabila nilai signifikansi
pada
linearity
<
0,05.
d
2,013
dL
1,623
dU
1,709
4-dL
2,377
4-dU
2,291
Simpulan
Tidak terjadi autokorelasi
Ringkasan hasil uji linieritas disajikan pada Tabel 3.
Uji Heteroskedastisitas
Tabel 3. Hasil Uji Linieritas
Model regresi dikatakan tidak terjadi
Variabel Prestasi prakerin dengan kesiapan kerja Sikap mandiri dengan kesiapan kerja
Signifikansi
Simpulan
heteroskedastisitas apabila nilai Sig. > 0,05. Variabel
0,000
0,000
Linier
Prestasi prakerin Sikap mandiri
Linier
0,351 0,280
Pada analisis
Signifi kansi
telah
Simpulan Tidak terjadi heteroskedastisitas
penelitian, terpenuhi
uji
prasyarat
yaitu
data
berdistribusi normal, variabel bebas dan Uji Multikolinearitas
variabel terikat berhubungan linier, bebas
Hasil pengujian dikatakan bebas dari multikolinieritas
apabila
nilai
variant
inflation factor (VIF) < 10,00 dan atau nilai tolerance > 0,10. Hasil uji multikolinieritas variabel dalam penelitian ini menunjukkan nilai VIF sebesar 1,114 dan nilai tolerance
multikolinieritas, bebas autokorelasi dan tidak terjadi heteroskedastisitas. Langkah selanjutnya yaitu melakukan pengujian hipotesis penelitian dengan menggunakan bantuan
program
SPSS
versi
20.0.
Hubungan dikatakan signifikan apabila commit to user sebesar 0,898. Jadi dapat disimpulkan nilai signifikansi < 0,05.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Hipotesis Pertama Perhitungan
hipotesis
pertama
Hipotesis Ketiga
parsial.
Perhitungan hipotesis ketiga menggunakan
Hubungan dikatakan positif apabila rhitung >
analisis regresi linier berganda. Hubungan
rtabel. Dari hasil analisis diperoleh nilai
dikatakan positif apabila Fhitung > Ftabel. Dari
korelasi rhitung > rtabel (0,430 > 0,195)
hasil analisis diperoleh nilai korelasi Fhitung
dengan nilai signifikansi 0,000 (0,000 <
> Ftabel Dari hasil analisis diperoleh nilai
0,05). Hal ini menunjukan bahwa hubungan
korelasi berganda (R) sebesar 0,731 dengan
prestasi praktik kerja industri dengan
nilai signifikansi 0,000 (0,000 < 0,05).
kesiapan memasuki dunia kerja dinyatakan
Hasil analisis juga menunjukan nila Fhitung
positif yang siginifikan. Artinya, pada
sebesar 53,917 dengan harga Ftabel sebesar
hipotesis pertama Ha diterima yaitu ada
3,09. Dengan demikan Fhitung (53,917) >
hubungan positif prestasi praktik kerja
Ftabel (3,09). Hal ini menunjukan bahwa
industri dengan kesiapan memasuki dunia
hubungan prestasi praktik kerja industri dan
kerja siswa kelas XII Teknik Otomotif
sikap mandiri dengan kesiapan memasuki
SMK Bhinneka Karya Surakarta.
dunia
menggunakan
uji
korelasi
kerja
dinyatakan
positif
dan
siginifikan. Artinya, pada hipotesis ketiga Hipotesis Kedua
Ha diterima yaitu ada hubungan positif
Perhitungan hipotesis kedua menggunakan
prestasi praktik kerja industri dan sikap
uji korelasi parsial. Hubungan dikatakan
mandiri
positif apabila rhitung > rtabel dan dinyatakan
kesiapan memasuki dunia kerja siswa kelas
signifikan apabila nilai pvalue < 0,05. Dari
XII Teknik Otomotif SMK Bhinneka Karya
hasil analisis diperoleh nilai korelasi rhitung >
Surakarta.
rtabel
Model regresinya adalah Y = 2,489 +
(0,640
>
0,195)
dengan
nilai
secara
bersama-sama
dengan
signifikansi 0,000 (0,000 < 0,05). Hal ini
0,526X1 + 0,752X2.
menunjukan
sikap
determinasi (R2) sebesar 0,534. Besarnya
mandiri dengan kesiapan memasuki dunia
kontribusi setiap variabel ditunjukkan pada
kerja dinyatakan positif dan siginifikan.
Tabel 4. Berikut ini.
Artinya,
bahwa
pada
hubungan
hipotesis
pertama
Ha
diterima yaitu ada hubungan positif sikap mandiri dengan kesiapan memasuki dunia kerja siswa kelas XII Teknik Otomotif commit to user SMK Bhinneka Karya Surakarta.
Nilai koefisien
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Tabel. 4 Hasil Perhitungan Sumbangan Efektif dan Sumbangan Relatif No
Variabel
1 2
Prestasi praktik kerja industri Sikap mandiri Total
Sumbangan Efektif 17,6% 35,4% 53%
Sumbangan Relatif 33,2% 66,8% 100%
Pembahasan dari hasil penelitian ini
dalam pelajaran praktik disekolah, hal ini
menunjukkan bahwa prestasi praktik kerja
dapat mendorong siswa untuk memiliki
industri
tingkat
pemikiran-pemikiran yang bisa digunakan
kesiapan siswa memasuki dunia kerja.
siswa untuk membuka wawasan mengenai
Besarnya hubungan prestasi praktik kerja
dunia usaha. Melalui pelaksanaan praktik
industri dengan kesiapan memasuki dunia
kerja industri siswa dapat memperoleh
kerja dapat dilihat dari besar sumbangan
keterampilan praktik yang lebih lengkap
efektif sebesar 17,6%. Ini berarti pengaruh
daripada praktik yang didapatkan dari
prestasi praktik kerja industri terhadap
sekolah
kesiapan memasuki dunia kerja hanya
memanfaatkan keterampilan praktik yang
memberikan kontribusi sebesar 33,2%. Hal
telah didapatkan dari industri tersebut
ini terjadi karena kedisiplinan siswa dalam
sebagai gambaran untuk memasuki dunia
melaksanakan
kerja sehingga siswa siap untuk memasuki
berhubungan
kegiatan
dengan
praktik
kerja
industri serta kurangnya mentoring dari
sehingga
siswa
dapat
dunia kerja. Hubungan sikap mandiri dengan
guru pembimbing. penelitian yang telah dilakukan oleh
kesiapan memasuki dunia kerja dilihat dari
Mulyanto (2010) dimana diperoleh hasil
besar sumbangan efektif yaitu 35,4%.
ada hubungan positif yang signifikan antara
Artinya, semakin tinggi sikap mandiri maka
prestasi praktik kerja industri dengan minat
kesiapan kerja siswa juga meningkat.
berwiraswasta siswa kelas XII SMK Negeri
Sebaliknya, semakin rendah sikap mandiri
1
maka kesiapan kerja siswa juga menurun.
Punggelan
Banjarnegara.
Penelitian
tersebut menyatakan bahwa faktor yang
Tingkat
kemandirian
seseorang
mempengaruhi keberhasilan praktik kerja
berpengaruh besar terhadap kesuksesan
industri siswa diantaranya yaitu: tempat
seseorang dimasa mendatang, hal ini sesuai
siswa melaksanakan praktik kerja industri,
dengan pendapat Daswisaptri (2015: 28)
hal
yang mengemukakan bahwa seseorang
ini
kemajuan
dapat siswa
berpengaruh dalam
terhadap
menunjang yang memiliki sikap mandiri akan commit to user keterampilan kerja praktik; prestasi siswa tertantang untuk menyelesaikan pemecahan
perpustakaan.uns.ac.id dari
masalah
yang
digilib.uns.ac.id
dihadapinya
baik
diartikan jika prestasi praktik kerja industri
masalah pribadi maupun masalah ketika
dan sikap mandiri nilainya adalah 0, maka
bekerja dengan cara tersendiri dan bebas
nilai
dari intervensi atau pengaruh orang lain.
sebesar 2,489. (b) Nilai koefisien regresi
Sebaiknya, seseorang yang kemandiriannya
prestasi praktik kerja industri bernilai
rendah, biasanya cenderung pasif dan
positif
kurang termotivasi serta kurang tertantang
peningkatan prestasi praktik kerja industri
untuk memecahkan permasalahannya yang
sebesar 1 satuan, akan meningkatkan
tengah
yang
kesiapan kerja sebesar 0,526 dengan asumsi
memiliki kemandirian rendah akan mencari
varibael independen yang lain nilainya
pemecahan masalah yang dihadapinya atas
tetap. (c) Nilai koefisien regresi sikap
dorongan dan motivasi dari orang lain.
mandiri bernilai positif yaitu 0,752. Ini
dihadapinya.
Seseorang
kesiapan
memasuki
yaitu
0,526
dunia
kerja
artinya
setiap
Belajar mandiri merupakan satu hal
dapat diartikan bahwa setiap peningkatan
yang perlu dikembangkan oleh peserta
sikap mandiri sebesar 1 satuan, maka akan
didik. Dengan belajar mandiri, siswa akan
meningkatkan kesiapan kerja sebesar 0,752
mempunyai rasa percaya diri, tanggung
dengan asumsi varibael independen yang
jawab, kreatif dan timbul dorongan dalam
lain nilainya tetap.
dirinya
sendiri
dan
Hasil perhitungan menunjukan nilai
Peningkatan
koefisien determinasi (R2) sebesar 0,534.
aktivitas ini akan lebih mendorong siswa
Ini berarti besarnya hubungan prestasi
untuk belajar, dan hal ini menunjukkan
praktik kerja industri dan sikap mandiri
bahwa siswa tersebut telah memperoleh
dengan kesiapan menjadi guru dapat dilihat
tambahan pengetahuan, pemahaman, dan
dari besar sumbangan efektif yaitu 53,4%
keterampilan
dan sisanya dipengaruhi oleh variabel lain
mengambil
untuk
bertindak
keputusan.
yang
berguna
untuk
memasuki dunia kerja.
yang tidak dimasukkan dalam model ini
Hasil persamaan regresi ganda dapat
juga mempengaruhi variabel terikat.
Hal
digunakan untuk melakukan prediksi. Hal
ini berarti prestasi praktik kerja industri dan
ini berarti prestasi praktik kerja industri dan
sikap
sikap mandiri secara bersama-sama dapat
terhadap kesiapan siswa memasuki dunia
digunakan
kerja.
utuk
melakukan
prediksi
terhadapan kesiapan memasuki dunia kerja.
mandiri
berkontribusi
banyak
Sumbangan prestasi praktik kerja
Garis persamaan regresi ganda yaitu Y = industri lebih kecil dari sikap mandiri untuk commit sumbangan to user 2,489 + 0,526 X1 + 0,752 X2, dimana (a) efektif 17,6% < 35,4% dan Nilai
konstanta
sebesar
2,489
dapat
sumbangan relatif 33,2% < 66,8%.
perpustakaan.uns.ac.id Melihat
hasil
digilib.uns.ac.id perhitungan
sumbangan efektif dan sumbangan relatif
yang diinginkan oleh perusahaan yang mereka impikan.
seharusnya para siswa meningktkan sikap mandirinya
ketika
mengikuti
kegiatan
SIMPULAN DAN SARAN
praktik yang diadakan disekolah, maupun
Berdasarkan hasil penelitian dan
kegiatan praktik yang diadakan di industri
pembahasan dapat disimpulkan bahwa: (1)
serta mengerjakan tugas dari guru dengan
Ada hubungan positif yang signifikan
hasil
prestasi praktik kerja industri dengan
pekerjaan
sendiri
bukan
dari
kesiapan memasuki dunia kerja siswa kelas
mencontek teman. meningkatkan
XII Teknik Otomotif SMK Bhinneka Karya
prestasi praktik kerja industri dengan
Surakarta. Adanya kontribusi yang positif
melakukan monitoring siswa di tempat
prestasi praktik kerja industri dengan
praktik kerja industri guna mengetahui
kesiapan memasuki dunia kerja dapat
sejauh mana perkembangan para siswanya
memberikan petunjuk bahwa siswa yang
dalam melaksanakan praktik kerja industri
memiliki nilai yang tinggi akan mendukung
serta melakukan evalusi program sehingga
kesiapan memasuki dunia kerja. Hal ini
pihak sekolah dapat memperbarui kebijakan
dikarenakan kegiatan praktik kerja industri
mengenai praktik kerja industri jika dinilai
memberikan gambaran nyata bagi siswa
pelaksanaan dari program tersebut belum
mengenai dunia kerja yang sesungguhnya.
mendapatkan hasil yang maksimal.
(2) Ada hubungan positif yang signifikan
Guru
Dalam
juga
dapat
rangka
meningkatkan
sikap mandiri dengan kesiapan memasuki
kesiapan kerja siswa, pihak sekolah dapat
dunia kerja siswa kelas XII Teknik
mmbuka unit produksi sebagai wahana
Otomotif SMK Bhinneka Karya Surakarta.
siswa dalam melatih keterampilan kejuruan
Adanya kontribusi yang positif sikap
mereka didunia kerja, dengan adanya unit
mandiri dengan kesiapan memasuki dunia
produksi hasil dari keterampilan kejuruan
kerja dapat memberikan petunjuk bahwa
siswa dapat bernilai jual. Selain membuka
siswa yang memiliki tingkat kemandirian
unit produksi pihak sekolah juga bisa
yang tinggi akan memiliki kesiapan kerja
bekerja sama dengan stakeholder untuk
yang tinggi dikarenakan mereka mampu
melakukan pre job training agar para siswa
mengoptimalkan potensi yang ada pada
mengetahui hal-hal yang dibutuhkan ketika
dirinya
sendiri
serta
mampu
mencari
akan melamar pekerjaan di perusahaan alternatif penyelesaian masalah yang commit dihadapinya. to user tersebut sehingga para siswa dapat (3) Ada hubungan positif yang mempersiapkan diri sesuai dengan kriteria
signifikan prestasi praktik kerja industri dan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
sikap mandiri secara bersama-sama dengan
3. Pihak
sekolah
merangsang
kesiapan memasuki dunia kerja siswa kelas
kesiapan
XII Teknik Otomotif SMK Bhinneka Karya
mengadakan pre job training sebagai
Surakarta. Adanya kontribusi yang positif
upaya sekolah dalam meningkatkan
prestasi praktik kerja industri dan sikap
mutu kualitas lulusan sehingga lulusan
mandiri dengan kesiapan memasuki dunia
dari SMK Bhinneka Karya dicari oleh
kerja siswa kelas XII Teknik Otomotif
industri-industri.
SMK
Bhinneka
merupakan
bukti
melaksanakan kegiatan
Surakarta
bahwa
pentingnya
dengan
praktik
meningkatkan
Karya
kerja
dapat
siswa
dengan
DAFTAR PUSTAKA
sungguh-sungguh
kerja
industri
kemandirian
dan
dikarenakan
Azwar, S. (2011). Sikap Manusia dan Teori Pengukurannya Edisi 2. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset
akan menimbulkan kesiapan memasuki Bukit, M. (2014). Strategi dan Inovasi Kejuruan. Bandung: Alfabeta.
dunia kerja. Berdasarkan dari hasil penelitian, pembahasan,
dan
implikasi
yang
ditimbulkan, penelitian ini memberikan beberapa saran sebagai berikut: 1. Siswa
harus
dapat
memanfaatkan
kegiatan praktik yang ada disekolah untuk melatih kemandiriannya, serta mengikuti seluruh rangkaian praktik dengan tekun agar dapat meningkatkan pengetahuan,
keterampilan,
dan
kesiapan sebagai bekal untuk bekerja di
Chalpin, J.P. (2006). Kamus Lengkap Psikologi (terjemahan Kartini Kartono). Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Dalyono. (2005). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta. Daswisaptri, T. (2015). Rahasia Pengusaha Cerdas dan Mandiri. Jakarta: PT.Elex Media Komputindo. Dikmenjur. (2008). Kurikulum SMK. Jakarta: Dikmenjur.
industri sesudah lulus dari SMK. 2. Guru diharapkan lebih intensif dalam memberikan bekal keterampilan kepada siswa melalui pelaksanaan praktik kerja
Firdaus, A dan Barnawi. (2012). Profil Guru SMK Profesional. Yogyakarta: AR RUZZ Media.
Gordon, S and Robet, M. (2009). Incorporating Industry Specific Training Into School Education: mengembangkan kemandiriannya Enrolment and performance Trends In sehingga siswa memiliki sikap mandiri a Senior Secondary System. (Versi Elektronik). Journal of education and commit to user yang berguna bagi dirinya dikemudian training Vol.61, Issue 4. hari. industri dan mendorong siswa untuk
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Mulyanto, S. (2010). Skripsi: Hubungan kematangan emosi dan Prestasi Praktek Kerja Industri dengan minat berwiraswasta pada siswa kelas XII SMK Negeri 1 Punggelan Banjarnegara Tahun Pelajaran 2009/2010. Skripsi Tidak Dipublikasikan. Universitas Sebelas Maret, Surakarta. Nurgiyanto, J. (2010). Skripsi: Hubungan antara Pengalaman Praktik Kerja Industri dan Sikap Mandiri dengan Kesiapan kerja pada Siswa Kelas XII SMK Pancasila 9 Giriwoyo Tahun Ajaran 2009/2010. Skripsi Tidak Dipublikasikan. Universitas Sebelas Maret, Surakarta. Parker, A. (2011). Career Technical Education and Workplace Readiness of High School Student. (Versi Elektronik). Dissertation. University of Georgia, Athens. PP. Nomor 29 Tahun 1990 Bab X Pasal 29 Ayat 2. Tentang Misi dan Tujuan SMK. Sekretariat Jenderal Depdikbud. Jakarta
Purnomo, S. (2014). Buku Panduan PRAKERIN SMK Bhinneka Karya Surakarta. Surakarta: SMK Bhinneka Karya. Slameto. (2013). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta.
commit to user