HUBUNGAN POLA ASUH IBU DENGAN KEPERCAYAAN DIRI ANAK DI TK KANISIUS BANGUNTAPAN BANTUL YOGYAKARTA Leonarda Karunia Ilya, Sri Arini Winarti*, Lala Budi Fitriana** INTISARI Latar Belakang : Pola asuh merupakan interaksi antara ibu dan anak serta pemberian stimulasi ibu kepada anak dalam lingkungan asuhan. Ibu memiliki pola asuh berbeda dalam mengarahkan perilaku anak yang disebabkan oleh latar belakang berbeda seperti pendidikan, aktivitas, dan status sosial ekonomi. Kepercayaan diri anak dapat dibentuk dari pengalaman bersosialisasi dengan lingkungan. Selain itu, kepercayaan diri anak juga dipengaruhi oleh pola asuh ibu, dimana, lingkungan pertama yang dikenal anak adalah ibu. Tujuan : Mengetahui hubungan antara pola asuh ibu dengan kepercayaan diri anak di TK Kanisius Banguntapan Bantul Yogyakarta. Metode : Penelitian ini bersifat deskriptif korelasional dengan rancangan cross sectional. Subjek penelitian adalah ibu sebanyak 75 orang dan anak sebanyak 75 orang di TK Kanisius Banguntapan Bantul Yogyakarta, dengan teknik sampling yaitu total sampling. Pengambilan data menggunakan kuesioner pada ibu dan lembar observasi pada anak. Uji hipotesis menggunakan uji Spearman Rank. Hasil : Berdasarkan hasil penelitian pola asuh ibu didapatkan sebagian besar ibu memiliki pola asuh kurang yaitu 31 ibu (41,3%). Kepercayaan diri anak didapatkan sebagian besar mempunyai kepercayaan diri rendah yaitu 31 anak (41,3%). Hasil uji korelasi Spearman Rank diperoleh nilai ρ-value sebesar 0,007 dan nilai sebesar 0,306 memiliki keeratan hubungan yang rendah antara pola asuh ibu dengan kepercayaan diri anak di TK Kanisius Banguntapan Bantul Yogyakarta. Kesimpulan : Ada hubungan antara pola asuh ibu dengan kepercayaan diri anak di TK Kanisius Banguntapan Bantul Yogyakarta. Hubungan antara pola asuh ibu dan kepercayaan diri anak adalah rendah. Kata kunci : Pola asuh ibu, kepercayaan diri anak Mahasiswa S1 Ilmu Keperawatan FIK UNRIYO *Staf Pengajar POLTEKES Yogyakarta **Staf Pengajar S1 Keperawatan FIK UNRIYO
CORRELATION BETWEEN MOTHERS REARING PATTERNS AND CHILD’S SELF-CONFIDENCE IN TAMAN KANAK-KANAK KANISIUS BANGUNTAPAN BANTUL YOGYAKARTA Leonarda Karunia Ilya, Sri Arini Winarti*, Lala Budi Fitriana** ABSTRACT Bakground: Upbringing pattern is an interaction between a mother and a child as well as the giving of mother’s stimulation to her child in an upbringing environment. Every mother has their own upbringing patterns to dirrect their children’s behavior. Their different patterns are influenced by bagrounds such aseducation, activity, and social-economic status. Child’s selfconfidence can be nurtured by their surroundings. In addition, their self-confidence is also influenced by their mother’s upbringing patterns. It is because the first environment a child gets new experience is when he / she is with her / his mother. Objective: To find out the correlation between mother’s upbringing patterns and child’s selfconfidence in Kanisius Kindergarten Banguntapan Bantul Yogyakarta. Method: This research was descriptive correlational with cross sectional plan. The subject of the research were 75 mothers and 75 children in Kanisius Kindergarten Banguntapan Bantul Yogyakarta. The technique used was total sampling. The data were collected by means of questionnaires distributed to the mothers along with observation on the children. The hypothesis testing Spearman Rank test. Result: The result of this research showed the most of the mothers, namely 31 of them(41.3%) had a low level of upbringing patterns; and most of the children, also 31 of them (41.3%) had a low self-confidence. Spearman rank correlation test showed that the p-value was 0.007 and the rho value was 0.306. This indicated that the correlation between mother’s upbringing patterns and child,s self confidence in Kanisius Kindergarten Banguntapan Bantul Yogyakarta was in a low level. Conclusion: This reseacrh showed that there was a correlation between mother’s upbringing patterns and child’s self-confidence in Kanisius Kindergarten Banguntapan Bantul Yogyakarta. Keywords: mother’s upbring patterns, child’s confidence
Mahasiswa S1 Ilmu Keperawatan FIK UNRIYO *Staf Pengajar POLTEKES Yogyakarta **Staf Pengajar S1 Keperawatan FIK UNRIYO
226
1. PENDAHULUAN Pola asuh merupakan suatu interaksi antara ibu dan anak serta pemberian stimulasi ibu kepada anak dalam lingkungan asuhan. Pola asuh juga merupakan suatu cara yang terbaik yang dapat ditempuh orang tua dalam mendidik anak sebagai rasa tanggung jawab kepada anak (Puspitasari, 2006). Kepercayaan diri pada anak dapat dibentuk dari pengalaman bersosialisasi dengan lingkungan. Apabila anak tidak mempunyai rasa percaya diri, anak akan merasa malu kapan dan dimana saja bila dia tampil, dan tidak berani untuk bergaul, anak juga tidak berani untuk menunjukkan kemampuan yang dimilikinya kepada orang lain. Karena hal tersebut mengakibatkan kemampuannya tidak berkembang. Kepercayaan diri atau keyakinan diri diartikan sebagai salah satu satu aspek kepribadian yang mempunyai fungsi yang penting dalam kehidupan manusia karena dengan kepercayaan diri, seseorang akan mengaktualisasikan potensi yang dimilikinya. (Rakhmat, 2000). Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan di TK Kanisius kepada 3 Guru wali kelas A, B1 dan B2 dapat diidentifikasi ada 20 anak diantara 82 anak yang sulit berinteraksi dengan teman sebaya mereka,ada yang pendiam, dan ragu-ragu, anak cemas apabila berpisah dengan ibunya dan ingin selalu ditunggu. Masing-masing ibu Guru juga memberikan informasi bahwa anak tidak mau untuk mencoba hal yang baru karena takut tidak bisa melakukannya. Berdasarkan latar belakang permasalahan tersebut, maka penulis dapat merumuskan masalah penelitian yaitu “ Bagaimanakah hubungan pola asuh ibu dengan kepercayaan diri anak di TK Kanisius, Banguntapan Bantul Yogyakarta”
1.
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif korelasional (correlational study). Pada penelitian ini pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik total sampling. Metode ini diperbolehkan karena jumlah populasi yang sedikit atau jumlah populasinya hanya 82 orang ibu dan anak. Pada penelitian ini pengambilan sampel didasarkan pada kriteria inklusi dan eksklusi. Pada penelitian ini, responden yang memenuhi kriteria berjumlah 75 orang. Diharapkan dengan menggunakan total populasi akan lebih mewakili fakta yang ada, sehingga besar sampel dalam penelitian ini adalah 75 ibu dan anak di TK Kanisius Banguntapan Bantul Yogyakarta. Alat yang digunakan dalam pengumpulan data dalam penelitian adalah kuesioner dengan jenis tertutup dan lembar observasi,
dimana ibu memilih jawaban yang sudah ada. Pengumpulan data dengan
observasi
kepercayaan diri anak membutuhkan bantuan satu orang asisten penelitian yaitu mahasiswi semester delapan dari Universitas Respati Yogyakarta. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden. Kuesioner dalam penelitian ini terdiri dari kuesioner pola asuh ibu dan lembar observasi kepercayaan diri anak. Kuesioner yang digunakan berdasarkan kuesioner yang pernah dipakai dalam penelitian sebelumnya. Untuk pola asuh ibu berjumlah 30 item dan untuk kepercayaan diri anak berjumlah 25 item
dengan skala Likert 1-4. Dalam penelitian ini untuk mencari
hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat digunakan uji statistik korelasi Spearman Rank. Rumus dasar yang digunakan adalah sebagai berikut :
227
Rumus Spearman Rank: P=1Keterangan : ρ = koefisien korelasi “ spearman rank “ bi2 = difference / beda antara jenjang setiap subyek n = banyaknya subyek
2.
HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan Karakteristik di TK Kanisius Banguntapan Bantul Yogyakarta Februari-Maret 2012 n=75 Karakteristik Umur Ibu 20-24 25-30 31-34 35-40 >40 2. Status Pernikahan Menikah Bercerai 3. Status Anak Anak kandung Bukan anak kandung 4. Status Pendidikan SD SMP SMU D3 S1 5. Agama Islam Protestan Katolik Hindu 6. Status Pekerjaan Tidak bekerja PNS Pegawai Swasta Lainnya 7. Status Penghasilan < 800.000 800.000-1.500.000 1.500.000-3.000.000 > 3.000.000 8. Jenis kelamin Anak Laki-laki Perempuan Jumlah Sumber: Data primer diolah, 2012
N
Persentase
2 13 18 25 17
2,7% 17,3% 24,0 % 33.3% 22,7%
74 1
98,7% 1,3%
74 1
98,7% 1,3%
3 12 29 27 4
4,0% 16,0% 38,7% 36,0% 5,3%
5 32 37 1
4,0% 20,0% 58,7% 94,7%
39 10 21 5
52,0% 13,3% 28,0% 6,7%
18 26 18 13
24,0% 34,7% 24,0% 17,3%
32 43 75
42,7 % 57,3 % 100%
1.
228
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan Pola Asuh Ibu di TK Kanisius Banguntapan Bantul Yogyakarta Februari-Maret 2012 n=75 Pola asuh ibu
n
Persentase (%)
Baik
15
20%
Cukup
29
38,7%
Kurang
31
41,3%
Jumlah
75
100%
Sumber:Data primer Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan Kepercayaan Diri Anak di TK Kanisius Banguntapan Bantul Yogyakarta Februari-Maret 2012 n=75 Kepercayaan Diri Anak
n
Persentase (%)
Tinggi
13
17,3%
Sedang
31
41,3%
Rendah
31
41,3%
Jumlah
75
100%
Sumber: Data primer, diolah 2012 Tabel 4.4 Tabulasi Silang Antara Pola Asuh Ibu dengan Kepercayaan Diri Anak di TK Kanisius Banguntapan Bantul Yogyakarta Februari-Maret 2012 n=75 Pola Asuh Kepercayaan Diri Anak Ibu Rendah Sedang Tinggi Kurang 18 10 3 Cukup 10 13 6 Tinggi 3 8 4 Jumlah 31 31 13 Sumber: Data primer diolah, 2012
229
Jumlah 31 29 15 75
(Rho) p 0,306
p-value 0,007
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh 75 responden ibu. Karakteristik umur ibu mayoritas didapatkan ibu dengan usia 35-40 tahun sebanyak 25 orang (33,3%). Status pernikahan pada responden ibu didominasi oleh status menikah yaitu sebanyak 74 ibu (98,7 %). Status anak dalam penelitian ini yaitu anak kandung sebanyak 74 ibu (98,7 %). Tingkat pendidikan pada responden ibu paling banyak pada tingkat pendidikan SMU sebanyak 29 orang (38,7 %). Agama yang paling banyak dianuti oleh responden ibu adalah agama Katolik sebanyak 37 ibu yaitu (49,3 %). Pekerjaan responden ibu didominasi oleh ibu rumah tangga (IRT) sebanyak 39 ibu (52%). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keeratan hubungan antara dua variabel yaitu pola asuh ibu dengan kepercayaan diri anak, untuk itu digunakan uji Spearman Rank sebagai alat analisisnya yang dilihat pada tabel berikut: Berdasarkan hasil uji korelasi Spearman Rank diperoleh nilai p sebesar 0,306 dengan signifikasi atau p-value adalah sebesar 0,007. Ketentuan yang berlaku adalah jika p-value > 0.05 maka Ho diterima dan apabila p-value < 0.05 maka Ho ditolak (Sugiyono, 2010), karena p-value 0,007<0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini berarti ada hubungan yang signifikan antara pola asuh ibu dengan kepercayaan diri anak di TK Kanisius Banguntapan Bantul Yogyakarta. Nilai p menunjukkan besarnya korelasi, dimana dalam penelitian ini nilai p (0,306) menunjukkan korelasi yang positif antara pola asuh ibu dengan kepercayaan diri anak dan memiliki keeratan hubungan yang rendah. Pola asuh yang diterapkan oleh ibu mayoritas adalah pola asuh yang kurang yaitu 31 ibu (41,3%).Berdasarkan hasil uji hipotesis diketahui bahwa sebagian besar pola asuh ibu berada pada kategori kurang yaitu 31 orang (41,3%). Puspitasari tahun 2006 mengatakan bahwa ada faktor-faktor yang mempengaruhi pola asuh ibu yaitu pendidikan, pengetahuan, aktivitas, dan status sosial ekonomi. Faktor lain yang mempengaruhi pola asuh ibu adalah pengetahuan. Pengetahuan yang dimiliki ibu memiliki hubungan yang erat dengan pendidikan. Membesarkan anak tidak cukup dengan naluri kasih sayang saja tetapi ibu membutuhkan pengetahuan dan ketrampilan yang baik. Peningkatan pengetahuan dan kemampuan dalam mengasuh anak merupakan hal yang sangat penting dalam rangka membesarkan anak. Pengetahuan tidak harus diperoleh melalui pendidikan formal, tetapi bisa juga dari informasi di media masa atau hasil dari pengalaman orang lain (Sobur, 2006). Dengan demikian dalam mengasuh anak, ibu membutuhkan kemampuan dan pengetahuan yang cukup agar anak dapat tumbuh dan berkembang dengan baik Kepercayaan diri anak yang diterapkan oleh anak mayoritas adalah kepercayaan diri yang kurang dan sedang yaitu 31 anak (41,3%).Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa, mayoritas anak memiliki kepercayaan diri yang rendah yaitu 31 anak (41,3%). Faktor yang mempengaruhi kepercayaan diri anak yaitu konsep diri, harga diri, kondisi fisik, dan usia. Faktor lain yang bisa mempengaruhi kepercayaan diri yaitu pendidikan, lingkungan dan pengalaman hidup, serta dukungan sosial (Rini, 2002). Faktor yang mempengaruhi kepercayaan diri anak adalah harga diri. Berdasarkan hasil observasi, pada saat anak melakukan kegiatan belajar seperti menggambar, menghitung dan membaca, anak sering menyontek teman yang ada di sampingnya dan jarang mengerjakannya sendiri. Anak cenderung mengutip kembali jawaban teman disampingnya, dan pada saat istirahat anak jarang berkumpul dan bermain bersama teman yang lainnya. Hal ini
230
menggambarkan harga diri anak rendah. Berdasarkan pendapat Utama tahun 2010, mengatakan bahwa seseorang bersifat tergantung, merasa pesimis, dan biasanya terbentur kesulitan berinteraksi dalam pergaulan, akan memiliki harga diri yang rendah sehingga menimbulkan kurang percaya diri. Sebaliknya, anak yang mudah bersosialisasi dengan dengan orang lain, memiliki harga diri yang tinggi sehingga memiliki percaya diri yang tinggi. Peneliti telah melakukan uji hipotesis untuk mengetahui hubungan antara pola asuh ibu dengan kepercayaan diri anak di TK Kanisius Banguntapan Bantul Yogyakarta, dengan menggunakan uji korelasi Spearman Rank. Didapatkan hasil bahwa ada hubungan yang signifikan antara pola asuh ibu dengan kepercayaan diri anak di TK Kanisius Banguntapan Bantul Yogyakarta. Nilai rho menunjukkan bahwa hubungan antara pola asuh ibu dengan kepercayaan diri anak mempunyai korelasi koefisien rendah. Hal ini berarti kepercayaan diri anak tidak hanya dipengaruhi oleh pola asuh ibu melainkan faktor lain. Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa beberapa ibu kurang meluangkan waktunya bersama anak karena adanya aktivitas di luar rumah. Hal ini menyebabkan anak kurang merasa diperhatikan oleh ibu dan kurang berinteraksi dengan ibu yang merupakan panutan bagi perkembangan kepercayaan diri anak. Berdasarkan hasil observasi dapat diketahui bahwa ada ibu yang bekerja di luar rumah karena berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan pegawai swasta, ada juga ibu yang berstatus Ibu Rumah Tangga (IRT) tetapi membuka usaha sampingan seperti warung di rumah. Sebagian besar ibu memiliki aktivitas di luar rumah dan waktu bersama anak berkurang. Akibatnya peran ibu dalam lingkup pengasuhannya mulai berkurang yang menyebabkan anak kurang merasa diperhatikan dan anak tidak berinteraksi dengan ibu, padahal ibu adalah lingkungan pertama yang bisa menumbuhkan percaya diri anak (Damandari 2008). Faktor lain yang mempengaruhi kepercayaan diri anak adalah adanya faktor pengalaman hidup dan lingkungan. Apabila dalam keluarga ada hubungan saling berinteraksi dengan baik maka anak akan merasa nyaman dan akan memiliki kepercayaan diri yang tinggi. Hal ini didukung oleh pendapat Puspitasari tahun 2006 yang mengatakan bahwa saat anak masih kecil, lingkungan ikut berperan dalam mengembangkan rasa percaya diri pada anak, karena itu apabila anak kurang kepercayaan diri, anak akan merasa malu kapan dan dimana saja bila ia tampil, dan tidak berani unuk bergaul, dan anak juga tidak berani untuk menunjukkan kemampuannya kepada orang lain.
3.
Keterbatasan Penelitian
Peneliti tidak dapat memenuhi target untuk menggunakan semua populasi sebagai sampel karena pada saat melakukan penelitian ada anak-anak yang tidak masuk sekolah karena alasan sakit. Peneliti mengalami hambatan saat berkomunikasi dengan ibu yang mengisi kuesioner pada saat penelitian karena kurang mampu berbahasa jawa. Peneliti menyampaikan pesan dengan perlahan dengan cara memberi salah satu contoh dalam menjawab pertanyaan yang sesuai dengan kebiasaan ibu dengan bahasa yang sederhana.
231
4.
Kesimpulan
Hasil analisis data dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka kesimpulan dalam penelitian ini sebagai berikut: Pola asuh ibu di TK Kanisius Banguntapan Bantul Yogyakarta sebagian besar dalam kategori kurang. Kepercayaan diri anak di TK Kanisius Banguntapan Bantul Yogyakarta sebagian besar dalam kategori rendah. Ada hubungan yang signifikan antara pola asuh ibu dengan kepercayaan diri anak di TK Kanisius Banguntapan Bantul Yogyakarta. Pola asuh ibu dengan kepercayaan diri anak memiliki keeratan hubungan yang rendah.
Penelitian ini memberikan saran:
a. Bagi Perpustakaan UNRIYO Diharapkan skripsi ini dapat menambah referensi di perpustakaan dan bagi mahasiswa, yang berkaitan dengan pola asuh ibu dengan kepercayaan diri anak yang dapat dijadikan acuan untuk mengembangkan penelitian ilmiah.
b. Bagi pengajar TK Kanisius Hasil penelitian dapat menjadi bahan masukan untuk para pengajar agar bisa meningkatkan kepercayaan diri anak dengan menggunakan pendekatan pembelajaran yang berorientasi pada aktivitas anak, sehingga potensi anak dikembangkan. Dengan demikian anak akan mampu memproses, menemukan, dan mengembangkan potensi dalam dirinya terutama kepercayaan diri.
232
DAFTAR PUSTAKA Arikunto. (2006). Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik, edisi revisi VI. Jakarta: PT. Rineke Cipta Fetilandia. (2010). Skripsi. Hubungan pola asuh orang tua dengan kepercayaan diri anak di TK Purbonegaran Sagan Yogyakarta. Fakultas kedokteran: UGM Nursalam. (2008). Konsep dan penerapan metodologi penelitian ilmu keperawatan. Jakarta: Salemba Medika Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi penelitian kesehatan. Jakarta: PT Rineke Cipta Santrock, J. (2007). Perkembangan anak jilid kesebelas. Jakarta: Erlangga Sastroasmoro, S. (2008). Dasar-dasar metodologi penelitian klinis. Jakarta: Sagung Seto Taylor, R. (2006). Mengembangkan kepercayaan diri. Jakarta: Erlangga Utama. (2010). Internet. Harga diri anak.Jakarta.http/belajarpsikologi.com.pengertian-harga-diri. 8Desember 2011 Widyarini, I. (2009). Relasi orang tua dan anak. Jakarta: Elex Media Komputido
______________________________ ______________________________
233