HUBUNGAN POLA ASUH PENGASUH DENGAN KECERDASAN SOSIAL ANAK DI PANTI ASUHAN NURUL HAQ YOGYAKARTA
SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta Untuk memenuhi sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sosial Islam Strata Satu Bimbingan dan Konseling Islam
Disusun Oleh : Lily Retno Anggraini NIM. 10220025 Pembimbing: A. Said Hasan Basri, S.Psi., M.Si NIP.19750427 200801 1 008
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA 2015
Halaman Persembahan Karya tulis ini saya persembahkan teruntuk orang tua tercinta. Terima kasih atas doa, kebaikan, kasih sayang yang senantiasa engkau berikan. Terima kasih telah mengajarkan kepada kami makna kehidupan ini. Kelak apa yang engkau ajarkan menjadi amal jariyah. Aamiin.
v
MOTTO
“Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan di belakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu, hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar.”1 “Karena tak ada lagi yang berguna sesudah kita tiada, kecuali tiga perkara; shadaqay jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak shalih yang mendoakan”.2
1
Q.S An-Niisa: 9.
2
Muhammad Fauzil Adhim, Segenggap Iman Anak Kita, (Yogyakarta: Pro-U Media,
2013).
v
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah mencurahkan segala
rahmat
dan
hidayah-Nya
kepada
peneliti
sehingga
dapat
menyelesaikan penelitian skripsi ini. Shalawat dan salam semoga selalu tercurah kepada Nabi Muhammad SAW yang telah membimbing umatnya ke jalan kebenaran yang diridhoi Allah SWT, dan keluarga serta para sahabat yang senantiasa setia kepadanya. Alhamdulillah dengan segala usaha yang dilakukan peneliti, karunia, hidayah, pertolongan dari Allah SWT serta dari doa dari orang-orang terdekat, peneliti dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini, yang berjudul, “Hubungan Pola Asuh Pengasuh dengan Kecerdasan Sosial Anak di Panti Asuhan Nurul Haq Yogyakarta”. Dalam penyusunan skripsi ini tentunya peneliti mendapatkan banyak dukungan dari berbagai pihak, sehingga pada kesempatan kali ini peneliti mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang memiliki peran dalam penyusunan skripsi ini, yaitu: 1. Prof. Dr. Machasin, M.A selaku Pjs. Rektor UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
v
2. Dr. Nurjannah M.Si selaku Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. 3. A. Said Hasan Basri S.Psi., M.Si., selaku Ketua Program Studi Bimbingan dan Konseling Islam Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. 4. A. Said Hasan Basri S.Psi., M.Si., selaku dosen yang telah membimbing peneliti dengan sepenuh hati hingga penyelesaian skripsi. 5. Bapak Ibu Dosen Program Studi Bimbingan Konseling Islam (BKI) yang telah mengajarkan banyak hal kepada peneliti selama menjadi mahasiswi di Program Studi Bimbingan dan Konseling Islam Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. 6. Segenap karyawan yang telah memberikan dukungan terhadap kelancaran proses belajar mengajar di lingkungan Fakultas Dakwah dan Komunikasi. 7. Kedua orang tercinta Ibu Najiyah dan Bapak Joko Purwanto terima kasih atas doa, kasih sayang, keikhlasan, dan kesabaran yang diberikan semoga
kelak
anakmu
ini
dapat
memberikan
kebahagiaan
dan
kebermanfaatan untuk keluarga. 8. Kakak sulungku Surya Ahmad Yulian, terima kasih saudara dan teman baik.
vi
9. Adik perempuanku, Tri Andini Novita. Thanks sister. We are like twins. Terima kasih atas semua dukunganmu ya dek. 10. Adik bungsuku, Mufidz Andi Pamungkas. Terkadang aku bingung dengan diammu dek. Tapi di sisi yang lain pula kau muncul sebagai sosok yang mencengangkan semua orang di sekitarmu. Be your self. 11. Seluruh keluarga besar Bani Nur di Kauman Banjarnegara yang tidak dapat disebutkan satu persatu. 12. Ketua Panti Asuhan Nurul Haq, Abi Suyanta. Terima kasih atas kebaikannya dan dukungannya selama ini. 13. Ummi Husnur Rosyidah. Ilmu dan pengalaman hidupmu bagaikan air yang mengalir. Terima kasih banyak ummi. 14. Mas Parno, Mba Yanti, dek Nafi’ah, dek Indra terima kasih sudah bersedia membantu pengambilan data penelitian ini. 15. Segenap pengurus Panti Asuhan Nurul Haq yang terlibat dalam penelitian ini. 16. Adik-adik Putra dan Putri Panti Asuhan Nurul Haq. Dek, terima kasih atas segalanya. Melihat adik-adik, membuat diri ini semakin bersyukur. 17. The Sofiers. Terima kasih telah menjadi keluarga baruku. Khususnya untuk Rahmi Wijayanti, Fathia Lestari, Nurdana Rizky Pratiwi, Nurdani Kiki Prastiti, Alfy Inayati, Risna Alfarina Saputri, Pipit Suratin N, Mega
vii
Firmawanti Lasinta. 18. Teruntuk sahabat, kakak yang dipertemukan di rumah kontrakan Glagahsari. Mba Rebecca Stephanie dan Mba Khilda Maulidiah. Terima kasih atas persaudaraan ini. 19. Teruntuk Mba Yuni. Terima kasih sudah menjadi saudara yang baik, teman ngobrol yang asik. Semoga tetep semangat berdakwah ya mba. 20. Teman-teman BKI Angkatan 2010 terima kasih sering menanyakan keberadaanku di kampus ketika saya jarang ke kampus. Semoga kita dipertemukan lagi ya.. 21. Teman-teman BOM-F Mitra Ummah Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN
Sunan
Kalijaga
Yogyakarta,
terima
kasih
atas
berbagai
pengalamannya. 22. Kawan-kawan KKN-82 Karanglo Mas Aziz, Mas Yan, Gigih, Irwan, Sholeh, Nisa, Uci, Iin dan Lana. Terima kasih atas segalanya, dari kalian saya mendapatkan banyak pelajaran. 23. Teman-teman tim PPL, Muslimah, Niken, Neni, Zulfa, Wahyu. Terima kasih atas kerja keras dan kerja samanya selama ini. 24. Kawan-kawan satu daerah yang tergabung dalam sebuah keluarga, KEMBARA (Keluarga Mahasiswa Banjarnegara). Saya benar-benar merindukan kalian.
viii
25. Sahabat-sababat Sekolah Pasar Rakyat (SPR) yang saat ini di bawah Mubyarto Institute. Terima kasih atas pengalaman dan kegokilannya. 26. Sahabat-sahabat PW PII Yogyakarta Besar periode 2013-2015. Muhammad Arif Kurniawan, Muhammad Irham, Haryawan Dony Prasetya, Afian Dwi Prasetyo, Rahmi Wijayanti, Nitia Agustini Kala Ayu, Dwi Marliani, Alfy Inayati, Risna Alfarina Saputri, Siti Nur Aulia, Puti Masyitah Ulfa, Anita Wardhani, Dedy Nur Sidik, Dedi Rahmatulloh, Samsul Husein, Husen Muhammad Irsad, Ihsanul Ikhwan, Faqiehuddin Abi Utomo, Arina Rahmatika, Hilda, Muhammad Dzar, Fuad Al Amin. Terima kasih tiada tara buat kalian, dari teman-temanlah saya belajar keikhlasan, belajar untuk bersabar, belajar untuk mengolah rasa. Pengalaman bersama kalian tak pernah terupakan, jangan lupa tetep saling mengingatkan manakala menyimpang. 27. Tim Pengajar Ghifary. Rohmat, Syarif dan Khilda. Saya belajar keikhlasan, pengorbanan, dan integritas. Dalam sebuah persahabatan selalu ada tangis dan tawa. Terkadang dalam mendidik seseorang semangat naik turun. Terima kasih atas warna indah yang telah kalian torehkan dalam hidup saya. 28. Anak-anak Panti Asuhan Al-Ghifary yang selalu memberikan kami banyak pelajaran. Semoga kelak kita dipertemuakan lagi ya.
ix
29. Dan semua pihak yang telah mendampingi dan memberikan dukungan baik materil maupun non materil yang tidak mampu peneliti sebutkan satu persatu. Semoga Allah SWT memberikan balasan di dunia dan di akhirat dan menjadikannya amal jariyah. Semoga karya ini dapat bermanfaat untuk peneliti dan pembaca pada umumnya. Yogyakarta, 11 Januari 2016 Peneliti,
Lily Retno Anggraini 10220025
x
ABSTRAK
LILY RETNO ANGGRAINI. Hubungan Pola Asuh Pengasuh dengan Kecerdasan Sosial Anak di Panti Asuhan Nurul Haq Yogyakarta. Skripsi. Program Studi Bimbingan Konseling dan Islam Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Penelitian ini dilakukan berdasarkan pada keresahan peneliti terhadap fenomena rendahnya kecerdasan sosial anak di masyarakat. Salah satu faktor yang melatarbelakangi terbentuknya kecerdasan sosial anak adalah pola asuh yang diterapkan orang tua ataupun pengasuh sehingga orang tua atau pengasuh harus memahami pola asuh yang dapat diterapkan kepada anak-anaknya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pola asuh pengasuh dengan kecerdasan sosial anak. Hipotesis kerjanya adalah terdapat hubungan yang signifikan antara pola asuh pengasuh dengan kecerdasan sosial anak. Hubungannya positif yakni semakin baik pola asuhnya maka semakin baik pula kecerdasan sosialnya. Subyek yang dilibatkan dalam penelitian ini adalah 87 anak yang diambil menggunakan teknik purposive sampling. Alat pengumpul data menggunakan skala pola asuh dan kecerdasan sosial. Analisis korelasi menggunakan Product Moment dari Pearson dengan bantuan SPSS 16.0 for windows. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat korelasi yang sangat signifikan antara pola asuh pengasuh dengan kecerdasan sosial anak, hal ini terlihat nilai koefisien korelasi (rxy) sebesar 0,649 dengan p=0.000 (p<0.01) maka Ho ditolak (terdapat hubungan antara variabel X dan Y). Berdasarkan penghitungan dengan program SPSS 16.00 for windows maka didapatkan koefisien determinasi (R2) sebesar 0.422 yang artinya pengaruh variabel bebas (pola asuh pengasuh) terhadap variabel terikat (kecerdasan sosial sosial) sebesar 42,2 %, sedangkan sisanya dipengaruhi oleh variabel lain.
Kata kunci: Pola Asuh Pengasuh, Kecerdasan Sosial Anak.
v
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .................................................................................
i
PENGESAHAN SKRIPSI .......................................................................
ii
SURAT PERSETUJUAN SKRIPSI .......................................................
iii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN ...................................................
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN ..............................................................
v
MOTTO ....................................................................................................
vi
KATA PENGANTAR ..............................................................................
vii
ABSTRAK ................................................................................................
viii
DAFTAR ISI .............................................................................................
xiv
DAFTAR TABEL ....................................................................................
xvii
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................
xviii
BAB I : PENDAHULUAN .......................................................................
1
A. Latar Belakang Masalah ...................................................................
1
B. Rumusan Masalah .............................................................................
8
C. Tujuan Penelitian ..............................................................................
8
D. Manfaat Penelitian ............................................................................
9
E. Tinjauan Pustaka ...............................................................................
9
BAB II : LANDASAN TEORI ................................................................
14
A. Tinjauan Tentang Kecerdasan Sosial Anak .......................................
14
1. Definisi Kecerdasan Sosial ............................................................
14
2. Dimensi – Dimensi Kecerdasan Sosial ..........................................
16
xiv
3. Ciri-Ciri Kecerdasan Sosial ..........................................................
18
4. Faktor-faktor yang mempengaruhi Kecerdasan Sosial ..................
23
B. Tinjauan Tentang Pola Asuh Pengasuh .......................................
24
1. Definisi Pola Asuh .........................................................................
24
2. Dimensi-dimensi Pola Asuh ..........................................................
25
3. Jenis-jenis Pola Asuh ....................................................................
26
4. Faktor-faktor yang mempengaruhi Pola Asuh ...............................
37
C. Pola Asuh Pengasuh dengan Kecerdasan Sosial Anak dalam Perspektif BKI ..................................................................................
39
D. Hubungan Pola Asuh Pengasuh dengan Kecerdasan Sosial Anak ...
43
E. Hipotesis ...........................................................................................
47
BAB III : METODE PENELITIAN .......................................................
49
A. Identifikasi Variabel Penelitian ........................................................
49
B. Definisi Operasional Variabel Penelitian ........................................
50
1. Kecerdasan Sosial Anak ..............................................................
50
2. Pola Asuh Pengasuh ...................................................................
50
C. Populasi dan Sampel Penelitian ......................................................
51
1. Populasi Penelitian ....................................................................
51
2. Sampel Penelitian .....................................................................
51
D. Metode Pengumpulan Data ...............................................................
53
E. Metode Analisis Data .........................................................................
61
F. Prosedur Penelitian.............................................................................
63
G. Uji Coba Alat Ukur ...........................................................................
64
xv
1. Uji Validitas .............................................................................
65
2. Uji Reliabilitas ..........................................................................
71
3. Kisi-Kisi Skala ..........................................................................
73
BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ......................
75
A. Pelaksanaan Penelitian .....................................................................
75
B. Gambaran Umum Panti Asuhan Nurul Haq .....................................
75
C. Hasil Analisis Data ...........................................................................
80
1. Uji Normalitas ...........................................................................
80
2. Uji Linearitas ..............................................................................
81
3. Uji Hipotesis ...............................................................................
82
D. Pembahasan .....................................................................................
84
BAB V: PENUTUP ..................................................................................
94
A. Kesimpulan .......................................................................................
94
B. Saran .................................................................................................
94
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................
97
LAMPIRAN-LAMPIRAN .........................................................................
101
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Jumlah Populasi Penelitian di Panti Asuhan Nurul Haq ...............
51
Tabel 2 Jumlah Sampel Keseluruhan ........................................................
52
Tabel 3 Jumlah Sampel Penelitian dan Uji Coba .......................................
53
Tabel 4 Kisi - Kisi Skala Pola Asuh Pengasuh ..........................................
56
Tabel 5 Kisi- Kisi Skala Kecerdasan Sosial Anak .....................................
59
Tabel 6 Harga Validitas Variabel Pola Asuh .............................................
68
Tabel 7 Harga Validitas Variabel Kecerdasan Sosial ................................
70
Tabel 8 Nilai Reabilitas Pola Asuh Dan Kecerdasan Sosial ......................
72
Tabel 9 Kisi-Kisi Pola Asuh Setelah Uji Coba ..........................................
73
Tabel 10 Kisi-Kisi Kecerdasan Sosial Setelah Uji Coba ............................
74
Tabel 11 Hasil Uji Normalitas ....................................................................
81
Tabel 12 Hasil Uji Linearitas ......................................................................
81
Tabel 13 Hasil Uji Korelasi .......................................................................
83
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
A. Lampiran Tahap Uji Coba ................................................................
101
1. Skala Kecerdasan Sosial Anak ......................................................
103
2. Skala Pola Asuh Pengasuh.............................................................
106
3. Skor Skala Pola Asuh Pengasuh ....................................................
111
4. Skor Skala Kecerdasan Sosial Anak .............................................
112
3. Uji Validitas dan Reabilitas Skala Kecerdasan Sosial Anak .........
113
4.Uji Validitas dan Reabilitas Skala Pola Asuh Pengasuh ................
116
B. Lampiran Tahap Penelitian ...............................................................
119
1. Skala Kecerdasan Sosial Anak Sesudah Uji Coba .......................
121
2. Skala Pola Asuh Pengasuh Sesudah Uji Coba...............................
123
3. Skor Skala Kecerdasan Sosial Anak .............................................
126
4. Skor Skala Pola Asuh Pengasuh ....................................................
128
5. Uji Normalitas .............................................................................
130
6. Uji Linearitas ................................................................................
130
7. Analisis Korelasi Product Moment ..............................................
131
8. Analisis Regresi .............................................................................
131
9. Bukti Hasil Profesional Judgement ..............................................
132
10. Laporan Verbatim ......................................................................
133
11. Curiculum Vitae ..........................................................................
149
xiv
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia dianugerahi kecerdasan yang berbeda antara satu dengan yang lain. Kecerdasan yang dimiliki dapat berkembang jika setiap orang tua memahami potensi dan mampu mengarahkan kecerdasan yang dimiliki anak. Kecerdasan yang dimiliki dapat berkembang dengan jalan mendidik setiap manusia dengan pendekatan yang tepat. Hal ini dapat dilakukan ketika seorang anak baru dilahirkan di dunia ini. Ketika seorang anak dilahirkan di dunia ini, orang tua memiliki kewajiban untuk mendidiknya agar menjadi anak yang mampu tumbuh dan berkembang sesuai dengan tahapan usianya. Pernyataan ini sesuai dengan pendapat Erikson bahwa yang dipelajari seorang anak tergantung pada bagaimana orang tua memenuhi kebutuhan anak akan makanan, perhatian dan cinta kasih. Sekali dirinya belajar, sikap demikian akan mewarnai persepsi individu akan masyarakat dan suasana sepanjang hidup.1 Oleh karena itu orang tua perlu memperhatikan perkembangan anak karena masing-masing periode perkembangan akan berpengaruh ke periode selanjutnya. Tugas orang tua adalah memahami setiap tahap perkembangan anak agar orang tua mampu memaksimalkan kecerdasan dan potensi yang dimiliki oleh anak. Pernyataan ini terdapat pada firman Allah SWT dalam surat At-Tin ayat 4 bahwa manusia merupakan makhluk yang paling sempurna. 1
Elizabeth B. Hurlock, Perkembangan Anak Edisi Keenam, (Jakarta: Erlangga Jilid 1, 1978), hlm. 26.
1
2
“Sesungguhnya manusia itu telah Kami ciptakan dalam bentuk yang sebaik-baiknya (Q.S At-Tin ayat 4).2 Anugerah yang diberikan kepada setiap anak berupa kondisi fisik yang sempurna. Setiap anak juga dibekali dengan otak yang berisi milyaran sel aktif. Modal yang begitu lengkap ini seringkali dikesampingkan oleh sebagian besar orang tua. Oleh karena itu hal yang perlu dilakukan adalah memberikan arahan kepada anak. Ketika seorang anak melakukan kesalahan, tindakan memarahi mereka bukanlah pilihan yang tepat karena semua hal yang diajarkan oleh orang tua akan terekam dalam memori otak anak. Howard Gardner dalam sebuah penulisannya menyebutkan bahwa manusia memiliki paling tidak delapan pusat kecerdasan. Hal ini memberikan peluang kepada setiap manusia untuk mengembangkan setiap kecerdasan yang dimilikinya.3 Jenis-jenis Kecerdasan menurut Howard Gardner yaitu kecerdasan
linguistik,
matematis,
visual-spasial,
musikal,
kinestetis,
interpersonal, intrapersonal, dan naturalis.4 Berdasarkan uraian tersebut yang berkaitan dengan penulisan ini adalah kecerdasan sosial/interpersonal. Kecerdasan interpersonal dengan komponen inti yaitu kepekaan mencerna dan merespons secara tepat suasana hati, temperamen, motivasi dan keinginan orang lain. Kecerdasan sosial
2
Al-Qur’anurkarim, Terjemah Tafsir Perkata, (Bandung: Syamil Al-Qur’an, 2010), hlm.
597. 3
Najib Sulhan, Anakku Penyejuk Jiwaku (Pola Pengasuhan Islami untuk Membangun Karakter Positif Anak), (Bandung: Mizan Media Utama, 2011), hlm.108. 4
Munif Chatib, Sekolahnya Manusia, (Bandung: Mizan Media Utama, 2011), hlm. 56.
3
berkaitan dengan kemampuan bergaul dengan orang lain, memimpin, kepekaan sosial yang tinggi, negosiasi, bekerja sama, mempunyai empati yang tinggi.5 Kecerdasan sosial diperlukan dalam berinteraksi dengan orang lain karena pada dasarnya manusia merupakan makhluk sosial yang akan melakukan proses belajar dalam interaksi tersebut. Proses pembelajaran seseorang dimulai dari usia anak-anak dengan lingkungan keluarga sebagai tempat utama dalam proses pembentukan kepribadian. Masa anak-anak menjadi pengalaman yang sangat berharga bagi anak. Orang tua terkadang menganggap masa kecil anak sebagai suatu hal yang biasa dan tidak istimewa. Kemampuan yang perlu dikembangkan tidak hanya kemampuan intelektual anak namun orang tua perlu mengembangkan kecerdasan sosial anak sehingga seorang anak mampu berinteraksi kepada orang lain dengan baik. Sebaliknya jika anak tidak mampu mengembangkan kecerdasan sosial maka akan kesulitan dalam berbuat baik dan berinteraksi dengan lingkungan sosialnya. Hal ini banyak ditemukan pada fenomena masyarakat yang dapat dilihat dewasa ini baik melalui media massa maupun kehidupan di sekitar, banyak anak dan remaja yang kurang memiliki kecerdasan sosial, sehingga sulit untuk berinteraksi dan menyesuaikan diri dengan lingkungan. Kasuskasus yang menunjukkan hal ini misalnya kasus tawuran yang melibatkan pelajar SMK Budi Utomo dengan pelajar SMK Taman Siswa yang bergabung
5
Ibid., hlm. 56
4
dengan SMK Poncol 65. Fenomena ini berdampak pada tewasnya seorang pelajar dari SMK 1 Budi Utomo dengan luka bacokan di tubuhnya.6 Kasus yang lain adalah keberadaan geng remaja yang seringkali menimbulkan perilaku yang menyimpang dari norma yang ada di masyarakat. Tindakan geng remaja yang merisaukan masyarakat berkaitan dengan perilaku merusak fasilitas umum, melakukan bullying baik secara verbal maupun nonverbal serta melakukan kekerasan fisik kepada orang yang dianggap sebagai penghalang bagi mereka dalam melakukan aksi. Terkait dengan keberadaan geng remaja yang relatif mudah berkembang dan sulit dipisahkan dari kehidupan remaja, menurut Sidik Jatmiko, Dosen Ilmu Hubungan Internasional Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) dan Penulis Buku geng remaja bahwa dunia remaja merupakan suatu tahap yang kritikal di dalam kehidupan manusia, yaitu peralihan dari dunia anak-anak menuju ke dunia dewasa. Keberadaan genk remaja seringkali dianggap sebagai bentuk kenakalan remaja namun hal ini sebenarnya tidak sepenuhnya kesalahan di pundak remaja.7 Salah satu faktor yang dapat memengaruhi tindakan mereka adalah pola asuh yang diterapkan oleh orang tua karena keluarga merupakan tempat yang strategis dalam pembentukan kecerdasan sosial individu. Pola Asuh adalah suatu cara terbaik yang dapat ditempuh orang tua dalam mendidik anak sebagai perwujudan dari rasa tanggung jawab primer karena anak adalah hasil 6
Fenomena Tawuran Pelajar, http://www.tribunnews.com/, diakses pada tanggal 13 November 2014. 7
2014.
Fenomena Genk Remaja, http://www.umy.ac.id/, diakses pada tanggal 13 November
5
dari buah kasih sayang yang diikat dalam tali perkawinan antara suami istri dalam suatu keluarga.8 Fenomena ini didukung oleh pendapat Samsul Munir Amin bahwa terdapat beberapa hal yang mempengaruhi kepribadian (personality) remaja yaitu praktik atau cara mengasuh anak (child rearing practice), pengaruh teman sebaya (peer-group influence), serta pengaruh pelaksanaan hukum (law enforcement influence).9 Sebagian besar anak yang tidak memiliki sebuah keluarga yang ideal seperti yatim, yatim piatu, keluarga dhu’afa, dan anak-anak jalanan, sebagian besar tidak dapat mengembangkan kecerdasan sosial dengan baik. Oleh karena itu, peran pengasuhan dilimpahkan pada panti asuhan. Panti asuhan sebagai wadah atau tempat yang menerima beberapa anak dengan kondisi yatim, yatim piatu, kelurga dhu’afa, dan anak-anak jalanan. Pengasuhan yang tadinya menjadi tanggung jawab orang tua beralih kepada pengasuh. Para pengasuh memiliki kewajiban untuk memenuhi kebutuhan fisik dan psikis anak dan hal ini didukung oleh lembaga yang menaunginya, yakni panti asuhan. Idealnya panti asuhan tidak sekedar memenuhi kebutuhan biologis dan fisiologis (makan, minum, tidur, dan sebagainya) maupun pendidikan dalam arti formal (sekolah) tapi juga dibarengi dengan pendidikan yang bersifat nonformal yakni pembinaan terhadap kepribadian anak.
8
Chabib Thoha, Kapita Selekta Pendidikan Islam, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1996),
hlm. 109. 9
372-374.
Samsul Munir Amin, Bimbingan dan Konseling Islam, (Jakarta: Amzah, 2010), hlm.
6
Panti asuhan sebagai lembaga yang dipercaya oleh masyarakat diharapkan mampu mendidik para anak asuhnya sehingga menjadi manusia yang mampu menghadapi permasalahan dirinya serta masyarakat yang ada di lingkungannya. Oleh karena itu diharapkan dengan adanya Panti Asuhan anak-anak yatim, yatim-piatu, dhuafa, dan anak-anak jalanan dapat terbina dengan baik. Jumlah panti asuhan di Indonesia 5.000 s.d 8.000 yang mengasuh sampai setengah juta anak, ini yang kemungkinan merupakan jumlah panti asuhan terbesar di seluruh dunia. Pemerintah Indonesia sendiri hanya memiliki dan menyelenggarakan sedikit dari panti asuhan tersebut, lebih dari 99% panti asuhan diselenggarakan oleh masyarakat, terutama organisasi keagamaan. Penulisan ini memberikan potret mendalam tentang situasi anak-anak dan pengasuhan yang mereka dapatkan di panti asuhan.10 Seringkali panti asuhan yang seharusnya mendidik, membimbing dan membina anak-anak menjadi seorang manusia yang mampu menyelesaikan permasalahan dirinya serta lingkungan justru melakukan hal yang sebaliknya, misalnya memanjakan anak dengan fasilitas panti asuhan tanpa memberikan bekal dalam hal keterampilan tertentu. Di sisi lain pengasuh seringkali menggunakan wewenangnya untuk mengatur anak asuhnya agar ikut dengan aturan yang telah diterapkan. Implementasi pola pengasuhan ini cenderung memaksa, menekan anak-anak bahkan kekerasan baik verbal maupun nonverbal dilakukan dengan alasan agar anak dapat terbiasa untuk disiplin. 10
Kurangnya “Pengasuhan” di Panti Asuhan, www.kemensos.go.id, diakses pada tanggal 22 Oktober 2014.
7
Perlakuan terhadap anak-anak yang tidak mengikuti aturan adalah hukuman. Hal ini akan berdampak pada perkembangan anak yang tidak stabil secara psikis.11 Kehidupan sehari-hari seorang anak tidak hanya membutuhkan kebutuhan yang bersifat fisik seperti makan, minum, uang jajan atau hal-hal yang sifatnya materi namun lebih dari itu yakni kebutuhan psikis seperti kasih sayang, keterampilan, berinteraksi dengan sesama ciptaan-Nya dan kebutuhan untuk diapresiasi. Hasil penulisan tentang risiko masalah perkembangan mental dan emosional anak yang diasuh di panti asuhan dibandingkan dengan diasuh orang tua kandung, terjadi masalah perkembangan anak. Pada delapan anak dengan masalah perkembangan ternyata empat anak mempunyai masalah bahasa. Perkembangan bicara dan bahasa merupakan indikator perkembangan umum dan kemampuan kognitif anak. Kemampuan kognitif dipengaruhi lingkungan, usia, taraf pendidikan pengasuh, dan juga pola pengasuhan yang hangat serta responsif. Mungkin masalah bahasa yang terjadi disebabkan kurangnya interaksi yang hangat dan responsif bagi pelatihan kemampuan kognitif yang berhubungan dengan kemampuan bahasa.12 Seringkali kebutuhan psikis ini tidak diperhatikan oleh para pengasuh sehingga ketika anak telah keluar dari lingkungan panti, mereka tidak siap
11
Training Pola Asuh Anak disampaikan oleh Walida Asitasari, M.Psi. Psi, Psikolog dan pegiat di Sahabat Bunga, Panti Asuhan Nurul Haq, tanggal 26 Desember 2013. 12
Riyadi, Kusnandi Rusmil dan Sjarif Hidajat Effendi, Risiko Masalah Perkembangan dan Mental Emosional Anak yang Diasuh di Panti Asuhan Dibandingkan dengan Diasuh Orangtua Kandung, http://journal.fk.unpad.ac.id/, diakses pada tanggal 22 Oktober 2014.
8
dengan dinamika yang ada di lingkungan masyarakat. Selain itu, berdasarkan data yang telah ditemukan oleh penulis, terdapat kurang lebih sembilan belas Panti Asuhan di Kabupaten Bantul. Panti Asuhan Nurul Haq merupakan panti asuhan yang dijadikan sebagai percontohan bagi panti asuhan yang lain dalam segi pendidikan kepada anak asuhnya.13 Oleh karena itu hal ini menjadi menarik untuk diteliti dalam rangka mengetahui pola pengasuhan anak dan kesenjangan yang terjadi di lingkungan panti khususnya di Panti Asuhan Nurul Haq Yogyakarta.
B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian dari latar belakang masalah tersebut, maka rumusan masalah dalam penulisan ini adalah: Apakah terdapat hubungan antara pola asuh pengasuh dengan kecerdasan sosial anak pada panti asuhan Nurul Haq?
C. Tujuan Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka penulisan ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pola asuh pengasuh dengan kecerdasan sosial anak.
13
Rapat dengan Pengurus tentang perencanaan Pendidikan Inklusi Panti Asuhan Nurul Haq Yogyakarta pada tanggal 22 Desember 2013.
9
D. Manfaat Penulisan 1. Secara Teoritis Penulisan ini diharapkan dapat menambah referensi khasanah keilmuan, khususnya dalam bidang Bimbingan dan Konseling Islam (BKI) tentang pola asuh dalam mengembangkan kecerdasan sosial anak. 2. Secara Praktis Penulisan ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi siapa saja yang konsen dalam pengasuhan pada anak-anak agar lebih memperhatikan aspek kecerdasan sosial anak.
E. Tinjauan Pustaka Penulisan ini berawal dari keresahan penulis terhadap fenomena pengasuhan khususnya di panti asuhan. Oleh karena itu penulis mencari beberapa informasi yang berkaitan dengan pola asuh di beberapa karya ilmiah sebagai pertimbangan penulis dalam melaksanakan penulisan. Selain itu untuk menghindari terjadinya plagiasi terhadap penulisan-penulisaan sebelumnya. Fokus utama dalam penulisan ini adalah mencari hubungan pola asuh pengasuh dengan kecerdasan sosial anak di panti asuhan Nurul Haq. Penulis mengambil beberapa referensi yang masih dekat dan sealur dengan apa yang dikaji oleh penulis sebagai berikut: Skripsi oleh Pratiwi Wulandari yang berjudul hubungan antara kecerdasan sosial dengan perilaku agresif pada siswa SMK Muhammadiyah Piyungan Yogyakarta menyatakan bahwa terdapat hubungan negatif antara
10
kecerdasan sosial dengan perilaku agresif pada siswa. Semakin tinggi kecerdasan sosial maka perilaku agresif akan semakin rendah. Sebaliknya semakin rendah kecerdasan sosial maka perilaku agresif akan semakin tinggi.14 Terdapat perbedaan dalam penulisan yang penulis lakukan yakni dari segi subjek penulisan yang dilakukan oleh Pratiwi Wulandari difokuskan pada remaja yang berada pada SMK Muhammadiyah Piyungan Yogyakarta sedangkan penulis mengambil Panti Asuhan sebagai fokus penulisan. Variabel bebas pada penulisan Pratiwi Wulandari adalah Kecerdasan Sosial sedangkan penulis menggunakan pola asuh pengasuh sebagai variabel bebas. Variabel terikat pada penulisan Pratiwi Wulandari adalah perilaku agresif sedangkan penulis menggunakan kecerdasan sosial sebagai variabel terikat. Oleh karena itu sudah sangat jelas dari segi variabel maupun subjek berbeda dari penulisan sebelumnya. Skripsi oleh Dina Islamika yang berjudul pengaruh full day school terhadap kecerdasan sosial anak kelas IV SD IT Bina Anak Sholeh Yogyakarta menyatakan bahwa terdapat korelasi positif yang signifikan antara full day school dan kecerdasan sosial anak.15 Pada penulisan yang akan dilakukan oleh penulis dengan yang sudah dilakukan oleh Dina Islamika terdapat perbedaan dan persamaan. Perbedaannya adalah dari segi variabel
14
Pratiwi Wulandari, Hubungan antara Kecerdasan Sosial dengan Perilaku Agresif pada Siswa SMK Muhammadiyah Piyungan Yogyakarta, Skripsi tidak diterbitkan, (Yogyakarta: Jurusan Psikologi Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora, UIN Sunan Kalijaga, 2010). 15
Dina Islamika, Pengaruh Full Day School terhadap Kecerdasan Sosial Anak Kelas IV SD IT Bina Anak Sholeh Yogyakarta, Skripsi tidak diterbitkan, (Yogyakarta: Jurusan Pendidikan Keguruan Fakultas Tarbiyah, UIN Sunan Kalijaga, 2009).
11
bebasnya, yakni penulis menggunakan pola asuh pengasuh sedangkan Dina Islamika menggunakan full day school. Subjek penulisan juga berbeda, penulis mengambil subjek di panti asuhan sedangkan Dina Islamika di SD IT Bina Anak Sholeh Yogyakarta khususnya di kelas IV. Persamaannya adalah pada variabel terikatnya yaitu kecerdasan sosial. Penulisan Dina Islamika bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh antara variabel bebas dengan terikat sedangkan penulis ingin mengetahui apakah terdapat hubungan antara kedua variabel. Skripsi oleh Isti Korniawati yang berjudul bimbingan kecerdasan sosial pada anak full day school menyatakan bahwa pemahaman pembimbing tentang kecerdasan sosial pada anak adalah bahwa kecerdasan sosial merupakan kemampuan yang ditunjukkan anak saat berinteraksi dengan orang lain atau lingkungan sosial. Metode yang digunakan pembimbing dalam mengembangkan kecerdasan sosial anak full day school adalah secara praktis adalah dengan bimbingan individu dan kelompok, sedangkan secara teoritis pendekatan yang digunakan pembimbing adalah pendekatan kognitif dan social learning oleh Bandura.16 Dari segi desain penulisan sudah berbeda yakni penulisan yang diakukan oleh Isti Korniawati bersifat kualitatif yang bertujuan mendeskripsikan bimbingan kecerdasan sosial yang dilakukan pada anak full day school dengan metode pendekatan bimbingan individu dan kelompok sedangkan penulisan yang dilakukan penulis bersifat kuantitatif 16
Isti Korniawati, Bimbingan Kecerdasan Sosial Pada Anak Full Day School (Kajian Terhadap Konsep dan Metode Pembimbing dalam Mengembangkan Kecerdasan Sosial Anak di TK Islam Kreatif Keluarga Ceria Beran Tridadi Sleman Yogyakarta), Skripsi tidak diterbitkan, (Yogyakarta: Jurusan Bimbingan dan Konseling Islam, UIN Sunan Kalijaga, 2011).
12
yang bertujuan mencari hubungan antara pola asuh pengasuh dengan kecerdasan sosial anak panti asuhan. Oleh karena itu sudah dapat disimpulkan bahwa kedua penulisan tersebut berbeda. Skripsi Sriwahyuningsih yang berjudul hubungan pola asuh islami dengan kedisiplinan siswa kelas IIA dan IIB di SMA Muhammadiyah 4 Yogyakarta menyatakan bahwa hubungan pola asuh islami keluarga siswa kelas IIA dan IIB berada pada kategori baik, kedisipinan siswa kelas IIA dan IIB berada pada kategori cukup baik, terdapat hubungan yang signifikan antara pola asuh islami dengan kedisiplinan siswa kelas IIA dan IIB di SMA Muhammadiyah
4
Yogyakarta.17
Variabel
bebas
yang
digunakan
Sriwahyuningsih adalah pola asuh islami yang diterapkan dalam keluarga sedangkan penulis pola asuh pengasuh. Variabel terikat pada penulisan Sriwahyuningsih adalah kedisiplinan siswa sedangkan penulis mengambil kecerdasan sosial. Subjek penulis berada di panti asuhan Nurul Haq sedangkan Sriwahyuningsih berada di SMA Muhammadiyah 4 Yogyakarta. Skripsi Sri Suwartini yang berjudul hubungan interpersonal siswa ditinjau dari tingkat ekonomi keluarga di MAN Yogyakarta III menyatakan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan anatar tingkat ekonomi keluarga dengan hubungan interpersonal siswa. Variabel bebas pada penulisan ini adalah tingkat ekonomi keluarga sedangkan penulis mengambil variabel pola asuh pengasuh. Variabel terikat pada penulisan Sri Suwartini yaitu hubungan
17
Sriwahyuningsih, “Hubungan Pola Asuh Islami dengan Kedisiplinan Siswa Kelas IIA dan IIB di SMA Muhammadiyah 4 Yogyakarta”, Skripsi tidak diterbitkan, (Yogyakarta: Jurusan Pendidikan Agama Islam, UIN Sunan Kalijaga, 2005).
13
interpersonal siswa sedangkan penulis menggunakan kecerdasan sosial anak. Subjek penulisan Sri Suwartini berada di MAN Yogyakarta III sedangkan penulis berada di Panti Asuhan Nurul Haq Yogyakarta.18
18
Sri Suwartini, “Hubungan Interpersonal Siswa Ditinjau dari Tingkat Ekonomi Keluarga Di MAN Yogyakarta III”, Skripsi tidak diterbitkan, (Yogyakarta: Jurusan Bimbingan dan Konseling Islam, UIN Sunan Kalijaga, 2014)
94
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Berdasarkan analisis yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa hasil penelitian yang berjudul “Hubungan Pola Asuh Pengasuh dengan Kecerdasan Sosial Anak” adalah: Terdapat hubungan yang sangat signifikan antara pola asuh pengasuh dengan kecerdasan sosial anak. Kesimpulan ini ditunjukkan dengan koefisien korelasi (rxy) sebesar 0.649 dengan p=0.000 (p< 0.01). Pengaruh atau sumbangan variabel pola asuh pengasuh terhadap kecerdasan sosial sebesar 0.422 yang artinya pengaruh variabel bebas (pola asuh) terhadap variabel terikat (kecerdasan sosial) sebesar 42,2 %, sedangkan sisanya dipengaruhi oleh variabel lain. B. Saran Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan, dan kesimpulan yang telah diuraikan sebelumnya, maka saran-saran yang peneliti ajukan adalah sebagai berikut: 1. Bagi Lembaga Panti Asuhan Nurul Haq Yogyakarta Kebijakan Panti Asuhan yang sudah baik dan masih berjalan perlu dijaga disertai dengan upaya perbaikan. Koordinasi dan komunikasiantara satu bidang dengan yang lain juga perlu diperbaiki agar tidak terjadi miss-
94
95
communication sehingga semua program dapat berjalan dengan baik. Pembagian jobdesk juga perlu diperjelas agar tidak tertumpuk pada beberapa orang saja dan masing-masing melaksanakan apa yang sudah menjadi tanggung jawabnya. Pola asuh yang diterapkan di Panti Asuhan Nurul Haq adalah pola asuh islami dengan menggunakan pendekatan teladan, pembiasaan, nasihat dan hukuman. Pola asuh yang diterapkan sudah baik secara konseptual namun butuh pemantapan pada sisi sumber daya manusianya. Hal ini dapat dilakukan dengan meng-upgrade keilmuan pengasuh melalui forum sharing ketika rapat, diskusi dengan tokoh pendidikan atau parenting. 2. Bagi Pengasuh Panti Asuhan Nurul Haq Yogyakarta Pengasuh yang masih berstatus sebagai mahasiswa maupun bukan harus selalu memiliki semangat dan keinginan untuk meningkatkan kapasitas kepengasuhan misalnya dengan sharing antar pengasuh, diskusi dengan ahli pendidikan atau kepengasuhan, membaca beberapa referensi tentang kepengasuhan. Selain itu agar apa yang dilakukan pengasuh itu bisa membekas kepada santriwan ataupun santriwatinya, pengasuh perlu menanamkan kecintaannya kepada anak-anak serta menghayati setiap peran yang dilakukan. 3. Bagi Santriwan dan Santriwati Panti Asuhan Nurul Haq Yogyakarta Kesadaran dalam membangun pentingnya hubungan sosial santriwan
dan
santriwati
merupakan
poin
penting
dalam
menumbuhkembangkan kecerdasan sosial. Oleh karena itu adik-adik
96
santriwan dan santriwati perlu mengembangkan nilai-nilai kebersamaan yakni dengan bersikap disiplin, saling menghargai, menepati janji, berkata yang sopan, meminta izin sebelum meminjam barang, dan membiasakan diri untuk saling menasihati. 4. Bagi Peneliti Selanjutnya Peneliti selanjutnya dapat mengaitkan variabel bebas dengan variabel yang lain dalam rangka memperbaiki atau mengembangkan penelitian yang sudah ada. Bentuk penelitian yang dilakukan juga tidak hanya sekedar mengetahui sebuah hubungan (penelitian korelasi) tapi juga dapat mengetahui sebesar apa pengaruh antar variabel (penelitian regresi). Selain itu, penggunaan instrumen dalam penelitian juga perlu diperhatikan sehingga beberapa kelemahan dapat lebih diantisipasi. Di samping itu pengujian alat ukur juga tidak hanya dilakukan hanya sekali namun sebaiknya lebih dari satu kali dan dikonsultasikan kepada individu yang memiliki kompetensi dalam bidang alat ukur.
DAFTAR PUSTAKA
Alex Sobur, Butir-butir Mutiara Rumah Tangga (Kumpulan Tulisan Mengenai Pendidikan Anak Cet 2), Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1997. Elizabeth B. Hurlock, Perkembangan Anak Edisi Keenam, Jakarta: Erlangga Jilid 1, 1978. Al-Qur’anurkarim, Terjemah Tafsir Perkata, Bandung: Syamil Al-Qur’an, 2010. Chabib Thoha, Kapita Selekta Pendidikan Islam, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1996. Chaplin, J.P, Kamus Lengkap Psikologi, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2006. Fuaduddin, Pengasuhan Anak dalam Keluarga Islam, Jakarta: Lembaga Kajian Agama dan Gender, 1999. Goleman, D, Social Intelligence : llmu Baru Tentang Hubungan Antar Manusia, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2007. Hadi Suyono, Social Intelligence, Yogyakarta: Ar Ruzz Media, 2007. Hartono, SPSS 16.0 Analisis Data Statistik Dan Penelitian, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010. Husen Madhal, dkk., Hadis BKI, Yogyakarta: CV Amanah, 2008. Ibnu Hadjar, Dasar-dasar Metodologi Penelitian Kuantitatif dalam Pendidikan, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1996. Iqbal Hasan, Analisis Data Penelitian Dengan Statistik, Jakarta: Bumi Aksara, 2004. John W. Creswell, Research Design (Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed, Yogykarta: Pustaka Pelajar, 2010. Juliansyah Noor, Metodologi Penelitian, Jakarta: Kencana Predana Media Group, 2011. Kamal Muchtar, Asas-asas Hukum Islam Perkawinan dalam Islam, Jakarta: Bulan Bintang, 1993. Mansur, Pendidikan Anak Usia Dini dalam Islam, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2005.
97
98
Mohammad Fauzil Adhim, Segenggam Iman Anak Kita, Yogyakarta: Pro-U Media, 2013. Monty P. Satria Darma, Persepsi Orang Tua Membentuk Perilaku Anak (Dampak Pigmalion di dalam Keluarga, Jakarta: Pustaka Populer, 2001. Munif Chatib, Sekolahnya Manusia, Bandung: Mizan Media Utama, 2011. Najib Sulhan, Anakku Penyejuk Jiwaku (Pola Pengasuhan Islami untuk Membangun Karakter Positif Anak), Bandung: Mizan Media Utama, 2011. Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan Proses Psikologis Proses Pendidikan, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2003. Nanang Martono, Metode Penelitian Kuantitatif (Analisis Isi dan Analisis Data Sekunder), Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2010. Safaria T, Tes Kepribadian untuk Selekasi Pekerjaan, Yogyakarta: Amara Books, 2004. Saifudin Azwar, Penyususnan Skala Psikologi Edisi 2, Yogyakarta: pustaka Pelajar, 2012. Samsul Munir Amin, Bimbingan dan Konseling Islam, Jakarta: Amzah, 2010. Sofyan Siregar, Metode Peneltian Kuantitatif, (Jakarta: Kencana, 2013). Sugiyono, Statistika untuk Penelitian, Bandung: Alfabeta, 2013. Syamsu Yusuf, Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja, Bandung: Remaja Rosda Karya: 2000. Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: Rineka Cipta, 1992. Umar Hasyim, Cara Mendidik Anak Dalam Islam Seri Anak Sholeh 2, Surabaya: Bina Ilmu Offset, 1983. Usman Husaini, dkk., Metodologi Penelitian Sosial, Jakarta: Bumi Aksara, 1996. Yulia Singgih D. Gunarso, Azas psikologi Keluarga Idaman, Jakarta: BPR Gunung Mulia : 2000.
99
Yulius Slamet, Pengantar Penelitian Kuantitatif, Surakarta: LPP UNS dan UNS Press, 2008. Zainal Mustafa, Mengurai Variabel hingga Instrumentasi, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2009. Tukiran Taniredja, dkk., Penelitian Kuantitatif (Sebuah Pengantar), Bandung: CV Alfabeta, 2012. Zakiyah Darajat, Kesehatan Mental, Jakarta: Gunung Agung, 1982.
Skripsi dan Jurnal Dina Islamika, “Pengaruh Full Day School terhadap Kecerdasan Sosial Anak Kelas IV SD IT Bina Anak Sholeh Yogyakarta”, Skripsi, Fakultas Tarbiyah, UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta, 2009. Djuwariyah, “Hubungan Pola Asuh Islami Dengan Agresifitas Remaja”, Jurnal Penelitian Logika, Vol. 1, Lembaga Penelitian UII, 2002. Isti Korniawati, “Bimbingan Kecerdasan Sosial Pada Anak Full Day School (Kajian Terhadap Konsep dan Metode Pembimbing dalam Mengembangkan Kecerdasan Sosial Anak di TK Islam Kreatif Keluarga Ceria Beran Tridadi Sleman Yogyakarta)”, Skripsi, Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta, 2011. Pratiwi Wulandari, “Hubungan antara Kecerdasan Sosial dengan Perilaku Agresif pada Siswa SMK Muhammadiyah Piyungan Yogyakarta”, Skripsi, Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora, UIN Sunan Kalijaga,Yogyakarta 2010. Sriwahyuningsih, “Hubungan Pola Asuh Islami dengan Kedisiplinan Siswa Kelas IIA dan IIB di SMA Muhammadiyah 4 Yogyakarta”, Skripsi, Fakultas Tarbiyah, UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta, 2005. Triwulandari, “Perbedaan Kecerdasan Sosial antara Siswa yang tinggal di Pesantren dengan Siswa yang tingggal bersama Orang Tua di MAN Wonokromo Bantul”, Skripsi, Fakultas Psikologi Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta, 2009.
100
Sri Suwartini, “Hubungan Interpersonal Siswa Ditinjau dari Tingkat Ekonomi Keluarga Di MAN Yogyakarta III”, Skripsi tidak diterbitkan, Yogyakarta: Jurusan Bimbingan dan Konseling Islam, UIN Sunan Kalijaga, 2014.
Sumber Online Dimensi Pola Asuh, www.gunadarma.ac.id, diunduh pada tanggal 14 November 2014. Faktor-faktor yang mempengaruhi Pola Asuh Orang Tua", http://blogarrasha.blogspot.com/, diunduh pada tanggal 17 Desember 2014. Fenomena Genk Remaja, http://www.umy.ac.id/, diakses pada tanggal 13 November 2014. Fenomena Tawuran Pelajar, http://www.tribunnews.com/, diakses pada tanggal 13 November 2014. Kurangnya Pengasuhan di Panti Asuhan, www.kemensos.go.id, diakses pada tanggal 22 Oktober 2014. Riyadi, Kusnandi Rusmil dan Sjarif Hidajat Effendi, “Risiko Masalah Perkembangan dan Mental Emosional Anak yang Diasuh di Panti Asuhan Dibandingkan dengan Diasuh Orangtua Kandung”, http://journal.fk.unpad.ac.id/, diakses pada tanggal 22 Oktober 2014. Training Pola Asuh Anak disampaikan oleh Walida Asitasari, M.Psi. Psi, Psikolog dan pegiat di Sahabat Bunga, Panti Asuhan Nurul Haq, tanggal 26 Desember 2013. Profil Panti Asuhan Nurul Haq, www.madaniajogja.com, diakses tanggal 31 Mei 2015.
A. LAMPIRAN TAHAP UJI COBA
1. Skala Pola Asuh Pengasuh dan Kecerdasan Sosial Anak 2. Skor Skala Pola Asuh Pengasuh dan Kecerdasan Sosial Anak 3. Uji Validitas Dan Reliabilitas Skala Pola Asuh Pengasuh Dan Kecerdasan Sosial Anak
101
102
Kepada Yth. Adik-adik Panti Asuhan Nurul Haq Assalamu’alakum warohmatullahi wabarokatuh Salam semangat ya adik-adik. Semoga selalu diberikan kesehatan ya ^_^ Pada kesempatan kali ini kakak ingin meminta bantuan adik-adik untuk mengisi skala penelitian ini. Skala yang kakak buat tidak dimaksudkan untuk menilai perilaku adik-adik namun hanya untuk kebutuhan penelitan sehingga adik-adik tidak perlu khawatir untuk mengisi jawaban yang sesuai dengan kondisi dan perasaan adik-adik yang sesungguhnya. Di samping itu jawaban adik-adik akan terjaga kerahasiaannya, jadi kerjakan sendiri-sendiri ya. Perlu diketahui bahwa jawaban adik-adik tidak ada yang benar atau salah, semua jawaban dapat diterima dan tidak akan mempengaruhi penilaian adik-adik. Saya sangat berterima kasih atas kesediaan adik-adik untuk mengisi skala penelitian ini dengan sebaik-baiknya. Sekali lagi terima kasih dan semoga sukses menggapai cita-cita. Wassalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh Yogyakarta, 23 April 2015 Peneliti (Lily Retno Anggraini) PETUNJUK MENGERJAKAN 1. Lengkapilah terlebih dahulu kolom identitas yang telah disediakan 2. Pilihlah satu jawaban yang paling sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya 3. Berikan checklist (√) jawaban yang paling sesuai dengan keadaan adik-adik pada lembar yang telah tersedia, dengan empat alternatif jawaban : a. SS : jika pernyataan tersebut “sangat sesuai” dengan kondisi adik-adik b. S : jika pernyataan tersebut “sesuai” dengan kondisi adik-adik c. TS : jika pernyataan tersebut “tidak sesuai” dengan kondisi adik-adik d. STS : jika pernyataan tersebut “sangat tidak sesuai” dengan kondisi adik-adik 4. Perikalah kembali jangan sampai ada nomor yang terlewati, sebelum adik-adik mengembalikan kepada petugas Selamat mengerjakan ya ^_^
103
Identitas santriwan/wati 1. 2. 3. 4. 5.
Nama Jenis kelamin Usia Sekolah Asal
: : L / P (coret yang tidak perlu) : : : A. Skala /Angket 1
No.
Pernyataan SS
1. Saya tidak suka membagi makanan kepada teman yang sedang lapar 2. Jika saya tidak ada, teman-teman banyak yang mencari keberadaan saya 3. Saya merasa teman-teman mengucilkan saya 4. Saya selalu berinisitif membantu teman yang kesulitan dalam mengerjakan PR 5. Saya tidak perlu membantu teman yang sedang membersihkan panti karena saya sudah punya jadwal piket meskipun panti dalam keadaan sangat kotor 6. Saya akan segera melaporkan ke pengurus panti ketika ada teman yang sakit 7. Saya suka mencemooh teman yang tidak mampu mengerjakan PR 8. Saya akan memberikan ucapan “selamat” jika teman saya berhasil memenangkan sebuah lomba 9. Saya akan membiarkan pensil teman yang terjatuh di lantai meskipun dekat dengan bangku saya 10. Saya merasa perlu mengajak teman-teman untuk membantu guru yang mendapatkan musibah 11. Saya tidak akan memperhatikan pelajaran ketika seorang guru tidak mampu menerangkannya dengan jelas 12. Saya akan memberikan dukungan kepada teman yang akan mengikuti lomba 13. Saya merasa iri jika teman saya mendapatkan nilai yang bagus di kelasnya 14. Saya merasa iba kepada pengemis yang mencari sisa makanan di tempat sampah
Jawaban S TS
STS
104
15. Saya merasa tidak memiliki tanggung jawab membantu ketika ada teman yang kehilangan uang 16. Saya bisa mengetahui kesedihan teman saya melalui ekspresi wajahnya 17. Saya akan bersikap acuh ketika ada pengemis yang meminta-minta 18. Saya merasa sedih ketika ada orang tua teman yang meninggal dunia 19. Saya akan menampakkan wajah cemberut ketika ada teman yang membuat saya marah 20. Saya akan ikut bergembira jika teman saya mendapatkan juara kelas di sekolahnya 21. Saya merasa tidak sensitif ketika ada teman yang mendapat musibah 22. Saya merasa nyaman ketika teman-teman panti banyak yang meminta saran kepada saya 23. Saya tidak suka melihat pengemis yang memintaminta 24. Saya suka membalas senyum meskipun dari orang yang tidak saya sukai 25. Saya suka memprovokasi teman yang sedang bertengkar 26. Apabila ada dua orang teman bertengkar saya akan mencari jalan tengahnya 27. Jika ada teman yang tawuran saya akan ikut dengannya sebagai bentuk solidaritas 28. Ketika ada perseteruan, saya akan melihat dari dua sisi, yang berbuat salah dan tidak berbuat salah 29. Saya suka membalas teman yang mengejek penampilan saya 30. Saya tidak akan membela teman yang benar atau salah namun saya akan mencarikan solusi untuk keduanya 31. Apabila ada permasalahan di panti saya akan lebih membela teman dekat meskipun ia salah 32. Saya suka menjadi penengah ketika terjadi perdebatan dalam kelas 33. Saya akan menghindari teman-teman yang suka tawuran 34. Saya akan menasihati teman-teman yang suka tawuran
105
35. Apabila ada teman yang mengolok-olok saya, maka saya akan membalasnya juga 36. Saya merasa memiliki kewajiban untuk mendamaikan pertengkaran di dalam kelas 37. Seharusnya saya memarahi teman yang mencibir penampilan saya 38. Saya selalu mencoba mencari solusi ketika ada permusuhan antar teman di panti 39. Saya hanya akan bergaul dengan orang yang baik kepada saya 40. Saya mampu membuat humor ketika suasana sedang tegang 41. Apabila saya tidak sependapat dengan pengasuh, saya akan mengejeknya di depan teman-teman 42. Saya mau bergaul dengan siapapun meskipun berbeda status sosial (kaya atau miskin) 43. Saya sering berbuat jahil kepada teman-teman 44. Ketika melihat orang lain bertengkar, saya akan melerainya 45. Saya suka memberontak kepada pengasuh yang sewenang-wenang 46. Saya tidak akan membalas perbuatan teman yang merampas uang jajan saya 47. Saya bukan tipe orang yang suka mendengarkan curhatan dari orang lain 48. Saya tidak langsung marah ketika teman-teman mengambil barang di lemari saya tanpa seizin saya 49. Saya suka memotong pembicaraan teman-teman saya 50. Saya mudah memaafkan teman yang menyakiti perasaan saya 51. Saya sering melupakan nasehat pengasuh di panti 52. Ketika ada teman yang menjelaskan di kelas maka saya akan menyimak dengan baik 53. Saya tidak suka mencatat pelajaran yang disampaikan guru 54. Saya suka mencatat apa yang dijelaskan oleh guru 55. Saya tidak segera beranjak ketika pengasuh memanggil saya untuk ke dapur meskipun itu penting 56. Saya selalu mengingat nasehat yang disampaikan pengasuh di panti
106
57. Saya tidak akan menuruti nasehat pengasuh karena saya tidak menyukainya 58. Teman-teman selalu megandalkan saya dalam mencatat materi pelajaran 59. Saya merasa tidak memiliki kemampuan untuk berbicara di depan umum 60. Bagi saya, membuat rangkuman merupakan cara yang efektif untuk memahami pelajaran 61. Saya merasa malu untuk bertanya ketika saya tidak paham dengan materi yang disampaikan guru di sekolah 62. Hal yang saya sukai adalah ketika membacakan puisi di depan teman-teman 63. Jantung saya berdebar-debar ketika guru menyuruh saya untuk menjawab pertanyaannya 64. Saya merasa percaya diri ketika mengikuti lomba pidato 65. Saya takut teman-teman tidak paham terhadap materi yang saya jelaskan 66. Saya mampu mempengaruhi lawan bicara saya 67. Saya tidak suka berdikusi dengan teman-teman 68. Saya suka mengikuti pelatihan-pelatihan pidato 69. Saya merasa cemas ketika berbicara di depan kelas 70. Saya suka menjadi pemimpin diskusi di kelas 71. Hal yang paling saya tidak sukai adalah ketika berbicara di depan kelas 72. Teman-teman akan memperhatikan dengan seksama ketika saya berbicara di depan kelas B. Skala /Angket 2 No.
Pernyataan SS
1. 2. 3.
Pengasuh tidak memberikan kebebasan untuk mengatur jadwal kegiatan saya sehari-hari Pengasuh memperbolehkan saya mengikuti ekstrakurikuler yang saya suka asalkan kegiatan tersebut positif Pengasuh memaksa saya agar mengikuti kegiatan yang tidak saya sukai
Jawaban S TS
STS
107
4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23.
Saya merasa pengasuh memberi dukungan pada hobi saya dengan syarat kegiatan tersebut positif Setiap hari pengasuh memberikan kebebasan untuk bermain sesuka hati saya Pengasuh tidak memperbolehkan bermain sebelum saya selesai mengerjakan tugas sekolah Pengasuh memperbolehkan saya menundanunda waktu untuk mencuci baju di panti Pengasuh melarang saya untuk mengotori lingkungan panti asuhan Apabila saya membuang sampah sembarangan maka saya siap mendapatkan sanksi Saya diajarkan untuk mencuci piring dan gelas setelah selesai memakainya Pengasuh akan memarahi ketika saya bangun kesiangan Pengasuh akan mengingatkan apabila saya tidak melaksanakan piket Pengasuh akan marah ketika saya malas membersihkan kamar Pengasuh akan memberi nasihat apabila saya sering bolos pada pelajaran tambahan di panti Pengasuh akan membiarkan apabila saya tidak melaksanakan jadwal piket Pengasuh akan bertanya siapa teman-teman yang bergaul dengan saya Pengasuh tidak pernah memberikan saya arahan agar berhati-hati dalam bergaul dengan temanteman Pengasuh memberikan nasihat kepada saya agar selalu waspada pada teman-teman yang suka tawuran Pengasuh merasa tidak perlu mengetahui dengan siapa saya bergaul Pengasuh selalu membimbing saya untuk bersikap baik ketika bergaul dengan teman-teman Saya merasa tidak nyaman ketika curhat kepada pengasuh Saya akan mendapatkan dukungan ketika menceritakan cita-cita saya Saya merasa kurang mendapat perhatian dari pengasuh
108
24. Pengasuh selalu menyimak dengan baik ketika saya sedang curhat 25. Pengasuh seringkali memotong pembicaran apabila saya sedang menyampaikan keluhan 26. Saya menyadari bahwa sanksi yang diberikan ketika tidak melaksanakan jadwal piket kebersihan adalah untuk mendisiplinkan saya 27. Pengasuh tidak pernah menghukum apabila saya sering kabur dari panti 28. Saya tidak akan marah apabila pengasuh melakukan skorsing selama 2 minggu atas kesalahan yang saya lakukan 29. Pengasuh tidak pernah memberikan sanksi ketika saya ketahuan bolos sekolah 30. Saya rela pengasuh memberikan hukuman kepada saya ketika keluar dari lingkungan panti tanpa izin 31. Pengasuh akan langsung menyalahkan ketika saya tidak mampu melaksanakan tugas piket dengan baik 32. Pengasuh akan mengajak berdiskusi terlebih dahulu ketika saya mendapatkan prestasi yang buruk di sekolah 33. Saya jarang berkomunikasi dengan pengasuh ketika saya mengalami kesulitan dalam mengerjakan tugas sekolah 34. Saya akan bertukar pikiran dengan pengasuh ketika saya mengalami kesulitan dalam belajar 35. Pengasuh tidak memberikan ruang berdialog ketika saya merasa sedih karena ejekan dari teman di panti 36. Pengasuh selalu mendorong saya untuk berprestasi di sekolah 37. Pengasuh akan menyalahkan apabila prestasi belajar saya menurun atau tidak sesuai dengan harapan 38. Pengasuh selalu memberikan semangat agar saya rajin belajar 39. Saya sering diremehkan ketika tidak mampu menunjukkan melaksanakn tugas yang diberikan oleh pengasuh 40. Pengasuh selalu antusias ketika saya mampu
109
mengembangkan bakat yang saya miliki 41. Apabila saya disakiti oleh teman di panti maka pengasuh akan menyuruh saya membalas dendam perbuatannya 42. Pengasuh memberikan teladan kepada saya agar mudah memaafkan kesalahan teman-teman 43. Pengasuh mengajarkan saya agar bersikap cuek ketika ada tamu yang datang 44. Pengasuh mengajarkan kepada saya agar bersikap sopan santun kepada orang lebih tua 45. Pengasuh mengatakan apabila saya meminjam barang milik teman maka saya tidak harus meminta izin terlebih dahulu 46. Pengasuh mengajarkan kepada saya agar berbakti kepada orang tua 47. Pengasuh akan membiarkan jika saya meninggalkan sholat wajib 48. Pengasuh mengajarkan agar saya tidak menghardik pengemis dan anak yatim 49. Pengasuh mengajarkan agar saya tidak bersedekah kepada pengemis yang masih terlihat sehat 50. Saya selalu diajarkan agar tidak membicarakan keburukan teman-teman 51. Pengasuh tidak membimbing saya agar bersemangat dalam menuntut ilmu 52. Pengasuh mengajarkan kepada saya agar memperhatikan guru yang sedang menyampaikan materi pelajaran 53. Pengasuh tidak mengajarkan saya untuk berusaha menghasilkan uang sendiri 54. Pengasuh mengajarkan agar saya mengamalkan ilmu yang saya dapatkan kepada orang lain 55. Pengasuh tidak memfasilitasi minat dan bakat saya 56. Saya selalu mendapatkan kebutuhan makan dan minum di panti asuhan 57. Pengasuh tidak memberikan makanan dan minuman yang layak di panti asuhan 58. Saya merasa panti asuhan ini layak untuk menjadi tempat tinggal
110
59. Panti asuhan yang saya tinggali bukanlah tempat yang nyaman 60. Saya mendapatkan kebutuhan pakaian yang layak dari panti asuhan 61. Pengasuh terkadang menggebrak meja jika saya mengobrol ketika pelajaran tambahan di panti 62. Pengasuh akan mengingatkan dengan kelembutan jika saya menjahili teman-teman 63. Pengasuh akan mengancam mengeluarkan saya jika sering keluar panti tanpa ijin 64. Pengasuh mengajak saya berbicara berdua apabila saya ketahuan mencuri barang milik teman 65. Pengasuh akan langsung memarahi apabila saya ketahuan berpacaran 66. Pengasuh selalu berkata-kata baik ketika berbicara dengan saya 67. Meskipun pengasuh berbuat salah kepada saya akan tetapi pengasuh tidak mau bersikap jujur 68. Pengasuh akan menghargai pendapat yang saya sampaikan 69. Saya sering dibanding-bandingkan dengan teman-teman yang pandai di panti 70. Pengasuh akan meminta maaf kepada saya apabila melakukan kesalahan
Skor Skala Pola Asuh Pengasuh BUTIR PERNYATAAN NO
JUMLAH 1
2
3
4
5
6
7
8 9
10 11 12 13 14
15 16 17 18 19 20
21
22
23
24 25 26 27 28 29
30 31 32 33
34 35 36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51 52
53
54
55 56 57 58 59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
1
4
4
4
4
2
4
4
4 1
4
4
2
4
1
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
1
4
3
4
4
4
2
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
1
2
2
4
1
4
3
4
250
2
3
4
2
3
3
3
3
4 3
4
1
3
2
3
4
3
3
4
3
4
2
4
2
4
4
3
2
4
3
3
3
3
2
3
3
4
3
4
3
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
2
3
4
2
4
3
4
3
4
3
4
3
4
3
3
2
4
3
4
3
3
228
3
4
4
4
3
1
1
4
4 1
4
4
4
1
4
4
3
2
4
3
2
4
4
1
4
4
4
1
4
4
4
1
4
3
4
4
3
3
1
1
4
4
4
4
4
1
4
4
4
4
4
2
4
2
4
4
4
4
4
2
4
4
3
4
3
1
4
3
4
3
4
227
4
2
4
3
3
2
3
2
1 2
3
2
3
2
3
2
3
2
4
2
3
3
4
3
3
3
4
3
3
3
3
2
3
2
3
4
4
2
4
3
3
2
3
3
3
3
4
2
2
3
2
3
3
3
3
3
4
4
3
3
3
3
3
4
3
1
3
3
4
2
2
200
5
1
4
1
4
3
4
4
1 3
3
3
3
2
3
4
4
1
2
3
4
2
4
1
3
4
4
4
2
4
2
2
4
1
3
2
4
1
4
4
4
2
3
3
4
1
4
4
3
4
2
4
4
1
3
1
3
2
4
4
2
1
2
4
4
3
1
1
4
1
1
196
6
2
2
2
3
2
2
3
3 2
3
2
3
2
3
3
2
3
2
3
2
3
3
3
2
2
3
3
3
3
3
2
3
2
2
2
2
2
2
2
2
3
2
3
3
2
2
2
2
3
2
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
2
2
2
3
2
2
3
2
2
174
7
2
2
3
2
3
2
3
3 2
4
2
3
3
3
3
2
3
3
2
3
2
3
3
2
3
4
3
3
3
3
2
3
3
3
3
4
2
4
2
3
4
3
4
4
4
4
3
4
3
3
3
3
3
3
2
4
4
4
4
4
3
3
2
3
3
2
2
2
3
2
206
8
4
4
3
4
2
2
3
4 1
4
2
3
1
3
3
3
4
4
3
3
3
3
2
3
3
4
4
2
3
4
2
3
3
3
3
4
1
4
2
3
3
3
3
4
1
4
3
4
1
3
3
3
2
4
4
3
4
4
4
4
3
2
1
4
3
2
2
4
3
2
209
9
2
2
2
1
2
2
3
3 3
3
3
2
2
2
2
3
3
2
2
1
2
1
2
2
2
3
3
3
3
3
4
2
3
3
2
3
2
2
3
3
4
2
2
2
3
3
2
2
3
2
2
2
2
1
2
2
3
3
3
3
3
3
3
2
2
3
3
3
3
2
171
10
3
3
3
3
3
3
3
3 2
3
2
3
2
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
2
2
3
3
3
3
3
200
11
4
4
4
4
3
4
4
2 1
4
1
4
1
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
2
1
3
4
4
3
3
4
1
4
2
3
2
2
2
2
1
3
4
2
1
1
2
2
3
2
3
1
1
4
1
3
3
3
3
3
4
2
2
2
3
3
2
3
200
12
2
3
2
3
3
3
3
3 2
3
2
3
2
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
4
2
3
2
3
3
4
3
3
3
3
204
13
2
3
3
3
4
3
4
4 2
2
3
2
4
4
3
3
4
3
2
3
1
3
4
2
2
4
3
3
3
2
2
3
3
3
2
3
2
3
3
3
4
4
3
4
4
4
4
3
2
4
4
4
3
4
3
3
4
3
3
3
3
3
2
3
2
3
2
3
3
3
212
14
3
3
3
3
2
3
3
3 2
3
3
3
2
2
2
2
2
2
2
3
2
3
1
2
2
3
3
3
3
2
2
3
2
2
2
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
2
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
2
2
2
3
2
2
2
2
2
179
15
3
3
4
4
3
3
3
4 2
4
2
3
2
3
3
2
3
3
3
2
2
3
2
3
2
3
3
3
3
3
3
3
2
2
2
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
4
4
3
2
4
3
3
3
4
3
4
4
3
4
3
2
3
2
3
3
3
2
2
1
3
204
16
3
4
3
3
3
3
4
3 2
3
2
3
2
3
4
3
2
1
3
3
2
3
3
2
3
4
3
3
3
2
3
3
3
3
3
4
4
3
3
3
3
3
4
4
4
4
3
2
3
3
3
3
3
3
4
4
4
3
3
3
3
3
4
3
2
3
3
3
3
3
213
17
3
3
3
3
3
3
3
3 2
4
2
3
1
3
4
3
3
3
4
3
2
3
3
3
2
4
3
2
3
3
2
3
3
4
2
3
3
3
3
3
4
3
3
4
3
4
4
4
3
3
3
3
3
3
3
4
4
3
3
3
3
3
4
3
1
2
3
3
1
3
209
18
4
4
4
4
4
3
3
3 1
4
2
3
2
3
3
2
4
3
3
2
3
2
3
4
4
4
4
4
2
4
4
4
4
1
4
4
3
4
3
4
4
3
4
4
4
4
4
4
3
3
3
3
3
2
2
4
4
4
4
4
3
3
3
2
3
4
3
4
3
2
230
19
3
4
4
4
3
4
4
4 2
4
1
4
1
4
4
4
4
4
4
4
3
1
4
4
4
3
4
4
1
2
2
3
1
3
3
4
3
4
4
4
4
2
4
4
1
4
4
1
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
2
3
3
3
3
4
4
4
237
20
3
4
4
4
3
4
4
3 2
4
2
4
1
4
4
3
4
4
4
4
4
4
3
4
3
4
4
3
3
3
2
3
3
3
4
4
2
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
3
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
2
3
2
3
3
4
3
3
244
21
3
4
4
4
3
3
4
4 1
4
2
4
1
3
4
2
4
3
4
4
2
4
3
3
2
4
4
3
4
4
2
3
4
3
3
4
3
4
3
4
4
3
4
4
1
4
4
3
3
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
3
2
2
3
2
4
3
4
4
3
234
22
3
4
3
3
4
4
3
4 2
4
1
4
1
4
4
3
4
4
3
3
4
3
3
4
4
4
3
3
4
3
3
3
2
4
3
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
3
4
4
4
2
4
3
4
4
4
3
4
4
3
4
3
2
4
4
4
4
4
244
23
3
4
4
3
3
3
3
3 4
4
2
4
1
4
3
1
3
3
3
4
3
3
3
3
1
4
3
3
4
3
2
3
3
4
2
4
3
4
3
3
3
3
3
4
4
4
4
4
3
4
3
4
2
4
3
4
4
4
4
4
3
4
2
4
2
3
3
4
3
4
227
24
3
3
3
3
3
3
3
3 2
3
2
3
2
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
4
4
4
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
4
3
3
3
2
3
2
3
3
3
3
3
209
25
3
3
3
3
3
2
3
3 2
3
2
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
2
3
2
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
2
2
2
3
3
3
3
3
197
26
4
4
4
4
4
4
3
4 1
4
1
4
1
4
4
3
4
3
4
4
4
4
4
4
3
4
2
4
2
3
1
4
2
3
3
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
2
3
4
4
2
4
4
4
4
3
4
4
4
3
2
3
1
2
3
3
1
4
234
27
1
4
4
4
4
4
4
4 1
4
1
4
1
2
3
1
4
3
2
4
2
4
1
4
2
4
3
4
4
4
2
3
2
2
1
2
1
3
3
3
4
3
4
4
4
4
1
4
1
4
2
2
3
3
2
4
4
4
4
3
2
2
1
4
1
2
2
2
1
3
197
28
4
4
4
4
2
1
4
4 1
4
3
4
1
3
4
2
4
4
4
4
2
4
4
4
4
4
3
3
3
4
3
3
3
2
3
4
3
3
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
4
3
4
3
4
4
4
4
4
3
3
2
1
1
1
4
4
3
3
233
29
3
3
3
3
3
3
3
3 2
3
2
4
1
3
3
2
3
3
3
3
2
3
2
3
3
4
4
3
3
3
3
3
2
3
3
3
2
3
3
3
4
3
4
4
4
4
4
4
4
3
2
3
3
3
3
3
4
3
4
3
2
3
2
2
2
3
2
3
2
3
207
30
3
4
3
3
3
3
4
4 2
4
2
3
2
4
3
2
3
4
3
4
3
4
3
3
4
4
4
4
4
3
3
4
4
3
3
4
3
4
3
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
3
3
2
1
4
3
3
3
4
242
31
3
3
4
3
3
3
4
4 1
4
2
3
4
3
3
2
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
4
3
4
4
4
4
3
3
4
1
4
4
3
4
3
4
4
3
4
3
4
3
4
3
3
4
3
3
2
2
2
3
3
3
3
223
32
3
4
4
4
4
4
4
4 1
4
1
4
1
4
4
4
4
4
4
4
3
4
3
4
1
4
4
1
4
4
2
3
3
3
3
4
3
4
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
4
3
4
2
3
1
4
1
4
3
3
3
3
239
33
2
3
3
3
3
3
3
3 2
3
4
3
1
4
4
2
2
4
2
4
1
3
1
2
2
4
3
1
3
3
2
3
2
1
1
2
1
4
1
4
4
3
3
4
4
4
3
3
2
4
1
4
1
2
2
4
3
4
4
4
3
3
1
4
2
3
1
2
1
1
JUMLAH TOTAL
111
186 7065
112 Skor Skala Kecerdasan Sosial Anak BUTIR PERNYATAAN JUMLAH
NO 1 2
3
4
5
6
7
8 9 10 11 12
13
14 15 16 17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55 56
1
4 3
4
3
4
4
4
4 4
3
1
4
4
4
4
4
4
4
1
4
1
4
4
4
4
4
4
4
1
4
1
4
1
4
1
4
1
4
4
4
4
4
1
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
1
4
4
4
2
1
4
1
2
4
4
4
4
1
4
242
2
4 3
3
3
3
4
3
4 4
3
2
4
2
3
3
3
3
4
2
4
2
3
1
4
3
3
4
2
3
3
4
2
4
3
4
2
3
3
3
2
4
4
3
1
4
1
3
4
3
4
4
4
4
4
4
4
3
2
2
3
3
3
1
4
1
2
3
4
3
3
3
3
220
3
4 2
2
3
2
3
4
4 4
4
4
4
2
2
4
3
4
4
3
4
2
4
1
4
4
4
4
3
4
4
4
2
1
4
4
4
4
4
3
2
4
4
4
1
4
1
4
1
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
1
4
4
4
4
4
1
4
3
4
4
243
4
3 3
3
3
2
3
4
4 3
3
2
4
3
2
3
4
3
3
3
4
3
4
3
4
3
3
4
3
4
2
3
4
2
3
2
4
3
3
1
3
3
4
3
3
4
3
2
3
3
4
2
3
3
3
3
4
3
3
2
4
2
3
2
3
2
2
2
2
2
3
3
4
215
5
4 3
4
3
3
3
4
3 4
4
1
3
2
1
4
2
2
4
2
3
3
3
1
4
3
3
2
2
1
4
3
3
3
3
1
4
1
3
1
4
1
4
3
3
1
2
4
1
1
3
3
4
4
4
2
4
1
3
4
4
4
1
4
4
2
4
4
1
1
4
1
4
201
6
3 2
4
3
3
3
3
3 3
3
2
3
2
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
2
2
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
206
7
4 2
4
3
4
4
4
4 3
4
4
4
2
4
4
4
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
4
3
3
4
4
3
1
3
4
3
4
3
4
3
4
4
3
3
3
2
3
3
3
3
4
3
4
3
3
3
4
2
3
4
3
2
3
2
2
2
3
3
3
2
3
2
229
8
4 3
4
3
3
4
3
4 4
4
3
3
3
3
4
3
3
4
3
4
3
3
1
2
3
3
3
3
4
3
4
3
1
4
4
4
3
4
3
4
3
4
1
2
2
2
3
1
3
4
4
3
4
4
2
4
4
2
4
4
3
2
3
2
2
2
4
3
3
3
2
3
223
9
4 3
1
3
3
3
3
3 3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
2
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
3
2
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
213
10 4 3
4
3
3
3
3
4 4
3
3
3
3
1
3
3
4
3
3
3
3
3
2
3
3
3
4
3
3
3
3
3
2
3
4
3
3
4
2
3
4
4
4
2
4
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
220
11 4 3
3
3
4
4
3
4 4
4
3
4
4
4
4
3
4
4
1
3
3
3
3
4
4
4
4
4
3
4
4
4
1
4
4
4
1
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
1
4
4
4
4
4
4
1
1
1
2
3
1
1
1
4
1
1
3
1
1
2
1
4
1
222
12 3 3
3
3
3
3
3
3 3
3
3
3
2
2
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
2
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
2
2
3
3
3
2
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
2
3
3
3
3
3
3
206
13 4 3
4
4
4
4
4
3 3
4
3
3
3
3
4
2
4
4
2
3
3
3
3
3
4
4
4
4
3
3
4
3
2
2
2
2
3
3
3
3
4
2
4
3
1
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
2
4
4
3
2
4
3
2
3
3
3
3
3
3
3
223
14 3 4
3
3
3
3
3
3 3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
2
2
3
3
3
4
3
3
2
3
2
3
2
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
2
3
3
3
2
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
210
15 4 3
3
3
3
4
4
3 3
3
3
4
3
3
3
3
2
4
3
3
3
3
2
3
4
2
4
3
3
3
3
2
2
3
3
3
4
3
3
3
3
4
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
3
4
3
2
3
3
2
2
4
3
3
3
3
3
221
16 4 4
4
2
4
3
4
4 4
4
3
4
2
2
3
3
3
4
3
4
3
3
3
4
2
3
4
3
4
3
4
3
2
3
3
3
3
3
4
4
4
4
2
3
3
1
3
1
3
3
2
3
3
4
3
3
3
2
4
4
4
4
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
229
17 3 3
4
3
3
3
4
4 3
1
4
4
4
3
3
1
4
3
2
4
3
4
2
4
4
3
4
3
3
4
4
2
4
3
3
4
4
3
3
3
3
4
2
3
4
2
4
2
3
3
2
3
3
4
3
3
4
2
3
3
2
3
3
3
2
2
4
3
3
3
1
2
221
18 4 3
3
2
3
4
4
4 4
3
3
3
1
4
3
4
4
4
1
3
3
3
2
4
3
3
3
4
3
3
4
2
2
3
4
3
3
3
4
3
4
4
1
3
3
3
4
4
4
4
3
3
3
3
4
2
3
2
2
4
3
2
2
2
3
2
2
2
3
2
3
3
218
19 4 2
3
3
4
3
3
3 3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
2
3
2
3
2
4
2
3
4
2
3
3
3
2
2
3
3
3
3
3
1
3
4
4
3
3
4
3
4
2
3
3
3
3
4
3
3
3
3
2
2
4
2
2
2
2
1
2
4
3
2
2
3
1
202
20 4 3
4
3
4
4
4
4 4
3
4
4
2
3
4
3
4
3
4
4
3
3
3
4
4
3
4
3
3
3
4
3
1
3
3
3
3
3
4
4
4
4
3
3
2
2
3
3
3
3
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
2
2
2
2
2
3
4
3
3
3
4
3
238
21 4 3
4
3
4
3
4
3 3
3
3
3
2
3
3
3
4
3
2
3
2
3
2
3
4
3
4
1
3
3
3
3
2
3
4
3
4
3
4
3
4
4
4
3
4
3
3
3
2
4
3
3
4
4
4
4
4
3
2
4
3
2
2
3
2
2
4
2
3
2
3
3
223
22 4 3
3
3
4
4
4
4 4
4
2
4
3
3
4
4
4
4
4
4
4
4
2
4
4
3
4
3
3
4
3
2
3
4
4
4
4
3
1
3
4
4
3
4
4
4
2
3
3
3
4
3
4
4
4
4
4
2
2
4
2
1
2
1
1
3
4
2
1
2
3
4
234
23 4 3
4
3
3
3
4
4 4
4
3
3
2
3
3
3
3
4
2
4
3
3
2
3
4
3
3
4
4
4
4
3
3
3
4
4
3
3
4
4
4
3
2
4
2
3
4
3
3
3
3
4
4
3
3
4
4
2
2
4
4
1
2
2
3
1
3
1
1
2
1
3
222
24 4 3
3
3
3
3
4
3 4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
2
2
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
2
3
3
3
3
3
2
3
2
3
3
212
25 4 3
3
3
3
3
3
4 2
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
2
3
2
4
3
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
4
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
2
3
3
2
3
2
2
2
3
3
211
26 4 4
4
4
4
4
2
4 4
4
2
4
4
4
3
4
3
4
1
4
4
4
2
4
4
3
3
4
2
4
4
3
3
3
2
3
3
3
4
3
4
4
1
4
2
1
4
3
3
3
3
3
2
4
4
3
4
1
2
3
2
4
2
3
1
3
4
4
2
3
4
4
230
27 4 2
3
4
4
4
4
4 4
4
4
3
1
4
4
4
4
4
1
3
2
3
1
4
4
3
4
4
4
4
4
3
1
4
4
4
4
3
1
4
4
4
4
4
2
4
4
4
4
4
3
3
4
4
4
4
4
3
2
4
1
1
3
1
1
2
4
1
2
2
4
3
232
28 3 3
4
3
4
3
4
4 4
3
3
4
3
3
4
2
3
4
2
4
3
3
3
4
4
3
4
3
3
3
4
3
4
3
4
4
3
3
3
2
3
4
4
3
4
1
3
4
3
2
3
4
4
4
4
3
4
2
3
4
3
1
3
2
3
1
3
2
3
2
4
4
230
29 4 3
3
3
4
3
4
4 4
3
3
3
2
3
3
3
4
4
2
3
3
3
4
3
3
3
4
3
4
3
4
3
2
3
3
3
3
3
3
2
4
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
2
3
2
2
3
2
2
2
3
2
2
2
2
3
214
30 4 3
3
4
4
3
4
4 4
4
3
4
1
3
3
3
4
4
3
4
3
4
2
2
4
4
4
3
4
4
4
4
1
3
3
2
4
4
4
3
4
4
3
4
4
2
3
3
4
4
3
3
3
3
3
3
4
2
3
1
4
2
3
2
1
2
4
1
3
4
1
3
228
31 4 3
4
3
4
3
4
3 4
3
3
4
4
3
3
3
4
3
3
4
3
3
3
4
3
4
4
3
4
3
4
3
1
4
4
4
4
3
4
3
4
1
3
3
4
3
3
3
4
4
3
4
4
4
3
4
4
2
4
4
1
2
3
3
4
3
4
3
3
3
3
3
240
32 4 4
4
4
4
4
4
4 4
4
3
4
1
4
4
4
4
4
1
4
4
4
1
4
3
4
4
4
3
4
3
3
1
4
3
4
3
4
2
3
4
4
4
4
4
1
4
2
3
4
3
4
3
3
4
4
4
1
3
4
2
2
2
4
2
2
3
4
3
2
3
4
238
33 4 2
3
3
4
4
4
4 3
4
3
4
1
4
4
4
4
3
1
3
4
3
3
4
2
3
4
1
3
1
3
3
1
2
2
3
3
3
2
4
4
3
2
3
4
3
4
1
3
2
3
3
2
2
4
3
4
2
1
4
1
2
1
2
1
4
3
2
2
3
2
2
JUMLAH TOTAL
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
202 7318
1. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Kecerdasan Sosial Anak Case Processing Summary N Cases
Valid a
Excluded Total
% 32
97.0
1
3.0
33
100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items .733
72
Item-Total Statistics Cronbach's Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Corrected ItemItem Deleted
Total Correlation
Alpha if Item Deleted
a1
218.56
130.060
.295
.728
a2
219.41
132.055
.044
.733
a3
218.97
129.838
.157
.730
a4
219.28
130.725
.183
.730
a5
218.94
127.931
.327
.725
a6
218.97
128.031
.408
.724
a7
218.75
128.323
.340
.725
a8
218.72
127.370
.485
.722
a9
218.78
126.757
.461
.722
a10
219.03
129.064
.229
.728
a11
219.50
129.484
.166
.730
a12
218.84
125.878
.593
.719
113
114
a13
219.81
133.383
-.063
.740
a14
219.38
127.919
.238
.727
a15
219.03
126.289
.514
.720
a16
219.28
128.531
.248
.727
a17
218.97
125.322
.522
.719
a18
218.81
128.802
.335
.726
a19
220.00
134.065
-.096
.741
a20
218.88
125.145
.658
.717
a21
219.56
132.770
-.020
.736
a22
219.12
128.435
.427
.724
a23
220.09
133.055
-.045
.739
a24
218.88
129.597
.205
.729
a25
219.00
126.194
.462
.721
a26
219.19
127.899
.447
.723
a27
218.81
123.770
.582
.716
a28
219.28
127.499
.316
.725
a29
219.25
130.839
.086
.733
a30
219.00
128.710
.308
.726
a31
218.91
130.604
.119
.731
a32
219.47
132.257
.015
.734
a33
220.28
143.241
-.490
.760
a34
219.12
127.855
.416
.724
a35
219.22
128.499
.180
.729
a36
219.12
127.468
.302
.725
a37
219.28
128.789
.185
.729
a38
219.16
129.233
.364
.726
a39
219.44
125.351
.275
.725
a40
219.31
131.577
.056
.733
a41
218.81
124.157
.556
.717
a42
218.75
132.258
.004
.736
a43
219.53
131.934
.002
.738
115
a44
219.34
130.233
.114
.732
a45
219.28
126.918
.222
.727
a46
219.88
136.952
-.223
.748
a47
219.16
130.588
.112
.732
a48
219.69
130.544
.069
.734
a49
219.25
126.129
.467
.721
a50
219.06
130.125
.203
.729
a51
219.22
128.434
.317
.726
a52
219.03
128.999
.333
.726
a53
218.94
129.480
.240
.728
a54
218.91
127.184
.476
.722
a55
219.22
123.854
.466
.717
a56
219.06
127.867
.290
.725
a57
219.03
121.838
.600
.712
a58
220.06
135.609
-.190
.742
a59
219.47
129.676
.160
.730
a60
218.91
129.184
.168
.730
a61
219.62
135.984
-.189
.745
a62
220.28
136.144
-.206
.744
a63
219.69
136.222
-.217
.744
a64
219.62
135.145
-.145
.744
a65
220.19
134.415
-.112
.742
a66
219.97
133.257
-.053
.737
a67
219.06
128.448
.233
.727
a68
219.91
130.475
.070
.734
a69
219.72
127.564
.283
.725
a70
219.69
133.512
-.069
.738
a71
219.56
129.609
.114
.732
a72
219.31
127.641
.272
.726
116
2. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Pola Asuh Pengasuh Case Processing Summary N Cases
Valid a
Excluded Total
% 30
90.9
3
9.1
33
100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items .920
70
Item-Total Statistics Cronbach's Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Corrected ItemItem Deleted
Total Correlation
Alpha if Item Deleted
a1
210.80
423.821
.486
.918
a2
210.13
422.533
.649
.918
a3
210.40
423.697
.501
.918
a4
210.33
428.920
.405
.919
a5
210.73
432.133
.289
.920
a6
210.67
433.885
.186
.921
a7
210.23
432.461
.360
.919
a8
210.33
424.782
.456
.919
a9
211.80
449.200
-.270
.924
a10
210.03
427.068
.594
.918
a11
211.57
454.944
-.408
.925
117
a12
210.33
427.057
.560
.918
a13
211.93
450.271
-.275
.924
a14
210.37
425.344
.586
.918
a15
210.27
426.271
.525
.918
a16
211.07
436.547
.117
.921
a17
210.47
424.740
.459
.919
a18
210.43
423.702
.509
.918
a19
210.60
423.490
.582
.918
a20
210.33
423.678
.489
.918
a21
211.00
425.655
.446
.919
a22
210.40
432.800
.228
.920
a23
210.93
424.409
.405
.919
a24
210.53
418.947
.658
.917
a25
210.77
428.530
.304
.920
a26
209.93
434.616
.328
.920
a27
210.53
436.671
.135
.921
a28
210.67
430.299
.274
.920
a29
210.50
440.741
.000
.922
a30
210.53
435.361
.196
.920
a31
211.17
443.109
-.075
.923
a32
210.50
434.259
.374
.920
a33
210.97
432.861
.246
.920
a34
210.77
430.185
.324
.920
a35
211.00
422.621
.511
.918
z36
210.20
421.614
.638
.918
a37
211.10
423.197
.514
.918
a38
210.23
426.875
.432
.919
a39
210.73
430.409
.325
.920
a40
210.30
426.010
.592
.918
a41
210.13
428.189
.445
.919
a42
210.47
424.189
.622
.918
118
a43
210.23
424.737
.534
.918
a44
209.97
425.964
.662
.918
a45
210.60
436.386
.069
.923
a46
209.90
427.266
.564
.918
a47
210.30
417.666
.602
.917
a48
210.50
428.121
.315
.920
a49
210.70
430.148
.302
.920
a50
210.43
421.426
.579
.918
a51
210.47
419.499
.650
.917
a52
210.23
422.737
.649
.918
a53
210.90
428.990
.357
.919
a54
210.33
417.402
.643
.917
a55
210.70
420.562
.558
.918
a56
209.97
426.861
.622
.918
a57
210.07
426.547
.470
.919
a58
210.07
429.720
.538
.919
a59
210.13
437.430
.144
.921
a60
210.20
430.166
.455
.919
a61
210.60
427.697
.437
.919
a62
210.70
429.528
.469
.919
a63
211.13
439.637
.013
.923
a64
210.77
440.254
.011
.922
a65
211.60
452.455
-.364
.924
a66
210.80
426.372
.371
.919
a67
210.93
424.064
.576
.918
a68
210.40
425.007
.522
.918
a69
211.07
422.202
.472
.919
a70
210.80
417.959
.661
.917
119
B. LAMPIRAN TAHAP PENELITIAN
1. Skala Kecerdasan Sosial Anak dan Pola Asuh Pengasuh 2. Skor Skala Kecerdasan Sosial Anak dan Pola Asuh Pengasuh 3. Uji Normalitas 4. Uji Linearitas 5. Analisis Korelasi Product Moment 6. Analisis Regresi 7. Laporan Verbatim Wawancara 8. Curriculum Vitae
120
Kepada Yth. Adik-adik Panti Asuhan Nurul Haq Assalamu’alakum warohmatullahi wabarokatuh Salam semangat ya adik-adik. Semoga selalu diberikan kesehatan ya ^_^ Pada kesempatan kali ini kakak ingin meminta bantuan adik-adik untuk mengisi skala penelitian ini. Skala yang kakak buat tidak dimaksudkan untuk menilai perilaku adik-adik namun hanya untuk kebutuhan penelitan sehingga adik-adik tidak perlu khawatir untuk mengisi jawaban yang sesuai dengan kondisi dan perasaan adik-adik yang sesungguhnya. Di samping itu jawaban adik-adik akan terjaga kerahasiaannya, jadi kerjakan sendiri-sendiri ya. Perlu diketahui bahwa jawaban adik-adik tidak ada yang benar atau salah, semua jawaban dapat diterima dan tidak akan mempengaruhi penilaian adik-adik. Saya sangat berterima kasih atas kesediaan adik-adik untuk mengisi skala penelitian ini dengan sebaik-baiknya. Sekali lagi terima kasih dan semoga sukses menggapai cita-cita. Wassalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh Yogyakarta, 23 April 2015 Peneliti (Lily Retno Anggraini) PETUNJUK MENGERJAKAN 1. Lengkapilah terlebih dahulu kolom identitas yang telah disediakan 2. Pilihlah satu jawaban yang paling sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya 3. Berikan checklist (√) jawaban yang paling sesuai dengan keadaan adik-adik pada lembar yang telah tersedia, dengan empat alternatif jawaban : a. SS : jika pernyataan tersebut “sangat sesuai” dengan kondisi adik-adik b. S : jika pernyataan tersebut “sesuai” dengan kondisi adik-adik c. TS : jika pernyataan tersebut “tidak sesuai” dengan kondisi adik-adik d. STS : jika pernyataan tersebut “sangat tidak sesuai” dengan kondisi adik-adik e. Perikalah kembali jangan sampai ada nomor yang terlewati, sebelum adik-adik mengembalikan kepada petugas Selamat mengerjakan ya ^_^
121
Identitas santriwan/wati 1. 2. 3. 4. 5. No.
Nama Jenis kelamin Usia Sekolah Asal
: : L / P (coret yang tidak perlu) : : : A. Skala /Angket 1 Pernyataan SS
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15.
Saya merasa tidak memiliki tanggung jawab membantu ketika ada teman yang kehilangan uang Saya merasa sedih ketika ada orang tua teman yang meninggal dunia Saya suka mencemooh teman yang tidak mampu mengerjakan PR Saya selalu mencoba mencari solusi ketika ada permusuhan antar teman di panti Saya tidak suka membagi makanan kepada teman yang sedang lapar Teman-teman akan memperhatikan dengan seksama ketika saya berbicara di depan kelas Saya akan bersikap acuh ketika ada pengemis yang meminta-minta Saya merasa nyaman ketika teman-teman panti banyak yang meminta saran kepada saya Saya suka memprovokasi teman yang sedang bertengkar Saya akan ikut bergembira jika teman saya mendapatkan juara kelas di sekolahnya Saya tidak perlu membantu teman yang sedang membersihkan panti karena saya sudah memiliki jadwal meskipun kondisi panti sangat kotor Saya akan segera melaporkan ke pengurus panti ketika ada teman yang sakit Jika ada teman yang tawuran saya akan ikut dengannya sebagai bentuk solidaritas Apabila ada dua orang teman bertengkar saya akan mencari jalan tengahnya Saya hanya akan bergaul dengan orang yang
S
Jawaban TS
STS
122
baik kepada saya 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31.
Saya akan memberikan ucapan “selamat” jika teman saya berhasil memenangkan sebuah lomba Saya akan membiarkan pensil teman yang terjatuh di lantai meskipun dekat dengan bangku saya Saya tidak akan membela teman yang benar atau salah namun saya akan mencarikan solusi untuk keduanya Apabila saya tidak sependapat dengan pengasuh, saya akan mengejeknya di depan teman-teman Saya akan menasihati teman-teman yang suka tawuran Saya suka memotong pembicaraan teman-teman saya Ketika ada teman yang menjelaskan di kelas maka saya akan menyimak dengan baik Saya sering melupakan nasehat pengasuh di panti Saya akan memberikan dukungan kepada teman yang akan mengikuti lomba Saya merasa cemas ketika berbicara di depan kelas Saya suka mencatat apa yang dijelaskan oleh guru Saya tidak akan menuruti nasehat pengasuh karena saya tidak menyukainya Ketika ada perseteruan, saya akan melihat dari dua sisi, yang berbuat salah dan tidak berbuat salah Saya tidak segera beranjak ketika pengasuh memanggil saya untuk ke dapur meskipun itu penting Saya merasa memiliki kewajiban untuk mendamaikan pertengkaran di dalam kelas Saya selalu mengingat nasehat yang disampaikan pengasuh di panti
123
B. Skala /Angket 2 No.
Pernyataan SS
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17.
Pengasuh akan meminta maaf kepada saya apabila melakukan kesalahan Pengasuh mengajarkan kepada saya agar bersikap sopan santun kepada orang lebih tua Saya merasa kurang mendapat perhatian dari pengasuh Saya menyadari bahwa sanksi yang diberikan ketika tidak melaksanakan jadwal piket kebersihan adalah untuk mendisiplinkan saya Pengasuh mengajarkan agar saya tidak menghardik pengemis dan anak yatim Pengasuh mengajarkan kepada saya agar berbakti kepada orang tua Pengasuh memperbolehkan saya menundanunda waktu untuk mencuci baju di panti Saya akan bertukar pikiran dengan pengasuh ketika saya mengalami kesulitan dalam belajar Saya sering dibanding-bandingkan dengan teman-teman yang pandai di panti Pengasuh selalu antusias ketika saya mampu mengembangkan bakat yang saya miliki Pengasuh tidak memberikan kebebasan untuk mengatur jadwal kegiatan saya sehari-hari Pengasuh akan mengingatkan dengan kelembutan jika saya menjahili teman-teman Pengasuh melarang saya untuk mengotori lingkungan panti asuhan Pengasuh mengajarkan agar saya mengamalkan ilmu yang saya dapatkan kepada orang lain Pengasuh tidak memberikan ruang berdialog ketika saya merasa sedih karena ejekan dari teman di panti Pengasuh akan mengajak berdiskusi terlebih dahulu ketika saya mendapatkan prestasi yang buruk di sekolah Apabila saya disakiti oleh teman di panti maka pengasuh akan menyuruh saya membalas dendam perbuatannya
Jawaban S TS
STS
124
18. Pengasuh akan menghargai pendapat yang saya sampaikan 19. Pengasuh mengajarkan agar saya tidak bersedekah kepada pengemis yang masih terlihat sehat 20. Saya diajarkan untuk mencuci piring dan gelas setelah selesai memakainya 21. Saya merasa tidak nyaman ketika curhat kepada pengasuh 22. Pengasuh memperbolehkan saya mengikuti ekstrakurikuler yang saya suka asalkan kegiatan tersebut positif 23. Pengasuh tidak pernah memberikan saya arahan agar berhati-hati dalam bergaul dengan temanteman 24. Pengasuh akan mengingatkan apabila saya tidak melaksanakan piket 25. Pengasuh tidak memfasilitasi minat dan bakat saya 26. Pengasuh selalu mendorong saya untuk berprestasi di sekolah 27. Pengasuh seringkali memotong pembicaran apabila saya sedang menyampaikan keluhan 28. Pengasuh memberikan nasihat kepada saya agar selalu waspada pada teman-teman yang suka tawuran 29. Pengasuh mengajarkan saya agar bersikap cuek ketika ada tamu yang datang 30. Pengasuh selalu berkata-kata baik ketika berbicara dengan saya 31. Pengasuh tidak membimbing saya agar bersemangat dalam menuntut ilmu 32. Pengasuh memberikan teladan kepada saya agar mudah memaafkan kesalahan teman-teman 33. Pengasuh memaksa saya agar mengikuti kegiatan yang tidak saya sukai 34. Pengasuh akan memberi nasihat apabila saya sering bolos pada pelajaran tambahan di panti 35. Pengasuh tidak mengajarkan saya untuk berusaha menghasilkan uang sendiri 36. Saya merasa panti asuhan ini layak untuk menjadi tempat tinggal
125
37. Pengasuh akan menyalahkan apabila prestasi belajar saya menurun atau tidak sesuai dengan harapan 38. Saya tidak akan marah apabila pengasuh melakukan skorsing selama 2 minggu atas kesalahan yang saya lakukan 39. Pengasuh merasa tidak perlu mengetahui dengan siapa saya bergaul 40. Pengasuh selalu membimbing saya untuk bersikap baik ketika bergaul dengan temanteman 41. Meskipun pengasuh berbuat salah kepada saya akan tetapi pengasuh tidak mau bersikap jujur 42. Pengasuh selalu menyimak dengan baik ketika saya sedang curhat 43. Saya sering diremehkan ketika tidak mampu menunjukkan melaksanakn tugas yang diberikan oleh pengasuh 44. Saya merasa pengasuh memberi dukungan pada hobi saya dengan syarat kegiatan tersebut positif 45. Setiap hari pengasuh memberikan kebebasan untuk bermain sesuka hati saya 46. Pengasuh akan membiarkan jika saya meninggalkan sholat wajib 47. Pengasuh terkadang menggebrak meja jika saya mengobrol ketika pelajaran tambahan di panti 48. Pengasuh selalu memberikan semangat agar saya rajin belajar 49. Pengasuh tidak memberikan makanan dan minuman yang layak di panti asuhan 50. Saya selalu diajarkan agar tidak membicarakan keburukan teman-teman 51. Pengasuh akan membiarkan apabila saya tidak melaksanakan jadwal piket 52. Pengasuh mengajarkan kepada saya agar memperhatikan guru yang sedang menyampaikan materi pelajaran 53. Saya selalu mendapatkan kebutuhan makan dan minum di panti asuhan 54. Saya mendapatkan kebutuhan pakaian yang layak dari panti asuhan
Skor Skala Kecerdasan Sosial Anak NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
AITEM PERNYATAAN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 4 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 2 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 4 3 3 3 3 2 2 2 3 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 4 3 3 4 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 2 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 2 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 2 2 3 4 4 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 2 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 1 4 4 3 3 4 1 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3 3 4 4 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 2 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 2 2 3 4 4 4 4 3 4 4 3 2 3 3 3 4 4 3 4 4 3 4 3 3 2 4 3 3 3 3 3 2 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 3 3 4 3 4 2 2 4 2 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 2 2 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 3 4 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 2 3 2 3 3 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 2 3 3 4 2 2 3 4 3 4 4 3 3 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 4 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 2 4 4 2 3 1 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 3 4 3 4 2 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 2 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 2 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 3 4 3 4 3 4 2 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 1 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3 2 3 2 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 3 1 3 3 3 3 2 4 3 3 4 3 3 2 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
126
Jumlah 97 87 94 88 113 97 105 98 103 104 105 97 97 98 104 111 92 95 111 110 116 115 111 96 98 93
127 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42
3 3 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 1 4 4 3
3 4 4 1 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3
3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3
4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 2 4 3
4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3 4 4 4 4 3
3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3
3 2 3 4 3 3 4 3 4 4 3 3 4 4 3 3
3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 2 3 3
3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3
3 3 4 3 4 3 3 4 3 4 3 3 4 3 4 3
3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3
3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3
3 3 3 4 3 3 3 4 4 1 3 3 1 4 4 3
3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3
3 3 3 3 3 4 2 3 2 3 4 3 3 4 3 2 3 4 3 3 4 4 3 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 2 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 JUMLAH TOTAL
3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 3 4 1 3 4 4
3 4 3 3 4 2 2 3 3 4 3 3 1 2 3 4
3 2 4 3 3 2 2 4 4 3 3 3 4 4 2 3
3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 2 3 3
3 2 4 3 3 3 3 4 4 3 2 3 4 3 3 3
3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4
3 2 2 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 2 3 3
3 3 3 3 4 2 2 3 3 4 3 3 1 3 3 4
3 4 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 1 3 3 3
2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 4 1 3 3
3 3 4 3 3 2 2 3 3 4 3 4 4 3 3 3
3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 2 4 4
4 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4
95 94 109 99 107 93 98 105 106 111 92 103 99 98 103 99 4246
Skor Skala Pola Asuh Pengasuh BUTIR PERNYATAAN NO
Jumlah 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54
1 2 4 3 4 4 4 4 3 3 3
3
3
3
3
3
3
3
4
4
4
3
3
4
3
3
4
3
4
4
3
4
4
3
4
4
3
3
3
3
4
3
4
3
4
3
4
3
4
3
4
3
4
4
3
185
2 2 3 3 3 3 4 3 2 3 2
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
2
2
3
2
3
2
3
2
3
3
2
4
2
3
3
3
2
3
1
3
4
3
3
3
3
3
3
4
2
2
149
3 3 4 3 4 4 4 4 3 3 4
3
3
4
4
1
4
4
4
4
4
2
4
4
4
3
4
3
4
4
3
3
4
3
4
4
3
3
2
3
4
3
3
2
4
3
3
3
3
4
4
4
4
3
3
185
4 3 3 4 1 2 4 3 2 4 3
3
2
3
4
3
1
3
4
1
3
4
3
3
4
3
4
3
4
3
3
3
3
3
4
3
4
3
4
3
4
4
3
3
3
2
3
3
4
3
3
3
3
4
3
168
5 2 3 3 4 4 4 4 4 3 4
3
2
4
4
3
3
3
2
1
4
1
4
3
2
4
4
3
2
4
3
4
3
4
1
3
4
2
4
3
4
2
3
3
4
3
1
3
4
3
4
4
4
4
4
172
6 3 4 3 4 1 4 1 3 3 3
3
3
4
4
4
3
4
4
3
4
3
4
2
4
3
4
3
3
4
3
4
3
4
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
4
3
4
3
4
3
177
7 4 4 1 4 4 4 3 3 4 4
2
4
1
4
3
4
4
4
4
4
3
4
4
4
3
4
3
4
4
3
4
4
4
4
4
4
3
1
3
4
3
3
2
4
4
4
3
4
4
4
3
4
4
4
190
8 3 3 1 3 3 4 4 3 3 3
2
3
3
3
2
3
4
3
4
3
2
4
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
2
3
3
3
4
3
3
161
9 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3
4
3
4
3
2
1
2
2
4
1
3
4
4
3
3
4
4
3
4
3
4
3
4
3
3
3
3
3
2
3
4
3
4
3
3
4
3
3
4
3
4
4
4
4
178
10 1 4 3 4 4 4 4 3 4 4
4
3
4
4
4
3
4
3
4
4
3
3
2
3
3
3
4
4
4
3
4
3
4
4
3
4
3
3
4
4
4
3
4
4
4
4
2
4
4
1
4
4
4
3
189
11 3 4 3 4 4 4 3 3 4 3
4
3
4
4
3
3
4
3
3
4
3
4
4
4
4
2
4
3
4
4
4
3
4
3
3
3
3
3
2
3
4
3
4
3
3
4
3
3
4
3
4
4
4
4
187
12 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3
2
3
4
4
3
3
4
3
3
4
2
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
4
2
3
4
2
3
3
3
3
3
4
3
4
4
3
3
3
3
3
3
4
3
170
13 2 4 4 4 3 4 4 4 4 2
4
3
3
3
4
3
4
3
4
3
2
3
4
3
4
3
3
3
4
3
4
3
3
3
4
4
2
4
4
4
4
3
4
3
3
3
2
3
4
4
4
4
4
4
185
14 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3
3
3
2
4
3
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
4
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
4
3
169
15 2 4 3 4 3 4 3 3 3 3
3
3
4
4
3
3
4
3
3
3
3
4
3
3
3
4
3
3
4
3
3
1
2
4
2
1
3
3
3
3
3
3
3
3
2
4
2
4
4
3
2
3
3
3
165
16 2 4 3 4 4 4 3 4 2 3
3
3
4
4
3
3
3
3
4
4
4
4
3
3
3
4
4
3
4
3
3
3
4
3
3
4
4
4
4
4
3
4
3
4
3
3
4
3
4
3
3
3
4
4
186
17 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
158
18 2 4 3 4 4 4 4 3 3 3
2
3
3
3
3
3
4
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
4
3
167
19 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3
3
3
3
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
3
4
3
3
4
3
4
4
3
4
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
3
4
3
4
4
201
20 1 4 3 4 4 4 4 3 3 3
3
4
4
4
4
2
4
4
3
4
3
4
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
3
3
3
3
4
4
4
4
4
4
3
4
3
4
4
4
4
4
4
3
196
21 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
2
4
4
4
4
4
4
4
2
4
4
4
4
1
4
4
4
4
205
22 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3
3
3
3
4
4
3
4
3
4
4
2
3
3
4
3
4
3
3
4
3
4
4
4
3
4
3
3
3
4
4
4
3
4
4
3
4
3
3
4
4
4
4
4
4
188
23 3 4 3 4 4 4 4 4 3 3
3
4
4
4
3
4
4
3
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
4
3
2
4
4
3
3
4
3
3
1
3
4
4
4
4
4
4
4
196
24 3 3 2 4 4 4 3 3 2 3
3
3
3
3
2
4
4
3
2
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
2
3
3
3
3
3
3
2
4
4
3
3
3
2
4
3
4
4
165
128
129 25 2 4 3 4 2 4 4 3 2 3
3
3
4
4
4
3
4
4
4
4
3
4
4
4
4
3
3
3
4
4
4
4
4
3
2
4
3
3
4
3
3
3
3
4
4
4
3
4
4
3
3
4
3
3
186
26 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
4
2
3
3
3
3
3
4
3
160
27 3 3 1 3 3 3 3 3 2 3
2
3
3
4
2
3
4
3
4
3
2
4
2
3
3
3
2
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
2
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
3
158
28 3 4 2 3 1 4 3 3 3 3
3
3
4
4
2
3
3
3
2
4
2
3
3
3
3
4
3
3
4
3
4
3
3
3
3
3
2
3
3
3
2
3
3
4
3
4
3
3
3
3
3
4
4
3
166
29 3 4 2 4 3 4 4 3 2 3
2
2
3
3
2
3
3
3
2
4
1
4
3
4
1
4
3
3
4
3
4
1
3
3
3
3
2
4
3
4
2
2
2
3
2
4
3
3
4
4
4
4
4
4
164
30 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
4
3
3
3
2
3
3
3
3
164
31 2 3 2 4 4 4 3 3 2 3
3
3
4
4
3
3
4
3
2
4
4
3
4
3
4
3
4
3
4
3
4
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
4
3
4
3
3
4
4
4
4
4
3
179
32 2 3 1 3 3 4 3 2 1 2
3
3
3
3
3
3
4
2
4
4
1
3
4
3
4
3
2
3
3
2
2
3
3
3
3
4
2
3
3
3
1
2
1
2
3
1
3
4
4
2
3
3
4
4
150
33 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3
2
3
3
4
2
3
4
2
4
3
2
4
2
3
3
3
2
3
4
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
162
34 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3
3
3
4
4
3
3
3
3
3
4
4
4
3
4
3
4
3
3
4
3
4
4
3
3
4
3
2
3
3
3
3
3
4
3
4
3
4
3
4
3
3
3
3
3
180
35 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3
3
3
4
4
3
3
3
3
3
4
4
4
3
3
3
4
3
3
4
3
4
4
3
4
4
3
2
3
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
178
36 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3
3
3
2
4
3
4
4
3
3
3
3
3
2
2
2
3
4
4
4
4
4
4
2
3
4
4
4
3
1
2
2
3
3
2
2
2
1
3
3
1
4
4
4
4
165
37 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3
3
2
3
3
3
2
3
2
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
154
38 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3
2
3
4
4
3
3
4
3
3
4
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
4
169
39 1 4 4 4 1 4 4 2 4 4
3
1
1
4
4
3
4
1
1
4
3
4
3
4
3
4
3
2
4
4
4
4
3
4
3
3
1
4
4
4
1
1
3
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
174
40 3 4 3 3 4 4 4 1 4 4
3
2
3
1
1
2
1
3
3
4
4
3
4
3
1
2
1
3
3
4
3
4
3
4
4
3
3
4
3
4
3
4
3
4
3
2
3
4
3
4
2
2
3
1
161
41 3 3 3 4 3 3 3 3 2 2
3
3
3
3
3
3
4
3
4
4
2
4
3
3
3
3
2
3
4
3
4
3
2
3
3
4
3
2
2
3
2
3
2
3
3
4
4
3
4
3
4
3
4
3
166
42 2 3 2 4 4 4 3 3 2 3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
4
4
4
3
1
2
2
3
3
2
2
2
1
3
3
1
4
4
4
4
156
JUMLAH TOTAL
7284
1. Output Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N
42
Normal Parametersa
Mean
.0000000
Std. Deviation Most Extreme Differences
5.59609590
Absolute
.080
Positive
.080
Negative
-.052
Kolmogorov-Smirnov Z
.518
Asymp. Sig. (2-tailed)
.951
a. Test distribution is Normal.
2. Output Uji Linearitas ANOVA Table Sum of Squares KECERDASAN SOSIAL Between Groups * POLA ASUH
(Combined) Linearity
PENGASUH
df
Mean Square
F
Sig.
1903.952
29
65.654
2.496
.048
935.651
1
935.651
35.569
.000
968.301
28
34.582
1.315
.317
315.667
12
26.306
2219.619
41
Deviation from Linearity Within Groups Total
130
131
3. Output Analisis Korelasi Pearson Product Moment Correlation Descriptive Statistics Mean
Std. Deviation
N
KECERDASAN SOSIAL
101.10
7.358
42
POLA ASUH PENGASUH
173.43
14.042
42
Correlations Pola Asuh Pengasuh Pola Asuh Pengasuh
Pearson Correlation
Kecerdasan Sosial 1
Sig. (2-tailed)
.000
N
Kecerdasan Sosial
Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
42
42
.649**
1
.000
N
42
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
4. Output Analisis Regresi Model Summary
Model 1
R .649a
R Square
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
.422
a. Predictors: (Constant), Pola Asuh Pengasuh
.649**
.407
5.666
42
132
Hasil Profesional Judgement Berdasarkan permohonan saudari Lily Retno Anggraini berkaitan dengan penilaian skala pola asuh dan kecerdasan sosial. Setelah dilakukan pengkajian secara teliti, maka hasilnya seperti yang diberikan kepada pemohon.
Yogyakarta, 12 April 2015 Tertanda,
Slamet, S.Ag., M.Si
133
Laporan Verbatim Wawancara Mba Nina (bukan nama sebenarnya) merupakan salah satu pengasuh asrama putri atau asisten di Wahyun Asror (WA) Panti Asuhan Nurul Haq. Mba Nina sudah berada di PA Nurul Haq sejak tahun 2008 sebagai anak asuh kemudian beliau sekarang telah menjadi pengurus. Berikut wawancara dengan Mba Nina. No 1
Wawancara Pengurus P: Mba Nina sudah berapa lama tinggal di sini? R: Dari tahun 2008, sudah tujuh tahun. Masuk ke sini sebagai anak asuh.
2
P: Mba Nina kan sudah tujuh tahun disini, apakah ada perubahan khususnya dalam kepengasuhan ketika mba Nina dulu di sini hingga hari ini? R: Ya, pastinya ada perubahan mba antara yang dulu dan sekarang. mungkin hal ini berkaitan juga dengan latar belakang anak-anak misalnya yang datang ke panti karena keterpaksaan karena keluarganya yang menginginkan. kalau dulu angkatan saya itu rasa kekeluargaannya itu bener-bener kompak banget loh mba. kalau sekarang ini agak berkurang, ya cuma mungkin karena latar belakang itu dan mereka cenderung lebih tertutup. P: Kalau menurut mba Nina, penurunan itu disebabkan karena apa mba? R: Mungkin dari sekolahnya itu juga mba, kalo sekarang itu anak-anaknya cenderung lebih akrab dengan teman-teman yang satu sekolah aja. P: Di asrama putri ada berapa asisten mba? R : Ada 11 orang. 9 putri dan 2 putra. P: Kalau pendekatan asisten/pegasuh di sini itu gimana mba? R: Ya Misalnya di dekati satu persatu, terkadang memang ada anak-anak yang pendiam atau ada yang memang anaknya ceria tapi tiba-tiba jadi pendiam trus nanti kita dekati, kita tanyain ada apa. Sebagian mereka akan ada yang langsung cerita tapi ga semuanya P: Kalau menurut mba Nina, respon anak-anak
3
4 5
6
Koding
Pendekatan pengasuh ke anakanak
Respon
anak
134
7
8
9
10
11
terhadap pendekatan yang diterapkan pengasuh itu gimana? R: Tergantung anaknya juga sih mba, ada yang memang anaknya welcome tapi juga ada yang tertutup. Tapi di sini banyak yang welcome, terkadang ada juga anak-anak yang punya insiatif untuk cerita P: Trus, gimana menangani anak-anak yang pendiam? R: Pertama dari pengasuh yang terdekat itu yang akan mendekati kemudian barulah anak di dorong untuk cerita. P: Berkaitan dengan pengambilan keputusan nih mba, misalnya pemilihan sekolah atau kegiatankegiatan itu anak-anak dilibatkan ga mba? R: Untuk masalah seperti itu, kami sebagai pengasuh hanya memberikan bimbingan. Keputusan diserahkan kepada pihak anak. Misalnya jika anak sudah lulus itu apakah mau di sini atau keluar ya kita serahkan kepada anak. Kalau di Panti Asuhan kita menjelaskan konsekuensinya di luar juga sama mba. Kalau ada anak yang ingin tetap di sini dan ingin melanjutkan kuliah biasanya Abi akan mencarikan donatur jika anak yang bersangkutan tidak mendapatkan beasiswa dari kampusnya. P: Kalau ada yang ga sesuai dari anak-anak kepada pengasuh itu bentuk saran atau kritiknya gimana? R: Nah, kita ada forum evaluasi. Dari pengasuh ke anak-anak dan anak-anak ke pengasuh. Awalnya nanti kita panggil dahulu anak-anak yang melakukan pelanggaran kemudian ada yang ga terima atau mereka juga protes dengan pengasuh. P: Biasanya mereka protes berkaitan dengan apa? R:Sholat berjama'ah, cara berpakaian, kalo pengasuhnya pulang malem. P: Beberapa tahun di sini pastinya mba Nina belajar bagaimana mengasuh anak-anak di sini. Untuk pelatihannya itu mba Nina dapatkan dari mana? R: Pertama itu dari pengalaman dan dari Abi juga yang memberikan pengarahan. Kedua dari Lembaga
terhadap pengasuhan
Strategi pengasuhan
Keterlibatan anak asuh terhadap pengambilan keputusan
Evaluasi anak-anak kepada pengasuh atau pengurus
Belajar tentang kepengasuhan
135
12
13
14
15
16
Sosial seperti Dinas Sosial itu juga memberikan pelatihan tentang pola kepengasuhan yang biasanya diadakan berapa bulan sekali. Ketiga itu sharing dengan teman-teman, guru dan dosen yang bisa diterapkan ke anak-anak. Jadi apa yang kita dapatkan di kampus kita terapkan di sini. P: Kalau menurut Mba Nina apakah ada keterkaitan antara pola asuh dengan kemampuan sosial anak di sini? R: Ya ada mba, misalnya ketika ada pengasuh yang menasihati dengan nada yang tinggi maka si anak akan mengatakan bahwa kok "mbanya" galak sih. Nah nantinya anak-anak juga akan meniru perilaku yang sama, ketika berbicara dengan temannya, dia akan menggunakan nada yang tinggi. P: Apa yang dilakukan pengasuh untuk mengembangkan kemampuan sosial anak? R: Ada kegiatan baksos mba, jadi yang mengurus semuanya itu anak-anak mba, kita hanya sebagai pendamping. P : di sini ada semacam genk ga sih mba? R : Kalau genk sih gda mba tapi ada dua anak yang sukanya kemana-mana itu bareng, pengasuh sudah mencoba menasihati tapi mereka masih tidak berubah. Anak-anak yang lain ya berkomentar "kok mereka sering berdua ada mba, kurang membaur sama yang lain"? P : Kalau Mba Nina sendiri bagaimana caranya untuk mengajarkan anak untuk peka terhadap lingkungan atau memiliki empati terhadap teman-teman yang lain? R : Saya biasanya memberikan contoh langsung mba ketika ada pekerjaan harapannya agar anak dapat meniru apa yang saya lakukan. P : Menurut mba Nina, pola asuh yang diterapkan di sini itu yang seperti apa? Ada 4 pola asuh nih mba, Otoriter itu cenderung anak tidak dilibatkan dalam hal apapun, semua dari orang tua, permisif itu orang tua cenderung cuek, demokratis lebih memperhatikan keinginan anak dan mengarahkan jika anak keliru
Imitasi perilaku dari pengasuh kepada anak (meniru)
Kegiatan mendukung kecerdasan anak
yang sosial
Pengasuh memberikan contoh kepada anak
Pengasuhan yang diterpkan di panti
136
17
dan pola asuh islami itu hampir sama dengan demokratis tapi lebih ditenkankan ke unsur-unsur keislamannya. Gimana mba? R : Kalau menurut saya itu pola asuh demokratis dan pola asuh islami. Saya kasih contoh itu misalnya mengajak anak untuk sholat berjama'ah itu bukan sekedar secara lisan tapi dengan tindakan dan juga memberikan nasihat jika anak-anak berbuat salah. P : Kegiatan anak-anak disini apa aja mba yang Kegiatan berkaitan dengan keilmuan? di panti R : Ya tiap malam setelah isya biasanya mereka belajar. Hari-hari tertentu sudah ada jadwalnya ada tambahan bahasa arab dan pelajaran-pelajaran keislaman.
keilmuan
Mas Naufal (bukan nama sebenarnya) merupakan salah seorang pengasuh atau asisten yang bertanggung jawab di asrama putra. Awalnya Mas Naufal tinggal di panti sebagai anak asuh kemudian melanjutkan sekolah di tinggat menengah atas (SMA) dan saat ini berperan juga sebagai pengurus. Berikut wawancara dengan Mas Naufal. No 1
2
3 4
Wawancara pengurus 2 Koding P: Mas Naufal, sudah berapa lama Mas Naufal tinggal di sini? R: Saya di sini sudah 10 tahun. Bulan juli besok genap 10 tahun. P: Aslinya Mas Naufal dari mana? R: Dari Gunung Kidul, saya kakak kandungnya mba Nina. P: Oh, kakak kandungnya mba Nina toh? R: iya mba,tapi duluan saya di sininya. P: Kalau menurut mas Naufal, kepengasuhan yang Perbedaan diterapkan dulu hingga saat ini ada perbedaan ga? pengasuhan dahulu Dan seperti apa? dan sekarang R: Banyak sekali perubahan, namun tidak terlalu frontal. Kalau dulu semua anak berstatus sebagai anak asuh. Orang-orang yang saat ini menjadi pengurus seperti mas alif, dll itu dianggap sebagai senior saya. Kepengurusan waktu itu mamang masih di pihak yayasan nurul haq itupun juga yayasannya ga aktif.
137
5
6
7
Jadi ya seakan-akan yang ngurus panti ya pak yanto sama bu yanto (abi dan ummi). Sama yang seniorsenior itu sifatnya hanya membantu belum menjadi pengurus. Jadi waktu saya menjadi anak asuh, peranan dari yang senior itu sangat ada sekali untuk bagaimana mengarahkan dan mengajak piket. Kalau yang sekarang ya menurut saya itu kemunduran, sekarang ini anak-anaknya kurang dilibatkan misalnya dalam hal mengasuh adik-adik yang lebih yunior. Contoh yang lain misalnya ketika yang sudah lulus kelas tiga SMA/MA/SMK ketika ada kegiatan pengabdian, mereka bingung mau membuat apa. Mungkin ini dampak dari kita hanya memposisikan mereka sebagai obyek saja. P: Ada upaya ga untuk merubah kondisi semacam itu? R: Ya sebenarnya sudah ada, ada organisasi di mereka yang arahnya itu untuk membuat mereka mandiri namun memang belum berjalan secara baik. P: Yang aktif di organisasi? R: Pada prinsipnya semua anak menjadi anggota namun yang aktif itu sekitar 20 anak. Upaya yang kedua itu sekarang anak tidak hanya mendapatkan jadwal piket seperti menyikat kamar mandi, mengepel, menyapu, dan sebagainya tapi ada beberapa anak itu kita gilir setiap beberapa bulan untuk terlibat di madania bakeri, kemudian kerumahtanggaan, harapannya itu bukan hanya terlibat di madania bakery atau kerumahtanggan tapi bisa juga di urusan administrasi dan ini kita rolling tiap bulannya sehingga meraka tau. Di samping itu, dari segi kepengasuhan dari para pengasuh ataupun pengurus belum mampu menyamakan persepsi mengenai konsep pengasuhan yang diterapkan di Nurul Haq. P: Misalnya gimana mas? R: Terkadang kita ada program yang kurang koordinasi antara bagian kepesantrenan, mungkin di bagian madania bakeri ataupun di pengasuhan. Mskipun kita satu atap tapi seakan-akan kita berjalan sendiri-sendiri. Seakan akan ada sekatnya padahal
Upaya merubah
untuk
Pemberdayaan anak-anak asuh dan pengasuh belum mampu menyamakan persepsi kepengasuhan
Kurang koordinasi terkait dengan program-program di panti
138
8
9
10
anak-anaknya ya sama. Ya itu kadang dan butuh proses untuk perbaikan dan akan terus kita koordinasikan. Terakhir, dan ini belum terlaksana, jadi di bagian MAM, kepesantrenan, kepengasuhan ada kordinasi lebih lanjut. Jadi misalnya yang anak MAM yang ada acara tapi ternyata tercatat juga dalam kegiatan panti. Artinya kan masih oraganisasi belum berjalan dengan baik, meskipun terlihat dari luar bagus tapi di dalamnya masih terlihat sangat kurang sekali. P: Terkait dengan pengambilan keputusan ketika anak-anak di sini sudah lulus itu gimana mas? R: Ya kita serahkan kepada anak, paling kita ya kasih masukan, pengarahan, gambaran ke depan seperti apa. Ya kita kan hanya sampai SMA, tapi kita juga tidak melepas begitu saja. Kalau ada yang mau kuliah ya kita tamping di sini. Banyak pengasuh yang awalnya menjadi anak asuh di sini. P: Mas, disini kan anak-anaknya berasal dari latar belakang yang berbeda-beda. Bagaimana ketika ada permasalahan terjadi? R: Contohnya apa mba? P: Misalnya anaknya tidak mau di atur R: Yang jelas kalau menghadapi masalah yang seperti itu prosesnya bertahap. Pertama, dengan diingatkan langsung atau ditegur langsung mungkin siapa pengurus yang melihat adanya tindakan seperti itu, kalau masih dilakukan nanti kita koordinasikan dengan wali (pengasuh yang bertanggung jawab). Kalau dari wali sudah diingatkan berkali kali tidak ada perubahan maka dengan membuat surat pernyataan agar tidak mengulang perbuatan yang sama. Apabila dengan surat pernyataan masih sama maka kita akan panggil orang tuanya dan membuat surat pernyataan diketahui orang tua. Dan jika masih seperti itu nanti kita panggil kemudian kita tanyakan keinginannnya masih mau di sini atau tidak. Kalau memang sudah tidak berniat di sini kita kan ga maksa. Kita kan di sini Cuma membantu, tergantung mereka mau d bantu apa ga? Kalau merekanya ga mau masa
Keterlibatan terhadap pengambilan keputusan
anak
Pendekatanan terhadap anak yang bermasalah
139
11
12
13
kita memaksa? P: Mas Naufal belajar kepengasuhan dari mana? R: Saya lebih banyak belajar secara nonformal. Selama ini kita belajar dari abi, ibu, yang seniorsenior dan belajar dari pengalaman sering mengadap berbagai jeis karakter anak. Ya pusatnya di abi, satu sisi ada keuntungannya satu sisi juga ada negatifnya juga dimana sebuah organisasi masih terpusat pada satu orang. Kalau sewaktu-waktu abi ga ada kita kan nanti juga bingung. Tapi selama ini kita selalu berupaya bagaimana masalah itu tidak sampai ke abi artinya ya tujuan di bentuk kepengasuhan itu ya agar ada proses pembelajaran tidak hanya tergantung ke abi saja. P: Di sini kan berlaku sanksi dan konsekuensi ketika melanggarnya, apakah pembuatannya itu melibatkan anak-anak? R: Kalau dulu di awal-awal angkatan saya justru yang membuat itu dari anak-anak Karena belum ada pengurus setelah berjalan kesini memang anak-anak tidak terlalu banyak kita libatkan dalam pembuatan aturan namun kita tetap mengajak mereka untuk sharing terkait bagaimana baiknya. P: Menurut pandangan Mas Naufal, pengasuhan yang tepat untuk diterapkan di sini itu yang yang seperti apa? R: Yang sekarang sedang dibangun abi itu berkaitan dengan kepengasuhan adalah pendidikan karakter, yaitu kefiguran, harus ada contoh, ada pembiasaan, jadi bukan hanya menyuruh anak-anak dan kita yang menjadi pengasuhpun harus melakukan hal tersebut. Apa yang kita suruhkan ke anak-anak juga kita lakukan. Terkait dengan kepengasuhan juga, temanteman yang menjadi pengasuh di sini sebagian besar masih menjadi mahasiswa sehinga dari segi usia juga agak labil ketika mengasuh anak-anak di sini. Terkadang masih belum bisa fair ketika pengambilan keputusan. Di tambah lagi banyaknya tugas dan kegiatan yang ada di kampus sehingga berpengaruh terhadap perhatian yang mereka berikan kepada anak-
Pembelajaran terhadap ilmu kepengasuhan
Keterlibatan anak dalam membuat peraturan
Pendidikan karakter dengan kefiguran, harus ada contoh, ada pembiasaan
140
14
15
anak panti. Waktu mereka yang diberikan kepada anak-anak hanya sebagian saja. P: Berarti bukan menjadi prioritas gitu ya mas? R: Ya itu mba, masih belum ada kejelasan, tementeman yang selama ini masuk kan juga atas dasar kesukarelaan. Mereka datang sendiri. Dan selain itu kita juga tidak ada kontrak yang jelas paling tidak ada waktu yang khusus untuk melakukan pengasuhan. Seakan akan ya pengasuh yang ada di sini itu hanya ikut tinggal, ikut tidur sementara untuk tanggung jawab ke anak-anak masih kurang dan belum dijalankan secara maksimal. Menurut saya ya harus ada kejelasan. Selama ini ya kita yang membuat program kita juga yang menjalankan, akhirnya kita berpikir teman-teman mahasiswa cenderung mencari enaknya, ketika membuat program ya tidak mau yang sulit-sulit. Ya bisa jadi karena pikirannya sudah banyak tercurahkan ke kampus. Ketika di panti tinggal sisa-sisa tenaga. Mungkin memang di bagian kepengasuhan tidak perlu terlalu banyak namun orang –orang yang ada di dalamnya sudah tidak memiliki tugas sebagai mahasiswa/i sehingga bisa ngurus pengasuhan dengan maksimal. Adapun mahasiswa itu nanti dilibatkan saja sebagai pelaksana program. Memang perlu adanya pembagian yang jelas sehingga pelaksanaanya juga dapat dimaksimalkan sesuai dengan SDM yang ada. Misalanya nih mba, ada temen-temen yang sangat aktif itu mereka bisa terlibat di kepengasuhan ya terlibat juga di kerumahtanngan. Jobdesknya banyak, namun sementara itu ada yag bener-bener santai, tidak merata pembagian jobdesknya. Ini juga menjadi evaluasi bagi kita. P: Kalau di sini itu gimana ya mas mengajarkan anakanak agar peduli dengan sesama? R: Ya dengan berbagai kegiatan, melalui kegiatankegiatan di panti, kegiatan organisasi di panti. Dan aktifitas keseharian itu misalnya ketika makan ngambil lauknya itu satu-satu dengan harapan dapat berbagi dengan yang lain, misalnya juga ketika ada jemuran temannya jatuh itu mau mengambilkan atau
Kejelasan jobdesk pengasuh yang mahasiswa
Mengajarkan anak untuk memiliki kepedualian individu dan kelompok
141
16
17
18
tidak, itu untuk yang di dalam. Kita juga di sini membuat sebuah kelompok kecil di sini jadi misalnya yang satu salah yang lain juga mendapatkan sanksi juga. P: Memangnya anak-anak itu ga protes Mas? R: Ya kita buat kesepakatan semacam itu dengan anak-anak. Kita mengadopsi itu dari pendidikan di militer. Kita juga berencana untuk membuat potongan rambut yang sama. Dan ini juga berpengaruh kepada anak-anak yang tidak taat aturan cenderung akan membuat gaya rambut sendiri atau nyleneh. Misalanya hal ini dapat kita lihat pada ank-anak punk. Hal ini kita lakukan untuk menumbuhkan kepeduan sesama. Kalau yang di luar, kita juga melibatkan anak-anak untuk aktif pada kegiatan-kegiatan bakti sosial, kemudian melbatkan anak-anak ketika ada kegiatan dari anak-anak yang berasa dari panti lain. Ya dari yang sederhana-sederhana itu mba. P: Apakah ada pengaruh mas, antara pola pengasuhan dengan pembentukan kecerdasan sosial anak di sini? R: Ya tentu mba, di sini itu kan mereka datang dengan watak yang berbeda beda, bahkan sudah ada yang terbentuk sebelum kesini berbeda ketika sejak kecil di sini itu kita dapat mengondisikannya sejak awal. Kalau usia-usia SMA itu agak sulit untuk dirubah. Ya sejauh ini kita tetep berupaya untuk melakukan bimbingan misalnya ketika ada temannya sakit gimana caranya tidak hanya pengash yang memiliki tugas untuk merawatnya tap temantemannya juga terlibat. P: Ya masih mas atas informasinya, saya juga dapat banyak ilmu dari sini. R: Iya mba, kami juga butuh masukannya terkait pandangannya secara teoritis. Lain kali kalau mau Tanya-tanya lagi silakan nanti hubungi saya saja. Kalau bisa jawab lewat sms akan saya balas.
Pengaruh pola asuh terhadap kecerdasan sosial
Closing
142
Nilam (bukan nama sebenarnya) merupakan salah satu anak yang tinggal di Panti Asuhan Nurul Haq. Selama setahun bertempat tinggal disini memiliki banyak kesan tersendiri. Asalnya dari Wonosobo dan disini ia bersama kakak perempuannya. Wawancara kepada Nilam berdasarkan dari perolehan nilai tertinggi untuk santriwati. No 1 2
3
4
5
6
7
8
Wawancara santriwati P: Dek nafi’ah sudah berapa lama tinggal disini? R: Saya sudah disini sekitar 1 tahun mba P: Bagaimana dek kesannya tinggal disini? R: Ya seneng lah mba, nyaman disini, saya juga betah. Kalau di rumah yag di wonosobo itu sepi. P: Bagaimana hubungan dek nafi’ah dengan teman2 dan pengasuh disini? R: Kalau sama teman-teman baik baik aja mba, begitu juga dengan pengasuh yang ada disini. Mereka semuanya asik-asik kok. P: Disini palin deket sama siapa? R: Kalo saya disini deket semua lah mba, akrab sama semuanya. P: Nyaman ga kalau ngobrol sama pengasuh? R: Saya sih nyaman-nyaman aja, kalo ada apa2 saya juga cerita ke pengasuh P: Hal apa ya yang disukai dari pengasuh? R: Disini mba nya ramah-ramah, baik-baik, suka mengingatkan kalo kita ada salah trus kalo misalnya teman-teman yang lain pada pulang, anak-anak yang ga pulang diajak buat jalan-jalan. Ya gitu mba P: Apa saja yang diajarkan pengasuh kepada adikadik disini? R: Ya banyak mba, misalnya pelajaran agama, bagaimana untuk disiplin, memotivasi kita P: Contohnya? R: Sholat berjama’ah, puasa senin-kamis, outbond, setelah pulang sekolah ganti baju dulu baru makan, ngerjain piket, dan lain-lain P: Apakah ada perbedaan setelah tinggal disini dengan ketika di rumah? R: Ya jelas ada mba, disini itu diajarkan untuk
Koding
Kesan panti
tinggal
di
Hubungan dengan teman-teman dan para pengasuh
Merasa nyaman apabila curhat dngan pengasuh Hal-hal yang disukai pengasuh
Pengasuh me memotivasi, mengajarkan disiplin dan pelajaran agama Menanamkan ilmu amalan-amalan dalam islam dan mengajarkan disiplin
143
mandiri, disiplin, belajar juga sama temen2 yg lain. Kalo di rumah itu sepi banget mba, pulang sekolah itu bebas mau ngapain aja. Misalnya kalo d rumah itu ya setelah pulang sekolah langsung makan meskpun masih pake seragam. P: Pernah ga punya masalah dengan pengasuh disini? R: Sejauh ini sih ga ada mba P: Kalo menurut dek Nilam pengasuhan yang diterapkan disini sudah sesuai belum ? R: Ya Sudah Mba, Disini Enak Kok Mba OrangOrangnya. Saya merasa nyaman. P: Kalo di pasti akan ada peraturan dan sanksinya kan ya? Misalnya pemberlakuan hukuman itu tepat ga? R: Ya kalo memang anaknya salah ya bagus banget mba, misalnya ni ada yang pacaran ya nanti langsung di sidang sama abi, ummi dan pengurus yang lainnya. P: Kalo dari segi sosial gimana dek? R: Maksudnya mb? P : Ya pengasuh disini mengajarkan untuk peduli dengan sesama, untuk memilki kepedulian kepada orang lain? R: Ya mba, saya disini juga diajarkan agar menghargai satu sama lain dan saling memahami.
Gambaran pola asuh di panti
Sanksi yang diterapkan di panti
Pengasuh mengajarkan agar menghargai satu sama lain dan saling memahami
Ibu Hasna akrab dipanngil ummi merupakan istri dari Abi Suyanto yang merupakan ketua Panti Asuhan Nurul Haq. Ibu hasna merupakan salah satu pengasuh, pengurus yang memiliki pengaruh di panti asuhan ketika awal mula konsep panti asuhan masih seperti konsep keluarga yakni belum terlembagakan seperti saat ini. Berikut penuturan beliau. No 1
Wawancara pengasuh 3 Koding P: Kalau dilihat dari segi kedekatan antara ummi Kedekatan antara dengan anak-anak itu seperti apa? ummi dan anak-anak R: Kalau saya terus terang ya untuk saat ini ketika saya sudah mulai bekerja kedekatan saya dengan anak-anak itu sangat kurang, berbeda dengan dahulu ketika saya belum bekerja bisa dibilang hubungan
144
2
3
saya dan anak-anak itu sangat dekat sekali. Memang dahulu orientasi kita itu adalah bentuknya keluarga jadi memang yang hubungan anatara saya dan abi itu dekat sekali dengan anak-anak. Sekarang kan sudah berbeda, tidak semua hal dapat kami tangani sendiri karena memang sekarang bentuknya itu lembaga ya. Jadi sistemnya itu dari kami kemudian ada kordinator kemudian ada pengasuh/asisten yang menangani anak-anak dan kami ada evaluasi terkait dengan hal ini. P: Apakah ada perbedaan ketika ditangani ummi secara langsung dengan ditangani asisten? R: Ya tentu berbeda, kalau kita mempunyai konsep seperti ini kan bisa langsung diterapkan ke anak tapi kalau melalui pengasuh itu pasti ada perbedaan. Maksud kita adaah A tapi pengasuh menganggapnya B. Ya ini saya meniatkan jika kemudian hari secara finansial keluarga sudah cukup untuk kuliah dan lain-lain maka insya Allah saya akan kembali dekat dengan anak-anak karena sesungguhnya saya sangat menghayati apa yang saya lakukan kepada anakanak. P: Saya dengar dari Mas Naufal itu abi menerapkan adanya pendidikan karakter, salah satunya dengan pembiasaan, itu gimana ummi? R: Saya itu bagian dari idenya abi, saya kemarin ngobrol dengan abi kalau nilai itu penting namun karakter itu juga perlu ditanamkan kepada anak. Anak harus memiliki karakter yang bagus. Misalnya disiplin, jujur, amanah, dan itu harus diajarkan sedini mungkin. Misalnya di panti yang Maguwo itu kan yang balita dan anak-anak, ada salah satu dari mereka yang pengen pindah di sini dan ketika di antar kesana nangis minta ikut lagi. Kemudian saya bilang kepada abi, kita sebagai orang tua memang harus memberikan pengertian. Kenapa? Karena yang namanya anak itu kalau kita turuti terus itu nanti tidak akan bagus hasilnya. Coba di lingkungan kita saja, misalnya di sini kita turuti terus dan ketika mereka berada di lingkungan luar, siapa yang akan
Ummi sangat menghayati perannya sebagai pengasuh
Menanamkan nilainilai sejak usia dini. Mendidik anak agar memiliki akhlak yang baik. Pendidikan karakter bagi anak
145
4
memenuh keinginan mereka? Memang kita harus membentuknya bi, ya meskipun kita itu terkadang ga tegaan. Nah rasa ga tega itu memang harus di munggah mudunke (di naik turunkan), ditarik ulurditarik ulur. Kita itu mau mereka hanya bahagia sekarang atau nanti? Itu yang saya tekankan ke abi. Ya itu memang harus kita persiapkan dari sekarang. Nah yang anak balita ini kan mereka ga punya orang tua, oleh karena itu ini kesempatan kita untuk mengajarkan mereka untuk mengolah rasa. Ada satu hal kita membolehkan, kadang juga tidak memperbolehkan. Ga boleh kalo itu tidak memberikan manfaat buat dia. Misalnya si anak sudah berjanji kemudian dia mengingkari janjinya dan kita mengiyakan berarti secara tidak langsung kita menyetujui dia untuk melakukan pengingkaran itu. P: Kemudian apa yang diajarkan ummi kepada pegasuh agar mereka memiliki kemampuan untuk mempersiapkan anak-anak di masa depan misalnya ketrampilan, kemandirian, dll? R: Kita menyampaikannya dalam forum rapat mingguan ataupun pada pengajian. Jadi banyak hal dari mulai bangun tidur apa yang kita lakukan, sampai pada piket, SOP nya abi seperti apa. Kalau untuk penanganan itu kita berikan saran-saran ketika mereka sudah benar-benar tidak mendapatkan jalan namun selain itu ya kita serahkan dahulu kepada pengasuh/asisten untuk berkreasi dalam mencari problem solving. Saya juga kemarin sempat bingung karena anak-anak SD sedang libur, saya khawatir mereka nanti main kesana kemari tidak terontrol kemudian saya memberikan masukan kepada abi untuk memesantrenkan mereka ke rumah abi di kulon progo dan melibatkan anak-anak yang lulus kelas 3 SMA/MA/SMK itu membimbing adikadiknya. Saya kemudian membuat time schedule selama 4 hari dari bangun smpai tidur lagi. Setelah selesai mereka cerita bahwa pengalaman seperti itu sangat menyenangkan sekali, mreka merasa dapat
Momentum untuk melakukan transfer keilmuan kepada pengasuh
146
5
mengaktualisasikan diri, selama ini mereka diatur dan sekarang mereka merasakan bagaimana mengatur orang lain. Nanti kami berencana untuk membuat program ini bisa dilaksanakan di tahun depan. Hal-hal yang lain terkait dengan pembentukan karakter juga kita melakukannya melalui outbond atau kegiatan-kegiatan di luar untuk melakukan sinkronisasi antar pengurus. Ya meskipun hasilnya hanya panas di awal saya ga patah ssemangat, namanya juga pebentukan karakter ya memang harus dilaksanakan secara berkelanjutan. Dan orang kan juga ketika sudah memasuki usia remaja ataupun dewasa sudah punya bentukan karakter yang mungkin dipeengaruhi oleh kondisikondisi sebelumnya sehingga ketika kita mau merubah ya butuh waktu. P: Kalau menurut ummi, pengasuhan yang saat ini Uapaya memperbaiki pengasuhan yang ada dilakukan masih perlu untuk diperbaiki atau bagaimana? R: Kalau menurut saya masih perlu untuk diperbaiki, kami memiliki harapan dan SOP itu seperti ini akan tetapi di lapangan masih belum sesuai dengan harapan yang ada. kalau diibaratkan target nilai 100 baru 70 karena yang kita nilai kan kinerja tapi di sini ya
kita
saling
menghargai
karena
mereka
berkeinginan juga untuk belajar. 6
anak P: Untuk peraturan di sini apakah anak juga Melibatkan dalam membuat dilibatkan? aturan dan R: Jadi awalnya kita buat dulu konsepnya kemudian pendekatan jika ada yang kita sampaikan kepada anak-anak apakah ada anak bermasalah masukan atau apa. Kita pernah menerapkan adanya poin ketika melakukan pelanggaran namun kita tidak bisa konsekuen dengan itu akhirnya sekarang
147
memang tidak ada pemberlakuan poin. Sekarang ya kalau memang melanggar maka akan kita nasehati terlebih dahulu kemudian apabila mencuri ya nanti kita akan panggil orang tuanya dan dikeluarkan dari panti. Yang jelas upaya pertama adalah pembinaan. Ada juga mba anak-anak yang melakukan tindakan kriminal yang memang mereka sengaja karena sejak awal tidak mau tinggal di sini, orang tuanyalah yang memaksa mereka untuk tinggal disini padahal anakanak maunya di rumah. Kalau bukan keinginan anak ya susah mba. 7
P: Ummi, yang menginisiasi adanya produksi bakpia Inisiasi membuat itu siapa ya? bakeri R: Saya yang awalnya menginisiasi ini berawal dari
untuk madania
keresahan terhadap anak-anak yang lulusan kejuruan khususnya tata boga itu kok mereka setelah lulus malah tidak ingin mengaplikasikan ilmu yang mereka dapatkan di sekolah padahal biaya di SMK itu ga murah loh mba.
Andra (bukan nama sebenarnya) merupakan salah satu santriwan di Panti Asuhan Nurul Haq yang mengikuti program sekolah inklusi di Madrasah Aliyah Madania (MAM). Wawancara dengan Andra berdasarkan pada nilai tertinggi untuk kategori santriwan. No 1
2
Wawancara santri
Koding
P: Mba mau wawancara sebentar sama andra, gpp Opening kan? R: Iya gpp P: Andra di sini sudah berapa lama?
148
3
R: Mau masuk satu tahun. P: Berarti baru sebentar ya? R: Iya mba
4
P: Kesan selam tinggal di sini gimana? R: Ya senang, disini juga fasilitasnya mendukung
5
P: Selain fasilitas? Misalnya hubungan pertemanan Hubungan di sini bagaimana? pertemanan R: kadang baik kadang buruk. Baiknya itu suka saling tolong menolong kalau buruknya itu kadang saling mengejek satu sama lain P: Mengejek gimana? R: Mengejek kekurangan diri.
6 7 8
9
10 11
12
13
P: Ya trus gimana? R: Ya nanti saling maaf-maafan lagi mba heheh P: Kalau di sini paling deket sama siapa? R: Sama wawan temen satu panti, kalau pengurus itu sama mas adam karena mash sepupu dari NTT. P: Hal yang paling disukai dari pengurus atau pengasuh di sini apa? R: Ya diajarkan berperilaku disiplin, misalnya kan disuruh piket trus dicontohin bagaimana piketnya P: Selain itu apa lagi? R: Ada jam belajar malam P: Kalau menurut Andra gimana orang-orang di sini? R: Menurut saya baik semua P: Apa yang diajarkan pengasuh di sini agar satu sama lain dapat memiliki kepedulian? R: Ya saling membantu P: Kalau menurut andra pendekatan yang dilakukan pengasuh kepada adik-adik di sini sudah tepat belum? R: Kalau menurut saya sih sudah tepat
Kesan selama tinggal di Panti
Jika ada salah minta maaf
Hal-hal yang disukai dari pengurus
Orang-orang di sini baik-baik Cara pengasuh dalam menanamkan kepedulian Pendekatan yang dilakukan pengasuh
149
DAFTAR RIWAYAT HIDUP A. Identitas diri Nama
: Lily Retno Anggraini
Tempat, tgl lahir
: Banjarnegara, 11 Maret 1990
Alamat
: Komplek Kauman RT 02 RW 06 No 46 Kutabanjarnegara, Banjarnegara
Nama Ayah
: Joko Purwanto
Nama Ibu
: Najiyah
B. Riwayat Pendidikan Nama Sekolah/Perguruan Tinggi dan Jurusannya
Tahun
SD/MI Banjarnegara
: SD 05 Krandegan
1996
SMP/MTs
: SMP N 1 Banjarnegara
2002
SMA/SMK/MA
: SMA N 1 Bawang
2005
Perguruan Tinggi : UIN Sunan Kalijaga Jurusan Bimbingan Konseling Islam (BKI)
2010
C. Pengalaman Organisasi Nama Organisasi
Jabatan/Posisi
Masa Keanggotaan
Pengurus Daerah Pelajar Islam Indonesia (PD PII) Kabupaten Banjarnegara
Kabid Kaderisasi
2008-2009
Pengurus Wilayah Pelajar Islam Indonesia (PW PII) Yogyakarta Besar
Bendahara Umum
2010-2012
Pengurus Wilayah Pelajar Islam Indonesia (PW PII) Yogyakarta Besar
Sekretaris Umum
2013-2015
150
Pengurus Wilayah Pelajar Islam Indonesia (PW PII) Yogyakarta Besar
Badan Khusus Korps Mu’adib Pasca Resuffle
2015
Badan Otonom Mahasiswa (BOM) Mitra Ummah
Wakil Bendahara
Sekolah Pasar PUSTEK UGM
Bendahara Umum
2012-2013
Sekolah Pasar PUSTEK UGM
Kordinator Divisi Dana Usaha (Danus)
2013-2015
Sekolah Pasar Rakyat
Koordinator Pasar Grabag, Purworejo
2015-2016
Mubyarto Institute
Adminkeu
2015-2016
Yogyakarta, 11 Januari 2016
Lily Retno Anggraini