Volume 1, Nomor 1, Juli 2016
HUBUNGAN PENAMBAHAN BERAT BADAN IBU SELAMA HAMIL DENGAN KEJADIAN BBLR DI RUMAH SAKIT DR. NOESMIR BATURAJA TAHUN 2014 Wachyu Amelia Dosen STIKES Al-Ma’arif Baturaja Program Studi DIII Kebidanan Email:
[email protected]
ABSTRAK Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan ukuran LILA dan penambahan berat badan ibu selama hamil dengan kejadian BBLR di Rumah Sakit Dr. Noesmir Baturaja Tahun 2014.Menggunakan survey analitik cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu bersalin yang tercatat di rekam medik di Rumah Sakit Dr. Noesmir Baturaja Tahun 2013 yang berjumlah 616 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik random sampling dengan jumlah sampel 255 responden. Instrumen dalam penelitian ini menggunakan check list. Dari 255 responden, Responden yang mengalami kejadian BBLR lebih banyak pada ibu dengan ukuran LILA yang tidak normal selama hamil (62,5%), dan responden yang tidak mengalami kejadian BBLR lebih banyak pada responden yang memiliki ukuran LILA yang normal (85,3%) Dari hasil uji statistik chi- square diperoleh ρ value 0,000. Responden yang mengalami kejadian BBLR lebih banyak pada ibu dengan penambahan berat badan yang tidak normal selama hamil (70,3%), dan responden yang tidak mengalami kejadian BBLR lebih banyak pada responden yang mengalami penambahan berat badan yang normal (58,1%) dari hasil uji statistik chi- square diperoleh ρ value 0,000. Ada hubungan antara ukuran LILA dan penambahan berat badan ibu selama hamil dengan kejadian BBLR. Kata kunci: kejadian BBLR, Ukuran LILA, penambahan berat badan ibu selama hamil.
31
Volume 1, Nomor 1, Juli 2016
2.500 gram pada waktu lahir bayi
PENDAHULUAN
prematur (2).
BBLR adalah bayi dengan berat lahir kurang dari 2500 gram, berat
Masalah yang dihadapi pada
badan lahir merupakan prediktor yang
bayi yang dilahirkan prematur belum
baik untuk pertumbuhan bayi dan
mempunyai
kelangsungan hidupnya. Seorang bayi
seperti bayi matur. Oleh sebab itu ia
yang cukup bulan pada umumnya lahir
mengalami lebih banyak kesulitan
dengan berat badan 2500 gram atau
untuk hidup di luar uterus ibunya.
lebih. BBLR terdiri atas BBLR
Makin pendek masa kehamilannya
kurang bulan dan BBLR cukup
maka
bulan/lebih bulan. BBLR kurang
pertumbuhannya,
bulan/prematur, biasanya mengalami
makin mudahnya terjadi komplikasi
penyulit, dan memerlukan perawatan
seperti: sistem kardiovaskuler, sistem
yang
pernafasan,
memadai,
BBLR
yang
alat
makin
tubuh
kurang
lengkap
sempurna
dengan
sistem
akibat
pencernaan,
cukup/lebih bulan umumnya organ
sistem urogenitas, sistem neurology,
tubuhnya sudah matur sehingga tidak
sistem
terlalu
imunologik dan sistem imaturitas
bermasalah
perawatannya.
BBLR
dalam
pembuluh
darah,
sistem (3)
.
Bila fungsi organ-organ tubuhnya
merupakan yang
baik dan tidak terdapat gangguan
terhadap
seperti pernapasan dan bayi dapat
bayi khususnya pada
menghisap dengan baik maka bayi
masa perinatal, Angka kejadian dan
dapat dibawa pulang dan dirawat
kematian BBLR akibat komplikasi
oleh keluarga. Bayi BBLR yang
seperti asfiksia, infeksi, hipotermia,
dapat dipulangkan dari rumah sakit
salah
satu
mempunyai kematian
faktor
resiko
kontribusi
hiperbilirubinemia masih tinggi
The
(1)
.
jika telah memenuhi kriteria yaitu
World
Health
kesehatan bayi secara keseluruhan
(WHO)
mengganti
dalam kondisi baik dan tidak ada
istilah bayi prematur dengan Berat
apnea atau infeksi, bayi minum
Badan Lahir Rendah (BBLR). Hal ini
dengan
dilakukan karena tidak semua bayi
bertambah (sekurang-kurangnya 15
dengan berat badan kurang dari
g/kg/hari) untuk sekurang-kurangnya
Organization
32
baik,
berat
bayi
selalu
Volume 1, Nomor 1, Juli 2016
tiga hari berturut-turut, ibu mampu
masih
merawat bayi dan dapat datang
Thailand (9,6%) dan Vietnam (5,2%)
secara
(5)
teratur
untuk
melakukan
di
atas
angka
rata-rata
. Proporsi nasional Berat Badan
follow-up (4).
Lahir
Rendah
(BBLR)
sebesar
Menurut Menteri Kesehatan RI
11,5%. Provinsi dengan persentase
penyebab kematian bayi baru lahir di
berat badan lahir rendah tertinggi
Indonesia diantaranya asfiksia 27%,
adalah
berat
Papua Barat (23,8%), NTT (20,3%),
badan
lahir
rendah
29%,
Provinsi
Papua
tetanus neonatorum 10%, masalah
Sumatera
pemberian makanan 10%, gangguan
Kalimantan
hematologik 6%, infeksi 5%, dan
Persentase berat badan lahir rendah
lain-lain 13% (1).
sedikit lebih tinggi di perdesaan
Indikator mempengaruhi
kehamilan terjadinya
yang
(12,2%)
Selatan
(27,0%),
(19,5%),
Barat
dibanding
dan
(16,6%).
di
perkotaan
ambang
Lingkar
(6)
BBLR
(10,8%) . Batas
antara lain adalah kehamilan dini kurang dari 18 tahun (4,1 %),
Lengan Atas (LILA) WUS resiko
kehamilan terlalu tua lebih dari 34 KEK di Indonesia adalah 23,5 cm
tahun (11 %), paritas lebih dari 3 (9,4
yakni di bagian merah pita LILA.
%), anemia pada ibu hamil ( 50,9 %) dan jarak persalinan yang terlalu
Bila
pengukuran
LILA
hasilnya
dekat kurang dari 2 tahun (5,2 %), kurang dari 23,5 cm diperkirakan
Lingkar Lengan Atas (LILA) < 23,5
akan
cm ( 29 %), Wanita Usia Subur yang menderita Kekurangan Energi Kronis
menghasilkan
BBLR.
Pengukuran LILA dilakukan kapan
(KEK) yang berisiko melahirkan Berat
Badan
Lahir
saja,
Rendah
(BBLR)(4).
cukup
Menurut
Berdasarkan data dari The
satu
hasil
kali
penelitian
setahun. Festy
(2010), sebagian besar bayi dengan
World Health Organization (WHO) Berat badan 2500 gram dilahirkan
menyebutkan bahwa angka kejadian
ibu dengan ukuran LILA 23,5 cm
BBLR di Indonesia adalah 10,5%
33
Volume 1, Nomor 1, Juli 2016
adalah atau 181 ibu, sedangkan bayi
(7)
dengan berat badan < 2500 gram
dari Rumah Sakit Dr. Noesmir
sebagian
dengan
Baturaja Tahun 2013 terdapat 616
ukuran LILA < 23,5cm adalah 70
persalinan, dengan jumlah bayi yang
orang atau (71,4%).
lahir dengan BBLR sebanyak 64 bayi
dilahirkan
Menurut
ibu
Elizabeth
. Berdasarkan data yang diperoleh
(2008)
(10,4 %).
menyatakan bahwa, kenaikan berat
Berdasarkan latar belakang di
badan selama kehamilan berkisar 11
atas maka peneliti tertarik untuk
kg-12,5 kg atau 20 % dari berat
meneliti “ Hubungan Ukuran LILA
badan sebelum hamil, penambahan
dan Penambahan Berat Badan Ibu
berat badan sekitar 0,5 kg pada
Selama
trimester pertama dan 0,5 kg setiap
BBLR di Rumah Sakit Dr. Noesmir
minggu pada trimester berikutnya
Baturaja Tahun 2014.”
Hamil
dengan
Kejadian
akan mempengaruhi berat badan bayi yang
akan
dilahirkannya.
Hasil
METODE
penelitian Festy (2010), sebagian
Jenis
penelitian
yang
besar yaitu 208 ibu mengalami
digunakan adalah survey analitik
peningkatan berat
badan selama
dengan pendekatan Cross Sectional
kehamilan kurang dari 9 kg. Bayi
dimana variabel independen (LILA
dengan berat badan kurang 2500
dan Penambahan Berat Badan Ibu
gram
Selama
dilahirkan oleh
ibu
yang
Hamil)
dan
variabel
memiliki penambahan berat kurang
dependen (BBLR) yang terjadi pada
dari 9 kg sebesar 120 orang (57,6%)
objek
34
penelitian
diukur
atau
Volume 1, Nomor 1, Juli 2016
dikumpulkan bersamaan.
dalam
waktu
kejadian BBLR yang dibuat dalam
Populasi
dalam
bentuk tabel distribusi frekuensi.
penelitian ini adalah seluruh ibu bersalin yang tercatat di rekam medik di Rumah Sakit Dr. Noesmir Baturaja Tahun 2013 yang berjumlah 616
orang
sebanyak didapatkan
didapatkan
225
sampel
responden.
Data
menggunakan
data
sekunder dengan check list. HASIL 1. Analisa Univariat Analisa univariat bertujuan untuk mengetahui hubungan ukuran LILA dan penambahan berat badan ibu selama hamil dengan
Tabel 1. Distribusi Frekuensi Ukuran LILA dan Penambahan Berat Badan Ibu
Selama Hamil dengan Kejadian BBLR Karakteristik Frekuensi Kejadian BBLR 64 - Ya 191 - Tidak Ukuran LILA 187 - Normal 68 - Tidak Normal Penambahan BB 130 - Normal 125 - Tidak normal
35
Persentase (%) 25,1 74,9 73,3 26,7 51,0 49,0
Volume 1, Nomor 1, Juli 2016
Dari Tabel 1 dapat diketahui bahwa
proporsi
memiliki
bayi
kejadian
BBLR
responden yang
banyak dibandingkan dengan yang
yang
tidak normal yaitu sebanyak 187
mengalami
orang (73,3%) dan yang mengalami
lebih
sedikit
penambahan berat badan selama
dibandingkan dengan yang tidak
hamil yang normal lebih banyak
mengalami kejadian BBLR yaitu
dibandingkan dengan yang tidak
sebanyak 64 orang (25,1%) yang
normal yaitu sebanyak 130 orang
memiliki ukuran LILA normal lebih
(51,0%).
Tabel 2. Hubungan Ukuran LILA dan Penambahan Berat Badan Ibu Selama
Hamil dengan Kejadian BBLR Karakteristik n Ukuran Lila - Normal - Tidak Normal
24 40
Penambahan BB - Normal - Tidak Normal
19 45
Kejadian BBLR Ya Tidak % N % 37,5 62,5
163 28
85,3 14,7
%
187 68
73,3 26,7
pvalue
0,000 29,7 70,3
111 80
*)Uji statistik bermakna pvalue <0,05
36
58,1 41,9
130 125
51,0 49,0
0,000
Volume 1, Nomor 1, Juli 2016
Berdasarkan tabel di atas
111 (58,1 %). Dari hasil uji statistik chi- square diperoleh ρ value 0,000.
didapatkan bahwa responden yang mengalami kejadian BBLR lebih banyak pada ibu dengan ukuran
PEMBAHASAN
LILA yang tidak normal selama
Dari hasil penelitian ini dapat
hamil yaitu sebanyak 40 orang
dilihat
(62,5%), dan responden yang tidak
mengalami kejadian BBLR lebih
mengalami kejadian BBLR lebih
banyak pada ibu dengan ukuran
banyak
yang
LILA yang tidak normal selama
memiliki ukuran LILA yang normal
hamil yaitu sebanyak 40 orang
yaitu sebanyak 163 (85,3%). Dari
(62,5%), dan responden yang tidak
hasil
mengalami kejadian BBLR lebih
pada
uji
diperoleh
responden
statistik ρ
value
chi-
square
0,000.
Dan
bahwa
banyak
pada
responden
responden
yang
yang
responden yang mengalami kejadian
memiliki ukuran LILA yang normal
BBLR lebih banyak pada ibu dengan
yaitu sebanyak 163 (85,3%) dari
penambahan berat badan yang tidak
hasil
normal selama hamil yaitu sebanyak
diperoleh ρ value 0,000 < 0,05 yang
45 orang (70,3%), dan responden
menunjukkan bahwa ada hubungan
yang
kejadian
yang bermakna antara ukuran LILA
BBLR lebih banyak pada responden
ibu selama hamil dengan kejadian
yang mengalami penambahan berat
BBLR terbukti.
tidak
mengalami
badan yang normal yaitu sebanyak
uji
statistik
chi-
square
Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian Festy (2010),
37
Volume 1, Nomor 1, Juli 2016
sebagian
besar
yaitu
208
ibu
Bayi
Rendah.
KEK
berdampak
mengalami peningkatan berat badan
negatif terhadap ibu hamil dan janin
selama kehamilan kurang dari 9 kg.
yang dikandung berupa peningkatan
Bayi dengan berat badan kurang
kematian ibu, sedangkan bayi BBLR
2500 gram dilahirkan oleh ibu yang
berisiko kematian dan gangguan
memiliki penambahan berat kurang
tumbuh kembang.
dari 9 kg sebesar 120 orang (57,6%).
Dari hasil penelitian ini dapat
Berdasarkan hasil penelitian
dilihat
bahwa
responden
yang
yang telah dilakukan, responden
mengalami kejadian BBLR lebih
yang memiliki ukuran LILA selama
banyak pada ibu dengan penambahan
hamil dengan kategori tidak normal
berat badan yang tidak normal
lebih banyak mengalami kejadian
selama hamil yaitu sebanyak 45
BBLR (62,5%). Hal ini dikarenakan
orang (70,3%),dan responden yang
LILA merupakan indikator status
tidak mengalami kejadian BBLR
gisi ibu hamil. Di Indonesia batas
lebih banyak pada responden yang
ambang LILA normal adalah 23,5
mengalami penambahan berat badan
cm
sebelum
kehamilan
berisiko
yang normal yaitu sebanyak 111
Kekurangan
Energi
(58,1) dari hasil uji statistik chi-
Kalori. Ibu hamil dengan ukuran
square diperoleh ρ value 0,000 <
LILA kurang 23,5 cm berisiko
0,05 yang menunjukkan bahwa ada
menderita Kekurangan Energi Kronis
hubungan yang bermakna antara
(KEK) yang dapat menyebabkan
penambahan berat badan ibu selama
menderita
prematuritas dan risiko Berat Badan
38
Volume 1, Nomor 1, Juli 2016
hamil
dengan
kejadian
BBLR
bayi tergolong dalam berat badan
terbukti.
kurang dari 2500 gram atau berat
Hasil penelitian ini sesuai
badan bayi lebih dari 2500 gram.
dengan hasil penelitian Festy (2010), sebagian
besar
yaitu
208
ibu
KESIMPULAN
mengalami peningkatan berat badan
1. Ada hubungan ukuran LILA ibu
selama kehamilan kurang dari 9 kg.
selama hamil dengan kejadian
Bayi dengan berat badan kurang
BBLR di Rumah Sakit Dr.
2500 gram dilahirkan oleh ibu yang
Noesmir Baturaja Tahun 2014.
memiliki penambahan berat kurang
2. Ada hubungan penambahan berat
dari 9 kg sebesar 120 orang (57,6%).
badan ibu selama hamil dengan
Berdasarkan hasil penelitian
kejadian BBLR di Rumah Sakit
yang telah dilakukan, responden
Dr. Noesmir Baturaja Tahun
yang yang mengalami kenaikan berat
2014.
badan selama hamil dengan kategori tidak
normal
lebih
banyak
SARAN
mengalami kejadian BBLR (70,3%).
1. Bagi instansi kesehatan agar
Hal ini dikarenakan penambahan
lebih meningkatkan pelayanan
berat badan berpengaruh pada berat
ANC
bayi baru lahir. Sehingga dapat
kejadian BBLR pada bayi baru
diasumsikan
lahir
penambahan
yang
untuk
mengurangi
sesuai berkontribusi terhadap berat
2. Kepada masyarakat khususnya
badan bayi sehingga menentukan
ibu hamil hendaknya lebih aktif
39
Volume 1, Nomor 1, Juli 2016
lagi untuk mencari informasi tentang kesehatan terutama cara mecegah dan mengatasi kejadian BBLR pada bayi baru lahir 3. Bagi peneliti selanjutnya bisa meneliti variabel-variabel lain.
DAFTAR PUSTAKA 1. Kemenkes, RI, 2011. Manajemen BBLR bagi bidan dan Perawat 2. Prawirohardjo, S. 2010. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatural, Jakarta : EGC 3. Lisa. 2013. Berat Badan Bayi Lahir Rendah. 4. Departemen Kesehatan. 2008. Profil Kesehatan Indonesia. Jakarta: Departemen Kesehatan, RI. 5. Yuli. 2010. Hubungan antara BBLR dengan Terjadinya Asfiksia. 6. Nutjahjati. 2012. Asuhan Keperawatan pada Berat Badan Lahir Rendah. Kendari 7. Elizabeth. 2008. Manajemen Bayi Berat Lahir Rendah Dengan Metode Kangguru.
40
Volume 1, Nomor 1, Juli 2016