HUBUNGAN MOTIVASI PERAWAT DENGAN PELAKSANAAN PENDOKUMENTASIAN PENGKAJIAN DATA DASAR KEPERAWATAN DI RSUP DR. M. DJAMIL PADANG TAHUN 2014 Yessi Fadriyanti, Nova Yanti, Sila Dewi Angreni (Politeknik Kesehatan Kemenkes Padang)
ABSTRACT The purpose of this study was to determine the relationship between motivation nurse with the implementation of a baseline assessment documenting nursing in Irna Non Surgical Medicine Hospital Dr. M. Djamil Padang. This study design was crosssectional. The population was all nurses in Non Surgical Diseases, by amount 45 nurses. The collection of data obtained through the study of documentation and questionnaire questionnaire. The results of this study, 48.7% of nurses have low intrinsic motivation in documenting baseline assessment of nursing. 38.5% of nurses had lower extrinsic motivation in documenting baseline assessment of nursing. 56.4% complete baseline assessment documenting nursing. There is no intrinsic motivation nurse relationship with documenting baseline assessment of nursing with p value = 0.015. There is a relationship between extrinsic motivation nurse with a baseline assessment documenting nursing with p value = 0.007. It is suggested to the head of the room to periodically evaluate the documentation, and providing feedback to the nurses on the implementation of the documentation. Key Word: Motivation- baseline assessment- documentation ABSTRAK Data pelaksanaan pendokumentasian pada evaluasi SAK tahun 2013 di Penyakit Dalam 67%, sedangkan standar menurut Depkes yakni 80 %. Ketidaklengkapan ini disebabkan diantaranya karena kurangnya keinginan dari perawat itu sendiri baik dari dalam maupun dari luar. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan motivasi perawat dengan pelaksanaan pendokumentasian pengkajian data dasar keperawatan di Irna Non Bedah Penyakit Dalam RSUP Dr. M. Djamil Padang. Desain penelitian ini adalah cross sectional yang dilakukan di Di Irna Non Bedah Penyakit Dalam RSUP Dr. M. Djamil Padang. Populasi adalah semua perawat Irna Non Bedah Penyakit Dalam sebanyak 45 orang. Pengumpulan data diperoleh melalui studi dokumentasi dan kuesioner secara angket. Hasil penelitian ini didapatkan 48,7% perawat memiliki motivasi instrinsik rendah dalam pendokumentasian pengkajian data dasar keperawatan. 38,5% perawat memiliki motivasi ekstrinsik rendah dalam pendokumentasian pengkajian data dasar keperawatan. 56,4% pendokumentasian pengkajian data dasar keperawatan tidak lengkap.Terdapat hubungan motivasi instrinsik perawat dengan pendokumentasian pengkajian data dasar keperawatan dengan p value =0,015. Terdapat hubungan antara motivasi ekstrinsik perawat dengan pendokumentasian pengkajian data dasar keperawatan dengan p value = 0,007. Disarankan kepada kepala ruangan untuk mengevaluasi pendokumentasian secara berkala, dan memberikan umpan balik kepada perawat terhadap pelaksanaan pendokumentasian. Kata Kunci : Motivasi, Dokumentasi, Pengkajian Data Dasar
92
Jurnal Sehat Mandiri Volume 10 Nomor 1 Tahun 2015
PENDAHULUAN Perawat profesi
kompleks, merupakan
terbesar
kesehatan. Dunia
dalam
Organisasi
(WHO)
segmen bidang
bahwa
dapat
belajar
menggambarkannya dalam bentuk kata – kata”. (Iyer & Camp, 2004)
Kesehatan
melaporkan
kita
Asuhan keperawatan terdiri dari 5
proses
keperawatan,
sekarang ada lebih dari 9 juta perawat
pengkajian,
dan bidan di 141 negara. The Atlantic
implementasi,
Monthly
pengkajian dari proses keperawatan
menyatakan
bahwa
diagnosa,
yaitu
dan
intervensi,
evaluasi.Tahap
"keperawatan merupakan perpaduan
merupakan
dari
dan
terorganisir dan meliputi tiga aktivitas
keterampilan yang sangat penting bagi
dasar : mengumpulkan data secara
kelangsungan hidup pasien. (Jurnal
sistematis, menyortir dan mengatur
Ilmiah
data
perhatian,
pengetahuan
Kesehatan
Keperawatan,
Volume 7, No 3) Salah keperawatan
proses
dinamis
yang
yang
dikumpulkan,
mendokumentasikan data dalam format
satu
bentuk
adalah
kegiatan
yang bisa dibuka kembali. (Nursalam,
dokumentasi
2011). Pengkajian adalah tahap awal
keperawatan profesional yang akan
dari
tercapai dengan baik apabila sistem
merupakan suatu proses pengumpulan
pendokumentasian
dilakukan
data yang sistematis dari berbagai
Kegiatan
sumber
dengan
dapat
benar.
pendokumentasian
proses
keperawatan
untuk
dan
mengevaluasi
dan
meliputi
mengidentifikasi status kesehatan klien
keterampilan
berkomunikasi,
(Iyer and camp)3. Tahap pengkajian
keterampilan
mendokumentasikan
proses keperawatan, dan
standar
dokumentasi. (Nursalam, 2011)
evaluasi
perawat
penilaian terhadap
memberikan sesuai
Dokumentasi harus dengan jelas mengkomunikasikan
merupakan
dan status
dasar
utama
asuhan
dengan
dalam
keperawatan
kebutuhan
individu
(klien). Oleh karena itu pengkajian yang benar, akurat, lengkap, dan sesuai dengan
kenyataan
sangat
penting
pasien. Kemampuan perawat untuk
dalam merumuskan suatu diagnosis
membuat perubahan dalam hasil yang
keperawatan dan dalam memberikan
didapat harus ditunjukkan dalam praktik
asuhan keperawatan sesuai dengan
dan
Hays
respons individu, sebagaimana yang
menyatakan, “ Jika kita mencapai
telah ditentukan dalam standar praktik
keberhasilan
keperawatan dari American Nursing
dalam
keperawatan
pencatatan.
dalam pasien
yang
asuhan semakin
Association (ANA).(Nursalam, 2011 ).
93
Yessi; Hubungan Motivasi Perawat dengan,,,,,,,hal 92 - 102
Menurut
Nursalam,
pendokumentasian
asuhan
Salatiga
yang
meneliti
hubungan
pengetahuan,
sikap
dan
keperawatan oleh perawat pelaksana
motivasi
dipengaruhi
faktor
keperawatan
diantaranya adalah disiplin kerja, sikap,
pengetahuan
tingkat
motivasi,
pendokumentasian 40%, sikap perawat
pelatihan, fasilitas, dan masa kerja.
55% dan motivasi perawat 53%, serta
Herzberg
hasil
dalam
oleh
beberapa
pengetahuan,
meyatakan
bahwa
pendokumentasian dengan
perawat
pelaksanaan
hasil terhadap
dokumentasi
pekerjaannya
keperawatan menunjukkan 43%. Hal ini
dipengaruhi oleh dua factor yaitu faktor
menunjukkan hubungan pengetahuan
motivasional dan faktor hygiene atau
dan motivasi dengan perilaku perawat
“pemeliharaan”.
dalam pelaksanaan pendokumentasian.
adalah
melaksanakan
orang
dengan
tentang
hal-hal
Faktor
motivasional
yang
mendorong
(Al – fajri, 2011).
berprestasi yang sifatnya intrinsik, yang berarti
bersumber
dalam
Hasil penelitian yang dilakukan
diri
oleh Olimviani (2010), di Irna Non
seseorang, sedangkan faktor hygiene
Bedah Penyakit Dalam RSUP Dr. M.
atau pemeliharaan adalah faktor-faktor
Djamil Padang menunjukkan bahwa
yang sifatnya ekstrinsik yang berarti
47,4 % perawat mempunyai motivasi
bersumber dari luar diri yang turut
buruk, 65,4 % perawat pelaksana
menentukan perilaku seseorang dalam
bekerja mengharapkan imbalan dan
kehidupan seseorang.
penghargaan, 28,2 % pimpinan tidak
Fakta menunjukkan bahwa dari
ada memberikan penghargaan setiap
10 dokumentasi asuhan keperawatan,
pencapaian
dokumentasi pengkajian hanya terisi
fasilitas kerja tidak lengkap. Lebih dari
25%,
50%,
setengah (58,3 %) perawat pelaksana
hanya
tidak puas terhadap jaminan biaya
diagnosa
dokumentasi 37,5%,
keperawatan perencanaan
dokumentasi
implementasi
25%.
dokumentasi Ilmiah
Sisanya sama
Kesehatan
tidak
kerja,
41
%
kesehatan dan santunan.
hanya 37%, dan dokumentasi evaluasi hanya
prestasi
Data dari Rekam Medik RSUP
ada
Dr. M.Djamil Padang, menunjukkan
(Jurnal
bahwa pendokumentasian askep yang
Keperawatan,
lengkap di RSUP Dr. M.Djamil Padang
sekali.
Volume 7, No 3, 2011).
pada bulan januari 2013 sebanyak
Hasil penelitian Lukman tentang
73,71%, Februari 73,68 %, Maret 70,12
pendokumentasian yang dilakukan di
%, April 73,66 %, Mei 77,09 %, Juni
ruang rawat inap Dalam BPRSUD kota
59,64%.
94
Sedangkan
data
yang
Jurnal Sehat Mandiri Volume 10 Nomor 1 Tahun 2015
diperoleh dari pengelola keperawatan
sehingga
di Irna Non Bedah Penyakit Dalam,
pendokumentasian
mengatakan
keperawatannya belum lengkap, dari
bahwa
persentase
terlihat
bahwa asuhan
pelaksanaan pendokumentasian pada
pencatatan
evaluasi SAK tahun 2013 didapatkan
hanya dilakukan sebagian saja.
kelengkapan
pendokumentasian
di
pengkajian
awal
yang
Berdasarkan fenomena yang
Penyakit Dalam 67%, persentase ini
ada,
belum
penelitian tentang Hubungan Motivasi
mencapai
diharapkan
standar
sesuai
yang
dengan
standar
maka
Perawat
peneliti
Dengan
melakukan
Pelaksanaan
asuhan keperawatan menurut Depkes
Pendokumentasian
(2005) yakni 80 %.
Dasar Keperawatan Di Irna Non Bedah
januari
Pengkajian
Data
Survey awal pada 23 – 25
Penyakit Dalam (RSUP. Dr. M. Djamil
2013
Bedah
Padang Tahun 2014, yang bertujuan
hasil
untuk mengetahui hubungan antara
bertanggung
motivasi perawat dengan pelaksanaan
Penyakit bahwa
di
Irna
Dalam, perawat
Non
didapatkan tidak
jawab terhadap semua status pasien,
pendokumentasian
terkadang
dasar keperawatan di Irna Non Bedah
sebagian
perawat dari
hanya
status
mengisi
pasien
saja,
pengkajian
data
Penyakit Dalam Dr.M. Djamil Padang.
METODE PENELITIAN Desain analitik
Penelitian
dengan
deskriptif
maksud dan tujuan penelitian serta
pendekatan
Cross
cara pengisiian kuesinoer. Analisa Data
Populasi
dalam
secara univariat yaitu seluruh variabel
penelitian ini adalah seluruh perawat
yang akan digunakan dalam analisis
pelaksana di Irna Non Bedah Penyakit
ditampilkan dalam distribusi frekuensi
Dalam RSUP Dr. M. Djamil Padang
menggunakan statistik descriptive. Dan
yaitu
analisa
Sectional
45
studi.
orang.
Seluruh
populasi
bivariat
menggunakan
dijadikan sampel. Teknik pengumpulan
komputerisasi secara uji Chi-Square
data dikumpulkan melalui pengisian
yang
angket yang berupa kuesioner yang
apakah ada hubungan antara variabel
disebarkan kepada responden. Daftar
independen dengan varibel dependen.
pertanyaan berupa pertanyaan tertutup
Hasil analisis dikatakan bermakna jika
dan
nilai p<α dan dikatakan tidak bermakna
setiap
Sebelumnya
jawaban diberikan
diberi
nilai.
penjelasan
bertujuan
untuk
mengetahui
jika nilai p≥α, dengan nilai α = 0,05.
tentang
95
Yessi; Hubungan Motivasi Perawat dengan,,,,,,,hal 92 - 102
HASIL PENELITIAN Motivasi Instrinsik Perawat Tabel 1. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Motivasi Instrinsik di Irna Non Bedah Penyakit Dalam RSUP Dr. M. Djamil Padang Tahun 2014 Motivasi Instrinsik f % Rendah 19 48,7 Tinggi 20 51,3 Jumlah 39 100 Berdasarkan
tabel
dijelaskanbahwa
1,
hampir
dapat separoh
responden
(48,7%)
yang
memiliki
motivasi rendah.
Motivasi Ekstrinsik Perawat Tabel 2. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Motivasi Ekstrinsik di Irna Non Bedah Penyakit Dalam (RSUP Dr. M. Djamil Padang Tahun 2014 Motivasi Ekstrinsik f % Rendah 15 38,5 Tinggi 24 61,5 Jumlah 39 100 Berdasarkan
tabel
2,
dapat
dijelaskan bahwa hampir separoh
responden (38,5 %) yang memiliki motivasi rendah.
Pelaksanaan Pendokumentasian Pengkajian Data Dasar Keperawatan Tabel 3. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pelaksanaan Pendokumentasian Pengkajian Data Dasar Keperawatan di Irna Non Bedah Penyakit Dalam RSUP Dr. M. Djamil Padang Tahun 2014 Pelaksanaan Pendokumentasian f % Pengkajian Data Dasar Keperawatan Tidak Lengkap 22 56,4 Lengkap 17 43,6 Jumlah 39 100 Berdasarkan tabel 3, dapat dijelaskan
mendokumentasikan pengkajian data
bahwa lebih dari separoh responden
dasar keperawatan.
(56,4
96
%)
yang
tidak
lengkap
Jurnal Sehat Mandiri Volume 10 Nomor 1 Tahun 2015
Hubungan Antara Motivasi Instrinsik Perawat Dengan Pendokumentasian Pengkajian Data Dasar Keperawatan
Pelaksanaan
Tabel 4. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Motivasi Instrinsik Perawat Dengan Pelaksanaan Pendokumentasian Pengkajian Data Dasar Keperawatan di Irna Non Bedah Penyakit Dalam RSUP Dr. M. Djamil Padang Tahun 2014 Motivasi Pelaksanaan Pendokumentasian Total Instrinsik Pengkajian Data Dasar Keperawatan Tidak lengkap Lengkap f
%
f
%
f
%
Rendah
15
78,9
4
21,1
19
100
Tinggi
7
35,0
13
65,0
20
100
Total
22
56,4
17
43,6
39
100
p-value Tabel
4
dijelaskan
pendokumentasian
pelaksanaan
pengkajian
data
=
0,015
memiliki motivasi instrinsik tinggi hanya (35,0%). Hasil uji
dasar keperawatan yang tidak lengkap
0,015
lebih banyak pada responden dengan
bermakna antara motivasi instrinsik
motivasi
perawat
instrinsik
sedangkan
pada
rendah
(78,9%),
responden
yang
terdapat
statistik p-value hubungan
dengan
yang
pelaksanaan
pengkajian data dasar keperawatan.
Hubungan Antara Motivasi Ekstrinsik Perawat Dengan Pendokumentasian Pengkajian Data Dasar Keperawatan
Pelaksanaan
Tabel 5. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Motivasi Ekstrinsik Perawat Dengan Pelaksanaan Pendokumentasian Pengkajian Data Dasar Keperawatan di Irna Non Bedah Penyakit Dalam RSUP Dr. M. Djamil Padang Tahun 2014 Motivasi
Pelaksanaan Pendokumentasian Pengkajian Total
Ekstrinsik
Data Dasar Keperawatan Tidak lengkap
Lengkap
f
%
f
%
f
%
Rendah
13
86,7
2
13,3
15
100
Tinggi
9
37,5
15
62,5
24
100
Total
22
56,4
17
43,6
39
100
P= p-value = 0,007
Berdasarkan tabel 5, dapat dijelaskan
pengkajian data dasar keperawatan
bahwa pelaksanaan pendokumentasian
yang tidak lengkap lebih banyak pada
97
Yessi; Hubungan Motivasi Perawat dengan,,,,,,,hal 92 - 102
responden dengan motivasi ekstrinsik
bermakna antara motivasi ekstrinsik
rendah
perawat
(86,7%),
responden
sedangkan
yang
memiliki
pada
dengan
pelaksanaan
motivasi
pengkajian data dasar keperawatan di
instrinsik tinggi hanya (37,5%). Dari
Irna Non Bedah Penyakit Dalam RSUP
hasil uji statistik p-value 0,007 < 0,05
Dr. M. Djamil Padang tahun 2014.
ini berarti terdapat hubungan yang
PEMBAHASAN
Pendokumentasian
Pelaksanaan
Pendokumentasian
Pengkajian Data Dasar Keperawatan Hasil menunjukkan
sangat
penting
dalam perawatan kesehatan saat ini. Edelstein
(1990)
mendefinisikan
analisis
univariat
dokumentasi sebagai segala sesuatu
lebih
separoh
yang
dari
ditulis
atau
dicetak
yang
perawat (56,4%) yang tidak lengkap
dipercaya sebagai data untuk disahkan
mendokumentasikan pengkajian data
orang.
dasar
tersebut
menggambarkan secara komprehensif
tidak jauh berbeda dari hasil penelitian
dari status kesehatan dan kebutuhan
yang dilakukan oleh Jaja Mirjaja di
klien, boleh dikatakan seluruh tindakan
rumah sakit Hasan Sadikin Bandung
yang diberikan untuk perawatan klien.
tahun 2010 sebanyak 52 % pengkajian
Pendokumentasian yang baik harus
awal sudah didokumentasikan lengkap
menggambarkan tidak hanya kualitas
dan 32,5 % pengkajian awal belum
dari perawatan tetapi juga data dari
lengkap dokumentasinya sedangkan
setiap pertanggung jawaban anggota
yang
tim kesehatan lain dalam pemberian
keperawatan.
tidak
ada
Hasil
dokumentasinya
Rekam
medis
haruslah
sebanyak 25,5 %. Hasil penelitian Deni
perawatan.
Susanti (2008) di RSUD Sungai Dareh
peneliti,
ketidaklengkapan
sebanyak
pendokumentasian
pengkajian
62,2%
dokumentasi
Berdasarkan
analisa
awal
pengkajian awal sudah lengkap dan
keperawatan terutama pada riwayat
tidak lengkap sebanyak 45,7 %.
kesehatan sekarang yang lebih dari
Dalam
proses
keperawatan
separoh
(61,5%).
Menurut
asumsi
pelaksanaan asuhan merupakan tugas
penulis, riwayat kesehatan sekarang
semua
perawat
hanya
perawat
sehingga tidak mencakup semua item
perawat,
professional
maupun
vokasional.
Dan
asuhan
ini
pendokumentasian.
98
baik
itu
dalam
pemberian
perlu
adanya
yang
dikaji
harus
sepintas
ada
lalu
pada
saja,
riwayat
kesehatan sekarang tersebut, yaitu P (Paliatif), apa penyebab keluhan yang
Jurnal Sehat Mandiri Volume 10 Nomor 1 Tahun 2015
dirasakan pasien (Quality),
itu sekarang,
bagaimana
Q
memberikan pelayanan yang terbaik
kualitas
(Mudayana, 2010). Hal ini sebanding
kesakitan yang dikeluhkan pasien itu,
dengan
R
pendokumentasian yang tinggi akan
(Region),
keluhan
dibagian
itu
(Severity),
mana
dirasakan
saja
klien,
bagaimana
S
tingkat
motivasi
untuk
melakukan
menghasilkan
kualitas
dokumentasi
yang
Motivasi
merupakan
baik.
keparahannya serta T (Timing), waktu
dorongan
mulai
membangkitkan, mengarahkan, dan
merasakan
keluhan
itu.
yang
berpengaruh
Sehingga, apabila pendokumentasian
memelihara
riwayat kesehatan sekarang banyak
berhubungan
yang
kerja.(Mangkunegara
tidak
lengkap,
akan
terjadi
nantinya kesalahan dalam diagnosa,
Hubungan Perawat
Dengan
lingkungan dalam
Eni
Hal tersebut juga tampak dari kuesioner
Motivasi
dengan
yang
Radiani, 2009).
serta intervensi yang akan diberikan pada pasien.
perilaku
yang
dibagikan,
bahwa
Instrinsik
hanya 25,6 % perawat yang setuju
Pelaksanaan
bahwa pendokumentasian tidak harus
Pendokumentasian Pengkajian Data
dilakukan
Dasar Keperawatan
Dengan begitu, perawat tersebut tidak
Hasil penelitian ini didukung dengan
hasil
Suhendar
yang
penelitian
oleh
memiliki tanggung jawab dalam dirinya terhadap tugasnya. Senada dengan
ada
Mangkunegara, mengatakan bahwa
hubungan yang bermakna antara sikap
salah
responden
peningkatan
pendokumentasian
perilaku
perawat.
Nova
menunjukkan
dengan
semua
dalam
keperawatan
di
satu
tanggung
yang
berperan
motivasi
jawab.
dalam
adalah
Terdapat
rasa (23%)
RSUD Muaro Jambi. Hasil penelitian
perawat yang tidak setuju bahwa
lain
pendokumentasian
yang
mendukung
yaitu
hasil
penelitian Lukman di Ruang Rawat
dengan
Inap Dalam BPRSUD kota Salatiga
perawat
yaitu adanya hubungan pengetahuan
pendokumentasian
dan motivasi dengan perilaku perawat
adanya rasa tanggung jawab dalam
dalam
pelaksanaan
dirinya terhadap tugas tersebut, tapi
pendokumentasian. (Al – fajri, 2011).
karena ada alasan lain bagi perawat
Motivasi kerja yang semakin tinggi
untuk
menjadikan
23,1% perawat yang setuju bahwa
semangat
perawat yang
mempunyai tinggi
untuk
keinginan
dilaksanakan sendiri,
artinya
melaksanakan bukan
mengerjakannya.
karena
Terdapat
pendokumentasian terlalu susah dan
99
Yessi; Hubungan Motivasi Perawat dengan,,,,,,,hal 92 - 102
juga banyak memakan waktu dalam
Hubungan
melaksanakannya. Dengan motivasi
Perawat
instrinsik yang rendah, menyebabkan
Pendokumentasian Pengkajian Awal
banyaknya
Keperawatan
ketidaklengkapan
pada
pendokumentasian, sehingga nantinya tidak
terkomunikasikan
Motivasi Dengan
Ekstrinsik Pelaksanaan
Hasil tersebut sama dengan
keadaan
hasil penelitian yang dilakukan oleh
pasien tersebut pada perawat ataupun
Agung Pribadi7 bahwa ada hubungan
tenaga kesehatan lainnya.
faktor
Peningkatan dilakukan
motivasi
dengan
bimbingan
dan
dapat
pemberian
motivasi
pelaksanaan
perawat
dengan
dokumentasi
asuhan
keperawatan di ruang rawat
inap
pemberian
tugas
kemampuan
yang
Hasil penelitian ini juga sejalan
mampu
dengan hasil penelitian Pajaka (2006)
keperawatan
tentang penerapan dokumentasi RSU.
dengan sebaik – baiknya dengan cara
Prof. DR. Aloei Saboe Gorontalo yang
peningkatan kompetensi, pengetahuan
mengatakan bahwa ada hubungan
dan keterampilan perawat. Kesadaran
antara
diri perawat maka akan meningkatkan
penerapan dokumentasi keperawatan.
sesuai
dengan
dimiliki
agar
menerapkan
perawat proses
motivasi perawat dalam melakukan pendokumentasian
asuhan
RSUD Kelet Provinsi Jawa Tengah.
motivasi
Setiap motivasi
perawat
orang
yang
dengan
mempunyai
berbeda
–
beda,
keperawatan. Dengan motivasi diri
walaupun berbeda tetapi janganlah
yang tinggi
menghambat
dan kepatuhan dari
proses
pelaksanaan
seorang perawat maka pencapaian
pendokumentasian yang menjadi tolak
tujuan akan pelaksanaan dokumentasi
ukur bagi perawat dalam bekerja.
asuhan keperawatan akan dilakukan
Sebaliknya,
dengan
motivasi
akan
kesadaran
diri
baik
pelayanan
dan
yang
profesional keperawatan,
meningkatkan
berkualitas dalam
(Swansburg
dan
meningkatkan bahwa
merupakan
perawat
sebenarnya
dalam
yang membutuhkan pelayanan yang
pekerjaan
prima bagi pasien – pasiennya.
KESIMPULAN DAN SARAN Hasil
Irna Non Bedah Penyakit Dalam RSUP penelitian
didapatkan hampir separoh perawat di
100
perbedaan
bidang
Agung Pribadi, 2009).
Berdasarkan
dengan
Dr. M. Djamil Padang memiliki motivasi instrinsik
rendah.
Hampir
separoh
Jurnal Sehat Mandiri Volume 10 Nomor 1 Tahun 2015
perawat di Irna Non Bedah Penyakit Dalam
RSUP Dr. M. Djamil Padang
Disarankan RSUP
Dr.
M.
Melalui
Direktur
Djamil
Padang
memiliki motivasi ekstrinsik rendah.
diharapkan kepada masing – masing
Lebih dari separoh perawat di Irna Non
kepala ruangan dalam meningkatkan
Bedah Penyakit Dalam RSUP Dr. M.
mutu pelayanan agar memperhatikan
Djamil
dimensi – dimensi berkut : Dalam
Padang
pendokumentasian dasar
melakukan pengkajian
keperawatan
lengkap.Terdapat
hubungan
data
meningkatkan
pendokumentasian,
tidak
perlu adanya evaluasi secara berkala
yang
dan
berkelanjutan.
bermakna antara motivasi instrinsik
meningkatkan
perawat
perawat, adanya umpan balik terhadap
dengan
pendokumentasian
motivasi
Dalam instrinsik
pengkajian data dasar keperawatan di
pelaksanaan
Irna Non Bedah Penyakit Dalam RSUP
dengan mengevaluasi seberapa baik
Dr. M. Djamil Padang Tahun 2014.
yang
Terdapat hubungan yang bermakna
meningkatkan
antara
perawat
perawat, dengan adanya pengakuan
dengan pendokumentasian pengkajian
dan penghargaan yang wajar terhadap
data dasar keperawatan di Irna Non
perawat
Bedah Penyakit Dalam RSUP Dr. M.
dengan baik.
motivasi
ekstrinsik
telah
atas
pendokumentasian
dilaksanakan. motivasi
Dalam ekstrinsik
pelaksanaan
tugas
Djamil Padang Tahun 2014
DAFTAR PUSTAKA AlFajri.
Pengetahuan Dan Motivasi Perawat Dalam Pendokumentasian Askep di RSUD Muaro Jambi (Sripsi).2011.
A.M. Sardiman. Interaksi dan Motivasi. Jakarta: Rajawali; 2010 Hidayat, Aziz Alimul. Pengantar Dokumentasi Proses Keperawatan. Jakarta: EGC; 2001. Hamzah.H. Teori Motivasi. Jakarta: Bumi Aksara ; 2008
Iyer, Patricia W & Nancy H. Camp. Dokumentasi Keperawatan Suatu Pendekatan proses keperawatan edisi 3. Jakarta: EGC; 2004. Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 7, No 3 Oktober 2011. [(diakses pada tanggal 12 januari 2014 jam 16.00 WIB)]. jtstikesmuhgo-gdl-indahindra1336-2-hal.142-0.pdf Journal keperawatan (e-Kp) Volume 1. Nomor 1. Agustus 2013.[(diakses pada tanggal 23 januari 2014 jam 18.00 WIB)].
101
Yessi; Hubungan Motivasi Perawat dengan,,,,,,,hal 92 - 102
Nursalam. Proses dan Dokumentasi Keperawatan Konsep dan Praktik Edisi 2. Jakarta: Salemba Medika; 2011. Notoatmodjo. Metodologi penelitian kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta; 2010. Nursalam. Konsep dan penerapan metodologi penelitian ilmu keperawatan Edisi 2. Jakarta: Salemba Medika;2011. Potter
102
& Perry. Fundamental Of Nursing Buku1 Edisi 7. Jakarta: Salemba Medika; 2009.
Radiani, Eni. Analisis Motivasi Perawat Dalam Pendokumentasian Asuhan Keperawatan (Askep) Di Puskesmas Rawat Inap Kabupaten Ciamis (Tesis). Semarang: Universitas Diponegoro; 2009. Suarli,
S & Yahyan. Manajemen keperawatan dengan pendekatan praktis. Jakarta: Erlangga; 2002 .