1 ?d>1/?j"11-r HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SANTRI PONDOK PESANTREN DARUNNAJAHJAKARTA SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Psikologi ...
?d>1/?J"11-r HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SANTRI PONDOK PESANTREN DARUNNAJAHJAKARTA
SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Psikologi untuk memenuhi syarat Dalam Meraih Gelar Sarjana Psikologi
Oleh:
H MUHAMMAD SUGANDI
101070023017
FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1428 H / 2007 M
HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SANTRI PONDOKPESANTRENDARUNNAJAH JAKARTA
Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi
Oleh
H. M. SUGANDI NIM.101070023017
Di Bawah Bimbingan mbimbing II
imbing I
Ors. H. C oliluddin AS M.A NIP: 013058
iana Mutiah. M.Si NIP: 150277469
FAKULTAS PSIKOLOGI
UIN SYARIF HIDAYATULLAH ,JAKARTA 1428 H / 2007 M
PENGESAHAN PANITIA UJIAN
Skripsi yang berjudul HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DEl\IGAN PRESTASI BELAJAR SANTRI PONDOK PESANTREN DARUNNAJAH JAKARTA telah
diujikan dalam sidang munaqasyah Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada hari Selasa 20 Februari 2007. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sa1jana Psikologi
Jakarta, 20 Februari 2007 Sidang Munaqasyah
Sekretaris Merangkap Anggota
Anggota
Penguji I
)M.Si.
Pembimbing I
Ors. H Choliluddin AS M.A IP: 150013058
Ors. H. Choliluddin, AS, M.A NIP: 150013058
e nbimbing II
iana Mutjah, M.Si NIP: 150277469
MO TIO
Saat lahir manusia Memiliki Qodratnya Saat meninggal manusia
Semangat dcm fokus adalah
Memiliki waktunya ...
Modal utama tuk kesuksesan
Tiba saat tiba masa
Tuntut dan kejarlah cita-citamu (ilmu)
Hidup hanya tiga fase
Maka dapatlah keinginanmu ..
Alam kandungan,
Karena kita ha11ya sementara tuk hidup
Alam dunia dan
se Iamanya .....
Alam akhirat. INGATLAH KITA DI FASE YANG KEDUA !!!
"YaAl/ah berilah pertolongan kepadaku untuk selalu berzikir menyebut nama-Mu, sela/u bersyukur kepada-Mu, dan selalu beribadah dengan sebaik-baiknya," (HR Abu Dawud dan An Nasai)
-
~
mafia
"Sesunggufinya aafam penciptaan fangit aan 6umi, aan si[ifi 6e1gantinya mafam dan siang terdapat tantfa-tanda 6agi orang yang 6erafig[ 'Yaitu orang-orang yang mengingat .Jlffafi sam6iC 6ertfiri atau auauk,atau dafam k,eaaaan 6er6aring aan merel
I:NI 'l(VPP/RSP.511.
ABSTRAKSI (A) Fakultas Psikologi (B) Februari 2007 (C) (D)
H. M Sugandi Hubungan Motivasi Belajar dengan Prestasi Belajar Santri Pondok Pesantren Darunnajah Jakarta (E) xv + 78 halaman (F) Belajar membawa suatu perubahan pada diri individu. Perubahan itu tidak hanya mengenai jumlah pengetahuan, melainkan juga dalam bentuk kecakapan, kebiasaan, sikap, pengertian, penghargaan, minat,dan penyesuaian diri. Seseorang yang memiliki minat yang tinggi untuk mempelajari suatu mata pelajaran, maka ia akan mempelajarinya dalam jangka waktu tertentu dan boleh dikatakan memiliki motivasi untuk belajar. Motivasi itu muncul karena ia membutuhkan sesuatu dari apa yang telah dipelajarinya, baik instrinsik maupun ekstrinsik. Motivasi memang berhubungan dengan kebutuhan seseorang yang memunculkan kesadaran untuk melakukan aktivitas belajar. Maka motivasi belajar inilah individu akan mempengaruhi bakat yang optimal dan kemampuannya hingga pencapaian prestasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan antara motivasi belajar dan prestasi belajar santri Pondok Pesantren Darunnajah Jakarta. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan metode penelitian korelasional bertujuan untuk menyelidiki sejauhmana kaitan satu variabel dengan variabel lain berdasarkan koefisien korelasi. Penelitian dilaksanakan di PP Darunnajah dengan sampel (n 92). Teknik pengambifan sampel yang digunakan adalah random sampling dengan metode simple random sampling. lnstrumen pengumpul data yang digunakan adalah Skala Motivasi Belajar dengan jumlah item 37 dan Prestasi Belajar menggunakan nilai raport siswa semester I. Teknik pengolahan dan analisa data dilakukan dengan analisa statistik yang meliputi korelasi Pearson untuk menguji validitas item, Alpha Cronbach untuk uji reliabilitas instrumen pengumpul data. Reliabilitas skala Motivasi Belajar adalah 0,6897. Berdasarkan analisis regresi linear ganda terhadap hipotesis yang diajukan, diperoleh hasif bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara motivasi belajar demgan prestasi belajar karena r hitung (-0,086) < r label (0,205).
=
(G)
Bahan Bacaan 33 (1986-2006)
KATA PENGANTAR
Assalamu'alaikurn Wr.Wb Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yan~J telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya setiap saat, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul "Hubungan Motivasi Belajar Oengan Prestasi Belajar''. Shalawat serta salam semoga tetap terlimpah atas Nabi Besar Muhammad SAW, yang telah menjadi suri tauladan terbaik bagi umat rnanusia, kepada keluarganya, para sahabatnya dan para pengikutnya hingga akhir zaman.
Penulis menyadari bahwa terselesaikannya skripsi ini tidak dapat terlepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, perkenankanlah penulis untuk mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada : 1.
lbu Ora. Hj Netty Hartati, M. Si selaku Oekan Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah, Ora. Zahrotun Nihayah, M. Si selaku pembantu dekan 1 dan Pembimbing Akademik Bapak Ors H. Choliluddin, AS MA. serta seluruh jajarannya yang telah banyak memberikan pengarahan dan perhatian kepada penulis selama menjalani proses perkuliahan dan penyusunan skripsi ini.
2.
Bapak Ors. H. Choliluddin, AS MA sebagai Pembimbing I dan lbu Ora. Diana Mutiah, M. Si sebagai Pembimbing II yang senantiasa meqiberikan bimbingan, saran, dan motivasi dalam penyusunan skripsi ini.
3.
Para Dasen Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah dan Staff akademik yang dengan penuh kesabaran dan keikhlasan memberikan ilmunya.
4.
Pimpinan Pondok Pesantren Darunnajah bapak Ors. H. Sofwan Manaf, M. Si.,Bapak Ors. H. M. Gufron Dardiri, M.Pd sebagai kepala Biro Pendidikan dan Kepala SMA P.P Darunnajah Jakarta dan bapak M. Nurus Siroj, S.Pd sebagai kepala Tata Usaha SMA Darunnajah yang telah memberikan izin dan kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian ini.
5.
Ustadz dan ustadzah khususnya ustadz Syukur Yakub S.Ei, ustadz Ridwan S.Thi dan Ustadz Nashirin, yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu serta santriwan dan santriwati sebagai siswa dan siswi SMU P.P Darunnajah Jakarta atas bantuannya serta kesediannya mengisi angket penelitian.
6.
Kedua orang tua penulis yang tak kenal lelah berjuang dan berkorban untuk memberikan yang terbaik kepada penulis ..
7.
My lovely Adik-adikku Ahmad Susilo, Bayu Muhammad Riqo, Muhammad Lukman Hakim dan Rahayu Khamsah Kamalia. Do'a kalian menyertai semangatku dan sukses selalu.
8.
Teman-teman Psikologi angkatan 2001 dan 2002, khususnya untuk sahabat-sahabatku, New TLC ( Jamali El-Tampani, Ahmad FahlE!,Vi Subekti Mubarak, Yudhi Syarief S.Psi, Andi Qomenk), Hamidah, Yeyen, Odhie, Yuli Safitri, Nita, Ana, yang sudah memberikan kasih dan sayangnya dan berbagi dalam suka dan duka.
9.
Faishol, Zaky, Reza Long, Ucox, Encek, ldrus, Bolo, Tebel, Agung (Rental Exellon) yang selalu siap membantu support penulisan skripsi ini. Thanks a lot friends.
10. Erwin braders, Alfan, Emi, Aan, Aris (Rental Semanggi dan Wartel Amy) yang telah membantu penulis tuk meyelesaikan penelitian ini. 11. My Best Partner RA ldham, Agus Govic, Firmansyah, dan Best Family Semanggi House and Cipete House. Thanks all are for supporting me. Penulis berharap skripsi ini bisa memberikan manfaat bagi diri penulis dan para pembaca.
Jakarta, Februari 2007
H. 1\11 Sugandi
DAFTAR ISi HALAMAN JUDUL ....................................................................................... LEMBAR PERSETUJUAN............................................................................
Gambaran umum responden berdasarkan jenis k.elamin
Tabel 4.2
Gambaran umum responden berdasarkan usia
Tabel 4.3
Gambaran umum responden berdasarkan kelas
Tabel 4.4
Penyebaran Nilai Prestasi Belajar
Tabel 4.5
Nilai uji Homogenitas
Tabel 4.6
Korelasi skala motivasi belajar dan prestasi belajar
Tabel 4.7
Korelasi motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik terhadap prestasi belajar
Tabel 4.8
Regression
Tabel 4.9
Independent Sample Test
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Bagan kerangka berpikir Garn bar 4.1 Scatterplot motivasi belajar
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat izin penelitian Lampiran 2. Surat keterangan telah melakukan penelitian Lampiran 3. Skala try out motivasi belajar Lampiran 4. Skor hasil try uot motivasi belajar Lampiran 5. Reliabilitas skala motivasi belajar Lampiran 6. Hasil Uji Validitas Skala Motivasi Belajar Lampiran 7. Skala penelitian motivasi belajar Lampiran 8. Skor hasil penelitian skala motivasi belajar Lampiran 9. Data Nilai Raport Lampiran 10. Uji Normalitas Motivasi belajar Lampiran 11. Uji Homogenitas motivasi belajar Lampiran 12. Correlation, T- Test Lampiran 13. Correlation and Regression model summary Lampiran 14. Koefisien determinan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang Masalah
Kehidupan dan perkembangan sejak dahulu selalu menjadi pusat perhatian dan bahan penelitian oleh para ahli yang bergerak dalam bidang pendidikan. Wilhelm Stem ( dalam Amir Daien, (1973)) mengatakan bahwa perkembangan seorang anak itu tidak hanya ditentukan oleh pembawaan dan lingkungannya saja, melainkan bahwa perkembangan seorang anak itu ditentukan oleh hasil kerjasama antara kedua faktor tersebut, yaitu kerjasama antara faktor pembawaan dan lingkungan. Pembawaan yang dimaksud adalah bakat sedangkan lingkungan yang dimaksud adalah lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat.
Pendidikan merupakan masalah penting bagi setiap bangsa, karena pendidikan merupakan salah satu sarana keberhasilan manusia untuk mampu bersaing dengan negara lain. Pendidikan sebagai penggerak bagi perubahan bangsa sudah seharusnya menjadi perhatian utama bagi seluruh lembaga pendidikan formal yang mempunyai tanggung jawab untuk mempersiapkan warga negara menjadi manusia yang potensial.
2
-
Pendidikan pertama bagi individu adalah dalam suatu keluar9a, yang terdiri dari ayah, ibu dan adik/kakak. Meskipun keluarga bukan sebuah lembaga pendidikan formal yaitu informal, namun apa yang didapat dari keluarga pasti akan membentuk watak dan kepribadian seseorang. Ha! ini tEwjadi karena di dalam keluargalah seseorang akan belajar mengenal hal-hal yang mendasar seperti agama, sopan santun, dan bagaimana ia bersikap dengan lingkungan sekitar. Nilai-nilai yang ditanamkan oleh keluarga akan terpola dan tertanam dalam diri seseorang dan menjadi suatu kebiasaan.
Sekolah merupakan tempat pendidikan kedua setelah anak mendapat didikan pertama yang langsung dari orang tuanya di rumah. Pendidikan diberikan kepada anak dengan tujuan mendewasakannya, agar ia kelak menjadi manusia yang mandiri dan bertanggung jawab.
Namun di sisi lain, Science dan Technology yang tidak berpijak kepada tuntunan agama dan hati nurani yang mumi, maka akan mempengaruhi pergaulan manusia yang semakin jauh dari adab kesopanan yang luhur. Kondisi yang memprihatinkan ini bukan saja berkembang dan dijumpai dalam kehidupan masyarakat barat yang sekuler, namun dijumpai pula dalam kehidupan masyarakat Indonesia yang berpenduduk mayoritas muslim.
3
-
Menurut Hasan Basri (1996) kemajuan dalam segala aspek kehidupan11ang mengabaikan tuntunan agama akan menyebabkan pergeseran nilai-nilai kehidupan yang semakin lama semakin merusal< hati nurani dan pemikiran akibatnya tidak sedikit yang hanyut dalam kemajuan zaman tanpa memperhatikan lagi ajaran agama dalam kehidupan mereka, termasuk pula dalam pergaulan modem.
Belajar membawa sesuatu perubahan pada diri individu yang belajar. Perubahan itu tidak hanya mengenai jumlah pengetahuan, melainkan juga dalam bentuk kecakapan, kebiasaan, sikap, pengertian, pen9hargaan, minat, penyesuaian diri. Pendeknya mengenai segala aspek organisme atau pribadi seseorang. Tujuan belajar ialah bahwa apa yang dipelajari itu berguna di kemudian hari, yakni membantu siswa untuk dapat belajar tems dengan cara yang lebih mudah.
Belajar dan mengajar merupakan dua konsep yang tidak bisa dipisahkan dalam kegiatan pengajaran. Belajar mengacu kepada apa yang dilakukan oleh siswa, sedangkan mengajar mengacu kepada apa yang dilakukan oleh guru sebagai pembimbing/pembina belajar di kelas. Kedua kegiatan tersebut menjadi terpadu dalam suatu kegiatan manakala terjadi hubungan timbal balil< (interaksi) antara guru dengan siswa pada saat pengajaran berlangsung. Agar proses belajar mengajar dapat membuahkan hasil yang baik, baik siswa maupun guru atau
4
·-- tenaga pengajar perlu memiliki sikap, kemampuan dan keterampilan yangmendorong proses belajar mengajar itu.
Dalam proses pembelajaran, seorang guru adalah salah satu faktor utama dalam kegiatan belajar mengajar. Guru dalam mengelola kegiatan belajar mengajar perlu memperhatikan komponen mengajar sebagai ilmu, teknologi, seni dan wawasan kependidikan serta berbagai keterampilan antara lain keterampilan bervariasi (menulis, membaca dan menjelaskan).
Untuk mengetahui prestasi belajar dari seseorang perlu dilakukan pengukuran dan penilaian terhadap hasil pendidikan yang ditlerikan. Dalam pendidikan di sekolah, pengukuran dan penilaian yang dilakukan untuk mengetahui prestasi belajar siswa dengan memberikan tes atau ujian. Jadi dapat disimpulkan bahwa, prestasi belajar adalah hasil dari suatu aktivitas belajar yang dilakukan berdasarkan pengukuran dan penilaian terhadap hasil belajar yang diwujudkan dalam bentuk raport anak didik.
Prestasi menurut W.S Winkel (1987) juga dapat diartikan sebagai suatu tingkat keberhasilan yang dicapai pada akhir suatu kegiatan belajar mengajar yang dilaksanakan. Dengan demikian, prestasi belajar diartikan sebagai tingkat keberhasilan yang telah dicapai oleh siswa setelah melakukan suatu
usaha tertentu.
5
-
Salah satu bentuk pendidikan formal yang berbeda bagi anak didik di
·~
bandingkan pendidikan nonformal dalam penerapan pengajaran dan pendidikan pada sisi proporsi materi yang lebih seimbang antara pengetahuan agama dan umum maupun sarana dan prasarana yang memadai diberikan kepada anak didik, didapatkan pada lembaga pendidikan yang umum biasa di kenal masyarakat dengan nama pondok pesantren.
Pesantren dipandang sebagai alat transforrnasi kultural sebab ia membawa santri dan masyarakat ke dalam lingkungan pergaulan surnbeir-sumber etika dan norma-norma yang tidak terbatas yang merupakan kerangka ajuan bagi sikap yang ideal menurut ajaran Islam.
Menurut Kafrawi (1979) pandangan hidup yang dipegang teguh oleh pondok pesantren adalah pandangan hidup yang lslami, yang bersumber dari ajaran Islam, yang berorientasi pada kehidupan ukhrawi dengan tidak melupakan kehidupan duniawi. Selain itu, menurut Wahjoetomo (1997) pesantren juga mempunyai nilai lebih dalam hal kemandirian. Para santri mempunyai gairah yang kuat untuk mandiri.
Terbentuknya sifat dan sikap yang menonjol dalam kepribadian para santri disebabkan oleh sistem dan kondisi yang amat kondusif di pesantren.
Selama di pesantren, para santri secara tidak langsung dilatih untuk mandiri,
6
--- mereka dibiasakan memenuhi kebutuhan dan keperluannya sendiri, sel'lingga tumbuhlah sikap tidak menggantungkan diri pada orang lain.
Dalam proses pembentukan sifat dan sikap santri terutama yang masih dalam proses perkembangan awal menuju masa remaja mernka masih membutuhkan bimbingan dan arahan dari orang lain, baik dari orang tua, teman yang lebih tua (santri senior/yang lebih dahulu memasuki pondok) atau dari ustadz/kyai, yang mana dari bimbingan dan arahan merekalah terbentuk sebuah disiplin diri yang mampu meningkatkan kematangan mereka, baik dalam bersikap, berprilaku atau dalam memilih masa depan mereka menuju tingkatan yang lebih tinggi dan lebih baik.
Pondok Pesantren Darunnajah Jakarta adalah salah satu pondok pesantren modern yang ada di Jakarta. Di Pondok Pesantren Darunnajah Jakarta terdapat berbagai macam kegiatan ekstrakurikuler yang dapat membentuk kematangan santri baik dalam hal pendidikan formal di sekolah/madrasah atau kegiatan-kegiatan praktek di luar kegiatan sekolah seperti Paskibraka, Pramuka, Marching Band, Olahraga, PMR, dan lain sebagainya.
Kegiatan-kegiatan tersebut pada prinsipnya dapat membentuk kemampuan/ ketrampilan (skill) dan mental mereka yang pada akhirnya dapat mereka
7
-
pergunakan di dalam kehidupan sehari-hari ketika mereka tefah
keluar~ari
pondok pesantren yang selama ini mereka naungi.
Segala hal positif yang ada di dalam pondok pesantren terseloutlah yang kiranya dapat memotivasi para orang tua untuk memasuki anak-anak mereka ke dalam sebuah pondok pesantren. Namun apa yang sebenamya memotivasi secara pribadi dalam diri anak usia remaja awal yang memiliki keinginan memasuki pondok pesantren dalam era yang serba modern seperti saat ini. Hal inilah yang mendorong penulis tertarik dan menganggap karya ini layak untuk diteliti dengan judul yang spesifik yaitu : Hubungan Motivasi Be/ajar dengan Prestasi Be/ajar Santri Pondok Pesantren Darunnajah Jakarta.
1.2
ldentifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan diatas setidaknya memunculkan beberapa pertanyaan yaitu : 1. Apakah ada hubungan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar santri Pondok Pesantren Darunnajah? 2. Termasuk motivasi belajar apakah yang dapat mempengaruhi prestasi belajar santri Pondok Pesantren Darunnajah? 3.
Dalam bentuk apakah prestasi belajar yang muncul pada santri?