HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN F ASILITAS PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP (PLH) (Studi pada Siswa Kelas VIII SMPN 1 Langkaplancar Kabupaten Pangandaran Tahun Pelajaran 2013/2014) Oleh Iwan Sujani, H. Rudi Priyadi, H. Ebih Abdul Rahim Arhasy Program Studi Pendidikan Kependudukan dan Lingkungan Hidup Pascasarjana Universitas Siliwangi Tasikmalaya ABSTRACT The purpose of this research was to know relationship between motivation of study with the student achievement in environmental education ; knowing relationship the studying facility with the student achievement in environmental education and to know the relationship between motivation of study and the studying facility with the student achievement in environmental education.This research use method descriptive. The population student 7 th grade in Junior High School 1 Langkap Lancar Subdistrict Pangandaran is 81 student. Sampel was taken total sampling 81 student,. Technique analyse data used linear analysis regresi and duplicate constructively SPSS Version 16 program. The result of this research were relationship between motivation of study with the student achievement in environmental education with correlation coefficient equal to 0,463 which the middle of category and give contribution equal to 21,5%, there were relationship the studying facility with the student achievement in environmental education with correlation coefficient equal to 0,513 which the middle of category and give contribution 26,3%. that there were relationship between motivation of studyand the studying facility with the student achievement in environmental education with correlation coefficient equal to 0,587 which middle of category and give contribution equal to 34,5%, Key Word : motivation of study, the environmental education
studying facility,
the student
achievement in
ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar pendidikan lingkungan hidup, mengetahui hubungan antara fasilitas pembelajaran dengan prestasi belajar pendidikan lingkungan hidup dan mengetahui hubungan antara motivasi belajar dan fasilitas pembelajaran dengan prestasi belajar pendidikan lingkungan hidup Penelitian ini menggunakan metode deskriftif. Populasinya seluruh adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Langkaplancar Kabupaten Pangandaran yang berjumlah 81 orang Pengambilan sampel menggunakan total sampling. yaitu 81 orang. Teknik analisis data menggunakan analisis regresi linier dan ganda dengan bantuan program SPSS versi 16. Berdasarkan hasil penelitian, maka ditemukan bahwa terdapat hubungan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar pendidikan lingkungan hidup dengan koefisien korelasi sebesar 0,463 yang termasuk kategori keeratan sedang dan memberikan kontribusi sebesar 21,5%, terdapat hubungan antara fasilitas pembelajaran dengan prestasi belajar pendidikan lingkungan hidup dengan koefisien korelasi sebesar 0,513 yang termasuk kategori keeratan sedang dan memberikan kontribusi sebesar 26,3%., dan terdapat hubungan motivasi belajar dan fasilitas pembelajaran dengan prestasi belajar pendidikan lingkungan hidup dengan koefisien sebesar 0,587 yang termasuk kategori keeratan sedang dan memberikan kontribusi sebesar 34,5 %. Kata Kunci : motivasi belajar, lingkungan hidup
fasilitas pembelajaran,
1
prestasi belajar pendidikan
PENDAHULUAN Peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan syarat mutlak untuk mencapai tujuan pembangunan. Salah satu cara untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia tersebut adalah pendidikan. Tujuan pendidikan adalah seperangkat hasil pendidikan yang dicapai oleh peserta didik setelah diselenggarakannya kegiatan pendidikan. Seluruh kegiatan pendidikan, yakni bimbingan pengajaran dan latihan diarahkan untuk mencapai tujuan pendidikan. Dalam usaha untuk mencapai suatu prestasi belajar yang optimal dari proses belajar mengajar seorang siswa dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Faktor internal yaitu faktor yang timbul dari dalam diri siswa itu sendiri diantaranya keadaan fisik, intelegensi, bakat, minat dan perhatian, keadaan emosi serta disiplin. Sedangkan faktor eksternal yaitu faktor yang timbul dari luar diri siswa diantaranya guru, teman, orang tua, fasilitas belajar dan lain-lain. Salah satu fakktor internal yang mempengaruhi prestasi belajar siswa adalah motivasi belajar. Motivasi belajar besar sekali peranannya dalam menentukan keberhasilan belajar siswa, karena motivasi menggerakkan organisme, mengarahkan tindakan serta memilih tujuan belajar yang dirasa paling berguna bagi hasil belajarnya dalam hal ini adalah hasil belajar Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH). Untuk mewujudkan sekolah sebagai lembaga pendidikan yang diharapkan mampu memberikan pengalaman secara langsung pada siswa melalui interaksi dan komunikasi timbal balik antara guru dengan siswa yang merupakan ciri dan syarat utama bagi berlangsungnya proses belajar mengajar, maka melalui pembelajaran Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) guru hendaknya dapat mengkondisikan dan memotivasi siswa untuk mengembangkan sejumlah keterampilan proses, supaya mereka mampu menjelajahi dan memahami alam sekitar. Hal tersebut bisa diwujudkan salah satunya dengan menumbuhkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH). Siswa Kelas VIII
SMPN 1 Langkaplancar Kabupaten
Pangandaran tidak terlepas dari persoalan tersebut, yakni keinginan untuk meningkatkan prestasi belajar Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH). Banyak siswa yang merasa kesulitan untuk memahami konsep-konsep dalam pelajaran Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH). Berdasarkan hasil pengamatan peneliti, 21 siswa kelas VIII-D hanya 10 siswa yang mendapatkan nilai ≥ 70 (KKM). Data ini
2
menunjukkan bahwa sebagian siswa masih mengalami kesulitan dalam memahami materi dalam pelajaran pendidikan Lingkungan Hidup (PLH). Hal ini mungkin disebabkan oleh motivasi belajarnya kurang baik. Siswa belajar hanya pada saat menjelang ujian bahkan kadang tanpa ada persiapan sama sekali khususnya belajar Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) diduga masih kurang. Hal ini bisa dilihat dari kurangnya perhatian dan kesungguhan saat mengikuti pelajaran Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH), mengakibatkan rendahnya daya serap terhadap pelajaran yang diterimanya sehingga prestasi belajar yang akan diraih cenderung turun. Selain motivasi belajar yang rendah, prestasi belajar juga dipengaruhi oleh sarana pembelajaran yang meliputi media, alat peraga dan buku pegangan siswa yang terbatas. Sehingga hasil dari proses pembelajaran adalah dititik beratkan pada aspek kecerdasan dan kemampuan siswa dalam mendapatkan nilai yang bagus pada mata pelajaran Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH). Mengenai bagaimana siswa melakukan proses sains untuk mendapatkan fakta, pengetahuan, konsep masih kurang mendapat perhatian. Oleh sebab itu untuk dapat meningkatkan prestasi belajar Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) ditentukan oleh tingkat motivasi belajar siswa khususnya dalam proses pelajaran Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH), serta pasilitas pembelajaranya. Siswa yang memiliki motivasi belajar yang baik tentu prestasi belajarnya akan berbeda dengan siswa yang motivasi belajarnya kurang baik. Selain itu penggunaan fasilitas pembelajaran akan berpengaruh besar pada peningkatan prestasi belajar siswa. Fasilitas pembelajaran yang lengkap akan mendorong siswa untuk lebih bersemangat dalam proses pembelajaran sehingga prestasi belajar pun akan meningkat sebaliknya fasilitas pembelajaran yang kurang mengakibatkan semangat siswa utuk belajar menjadi menurun yang pada akhirnya mengakibatkan prestasi belajar siswa pun menjadi tidak meningkat. Berdasarkan permasalahan tersebut penulis meneliti Hubungan Motivasi Belajar dan Fasilitas Pembelajaran dengan Prestasi Belajar Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) (Studi pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Langkaplancar Kabupaten Pangandaran). Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka perumusan masalah dalam penelitian ini:
3
1. Adakah hubungan
motivasi belajar dengan prestasi belajar Pendidikan
Lingkungan Hidup (PLH) ? 2. Adakah hubungan fasilitas pembelajaran dengan prestasi belajar Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) ? 3. Adakah hubungan motivasi belajar dan fasilitas pembelajaran dengan prestasi belajar Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) ? Sesuai dengan rumusan masalah, maka tujuan dari penelitian ini: 1. Untuk mengetahui hubungan
motivasi belajar dengan prestasi belajar
Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) . 2. Untuk mengetahui hubungan fasilitas pembelajaran dengan prestasi belajar Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH). 3. Untuk mengetahui hubungan motivasi belajar dan fasilitas pembelajaran dengan prestasi belajar Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH). METODE PENELITIAN Dalam
penelitian
yang
dilaksanakan
menggunakan
metode
deskriptif
korelasional. Iskandar (2012 : 174) bahwa penelitian deskriptif menggunakan teknik survei, bahwa dengan teknik survei suatu obyek penelitian dapat diungkapkan secara menyeluruh, dimana suatu survei tidak sekedar bertujuan memaparkan data tentang obyeknya, melainkan juga bermaksud menginterpretasikan dan membandingkannya dengan ukuran standar tertentu yang sudah ditetapkanya Populasi dalam penelitian ini
seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri
Langkaplancar Kabupaten Pangandaran yang berjumlah 81
orang. Adapun sampel
yang diambil adalah total sampling sehingga semua anggota populasi dijadikan sampel. Sehingga jumlah sampel penelitian adalah 81 orang. Teknik pengumpulan data penelitian yang dilakukan melalui : 1. Angket
motivasi belajar
2. Angket
fasilitas pembelajaran
Jika analisis data menggunakan SPSS maka pedoman pengambilan keputusan untuk uji normalitas dilakukan dengan uji Kolmogorov-Smirnov. Persyaratan kedua dalam pengujian persyaratan analisis adalah uji linieritas regresi. Pengujian hipotesis mengunakan rumus korelasi Product momen, uji korelasi ini bertujuan untuk menguji
4
hubungan antara dua variabel atau lebih yang bukan berarti hubungan fungsional atau hubungan sebab akibat. Sedangkan sifat korelasinya akan menentukan arah korelasinya. PEMBAHASAN 1.Motivasi Belajar Pengambilan data dilakukan pada sampel penelitian yang berjumlah 81 orang. Kemudian hasil dari tes diolah/dianalisis dengan menggunakan SPSS 16.0 yang menunjukan bahwa skor minimum sebesar 46 dan untuk skor maksimum yaitu sebesar 144. Dengan rata-rata (mean) 101,16 dengan standar deviasi 24,51 dan nilai tengahnya sebesar 98. Motivasi belajar termasuk kategori sedang, hal ini terlihat dari skor rata-rata mendekati skor mediannya dan nilai rata-rata (mean) sebesar 101,16 > nilai skor min + 2 SD sebesar 95,02. 2. Fasilitas Pembelajaran Pengambilan data dilakukan pada sampel penelitian yang berjumlah 81 orang. Diperoleh skor minimum 65 dan skor maksimum 128, rata-ratanya sebesar 102,38 standar deviasi sebesar 16,76 dan nilai tengahnya sebesar 104. Fasilitas pembelajaran termasuk kategori sedang , hal ini terlihat dari skor rata-rata mendekati mediannya dan nilai rata-rata (mean) sebesar 102,38 > nilai skor min + 2 SD sebesar 90,34 . 3. Prestasi Belajar PLH Pengambilan data dilakukan pada sampel penelitian yang berjumlah 81 orang. Diperoleh skor minimum sebesar 70 dan untuk skor maksimum yaitu sebesar 90. Dengan rata-rata (mean) 77,16 dengan standar deviasi 5,49 dan nilai tengah sebesar 77. Prestasi belajar PLH dapat dikategorikan rendah , hal ini dikarenakan skor rata-rata mendekati skor mediannya dan nilai rata-rata (mean) 77
< nilai skor min + 2 SD
sebesar 80,98 . Pengujian Hipotesis 1. Hubungan Antara Motivasi belajar (X1) Dengan Prestasi Belajar PLH (Y) Hipotesis pertama yang diajukan dalam penelitian adalah ada hubungan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar PLH. Pengujian hipotesis menggunakan regresi sederhana dan korelasi sederhana, persamaan
regresi
umumnya
dinyatakan
dalam
bentuk
yaitu Y= a + bx. Dari hasil analisis regresi linier sederhana
terhadap data penelitian dihasilkan konstanta
5
a sebesar 66,654 dan koefisien arah
regresi b sebesar 0,104. Bentuk hubungan antara kedua variabel dapat disajikan oleh persamaan regresi Y = 66,654 + 0,104 X1. Kekuatan hubungan antara motivasi belajar (X1) dengan prestasi belajar PLH (Y) pada model persamaan Y =
66,654 + 0,104 X1.dapat dilihat pada koefisien
determinasi (R2) adalah 0.215. Ini berarti motivasi belajar memberikan konstribusi sebesar 21,5% terhadap prestasi belajar PLH, sisanya dipengaruhi oleh variabel lain.
Analisis korelasi terhadap pasangan data dari kedua variabel tersebut menghasilkan koefisien korelasi sebesar 0,463 yang termasuk kategori keeratan sedang. Dengan demikian hipotesis diterima, yaitu ada hubungan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar PLH. Motivasi adalah suatu perubahan energi di dalam pribadi seseorang yang ditandai
dengan
timbulnya
afektif
(perasaan)
dan
reaksi
untuk
mencapai
tujuan,Oemar Hamalik dalam Djamarah, (2009:148) . Menurut Terry, (2003:130), “Motivasi dapat diartikan sebagai suatu usaha agar seseorang dapat menyelesaikan pekerjaannya dengan semangat karena ada tujuan yang ingin dicapai”. Manusia mempunyai
motivasi
yang berbeda tergantung dari banyaknya faktor seperti
kepribadian, ambisi, pendidikan dan usia. Menurut Asrori, (2008 : 183) motivasi dapat diartikan sebagai : (1) Dorongan yang timbul pada diri seseorang, secara disadari atau
6
tidak disadari, untuk melakukan tindakan dengan tujuan tertentu; (2) Usaha-usaha yang dapat menyebabkan seseorang atau kelompok orang tertentu tergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang ingin dicapai. Dengan demikian seorang siswa yang memiliki motivasi belajar akan memperoleh prestasi belajar PLH yang lebih baik dibandingkan dengan yang tidak memiliki motivasi belajar. Dengan adanya motivasi belajar siswa akan berperilaku untuk belajar sehingga akan memperoleh prestasi belajar PLH yang lebih baik. 2. Hubungan Antara Fasilitas Pembelajaran (X2) Dengan Prestasi Belajar PLH (Y) Hipotesis kedua yang diajukan dalam penelitian adalah ada hubungan antara fasilitas pembelajaran
dengan prestasi belajar PLH. Pengujian hipotesis menggunakan regresi
sederhana dan korelasi sederhana, umumnya dinyatakan dalam regresi
bentuk persamaan
yaitu Y= a + bx. Dari hasil analisis regresi linier sederhana terhadap data
penelitian dihasilkan konstanta a sebesar 59,941 dan koefisien arah regresi b sebesar 0,168. Bentuk hubungan antara kedua variabel dapat disajikan oleh persamaan regresi Y = 59,941 + 0,168 X2. Kekuatan hubungan antara fasilitas pembelajaran
(X2) dengan prestasi belajar
PLH (Y) pada model persamaan Y = 59,941 + 0,168 X2 dapat dilihat pada koefisien determinasi (R2) adalah 0,263. Ini berartifasilitas pembelajaran
memberikan
kontribusi sebesar 26,3% terhadap prestasi belajar PLH, sisanya dipengaruhi oleh variabel lain diantaranya kebiasaan, minat, dan lingkungan.
7
Analisis korelasi terhadap pasangan data dari kedua variabel tersebut menghasilkan koefisien korelasi
sebesar
0,513 yang termasuk kategori keeratan
sedang. Dengan demikian hipotesis diterima, yaitu ada hubungan antara fasilitas pembelajaran
dengan prestasi belajar PLH.
Fasilitas belajar yang mendukung pembelajaran akan menghasilkan upaya maksimal untuk mencapai hasil yang diharapkan. Dengan demikian, sarana dan prasarana belajar yang memenuhi persyaratan lebih lengkap akan
semakin
memberikan hasil belajar siswa optimal.. Untuk belajar yang baik hendaknya tersedia fasilitas belajar yang memadai antara lain tempat belajar, alat, waktu dan lain-lain. Jadi pada prinsipnya fasilitas belajar adalah segala sesuatu yang memudahkan untuk belajar. Dengan tersedianya fasilitas yang memadai diharapkan siswa akan memperoleh prestasi belajar yang baik. 3. Hubungan Antara Motivasi belajar (X1) Dan Fasilitas Pembelajaran Dengan Prestasi Belajar PLH (Y)
(X2)
Hipotesis ketiga yang diajukan dalam penelitian adalah ada hubungan antara motivasi belajar dan fasilitas pembelajaran
dengan prestasi belajar PLH.Pengujian
hipotesis menggunakan regresi dan korelasi berganda, umumnya dinyatakan dalam 8
bentuk persamaan regresi yaitu Y= a + b1X1 + b2X2. Dari hasil analisis regresi linier sederhana terhadap data penelitian dihasilkan konstanta a sebesar 56,955 dan koefisien arah regresi b1 sebesar 0,129 dan arah regresi b2 sebesar 0,070. Bentuk hubungan antara ketiga variabel dapat disajikan oleh persamaan regresi Y = 56,955 + 0,129 X1 + 0,070 X2. Kekuatan hubungan antara motivasi belajar (X1) dan fasilitas pembelajaran (X2) dengan prestasi belajar PLH (Y) pada model persamaan Y = 56,955 + 0,129 X1 + 0,070 X2 dapat dilihat pada koefisien determinasi (R2) adalah 0,345 Ini berarti motivasi belajar dan fasilitas pembelajaran
memberikan kontribusi sebesar 34,5% terhadap
prestasi belajar PLH sisanya dipengaruhi oleh variabel lain diantaranya kebiasaan, motivasi, minat dan lingkungan. Analisis korelasi terhadap pasangan ketiga variabel tersebut menghasilkan koefisien korelasi sebesar 0,587 yang termasuk kategori keeratan sedang. Dengan demikian, hipotesis diterima, yaitu ada hubungan antara motivasi belajar dan fasilitas pembelajaran dengan prestasi belajar PLH. Motivasi berpengaruh terhadap prestasi dan pemamahamannya dalam belajar karena dapat mendorong siswa untuk tidak mudah menyerah, sehingga ia akan mencari jalan untuk menemukan kesuksesan, sehingga siswa mempunyai keinginan untuk berkembang dan maju untuk memaksimumkan pemahaman atas ilmu yang mereka dapatkan Purwanto, (2000: 77). Sardiman, (2005:89).
“Siswa
yang
memiliki motivasi
yang
kuat
akan
memiliki tujuan untuk menjadi orang yang terdidik dan ditunjukkan dengan tingginya aktivitas yang dilakukan, terutama aktivitas dalam belajar”. Motif-motif yang aktif dan berfungsi karena adanya perangsang dari luar Sardiman, (2005:90). Motivasi ekstrinsik
merupakan bentuk
motivasi yang
didalamnya aktivitas belajar dimulai dan diteruskan berdasarkan dorongan dari luar yang tidak secara mutlak berkaitan dengan aktivitas belajar. Motivasi ekstrinsik tetap diperlukan di sekolah karena pengajaran di sekolah tidak semuanya menarik perhatian siswa atau sesuai dengan kebutuhan siswa, lagipula sering terjadi siswa tidak memahami untuk apa sebenarnya dia belajar hal-hal yang diberikan di sekolah.
9
Berdasarkan uraian tersebut, dapat dipahami dengan jelas bahwa hasil belajar merupakan suatu hasil perbuatan yang dicapai oleh individu atau siswa setelah melaksanakan proses belajar mengajar. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Simpulan yang dapat ditarik dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1.
Ada hubungan antara motivasi belajar dalam pembelajaran dengan prestasi belajar Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH). Hal ini dibuktikan dengan perolehan nilai koefisien korelasi (r) sebesar 0,463 yang termasuk kategori keeratan sedang dan memberikan kontribusi (R2) sebesar 0,215, artinya bahwa motivasi belajar dalam pembelajaran
memberikan kontribusi sebesar 21,5% terhadap prestasi belajar
Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH).Semakin baik motivasi belajar, maka akan semakin baik prestasi belajar Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH). 2.
Ada hubungan antara fasilitas pembelajaran dengan prestasi belajar Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH). Hal ini dibuktikan dengan perolehan nilai koefisien korelasi (r) sebesar 0,513 yang termasuk kategori keeratan sedang memberikan kontribusi
dan
(R2) sebesar 0,263, artinya fasilitas pembelajaran
memberikan kontribusi sebesar 26,3% terhadap prestasi belajar Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH). Semakin baik fasilitas pembelajaran, maka akan semakin baik prestasi belajar Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) 3.
Ada hubungan antara
motivasi belajar dalam pembelajaran
dan fasilitas
pembelajaran dengan prestasi belajar Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH). Hal ini dibuktikan dengan perolehan nilai koefisien korelasi
(r) sebesar 0,587 yang
termasuk kategori keeratan sedang dan memberikan kontribusi (R2) sebesar 0,345 artinya
motivasi belajar dalam pembelajaran
dan fasilitas pembelajaran
memberikan kontribusi sebesar 34,5 % terhadap prestasi belajar Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH). Semakin baik
motivasi belajar dan
fasilitas
pembelajaran maka semakin baik prestasi belajar Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH). Saran Berdasarkan kesimpulan di atas, maka penulis memberikan saran-saran sebagai berikut: 1.
Bagi guru diharapkan untuk memacu siswa untuk terus meningkatkan 10
motivasi belajar siswa agar prestasi belajar siswa dapat dioptimalkan 2.
Bagi sekolah hasil penelitian ini dapat memberikan informasi tentang pentingnya fasilitas belajar yang berdampak pada prestasi belajar siswa, maka diharapkan pihak sekolah agar menyediakan dan melengkapi sarana prasarana belajar siswa.
3.
Bagi guru diharapkan hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pendukung implementasi dalam pembelajaran yang memacu siswa untuk berprestasi dan memperhatikan penggunaan fasilitas belajar secara efektif.
4.
Bagi peneliti berikutnya, hendaknya mengembangkan faktor-faktor lain yang dapat berpengaruh pada prestasi belajar
DAFTAR PUSTAKA Asrori, Mohammad (2008) Psikologi Pembelajaran. Bandung, CV. Wacana Prima. Djamarah, Syaiful Bahri (2009) Psikologi Belajar. Jakarta : Rineka Cipta. Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan, Zain (2002) Strategi Belajar-mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
11