HUBUNGAN MENDENGARKAN LAGU-LAGU KARYA OPICK BERNAPAS ISLAMI TERHADAP SIKAP KEBERAGAMAAN REMAJA PERUMNAS PUCANG ANOM TIMUR II MRANGGEN DEMAK SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Program Strata 1 (S.1) Fakultas Tarbiyah Jurusan Pendidikan Agama Islam
Oleh: Ainun Nihayah 3104297
FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2009
i
DEPARTEMEN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO FAKULTAS TARBIYAH Jl.. Prof.. Dr. Hamka Kampus II Ngaliyan Telp. 7601295 Fax. 7615387 Semarang 50185
NOTA PEMBIMBING Semarang, 6 Januari 2009 Kepada: Yth. Bapak Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang Di Semarang Lamp. : 4 (empat) eksemplar Hal : Naskah Skripsi a.n. Sdr./i AINUN NIHAYAH Assalamu ‘alaikum wr. wb. Setelah kami mengadakan koreksi dan perbaikan seperlunya, maka bersama ini kami kirimkan naskah skripsi Saudari: Nama NIM Fakultas Jurusan Judul
: AINUN NIHAYAH : 3104297 : Tarbiyah : PAI (Pendidikan Agama Islam) : PENGARUH MENDENGARKAN LAGU-LAGU KARYA OPICK TERHADAP SIKAP KEBERAGAMAAN REMAJA PERUMNAS PUCANG ANOM TIMUR II MRANGGEN DEMAK
Demikian ini kami mohon skripsi atas nama Saudari tersebut dapat dimunaqasahkan. Atas perhatiannya, kami ucapkan terima kasih. Wassalamu ‘alaikum wr. wb.
Pembimbing I,
Pembimbing II,
Drs. H. Djoko Widagdho, M. Pd NIP. 130 388 591
Dr. H. Ruswan, M.A. NIP. 150 262 173
ii
DEPARTEMEN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO FAKULTAS TARBIYAH Jl.. Prof.. Dr. Hamka Kampus II Ngaliyan Telp. 7601295 Fax. 7615387 Semarang 50185
PENGESAHAN PENGUJI
Tanggal
Tanda Tangan
Drs. H. Djoko Widagdho, M. Pd Ketua
__________________
______________
Drs. H. Mat Solikhin, M. Ag Sekretaris
__________________
______________
Dr. Hj. Sukasih, M.A. Penguji I
__________________
______________
Dra. Ani Hidayati, M. Pd Penguji II
__________________
______________
iii
DEKLARASI
Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, peneliti menyatakan bahwa skripsi ini tidak berisi materi yang pernah ditulis orang lain atau diterbitkan. Demikian juga skripsi ini tidak berisi satupun pikiran-pikiran orang lain, kecuali informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan sebagai bahan rujukan.
Semarang, 24 Januari 2009 Deklarator,
Ainun Nihayah NIM. 3104297
iv
ABSTRAKSI
Ainun Nihayah (NIM. 3104297) Hubungan Mendengarkan Lagu-Lagu Karya Opick Bernapas Islami terhadap Sikap Keberagamaan Remaja Perumnas Pucang Anom Timur II Mranggen Demak. Skripsi, Semarang: Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang, 2008. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: apakah terdapat hubungan antara mendengarkan lagu-lagu karya Opick bernapas Islami (X) terhadap sikap keberagamaan remaja Perumnas Pucang Anom Timur II Mranggen Demak (Y). Penelitian ini berupa survei menggunakan teknik korelasi. Data yang sudah terkumpul dianalisis menggunakan rumus Korelasi Product Moment. Jumlah subjek penelitian ada 30 responden dari jumlah populasi 105 orang, sedangkan pemilihan sampel menggunakan simple random sampling. Metode pengumpulan data yang digunakan instrumen angket untuk menjaring data X dan Y. Pengujian hipotesis penelitian menunjukkan bahwa: terdapat hubungan positif antara mendengarkan lagu-lagu karya Opick bernapas Islami terhadap sikap keberagamaan remaja. Ditunjukkan oleh koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y = 0,385. Ini berarti bahwa sikap keberagamaan remaja Perumnas Pucang Anom Timur II Mranggen Demak terdapat hubungan positif dengan mendengarkan lagu-lagu karya Opick bernapas Islami. Nilai rxy dikonsultasikan dengan tabel pada taraf signifikansi 5% yaitu 0,306. Nilai rxy > rt sehingga dapat diketahui bahwa ada hubungan yang signifikan antara mendengarkan lagu-lagu karya Opick bernapas Islami terhadap sikap keberagamaan remaja Perumnas Pucang Anom Timur II Mranggen Demak. Artinya, hubungan antara mendengarkan lagu-lagu karya Opick bernapas Islami terhadap sikap keberagamaan remaja Perumnas Pucang Anom Timur II Mranggen Demak LEMAH karena 0.21 < r < 0.40.
v
MOTTO
ﻲ ﻨِﺒﺭ ﹶﺃﻥﱠ ﺍﻟ ﻲ ﹶﺫ ﻦ ﹶﺃِﺑ ﻋ ﺐ ٍ ﻴﺷِﺒ ﻲ ﺑ ِﻦ ﹶﺃِﺑ ﻮ ِﻥ ﻤ ﻴﻣ ﻦ ﻋ ﺐ ٍ ﻴﺣِﺒ ﻦ ﻋ ﺎ ﹸﻥﺳ ﹾﻔﻴ ﺎﺪﹶﺛﻨ ﺣ ﻊ ﻴﻭ ِﻛ ﺎﺪﹶﺛﻨ ﺣ ﺎِﻟ ِﻖﻭﺧ ﺎﺤﻬ ﻤ ﺗ ﻨ ﹶﺔﺴ ﺤ ﻴﹶﺌ ﹶﺔ ﺍﹾﻟﺴ ﺗِﺒ ِﻊ ﺍﻟﻭﹶﺃ ﺖ ﻨﺎ ﹸﻛﻴﹸﺜﻤﺣ ﷲ َ ﺗ ِﻖ ﺍ ِﺇ:ﻢ ﻗﹶﺎ ﹶﻝ ﹶﻟﻪ ﺳﻠﱠ ﻭ ﻴ ِﻪﻋﹶﻠ ﷲ ُ ﺻﻠﱠﻰ ﺍ 1 ( )ﺭﻭﺍﻩ ﺃﲪﺪ.ﺴ ٍﻦ ﺣ ﻠﹸ ٍﻖﺱ ِﺑﺨ ﺎﺍﻟﻨ “Waqi’ berkata, Sufyan berkata dari Habib dari Maimun ibn Abi Syabib dari Abu Dzar bahwa Nabi saw. Bersabda padanya: “Bertakwalah kepada Allah, kapan dan di mana saja kamu berada, dan iringilah keburukan itu dengan kebaikan, nisacaya kebaikan itu akan menghapuskannya, dan pergaulilah manusia dengan akhlak yang baik!” (H.R. Ahmad)2
1
Imam Ahmad, Musnad Ahmad Pasal ke-43, (t.tp.: Maktabah Syamilah, t.th.), hlm. 401.
2
Imam Muhyiddin an-Nawawi, d.k.k., ad-Durrah as-Salafiyah, Syarkh al-Arba’in anNawawiyah, terj. Salafuddin Abu Sayyid, Syarah Hadits Arba’in, (Solo: Pustaka Arafah, 2007), Cet. I, hlm. 213.
vi
PERSEMBAHAN
Dalam rentang waktu menuntut ilmu, Terciptalah sebuah karya sederhana Kupersembahkan kepada Ayahanda dan Ibunda sebagai baktiku Kakanda dan Adinda sebagai sayangku Temanku sebagai cintaku Sobat seperjuangan sebagai terima kasihku
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah SWT. penulis ucapkan atas nikmat, rahmat, dan hidayah yang telah dilimpahkan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam semoga selalu tercurah kepada baginda Rasulullah saw. Penulis menyadari bahwa upaya penulisan karya ilmiah berupa skripsi bukanlah suatu pekerjaan yang mudah, merupakan sebuah kerja keseriusan yang menuntut kejelian dan kerja keras yang memerlukan waktu yang lama, pikiran, dan sumbangan dari berbagai pihak. Sebagaimana penulisan skripsi yang berjudul “Hubungan Mendengarkan Lagu-Lagu Karya Opick Bernapas Islami terhadap Sikap Keberagamaan Remaja Perumnas Pucang Anom Timur II Mranggen Demak”, maka atas segala sumbangan serta peran serta yang diberikan secara langsung maupun tidak langsung pada penulisan skripsi ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Prof. Dr. H. Ibnu Hadjar, M. Ed., selaku Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang beserta stafnya. 2. Drs. H. Djoko Widagdho, M. Pd. dan Dr. H. Ruswan, M.A., yang memberikan bimbingan dan pengarahan hingga terselesaikannya penulisan skripsi ini. 3. Drs. Rahardjo, M. Ed. S.T., selaku wali studi serta Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang yang telah mengajarkan berbagai ilmu kepada penulis selama perkuliahan. 4. Bapak dan Ibu RW. XX serta remaja Perumnas Pucang Anom Timur II Mranggen Demak yang telah berkenan menerima dan membantu penulis dalam mengadakan penelitian hingga terselesaikannya penulisan skripsi ini. 5. Ayah dan Bunda yang telah memberikan banyak motivasi, baik materiil maupun spirituil kepada penulis. 6. Saudara, sahabat, teman dekat, dan semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang turut membantu kelancaran penyusunan skripsi ini hingga selesai. Kiranya tiada kata dapat terucap dari penulis selain panjatan doa. Semoga Allah SWT. membalas amal dan sumbangan Bapak, Ibu, serta Saudara yang telah diberikan kepada penulis dengan balasan yang tak terhingga. Semoga kerja keras dan amal nyata yang telah penulis hasilkan ini diridlai oleh Allah SWT. dan bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pengembangan ilmu pengetahuan pada umumnya. Selain itu, kritik dan saran dari pembaca yang budiman sangat penulis harapkan. Semarang, 24 Januari 2009 Penulis,
Ainun Nihayah NIM. 3104297 viii
DAFTAR ISI
Halaman JUDUL.................................................................................................................... i NOTA PEMBIMBING..........................................................................................
ii
PENGESAHAN.....................................................................................................
iii
DEKLARASI.........................................................................................................
iv
ABSTRAKSI.......................................................................................................... v MOTTO................................................................................................................... vi PERSEMBAHAN................................................................................................... vii KATA PENGANTAR............................................................................................ viii DAFTAR ISI........................................................................................................... ix DAFTAR TABEL................................................................................................... xii DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................................... xiii BAB I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah..................................................................... 1 B. Penegasan Istilah................................................................................ 7 C. Perumusan Masalah............................................................................ 10 D. Kajian Pustaka.................................................................................... 10
BAB II
LAGU-LAGU KARYA OPICK BERNAPAS ISLAMI DAN SIKAP KEBERAGAMAAN REMAJA A. Landasan Teori.................................................................................... 12 1. Lagu-Lagu Karya Opick Bernapas Islami...................................... 12 a. Pengertian Lagu-Lagu Karya Opick Bernapas Islami............... 12 b. Aspek-Aspek
yang
Berhubungan
dengan
Mendengarkan Lagu-Lagu Karya Opick Bernapas Islami......................................................................................... 15 c. Lirik Lagu-Lagu Karya Opick Bernapas Islami........................ 16 d. Lagu Bernapas Islami sebagai Media dalam Kehidupan Beragama................................................................ 20
ix
e. Lagu Bernapas Islami sebagai Media Pendidikan Agama Islam............................................................................. 22 2. Sikap Keberagamaan Remaja........................................................ 24 a. Pengertian Sikap Keberagamaan Remaja................................. 24 1) Pengertian Sikap Keberagamaan.......................................... 24 2) Aspek-Aspek Keberagamaan............................................... 27 3) Pengertian Remaja................................................................ 35 b. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Sikap Keberagamaan Remaja....................................................................................... 37 c. Macam-Macam Bentuk Sikap Keberagamaan Remaja............. 38 d. Hubungan Mendengarkan Lagu-Lagu Karya Opick Bernapas Islami terhadap Sikap Keberagamaan Remaja.......... 41 B. Kerangka Berpikir............................................................................... 46 C. Pengajuan Hipotesis............................................................................ 47 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tujuan Penelitian................................................................................. 48 B. Waktu dan Tempat Penelitian............................................................. 48 C. Metode Penelitian............................................................................... 49 1. Jenis Penelitian............................................................................... 49 2. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel..................... 49 a. Populasi dan Sampel.................................................................. 49 b. Teknik Pengambilan Sampel..................................................... 50 3. Variabel dan Indikator................................................................... 51 4. Teknik Pengumpulan Data............................................................. 53 5. Teknik Analisis Data...................................................................... 54 BAB IV ANALISIS
HUBUNGAN
MENDENGARKAN
LAGU-
LAGU KARYA OPICK BERNAPAS ISLAMI TERHADAP SIKAP
KEBERAGAMAAN
REMAJA
PERUMNAS
PUCANG ANOM TIMUR II MRANGGEN DEMAK A. Deskripsi Data Hasil Penelitian........................................................... 56
x
1. Data tentang Mendengarkan Lagu-Lagu Karya Opick Bernapas Islami............................................................................... 56 2. Data tentang Sikap Keberagamaan Remaja Perumnas Pucang Anom Timur II Mranggen Demak..................................... 58 B. Analisis Hubungan Mendengarkan Lagu-Lagu Karya Opick Bernapas Islami terhadap Sikap Keberagamaan Remaja Perumnas Pucang Anom Timur II Mranggen Demak........................ 59 1. Verifikasi Data............................................................................... 59 2. Analisis Uji Hipotesis..................................................................... 62 3. Uji Signifikansi............................................................................... 64 BAB V
PENUTUP A. Simpulan............................................................................................. 66 B. Saran-Saran......................................................................................... 68 C. Penutup............................................................................................... 68
DAFTAR KEPUSTAKAAN DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENULIS
xi
DAFTAR TABEL
Tabel Jumlah Remaja R.W. 20
48
Tabel 1. Nilai Angket Mendengarkan Lagu-Lagu Karya Opick Bernapas Islami
54
Tabel 2. Nilai Angket Sikap Keberagamaan Remaja Perumnas Pucang Anom Timur II Mranggen Demak
56
Tabel 3. Daftar Nilai Mendengarkan Lagu-Lagu Karya Opick Bernapas Islami dengan Nilai Sikap Keberagamaan Remaja Perumnas Pucang Anom Timur II Mranggen Demak
58
Tabel 4. Koefisien Korelasi antara Mendengarkan Lagu-Lagu Karya Opick Bernapas Islami (Variabel X) dengan Sikap Keberagamaan Remaja Perumnas Pucang Anom Timur II Mranggen Demak (Variabel Y)
xii
60
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
Daftar Nama Responden (Sampel) Remaja Perumnas Pucang Anom Timur II Mranggen Demak
Lampiran 2
Data Hasil Angket tentang Frekuensi Mendengarkan Lagu-Lagu Karya Opick Bernapas Islami
Lampiran 3
Data Hasil Angket tentang Sikap Keberagamaan Remaja Perumnas Pucang Anom Timur II Mranggen Demak
Lampiran 4
Data Hasil Penghitungan Laboratorium Komputer
Lampiran 5
Angket dan Instrumen
Lampiran 6
Angket
Lampiran 7
Surat Penunjukan Pembimbing
Lampiran 8
Surat Permohonan Izin Riset
Lampiran 9
Surat Keterangan Sudah Melakukan Penelitian
Lampiran 10
Surat Keterangan Ko Kurikuler
Lampiran 11
SKK PASSKA Institut
Lampiran 12
Piagam KKN
xiii
LABORATORIUM KOMPUTER TADRIS MATEMATIKA FAKULTAS TARBIYAH
IAIN WALISONGO SEMARANG
Alamat : Jl. Prof. Dr. Hamka Kampus II Telp. 7601295 Fax. 7615387 Semarang 50185
PENELITI
: AINUN NIHAYAH
NIM
: 3104297
JURUSAN
: PAI
JUDUL
: HUBUNGAN MENDENGARKAN LAGU-LAGU KARYA OPICK BERNAPAS ISLAMI TERHADAP SIKAP KEBERAGAMAAN REMAJA
PERUMNAS
PUCANG
ANOM
TIMUR
II
MRANGGEN DEMAK
HIPOTESIS : H0: Tidak ada hubungan antara X dan Y H1: Ada hubungan antara X dan Y DASAR
PENGAMBILAN
KEPUTUSAN
MENGGUNAKAN
NILAI
SIGNIFIKANSI: H0 DITERIMA
jika Nilai Sign. > 0.05
H0 DITOLAK
jika Nilai Sign. < 0.05
INTERPRETASI ANGKA INDEKS KORELASI (r) : • 0, 00 – 0, 20
: Menunjukan Korelasi Antara Dua Variabel Sangat Lemah.
• 0, 21 – 0, 40
: Menunjukan Korelasi Antara Dua Variabel Lemah.
• 0, 41 – 0, 60
: Menunjukan Korelasi Antara Dua Variabel Sedang.
• 0, 61 – 0, 80
: Menunjukan Korelasi Antara Dua Variabel Kuat.
• 0, 81 – 1,00
: Menunjukan Korelasi Antara Dua Variabel Sangat Kuat.
HASIL DAN ANALISIS DATA Descriptive Statistics Mean Mendengarkan Lagu-lagu Karya Opick Berapas Bernapas Islami Sikap Keberagamaan Remaja Perumnas Pucang Anom Timur II Mranggen
Std. Deviation
N
38.1000
7.3548
30
140.2000
10.7363
30
Keterangan: •
Nilai rata-rata (X) Mendengarkan Lagu-Lagu Karya Opick Bernapas Islami = 38.1
•
Nilai rata-rata (Y) Sikap Keberagamaan Remaja Perumnas Pucang Anom Timur II Mranggen Demak = 140.2
•
Standar Deviasi (X) Mendengarkan Lagu-Lagu Karya Opick Bernapas Islami = 7.3548
•
Standar Deviasi (Y) Sikap Keberagamaan Remaja Perumnas Pucang Anom Timur II Mranggen Demak = 10.7363 Correlations
Mendengarkan Lagu-Lagu Karya Opick Bernapas Islami Mendengarkan Lagu-lagu Karya Opick Bernapas Islami
Pearson Correlation
Sikap Keberagamaan Remaja Perumnas Pucang Anom Timur II Mranggen
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed) N Sig. (2-tailed) N
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
1.000 . 30 .381 *
Sikap Keberagamaan Remaja Perumnas Pucang Anom Timur II Mranggen Demak .381 * .038 30 1.000
.038
.
30
30
Keterangan: •
Sig. = 0.038 < 0.05, maka Ho DITERIMA artinya ada hubungan mendengarkan lagu-lagu karya Opick bernapas Islami dengan sikap keberagamaan remaja Perumnas Pucang Anom Timur II Mranggen Demak.
•
r = 0.381 artinya hubungan mendengarkan lagu-lagu karya Opick bernapas Islami dengan sikap keberagamaan remaja Perumnas Pucang Anom Timur II Mranggen Demak LEMAH karena 0.21 < r < 0.40.
Semarang, 14 Januari 2009 a/n Kepala Lab. Pendidikan Pengelola Lab. Komputer
Saminanto, S. Pd NIP. 150 327 115
DEPARTEMEN AGAMA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
FAKULTAS TARBIYAH Jl. Prof. Dr. Hamka Kampus II Ngaliyan Telp. 7601295 Fax. 7615387 Semarang 50185
Nomor : In.06.3/D.I/TL.00/1938/2008 Lamp. : Proposal Hal : Mohon Izin Riset A.n. AINUN NIHAYAH NIM: 3104297
Semarang, 4 September 2008
Kepada Yth. Ketua RW. 20 Perumnas Pucang Gading Jln. Pucang Anom Timur II Desa Batursari Kecamatan Mranggen Kabupaten Demak di Demak
Assalamu ‘alaikum Wr. Wb. Diberitahukan dengan hormat, bahwa mahasiswa kami yang bernama Ainun Nihayah NIM: 3104297 sangat membutuhkan data sehubungan dengan penulisan skripsi yang berjudul: Pengaruh
Mendengarkan
Lagu-Lagu
Karya
Opick
terhadap
Sikap
Keberagamaan Remaja Perumnas Pucang Anom Timur II Mranggen Demak Di bawah bimbingan Saudara Drs. H. Djoko Widhagdo, M. Pd dan Drs. Ruswan, M.A. Untuk itu, kami mohon agar mahasiswa tersebut diberi izin untuk melaksanakan penelitian di Perumnas Pucang Gading Jl. Pucang Anom Timur II RT. 2 RW. 20 Kelurahan Batursari Kecamatan Mranggen Kabupaten Demak selama 30 hari. Atas izin yang diberikan, kami ucapkan terima kasih.
Wassalamu ‘alaikum Wr. Wb.
A.n. Dekan, Pembantu Dekan I
Dra. Muntholi’ah, M. Pd. NIP. 150 263 166
Tembusan: Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo (sebagai laporan).
PERUMNAS PUCANG GADING Jln. Pucang Anom Timur II R.W. XX Kelurahan Batursari Kecamatan Mranggen Kabupaten Demak
SURAT KETERANGAN
Menerangkan dengan sesungguhnya bahwa mahasiswa di bawah ini: Nama
: Ainun Nihayah
NIM
: 3104297
Fakultas
: Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Walisongo Semarang.
Benar-benar telah melakukan penelitian di Perumnas Pucang Gading Jln. Pucang Anom Timur II R.W. XX Kelurahan Batursari Kecamatan Mraggen Kabupaten Demak mulai tanggal 5 Desember 2008 sampai dengan 20 Desember 2008, sehubungan dengan penyusunan skirpsinya yang berjudul: Pengaruh
Mendengarkan
Lagu-Lagu
Karya
Opick
terhadap
Sikap
Keberagamaan Remaja Perumnas Pucang Anom Timur II Mranggen Demak
Demikian surat keterangan ini dibuat untuk digunakan sebagaimana mestinya.
Semarang, 20 Desember 2008 Ketua R.W. XX Kel. Batursari Kec. Mranggen Kab. Demak
Imam Kustarto NIP. 030 159 840
Lampiran 3 Tabel 3 Data Hasil Angket tentang Sikap Keberagamaan Remaja Perumnas Pucang Anom Timur II Mranggen Demak No. Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
∑Y
Nilai Variabel Y 1
2 3 4 5 6 7 8 9 10
5 4 4 5 5 2 4 4 5 4 3 3 4 5 5 4 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 4 5 2
5 4 4 4 1 4 3 4 4 2 3 3 2 5 4 4 4 5 5 4 5 4 5 5 3 5 4 4 4 4
5 4 5 5 5 2 4 3 5 2 3 3 4 5 5 5 5 5 4 4 5 3 5 5 5 5 4 4 4 4
5 4 4 4 5 4 4 1 2 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5 5 4 4 4 4
4 4 4 4 5 3 5 4 5 2 3 4 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 4
5 4 4 5 4 4 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4
4 5 5 5 5 5 4 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 4 5 5 4 4 5 5
5 5 5 4 5 5 5 4 5 3 3 4 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4
5 5 5 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 4 4
5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 4 4 4 5 5 5 4 5 5 4 5 4 4 5 5 5 4 4 4 2
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
5 5 5 5 5 4 4 5 5 3 3 5 4 5 4 5 4 1 5 4 5 3 5 5 5 5 5 4 4 3
5 5 5 4 5 5 4 4 3 4 4 4 4 4 5 4 3 5 5 4 5 5 5 5 3 5 2 4 4 4
5 5 5 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 5 5 4 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4
4 5 5 5 4 4 2 5 4 2 3 3 4 5 4 5 3 5 5 5 2 4 5 5 5 5 5 3 4 4
3 5 5 3 3 2 4 4 4 3 3 4 4 5 4 4 4 5 4 5 4 5 5 5 4 5 4 4 4 3
5 5 5 5 3 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 3 4 4
4 4 4 2 2 2 4 3 3 2 3 4 4 4 2 4 3 5 4 4 5 3 5 4 5 5 2 2 4 3
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
5 5 5 5 5 5 5 5 3 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5
5 5 5 2 4 5 4 4 5 4 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 3 5 4 4 4 4
5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5
5 5 5 5 3 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
5 5 5 4 3 4 4 4 4 3 2 3 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 4 3 4 5
1 5 5 4 5 3 4 4 4 3 4 4 4 5 4 1 1 1 5 4 5 4 2 4 5 5 2 5 1 4
5 5 5 4 3 3 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 5 4 4 5 4 3 5 4 4 5 5
5 4 4 4 2 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 3 5 5 5 4 4 4 2 1 5 5 5 2 5
5 5 5 5 5 4 4 4 5 4 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4
3 5 5 5 5 5 4 5 4 5 2 4 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 2 2 5 5
5 5 5 4 2 3 4 3 4 3 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 5 4 4 5 5
31
32
4 5 5 5 5 5 5 5 3 2 4 4 3 2 5 4 4 4 5 2 4 2 5 5 5 2 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 5 1 4 4 4 4 4 5 4 5 4 5 5 5 4 4 5 4 5 5 5 5 Jumlah ∑Y
147 152 153 139 128 128 132 134 138 117 118 133 135 154 142 144 138 149 154 143 149 144 150 152 143 160 132 129 135 134 4206
Lampiran 2 Tabel 2 Data Hasil Angket tentang Frekuensi Mendengarkan Lagu-Lagu Karya Opick Bernapas Islami No. Responden
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
1 2 4 4 3 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 4 4 2 2 5 4 2 4 4 2
2 1 4 4 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 5 2 2 2 5 4 2 2 2 2
3 1 3 3 1 2 3 4 1 3 3 2 3 1 3 3 2 2 2 5 1 4 4 3 1 4 4 4 3 2 4
4 1 4 4 2 3 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 1 2 2 2 4 2 2 2 2 2 4 2 2 1
5 5 4 4 1 2 4 4 2 4 4 2 5 4 4 4 4 4 1 2 2 2 4 2 2 5 4 3 3 4 2
Nilai Variabel X 6 7 8 2 2 2 4 4 4 4 1 4 1 2 5 2 1 2 2 4 4 2 2 2 4 2 4 4 5 5 4 4 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 4 2 5 2 2 4 4 2 4 2 2 2 2 1 4 2 2 3 1 2 4 4 4 4 2 2 4 2 2 1 2 2 4 4 4 4 4 4 4 2 2 1 4 2 4 4 4 4 2 2 2
∑X 9 4 3 2 4 2 2 2 4 5 2 1 2 2 5 4 4 4 2 2 4 2 4 2 2 2 2 2 2 2 2
10 2 4 4 2 2 2 1 2 5 4 1 3 1 4 4 2 2 2 3 1 3 1 1 2 2 4 4 2 4 2
11 2 4 4 2 2 4 4 2 5 4 2 3 2 4 4 5 4 2 2 2 4 2 2 2 5 4 4 4 4 4
12 13 4 4 4 4 4 4 5 5 5 2 2 4 5 5 4 4 5 4 5 2 4 4 4 5 5 4 5 5 5 3 5 3 5 1 5 4 4 5 5 4 5 4 5 5 4 5 4 4 4 5 5 5 5 1 4 2 4 2 4 4 Jumlah ∑X
32 50 46 34 29 37 37 35 51 40 27 37 28 47 41 40 33 31 36 31 49 41 30 31 51 50 36 30 42 33 1143
Lampiran 1 Tabel 1 Daftar Nama Responden (Sampel) Remaja Perumnas Pucang AnomTimur II Mranggen Demak No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Nama Responden Bagus Prabowo Widharti Slamet Rokib M. Yusuf Fahmi F.R. Anang Via Oky Laksamana P. Bhekti Aji H. Galih Fauzani R. Nina Rizky Raisa Ellia Tofani Fenny Nova Indriani Lutfi Ahmad Sholeh Zaenal Arifin Tri Astuti Sholeh Ashari Zuliana Rohmatun M. Aris Munandar Yanuar Adi P. Fattahillah al-Rosyid Eko Wahyu Ningsih Tadaqirotul Maghfiroh Sugiyati Nailul Ladzah Eva Restu Diana Sumariah Choirul Fallah Masruroh Muasiroh
Usia 14 tahun 17 tahun 14 tahun 13 tahun 14 tahun 14 tahun 19 tahun 16 tahun 17 tahun 13 tahun 13 tahun 15 tahun 19 tahun 13 tahun 14 tahun 14 tahun 15 tahun 14 tahun 15 tahun 15 tahun 15 tahun 15 tahun 15 tahun 14 tahun 14 tahun 14 tahun 14 tahun 15 tahun 14 tahun 15 tahun
FORMULIR PENULISAN IJAZAH
Yang bertanda tangan di bawah ini: 1. Nama
: AINUN NIHAYAH
2. NIM.
: 3104297
3. Jurusan
: Pendidikan Agama Islam (PAI)
4. Minor
:-
5. Tempat/ tanggal lahir
: Pati, 13 Juli 1986
6. Tanggal Ujian Munaqosyah
: 21 Januari 2009
7. Judul Skripsi
: Hubungan Mendengarkan Lagu-Lagu Karya Opick
Bernapas
Islami
terhadap
Sikap
Keberagamaan Remaja Perumnas Pucang Anom Timur II Mranggen Demak
Dengan ini menyatakan bahwa data yang kami tulis adalah sudah benar, selanjutnya saya tidak akan menuntut jika kesalahan penulisan ijazah yang disebabkan oleh data yang saya berikan tidak benar.
Semarang, 21 Januari 2009 Pembuat pernyataan,
Ainun Nihayah NIM. 3104297
KETERANGAN Pengisian blangko menggunakan komputer
BLANGKO BUKTI PENYERAHAN SKRIPSI Yang bertanda tangan di bawah ini, saya: 1. Nama
: Ainun Nihayah
2. NIM.
: 3104297
3. Jurusan
: Pendidikan Agama Islam (PAI)
Benar-benar telah menyerahkan skripsi pada: Pembimbing I,
Pembimbing II,
Drs. H. Djoko Widagdho, M. Pd NIP. 130 388 591 Perpustakaan Institut
Dr. H. Ruswan, M.A. NIP. 150 262 173 Perpustakaan Fakultas
H. Tolkah, M.A. NIP. 150 276 711 Lokasi penelitian, a.n. Ketua R.W. 20 Perumnas Pucang Gading Jln. Pucang Anom Timur II Mranggen Demak
Drs. Yusuf Taufiq NIP. 150 207 982
Imam Kustarto NIP. 030 159 840 Semarang, 28 Januari 2009
Ainun Nihayah NIM. 3104297
DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENULIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, Nama
: Ainun Nihayah
Tempat dan tanggal lahir
: Pati, 13 Juli 1986
Jenis Kelamin
: Perempuan
Agama
: Islam
Alamat
: Jln. Raya No. 138 Kayen Pati K.P. 59171
Pendidikan Formal
:
1. SD Negeri Kayen 01
Lulus berijazah tahun 1998.
2. MTs Mu’allimin Mu’allimat Rembang
Lulus berijazah tahun 2001.
3. MA Mu’allimin Mu’allimat Rembang
Lulus berijazah tahun 2004.
4. Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang
Lulus berijazah tahun 2009.
Semarang, 6 Januari 2009 Penulis,
Ainun Nihayah
DAFTAR KEPUSTAKAAN Achmadi, Ideologi Pendidikan Islam, Paradigma Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2005, Cet. I.
Humanisme
Teosentris,
Adhami, Agnes, “Yogyakarta” dan “Tak Bisa ke Lain Hati” Kla Project Analisis Wacana Lagu Ditinjau dari Segi Internal dan Eksternal, dalam Sumarlam (Ed.), Analisis Wacana, Bandung: Pakar Karya, 2004. Ahmad, Imam, Musnad Ahmad Pasal ke-43, t.tp.: Maktabah Syamilah, t.th. Al-Naisaburi, Imam Abu al-Husain Muslim Ibn al-Hajjaj al-Qusyairi, Shahih Muslim, Libanon: Daar al-Kutub al-‘Ilmiyah, 1992. Alwi, Noordianah, “Sejarah Perkembangan Nasyid di Nusantara dan Sumbangannya sebagai Medium Dakwah”, http://www.islam.gov.my/portal/lihat.php? jakim=2335. An-Nawawi, Imam Muhyiddin, d.k.k., ad-Durrah as-Salafiyah, Syarkh al-Arba’in an-Nawawiyah, terj. Salafuddin Abu Sayyid, Syarah Hadits Arba’in, Solo: Pustaka Arafah, 2007, Cet. I. Arifin, M., Kapita Selekta Pendidikan Islam dan Umum, Jakarta: Bumi Aksara, 2000, Cet. IV. Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: P.T. Rineka Cipta, 2006, Cet. XIII. Ashshiddiqi, Hasbi, d.k.k., Al-Qur`an dan Terjemahnya, Depag RI, Jakarta: Listakwarta Putra, 2003. As-Samarani, Zacky, “Metode Islam dalam Memberantas Khamr”, http://abahzacky. wordpress.com/2007/06/13/metode-Islam-dalam-memberantas-khamr/., 13_Juni_2007. Basri, Hasan, Remaja Berkualitas, Problematika Remaja dan Solusinya, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2004, Cet. IV. Daradjat, Zakiah, Ilmu Jiwa Agama, Jakarta: Bulan Bintang, 2005, Cet. XXVII. Desmita, Psikologi Perkembangan, Bandung: P.T. Remaja Rosdakarya, 2005, Cet. I. Dewey, John, Democracy and Education, New York: The Macmillan Company, 1964.
Firdaus, Aunur Rofik Lil, Album OPICK, Istighfar, Jakarta: Nadahijrah/Forte Recors, 2005. ____________________, Album OPICK, Nadahijrah/Forte Recors, 2006.
Semesta
Bertasbih,
Jakarta:
____________________, Opick, Oase Spiritual dalam Senandung, Bandung: Mizan Publika, 2006. ____________________, Album OPICK, Ya Rahman, Jakarta: Nadahijrah/Forte Recors, 2007. Ghazali, Imam, Ihyaa`Ulumuddin, terj. Rus’an, Mutiara Ihyaa` Ulumuddin, Semarang: Wicaksana, 1984, Cet. III. Hadjar, Ibnu, Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Kuantitatif dalam Pendidikan, Jakarta: P.T. Raja Grafindo Persada, 1996, Cet. I. Hartati, Netty, d.k.k., Islam dan Psikologi, Jakarta: P.T. Raja Grafindo Persada, 2005, Cet. I. Hasan, Karnadi, Dasar-Dasar Statistika Terapan (Bahan Mata Kuliah Statistik Pendidikan), Semarang: Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo, 2006. Hasan, M. Iqbal, Pokok-Pokok Materi Statistik 1 (Statistik Deskriptif), Jakarta: P.T. Bumi Aksara, 2003, Cet. III. L., Zulkifli, Psikologi Perkembangan, Bandung: P.T. Remaja Rosdakarya, 2005, Cet. V. L.N., Syamsu Yusuf, Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja, Bandung: P.T. Remaja Rosdakarya, 2008, Cet. IX. McDonald, F. J., Educational Psychology, Tokyo: Overseas Publications,Ltd., 1959. Mubarok, Achmad, Sunnatullah dalam Jiwa Manusia, Sebuah Pendekatan Psikologi Islam, Jakarta: The International Institute of Islamic Thought/IIIT, 2003, Cet. I. Muchtar, Heri Jauhari, Fikih Pendidikan, Bandung: P.T. Remaja Rosdakarya, 2005, Cet. I. N.C., Fatah Syukur, Teknologi Pendidikan, Semarang: Rasail, 2005.
Nashori, Fuad, dan Rachmy Diana Mucharam, Mengembangkan Kreativitas dalam Perspektif Psikologi Islam, Yogyakarta: Menara Kudus Yogyakarta, 2002, Cet. I. Nasr, Seyyed Hossein, Islamic Art and Spirituality, terj. Sutejo, Spiritualitas dan Seni Islam, Bandung: Mizan, 1993, Cet. 1. Nizar, Samsul, Filsafat Pendidikan Islam, Pendekatan Historis, Teoritis, dan Praktis, Jakarta: Ciputat Pers, 2002, Cet. I. Nurdin, Ade, d.k.k., Intisari Bahasa dan Sastra Indonesia, Bandung: C.V. Pustaka Setia, 2000, Cet. I. Purwanto, M. Ngalim, Psikologi Pendidikan, Bandung: P.T. Remaja Rosdakarya, 2006, Cet. XXI. Rabe, Setiawan, dan Abdul Rohim, “Opick Tombo Ati, Semoga Laguku Menginspirasi”, Bestari, I, 3, September, 2007. Sabiq, Sayyid, Fiqhus Sunnah, terj. Nor Hasanuddin, Fiqih Sunnah Jilid 1, Jakarta: Pena Pundi Aksara, 2007, Cet. II. Shalaby, Ahmad, Kehidupan Sosial dalam Pemikiran Islam, terj. A. Ahmadi, d.k.k., t.tp.: AMZAH, 2001, Cet. I. Subagyo, P. Joko, Metode Penelitian dalam Teori dan Praktek, Jakarta: P.T. Rineka Cipta, 2004. Subroto, Darwanto Sastro, Televisi sebagai Media Pendidikan, Yogyakarta: Duta Wacana University Press, 1992. Sudjana, Nana, dan Ibrahim, Penelitian dan Penilaian Pendidikan, Bandung: Sinar Baru Algesindo, 2001. Suharso dan Ana Retnoningsih, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Semarang: Widya Karya, 2005, Cet. I. Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan, Kompetensi dan Praktiknya, Jakarta: Bumi Aksara, 2004, Cet. II. Sukmadinata, Nana Syaodih, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: P.T. Remaja Rosdakarya, 2006, Cet. II. Sururin, Ilmu Jiwa Agama, Jakarta: P.T. Raja Grafindo Persada, 2004, Cet. I.
Suryabrata, Sumadi, Psikologi Pendidikan, Jakarta: P.T. Raja Grafindo Persada, 2004, Cet. XII. Suwarno, Pengantar Umum Pendidikan, Jakarta: P.T. Rineka Cipta, 1992. Syamsuri, Pendidikan Agama Islam SMA Jilid 1 untuk Kelas X, Berdasarkan Kurikulum 2004 Berbasis Kompetensi, Jakarta: Erlangga, 2004. Thoha, M. Chabib, d.k.k., (eds.), Metodologi Pengajaran Agama, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1999, Cet. I. Tim E-Salim, “Keindahan Islam yang Berupa Perintah-Perintah dan LaranganLarangan”, http://artikelislam.e-salim.com/?p=44, 28_Mei_2008. Tim
Ikhwal Global, “Hablumminallah dan Hablumminannas”, http://72.14.235.132/search?q=cache:li85BRh6A0EJ:www.ikhwal-globallocus.info/%3Fmodule%3Dibadah%26act%3Ddetail%26id%3D5+ hablumminallah&hl=id&ct=clnk&cd=5&gl=id, 10_Desember_ 2008.
Tim
Konsultasi Fiqih-03, “Seputar Menyanyi dan Musik”, http://sobatmuda.multiply.com/journal/item/260/Seputar_Menyanyi_Dan_ Musik, 16_Juni_2008.
Tim
Media Muslim, “Kasih Sayang Rasulullah”, http://akhlaqmuslim.wordpress.com/2007/01/21/kasih-sayang-rasulullah/., 21_Januari_2007.
Tim Perkantas, “Fenomena Musik”, http://www.perkantasjkt.org/ArticleDetail. asp?id=33, 16_Juni_2008. Tyas, Esthi Endah Ayuning, Cerdas Emosional dengan Musik, Tips Jitu Membangun Kecerdasan Emosional Anak, Yogyakarta: Arti Bumi Intaran, 2008, Cet. I. Usman, Basyiruddin, Media Pembelajaran, Jakarta: Ciputat Pers, 2002. Wihdan, Abu, “Toleransi Menurut Al-Qur`an”, http://www.jamaahmuslimin.com/ risalah/113/wawasan3.htm, 27_Januari_2009. Wikipedia Indonesia, Ensiklopedia Bebas Berbahasa Indonesia, “Altruisme”, http://id.wikipedia.org/wiki/Altruisme, 28_Januari_2009. __________________, Ensiklopedia Bebas Berbahasa http://id.wikipedia.org/wiki/Kasar, 5_Pebruari_2007.
Indonesia,
“Kasar”,
__________________, Ensiklopedia Bebas Berbahasa Indonesia, “Kurikulum_ Tersembunyi”, http://id.wikipedia.org/wiki/Kurikulum_Tersembunyi, 13_Januari_2009. __________________, Ensiklopedia Bebas Berbahasa http://id.wikipedia.org/wiki/Lagu, 27_Mei_2008.
Indonesia,
“Lagu”,
__________________, Ensiklopedia Bebas Berbahasa http://id.wikipedia.org/wiki/Lalim, 28_Januari_2009.
Indonesia,
“Lalim”,
__________________, Ensiklopedia Bebas Berbahasa Indonesia, “Look at Me”, http://id.wikipedia.org/wiki/Look_at_Me, 28_Januari_2009. __________________, Ensiklopedia Bebas Berbahasa http://id.wikipedia.org/wiki/Musik, 28_Mei_2008.
Indonesia,
“Musik”,
__________________, Ensiklopedia Bebas Berbahasa http://id.wikipedia.org/wiki/Opick, 27_Mei_2008.
Indonesia,
“Opick”,
__________________, Ensiklopedia Bebas Berbahasa Indonesia, “Pendidikan”, http://id.wikipedia.org/wiki/Pendidikan, 28_Mei_2008. Zainuddin, A., dan Muhammad Jamhari, Al-Islam 2, Muamalah dan Akhlaq, Bandung: C.V. Pustaka Setia, 1999, Cet. I.
BAB V PENUTUP
A. Simpulan Dari pembahasan-pembahasan di atas, dapat diambil simpulan sebagai berikut. Pendidikan Islam adalah proses membimbing dan mengarahkan seluruh potensi manusia yang menunjang keberhasilan agar dapat berkembang menuju terbentuknya kepribadian utama menurut ajaran Islam. Sedangkan lagu adalah hasil proses kreatif seseorang yang melibatkan pemikiran dan perenungan kontemplatif dan konsisten tentang simbol, persepsi, dan pemaknaan yang dilihat dan diamati dalam kehidupan seorang pengarang. Lagu memiliki kesan yang lebih memikat karena melibatkan fungsi puitis dan musik sekaligus. Lagu-lagu karya Opick bernapas Islami adalah lagu-lagu yang bernuansa Islami (nasyid), yaitu nyanyian yang di dalamnya terkandung nilai-nilai ajaran Islam berupa akidah, akhlak, dan ibadah, baik mahdlah maupun ghairu mahdlah. Lagu-lagu tersebut juga berisikan anjuran agar selalu mempersiapkan diri dengan bekal hidup guna persiapan di akhir nanti, ajakan untuk saling memaafkan, peringatan akan ibadah kepada Allah SWT. adalah kebutuhan hamba dan bukan kebutuhan Allah SWT., ajakan untuk menjadi hamba Allah SWT. yang taat dan bersungguh-sungguh mengabdi kepada-Nya, serta anjuran untuk meneladani (akhlak) Rasulullah Muhammad saw. Musik dan lagu dapat mengubah manusia bertindak sesuai dengan ajaran moral, dapat menenteramkan hati, jiwa, dan menghibur manusia tanpa adanya paksaan, untuk memfungsikan lagu sebagai media pendidikan, mutlak menggunakan kekuatan akal, hati, dan jiwa. Demikian kebenaran Ilahi akan bisa tercapai. Lagu sebagai media pendidikan dapat diperoleh melalui media software (perangkat lunak) seperti buku, majalah, dan album ke dalam perangkat yang lebih praktis yang terdapat dalam album rekaman atau kaset dan VCD, dengan
66
67
bantuan media elektronik yang tergabung dalam media hardware (perangkat keras) berupa recorder, yaitu alat audio yang tidak diikuti visual. Sikap remaja terhadap agama cenderung labil atau tidak tetap. Terkadang mereka sangat percaya kepada Allah SWT., namun sering pula berubah menjadi acuh tak acuh, bahkan menentang. Hal ini bukanlah murni dari pembawaan mereka, sebab dorongan spiritual dalam diri mereka adalah fitrah manusia yang mempunyai sifat suci, yaitu naluri yang menggerakkan hatinya untuk melakukan perbuatan “suci” yang diilhami oleh Allah SWT. Melalui lantunan lagu-lagu karya Opick bernapas Islami, remaja lebih mampu merasakan dan meresapi pesan yang terkandung dalam lagu-lagu tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa lagu-lagu karya Opick bernapas Islami berhubungan dengan jiwa mereka. Lagu-lagu karya Opick yang mengandung nilai-nilai pendidikan Islam diharapkan dapat memengaruhi dan memotivasi jiwa dan sikap remaja dalam beragama untuk membentuk ketakwaan dan amal saleh sebagai jembatan meraih puncak kesempurnaan, kedewasaan, dan kematangan berpikir sesuai dengan tujuan pendidikan Islam serta pengharapan mendapatkan ridla Allah SWT. Hasil penelitian berdasarkan analisis uji hipotesis menunjukkan bahwa nilai koefisien korelasi antara variabel X dan Y ( nilai r tabel pada taraf signifikansi 5% atau tabel bisa dilihat bahwa penelitian (
= 0,385 >
) sebesar 0, 385, sedangkan
(0,05:28) dengan N= 30. Dari hasil (0,05:28)= 0,306, sehingga hipotesis
) yang penulis ajukan diterima. Artinya, terdapat hubungan positif
antara mendengarkan lagu-lagu karya Opick bernapas Islami terhadap sikap keberagamaan remaja Perumnas Pucang Anom Timur II Mranggen Demak. Dengan kata lain, remaja yang memiliki tingkat frekuensi dan intensitas tinggi dalam mendengarkan lagu-lagu karya Opick bernapas Islami menunjukkan sikap yang lebih positif terhadap agama dibandingkan dengan remaja yang memiliki tingkat frekuensi rendah dalam mendengarkan lagu-lagu karya Opick bernapas Islami.
68
Dengan demikian, diketahui bahwa mendengarkan lagu-lagu karya Opick bernapas Islami mempunyai hubungan positif terhadap sikap keberagamaan remaja Perumnas Pucang Anom Timur II Mranggen Demak, karena dilihat dari skor perolehan data atau
= 0, 385 meskipun mempunyai nilai korelasi rendah
atau lemah.
B. Saran-Saran 1. Di era globalisasi sekarang, yang hadir akibat berkembangnya ilmu pengetahuan, teknologi, dan komunikasi, sebagai seorang muslim yang mempunyai kewajiban mendidik sudah seharusnya dan sangat tepat apabila kita memanfaatkan sarana dan media yang ada pada saat ini untuk dijadikan alat sebagai pengantar atau media pendidikan. Dalam hal ini, termasuk juga memanfaatkan media komunikasi, seperti karya-karya seni suara yang berbentuk lagu-lagu yang mengandung nilai-nilai ajaran Islam. 2. Musisi muslim (pendidik) yang ingin membawa nilai-nilai ajaran Islam dalam karya-karya lagu hendaknya harus hati-hati, jangan hanya mengumbar simbolsimbol agama saja, tetapi tidak menghayati dan mempunyai makna yang sesungguhnya dari ajaran Islam, serta ia harus konsekuen terhadap apa yang dibicarakan atau ditulis dalam karya-karyanya. 3. Bagi orang tua hendaknya selalu memberi perhatian dan bimbingan kepada putera dan puterinya terutama di usia remaja yang cenderung selalu membutuhkan bimbingan dan perhatian yang lebih dari orang tua tanpa adanya kesan menggurui dan menghakimi. Dan bagi para penikmat atau pendengar lagu hendaknya bersikap proaktif dalam mewujudkan lagu-lagu yang memiliki tema yang berbobot dan memperhatikan akhlaqul karimah yang dapat memengaruhi sikap dalam perbuatan dan pergaulan.
C. Penutup Alhamdulillah, dengan rahmat dan hidayah Allah SWT., selesailah penulisan skripsi dengan judul “Hubungan Mendengarkan Lagu-Lagu Karya
69
Opick Bernapas Islami terhadap Sikap Keberagamaan Remaja Perumnas Pucang Anom Timur II Mranggen Demak” yang disusun penulis sebagai salah satu tugas untuk melengkapi syarat guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam (S. Pd. I.) dalam ilmu Tarbiyah jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI) di Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang. Namun demikian, dalam penyusunan skripsi ini penulis menyadari masih terdapat kekurangan. Oleh sebab itu, untuk kesempurnaan penulisan skripsi ini, segala saran dan kritik konstruktif sangat diharapkan. Akhirnya, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca umumnya. Amin.
BAB IV ANALISIS HUBUNGAN MENDENGARKAN LAGU-LAGU KARYA OPICK BERNAPAS ISLAMI TERHADAP SIKAP KEBERAGAMAAN REMAJA PERUMNAS PUCANG ANOM TIMUR II MRANGGEN DEMAK A. Deskripsi Data Hasil Penelitian Untuk memperoleh data tentang pengaruh mendengarkan lagu-lagu karya Opick bernapas Islami terhadap sikap keberagamaan remaja Perumnas Pucang Anom Timur II Mranggen Demak, dapat diperoleh dari hasil angket yang telah diberikan kepada 30 remaja. Adapun angket pengukuran skala Likert menggunakan lima alternatif jawaban pernyataan positif, yaitu jawaban a) sangat setuju (SS), b) setuju (S), c) netral (N), d) tidak setuju (TS), dan e) sangat tidak setuju (STS) dengan nilai a) 5, b) 4, c) 3, d) 2, dan e) 1. Kemudian data disusun dalam tabel hasil angket mendengarkan lagu-lagu karya Opick bernapas Islami dan sikap keberagamaan remaja. Untuk mengetahui lebih jelas mengenai hasil penelitian tersebut, dapat dilihat pada deskripsi sebagai berikut. 1. Data tentang Mendengarkan Lagu-Lagu Karya Opick Bernapas Islami Untuk menentukan nilai kuantitatif mendengarkan lagu-lagu karya Opick bernapas Islami adalah dengan menjumlahkan skor jawaban angket dari responden sesuai dengan frekuensi jawaban. Agar lebih jelas, maka dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 1 Nilai Angket Mendengarkan Lagu-Lagu Karya Opick Bernapas Islami No. Kode Responden 1 2
A 1 -
Jawaban B C D 3 6 11 2 -
E 3 -
56
5 5 0
4 12 44
Nilai 3 0 6
Jumlah
2 12 0
1 3 0
Nilai 32 50
57
3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
3 1 2 6 1 2 1 4 1 2 1 1 2 1 2 2 1 5 2 1 42
10 1 5 3 5 3 5 2 1 2 4 5 4 3 2 1 3 8 5 1 3 5 9 4 5 8 4 125
1 1 1 1 1 1 3 1 2 1 2 1 1 1 2 22
1 1 4 4 1 10 7 1 7 1 7 3 6 3 8 7 5 5 4 5 1 5 2 7 2 8 8 4 5 2 1 5 2 8 1 9 3 2 2 5 6 5 1 8 166 35 Jumlah
0 15 5 0 10 0 30 5 0 10 5 20 5 10 5 5 10 5 10 10 5 0 25 10 5 0 0 0
40 4 0 20 12 20 12 20 8 4 8 16 20 16 12 8 4 12 32 20 4 12 20 36 16 20 32 16
3 3 3 3 0 0 3 3 0 9 0 3 6 3 0 0 6 0 3 0 3 0 0 0 3 6 0 0
2 8 20 14 14 14 6 12 16 14 10 8 10 10 14 16 16 10 4 10 16 18 6 4 10 12 10 16
1 4 1 0 1 1 0 0 3 0 5 0 0 1 2 2 0 4 0 1 2 1 0 0 2 0 0 1
46 34 29 37 37 35 51 40 27 37 28 47 41 40 33 31 36 31 49 41 30 31 51 50 36 38 42 33 ∑X= 1143
Pada tabel dapat dilihat bahwa tingkat mendengarkan lagu-lagu karya Opick bernapas Islami pada remaja Perumnas Pucang Anom Timur II Mranggen Demak dapat disimpulkan secara umum dalam keadaan “cukup” dengan perincian: a. Untuk alternatif jawaban a : 42. b. Untuk alternatif jawaban b : 125. c. Untuk alternatif jawaban c : 22. d. Untuk alternatif jawaban d : 166. e. Untuk alternatif jawaban e : 35.
58
2. Data tentang Sikap Keberagamaan Remaja Perumnas Pucang Anom Timur II Mranggen Demak Untuk menentukan nilai kuantitatif sikap keberagamaan remaja Perumnas Pucang Anom Timur II Mranggen Demak adalah dengan menjumlahkan skor jawaban angket dari responden sesuai dengan frekuensi jawaban. Agar lebih jelas, maka dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 2 Nilai Angket Sikap Keberagamaan Remaja Perumnas Pucang Anom Timur II Mranggen Demak No. Kode Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
A 24 24 25 16 17 12 10 12 15 7 5 10 11 26 16 19 17 27 26 18 23 19 24 26 23 32 12 8 12 13 529
Jawaban B C D E 1 2 5 8 7 2 1 13 1 4 6 4 4 4 12 2 2 18 1 3 16 1 3 13 6 6 13 3 9 15 5 17 2 19 6 1 15 1 12 1 4 10 2 3 6 1 13 1 8 3 10 1 7 1 5 1 5 3 4 16 2 3 19 1 1 18 2 3 14 325 59 37 10 Jumlah
5 120 120 125 80 85 60 50 60 75 35 25 50 55 130 80 95 85 135 130 90 115 95 120 130 115 160 60 40 60 65
4 20 32 28 52 16 48 72 64 52 52 60 68 76 24 60 48 40 12 24 52 32 40 28 20 12 0 64 76 72 56
Nilai 3 6 0 0 3 18 12 6 9 9 18 27 15 0 0 0 0 12 0 0 0 0 9 0 0 15 0 0 9 0 9
2 0 0 0 4 8 8 4 0 2 12 6 0 4 0 2 0 0 0 0 0 2 0 2 2 0 0 8 4 2 4
1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 2 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0
Jumlah Nilai 147 152 153 139 128 128 132 134 138 117 118 133 135 154 142 144 138 149 154 143 149 144 150 152 143 160 132 129 135 134 ∑Y= 4206
59
Berdasarkan tabel, dapat dilihat bahwa sikap remaja Perumnas Pucang Anom Timur II Mranggen Demak terhadap agama bersifat “positif”, dengan perincian sebagai berikut. a. Untuk alternatif jawaban a : 529. b. Untuk alternatif jawaban b : 325. c. Untuk alternatif jawaban c : 59. d. Untuk alternatif jawaban d : 37. e. Untuk alternatif jawaban e : 10. Sebagai catatan, standar yang digunakan untuk mengklasifikasi data kuantitatif di atas sebagai berikut. a. Untuk Variabel X 1) Jawaban tertinggi
: 13 x 5 = 65.
2) Jawaban netral
: 13 x 3 = 39.
3) Jawaban terendah
: 13 x 1 = 13.
b. Untuk Variabel Y 1) Jawaban tertinggi
: 32 x 5 = 160.
2) Jawaban netral
: 32 x 3 = 96.
3) Jawaban terendah
: 32 x 1 = 32.
B. Analisis Hubungan Mendengarkan Lagu-Lagu Karya Opick Bernapas Islami terhadap Sikap Keberagamaan Remaja Perumnas Pucang Anom Timur II Mranggen Demak 1. Verifikasi Data Verifikasi data ini digunakan untuk mengetahui tingkat kualifikasi data dan kuantitatif data tentang frekuensi mendengarkan lagu-lagu karya Opick bernapas Islami dan sikap keberagamaan remaja Perumnas Pucang Anom Timur II Mranggen Demak. Setelah penulis mengadakan penelitian di Perumnas Pucang Anom Timur II Mranggen Demak, melalui beberapa metode yang ditempuh, akhirnya diperoleh data-data tentang mendengarkan lagu-lagu karya Opick bernapas Islami dan data-data tentang sikap keberagamaan remaja Perumnas Pucang
60
Anom Timur II Mranggen Demak. Data-data tersebut diterangkan dalam laporan hasil penelitian ini. Dalam verifikasi data, penulis menggunakan metode deskriptif. Maksudnya, mengulas beberapa kemungkinan untuk memecahkan masalah dengan jalan mengumpulkan data, menyusun dan menglasifikasikan, menganalisis, serta mengiterpretasikan. Adapun data yang penulis analisis di sini adalah nilai mendengarkan lagu-lagu karya Opick bernapas Islami dan nilai sikap keberagamaan remaja berdasarkan angket yang disebarkan kepada remaja di Perumnas Pucang Anom Timur II Mranggen Demak. Dari verifikasi data ini, diharapkan dapat menjawab pokok masalah yang diteliti dan juga untuk mengadakan pengujian hipotesis, yaitu semakin sering atau banyak frekuensi remaja dalam mendengarkan lagu-lagu karya Opick bernapas Islami, maka sikap remaja terhadap agama semakin positif atau mendekati.
Untuk
mengetahui
ada
atau
tidaknya
hubungan
antara
mendengarkan lagu-lagu karya Opick bernapas Islami (variabel X) terhadap sikap keberagamaan remaja (variabel Y), maka penulis akan menganalisis variabel dengan menggunakan rumus Korelasi Product Moment. Tabel 3 Daftar Nilai Mendengarkan Lagu-Lagu Karya Opick Bernapas Islami dengan Nilai Sikap Keberagamaan Remaja Perumnas Pucang Anom Timur II Mranggen Demak No. Responden
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Nama Responden
Bagus Prabowo Widharti Slamet Rokib M. Yusuf Fahmi F.R. Anang Via Oky Laksamana P. Bhekti Aji H. Galih Fauzani R. Nina Rizky
Nilai Mendengarkan Lagu-Lagu Karya Opick Bernapas Islami
Nilai Sikap Keberagamaan Remaja Perumnas Pucang Anom Timur II Mranggen Demak
32 50 46 34 29 37 37 35 51 40 27
147 152 153 139 128 128 132 134 138 117 118
61
12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Raisa Ellia Tofani Fenny Nova Indriani Lutfi Ahmad Sholeh Zaenal Arifin Tri Astuti Sholeh Ashari Zuliana Rohmatun M. Aris Munandar Yanuar Adi P. Fattahillah al-Rosyid Eko Wahyu Ningsih Tadaqirotul Maghfiroh Sugiyati Nailul Ladzah Eva Restu Diana Sumariah Choirul Fallah Masruroh Muasiroh Jumlah
37 28 47 41 40 33 31 36 31 49 41 30 31 51 50 36 38 42 33 ∑X= 1143 ∑X= 38,1
133 135 154 142 144 138 149 154 143 149 144 150 152 143 160 132 129 135 134 ∑Y= 4206 ∑Y= 140,2
Untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara mendengarkan lagu-lagu karya Opick bernapas Islami (variabel X) terhadap sikap keberagamaan remaja (vriabel Y), maka penulis menganalisis dua variabel tersebut dengan menggunakan rumus Korelasi Product Moment. Adapun rumusnya yaitu:
Keterangan: r
= koefisien korelasi linear sederhana.
X
= variabel bebas.
Y
= variabel tidak bebas, yang ada hubungannya dengan X.
N
= banyaknya sampel.
62
2. Analisis Uji Hipotesis Analisis uji hipotesis yaitu analisis yang digunakan untuk menguji hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini, yaitu dengan cara mengadakan penghitungan data yang telah dikumpulkan dengan analisis statistik menggunakan rumus Korelasi Product Moment. Selanjutnya, data dimasukkan ke dalam rumus Korelasi Product Moment. Namun sebelum dimasukkan ke dalam rumus tersebut, terlebih dahulu dilakukan langkah-langkah sebagai berikut. 1. Membuat tabel koefisien korelasi antara variabel X (mendengarkan lagulagu karya Opick bernapas Islami) dan variabel Y (sikap keberagamaan remaja). 2. Memasukkan data ke dalam rumus untuk mencari r. 3. Mengkonsultasikan nilai yang diperoleh dengan nilai r pada tabel (
)
Korelasi Product Moment. Tabel 4 Koefisien Korelasi antara Mendengarkan Lagu-Lagu Karya Opick Bernapas Islami (Variabel X) dengan Sikap Keberagamaan Remaja Perumnas Pucang Anom Timur II Mranggen Demak (Variabel Y) No. Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
X
Y
32 50 46 34 29 37 37 35 51 40 27 37 28 47 41 40 33 31 36 31 49
147 152 153 139 128 128 132 134 138 117 118 133 135 154 142 144 138 149 154 143 149
XY 1024 2500 2116 1156 841 1369 1369 1225 2601 1600 729 1369 784 2209 1681 1600 1089 961 1296 961 2401
21609 23104 23409 19321 16384 16384 17424 17956 19044 13689 13924 17689 18225 23716 20164 20736 19044 22201 23716 20449 22201
4704 7600 7038 4726 3712 4736 4884 4690 7038 4680 3186 4921 3780 7238 5822 5760 4554 4619 5544 4433 7301
63
22 23 24 25 26 27 28 29 30 Jumlah
Diketahui: N
: 30
∑X
: 1143
∑X2
: 45117
∑Y
: 4206
∑Y2
: 593024
∑XY
: 159366
41 30 31 51 50 36 38 42 33 ∑X= 1143
144 150 152 143 160 132 129 135 134 ∑Y= 4206
1681 900 961 2601 2500 1296 1444 1764 1089 = 45117
20736 22500 23104 20449 25600 17424 16641 18225 17956 = 593024
5904 4500 4712 7293 8000 4752 4902 3915 4422 ∑XY= 159366
64
Dari penghitungan koefisien korelasi antara variabel X dan Y diperoleh hasil
= 0,385. Adapun interpretasi koefisien korelasi kuat-lemah yang biasa
digunakan adalah: a. 0,00 - 0,20= sangat rendah atau lemah. b. 0,21 – 0,40= rendah atau lemah. c. 0,41 – 0,60= sedang atau moderat. d. 0,61 – 0,80= tinggi atau kuat. e. 0,81 – 1,00= sangat tinggi atau kuat.1 Dari uraian di atas, dapat dikatakan bahwa korelasi antara mendengarkan lagu-lagu karya Opick bernapas Islami dan sikap keberagamaan remaja merupakan koefisien korelasi rendah atau lemah, karena
=0,385.
Dari hasil tersebut, kemudian dikorelasikan dengan nilai koefisien Korelasi Product Moment yang ada dalam tabel dengan N=30, untuk taraf signifikansi 5%, dan hasilnya sebagai berikut. = 0,385 (0,05:28)
= 0,306
Dari pengujian tersebut, dapat diketahui bahwa >
>
(0,05:28) dan
(0,01:28). Dengan demikian, hipotesis penelitian tentang hubungan
mendengarkan lagu-lagu karya Opick bernapas Islami terhadap sikap keberagamaan remaja Perumnas Pucang Anom Timur II Mranggen Demak diterima. 3. Uji Signifikansi Uji signifikansi merupakan uji lebih mendalam mengenai hipotesis penelitian ini. Maksud dari uji signifikansi yaitu memberi analisis lebih lanjut yang diberikan oleh peneliti didasarkan atas analisis-analisis sebelumnya, terutama analisis uji hipotesis. Dengan demikian, bisa dikatakan bahwa uji 1
Karnadi Hasan, Dasar-Dasar Statistika Terapan (Bahan Mata Kuliah Statistik Pendidikan), (Semarang: Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo, 2006), hlm. 12.
65
signifikansi dimaksudkan untuk memberikan makna secara rinci dan konkret dari hasil penghitungan data statistik. Berdasarkan analisis uji hipotesis di atas, nilai koefisien korelasi antara variabel X dan Y (
) sebesar 0,385. Selanjutnya, nilai
dengan nilai r tabel pada taraf signifikansi 5% atau Dari hasil tabel bisa dilihat bahwa
dikonsultasikan
(0,05:28) dengan N= 30.
= 0,385 lebih besar dari
0,306, sehingga hipotesis penelitian (
(0,05:28)=
) yang penulis ajukan diterima.
Artinya, terdapat hubungan positif antara mendengarkan lagu-lagu karya Opick bernapas Islami terhadap sikap keberagamaan remaja Perumnas Pucang Anom Timur II Mranggen Demak. Dengan kata lain, remaja yang memiliki tingkat frekuensi dan intensitas tinggi dalam mendengarkan lagu-lagu karya Opick bernapas Islami menunjukkan sikap yang lebih positif terhadap agama dibandingkan dengan remaja yang memiliki tingkat frekuensi rendah dalam mendengarkan lagu-lagu karya Opick bernapas Islami. Dengan demikian, diketahui bahwa mendengarkan lagu-lagu karya Opick bernapas Islami mempunyai hubungan positif terhadap sikap keberagamaan remaja Perumnas Pucang Anom Timur II Mranggen Demak, karena dilihat dari skor perolehan data atau
= 0,385 meskipun mempunyai
nilai korelasi rendah atau lemah. Dari hasil pengumpulan data melalui angket dan observasi yang dilakukan peneliti, ternyata sikap keberagamaan remaja Perumnas Pucang Anom Timur II Mranggen Demak juga berhubungan dengan faktor lain diluar mendengarkan lagu-lagu karya Opick bernapas Islami, misalnya faktor pengalaman pribadi remaja yang diperoleh dari lingkungan sekolah, keluarga, dan masyarakat.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Metodologi
mengandung
makna
cara-cara
yang
digunakan
untuk
mengumpulkan dan menganalisa data 1 menyangkut prosedur dan cara melakukan verifikasi data yang diperlukan untuk memecahkan dan menjawab masalah penelitian, termasuk untuk menguji hipotesis.2 Adapun dalam metodologi penelitian akan diuraikan tujuan penelitian, waktu dan tempat penelitian, metode penelitian, jenis penelitian, populasi dan sampel, variabel dan indikator, teknik pengumpulan data, serta teknik analisis data.
A. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara mendengarkan lagu-lagu karya Opick bernapas Islami terhadap sikap keberagamaan remaja Perumnas Pucang Anom Timur II Mranggen Demak.
B. Waktu dan Tempat Penelitian Guna memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini, maka penelitian ini dilaksanakan sebagai berikut. 1. Waktu Penelitian ini dilaksanakan mulai dari tanggal 5 Desember 2008 sampai dengan tanggal 20 Desember 2008. 2. Tempat Penelitian dilaksanakan di Perumnas Pucang Gading Jalan Pucang Anom Timur II R.W. 20 Kelurahan Batursari Kecamatan Mranggen Kabupaten Demak. Di Jalan Pucang Anom Timur II tersebut terdapat 1 (satu) R.W., yaitu
1
Ibnu Hadjar, Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Kuantitatif dalam Pendidikan, (Jakarta: P.T. Raja Grafindo Persada, 1996), Cet. I, hlm. 10. 2
Nana Sudjana dan Ibrahim, Penelitian dan Penilaian Pendidikan, (Bandung: Sinar Baru Algesindo, 2001), hlm. 16.
48
49
R.W. 20. Dalam R.W. 20 terdapat 11 (sebelas) R.T., yaitu R.T. 1 sampai R.T. 11.
C. Metode Penelitian Metode adalah cara-cara yang digunakan untuk mengumpulkan dan menganalisa data, dikembangkan untuk memperoleh pengetahuan dengan menggunakan prosedur yang reliabel dan terpercaya.3 Dalam metode penelitian ini akan dibahas mengenai jenis penelitian, populasi dan sampel, variabel dan indikator, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data. 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian dalam karya ilmiah ini adalah penelitian korelasional. Dalam penelitian jenis ini, peneliti berusaha menghubungkan suatu variabel dengan variabel yang lain untuk memahami suatu fenomena dengan cara menentukan tingkat atau derajat hubungan di antara variabel-variabel tersebut. Tingkat hubungan tersebut ditunjukkan oleh nilai koefisien korelasi yang berfungsi sebagai alat untuk membandingkan variabilitas hasil pengukuran terhadap variabel-variabel tersebut.4 2. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel a. Populasi dan Sampel Populasi adalah keseluruhan nilai yang mungkin, hasil pengukuran ataupun penghitungan, kualitatif ataupun kuantitatif mengenai karakteristik tertentu dari semua anggota kumpulan yang lengkap dan jelas yang ingin dipelajari sifat-sifatnya. Sedangkan sampel adalah bagian dari sebuah populasi yang dianggap dapat mewakili populasi tersebut. 5 Atau dengan
3
Ibnu Hadjar, Loc. cit.
4
Ibnu Hadjar, Op. cit., hlm. 277.
5
M. Iqbal Hasan, Pokok-Pokok Materi Statistik 1 (Statistik Deskriptif), (Jakarta: P.T. Bumi Aksara, 2003), Cet. III, hlm. 12.
50
kata lain, populasi adalah keseluruhan subjek penelitian,6 sedangkan sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti.7 Dari sebelas R.T. yang ada di Perumnas Pucang Gading Jalan Pucang Anom Timur II R.W. 20, terdapat 105 remaja dengan perincian sebagai berikut.
No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Tabel Jumlah Remaja R.W. 20 RT Jumlah Remaja I 8 II 10 III 9 IV 8 V 7 VI 8 VII 10 VIII 10 IX 8 X 14 XI 13 Total: 105 Suharsimi Arikunto memberi batasan, apabila subjek penelitian
kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya, jika jumlah subjek penelitian lebih besar dari 100, maka dapat diambil antara 10-15% atau 20-25%. 8 Karena
penelitian
ini
merupakan
penelitian
korelasional,
maka
membutuhkan sampel paling sedikit 30 orang.9 Jadi, dalam hal ini penulis mengambil 30 sampel dari 105 populasi yang ada. Adapun perinciannya akan dibahas pada pembahasan selanjutnya. b. Teknik Pengambilan Sampel Teknik pengambilan sampel atau teknik sampling adalah proses pemilihan sejumlah individu (objek penelitian) untuk suatu penelitian 6
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: P.T. Rineka Cipta, 2006), Cet. XIII, hlm. 130. 7
Ibid., hlm. 131.
8
Ibid., hlm. 134.
9
Ibnu Hadjar, Op. cit., hlm. 148.
51
sedemikian rupa sehingga individu tersebut merupakan perwakilan kelompok yang lebih besar pada objek yang dipilih. Tujuan sampling adalah menggunakan sebagian objek penelitian yang diselidiki tersebut untuk memperoleh informasi tentang populasi. Dalam penelitian ini, teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah simple random sampling (sampling acak sederhana). Simple random sampling adalah pemilihan sampel dimana semua individu anggota populasi mempunyai kemungkinan kesempatan yang sama dan independen untuk dipilih sebagai anggota sampel.10 Adapun langkah-langkah yang penulis lakukan antara lain: 1) Membuat daftar nomor urut semua remaja Perumnas Pucang Anom Timur II Mranggen Demak R.W. 20 (105 orang). 2) Membuat guntingan kertas kecil sebanyak 105 potong, kemudian masing-masing diberi nomor 1, 2, 3, dan seterusnya sampai 105. 3) Potongan-potongan yang telah bertuliskan nomor tersebut kemudian digulung sehingga masing-masing tidak dapat dikenali nomornya. 4) Gulungan kertas tersebut diacak-acak kemudian dengan tanpa praduga diambil sebanyak 30 gulungan. Masing-masing gulungan dibuka kemudian dilihat nomornya, kemudian dicocokkan dengan daftar yang telah dibuat pada langkah pertama. Akhirnya, nama-nama yang nomor urutnya terambil tersebut dijadikan sebagai sampel penelitian. 3. Variabel dan Indikator Variabel dapat diartikan sebagai objek pengamatan atau fenomena yang diteliti,11 sedangkan indikator adalah sub-variabel atau kategori-kategori data yang harus dikumpulkan oleh peneliti.12
10
Ibnu Hadjar, Op. cit., hlm. 137.
11
Ibid., hlm. 156.
12
Suharsimi Arikunto, Op. cit., hlm. 121.
52
Adapun variabel dalam penelitian ini adalah: a. Variabel Bebas (X) Yang menjadi variabel bebas dalam penelitian ini adalah mendengarkan lagu-lagu karya Opick bernapas Islami. Adapun indikator variabel ini antara lain: 1) Frekuensi Mendengarkan Lagu-Lagu Karya Opick Bernapas Islami 2) Kesungguhan dalam Mendengarkan Lagu-Lagu Karya Opick Bernapas Islami, yaitu: (a) Konsentrasi saat mendengarkan lagu-lagu karya Opick bernapas Islami (b) Mengetahui lirik lagu-lagu karya Opick bernapas Islami (c) Mengetahui irama atau notasi lagu-lagu karya Opick bernapas Islami (d) Memahami makna lirik lagu-lagu karya Opick bernapas Islami b. Variabel Terikat (Y) Yang menjadi variabel terikat dalam penelitian ini adalah sikap keberagamaan remaja. Sikap dalam penelitian ini adalah sikap remaja Pucang Anom Timur II Mranggen Demak terhadap: 1) Perintah Agama (a) Hablumminallah, berupa: (1) sholat (2) puasa (3) berdoa.13 (b) Hablumminannas, berupa: (1) sopan, (2) toleransi, (3) kasih sayang, dan (4) jujur.
13
M. Chabib Thoha, d.k.k., (eds.), Metodologi Pengajaran Agama, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1999), Cet. I, hlm. 172.
53
2) Larangan Agama, seperti: (a) Hablumminallah, berupa: (1) syirik (menyekutukan Allah), (2) zina (pergaulan bebas pria dan wanita), dan (3) narkoba (narkotika dan obat-obatan berbahaya). (b) Hablumminannas, berupa: (1) kasar, (2) egoistis (mau menang sendiri), (3) zalim/semena-mena, dan (4) dusta/bohong.14 4. Teknik Pengumpulan Data a. Dokumentasi Suharsimi Arikunto mengatakan bahwa metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, dan sebagainya.15 Metode ini peneliti gunakan untuk mendapatkan data serta untuk mengidentifikasi lagu dan sikap keberagamaan remaja. b. Observasi Menurut Ronny Hanitijo Soemitro (1985: 62) yang dikutip P. Joko Subagyo, observasi adalah pengamatan yang dilakukan secara sengaja, sistematis mengenai fenomena sosial dengan gejala-gejala psikis untuk kemudian dilakukan pencatatan. 16 Metode ini digunakan untuk menggali data yang dengan mudah diamati secara langsung seperti letak geografis, keadaan lingkungan, serta sikap remaja Perumnas Pucang Anom Timur II terhadap perintah dan larangan agama.
14
Hasan Basri, Remaja Berkualitas, Problematika Remaja dan Solusinya, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2004), Cet. IV, hlm. 83. 15
Suharsimi Arikunto, Op. cit. hlm. 231.
16
P. Joko Subagyo, Metode Penelitian dalam Teori dan Praktek, (Jakarta: P.T. Rineka Cipta, 2004), hlm. 63.
54
c. Angket Salah satu media untuk mengumpulkan data dalam penelititan pendidikan adalah melalui kuesioner atau sering disebut juga sebagai angket, dimana dalam angket tersebut terdapat beberapa macam pertanyaan yang berhubungan erat dengan masalah penelitian yang hendak dipecahkan, disusun, dan disebarkan ke responden untuk memperoleh informasi di lapangan.17 Angket digunakan peneliti untuk mengukur sikap keberagamaan remaja Perumnas Pucang Anom Timur II dan lagu-lagu karya Opick bernapas Islami. Selanjutnya, langkah-langkah yang diambil dalam memberi nilai masing-masing alternatif angket pernyataan positif menggunakan skala Likert. Model Likert menggunakan skala deskriptif. Dasar dari skala deskriptif ini adalah respon seseorang terhadap sesuatu dapat dinyatakan dengan pernyataan persetujuan (setuju-tidak setuju) atau kekerapan (seringtidak pernah) dan turunannya terhadap suatu objek,18 yaitu: 1) Alternatif jawaban A memperoleh nilai 5. 2) Alternatif jawaban B memperoleh nilai 4. 3) Alternatif jawaban C memperoleh nilai 3. 4) Alternatif jawaban D memperoleh nilai 2. 5) Alternatif jawaban E memperoleh nilai 1.19 5. Teknik Analisis Data Dalam analisis ini, penulis menggunakan teknik analisis data statistik untuk lebih mudah dipahami, dengan langkah-langkah sebagai berikut. a. Verifikasi Data Verifikasi data digunakan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara intensitas atau frekuensi mendengarkan lagu-lagu karya Opick bernapas Islami terhadap sikap keberagamaan remaja. Verifikasi data pada 17
Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan, Kompetensi dan Praktiknya, (Jakarta: Bumi Aksara, 2004), Cet. II, hlm. 76. 18
Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: P.T. Remaja Rosdakarya, 2006), Cet. II, hlm. 238. 19 Ibid., hlm. 240.
55
umumnya dilakukan dengan menggunakan tabel-tabel distribusi frekuensi untuk memudahkan penghitungan dalam pengolahan data. b. Analisis Uji Hipotesis Analisis ini untuk menguji hipotesis dengan cara mengadakan penghitungan lebih lanjut menggunakan analisis statistik dengan rumus korelasi product moment, yaitu:
Keterangan: r
= koefisien korelasi linear sederhana.
X
= variabel bebas.
Y
= variabel tidak bebas, yang ada hubungannya dengan X.
N
= banyaknya sampel.20
c. Uji Signifikansi Uji signifikansi adalah kesimpulan dari hasil penelitian yang dilakukan menggunakan taraf signifikansi 1% dan 5%. Bila nilai r dari koefisien yang diperoleh sama atau lebih besar dari nilai
(r yang berada
dalam tabel), maka hasil yang diperoleh signifikan. Sedangkan apabila nilai r dari koefisien yang diperoleh lebih kecil dari nilai , maka hasil yang akan diperoleh adalah non-signifikan.
20
Karnadi Hasan, Dasar-Dasar Statistika Terapan (Bahan Mata Kuliah Statistik Pendidikan), (Semarang: Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo, 2006), hlm. 10.
BAB II LAGU-LAGU KARYA OPICK BERNAPAS ISLAMI DAN SIKAP KEBERAGAMAAN REMAJA A. Landasan Teori 1. Lagu-Lagu Karya Opick Bernapas Islami a. Pengertian Lagu-Lagu Karya Opick Bernapas Islami Lagu sebagai salah satu jenis wacana. Lagu merupakan wacana lisan bila dilihat berdasarkan medianya, tetapi lagu termasuk wacana tertulis bila dilihat berdasarkan teks lagunya. Wacana lagu dapat dikategorikan sebagai wacana puisi dilihat dari segi gendre sastra dan termasuk wacana rekreatif.1 Lagu dapat dinyanyikan secara solo, berdua (duet), bertiga (trio), atau beramai-ramai (koir). Perkataan dalam lagu biasanya berbentuk puisi berirama, namun ada juga yang bersifat keagamaan ataupun prosa bebas.2 Lagu berupa ragam nada atau suara berirama. Lagu merupakan gubahan seni nada atau suara dalam urutan, kombinasi, dan hubungan temporal (biasanya diiringi dengan alat musik) untuk menghasilkan gubahan musik yang mempunyai kesatuan dan kesinambungan (mengandung irama).3 Lagu merupakan hasil proses kreatif seseorang yang melibatkan pemikiran dan perenungan yang kontemplatif dan konsisten tentang simbol, persepsi, dan pemaknaan yang dilihat dan diamati dalam kehidupan seorang pengarang.4 Terkadang seorang pengarang atau pencipta lagu harus keluar dari
dirinya
untuk
melihat
realitas
diri
dan
sekelilingnya,
lalu
1
Agnes Adhami, “Yogyakarta” dan “Tak Bisa ke Lain Hati” Kla Project Analisis Wacana Lagu Ditinjau dari Segi Internal dan Eksternal, dalam Sumarlam (Ed.), Analisis Wacana, (Bandung: Pakar Karya, 2004), hlm. 42. 2
Wikipedia Indonesia, Ensiklopedia Bebas http://id.wikipedia.org/wiki/Lagu, 27_Mei_2008, hlm. 1.
Berbahasa
Indonesia,
“Lagu”,
3
Ibid.
4
Aunur Rofik Lil Firdaus, Opick, Oase Spiritual dalam Senandung, (Bandung: Mizan Publika, 2006), hlm. 1.
12
13
menggambarkan dan menuangkannya dalam bait-bait lirik, ritme, notasi, dan melodi. Sehingga, ketika seseorang mendengarkan dengan telinganya, ia akan merasakan getar melodi yang menarik hatinya, menjawab kelelahan dan kepenatan hatinya, serta menemukan makna-makna tersembunyi di balik lirik lagu tersebut. Nyanyian berarti suara merdu yang didengarkan, mudah dipahami artinya, dan mampu menggerakkan suasana hati.
5
Imam Syafi’i
menceritakan dalam buku al-Risalah al-Qusyairiyah Juz 2, bahwa beliau dan seorang temannya melalui suatu tempat dan menjumpai seseorang sedang bernyanyi, kemudian beliau mendengarkannya. Setelah mendengar lagu yang didendangkan orang itu, Imam Syafi’i bertanya kepada temannya, “Apakah engkau merasa tergugah dengan lagu-lagunya?” Temannya menjawab, “Tidak.” Imam Syafi’i berkata, “Kalau begitu, engkau tidak mempunyai perasaan.”6 Kesan sebuah nyanyian atau lagu di dalam hati ialah suatu rahasia yang diciptakan oleh Allah SWT. dan diamanatkan lewat suara. 7 Suara tersebut dapat mengalirkan air mata, dapat melengahkan, dan dapat membuat tertawa. Seorang anak yang sedang menangis bisa didiamkan oleh suara yang lembut dan merdu karena terpesona dengan lagu yang disenandungkan ibu, karena lagu atau nyanyian adalah suatu tabiat yang hidup di dalam jiwa yang merupakan bahasa perasaan dan hati. Pedoman umum mengenai lagu-lagu bernapas Islami adalah bahwa lagu atau nyanyian wajib bersih dari segala unsur kemaksiatan atau kemungkaran, baik berupa perkataan (qaul), perbuatan (fi’il) atau sarana (asy-ya`), misalnya disertai minum khamr, penampakan aurat, ikhtilath
5
Ahmad Shalaby, Kehidupan Sosial dalam Pemikiran Islam, terj. A. Ahmadi, d.k.k., (t.tp.: AMZAH, 2001), Cet. I, hlm. 181. 6
Ibid., hlm. 187.
7
Ibid., hlm. 182.
14
(campur-baur pria dan wanita), atau syairnya bertentangan dengan syara’, misalnya mengajak pacaran dan mendukung pergaulan bebas.8 Lagu bernapas Islami bertujuan membantu umat manusia dalam mengungkapkan rasa syukur kepada Allah SWT serta penyembahan kepada Allah dengan segenap akal dan jiwa. Fokus utamanya tetap Allah.9 Sedangkan Opick memiliki nama asli Aunur Rofik Lil Firdaus sebagai seorang intelektual muda muslim penuh talenta menciptakan dan membawakan lagu yang mengusung intisari al-Qur`an dan sunnah Rasulullah saw. Lagu-lagu bernapas Islami yang didendangkan oleh Opick kepada para pendengarnya termasuk dalam kategori nasyid. Nasyid merupakan nyanyian yang bernapas keagamaan Islam dan mengandung kata-kata nasihat, kisah para Nabi, memuji Allah SWT., dan sejenisnya. Nasyid merupakan cabang seni yang bersendikan Islam karena mengandung lirik-lirik yang merangkumi pesanan, ingatan, kisah para Nabi, seruan dakwah Islamiah, dan meniupkan semangat dalam proses pembangunan bangsa dan negara.10 Berangkat dari aktivitasnya dalam lagu Islami, Opick dinobatkan sebagai duta grup musik Islami Nasyid oleh lembaga ANN (Lembaga Nasyid Nusantara).11 Jadi, yang dimaksud lagu dalam penelitian ini yaitu lagu-lagu yang bernapas agama Islam karya Opick yang didengar oleh remaja Perumnas Pucang Anom Timur II Mranggen Demak.
8
Tim Konsultasi Fiqih-03, “Seputar Menyanyi dan Musik”, http://sobatmuda.multiply.com/journal/item/260/Seputar_Menyanyi_Dan_Musik, 16_Juni_2008, hlm. 1. 9
Tim Perkantas, “Fenomena Musik”, http://www.perkantasjkt.org/ArticleDetail. asp?id=33, 16_Juni_2008, hlm. 1. 10
Noordianah Alwi, “Sejarah Perkembangan Nasyid di Nusantara dan Sumbangannya sebagai Medium Dakwah”, http://www.islam.gov.my/portal/lihat.php?jakim=2335. 11
Wikipedia Indonesia, Ensiklopedia Bebas http://id.wikipedia.org/wiki/Opick, 27_Mei_2008, hlm. 1.
Berbahasa
Indonesia,
“Opick”,
15
b. Aspek-Aspek yang Berhubungan dengan Mendengarkan Lagu-Lagu Karya Opick Bernapas Islami Adapun aspek-aspek yang berhubungan dengan mendengarkan lagulagu karya Opick bernapas Islami antara lain: 1) Frekuensi Mendengarkan Lagu-Lagu Karya Opick Bernapas Islami Mendengarkan adalah menangkap bunyi-bunyi (suara) dengan indera pendengaran. Adapun frekuensi mendengarkan adalah sejauh mana kekerapan atau keseringan seseorang dalam mendengarkan suatu objek, 12 sedangkan objeknya adalah lagu-lagu karya Opick Bernapas Islami. 2) Kesungguhan dalam Mendengarkan Lagu-Lagu Karya Opick Bernapas Islami Adapun faktor-faktor yang menunjukkan kesungguhan dalam mendengarkan lagu-lagu karya Opick bernapas Islami sebagai berikut. (a) Konsentrasi saat Mendengarkan Lagu-Lagu Karya Opick Bernapas Islami Konsentrasi adalah pemusatan tenaga psikis tertuju kepada suatu objek. Konsentrasi dapat pula diartikan dengan banyak atau sedikitnya
kesadaran
yang
menyertai
suatu
aktivitas
yang
dilakukan.13 Konsentrasi saat mendengarkan lagu-lagu karya Opick bernapas Islami diperlukan agar remaja dapat mencerna isi yang terkandung di dalam lagu-lagu tersebut. (b) Mengetahui Lirik Lagu-Lagu Karya Opick Bernapas Islami Lirik merupakan sajak dalam sebuah lagu yang mencakup keseluruhan isi lagu tersebut. Biasanya, lirik lagu disebut dengan syair.14 Dalam hal ini, yang ditekankan adalah pengetahuan remaja terhadap lirik lagu-lagu karya Opick bernapas Islami. 12
Sumadi Suryabrata, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: P.T. Raja Grafindo Persada, 2004), Cet. XII, hlm. 30. 13
Ibid., hlm. 14.
14
Aunur Rofik Lil Firdaus, Op. cit., hlm. 3.
16
(c) Mengetahui Irama dan Notasi Lagu-Lagu Karya Opick Bernapas Islami Irama adalah ukuran waktu atau tempo dalam musik. Irama disebut juga ritme. 15 Sedangkan notasi berupa tangga nada dalam lagu.16 Dengan memahami irama dan notasi lagu-lagu karya Opick bernapas Islami, remaja akan lebih bersungguh-sungguh dalam mendengarkan lagu-lagu tersebut. (d) Memahami Makna Lirik Lagu-Lagu Karya Opick Bernapas Islami Dalam lirik lagu selalu terkandung makna tersurat dan tersirat yang ingin disampaikan kepada para pendengarnya. Tidak terkecuali dalam lirik lagu-lagu karya Opick bernapas Islami tersebut, terkandung makna-makna Islami pula di dalamnya yang mengajak kepada kebaikan. Dengan memahaminya, diharapkan remaja akan memeroleh pencerahan spiritual dalam kehidupan keberagamaan mereka. c. Lirik Lagu-Lagu Karya Opick Bernapas Islami Lagu-lagu karya Opick bernapas Islami yang dijadikan sampel penelitian ini tujuh lagu dari tiga album lagu religi miliknya, yaitu sebagai berikut. 1) Astaghfirullah La Ilaha illa Anta Ya Hayyu ya Qoyyum Subhanallah wa bihamdih Subhanallahil ‘adhim Kubuka jendela pagi di udara yang letih Deru geram nyanyian jaman Bersama berjuta wajah kuarungi mimpi hari Halalkan segala cara untuk hidup ini Nafsu jiwa yang membuncah Menutupi mata hati 15
Suharso dan Ana Retnoningsih, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Semarang: Widya Karya, 2005), Cet. I, hlm. 190. 16
Ibid., hlm. 338.
17
Seperti terlupa bahwa nafas `kan terhenti Astaghfirullah, astaghfirullah, astaghfirullahal ‘adhim Astaghfirullah, astaghfirullah, astaghfirullahal ‘adhim Kubuka jendela pagi dan dosapun menghampiri Suara jerit hati kuingkari Laa ilaha illa anta ya Subhanaka inni kuntu minadh dholimin 2) Alhamdulillah Bersujud kepada Allah Bersyukur sepanjang waktu Setiap nafasmu, seluruh hidupmu Semoga diberkahi Allah Bersabar taat pada Allah Menjaga keikhlasan-Nya Semoga dirimu, semoga langkahmu Diiringi oleh rahmat-Nya Setiap nafasmu, seluruh hidupmu Semoga diberkahi Allah Alhamdulillah wasy syukru lillah Bersyukur pada-Mu ya Allah Kau jadikan kami saudara Indah dalam kebersamaan Hilanglah sebuah perbedaan 3) Ya Robbana Ya Robbana, Robbana, Robbana Ya Robbana, Robbana, Robbana Ya Robbana, Robbana, Robbana Ya Tuhan kami yang menguasai hati Kami telah lupa senantiasa bersalah Hanya pada-Mu hati ingin kembali Kami telah sesat, kami telah aniaya Jika tanpa ampunan-Mu Jika tanpa rahmat dan cinta-Mu Sesungguhnya kami adalah orang merugi
18
Ya Robbana, Robbana, Robbana Ya Robbana, Robbana, Robbana Ya Tuhan kami yang Maha Mengampuni Tiadalah tempat untuk kami kembali Kami yang lemah, tiada daya upaya Hanya pada-Mu hidup ini berharap Ya Robbana, Robbana, Robbana Ya Robbana dholamna anfusana Wa illam taghfirlana wa tarhamna Lanakunanna minal khosirin17 4) Takdir Dihempas gelombang, dilemparkan angin Terkisah kubersedih, kubahagia Di indah dunia yang berakhir sunyi Langkah kaki di dalam rencana-Nya Semua berjalan dalam kehendak-Nya Nafas hidup cinta dan segalanya Dan tertakdir menjalani segala kehendak-Mu ya Robbi Kuberserah, kuberpasrah, hanya pada-Mu ya Robbi Bila mungkin ada luka kucoba tersenyumlah Bila mungkin tawa kucoba bersabarlah Kar`na air mata tak abadi akan hilang dan berganti Bila hidup hampa dirasa, mungkinkah hati merindukan Dia Karena hanya dengan-Nya hati tenang, damai jiwa dan raga 5) Semesta Bertasbih Semesta bertasbih pada-Mu Sucika diri-Mu, lafadzkan asma-Mu Gunung-gunung bintang makhluk-Mu Mentari rembulan tunduk taat pada-Mu Alam raya di dalam nafas-Mu Berdzikir agungkan dan tak pernah berhenti Burung yang terbang di angkasa Di lautpun semua mensucikan asma-Mu
17
2005).
Aunur Rofik Lil Firdaus, Album OPICK, Istighfar, (Jakarta: Nadahijrah/Forte Recors,
19
Tiada satupun pengingkaran alam pada-Mu Tiada satupun pengingkaran hati setiap makhluk-Mu Ya Kabir, Ya Kabir, Allah, Allah Ya Kabir, Ya Kabir, Allah, Allah Ya Kabir, Ya Kabir, Allah, Allah Ya Kabir, Ya Kabir, Allah, Allah 6) Bismillah Bismillah ya Rohman ya Rohim Bismillah ya Rohman ya Rohim Bismillah mula-mula bismillah yang mengawali Bismillah akan membuatmu bahagia Dengan bismillah hati `kan terjaga Lalu keberkahan menaungi kita Bismillah dan melangkah bismillah lalu bekerja Bismillah di dalam hatiku tenang Kar`na semua adalah milik-Nya Bahkan nafas adalah kemurahan-Nya Bismillah ya Rohman ya Rohim Bismillah ya Rohman ya Rohim Bismillah ya Rohman ya Rohim Bismillah ya Rohman ya Rohim Terkadang hidup dalam sepi hati Karena jiwa yang rindu `tuk kembali pada Allah Dengan nama-Mu ya Allah Dengan nama-Mu ya Rohman Dengan nama-Mu ya Robbi Dengan nama-Mu melangkah Dengan nama-Mu di hati Dengan nama-Mu `ku melangkah Dengan nama-Mu Allah, Allah, Allah18 7) Assalamu’alaikum Assalamu’alaikum ya akhi ya ukhti Assalamu’alaikum ya akhi ya ukhti Assalamu’alaikum ya akhi ya ukhti 18
Aunur Rofik Lil Firdaus, Album OPICK, Semesta Bertasbih, (Jakarta: Nadahijrah/Forte Recors, 2006).
20
Assalamu’alaikum ya akhi ya ukhti Salam-salam hai saudaraku S`moga Allah merahmatimu Salam-salam wahai semua S`moga hidup jadi bahagia Bila hati terasa sedih Bila jiwa terasa hampa Mungkin kita sudahlah lupa Berdzikir tenangkan jiwa Bila langkah sempit dunia Rezeki dicari alangkah susah Mungkin kita sudahlah lupa Sedekah lapangkan harta Dalam hidup semua bekerja Kadang salah bahkan berdosa Jangan-janganlah putus asa Ampunan Allah s`lalu terbuka Dalam hidup tiada sempurna Kadang khilaf kadang terlupa Jangan-janganlah putus asa Ampunan Allah s`lalu terbuka Assalamu’alaikum ya akhi ya ukhti Assalamu’alaikum ya akhi ya ukhti Assalamu’alaikum ya akhi ya ukhti Assalamu’alaikum ya akhi ya ukhti19 Tujuh lagu karya Opick bernapas Islami yang menjadi sampel di atas menunjukkan refleksi keberagamaan seorang pencipta lagu, dimana ia menciptakan lagu yang memuat intisari al-Qur`an dan sunnah Rasulullah saw., mengajak untuk berakhlak Islami, mengandung kata-kata nasihat, dan memuji Allah SWT. d. Lagu Bernapas Islami sebagai Media dalam Kehidupan Beragama Syair tidak dapat dipisahkan dari musik karena keduanya merupakan satu kesatuan dalam lagu. Seperti dalam sastra Arab maupun Persia, 19
Aunur Rofik Lil Firdaus, Album OPICK, Ya Rahman, (Jakarta: Nadahijrah/Forte Recors,
2007).
21
perpaduan antara syair-syair terkemuka seperti burdah atau ghazal-ghazal karya Hafidz dengan pembacaannya secara musikal terlihat di hampir setiap masa dan kesempatan.20 Setiap musik memiliki unsur transendental, ruhaniah. Kemampuan ini dibuktikan dengan digunakan musik oleh para Sufi guna membawa mereka pada situasi “trans” dan “ekstasi” secara spiritual. 21 Kaum Sufi dalam kehidupannya mencurahkan cinta terhadap Allah menggunakan bantuan lewat lagu-lagu. Sering mereka mendapatkan pandangan dan hikmah yang bersemangat, sehingga membuat hati sanubari mereka menjadi jernih bagaikan perak di dalam nyala api.22 Musik mempunyai arti penting dari sudut pandang spiritual tidak hanya bagi musik itu sendiri, melainkan juga dalam hubungannya dengan syair sebagaimana telah diperlihatkan oleh Jalal al-Din Rumi.23 Panggilan untuk shalat (al-adzan) hampir selalu dikumandangkan dengan lagu, sebagaimana halnya al-Qur`an yang dengan melagukannya merupakan hidangan yang sangat bergizi bagi jiwa kaum mukmin. Musik dan lagu sangat baik jika diadakan pada upacara yang menyenangkan sebagai bukti kegembiraan, asalkan kegembiraan itu masih dalam batas-batas diperbolehkan.24 Seperti pada hari raya, pesta perkawinan, sehabis pulang dari perantauan, acara walimah, akikah, ketika melahirkan, acara khitan, dan ketika anak khatam menghapal al-Qur`an. Imam
Ghazali
menegaskan
tentang
nash-nash
yang
memperbolehkan musik dan lagu, salah satunya diriwayatkan oleh Ibnu Abbas, ia berkata, “Aisyah telah mengawinkan seorang perempuan Anshar 20
Seyyed Hossein Nasr, Islamic Art and Spirituality, terj. Sutejo, Spiritualitas dan Seni Islam, (Bandung: Mizan, 1993), Cet. 1, hlm. 167. 21
Esthi Endah Ayuning Tyas, Cerdas Emosional dengan Musik, Tips Jitu Membangun Kecerdasan Emosional Anak, (Yogyakarta: Arti Bumi Intaran, 2008), Cet. I, hlm. 109. 22
Imam Ghazali, Ihyaa`Ulumuddin, terj. Rus’an, Mutiara Ihyaa` Ulumuddin, (Semarang: Wicaksana, 1984), Cet. III, hlm. 310. 23
Seyyed Hossein Nasr, Op. cit., hlm. 165.
24
Ahmad Shalaby, Op. cit., hlm. 180.
22
yang masih berkerabat dengannya, dan Rasulullah saw. pun bertanya, “Apakah kamu mengundang seorang penyanyi?” Aisyah menjawab, “Tidak.” Dan beliau berkata, “Suku Anshar itu adalah suatu bangsa yang tahu seni. Alangkah baiknya bila kamu undang seorang penyanyi. Kami mendatangimu ! Elu-elukan kami dan kami akan mengelukan kamu!”25 Dalam Islam, perasaan cinta, takjub, rindu pada Nabi Muhammad saw. sebagai pribadi sempurna yang dikaruniai berbagai macam keistimewaan, selalu menjadi pengalaman yang tidak cukup memadai untuk diilustrasikan dengan kata-kata, sehingga di negara Arab hal ini melahirkan corak musik hadlrah.26 Dalam situasi ini, musik menjadi media seseorang dalam melakukan berbagai pendisiplinan diri, penguasaan hawa nafsu, serta berbagai kecenderungan-kecenderungan berbuat jahat. Dari uraian di atas, terbukti bahwa dari masa Nabi Muhammad saw. lagu sudah digunakan dalam berbagai kesempatan sebagai media dalam acara-acara keagamaan. Lagu juga digunakan sebagai media untuk mencurahkan cinta kepada Allah SWT. sebagaimana dilakukan oleh kaum Sufi. Sampai saat ini, eksistensi lagu dalam Islam masih terlihat dalam berbagai acara keagamaan di seluruh dunia. e. Lagu Bernapas Islami sebagai Media Pendidikan Agama Islam Secara harfiah, kata media memiliki arti “perantara” atau “pengantar”. Association for Education and Communication Technology (AECT) mendefinisikan media yaitu segala bentuk yang dipergunakan untuk suatu proses penyaluran informasi. 27 Sedangkan Education Association (NEA) mendefinisikan sebagai benda yang dapat dimanipulasikan, dilihat, didengar, dibaca, atau dibicarakan beserta instrumen yang dipergunakan dengan baik dalam kegiatan belajar-mengajar.28
25
Ibid., hlm. 184.
26
Esthi Endah Ayuning Tyas, Op. cit., hlm. 110-111.
27
Fatah Syukur N.C., Teknologi Pendidikan, (Semarang: Rasail, 2005), hlm. 125.
28
Basyiruddin Usman, Media Pembelajaran, (Jakarta: Ciputat Pers, 2002), hlm. 11.
23
Lagu Islami atau nasyid merupakan salah satu cabang ilmu handasat al-ashwat (seni suara) dan seni dengar yang telah berkembang pesat di Nusantara dan telah menjadi medium dakwah, khususnya dalam menghasilkan
lirik
lagu
yang
mengandung
nilai
guna
mendidik
masyarakat 29 agar meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT., ketaatan kepada Rasulullah Muhammad saw., menginsafi kebesaran Allah SWT., mengajak manusia menjadikan sunnah sebagai panduan, dan al-Qur`an sebagai pedoman dalam menjalani hidup untuk mencapai keridlaan Allah SWT. Lirik lagu dan musik dapat berfungsi dalam media pendidikan agama Islam dengan dilengkapi beberapa macam media pendukung seperti software, hardware, dan faktor-faktor penghubung yaitu setting atau lingkungan. Penulis memaparkan beberapa alasan yang menjadikan lagu dapat dijadikan sebagai media pendidikan agama Islam sebagai berikut. 1) Lagu dapat menciptakan kesan di dalam hati yang merupakan rahasia Allah yang diamanatkan lewat suara, yang dapat mengalirkan air mata, melengahkan, dan membuat tertawa.30 2) Imam Ghazali mengatakan, lagu dapat menimbulkan dan menggerakkan suasana hati yang disebut perasaan.31 3) Imam Ghazali juga mengatakan dalam kitab Ihya` ‘Ulum al-Din, lagu mampu menundukkan hati manusia yang bagaikan batu api yang tersembunyi, menjadi jernih bagai perak dalam nyala api.32 Artinya, lagu memiliki potensi ruhaniah yang membuat manusia mampu menjadi semakin spiritual. 4) Imam Syafi’i mengatakan, lagu dapat menenangkan jiwa yang gundah dan menggugah perasaan.33 29
Noordianah Alwi, Loc. cit.
30
Ahmad Shalaby, Op.cit., hlm. 182.
31
Ibid., hlm. 181.
32
Imam Ghazali, Loc. cit.
33
Ahmad Shalaby, Op.cit., hlm. 187.
24
5) Musik menurut Aristoteles mempunyai kemampuan mendamaikan hati yang gundah, mempunyai terapi rekreatif, dan menumbuhkan jiwa patriotisme.34 6) Musik bernafaskan Islam dapat mengubah hasanah kebenaran.35 Apabila manusia mendengarkan dengan hawa nafsu, maka mereka menjadi orang yang tak beriman (zindiq). Apabila manusia mendengarkan dengan kekuatan akal, maka akan menjadi orang-orang yang terpuji. Apabila manusia mendengarkan dengan hati, maka mereka akan menjadi perenung (muraqqib), dan apabila manusia mendengarkan dengan jiwa, maka mereka akan benar-benar hidup.36 7) Meyer menegaskan bahwa musik dapat meningkatkan perasaan, khususnya secara langsung dan cepat menimbulkan rasa senang. Mendengarkan musik bisa menggugah semangat dan menghilangkan ketegangan atau bahkan dapat memberikan suasana tenteram.37 Dengan musik, seseorang dapat berlatih mengelola dan mengendalikan emosi. 2. Sikap Keberagamaan Remaja a. Pengertian Sikap Keberagamaan Remaja 1) Pengertian Sikap Keberagamaan Sikap dalam bahasa Inggris disebut attitude, sedangkan dalam istilah psikologi sikap adalah kesiapan mental seseorang untuk bertindak secara tertentu terhadap hal-hal tertentu,38 kondisi batin sebelum orang berbuat. Sikap terbentuk melalui interaksi sosial atau proses belajar yang terjadi pada tiap-tiap individu atau oleh pengalaman yang ditempuh seseorang sepanjang hidupnya. Dalam sikap terkandung motivasi dan 34
Wikipedia Indonesia, Ensiklopedia Bebas http://id.wikipedia.org/wiki/Musik, 28_Mei_2008, hlm. 1.
Berbahasa
Indonesia,
“Musik”,
35
Seyyed Hossein Nasr, Op. cit., hlm. 172.
36
Ibid., hlm. 170.
37
Esthi Endah Ayuning Tyas, Op. cit., hlm. 120-121.
38
Achmad Mubarok, Sunnatullah dalam Jiwa Manusia, Sebuah Pendekatan Psikologi Islam, (Jakarta: The International Institute of Islamic Thought/IIIT, 2003), Cet. I, hlm. 133.
25
perasaan (emosi).
39
Hal ini senada dengan yang dikatakan Ellis
sebagaimana dikutip M. Ngalim Purwanto bahwa yang sangat memegang peranan penting dalam sikap ialah faktor perasaan atau emosi dan faktor kedua yaitu reaksi atau respon,40 sehingga sikap seseorang dapat berubah jika berjumpa dengan pengalaman lain yang lebih berpengaruh. Sikap bisa positif maupun negatif. Dalam hal sikap positif, tingkah laku cenderung mendekati, menyenangi, dan mengharapkan terhadap objek tertentu. Sedangkan dalam hal sikap negatif, tingkah laku cenderung menjauhi, menghindari, membenci, dan tidak menyukai objek-objek tertentu. Sikap tidak berdiri sendiri tetapi mempunyai objek.41 Dalam skripsi ini, objek sikap adalah keberagamaan. Keberagamaan memiliki akar kata beragama, yang mendapat konfiks ke- dan -an, berarti menganut atau memeluk agama. Dalam skripsi ini, konteks agama adalah Islam. Pengertian agama (berasal dari ad-din), menurut M. Quraish Shihab sebagaimana dikutip oleh Fuad Nashori dan Rachmy Diana Mucharam, bahwa agama adalah ketetapan Ilahi yang diwahyukan kepada Nabi-Nya untuk menjadi pedoman hidup manusia.42 Ciri umum agama adalah adanya keyakinan terhadap Allah SWT. dan adanya aturan tentang perilaku hidup manusia. Istilah agama memunculkan istilah keberagamaan (religiousity). Pengertian keberagamaan adalah seberapa jauh pengetahuan, seberapa kokoh keyakinan, seberapa pelaksanaan ibadah dan akidah, dan seberapa dalam penghayatan atas agama yang dianut. Bagi seorang muslim,
39
Ibid., hlm. 134.
40
M. Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, (Bandung: P.T. Remaja Rosdakarya, 2006), Cet. XXI, hlm. 141. 41
Achmad Mubarok, Loc. cit.
42
Fuad Nashori dan Rachmy Diana Mucharam, Mengembangkan Kreativitas dalam Perspektif Psikologi Islam, (Yogyakarta: Menara Kudus Yogyakarta, 2002), Cet. I, hlm. 69.
26
keberagamaan dapat diketahui dari seberapa jauh pengetahuan, keyakinan, pelaksanaan, dan penghayatan atas agama Islam.43 Keberagamaan
atau
religiusitas
menurut
Islam
adalah
melaksanakan ajaran agama atau ber-Islam secara menyeluruh, seperti dalam firman Allah SWT.:
ﻪ ﻴﻄﹶﺎ ِﻥ ِﺇﻧﺸ ﺕ ﺍﻟ ِ ﺍﺧ ﹸﻄﻮ ﺍﻌﻮ ﺘِﺒﺗ ﻭ ﹶﻻ ،ﺴ ﹾﻠ ِﻢ ﻛﹶﺂﱠﻓﺔﹰ ﺍ ﻓِﻲ ﺍﻟﺧﹸﻠﻮ ﺩ ﻮﺍ ﺍﻣﻨ ﻦ ﺁ ﻳﺎ ﺍﱠﻟ ِﺬﻳﻬﺂﹶﺃﻳ ﴾٢٠٨ : ﴿ﺍﻟﺒﻘﺮﺓ.ﻦ ﻴﻣِﺒ ﺪﻭ ﻋ ﻢ ﹶﻟ ﹸﻜ “Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam secara keseluruhannya, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu.”44 Terungkap dari penjelasan di atas bahwa ciri-ciri orang beragama adalah adanya keyakinan atau keimanan terhadap Allah SWT., kepercayaan seseorang tentang adanya Yang Maha Kuasa seperti rasa kagum akan kebesaran Tuhan dan adanya aturan tentang perilaku hidup manusia. Sikap keberagamaan yang dimaksud adalah bagaimana kondisi batin atau kecenderungan seseorang dalam beragama dan memegang norma dan kaidah yang sesuai dengan ketentuan ajaran agama Islam. Setiap orang Islam dalam berpikir, bersikap, serta bertindak diperintahkan untuk ber-Islam. Artinya, dalam melakukan aktivitas sehari-hari, baik aktivitas ekonomi, sosial, politik, maupun apa saja, seorang muslim diperintahkan untuk senantiasa dalam rangka beribadah kepada Allah SWT., di manapun, kapanpun, dan dalam keadaan bagaimanapun.
ﺭ ﻲ ﹶﺫ ﻦ ﹶﺃِﺑ ﻋ ﺐ ٍ ﻴﺷِﺒ ﻲ ﺑ ِﻦ ﹶﺃِﺑ ﻮ ِﻥ ﻤ ﻴﻣ ﻦ ﻋ ﺐ ٍ ﻴﺣِﺒ ﻦ ﻋ ﺎ ﹸﻥﺳ ﹾﻔﻴ ﺎﺪﹶﺛﻨ ﺣ ﻊ ﻴﻭ ِﻛ ﺎﺪﹶﺛﻨ ﺣ ﻴﹶﺌ ﹶﺔﺴ ﺗِﺒ ِﻊ ﺍﻟﻭﹶﺃ ﺖ ﻨﺎ ﻛﹸﻴﹸﺜﻤﺣ ﷲ َ ﺗ ِﻖ ﺍ ِﺇ:ﻢ ﻗﹶﺎ ﹶﻝ ﹶﻟﻪ ﺳﻠﱠ ﻭ ﻴ ِﻪﻋﹶﻠ ﷲ ُ ﺻﻠﱠﻰ ﺍ ﻲ ﻨِﺒﹶﺃﻥﱠ ﺍﻟ 45 ﴾ ﴿ﺭﻭﺍﻩ ﺃﲪﺪ.ﺴ ٍﻦ ﺣ ﻠﹸ ٍﻖﺱ ِﺑﺨ ﺎﺎِﻟ ِﻖ ﺍﻟﻨﻭﺧ ﺎﺤﻬ ﻤ ﺗ ﻨ ﹶﺔﺴ ﺤ ﺍﹾﻟ 43
Ibid., hlm. 71.
44
Hasbi Ashshiddiqi, d.k.k., Al-Qur`an dan Terjemahnya, Depag RI, (Jakarta: Listakwarta Putra, 2003), hlm. 50.
27
“Waqi’ berkata, Sufyan berkata dari Habib dari Maimun ibn Abi Syabib dari Abu Dzar bahwa Nabi saw. Bersabda padanya: “Bertakwalah kepada Allah, kapan dan di mana saja kamu berada, dan iringilah keburukan itu dengan kebaikan, nisacaya kebaikan itu akan menghapuskannya, dan pergaulilah manusia dengan akhlak yang baik!” (H.R. Ahmad)46 2) Aspek-Aspek Keberagamaan Adapun aspek-aspek yang berhubungan dengan keberagamaan adalah sikap remaja terhadap hal-hal berikut. a) Perintah Agama Di dalam al-Qur`an terdapat perintah dan larangan agama. Perintah tersebut terbagi dengan lebih terperinci menjadi dua bagian pokok yaitu ibadah manusia yang berhubungan dengan Allah SWT. (hablumminallah) dan ibadah manusia yang berhubungan dengan manusia (hablumminannas).47 (1) Hablumminallah Adapun hablumminallah yang berhubungan dengan perintah agama adalah sikap remaja terhadap: (a) Shalat Shalat dalam agama Islam menempati kedudukan yang tidak dapat ditandingi oleh ibadah lainnya. Ia merupakan tiang agama, dimana Islam tidak dapat berdiri kokoh melainkan dengannya. Rasulullah saw. bersabda:
،ﻼﻡ ﺳ ﹶ ﻣ ِﺮ ﹾﺍ ِﻹ ﹾﺍ َﻷﺭﹾﺃﺱ :ﻢ ﺳﻠﱠ ﻭ ﻴ ِﻪﻋﹶﻠ ﷲ ُ ﺻﻠﱠﻰ ﺍ ﷲ ِ ﻮﻝﹸ ﺍ ﺭﺳ ﻗﹶﺎ ﹶﻝ .ﷲ ِ ﻴ ِﻞ ﺍﺳِﺒ ﻲ ﺩ ِﻓ ﺎﳉﻬ ِ ﺎ ِﻣ ِﻪ ﹾﺍﺳﻨ ﻭﺓﹸ ﺭ ﻭ ِﺫ ،ﻼﺓﹸ ﺼﹶ ﺍﻟﻩﻮﺩ ﻋﻤ ﻭ 45
Imam Ahmad, Musnad Ahmad Pasal ke-43, (t.tp.: Maktabah Syamilah, t.th.), hlm. 401.
46
Imam Muhyiddin an-Nawawi, d.k.k., ad-Durrah as-Salafiyah, Syarkh al-Arba’in anNawawiyah, terj. Salafuddin Abu Sayyid, Syarah Hadits Arba’in, (Solo: Pustaka Arafah, 2007), Cet. I, hlm. 213. 47
Tim Ikhwal Global, “Hablumminallah dan Hablumminannas”, http://72.14.235.132/search?q=cache:li85BRh6A0EJ:www.ikhwal-global-locus.info/%3Fmodule%3D ibadah%26act%3Ddetail%26id%3D5+hablumminallah&hl=id&ct=clnk&cd=5&gl=id, 10_Desember_ 2008.
28
“Kepala setiap perkara ialah Islam, sedangkan tiangnya ialah shalat, dan puncaknya ialah berjuang di jalan Allah.” Shalat merupakan ibadah pertama yang diwajibkan oleh Allah SWT. diperintahkan secara langsung tanpa perantara, yaitu melalui dialog dengan Rasul-Nya pada malam Isra`. Dari Anas r.a.:
ﻴﹶﻠ ﹶﺔﻢ ﹶﻟ ﺳﻠﱠ ﻭ ﻴ ِﻪﻋﹶﻠ ﷲ ُ ﺻﻠﱠﻰ ﺍ ﻲ ﻨِﺒﻋﻠﹶﻰ ﺍﻟ ﻼ ﹸﺓ ﹶﺖ ﺍﻟﺼ ِ ﺿ ﻓﹸ ِﺮ:ﺲ ﻧﻗﹶﺎ ﹶﻝ ﹶﺃ ﺎﻱ ﻳ ﻮ ِﺩ ﻧ ﹸﺛﻢ،ﺎﻤﺴ ﺧ ﺖ ِﻌﹶﻠﻰ ﺟﺣﺘ ﺖ ﺼ ِﻘ ﻧ ﹸﺛﻢ،ﻴﻦﺴ ِ ﻤ ﺧ ﻱ ِﺑ ِﻪ ﺳ ِﺮ ﺃﹸ .ﻦ ﻴﺴ ِ ﻤ ﺧ ﺲ ﻤ ﳋ ﻬ ِﺬ ِﻩ ﹾﺍ ﹶ ﻚ ِﺑ ﻭِﺇﻥﱠ ﹶﻟ ،ﺪﻱ ﻮﻝﹸ ﹶﻟ ﹸﻝ ﺍﹾﻟ ﹶﻘﺒﺪﻳ ﻪ ﹶﻻ ِﺇﻧ:ﺪ ﺤﻤ ﻣ ﴾﴿ﺭﻭﺍﻩ ﺃﲪﺪ ﻭﺍﻟﻨﺴﺎﺋﻲ ﻭﺍﻟﺘﺮﻣﺬﻱ ﻭﺻﺤﺤﻪ “Anas berkata: Shalat difardlukan atas Nabi saw. pada malam ia di-isra`-kan sebanyak lima puluh kali, kemudian dikurangi hingga lima. Kemudian Allah memanggil Muhammad, ‘Hai Muhammad! Ia sudah tidak dapat diubah lagi. Dengan shalat lima waktu ini, engkau tetap mendapat ganjaran sebanyak lima puluh kali.’” (H.R. Ahmad, anNasa`i, dan at-Tirmidzi yang menegaskan keshahihan hadits ini)48 (b) Puasa Secara etimologi, puasa (dalam bahasa Arab: shaum) berarti menahan diri dari sesuatu, baik dalam bentuk perkataan ataupun perbuatan. Sedangkan definisi puasa menurut ulama fikih adalah menahan diri dari segala perbuatan yang membatalkan puasa pada siang hari, dari semenjak terbit fajar sampai terbenam matahari. Puasa yang diwajibkan kepada Nabi Muhammad saw. dan umatnya adalah sebulan penuh selama bulan Ramadhan. Ibadah puasa Ramadhan menempati kedudukan utama dalam
48
Sayyid Sabiq, Fiqhus Sunnah, terj. Nor Hasanuddin, Fiqih Sunnah Jilid 1, (Jakarta: Pena Pundi Aksara, 2007), Cet. II, hlm. 125.
29
Islam karena termasuk dalam salah satu rukun (sendi atau tiang) Islam.49 (c) Berdoa Berdoa menurut bahasa berarti memohon, memanggil, dan menyeru, sedangkan menurut istilah ialah memohon segala sesuatu kepada Allah SWT. dengan harapan dikabulkan. Doa merupakan dialog dengan Allah SWT. dan realisasi penghambaan manusia. Allah SWT. berfirman:
ﻦ ﻋ ﻭ ﹶﻥ ﺮ ﺘ ﹾﻜِﺒﺴ ﻳ ﻦ ﻳﻢ ِﺇﻥﱠ ﺍﱠﻟ ِﺬ ﺐ ﹶﻟ ﹸﻜ ﺠ ِ ﺘﺳ ﻲ ﹶﺃ ﻮِﻧ ﻋ ﺩ ﻢ ﺍ ﹸﻜﺭﺑ ﻭﻗﹶﺎ ﹶﻝ ﴾٦٠﴿ .ﻦ ﻳﺍ ِﺧ ِﺮﻢ ﺩ ﻨﻬ ﺟ ﻮ ﹶﻥ ﻠﹸﺪﺧ ﻴﺳ ﻲ ﺩِﺗ ﺎِﻋﺒ “Dan Tuhanmu berfirman, "Berdoalah kepada-Ku niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina." (Q.S. alMukmin ayat 60) Oleh karena itu, doa merupakan unsur yang sangat penting dalam setiap perilaku hidup manusia sebagaimana ditegaskan Nabi Muhammad saw., “Doa itu adalah otak (intisarinya) ibadah.”50 (2) Hablumminannas Adapun hablumminannas yang berhubungan dengan perintah agama adalah sikap remaja terhadap: (a) Sopan Sopan merupakan salah satu contoh akhlak terpuji terhadap orang lain. Dalam sebuah hadits Nabi Muhammad saw. diterangkan, “Hak orang Islam atas orang Islam lainnya ada 6: yakni apabila engkau berjumpa dengannya,
49
Syamsuri, Pendidikan Agama Islam SMA Jilid 1 untuk Kelas X, Berdasarkan Kurikulum 2004 Berbasis Kompetensi, (Jakarta: Erlangga, 2004), hlm. 73. 50
A. Zainuddin dan Muhammad Jamhari, Al-Islam 2, Muamalah dan Akhlaq, (Bandung: C.V. Pustaka Setia, 1999), Cet. I, hlm. 221-222.
30
berilah salam,...” Hal ini menunjukkan bahwa sikap sopan sangat dianjurkan oleh Islam.51 (b) Toleransi Toleransi adalah bersikap mendiamkan. Ia merupakan suatu sikap tenggang rasa kepada sesama. Indrawan W.S. menjelaskan pengertian toleransi adalah menghargai paham yang berbeda dari paham yang dianut. Dalam bahasa Arab, toleransi biasa disebut “ikhtimal, tasammuh” yang artinya sikap membiarka, lapang dada (samuha-yasmuhu-samhan). Adapun dalil yang menunjukkan adanya toleransi dalam Islam yaitu:
﴾٦﴿ ﻳ ِﻦﻲ ِﺩ ﻭِﻟ ﻢ ﻨ ﹸﻜﻳﻢ ِﺩ ﹶﻟ ﹸﻜ “Untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku." (Q.S. alKafirun ayat 6)52 (c) Kasih Sayang Akhlak Rasulullah Muhammad saw. yang begitu agung dan penuh kasih sayang memotivasi kita untuk meneladaninya dan menapaki jejak langkah beliau. Orangorang yang keras hati tidak akan mengenal kasih sayang. Tidak ada sedikitpun kelembutan hati pada diri orang yang demikian ini. Sebaliknya, orang yang dikaruniai Allah SWT. dengan hati yang lembut dan penuh kasih sayang, ia akan menunjukkan perasaan yang halus. Dalam sebuah hadits diceritakan, “Ketika air mata Rasulullah saw. menetes menangisi gugurnya para syuhada`, Sa’ad bin ‘Ubadah r.a. bertanya, “Wahai Rasulullah, Anda menangis?” Rasulullah saw. menjawab, “Ini adalah rasa kasih sayang yang Allah Ta’ala letakkan di hati hamba-hamba-Nya. Sesungguhnya hamba 51
Ibid., hlm. 98-99.
52
Abu Wihdan, “Toleransi Menurut Al-Qur`an”, http://www.jamaahmuslimin.com/risalah/ 113/wawasan3.htm, 27_Januari_2009.
31
hamba yang dikasihi Allah Ta’ala hanyalah hamba yang memiliki rasa kasih sayang.” (H.R. al-Bukhari)53 (d) Jujur Jujur artinya menyatakan sesuatu apa adanya. Kejujuran menuntut keseimbangan antara lidah dan hati, antara lahir dan batin. Kewajiban berlaku jujur ditegaskan dalam sabda Nabi Muhammad saw.,
ﻱ ِﺇﻟﹶﻰ ﻬ ِﺪ ﻳ ﺮ ﻭِﺇﻥﱠ ﺍﹾﻟِﺒ ﺮ ﻱ ِﺇﻟﹶﻰ ﺍﹾﻟِﺒ ﻬ ِﺪ ﻳ ﻕ ﺪ ﺼ ﻕ ﹶﻓِﺈﻥﱠ ﺍﻟ ِ ﺪ ﺼ ﻢ ﺑِﺎﻟ ﻴ ﹸﻜﻋﹶﻠ ﺪ ﻨﺐ ِﻋ ﺘ ﹾﻜﻰ ﻳﺣﺘ ﻕ ﺪ ﺼ ﻯ ﺍﻟﺤﺮ ﺘﻳﻭ ﻕﺼﺪ ﻳ ﺟ ﹸﻞ ﺍ ﹸﻝ ﺍﻟﺮﻳﺰ ﺎﻭﻣ ﻨ ِﺔﳉ ﹾﺍ ﹶ ﻭِﺇﻥﱠ ﻮ ِﺭ ﻱ ِﺇﻟﹶﻰ ﺍﹾﻟﻔﹸﺠ ﻬ ِﺪ ﻳ ﺏ ﺏ ﹶﻓِﺈﻥﱠ ﺍﹾﻟ ﹶﻜ ِﺬ ﻭﺍﹾﻟ ﹶﻜ ِﺬ ﻢ ﺎ ﹸﻛﻭِﺇﻳ ﻳﻘﹰﺎﺪ ﺻ ِ ﷲ ِﺍ ﻯﺤﺮ ﺘﻳ ﻭﻳ ﹾﻜ ِﺬﺏ ﺟ ﹸﻞ ﺍ ﹸﻝ ﺍﻟﺮﻳﺰ ﺎﻭﻣ ،ِﺎﺭﻱ ِﺇﻟﹶﻰ ﺍﻟﻨ ﻬ ِﺪ ﻳ ﺭ ﻮ ﺍﹾﻟﻔﹸﺠ ﴾ ﴿ﺭﻭﺍﻩ ﺍﻟﺒﺨﺎﺭﻱ ﻭﻣﺴﻠﻢ.ﺎﷲ ﹶﻛﺬﱠﺍﺑ ِ ﺪ ﺍ ﻨﺏ ِﻋ ﺍﹾﻟ ﹶﻜ ِﺬ “Kamu sekalian diwajibkan untuk berlaku jujur, karena sesungguhnya kejujuran itu membawa kepada kebaikan dan kebaikan itu membawa ke surga. Seseorang yang berlaku jujur dan memilih kejujuran akan dicatat Allah sebagai orang yang sangat jujur. Dan jauhilah dusta, karena sesungguhnya itu membawa kepada kejahatan dan kejahatan itu membawa ke neraka. Seseorang yang selalu berdusta dan memilih kedustaan akan dicatat Allah sebagai pendusta.” (H.R. al-Bukhari dan Muslim)54 b) Larangan Agama Sebagaimana pembahasan sebelumnya mengenai perintah agama, larangan agama pun terbagi ke dalam dua bagian, yaitu larangan yang berhubungan dengan Allah SWT. secara langsung (hablumminallah) dan larangan yang berkaitan dengan manusia (hambumminannas) sebagaimana penjelasan berikut.
53
Tim Media Muslim, “Kasih Sayang Rasulullah”, http://akhlaqmuslim.wordpress.com/ 2007/01/21/kasih-sayang-rasulullah/., 21_Januari_2007. 54
A. Zainuddin dan Muhammad Jamhari, Op. cit., hlm. 95-96.
32
(1) Hablumminallah Adapun hablumminallah yang berkaitan dengan larangan agama adalah sikap remaja terhadap: (a) Syirik (Menyekutukan Allah) Syirik yaitu menyekutukan Allah SWT. dengan sesuatu yang lain.55 Orang yang melakukan perbuatan syikir disebut musyrik. Syirik termasuk akhlaq madzmumah kepada Allah SWT. karena dapat menyebabkan pelakunya tidak akan diampuni dosanya. Allah SWT. berfirman,
ﻦ ﻣ ﻭ ﺎ ُﺀﻳﺸ ﻦ ﻤ ﻚ ِﻟ ﻭ ﹶﻥ ﹶﺫِﻟ ﺩ ﺎ ﻣﻐ ِﻔﺮ ﻳﻭ ﻙ ِﺑ ِﻪ ﺮ ﺸ ﻳ ﹶﺃ ﹾﻥﻐ ِﻔﺮ ﻳ ﷲ ﹶﻻ َ ِﺇﻥﱠ ﺍ ﴾٤٨﴿ ﺎﻴﻤﻋ ِﻈ ﺎﻯ ِﺇﹾﺛﻤﺘﺮﷲ ﹶﻓ ﹶﻘ ِﺪ ﺍ ﹾﻓ ِ ﻙ ﺑِﺎ ﺸ ِﺮ ﻳ “Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni dosa-dosa selain (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar.” (Q.S. an-Nisa` ayat 48)56 (b) Zina (Pergaulan Bebas Pria dan Wanita) Agama Islam melarang pergaula bebas, dansa-dansa, gambar-gambar
porno,
dan
nyanyian-nyanyian
yang
merangsang, serta cara-cara lain yang dapat menenggelamkan nafsu birahi atau menjerumuskan orang kepada kejahatan seksual yang tidak dibenarkan oleh Islam. Zina dinyatakan sebagai perbuatan melanggar hukum karena akibat yang ditimbulkannya sangatlah buruk serta mengundang kejahatan dan dosa. Hubungan bebas (free seks) dan segala bentuk hubungan kelamin lainnya di luar ketentuan Islam adalah perbuatan yang membahayakan dan mengancam keutuhan masyarakat disamping sebagai perbuatan yang sangat nista. Firman Allah SWT., 55
Tim E-Salim, “Keindahan Islam yang Berupa Perintah-Perintah dan Larangan-Larangan”, http://artikelislam.e-salim.com/?p=44, 28_Mei_2008. 56
A. Zainuddin dan Muhammad Jamhari, Op. cit., hlm. 101-102.
33
﴾٣٢﴿ ﻼ ﻴ ﹰﺳِﺒ ﺎ َﺀﻭﺳ ﺸ ﹰﺔ ﻪ ﻛﹶﺎ ﹶﻥ ﻓﹶﺎ ِﺣ ﺎ ِﺇﻧﻮﺍ ﺍﻟ ِّﺰﻧﺮﺑ ﺗ ﹾﻘ ﻭ ﹶﻻ “Dan janganlah kamu mendekati zina. Sesungguhnya zina adalah perbuatan yang keji dan merupakan jalan yang buruk.” (Q.S. al-Isra` ayat 32) Zina merupakan penyebab langsung menularnya penyakit-penyakit berbahaya yang turun-temurun dari orang tua kepada anak-anaknya seperti penyakit syphilis.57 (c) Narkoba (Narkotika dan Obat-obatan Berbahaya) Islam melarang segala bentuk minuman keras, (khamr), mengonsumsi atau memperjualbelikannya, dan melarang perjudian. Allah SWT. berfirman,
ﻡ ﺯ ﹶﻻ ﻭﹾﺍ َﻷ ﺏ ﺎﻧﺼﻭﹾﺍ َﻷ ﺴﺮ ِ ﻴﻤ ﺍﹾﻟﺮ ﻭ ﻤ ﺨ ﺎ ﺍﹾﻟﻧﻤﻮﺍ ِﺇ ﻨﻣ ﻦ ﺁ ﻳﺎ ﺍﱠﻟ ِﺬﻳﻬﺎ ﹶﺃﻳ ﺎﻧﻤ﴾ ِﺇ٩٠﴿ ﻮ ﹶﻥ ﺤ ﺗ ﹾﻔِﻠ ﻢ ﻌﻠﱠﻜﹸ ﻩ ﹶﻟ ﻮ ﺘِﻨﺒﺟ ﻴﻄﹶﺎ ِﻥ ﻓﹶﺎﺸ ﻤ ِﻞ ﺍﻟ ﻋ ﻦ ﻣ ﺲ ﺟ ِﺭ ﻤ ِﺮ ﺨ ﻀﺎ َﺀ ﻓِﻲ ﺍﹾﻟ ﻐ ﺒﺍﹾﻟﻭ ﹶﺓ ﻭ ﺍﻌﺪ ﺍﹾﻟﻨﻜﹸﻢﻴﺑ ﻊ ﻮِﻗ ﻳ ﻴﻄﹶﺎ ﹸﻥ ﹶﺃ ﹾﻥﺸ ﺪ ﺍﻟ ﻳﻳ ِﺮ ﻮ ﹶﻥ ﻬ ﺘﻨﻣ ﻢ ﺘﻧﻬ ﹾﻞ ﹶﺃ ﻼ ِﺓ ﹶﻓ ﺼﹶ ﻋ ِﻦ ﺍﻟ ﻭ ﷲ ِ ﻦ ِﺫ ﹾﻛ ِﺮ ﺍ ﻋ ﻢ ﻛﹸﺪﻳﺼﻭ ﺴ ِﺮ ِ ﻴﻤ ﺍﹾﻟﻭ ﴾٩١﴿ “Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamr, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan. Sesungguhnya syaitan itu bermaksud hendak menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara kamu lantaran (meminum) khamr dan berjudi itu, dan menghalangi kamu dari mengingat Allah dan sembahyang. Maka berhentilah kamu (dari mengerjakan pekerjaan itu).” (Q.S. al-Maidah ayat 90-91) Khamr biasa diartikan dengan minumal keras hasil perasan anggur. Ketika Rasulullah Muhammad saw. masih hidup, perasan anggur adalah jenis khamr paling dominan di Arab. Seiring dengan perjalanan jaman, jenis zat untuk menghilangkan kesadaran akal semakin beragam, dan itu 57
Sayyid Sabiq, Fiqhus Sunnah, terj. Nor Hasanuddin, Op. cit., hlm. 303.
34
semua dapat dikategorikan ke dalam khamr, sebagaimana diisyaratkan oleh Rasulullah saw, “Segala yang memabukkan adalah khamr, dan segala bentuk khamr hukumya haram.” Dengan demikian, narkoba yang menjadi trend di kalangan remaja bisa dimasukkan ke dalam kategori khamr,58 karena memiliki efek yang sama dengan khamr tersebut. (2) Hablumminannas Adapun hablumminannas yang berkaitan dengan larangan agama adalah sikap remaja terhadap: (a) Kasar Kasar dapat diartikan sebagai sikap yang tidak sesuai dengan tata krama atau sopan santun. Kasar sering kali berhubungan dengan perkataan dan perilaku seseorang yang cenderung kejam dan semaunya sendiri.59 (b) Egoistis (Mau Menang Sendiri) Egois adalah sikap tidak peduli terhadap orang lain dan hanya memperhatikan dirinya sendiri.60 Egois merupakan lawan dari sifat altruis (hanya mementingkan orang lain tanpa memedulikan diri sendiri).61 (c) Zalim/Semena-mena Zalim berasal dari bahasa Arab, dzoluma-yadzlumudzulman, artinya gelap dan melampaui batas. Secara istilah, zalim berarti meletakkan sesuatu bukan pada tempatnya.
58
Zacky as-Samarani, “Metode Islam dalam Memberantas Khamr”, http://abahzacky. wordpress.com/2007/06/13/metode-Islam-dalam-memberantas-khamr/., 13_Juni_2007. 59
Wikipedia Indonesia, Ensiklopedia http://id.wikipedia.org/wiki/Kasar, 5_Pebruari_2007.
Bebas
Berbahasa
Indonesia,
“Kasar”,
60
Wikipedia Indonesia, Ensiklopedia Bebas Berbahasa Indonesia, “Look at Me”, http://id.wikipedia.org/wiki/Look_at_Me, 28_Januari_2009. 61
Wikipedia Indonesia, Ensiklopedia Bebas http://id.wikipedia.org/wiki/Altruisme, 28_Januari_2009.
Berbahasa
Indonesia,
“Altruisme”,
35
Zalim merupakan perbuatan keji yang dilaknat oleh Allah SWT.62 (d) Dusta atau Bohong Dusta atau bohong adalah mengatakan sesuatu yang tidak sebenarnya. Bohong ini sangat dekat dengan fitnah. Orang yang suka berbohong termasuk orang-orang munafik. Rasulullah saw. bersabda,
ﻦ ِﻤﺅﺗ ﻭِﺇﺫﹶﺍ ﺍ ﻒ ﺧﹶﻠ ﺪ ﹶﺃ ﻋ ﻭ ﻭِﺇﺫﹶﺍ ﺏ ﺙ ﹶﻛ ﹶﺬ ﺪ ﹶ ﺣ ِﺇﺫﹶﺍ،ﻼﹶﺛﺔﹲ ﺎِﻓ ِﻖ ﹶﺛ ﹶﻳﺔﹸ ﹾﺍ ﹸﳌﻨﹶﺃ ﴾ ﴿ﺭﻭﺍﻩ ﺍﻟﺒﺨﺎﺭﻱ ﻭﻣﺴﻠﻢ.ﺎ ﹶﻥﺧ “Tanda-tanda orang munafik ada tiga, yakni jika berkata bohong, jika berjanji mengingkari, dan jika dipercaya berkhianat.”63 3) Pengertian Remaja Fase remaja merupakan segmen perkembangan individu yang sangat penting, yang diawali dengan matangnya organ-organ fisik (seksual) sehingga mampu bereproduksi. 64 Di negara Barat, istilah remaja dikenal dengan “adolescence” yang berasal dari kata dalam bahasa Latin “adolescere” (kata bendanya adolescentia=remaja), yang berarti “tumbuh menjadi dewasa” atau “dalam perkembangan menjadi dewasa”.65 Roger Barker berpendapat, remaja merupakan masa transisi antara masa anak-anak dan dewasa, 66 yaitu saat-saat ketika anak tidak
62
Wikipedia Indonesia, Ensiklopedia http://id.wikipedia.org/wiki/Lalim, 28_Januari_2009.
Bebas
Berbahasa
Indonesia,
“Lalim”,
63
A. Zainuddin dan Muhammad Jamhari, Op. cit., hlm. 106.
64
Syamsu Yusuf L.N., Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja, (Bandung: P.T. Remaja Rosdakarya, 2008), Cet. IX, hlm. 184. 65
Desmita, Psikologi Perkembangan, (Bandung: P.T. Remaja Rosdakarya, 2005), Cet. I, hlm.
189. 66
Heri Jauhari Muchtar, Fikih Pendidikan, (Bandung: P.T. Remaja Rosdakarya, 2005), Cet. I,
hlm. 69.
36
mau lagi diperlakukan sebagai anak-anak, tetapi dilihat dari pertumbuhan fisiknya ia belum dapat dikatakan orang dewasa.67 Remaja adalah mereka yang telah meninggalkan masa kanakkanak
yang
penuh
pembentukan
dengan
tanggung
pengalaman-pengalaman
ketergantungan
jawab. baru
Masa yang
dan
remaja
sebelumnya
menuju
masa
ditandai
dengan
belum
pernah
terbayangkan dan dialami, dalam bidang fisik biologis maupun psikis atau kejiwaan.68 Ditinjau dari segi perkembangan biologis, yang dimaksud remaja ialah mereka yang berusia 12 sampai dengan 21 tahun.69 Kriteria yang paling sering digunakan untuk menentukan permulaan masa remaja adalah haid yang pertama kali pada anak perempuan dan mimpi basah pada anak laki-laki.70 Terjadinya perubahan psikis (kejiwaan) pada diri remaja menimbulkan kebingungan dalam diri mereka sehingga masa ini disebut oleh orang Barat sebagai periode sturm und drang, 71 karena mereka mengalami penuh gejolak emosi dan tekanan jiwa sehingga mudah menyimpang dari aturan dan norma-norma sosial yang berlaku di kalangan masyarakat. Adapun beberapa ciri-ciri remaja menurut Zulkifli adalah: a) Pertumbuhan fisik mengalami perubahan dengan cepat. b) Perkembangan seksual. c) Cara berpikir kausalitas. d) Emosi yang meluap-luap. 67
Zulkifli L., Psikologi Perkembangan, (Bandung: P.T. Remaja Rosdakarya, 2005), Cet. V,
hlm. 63. 68
Hasan Basri, Remaja Berkualitas, Problematika Remaja dan Solusinya, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2004), Cet. IV, hlm. 4. 69
Zulkifli L., Op. cit., hlm. 64.
70
Netty Hartati, d.k.k., Islam dan Psikologi, (Jakarta: P.T. Raja Grafindo Persada, 2005), Cet.
I, hlm. 39. 71
Syamsu Yusuf L.N., Op. cit., hlm. 184.
37
e) Mulai tertarik kepada lawan jenis. f) Menarik perhatian dari lingkungan. g) Terikat dengan kelompok sebaya.72 Menurut Zakiah Daradjat, masa remaja dibagi menjadi 2. Pertama, masa remaja pertama yaitu usia 13 sampai 16 tahun. Kedua, masa remaja terakhir yaitu usia 17 sampai 21 tahun.73 Pada hakikatnya, masa remaja adalah masa seseorang menemukan jati diri, mencari identitas diri yang penuh gejolak. Remaja yang dimaksud dalam penelitian ini adalah semua orang yang berusia 12 sampai 20 tahun yang tinggal di Perumnas Pucang Anom Timur II Mranggen Demak. Jadi, sikap keberagamaan remaja yang dimaksud dalam penelitian ini adalah sikap atau kondisi batin remaja Perumnas Pucang Anom Timur II Mranggen Demak dalam melaksanakan ajaran agama dalam kehidupan sehari-hari, yakni dalam aktivitas shalat, puasa, dan segala aktivitas yang didasarkan pada nilai-nilai agama Islam, baik mahdlah maupun ghairu mahdlah. b. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Sikap Keberagamaan Remaja Robert H. Thouless mengemukakan empat faktor yang memengaruhi sikap keberagamaan pada remaja, sebagaimana yang dikutip oleh Sururin yaitu: 1) Pengaruh-Pengaruh Sosial Faktor
sosial
mencakup
semua
pengaruh
sosial
dalam
perkembangan sikap keberagamaan, yaitu: pendidikan orang tua, tradisitradisi
sosial,
dan
tekanan-tekanan
lingkungan
sosial
untuk
menyesuaikan diri dengan berbagai pendapat dan sikap yang disepakati oleh lingkungan.
72
Zulkifli L., Op. cit., hlm. 65-67.
73
Zakiah Daradjat, Ilmu Jiwa Agama, (Jakarta: P.T. Bulan Bintang, 2005), Cet. XXVII, hlm.
132-135.
38
2) Berbagai Pengalaman Sebagian besar orang beranggapan bahwa kehadiran keindahan, keselarasan, dan kebaikan yang dirasakan dalam dunia nyata memainkan peranan dalam pembentukan sikap keberagamaan, 74 yang akhirnya sampai pada kesadaran jiwa akan keagungan Allah SWT. sebagai Sang Pencipta. 75 Selain itu, pengalaman konflik moral juga memainkan peranan dalam sikap keberagamaan. 3) Kebutuhan Faktor lain yang memengaruhi sikap keberagamaan adalah kebutuhan-kebutuhan yang tidak dapat dipenuhi secara sempurna, sehingga mengakibatkan terasa adanya kebutuhan akan kepuasan agama. Kebutuhan-kebutuhan tersebut dapat dikelompokkan dalam empat bagian: kebutuhan akan keselamatan; kebutuhan akan cinta; kebutuhan untuk memeroleh harga; dan kebutuhan yang timbul karena adanya kematian. 4) Proses Pemikiran Faktor terakhir adalah peranan yang dimainkan oleh penalaran verbal dalam perkembangan sikap keberagamaan. Manusia adalah hewan (makhluk
Allah
SWT.)
yang
berpikir
(al-hayawan
al-natiq),
pemikirannya membantu dirinya untuk menentukan keyakinan-keyakinan mana yang diterimanya dan mana yang ditolak. Pada masa remaja, mereka sangat kritis dalam menyikapi soalsoal keagamaan, 76 terutama bagi mereka yang mempunyai keyakinan secara sadar dan bersikap terbuka. Bahkan, mereka akan mengritik guru agama mereka bila tidak rasional dalam menjelaskan ajaran-ajaran agama Islam. c. Macam-Macam Bentuk Sikap Keberagamaan Remaja Perasaan remaja dalam beragama, khususnya terhadap Allah SWT. tidaklah tetap. Terkadang sangat cinta dan percaya kepada-Nya, tetapi 74
Sururin, Ilmu Jiwa Agama, (Jakarta: P.T. Raja Grafindo Persada, 2004), Cet. I, hlm. 79.
75
Ibid., hlm. 80.
76
Ibid., hlm. 81.
39
sering pula berubah menjadi acuh tak acuh bahkan menentang. Perasaan ambivalensi inilah ciri khas remaja. Berikut ini empat macam bentuk sikap remaja dalam beragama menurut Zakiah Daradjat. 1) Percaya Ikut-ikutan Remaja percaya kepada Tuhan dan menjalankan ajaran agama karena terdidik dalam lingkungan beragama, karena orang tuanya beragama, teman-teman dan masyarakat sekelilingnya yang beribadah, maka mereka ikut percaya dan melaksanakan ibadah dan ajaran-ajaran agama sekedar mengikuti suasana lingkungan di mana hidup.77 Bentuk ini biasanya dihasilkan oleh didikan agama secara sederhana yang didapat dari keluarga dan lingkungannya, sehingga dapat diambil pengertian bahwa ekspresi beragama pada remaja yang percaya ikut-ikutan bersifat apatis. Percaya ikut-ikutan ini biasanya terjadi pada usia 13 sampai 16 tahun dan biasanya akan berkembang kepada cara yang lebih kritis dan sabar sesuai dengan perkembangan psikisnya.78 2) Percaya dengan Kesadaran Ketika remaja mengalami kegelisahan, kecemasan, ketakutan bercampur dengan rasa bangga dan kesenangan, serta bermacam-macam pikiran dan khayalan sebagai perkembangan psikis dan pertumbuhan fisik, menimbulkan daya tarik bagi remaja untuk memerhatikan dan memikirkan dirinya sendiri. Pada tahap selanjutnya, akan mendorong remaja untuk berperan dan mengambil posisi dalam masyarakat. Semangat keagamaan dimulai dengan melihat kembali tentang masalah-masalah keagamaan yang mereka miliki sejak kecil. Mereka ingin menjalankan agama sebagai suatu lapangan yang baru untuk membuktikan pribadinya, karena ia tidak ingin lagi beragama secara ikutikutan saja. Masa ini biasanya terjadi pada usia 17 atau 18 tahun.79 77
Zakiah Daradjat, Op. cit., hlm. 106-107.
78
Sururin, Op. cit., hlm. 73.
79
Zakiah Daradjat, Op. cit., hlm. 108-109.
40
3) Percaya, tetapi Agak Ragu-Ragu Keraguan kepercayaan remaja terhadap agama dapat dibagi menjadi dua, yaitu: a) Keraguan disebabkan karena goncangan jiwa dan terjadinya proses perubahan dalam pribadi mereka. Hal ini merupakan kewajaran. b) Keraguan disebabkan adanya kontradiksi atas kenyataan yang dilihatnya dengan apa yang diyakininya, atau dengan pengetahuan yang dimiliki.80 Menurut Zakiah Daradjat, kebimbangan atau keraguan tersebut tergantung pada dua faktor penting, yaitu kondisi jiwa yang bersangkutan dan keadaan-keadaan sosial budaya yang melingkupinya. 81 Puncak kebimbangan itu terjadi antara 17 tahun dan 20 tahun.82 Keraguan yang dialami oleh remaja bukan hal yang berdiri sendiri, akan tetapi mempunyai keterkaitan dengan kondisi psikis mereka, sekaligus mempunyai hubungan dengan pengalaman dan proses pendidikan yang dilalui sejak kecil serta kemampuan mental dalam menghadapi kenyataan masa depan. 4) Tidak Percaya atau Cenderung Ateis Perkembangan ke arah tidak percaya pada Tuhan yang dialami oleh remaja sebenarnya mempunyai akar atau sumber dari masa kecil.83 Bila pada masa anak-anak tidak memuaskan, bagi remaja yang kurang mempunyai ikatan religius, akan mudah percaya pada kepercayaan baru.84 Selain itu, keadaan atau peristiwa yang dialami, kebudayaan, dan filsafat yang melingkupi juga memiliki pengaruh terhadap pemikiran
80
Sururin, Op. cit., hlm. 76.
81
Zakiah Daradjat, Op. cit., hlm. 116.
82
Ibid., hlm. 115.
83
Ibid., hlm. 119.
84
Sururin, Op. cit., hlm. 78.
41
remaja, misalnya buku-buku dan pengetahuan tokoh-tokoh dapat menguasai jiwanya, sebagai pengganti kitab suci.85 Satu hal lagi yang dapat mendorong remaja sampai mengingkari adanya Tuhan adalah karena dorongan seksual yang dialaminya. Bagi remaja yang kurang mendalam jiwa keberagamaannya, lambat laun akan marah dan benci pada agama, kebiasaan-kebiasaan, dan nilai-nilai yang menghalangi untuk mencapai kepuasan seksual.86 Meskipun demikian, ketidakpercayaan mereka terhadap Tuhan dan ajaran agama bukanlah murni dari pembawaan seseorang, sebab dorongan spiritual dalam diri seseorang adalah fitrah manusia yang mempunyai sifat suci, yaitu naluri yang menggerakkan hatinya untuk melakukan perbuatan “suci” yang diilhami oleh Allah SWT. Jadi, sikap keberagamaan remaja pada umumnya bersifat ambivalen atau mengalami pasang surut, dan itu merupakan salah satu ciri khas remaja. d. Hubungan Mendengarkan Lagu-Lagu Karya Opick Bernapas Islami terhadap Sikap Keberagamaan Remaja Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. 87 Seperti yang diungkapkan oleh John Dewey dalam buku Democracy and Education.
85
Zakiah Daradjat, Op. cit., hlm. 120.
86
Ibid., hlm. 121.
87
Wikipedia Indonesia, Ensiklopedia Bebas Berbahasa http://id.wikipedia.org/wiki/Pendidikan, 28_Mei_2008, hlm. 1.
Indonesia,
“Pendidikan”,
42
The word education means just a process of leading or bringing up.88 Kata “pendidikan” berarti sebuah proses bimbingan atau perubahan ke arah yang lebih baik.89 Bahwa pada dasarnya pendidikan merupakan suatu proses membimbing dan mendidik secara sadar yang diberikan oleh pendidik kepada anak didik sesuai dengan perkembangan jasmaniah dan ruhaniah ke arah kedewasaan. John Dewey juga mengungkapkan: The aim of education is to enable individuals to continue their education -or that the object and reward of learning is continued capacity for growth.90 Tujuan pendidikan adalah memberi kesempatan kepada setiap individu untuk melanjutkan pendidikan -atau, objek dan hasil belajar adalah untuk mengembangkan kemampuan individu.91 Pendidikan bertujuan memberikan kesempatan kepada setiap individu untuk berkembang sesuai dengan kemampuan yang dimiliki. Anak didik dalam mengembangkan kemampuannya harus mendapat bimbingan dari pendidik, karena menurut ajaran Islam anak dilahirkan dalam keadaan lemah dan suci (fitrah). Selanjutnya alam sekitar akan memberi corak warna terhadap hidup mereka. Lingkungan alam sekitar di mana anak didik berada mempunyai pengaruh dan peranan terhadap sikap keyakinan dan agamanya, karena lingkungan memberikan pengaruh positif dan negatif terhadap perkembangan anak didik. Sehingga kiranya pendidik perlu mengadakan pendekatan terhadap anak didik untuk memberi penjelasan agar anak didik menyadari dan melaksanakan apa yang diperintahkan dan dilarang agama. Oleh karena itu, para pendidik harus membawa anak didik ke arah kehidupan keagamaan sesuai dengan ajaran agama Islam.
88
John Dewey, Democracy and Education, (New York: The Macmillan Company, 1964), hlm.
10. 89
Diterjemahkan oleh penulis.
90
John Dewey, Op. cit., hlm. 100.
91
Diterjemahkan oleh penulis.
43
Agama sebagai wahyu Allah SWT. merupakan petunjuk bagi manusia agar memeroleh kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat. Di dalam agama terkandung implikasi pedagogis yang memengaruhi manusia dari dua aspek, yaitu aspek subjektif dan objektif. Dari aspek subjektif, berarti sikap keberagamaan
seseorang
didorong
oleh
pengalaman
individualnya.
Sedangkan dari aspek aspek objektif, berarti bahwa sikap keberagamaan seseorang timbul dan didorong oleh ajaran agama melalui pelbagai pemahaman terhadap petunjuk ajaran agama.92 Pendidikan Islam dalam pelaksanaannya membutuhkan metode yang tepat untuk menghantarkan kegiatan kependidikannya ke arah tujuan yang dicita-citakannya. Ketidaktepatan dalam penerapan metode secara praktis akan menghambat proses belajar-mengajar yang akan berakibat membuang waktu dan tenaga secara percuma karena metode adalah syarat untuk efisiensinya aktivitas kependidikan Islam dan suatu cara yang digunakan untuk menyampaikan atau mentransformasikan isi bahan pendidikan kepada anak didik.93 Mendengarkan adalah menangkap bunyi-bunyi (suara) dengan indera pendengar. 94 Lagu merupakan hasil proses kreatif seseorang yang melibatkan pemikiran dan perenungan kontemplatif dan konsisten tentang simbol, persepsi, dan pemaknaan yang dilihat dan diamati dalam kehidupan seorang pengarang. Terkadang seorang pencipta lagu harus keluar dari dirinya untuk melihat realitas diri dan sekelilingnya, lalu menggambarkan dan menuangkannya dalam bait-bait lirik, ritme, notasi, dan melodi. Sehingga, wajar ketika seseorang mendengarkan dengan telinganya, ia akan merasakan getar melodi yang menarik hatinya, menjawab kelelahan dan
92
M. Arifin, Kapita Selekta Pendidikan Islam dan Umum, (Jakarta: Bumi Aksara, 2000), Cet. IV, hlm. 214. 93
Samsul Nizar, Filsafat Pendidikan Islam, Pendekatan Historis, Teoritis, dan Praktis, (Jakarta: Ciputat Pers, 2002), Cet. I, hlm. 65. 94
Sumadi Suryabrata, Op. cit., hlm. 28-29.
44
kepenatan batinnya, dan menemukan makna-makna tersembunyi di balik lirik lagu tersebut.95 Mendidik dengan cara meminimalisir para remaja mendengarkan lagu yang tidak bermakna dan tidak bermanfaat dengan menyuguhkan dan memperdengarkan lagu-lagu karya Opick bernapas Islami kepada remaja merupakan salah satu pendekatan atau media transformasi pendidikan Islam kepada remaja. Seorang ahli biofisika telah melakukan suatu percobaan tentang pengaruh musik bagi kehidupan makhluk hidup. Dua tanaman dari jenis dan umur sama diletakkan pada tempat berbeda. Satu diletakkan di dekat pengeras suara (speaker) yang menyajikan lagu-lagu slow rock dan heavy rock, sedangkan yang lain diletakkan di dekat speaker yang memperdengarkan lagu-lagu indah dan berirama teratur. Dalam beberapa hari, terjadi perbedaan sangat mencolok. Tanaman yang berada di dekat speaker lagu-lagu rock menjadi layu dan mati, sedangkan tanaman yang berada di dekat speaker lagu-lagu indah tumbuh segar dan berbunga. Suatu bukti nyata bahwa musik dan lagu sangat memengaruhi kehidupan makhluk hidup.96 Allah SWT. bersabda dalam al-Qur`an surat al-Anfal ayat 2 sebagai berikut.
ﻢ ﻬ ﺗﺩ ﺍﻪ ﺯ ﺗﺎﻢ ﺀَﺍﻳ ﻴ ِﻬﻋﹶﻠ ﺖ ﻴِﻠﻭِﺇﺫﹶﺍ ﺗ ﻢﺑﻬﻮ ﺖ ﹸﻗﹸﻠ ﻭ ِﺟﹶﻠ ﷲ ُ ﺮ ﺍ ﻦ ِﺇﺫﹶﺍ ﺫﹸ ِﻛ ﻳﻮ ﹶﻥ ﺍﱠﻟ ِﺬ ﻨﺆ ِﻣ ﺎ ﹾﺍ ﹸﳌﻧﻤِﺇ ﴾٢ : ﴿ﺍﻷﻧﻔﺎﻝ.ﻮ ﹶﻥ ﻮﻛﱠﻠﹸ ﺘﻳ ﻢ ﺑ ِﻬﺭ ﻋﻠﹶﻰ ﻭ ﺎﺎﻧﻳﻤِﺇ “Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya bertambahlah iman mereka (karenanya), dan kepada Tuhanlah mereka bertawakkal.”97 Dengan pembiasaan mendengarkan lagu-lagu karya Opick bernapas Islami, sedikit-banyak akan memengaruhi jiwa mereka, karena lagu merupakan salah satu karya sastra yang berupa sumber verbal dan ekspresi jiwa, perasaan, ide, maupun gagasan yang mempunyai peranan penting bagi 95
Aunur Rofik Lil Firdaus, Opick, Oase Spiritual dalam Senandung, Loc. cit.
96
Esthi Endah Ayuning Tyas, Op. cit., hlm. 127-128.
97
Hasbi Ashshiddiqi, d.k.k., Op. cit., hlm. 260.
45
pendengarnya, yang selanjutnya melahirkan kehangatan perasaan dan vitalitas serta aktivitas dalam jiwa, yang memberikan motivasi kepada pendengar untuk mengubah perilakunya dan memperbaharui tekadnya sesuai dengan tuntutan, pengarahan, serta pengambilan pelajaran dari lagu tersebut. Seperti yang diungkapkan oleh Frederick J. McDonald dalam buku Educational Psychology. Education is a process or an activity which is directed at producing desirable changes in the behavior of human beings.98 Pendidikan adalah proses realisasi diri dimana ia merealisasikan dan mengembangkan semua potensi dirinya.99 Bahwa pada dasarnya pendidikan adalah suatu proses atau kegiatan pengawasan yang bertujuan untuk menghasilkan perubahan kemampuan tingkah laku manusia. Dalam pendidikan, terdapat istilah kurikulum. Ada dua bentuk kurikulum, kurikulum terstruktur seperti di sekolah dan kurikulum tersembunyi (hidden curriculum). Kurikulum tersembunyi merupakan hasil (sampingan) dari pendidikan dalam latar sekolah atau luar sekolah, khususnya hasil yang dipelajari tetapi tidak secara tersurat dicantumkan sebagai tujuan. 100 Sikap seseorang dapat dipengaruhi oleh kebiasaankebiasaan di luar sekolah seperti mendengarkan lagu, karena hal itu relatif lebih efektif. Melalui lantunan lagu-lagu karya Opick bernapas Islami, remaja lebih mampu merasakan dan meresapi pesan yang terkandung dalam lagulagu tersebut. Hal ini menunjukkan hubungan lagu-lagu karya Opick bernapas Islami pada jiwa mereka. Lagu-lagu karya Opick yang mengandung nilai-nilai pendidikan Islam tersebut diharapkan dapat 98
F. J. McDonald, Educational Psychology, (Tokyo: Overseas Publications,Ltd., 1959), hlm.
4. 99
Diterjemahkan oleh penulis.
100
Wikipedia Indonesia, Ensiklopedia Bebas Berbahasa Indonesia, “Kurikulum_Tersembunyi”,http://id.wikipedia.org/wiki/Kurikulum_Tersembunyi, 13_Januari_2009.
46
memengaruhi dan memotivasi jiwa dan sikap remaja dalam beragama untuk membentuk ketakwaan dan amal saleh sebagai jembatan meraih puncak kesempurnaan, kedewasaan, dan kematangan berpikir dengan pengharapan mendapatkan ridla Allah SWT. Sebesar kesadaran kita untuk mencoba dan mengamalkan makna yang terkandung dalam lagu-lagu karya Opick bernapas Islami, sebesar itu pula manfaat dan keberkahan yang kita dapatkan.
B. Kerangka Berpikir Lagu bernapas Islami dapat menciptakan kesan di hati, merupakan rahasia Allah yang diamanatkan lewat suara. Lagu bernapas Islami dapat menenangkan jiwa dan hati yang gundah, serta menimbulkan, menggugah, dan menggerakkan perasaan (emosi). Lagu bernapas Islami memiliki potensi ruhaniah yang membuat manusia mampu menjadi semakin spiritual, mempunyai terapi rekreatif, dan menumbuhkan jiwa patriotisme. Ada dua faktor yang sangat memegang peranan penting dalam sikap keberagamaan. Pertama, faktor perasaan atau emosi. Kedua, faktor reaksi atau respon, sehingga sikap keberagamaan seseorang (termasuk remaja) dapat berubah jika berjumpa dengan pengalaman lain yang lebih berpengaruh. Dengan lagu bernapas Islami, seseorang dapat berlatih mengelola dan mengendalikan emosi yang pada akhirnya dapat mengubah sikap keberagamaan seseorang (termasuk remaja) menuju ke arah yang lebih positif. Berdasarkan uraian di atas, hubungan antara lagu-lagu bernapas Islami dan sikap keberagamaan remaja dapat dideskripsikan dalam bagan berikut.
Lagu-lagu bernapas Islami
perasaaan atau emosi seseorang
Sikap keberagamaan
47
C. Pengajuan Hipotesis Secara definitif, hipotesis merupakan pemecahan sementara atas masalah penelitian. Hipotesis adalah pernyataan sementara tentang hubungan yang diharapkan antara dua variabel atau lebih. Dengan kata lain, hipotesis merupakan prediksi terhadap hasil penelitian yang diusulkan. 101 Hipotesis tersebut akan ditolak jika salah dan akan diterima jika fakta-fakta membenarkan. Adapun hipotesis yang penulis ajukan dalam skripsi ini adalah ada hubungan positif antara mendengarkan lagu-lagu karya Opick bernapas Islami terhadap sikap keberagamaan remaja Perumnas Pucang Anom Timur II Mranggen Demak. Semakin tinggi frekuensi dan kesungguhan mendengarkan lagu-lagu karya Opick bernapas Islami, semakin baik pula sikap keberagamaan remaja tersebut.
101
Ibnu Hadjar, Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Kuantitatif dalam Pendidikan, (Jakarta: P.T. Raja Grafindo Persada, 1996), Cet. I, hlm. 61.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia merupakan makhluk yang dapat dan harus dididik sesuai dengan hakikatnya sebagai makhluk ciptaan Allah SWT.1 Salah satu kelebihan manusia sebagai makhluk Allah SWT. karena dianugerahi fitrah (perasaan dan kemampuan) untuk mengenal Allah SWT. dan melaksanakan ajaran-Nya, manusia diberi karunia insting religius (naluri beragama). Kemudian manusia dijuluki sebagai “Homo Devinans” dan “Homo Religious” 2 , yaitu makhluk yang bertuhan atau beragama. Fitrah beragama ini merupakan disposisi (kemampuan dasar) yang mengandung kemungkinan atau berpeluang untuk berkembang. Mengenai arah dan kualitas perkembangan beragama, seseorang sangat bergantung pada proses pendidikan yang diterimanya. Sebagaimana hadits Nabi Muhammad saw., “Setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah. Hanya karena orang tuanya, anak itu menjadi Yahudi, Nasrani, atau Majusi,”3 berikut bunyinya:
ﻮ ٍﺩ ﻮﹸﻟ ﻣ ﻦ ﺎ ِﻣ ﻣ:ﻢ ﺳﻠﱠ ﻭ ﻴ ِﻪﻋﹶﻠ ﷲ ُ ﺻﻠﱠﻰ ﺍ ﷲ ِ ﻮﻝﹸ ﺍ ﺭﺳ ﻗﹶﺎ ﹶﻝ:ﻮﻝﹸ ﻳﻘﹸ ﻪ ﻛﹶﺎ ﹶﻥ ﺮ ﹶﺓ ﹶﺃﻧ ﻳﺮ ﻲ ﻫ ﻦ ﹶﺃِﺑ ﻋ 4 ﴾ ﴿ﺭﻭﺍﻩ ﻣﺴﻠﻢ.ﺎِﻧ ِﻪﺠﺴ ﻤ ﻳﻭ ﺍِﻧ ِﻪﺼﺮ ﻨﻳﻭ ﺍِﻧ ِﻪﻮﺩ ﻬ ﻳ ﻩ ﺍﺑﻮﺮ ِﺓ ﹶﻓﹶﺄ ﻋﻠﹶﻰ ﺍﹾﻟ ِﻔ ﹾﻄ ﻮﹶﻟﺪ ِﺇﻻﱠ ﻳ Ungkapan di atas mengisyaratkan bahwa faktor lingkungan sangat berperan memengaruhi perkembangan fitrah keberagamaan seseorang. Religiusitas merupakan unsur yang tidak dapat dipisahkan dari diri manusia sejak dari kandungan sampai menjadi dewasa dan kemudian menjadi tua. Manusia mendapat pelajaran dari orang tua, sekolah, maupun lingkungan masyarakat. Ketiga hal ini menurut Ki Hajar Dewantara, seorang tokoh 1
Suwarno, Pengantar Umum Pendidikan, (Jakarta: P.T. Rineka Cipta, 1992), hlm. 39.
2
Sururin, Ilmu Jiwa Agama, (Jakarta: P.T. Raja Grafindo Persada, 2004), Cet. I, hlm. 30.
3
Syamsu Yusuf L.N., Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja, (Bandung: P.T. Remaja Rosdakarya, 2008), Cet. IX, hlm. 136. 4
Imam Abu al-Husain Muslim Ibn al-Hajjaj al-Qusyairi al-Naisaburi, Shahih Muslim, (Libanon: Daar al-Kutub al-‘Ilmiyah, 1992), hlm. 2047.
1
2
Pendidikan Nasional disebut sebagai tripusat pendidikan. 5 Manusia sangat membutuhkan pendidikan melalui proses penyadaran dan berusaha menggali serta mengembangkan potensi yang dimiliki melalui orang lain yang diakui masyarakat. Pendidikan agama bukan sekedar mengajarkan pengetahuan agama dan melatih keterampilan anak melaksanakan ibadah, melainkan pendidikan agama jauh lebih luas. Ia pertama-tama bertujuan untuk membentuk kepribadian anak sesuai dengan ajaran agama. Pembinaan sikap, mental, dan akhlak jauh lebih penting dari pada pandai menghapal dalil-dalil dan hukum-hukum agama, yang tidak diresapi dan dihayati dalam hidup. Pendidikan agama hendaknya dapat mewarnai kepribadian anak, sehingga agama itu benar-benar menjadi bagian dari pribadi yang akan menjadi pengendali hidup di kemudian hari.6 Masa remaja sebagai masa transisi atau peralihan dari anak-anak menjadi seseorang yang dewasa. Pada masa ini, remaja sedang mencari identitas, sehingga banyak alasan mengapa masa remaja menjadi sorotan yang tidak lekang oleh jaman. Dua dasawarsa terakhir ini, kenakalan remaja semakin semarak dan menarik perhatian. Permasalahannya semakin meningkat, bukan saja frekuensinya, tetapi yang lebih menggelisahkan, karena variasi dan intensitasnya.7 Masalah ini tampak semakin memuncak, terutama di kota-kota besar. Hal ini disebabkan oleh pengaruh kebudayaan asing yang semakin meningkat melalui film, bacaan, gambar-gambar, dan hubungan langsung dengan orang asing (tourist) yang datang dengan berbagai sikap dan kelakuan. Kemerosotan moral biasa disertai dengan sikap menjauh dari agama. Perasaan beragama pada remaja tidak tetap, terkadang sangat cinta dan percaya kepada Allah SWT, tetapi sering pula berubah menjadi acuh, bahkan
5 Darwanto Sastro Subroto, Televisi sebagai Media Pendidikan, (Yogyakarta: Duta Wacana University Press, 1992), hlm. 63. 6
Zakiah Daradjat, Ilmu Jiwa Agama, (Jakarta: Bulan Bintang, 2005), Cet. XXVII, hlm.
124. 7
Hasan Basri, Remaja Berkualitas, Problematika Remaja dan Solusinya, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2004), Cet. IV, hlm. 3.
3
menentang. Hal ini disebabkan karena gambaran remaja tentang Tuhan dengan sifat-sifat-Nya masih dipengaruhi oleh perasaan dan sifat remaja itu sendiri.8 Remaja sangat menyukai musik. Hal ini terlihat dari partisipasi para remaja pada berbagai konser musik. Apalagi saat ini perkembangan teknologi dan industri radio serta televisi sangat pesat. Menurut survei, rata-rata remaja satu minggu menonton MTV (Music Television) selama sepuluh jam.9 Remaja Perumnas Pucang Anom Timur II Mranggen Demak secara umum memiliki karakteristik yang tidak jauh berbeda dengan remaja pada umumnya. Mereka pun memiliki sifat sebagaimana yang telah digambarkan di atas. Hal ini disebabkan oleh keadaan lingkungan tempat tinggal mereka yang terletak di Kelurahan Batursari Kecamatan Mranggen Kabupaten Demak. Berada di daerah paling barat Kabupaten Demak yang berbatasan langsung dengan Kota Semarang bagian timur, memudahkan akses menuju ke dua kota tersebut. Artinya, berada di antara dua kota besar yang memiliki keanekaragaman budaya, adat, dan kebiasaan. Remaja merupakan orang yang mudah terpengaruh oleh lingkungan. Keadaan lingkungan yang heterogen ini mengakibatkan keadaan remaja yang heterogen pula, termasuk juga remaja Perumnas Pucang Anom Timur II Mranggen Demak. Apalagi mereka berada di lingkungan perumahan yang mayoritas penduduknya (dalam konteks ini adalah orang tua) bekerja di kota besar. Sebagaimana penulis ketahui, kebiasaan masyarakat kota besar berangkat bekerja pada pagi hari, kemudian baru pulang setelah sore atau malam hari. Jadi, kemungkinan untuk berinteraksi dengan anak sangatlah kecil. Padahal anak (termasuk di dalamnya remaja) merupakan amanah Allah SWT. bagi orang tua dimana perkembangannya sangat tergantung pada pendidikan yang diberikan oleh orang tua. Melalui hal ini, tidak aneh jika perkembangan anak dan remaja sangat dipengaruhi oleh lingkungan. Hampir seluruh remaja Perumnas Pucang Anom 8
9
Sururin, Op. cit., hlm. 69-70.
Tim Perkantas, “Fenomena asp?id=33, 16_Juni_2008, hlm. 1.
Musik”,
http://www.perkantasjkt.org/ArticleDetail.
4
Timur II Mranggen Demak jarang berkumpul dengan orang tua kecuali hanya pada pagi hari setelah bangun tidur dan sore atau malam hari sebelum mereka tidur. Bahkan tidak jarang di antara mereka yang tidak sempat berjumpa dengan orang tua karena kesibukan. Mereka mendapatkan pendidikan agama (Islam) hanya dari sekolah. Selain itu, lingkungan juga berperan aktif dalam membentuk kepribadian mereka. Karena jiwa mereka labil, maka apapun yang mereka lihat, dengar, dan alami akan berpengaruh terhadap cara mereka menyikapi masalah, termasuk juga gaya hidup, pola pikir, dan religiusitas. Secara umum, remaja menyukai segala macam hiburan, termasuk musik. Bagi sebagian besar remaja Perumnas Pucang Anom Timur II Mranggen Demak, musik tidak dapat dilepaskan dari kehidupan mereka. Ada yang menyukai musik rock, pop, religi, bahkan dangdut sekalipun. Sebagaimana fenomena musik di atas, hal ini berakibat pada sikap keberagamaan mereka. Meskipun mayoritas remaja Perumnas Pucang Anom Timur II Mranggen Demak beragama Islam, namun pemahaman mereka tentang Islam relatif rendah. Seperti remaja pada umumnya, kadang-kadang mereka acuh sama sekali terhadap agama, namun mereka bisa sangat taat terhadap agama. Orang tua, guru, dan masyarakat sebagai pendidik generasi muda harus berpikir dan bertindak secara kritis untuk menilai setiap fenomena musik pada remaja,
menempatkan
musik
secara
benar,
dan
bertanggung
jawab
meningkatkan pembinaan terhadap setiap pribadi remaja dengan baik, sehingga tujuan akhir pendidikan untuk mengembangkan potensi kreatif peserta didik agar menjadi manusia yang baik menurut pandangan manusia dan Allah SWT. bisa tercapai. Untuk mengingat nasihat-nasihat agama yang bersumber dari al-Qur`an dan al-Hadits, baik yang dituturkan oleh wali, ulama, guru, atau orang tua, bukan perkara mudah, karena banyak faktor yang memengaruhi masuknya
5
sebuah pesan ke telinga.10 Diharapkan melalui lirik lagu, nasihat, himbauan, dan anjuran, agama dapat lebih mudah diterima, karena lirik lagu menawarkan ritmis notasi dan kedalaman makna yang dapat membuat hati terbuai dalam alunannya. Nabi
Muhammad
saw.
dalam
memberikan
wawasan
global
menganjurkan kepada umatnya untuk belajar dan menuntut ilmu dari siapa saja dan dari mana pun sumbernya (tuntutlah ilmu walau ke negeri Cina).11 Tampak sekali prinsip liberalisme pendidikan yang diajarkan oleh Rasulullah saw. Banyak pendekatan serta metode yang dipakai seorang pendidik berkaitan dengan pelaksanaannya, diantaranya dengan pendekatan budaya. Lagu merupakan salah satu karya sastra yang merupakan sumber verbal dari ekspresi jiwa, perasaan, dan ide yang mempunyai peranan penting bagi pendengarnya. Lagu merupakan hasil proses kreatif seseorang yang melibatkan pemikiran dan perenungan yang kontemplatif dan konsisten tentang simbol, persepsi, dan pemaknaan yang dilihat dan diamati dalam kehidupan seorang pengarang. 12 Sehingga tidak heran bila kemudian banyak orang begitu menyukai lagu dan penyanyi tertentu dengan fanatik. Hal tersebut dikarenakan mereka telah menemukan apa yang dicari. Lirik lagu menunjukkan pengaruhnya yang lebih memikat pendengar dari pada puisi, karena melibatkan fungsi puitis dan musik sekaligus. Pendidikan Islam mengharapkan lagu dapat melahirkan kehangatan perasaan dan vitalitas serta aktivitas dalam jiwa, yang selanjutnya memberikan motivasi pada manusia untuk mengubah perilakunya dan memperbaharui tekadnya sesuai dengan tuntunan, pengarahan, serta pengambilan pelajaran dari lagu tersebut. Hanya saja, tidak semua lagu mengandung nilai-nilai positif, karena kualitas sebuah lagu sangat dipengaruhi oleh penampilannya. Ada yang 10
Aunur Rofik Lil Firdaus, Opick, Oase Spiritual dalam Senandung, (Bandung: Mizan Publika, 2006), hlm. 2. 11
Achmadi, Ideologi Pendidikan Islam, Paradigma Humanisme Teosentris, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2005), Cet. I, hlm. 35-36. 12
Aunur Rofik Lil Firdaus, Op. cit., hlm. 1.
6
menciptakan lagu untuk meraih popularitas berorientasi materi, sehingga tidak mempertimbangkan nilai-nilai positif yang terkandung di dalamnya, dan ada juga yang sangat berhati-hati karena benar-benar mengetahui peranan lagu bagi pendengarnya, sehingga lagu yang diciptakan tidak terlepas dari nilai kehidupan yang selalu memberikan motivasi, inspirasi, serta semangat hidup. Sekian banyak penulis lirik lagu ataupun musisi, Aunur Rofik Lil Firdaus atau yang sering disapa Opick merupakan salah satu musisi yang bertanggung jawab atas karya-karyanya karena sebagian besar karyanya merupakan hasil pengalaman spiritual pribadi. Opick seorang intelektual muda muslim penuh talenta, mengusung intisari al-Qur`an dan sunnah Rasulullah saw. lewat alunan lagu yang mengedepankan harmonisasi suara, hingga wajar bila Opick pernah merajai Festival Musik Islami di Indonesia. Pria kelahiran Jember ini mampu menyuguhkan musik berlirik asyik dan apik. Terbukti rilis album pertama berjudul “Istighfar” tahun 2005, mampu mendobrak pasar musik Islami dengan memenangkan Festival Musik Islami 2005.13 Sebulan pertama setelah dirilis, album "Istighfar" sukses di pasaran, hingga menembus lebih dari 800 ribu kopi dan mendapat penghargaan lima platinum sekaligus. Karena aktivitasnya dalam lagu Islami, Opick dinobatkan sebagai duta grup musik Islami Nasyid oleh lembaga ANN (Lembaga Nasyid Nusantara).14 Album kedua berjudul “Semesta Bertasbih” yang dirilis pada 2006 juga sukses di pasaran, album tersebut memuat sepuluh lagu, diantaranya Takwa, Irhamna, Takdir, Teranglah Hati, 25 Nabi, Semesta Bertasbih, Bismillah, Satu Rindu, Buka Mata Buka Hati, dan Ya Rasul. Lagu yang paling hit berjudul Takdir dinyanyikannya bersama Melly Goeslaw. Selain dengan Melly, Opick juga berduet bersama Wafiq Azizah, remaja berprestasi sebagai qoriah cilik internasional terbaik dalam lagu "Yaa Rasul". Ada pula kolaborasi Opick 13
Setiawan Rabe dan Abdul Rohim, “Opick Tombo Ati, Semoga Laguku Menginspirasi”, Bestari, I, 3, September, 2007, hlm. 20-21. 14
Wikipedia Indonesia, Ensiklopedia Bebas http://id.wikipedia.org/wiki/Opick, 27_Mei_2008, hlm. 1.
Berbahasa
Indonesia,
“Opick”,
7
dengan grup nasyid Pandawa Lima dalam lagu "Teranglah Hati”,15 dan pada 2007, Opick sudah meluncurkan album ketiga berjudul “Ya Rahman”.16 Nuansa religius yang disenandungkan begitu mengena, sehingga mampu menggetarkan hati para pendengar. Secara emosional, penikmat lagu Opick bagai terhanyut dalam suasana haru biru, bahagia, bahkan khusyuk saat mendengarkan senandung-senandung ruhani yang dilantunkannya. Berdasarkan uraian fakta di atas, penulis merasa tertarik untuk meneliti sebuah refleksi seorang pencipta lagu yang dengan kesadaran penuh ingin menanamkan nilai-nilai keislaman pada setiap bait lagu dalam bentuk skripsi dengan judul: HUBUNGAN
MENDENGARKAN
LAGU-LAGU
KARYA
OPICK
BERNAPAS ISLAMI TERHADAP SIKAP KEBERAGAMAAN REMAJA PERUMNAS PUCANG ANOM TIMUR II MRANGGEN DEMAK.
B. Penegasan Istilah Untuk memperjelas pemahaman serta menghindari adanya kekeliruan memahami maksud dari judul skripsi ini, maka perlu dijelaskan beberapa istilah yang dipandang penting. Adapun istilah-istilah tersebut antara lain: 1. Mendengarkan Mendengar adalah menangkap bunyi-bunyi (suara) dengan indera pendengar. 17 Sedangkan mendengarkan, mendapat imbuhan me(n)-kan berfungsi untuk membuat kata kerja aktif transitif (kata kerja yang memerlukan objek). 18 Adapun objeknya adalah lagu-lagu karya Opick bernapas Islami.
15
Ibid.
16
Setiawan Rabe dan Abdul Rohim, Op. cit., hlm. 21.
17
Sumadi Suryabrata, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: P.T. Raja Grafindo Persada, 2004), Cet. XII, hlm. 28-29. 18
Ade Nurdin, d.k.k., Intisari Bahasa dan Sastra Indonesia, (Bandung: C.V. Pustaka Setia, 2000), Cet. I, hlm. 42.
8
2. Lagu Karya Opick Bernapas Islami Lagu sebagai salah satu jenis wacana. Lagu merupakan wacana lisan bila dilihat dari media yang digunakan, tetapi lagu termasuk wacana tertulis bila dilihat berdasarkan teks lagunya. Wacana lagu dapat dikategorikan sebagai wacana puisi dilihat dari segi genre sastra dan termasuk wacana rekreatif.19 Lagu merupakan gubahan seni nada atau suara dalam urutan, kombinasi, dan hubungan temporal (biasanya diiringi dengan alat musik) untuk menghasilkan gubahan musik yang mempunyai kesatuan dan kesinambungan (mengandung irama).20 Pedoman umum mengenai lagu-lagu bernapas Islami adalah bahwa lagu atau nyanyian wajib bersih dari segala unsur kemaksiatan atau kemungkaran, baik berupa perkataan (qaul), perbuatan (fi’il) atau sarana (asy-ya`), misalnya disertai minum khamr, penampakan aurat, ikhtilath (campur-baur pria dan wanita), atau syairnya bertentangan dengan syara’, misalnya mengajak pacaran dan mendukung pergaulan bebas.21 Lagu bernapas Islami bertujuan membantu umat manusia dalam mengungkapkan rasa syukur kepada Allah SWT serta penyembahan kepada Allah dengan segenap akal dan jiwa. Fokus utamanya tetap Allah.22 Sedangkan Opick memiliki nama asli Aunur Rofik Lil Firdaus sebagai seorang intelektual muda muslim penuh talenta menciptakan dan membawakan lagu yang mengusung intisari al-Qur`an dan sunnah Rasulullah saw.
19
Agnes Adhami, “Yogyakarta” dan “Tak Bisa ke Lain Hati” Kla Project Analisis Wacana Lagu Ditinjau dari Segi Internal dan Eksternal, dalam Sumarlam (Ed.), Analisis Wacana, (Bandung: Pakar Karya, 2004), hlm. 42. 20
Wikipedia Indonesia, Ensiklopedia Bebas Berbahasa Indonesia, “Lagu”, Loc. cit.
21
Tim Konsultasi Fiqih-03, “Seputar Menyanyi dan Musik”, http://sobatmuda.multiply.com/journal/item/260/Seputar_Menyanyi_Dan_Musik, 16_Juni_2008, hlm. 1. 22
Tim Perkantas, Loc. cit.
9
Lagu-lagu karya Opick bernapas Islami yang dimaksud adalah lagulagu karya Opick yang di dalamnya terkandung nilai-nilai ajaran Islam berupa aqidah, ibadah, dan akhlak. 3. Sikap Keberagamaan Sikap yaitu kesiapan mental seseorang untuk bertindak secara tertentu terhadap hal-hal tertentu,23 kondisi batin sebelum orang berbuat. Sikap bisa positif dan bisa negatif, sikap positif, tingkah laku cenderung mendekati, menyenangi, dan mengharapkan objek tertentu. Sedangkan sikap negatif, tingkah laku cenderung menjauhi, menghindari, membenci, dan tidak menyukai objek-objek tertentu.24 Keberagamaan memiliki akar kata beragama, yang mendapat konfiks ke- dan -an, berarti menganut atau memeluk agama. Pengertian agama (berasal dari al-dĭn), menurut Quraish Shihab sebagaimana yang dikutip oleh Fuad Nashori dan Rachmy Diana Mucharam, bahwa agama adalah ketetapan illahi yang diwahyukan kepada Nabi-Nya untuk menjadi pedoman hidup manusia.25 Keberagamaan atau religiusitas menurut Islam adalah melaksanakan ajaran agama atau ber-Islam secara menyeluruh, seperti dalam firman Allah SWT:
ﻢ ﻪ ﹶﻟ ﹸﻜ ﻴﻄﹶﺎ ِﻥ ِﺇﻧﺸ ﺕ ﺍﻟ ِ ﺍﺧ ﹸﻄﻮ ﺍﻌﻮ ﺘِﺒﺗ ﻭ ﹶﻻ ،ﺴ ﹾﻠ ِﻢ ﻛﹶﺂﱠﻓﺔﹰ ﺍ ﻓِﻲ ﺍﻟﺧﹸﻠﻮ ﺩ ﻮﺍ ﺍﻣﻨ ﻦ ﺁ ﻳﺎ ﺍﱠﻟ ِﺬﺂﹶﺃﱡﻳﻬﻳ ﴾٢٠٨ : ﴿ﺍﻟﺒﻘﺮﺓ.ﻦ ﻴ ﱡﻣِﺒﺪﻭ ﻋ “Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam secara keseluruhannya, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu.”26
23
Achmad Mubarok, Sunnatullah dalam Jiwa Manusia, Sebuah Pendekatan Psikologi Islam, (Jakarta: The International Institute of Islamic Thought/IIIT, 2003), Cet. I, hlm. 133. 24
Ibid.
25
Fuad Nashori dan Rachmy Diana Mucharam, Mengembangkan Kreativitas dalam Perspektif Psikologi Islam, (Yogyakarta: Menara Kudus Yogyakarta, 2002), Cet. I, hlm. 70. 26
Hasbi Ashshiddiqi, d.k.k., Al-Qur`an dan Terjemahnya, Depag RI, (Jakarta: Listakwarta Putra, 2003), hlm. 50.
10
Sikap keberagamaan yang dimaksud adalah bagaimana kondisi batin atau kecenderungan seseorang dalam beragama dan memegang norma dan kaidah yang sesuai dengan ketentuan ajaran agama Islam. 4. Remaja Perumnas Pucang Anom Timur II Mranggen Demak Remaja yaitu mereka yang telah meninggalkan masa kanak-kanak yang penuh dengan ketergantungan dan menuju masa pembentukan tanggung jawab. Masa remaja ditandai dengan pengalaman-pengalaman baru yang sebelumnya belum pernah terbayangkan dan dialami, dalam bidang fisik-biologis maupun psikis atau kejiwaan. 27 Ditinjau dari segi perkembangan biologis, yang dimaksud remaja ialah mereka yang berusia 12 sampai dengan 21 tahun.28 Pada penelitian ini, yang dimaksud dengan remaja adalah mereka yang berusia 12 sampai 21 tahun yang tinggal di Perumnas Pucang Anom Timur II Mranggen Demak.
C. Perumusan Masalah Fokus masalah yang hendak peneliti kaji dalam skripsi ini adalah adakah hubungan mendengarkan lagu-lagu karya Opick bernapas Islami terhadap sikap keberagamaan remaja Perumnas Pucang Anom Timur II Mranggen Demak?
D. Kajian Pustaka Penelitian tentang nilai-nilai pendidikan Islam dalam lagu atau tembang yang berhubungan dengan sikap keberagamaan ini bukanlah yang pertama kali. Namun telah ada beberapa penelitian lain yang meneliti. Penulis akan menggunakannya sebagai landasan teoritis dan perbandingan dalam mengupas berbagai masalah dalam penelitian ini, diantaranya sebagai berikut. Pertama, skripsi Mufidah (3101471) yang berjudul “Pengaruh LaguLagu Islami Karya Ma’ruf Islamuddin terhadap Kecerdasan Spiritual Anak di 27
Hasan Basri, Op. cit., hlm. 4.
28
Zulkifli L., Psikologi Perkembangan, (Bandung: P.T. Remaja Rosdakarya, 2005), Cet. V, hlm. 64.
11
TPQ al-Wahdah Purwoyoso Ngaliyan”, menyimpulkan adanya pengaruh positif lagu-lagu karya Ma’ruf Islamuddin terhadap kecerdasan spiritual anak. Kedua, skripsi Siti Asrofiyah (3199077) yang berjudul “Intensitas Pemakaian Jilbab dan Pengaruhnya terhadap Perilaku Keberagamaan Siswi MTs Darussalam Sumowono”, menyimpulkan bahwa semakin intensif pemakaian jilbab pada para siswi, maka semakin baik perilaku keberagamaan siswi MTs “Darussalam” Sumowono. Sedangkan peneliti membahas hubungan mendengarkan lagu-lagu karya Opick bernapas Islami terhadap sikap keberagamaan remaja Perumnas Pucang Anom Timur II Mranggen Demak. Penelitian ini lebih menekankan pada sikap keberagamaan remaja yang berhubungan dengan mendengarkan lagu-lagu Islami karya Opick.
ANGKET DAN INSTRUMEN PENELITIAN A. Angket Metode angket atau kuesioner adalah sebuah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden. Adapun responden dalam penelitian ini adalah remaja Perumnas Pucang Anom Timur II Mranggen Demak. Metode ini peneliti gunakan untuk mengumpulkan data tentang frekuensi mendengarkan lagu-lagu karya Opick bernapas Islami dan sikap keberagamaan remaja Perumnas Pucang Anom Timur II Mranggen Demak.
B. Instrumen Instrumen merupakan alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan informasi kuantitatif tentang variasi karakteristik variabel secara objektif.1
C. Langkah-Langkah Penyusunan Angket Dalam penelitian ini, teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah angket. Untuk menyusun angket, peneliti mendefinisikan variabel, menjabarkan variabel ke dalam indikator yang lebih rinci, menyusun butir-butir, melakukan uji coba, serta menganalisis keandalan, validitas, dan reliabilitas.2 1. Mengidentifikasikan Variabel dan Menjabarkannya ke dalam Sub atau Bagian Variabel a. Variabel Bebas (X); Mendengarkan Lagu-Lagu Karya Opick Bernapas Islami 1) Mendengarkan adalah menangkap bunyi-bunyi (suara) dengan indera pendengar.3 2) Lagu adalah ragam nada atau suara yang berirama. 4 1
Ibnu Hadjar, Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Kuantitatif dalam Pendidikan, (Jakarta: P.T. Raja Grafindo Persada, 1996), hlm. 160. 2
Ibid., hlm. 171.
3
Sumadi Suryabrata, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: P.T. Raja Grafindo Persada, 2004), hlm.
28-29.
1
2
3) Lagu-Lagu Karya Opick Bernapas Islami Opick memiliki 3 album lagu religi atau Islami, yaitu: a) Istighfar (10 lagu) dirilis pada tahun 2005. b) Semesta Bertasbih (10 lagu) dirilis pada tahun 2006. c) Ya Rahman (12 lagu) dirilis pada tahun 2007. Adapun lagu-lagu yang akan dijadikan sampel dalam penelitian adalah: a) Astaghfirullah
(dari album Istighfar)
b) Alhamdulillah
(dari album Istighfar)
c) Ya Robbana
(dari album Istighfar)
d) Takdir
(dari album Semesta Bertasbih)
e) Semesta Bertasbih
(dari album Semesta Bertasbih)
f) Bismillah
(dari album Semesta Bertasbih)
g) Assalamu’alaikum
(dari album Ya Rohman)
b. Variabel Terikat (Y); Sikap Keberagamaan Remaja 1) Sikap adalah kondisi batin sebelum orang berbuat. 2) Keberagamaan adalah realisasi dari ketaatan dan keterikatan manusia kepada aturan atau hukum yang tertuang dalam ajaran agama. 3) Remaja adalah mereka yang telah meninggalkan masa kanak-kanak (ketergantungan) menuju masa pembentukan tanggung jawab, yaitu mereka yang berusia antara 12 sampai 21 tahun. Adapun sikap keberagamaan remaja yang dimaksud dalam penelitian adalah kesiapan mental remaja atau kondisi batin remaja terhadap perintah dan larangan agama.
4
Wikipedia Indonesia, Ensiklopedia Bebas http://id.wikipedia.org/wiki/Lagu, 27_Mei_2008, hlm. 1.
Berbahasa
Indonesia,
“Lagu”,
3
2. Menjabarkan
Variabel
ke
dalam
Indikator
yang
Lebih
Rinci
dan
Mendeskripsikannya a. Variabel Bebas (X); Mendengarkan Lagu-Lagu Karya Opick Bernapas Islami Adapun indikator variabel X adalah: 1) Frekuensi mendengarkan lagu-lagu karya Opick bernapas Islami 2) Kesungguhan dalam mendengarkan lagu-lagu karya Opick bernapas Islami a) Konsentrasi saat mendengarkan lagu-lagu karya Opick bernapas Islami b) Mengetahui lirik lagu-lagu karya Opick bernapas Islami c) Mengetahui irama dan notasi lagu-lagu karya Opick bernapas Islami d) Memahami makna lirik lagu-lagu karya Opick bernapas Islami b. Variabel Terikat (Y); Sikap Keberagamaan Remaja Adapun indikator variabel Y adalah: 1) Sikap remaja terhadap perintah agama a) Hablumminallah (1) Sholat (2) Puasa (3) Berdoa5 b) Hablumminannas (1) Sopan (2) Toleransi (3) Kasih sayang (4) Jujur 2) Sikap remaja terhadap larangan agama a) Hablumminallah (1) Syirik (menyekutukan Allah) (2) Zina (pergaulan bebas antara laki-laki dan perempuan) 5
M. Chabib Thoha, dkk., (eds.), Metodologi Pengajaran Agama, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1999), Cet. I, hlm. 172.
4
(3) Narkoba (narkotika dan obat-obat berbahaya) b) Hablumminannas (1) Kasar (2) Egois (3) Zalim (semena-mena) (4) Dusta (bohong)6 3. Menyusun Butir-Butir Kisi-kisi instrumen adalah rangkuman rancangan penyusunan butirbutir instrumen sesuai dengan setiap variabel yang diukur. Adapun kisi-kisi instrumen angketnya adalah sebagai berikut.7 No. 1
Variabel
Subvariabel
Indikator
a. Aspek frekuensi Variabel mendengarkan Bebas (x) Mendengarkan lagu-lagu karya Lagu-Lagu Opick bernapas Karya Opick Islami Bernapas b. Aspek 1) Konsentrasi saat Islami kesungguhan mendengarkan dalam lagu-lagu karya mendengarkan Opick bernapas lagu-lagu karya Islami Opick bernapas 2) Mengetahui lirik Islami lagu-lagu karya Opick bernapas Islami 3) Mengetahui irama dan notasi lagu-lagu karya Opick bernapas Islami 4) Memahami makna lirik lagulagu karya Opick bernapas Islami
Jumlah Butir 4
Nomor Butir 1, 2, 3, 4
1
5
2
6, 7
3
8, 9, 10
3
11, 12, 13
6
Hasan Basri, Remaja Berkualitas, Problematika Remaja dan Solusinya, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2004), hlm. 83. 7
Nurul Zuriah, Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan Teori-Aplikasi, (Jakarta: P.T. Bumi Aksara, 2006), Cet. I, hlm. 170.
5
2
Variabel Terikat (Y) Sikap Keberagamaan Remaja
a. Aspek sikap 1) Hablumminallah remaja terhadap a) Sholat perintah agama b) Puasa c) Berdoa 2) Hablumminannas a) Sopan b) Toleransi c) Kasih sayang d) Jujur b. Aspek sikap 1) Hablumminallah remaja terhadap a) Syirik larangan agama b) Zina c) Narkoba 2) Hablumminannas a) Kasar b) Egois c) Zalim d) Dusta JUMLAH
3 2 3
1, 2, 3 4, 5 6, 7, 8
3 2 2 2
9, 10, 11 12, 13 14, 15 16, 17
2 3 1
18, 19 20, 21, 22 23
2 2 2 3
24, 25 26, 27 28, 29 30, 31, 32 45
Referensi: 1. Hasan Basri, Remaja Berkualitas, Problematika Remaja dan Solusinya, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2004. 2. Ibnu Hadjar, Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Kuantitatif dalam Pendidikan, Jakarta: P.T. Raja Grafindo Persada, 1996. 3. M. Chabib Thoha, dkk., (eds.), Metodologi Pengajaran Agama, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1999, Cet. I. 4. Nurul Zuriah, Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan Teori-Aplikasi, Jakarta: P.T. Bumi Aksara, 2006, Cet. I. 5. Sumadi Suryabrata, Psikologi Pendidikan, Jakarta: P.T. Raja Grafindo Persada, 2004. 6. Wikipedia Indonesia, Ensiklopedia Bebas Berbahasa Indonesia, “Lagu”, http://id.wikipedia.org/wiki/Lagu, 27_Mei_2008.
ANGKET Nama
:............................................
Usia
:............................................
A. Petunjuk Pengisian a. Bacalah pertanyaan dan pernyataan di bawah ini dengan cermat! b. Pilihlah alternatif jawaban a, b, c, d, atau e, dengan memberi tanda silang (x) pada jawaban yang Anda anggap paling tepat! c. Kejujuran Anda dalam menjawab pertanyaan dan pernyataan sangat berharga bagi peneliti. d. Jawaban Anda tidak akan berpengaruh terhadap nilai raport. e. Peneliti menjamin kerahasiaan jawaban Anda.
B. Daftar Pertanyaan dan Pernyataan 1. Mendengarkan Lagu-Lagu Karya Opick Bernapas Islami a. Aspek Frekuensi Mendengarkan Lagu-Lagu Karya Opick Bernapas Islami 1) Apakah Anda sering mendengarkan lagu-lagu karya Opick? a. Sering sekali
c. Jarang
b. Sering
d. Jarang sekali
e. Tidak pernah
2) Apakah setiap hari Anda mendengarkan lagu-lagu karya Opick? a. Sering sekali
c. Jarang
b. Sering
d. Jarang sekali
e. Tidak pernah
3) Dalam waktu satu minggu, berapa kali Anda mendengarkan lagu-lagu karya Opick? a. 6-7 kali
c. 2-3 kali
b. 4-5 kali
d. 1 kali
e. Tidak pernah
4) Apakah di waktu senggang Anda juga mendengarkan lagu-lagu karya Opick? a. Sering sekali
c. Jarang
b. Sering
d. Jarang sekali
1
e. Tidak pernah
2
b. Aspek Kesungguhan dalam Mendengarkan Lagu-Lagu Karya Opick Bernapas Islami Konsentrasi Saat Mendengarkan Lagu-Lagu Karya Opick Bernapas Islami 5) Setiap lagu-lagu karya Opick diperdengarkan, saya mendengarkannya dengan sungguh-sungguh. a. Sering sekali
c. Jarang
b. Sering
d. Jarang sekali
e. Tidak pernah
Mengetahui Lirik Lagu-Lagu Karya Opick Bernapas Islami 6) Apakah Anda mengetahui lirik lagu karya Opick? a. Sangat tahu
c. Ragu-ragu
b. Tahu
d. Tidak tahu
e. Sangat tidak tahu
7) Apakah Anda mengetahui setiap lirik lagu karya Opick yang menjadi hit? a. Seluruhnya
c. Sebagian
b. Sebagian besar
d. Sebagian kecil
e. Tidak ada
Mengetahui Irama dan Notasi Lagu-Lagu Karya Opick Bernapas Islami 8) Apakah Anda mengetahui tentang seni musik? a. Sangat tahu
c. Ragu-ragu
b. Tahu
d. Tidak tahu
e. Sangat tidak tahu
9) Apakah Anda memahami irama dan notasi lagu? a. Sangat paham
c. Ragu-ragu
b. Paham
d. Tidak paham
e. Sangat tidak paham
10) Apakah Anda mengetahui irama dan notasi lagu-lagu karya Opick? a. Sangat tahu
c. Ragu-ragu
b. Tahu
d. Tidak tahu
e. Sangat tidak tahu
Memahami Makna Lirik Lagu-Lagu Karya Opick Bernapas Islami 11) Apakah Anda memahami lirik-lirik yang terkandung dalam lagu-lagu karya Opick? a. Sangat paham
c. Ragu-ragu
b. Paham
d. Tidak paham
e. Sangat idak paham
12) Dengan memahami lirik-lirik lagu karya Opick bisa menambah ketakwaan saya kepada Allah?
a. Sangat setuju
c. Ragu-ragu
b. Setuju
d. Tidak tahu
e. Sangat tidak setuju
3
13) Menurut para ahli agama, mendengarkan lagu haram hukumnya, tetapi ada yang membolehkan dengan syarat lagu tersebut tidak menyebabkan maksiat. Bagaimana pendapat Anda? a. Sangat setuju
c. Ragu-ragu
b. Setuju
d. Tidak setuju
e. Sangat tidak setuju
2. Sikap Keberagamaan Remaja a. Aspek Sikap Remaja terhadap Perintah Agama Hablumminallah: Sholat, Puasa, dan Berdoa ¾ Sholat 1) Saya selalu berusaha melaksanakan sholat tepat pada waktunya. a. Sangat setuju
c. Ragu-ragu
b. Setuju
d. Tidak setuju
e. Sangat tidak setuju
2) Meskipun sedang sakit, saya selalu melaksanakan sholat. a. Sangat setuju
c. Ragu-ragu
b. Setuju
d. Tidak setuju
e. Sangat tidak setuju
3) Saya “TIDAK” pernah meninggalkan sholat lima waktu semenjak saya baligh sampai sekarang, kecuali saya sedang berhalangan (bagi perempuan). a. Sangat setuju
c. Ragu-ragu
b. Setuju
d. Tidak setuju
e. Sangat tidak setuju
¾ Puasa 4) Saya selalu berpuasa pada bulan Ramadhan, kecuali bila saya sedang berhalangan. a. Sangat setuju
c. Ragu-ragu
b. Setuju
d. Tidak setuju
e. Sangat tidak setuju
5) Apabila saya tidak berpuasa pada bulan Ramadhan, saya aka mengganti di hari lain. a. Sangat setuju
c. Ragu-ragu
b. Setuju
d. Tidak setuju
e. Sangat tidak setuju
¾ Berdoa 6) Saya selalu berdoa setelah melakukan sholat.
a. Sangat setuju
c. Ragu-ragu
b. Setuju
d. Tidak setuju
e. Sangat tidak setuju
4
7) Saya berdoa “HANYA” ketika saya ditimpa musibah. a. Sangat idak setuju
c. Ragu-ragu
b. Tidak setuju
d. Setuju
e. Sangat setuju
8) Saya selalu memulai segala aktivitas dengan berdoa. a. Sangat setuju
c. Ragu-ragu
b. Setuju
d. Tidak setuju
e. Sangat tidak setuju
Hablumminannas: Sopan, Toleransi, Kasih Sayang, dan Jujur ¾ Sopan 9) Ketika saya berjalan di depan orang yang sedang duduk, saya selalu mengucapkan kata permisi. a. Sangat setuju
c. Ragu-ragu
b. Setuju
d. Tidak setuju
e. Sangat tidak setuju
10) Saya tidak pernah memotong pembicaraan orang lain yang sedang berbicara. a. Sangat setuju
c. Ragu-ragu
b. Setuju
d. Tidak setuju
e. Sangat tidak setuju
11) Saya tidak pernah mengucapkan kata-kata yang tidak sopan di hadapan orang tua, seperti “idih, ih, ssst”, dan sejenisnya. a. Sangat setuju
c. Ragu-ragu
b. Setuju
d. Tidak setuju
e. Sangat tidak setuju
¾ Toleransi 12) Saya selalu mendahulukan kepentingan bersama dibandingkan kepentingan pribadi. a. Sangat setuju
c. Ragu-ragu
b. Setuju
d. Tidak setuju
e. Sangat tidak setuju
13) Ketika ada orang yang sedang sakit sedangkan saya sedang menonton televisi atau mendengar radio, maka saya akan mengecilkan suaranya. a. Sangat setuju
c. Ragu-ragu
b. Setuju
d. Tidak setuju
e. Sangat tidak setuju
¾ Kasih Sayang 14) Saya selalu memaafkan orang yang menyakiti saya.
a. Sangat setuju
c. Ragu-ragu
b. Setuju
d. Tidak setuju
e. Sangat tidak setuju
5
15) Ketika ada pengemis atau pengamen di jalanan dan sedang meminta kepada saya, saya selalu memberi uang kepada mereka. a. Sangat setuju
c. Ragu-ragu
b. Setuju
d. Tidak setuju
d. Sangat tidak setuju
¾ Jujur 16) Saya selalu berusaha untuk “TIDAK” berbuat curang, meskipun orang lain tidak mengetahuinya. a. Sangat setuju
c. Ragu-ragu
b. Setuju
d. Tidak setuju
e. Sangat tidak setuju
17) Saya tidak pernah mencontek ketika ujian. a. Sangat setuju
c. Ragu-ragu
b. Setuju
d. Tidak setuju
e. Sangat tidak setuju
b. Aspek Sikap Remaja terhadap Larangan Agama Hablumminallah: Syirik, Zina, dan Narkoba ¾ Syirik 18) Saya meminta bantuan “DUKUN” untuk memeroleh kelulusan ketika ujian. a. Sangat tidak setuju c. Ragu-ragu b. Tidak setuju
e. Sangat setuju
d. Setuju
19) Saya selalu meminta pertolongan hanya kepada Allah SWT. a. Sangat setuju
c. Ragu-ragu
b. Setuju
d. Tidak setuju
e. Sangat tidak setuju
¾ Zina 20) “BERPACARAN” itu boleh-boleh saja asalkan tidak melanggar norma-norma yang berlaku, baik di masyarakat maupun agama. a. Sangat setuju
c. Ragu-ragu
b. Setuju
d. Tidak setuju
e. Sangat tidak setuju
21) Orang “berpacaran” diperbolehkan berhubungan layaknya suami-isteri. a. Sangat tidak setuju c. Ragu-ragu b. Tidak setuju
e. Sangat setuju
d. Setuju
22) Bagaimana sikap Anda terhadap seseorang yang “hamil di luar nikah” atau MBA (Married by Accident)? a. Sangat tidak setuju c. Ragu-ragu b. Tidak setuju
d. Setuju
e. Sangat setuju
6
¾ Narkoba 23) Ketika saya sedang depresi, saya memakai sabu-sabu, narkotika, ganja, morfin, atau sejenisnya untuk menenangkan jiwa saya. a. Sangat tidak setuju c. Ragu-ragu b. Tidak setuju
e. Sangat setuju
d. Setuju
Hablumminannas: Kasar, Egois, Zalim, dan Dusta ¾ Kasar 24) Saya tidak pernah berbuat kasar kepada siapa saja, baik perkataan maupun perbuatan. a. Sangat setuju
c. Ragu-ragu
b. Setuju
d. Tidak setuju
e. Sangat tidak setuju
25) Mengumpat merupakan salah satu contoh perbuatan kasar. a. Sangat setuju
c. Ragu-ragu
b. Setuju
d. Tidak setuju
e. Sangat idak setuju
¾ Egois 26) Saya selalu menganggap bahwa pendapat pendapat saya paling benar. a. Sangat tidak setuju c. Ragu-ragu b. Tidak setuju
e. Sangat setuju
d. Setuju
27) Dalam mengerjakan tugas kelompok, saya lebih suka mengerjakannya sendiri dari pada bekerja bersama-sama. a. Sangat tidak setuju c. Ragu-ragu b. Tidak setuju
e. Sangat setuju
d. Setuju
¾ Zalim 28) Ketika guru sedang mengajar, saya asyik bercanda dengan teman. a. Sangat tidak setuju c. Ragu-ragu b. Tidak setuju
e. Sangat setuju
d. Setuju
29) Saya tidak akan berhenti berbuat iseng kepada teman sebelum ia menangis. a. Sangat tidak setuju c. Ragu-ragu b. Tidak setuju
d. Setuju
e. Sangat setuju
7
¾ Dusta 30) Setiap kali melakukan kesalahan, saya berbohong kepada orang tua karena takut dimarahi. a. Sangat tidak setuju c. Ragu-ragu b. Tidak setuju
e. Sangat setuju
d. Setuju
31) Dalam mencari teman, saya bergaya layaknya orang kaya agar mendapatkan banyak teman dan dianggap anak “GAUL”. a. Sangat tidak setuju c. Ragu-ragu b. Tidak setuju
e. Sangat setuju
d. Setuju
32) Setiap kali terlambat masuk kelas, saya selalu mencari alasan agar tidak dimarahi oleh guru. a. Sangat tidak setuju c. Ragu-ragu b. Tidak setuju
d. Setuju
e. Sangat setuju