Jurnal Penelitian dan Pendidikan IPS (JPPI) Volume 9 No 2 (2015) 1198-1209 ISSN (Print) : 1858-4985 http://ejournal.unikama.ac.id/index.php/JPPI
HUBUNGAN MEDIA PEMBELAJARAN DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR BIDANG STUDI SEJARAH SISWA SMA NEGERI 3 LUMAJANG Joni SMA Negeri 3 Lumajang
Abstract: This research aimed to know the correlation between instructional media and learning motivation toward learning achievement, Indonesian history subject, of senior high students at SMA Negeri 3 Lumajang. The respondents were ninety (90) students. As the result, it showed that instructional media and learning motivation positively influenced students learning achievement. Keyword: instructional media, learning motivation, learning achievement
diantaranya
PENDAHULUAN Keberhasilan dipengaruhi
oleh
pendidikan perubahan
adalah
faktor
metode
pembelajaran dan lingkungan. Motivasi
dan
belajar merupakan salah satu faktor
pembaharuan dalam segala unsur-unsur
internal yang cukup penting dalam proses
yang mendukung pendidikan. Adapun
belajar mengajar. Motivasi diperlukan
unsur tersebut adalah siswa, guru, alat dan
untuk
metode
pelajaran
penyampaian
materi
dan
menumbuhkan
minat
terhadap
yang diajarkan oleh guru.
lingkungan pendidikan. Semua unsur
Sedangkan media pembelajaran juga salah
tersebut saling terkait dalam mendukung
satu faktor yang menentukan berhasil
tercapainya tujuan pendidikan.
tidaknya proses belajar mengajar, dengan
Menurut
Darmawan,
D.,
&
penggunaan media pembelajaran yang
Permasih (2011) berkaitan dengan proses
tepat secara otomatis akan mendukung
interaksi belajar mengajar ada beberapa
pencapaian tujuan pembelajaran. Sehingga
faktor yang dapat mempengaruhi siswa,
kedua faktor yang mempengaruhi prestasi
baik yang berasal dari diri siswa (faktor
belajar tersebut mempunyai andil yang
internal) maupun dari luar siswa (faktor
cukup besar dalam kegiatan belajar.
eksternal). Faktor internal diantaranya
Seorang siswa dalam melakukan
adalah minat, bakat, motivasi, tingkat
aktivitas
belajar
memerlukan
adanya
intelegensi. Sedangkan faktor eksternal
dorongan tertentu agar kegiatan belajarnya
JPPI Volume 9 No 2 (2015) 1198-1209 dapat menghasilkan prestasi belajar yang
Terutama pada mata pelajaran
sesuai dengan tujuan yang diharapkan.
sejarah, dimana pembelajaran sejarah
Untuk dapat meningkatkan prestasi belajar
yang mengutamakan fakta keras, kiranya
siswa yang maksimal, tentunya perlu
perlu mendapat perhatian yang signifikan
diperhatikan
karena
berbagai
faktor
yang
pembelajaran
sejarah
yang
membangkitkan para siswa untuk belajar
demikian hanya akan menimbulkan rasa
dengan efektif. Salah satu faktor penyebab
bosan di kalangan peserta didik atau siswa
yang mempengaruhinya adalah motivasi
dan pada gilirannya akan menimbulkan
belajar. Dalam belajar
keengganan untuk mempelajari sejarah
Oleh karena itu, untuk dapat
(Soedjatmoko, 1976).
menghasilkan prestasi belajar yang baik
Untuk
itu
diperlukan
media
tidak hanya dipengaruhi oleh faktor
pembelajaran yang dapat menghilangkan
motivasi yang berasal dari dalam diri
kebosanan
(intern), tetapi juga dipengaruhi oleh
pelajaran sejarah, salah satunya adalah
faktor yang berasal dari luar diri (ekstern)
penggunaan media pembelajaran yang
yaitu
tepat.
ditunjang
dengan
adanya
siswa
Hal
untuk
ini
mempelajari
seiring
dengan
penggunaan media pembelajaran yang
perkembangan teknologi pada saat ini
tepat.
sangat cepat dan hal ini harus di akui dan Pemilihan dan penggunaan media
dikuasai
oleh
guru
karena
dengan
pembelajaran yang tepat sesuai dengan
menguasai teknologi guru akan lebih
tujuan kompetensi sangat diperlukan.
mudah
Karena media pembelajaran adalah cara
pembelajaran kepada siswa apalagi lewat
yang
untuk
media pembelajaran. Media berasal dari
mengadakan hubungan dengan siswa pada
bahasa inggris yakni medium yang artinya
saat
adalah
digunakan
kegiatan
oleh
guru
belajar
mengajar
menyampaikan
kata
berlangsung. Untuk itu guru sebagai
menyampaikan
pengarah dan pembimbing tidak hanya
merangsang
pandai
kemajuan
dalam
memilih
metode
pembelajaran namun usaha guru-guru untuk
mengoptimalkan
komponen
materi
perantara pesan
pikiran, siswa
untuk
dan perasaan
sehingga
dapat dan dapat
mendorong terjadinya proses mengajar. SMA
Negeri
3
Lumajang
pembelajaran diperlukan dalam rangka
merupakan salah satu SMA Negeri di
meningkatkan prestasi belajar.
dalam kota Lumajang, selain SMA Negeri 1 dan SMA Negeri 2 Lumajang. Minat 1199
JPPI Volume 9 No 2 (2015) 1198-1209 siswa untuk masuk SMA Negeri 3
Kondisi semacam ini tentu saja
Lumajang termasuk kurang. Hal ini
menjadi
terlihat pada saat pelaksanaan Penerimaan
pelaksanaan
Peserta Didik Baru (PPDB) pada awal
jumlah 26 kelas, berarti harus ada
tahun pelajaran. Para calon siswa baru
setidaknya ada 20 LCD yang dibutuhkan
SMA ini hanya sedikit sekali yang
dengan asumsi masing-masing tingkat ada
mendaftar ke SMA Negeri 3 pada hari
dua kelas yang olah raga di lapangan yang
pertama atau kedua. Para siswa tamatan
tidak membutuhkan LCD. Jumlah LCD
SMP ini masih berebut untuk mendaftar di
yang ada tentu saja tidak mencukupi dan
SMA Negeri 2 Lumajang yang dianggap
hal ini tentu mengganggu kelancaran
sebagai SMA favorit. Selanjutnya bila
pelaksanaan pembelajaran di kelas.
tidak diterima, mereka masih berupaya
kendala
dalam
kegiatan
pembelajaran.
Dengan
Mengingat pentingnya motivasi
untuk mendaftar di SMA Negeri 1
belajar
Lumajang. Baru setelah ada sinyal tidak
pembelajaran pada setiap proses belajar
diterima di kedua SMA tersebut dalam
mengajar, maka menarik untuk diteliti dan
rangking pengumuman PPDB tersebut,
untuk mengetahui dampak penggunaan
mereka baru berebut mendaftar di SMA
media pembelajaran terhadap prestasi
Negeri 3 Lumajang.
belajar
Di bidang media pembelajaran,
dan
siswa
pelajaran
penggunaan
khususnya
sejarah. di
Atas
pada
mata
dasar
dua
sebenarnya di SMA Negeri 3 Lumajang
permasalahan
sudah diupayakan hampir di seluruh kelas
mengetahui sejauhmana hubungan antara
dipasang LCD Projector kecuali pada
motivasi
ruang kelas baru. Dari 26 kelas, masih ada
pembelajaran di SMA Negeri 3 Lumajang
9 kelas baru yang belum terpasang LCD
khususnya siswa kelas XI IPS terhadap
Projector karena kendala teknis.
prestasi belajarnya pada Semester Gasal
belajar
atas,
media
siswa
penulis
dan
ingin
media
Kondisi LCD Projector di kelas
Tahun Pelajaran 2014 – 2015. Atas dasar
(dipasang dengan posisi digantung di
alasan itulah maka dalam Tesis ini penulis
internit/atap) pada saat ini sudah banyak
mengambil
yang aus sehingga praktis banyak yang
pembelajaran
tidak dapat digunakan. Sebenarnya di
terhadap prestasi belajar bidang studi
judul: dan
hubungan
media
motivasi
belajar
sekolah sudah menyiapkan LCD “Moving” sejarah siswa sma negeri 3 lumajang. yang bisa dibawa ke kelas sebanyak 4 buah. 1200
JPPI Volume 9 No 2 (2015) 1198-1209 menimbulkan
TINJAUAN PUSTAKA Kedudukan
media
dalam
kegairahan
belajar
(Sadiman, 1990).
pembelajaran sangat penting, oleh karena itu guru perlu menggunakannya dalam pembelajaran.
pandai
Motivasi merupakan rangsangan
menggunakan media adalah guru yang
yang timbul dari dalam individu untuk
bisa manipulasi media sebagai sumber
kemudian
belajar dan sebagai penyalur informasi
tindakan atau perilaku yang dilakukan
dari bahan yang disampaikan kepada anak
sesuai dengan harapan, maka perlu diberi
didik dalam proses belajar mengajar
motivasi yang dapat mendorong individu
(Djamarah, 2006: 123). Sesungguhnya
melakukan tindakan yang diharapkan.
media
Guru
pembelajaran
yang
Motivasi Belajar Siswa
adalah
sarana
melakukan
Untuk
tindakan.
dapat
belajar
Agar
membangkitkan
komunikasi dan sumber informasi dalam
motivasi
siswa,
guru
proses belajar mengajar, sarana yang
melakukan hal-hal berikut :
dapat
dapat meningkatkan kualitas pembelajaran. 1) Kompetisi (persaingan) : Fungsi
media
dalam
kegiatan
Guru
berusaha
menciptakan
belajar tidak lagi sekadar sebagai alat
persaingan diantara siswanya untuk
peraga bagi guru melainkan sebagai
meningkatkan
prestasi
pembawa informasi pembelajaran yang
sehingga
siswa
dibutuhkan oleh siswa. Secara umum
memperbaiki hasil prestasi yang telah
media atau alat peraga mempunyai fungsi
dicapai sebelumnya, dan berusaha
sebagai berikut :
mengatasi
1) Memperjelas penyajian pesan agar
dengan cara sehat.
tidak bersifat verbalistis (dalam bentuk kata-kata tertulis atau lesan).
2) Pace
prestasi
making
belajarnya, berusaha
siswa
lainnya
(membuat
tujuan
sementara atau tujuan uari jangka
2) Mengatasi keterbatasan ruang, waktu
pendek) :
dan indera seperti : penggunaan
Pada awal kegiatan belajar-mengajar
gambar, film, viedeo, diagram dan
guru
sebagainya.
menyampaikan pada siswa mengenai
3) Dengan menggunakan media secara
hendaknya
kompetensi
terlebih
minimal
dahulu
yang
harus
tepat dan bervariasi dapat mengatasi
dicapai sehingga dengan demikian
sikap
siswa
pasif
anak
didik
sehingga
berusaha
untuk
mencapai
kompetensi tersebut. 1201
JPPI Volume 9 No 2 (2015) 1198-1209 3) Tujuan yang jelas :
menciptakan
suasana
kelas
yang
Motif mendorong individu untuk
menyenangkan dengan cara membangun
mencapai tujuan. Makin jelas tujuan
hubungan yang akrab dan sehat dengan
makin besar nilai tujuan bagi individu
siswa (kehangatan dan semangat), rasa
yang bersangkutan dan makin besar
penasaran/ ingin tahu siswa, ide yang
pula motivasi dalam melakukan suatu
bertentangan,
perbuatan.
pengalaman belajar yang sesuai dengan
4) Kesempatan untuk sukses :
karakteristik
mengembangkan
dan
minat
siswa,
Kesuksesan dapat menimbulkan rasa
menanamkan kepercayaan pada diri siswa,
puas, kesenangan dan kepercayaan
menghindari respon negatif, memperjelas
terhadap
tujuan
diri
sendiri,
sedangkan
yang
dicapai
dalam
kegagalan dapat membawa efek yang
memadukan
sebaliknya. Dengan demikian, guru
dimiliki, memberikan hasil kerja yang
hendaknya
memberikan
telah dicapai, mengadakan persaingan,
kesempatan pada anak untuk meraih
merangsang pencapaian tujuan belajar dan
sukses dari usaha sendiri, tentu saja
pemberian contoh yang positif.
banyak
motif-motif
yang
belajar, sudah
dengan bimbingan guru. 5) Minat yang besar :
Prestasi Belajar Siswa
Motif akan timbul jika individu memiliki minat yang besar.
Individu merupakan faktor yang terpenting. Anak jadi belajar atau tidak
6) Mengadakan penilaian atau tes :
tergantung
kepada
Pada umumnya semua siswa mau
Mungkin
faktor-faktor
belajar dengan tujuan memperoleh
memenuhi persyaratan tapi kalau individu
nilai yang baik. Hal ini terbukti dalam
tidak
kenyataan bahwa banyak siswa yang
belajar maka proses untuk belajar tidak
tidak belajar jika tidak ada ulangan.
akan terjadi sehingga dapat menghambat
Sehingga
pencapaian prestasi belajar.
nilai
akan
menjadikan
motivasi bagi mereka. Berdasarkan
mempunyai
anak
itu lain
kemampuan
sendiri. telah
untuk
Karakteristik bahan yang dipelajari atas,
juga akan menentukan cara atau metode
menunjukkan bahwa seorang guru agar
belajar apa yang akan ditempuh. Jadi
dalam
memberikan
teknik
kepada
siswa
memperhatikan
uraian
di
motivasi berhasil
berbagai
cara
belajar
atau
metode
belajar
akan
harus
dipengaruhi atau ditentukan oleh macam
yakni
dari materi yang dipelajarinya. Belajar 1202
JPPI Volume 9 No 2 (2015) 1198-1209 tentang
mata
berbeda
pelajaran
dengan
cara
eksata
akan
belajar
mata
Sebelum analisis data dilakukan, maka
perlu
dilakukan
pengujian
pelajaran yang bersifat sosial misalnya.
persyaratan statistik untuk memenuhi
Bahan pelajaran yang memiliki standar di
persyaratan dalam penggunaan teknik
atas ukuran siswa, akan mengakibatkan
analisisnya. Setelah data telah memenuhi
siswa sulit menangkap pelajaran sehingga
pengujian persyaratan statistik, langkah
dapat menghambat prestasi belajarnya.
selanjutnya adalah menentukan teknik
Oleh sebab itu harus ada kesesuaian antara
analisis data yang akan digunakan dalam
materi yang diajarkan dengan jenjang
penelitian.
yang ditempuhnya.
masalah, teknik analisis data
Sesuai
dengan
rumusan yang
digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis regresi berganda. Teknik
METODE PENELITIAN Penelitian ini tergolong penelitian
analisis ini digunakan untuk melihat
ex-post facto dengan teknik korelasional,
besarnya pengaruh dua atau lebih variabel
karena
bebas terhadap suatu variabel tergantung.
tidak
melakukan
manipulasi
terhadap gejala yang diteliti dan gejalanya secara wajar sudah ada di lapangan.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan pendekatannya penelitian ini
Hipotesis Pertama
tergolong penelitian kuantitatif karena
Diketahui probabilitas thitung untuk
dalam penelitian ini ditandai dengan
variabel
media
pembelajaran
adalah
adanya analisis statistik dengan teknik
sebesar 0,014 yang lebih kecil dari α =
deskriptif korelasi.
0,05. Hal ini berarti hipotesis nihil ditolak
Berkenaan dengan penelitian ini,
dan hipotesis alternatif diterima (p = 0,014
maka yang akan dijadikan populasi dalam
< α = 0,05). Sehingga keputusan statistik
penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS di
yang
SMA Negeri 3 Lumajang yang berjumlah
hubungan
90 siswa. teknik sampling yang digunakan
pembelajaran terhadap prestasi belajar
dalam penelitian ini adalah teknik total
bidang studi sejarah siswa.
sampling dimana semua anggota populasi
dapat
diambil yang
Dengan dalam
adalah
terdapat
signifikan
media
demikian
hipotesis
ditetapkan sebagai anggota sampel. Maka
pertama
dalam penelitian ini semua populasi kelas
menyatakan bahwa diduga ada hubungan
kelas XI IPS di SMA Negeri 3 Lumajang
yang
sebesar 90 siswa.
terhadap prestasi belajar bidang studi
signifikan
penelitian
media
ini
yang
pembelajaran
1203
JPPI Volume 9 No 2 (2015) 1198-1209 sejarah siswa SMA Negeri 3 Lumajang
bahwa
diduga
adalah terbukti.
signifikan
ada
media
hubungan pembelajaran
yang dan
motivasi belajar siswa terhadap prestasi belajar bidang studi sejarah siswa SMA
Hipotesis Kedua Probabilitas thitung untuk variabel
Negeri 3 Lumajang adalah terbukti.
motivasi belajar siswa adalah sebesar 0,029 yang lebih kecil dari α = 0,05. Hal
Hubungan
ini berarti hipotesis nihil ditolak dan
Terhadap Prestasi Belajar
Media
Pembelajaran
hipotesis alternatif diterima (p = 0,029 < α
Hasil penelitian juga menunjukkan
= 0,05). Sehingga keputusan statistik yang
bahwa media pembelajaran mempunyai
dapat diambil adalah terdapat hubungan
hubungan dominan dalam meningkatkan
yang signifikan motivasi belajar siswa
prestasi belajar siswa, dengan kontribusi
terhadap prestasi belajar bidang studi
pengaruh terhadap peningkatan prestasi
sejarah siswa. Dengan demikian hipotesis
belajar bidang studi sejarah siswa adalah
kedua
sebesar 35,7%.
dalam
penelitian
ini
yang
menyatakan bahwa diduga ada hubungan
Berbagai kendala dan faktor-faktor
yang signifikan motivasi belajar siswa
yang
menyebabkan
terhadap prestasi belajar bidang studi
pembelajaran sejarah hal ini dikarenakan
sejarah siswa SMA Negeri 3 Lumajang
(1) kesan umum di kalangan peserta didik
adalah terbukti.
bahwa
pelajaran
pelajaran
hafalan,
tidak
sejarah (2)
optimalnya
merupakan
materi
yang
diberikan terlalu banyak, dan ada kesan
Hipotesis Ketiga Probabilitas Fhitung sebesar 0,039
berulang-ulang antara pelajaran sejarah di
yang lebih kecil dari α = 0,05. Hal ini
Sekolah
berarti hipotesis nihil ditolak dan hipotesis
Pertama, dan Sekolah Menengah Atas, (3)
alternatif diterima (p = 0,039 < α = 0,05).
metode pembelajaran sejarah yang kurang
Sehingga keputusan statistik yang dapat
relevan dan kurang bervariasi sehingga
diambil adalah terdapat hubungan yang
peserta didik menjadi bosan.
signifikan
media
pembelajaran
dan
Dasar,
Untuk
itu
Sekolah
Menengah
diperlukan
media
motivasi belajar siswa terhadap prestasi
pembelajaran yang dapat menghilangkan
belajar bidang studi sejarah siswa.
kebosanan
siswa
untuk
mempelajari
Dengan demikian hipotesis ketiga
pelajaran sejarah, salah satunya adalah
dalam penelitian ini yang menyatakan
penggunaan media pembelajaran yang 1204
JPPI Volume 9 No 2 (2015) 1198-1209 tepat.
Hal
ini
dengan
Dari uraian di atas jelas, bahwa
perkembangan teknologi pada saat ini
motivasi akan membangkitkan semangat
sangat cepat dan hal ini harus di akui dan
dalam belajar. Apabila motivasi siswa
dikuasai
dalam
oleh
seiring
guru
karena
dengan
belajar
tinggi,
maka
hasil
menguasai teknologi guru akan lebih
belajarnya akan optimal dan sebaliknya
mudah
jika motivasi belajar siswa rendah, maka
menyampaikan
materi
pembelajaran kepada siswa apalagi lewat
hasil
media pembelajaran.
maksimal.
Hubungan
Motivasi
Belajar
Siswa
Terhadap Prestasi Belajar Hasil
pengujian
belajar
akan
menjadi
kurang
Hubungan Media Pembelajaran dan Motivasi Belajar Siswa Secara Bersama-
analisis
data
sama Terhadap Prestasi Belajar
menunjukkan adanya hubungan yang
Hasil
pengujian
analisis
data
signifikan motivasi belajar siswa terhadap
menunjukkan adanya hubungan yang
prestasi belajar bidang studi sejarah siswa
signifikan
SMA Negeri 3 Kota Probolinggo. Hasil
motivasi belajar siswa terhadap prestasi
penelitian juga menunjukkan motivasi
belajar bidang studi sejarah siswa SMA
belajar memberikan pengaruh sebesar
Negeri 3 Lumajang.
21,1%
terhadap
peningkatan
prestasi
belajar siswa.
media
Dengan
pembelajaran
menggunakan
dan
media
pembelajaran secara tepat dan bervariasi
Motivasi memiliki peranan yang
akan dapat mengatasi sikap pasif anak
sangat besar dalam kegiatan belajar serta
didik sehingga menimbulkan kegairahan
dapat berfungsi sebagai pendorong usaha
belajar, meningkatkan pemahaman siswa
dan pencapaian prestasi belajar siswa.
terhadap materi
Seorang siswa melakukan suatu usaha
pada
karena adanya motivasi. Adanya motivasi
prestasi belajar sejarah.
yang
baik
dalam
belajar
gilirannya
pelajaran sejarah dan akan
meningkatkan
akan
Begitu pula dengan motivasi
menunjukkan hasil yang baik. Dengan
belajar, adanya motivasi yang baik dalam
kata lain bahwa dengan adanya usaha
belajar akan menunjukkan hasil yang baik.
yang tekun dan terutama didasari adanya
Dengan kata lain bahwa dengan adanya
motivasi, maka seorang siswa yang belajar
usaha yang tekun dan terutama didasari
itu akan dapat melahirkan prestasi yang
adanya motivasi, maka seorang siswa
baik. 1205
JPPI Volume 9 No 2 (2015) 1198-1209 yang belajar itu akan dapat melahirkan prestasi yang baik.
Arikunto, Suharsimi. (2005). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, PT, Rineka Cipta, Jakarta;
KESIMPULAN
Aji
Berdasarkan hasil analisis data yang
telah
dilakukan,
dapat
ditarik
beberapa simpulan, sebagai berikut : 1.
Terdapat hubungan yang signifikan penggunaan
media
pembelajaran
terhadap prestasi belajar bidang studi sejarah siswa SMAN 3 Lumajang, yang ditunjukkan probabilitas thitung sebesar 0,014 yang lebih kecil dari α = 0,05 (p = 0,014 < α = 0,05). 2.
Terdapat hubungan yang signifikan motivasi belajar terhadap prestasi belajar bidang studi sejarah siswa SMAN
3
Lumajang,
yang
ditunjukkan dengan probabilitas thitung sebesar 0,029 yang lebih kecil dari α = 0,05 (p = 0,029 < α = 0,05). Terdapat
hubungan
penggunaan
yang
signifikan
media pembelajaran
dan
motivasi belajar secara bersama-sama terhadap prestasi belajar bidang studi sejarah siswa SMAN 3 Lumajang, yang
Danang, Pamungkas. (2014). Pengaruh Motivasi Belajar Dan Persepsi Siswa Tentang Penggunaan Media Pembelajaran Terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Produktif Siswa Kelas XI Kompetensi Keahlian Teknik Audio Video Di SMK SeKabupaten Sleman. Skripsi Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muria Kudus.
Budi Utomo, Witono. (2008). Pengaruh Pemanfaatan Media Pembelajaran Audiovisual dan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Sejarah Pada Siswa Kelas VII Sekolah Menengah Pertama Negeri Di Kecamatan Kota Kudus. Tesis Tidak Untuk Dipublikasikan. Program Studi Teknologi Pendidikan Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta. Dalyono, M. (2005). Psikologi Pendidikan; Komponen MKDK. Cet. III. Jakarta : Rineka Cipta.
ditunjukkan dengan probabilitas Fhitung 0,05 (p = 0,039 < α = 0,05).
Dirdjosoemarto, Soendojo. (2000). Strategi Belajar Mengajar Biologi. Bandung : FPMIPA UPI & JICA IMSTEP.
DAFTAR PUSTAKA Alisuf Sabri, M. (1999). Ilmu Pendidikan. Cet. I . Jakarta : CV Pedoman Ilmu Jaya.
Deni Darmawan & Permasih. (2011). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo.
sebesar 0,039 yang lebih kecil dari α =
1206
JPPI Volume 9 No 2 (2015) 1198-1209 Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. (2002). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta. ___________. (2006). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta. Furqon. (2002). Statistika Terapan Untuk Penelitian. Bandung : Penerbit Alfabeta. Gagne, Robert. (2008). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT Gramedia Pustaka. Ghozali, Imam. (2001). Analisis Multivariate dengan program SPSS. Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Gomes, Cardoso Faustino. (2001). Manajemen Sumber Daya Manusia, Yogyakarta : Andi Offset. Gujarati, Damador. (1995). Basic Econometrics (3 rd edition ed.), New York, Mc. GrawHill, inc. Hadi,
Hasan, I. (1991). Pokok-pokok Materi Metodologi Penelitian dan Aplikasinya. Ghalia Indonesia, Jakarta. Handoko, Martin. (1995). Motivasi Daya Penggerak Tingkah Laku, Yogyakarta. Kanisius. Cet. 9. Hamim, Muhamad, Wawancara Februari 2005
,
3
Jason Lake. (2003). Motivasi Berprestasi Kecerdasan Emosional, Percaya Diri dan Kinerja. Jakarta : Universitas Kristen Indonesia. Kuncoro, Mudrajad. (2003). Metode Riset Untuk Bisnis dan Ekonomi. Jakarta : Erlangga. Makmum, Abin Syamsudin (2000). Psikologi Kependidikan. Bandung : Remaja Rosdakarya. Mulyati. (2005). Psikologi Yogyakarta : Andi.
Belajar.
Sutrisno. (1996). Metodologi Research 1. Yogyakarta : Penerbit Yayasan Fakultas Psikologi UGM.
Nasution, S. (2000). Didaktik Asas-asas Mengajar. Cet. Ke-1, Ed. 2. Jakarta : Bumi Aksara.
Hamalik, Oemar. (1994). Proses Belajar Mengajar. Jakarta : PT. Bumi Aksara.
Nasir, Moh. (2003). Metode Penelitian. Jakarta : Ghalia Indonesia.
Hartati. (2005). Strategi Pembelajaran Kooperatif dalam Proses Belajar Mengajar Biologi di SMU, Jurnal Edukasi, No. 04, hal: 21-27.
Nawawi, H. (2005). Metode Penelitian Bidang Sosial. Gajah Mada University Press. Yogyakarta. Purwanto, Ngalim. (1997). Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Karya. 1207
JPPI Volume 9 No 2 (2015) 1198-1209 Purwadarminta, W.J.S. (1984). Kamus Umum Bahasa Indonesia. Cet. Ke.5. Jakarta : Balai Pustaka. Ranu Pandojo, Heidjrachman. (1997). Pengantar Ekonomi Perusahaan. BPFE Universitas Negeri Malang, Malang. Reksohadiprodjo, Sukanto. (1995). Organisasi Perusahaan. Edisi kedua Yogyakarta : BPFE. Sadiman. (1990). Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Sardiman A.M. (2001). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar.Rajawali Pers. Jakarta. Samsudin, Sadili. (2006). Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung : CV. Pustaka Setia. Simanjuntak, Rihold R. (2013). Pengaruh Media Pembelajaran Dan Motivasi Belajar Siswa Terhadap Hasil Belajar Pengetahuan Menggambar Teknik Dasar Pada Siswa Kelas X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Lubuk Pakam Tahun Ajaran 2012/2013. Tesis Tidak Dipublikasikan. Jakarta : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka.
Sukmadinata, Nana Syaodih. (2003). Teori dan Teknik Bimbingan Kelompok. Bandung : Remaja Rosdakarya. Sugiyono. (1997). Metode Penelitian Bisnis. Bandung : Alfabeta. Sukardi. (2007). Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya. Jakarta : Penerbit Bumi Aksara. Sudjana. (2002). Metoda Bandung : Tarsito.
Statistika.
Sudjana, Nana. (1991). Teknik Analisa Regresi dan Korelasi. Cet-7. Tarsito. Bandung. Surya, Muhammad. (2003). Pengaruh Faktor-Faktor Non-Intelektual Terhadap Gejala Berprestasi Kurang. Disertasi pada FPS IKIP Bandung : Tidak Diterbitkan. Sekaran, Umar. (1992). Research Methods for Business : A Skill Building Approach., Jhon Willey & Sons Inc. New York. Soepeno, Bambang. (1997). Statistik Terapan dalam Penelitian IlmuIlmu Sosial dan Pendidikan. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Soekamto, Turi, Udin Saripudin Winata Putra. (1999). Teori Belajar dan Model-Model Pembelajaran. Jakarta: Ditjen Dikti Depdikbud
Siagian, Sondang P. (2004). Manajemen Sumber Daya Manusia Edisi 3. Jakarta:PT.Bumi Aksara. 1208
JPPI Volume 9 No 2 (2015) 1198-1209 Slameto. (2003). Belajar dan FaktorFaktor yang Mempengaruhinya. Jakarta : Bina Aksara.
Zainul, Asmawi. (2001). Penilai Hasil Belajar. PPUT Dirjen Dikti Depdiknas.
Smaldino, Sharon, James D. Russel, Robert Heinich, Michael Molenda. (2005). Instructional Technology and Media for Learning. Ohio : Pearson Merrill Prentice Hall, Upper Saddle river, New Jersey colomcus.
UU RI. No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional
Syafi’e. (2008). Pengaruh Media Pembelajaran Terhadap motivasi Belajar Siswa Di MAN Sumenep. Jurnal Edukasi Universitas Jember. Ke II halaman 13-14. Umar, Husein. (2003). Metode Riset Perilaku Konsumen Jasa. Jakarta: Ghalia Indonesia. Uno, Hamzah B., (2007). Perencanaan Pembelajaran. , Jakarta : Bumi Aksara. UU RI. No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional W. Gulo. ( 2002). Strategi Belajar Mengajar. , Jakarta : Grasindo. Wlodkowski, Raymond J. (2004). Hasrat untuk Belajar. Pustaka Pelajar; Yogyakarta. Yulaelawati, Ella. (2004). Kurikulum dan Pembelajaran Filosofi Teori dan Aplikasi. , Bandung : Pakar Raya.
1209