JPPI, Vol. 1, No. 1, November 2015, Hal. 16-25 e-ISSN 2477-2038
Jurnal Penelitian dan Pembelajaran IPA
HUBUNGAN LITERASI SAINS DAN KEPERCAYAAN DIRI SISWA PADA KONSEP ASAM BASA (Diterima 30 September 2015; direvisi 15 Oktober 2015; disetujui 12 November 2015) R. Ahmad Zaky El Islami1, Nahadi2, Anna Permanasari3 1
Program Studi Pendidikan IPA, FKIP, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Serang Email:
[email protected]
2,3
Jurusan Pendidikan Kimia, FPMIPA, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung
Abstract This study aims to determine the correlation of science literacy and confidence of students on acid and base concept. This research was conducted at SMAN 24 Kabupaten Tangerang in January-June 2013. The method used was survey method, the subjects in this study consisted of 39 students. Data were analyzed using product moment correlation test. The instrument used is a test of scientific literacy and self-confidence questionnaires. The results showed a correlation coefficient of 0.02 is lower than the rtabel (at the 5% significance level) is 0,316, we conclude that there is no significant correlation between science literacy and confidence of student statistically. Keywords: Science Literacy, Confidence, Acid Base Concept Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan literasi sains dan kepercayaan diri siswa pada konsep asam basa. Penelitian ini dilakukan di SMAN 24 Kabupaten Tangerang pada bulan Januari-Juni 2013. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei, subyek dalam penelitian ini terdiri dari 39 siswa. Data dianalisis dengan uji korelasi product momen. Instrumen yang digunakan adalah soal literasi sains dan angket kepercayaan diri. Hasil penelitian ini menunjukkan koefisien korelasi sebesar 0,02 lebih rendah dibandingkan dengan rtabel (pada taraf signifikansi 5%) yaitu 0,316 maka disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara literasi sains dan kepercayaan diri siswa secara statistik. Kata Kunci: Literasi Sains, Kepercayaan Diri, Konsep Asam Basa
16
siswa akan memiliki keyakinan bahwa
PENDAHULUAN Pendidikan yang
cukup
digunakan
merupakan
strategis
sebagai
untuk
wahana
bidang
mereka mampu menyelesaikan tugas-
dapat
tugas belajar, baik tugas-tugas yang sulit
dalam
maupun
yang
mudah.
Karena
pengembangan sumber daya manusia
kepercayaan diri itu sendiri merupakan
yang
kemampuan
unggul
Pendidikan
dan
tidak
berkarakter.
hanya
bertujuan
seseorang
memercayai kemampuan yang dimiliki
membuat seseorang dari tidak tahu
olehnya (Perry, 2005).
menjadi tahu, atau membuat seseorang
Selain
berbicara
dari tidak terampil menjadi terampil,
karakter,
pendidikan
namun juga bertujuan untuk membuat
berbicara
tentang
kepribadian menjadi lebih berkarakter.
Penelitian-penelitian
Pendidikan karakter merupakan salah
satu
pendidikan menjadi
tujuan di
sebuah
umum
Indonesia visi
mengenai
Indonesia literasi yang
pun sains.
berkaitan
dengan literasi sains semakin banyak
dalam
dilakukan, hal ini sangat mungkin terjadi
sehingga
karena
perkembangan
literasi
sains
bidang
dunia semakin diperhatikan, hal ini
pendidikan, yakni pendidikan karakter
dapat dilihat dari program OECD yaitu
tahun 2010-2025. Terdapat banyak jenis
PISA yang selalu memperbaiki hasil
karakter dari peserta didik yang dapat
surveinya tiga tahun sekali. Hasil terbaru
dikembangkan di sekolah seperti kerja
yaitu PISA 2012 menunjukkan rata-rata
keras, kerjasama, rajin, percaya diri.
literasi sains siswa sebesar 382 dengan
Dengan
karakter-
rata-rata sebesar 501 dan berada pada
karakter tersebut dalam sebuah proses
peringkat 64 dari 65 negara peserta
pembelajaran,
dapat
(OECD, 2014). Sementara tahun 2009
lebih
hasil survei PISA menunjukkan rata-rata
kemendiknas
literasi sains siswa Indonesia sebesar
mengintegrasikan
diharapkan
menjadikan
siswa
berkarakter.
Menurut
(2010)
besar
untuk
dalam
menjadi
2012),
383 dengan rata-rata sebesar 501 dan
kepercayaan diri merupakan salah satu
berada pada rangking 59 dari 65 negara
karakter yang dapat dikembangkan di
peserta
sekolah. Tanpa adanya kepercayaan diri
menunjukkan bahwa peringkat literasi
pada
sains
diri
(Gunawan,
siswa
ketika
belajar
(OECD,
siswa
Indonesia
ini
menurun.
Penurunan
mampu untuk memahami konsep. Tuan
literasi sains siswa Indonesia pada PISA
et al. (2005) menyatakan ketika siswa
2012 tersebut bisa menjadi salah satu
memiliki kepercayaan diri tinggi, maka
gambaran bahwa pembelajaran sains
17
rendahnya
Hasil
memungkinkan siswa menjadi tidak
JPPI, Vol. 1, No. 1, November 2015, Hal. 16-25 e-ISSN 2477-2038
dan
2010).
rata-rata
R. Ahmad Zaky El Islami, dkk
yang dilakukan di Indonesia masih
dan
2012
domain
sikap
membutuhkan perbaikan yang cukup
dimasukkan ke dalam item tes.
tidak
besar, sehingga diharapkan rata-rata
Depdiknas (2007) telah mengkaji
literasi sains siswa Indonesia akan
kebijakan kurikulum mata pelajaran IPA
menjadi lebih baik. Tentu hasil survei
yang berkaitan dengan literasi sains.
tahun 2012 ini sangat memprihatinkan
Kajian
khususnya bagi para pelaku dunia
Kurikulum
pendidikan terutama dunia pendidikan
Pengembangan
sains.
Kurikulum IPA masa depan. Beberapa
Hasil
berdampak
ini pada
pun
tentu
akan
kepercayaan
diri
hal
ini
yang
dilakukan Badan
oleh
Pusat
Penelitian
Depdiknas
tentang
direkomendasikan
peserta didik maupun pendidik dalam
tersebut, diantaranya:
membelajarkan sains. Penurunan hasil
1. Pembelajaran
IPA
dan
harus
kajian
dapat
survei ini sangat drastis selama tiga
menumbuhkan
tahun terakhir, tentu hal ini perlu dikaji
siswa, dengan menganggap bahwa
lebih lanjut oleh para pelaku di dunia
pelajaran IPA bukanlah pelajaran
pendidikan sains.
yang sulit yang harus ditakuti serta
Pada PISA tahun 2000 dan 2003 mengklasifikasikan
literasi
kepercayaan
diri
yakin bahwa mereka mampu belajar
sains
IPA.
menjadi tiga domain besar, yaitu domain
2. Belajar tentang IPA harus disertai
konten sains, domain proses sains, dan
dengan pengembangan sikap dan
domain konteks aplikasi sains (PISA,
keterampilan ilmiah, sehingga dalam
2001, PISA, 2004). Namun sejak PISA
belajar IPA tidak hanya belajar
2006, literasi sains mulai dikembangkan
mengenai konsep-konsep saja.
ke dalam empat domain besar yakni domain
3. Belajar IPA hendaknya membuat
konten
sains,
domain
siswa
kompetensi/proses
sains,
domain
pengetahuan yang dimilikinya untuk
konteks aplikasi sains dan domain sikap
memahami kejadian-kejadian alam
sains. Domain sikap sains terdiri dari
yang terjadi di sekitarnya dan mampu
mendukung
mengembangkan
penyelidikan
ilmiah,
dapat
menggunakan
kemampuan
kepercayaan diri, minat terhadap sains
bernalarnya
dan rasa tanggung jawab terhadap
merencanakan
sumber daya dan lingkungan (PISA,
penyelidikan ilmiah, serta.
2007, PISA, 2010). Pada PISA 2006
4. Belajar
serta
IPA
serta
dapat melakukan
harus
dapat
”keterampilan
domain sikap sains dimasukkan ke
mengembangkan
dalam item tes, tetapi pada PISA 2009
proses sains” bagi siswa, guru, dan
JPPI, Vol. 1, No. 1, November 2015, Hal. 16-25 e-ISSN 2477-2038
18
R. Ahmad Zaky El Islami, dkk
calon guru sebagai misi utama PBM
yang dikemukakan oleh Hayat dan
IPA
Yusuf (2010) yaitu: (1) Konsep yang
di
sekolah
mengembangkan
kemampuan
mengobservasi,
diujikan
merencanakan
penyelidikan, (interpretasi)
untuk
dan
dengan
situasi
kehidupan sehari-hari. Kita mengehatui
menafsirkan data
relevan
bahwa
informasi
konsep
asam
basa
dapat
ditemukan dalam kehidupan sehari-hari,
(narasi, gambar, bagan, tabel) serta
seperti
menarik kesimpulan.
sebagainya; (2) Konsep asam basa
Berdasarkan
uraian
mengenai
buah-buahan
diperkirakan
masih
dan
akan
lain
relevan
pembelajaran IPA pada kurikulum IPA
sekurang-kurangnya
masa depan tersebut, dapat diartikan
dasawarsa ke depan; dan (3) Konsep itu
bahwa pembelajaran IPA masa depan
harus
akan berorientasi pada literasi sains,
proses yaitu pengetahuan tidak hanya
pengembangan
mengandalkan
sikap
keterampilan bernalar,
ilmiah,
ilmiah,
kemampuan
kemampuan
melakukan
siswa
penyelidikan
berkaitan
untuk
satu
dengan kompetensi
daya
ingat
siswa
melainkan perlu adanya kompetensi
dalam
proses
yang
dapat
diukur.
Kita
ilmiah,
mengetahui bahwa konsep larutan asam
dan
basa merupakan salah satu konsep kimia
mengenai
yang bersifat eksperimental, sehingga
literasi sains PISA 2006 pun melakukan
kompetensi proses dapat diukur melalui
survei mengenai kepercayaan diri siswa
kegiatan praktikum kimia pada konsep
Indonesia, dan hasilnya menyebutkan
larutan asam basa. Berdasarkan paparan
bahwa
memiliki
tersebut, peneliti tertarik untuk mengkaji
kepercayaan diri yang rendah. Dengan
hubungan literasi sains dan kepercayaan
rendahnya hasil PISA mengenai literasi
diri siswa pada konsep asam basa.
sains
METODE PENELITIAN
keterampilan kepercayaan
proses diri.
siswa
dan
sains,
Selain
Indonesia
kepercayaan
Indonesia,
peneliti
melakukan
penelitian
mengkorelasikan
diri
siswa
merasa
perlu
Metode yang digunakan dalam
yang
dapat
penelitian ini adalah metode survey
dan
(Sugiyono, 2011). Dalam penelitian ini
literasi
sains
kepercayaan diri tersebut. Pada
penelitian
peneliti ingin menyelidiki hubungan ini
peneliti
literasi sains dan kepercayaan diri siswa
mengkaji literasi sains pada konsep
pada konsep asam basa.
asam basa, Hal ini dikarenakan konsep
Subyek
penelitian
dalam
asam basa dipandang memenuhi tiga
penelitian ini terdiri dari 39 siswa,
prinsip dasar pemilihan konten PISA
penelitian ini dilakukan pada bulan
JPPI, Vol. 1, No. 1, November 2015, Hal. 16-25 e-ISSN 2477-2038
19
R. Ahmad Zaky El Islami, dkk
Januari-Juni
2013
di
SMAN
24
kepercayaan
diri
siswa
secara
Kabupaten Tangerang. Instrumen yang
keseluruhan secara berurutan adalah
digunakan dalam penelitian ini adalah
54,49 dan 0,24. Sebelum dilakukan uji
instrumen tes literasi sains sebanyak 20
hipotesis terlebih dahulu dilakukah uji
soal yang telah divalidasi dan layak
normalitas pada data rata-rata literasi
untuk
sains secara keseluruhan dan data rata-
digunakan
dan
angket
kepercayaan diri yang diadopsi dari
rata
Baldwin et al .(1999) yang disesuaikan
menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov
dengan mata pelajaran kimia konsep
dan uji lineritas pada data rata-rata
asam
item
literasi sains secara keseluruhan dan
pertanyaan yang telah valid dan reliabel
data rata-rata kepercayaan diri siswa
serta telah representatif dengan indikator
dengan bantuan program SPSS versi 16.
kepercayaan diri yang diadopsi dari
Data hasil uji normalitas data rata-rata
Baldwin et al.(1999).
literasi sains secara keseluruhan dan
HASIL DAN PEMBAHASAN
data rata-rata kepercayaan diri siswa
basa
terdiri
dari
11
Dari kegiatan penelitian
yang
kepercayaan
diri
siswa
dengan bantuan program SPSS versi 16
telah dilakukan, diperoleh data skor
yang dirangkum pada Tabel 3, Tabel 4.
literasi sains dan kepercayaan diri siswa.
Tabel 3 Hasil Uji Normalitas Literasi Sains Kepercayaan Diri P-Value 0,058 0,170 Kesimpulan Normal Normal
Berikut adalah Tabel 1 dan Tabel 2 yang menggambarkan literasi sains siswa secara keseluruhan dan kepercayaan diri siswa secara keseluruhan.
Tabel 4 Uji Linearitas Literasi
Tabel 1 Literasi Sains Siswa Data Skor N 39 Nilai Minimum 20,00 Nilai Maksimum 95,00 Rata-rata 54,49
Sains dan Kepercayaan Diri P-Value Kesimpulan
0,581 Linear
Berdasarkan uji normalitas terlihat
Tabel 2 Kepercayaan Diri Data Skor N 39 Nilai Minimum -1,00 Nilai Maksimum 1,55 Rata-rata 0,24
bahwa
literasi
sains
siswa
dan
kepercayaan diri siswa berdistribusi normal dan berdasarkan uji linearitas terlihat
bahwa
literasi
sains
dan
kepercayaan diri siswa bersifat linear.
Berdasarkan data pada Tabel 1
Oleh karena itu, uji korelasi yang
dan Tabel 2 dapat dilihat bahwa rata-rata
digunakan adalah uji statistik parametrik
literasi
dengan
sains
siswa
dan
rata-rata
JPPI, Vol. 1, No. 1, November 2015, Hal. 16-25 e-ISSN 2477-2038
20
menggunakan
uji
korelasi
R. Ahmad Zaky El Islami, dkk
product
momen
dengan
bantuan
kepercayaan
diri
siswa
secara
program SPSS versi 16. Data hasil uji
keseluruhan secara berurutan adalah
korelasi
dan
57,30 dan 0,24. Sebelum dilakukan uji
kepercayaan diri dapat dilihat pada
hipotesis terlebih dahulu dilakukah uji
Tabel 5 berikut ini.
normalitas pada data rata-rata konten
Tabel 5 Hasil Uji Korelasi α rtabel P-Value/Sig 0,02 0,316 Kesimpulan Tidak Berkorelasi
sains secara keseluruhan dan data rata-
rerata
literasi
Berdasarkan
sains
perhitungan
rata
konten sains secara keseluruhan dan data rata-rata kepercayaan diri siswa dengan bantuan program SPSS versi 16.
koefisien korelasi sebesar 0,02 lebih
Data hasil uji normalitas data rata-rata
rendah dibandingkan dengan rtabel (pada
konten sains secara keseluruhan dan
taraf signifikansi 5%) yaitu 0,316 maka tidak
data rata-rata kepercayaan diri siswa
terdapat
dengan bantuan program SPSS versi 16
hubungan yang signifikan antara literasi
yang dirangkum pada Tabel 8 dan
sains dan kepercayaan diri siswa.
Tabel 9.
Dalam penelitian ini juga dicari
Tabel 8 Hasil Uji Normalitas Konten Sains Kepercayaan Diri P-Value 0,2 0,170 Kesimpulan Normal Normal
hubungan antara kepercayaan diri siswa dengan masing-masing aspek literasi sains
yaitu
konten
sains,
siswa
dan uji lineritas pada data rata-rata
pada
sains dan data kepercayaan diri siswa
bahwa
diri
menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov
tabel 5, uji korelasi terhadap literasi
disimpulkan
kepercayaan
konteks
aplikasi sains dan proses sains. Tabel 9 Uji Linearitas Konten
Tabel 6 Konten Sains Data Skor N 39 Nilai Minimum 17,95 Nilai Maksimum 83,33 Rata-rata 57,30
Sains dan Kepercayaan Diri α 0,581 Linear
P-Value Kesimpulan
Berdasarkan uji normalitas terlihat
Tabel 7 Kepercayaan Diri Data Skor N 39 Nilai Minimum -1,00 Nilai Maksimum 1,55 Rata-rata 0,24
bahwa
konten
sains
siswa
dan
kepercayaan diri siswa berdistribusi normal dan berdasarkan uji linearitas terlihat
bahwa
konten
sains
dan
Berdasarkan data pada Tabel 6
kepercayaan diri siswa bersifat linear.
dan Tabel 7 dapat dilihat bahwa rata-rata
Oleh karena itu, uji korelasi yang
konten
digunakan adalah uji statistik parametrik
sains
siswa
dan
rata-rata
JPPI, Vol. 1, No. 1, November 2015, Hal. 16-25 e-ISSN 2477-2038
21
R. Ahmad Zaky El Islami, dkk
dengan
uji
korelasi
normalitas pada data rata-rata konteks
dengan
bantuan
aplikasi sains secara keseluruhan dan
program SPSS versi 16. Data hasil uji
data rata-rata kepercayaan diri siswa
korelasi
dan
menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov
kepercayaan diri dapat dilihat pada
dan uji lineritas pada data rata-rata
Tabel 10 berikut ini.
konteks
Tabel 10 Hasil Uji Korelasi α rtabel P-Value/Sig 0,02 0,316 Kesimpulan Tidak Berkorelasi
keseluruhan
product
menggunakan momen
rerata
Berdasarkan
konten
sains
perhitungan
aplikasi dan
sains data
secara rata-rata
kepercayaan diri siswa dengan bantuan program SPSS versi 16. Data hasil uji normalitas
pada
data
rata-rata
konteks
aplikasi sains secara keseluruhan dan
tabel 10, uji korelasi terhadap literasi
data rata-rata kepercayaan diri siswa
sains dan data kepercayaan diri siswa
dengan bantuan program SPSS versi 16
diperoleh koefisien korelasi sebesar 0,02
yang dirangkum pada Tabel 13 dan
lebih rendah dibandingkan dengan rtabel
Tabel 14.
(pada taraf signifikansi 5%) yaitu 0,316
Tabel 13 Hasil Uji Normalitas Konteks Kepercayaan Aplikasi Sains Diri P-Value 0,2 0,170 Kesimpulan Normal Normal
maka disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara konten sains dan kepercayaan diri siswa. Tabel 11 Konteks Aplikasi Sains Data Skor N 39 Nilai Minimum 28,21 Nilai Maksimum 74,36 Rata-rata 56,34
Tabel 14 Uji Linearitas Konteks Aplikasi Sains dan Kepercayaan Diri α 0,365 Linear
P-Value Kesimpulan
Tabel 12 Kepercayaan Diri Data Skor N 39 Nilai Minimum -1,00 Nilai Maksimum 1,55 Rata-rata 0,24
Berdasarkan uji normalitas terlihat bahwa konteks aplikasi sains siswa dan kepercayaan diri siswa berdistribusi
Berdasarkan data pada Tabel 11
normal dan berdasarkan uji linearitas
dan Tabel 12 dapat dilihat bahwa rata-
terlihat bahwa konteks aplikasi sains dan
rata konteks aplikasi sains siswa dan
kepercayaan diri siswa bersifat linear.
rata-rata kepercayaan diri siswa secara
Oleh karena itu, uji korelasi yang
keseluruhan secara berurutan adalah
digunakan adalah uji statistik parametrik
56,34 dan 0,24. Sebelum dilakukan uji
dengan
hipotesis terlebih dahulu dilakukah uji
product
JPPI, Vol. 1, No. 1, November 2015, Hal. 16-25 e-ISSN 2477-2038
22
menggunakan momen
uji
korelasi
dengan
bantuan
R. Ahmad Zaky El Islami, dkk
program SPSS versi 16. Data hasil uji
sains secara keseluruhan dan data rata-
korelasi rerata konteks aplikasi sains dan
rata
kepercayaan diri dapat dilihat pada
menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov
Tabel 15 berikut ini.
dan uji lineritas pada data rata-rata
Tabel 15. Hasil Uji Korelasi α rtabel P-Value/Sig 0,026 0,316 Kesimpulan Tidak Berkorelasi
proses sains siswa secara keseluruhan
Berdasarkan
perhitungan
koefisien
Data hasil uji normalitas data rata-rata
pada
proses sains secara keseluruhan dan data rata-rata kepercayaan diri siswa dengan bantuan program SPSS versi 16 yang
korelasi
dirangkum pada Tabel 18 dan Tabel 19.
sebesar 0,026 lebih rendah dibandingkan
Tabel 18 Hasil Uji Normalitas Proses Kepercayaan Sains Diri P-Value 0,2 0,170 Kesimpulan Normal Normal
dengan rtabel (pada taraf signifikansi 5%) yaitu 0,316 maka disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara
konteks
aplikasi
sains
siswa
dengan bantuan program SPSS versi 16.
aplikasi sains dan data kepercayaan diri diperoleh
diri
dan data rata-rata kepercayaan diri siswa
tabel 15, uji korelasi terhadap konteks
siswa
kepercayaan
dan Tabel 19 Uji Linearitas Proses
kepercayaan diri siswa
Sains dan Kepercayaan Diri
Tabel 16 Proses Sains Data Skor N 39 Nilai Minimum 50,00 Nilai Maksimum 69,23 Rata-rata 56,55
α 0,365 Linear
P-Value Kesimpulan
Berdasarkan uji normalitas terlihat bahwa
Tabel 17 Kepercayaan Diri Data Skor N 39 Nilai Minimum -1,00 Nilai Maksimum 1,55 Rata-rata 0,24
proses
sains
siswa
dan
kepercayaan diri siswa berdistribusi normal dan berdasarkan uji linearitas terlihat bahwa proses sains siswa dan kepercayaan diri siswa bersifat linear.
Berdasarkan data pada Tabel 16
Oleh karena itu, uji korelasi yang
dan Tabel 17 dapat dilihat bahwa rata-
digunakan adalah uji statistik parametrik
rata proses sains siswa dan rata-rata
dengan
kepercayaan
product
diri
siswa
secara
menggunakan momen
uji
korelasi
dengan
bantuan
keseluruhan secara berurutan adalah
program SPSS versi 16. Data hasil uji
56,55 dan 0,24. Sebelum dilakukan uji
korelasi
hipotesis terlebih dahulu dilakukah uji
kepercayaan diri dapat dilihat pada
normalitas pada data rata-rata proses
Tabel 20 berikut ini.
JPPI, Vol. 1, No. 1, November 2015, Hal. 16-25 e-ISSN 2477-2038
23
rerata
proses
sains
dan
R. Ahmad Zaky El Islami, dkk
Tabel 20 Hasil Uji Korelasi α rtabel P-Value/Sig 0,026 0,316 Kesimpulan Tidak Berkorelasi Berdasarkan
perhitungan
penelitian
ini
merupakan
kepercayaan
kepercayaan
pada
bentuk
diri
palsu
kepercayaan
merupakan diri
yang
pengakuan dari orang lain.
diperoleh koefisien korelasi sebesar
KESIMPULAN
0,026 lebih rendah dibandingkan dengan
Hasil
rtabel (pada taraf signifikansi 5%) yaitu
penelitian
menunjukkan
bahwa hasil uji korelasi antara literasi
0,316 maka disimpulkan bahwa tidak yang
palsu.
dipaksakan, karena ingin mendapatkan
sains dan data kepercayaan diri siswa
hubungan
diri
besar
Sesuai dengan pendapat Perry (2005),
tabel 20, uji korelasi terhadap proses
terdapat
kemungkinan
sains, konten sains, konteks aplikasi
signifikan
sains, proses sains dengan kepercayaan
antara proses sains dan kepercayaan diri
diri siswa menunjukkan tidak terdapat
siswa
hubungan yang signifikan antara literasi
Menurut Bandura (1981) dalam
sains dan kepercayaan diri siswa, antara
Tuan et al. (2005) bahwa kepercayaan
konten sains dan kepercayaan diri siswa,
diri mengacu pada persepsi individu atas
antara
kemampuannya dalam menyelesaikan
Diperlukan penyusunan instrumen
dalam biologi, bahwa kepercayaan diri
kepercayaan diri yang lebih baik lagi
memiliki peran yang signifikan terhadap
agar diperoleh hasil yang optimal.
pemahaman biologi yang baik, dalam
DAFTAR PUSTAKA
menggunakan konsep biologi dan proses
Baldwin, J. A., D. Ebert-May, and D. J. Burns, 1999. The Development of a College Biology Self-Efficacy Instrument for Nonmajors. John Wiley and Sons, Inc, Science Education. 83: 397-408.
siswa
untuk percaya kepada dirinya sendiri. Berdasarkan hubungan
teori antara
tersebut kepercayaan
maka diri
dengan konten sains, hubungan antara
Depdiknas. 2007. Kajian Kurikulum Mata Pelajaran IPA. Depdiknas. Jakarta
konteks aplikasi sains dan kepercayaan diri, serta hubungan antara proses sains
Ekici, G., P. Fettahlioglu, and A. Cibik, S. 2012. Biology Self Efficacy Beliefs of the Students Studying in the Department of Biology and Department of Biology Teaching.
dan kepercayaan diri, kemungkinan besar akan memiliki hubungan yang signifikan.
Dengan
dan
SARAN
al. (2012) mengenai kepercayaan diri
memungkinkan
sains
sains dan kepercayaan diri siswa.
Berkan dan Ekici (2007) dalam Ekici et
serta
aplikasi
kepercayaan diri siswa, antara proses
tugas-tugas belajar, sedangkan menurut
biologi
konteks
demikian,
kepercayaan diri yang didapatkan dalam JPPI, Vol. 1, No. 1, November 2015, Hal. 16-25 e-ISSN 2477-2038
24
R. Ahmad Zaky El Islami, dkk
International Online Journal of Educational Sciences. 4 (1) : 39-49. Gunawan, H. 2012. Pendidikan Karakter: Konsep dan Implementasinya. Alfabeta. Bandung. Hayat, B. dan S. Yusuf. 2010. Mutu Pendidikan. Bumi Aksara. Jakarta OECD. 2001. Knowledge and Skills for Life First Result from PISA 2000. OECD Publishing. Paris-France. OECD. 2004. Learning for Tomorrow’s World First Result from PISA 2003. OECD Publishing. Paris-France. OECD. 2007. Executive Summary PISA 2006: Science Competencies for Tomorrow’s World: OECD Publishing. Paris-France. OECD. 2010. PISA 2009 Results: What Students Know and Can Do Student Performance in Reading, Mathematics and Science (Volume I): OECD Publishing. Paris-France. OECD. 2014. PISA 2012 Results: PISA 2012 Results: What Students Know and Can Do - Student Performance in Reading, Mathematics and Science (Volume I). OECD Publishing. Paris-France. Perry, M. 2005. Confidence Boosters. Diterjemahkan oleh Aditiya Suharmoko. Erlangga. Jakarta. Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Alfabeta. Bandung. Tuan, H-L., C.C. Chin, and S.H. Shieh. 2005. The development of a questionnaire to measure students’ motivation towards science learning. Journal of Science Education. 27 (6): 639-654.
JPPI, Vol. 1, No. 1, November 2015, Hal. 16-25 e-ISSN 2477-2038
25
R. Ahmad Zaky El Islami, dkk