Hubungan Layanan Informasi Sosial Dengan Kecenderungan Perilaku Sosial Siswa Agus Supriyanto (09220652) Mahasiswa Pendidikan Bimbingan dan Konseling IKIP Veteran Semarang ABSTRAK
Perilaku menyimpang merupakan suatu hal yang sangat dianggap sebagai momok masyarakat dan untuk memprbaikinya dapat melalui salah satu bimbingan layanan dan konseling yaitu layanan informasi sosial. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif, dengan pendekatan korelasional, teknik pengumpulan data; observasi, angket, dan. Teknik analisis; deskriptif, dan korelasi. Hasil penelitian ini adalah adanya hubungan antara layanan informasi sosial dengan kecenderungan perilaku sosial siswa, dengan semakin baik layanan informasi sosial yang diberikan maka semakin baik pula perilaku sosial siswa. Kata kunci : Informasi Sosial, Perilaku Sosial PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perilaku menyimpang merupakan suatu hal yang sangat dianggap sebagai momok masyarakat. Dalam kehidupan sehari-hari dapat ditunjukkan banyak hal yang
sebenarnya
merupakan suatu perilaku menyimpang. Contohnya siswa yang sering berkumpul mengobrol dan tertawa keras-keras, bagi orang tua hal ini sudah dianggap sebagai kenakalan karena mereka akhirnya kekurangan waktu untuk belajar dan menyebabkan nilai raport banyak angka merahnya. Dari hal yang dijelaskan diatas, maka diperlukanlah layanan bimbingan dan konseling di suatu lembaga pendidikan untuk meminimalisir perilaku negative peserta didik saat di sekolah maupun di masyarakat, seperti melanggar norma asusila, melanggar tatatertib sekolah, tidak mau menghargai pendapat orang lain, dan perilaku negative lainnya Salah satu layanan bimbingan dan konseling adalah layanan informasi yaitu layanan yang di berikan kepada peserta didik yang tentang berbagai hal yang dibutuhkan untuk menjalani suatu tugas atau kegiatan, atau untuk menentukan arah suatu tujuan atau rencana yang diinginkan. Layanan informasi bidang pengembangan sosial diharapkan membantu peserta didik dalam pengenalan diri, pengenalan lingkungan secara objektif, positif dan dinamis, dan pengambilan keputusan, mengarahkan diri untuk kegiatan yang berguna sesuai dengan keputusan yang telah diambil. Dari hal yang berhubungan dengan hal diatas tersebut maka penulis mengadakan penelitian yang berjudul “Hubungan Layanan Informasi Sosial Dengan Kecenderungan Perilaku Sosial Siswa di MTs Darussalam Subah”.
1
| JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN BIMBINGAN DAN KONSELING
B. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mendapatkan data empiris tentang layanan informasi sosial di MTs Darussalam Subah tahun pelajaran 2012/2013. 2. Untuk mendapatkan data empiris tentang bagimana perilaku sosial siswa di MTs Darussalam Subah tahun pelajaran 2012/2013. 3. Untuk membuktikan adakah hubungan antara layanan informasi sosial dengan perilaku sosial siswa di MTs Darussalam Subah tahun pelajaran 2012/2013.
LANDASAN TEORI A. Layanan Informasi Bidang Sosial a. Layanan informasi Menurut Prayitno &Erman Amti (2004:259-260)layanan informasi adalah kegiatan memberikan pemahaman kepada individu-individu yang berkepentingan tentang berbagai hal yang diperlukan untuk menjalani suatu tugas atau kegiatan, atau untuk menentukan arah suatu tujuan atau rencana yang dikehendaki. Menurut Budi Purwoko (2008:52)penyajian informasi dalam rangka program bimbingan ialah kegiatan membantu siswa dalam mengenali lingkungannya, terutama tentang kesempatankesempatan yang ada didalamnya, yang dapat dimanfaatkan siswa baik untuk masa kini maupun masa yang akan datang. Dari pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa layanan informasi adalah proses pemberian pemahaman dari seorang konselor kepada peserta didik atau konseli agar dapat lebih mngenali lingkungannya sehingga konseli dapat bersosialisasi dengan mudah dan mengetahui kesempatan-kesmpatan yang ada. b. Layanan informasi bidang sosial Syamsu Yusuf dan Juntika Nurihsan (2005 : 11) merumuskan bimbingan bidang sosial sebagai suatu upaya membantu individu dalam memecahkan masalah yang berhubungan dengan keadaan psikologis, suasana dan tata krama kehidupan dalam keluarga, dan sosial klien, sehingga individu memantapkan kepribadian dan mengembangkan kemampuan individu dalam menangani masalah-masalah dirinnya. Bimbingan bidang pengembangan sosial juga sebagai upaya pengembangan kemampuan peserta didik untuk menghadapi dan mengatasi masalah-masalah pribadi-sosial dengan cara menciptakan lingkungan interaksi pendidikan yang kondusif, mengembangkan sistem pemahaman diri dan sikap-sikap positif, serta dengan mengembangkan kemampuan pengenalan dan manfaat lingkungan yang lebih luas. Berdasarkan pengertian yang telah dikemukakan Syamsu Yusuf dan Juntika Nurihsan, maka layanan informasi bidang pengembangan sosial yang harus difahami oleh siswa adalah: 2
| JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN BIMBINGAN DAN KONSELING
1. Memahami tugas perkembangan masa remaja tentang pengembangan hubungan sosial 2. Memahami cara bertingkah laku, sopan santun 3. Memahami tata krama pergaulan dengan teman sebaya 4. Memahami tata krama kehidupan dalam berkeluarga 5. Memahami manfaat lingkungan yang lebih luas B. Perilaku Sosial Mc Donald (Soekarno dan Supandi, 1995: 7): Perilaku adalah sikap respons atau perbuatan seseorang, sesuatu yang dilakukan oleh seseorang suatu perubahan perilaku merupakan suatu perubahan kepribadian Bruno (1999: 41): Perilaku (behavior) adalah segala tindakan yang dilakukan oleh suatu organisme. Dari pengertian diatas maka dapat di kemukakan bahwa perilaku sosial adalah tingkah laku seseorang yang terbentuk karena adanya hubungan atau interaksi secara aktif dengan lingkungan sosialnya.
METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah kuantitatif, dengan pendekatan korelasional. Penelitian korelasional berusaha untuk mencari hubungan antara variabel-variabel penelitian, yaitu layanan informasi sosial dan perilaku sosial. Dipilih jenis korelasi dalam penelitian ini karena peneliti ingin mendapat data yang akurat tentang berapa besar hubungan antara layanan informasi sosial dengan perilaku sosial siswa kelas VIII MTs Darussalam Subah Batang Tahun Pelajaran 2012/2013. B. Tempat dan Waktu Penelitian Dalam penelitian ini penulis melakukan penelitian: Tempat penelitian Waktu penelitian
: MTs Darussalam Subah Batang : Penelitian ini dilaksanakan antara bulan Mei 2013 – Juni 2013
C. Populasi dan sampel Populasi dalam penelitian ini adalah siswa-siswi kelas VIII MTs Darussalam Subah tahun ajaran 2012/2013 sebanyak 105 siswa. Dalam sebuah penelitian ada kemungkinan jumlah populasi sangat banyak. Untuk melaksanakan penelitian dengan populasi besar, peneliti akan mengalami kesulitan. Guna mempermudah pelaksanaan penelitian diperlukan wakil dari populasi yang disebut sampel. Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti. Dalam penelitian ini cara menentukan jumlah sampel menggunakan tabel Krejcie, pada nomogram tersebut ditentukan sampel dalam penelitian sebanyak 87 siswa.
3
| JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN BIMBINGAN DAN KONSELING
D. Teknik Sampling dan Variabel Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan proporsional random sampling. Dalam penelitian ini peneliti mengambil sampel secara acak dari tiap-tiap kelas yang berjumlah 3 kelas tersebut. Dalam penelitian ini, variabel yang akan diteliti adalah ada tidaknya hubungan antara hubungan layanan informasi sosial dengan perilaku sosial siswa. Terdiri dari dua variable yaitu: 1. Variabel bebas atau independent variabel (X) adalah layanan informasi sosial. 2. Variabel terikat atau dependent variabel (Y) adalah perilaku sosial siswa. E. Teknik pengumpulan data Alat untuk pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan non tes, yaitu: angket, Kuesioner atau angket adalah jumlah pertanyaanan tetulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang diketahunya (Suharsini Arikunto, 1996:139) F. Validitas dan Reliabilitas Alat pengumpul data atau angket yang dibuat tersebut dikatakan baik apabila memenuhi syarat tertentu, diantaranya adalah validitas dan reliabilitas. Dengan demikian validitas dan reliabilitas menjadi tolak ukur kualitas angket penelitian. Untuk mengetahui tingkat kevalidan angket, peneliti melakukan uji validitas kepada anak selain sampel dan tergolong populasi sebanyak 10 siswa. Rumus yang digunakan adalah korelasi product moment angka kasar, yaitu :
rxy
N . XY ( X )( Y ) {N . X 2 ( X ) 2 }{N . Y 2 ( Y ) 2 }
Keterangan : rxy
=
Koefisien korelasi.
N
=
Responden.
X
=
Jumlah skor faktor X. (Skore butir tiap item)
Y
=
Jumlah skore faktor Y. (Skore total tiap responden)
XY
=
Jumlah hasil perkalian skor X dengan Y.
Hasil selanjutnya dikonsultasikan dengan r tabel pada taraf kesalahan 5%, dengan ketentuan: a) apabila r empiris lebih besar dari r tabel maka angket dikatakan valid, dan b) apabila r empiris lebih kecil, maka angket dikatakan tidak valid Sebuah alat ukur dikatakan reliabel apabila alat ukur teresbut dapat memberikan hasil yang tetap walaupun dipergunakan berulang-ulang pada waktu yang berbeda. Tes digunakan pada sekelompok subjek, kemudian butir-butir tes dibagi menjadi dua yang sebanding (teknik awalakhir). Dari kedua belahan tersebut diperoleh skor tiap individu. Dari dua belahan tersebut dihitung 4
| JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN BIMBINGAN DAN KONSELING
koefisien korelasinya. Untuk membuat koefisien korelasi belah-dua menjadi koefisien reliabilitas seluruh butir tes dapat digunakan rumus Spearman-Brown, sebagai berikut:
2 r' x1x2 (1 r' x1x2 )
rx1x2 =
Keterangan: rx1x2
:
estimasi reliabilitas seluruh tes
r’x1x2
: reliabilitas setengah tes yang diperoleh melalui teknik belah-dua
G. Teknik Analisis Data Analisis data merupakan hal yang sangat penting dalam keseluruhan penelitian. Untuk mengetahui benar tidaknya suatu hipotesis harus dilakukan penganalisian. Analisis ini bertujuan untuk mengtahui keberhasilan yang dicapai tiap responden, kemudian ditabulasikan untuk mengungkap nilai layanan informasi sosial (X) dan nilai perilaku siswa (Y). Rumus yang digunakan adalah prosentase sebagai berikut : % = n x 100% N Keterangan: %
: tingkat keberhasilan
n
: nilai yang diperoleh
N
: Skor maksimal
HASIL PENELITIAN Hasil analisis deskriptif kedua variabel, yaitu variabel layanan informasi sosial dan perilaku sosial siswa disajikan dalam bentuk deskripsi atau penjelasan dengan menggunakan rumus persentase. Sedangkan analisis korelasi peneliti gunakan dengan rumus korelasi angka kasar dari Karl Pearson A. layanan informasi Sosial Berdasarkan hasil tabulasi yang diperoleh, kualitas layanan informasi sosial termasuk kategori positif, dengan skor 73.91%. Berikut adalah perolehan skor setiap indikator pada variabel layanan informasi sosial: Tabel 1. Hasil Skor Indikator layanan informasi Sosial No
Indikator
%
Kriteria
Memahami tugas perkembangan masa remaja tentang 1
pengembangan hubungan sosial
71,5
Positif
2
Memahami cara bertingkah laku, sopan santun
78,4
Sangat Positif
Memahami tata krama pergaulan dengan teman
Positif
3
sebaya
64,7
4
Memahami tata krama kehidupan dalam berkeluarga
88,4
5
| JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN BIMBINGAN DAN KONSELING
sangat positif
5
Memahami manfaat lingkungan yang lebih luas.
66,7
Positif
Jumlah
73,91
positif
B. Perilaku Sosial Siswa Berdasarkan hasil tabulasi yang diperoleh, kualitas Perilaku sosial siswa kelas VIII di MTs Darussalam Subah sebesar 80,75% termasuk kategori sangat positif. Berikut adalah perolehan skor setiap indikator pada variabel layanan informasi sosial: Tabel 2. Hasil Skor Indikator Variabel Perilaku Sosial Siswa No
Indikator
%
Kriteria
1
Cenderung menampilkan keyakinan diri
75,7
sangat positif
2
Takut dan malu bila bergaul dengan orang lain
83,0
sangat positif
3
Cenderung untuk menguasai orang lain
84,2
sangat positif
4
Mudah menyerah dan tunduk pada perlakuan orang lain
84,9
sangat positif
5
Cenderung untuk memimpin orang lain
86,0
sangat positif
6
Cenderung pasif dan tak acuh
86,9
sangat positif
7
Cenderung ingin bebas dari pengaruh orang lain
75,0
sangat positif
8
Cenderung untuk bergantung pada orang lain
70,4
positif
80,75
sangat positif
Jumlah C. Hubungan Layanan Informasi Sosial dengan Perilaku sosial Siswa
Hasil analisis korelasi mengunakan program SPSS sebesar 0.402 nilai ini lebih besar dari r tabel pada taraf kesalahan 5% (0.207). dari hasil analisis tersebut menunjukan bahwa ada korelasi antara variabel layanan informasi sosial dan perilaku sosial siswa. Arah korelasi positif, semakin baik layanan informasi sosial yang diberikan, maka akan semakin baik pula perilaku sosial siswa. Sedangkan uji hipotesis dapat diterangkan bahwa kerja (Ha) yang menyatakan ada hubungan antara layanan informasi sosial dengan perilaku sosial siswa diterima. Besarnya kontribusi layanan informasi sosial pada perilaku sosial siswa yang dapat diterangkan pada penelitian ini sebesar 19.9% dari yang diharapkan.
6
| JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN BIMBINGAN DAN KONSELING
PENUTUP A. Simpulan 1. Layanan informasi sosial yang dilakuan oleh guru bimbingan dan konseling di MTs Darussalam Subah termasuk kategori positif dengan skor 73.91%. 2. Perilaku Sosial siswa kelas VIII di MTs Darussalam Subah sebesar 80,56% termasuk kategori sangat. 3. Ada hubungan antara layanan informasi sosial dengan kecenderungan perilaku sosial siswa . Hal ini didukung hasil analisis korelasi mengunakan program SPSS sebesar 0.402 nilai ini lebih besar dari r tabel pada taraf kesalahan 5% (0.207). B. Saran - Saran 1. Guru Bimbingan dan Konseling dapat memaksimalkan layanan informasi sosial yang dilakukan di sekolah, agar lebih berpengaruh terhadap perilaku sosial siswa. 2. Siswa yang perilaku sosialnya kurang baik hendaknya mendekatkan diri kepada guru Bimbingan dan Konseling agar mendapat bimbingan khusus untuk memperbaiki perilaku sosialnya. 3. Kepala sekolah dapat mengambil kebijakan dalam meningkatkan perilaku positif anak melalui penegakan tata tertib dan berbagai bimbingan kepada siswa, baik anak yang bermasalah ataupun tidak bermasalah.
DAFTAR PUSTAKA
Abin Syamsuddin Makmun. 2000. Psikologi Pendidikan. Bandung : PT Rosda Karya Remaja. Bimo Walgito . 2001. Psikologi Sosial. Yogyakatra: Andi. Budi Purwoko. 2008. Organisasi dan Managemen Bimbingan Konseling. Surabaya: Unesa University Press. Elizabert B.Hurlock. 2004. Psikologi Perkembangan Suatu pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan (ed 5). Jakarta: Erlangga. Krech et.al.1962. Individual In Society. Http://akhmadsudrajat.wordpress.com. 08/04/2013. 09.00 Kartono Kartini. 1996. Pengantar Metodologi Riset Sosial. Bandung: Mandar Maju. Prayitno dan Anti, Erman.2004. Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta : Rineka Cipta. Soegeng, A.Y. 2007. Dasar – Dasar Penelitian. Semarang: IKIP PGRI PRESS. Sugiyono, 2000. Statistik Non Parametris untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. Suharsimi Arikunto. 1996. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. ________________. 1998. Organisasi dan Administrasi Pendidikan Kejuruan. Jakarta: Rineka Cipta. ________________. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. 7
| JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN BIMBINGAN DAN KONSELING
________________. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Sutrisno Hadi. 2002, Statistik 1 dan 2. Yogyakarta; Andy Ofset Syamsu Yusuf. (2005). Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Tulus Winarsunu, 2002. Statistik dalam Penelitian Psikologi dan Pendidikan. Malang: Universitas Muhammadiyah Malang. Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Winkel & Sri Hastuti. 2006. Bimbingan Dan Konseling Di Institusi Pendidikan. Yogjakarta: Media Abadi.
8
| JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN BIMBINGAN DAN KONSELING