MEDIA SOERJO Vol. 14 No 1 April 2014
131
ISSN 1978 – 6239
Hubungan Karakteristik Internal Perusahaan dengan Penyiapan dan Penggunaan Informasi Akuntansi Perusahaan Kecil dan Menengah di Kabupaten Madiun Misnan Fakultas Ekonomi Universitas Soerjo Ngawi RINGKASAN Usaha Kecil dan Menengah (UKM) mempunyai peran yang strategis dalam pembangunan ekonomi nasional. Di tengah badai krisis moneter pada tahun 2006, usaha kecil dan menengah tetap mempunyai kontribusi signifikan dalam menopang produk domestik bruto bangsa Indonesia. Seperti halnya di negara-negara lain, perkembangan usaha kecil dan menengah di Indonesia tidak lepas dari berbagai macam masalah, seperti tidak memiliki kemampuan untuk menjalankan sistem informasi akuntansi dalam perusahaan. Sistem informasi akuntansi berhubungan dengan bagaimana perusahaan mempersiapkan dan menggunakan informasi akuntansi tersebut. Berdasarkan uraian di atas maka tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan karakteristik internal perusahaan dengan penyiapan dan penggunaan informasi akuntansi perusahaan kecil dan menengah di Kabupaten Madiun. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah: Skala Usaha (X1), Pengalaman Memimpin Perusahaan (X2), Pendidikan Manajer atau Pemilik (X3), Pelatihan Akuntansi yang Diikuti Manajer atau Pemilik (X4), Umur Perusahaan (X5) dan Penyiapan dan Penggunaan Informasi Akuntansi (Y). Populasi penelitian ini adalah manajer atau pemilik perusahaan kecil dan menengah di Kabupaten Madiun yang berjumlah 3704 orang dan sample yang diteliti sebanyak 100 orang. Teknik penarikan sampel yang digunakan adalah simple random sampling. Untuk membuktikan hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini digunakan teknik analisis Rank Spearman. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa skala usaha, masa memimpin perusahaan, pendidikan pemilik, pelatihan akuntansi yang diikuti dan umur perusahaan terbukti memiliki hubungan yang signifikan dengan penyiapan dan penggunaan informasi akuntansi perusahaan kecil dan menengah di Kabupaten Madiun. Hal tersebut dibuktikan dari besarnya nilai korelasi rank spearman sebesar 0.237 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,018 pada variabel skala usaha. Kata kunci: karakteristik internal perusahaan, skala usaha, masa memimpin perusahaan, pendidikan pemilik, pelatihan akuntansi yang diikuti, umur perusahaan, penyiapan dan penggunaan informasi akuntansi, UKM
Misnan, Hubungan Karakteristik Internal Perusahaan dengan Penyiapan dan Penggunaan Informasi Akuntansi Perusahaan Kecil dan Menengah di Kabupaten Madiun
MEDIA SOERJO Vol. 14 No 1 April 2014
132
ISSN 1978 – 6239
SUMMARY Small and medium enterprises ( SME ) have a strategic role in national economic development. In the midst of the stormmonetary crisis in 2006, small and medium enterprises continue to have significant contribution in sustaining the nation's gross domestic product of Indonesia. As in other countries, the development of small and medium enterprises in Indonesia are not free from various kinds of problems, such as not having the ability to run the company's accounting information system. Accounting information systems relating to how companies prepare and use accounting information. Based on the above the purpose of this study was to determine the relationship with the company's internal characteristics of the preparation and use of accounting information small and medium enterprises in the district of Madiun. Variables used in this study are: Scale Enterprises (X1), Experience Lead Company (X2), Education Manager or Owner (X3), which was followed Accounting TrainingManager or Owner (X4), Age Company (X5) and Preparation and Use of Information accounting (Y). The population of this study is the manager or owner of small and medium enterprises in Madiun district, amounting to 3704 people and the studied sample as many as 100 people. The sampling technique used was simple random sampling. Toprove the hypothesis presented in this study used techniques of analysis Rank Spearman. The results of this study indicate that the scale of effort, the lead company, owner education, training accounting firms followed and age proved to have a significant relationship with the preparation and use of accounting information small and medium enterprises in the district of Madiun. This is evidenced from the magnitude of spearmanrank correlation values for 0237 with a significance level of 0.018 on a variable scale Keywords:
internal characteristics of firms, business scale, the lead company, owner education, training and age followed accounting firms, the preparation and use of accounting information.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Usaha Kecil dan Menengah (UKM) mempunyai peran yang strategis dalam pembangunan ekonomi nasional, oleh karena selain berperan dalam pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja juga berperan dalam pendistribusian hasil-hasil pembangunan. Dalam krisis ekonomi
yang terjadi di negara kita sejak beberapa waktu yang lalu, dimana banyak usaha berskala besar yang mengalami stagnasi bahkan berhenti aktifitasnya, sektor Usaha Kecil dan Menengah (UKM) terbukti lebih tangguh dalam menghadapi krisis tersebut. Pengembangan UKM perlu mendapatkan perhatian yang besar baik dari pemerintah maupun masyarakat agar dapat berkembang
Misnan, Hubungan Karakteristik Internal Perusahaan dengan Penyiapan dan Penggunaan Informasi Akuntansi Perusahaan Kecil dan Menengah di Kabupaten Madiun
MEDIA SOERJO Vol. 14 No 1 April 2014
133
ISSN 1978 – 6239
lebih kompetitif bersama pelaku ekonomi lainnya. Kebijakan pemerintah kedepan harus diupayakan lebih kondusif bagi tumbuh dan berkembangnya UKM. Pengembangan UKM kedepan, perlu menggabungkan keunggulan lokal (lingkungan internal) dan peluang pasar global, yang disinergikan dengan era otonomi daerah dan pasar bebas. Disadari akan begitu besarnya peran UKM dalam perekonomian nasional, maupun dalam penyerapan tenaga kerja dan pemerataan distribusi hasil-hasil pembangunan, maka pemerintah melalui Undang-Undang No 5 tahun 1999 tentang larangan praktek monopoli dan persaingan usaha tidak sehat, memberi batasan terhadap UKM yaitu untuk usaha kecil adalah usaha yang : 1. Memiliki kekayaan (aset) bersih 200 juta, tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha, 2. Hasil penjualan tahunan (omzet) paling banyak 1 milyar, 3. Milik warga Indonesia, Dengan batasan tersebut, maka diharapkan peranan pemerintah maupun masyarakat perlu memberikan perhatian yang besar untuk mendorong pengembangannya. Upaya pengembangan UKM dengan mensinergikannya dengan industri besar melalui pola kemitraan, juga akan memperkuat struktur ekonomi baik nasional maupun daerah. Kekuatan ekonomi suatu negara memiliki korelasi positif dengan kontribusi usaha kecil dan menengah terhadap perekonomian suatu negara. Semakin besar
ontribusi usaha kecil dan menengah semakin kuat ekonomi negara tersebut (Sih Darmi Astuti dan J. Widiatmoko, 2003). Dalam perekonomian Indonesia, usaha kecil dan menengah juga merupakan pelaku ekonomi yang sangat strategis, mengingat produk usaha kecil dan menengah menyumbang 35,5% dari total output yang dihasilkan oleh industri di Indonesia. Seperti halnya di negaranegara lain, perkembangan usaha kecil dan menengah di Indonesia tidak lepas dari berbagai macam masalah. Masalah umum yang dihadapi oleh pengusaha kecil dan menengah seperti keterbatasan modal kerja, kesulitan bahan baku, keterbatasan teknologi, sumber daya manusia dengan kualitas yang baik, informasi,dan pemasaran (Sih Darmi Astuti dan J. Widiatmo, 2003). Lebih lanjut dijelaskan bahwa lemahnya usaha kecil di Indonesia disebabkan oleh kombinasi berbagai faktor, tidak hanya keterbatasan sumber daya manusia, teknologi, modal dan informasi, tetapi juga karena kurangnya dukungan dari pemerintah dan kurangnya kemauan pengusaha-pengusaha kecil dan menengah nasional untuk berorientasi global. Masalah yang timbul dalam perkembangan perusahaan kecil dan menengah pada tahap pertumbuhan selalu sama, yang disebabkan oleh faktor-faktor dari luar perusahaan maupun faktor-faktor dari dalam perusahaan. Faktor dari dalam perusahaan antara lain perusahaan
Misnan, Hubungan Karakteristik Internal Perusahaan dengan Penyiapan dan Penggunaan Informasi Akuntansi Perusahaan Kecil dan Menengah di Kabupaten Madiun
MEDIA SOERJO Vol. 14 No 1 April 2014
134
ISSN 1978 – 6239
tidak memiliki kemampuan untuk menjalankan sistem informasi akuntansi dalam perusahaan, kemampuan untuk menjalankan sistem informasi akuntansi berhubungan dengan bagaimana perusahaan mempersiapkan dan menggunakan informasi akuntansi tersebut. Dalam lima tahun ke depan, dalam UU No. 5 Tahun 1999 mengamanatkan arah kebijakan pembangunan ekonomi nasional yang sangat erat kaitannya dengan pemberdayaan sektor ekonomi yang menggeluti usaha kecil-menengah. Amanat dalam UU tersebut tersebut antara lain menegaskan berbagai upaya pemerintah guna memacu petumbuhan ekonomi berbasis sumberdaya lokal. Jika dilihat dari segi pertumbuhan, usaha kecil mengalami masalah yang sama timbul pada tahap-tahap yang serupa. Ini disebabkan perusahaan tidak memiliki informasi, baik dari dalam usaha maupun dari luar usaha. Salah satu sistem informasi memberikan informasi yang dibutuhkan adalah sistem informasi akuntansi. Ketidakmampuan akuntansi merupakan faktor utama yang menimbulkan permasalahan dan mengakibatkan kegagalan perusahaan kecil dan menengah dalam pengembangan usaha. Upaya-upaya yang telah dilakukan untuk mengungkapkan permasalahan perusahaan kecil dan menengah yaitu dilakukan penelitian-penelitian akuntansi tentang penyediaan dan penggunaan informasi
akuntansi. Selain itu juga terungkap bahwa informasi akuntansi yang seharusnya dibutuhkan oleh manajemen perusahaan kecil dan menengah dalam penyiapan dan penggunaan informasi sangat terbatas sekali. Atas dasar pada permasalhan serta beberapa alasan seperti yang telah peneliti sampaikan di atas, maka dalam penelitian ini nantinya akan meneliti tentang pengaruh faktor skala usaha, masa memimpin perusahaan, pendidikan pemilik atau manajer, pelatihan akuntansi yang diikuti pemilik atau manajer dan umur perusahaan terhadap penyiapan dan penggunaan informasi akuntansi perusahaan kecil dan menengah di Kabupaten Madiun. 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Apakah skala usaha memiliki hubungan dengan penyiapan dan penggunaan informasi akuntansi pada perusahaan kecil dan menengah? 2. Apakah masa memimpin perusahaan memiliki hubungan dengan penyiapan dan penggunaan informasi akuntansi pada perusahaan kecil dan menengah? 3. Apakah pendidikan manejer atau pemilik perusahaan memiliki hubungan dengan penyiapan dan penggunaan informasi akuntansi pada perusahaan kecil dan menengah?
Misnan, Hubungan Karakteristik Internal Perusahaan dengan Penyiapan dan Penggunaan Informasi Akuntansi Perusahaan Kecil dan Menengah di Kabupaten Madiun
MEDIA SOERJO Vol. 14 No 1 April 2014
135
ISSN 1978 – 6239
4. Apakah pelatihan akuntansi yang diikuti memiliki hubungan dengan penyiapan dan penggunaan informasi akuntansi pada perusahaan kecil dan menengah? 5. Apakah umur perusahaan memiliki hubungan dengan penyiapan dan penggunaan informasi akuntansi pada perusahaan kecil dan menengah ? 1.3 Tujuan Penelitian Dengan mengacu pada perumusan masalah, maka tujuan penelitian ini adalah: 1. Menganalisis hubungan skala usaha dengan penyiapan dan penggunaan informasi akuntansi pada perusahan kecil dan menengah. 2. Menganalisis hubungan masa memimpin perusahaan dengan penyiapan dan penggunaan informasi akuntansi pada perusahan kecil dan menengah. 3. Menganalisis hubungan pendidikan manejer atai pemilik perusahaan dengan penyiapan dan penggunaan informasi akuntansi pada perusahan kecil dan menengah. 4. Menganalisis hubungan pelatihan akuntansi yang diikuti, dengan penyiapan dan penggunaan informasi akuntansi pada perusahan kecil dan menengah. 5. Menganalisis hubungan umur perusahaan dengan penyiapan dan penggunaan informasi akuntansi pada perusahan kecil dan menengah.
BAB II TELAAH PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN MODEL 2.1 Kajian Teori 2.1.1. Perusahaan Kecil dan Menengah Adanya perbedaan pandangan pengkajian usaha kecil atau perbedaan pemakaian criteria menyebabkan belum ada keseragaman definisi usaha kecil. Kriteria yang dipakai untuk membedakan kelompok usaha kecil ada bermacam-macam diantaranya jumlah modal yang digunakan, jumlah tenaga kerja, jumlah produksi, omzet penjualan, besarnya investasi dan metode administrasi. Kriteria yang umum digunakan adalah jumlah tenaga kerja, besarnya modal atau investasi, kapasitas produksi dan jumlah penjualan per periode. Definisi perusahaan skala kecil dan menengah untuk tujuan penelitian ini mengacu pada pengelompokkan perusahaan menurut skala usaha yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik (2002). Hal ini dengan alasan bahwa pemisahan yang dilakukan secara tegas antara usaha industri pengolahan skala kecil, menengah dan besar. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) pengelompokkan industri pengolahan skala kecil, menengah dan besar ditekankan pada jumlah karyawan. 2.1.2. Pengertian Informasi Informasi merupakan data yang diproses atau data yang mempunyai arti (McLeod, 200,16).
Misnan, Hubungan Karakteristik Internal Perusahaan dengan Penyiapan dan Penggunaan Informasi Akuntansi Perusahaan Kecil dan Menengah di Kabupaten Madiun
MEDIA SOERJO Vol. 14 No 1 April 2014
136
ISSN 1978 – 6239
Informasi dalam bisnis mempunyai pengertian untuk pengambilan keputusan. Informasi usaha membantu memilih jalan keluar sekarang atau akan datang untuk mencapai tujuan perusahaan, sumber dari informasi adalah data yang menggambarkan kejadian yang nyata. 1. Informasi Akuntansi Belkaoui (2000) mendifinisikan informasi akuntansi sebagai informasi kuantitatif tentang entitas ekonomi yang bermanfaat untuk pengambilan keputusan ekonomi dalam menentukan pilihan-pilihan diantara alternatif-alternatif tindakan. Kekurangan informasi akuntansi dalam manajemen perusahaan dapat membahayakan perusahaan kecil. Kondisi keuangan yang memburuk dan kekurangan catatan akuntansi akan membatasi akses untuk memperoleh informasi yang diperlukan, sehingga akan menyebabkan kegagalan perusahaan. 2. Sistem Informasi Perusahaan Sistem informasi dalam suatu perusahaan dapat berguna bagi pihak dalam maupun luar perusahaan, yang dihasilkan dari sistem informasi terdiri dari sistem informasi akuntansi, sistem informasi manajemen, sistem pendukung keputusan, sistem informasi eksekutif, dan sistem pakar. 3. Informasi Akuntansi Keuangan Informasi akuntansi tersebut adalah laporan keuangan, yang terdiri dari neraca, laporan laba
rugi, laporan arus kas, laporan perubahan ekuitas dan catatan atas laporan keuangan. Informasi akuntansi keuangan lebih ditujukan kepada pihak luar perusahaan, yang terutama berkepentingan adalah investor dan kreditor. 4. Informasi Anggaran Anthony, Hawkins dan Merchant (1999) menyatakan bahwa manajemen adalah proses dalam organisasi yang memberikan informasi yang digunakan oleh manajer perusahaan dalam perencanaan, implementasi, dan kontrol aktivitas organisasi. Informasi anggaran akan membantu manajemen untuk menjamin operasional perusahaan dijalankan sesuai dengan perencanaan yang sudah ditetapkan. Serta digunakan untuk mengukur prestasi yang telah dicapai. 2.1.3. Pengaruh Skala Usaha terhadap Penyiapan dan Penggunaan Informasi Akuntansi Holmes and Nicholls (1988,1989) mengemukakan bahwa tingkat informasi akuntansi yang disediakan tergantung pada skala usaha yang diukur dengan perputaran dan jumlah karyawan. Skala usaha berhubungan positif terhadap tingkat penyediaan informasi akuntansi. Hasil penelitian mereka menyatakan bahwa apabila skala usaha meningkat, maka proporsi perusahaan dalam penyediaan informasi akuntansi statutory, anggaran, informasi tambahan juga meningkat.
Misnan, Hubungan Karakteristik Internal Perusahaan dengan Penyiapan dan Penggunaan Informasi Akuntansi Perusahaan Kecil dan Menengah di Kabupaten Madiun
MEDIA SOERJO Vol. 14 No 1 April 2014
137
ISSN 1978 – 6239
(Mulyanto: www.jurnal_ilmiah.co.id/akuntansipubl ik) Perjalanan perusahaan diharapkan oleh manajemen terus berkembang yang akan berakibat pada skala perusahaan, yang dapat dilihat dari perubahan asset yang dimiliki, antara lain dari jumlah tenaga kerja yang terus meningkat jumlahnya. Hal ini disebabkan oleh kemajuan perusahaan yang membutuhkan jumlah tenaga kerja yang lebih besar, seiring dengan penambahan aktivitas perusahaan. Penambahan tenaga kerja pada perusahaan kecil dan menengah tidak dapat dielakkan jika terjadi perubahan aktivitas dalam perusahaan yang berbeda dengan perusahaan yang mempunyai modal besar yang telah menggunakan teknologi dalam semua bidang aktivitasnya. 2.1.4. Pengaruh Masa Memimpin Perusahaan terhadap Penyiapan dan Penggunaan Informasi Akuntansi Kondisi global yang ditandai dengan persaingan yang makin ketat serta pasar bebas mengharuskan setiap perusahaan untuk mampu melakukan perbaikan berkelanjutan (continues improvement) agar mampu bersaing dan selanjutnya berkembang. Setiap perusahaan harus memiliki keunggulan kompetitif, kerjasama tim yang baik, kepercayaan dan penguasaan informasi yang memadai. Namun disamping semua faktor tersebut, faktor utama yang
paling menentukan kesuksesan maupun keberhasilan perusahaan adalah pemimpin dalam perusahaan tersebut. Pemimpin perusahaan adalah ahli strategi yang memastikan bahwa sasaran organisasi akan dapat tercapai. Dalam melakukan pengelolaan perusahaan, pemimpin perusahaan akan banyak memperoleh pengalaman dari berbagai pihak baik dari dalam perusahaan maupun dari luar perusahaan, dan akan bertambah seiring dengan masa jabatannya. Informasi yang diperoleh dari dalam maupun luar perusahaan dipengaruhi oleh masa memimpin perusahaan. Holmes dan Nicholls (1989) bahwa masa jabatan pemimpin perusahaan selama lebih sepuluh tahun lebih mempersiapkan dan menggunakan informasi akuntansi. Menyadari peran pemimpin yang sangat sentral dalam organisasi, para ahli berusaha melakukan berbagai macam penelitian untuk mendapatkan kriteria-kriteria pemimpin yang terbaik. Sudah begitu banyak teoriteori kepemimpinan yang ditulis oleh para ahli, baik dalam maupun luar negeri. Namun cukup disayangkan aspek yang dibahas sebagian besar hanya dari sisi manajemen dan bidang keahlian saja. Sehingga konsep yang dihasilkan cenderung mengasingkan manusia dari manusia disekitarnya. Manajemen mempunyai keinginan untuk mengambil keputusan secara tepat dan cepat untuk pemecahan masalah yang
Misnan, Hubungan Karakteristik Internal Perusahaan dengan Penyiapan dan Penggunaan Informasi Akuntansi Perusahaan Kecil dan Menengah di Kabupaten Madiun
MEDIA SOERJO Vol. 14 No 1 April 2014
138
ISSN 1978 – 6239
dihadapinya. Kebutuhan informasi akuntansi yang digunakan manajemen akan terasa apabila manajer membutuhkan informasi lebih banyak. Informasi yang diperoleh dari dalam maupun luar perusahaan dipengaruhi oleh masa memimpin perusahaan. Holmes dan Nicholls (1989) bahwa masa jabatan pemimpin perusahaan selama lebih sepuluh tahun lebih mempersiapkan dan menggunakan informasi akuntansi. Masa memimpin perusahaan merupakan masa pemimpin memperoleh pembelajaran bagaimana ia dapat mengelola perusahaan. 2.1.5. Pengaruh Pendidikan Manajer atau Pemilik terhadap Penyiapan dan Penggunaan Informasi Akuntansi Kinerja perusahaan adalah ukuran tingkat keberhasilan manajemen dalam mengelola sumberdaya keuangan perusahaan, terutama pada pengelolaan investasi sebagai upaya untuk menciptakan nilai bagi pemegang saham (Elizabeth, 2000: 76-85). Kinerja perusahaan tersebut merupakan hasil dari serangkaian proses bisnis dengan mengorbankan berbagai sumber daya, baik sumber daya manusia maupun keuangan perusahaan. Tingkat pendidikan personel dalam perusahaan disebut sebagai modal intelektual. Joesoef (2003, 123) menyatakan bahwa ditinjau secara ekonomi, dengan modal intelektual memungkinkan manusia untuk meningkatkan produktivitasnya, memelihara dan mengembang-
kan sumber daya yang dimiliki serta membina motivasi yang tinggi dalam mencapai prestasi. Tingkatan pendidikan formal pemilik atau manajer perusahaan kecil dan menengah sangat mempengaruhi penyiapan dan penggunaan informasi akuntansi keuangan dan manajemen. Tingkatan pendidikan formal yang rendah (tingkat pendidikan sekolah dasar sampai dengan sekolah menengah umum) pemilik atau manajer akan rendah penyiapan dan penggunaan informasi akuntansi dibandingkan tingkatan pendidikan formal yang tinggi (perguruan tinggi) pemilik atau manajer. 2.1.6. Pengaruh Pelatihan Akuntansi terhadap Penyiapan dan Penggunaan Informasi Akuntansi Holmes dan Nicholls (1988,1989) menunjukkan bahwa pelatihan berhubungan positif terhadap penyediaan informasi akuntansi untuk membuat keputusan dalam perusahaan kecil. 2.1.7. Pengaruh Umur Perusahaan terhadap Penyiapan dan Penggunaan Informasi Akuntansi Holmes dan Nicholls (1989) memperlihatkan bahwa penyediaan informasi akuntansi dipengaruhi oleh usia usaha. Juga menunjukkan semakin muda usia perusahaan terdapat kecenderungan untuk menyatakan informasi akuntansi yang ekstensif untuk membuat keputusan dibandingkan
Misnan, Hubungan Karakteristik Internal Perusahaan dengan Penyiapan dan Penggunaan Informasi Akuntansi Perusahaan Kecil dan Menengah di Kabupaten Madiun
MEDIA SOERJO Vol. 14 No 1 April 2014
139
ISSN 1978 – 6239
dengan perusahaan yang lebih tua umurnya. 2.2 Diagram Pemikiran Penelitian Kerangka pemikiran teoritis yang menggambarkan pengaruh antara skala usaha, masa memimpin perusahaan, pendidikan pemilik atau manajer, pelatihan akuntansi yang diikuti, dan umur perusahaan (variable independen) terhadap penyiapan dan penggunaan informasis akuntansi (variable dependen), dapat dilihat pada gambar berikut:
X1
BAB III METODE PENELITIAN
X2 X3
penyiapan dan penggunaan informasi akuntansi pada perusahaan kecil dan menengah di Kabupaten Madiun. 4. Pelatihan akuntansi yang diikuti memiliki hubungan yang signfikan dengan penyiapan dan penggunaan informasi akuntansi pada perusahaan kecil dan menengah di Kabupaten Madiun. 5. Umur perusahaan memiliki hubungan yang signifikan dengan memiliki hubungan yang signfikan dengan penyiapan dan penggunaan informasi akuntansi pada perusahaan kecil dan menengah di Kabupaten Madiun.
Y
X4 X5 2.3. Hipotesis 1. Skala usaha memiliki hubungan yang signfikan dengan penyiapan dan penggunaan informasi akuntansi pada perusahaan kecil dan menengah di Kabupaten Madiun. 2. Masa memimpin perusahaan memiliki hubungan yang signfikan dengan penyiapan dan penggunaan informasi akuntansi pada perusahaan kecil dan menengah di Kabupaten Madiun. 3. Pendidikan pemilik memiliki hubungan yang signfikan dengan
3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian survei, yaitu penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul data yang pokok. Pada umumnya yang merupakan unit analisis dalam penelitian survei adalah individu (Singarumbun, 1989:34). 3.2. Teknik Penentuan Populasi dan Sampel Penelitian 3.2.1. Populasi dan Sampel Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. Populasi penelitian ini adalah manajer atau pemilik
Misnan, Hubungan Karakteristik Internal Perusahaan dengan Penyiapan dan Penggunaan Informasi Akuntansi Perusahaan Kecil dan Menengah di Kabupaten Madiun
MEDIA SOERJO Vol. 14 No 1 April 2014
140
ISSN 1978 – 6239
perusahaan kecil dan menengah di Kabupaten Madiun dengan jumlah 3704 orang. (Data BPS 2010) Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2003: 91). Pemilihan sampel dari anggota populasi yang mudah didapat untuk memberikan informasi mengenai penyiapan dan penggunaan informasi akuntansi. 3.2.2. Metode Pengambilan Sampling Mengingat jumlah populasi penelitian yang cukup besar, maka perlu dilakukan penarikan sampel. Penarikan sampel digunakan metode “Simple Random Sampling” yaitu pengambilan sampel anggota populasi yang dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu (Sugiyono, 2003), dengan menggunakan rumus Slovin dalam Rakhmat (1989) sebagai berikut :
Dimana : n = Jumlah sampel N = Jumlah populasi d = Prestasi yang digunakan (10%) Jadi besarnya sampel yang diambil dalam penelitian ini sebanyak 100 orang pemilik atau pengelola usaha kecil dan menengah di Kabupaten Madiun. 3.3. Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data penelitian ini dilakukan dengan melakukan survey lapangan.
Instrumen penelitian yang digunakan untuk pengumpulan data adalah daftar pertanyaan (kuesioner) yang didistribusikan langsung kepada responden. Responden ditemukan dengan memperhatikan data perusahaan kecil dan menengah pada laporan Departemen Perindustrian Perdagangan dan Koperasi Kabupaten Madiun. 3.4. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel a. Skala Usaha, adalah sesuatu yang menggambarkan tentang kondisi usaha dijalankan. Indikatornya adalah: Berdasar jumlah tenaga kerja yang dimiliki, Berdasar modal usaha yang digunakan, dan Berdasar omset usaha yang didapat. b. Pengalaman Memimpin Perusahaan, adalah suatu hal yang dimiliki oleh pemimpin tentang pengalaman dari berbagai pihak baik dari dalam perusahaan maupun dari luar perusahaan, dan akan bertambah seiring dengan masa jabatannya. c. Pendidikan Manajer atau Pemilik, adalah suatu jenjang pendidikan yang dimiliki oleh seorang manajer yang ditentukan dari pendidikan formal yang pernah ditempuh. d. Pelatihan Akuntansi yang Diikuti Manajer atau Pemilik, adalah pelatihan akuntansi yang diselenggarakan oleh suatu lembaga pendidikan luar sekolah maupun lembaga pendidikan tinggi, balai
Misnan, Hubungan Karakteristik Internal Perusahaan dengan Penyiapan dan Penggunaan Informasi Akuntansi Perusahaan Kecil dan Menengah di Kabupaten Madiun
MEDIA SOERJO Vol. 14 No 1 April 2014
141
ISSN 1978 – 6239
pelatihan departemen atau dinas tertentu. e. Umur Perusahaan, adalah umur perusahan berdasarkan tahun sejak pendirian perusahaan sampai dengan penelitian ini dilakukan. f. Penyiapan dan Penggunaan Informasi Akuntansi, adalah suatu tindakan atau kegiatan yang dilakukan oleh pemilik usaha dalam menyiapkan dan penggunaan informasi akuntasi yang berupa lapporan keuangan sebagai bahan kajian atas kemampuan usaha serta peningkatan dan juga keuntungan yang didapatkan oleh pengelola usaha kecil dan menengah. Skala yang digunakan adalah skala ordinal, yaitu skala yang berdasarkan ranking, diurutkan dari jenjang yang lebih tinggi sampai jenjang terendah atau sebaliknya (Riduwan, 2002:7). - jawaban a, diberi skor 1 - jawaban b, diberi skor 2 - jawaban c, diberi skor 3 - jawaban d, diberi skor 4 - jawaban e, diberi skor 5 3.5. Teknik Analisis 351. Uji Kualitas Data a. Uji Validitas Uji validitas dilakukan untuk mengetahui sejauh mana alat pengukur itu (kuesioner) mengukur apa yang diinginkan. Valid atau tidaknya alat ukur tersebut dapat diuji dengan mengkorelasikan antara skor yang diperoleh pada masing-masing butir pertanyaan
dengan skor total yang diperoleh dari penjumlahan semua skor pertanyaan. b. Uji Reliabilitas Reliabilitas adalah derajat ketepatan, ketelitian atau keakuratan yang ditunjukkan oleh instrumen pengukuran (Umar: 2000). Uji reliabilitas dimaksudkan untuk mengetahui adanya konsistensi alat ukur dalam penggunaannya atau dengan kata lain alat ukur tersebut mempunyai hasil yang konsisten apabila digunakan berkali-kali pada waktu yang berbeda. c. Korelasi Spearman Rank Dalam korelasi spearmen rank sumber data untuk variabel yang akan dikonversikan dapat berasal dari sumber yang tidak sama, data yang dikorelasikan termasuk ke dalam data ordinal, serta data kedua tidak harus membentuk distribusi normal, jadi korelasi spearmen rank adalah untuk mengukur hubungan dua variabel dimana variabel tersebut berskala ordinal dan variabel berbentuk berjenjang atau rangking dan bebas distribusi (Sugiyono, 2003:228). Rumus Rank Spearman dapat dijelaskan sebagai berikut :
p 1
6di 2 n(n 2 1)
Keterangan : = koefisien korelasi Rank Spearman n = jumlah sampel di² = jumlah total hitungan Rank X dan Rank Y
Misnan, Hubungan Karakteristik Internal Perusahaan dengan Penyiapan dan Penggunaan Informasi Akuntansi Perusahaan Kecil dan Menengah di Kabupaten Madiun
MEDIA SOERJO Vol. 14 No 1 April 2014
142
ISSN 1978 – 6239
Ada atau tidak adanya korelasi dinyatakan dalam angka pada indeks. berapapun kecilnya indeks korelasi, jika bukan 0,0000 dapat diartikan bahwa variabel yang dikorelasikan terdapat adanya suatu korelasi. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Hasil Penelitian 4.1.1. Gambaran Umum Keadaan Responden Karakteristik responden adalah merupakan ciri khas secara garis besar populasi yang dijadikan sebagai sampel penelitian dilihat berdasarkan usia, jenis kelamin, dan tingkat pendidikan. Sampel dalam penelitian ini adalah 100 orang yang pemilik atau pimpinan usaha kecil menengah di Kabupaten Madiun yang terpilih secara acak untuk dijadikan sebagai responden. 4.2. Deskripsi Hasil Analisis Dan Uji Hipotesis 4.2.1. Hasil Uji Validitas Variabel Skala Usaha (X1) No. Nilai Valid/ Item Probabilitas Gugur 1 0,000 Valid 2 0,000 Valid 3 0,000 Valid Variabel Pengalaman Memimpin Perusahaan (X2) No. Nilai Valid/ Item Probabilitas Gugur 1 0,000 Valid 2 0,000 Valid
Variabel Pendidikan Manajer Atau Pemilik (X3) No. Nilai Valid/ Item Probabilitas Gugur 1 0,000 Valid 2 0,000 Valid 3 0,000 Valid 4 0,000 Valid Variabel Pelatihan Akuntansi Yang Diikuti Manajer atau Pemilik (X4) No. Nilai Valid/ Item Probabilitas Gugur 1 0,000 Valid 2 0,000 Valid 3 0,000 Valid 4 0,000 Valid Variabel Umur Perusahaan (X5) No. Nilai Valid/ Item probabilitas Gugur 1 0,000 Valid 2 0,000 Valid Variabel Penyiapan dan Penggunaan Informasi Akuntansi (Y) No. Nilai Valid/ Item Probabilitas Gugur 1 0,000 Valid 2 0,000 Valid 3 0,000 Valid 4 0,000 Valid Berdasarkan pada beberapa tabel pengujian validitas di atas dapat diketahui bahwa hasil pengujian validitas untuk semua variabel yang digunakan pada penelitian ini, dikatakan valid karena memiliki nilai signifikan <0,05 sehingga dapat dilanjutkan pada pengujian selanjutnya
Misnan, Hubungan Karakteristik Internal Perusahaan dengan Penyiapan dan Penggunaan Informasi Akuntansi Perusahaan Kecil dan Menengah di Kabupaten Madiun
MEDIA SOERJO Vol. 14 No 1 April 2014
143
ISSN 1978 – 6239
4.2.2. Hasil Uji Reliabilitas Hasil Pengujian Reliabilitas Cronbach Nilai yang Item pertanyaan Alpha Hitung disyaratkan Skala usaha (X1) 0,612 0,60 Pengalaman memimpin 0,675 0,60 perusahaan (X2) Pendidikan manajer atau 0,699 0,60 pemilik (X3) Pelatihan akuntansi yang diikuti manajer atau 0,609 0,60 pemilik (X4) Umur perusahaan (X5) 0,690 0,60 Penyiapan dan penggunaan 0,746 0,60 informasi akuntansi (Y)
Ket Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel
Berdasarkan tersebut dapat diketahui hasil pengujian reliabilitas bahwa nilai koefesien cronbach Alpha dari masing-masing variabel yang diperoleh nilainya lebih besar dari 0,60 hal tersebut menunjukkan bahwa semua item telah reliabel. 4.2.3. Hasil Uji Rank Sperman Hasil Pengujian Rank Sperman Correlations
Spearman's rho
Penyiapan dan penggunaan informasi akutansi Umur Perusahaan
Pelatihan Akutansi yang di ikuti manajer atau pemilik
Pendidikan Manajer atau Pemilik Pengalaman Memimpin Perusahaan Skala usaha
Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N
Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N
Penyiapan dan penggunaan informasi akutansi 1,000 . 100 ,201* ,045 100 ,227* ,023
Pelatihan Akutansi yang di ikuti Pendidikan Pengalaman Umur manajer atau Manajer atau Memimpin Perusahaan pemilik Pemilik Perusahaan Skala usaha ,201* ,227* ,215* ,200* ,237* ,045 ,023 ,031 ,046 ,018 100 100 100 100 100 1,000 ,157 ,230* ,174 ,070 . ,119 ,021 ,084 ,489 100 100 100 100 100 ,157 1,000 ,359** ,186 ,241* ,119 . ,000 ,064 ,016
100
100
100
100
100
,215* ,031 100 ,200* ,046 100 ,237* ,018 100
,230* ,021 100 ,174 ,084 100 ,070 ,489 100
,359** ,000 100 ,186 ,064 100 ,241* ,016 100
1,000 . 100 ,303** ,002 100 ,128 ,205 100
,303** ,002 100 1,000 . 100 -,072 ,476 100
100 ,128 ,205 100 -,072 ,476 100 1,000 . 100
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Misnan, Hubungan Karakteristik Internal Perusahaan dengan Penyiapan dan Penggunaan Informasi Akuntansi Perusahaan Kecil dan Menengah di Kabupaten Madiun
MEDIA SOERJO Vol. 14 No 1 April 2014
144
ISSN 1978 – 6239
Berdasarkan hasil dari pengujian SPSS memberikan hasil berupa tabel Correlation terlihat bahwa korelasi peringkat spearman adalah rs = 0.201 dengan taraf signifikansi 0.045 untuk variabel umur perusahaan, yang mempunyai arti bahwa hubungan antara umur perusahaan dengan penyiapan dan penggunaan informasi akutansi memiliki nilai masih rendah. Sedangkan korelasi peringkat spearman adalah rs = 0.227 taraf signifikansi 0.023 untuk variabel pelatihan akuntansi yang mempunyai arti bahwa hubungan antara umur perusahaan dengan penyiapan dan penggunaan informasi akutansi memiliki nilai masih rendah. Kemudian diikuti oleh manajer atau pemilik sedangkan korelasi peringkat spearman adalah rs = 0.215 taraf signifikansi 0.31 untuk variabel pendidikan manajer atau pemilik yang mempunyai arti bahwa hubungan antara umur perusahaan dengan penyiapan dan penggunaan informasi akutansi memiliki nilai masih rendah. Sedangkan korelasi peringkat spearman adalah rs = 0.200 taraf signifikansi 0.046 untuk variabel pengalaman memimpin perusahaan yang mempunyai arti bahwa hubungan antara umur perusahaan dengan penyiapan dan penggunaan informasi akutansi memiliki nilai masih rendah. Dan korelasi peringkat spearman adalah rs = 0.237 taraf signifikansi 0.018 untuk variabel skala usaha. Berdasarkan pengujian rank spearman maka yang mempunyai korelasi atau hubungan yang paling
besar adalah variabel skala usaha dengan nilai koefisien 0,237 dan berdasarkan pedoman untuk memberikan interpretasi koefisien korelasi nilai koefisien 0,237 memiliki hubungan yang masih rendah. 4.3. Pembahasan 1. Hubungan Skala Usaha dengan Penyiapan dan Penggunaan Informasi Akuntansi Pada Perusahaan Kecil dan Menengah di Kabupaten Madiun Berdasarkan hasil pengujian maka didapat hubungan antara Skala Usaha Dengan Penyiapan Dan Penggunaan Informasi Akuntansi dengan nilai korelasi sebesar 0.237 menunjukkan hubungan yang rendah dengan taraf signifikan 0.018. hal tersebut menunjukkan bahwa antara Skala Usaha dengan Penyiapan Dan Penggunaan Informasi Akuntansi mempunyai hubungan yang rendah. Suatu perusahaan akan beroperasi secara terus menerus sesuai dengan tujuan yang telah dirumuskan. Perjalanan perusahaan diharapkan oleh manajemen terus berkembang yang akan berakibat pada skala perusahaan, yang dapat dilihat dari perubahan asset yang dimiliki, antara lain dari jumlah tenaga kerja yang terus meningkat jumlahnya. Hal ini disebabkan oleh kemajuan perusahaan yang membutuhkan jumlah tenaga kerja yang lebih besar, seiring dengan penambahan aktivitas perusahaan. Penambahan tenaga kerja pada perusahaan kecil dan menengah
Misnan, Hubungan Karakteristik Internal Perusahaan dengan Penyiapan dan Penggunaan Informasi Akuntansi Perusahaan Kecil dan Menengah di Kabupaten Madiun
MEDIA SOERJO Vol. 14 No 1 April 2014
145
ISSN 1978 – 6239
tidak dapat dielakkan jika terjadi perubahan aktivitas dalam perusahaan yang berbeda dengan perusahaan yang mempunyai modal besar yang telah menggunakan teknologi dalam semua bidang aktivitasnya. 2. Hubungan Masa Memimpin Perusahaan Memiliki dengan Penyiapan dan Penggunaan Informasi Akuntansi pada Perusahaan Kecil dan Menengah di Kabupaten Madiun Berdasarkan hasil pengujian maka didapat hubungan antara Masa memimpin perusahaan dengan Penyiapan Dan Penggunaan Informasi Akuntansi dengan nilai korelasi sebesar 0.200 menunjukkan hubungan yang rendah dengan taraf signifikan 0.046. hal tersebut menunjukkan bahwa antara Masa memimpin perusahaan dengan Penyiapan Dan Penggunaan Informasi Akuntansi mempunyai hubungan yang rendah. Dalam melakukan pengelolaan perusahaan, pemimpin perusahaan akan banyak memperoleh pengalaman dari berbagai pihak baik dari dalam perusahaan maupun dari luar perusahaan, dan akan bertambah seiring dengan masa jabatannya. Pengelolaan perusahaan oleh manajer dipengaruhi oleh gaya manajemen yang berbeda-beda, juga dipengaruhi oleh tingkat persaingan usaha dalam industri itu maupun keadaan ekonomi dimana perusahaan berada, serta kompleksitas usaha perusahaan. Sebagaimana diuraikan oleh Stephen R.
Covey (1989) yang merupakan pakar psikologi dan manajemen organisasi dalam bukunya yang sangat terkenal The 7 Habits of Highly Effective Person bahwa faktor terpenting keberhasilan suatu organisasi sangat ditentukan oleh pemipinnya. Pemimpin yang efektif akan dapat memotivasi seluruh perangkat personalnya untuk memajukan organisasi dan mencapai tujuan organisasi dengan baik. Untuk itu pemimpin harus memiliki kriteria khusus dan memegang prinsip yang dapat menjadikannya pemimpin yang efektif. Menyadari peran pemimpin yang sangat sentral dalam organisasi, para ahli berusaha melakukan berbagai macam penelitian untuk mendapatkan kriteria-kriteria pemimpin yang terbaik. Sudah begitu banyak teori-teori kepemimpinan yang ditulis oleh para ahli, baik dalam maupun luar negeri. Namun cukup disayangkan aspek yang dibahas sebagian besar hanya dari sisi manajemen dan bidang keahlian saja. Sehingga konsep yang dihasilkan cenderung mengasingkan manusia dari manusia disekitarnya. 3. Hubungan Pendidikan Pemilik Memiliki dan Penggunaan Informasi Akuntansi pada Perusahaan Kecil dan Menengah di Kabupaten Madiun Berdasarkan hasil pengujian maka didapat hubungan antara Skala Usaha Dengan Penyiapan Dan Penggunaan Informasi
Misnan, Hubungan Karakteristik Internal Perusahaan dengan Penyiapan dan Penggunaan Informasi Akuntansi Perusahaan Kecil dan Menengah di Kabupaten Madiun
MEDIA SOERJO Vol. 14 No 1 April 2014
146
ISSN 1978 – 6239
Akuntansi dengan nilai korelasi sebesar 0.215 menunjukkan hubungan yang rendah dengan taraf signifikan 0.031. hal tersebut menunjukkan bahwa antara Skala Usaha dengan Penyiapan Dan Penggunaan Informasi Akuntansi mempunyai hubungan yang rendah. Kemampuan dan keahlian manajer atau pemilik perusahaan sangat mempengaruhi penyiapan dan penggunaan informasi akuntansi. Kemampuan dan keahlian manajer atau pemilik perusahaan kecil dan menengah ditentukan dari pendidikan formal yang pernah ditempuh. Pemilik atau manajer perusahaan kecil dan menengah sangat dominan dalam menjalankan perusahaan. Tingkatan pendidikan formal pemilik atau manajer perusahaan kecil dan menengah sangat mempengaruhi penyiapan dan penggunaan informasi akuntansi keuangan dan manajemen. Tingkatan pendidikan formal yang rendah (tingkat pendidikan sekolah dasar sampai dengan sekolah menengah umum) pemilik atau manajer akan rendah penyiapan dan penggunaan informasi akuntansi dibandingkan tingkatan pendidikan formal yang tinggi (perguruan tinggi) pemilik atau manajer. Ini disebabkan materi pengajaran akuntansi lebih tinggi diberikan diperguruan tinggi dibandingkan dengan pendidikan yang lebih rendah. Tingkat pendidikan personel dalam perusahaan disebut sebagai modal intelektual. Modal intelektual memiliki peranan yang sangat penting dan strategis di dalam
perusahaan. Joesoef (2003:123) menyatakan bahwa ditinjau secara ekonomi, dengan modal intelektual memungkinkan manusia untuk meningkatkan produktivitasnya, memelihara dan mengembangkan sumber daya yang dimiliki serta membina motivasi yang tinggi dalam mencapai prestasi. Pennings, Lee, dan Witeloostuijn (1998:435438) membedakan modal intelektual menjadi tiga: (1) human capital yaitu tingkat pendidikan dan kemampuan sumber daya manusia yang dimiliki perusahaan seperti manajer dan karyawan, (2) structural capital yaitu kemampuan perusahaan menyimpan, mempertahankan dan mengkonversikan pengetahuan spesialisasi sumber daya manusia yang dimiliki menjadi kinerja perusahaan, (3) customer capital yaitu pengetahuan yang dimiliki bersama diantara organisasi dan pelanggan karena terjalinnya knowledge sharing yang baik sehingga reputasi organisasi di mata pelanggan menjadi tinggi. 4. Hubungan Pelatihan Akuntansi Yang Diikuti dan Penggunaan Informasi Akuntansi pada Perusahaan Kecil dan Menengah di Kabupaten Madiun Berdasarkan hasil pengujian maka didapat hubungan antara Skala Usaha Dengan Penyiapan Dan Penggunaan Informasi Akuntansi dengan nilai korelasi sebesar 0.227 menunjukkan hubungan yang rendah dengan taraf signifikan 0.023. hal tersebut
Misnan, Hubungan Karakteristik Internal Perusahaan dengan Penyiapan dan Penggunaan Informasi Akuntansi Perusahaan Kecil dan Menengah di Kabupaten Madiun
MEDIA SOERJO Vol. 14 No 1 April 2014
147
ISSN 1978 – 6239
menunjukkan bahwa antara Skala Usaha dengan Penyiapan Dan Penggunaan Informasi Akuntansi mempunyai hubungan yang rendah. Jain (1999) menyatakan bahwa pelatihan akan menghasilkan peningkatan profesional yang lebih jauh dalam manajemen. Penelitian Holmes dan Nicholls (1988, 1989) menunjukkan bahwa pelatihan berhubungan positif terhadap penyediaan informasi akuntansi untuk membuat keputusan dalam perusahaan kecil. Manajemen yang dipakai dalam kursus pelatihan cenderung menghasilkan lebih banyak informasi akuntansi statutory, anggaran dan tambahan dibandingkan dengan mereka yang kurang pelatihan. Hasil dari penelitian tersebut sesuai denga penelitian yang dilakukan oleh Murniati terdapat 238 pengusaha kecil dan menengah menemukan bahwa karakteristik pemilik/manajer (masa memimpin, pendidikan formal manajer/pemilik dan pelatihan akuntansi yang diikuti manajer atau pemilik dan karakteristik perusahaan kecil dan menengah (umur perusahaan, sektor industri dan skala usaha) berpengaruh secara signifikan terhadap penyiapan informasi akuntansi, penggunaan informasi akuntansi, serta penyiapan dan penggunaan informasi akuntansi. Semua variable independen kecuali sektor industri berpengaruh secara signifikan terhadap penyiapan dan penggunaan informasi akuntansi perusahaan kecil dan menengah.
5. Hubungan Umur Perusahaan Memiliki dan Penggunaan Informasi Akuntansi pada Perusahaan Kecil dan Menengah di Kabupaten Madiun Berdasarkan hasil pengujian maka didapat hubungan antara umur perusahaan Dengan Penyiapan Dan Penggunaan Informasi Akuntansi dengan nilai korelasi sebesar 0.201 menunjukkan hubungan yang rendah dengan taraf signifikan 0.045. hal tersebut menunjukkan bahwa antara umur perusahaan dengan Penyiapan Dan Penggunaan Informasi Akuntansi mempunyai hubungan yang rendah. Telah dijalaskan sebelumnya bahwa pembangunan ekonomi daerah pada dasarnya adalah suatu proses yang mencakup pembentukan institusi-institusi baru, pembangunan industri-industri alternatif, perbaikan kapasitas tenaga kerja yang ada untuk meghasilkan produk dan jasa yang lebih baik, identifikasi pasar-pasar baru, alih ilmu pengetahuan, dan pengembangan perusahaanperusahaan baru. Dengan adanya pembangunan ekonomi daerah inilah diharapkan tingkat kesejahteraan masyarakat juga semakin meningkat. Indikator kesejahteraan masyarakat sendiri yang harus dipenuhi ada tiga, yaitu kecukupan (sustenance), jati diri (self-esteem), serta kebebasan (freedom). Di era sekarang ini melalui kebijakan otonomi daerah, pemerintah Kabupaten Madiun melalui Program Nasional
Misnan, Hubungan Karakteristik Internal Perusahaan dengan Penyiapan dan Penggunaan Informasi Akuntansi Perusahaan Kecil dan Menengah di Kabupaten Madiun
MEDIA SOERJO Vol. 14 No 1 April 2014
148
ISSN 1978 – 6239
Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Madiun. PNPM Mandiri Kabupaten Madiun berorientasi pada penanggulangan kemiskinan dan perluasan kesempatan kerja. Alokasi dana PNPM Mandiri Kabupaten Madiun diutamakan untuk kegiatan ekonomi dan pembangunan di daerah pedesaan, khusunya yang tersalur melalui usaha kecil menengah (UKM) dan koperasi. Jadi, dengan adanya PNPM Mandiri masyarakat yang berpendapatan rendah, miskin, dan terbelakang, khusunya dalam kehidupan ekonominya dapat terdorong dan termotivasi membangkitkan kesadaran akan potensi yang dimilikinya serta berusaha untuk dapat mengembangkan diri dalam kehidupan. Pembangunan ekonomi bisa diartikan sebagai kegiatan-kegiatan yang dilakukan suatu negara untuk mengembangkan kegiatan ekonomi dan taraf hidup masyarakatnya. Jadi, pembangunan ekonomi harus dipandang sebagai suatu proses agar saling keterkaitan dan saling mempengaruhi antara faktor-faktor yang menghasilkan pembanguna ekonomi tersebut dapat dilihat dan dianalisis. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pengujian hipotesis yang telah dibahas dalam bab sebelumnya,
maka dalam bab ini akan disajikan beberapa kesimpulan hasil penelitian: 1. Terdapat hubungan yang signifikan antara skala usaha dengan penyiapan dan penggunaan informasi akuntansi pada perusahaan kecil dan menengah di Kabupaten Madiun. Hal tersebut dibuktikan dengan nilai korelasi sebesar 0.237 dengan nilai signifikasi yang didapat 0,018. 2. Terdapat hubungan yang signifikan antara masa memimpin perusahaan dengan penyiapan dan penggunaan informasi akuntansi pada perusahaan kecil dan menengah di Kabupaten Madiun. Hal tersebut dibuktikan dengan nilai korelasi sebesar 0.200 dengan nilai signifikasi yang didapat 0,046. 3. Terdapat hubungan yang signifikan antara pendidikan pemilik dengan penyiapan dan penggunaan informasi akuntansi pada perusahaan kecil dan menengah di Kabupaten Madiun. Hal tersebut dibuktikan dengan nilai korelasi sebesar 0.215 dengan nilai signifikasi yang didapat 0,031. 4. Terdapat hubungan yang signifikan antara pelatihan akuntansi yang diikuti dengan penyiapan dan penggunaan informasi akuntansi pada perusahaan kecil dan menengah di Kabupaten Madiun. Hal tersebut dibuktikan dengan nilai korelasi sebesar 0.227 dengan
Misnan, Hubungan Karakteristik Internal Perusahaan dengan Penyiapan dan Penggunaan Informasi Akuntansi Perusahaan Kecil dan Menengah di Kabupaten Madiun
MEDIA SOERJO Vol. 14 No 1 April 2014
149
ISSN 1978 – 6239
nilai signifikasi yang didapat 0,023. 5. Terdapat hubungan yang signifikan antara umur perusahaan dengan penyiapan dan penggunaan informasi akuntansi pada perusahaan kecil dan menengah di Kabupaten Madiun. Hal tersebut dibuktikan dengan nilai korelasi sebesar 0.201 dengan nilai signifikasi yang didapat 0,045 DAFTAR PUSTAKA Abdullah, M. A. 2000, a Small and Medium Enterprises: Some Pertinent Issues. Small and Medium Enterprises in Asia Pasific Countries: Roles and Issues, Vol. 1 Huntington, NY: Nova Science Publishers Anthony, R.N., 1965, Planning and Control Systems: A Framework For Analysis, Boston Harvard Business School Barbara, Orser, J.; Sandy HogartScott, and Allan L.Riding, 2000, Performance Firm Size and Managemant Problem Solving, Journal of Small Business Management Badan Pusat Statistik dan Badan Koordinasi Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Kudus, 2002, Kudus Dalam Angka. Kudus. Indonesia. Belkaoui, A.R., 2000, Accounting Theory, Fourth Edition, Business Press, Thomson Learning Calderon, Thomas G., 1990, Reporting Entity Size and The
Need for Accounting Information, Akron Business and Economic Review, Vol.21,No.1,104-117 Departemen Koperasi dan Pembinaan Pengusaha Kecil, 1995, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 1995 tentang Usaha Kecil, Jakarta.Indonesia. Devine, K., and Seaton, Floyd, 1994/95, An Examination of Quarterly Financial Ratio Stability: Implication for Financial Decision Making, Journal of Applied Business Research, Vol.1 Dodge, Robert, and Jont, E., Robbin, 1992, An Emperical Investigation of the Organizational Life Model for Small Business Development and Survival. Gorton, Matthew,1999, Use of Financial Management Techniques in The OK Based Small and Medium Sized Enterprises Empirical Research Finding., Journal Financial Management and Analysis Grace Tiana Solovida, 2003, Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penyiapan dan Penggunaan Informasi Akuntansi pada Perusahaan Kecil dan Menengah di Jawa Tengah, Tesis Program Pasca Sarjana Magister Akuntansi Universitas Diponegoro (tidak dipublikasikan). Haswel, S., and Homes, S., 1989, Estimating the Small Business Failure Rate: A Reappraisal.,
Misnan, Hubungan Karakteristik Internal Perusahaan dengan Penyiapan dan Penggunaan Informasi Akuntansi Perusahaan Kecil dan Menengah di Kabupaten Madiun
MEDIA SOERJO Vol. 14 No 1 April 2014
150
ISSN 1978 – 6239
Journal of Small Business Management Hofstede, Geert, 1982, Cultural Pit Falls For Dutch Expatriates in Indonesia, T.G. Internal Managemant Consultants, Devender, Jakarta Holmess, Scott and Des Nicholls, 1988, An Analysis of the Use of Accounting By Australian Small Business, Journal of Small Business Mangemant, 1988 Holmes, Scott and Des Nicholls, 1989, Modelling The Accounting Information Requirement of Small Business, Accounting and Business Research, Vol. 19, No. 74, pp. 143-150 Jain, P., 1999, On-the Job Training : A Key to Human Resources Development, Library Management, Vol. 20 Journal Business Management Gee, M.V., and Nystrom, P.C.,1999, Strategic Fit Between Skills Training and level of Quality Management, An Emperical Study of America Manufacturing Plants, Human Resources Planning, Vol.22 Knutson, Dennis, L., and Hendry Wichmann, Jr., 1985, The Issue of Differential Accounting Treatmant for American Small Business, Managemant Forum McLeod, Reymond, 1998, Sistem Informasi Manajemen, terjemahan Hendra Teguh, PT. Prenhallindo, Jakarta
Monk, R.,2000, Why Small Business Fail, CPA Management, Vol. 74 Norsofina Hasan, Hasanah Haron, Sofri Yahya, Yuserrie Zainuddin, Factors Influencing The Extent of Accounting Information By SMEs, Accounting Issues, Session 1A Saragih, 2000, Relevansi Pengembangan Usaha Kecil dan Menengah, ”Jurnal Bisnis dan Ekonomi”. Vol.1, No.2 (Agustus):77-95 Sih Darmi Astuti, J. Widiatmoko, 2003, Profil Usaha Kecil Menengah (UKM) di Jawa Tengah, Fokus Ekonomi, Vol.2, No.3, 215-228 Staubus, G.J., 1985, An Introduced Theory of Accounting Measurement Scale: A Practical Guide to Their Development and Use, Oxford University Press Theng, Lau, Geok, and Jasmine Lim Wang Boon, 1996, An Explotory Study of Factors Affecting The Failure of Local Small and Medium Entrprises, Asia Pasific Journal of Management. Singapore Williams, L. K., Richard, C. Chen, Michael, G., Tearney., 1989, Accounting Standarts: Overkill for Small Business?., The National Public Accountant Wiratno, 1997, Peluang Investasi pada Usaha Kecil Manufaktur di Jawa Tengah, MEB, Vol. X, No.1
Misnan, Hubungan Karakteristik Internal Perusahaan dengan Penyiapan dan Penggunaan Informasi Akuntansi Perusahaan Kecil dan Menengah di Kabupaten Madiun
MEDIA SOERJO Vol. 14 No 1 April 2014
151
ISSN 1978 – 6239
Wishon, Keith, 1985, The FASB And Small Business Improving The Dialogue, Journal of Accountancy, New York Xeuli, Huang, and Alan Bron, 2000 An Analysis and Classification of Problem in Small Business, International Business Management. Undang-Undang No 5 tahun 1999 tentang larangan praktek monopoli dan persaingan usaha tidak sehat UU 32 tahun 2004 tentang Otonomi Daerah
Misnan, Hubungan Karakteristik Internal Perusahaan dengan Penyiapan dan Penggunaan Informasi Akuntansi Perusahaan Kecil dan Menengah di Kabupaten Madiun