11
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYIAPAN DAN PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN KECIL DAN MENENGAH DI KOTA PEKANBARU Chelsy Wulandari Fakultas Ekonomi Universitas Islam Riau Dina Hidayat Fakultas Ekonomi Universitas Islam Riau Email:
[email protected] Abstract This studyaims to determine, analyze, andobtainempiricalevidenceaboutthe factorsthat influencethe preparationanduse ofaccounting informationonsmall and medium enterprisesinthe city of Pekanbaru. By using Simple Random Sampling, the sample of this study consist of 36 owners and manager of small-middle scale enterprises in Pekanbaru. The research data wasobtainedfrom questionnairesto the respondentsintended. And analysis toolsused inthis studyislogistiikregression. The result of statistic analysis using logistik regression indicates that theleadership’s period,manager’s education, corporateaccounting trainingandagesignificantly influencethe preparationanduse ofaccounting information. While the scale ofthe businessdoes not significantly influencethe preparationanduse of accountinginformation. Keywords: preparation and use of accounting information,leadership’s period, manager’s education, corporate accounting training and age. PENDAHULUAN Kontribusi usaha kecil dan menengah (UKM) cukup besar terhadap perekonomian Indonesia.Kontribusi yang besar tidak menjamin kegiatan UKM tidak menemui permasalahan.Menurut Grace Triana Solovida (2003) salah satu permasalahan yang dihadapi perusahaan kecil dan menengah adalah pengelolaan keuangan. Umumnya pengelolaan keuangan perusahaan kecil dan menengah belum teradministrasi dengan baik.Perusahaan kecil dan menengahjuga menghadapi kendalapada saat mereka harus membuat sistem akuntansi yang
layak. Mereka menganggap sistem akuntansi memperumitpekerjaan mereka dikarenakan sistem akuntansi akan menghitung secara detailsetiap biaya yang harus dikeluarkan. Selain ituminimnya ilmu yang mereka miliki tentang sistem akuntansi merupakankendala yang dihadapi oleh sebagian besar perusahaan kecil dan menengah. Mereka tidak mengerti harus bagaimana, apa yang harus dipersiapkan, dan bagaimanamenerapkannya. (Solovida, 2003) Penelitian yang dilakukan oleh Era Astuti (2007) mengungkapkan bahwa skala usaha, masa memimpin
12
Jurnal Ekonomi, Manajemen dan Akutansi I Vol 19 No. 2 Desember 2012
perusahaan dan pelatihan akuntansi yang diikuti manajer berpengaruh signifikan terhadap penyiapan dan penggunaan informasi akuntansi, sedangkan variabel pendidikan manajer dan umur perusahaan tidak berpengaruh signifikan. Penelitian yang dilakukan oleh Muhamad Wahyudi (2009) mengungkapkan bahwa pendidikan manajer/pemilik, skala usaha, berpengaruh terhadap penggunaan informasi akuntansi pada UKM di Yogyakarta.Masa memimpin perusahaan, umur perusahaan dan pelatihan akuntansi manajer/pemilik tidak berpengaruh terhadap penggunaan informasi akuntansi pada UKM di Yogyakarta. Selanjutnya Handayani (2011) menyatakan bahwa masa memimpin perusahaan, pendidikan manajer, umur perusahaan dan pelatihan akuntansi yang diikuti pemilik berpengaruh terhadap penggunaan informasi akuntansi.Sedangkan skala usaha dan ketaatan terhadap aturan akuntansi tidak berpengaruh signifikan terhadap penggunaan informasi akuntansi. Penelitian ini dilakukan untuk menguji kembali penelitian terdahulu yang menunjukkan hasil yang tidak konsisten.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah secara parsial dan simultan skala usaha, masa memimpin perusahaan, pendidikan manajer, pelatihan akuntansi yang pernah diikuti dan umur perusahaan berpengaruh terhadap penyiapan dan penggunaan informasi akuntansi. KONSEP TEORI Informasi Akuntansi Belkaoui (2000) mendefinisikan informasi akuntansi sebagai
informasi kuantitatif tentang entitas ekonomi yang bermanfaat untuk pengambilan keputusan ekonomi dalam menentukan pilihan-pilihan diantara alternatif-alternatif tindakan.Penggunaan informasi akuntansi itu untuk perencanaan strategis, pengawasan manajemen dan pengawasan operasional. Fiorelli dalam Handayani (2011) mengklasifikasikan informasi akuntansi dalam tiga jenis yang berbeda-beda menurut manfaat bagi para pemakai, 1. Statutory Accounting Information, merupakan informasi yang harus disiapkan sesuai dengan peraturan yang ada. 2. Budgetary Information,yaitu informasi akuntansi yang disajikan dalam bentuk anggaran yang berguna bagi pihak internal dalam perencanaan, penilaian, dan pengambilan keputusan. 3. Additional Accounting information, yaitu informasi akuntansi lain yang disiapkan perusahaan guna meningkatkan efektivitas pengambilan keputusan. Skala Usaha Menurut Nicholls dan Holmes dalam Era Astuti (2007) skala usaha merupakan ukuran besaran suatu perusahaan.Dalam perusahaan kecil skala usaha tercermin dari segi jumlah tenaga kerja full time.Kemampuan perusahaan dalam mengelola usahanya dengan melihat berapa jumlah karyawan yang dipekerjaan dan berapa besar pendapatan yang diperoleh perusahaan dalam satu periode akuntansi.
Analisis Faktor-Faktor yang... (Chelsy Wulandari&Dina Hidayat)
Jumlah karyawan dapat menunjukkan berapa kapasitas perusahaan dalam mengoperasionalkan usahanya, semakin besar jumlah karyawan semakin besar tingkat kompleksitas perusahaan, sehingga informasi akuntansi sangat dibutuhkan.Jumlah pendapatan atau penjualan yang dihasilkan perusahaan dapat menunjukkan perputaran asset atau modal yang dimiliki oleh perusahaan, sehingga semakin besar pendapatan atau penjualan yang diperoleh perusahaan semakin besar pula tingkat kompleksitas perusahaan dalam menggunakan informasi akuntansi. Masa Memimpin Perusahaan Manajemen mempunyai keinginan untuk mengambil keputusan secara tepat dan cepat untuk pemecahan masalah yang dihadapinya. Kebutuhan informasi akuntansi yang digunakan manajemen akan terasa apabila manajer membutuhkan informasi lebih banyak. Informasi yang diperoleh dari dalam maupun luar perusahaan dipengaruhi oleh masa memimpin perusahaan (Era Astuti;2007). Dalam melakukan pengelolaan perusahaan, pemimpin perusahaan akan banyak memperoleh pengalaman dari berbagai pihak baik dari dalam perusahaan maupun dari luar perusahaan, dan akan bertambah seiring dengan masa jabatannya. Pengelolaan perusahaan oleh manajer dipengaruhi oleh gaya manajemen yang berbeda-beda, juga dipengaruhi oleh tingkat persaingan usaha dalam industri itu maupun keadaan ekonomi dimana perusahaan
13
berada, serta kompleksitas usaha perusahaan. Pendidikan Manajer Kemampuan dan keahlian manajer perusahaan sangat mempengaruhi penyiapan dan penggunaan informasi akuntansi (Fongnawati Budhijono dan Kristyowati ;2005).Kemampuan dan keahlian manajer perusahaan kecil dan menengah ditentukan dari pendidikan formal yang pernah ditempuh.Manajer perusahaan kecil dan menengah sangat dominan dalam menjalankan perusahaan.Tingkatan pendidikan formal manajer perusahaan kecil dan menengah sangat mempengaruhi penyiapan dan penggunaan informasi akuntansi keuangan dan manajemen. Tingkatan pendidikan formal yang rendah (tingkat pendidikan sekolah dasar sampai dengan sekolah menengah umum) manajer akan rendah penyiapan dan penggunaan informasi akuntansi dibandingkan tingkatan pendidikan formal yang tinggi (perguruan tinggi) manajer. Ini disebabkan materi pengajaran akuntansi lebih tinggi diberikan diperguruan tinggi dibandingkan dengan pendidikan yang lebih rendah. Pelatihan Akuntansi Jain (1999) dalam Era Astuti (2007) mengatakan pelatihan akan menghasilkan peningkatan professional yang lebih jauh dalam manajemen. Pelatihan berhubungan positif terhadap penyediaan informasi akuntansi untuk membuat keputusan dalam perusahaan kecil.Manajemen yang dipakai dalam kursus pelatihan cenderung menghasilkanlebih banyak informasi
14
Jurnal Ekonomi, Manajemen dan Akutansi I Vol 19 No. 2 Desember 2012
akuntansi statutory, anggaran dan tambahan dibandingkan dengan mereka yang kurang pelatihan. Umur Perusahaan Menurut Bestari (2011) umur menentukan cara berpikir, bertindak dan berperilaku perusahaan dalam melakukan operasionalnya.Begitu pula dengan perusahaan kecil dan menengah, apabila pimpinan/manajer menginginkan perubahan atau peningkatan, maka harus mempunyai pola pikir yang luas.Untuk itu langkah yang perlu diambil adalah dengan perlu adanya penyiapan dan penggunaan informasi akuntansi, hal itu agar tidak terjadi kelemahan dalam praktek akuntansi. Penelitian ini mengukur variabel umur perusahaan berdasarkan waktu (dalam tahun) sejak pendirian perusahaan sampai dengan penelitian ini dilakukan.Era Astuti (2007) memperlihatkan bahwa penyediaan informasi akuntansi dipengaruhi oleh usia usaha. Juga menunjukkan semakin muda usia perusahaan terdapat kecenderungan untuk menyatakan informasi akuntansi yang ekstensif untuk membuat keputusan dibandingkan dengan perusahaan yang lebih tua umurnya. Hipotesis Dalam penelitian ini penulis mengajukan hipotesis sebagai berikut : H1: Skala usaha berpengaruh terhadap penyiapan dan penggunaan informasi akuntasi pada perusahaan kecil dan menengah. H2 : Masa memimpin perusahaan berpengaruh terhadap penyiapan dan penggunaan
informasi akuntasi pada perusahaan kecil dan menengah. H3 : Pendidikan manajer berpengaruh terhadap penyiapan dan penggunaan informasi akuntasi pada perusahaan kecil dan menengah. H4 : Pelatihan akuntansi yang diikuti berpengaruh terhadap penyiapan dan penggunaan informasi akuntasi pada perusahaan kecil dan menengah. H5 : Skala usaha berpengaruh terhadap penyiapan dan penggunaan informasi akuntasi pada perusahaan kecil dan menengah. METODE Populasi dan Sampel Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaanperusahaan industri yang berskala kecil dan menengah yang terdaftar pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Pekanbaru yang berjumlah 90 perusahaan.Sampel pada penelitian ini adalah pemilik dan manajer keuangan.Metode sampling yang digunakan adalah Simple Random Sampling.Jumlah minimum sampel ditentukan dengan menggunakan rumus Yamane.Berdasarkan rumus tersebut maka jumlah sampel yang diperoleh adalah sebanyak 47 perusahaan (terlampir). Operasionalisasi dan Pengukuran Variabel Variabel Independen Variabel independen dalam penelitian ini adalahskala usaha, masa memimpin perusahaan, pendidikan
Analisis Faktor-Faktor yang... (Chelsy Wulandari&Dina Hidayat)
manajer, pelatihan akuntansi yang pernah diikuti dan umur perusahaan. 1. Skala Usaha Variabel skala usaha dilihat dari jumlah tenaga kerja full time.Instrumen ini dikembangkan oleh Nicholls dan Holmes (1988) dan juga dipakai oleh Grace Trianna Solovida (2003), Era Astuti (2007) dan Handayani (2011).Jumlah tenaga kerja full time 1 sampai dengan 19 orang dikategorikan 0 sebagai perusahaan skala kecil dan 20 – 99 orang dikategorikan sebagai 1 sebagai perusahaan skala menengah. 2. Masa Memimpin Perusahaan Masa jabatan pemimpin perusahaan diukur mulai dari manajemen tersebut menerima tanggung jawab sebagai manajer atau pemilik perusahaan sampai penelitian ini dilakukan.Instrumen ini dikembangkan oleh Nicholls dan Holmes (1988) dan juga dipakai oleh Grace Trianna Solovida (2003), Era Astuti (2007) dan Handayani (2011).Variabel masa memimpin perusahaan diukur dari pertama kali manajer memimpin perusahaan sampai penelitian ini dilakukan. 3. PendidikanManajer Pendidikan manajer atau pemilik akan diukur berdasarkan pendidikan formal yangpernah diikuti sehingga pengukurannya bersifat kontinyu. Pendidikan formal yangdimaksud adalah pendidikan yang diperoleh dibangku sekolah formal antara lain SekolahDasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Umum (SMU) atauyang sederajat, Diploma (DIII), Sarjana (SI) dan Pascasarjana (S2). Instrumen ini dikembangkan oleh Nicholls dan Holmes (1988) dan juga dipakai oleh Grace Trianna Solovida (2003), Era Astuti (2007)
15
dan Handayani (2011).Variabel pendidikan pemilik/manajer untuk tamatan SD skor 1, SLTP skor 2, SLTA skor 3, Diploma skor 4, Sarjana skor 5 dan Pascasarjana skor 6. 4. Pelatihan Akuntansi yang Diikuti Pelatihan akuntansi yang dimaksud adalah pelatihan akuntansi yang diselenggarakan oleh suatu lembaga pendidikan luar sekolah maupun lembaga pendidikan tinggi, balai pelatihan departemen atau dinas tertentu. Pelatihan akuntansi yang pernah diikuti oleh manajer atau pemilik akandiukur berdasarkan frekuensi pelatihan akuntansi yang diikuti.Instrumen ini dikembangkan oleh Nicholls dan Holmes (1988) dan juga dipakai oleh Grace Trianna Solovida (2003), Era Astuti (2007) dan Handayani (2011). 5. Umur Perusahaan Penelitian ini mengukur variabel umur perusahan berdasarkan tahun sejak pendirian perusahaan sampai dengan penelitian ini dilakukan.Instrumen ini dikembangkan oleh Nicholls dan Holmes (1988) dan juga dipakai oleh Grace Trianna Solovida (2003), Era Astuti (2007) dan Handayani (2011). Variabel Dependen Variabel dependen dalam penelitian ini adalah penyiapan dan penggunaan informasi akuntansi.Penggunaan informasi akuntansi merupakan informasi yang diberikan kepada perusahaan kecil dan menengah yang diwajibkan oleh undang-undang atau peraturan lainnya yang berlaku di Indonesia untuk disediakan oleh setiap perusahaan. Adapun indikatornya adalah : (1) Informasi Statutori: Dalam hal ini, elemen-elemen laporan keuangan
16
Jurnal Ekonomi, Manajemen dan Akutansi I Vol 19 No. 2 Desember 2012
yang dipersyaratkan menurut Standar Akuntansi Keuangan (SAK) Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (ETAP) (2010) yaitu, neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas, laporan perubahan ekuitas dan catatan atas laporan keuangan; (2) Informasi Anggaran: informasi akuntansi anggaran yaitu anggaran kas, anggaran penjualan, anggaran biaya produksi, dan anggaran biaya operasi; (3) Informasi Tambahan: informasi akuntansi tambahan meliputi laporan persediaan, laporan gaji karyawan, laporan jumlah produksi dan laporan biaya produksi. Pengukuran setiap dimensi variabel informasi akuntansi dalam penelitian ini menggunakan skala nominal yaitu nilai 0 untuk menjawab pertanyaan tidak, dan nilai 1 untuk menjawab pertanyaan iya.Instrumen ini digunakan juga oleh Handayani (2011). Analisis Data Analisis data dilakukan dengan menggunakan bantuan komputer dengan program SPSS (Statistical Package for Social Science) versi 17.0. Uji Kualitas Data Kualitas data yang dihasilkan dari penggunaan instrumen penelitian dapat dievaluasi melalui uji reliabilitas dan uji validitas. Ada 2 prosedur dalam penelitian ini untuk mengukur reliabilitas dan validitas data, yaitu : (a) Uji validitas kontruk dengan cara mengkorelasikan antara skor masingmasing item dengan skor totalnya dan (b) One Shot atau pengukuran sekali saja dengan koefisien Cronbach Alpha. Analisis Regresi Logistik
Analisis regresi logistik (Logistic Regression Analysis) digunakan untuk mengetahui hubungan variabel dependen yang berupadummy variabel (”menyiapkan dan menggunakan informasi akuntansi” dan ”tidak menyiapkan dan menggunakan informasi akuntansi”) dengan variabel independen (skala usaha, masa memimpin perusahaan, pendidikan manajer, pelatihan akuntansi yang diikuti serta umur perusahaan). Model regresi logistik yang digunakan dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut : PSOi = a + b1SU + b2MP+ b3PM + b4PA+ b5UP+ e Keterangan: PSOi : Penyiapan dan penggunaan informasi akuntansi 1 : Jika menyiapkan dan menggunakan informasi akuntansi 2 : Jika tidak menyiapkan dan menggunakan informasi akuntansi a : Intercept b1-3 : Koefisien regresi SU:Skala Usaha MP: Masa Memimpin Perusahaan PM:Pendidikan Manajer PA:Pelatihan Akuntansi UP :Umur Perusahaan e : Eror Model analisis logit penelitian ini menggunakan maximum likelihood, yaitu: 1n Pi = α + β1 X1 + β2 X2 + β3 X3 + β4 X4 + β5 X5 1-Pi Dimana: Pi : kemungkinan menyiapkan dan menggunakan informasi akuntansi
Analisis Faktor-Faktor yang... (Chelsy Wulandari&Dina Hidayat)
Logit
α β
X1 X2 Perusahaan X3 X4 X5 1n
: Intersep : Koefisien
Regresi
: Skala Usaha : Masa Memimpin : Pendidikan Pemilik : Pelatihan Akuntansi : Umur Perusahaan : Logs of Ods
HASIL Hasil Pengumpulan Data Data yang diperoleh dari penelitian ini diambil dengan cara penyebaran kuesioner dan wawancara pada perusahaan – perusahaan di Pekanbaru. Penyebaran kuesioner dimulai tanggal 9 Agustus 2012 dan responden mencukupi tanggal 20 September 2012.Total kuesioner
17
yang dibagikan adalah 94 kuesioner (100%), total kuesioner yang dikembalikan 40 kuesioner (43%), tidak kembali 54 kuesioner(57%), yang tidak dapat diolah 4 kuesioner dan yang di isi lengkap 36 kuesioner (38%). Sehingga kuesioner yang dapat dianalisis adalah 36 kuesioner (38%). Statistik Deskriptif Deskripsi variabel digunakan untuk mendeskripsikan variabel dalam penelitian ini, antara lain skala usaha, masa memimpin perusahaan, pendidikan manajer, pelatihan akuntansi dan umur perusahaan sebagai variabel bebas, serta penyiapan dan penggunaan informasi akuntansi sebagai variabel terikat. Statistik deskriptif responden dapat dilihat pada tabel 1 dan tabel 2.
Tabel 1. Statistik Deskriptif Variabel Penelitian N SU
Minimum Maximum 36 0 1
MMP
36
2
19
8.92
3.612
PM
36
3
5
4.33
.793
PA
36
1
4
1.64
.762
UP
36
5
19
10.86
3.531
Valid N (listwise) Sumber :Data olahan
36
Berdasarkan tabel1 terlihat bahwa jumlah responden (N) adalah 36 responden.Variabel skala usaha memiliki nilai minimum sebesar 0 dan nilai maximum 1,Mean yang dihasilkan adalah 0,36 dengan standard deviasi sebesar 0,487. Pada variabel masa memimpin perusahaan, rata-rata masa memimpin perusahaan 8,92 tahun
Mean Std. Deviation .36 .487
dengan data minimal 2 tahun dan maksimal 19 tahun, deviasi standar 3,612.Pada variabel pendidikan pemilik/manajernilai minimum sebesar 3 dan nilai maksimum sebesar 5.Mean yang dihasilkan adalah 4,33 dengan standard deviasi sebesar 0,793. Pada variabel pelatihan akuntansi yang diikuti pelatihan 1,64 kali dengan minimal 1 kali dan maksimal 4 kali dengan
18
Jurnal Ekonomi, Manajemen dan Akutansi I Vol 19 No. 2 Desember 2012
deviasi standar 0,762. Pada variabel umur perusahaan memiliki nilai minimum sebesar 5 dan nilai maksimum sebesar 19.Mean yang
dihasilkan adalah 10,86 dengan standard deviasi sebesar 3,531.
Tabel 2.Penyiapan dan Penggunaan Informasi Akuntansi Penyiapan dan Penggunaan Informasi Jumlah Persentase Akuntansi Tidak Menyiapkan dan Menggunakan 16 44,4 Menyiapkan dan Menggunakan 20 55,6 Jumlah 36 100,0 Sumber :Data olahan Uji Reliabilitas Tabel 2 menunjukan bahwa Hasil uji reliabilitas data sebagian besar responden menunjukkan tidak ada koefisien menyiapkan dan menggunakan cronbach alpha yang kurang dari informasi akuntansi yaitu sebanyak 0,60. Sehingga instrumen tersebut 55,6 persen dan hanya 44,4 persen reliabel untuk digunakan. yang tidak menyiapkan dan menggunakan informasi akuntansi. Analisis Regresi Logistik Untuk menguji secara Uji Kualitas Data multivariate hipotesis adanya Pengujian kualitas data yaitu variabel-variabel bebas terhadap menguji validitas dan reliabilitas data penyiapan dan penggunaan informasi yang digunakan.Pengujian validitas akuntansi, dengan menggunakan digunakan secara keseluruhan analisis regresi logistik. Hal ini karena terhadap seluruh item pertanyaan variabel dependen (penyiapan dan yang digunakan untuk mengukur penggunaan informasi akuntansi) variabel penelitian. Pengujian merupakan data yang berbentuk validitas pada penelitian ini dummy, dimana variabel ini dilakukan dengan metode yaitu dinyatakan dalam nilai 0 untuk pearson correlation, sedangkan untuk menunjukan responden yang tidak mengukur reliabilitas menggunakan menyiapkan dan menggunakan teknik cronbach alpha guna menguji informasi akuntansi dan nilai 1 untuk kelayakan terhadap konsistensi menunjukan bahwa responden seluruh skala yang digunakan. menyiapkan dan menggunakan Uji Validitas informasi akuntansi. Hasil pengujian validitas Hasil multivariateregresi menunjukkan bahwa skor masinglogistik dengan menggunakan masing butir dan skor total (pearson bantuan software SPSS versi 17.00 correlation) menunjukkan korelasi untuk lebih jelasnya dapat dilihat yang positif dan signifikan pada level pada tabel 3. 0,01 – 0,05 (Sig. (2-tailed) < 0,05) sehingga seluruh kuesioner dinyatakan valid.
Analisis Faktor-Faktor yang... (Chelsy Wulandari&Dina Hidayat)
19
Tabel3.Tabel Pengujian Regresi Logistik B S.E. Wald df Sig. Exp(B) Step 1a SU 2.116 1.719 1.515 1 .218 8.296 MMP -1.285 .577 4.964 1 .026 .277 PM 2.032 .940 4.674 1 .031 7.632 PA -2.092 1.044 4.013 1 .045 .123 UP 1.630 .667 5.976 1 .015 5.103 Constant -10.813 4.908 4.854 1 .028 .000 a. Variable(s) entered on step 1: SU, MMP, PM, PA, UP. Sumber :Data olahan Hasil pengujian Hosmer Berdasarkan tabel 3, maka Lameshow testdapat dilihat pada diperoleh persamaan regresi sebagai tabel 4. berikut : PSO (Y) = -10,813 + 2,116 SU – Tabel 4.Tabel Uji Kelayakan Model 1,285 MP + 2,032 PM – 2,092 PA + 1,1630 UP Hosmer and Lemeshow Test Dari persamaan diatas diperoleh bahwa variabel skala usaha, Step Chi-square df Sig. pendidikan manajer dan umur 1 8.457 7 .294 perusahaan memiliki koefisien bertanda positif, sedangkan masa Sumber :Data olahan memimpin perusahaan dan pelatihan akuntansi memiliki koefisien bertanda negatif. Hal ini menunjukan Hasil pengujian kesamaan bahwa skala usaha, pendidikan model prediksi dengan observasi manajer dan umur perusahaan yang diperoleh nilai chi square sebesar lebih besar akan menyebabkan 8,457 dengan signifikan sebesar kenaikan probabilitas penyiapan dan 0,294. Dengan nilai signifikan yang penggunaan informasi akuntansi. lebih dari 0,05maka hipotesis nol Sebaliknya, pada masa memimpin diterima atau bearti tidak terdapat perusahaan dan pelatihan akuntansi perbedaan yang nyata antara akan menurunkan probabilitas klasifikasi yang diprediksi dengan penyiapan dan penggunaan informasi klasifikasi yang diamati, dengan akuntansi. demikian model regresi logistik layak dipakai untuk analisis selanjutnya. Uji Kelayakan Model (Goodness of Fit Test) Menurut Imam Ghozali (2005:218) dalam menilai kelayakan model regresi logistik dapat dilihat dari pengujian Hosmer and Lameshow’s goodness of fit test.
Pengujian Keseluruhan Model (Overall Model Fit) Menurut Imam Ghozali (2005:219) pengujian Overall Model Fit menggunakan pengujian terhadap nilai -2 log likelihood. Nilai -2 log
20
Jurnal Ekonomi, Manajemen dan Akutansi I Vol 19 No. 2 Desember 2012
likelihood yang rendah menunjukan bahwa model akan semakin fit. Pada tabel 5 pengujian pada block 0 atau pengujian dengan memasukan seluruh variabel, diperoleh nilai -2 log likelihood sebesar 49,461. Sedangkan block 1 pada tabel 6diperoleh nilai -2 log likelihood sebesar 23,671. Hal ini menunjukaan bahwa terjadi penurunan -2 log likelihood yang
cukup besar jika dibandingkan dengan nilai -2 log likelihood pada block 0. Hal ini menunjukan bahwa hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikatnya. Dengan nilai -2log likelihood value block number = 0 lebih besar dari -2 log likelihood value number = 1, maka model regresi ini semakin layak atau baik.
Tabel 5.Uji -2 Log Likelihood Block Number=0 Iteration Historya,b,c Coefficients Constant
Iteration Step 0
-2 Log likelihood 1 49.461 .222 2 49.461 .223 a. Constant is included in the model. b. Initial -2 Log Likelihood: 49.461 c. Estimation terminated at iteration number 2 because parameter estimates changed by less than .001. Sumber :Data olahan Tabel 6.Uji -2 Log Likelihood Block Number=1 Iteration Historya,b,c,d Coefficients Iteration Step 1 1
-2 Log Constan likelihood t 30.726 -4.842
2 3 4 5 6 7 a. Method: Enter
26.232 24.180 23.702 23.671 23.671 23.671
-7.265 -9.000 -10.313 -10.774 -10.813 -10.813
b. Constant is included in the model.
SU MMP .490 -.261
PM .917
PA -.680
UP .401
.825 1.379 1.902 2.098 2.116 2.116
1.326 1.649 1.926 2.024 2.032 2.032
-1.117 -1.595 -1.967 -2.083 -2.092 -2.092
.790 1.237 1.535 1.623 1.630 1.630
-.557 -.945 -1.205 -1.280 -1.285 -1.285
Analisis Faktor-Faktor yang... (Chelsy Wulandari&Dina Hidayat)
21
c. Initial -2 Log Likelihood: 49.461 d. Estimation terminated at iteration number 7 because parameter estimates changed by less than .001. Sumber :Data olahan square 25,790 dengan nilai signifikan Pengujian Hipotesis sebesar 0,000. Dengan tingkat Uji Hipotesis Secara Simultan signifikan yang lebih kecil dari 0,05, Dalam regresi logistik, untuk maka dapat disimpulkan bahwa melihat uji signifikan simultan dapat secara bersama-sama kelima variabel dilihat dari penurunan nilai -2 log independen penelitian berpengaruh likelihood yang disajikan dalam tabel terhadap penyiapan dan penggunaan 7 dalam tabel omnibus test of model informasi akuntansi. coeddicient diperoleh dengan nilai chi Tabel 7.Pengujian Koefisien Secara Simultan Omnibus Tests of Model Coefficients Chi-square Df Sig. Step 1 Step 25.790 5 .000 Block Model
25.790 25.790
Sumber : Data olahan Uji Hipotesis Secara Parsial Berdasarkan tabel pengolahan data yang terlihat pada tabel 4, maka diperoleh hasil untuk menguji signifikan masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen. Pembahasan hasil pengujian secara parsial untuk masing-masing variabel independen tersebut adalah sebagai berikut : 1. Skala Usaha Hasil uji regresi logistik untuk variabel skala usaha menunjukan hasil yang positif dan tidak signifikan secara statistik. Hal ini dapat dilihat berdasarkan nilai signifikan 0,218 lebih besar dari tingkat signifikan 5% atau 0,05. Berdasarkan hasil pengujian regresi logistik secara parsial maka H1 ditolak yang bearti bahwa secara statistik skala usaha tidak berpengaruh
5 5
.000 .000
signifikan terhadap penyiapan dan penggunaan informasi akuntansi. 2. Masa Memimpin Perusahaaan Hasil uji regresi logistik untuk variabel masa memimpin perusahaan menunjukan hasil yang negatif dan signifikan secara statistik. Hal ini dapat dilihat berdasarkan nilai signifikan 0,026 lebih kecil dari tingkat signifikan 5% atau 0,05. Berdasarkan hasil pengujian regresi logistik secara parsial maka H1 diterima yang bearti bahwa secara statistik masa memimpin perusahaan berpengaruh signifikan terhadap penyiapan dan penggunaan informasi akuntansi. 3. Pendidikan Manajer Hasil uji regresi logistik untuk variabel pendidikan manajer menunjukan hasil yang positif dan signifikan secara statistik. Hal ini dapat dilihat berdasarkan nilai
22
Jurnal Ekonomi, Manajemen dan Akutansi I Vol 19 No. 2 Desember 2012
signifikan 0,031 lebih kecil dari tingkat signifikan 5% atau 0,05. Berdasarkan hasil pengujian regresi logistik secara parsial maka H1 diterima yang bearti bahwa secara statistik pendidikan manajer berpengaruh signifikan terhadap penyiapan dan penggunaan informasi akuntansi. 4. Pelatihan Akuntansi Yang Diikuti Hasil uji regresi logistik untuk variabel pelatihan akuntansi yang diikuti menunjukan hasil yang negatif dan signifikan secara statistik. Hal ini dapat dilihat berdasarkan nilai signifikan 0,045 lebih kecil dari tingkat signifikan 5% atau 0,05. Berdasarkan hasil pengujian regresi logistik secara parsial maka H1 diterima yang bearti bahwa secara statistik pelatihan akuntansi yang diikuti berpengaruh signifikan terhadap penyiapan dan penggunaan informasi akuntansi. 5. Umur Perusahaan Hasil uji regresi logistik untuk variabel umur perusahaan
menunjukan hasil yang positif dan signifikan secara statistik. Hal ini dapat dilihat berdasarkan nilai signifikan 0,015 lebih kecil dari tingkat signifikan 5% atau 0,05. Berdasarkan hasil pengujian regresi logistik secara parsial maka H1 diterima yang bearti bahwa secara statistik umur perusahaan berpengaruh signifikan terhadap penyiapan dan penggunaan informasi akuntansi. Analisis Hasil Penelitian Pengaruh Secara Simultan Secara simultan variabel independen yaitu skala usaha, masa memimpin perusahaan, pendidikan manajer, pelatihan akuntansi yang diikuti dan umur perusahaan berpengaruh signifikan terhadap penyiapan dan penggunaan informasi akuntansi.hasil pengujian tersebut dilihat pada tabel 8 berikut.
Tabel 8.Hasil Nilai R Square Model Summary S t -2 Log Cox & Snell R Nagelkerke R elikelihood Square Square p 1 23.671a .511 .685 a. Estimation terminated at iteration number 7 because parameter estimates changed by less than .001. Sumber :Data olahan pendidikan manajer, pelatihan Nilai Nagelkerke R Square dari tabel 8 akuntansi dan umur perusahaan adalah sebesar 0,685 (68,5 persen) sebesar 68,5% sedangkan sisanya yang berarti bahwa pengaruh 31,5% dijelas oleh variabel lainnya variabel dependen dapat dijelaskan yang tidak dimasukkan dalam model dengan variabel independen skala regresi. usaha, masa memimpin perusahaaan,
Analisis Faktor-Faktor yang... (Chelsy Wulandari&Dina Hidayat)
Pengaruh Secara Parsial a. Skala Usaha Pengujian pengaruh variabel skala usaha terhadap penyiapan dan penggunaan informasi akuntansi didasarkan pada nilai waldstatistic yang diperoleh sebesar 1,515 dengan nilai signifikan sebesar 0,218. Dengan nilai ini signifikasi yang berada diatas 0,05, maka hal ini menunjukan bahwa skala usaha tidak berpengaruh signifikan terhadap penyiapan dan penggunaan informasi akuntansi pada perusahan kecil dan menengah di Kota Pekanbaru. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian Grace Tiana Solvida (2003) dan Handayani (2011). Penyiapan dan penggunaan informasi akuntansi pada perusahaan kecil dan menengah di Kota Pekanbaru untuk variabel skala usaha tidak bisa hanya diukur dengan perputaran jumlah karyawan.Tetapi juga bisa dinilai dari perputaran aset dan modal yang dimiliki perusahaan, sehingga semakin besar pendapatan atau penjualan yang diperoleh perusahaan semakin besar pula tingkat kompleksitas perusahaan dalam menyiapkan dan menggunakan informasi akuntansi. b. Masa Memimpin Perusahaan Pengujian pengaruh variabel masa memimpin perusahaan terhadap penyiapan dan penggunaan informasi akuntansi didasarkan pada nilai wald statistic yang diperoleh sebesar 4,964 dengan nilai signifikan sebesar 0,026. Dengan nilai ini signifikasi yang berada dibawah 0,05, maka hal ini menunjukan bahwa masa memimpin perusahaan berpengaruh signifikan terhadap penyiapan dan penggunaan informasi
23
akuntansi pada perusahan kecil dan menengah di Kota Pekanbaru. Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian Grace Tiana Solovida (2003), Era Astuti (2005), Handayani (2011). Pengalaman manajer dalam mengelola perusahaan akan terus bertambah seiring dengan masa jabatannya memimpin perusahaan. Semakin lama masa memimpin perusahaan seorang manajer, maka tingkat penyiapan dan penggunaan informasi akuntansi pun semakin tinggi. Hal ini disebabkan manajemen mempunyai keinginan untuk mengambil keputusan yang tepat dan cepat untuk pemecahan masalah yang dihadapinya. Kebutuhan informasi akuntansi yang digunakan untuk dasar pengambilan keputusan akan semakin dirasakan oleh para manajer agar alternatife pemilihan dapat diambil secermat mungkin. c.
Pendidikan Manajer Pengujian pengaruh variabel pendidikan manajer terhadap penyiapan dan penggunaan informasi akuntansi didasarkan pada nilai wald statistic yang diperoleh sebesar 4,674 dengan nilai signifikan sebesar 0,031. Dengan nilai ini signifikasi yang berada dibawah 0,05, maka hal ini menunjukan bahwa pendidikan manajer berpengaruh signifikan terhadap penyiapan dan penggunaan informasi akuntansi pada perusahan kecil dan menengah di Kota Pekanbaru. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian Grace Tiana Solovida (2003), Muhamad Wahyudi (2009), dan Handayani (2011). Pendidikan formal yang ditempuh oleh manajer perusahaan sangat berpengaruh terhadap kehlian
24
Jurnal Ekonomi, Manajemen dan Akutansi I Vol 19 No. 2 Desember 2012
dan kemampuan yang dimiliki manajer dalam mengelolah perusahaannya. Tingkat pendidikan formal yang rendah maka akan rendah pula penyiapan dan penggunaan informasi akuntansinya dalam usahanya dibandingkan dengan tingkat pendidikan formal yang tinggi. d. Pelatihan Akuntansi Pengujian pengaruh variabel pelatihan akuntansi terhadap penyiapan dan penggunaan informasi akuntansi didasarkan pada nilai wald statistic yang diperoleh sebesar 4,013 dengan nilai signifikan sebesar 0,045. Dengan nilai ini signifikasi yang berada dibawah 0,05, maka hal ini menunjukan bahwa pelatihan akuntansi berpengaruh signifikan terhadap penyiapan dan penggunaan informasi akuntansi pada perusahan kecil dan menengah di Kota Pekanbaru. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian Grace Tiana Solovida (2003), Era Astuti (2005), dan Handayani (2011).Semakin banyak dan seringnya pelatihan akuntansi yang diikuti manajer akan menyebabkan peningkatan penyiapan dan penggunaan informasi akuntansi pada perusahaan kecil dan menengah. e.
Umur Perusahaan Pengujian pengaruh variabel umur perusahaan terhadap penyiapan dan penggunaan informasi akuntansi didasarkan pada nilai wald statistic yang diperoleh sebesar 5,976 dengan nilai signifikan sebesar 0,015. Dengan nilai ini signifikasi yang berada dibawah 0,05, maka hal ini menunjukan bahwa umur perusahaan berpengaruh signifikan
terhadap penyiapan dan penggunaan informasi akuntansi pada perusahan kecil dan menengah di Kota Pekanbaru. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian Grace Tiana Solovida (2003), Hadiah Fitriah (2006) dan Handayani (2011).Penelitian ini memperlihatkan bahwa penyiapan dan penggunaan informasi akuntansi dipengaruhi oleh umur perusahaan (usia usaha). Perusahaan yang usia usahanya lebih muda akan memiliki kecenderungan untuk menyediakan dan menggunakan informasi statutory, informasi anggaran dan informasi tambahan yang digunakan sebagai dasar pertimbangan untuk pengambilan keputusan dalam operasional perusahaannya guna pengembangan perusahaan dan menjaga kelangsungan hidup perusahaan. KESIMPULAN Berdasarkan analisa data dan pembahasan, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa skala usaha, masa memimpin perusahaan, pendidikan manajer, pelatihan akuntansi dan umur perusahaan secara simultan berpengaruh signifikan terhadap penyiapan dan penggunaan informasi akuntansi pada perusahaan kecil dan menengah di Kota Pekanbaru. Sedangkan secara parsial variabel masa memimpin perusahaan, pendidikan manajer, pelatihan akuntansi dan umur perusahaan berpengaruh signifikan terhadap penyiapan dan penggunaan informasi akuntansi.Sedangkan skala usaha tidak berpengaruh signifikan terhadap penyiapan dan penggunaan informasi akuntansi. Tidak
Analisis Faktor-Faktor yang... (Chelsy Wulandari&Dina Hidayat)
berpengaruhnya variabel skala usaha disebabkan oleh pengukuran variabel skala usaha tidak bisa hanya dengan perputaran jumlah karyawan.Tetapi juga bisa dinilai dari perputaran aset dan modal yang dimiliki perusahaan, sehingga semakin besar pendapatan atau penjualan yang diperoleh
25
perusahaan semakin besar pula tingkat kompleksitas perusahaan dalam menyiapkan dan menggunakan informasi akuntansi. Sehingga bagi peneliti berikutnya dapat menambahakan ukuran lain dalam penelitian yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA Astuti, Era. 2007. Pengaruh Karakteristik Internal Perusahaan Terhadap Penyiapan dan Penggunaaan Informasi Akuntansi Perusahaan Kecil danMenengah di Kabupaten Kudus. Tesis. Semarang: Universitas Diponegoro. Belkoui, Ahmed-Raihi. 2000. Accounting Theory. Buku Satu. Jakarta : Salemba Empat. Budhijono, Fongnawati dan Kristyowati. 2005. Sistem Informasi Akuntansi Pada Usaha Kecil. JurnalAkuntabilitas : jurnal ilmiah akuntansi. Volume 5, No. 1: 27-36 Fitriyah, Hadiah. 2006. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi PenggunaanInformasi Akuntansi Pada Usaha Menengah Kabupaten Sidoharjo.Tesis.Surabaya: Universitas Airlangga Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan SPSS.Semarang:Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Program
Handayani. 2011. “Faktor yang Mempengaruhi Penggunaan Informasi Pada Usaha Kecil dan Menengah”. Jurnal Akuntansi. Semarang :Universitas Negeri Semarang Solovida, Grace Tianna. 2003. “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penyiapan dan Penggunaan Informasi Akuntansi pada Perusahaan Kecil dan Menengah di Jawa Teangah”. Tesis. Semarang: Fakultas Ekonomi UNDIP. Wang dan Zhang. 2008. Research on the competency model of China’s SME Transnational Operation talents. (www.seifbluemountain.com/search/detail.php?id=4344/diases 25 Juli 2013)
26
Jurnal Ekonomi, Manajemen dan Akutansi I Vol 19 No. 2 Desember 2012
Wahyudi, Muhamad. 20009. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penggunaan Informasi Akuntansi Pada Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di Yogyakarta. TESIS. Semarang: Universitas Diponegoro.
Analisis Faktor-Faktor yang... (Chelsy Wulandari&Dina Hidayat)
DAFTAR SAMPEL No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13.. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40. 41.
Nama Perusahaan Tirta Emas Kemasindo Sahora Sehati Sepupu Satria Dara Tata Dika Holanika Permata Tri Putra Riau Sejahtera Riau Mandiri Khasanah Negeri Sejahtera Panca Jaya Farika Duta Agung Tirta San Nirmala Metro Grafindo Murni Erisindo Bintang Sinar Riau Tri Putra Dian Sakti Sutra Benta Citra Sinar Agung Graha Citra Lina Mandiri Tiga Putri Karya Agung Sriwujaya Citra Hokkiana Tri Utama Panca Abdi Nurgama Sinar Makmur Ansari Sejahtera Zona Sanggiti Grafika Venadi Ranta Nias Sejahtera Raiu Media Medika Marita Makmur Gemilang Cempaka Mas Solution Arhanindo Pratama Dinamika Citra Rasa Mega 2000 Big M Delisious Prima Jaya Bakery Anton Natuna Mitra Riau Kencana Tugu Mas Mulya Sejahtera Tunas Mas Andalas Karya Muda Grafika Rumah Nella Cake Pelangi Bina Mandiri
Alamat Jl. Riau No. 127JK Jl. Senapelan No. 03 Jl. Arifin Ahmad No. 22 Jl. Hang Tuah No. 16 Jl. Jend. Sudirman No. 153 Jl. Kaharudin Nasution Jl. Tuanku Tambusai No. 07 Jl. Jend. A. Yani No. 25 Jl. Tuanku Tambusai No. 129 Jl. Soekarno Hatta No. 62 E Jl. Kuantan Raya No. 139 Jl. Soekarno Hatta No. 20/28 Jl. Arengka Atas Pekanbaru Jl. Yos Sudarso KM 8 Jl. Kaharudin Nasution No. 222 Jl. Arifin Ahmad No. 148 Jl. Imam Bonjol No. 70 Jl. Fajar 1 No. 106 Jl. Rajawali No. 43 Jl. KH.Ahmad Dahlan Jl. Hang Tuah No. 89 C Jl. Dahlia No. 79 Jl. Riau Ujung Jl. Tuanku Tambusai Jl. Pemuda Jl. H. Imam Munandar Jl. Imam Munandar Jl. Cempaka No. 65 A Jl. Lembaga Permasyarakatan No. 24 Jl. Jend. Sudirman No. 389 Jl. Jend.Sudirman No.388-390 Jl. Imam Munandar Jl. Imam Munandar Jl. KH.Ahmad Dahlan Jl. Garuda Sakti No. 15 Jl. Soekarno Hatta No. 11 Jl. Arifin Ahmad No. 148/203 Jl. KH.Ahmad Dahlan Jl. KH.Ahmad Dahlan Jl. Pepaya No. 56 Jl. Pepaya No.46
27
28
Jurnal Ekonomi, Manajemen dan Akutansi I Vol 19 No. 2 Desember 2012
42. Prima Jaya Jl. Pepaya No. 60 A 43. Tiara Jaya Jl. KH.Ahmad Dahlan 44. Mitra Karya Jl. Pepaya No.42 45. Nadeo Pratama Jl. KH.Ahmad Dahlan 46. My Bread Jl. Riau No.129 B 47. Mitra Grafindo Jl. Pepaya No.47 Sumber Data : Dinas Perindustrian dan Perdagangan