HUBUNGAN ETOS KERJA DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA PEGAWAI DI DIKNAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN GORONTALO
ABSTRAK Nurmaningsih Usman, 2015 Hubungan Etos Kerja Dengan Produktivitas Kerja Pegawai pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Gorontalo. Jurusan Manajemen Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan. Universitas Negeri Gorontalo. 2015. Pembimbing I. Prof. DR. H. Abd Kadim Masaong, M.Pd dan Pembimbing II. Drs. H. Muh Polinggapo, S.Sos. M.Pd Penelitian ini dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran tentang; a) etos kerja pegawai pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan kabupaten Gorontalo, b) produktivitas kerja pegawai pada Dinas Pendidikan dan kebudayaaan kabupaten Gorontalo, dan c) mengetahui hubungan etos kerja dengan produktivitas kerja pegawai pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan kabupaten Gorontalo. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantiitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu 1) angket, 2) observasi, dan 3) dokumentasi. Sedangkan teknik analisis data dilakukan dengan analisis korelasional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa etos kerja pegawai pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan ditunjukkan dengan dengan pola kerja yang didasarkan pada normanorma yang bersifat mengikat sesuai dengan kriteria kinerja yang ditetapkan bersama dan dilaksanakan secara konsisten. Terdapat hubungan yang berarti antara etos kerja dengan produktivitas kerja pegawai pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Gorontalo. Dalam konteks ini etos kerja pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan ditentukan oleh peningkatan produktivitas kerja pegawainya Untuk itu disarankan 1) Untuk meningkatkan etos kerja pegawai pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Gorontalo, 2) kepada pegawai diharapkan untuk dapat menciptkaan suasana kerja yang benar-benar kondusif sehingga dapat membangkitkan etos kerja untuk melaksanakan pekerjaan sesuai dengan tugas dan tanggung jawab yang telah ditetapkan sehingga meningkatkan produktivitas kerjanya
Kata Kunci: Etos Kerja, Produktivitas Kerja
PENDAHULUAN Dinas Pendidikan merupakan institusi yang sangat memerlukan adanya produktivitas kerja untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Produktivitas kerja merupakan suatu akibat dari persyaratan kerja yang harus dipenuhi oleh pegawai untuk memperoleh hasil maksimal dimana dalam pelaksanaannya, produktivitas kerja terletak pada faktor manusia sebagai pelaksana kegiatan pekerjaan. Jadi faktor manusia memegang peranan penting dalam mencapai hasil agar sesuai dengan tujuan instansi tersebut, karena betapapun sempurnanya peralatan kerja tanpa adanya tenaga manusia tidak akan berhasil memproduksi barang atau jasa sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai Produktivitas kerja sering diartikan sebagai kemampuan seseorang atau kelompok orang untuk menghasilkan barang atau jasa. Tujuan utama dari peningkatan produktivitas kerja pegawai adalah agar pegawai baik ditingkat bawah maupun ditingkat atas mampu menjadi pegawai yang efisien, efektif dan produktif. Seorang pegawai yang produktif adalah pegawai yang cekatan dan mampu menghasilkan barang atau jasa sesuai mutu yang ditetapkan dan waktu yang lebih singkat, sehingga akhirnya dapat tercapai tingkat produktivitas kerja pegawai yang tinggi. Dengan demikian penting bagi seorang manajer berusaha untuk meningkatkan produktivitas
kerja
pegawai,
agar
instansi
dapat
berkembang
dan
dapat
mempertahankan usahanya. Etos kerja pegawai tercermin dari semangat yang ditunjukkan pegawai dalam bekerja, sehingga hal tersebut menjadi kebiasaan atau perilaku yang diaktualisasikan
dalam bekerja dan menjadikan pekerjaan yang dihasilkan lebih berkualitas dan terarah. Etos kerja dinilai merupakan salah satu faktor penentu produktivitas kerja, karena etos kerja merupakan pandangan untuk menilai sejauh mana seseorang melakukan suatu pekerjaan dan terus berupaya untuk mencapai hasil yang terbaik dalam setiap pekerjaan yang kita lakukan. Usaha untuk mengembangkan etos kerja yang produktif pada dasarnya mengarah pada peningkatan produktivitas kerja. Terkait dengan hal ini maka pegawai perlu memperbaiki dan meningkatkan kualitas etos kerja karena memiliki kontribusi yang signifikan bagi peningkatan peroduktivitas kerja. Berdasarkan hasil pengamatan di lapangan khususnya padaDinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Gorontalo menunjukkan bahwa produktivitas kerja kurang optimal. Beberapa indikasi yang menunjukkan rendahnya produktivitas kerja pegawai antara lain masih ada pegawai yang menunda pekerjaan sehingga berimplikasi pada tidak tercapainya sasaran kinerja pegawai dalam melaksanakan tugasnya. Fakta lainnya bahwa sebagian pegawai kurang memahami tupoksinya dalam bekerja. Kurangnya pemahaman tersebut menyebabkan pegawai tidak dapat bekerja dengan baik dan banyak pekerjaan yang seharusnya diselesaikan tidak dapat dikerjakan tepat pada waktunya. Kondisi rill lainnya menunjukkan bahwa pegawai kurang memiliki semangat dalam bekerja. Mereka cenderung melakukan aktivitas rutin tanpa inovasi. Pekerjaaan rutin yang seharusnya diselesaikan dengan standar tertentu ternyata tidak dapat dituntaskan sesuai dengan indikator kinerja yang ada.
Berdasarkan adanya masalah dan latar belakang diatas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul: “Hubungan Etos Kerja Dengan Produktivitas Kerja Pegawai pada DinasPendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Gorontalo”. KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS Anoraga dan Suyati, (2009:119-121) produktivitas mengandung pengertian yang berkenaan dengan konsep ekonomis, filosofis dan sistem. Sebagai konsep ekonomis, produktivitas berkenaan dengan usaha atau kegiatan manusia untuk menghasilkan barang atau jasa yang berguna untuk pemenuhan kebutuhan manusia dan masyarakat pada umumnya. Swastha dan Sukotjo (1993:281) pengertian produktivitas adalah “sebuah konsep yang menggambarkan hubungan antara hasil (jumlah barang dan jasa yang diproduksi) dengan sumber (jumlah tenaga kerja, modal, tanah, energi dan sebagainya) yang dipakai untuk menghasilkan hasil tersebut”.Putti (1989:7) menjelaskan bahwa produktivitas adalah “suatu tingkat perbandingan antara besarnya keluaran dengan besarnya masukan”. Dengan demikian hal ini menjelaskan bahwa kuantitas keluaran yang dapat dihasilkan di sejumlah masukan tertentu. Hasibuan (2007:41) produktivitas adalahperbandingan antara output (hasil) dan input (masukan). Jika produktivitas naik ini hanya mungkin oleh adanya peningkatan efisiensi (waktu, bahan, tenaga) dan sistem kerja, teknik produksi dan adanya peningkatan keterampilan dan tenaga kerja.
Nawawi,
(2007:108)mengemukakan
bahwa
produktivitas
kerja
lebih
ditekankan pada ukuran daya guna dalam melaksanakan pekerjaan, yang menyentuh aspek ketepatan, kecermatan dan sikap terhadap pekerjaan. Ketepatan dan kecermatan dihubungkan dengan keterampilan dan keahlian dalam mempergunakan metode atau cara bekerja dan peralatan yang tersedia. Etos kerja merupakan salah satu faktor penentu produktivitas kerja, karena etos kerja merupakan pandangan untuk menilai sejauh mana kita melakukan suatu pekerjaan dan terus berupaya untuk mencapai hasil yang terbaik dalam setiap pekerjaan yang kita lakukan. Usaha untuk mengembangkan etos kerja yang produktif pada dasarnya mengarah pada peningkatan produktivitas kerja. Untuk itu dapat ditempuh berbagai langkah seperti: a) Peningkatan produktivitas kerja melalui penumbuhan etos kerja, dapat dilakukan lewat pendidikan yang terarah. Pendidikan harus mengarah kepada pembentukan sikap mental pembangunan, sikap atau watak positif sebagai manusia pemabangunan bercirikan inisiatif, kreatif, berani mengambil resiko, sistematis dan skeptis. b) Sistem pendidikan perlu disesuaikan dengan kebutuhan pembangunan yang memerlukan berbagai keahlian dan keterampilan serta sekaligus dapat meningkatkan kreativitas, produktivitas, kualitas dan efisiensi kerja. c) Menumbuhkan produktivitas kerja , dari sudut pandang pekerja, kerja berarti pengorbanan baik untuk pengorbanan waktu senggang dan kenikmatan hidup lainnya, sementara itu upah/gaji merupakan ganti rugi dari segala pengorbanannya itu.
Kerangka berpikir tersebut digambarkan sebagai berikut: Etos Kerja 2
Produktivitas Pegawai
1. Tepat waktu
1. Kualitas pekerjaan,
2. Tanggung jawab
2. Kuantitas pekerjaan,
3. Jujur
3. Ketepatan waktu,
4. Percaya diri.
4.
Semangat kerja
5. Disiplin kerja. : Gambar 2.1Kerangka Berpikir B. Hipotesis Penelitian Hipotesis yang diuji dalam penelitian ini adalah “Terdapat hubungan yang signifikan antara etos kerja dengan produktivitas kerja pegawai pada Dinas pendidikan Kabupaten Gorontalo.
METODE PENELITIAN Penelitian ini di laksanakan pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Gorontalo. Penelitian ini dilaksanakan mengingat bahwa produktivitas Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Gorontalo kurang baik yang ditandai dengan nilai kinerja Dinas Pendidikan dan kebudayaan tahun 2013/2014 mendapatkan nilai E (sangat buruk) sehingga hal ini perlu dikaji melalui penelitian. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Desember 2014 sampai dengan bulan Maret 2015 dengan tahapan penelitian sebagai berikut: a) Observasi awal, b) penyusunan instrument penelitian, c) uji coba instrument, d) analisis data, e) penulisan laporan
Berdasarkan jenis datanya penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif 39 korelasional. Mengacu pada permasalahan dan tujuan penelitian yang telah dikemukakan di atas maka penelitian ini berusaha mendapatkan informasi yang lengkap dan mendalam mengenai hubunganetos kerja dengan produktivitas kerja pegawai maka peneliti mengunakan jenis penelitian kuantitatif korelasional. Berdasarkan variabel tersebut maka konstelasi penelitian dapat digambarkan sebagai berikut:
Etos Kerja X
Produktivitas Kerja Y
Gambar 3.1 : Desain Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan karakteristik yang berhubungan dengan hubungan etos kerja dengan produktivitas kerja di Kantor Dinas pendidikan dan kebudayaan Kabupaten Gorontalo. Subjek populasinya adalah seluruh pegawai yang ada di dinas Kabupaten dengan jumlah 128 orang. Penyebaran populasi penelitian ditampilkan pada tabel di bawah ini:
No 1 2 3 4 5 6
Tabel 3.1 Penyebaran Populasi Penelitian Nama Bidang/Subag Bidang TK/SD/PLB Bidang Institusi Menengah Bidang Pendidikan Non Formal & Informal Bidang Peningkatan Mutu Pendidikan dan Tenaga Pendidikan Subag Kepegawaian Subag Keuangan Jumlah
Jumlah Pegawai 19 21 26 29 21 12 128
Sumber Data: Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Kabupaten Gorontalo, 2015 1) Sampel Dalam penelitian ini keseluruhan anggota populasi dijadikan sebagai sampel penelitian. Dengan demikan jumlah sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 128 orang. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Angket merupakan teknik utama yang digunakan untuk mendapatkan data hasil penelitian. Dokumentasi merupakan Teknik ini digunakan untuk memperoleh data tentang jumlah dan keadaan responden sebagai sumber penelitian. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN : Daftar Distribusi Frekuensi Variabel X
No. 1 2 3 4 5 6 7
Daftar Distribusi Frekuensi Variabel X Kelas Interval Frekuensi 60 – 64 65 – 69 70 – 74 75 – 79 80 – 84 85 – 89 90 – 94 Jumlah
5 15 26 40 32 8 2 128
Berdasarkan hasil hasil pengujian hipotesis yang dilakukan menunjukkan bahwa 72,7% variasi yang terjadi pada produktivitas kerja ditentukan oleh etos kerja. Etos kerja secara empiris memang sangat menentukan produktivitas kerja pegawai. Produktivitas kerja pegawai merupakan perbandingan antara hasil dari suatu pekerjaan karyawan dengan pengorbanan yang telah dikeluarkan. Hal ini sesuai dengan pendapat Randiani(2009:12) bahwa produktivitas adalah: “Kemampuan memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya dari sarana dan prasarana yang tersedia dengan menghasilkan output yang optimal bahkan kalau mungkin yang maksimal.” Peningkatan produktivitas dapat dicapai dengan menekan sekecil-kecilnya segala macam biaya termasuk dalam memanfaatkan sumber daya manusia (do the right thing) dan meningkatkan keluaran sebesar-besarnya (do the thing right). Dengan kata lain bahwa produktivitas merupakan pencerminan dari tingkat efisiensi dan efektivitas kerja secara total
Produktivitas kerja pegawai dapat dicapai melalui perbandingan antara hasil yang dicapai (output) dengan keseluruhan sumber daya yang digunakan (input). Dengan kata lain bahwa produktivitas memiliki dua dimensi. Dimensi pertama adalah efektivitas yang mengarah kepada pencapaian target berkaitan dengan kuaitas, kuantitas dan waktu. Yang kedua yaitu efisiensi yang berkaitan dengan upaya membandingkan input dengan realisasi penggunaannya atau bagaimana pekerjaan tersebut dilaksanakan. Hasil penelitian yang menunjukkan bahwa produktivitas kerja ditentukan etos kerja merupakan gambaran bahwa produktivitas kerja pegawai merupakan variabel yang dapat mengalami perubahan jika di sandingkan oleh variabel yang lain. Dalam konteks ini etos kerja merupakan variabel yang memiliki hubungan variabel produktivitas kerja. A. Simpulan Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1.
Etos kerjapegawai pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan ditunjukkan dengan dengan pola kerja yang didasarkan pada norma-norma yang bersifat mengikat sesuai dengan kriteria kinerja yang ditetapkan bersama dan dilaksanakan secara konsisten.
2.
Produktivitas kerjapegawai pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan ditunjukkan dengan upaya pegawai untuk dapat menyelesaikan pekerjaan secara cepat dan
9epat sesuai tupoksi yang dimiliki sehingga berimplikasi bagi peningkatan pencapaian tujuan institusi. 3.
Terdapat hubungan yang berarti antara etos kerja dengan produktivitas kerjapegawai pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Gorontalo. Dalam konteks inietos kerjapadaDinas Pendidikan dan Kebudayaan ditentukan oleh peningkatan produktivitas kerjapegawainya.
B. Saran Dengan memperhatikan hasil pembahasan dan simpulan di atas, maka dapat dikemukakan beberapa saran sebagai berikut: 1. Untuk meningkatkan etos kerja pegawai padaDinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Gorontalo, dapat dilakukan pimpinan instansi untuk memberikan 64 penjelasan dan pembinaan kepada pegawai sehingga mereka terdorong untuk melakukan tugas yang menjadi tanggung jawabnya masing-masing; 2. Kepada pegawai diharapkan untuk dapat menciptkaan suasana kerja yang benarbenar kondusif sehingga dapat membangkitkan etos kerja untuk melaksanakan pekerjaan sesuai dengan tugas dan tanggung jawab yang telah ditetapkan sehingga meningkatkan produktivitas kerjanya. 3. Kepada pemerintah daerah agar lebih memperhatikan etos kerja pegawai khususnya padaDinas Pendidikan dan Kebudayaan, karena hal ini dapat merangsang dan menciptakan terbentuknya produktivitas kerja bagi pegawai itu sendiri.
DAFTAR PUSTAKA Agus, 2008. Manajemen Kinerja Teori dan Aplikasi, Bandung: CV. Alfabeta. Anoraga dan Suyati. 2009. Manajemen Kualitas, Yogyakarta: Andioffset. Cahyono. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia.Liberty:Yogyakarta. Gomes. 2009. One Hundred Good Schools, Indiana: Phidelta Kappa Publication Handoko,T. Hani. ( 1993 – 2001 ). Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta. Hasibuan. 2007. Membangun-produktivitas-kerja.html. Jakarta: Rineka Cipta Krisnamurti. 2012. Pengaruh Etos Kerja Terhadap Produktivitas Pegawai Dinas Koperasi Ukm Perindustrian Dan Perdagangan Indramayu. Jakarta: Universitas Widyatama Kussriyanto, 1993. teori-produktivitas-kerja. Bandung : Alfabetha Manuaba. 1992. Pengantar Manajemen, Konseptual & Perilaku, Malang: Universitas Brawijaya Mayanti. 2004. Kinerja Birokrasi dalam Pelayanan Sertifikasi Tanah Pola Adjudikasi. Malang: Program Doktor Ilmu Administrasi Minat Administrasi Publik. Moekijat.2007. Latihan dan Pengembangan Pegawai.Cetakan Ketujuh. Bandung: Mandar Maju. Muhibinsyah. 2009. Psikologi Pendidikan dan pendekatan Baru. Bandung. Remaja Rosdakarya Nawawi. 2007. Kinerja dan Manajemen. (Jakarta:PT Radja Grafindo Persada Ndara. 2009. Budaya Organisasi. Jakarta: Rineka Cipta Putti. 1989. Managing for Quality, Illionis : Business one Irwin Homewood