JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA DAN SISTEM INFORMASI, UNIVERSITAS BUNDA MULIA Volume 12, Nomor 2, Agustus 2016 ISSN: 1979-1496
HUBUNGAN DIMENSI SERVICE QUALITY DENGAN KUALITAS LAYANAN E-COMMERCE DARI SUDUT PANDANG KONSUMEN ONLINE Kevin Christianto
[email protected], Sistem Informasi Universitas Bunda Mulia
ABSTRAK Melihat kemajuan teknologi yang begitu pesat dalam bidang bisnis, banyak perusahaan telah terjun ke market e-commerce. Dengan kemajuan dan banyaknya perusahaan yang terjun memberikan persaingan yang sangat ketat, oleh karena itu kualitas layanan berbasis web menjadi salah satu kunci untuk menang dalam persaingan e-commerce. Maka diperlukan pengukuran kualitas layanan berbasis web agar para perusahaan dapat maksimalkan potensi-potensi penting untuk meningkatkan kualitas layanan berbasis web. Penelitian ini menggunakan konsep kerangka kerja SERVQUAL sebagai acuan awal untuk membentuk dimensi-dimensi dalam mengukur kualitas layanan berbasis web. Dan hasil dari dimensi-dimensi tersebut adalah keguanaan web, kualitas informasi, kehandalan, daya tanggap, jaminan, dan personalisasi. Hasil uji korelasi manyarankan bahwa dimensi personalisasi menjadi faktor yang memiliki hubungan kuat terhadap keseluruhan kualitas layanan berbasis web. Kata kunci : e-commerce, kualitas layanan berbasis web, SERVQUAL Penjualan commerce Rakuten yang pada saat berdiri hanya memiliki 40.000 produk bisa bertambah hingga 400% menjadi 200.000 produk pada saat sekarang, lonjakan ini berbanding lurus dengan trafik website Rakuten yang meningkat 800% dibandingkan juni 2011. Lonjakan tersebut juga dirasakan oleh website ecommerce lainnya, yaitu Multiply. Country Manager PT Multiply Indonesia sendiri telah menargetkan peningkatan jumlah pengguna Multiply dari 2.3juta pengguna menjadi 4.6juta pengguna pada akhir tahun ini. Bahkan menurut Direktur E-Business Kemkominfo, diperkirakan potensi pasar bisnis e-commerce pada tahun 2012 bisa mencapai Rp 330 Triliun (Wicaksono A. , 2012) Dengan perkembangan e-commerce yang semakin cepat, persaingan dalam e-commerce akan semakin ketat. Salah
PENDAHULUAN Latar Belakang Kemajuan teknologi informasi telah merambah kepada hampir semua kegiatan manusia, salah satunya adalah kegiatan perdagangan yang telah merubah cara berbisnis. Dan teknologi informasi yang merubah cara bisnis tersebut dinamakan E-Commerce, ECommerce telah merubah kebiasaan seorang penjual dan pembeli yang terbiasa bertatap muka langsung untuk melakukan transaksi menjadi melakukan transaksi melalui internet. Dengan semakin mudahnya internet didapatkan, semakin marak pula kegiatan ECommerce yang terjadi. Perkembangan E-Commerce memang sangat pesat. Ini dapat dilihat dari lonjakan pengguna ataupun produk yang ditawarkan dalam pengunaan ecommerce, contohnya website e-
15
JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA DAN SISTEM INFORMASI, UNIVERSITAS BUNDA MULIA Volume 12, Nomor 2, Agustus 2016 ISSN: 1979-1496
satu key success dalam e-commerce adalah menciptakan kualitas layanan yang maksimal. Oleh karena itu, dalam tulisan ini akan diperlihatkan bagaimana hubungan antara faktor-faktor ecommerce service quality terhadap kualitas layanan online. Memberikan para pelaku e-commerce pandangan bagaimana cara meningkatkan kualitas layanan dengan memaksimalkan faktorfaktor yang dianggap penting. Tujuan Penelitian beberapa tujuan yang diharapkan dari penulis dalam melakukan penelitian ini adalah : 1. Hasil pengukuran kualitas layanan menggunakan SERVQUAL yang telah disesuaikan untuk ECommerce. 2. Mencari fakta pengaruh faktorfaktor E-Commerce Service Quality terhadap kualitas layanan. Manfaat Penelitian Beberapa manfaat yang diharapkan penulis saat pembaca membaca penelitian ini adalah : 1. Memberikan hasil pengukuran kualitas layanan menggunakan SERVQUAL yang telah disesuaikan untuk E-Commerce. 2. Memberikan fakta pengaruh faktorfaktor E-Commerce Service Quality terhadap kualitas layanan. Rumusan Masalah Rumusan masalah yang didapat dari latar belakang diatas, antara lain : 1. Apakah bisnis E-Commerce dapat diukur menggunakan metode SERVQUAL yang telah disesuaikan untuk mencari tahu kualitas layanan? 2. Apakah faktor-faktor E-Commerce Service Quality berpengaruh terhadap kualitas layanan online?
TINJAUAN PUSTAKA E-Commerce E-Commerce atau perdagangan elektronik adalah penyebaran, pembelian, penjualan, pemasaran barang dan jasa melalui sistem elektronik seperti internet atau televisi, www, atau jaringan komputer lainnya. E-Commerce juga melibatkan transfer dana secara elektronik, pertukaran data secara elektronik, sistem manajemen inventori otomatis, dan sistem pengumpulan data otomatis (Chaudhury & Kuilboer, 2002). Menurut (Turban, Volonino, McLean, & Wetherbe, 2001), E-Commerce merupakan transaksi yang terjadi secara digital atau elektronik. Merupakan istilah yang lebih sempit daripada keberadaan E-Business yang dalam hal ini tidak hanya sebatas terjadinya transaksi jual beli namun adanya aktivitas bisnis lain seperti pelayanan konsumen, kolaborasi dengan rekan bisnis, dan lain-lain. Service Quality (SERVQUAL) Service Quality menjadi salah satu topic penelitian yang popular untuk area service marketing, meskipun service quality biasa digunakan untuk layanan yang tradisional tetapi service quality tetap menjadi salah satu acuan untuk kualitas layanan bagi transaksi elektronik dan menjadi alat ukur untuk kualitas layanan (Connolly, 2010). Service quality didefinisikan sebagai pembeda antara ekspektasi pelanggan terhadap suatu layanan dengan pandangan pelanggan saat layanan tersebut mereka rasakan (Asubonteng, McCleary, & Swan, 1996). Dengan begitu dapat diartikan bahwa saat ekspektasi pelanggan tidak tercapai maka kualitas layanan menjadi buruk, begitu pula sebaliknya bila ekspektasi pelanggan terhadap suatu layanan telah tercapai atau bahkan melebihinya maka
16
JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA DAN SISTEM INFORMASI, UNIVERSITAS BUNDA MULIA Volume 12, Nomor 2, Agustus 2016 ISSN: 1979-1496
kualitas layanan tersebut menjadi sangat baik. Lalu, alat ukur yang menjadi primadona diarea service quality ini adalah SERVQUAL. SERVQUAL dibentuk guna mengukur kualitas layanan dari sudut pandang pelanggan, untuk mengukur kualitas layanan tersebut dibuatlah 5 dimensi yang memenuhi aspek dari layanan, yaitu : (Parasuraman, Zeithaml, & Berry, 1988) 1. Tangibles (Bukti Fisik) : wujud fisik yang diberikan perusahaan kepada pelanggan, seperti fasilitas fisik, peralatan, personalia, dan bahan-bahan komunikasi. 2. Responsiveness (Daya Tanggap) : kecepatan daya tanggap perusahaan atau memberi layanan cepat dan tepat. 3. Reliability (Kehandalan) : kemampuan dari perusahaan untuk memberikan layanan yang telah dijanjikan secara akurat dan terpercaya. 4. Assurance (Jaminan) : kemampuan perusahaan untuk meyakinkan kepada pelanggan bahwa perusahaannya dapat dipercaya, kepercayaan dapat berupa kredibilitas, keamanan, dan lainlain. 5. Empathy (Empati) : memberikan perhatian yang baik kepada tiap individual pelanggan. METODOLOGI Kerangka Pikir Kerangka pikir telah dibentuk dengan menggunakan konsep dasar yang sering digunakan oleh para peneliti dalam mengukur kualitas layanan, yaitu Service Quality. Lalu, konsep dasar tersebut akan dimodifikasi agar cocok digunakan untuk web-based service quality seperti yang dilakukan oleh Samar I. Swaid , ABD dan Rolf T. Wigand, Ph. D.. Karena penelitian ini dilakukan atas batasan pada penelitian Measuring Web-Based Service Quality :
The Online Customer Point of View yang ditulis oleh Samar I. Swaid , ABD dan Rolf T. Wigand, Ph. D., maka penelitian ini akan mengunakan kuisioner dan kerangka pikir yang sama dengan penelitian sebelumnya. Ilustrasi model penelitian dapat dilihat pada gambar 1.
Gambar 1 Model Penelitian Instrumen-instrumen digambar model penelitian diatas didapat dari pengembangan konsep dasar SERVQUAL yang dikembangkan agar sesuai dengan web-based service quality yang digunakan oleh Samar I. Swaid , ABD dan Rolf T. Wigand, Ph. D.. berikut penjabarannya : (Swaid & Wigand, 2007) 1. Tangibles : tampilan fisik yang dapat dinikmati secara langsung oleh pelanggan dari web-based service yaitu kegunaan dari web itu sendiri. 2. Reliability : kehandalan dalam instrumen ini sama dengan kehandalan pada SERVQUAL, hanya saja ditambah dengan kehandalan website dalam memberikan informasi kepada pelanggan (kualitas informasi) 3. Responsiveness : dalam konteks tradisional ataupun web-based, instrumen daya tanggal memiliki arti yang sama, yaitu bagaimana kecepatan daya tanggap perusahaan terhadap pelanggan.
17
JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA DAN SISTEM INFORMASI, UNIVERSITAS BUNDA MULIA Volume 12, Nomor 2, Agustus 2016 ISSN: 1979-1496
4. Assurance : Jamian juga memiliki konteks yang sama antara tradisional dengan web-based, yang berarti bagaimana perusahaan mendapat kepercayaan dan menjaga kepercayaan tersebut. 5. Empathy : Empati terhadap pelanggan akan berlaku sama disetiap layanan, baik itu tradisional ataupun web-based, yaitu memberikan perhatian khusus kepada setiap individu pelanggan. Oleh karena itu untuk mendukung kerangka pikir dan model penelitian yang dijelaskan diatas, maka penelitian ini akan menggunakan penelitian jenis Non-Experimental(Correlational) dengan melihat hubungan antara dimensi-dimensi E-Commerce service quality yang dibentuk dari SERVQUAL terhadap kualitas pelanggan online. Hipotesis Dari model penelitian diatas, dapat dikembangkan hipotesis yang mendukung untuk dilakukannya penelitian ini, yaitu : • H1 : Kualitas Informasi mempengaruhi kualitas layanan secara positif • H2 : Kegunaan Web mempengaruhi kualitas layanan secara positif • H3 : Kehandalan mempengaruhi kualitas layanan secara positif • H4 : Daya Tanggap mempengaruhi kualitas layanan secara positif • H5 : Jaminan mempengaruhi kualitas layanan secara positif • H6 : Personalisasi mempengaruhi kualitas layanan secara positif Sampel dan Polulasi Populasi yang digunakan sebagai dasar penarikan sampel untuk penelitian ini adalah para mahasiswa STMIK Buddhi, Tangerang. Populasi ini dipilih karena para mahasiswa umur 18-24 merupakan salah satu jenjang usia yang aktif dalam menggunakan internet, terlebih sekarang sangat mudah untuk mendapatkan akses
internet dan dalam lingkungan STMIK Buddhi pun telah disediakan Wi-Fi area. Oleh karena itu, kemungkinan untuk populasi ini menggunakan layanan berbasis web sangatlah besar. Metode pengambilan sampel penelitian ini adalah metode non probability dengan purposive sampling dengan kriteria mahasiswa yang mengambil jurusan sistem informasi di STMIK Buddhi dan telah melakukan transaksi jual beli secara online. Instrumen dan Metodologi Pengumpulan Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data tersebut dikumpulkan dengan survey langsung melalui kuisioner yang didesain dan telah digunakan oleh penelitian sebelumnya untuk memperoleh data tentang sudut pandang konsumen online terhadap kualitas layanan berbasis web. Adapun demographic yang digunakan adalah jenis kelamin, usia, kuantitas berinternet dalam 1 hari, dan pernah atau tidak dalam bertransaksi online. Kuisioner yang akan digunakan nantinya akan menggunakan skala pengukuran Likert 1-5, dimana (1) yang berarti sangat tidak setuju dan (5) yang berarti sangat setuju. Validitas dan Reliabilitas Dalam penelitian ini, tehnik yang digunakan untuk mengukur validitas dan reliabilitas adalah analisa faktor (factor analysis) untuk uji validitas dan uji reliabilitas dilakukan dengan pendekatan internal consistency reliability yang menggunakan cronbach alpha. Metodelogi Analisa Data Dalam penelitian ini, teknik yang digunakan untuk melihat hubungan korelasi antara tiap dimensi ECommerce service quality yang dibentuk dari SERVQUAL terhadap kualitas pelanggan online akan menggunakan korelasi rank kendall karena jumlah sampel yang digunakan lebih dari 30,
18
JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA DAN SISTEM INFORMASI, UNIVERSITAS BUNDA MULIA Volume 12, Nomor 2, Agustus 2016 ISSN: 1979-1496
sehingga disarankan untuk menggunakan korelasi rank kendall untuk hasil yang maksimal. Limitasi Metodelogi Batasan dari metodelogi yang digunakan adalah : 1. Menggunakan skala likert 1-5 dalam mengukur tiap faktor E-Commerce service quality. 2. Populasi terbatas hanya pada kalangan mahasiswa dan peneliti mengambil populasi dan sampling dari STMIK Buddhi Tangerang.
seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali I. , 2005). Pengukuran dengan one shot atau pengukuran sekali saja digunakan dalam penelitian ini. Menurut Ghozali (2005), suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel, jika memberikan nilai cronbach alpha > 0,60. Tabel 2 Informasi reliabilitas
validitas dan
ANALISIS DAN PEMBAHASAN Partisipator Kuisioner disebar kepada para mahasiswa secara langsung, total ada 100 kuisioner yang disebar oleh peneliti kepada mahasiswa STMIK Buddhi dan dari 100 kuisioner tersebut ada 86 kuisioner yang layak untuk diolah dalam penelitian ini. Sampling ini diharapkan bisa mengambarkan kualitas layanan online harapan mahasiswa, terutama di STMIK Buddhi. Hasil respond dari responden dapat dilihat pada tabel 1. Tabel 1 Informasi demographic dari responden
Analisa Deskriptif Hasil penelitian yang dilakukan dapat dilihat pada tabel 2, akan dimulai dari menghitung validitas dan reliabilitas dari kuisioner yang digunakan dan melakukan hipotesa testing. Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban
Uji validitas dilakukan dengan menggunakan analisis faktor (factor analysis) yaitu factor loading untuk memastikan masingmasing pertanyaan terklasifikasi pada setiap variabel yang ditentukan. (Hair, Anderson, Anderson, & W.C., 1998) memberikan kriteria terhadap signifikansi dari factor loading sebagai berikut : >0,3 tergolong signifikan, >0,4 tergolong lebih signifikan, dan >0,5 tergolong sangat signifikan.
19
JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA DAN SISTEM INFORMASI, UNIVERSITAS BUNDA MULIA Volume 12, Nomor 2, Agustus 2016 ISSN: 1979-1496
Tabel 2 menunjukkan bahwa semua item dan dimensi yang digunakan pada penelitian ini telah valid dan reliabel, meskipun ada beberapa item yang bernilai kecil atau sedikit diatas batas valid dan reliabel. Uji Hipotesis Hasil pengujian hipotesis dapat dilihat pada tabel 3. Koefesien korelasi ialah pengukuran statistik kovarian atau asosiasi antara dua variabel. Besarnya koefesien korelasi berkisar antara +1 s/d -1. Koefesien korelasi menunjukkan kekuatan (strength) hubungan linear dan arah hubungan dua variabel acak. Jika koefesien korelasi positif, maka kedua variabel mempunyai hubungan searah. Artinya jika nilai variabel X tinggi, maka nilai variabel Y akan tinggi pula. Tabel 3 Tabel Uji Hipotesis
Sebaliknya, jika koefesien korelasi negatif, maka kedua variabel mempunyai hubungan terbalik. Artinya jika nilai variabel X tinggi, maka nilai variabel Y akan menjadi rendah (dan sebaliknya). Untuk memudahkan melakukan interpretasi mengenai kekuatan hubungan antara dua variabel penulis memberikan kriteria sebagai berikut (Sarwono, 2006): • • • • • •
0 : Tidak ada korelasi antara dua variabel >0 – 0,25: Korelasi sangat lemah >0,25 – 0,5: Korelasi cukup >0,5 – 0,75: Korelasi kuat >0,75 – 0,99: Korelasi sangat kuat 1: Korelasi sempurna
SIMPULAN Kesimpulan Kesimpulan dari penelitian yang dilakukan, melihat dari data-data yang
dikumpulkan dan diolah hasil uji korelasi Kendall’s memperlihatkan seberapa kuat hubungan dari dimensidimensi yang menjadi alat ukur terhadap kualitas layanan berbasis web secara menyeluruh. Dari hasil tersebut didapatkan bahwa ke 6 dimensi tersebut memiliki hubungan dengan kualitas layanan berbasis web secara menyeluruh, dengan itu bisa dikatakan bahwa Ho untuk 6 hipotesis tersebut ditolak. Tetapi dalam hasil tersebut dapat dilihat bahwa faktor personalisasi memiliki korelasi yang kuat terhadap kualitas layanan berbasis web daripada faktor lainnya. Selain personalisasi, faktor kualitas informasi dan jaminan juga menjadi faktor yang patut diperhitungkan. Saran Untuk penelitian berikutnya disarankan : 1. Mengambil populasi dan sampel dari daerah dan target populasi yang berbeda untuk mendapatkan hasil yang bervariatif. 2. Penelitian ini hanya melihat hubungan dengan kualitas layanan saja. Oleh karena itu, masih ada beberapa aspek lanjutan yang dapat dilihat dari kualitas layanan tersebut, seperti kualitas layanan dengan loyalitas pelanggan, kepercayaan pelanggan, word-of-mouth, dan lainlain. 3. Disarankan terlebih dahulu membuat atau mengadopsi kerangka kerja yang tepat untuk kualitas layanan berbasis web, karena SERVQUAL lebih menekankan kepada layanan tradisional. Diskusi Kualitas layanan adalah suatu konstruk yang sulit untuk ditangkap dan diukur. Dengan kurang model-model pengukuran kualitas layanan terutama dibidang IS, peneliti menggunakan saran-saran dari penelitian sebelumnya untuk menggunakan model
20
JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA DAN SISTEM INFORMASI, UNIVERSITAS BUNDA MULIA Volume 12, Nomor 2, Agustus 2016 ISSN: 1979-1496
SERVQUAL dengan modifikasi untuk digunakan dalam bidang IS. Penelitian kali ini menggunakan model SERVQUAL yang telah di rekonstruksi dalam penelitian sebelumnya untuk memenuhi kriteria mengukur kualitas layanan berbasis web, ditentukanlah beberapa dimensi berikut : kegunaan web, kualitas informasi, kehandalan, daya tanggap, jaminan, dan personalisasi. Selanjutnya penelitian ini melihat hubungan antara dimensidimensi tersebut dengan kualitas layanan berbasis web secara menyeluruh dari sudut pandang konsumen. DAFTAR PUSTAKA [1]. Asubonteng, P., McCleary, K., & Swan, J. (1996). Servqual revisited: a critical. Journal of Services Marketing. [2]. Chaudhury, A., & Kuilboer, J.-P. (2002). E-Business and ECommerce Infrastructure: Technologies Supporting the EBusiness Initiative. McGrawHill/Irwin. [3]. Connolly, R. (2010). WEBSITE SERVICE QUALITY IN IRELAND: A CONSUMER PERSPECTIVE. [4]. Ghozali, I. (2005). Apilikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro Semarang. [5]. Ghozali, I. (2009). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS (4Th ed). Semarang: Badan Penerbit-Undip. [6]. Hair, J., Anderson, R., Anderson, R., & W.C. (1998). Multivariate Data Analysis 5th Edition. [7]. Li, H., Liu, Y., & Soumi, R. (2009). Measurement of E-Service Quality: An Empirical Study in Online Travel Services. [8]. Natalia, G. (2012, January 11). Retrieved August 7, 2012, from http://www.bisnis.com/articles/go
[9].
[10].
[11].
[12].
[13].
[14].
[15].
[16].
ogle-pasang-komitmen-diindonesia Parasuraman, A., Zeithaml, V., & Berry, L. (1988). Journal of Retailing. SEVRQUAL : A Multiple-item Scale for Measuring Consumer Perceptions of Service Quality. Reichheld, F. F., & Schefter, P. (2000). E-Loyalty: Your Secret Weapon on the Web. Harvard Business School Press. Saputra, S. M. (2011, November 22). Retrieved August 7, 2012, from http://www.bisnis.com/articles/uk m-didorong-tingkatkan-ecommerce Sarwono, J. (2006). Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Yogyakarta: Graha Ilmu. Swaid, S. I., & Wigand, R. T. (2007). Measuring Web-based Service Quality : The Online Customer Point of View. Turban, E., Volonino, L., McLean, E., & Wetherbe, J. (2001). Information Technology for Management - Transforming Business in the Digital Economy 3rd Edition. United States of America: John Wiley & Sons Inc. Wicaksono, A. (2012, may 4). Retrieved august 5, 2012, from http://industri.kontan.co.id/news/e -commerce-di-indonesia-potensikantongi-rp-330-t Wicaksono, A. (2012, Juny 11). Kontan.co.id. Retrieved September 16, 2012, from Kontan.co.id: http://industri.kontan.co.id/news /potensi-bisnis-online-makinmelar
21