HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG STANDAR KELULUSAN UJIAN NASIONAL (UN) DENGAN MENTAL SISWA DI MTsN CIMANGGIS DEPOK
oleh: DEDE RAKHMAT
102011023589
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2008
SURAT PERNYATAAN PENULIS
Dengan ini saya menyatakan:
I.
Skripsi ini adalah kaIya asli yang diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar sarjana strata I (SI) £Ii UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Semua sumber yang digunakan dalam penelitian ini, telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku £Ii UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Jika £Ii kemudian hari terbukti bahwa kaJya ini bukan hasil karya asli saya atau merupakan hasil jiplakan hasil karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku £Ii UIN SyarifHidayatullah Jakarta.
Jakarta, 11 Maret 2008
¥0tJt
Dede Rakhmat
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG STANDAR KELULUSAN UJIAN NASIONAL (UN) DENGAN MENTAL SISWA DI MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI (MTsN) CIMANGGIS DEPOK Skripsi Diajukan kepada Fakultas HnlU Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Smjana Pendid'ikan Islam (S.Pd.!)
Oleh:
Dede Rakhmat 102011023589
Di Bawah - i
11bi~n : ~
Drs. A. Syafi'i M.Ag NIP. 150 268 584
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2007
Skripsi
be~iudul
"HUHUNGAN ANTARA I'ERSEI'SI SISWA TENTANG
STANDAR KELULUSAN UJIAN NASIONAL (UN) DENGAN MENTAL SISWA DI MTsN CIMANGGIS DEPOK" telah diujikan dalam Sidang T~rbiyah
Munaqosah Fakultas Jlmu
dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta pada tanggal 17 Maret.2008, Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Smjana Pendidikan Islam (S.Pd.l).
Jakarta 17 Maret 2008 Panitia Ujian Munaqasyah Ketua Jurusan
Tanggal
Tanda Tangan
3)/.of Drs. H. Abdul Fattah Wibisono, M.Ag
•• 0 •
•
~
••••• ....
NIP. : 150236009 Sekretaris (Sekretaris Jurusan ) Drs. Safiudin Siddiq, M.Ag NIP. : 150299477
J-0;/-r41J..
-··~t1
Penguji I
~I- 03- 08
Dr. Nurlena Rifa l !, M.A NIP. : 150228224
• 0 •••••••••••
Penguji II Dr. Kbalimi, M.A NIP. : 150267207
~
•••
.;;u--
(h ..~....
fJrr::=
J8 ~ {)J. •••••••••••••• 0.. Mengetahui : Dekan,
MA
----::s
••••••••••••••••••
~. '
ABSTRAK Dede Rakhmat Hubungan Antara Persepsi Siswa Tentang Standar Kelulusan U.jian Nasional (UN) Dengan Mental Siswa Di MTsN Cimanggis Depok. Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas lImu Tarbiyah dan Keguruan Maret 2008 Dengan ditetapkannya standar kelulusan baik itu di Sekolah Dasar (SO), Sekolah Menengah Pertama SMP) atau Sekolah Menengah Atas (SMA), maka pemerintah memberikan perhatian khusus bagi kemajuan pt>ndidikan di Indonesia dan sejalan dengan harapan pemerintah sudah dua tahun ini pihak Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas) menggelar Ujian Nasional (UN) untuk SO, SMP, SMU bertujuan untuk menilai pencapaian kelulusan secara Nasional pada mata pelajaran ilmu penegtahuan teknologi dan dilakukan dalam bentuk ujian nasional. Karena itu, penelitian tentang "Hubungan Antara Persepsi Siswa Tentang Standar Kelulusan Ujian Nasional (UN) Dengan Mental Siswa Oi MTsN Cimanggis Depok". Penelitian dimaksud menitik beratkan pada persepsi siswa tentang standar kelulusan ujian nasional menjadi keterkaitan dengan mental siswa, sedang mental siswa dibatasi kepada perasaan, pikiran, dan kelakuan siswa terhadap adanya Ujian Nasional (UN) serta objek yang diteliti adalah siswa kelas tiga MTsN Cimanggis Depok. Penelitian dilaksanakan di MTsN Cimanggis Depok dan merupakan jenis penelitian deskriptif korelasional dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian menggunakan angket sebagai alat pengumpulan data. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kls IX MTsN Cimanggis Depok, dengan jumlah 105 siswa. Sementara penarikan sampel dilakukan dengan Proporsional Random Sampling. Sampel dalam penelitian ini adalah 37 orang siswa. Sedangkan proses analisa data menggunakan dua cara yaitu Prosentase dan Produck Moment. Hasil penelitian menunjukan bahwa secara umum hubungan antara persepsi siswa tentang standar kelulusan Ujian Nasional (UN) dengan mental siswa menurut perhitungan r x y sangat rendah yaitu 0,13 maka dinyatakan bahwa persepsi siswa tentang standar kellliusan ujiall nasional sangatlah relldah alall tidak ada hubungannya dengan mental si~wa. Kata Kunci: Persepsi Tentang Standar Keluilisan Ujian Nasional, Mental.
I(ATA I'ENGANTAR Segala pllji serla ,Yllkllr hanya lInlaian rasa terima kasih yang terwlllit dalam alas segala keindahan dan kenikmatan yang telah Allah SWT anugrahkan kepada pcnlllis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjlldul "Ilubungan Antara I'erseflsi Siswa Tentang Standar Kelulusan Ujian Nasional (UN) Oengan Mental Siswa Oi MTsN Cimanggis OeIlok", karena tanpa izin dan kehendak-Nya segala sesuatu yang penulis eita-eitakan tidak akan pel11ah malllJlu penulis raill. lIntuk sang pcnyclanl
d~n
'TIotivasi sejak awal hingga akhirnya penulis menyclesaikan
skripsi ini, terima kasih untnk kcsabarannya dalam membimbing pcnulis. 4. Ayahanda dan Ibunda tercinta, yang tak pcrnah lelah membcrikan motivasi dan dnkungannya dJngan ketnlnsan serta kasih sayangnya, dan sangat berjasa dalam kehidnpan penulis. Hanya ueapan terima kasih yang sebesar-besamya alas segala kasih sayang dan eintanya, semoga kelak pep-utis dapatmemberikan hadiah terindah untuk Ayah dan Bunda tereinta, dan teruntuk keluarga besar pellltlis yang juga selalu memberikan motivasi dan dukungmmya.
5. Dosen-dosen yang telah memberikan begitu banyak ilmu pengetahuan serta pengalaman hidup bagi penulis, serta para stal' tata usaha Jurusan Pendidikan Agama Islam UIN Syaril'Hidayatullah Jakarta. 6. Kepala Sekolah MTsN Cimanggis Depok Bapak. E. Sjamlawi, S.Ag, dan Bapak M. Sholeh, BA selaku Tata Usaha dan seluruh guru serta karyawan MTsN Cimanggis Depok. 7. Kepada siswa-siswi MTsN Cimanggis Depok khususnya kelas IX yang telah berpaliisipasi dan membantu penulis dalam melakukan penelitian. 8. Seluruh rekan-rekan mahasiswa Jurusan Pendidikan Agama Islam angkatan 2002. Hanya ucapan terima kasih yang dapat penulis haturkan, segal a harapan dan do'a penulis panjatkan dalam sujud pada Allah SWT, semoga apa yang telah mereka berikan untuk penulis menjadi ladang amal ibadah bagi mereka kelak sebagai bekal kehidupan di akhirat nanti. Semoga Allah selalu memberikan keindahan untuk kita dan tak akan pernah berhenti membimbing kita untuk selalu berjalan lurus, hingga kita raih kebahagiaan yang abadi di dalam surga-Nya, Amin. Dan semoda skripsi ini bermanl'aat khususnya bagi penulis dan bagi para pembaca umumnya. Amin Ya Allah Ya Rabbal Alamin.
Jakarta, 10 November 2007
DAFTAR lSI
HALAMAN JUDUL
,
,
.
HALAMAN PERNYATAAN...... HALAMAN PERSETUJUAN
II
,.
111
IIALAMAN PENGESAHAN
,.
IV
ABSTRAK...........................................................................
V
KATAPENGANTAR............................................................
VI
DAI'TAR lSI
,
,.
.
..
VIII
x
DAFTAR TABEL...
BABI
PENDAHULlJAN
A. Latar Belakang Masalah
,
B. P(;:mbatasan dan Perul11usan Masalah
,
C. Tujuan dan Manfaat l'enelitian
.
,
D. Kerangka Berpikir dan Hipotesis
.
6
.
7
7
,.
E. Sistematika Penulisan BAB II
1
,
.
9
LANDASAN TEORITlS
A. Konsep Tentang Persepsi.
.,
1. Pengertian Persepsi
,.
..
11
,. ... ...
...
11
,.
]3
2. Faktor-faktor Yang mempengaruhi Persepsi.. 3. Ciri-ciri UI11UI11 Dunia Persepsi......
B. Kajian Tentang Ujian Nasional (UN)
15
,
]6
1. Pengertian Ujian Nasional (UN)...
]6
2. Kebijakan Pemerintah Tentang Standar Kelulusan Ujian
17
Nasional (UN)...
3. Penyelenggaraan Ujian Nasional dan Bahan Ujian Nasional
(UN)
,
C. Kajinn Tentang Mental Siswa I. Pengertian Mental. ... " ...
20 ,
,
,.
21 21
DAFTAU TABEL
1. Keadaan Siswa MTsN Cimanggis Depok
.
36
2. Data Keadaan Kepala Sekolah dan Guru
.
36
3. Data Tenaga Administrasi
.
40
4. Keadaan Sarana
.
40
5. Prasarana Administrasi
.
41
6. Prasarana Kegiatan Belajar Mengajar.
.
42
7. Diadakannya Ujian Nasional (UN)
.
42
8. Kebijakan Pemerintah Mengenai Standar Kelulusan UN
.
43
.
43
9. Ujian Nasional dilakukan untuk mengetahui kualitas pendidikan secara Nasional.. 10. Patokan nilai pada mata pelajaran yang diujikan pada Ujian Nasional...
.
.
44
I I. Penyelenggaraan Ujian Nasional dapat meninggalkan kualitas sekolah...
.
44
12. Pemerintah sebaiknya mengadakan ujian susulan bagi siswa yang tidak lulus Ujian Nasional... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...
45
13. Standar kelulusan pada tahun depan dinaikkan...
45
14. Tidak hanya 3 mata pelajaran saja yang diujikan pada Ujian Nasional (~)..............................................................
15. Standar kelulusan 4.26 pada tahun lalu terlalu tinggi...
46 46
16. 5 % siswa yang tidak lulus pada Ujian Nasional (UN) merupakan suatu kewajaran... 17. Pemerintah berhak menentukan siswa itu lulus atau tidak...
47 47
18. Kelulusan pada Ujian Nasional (UN) tidak berpengaruh besar terhadap masa depan... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ....
48
19. Pemerintah seharusnya tidak menentukan nilai kelulusan yang sama pada tiap daerah...
48
20. Mata pelajaran yang diujikan pada UN merupakan pelajaran yang menentukan
21. Sekolah berbak menentukan kelulusan siswa..... , ... ... ... ... ... ... ... .
49
22. Menetapkan frekuensi relatif persepsi siswa tentang standar kelulusan Ujian Nasional (UN)
,
,
50
23. Yakin akan bisa mengerjakan soal Ujian Nasional (UN)...... ..
51
24. Merasa optimis dalam menghadapi Ujian Nasional (UN) tahun ini...
51
25. Sikap siswa menghadapi Ujian Nasional (UN) dengan standar kelulusan yang
..
ditetapkan......
,
52
26. Jika belajar sungguh-sungguh maka ,ibm mudah l11engerjakan soal ujian..................................................................
52
27. Perasaan siswa menghadapi kenyataan jika tidak lulus
Ujian Nasional.,
'"
,
.
,
53
28. Intensitas pelanggaran yang dilakukan siswa sejak duduk
di kelas IX
,
,., ,"
, ," .. ,
,_,
,"
53
29. Kemampuan memahami pel
54
30. Bimbang atau tidak siswa untuk melanjutkan sekolah ke SMU/MA..
54
31. Yakin atau tidak untuk l11encapai standar kelulusan Ujian Nasional (UN)......
55
32. Intensitas merasakan sedih tanpa penyebab yangjelas sejak duduk dikelas IX...
55
33. Sikap siswa melihat temannya yang pintar dan siap menghadapi Ujian Nasional (UN)
,
56
34. Berusaha betul-betul untuk menghadapi Ujian Nasional (UN)...
56
35. Sikap siswajika tidak lulus Ujian Nasional (UN) pada tahun ini........
57
36. Siswa akan mengikuti les yang diadakan sekolah untuk persiapan Ujian Nasional (UN)
,
57
37. Perasaan takut, cel11as, tertekan. dan tidak percaya diri dalam menghadapi Ujian Nasional (UN)
,
,
38. Menetapkan frekuensi mental siswa di MTsN Cimanggis Depok...
58 58
39. Perhitungan untuk l11el11peroleh koefislen korelasi antara persepsi slswa tentang standar kelulusan Ujian Nasional (UN) di MTsN Cil11anggis Depok...
..
.
59
BABl PENDAHULUAN
A. Uttar Belakang lVIasalah
Dengan pesatnya kell1ajuan serta arus globalisasi, dan persaingan yang sell1akin ketat sehingga kebutuhan akan pendidikan sangatlah penting bagi setiap . kalangan untuk mcnghadapi masa depan dan untuk meraih eita-eita yang diharapkan. Oleh !carena itu setiap individu berhak memperoleh pcndidikan seperti yang tertuang clalall1 UUD 1945 pasal 31 ayat (I) berbunyi : "Tiap-tiap warga Negara berhak Il1cndapat pengajaran".1 Dapat clikatakan setiap warga Negara Inclonesia ll1emiliki hak yang sama dalam hal pendidikan clan ticlak Il1cmbeclakan status sosial, ekonoll1i, agama, suku bangsa dan sebagainya. Pcndidikan mcmcgang pCl'anan yang sangat mcndasal' untuk menunjang
kemajuan ilmu pengetahuan clan teknologi yakni konsep pencliclikan yang relevan clan ll1utakhir bagi sell1ua inclividu dan clapat membentuk manusia yang berkepribadian eksis, serta ll1engenal clirinya clan lingkungan yangacla disekitarnya seeal'a baile Pencliclikan sebagai suatu usaha yang terus menerus dan clinall1is yang Il1cngarah kepacla pendewasaan incliviclu baik jasmani maupun rohani. Firman Allah:
I
Undang-Undang Dasor /?epublik Indonesia U(/f) /9-/5. Jakarta: Miswar. 1978.hlm.J8.
2
Arlinya: "... niseaya Allah akanllleninggikan orang-orang yang berilllan dianlara IJIU
dan orang-orang yang diberi illJlu pengelahuan beberapa derqjal". (Q.S. Al-
Mujadalah: 11).2
Dari Arman Allah SWT menjelaskan bahwa setiap manusia yang mcnuntut ilmu baik ilmu pengetahuan umum maupun agama maka Allah akan meninggikan dcrajatnya. Karena dcngan ilmu scsorang akan mcmperoleh kebahagiaan di dunia maupun di akhirat. Maka Allah mewaiibkan setiap hamba-Nya menuntut ilmu untuk meningkatkan IHlalitas kehidupannya. J>
.p
fi.
'J//
/)".?
r;~~y~~~\u1h Arlinya: " Meneari illJlu ilu hukulJlnya wajib bagi seliap muslilJl (H.R. Ibnu Abdil Bari).3
Menurut Johll Dewey" Pendidikan adalah proses pembentukan kecakapankccakapan fundamental sccara intelektual dan emosional,,4 Scjalan dcngan hal terse but pendidikan yang aela pada saat ini hanls mampu bersaing e1engan Negarancgara lain, maka pendidikan eli Inelonesia harus e1itingkatkan kualitasnya elan harus scsuai e1engan perkcmbangan zaman saat ini, sehingga menghasilkan gene.rasi bangsa yang berguna elan berkompeten e1ibielangnya, Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi seem'a langsung maupun tak langsung mangalami perkcmbangan eli dunia penelidikan baik itu isi materi atau bahan yang akal, disampaikanmaupun sistem pcndielikan itu sendiri, Allah SWT BerArman :
I
. . ..I-.j;.R-;'" /\/..f\ol~~~/'" '" ~~\,p~,0>-~0':\,o~ dJl\ul··· ~7\
J
::
Arliny" : "... Sesun/',/',uI7l1,l'o Allah lidak akan merubah keadaan sualU kaw1I sehi1lgga mereka merobah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.. "(Q.S. Ar'rad: 11)5
::?
A/-Qur'an dan TeJjellla!lllyo
) Shol',eh Bin Abdul Aziz. Slinall Ibnll Majah. Arab Saudi: Darussalam, 14201-1, him. 34. •1 J-1asbullah,
S AI-Qur'an
Dasar-dasar 111ll/( Pendidikon, Jakarta: R~ia Gratindo Persada, 2001, hIm. 2.
dan Tel'jeJl/ohnya
3
PERPUSTAKAAN UTAMA Uilli SYAHID JAKARTA Dari ayat tersebut dapal dijelaskan bahwasannya apabila suatu bangsa atau kaun) ingin merubah kehidupannya, contoh dalam hal kualitas pendidikan agar menjadi lebih baik haruslah ada keinginan untuk merubah dari dalam diri setiap individu itu sendir!. Sehingga akan tercapai tujuan bersama dalam suatu bagsa dan menjadikan rakyat sejahtera dengan pendidikan yang akan menjadi bekal mereka dalam kehidupan dimasa yang akan datang. "Sejalan dengan harapan pemerintah, sudah dua tahun ini pihak Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas) menggelar Ujian Nasional (UN) untuk SD, SMP, dan SMU,,6 "Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia (RI) telah menetapkan pada pasal 65 ayat (6) dan pacla pasal 72 ayat (2) Peraturan Pemcrintah No 19 tahun 200:; lentang Standar Nasional Pendidikan".7 Adapun bunyi daei pasal 65 ayat (6) "Ketentuan mengenai penilaian akhir dan ujian sekolah atau madrasah diatur lebih lanjut clengan peraturan menteri berdasarkan usn Ian BSNP".x Pasal 72 ayat (2), "Kelnlusan peserta didik dm'i satuan pendidikan ditetapkan oleh satuan pendidikan yang bersangkutan sesuai denga kritcria yang dikembangkan olch BSNP clan ditetapkan clengan peraturan menteri tl •
9
Dengan ditetapkannya standar nilai minimal kelulusan baik itu di Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengab Pertama (SMP), atau di Sekolah Mel1engah Atas (SMA), maka pemerintah mcmbcrikan perbatian khnsus bagi kemajuan pendidikan di Inclonesia. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat peraturan pen1erintab Bab X pada pasal 63 nyal (I) butir c berbunyi penilaian hasil belajar oleh pemerintah. 1O Pasal 66 ayat (I) dikatakan "Penilaian hasil belajar sebagaimana
(>
Ariel' Ardiansyah. dkk. UII/iOlI Seko/ah B;mbinga}} res, Gatra, 14 Juni 2006.
7 Departemen Pendidikall N<'lsiollal. Lampiral1 Peraluran Menleri Pendidikan Nasiona/, Jnkarta : 2006.
8 UJ1daJ1g~Ul1dang ReJwhlik Indonesia No. ]0 lahu/1 2003 Sisdiknas, Bandung : Fokusmcdia, 2006, him. 100.
') Undang-Undang ... , him. 10J.
10
Undang-Undang ... , hlln.
In.
4
dimaksucl clalam pasal 63 ayat (I) butir c bertujuan untuk menilai peneapaian kompetensi lulusan seeara Ilasional pacla mata pelajaran ilmu pengetahuan teknologi clan clilakukan dalam belltuk ujiall nasional"." Karena itu para pencliclik clalam hal ini guru dan lembaga penclidikan memiliki tugas besar agHl' Icbih meningkatkan kualitas lulusan sekolahnya, sekolah harus menyediakan tenaga pengajar yang berkualitas, dan seorang guru harus mampu memotivasi pcscrta didik untuk giut belajar, sehingga peserta didik dapat lulus dengan hasil hclajar yallg memuaskan. Sehubungan dengan hal
.
tersebut, berbagai pihak harus ikut berperan aktif baik itu orang tua, guru, masyarakat dan lembaga itu sellcliri. Namun dalam hal ler:;cbut dengan diadakannya Ujian Nasional (UN) dan clitctapkannya stanclar nilai minimal kelulusan pastilah memiliki kelebihan dan kekurangannya.
lembaga
penclidikan
menjadi
termotivasi
untuk
lebih
mcningkatkan kualitas lulusall karena clengan adanya standar nilai minimal kelulusan yaitu dengan mcningkatkan efektivitas belajar di sekolah, meningkatkan kualitas tenaga pengajar atau memberikan pelajaran tambahan kepada siswa yang akan mclaksanakan Ujian Nasional (UN). Mungkin ada sebagian sekolah yang mcrasa takut apabila peserla didik tidak mampu meneapai stan dar tersebllt, dan tidak mampu meluluskan pesrta didiknya, apabila dengan sllmber tenaga pendidikan yang kurang. serla sarana dan prasarana yang kllrang memadai dalam menunjang proses be1i\jar mengqjar. Bila dilihat pada sekolah-sekolah terpeneil di derah-daerah yang jauh dari kola. Namun °di sisi laill jika di lihat pada peserta didik, banyak siswa yang termotivasi dengan diadakannya Ujian Nasional (UN), beragam eara yang dilakukan siswa mulai dari meningkatkan kegiatan belajar di sekolah, belajar di rumah sampai mengikuti bimbingan belajar atall les. Setiap individll memiliki pribadi yang berbeda-beda. ada siswa yang memiliki mental yang kuat sehingga tidak akan merasa takllt 1lll'llghadapi Ujian dan merasa percaya diri dengan kemampuan yang dimilikinya schingga hallersebut bukanlah masalah baginya. II Undang-Undol1g Rep/lhlili Indonesia No. 20 lahlll1 2003 Sisdiknas, Bandllng : Fokasmedia, 2006, hlm. lor!.
5
Dapat e1iambil comoh : Akbarbuelhi Antono, siswa SMP kelas III Tarakanita, elia merasa percaya e1iri e1engan kemampuannya karena ia rutin bali\iar eli rumah elan bcrbagai les yang elia ikuti. "Kalau rata-rata sembilan, bisalah" ucapnya kepaela Majalah Gatm. '2 Namun tielak seelikit siswa yang tielak percaya e1iri dan t1'ustasi manghadapi Ujian Nasional (UN) sehingga mengalami gangguan kesehatan mcntal. Seperti banyak siswa yang tcrganggll atall tertekan mcntalnya karena tidak lulus Ujian. Penulis ambil salah sa,tu cont"h, "FachruiTozi siswa SMK Bina Karya Bckasi yang nckat mcmbakar geelung sekolahnya sendiri. Fachrurrozi tcrlanda frustasi yang tak mampu eliatasinya" .'3 Itu aelalah salah satu contoh ketidak sehatan mental, memang semuanya kembali kepada pribaeli siswa tersebut apakah dia mampu mcngatasi permasalahan yang c1ihadapinya atau tidak. Berdasarkan1engamutan dan data-data yang penulis elapatkan ada pihakpihak yang tidak setuju atuupun sctqjudengan ditctapkannya standar nilai minimal kellilusan Ujian Nasional (UN). Contoh pihak yang tidak setuju, Menurut Zuber Syafawi ketua komisi X DPR, "Sebagian bcsar ingin Ujian Nasional tidak menjadi penentu kelulusan, hanya sckcdar pemetaan" lIjarnya kepada Gatra. '4 Setiap kebija!,un tentulah ada yang setuju dan tidak setuju, kcmbali kepada tanggapan atau persepsi sctiap orang yang berbeda beda terhadap suatu permasalahan. Sikap scperti yang eliutarakan oleh Zuber Syafawi bahwa sebagian besar ingin Ujian Nasional (UN) tidak menjadi penentu kelulusan, hanya sekedar pemetaan adalah reaksi atas tanggapan dari pcrmasalahan tersebut. Begitu pula setiap siswa yang tacli tclah penulis contohkan, ada siswa yang jllstrll termotivasi atau malah melakukan hal-hal yang menyimpang seperti marah-marah, frustasi, bllnuh diri dan sebagainya. sikap tersebllt diakibatkan karena terganggunya
12
Ariel' Ai'diansyah. c!kk. Ill/kGn Seko/ah 8imbingan Tes. Majah Gntm, 14 lUlli 2006, him
IJ
Mereka Slress Pos!ia (.)iol1, Republika, Jum'at 23 Juni 2006, him I.
14
Aricf I\rdiansyah. dkk. Blflla}] ~)'ekolah Bimbingan Tes, Majalah Gntra, 14 Juni 2006,
60.
111m 61.
(,
kesehatan mental. Sedang menial siswa dibatasi kepada perasaan, pikiran clan kelakllan siswa terhadap lIjian nasional. Dengan melihat permasahan terseblll penlilis tertarik untllk mengadakan peelitian pada siswa kclas IX yang akan mengikuti Uj ian Nasional tahun depan, dan menllangkannya clalam sebuah skripsi yang berjlldul : HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG STANDAR KELULUSAN UJIAN NASIONAL (UN) DENGAN MENTAL SISWA DI MTsN CIMANGGIS DEPOK,
B. Pcmbatasan dan Pcrlllllllsan Masalah I. Pembatasan Masalah
Agar pcmbahnsan clalam skripsi ini lebih tcramh, maka penlilis membatasi masalab ynng akan dibahas yaitu : Hubungan diartikan dalam skripsi ini sebagai hllbllngan antm'a dua variabel. Dalam hal ini bagaimana variabel persepsi siswn tentang standar kompetensi luilisan mcnjadi keterkaitan dengan mcnla 1 siswa. Stanclar nasional pcnclidikan yang telah ditentllkan oleh pemerintah No 19 Tahun 2005. padn pasal I ayat (I) "Standar nasional aclalah kriteria minimal tentang sistcm pcndidikan di seillruh wiJayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia".15 Dalam skripsi ini penulis iniakan membatasi kepacla kcbi,jakan pemerintah pada pasal 63 rIyal (I) Pellilaian pendidikan pada jenjang pendidikan dasardan menengahlerdiri atas: Penilain hasil belajar oleh pendidik, penilaian hasil belajar olehsatuan pendidikan, penilaian Iwsil belajar oleh Pcmerintah. Mental siswa dibatasi kepada perasaan. pikiran dan kelakllan siswa lerhadap adanya Ujian Nasional. serta objek yang diteliti adalah siswa kelas IX MTsN Cimanggis l!cpok.
15 {/m/lIl1gUndaJlg N<'IJ/fhlil, !I/(/olles;o No. ]0 Talmn 200] Fokusmcdia. 2006. hIm 62.
Sisdiknas. Bandung:
7
2. Perumusan Masalah Dari
uraiall
latar
belakallg
tersebut
maka
penulis
dapat
merulTIuskan masalah pokok yang akan dibahas dalam skripsi ini yaitu : E3agaimana hubungan alltara persepsi siswa tentang standar kelulusan ujian nasional (UN) dengan melltal siswa ?
C. Tlljuall dan Mallfaat l'coelitiall I. Tujuan Penelili"'-,
Dengall Illelihal pokok permasalahan yang telah penulis rUllluskan maka ada beberapa lujuall yallg illgill dicapai dari penelitian yang penulis lakukall yailu : UlllLlk mellgelahui hubungan antara persepsi siswa tentang standar kelulusao Uj iall Nasional (UN) dengan mental siswa. 2. Mantuat Penel itiao
a. Manfaat Akaclem is Penulis berharap agio' skripsi ini memberikan manfaat khusus c1ibiclang pencliclikan c1all mClljacii kontribusi bagi para mahasiswa/l terutama mahasiswa/l .IurCls:o, I'clldidikan Agama Islam. b. Manfaat Praklis Penelitian ini c1iharapkall c1apat menjacli masukan bagi c1unia pendiclikan c1i Indonesia dan dapat dijadikan informasi clan masukan c1alam rangka meningkatkan kOillilas pencliclik dan sumber c1aya manusia yang berkualitas. KhLlsLls'1ya menjadi informasi clan pengetahuan Kepala Sekolah dall gLiru c1i MTsN Cimanggis Dcpok serla meningkatkan kesiapan menIal sis"'a dalam menghadapi Ujian Nasional (UN)
D. Kerangka Berpikir dao lIil'otcsis
I. Kerangka Berpikir Perkembangan IlmLi dilll Tcknologi di era globalisasi dewasa ini telah menyebabkan perLihahall mClldasar dalam kehidupan bangsa Indonesia. Dalam menghadapi pern,asalahall yang timbul dari persaingan global,pasar bebas, dan proses demokralisasi. maka c1iperlukan sumber daya manusia yanghanclal
8
clan berkllalitas melailli I'cmballarllan system pencliclikan clan stanclar nasional pencliclikan. Proses pcmbangllnan nasional yang berkelanjlltan menllntllt aclanya kompetensi ,t'"ldar diberbagai biclang kehiclupan yang berwawasan clemokrasi serta mcmiliki kcmampllan clapat bertahan hidliP dalam keaclaan jaman yang tenls dan sclalll beruball. Dalam kontek yang !cbill menclunia kemajuan informasi, komunikasi, dan teknologi menyebabkan lin1bLlInya fenomena perkembangan ekonomi bani berbasis ilmu pellgelahllan dan teknologi. Sehubungan clengan itu perlll clilakukan perllbahan d'ln pC'IJataan system pendiclikan seeal'a menyeluruh dan terpaclu, terutama yang bcrkaitan clengan kualitas pendidikan clan relevansinya clengan dunia kelja. Okh karcna itu, kegiatan pembelajaran di sekolah perlu menyiapkan dan mcmbe""li peserta didik clengan kompetensi dasar clan kecakapan hidliP (L.ile skill atau life competency) yang sesuai dengan kebutuhan masyarakal dan lingkungan. Sebagai mana clikatakan dalam Unclang-unclang Republik Indonesia nomoI' 20 tahun 2003 tentang system mendapatkan pelayanan pendidikan sesuai dengan I",kal. minat, dall kemampuannya l6 .
pendiclikan nasional.
I),"la pasal
12 ayat (I)
Standar kelLlhlsan I '.ilan Nasional (UN) in; digunakan sebagai pedoman penilaian clalam penenlLian kelllilisan pescrta clidik dari satuan penclidikan. Yang merupakan salah salLi llpaya pemerintah untuk mencapai keunggulan masyarakat dan bangsa Indunesia dalam penguasaan i1mu dan teknologi seperti yang digariskan dalam CiIlIIN dan yang tcrcantum dalam undang-undang sisdiknas tahun 2003. Pendidikan mempllny"i
peran sangat penting dalam semua aspek
kehidupan manusia. iI,,1 itu c1ikarenakan pendidikan akan berpengal'uh langsung terhadap pcrkclll b"ngan l11anusia dan perkembangan semua aspek kepribadian manusla. .I"di pcndiclikan sangat menentukan untuk 111enghasilkan l11unusia yang berkll"lil'IS. I'endiclikan yang baik hal'us me111iliki standar kelulusan yang baik pllll!. scbab slandar kelulusan merupakan suatu pedol11an 16 Undang-UlidalJg Ht'II/iMik Indonesia No.20 TO/1l1l12003 Sisdiknas, Bandung, Citra tJmbara. 2006 him 11.
9
penilaian yang sangal PCIl! ing dalam seluruh mata pelajaran atau kelompok nnta pelajamn clana nlala kuliah clan kelompok mata kuliah. Mengingat pentingnya stanclar kcluluSClil di dalam penclidikan maka hanls clirencanakan dan dibuat sebaik ll1Llllgkin.
2. Hipotesis Hipalesis adal,dl
"lldlli
j;l\\ahan
yang bersifat semcntara terhadap masalah
penelitian sampai tcrhllkli Illclalui clata yang terkumpul. Oalam penelitian ini penulis terlcbih clahulu Illcrlllllllskan hipotesis alternative (Ha) clan hipotesis nihil (Ho) sebagai beriklll : Ha : Terdapat korch,i alall 11lIbuilgan alltara pcrscpsi siswa tentang standar kclulusan Ui iall "-'a·;i,
>i"" (I IN) clengan mental siswa di MTsN Cimanggis
Depok. Ho : Tidak terdapal k"r,·I,,,i alau hubungan antara persepsi siswa tentang standar kelulusall Iliiall Nasional (UN) clengan mental siswa di MTsN Cimanggis Dcpok.
E. SistematHm Penlilisall Dalam penulisall skrll,si ini. penulis mcmbagi pembahasan kcdalam V (Lima) Bab. Dengall g'll1bar'"1 sistcmatika sebagai berikut: BA13I: PENDAIIIIlI ,\N Dalam
bah
!Ill
menggambarkan
tentang
latar
belakang
masalah.pcnl!1;l!aSClil dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penclitian. kerangka bcrpikir, hipotesis dan sistematika penulisan. BAB II , KERANGI
.).
khijakan pemerintah tentang Stanclar Kelulusan
Ujian NasilHl:d i l \'). .i. Penyelenggaraan Ujian Nasional dan Bahan
10
Uj ian Nasi""n!. C. Kaj ian tentang mental Siswa, mencakup: 1. Pengel1iall I11L'llla!. 2, Faktor-laktor yang mempengaruhi gangguan kesehatan
11112111:11.
BAS III : METODOlt J(il IJI.NfOLiTIAN Pembahas"n d"LlIll bab illi adalah: A. Tempat dan Waktu Penelitian, 13, MeiOde Pelleliliall, C. Jenis Pcnelitian, D. Teknik Penelitian, mencakup
sampcl),. h,
angkcL
I"kllik pCllentuan study penelitian (Populasi dall
,I.
I eknik pCllgumpulall data (Observasi, wawancara,
c. Teknik analisa data.
(k,kllllll..'III'ISi).
BAS IV: HASIL PINII.! Ilc\N Pada Bah ini I'L'nulis akall mcmaparkan tentang : A, Gambaran Umum M LN ('illJallggis Depok. mencakup: I, LataI' Belakang Berdirin\a \11s1\ Cil11allggis Depok. 2. Visi dan Misi MTsN CimHnggis I Jep"l.. Cimang~is
I JeI"'I.,
." Kcadaan Siswa, Guru dan Pegawai MTsN 13, I'cl'sepsi Siswa Tentang Standar Kelulusan
Ujian Nasil1l1,tl (I N). C. Mental Siswa di MTsN Cimanggis Depok, D. Pengllji,;\ll I JipotL'sis. E. Interprestasi Data. BAS V: KESIMPtl!\,\ Bab ini ll1elle:tklll' I.," illlpilian. analisis dan saran dari hasil penelitiall yang telah diLil",k'lIl.
BAB II L\~DASAN
TEORITIS
A. Konscp Tcnlang Perse!'si
1. Pcngcrlian Pc"s"!,si
Setiap IlWllllS"1 dupul melihat apa yang ia lakukan dan clapat menclengar aI" "Ill" i" llc"pkull. Scbelum penulis membahas lebih lan.iut tentallg persepsi ,is\\,\. I!wka pCllulis akan mel11aparkan beberapa definisi persepsi clari herb,\g"i Silillber : Mellurul
k:lI1111\
hesar
bahasa
Indonesia
persepsi
adalah
"Tanggapan (pc"crilm,'") langsung dari suatu serapan".' Sedangkan l11enurut l.P CI"lplill ,hl'"ll bukunya yang diteljel11ahkan oleh Kartini Kal1ono berpelld:lp"l idl\\" "Persepsi adalah proses mengetahui alall mengenali objek
d
objekti rdengan bantuan indera kita
lt
?
Daput disilllPlilkall dari dua pengertian persepsi tersebut bahwa persepsi adaluh lallggapClIl seeara langsung dellgan bantuan indera dan melalui
proses
peilgeilulull
terhadap
suntu
ob.iek
sehingga
akan
l11enil11bulkan kesacl:ir'lIl krlwdap apa yang dilihatnya.
I Dcpartcl1lcn 1\'lldidiL;lll \:;,,;i(lilal. /\om/lS Besar Bahasa indonesia, Jakarta: Saini
Pustaka, him 863. 2 .I.P Chaplin. \}l'lll,'I:iCIll,t!1 k;lnini Kurtol1o. Gl'afindo Per:::ada. 200l. h!lll J:iK.
KOIllIfS
Lengkap Psikologi, Jakarta: PT. Raj::I
12
!
Oapat dimiikan pula persepsi adalah "Kemampuan membedabedakan, mengelompokkan dan memfokuskan perhatian terhadap satu objek rangsang,,3 Setelap penulis memaparkan beberapa definisi persepsi dari para ahli dapat penulis simpulkan secara keseluruhan bahwa persepsi adalah tanggapan atau penerimaan terhadap suatu objek yang diamati melalui bantuan indera sehingga memperoleh pengertian, pemahaman, kesan dan nilai terhadap apa yang diterima seseorang. "Persepsi seseorang tergantung dari apa yang ia harapkan dan tergantung dari pengalaman masa lalu serta adanya motivasi. Pengaruh dari apa yang kita harapkan sangat mudah dicontohkan, misalnya pada siang hari yang cerah kita melihat segerombolan asap putih yang berarak, interprestasi kita tergantung pada bagaimana kita melihatnya, bisa saja kita melihat seekor kambing atau sebuah kapal diantara arakan awan itu, padahal itu hanya segumpalan awan yang terseret oleh angin. Dengan demikian, pengharapan kita yang dibentuk berdasarkan keseluruhan konteks akan mempengaruhi apa yang kita lihat,,4 Oalam bahasa AI-Qur'an beberapa proses dan fungsi persepSl dimulai dari proses penciptaan pada Q.S. AI-Mukminun ayat 12-14 disebutkan
bahwa:
"Proses
penciptaan
manusia
dilengkapi
dengan
penciptaan fungsi-fungsi pendengaran dan penglihatan. Oalam ayat ini tidak disebutkan telinga dan mata, tetapi sebuah fungsi. Kedua fungsi ini merupakan vital bagi manusia dan disebutkan selalu dalam keadaan berpasangan" 5 /
Jl
,9\
r
/,/,/
~/~
..p.P ,
)
,'"
~
~\~flJ..;.~~0P~'f~\0Jp~~'FJT'Jl\;
3 Abdul Rahman Shaleh, Muhbib Abdul Wahab, Psik%gi SlIa/1I Pel/gal//ar Da/am Persepektlj Is/am, Keneana Prenada Media Group, Jakarta: 2004, him 89.
13
PERPUSTAKAAN UTAMA UIN SYAHID JAKARTA
.I
Artinya: "Dan Allah mengeluarkan kamu dari perul ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatu apapun, dan dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hali, agar kamu ber.lyukur". (An-Nahl ayat 78/
Dari penjelasan ayat tersebut dapat disimpulkan bahwa dalam AIQur'an telah dijelaskan adanya proses dan fungsi persepsi dimulai dari proses penciptaan manusia, Allah telah l1lemberikan potensi sejak lahir kepada hal1lbmly.a yaitu dengan menganugrahkan penglihatan, pendengaran dan hati agar l1lanusia dapat memanfaatkan segala apa yang dikaruniakan untuk l1lensyukuri dan mengetahui kekuasaan Allah SWT serta untuk mempelajari segala sesuatu yang Allah ciptakan di bUl11i ini. Manusia terlahir dalam keadaan fitrah, dan tidak mengetahui sesuatupun ketika manusia terlahir. Dengan potensi yang dimiliki oleh manusia, berupa penglihatan, pendengaran dan hati maka manusia akan mal11pu mempelajari, memahal11i, dan l1lengambil hikmah dari segala sesuatu yang terjadi dalal1l kehidupannya. Sedangkan dalal11 penulisan skripsi ini yang dil1laksud dengan persepsi adalah tanggapan atau pendapat siswa tentang kebijakan pel11erintah yang telah l1lenetapkan Standar Kelulusan Ujian Nasional (UN). 2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi "ersepsi
Pada setiap permasalahan yang dihadapi atau suatu keadaan yang dilihat atau alal11i oleh seseorang 'biasanya akan menil11bulkan rangsangan, tanggapan atau persepsi. Seseorang akan mel1liliki pandangan atau persepsi terhadap suatu objek karena ada hal yang melatar belakanginya, adapun faktor yang mempengaruhi persepsi tersebut antara lain: a. Perhatian "Perhatian n,erupakan usaha untuk memfokuskan pada satu atau dua objek saja, dari seluruh rangsang yang kita tangkap dapal l1lenimbulkan
14
7
adanya perbedaan persepsi diantara kita". Perhatian memegang peranan yang sangat penting dalam persepsi, seseorang yang memiliki perhatian terhadap suatu objek tentunya akan memberikan kesan dalam dirinya dan memberikan penilaian terhadap apa yang diperhatikan hal itll terjadi karena adanya respon terhadap rangsangan yang datang. b. Kepribadian "Ciri kepribadian akan mempengaruhi timbulnya persepsi, eontoh: Dina dan Mila sekolah di satu sekolah yang sama dibawah pengawasan satu wali kelas, Dina yang pemalu dan penakut mempunyai persepsi terhadap wali kelas sebagai figur yang menakutkan karena seringnya memberi nasehat dan peringatan, sedangkan Mila yang mempunyai sifat berani, dia menganggap wali kelasnya sebagai figur yang dapat diajak bergaul seperti halnya orang biasa"g e. Nilai dan Kebutuhan Hidup "Seorang seniman tentu mempunyai pola dan eita rasanya yang berbeda dalam pengamatannya dibanding seorang yang bukan seniman,,9 d. Pengalaman Dilhulll "Pengalaman-pengalaman terdahulu sangat mempengaruhi bagaimana seseorang mempersepsikan dunianya, eermin bagi kita tentu bukan hal yang baru, tetapi lain halnya bagi orang-orang Mentawai yang ada di pedalaman Siberut yang ada di pedalman Irian".l0 Dari beberapa faktor tersebut, setelah manusia menginderakan objek dilingkungannya, ia memproses hasil pengindraannya dan timbullah makna tentang objek itu pada diri manusia yang bersangkutan yang dinamai persepsi. Persepsi ini selanjutnya menimbulkan reaksi yang sesuai dengan asas busur ref1ek.
7
Persepsi dapat terjadi apabila seseorang mampll
Sarlito Wirawan Sarwono, PeJlgall1ar UmllJJ1 Psik%gi, Jakarta: Bulan Bintang, 2000,
h..43.
s Sarli to, Pel/galllar Umulll ... , him 43.
, Abdul Rahman Shuleh, Muhbib Abdul Wahab, Psikologi SlIalll Pel/gal/lar Dalalll I'ersepeklij Islalll, Keneana Predana Media Group, Jakarta: 2004, h.. 119
15
memberikan perhatian terhadap suatu objek, memiliki eiri kepribadian karena pada dasarnya setiap individll memiliki kepribadian yang berbedabeda, nilai dan keblltuhan hidup seseorang yang berbeda, serta pengalaman dahulu yang dialami seseorang dalam kehidupannya. Jika dihubllngkan dengan skripsi ini, maIm dapat dikatakan persepsi siswa dapat terjadi karena adanya faktor-faktor tersebut, dimana siswa mampu memberikan perhatian kepada adanya Uj ian Nasional dengan ketentllan kelullisan yang ditetapkan, tanggapan siswa terhadap Ujian Nasional tentunya beragam, kembali kepada kepribadian yang dimiliki siswa, nilai dan kebutuhan hidup yang kompleks, serta pengalaman siswa dalam kehidupannya sehingga menjadikan siswa memiliki harapan dan kesiapan dalam menghadapi pennasalahan.
3. Ciri-Ciri lJmum Dunia Persepsi Persepsi dapat timbul karena adanya hasil dari suatu penginderaan yang berrnakna, sebagaimana dikemllkakan lswanto bahwa: Persepsi mempunyai eiri-eiri sebagai berikut: II a. Modalitas Modalitas merupakan rangsangan-rangsangan yang diterima harus sesllai dengan modalitas tiap-tiap indera, yaitu si(at sensoris dasar masingmasing indera (eahaya lIntllk penglihatan; bau untllk peneillman; sllhll bagi perasa; bunyi bagi pendengaran; sifat permllkaan bagi peraba dan sebagainya). b. Dimens i. Ruang Duni:? persepsi mempunyai sifat ruang (dimensi ruang); kita dapat mengatakan atas-bawah, tinggi-rendah, luas-sempit, latar depan-latar belakang, dan lain-lain.
c, Dimensi Waktu Dunia persepsi mempunyal dimensi waktu, seperti cepat-lambat, tuamuda, dan lain-lain, d, Struktur Konteks Objek-objek atau gejala-gejala dalam dunia pengamatan mempunyai struktur yang menyatu dengan konteksnya, Dunia Penuh arti: Dunia persepsi adalah dunia penuh arti, Kita cenderung meJakukan pengamatan atau persepsi pada gejala-gejala yang mempunyai makna bagi kita, yang ada hubungannya dengan tujuan dalam diri kita, Dari ciri-eiri persepsi yang telah penulis paparkan, bahwa persepsi harus memiliki ciri yang khas sehingga akan menghasilkan makna yang sesuai dengan hasil pengamatan yang dilakukan seseorang dan memberikan kesan serta nilai terhadap sesuatu yang diperhatikannya.
B. Kajian Tentang Ujian Nasional (UN) 1. Pengertian Ujilln NlisionllJ Ujilln dapat diartikan "Kegiatan yang dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik sebagai pengakuan prestasi belajar dan atau penyelesaian dari suatu satuan pendidikan",12 Menurut kamus besar Bahasa Indonesia, "Ujian adalah hasil menguji; hasil memeriksa; sesuatu yang dipakai untuk menguji mutu sesuatu (kepandaian, kemampuan, hasil belajar, dan sebagainya)", [} Dari
beberapa
pengel1ian
Ujian
tersebut
penulis
dapal
menyimpulkan bahwa Ujian NasionaI (UN) adalah salah satu bentuk evaluasi pendidikan dan penilaian hasil belajar siswa pada JenJang pendidikan tertentu untuk menilai hasil belajar secara Nasional dengan menetapkan beberapa mata pel aj aran yang diujikan pada Ujian Nasional dan
12
Perafl:l'an Pemerinlah Repflb/ik Indonesia No. /9 Tahull 2005 ,S'/alldar Nasional
j)l!f/didikan, him 64.
17
slswa harus mampu mencapal standar kelulusan yang telah ditetapkan pemerintah.
2. Kebijal{anPemerintah Tentang Standar Kelululusan Ujian Nasional (UN)
Sebelum menjabarkan tentang kebijakan-kebijakan pemerintah tcntang standar kelulusan Ujian Nasional (UN)., pcnulis akan mcmberikan scdikit gambaran tentang pengertian standar kelulusan. Menurut kamus Besar Bahasa Indonesia, "Standar adalah ukuran tertentu yang dipakai sebagai patokan, sesuatu yang dianggap tetap nilainya sehingga dapat dipakai sebagai ukuran nilai (harga)".14 Dengan melihat pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa standar yang dimaksud dalam skripsi ini adalah suatu ukuran yang telah ditentukan dalam suatu jcnjang pendidikan sebagai salah satu patokan kelulusan. Dalam Undang-Undarig RI No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada pasa1 I ayat (17) "Standar Nasional Pendidikan adalah kriteria minimal tentang sistem pendidikan £Ii seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia". 15 Peraturan pemerintah Republik Indoncsia, No 19 Tahun 2005 tentang standar nasional pendidikan : "Pasal 2 ayat (1) lingkup standar nasional pcndidikan meliputi : Standar isi; standar proses; standar kompetensi lulusan; standar pendidik dan tenaga kenpendidikan; standar sarana dan prasarana; standar pengelolaan; standar pembiayaan; dan standar penilaian pendidikan".16 Dengan melilwt isi dari pasal 2 ayat (I) beserta komponcnkomponen standar nasio!1al pendidikan, penulis akan mengambil satu dari 14
Departemen Pendidikan Nasional, Kamlls Besar Bahasa JJ1doJ1e,~'ia, Jakarta: Balai
Pustaka, him 1089.
18
delapan komponen tersebut yang berhubungan dengan skripsi ini yaitu pada komponen terakhir mengenai standar penilaian pendiclikan. Standar penilaian pendidikan pada pasal 63 ayat (I), penilaian pendidikan pada jenjang pendidikan dasar clan menengah terdiri atas: 17 a. Penilaian hasil belajar oleh pendidik; b. Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan; dan c. Penilaian hasil belajar oleh pemGrinlah. "Penilaian hasil belajar sebagaimana dimaksudkan oleh pasal 63 ayal (I) butir c berlujuan unluk menilai pencapaian kompetensi lulusan secara nasional pada mala pelajaran terlentu dalam kelompok mala pelajaran ilmu pengetahuan teknologi dan clilakukan dalam bentuk Ujian Nasional (UN)".18 "Penilaian hasil belajar sebagaimana climaksud pada pasal 65 ayal (1) untu;, semua mala pelajaran pada kelompok ilmu pengelahuan dan
teknologi dilakukan melalui ujian sekolah atau madrasah untuk menentukan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan".19 Setelah penulis menjabarkan beberapa pasal-pasal lentang stanclar nasiona! pendidikan dan kebijakan pemerintah, maIm dapat disimpulkan bahwa, standar kompetensi lulusan ujian nasional adalah ukuran tertenlu yang dipakai seuagai patokan dalam kelulusan dengan ukuran nilai terkecil yang telah ditentllkan, sehingga dalam Ujian Nasional peserta didik dilllnllll untuk mampll mancapai nilai yang sama atau lebih besar dri nilai batas ambang kompelensi pada beberapa mata pelajaran yang diujikan pada Ujian Nasional, standar kompetensi llllusan tersebut ditetapkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). Apabila peserta didik tidak mampu mendapatkan batas minimal pada beberapa mata pelajaran yang dilljikan pada Ujian Nasional (UN), 17
Peraluran Pemeriulah Republik Indonesia No. /9 Ta/ulll 2005 Sial/dar Nasio/Jal
!'endidikan. him 97.
19
rilaka peserta didik dinyatakan tidak lulus Ujian Nasional (UN). "Mala pelajaran yang diLuikan pada Ujian Nasional unluk jenjang SMP, MTs, SMPLB meliputi Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris dan Matematika,,20 "Adapun tujuan diadakanya Ujian Nasional (UN) adalah untuk menilai pencapaian kompetensi lulusan secara Nasional pada mata pelajaran tertentu dalam kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan teknologi dan dilakukan dalam bentuk Ujian Nasional (UN),,21 Peraturan pemerintah
.
Republik Indonesia No 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 68 yang berbunyi: Basil Ujian Nasional (UN) digunakan sebagai salah . bangan untuk" satu perUm :.-
a. Pemctaan mutu program dan/atau satuan pendidikan; b. Dasar seleksi masukjenjang pendidikan berikutnya; c. Penenluan kelulusan peserta didik dari program dan/atau satuan pendidikan; d. Pembinaan dan pemberian bantuan kepada saluan pendidikan dalam upayanya untuk meningkatkan mutu pendidikan. "Secara teoritis, UN diperlukan untuk tiga kepenlingan, yaitu unluk mengetahui tingkat keberhasilan proses pembelajaran di sekolah, untuk mengelahui pencapaian prestasi akademik siswa selama mengikuti proses pendidikan dalam rentang waktu lertentu, dan melihat gambaran kualitas pendidikan secara lIasional dengan mengamati diversitas dan diskrepansi mutu pendidikan antar daerah,,23 Menurut Bambang Wasito Adi pada majalah Gatra "UN diharapkan bisa meningkatkan mutu pendidikan nasional dan pemetaan kualitas sekolah secara teukur dan objektif. Dari hasil ujian nasional ini akan diketahui mana sekolah yang yahud dan mana sekolah yang jeblok. Itu akan mempenl1udah Depdiknas memperbaiki mutu sekolah-sekolah,,24 20 Departemen Pendidikan nasional, Ujian Na.~>jolJa/ Tahun Pelajarcm 2005/2006, Jakarta: 2005, him 4
21
j)eraluran Femerinlah Republik Indonesia No. 19 Tahull 2005 S'lmu)ar Nasiol1ol
J\..'lldidikan. Hlm 100. 22
Perallll'an Pemerin/ah .. , him 1O l.
B
Amich Alhumami, KOJllroversi l/jian Nasionol, Republika, Jum'at 23 Juni 2006, him 2.
20
Dapat disimpuikan bahwa diadakannya Ujian Nasional (UN) bcrtujuan untuk mcningkatkan kualitas pcndidikan di Indoncsia, dan mcngctahui gambaran kualitas pcndidikan sccara nasional, mcskipun banyak pihak yang tidak sctuju dcngan diadakanya Ujian Nasional (UN), pcmcrintah tctap akan mcngadakan ujian nasional pada tahun-tahun mcndatang SCpCl1i yang dikatakan Suyanto, Dircktur Jcndcral Manajcmcn Pcndidikan Dasar dan Mcncngah Dcpdiknas kcpada Gatra " PCl1lcrintah scndiri bcrkctctapan tenls l1lcnyelenggarakan Ujian Nasional (UN) di tahuntahun mcndatang, itu sudah niat pel1lerintah,,25
3. Penyelenggaraan lJjian Nasional dan Bahan lJjian Nasional a. Penyelenggaraan Ujian Nasional (UN) Pcnyelenggaraan Ujian nasional terdiri dari penyclenggaraan Tingkat Pusat, Tingkat Provinsi, Tingkat Kabupaten atau Kota, dan Tingkat Sckolah atau Madrasah. Serikut ini penjelasan yang penulis ambil dari Prosedur Operasi Standar (POS) Ujian Nasional: 26 I) Pcnyelenggaaraan Tingkat Pusat adalah SSNP bckcrjasama dengan unsur-unsur: Sadan Penelitian dan Pcngcmbangan, Departcmcn Pendidikan Nasional; Dircktorat Jenderal Manajcl1len Pendidikan Dasar dan Mcncngah, Departemen Pendidikan Nasional; Direktorat Jenderal Kelel11bagaan Agal1la Islal11,Departel11cn Agama. 2)
Pcnyclenggaraan
Tingkat
Provinsi,
Gubernur
menetapkan
penylenggaraan Ujian Nasional Tingkat Provinsi yang terdiri dari unsur-unsur: Dinas Pendidikan Provinsi, Kantor Wilayah Departelllen
25 Arief Ardiansyah, dkk,
him D I.
lJukan k)'eko!ah bimbingaJl res, Jakarta: Gatra, 14 Juni 2006,
Agama, dan Inslansi tingkal provinsi yang terkail dengan pendidikan kejuruan. 3) Penyelensgaraan Tingkal Kabupalen alau KOla, penyelenggaraall Ujian Nasional dan Ujiall Sekolah Tillgkal Kabupalen alau Kola lerdiri alas unsur-unsur Dinas Pendidikan Kabupalen alau Kola, kanlor Departemen Agama, dan Dewan Pendidikan. 4) Penyelenggaraan Tingkat Sekolah alau Madrasah, lerdiri alas unsurunsur Kepala Sekolah atau Madrasah dan guru dari sekolah alau madrasah penyelenggara Ujian Nasional dan Ujian Sekolah, kepla sekolah alau madrasah dan guru sekolah dan madrasah yang menggambung. h. Bahan Ujian Nasional Penyusunan Standar Kompetensi Lulusan I) Mengidenlifikasi SKL Mata Pelajaran dari setiap mata pelajaran yang diajukan sesuai dengan kurikulum yang berlaku secara Nasional; 2) Menyusun rumusan SKL Mala Pelajaran dengan melibatkan ahli mala pelajaran, guru senior, ahli penilaian; 3) Melakukan penelaahan dan perbaikan SKL
Mala Pelajaran
berdasarkan pertimbangan para ahli dari perguruan linggi, guru mala pelajaran, ahli kurikulum, dan ahli penilaian; 4) Melakukan Validitas SKL Mala Pelajaran dengan melibatkan guru mata pel aj aran; 5) Menetapkan finalisasi SKL Mata Pelajaran sebagai acuan dalam penyusunan bahan Ujian Nasional.
C. Kajian Tentang Mental Siswa
1. })engertian Mental ISlilah mental bukanlah hal yang baru dideagar, bahkan dalam setiap kehidupan seseorang tidak akan pemah luput dari istilah tersebut. Karena mental sangat berhubungan dengan diri dan kehidupan seseorang.
22
Menthis yang artinya jiwa, nyawa, sukma, roh semangat"n Menurut kamus besar Bahasa Indonesia, "Mental adalah bersangkutan dengan batin dan watak manusiia, yang bukan bersifat badan atau tenaga, bukan hanya pembangunan fisik yang diperhatikan, melainkan juga pembangunan batin dan watak".28 Sedangkan menurut kamus Psikologi "Mental diartikan adalah menyinggung masalah pikiran, akal, ingatan, atau proses-proses yang berasosiasi dengan pikiran, akal, ingatan,,29 Jika berbicara tentang mental, maIm akan sangat berkaitan erat dengan kesehatan mental, karena itu penulis memberikan beberapa definisi tentang kesehatan mental dari para ahli jiwa. "Mental Hygiene atau ilmu kesehatan mental adalah ilmll yang memepelajari masalah kesehatan mental atau j iwa, betiujuan mencegah timbulnya gangguan atau penyakit mental dan gangguan emosi, dan berusaha mengurangi atau menyembuhkan penyakit mental, serta memaj llkan kesehatan j iwa rakyat".)O "Kesehatan mental adalah terhindarnya orang dari gejalagejala gangguan jiwa (neurose) dan dari gejala-gejala penyakit jiwa (psychose). Kesehatan mental adalah kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan diri sendiri, dengan orang lain dan masyarakat serta lingkungan di mana ia hidup,,31 Kesehatan mental adalah terwuj lldnya kehannonisan yang sungguh-sungguh antara fungsi-fungsi jiwa, selia mempunyai kesanggupan llntllk menghadapi problem-problem biasa yang terjadi, dan merasakan secara positif kebahagtaan dan kemampllan dirinya. Fllngsi-fllngsi jiwa seperti pikiran, perasaan, sikap jiwa, pandangan dan keyakinan hidllP, harus dapat saling membantll dan bekerja sama satu sama lain, sehingga dapat 27 Kartini Kartono, Jenny Andari, Hygiene Mellial dan Kesehalan Mne/al clalam Islam,Bandung: MandaI' Maju, 1983, him 3. 28 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus' Besor Bahasa Indonesia, Jakarta: BaJai Pustaka, him 733.
29 J.P. Caplin, Penerjemah Kartini Karto.no, Kamas Lengkap Psikologi, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2004, him 297.
Kartini KaJ1ono, Jenny Andari, Hygielle Ivlelllal dall Keseha/an Mlle/al daklln
30 I
•
"....
, " ' .... . . " .
..,
23
dikatakan adanya kehannonisan, yang menjauhkan orang dari perasaan ragu dan bimbang, serta terhindar dari kegelisahan dan pertentangan batin (konflik).32 Maka ilmu kesehatan ini erat hubungannya deang lekunan-tekanall
balin, kOllflik-koriflik pribadi, dan konflek-kOliflek lerdesak yang terdapat pada diri man usia. Tekanan-tekanan batin dan konflik-konflik pribadi itu sering sangat mengganggu kelenangan hidup seseorang, dan kerap kali menjadi pusat pengganggu (storings centrum) bagi ketenangan hidup 33 Dari beberapa definisi yang penulis jabarkan tersebut dapat penulis simpulkan bahwa mental adalah segal a sesuatu yang berhubungan dengan jiwa, batin, perasaan dan watak manusia. Yang mengarah kepada pikiran, akal, dan ingatan seseorang. Untuk meraih ketenangan dan kebahagiaan, seseorang harus mel11iliki kesehatan mental, sehingga mampu dan sanggup menyelesaikan segala permasalahan hidupnya dengan baik, mengatasi kegoncangan-kegoncangan, mampu l11enyesuaikan diri, adanya keserasian jiwa tidak mengalami konflik, merasa dirinya berharga, bergllna dan bahagia, dan d .lpat menggllnakan potensi yang ada padanya seoptimal mungkin. Seseorang yang memiliki kesehatan mental ia tidak akan merasa cemas, takut, prustasi dan terhindar dari sel11ua gangguan kejiwaan lainnya. Finnan Allah: .Jl-i'
)
D
... -
/
')..
J ,. . b
I)
-
,
..
v
1
....
.-t .....
-lI - '
')
/
..J
1
..-
... /
~.'0'~\ ~A~\_~~\ ~~~ ~.:J,; 0~~':;~':;\&~1
Artinya:" Yaitu orang-orang yang berimun dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. fngatlah, hanya mengingat Allah-lah hati mery'adi tentcram". 34 (Q.S. AI-Ra'd : 28) Dari ayat tesebut dapat dijelaskan bahwasannya apabila Il1gll1 ketent,aman hati dan batin dari berbagai permasalahan, l11aka Allah 32
Zakiah Daradjat, Kesehalal/ Mel/lal, Jakarta: Gunung Agung, 1983, him 13.
33
Kartini Kartono, Jenny Andari, Hygiene MenIal dan Kesehatan Mnelal da/am
24
memerintahkan kepada hamba-Nya untuk sclalu mengingat-Nya dengan berdzikir dan terus beribadah, niscaya ketentraman akan diperoleh. Jadi dapat dikatakan bahwa unsur yang paling penting dalam diri manusia adalah agama yang kuat, dengan keimanan yang teguh, maka manusia akan merasakan ketentraman dan kebahagiaan dalam hidupnya dan tentunya akan terhindar dari segal a macam gangguan mental. Karena itu hendakJah
pendi~ikan
agama harus ditanamkan sejak kecil sehingga akan
terbinalah kekuatan mental dan akan siap menghadapi segal a goncangangoncangan dan rermasalahan hidup. Gangguan kesehatan mental dapat mempengaruhi
)5
a. Perasaan, misalnya cemas, takut, iri dengki, sedih tak beralasan, marah oleh halOhal remeh, bimbang, merasa diri rendah, sombong, teliekan (frustasi), pesimis, putus asa, apatis, dan sebagainya. b. Pikiran; kemampuan berpikir berkurang, sukar mel11usatkan perhatian, l11udah lupa, tidak melanjutkan rencana yang telah dibuat. c. Kelakuan; nakaI, pendusta, l11enganiaya diri atau orang lain, l11enyakiti badan orang atan hatinya dan berbagai kelakuan l11enyimpang lainnya. d. Kesehatan tubuh. Dari penjelasan tersebut, penulis hanya l11engambil 3 (tiga) pembahasan yaitu : Perasaan, pikiran, dan kelakuan. Berikut ini penjelasan lebih lanjut tentang gangguan kesehatan mental.
2. l
Namun ada
faktor-faktor
yang dapat l11el11pengaruhi
kesehatan mental seseorang, sebagaimana dikemukakan oleh Zakiah Daradjat J6 3~ Zakiah Daradjat, Islam dan Kesehalan Ivienla/,
(JUJ1lfllg
agung, Jakarla: 1996, him 9.
25
a. Perasaan Diantara gangguan
perasaan
yang disebabkan
oleh
karena
terganggunya kesehatan mental ialah : Rasa cemas (gelisah), iri hati, sedih, merasa rendah diri, pemarah, ragu (bimbang) dan sebagainya. Macammacam perasaan itu mungkin satu saja yang menonjol, mungkin pula dua atau lebih, bahkan mungkin semuanya terdapat pada satu orang. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada persoalan berikut ini : 1) Rasa Cemas (gelisah) Perasaan tidak menentu, panik, takut tanpa mengetahui apa yang ditakutkan dan tidak dapat menghilangkan perasaan gelisah dan mencemaskan itu. 2) lri Hati Seringkali orang merasa iri hati atas kebahagiaan orang lain. Perasaan ini bukan karena kebusukan hatinya seperti biasa disangka orang lain, akan tetapi ia sendiri tidak merasakan bahagia dalam hidupnya. 3) Rasa Sedih Rasa sedih yang tidak beralasan, atau terlalu banyak hal-hal yang menyedihkannya sehingga air mukanya selalu membayangkan kesedihan, kendatipun ia seorang yang mampu, berpangkat, dihargai orang dan sebagainya. Firman Allah SWT: JI , /
/'
.1";
-t'
r
.-'
1
I
;/ ci\~'()~u~'A'>~~'f~~~t(;\>~. ""
/'
..;
,/
r
//
/',/
/'
. U ~y;~~'; &~;:,~~ [J..:~ ~I
Artinya: "Hai anak-anak Adam, jika datang kepadamu rasul-rasuf dari pada kamu yang menceriwkan kepadamu ayat-ayat-Ku. maka barang siapa yang bertkwa dan mengadakan perbaikan. tidaklah ada kekhawatiran terhadalj mereka dan tidak (pula) mereka bersedih haN". (Q.S. Al-A'Raaf: 35/ . Dari ayat tersebut dapat dijelaskan bahwa seseorang tidak akan bersedih hati apabila mereka bertakwa dan selalu ingin lebih baik (merubah
26
dirinya kearah yang baik) tentunya Allah akan memberikan ketenangan dan kemudahan serta dijallhkan dari rasa bersedih karena suatu permasalahan. 4) Rasa rendah diri dan hilangnya kepercayaan diri "Rasa rendah diri ini menyebabkan orang lekas tersinggllng. Karena itu ia mungkin akan menjauhi pcrgaulan dengan orang banyak, menyendiri, tidak berani mengemllkakan pendapat (karena takut salah), tidak berani bertindak atau mengambil sliatu inisiatif (takllt tidak diterima orang lain). Lma kelama:1n akan hilangnya kepercayaan kepada dirinya dan selanjutnya ia juga kurang percaya kepada orang. la akan lekas marah atau sedih hati menjadi apatis dan pesimis"J8 5) Pemarah "Sesungguhnya orang dalam 'keadaan tertentu kadang-kadang perlu marah, akan tetapi kalau ia sering-sering marah yang tidak pada tempatnya atau tidak seimbang dengan sebab yang menimbulkan marah itu, maka yang demikian ada hllbungannya dengan kesehatan mental". )') Dari uraian tentang perasaan dapat penlilis ambil tiga contoh bentuk perasaan yaitu rasa cemas, rasa rendah diri dan hilangnya kepercayaan diri serta pemarah. Perasaan cemas atau gelisah dapat dirasakan oleh seseorang yang merasa takut dengan sesllatu hal atau mllngkin tidak mengetahui apa yang ditakutkannya.
Seorang siswa merasa cemas (gelisah) ketika akan
menghadapi Ujian, sehingga perasaan takut tidak lulus pada Ujian Nasional (UN) akan timbul dan akan mengakibatkan konsentrasi belajar tidak baik. Rasa rendah diri dan hilangnya kepercayaan diri, dapat penulis contohkan seorang siswa yang tidak percaya diri terhadap kemampuan yang dimilikinya, sehingga dalam menghadapi ujian nasional tentunya dia akan merasakan begitu slilit menghadapinya, karena ketidak yakinannya untuk lutus dalam ujian nasional. P~rasaan
marah tentunya Juga dapat mempengaruhi mental
seseorang dapat dilihat contoh yaitu, "Fachrurrazi siswa kelas akhir SMK 'HI _
•
27
Bina Karya kota Bekasi, rabu malam (21/6) nekat membakar gedung sekoluhnya sendiri. Fahrur terlanda frustasi yang tak mampu diatasinya sendi ri".'10 Sikap yang dilakukan FachruIT ada1ah luapan kemarahan atas kenyataan yang dihadapinya, ini adalah salah satu contoh dari kasus siswa yang mengalami defresi.
b. Pikiran atau kecerdasan Mengedai pengaruh kesehatan mental atas pikiran, memang besar sekali. Diantara gejala yang bisa dilihat yaitu : Sering lupa, tidak bisa mengkonsentrasikan pikiran tentang sesuatu hal yang penting, kemampuan berpikir menurun, sehingga orang merasa seolah-olah ia tidak lagi cerdas, pikirannya tidak bisa digunakan dan sebagainya 41 Jika kita dapati anak-anak bodoh di sekolah, tidak mau belajar, pelupa dan sebagainya, belum tentu akibat dari kecerdasannya yang terbatas, akan tetapi mungkin sekali (dan ini mungkin yang bayak kejadian), ia tidak mumpu menggunakan kecerdasannya. Bukan karena bodoh, tapi karena tidak ada ketenangan jiawa padanya. Trr,;anggllnya ketenangan jiwa si anak disebabkan terutama oleh ibu-bapaknya 4 Dari uraian tersebut dapat penulis ambil contoh kaslls "Seseorang siswa pemenang olimpiade fisika asal semarang. Dia tidak lulus karena nilai salah satu mata pelajaran di bawah standar yang ditetapkan,,43 Dapat dikatakan siswa tersebut cerdas tapi mengapa tidak lulllS ujian nasional, penyebabnya bisa jadi karella kegoncangan atau ketidak tenangan jiwa saat menghadapi ujian.
" Mereka Stress Pasca lljian, Republika, Jum'aI 23 JUlli 2006, him I. 'll
Zakiah Daradjat, Kesehalan A4enlal, Jakarta: Gunung Agung, 1983, him 20.
28
c. Kelakuan "Ketidaktentraman hati atau kurang sehatnya mental, sangat mempengaruhi kelakuan dan tindakan seseorang, misalmya orang yang merasa tertekan atau merasa gelisah" 44 Jika hati tidak merasa tentram karena berbagai tekanan dari pCl1l1asalahn yang dihadapinya akan timbul kegelisahan, sehingga apabila tidak mampu mengatasinya dengan baik maka akan mengungkapkannya dengan sikap atau tingkah laku yang menyinggung. Menurut Nana Syaodih Sukmadinata dalam bukunya ada tiga komponen utama dalam kesehatan mental, yaitu: Memiliki rasa diri berharga, merasa puas akan peranannya dalam kehidupannya, clan terjalin hubungan baik dengan orang lain. I) Perasaan diri berharga Perasaan diri berharga merupakan hal yang sangat penting dalam kesehatan mental, sebab menclasari kondisi dari komponen-komponen kesehatan mental lainnya. Perasaan diri berharga akan memperkuat keberadaan dirinya dan rasa c1iri tak berharga akan menggoyangkan keberaclaan dirinya dalam kehidupannya. Seorang yang memiliki perasaan <.Iiri tak berharga tidak akan memiliki ketenangan hidup, tidak akan memiliki harapan, banyak diliputi perasaan cemas, ragu, hampa, <.Ian bentuk ketaktentuan lainnya 45 Dalam hal ini seseorang hendaklah memiliki perasaan <.Iiri berharga sehingga ia akan merasa <.Iirinya dapat bcrguna bagi orang lain dan tidak diliputi perasaan cemas. Dapat penulis kaitkan seorang siswa yang memiliki perasaan diri yang berharga, maka kelak ia tidak akan cemas merasa cemas atau takut untuk menghadapi Ujian Nasional. Namun sebaliknya seseorang yang memiliki perasaan diri tidak berharga maIm ia akan selalu diliputi kecemasan. Menurut Thackeray ada tiga alasan mengenai pcntingnya perasaan diri berharga, yaitu
A(,
44
nll"k, Gela/' lIjian lIlang, Republika, JlIm'at 23 JlIni 2006, him 22
45
Nana Syaodih Sukmadinata, LandasQl1 Psi!co!ogi Proses Pendidikan, Bundung: Rosda
29
a. Perasaan diri berharga merupakan landasan bagi penerimaan diri, dan penerimaan diri sendiri merupakan bekal bagi penerimaan orang lain. b. Seseorang yang memiJiki rasa diri berharga, memiJiki bayangan diri yang positif, merasa berguna dan dibutuhkan oleh orang lain. Perasaan berguna dan dibutuhkan bukan saja penting bagi keberadaan dirinya tetapi juga bagi interaksi dengan yang lain. c. Seseorang yang memiliki mental yang sehat, akan menggunakan segala kemampuan dan kecakapannya bagi kepentingan dirinya, keluarganya, dan masyarakat sekitarnya dan dia merasakan bahagia melakukannya. 2) Kepuasan akan peranan dalam kehidupannya. Setiap individu memiliki peranan dalam kehidupannya, baik dalam keluarga, masyarakat, sekolah, kantor dan sebagainya. Seorang yang memiliki mental yang sehat akan merasa puas dengan peranannya dalam lingkungan-lingkungan tersebut. SebaJiknya orang yang memiliki mentaJ yang kurang sehat akan merasakan banyak ketidakpuasan dalam perananperanan tersebut. 47 3) Hubungan baik dengan orang lain Orang yang memiJiki mental yang sehat akan mampu menjalani kerjasama dan hubungan baik dengan orang lain. Individu yang sehat mentalnya akan mampu memberikan perlakuan yang baik kepada orang lain dan perlakuan yang baik kepada orang lain akan membuahkan respons yang baik pula dari orang lain. 48
47
Nana Syaodih Sukmadinata, LandasGn Psikologi Proses Pendidlkan, Bandllng: Rosda
BAB III . !\I LTOJ)OLOGI I'ENELITlAN
A. Tcmpat dan \Vaktu Pl:!lciiliall
Penelitian illi elil:II,,,",,,k:11 eli MTsN Cimanggis Depok yang berlokasi di JI.Raya Pemda Kp. S:I\\:III l
l{)()",'
dl'll~(\I1
mcngulljungi sekolah yang ditcliti ul1tuk
mel11peroleh gambar:", UIlIIlIl1 klll:illg MTsN Cimanggis Depok.
B. Metode l'enelitian Dalam penel i1 i:1I1 sk "i I"'; ill i. pcnulis menggunakan metode korelasi, yaitu suatu eara untuk melli:I\\"b 111"",,1,,11 dengan cara melihat hubungan, acla atau ticlak ada hubungan yang si,'lIilik:1I1 :1111:11'' variabel. "Pcnelitian korelasi bertujllanuntuk menemukan acla ticlaklly:1 hllblille.an clan apabila acla, berapa eratnya hubllngan . I~l";I 1HI 11U1W:ill .IlU. i'J serta berartl. atau til
Dapat penulis simplllk:lIl ballwa pcnelitian ini bertujuan untuk menemukan jawaban terhaclap m"s:ilaiL
\l'cI:!l1!'.k:lIl
yang c1imaksud hubungan dalam shipsi ini
aclalah ada atau tid"ki\\ a ,!:IIl.I",. Idulusan Ujian Nasional (UN) dengan mental siswa c1alam mcgll",I.:l'i : 1;:11 lc',·scbul. Jika ada, seberapa erat atau berartikah lIubungan tersebul.
49
Suharsill1i
AI"d-.-,dill)
Jakarta: Rincka CipLa. ~IHi' hi:
,'!(\.,//II
!'t'Jlc:!ifiul/ '\/I(f{/I Pendekatan Praklek t.,jJisi Revisi V,
31
C. Jenis Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriftit: metode ini dilakukan untuk mendapatkan data fakta secara cennat dan memusatkan diri pada pemecahan masalah yang ada pada saat sekarang (Suyatna Basar Atmajaya, 1990 h II). Untuk mengumpulkan data yang berhubungan dengan pokok pembahasan skripsi ini, penulis menggunakan pendekatan yaitu : 1. Penelitian Kepustakaan (Library Research), yaitu dengan mencari data atau
informasi dari buku-buku tentang hal-hal yang berkaitan dengan pembahasan dalam skripsi ini, baik itu diambil dari buku-buku, majalah koran, literature dan sUl11ber data tertulis lainnya. 2. Penelitian Lapangan (Field Research), yaitu penelitian terhadap penol11ena yang ada dilapangan dan 1l1erukan langkah terpenting dimana akan diperoleh datadata yang diolah dan dianalisa untuk memperoleh suatu jawaban dan kesimpulan dari penelitian ini. Penelitian yang dimaksud dalal11 skripsi ini yaitu untuk mencari jawaban atau kesimpulan, apakah ada hubungan antara persepsi siswa tentang standar kompetensi lulusan Ujian Nasional (UN) dengan mental siswa di MTsN Cimanggis Depok. D. Telmik Penelitian
Teknik yang dipakai dalam penelitian ini yaitu meliputi : I. Teknik penentuan study penelitian Teknik ini merupakan teknik penelitian untuk menetukan populasi dan sam pel. a) Populasi "Papulasi adalah kesluruhan subjek penelitian,,50 Yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah siswall kelas IX (sembilan) MTsN Cimanggis Depok yang berjumlah 105, yang terdiri dari 3 (tiga) kelas.
32
b) Sampel "Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti",51 Prosedur penarikan sampel akan dilakukan secara proporsional random sampling yang ciigunakan untuk respondensi penelitian siswa, Dalam bukunya Suharsimi Arikunto
mengatakan
"Sebagai ancer-ancer apabila
subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semuanya, sehingga penelitiannya !nerupakan penelitian populasi, Tetapi jika subjeknya lebih dari 100 maka dapat diambil antara 10%-25% atau lebih"s2 Dalam penelitian ini subjeknya lebih dari 100 orang maka penulis mengambil sampelnya sebanyak 35% dari jumlah populasi, dengan perhitungan (1 05x35) : 100 =
36,75%, berdasarkan perhitungan tersebut, maka jumlah sampelnya
adalah sekitar 37 orang siswa yang diambil dari tiga kelas yaitu kelas IX1, IX-2, dan IX-3, 2, Teknik Pengumpulan Data Penelit.an ini dilakukan dengan data hasil riset di kelas IX MTsN Cimanggis Depok, dengan melalui teknik pengumpulan data secara observasi, wawancara dan angket sebgai alat pengumpulan data, a. Observasi "Observasi yaitu memperhatikan sesuatu dengan menggunakan mata", 53 Dalam penelitian ini peneliti melakukan pengamatan secara langsung di Iokasi penelitian, terhadap suatu objek yang diteliti, b, Wawancara (Interview) "Interview sering juga disebut dengan wawancara atau kuisioner lisan, adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara (1nterviewer)
51
Suharsimi Arikunto, Prosed,,}' Penelilian Suafu Pendekatan Praktek Episi Revisi 1<
Jakarta: Rineka Cipta, 2002, him 109 52
Suharsimi Arikunto. Prosed"!' Penelitial1 ... , him 122.
33
unluk memperoleh infonnasi lerwawancara,,54 Wawancara ini dapal dilakukan baik secara langsung maupun tidak langsung. Teknik ini dilakukan unluk mengetahui lalar belakang berdirinya sekolah, sarana dar: prasarana, lelak geogralls, banyaknya siswa dan lain sebagainya. c Angkel (Kuisioner) Angket adalah "Sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan unluk memperoleh informasi dari responden dalam arli laporan lenlang kepribadiannya, alau hal-hal yang ia ketahui".55 Angket dapal dipandang sebagai inlerview lertuhs dimana sampel alau responden dihubungi melalui sualu daftar pertanyaan yang lersusun. Unluk memperoleh dala mengenai persepsi siswa lenlang slandar kelulusan ujian nasional dengan mental siswa, maka penelili menyebar angkel (kuesioner) keseluruh anggola sampel yaitu siswa kelas IX MTsN Cimanggis Depok. Angkel yang akan penulis sebarkan kepada anggola sampel lerdiri dari dua variabel, dengan beberapa instrumen perlanyaan. Yang pertama berisi mengenai persepsi siswa lentang standar kelulusan Ujian Nasional, dan yang kedua berisi mengenai menIal siswa. d. Dokumentasi " Dokumentasi, dari asal katanya dokumen, yang artinya barang-barang tertulis,,56 Melalui dokumentasi peneliti mengumpulkan data tentang kondisi lapangan yang menjadi objek penelitian. Seperti mengumpulkan data tentang sejarah berdirinya sekolah, visi dam misi, struktur organisasi sekolah, keadaan guru dan siswa serta sarana dan prasarana. 3. Teknik Analisa Data Setelah data yang penulis perlukan terkumpul, langkah selanjutnya adalah menganalisa data.Dalam menganalisa data penulis menggunakan dua cara yailu : 5·1 Sllharsimi Arikunto, Prosedur Peneliliall Jakarta: Rineka Cipta, 2002, him 132. «
-
.)'Ualll
PendekataJl Praktek Episi Revisi 1<
34
PE~PUSTAKAAN UTAML\ UIN SYAHiO JAKARTA'
a. Prosentase Prosentase, artinya setiap data diprosentasekan setelah ditabulasi dalam jumlah frekuensi jawaban responden untuk setiap alternatif jawaban. Pedoman yang penulis gunakan untuk mencari prosentase setiap data adalah: P = F x 100% N
Keterangan : P = Prosentase untuk setiap kategori jawaban F .0 Frekuensi jawaban responden N = .lawaban responden b. Analisa korelasi dimaksudkan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara dua variabel dalam penelitian ini, yaitu korelasi atau hubungan antam persepsi siswa (variahel X) dengan mental siswa (variabel V), maka peneliti menggunakan rum us yaitul'l'Oduck Moment. Berikut ini adalah fonnulasi rum us untuk mencari koellsien korelasi product moment ( r ))7
Rxy =
NLXY - (LX) (LY)
."j I N LX2 - (LX)2 1 I NLY2 - (LY)2 I fxy : Angka indek korelasi "r" produdct momen N
: Number of Cases
LXY : J umlah hasil perkalian antam skor X dan skor Y LX
: .lumlah seluruh skor X
LY
: .lumlah seluruh skor Y
BABIV
ILISI L PENELITIAN
A. GamlJaran U 11111111\ Iad ,asa Ii Tsallawiyah Ncgcri (MTsN) Cimanggis Dcpolc
I. LataI' Belak'"I!! Ik,di"II' ., \llsN Cilllanggis Depok Madr'ls,,1i 1-,a"""illll1 Negeri Cimaggis Depok pada awalnya adalah Madras:dl SlIasl" ""itu MTs AI-Hidayah yang berada di bawal1 naungan Yall",an
I 1-lli,bal1. MTs AI-l-lidayah didirikan oleh KH.
Mul1ammad ,\Ii hl""",-1;1 dlilia sete1l1pat dan tokol1 masyarakat sekitar pada 1992.
tahun
hl'ilcrapa
\cL""
lal1un
ke1l1udian
MTs
AI-Hidayal1
dird
l
I"",,,ggis Depok
a. Visi Unggul dabn 11111"'1 dan iptek, kelulusan siswa yang kompetilif dan berakhlaklll kmill",11 b. Misi I) Menyiapk:tll ","nk,- Ilaya Manusia (SDM) yang berkualitas, kreali!: inova Ii I' ,h II he'-" I·. Ii iii kIII kari1l1al1. 2) Menyeklll.,gill·abil proses pe1l1belfljaran yang inovalif dan dinamis.
36
3) Mendayagunakan sarana dan prasarana untuk mencapat tujuan kualitas pembelajaran. 3. Keadaan Siswa, Guru dan Karyawan a. Keadaan Siswa Keseluruhan slswa kelas VlJ, VlIl dan IX pada tahun ajaran
2006/2007 adalah berjumlah 337 orang, terdiri dari 152 siswa laki-Iaki dan 185 siswa perempuan. Secara lebih rinci dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel! Keadaan Siswa MTsN Cimanggis Depok
No
1
Kelas VIII
Kelas VII
",Rom bel
Siswa L
Rom P
bel
Kelas IX
Siswa L
P
Rom bel
Jnmlah
Siswa L
Rom P
bel
Siswa L
P
"
1
3
38
52
3
50
58
4 _."-----
~"
64
75
10
152 -- -----
b. Keadaan Guru dan Karyawan MTsN Cimanggis Depok dipimpin oleh Bpk. E. Sjamlawi, S.Ag, dengan dibantu beberapa staf pegawai dan tenaga edukatiC adapun jumlah tenaga pengajar adalah berjumlah 36 orang yang terdiri dari l'egawai Negeri Sipil dan honorer, tenaga administrasi 6 orang. Secara rincinya darat dilihat pada tabel dibawah ini:
185
--
37
Tabel2 Data Keadaan Kepala Selwlah dan Guru
Nama Kepala Sekolah
No
l
dan Guru
_..
Jenis
Tempat
Kelamin
Tanggal LalJir
_--~._.-
Mata l'elajaran --
1--
E. Sjamlawi, S.Ag
I f---
Bogor,
L
12/03/47
NIP 150 063 440 - ------_..
2
Oiah Sa'diyah, SAg
3
Cirebon,
P
NIP 150 189 870
04/08/53
Sulistiawati, S.Pd
Bandung, Kertakes
07/08/68
SaeplIdin ZlIhri, S.Ag
Ponorogo,
L
Oidih KlIrnadi, S.Ag
Bogor,
L
NIP 150 281 918
28/09/67
Oeliana Hastllti, S.Pd
P.Telo,
-
----- 1--"
6
B. Inggris
20/88/66
NIP 150281917 5
------
P
NIP 150275 170 4
Fiqih
--
P
NIP 150282 752
07111171
Pipin Supiah, Ora
Bogor,
B. Inggris
Matematika ---
7
P
--"
NIP 150291 947 Oewi Sartika, S.Pd
8 --
IPS
26/09/68 Bogor,
P NIP 150 317358
05/12177
Aar Irwan H, S.Pd
Ciamis,
Biologi -
L
10
II
Siti Usbah, S_Ag
Bogor, P
Aqidah Akhlak
NIP 15032,5 151
02/04178
Badriyah YanlIarti, S. Pd
Yogyakarta,
-----_._.
__.
P
f--
NIP 150330389 _._._..._-- ___ "0-_12 Siti Nlir Rohmah, S.Ag NIP 150330912
Penjaskes
03/03/72
NIP 150326 147
-
I
P
IPS
10/01170 .
Indramayll --------
12/06!7l
SKI
-_._~
..
_.~
~
9
.. _..
38
--
--
13
Bogor,
Maryadi, S.Pd L
14
-
Eni Rahmawati, S.Pd
Jakarta,
_.
P
1---.-
15
...
~-
IPS
14/06177
NIP ISO 346 362 - - ...-
B. Indonesia
16/06170--
NIP ISO 346 360
- _..__
..
Yayuk Sri Mulyani, S.Pd
._--
_._-
~
-~-_.------.
P
Fisika 13/06177
NIP 150346 365
16
--
-
._.~
Asep Saepulh h, S.Pd
'
_.. -
L -
1910 1/82
f--·_·
-
Nurhikmah Hidayat, S.Pd
--
Matematika _._._---~.,
Computer/Kesen ian
-
NIP 150347295
09/l117l
Asep Edwin. Z, S.Pd
Cianjur,
_..
-_.- - - - - _...
L
-
-------------_.-_.
Bahasa Arab
- _...- . __._-_ ...._-_.
- - - - ---.-_.--..
Sri Murni, S.Pd
Jakarta, P
NIP 150347652 20
L
-
L
Maryanih. H, Dra P
23
Our'an Hadits _... -
Karawang, PPKN 15/02/67
NIP 150 346 675 22
Karawang, 13/03173
NIP ISO 346 370 Suratno, S.Pd
Penjaskes 05109169
Sam'a Syamsudin, S.Ag
21
Bogor, Our'an Hadits
NIP 150332215
05/06/67
Marsiti, S.Pd
Paneur, P
B. Indonesia
06/07/70 -
24
Sudannan, BA
L
Klaten, Biologi 07/09166
?,
RQC'ri Q A
(T
_~
08/05175
NIP 150347296 19
..
Bogor,
P
18
...."-
Bogor,
NIP 150 346 376 17
._--
Cimahi,
T
D
~ ~~~_
n
'" ___
L
,,...,,.,..,'"
39
---_.__.
10103/68 . _ ~ ~ ~
26
Idris, Hz, S.Pd
Bogor,
L
Matematika
21/01167
27
Syamsuri, SHI
28
Bogar,
L
-',--
Kholid, S.Pd
Bogar,
L
10/01165
. 29
Fatiyah, S.Pd
B. Indonesia
--
Bogar,
BTQ
P
--
24/04175 -
30
Ellah Julaeha, S.Ag
Bogar, P 05/06174
Badriyah, S.Pd
31
-~~--,~---~,----_._--_._-_._--
32
H. Mudrikah, S.Ag
__.,.
._----'- ..- ..__.
33
SKI
.._.-
10106172
P
Bogar,
-~'-'-~--
-_....
_~_.,
..
02/09171 Bogar,
Fiqih 28/0862
__..--
L
Bahasa Arab
-,--------._--,- "'.
L
Dahlan Rifa'1, S.Pd
Bahasa Daerah
--
__
.. . '.'-'- -_. .. _-
.'.---,,-.
Bogar, SKI
---
2211052
..
34
Fadhil Usamah, S.Pd
Bogar,
,
Biologi
L
19/05/85 --
35
,.'--'._"--
Deni, S.Kom
~-
L
Bogar, 11112/83
--
Computer
.-
36
Usman, S.Pd
L
Bogar, Penjaskes 03/01167
40
Tabe! 3 Data Tenaga Administrasi --,--
Jenis
Tempat
I(elamin
Tanggal Lahir -
~-
L
-
Bogor, 1----
---
08/10/55
L
Jakarta,
05/12/63 -
L
--
Jakarta,
06/03/68 --_...
P
Padang,
06/04/68 P
-
Jakarta,
11/10/78
------
---
P
Bogor,
06/04/74 ---
4. Sarana dan Prasarana a. Keadaan Sarana Sarana merupakan penunJang dan kelancaran pada proses belajar mengajar agar terciptanya suasana yang kondusif. Oi MTsN Cimanggis Oepok, memiliki sarana diantaranya dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel4 Keadaan Sarana
I
No
Jenis Rnang
Jumlah
f-J Ruang Teori/kelas 2
Labolatorium Computer
3
Ruang Perpustakaan
--
"
.,
8 ----
-
-~---
I I --
-
-
--
__._----
.
5
Ruang BPIBK
6
Ruang Kepala Sekolah
---------------
c---~- -c-
i--
7
Ruang Guru
8
RuangTU
9
Ruang OSIS
1-- 10
------1-----
---
-----+-------~~~-----
-------+-
-
Kamar Mandi/WC Guru
--~--~~------
2
-
1--
I -II I Kamar Mandl/W.C Slswa b_ Keadaan Prm,arana
Untuk terciptanya kondisi belajar yang baik tentunya tidak hanya sarana yang diperlukan, namun prasarana mcrupakan hal yang sangat penting untuk diperhatikan_ Di MTsN Cimanggis Depok memiliki prasarana yang cukup baik dr.pat dilihat pada keterangan dibawah ini:
Tabel5 Prllsarana Administrasi
~l 1 lKomputer ~j Printer
--
3
---
Jumlah
Nama Barang
3 ----~
..
---
~-_.
-
Mesin Tik
,----
2 -, ..
---~~
2
4
Brankas
2
5
Filling Cabinet
2
6
Lemari
2
7
Meja
8
---1
..
----
8 ---
Kursi
;
8 -
J
42
Tabel6 Prasarana K'.lgiatan Belajllr Mengajar -
I
No
._~~_.
Nania Barang
Jumla
I Computer
--I 2
10
Meja Guru
10 .... _ - - . __ ..
---.~~-~._.-
"~
II
Kursi Guru ..
_
4
Meja Sjswa
....-
231 .__
5
Kursi Siswa
6
Lemari
.~._----_._._~~~---
-----
'"_..
...
_ ~ ~
...
437 4 -
'---
7
1
TV/Audio
._-
..
B. Persepsi Siswa Tentang Standar Kelulusan Ujian Nasional (UN) Dalam penelitian ini variabel independennya adalah persepsi slswa (Variabel X). Data mengenai persepsi siswa tentang standar kelllilisan Ujian Nasional (UN) diperoleh dari penyebaran angket kepada 37 orang siswa kelas IX MTsN Cimanggis Depok, dengan jllmlah item pertanyaan 15 blltir, data yang diperoleh mengenai persepsi siswa berada antma 38-25, dimana telah kita ketahui skor alternatif jawabannya adalah skor 3 untuk alternatif jawaban a, skor 2 untuk jawaban b, dan skcr 1 untllk jawaban c. Berikut ini akan dipaparkan data frekllensi untuk masing-masing item, yaitu:
Tabel7 Diadllkanuyll Ujiau Nasional (UN) .. Alternatif JlIwaban
Frelmeusi
}>ersentase
a. Setuju
31
83.78 %
b. Kurang Setuj u
6
16.22 %
_..
-
c. Tidak Setuju --
1---.
Jumlah
~
~
_
.
_._- ,---_.
N=37
100 tv.,
~ -
._-._.-
Dari data tersebut daoat diketahlll h::lhW::l
~n
7R
O,fn nt~lJ c:phnoinn hpQ'lr
43
atau sebagian kecil meyatakan kurang setuju dengall diadakannya Ujiall Nasiollal (UN), sedangkan siswa yang menyatakan tidak setuju tidak ada.
Tabel8
1
2.70%
N =37
100 %
c.. Tidak Setuju Jumlah -----_._---_..
_------------~
_
72.98 %
-
27
-
b. Kurang Setuju
-
24.32 %
,
9
-
a. Setuju
~
Perselltase
.
Frekuellsi
_
Alterllatif Jawaball
-
Kebijakan ]'emerintah Mellgenai Standar Kelulusan UN
.. __ ._,_._.-
Dari data tersebut diketahui bahwa 24.52 % atau sebagiall kecil siswa menyatakan tidak mellgetahui dellgan jelas tentang kebijakan pemerintah mengenai standar kelulusan pada Ujian Nasional, 72.98 % atau sebagian besar siswa kurang mengetahui tentang kebijakan pemerintah mengenai standar kelulusan pada Ujian Nasional dan 2.70 % atau sebagian kecil mellyatakan tidak mengetahui.
Tabel9 Ujiall Nasiollal dilakukall untuk mellgetahui kualitas pelldidikan secara Nasional Alternatif Jawaball
Frekuensi
Persentase
a. Setuju
33
89.19 %
b. Kurang Setuju
4
10.81 %
c. Tidak Setuju
-
f-.
-
-
L
JlImlah
-
N=37
100 (X.
----_....._-
._.
Dari data tersebut diketahui bahwa 89.19 % atau hampir seluruhnya siswa setuju dengan dilaksanakannya Ujian Nasional karena untuk mengetahui
.._---
44
menyatakan kuning setujll, sedangkan siswa yang menyatakan tidak setlljll tidak ada.
Tll.bel 10 Standar nitai pada mata pelajaran yang diujikan pada Ujian Nasional Frekuensi
]>ersentase
a. Setujll
9
24.32 %
b. Klirang Setlljll
7
18.92%
c. Tidak Setllju
21
56.76 %
Alternatif .Jawaban ..
Jumlah
_~-
~
100 %,
N=37 -_._-
..~
-,-----~--
Dari data tersebllt diketahlli bahwa 56.76 % atall lebih dari setengah siswa menyatakan tidak setlljll dengan patokan nilai pada Ujian Nasional, 18.92 % atau sebagian keci1 menyatakan kllrang setlljll dengan patokan nilai pada Ujian Nasional, dan 24.32 % atau sebagian kecil siswa menyatakan tidak setllju.
Tabelll Penyelenggaraan Ujian Nasional dapat meningkatkan kualitas sekolah
Fa
Frelmensi
Alternatif Jawaban -
--------,.~'"------_.
__.
_._-_.
Persentase -_.. - ..
._~~~
a. Setllju
32
b. Kurang Setlljll
3
8.11 %
c. Tidak Setllju
2
5.40 %
N=37
100 °A,
.
Jumlah
Berdasarkan tabel tersebllt dapat diketahlli bahwa 86.49 % atau sebagian besar siswa menyatakan setujll dengan diadakan Ujian Nasional karena dapat meningkatkan mutu pendidikan dan kualitas sekolah secara terukur dan objektif, 8.11 % atau sedikit sekali siswa yang menyatakan kllrang setuju, dan yang menyatakan tidak setuju hanya 5.40 %.
'
..
--
86.49 %
-----
45
Tabcl 12 Pcmcrintah scbailmya mcngadakan ujian susulan bagi siswa yang tidak lulus Ujian Nasional
~
f
Altcrnatif Jawaban
Pcrscntasc
--- -
a. Setuju
b. Kurang Setuj II
35
94.60 %
1
2.70%
1
c. Tidak Setujll __ ..
---
---_.~-,-~-_.
_.~,
...
_--~
..
2.70% . - - . -...
Jumlah
-------
100 %,
N=37
Dari tabel tersebllt dapat diketahui bahwa 2.70 % atau sedikit sekali siswa yang meyatakan tidak setujlljika diadakan lljian susulan, 2.70 % atall sedikit sekali siswa yang meyatakan kllrang setuju, dan 94.60 % atau hampir selllruhnya siswa setlljujika diadakan ujian susu1an.
Tabcl 13 Standar kclllillsan pada tahun dcpan dinaikkan -
------
Alternatif Jawaban
Frelmensi
Persentase
a. Setllju
22
59.46 %
b. Kurang Setujll
6
16.22 %
c. Tidak Setujll -_.~~._-
- - - _ . _..
_~--_
.."_.-
JlImlah .
__
--_.. .__._--
....._ .
__...._ .
9
24.32 % . _._- ...__ ._-
-_.~.
N =37
100 'Y., ...
_ .._-
Dari data tersebllt dapat diketahlli bahwa 59.46 % siswa menyatakan setlljll apabila standar kelulusan tahun depan dinaikkan, 16.22 % menyatakan kllrang setuju dan lebih dari setengah siswa meyatakan tidak setuju apabila tahun depan standar kelllillsan Ujian Nasional (UN) dinaikkan.
46
Tabel14 Tidak hanya 3 mata pelajanlIl saja yang diujil
Alternatif .1awaban a. Setllj II
9
b. Kllrang Setllj II
7
Tidak Setlljll
21
Ie
,Jumlah
--
.-
24.32 % 18.92 % 56.76 % .-,-
L
--,
Persentase
---_.-. -
._._._. -------
.-'-
~--
100 'Y.,
N =37
Dari data tersebllt dapat diketahui bahwa 56.76 % lebih dari setengahnya siswa yang meyatakan tidak setuju apabila hanya 3 mata pelajaran saja yang diujikan pada Ujian nasional (UN), 18,92 % atau sebagian siswa menyatakan kllrang setuju, dan 24.32 % siswa meyatakan setlljll.
Tabel15 Standar Iwlulusan 4.26 pada tahnn lalu terlalu tiuggi
I"" Alternatif.1awaban --,---
Frekuensi
--~--r-'--~I)ers-;;-~tas~-
---I ...
!-------::c-:::---.---I----.---~--.-~
a. Setuju
35
94.60 %
b. Kurang Setuju
2.70%
c. Tidak Setuju
2.70%
L-
.1umlah ._ _
~
N = 37 ' _ _..
~
__.
100 % ~.__
._~
Dari data tersebllt dapat diketahui bahwa 2.70 % atau sedikit sekali siswa yang meyatakan tidak setuju apabila patokan nilai ujian nasional tahun lalu yaitu 4.26 dinyatakan tinggi, siswa yang meyatakan kurang setuju 2.70 %, sedangkan 94.60 % atau hampir seluruhnya siswa menyatakan settuu jika patokan nilai 4.26 dinyatakan tinggi.
_
47
Tabel 16
5 % siswa yang tidal. lulus Ilada Ujian Nasional (UN) merupakan suatu kewa.i aran -
Alternatif Jawaban
,-------~--,-~-----
Frekuensi
Persentase
a, Setuju
17
45,95 %
b. Kurang Setuju
12
32A3 %
8
2L62 %
-"--1 !
c Tidak Setuju -
Jumlab
N=37
,-
100
'x. -
Dari data tersebut dapat diketahui bahwa 45.95 % atau hal11pir setengahnya siswa l11eyatakan settlju jika dinyatakan jUl11lah 5 % ketidak lulusan pada UN l11erupakan sualu kewajaran, 32A3 % atau sebagian keeil siswa l11eyatakan kL!rang setuju, dan 21.62 % siswa l11eyatakan tidak setuju.
Tabel 17 Pemerintah berhak menentukan siswa itu lulus atau tidak Alternatif Jawaban
Frelmensi
a Setqju
35,14 %
b. Kurang Setuj u
t
Persentllse
c, Tidak Setuj u Jumlah
8
21.62 %
16
43.24 %
N =37
100 'X.
=J
Dari data tersebut dapat diketahui bahwa 35_14 % atau cukup banyak siswa menyatakan pemerintah berhak menentukan kelulusan pada Ujian Nasional, 2 L62 % atau sebagian kecil siswa meyatakan kurang setuju, dan 43,24 % atau hampir setengahnya siswa menyatakan tidak setuju jika
pemerintah yang menetukan kelulusan pada Ujian NasionaL
43
Tabel18 Kelulusan pada Ujian Nasional (UN) tidak berpengaruh besar terhadap masa depan Frekuensi
Persentase
a. Setuju
5
13.51 %
b. Kurang Setuju
3
8.11 %
Alternatif Jawaban
c. Tidak Setuju -
Jumlah
78.38 %
29 -
.~--
.
N=37
...
100 'X•
---
Dari data tersebut dapat diketahui bahwa 78.38 % atau sebagian besar siswa meyatalean tidale setuju apabila Ujian Nasional dileatalean tidale
berpengaruh besar pada masa depan merelea, 8.11 % atau sedikit sekali siswa yang menyatakan kurang setuju, dan 13.51 % atau sebagian kecil siswa menyatakan setuju apabila Ujian Nasional dikatakan tidak berpengaruh besar atas masa depan.
Tabel19 Pemerintah seharusnya tidak menentukan nilai keluillsan yang sama pada tiap daerah Alternatif Jawaban
Frekllensi
Persentase
a. Sellljll
II
29.73 %
b. KlIrang Setllju
10
27.03 %
c. Tidak Setlljll
16
43.24 % ---_.----
Jumlah
_ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _--1.
_
N=37
100 %
Dari data tersebllt dapal diketahlli bahwa 43.24 % atau hampir setengahnya siswa menyatalean tidak setujll apabila pemerintah menenllllean nilai kelllillsail yang benlda pada liap-tiap daerah, 27.03 % atau sebagian kecil meyatakan kurang setllju, dan 29.73 % atau sebagian siswa menyatakan setujll.
Tabel20 Mala pelajaran yang dilljikau pada UN merupakan pelajarau yang llIeUenllllulIl llIasa depau seseorang. Alternatif Jawaban a. Seluj u b. Kurang Seluj u c. Tidak Setuju
Frekuensi
I)ersentase
31 ,
83.78 %
.)
8.11 %
3
811 %
N=37
100 'X,
+_.~.
Jumlah .
".
....
Dari data lersebut dapat dikelahui bahwa 83.78 % atau sebagian besar siswa menyatakan seluju apabila 3 mata pelajaran yang diujikan pada ujian nasional adalah mala pelajaran yang menunjang masa depannya, 8.11 % atau sedikit sekali siswa menyatakan kurang setuju, dan 8.1] % atau sedikit sekali siswa menyatakan tidak setuju.
Tabel 21 Sekolah bei"hak llIenentulmn kelulusan siswa Alternatif Jawaban
Frekuensi
Persentase
. 30
81.08 %
b. Kurang Setuju
5
13.5] %
c. Tidak Setuju
2
5.41 %
N=37
100 %
a. Setuju
Jumlah
I---~-.............,,--_ . ._~-;:-;----]
-I-~~~~~~~~~+-~-'------'~~~~~-j'
Dari data tersebut dapat diketahui bahwa 5.41 % atau sedikit sekali siswa yang meyatakan tidak setuju apabila sekolah berhak menentukan kelulusan siswa pada Ujian Nasional, 13.51 % atau sebagian kecil siswa menyatakan kurang setuju, dan 81,08 % atau sebagian besar siswa menyatakan setuju.
50
Tabel22 Menetapkan frekuensi relatif persepsi siswa ten tang standar kelulusan Ujian Nasional (UN) -
interval
Frelwensi
}}ersentase
37-38
2
5.41 %
35-36
4
10.81 %
33-34
6
16.22 %
31-32
11
29.73 %
29-30
8
21.62 %
27-28
4
10.81 %
25-26
2
5.40 %
Pada tabel 22 menjelaskan tentang persepsi siswa tentang standar kelulusan Ujian Nasional di MTsN Cimanggis Depok, dan merupakan hasil angket mcngenai persepsi siswa tentang standar ke1ulusan Ujian Nasional, dari 37 siswa lerdapat jawaban yang bervariasi, secara lebih rinei akan pneliti paparkan sebagai berikut: I. Pada nilai 38-35 dikategorikan tinggi, dan ini dicapai oleh responden sebanyak 6 orang (16.22 %), maka dapat disimpulkan bahwa hanya sebagian keci1 siswa yang memiliki pemahaman yang baik lentang standar kelulusan Ujian Nasional (UN). 2. Pada nilai 34-29 dikategorikan sedang, dan ini dicapai oleh responden sebanyak 25 orang (67.57 %), maka dapat disimpulkan bahwa 1ebih dari setengahnya siswa memiliki pemahaman yang cukup baik tentang standar kelulusan Ujian Nasional (UN). 3. Pada ni1ai 28-25 dikategorikan rendah, dicapai oleh jumlah responden sebanyak 6 orang (16.21 %), maka dapat disimpulkan bahwa hanya sebagian kecil siswa yang memiliki pemahaman yang kurang tentang
51
C. Mental Siswa di MTsN Cimanggis Depoll. Dalam penelitian ini Variabel independennya adalah mental Slswa (Variabel V). Data mengenai mental siswa tentang standar kelulusan Ujian Nasional (UN) diperoleh dari penyebaran angket kepada 37 orang siswa kelas
IX MTsN Cimanggis Depok dengan jumlah item pertanyaan 15 butir, data yang diperoleh mengenai mental siswa berada antara 30-43, dimana telah kita ketahui skor altematifjawabannya adalah skor 3 llntuk untllk alternatifjawaban a, skor 2 untuk jawaban b, dan skor I untuk jawaban c. Berikut ini akan dipaparkan data fekllensi llntuk masing-masing item, yaitll :
Tabel23 Yallin allan bisa mengerjallan soal Ujian Nasional (UN) I'ersentase
--+----=-75·-:.6C:::87o/,-'-O- - -
a. Yakin
28
b. Kmang yakin
9
24.32 %
N=37
100 'Yo
c. Tidak yakin Jumlah
Dari da:a tersebut dapat diketahui bahwa 75.68 % atau sebagian besar siswa l11enyatakan yakin akan bisa mengerjakan soal Ujian Nasional pada tahun ajaran 2006/2007 saa: ini, 24.32 % atau sebagian kecil siswa l11enyatakan kllrang yakin, dan tidak ada siswa yang l11enyatakan tidak yakin.
Tabel24
:.: f
Merasa optimis dalam menghadapi Ujian Nasional (UN) tahull illi. Alternatif Jawaban
a.Optimis
I b. Kmang optimis
rI ~esimis
Frelmllsi
I'erselltase
17
45.95 %
.19
51.35 %
c..
IIITYtloh
_ 1\.f _
'l1"J'
_
__ =70 % ... \ f i
ll/
.
52
Dari data tersbut dapat diketahui bahwa 45.95 % atau hampir setengahnya siswa menyatakan optimis dalam menghadapi Ujian Nasional tahun depan dengan standar kelulusan yang ditetapkan, 51.35 % atau lebih dari setengahnya siswa menyatakan kuntng optimis, dan 2.70 % atau sedikit sekali siswa yang menyatakan pesimis.
Tabel25 Sikap siswa menghadapi Ujian Nasional (UN) dengan standar kelulusan yang ditetapkan. Alternatif Jawaban--
a. Percaya diri b. Kurang percaya diri c. Tidak percaya diri
I
Jumlah
Frekunsi
Persentase
29
78.38 %
'7
18.92 %
I
2.70%
N =37
100 ";(,
Dari data tersebut dapat diketahui bahwa 78.38 % atau sebagian besar siswa menyatakan J,ercaya diri akan dapat lulus Ujian Nasional tahun ini, 18.92 % atau sebagian kecil siswa menyatakan kurang percaya diri, dan 2.70 % atau sedikit sekaii siswa yang menyatakan tidak percaya diri akan dapat lulus pada Ujian Nasional tahun ini.
Tabel26 Jilm belajar sungguh-sungguh maka akan mudah mengerjakan soalnjian I
Alternatif Jawaban
Frekunsi
Persentase
36
97.30 %
b. Kurang yakin
-
-
c. Tidak yakin
1
2.70 %
a. Yakin
Jumlah
-
N=37
100 %
L
Dari data tersehut dana! diketahni hahwn 97 iO % atall hamnir ",lllrllhnva
53
yang suI it dalam uj ian nasional, yang menyatakan kurang yakin tidak ada, dan 2.70 % atau sedikit sekali siswa menyatakan tidak yakin.
Tabel27 Perasaall siswa menghadapi kenyataan jika tidak lulus Ujian Nasional .
I
Alternatif Jawaban
Frekunsi
Persentase
.
a. Tidak Takut
4
10.81 %
b. Kadang-kadang
14
37.84 %
c. Takut
19
5135 %
N=37
100 %
Jumlah I
~.
Dari data tersebut dapat diketahui bahwa 10.81 % atau sebagian kecil siswa menyatakan tidak takut untuk menghadapi kenyataan jika tidak lulus Ujian NasionaJ (UN) tahun ini, 37.84 % atau sebagian kecil siswa menyatakan kadang··kadang takut, dan 51.35 % atau lebih dari setengahnya Slswa menyatakan takut menghadapi kenyataanjika tidak lulus Ujian Nasional.
Tabel28 Intensitas pelangganm yang dilakukan siswa sejak duduk di kelas IX -··,..,.-------:::-::----:---,-----=:---=---:---··-T---=-----····-·-,
Alternatif Jawaban
Frekunsi
Persentase
29
78.38 %
8
21.62 %
a. Tidak p",rnah b. Kadang-kadang c. Sering Jumlah ~.
...
100 'X,
N=37 L..._._ _ .
_
Dari data tersebut dapat diketahui bahwa 78.38 % atau sebagian besar siswa menyatakan tidak pernah melakukan pelanggaran tata tertib sekolah sejak duduk di kelas IX, 21.62 % atau sebagian kecil siswa menyatakan kadang-kadang melakukan pelanggaran, dan tidak ada siswa yang menyatakan sering melakukan pelanggaran.
54
Tabel29 Kemampuau memahami pelajaran sejak mengetahui diadakannya Ujian Nasional (UN) Frekunsi
I'ersentase
a. Semakin baik
21
56.76 %
b. Kemampuan berfikir
11
29.73 %
5
13.51 %
Alternatif Jawaban
sedikit berkurang c. Sukar memusatkan perhatian atau mudah lupa f-------J-u-m-I.a--h- ~~--. ---~~N-~-3--7~ -.-_.~L__ L_.._..__~ ~__~ ~ _..__~ ~.. . _.
..---
100 'Yc•.-.--.----...j
Dari data tersebut dapat diketahui bahwa 56.76 % atau lebih dari setengahnya
slswa
menyatakan
dengan
diadakannya
Ujian
Nasional
kemampuan dalam memahami pelajaran semakin baik, 29.73 % atau sebagian . kecil menyatakan kemampuan berfikir sedikit berkurang, dan 13.51 % atau sebagian kecil siswa menyatakan sukar memusatkan perhatian atau mudah lupa.
Tabel30 Bimbang atau tidak siswa untuk melanjutkan sekolah ke SMUfMA Alternatif Jawaban a. Tidak bimbang b. Kadang-kadang c. Bimbang
1---·"Frekunsi
J'
I----~~~c-:-._-
26
70.27 %
9
24.32 %
2 5.41 % ... ~~~~~_.~+-~~~-.~~~~........j 100 01..
N = 37
Jumlah L _ _.....
Perseni;;e-·---
._._ .... _
_~
...
_ _......
._.~
Dari data terse but dapat diketahui bahwa 70.27 % atau sebagian besar siswa menyatakan tidak bimbang untuk melanjutkan sekolah ke SMUIMA walaupun tuntutan pendidikan semakin tinggi, 24.32 % atau sebagin kecil
I
55
siswa menyatakan kadang-kadang bimbang untuk
melaI~ utkan
sekolah, dan
5.41 % atau sedikit sekali siswa menyatakan bimbang.
Tabel3l Yaldn atau tidak untuk mencapai standar kelulusan lJjian Nasional (UN) Alternatif Jawaban
Frekunsi
Persentase
a. Saya mampu
27
72.97 %
b. Saya tidak yakin
10
27.03 %
N=37
100 'Yo
c. Saya tidak akan mampu
Jum!ah
Dari data tersebut dapat diketahui bahwa 72.97 % atau sebagian besar siswa menyatakan mampu untuk mencapai nilai minimal kelulusan pada Ujian Nasional, 27,03 % atau sebagian kecil siswa menyatakan tidak yakin mencapai standar kelulusan Ujian Nasional, sedangkan yang menyatakan tidak akan mampu tidak ada.
Tabel32 Intcnsitas merasakan sedih tanpa penyebab yang jelas sejak duduk dikelas IX -" ...
Frelmnsi
I)ersentase
a. Tidak pem ah
]7
45.95 %
b. Kadang-ka dang
18
48.65 %
c. Sering
2
5.40 %
N=37
100 'X,
Altcrnati f Jawaban
L_,,_
Jun11ah -
_.L_ _ _ _
Dari data tersebut dapat diketahui bahwa 45.95 % atau hampir setengahnya siswa menyatakan tidak pemah merasa sedih tanpa penyebab yang jelas sejak ia duduk dl kelas IX, 48,65 % atau hampir setengahnya siswa
--
--
56
Tabcl33 Silmp siswa mclihat tcmannya yang pintar dan siap mcnghadapi U.iian
1-
Nasional (UN) Altc-r-n-a-t-:-if=-J-:-a-w-a=-ba-n--J~---:F:::'1-'e-::k-u-n-s-:-i - - - , - - ---I:::'-cl-·s-c-n-ta-s-c---·-··· ...._ .._....
--::::-----;-;-----~-+------;-------+-------:;-:::-;:-:-:._-_
a. Va, iri
4
10.81 %
b. Kadang-kadang
8
21.62 %
25
67.57 %
N =37
100 'Xl
c. Tidak iri
_ .._ - - - - Jumlah
Dari data tcrsebut dapat dikctahui bahwa 10.81 % atau scbagian kceil siswa yang menyatakan iri apabila me1ihat lemannya yang pintar dan siap menghadapi Ujian Nasional, 21.62 % alaLl sebagian keeil siswa menyalakan kadang-kadalJg iri, dan 67.57 % alall lebih dari selengahnya siswa menyatakan tidak iri.
Tabcl34 Bcrllsaha bctul-bctul untuli mCllghadapi U.iian Nasional (UN)
IA~I~~tif Jawaban a. Selalu berusaha
Frckunsi
Pcrscntase
36
97.30 %
b. Kadang-kadang
2.70 %
e. Tidak berusaha
Jumlah
]00 %
N=37 _ _.
~._._
..
. _ _.L...
._.
Dari data tersebut dapal diketahui bahwa 97.30 % atau hampir seluruhnya siswa menyatakan
~;e1alu
berusaha belajar lebih giat untuk menghadapi Ujian
Nasional, 2.70 % atau sedikit sekali siswa yang menyatakan jarang dilaksanakan, sedangkan siswa yang menyatakan tidak dilaksanakan tidak ada.
57
Tabel35 Sikap siswa jika tidak lulus Ujian Nasional (UN) pada talmn ini --:----,------,------,
Alternatif Jawaban
Frelmnsi
Persentase
a. Tidak putus asa dan
36
97.30 %
berusaha
lagi
untuk
lulus ujian 2.70 %
b. Tidak putus asa c. Gimana nanti _ _J_u._m_l_ah
-.--JI
N = 3_7
-'-
1_01_)_% _0__ _
Dari data tersebut dapat diketahui bahwa 97.30 % atau halllpir seluruhnya siswa lllenyatakan tidak put us asa dan berusaha lagi untuk lulus jika tidak lulus UJlan nasional tahun ini, 2.70 % atau sedikit sekali siswa yang menyatakan tidak putus asa jika tidak lulus ujian, sedangkan siswa yang menyatakan gi mana nanti tidak ada.
Tabel36 Siswa almn mengikuti les yang diadakan sekolah untuk persia pan Ujian Nasional (UN) Alternatif Jawaban
Frekunsi
Persentase
a. Va, pasti
35
94.54 %
b. Belum tentu
2
5.41 %
c. Tidak mengikuti ..
Jumlah
- .. __ N=37
100 'Yo
Dari data tersebut dapat diketahui bahwa 94.54 % atau hampir seluruhnya siswa menyatakan pasti akaf1111engikuti les jika seko1ah mengadakan persiapan ujian nasional, 5.41 % atau sedikit sekali siswa yang lllenyatakan be1um tentu akan mengikuli les, sedangkan siswa' yang menyatakan tidak mengikuti tidak
._..
58
Tabel37 PeraSlHln talwt, cemas, tertekan, dan tidak pcrcaya diri dalam
.
mcnghadapi Ujian Nasional (UN) Altcrnatif Jawaban
a Tidak
f: Ya~~-,-b. Kadang-kadang
I c.
L_ ~~llah
.-r-
Frckunsi
Pcrsentasc
15
40.54 %
~I~ I
L-~~-~==~·_:':0::;
Dari data tersebut dapat diketahui bahwa 40.54 % atau hampir setengahnya siswa menyatakan tidak merasa cemas, takut teltekan, dan tidak percaya diri dalam menghadapi Ujian Nasional, 27.03 % atau sebagian kecil siswa yang menyatakan Ya merasa cemas, takut, tertekan dan tidak percaya diri.
Tabcl38 Mcnctapkan frclwensi mental siswa di MTsN Cimanggis Dcpol{ Interval
Frekunsi
Persentase
42-43
5
13.51%
40-41
5
13.51 %
38-:>9
8
21.62 %
36-37
14
37.84 %
4
10.81 %
32-33
-
-
30-31
I
2.71 %
Jllmlah
37
34-35
,
,
100 'X, ..
Pada tabel 38 menjelaskan tentang kondisi siswa di MTsN Cimanggis Depok dalam menghadapi Ujian Nasional, data tersebut merupakan hasil anQket tent[jllQ mental siswa oalan1
l11{~npharinni
TT11:111 Nac:ional rind 17 c:ic:.wn
-,_._--
59
terdapat jawaban yang bervariasi, secant lebih nnc] akan peneliti paparkan sebagai berikllt: 1. Pada nilai 43-40 dikatcgorikan tinggi, dan ini dicapai oleh responden sebanyak 10 orang (27.03 %), maka dapat disimplilkan bahwa hanya sebagian kecil siswa di MTsN Cimanggis Depok yang memiliki mental yang baik dalam menghadapi Ujian Nasional (UN). 2. Pada nilai 34-39 dikategorikan sedang, dan ini dicapai oleh responden sebanyak 26 or',mg (70.27 %), maka dapat disimplilkan bal1Wa lebih dari setengahnya siswa MTsN Ciamnggis Depok memiliki mental baik dalam menghadapi Ujian Nasional (UN). 3. Pada nilai 30-33 dikategorikan rendah, dicapai oleh jumlah rcsponden sebanyak 1 orang (2.70 %), maIm dapat disimplilkan bahwa hanya sebagian kecil siswa di MTsN Cimanggis Depok memiliki mental yang kurang baik dalam menghadapi Ujian Nasional (UN).
Tabel39 Perhitungan untuk memperoleh lwefisien korelasi alltam persepsi siswa tentang standar kelulusan Ujian Nasional (UN) di MTsN Cimanggis Depok
__. _ - - - , - - - - , - - - - - ,
,..--,-------- -----,-----,-.
No 1
Responden
X
Y
A
35
42
X
Y
X.Y
1225
1764
1470
-------~I-------l------_!__---+---_j---__l
2
B
32
38
1024
1444
1216
f--f-----c----i-----I----_j----+-----+-------
3
C
32
39
1024
1521
1248
4
D
37
37
1369
1369
1369
- ..- .---.----------+----I-----I------+----_!__--------1
5
E
36
39
1296
1521
1404
6 I
F
29
30
841
900
870
7
G
25
38
625
1444
950
8
H
33
38
1089
1 - c,9A
-+_-_-_-_-_-_--:-~==~~~~:-~~~~-c2-~~~~~-~~~~:~~~--
~444
125~
~~~~ --I--~~~---~~~-~
60
.. _ - - -
11
K
31
39
961
1521
1209
12
L
33
36
1089
1296
1188
13
M
29
35
841
1225
1015
32
37
1024
1369
-
14
N
1148
_.
15 ----,- 1-----
16
---,-- ~---.
32
41
1024
P
30
40 43
900
-
17
36
Q
18
_ ...__.
19
_----~_
..
_-~-_.-
22
1 - - ---_ ..
--~-
.-----
34
S
-~
42
-----------
~-
21
-
36
R
....... " ....-.-. --, .. ..',..-_..
~
0
T
38
U
V
36 -
1681
--
1312
1600
1200
-------_._- -
1296 1--.
-
~~-----_._-_._''"'-
1849
1548
1296
1764
1512
1156
1296
1224
---------- - - _...... _,.,._... -_..._---,-----
-- - - _..._--- - - - -
37
1444
1369
1406
28
40
784
1600
1120
28
41
784
1681
1148
~_.
23
W
~~ ""
40
1089
1600
1320
24
X
26
37
676
1369
962
25
y
30
38
900
1444
1140
26
Z
30
37
900
1369
1110
27
Aa
30
37
900
1369
1110
Ab
31
35
961
1225
1085
Ac
27
42
1764
1134
Ad
33
36
1296
1188
1225
1085
1369
I 110
1521
1053
I----c-
--
.'-,',.
-~-
---
28
I--~
29
._..-
31
35
~
30
37
900
Ag
27
39
729
Ah Ai
32
42
1024
31 , 32
Ae
33 34 35
_.-
1--------------.
30
--
1089 961
1---
_.
--_.
Af ----
36
Aj
37
Ak
._---
31
.. _---
~
Jumlah
37
30
37
" 1 .J,
34
-_..
---
961
1344
1764 -_.-
961 900
--
-
1369
I 147
1369
]]]0
1156
--_.-
--
1054 ----------
LX=
LY =
LX=
LY =
LX.Y=
1164
1404
36952
53532
44207
61
Dengan melihat daftar pada tabel
39 tersebut,
selanjutnya
hasil
pcrhitllngan diuji dcngan mcnggunakan Product Momcnt untuk mcngctahui tingkat korelasi antma variabcl persepsi siswa (X) dengan mental siswa (Y). .. Hal ini akan diperglJnakan rumus : Rxy
NLXV - (LX)
=
~ I N LX2 - (LX)2] I NLV2 - (LYF] 37 x 44207 - (1164) (1404) [37 x 36952 - (I 164)2 ] [37 x 53532 - (1404)2 ]
o
o o o
1635659 - 1634256 [(1367224 - 1354896) (1980684 - 1971216)] 1403 (12328 x 9468) 1403 116721504
1403 10804 0.13 D. Pengujian Hipotesis Rlimusan hipotesis alternative dan hipotesis nol yaitu : Ha : 'rerdapat hubungan yang signifikan antma persepsi siswa tcntang standar kelulusan Ujian Nasional (UN) dengan mental siswa di MTsN Cimanggis Depok. Ho : Tidak terdapat hubuilgan yang signifikan antma persepsi siswa tcntang standar kelllilisan Ujian Nasional (UN) dcngan mental siswa di MTsN Cimanggis Depok. Untllk menguji kebenaran dari hasil hipotesis dapat dilakllkan dengan membandingkan besarnya "r" yang telah diperoleh dalam proses hitllngan yaitu : "r"
=
O. I 3 dengan besarnya "r" yang tercantllm dalam Tabel Nilai "r" Product
Mument (rt), dengan terlebih dahulu mencari derajat bebasnya (db) atau degrees of freedom (df) yang rumllsnya sebagai berikllt :
62
df=N-nr =
37 - 2
Dengan diperolehnya df maim dapat dicari besarnya "r" yang tercantum dalam Tabel Nilai "r" Product Moment, dengan taraf signifikansi 5 % maupun pada tarat'signifikansi I % Jika "r" hitung lebih kecil dari pada "r" tabel maIm hipotesis alternative (Ha) tidak teruji kebenaranya dan hipotesis nol (Ho) diterima. Berarti tidak adanya korelasi yang signifikan antara variabel X dan variabel Y, tetapi jika "r" hitung lebih besar dari pada "r" tabel, maka hipotesis alternative (Ha)teruji kebenarannya dan hipotesis nol (Ho) ditolak. Berarti memang benar antar variabel X dan variabel Y terdapat korelasi positit'yan signifikan.
E. Interpretasi Data Dengan melihat df sebesar 35, dapat di!ihat pada Tabel Nilai "r" Product Moment ternyata pada taraf signiflkansi 5 % diperoleh rt = 0.327, sedangkan pada tarat' signifikansi
I % diperoleh 0.418. Ternyata rxy pada tarat'
signifikansi 5 % lebih kecil dari pada rt maka pada tarf % % hipotesis nol diterima karena tidak teruji kebenarannya, sedangkan hipotesis alternatif ditolak. Basil perhitungan ini bahwa signifikansi 5 % tidak terdapat korelasi antara variabel X dan variabel Y, selanjutnya, pada taraf 1 % rxy juga lebih kecil dari pada rt maka taraf signiflkansi 1 % hipotesis not diterima, sedangkan hipotesis alternatif dito!ak. Ini berarti bahwa untuk taraf signifikansi 1 % tidak terdapat korelasi yang signiflkan antara variabe! X dan variabel Y. Untuk memberi interpretasi secara sederhana dapat dilihat pada pedoman umum yang biasa digunakan. Dengan perolehan rxy sebesar 0.13 menunjukan bahwa angka rxy tersebut bemda antara 0.00-0.20, yang menyatakan bahwa antara variabe! X dan variabel Y sangat rendah atau tidak berkorelasi. Untuk mengetahui hubungan antara persepsi Slswa tentang standar kompetensi lulusan Ujian Nasional (UN) dengan mental siswa, menurut
63
siswa tentang standar kelulusan Ujian Nasional (UN) sangatlah rendah atau tidak ada hubungannya dengan mental siswa di MTsN Cimanggis Depok.
BABV PENUTUP
A. Kesimllulan Dengan melihat data hasil penelitian yang diperoleh maim penulis dapat mengambil kesimpulan : 1. PerSelJsi siswa tentang standar kellllllsan lJjian Nasional (UN) di lVITsN
Cimanggis Depok. Setelah diadakan penelitian dengan hasil data yang diperoleh berkenaan dengan persepsi siswa tentang standar kelulusan Ujian Nasional (UN), maka dapat disimpulkan bahwa hanya sebagian kecil slswa yang memiliki pel11ahal11an yang baik tentang standar kellliusan Ujian Nasional . (UN) dapat dilihat !Jada perolehan nilai 35-38 yang dikategorikan tinggi hanya dicapai olel< responden sebanyak 6 orang (16.22 %), lebih dari setengahnya siswa memiliki pemahaman yang cukup baik tentang standar keluillsan Ujian Nasional (UN), dengan perolehan nilai 29-34 yang dikategorikan sedang dicapai oleh responden sebanyk 25 orang (67.57 'Yo), dan hanya sebagian kecil siswa yang memiliki pemahaman yang kurang tentang standar kelllillsan Ujian Nasional (UN) dengan perolehan nilai 25-28 yang dikategorikan rendah dicapai olehjul111ah responden sebanyak 6 orang (16.21 %). 2. Mental siswa dalam menghadapi Ujian Nasional (UN), setelah diperoleh data mengenai mental siswa maka dapat disimpulkan bahwa hanya sebagian kecil siswa di MTsN Cimanggis Depok yang mCl11iliki mental yang baik dalam menghadapi Ujian Nasional (UN), dengan perolehan nilai 43-40 yang dikate,wrikan tin(w:i hanva dicanai oleh resoonden sebanvak 10 oran1! (27.03
65
yang cukup baik dalam mcnghadapi Ujian Nasional (UN) dengan perolehan .. nilai 34-39 yang dikategorikan sedang dicapai oleh responden sebanyak 26 orang (70.27 %), dan sangat sedikit sekali siswa di MTsN Cimanggis Depok memiliki mental yang kurang baik dalam menghadapi Ujian Nasional (UN) dengan perolehan nilai 30-33 yang dikategorikan rendah dicapai oleh responden sebanyak 1 orang (2.70 %) 3. Hipotesis alternatif (Ha) tiuak terbukti bahwa tidak ada hubungan antara persepsi siswa tentang Standar Kelulusan Ujian Nasional (UN) dengan Mental Siswa di MTsN cimanggis Depok. Dengan Illelihat hasil rxy yang dipcroleh (0.13), indeks korelasi "1''' Product, Moment berada antara 0.00-0.20 pada kategori sangat rendah atau sangat lemah. Pada taraf signifikansi 5 % diperoleh r tabel
=
0.327, jadi rxy lebih kecil dari r tabel (0.13<0.327), karena
itu hipotesis alternatif ditolak dan hipotesis nol diterima. Maim dapat dijelaskan bahwa pada taraf signifikansi 5 % tidak terdapat hllbllngan atau korelasi antara persepsi siswa tentang standar kelulusan Ujian Nasional dengan mental siswa di MTsN Cimanggis Depok.
B. Analisis Pcndidikan Illelllpunyai peranan yang sangat penting dalallll semlla aspek kehidupan Illanusia. Hal itu dikarenakan pendidikan akan berpengaruh langsung terhadap perkembangan manusia dan perkelllbangn selllua aspek kepribadian Illanusia. Jadi pendidikan sangat Illenentuknn untuk menghasilkan maIiusia yang berkualitas. Karena itu pemerintah membuat standar kelulusan Ujian Nasional (UN) digunakan sebagai pedoman penilaian dalam menentukan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan. Pendidikan ibarat sebuah kendaraan yang kita gunakan untuk membawa kita kepada suatu tlljuan, dengan pendidikan pula kita Illelakukan "Migrasi" dari suatu yang tidak bernilai edukatif menuju suatu yang edukatif. Orang tua dan guru adalah nengellludi kendaraan ini. Sedangkan anak didik adalah
66
ada tata cara mengendarainya, ada kiat-kiat atau strategi untuk menjadikan peljalan pendidikan ini menyenangkan bagi sang pellumpang, tepat sasaran dan tidak mcmbuang banyak waktu dan tenaga. Bagi seorang "pengemudi" ia harus tahu siapa yang dibawanya, bagaimana karakternya sehingga ia tahu apa yang harus diperbuatnya bila melewati jalan yang berlubang atau jalan yang lengang sekalipun. Pengemudi ini harus tahu pula apa yang menjadi tujuan perjalanannya sehingga ia akan mengatur berapa lama waklu yang akan dihabiskannya, jalan pintas mana yang akan diambilnya, dan berapa kecepatan maksimum maupun minimum kendaraannya. Demikian men<;emudi kendaraan, demikian pula pendidikan. Seorang guru atau pendidik harus tahu bett;l siapa anak didiknya, apa kecendrungannya, bagairnana latar belakangnya dan bagaimana mentalnya. Ia juga harus tahu bahwa tujuan pendidikan yang akan dicapainya adalah membawa anak didik yang belum dewasa itu menuju kepada kedewasaan agar mal11pu berdiri sendiri, berl11anfaat bagi diri dan masyarakatnya serta bertanggung jawab atas apa yang dia lakukan. Tanpa mengetahui atau mengabaikan dua hal ini maka dapat dipastikan usaha pendidikan akan gaga!. Dari pc:nelitian tentang "Hubungan Antara Persepsi Siswa Tentang Standar Kelulusan Ujian Nasional (UN) dengan Mental siswa Di MTsN Cimanggis Depok" Yang mana penelitian ini dititik beratkan pada persepsi siswa tentang standar kelulusan ujian nasional l11enjadi keterkaitan dengan mental siswa. Sedang mental siswa dibatasi kepada perasaan, pikiran dan kelakuan siswa terhadap adanya Ujian Nasional (UN) serta objek yang diteliti adalah siswa kelas IX MTsN Cimanggis Depok. Setelah diadakannya penelitian dengan hasil data yang diperoleh dengan persepsi siswa tentang standar kelulusan Ujian Nasional (UN) dengan mental siswa dalam menghadapi ujian Ujian Nasional (UN) menurut perhitungan rxy sangat rendah yaitu 0,13 muka dinyatakan bahwa persepsi siswa tentang standar kelulusan Ujian Nasional (UN) sangatlah rendah atau tidak ada hubungannya dcngan mental siswa.
67
Co Sanw
Berdasarkan hasil penelilian skripsi yang telah penulis lakukan, ada beberapa saran yang penulis kemukakan antara lain: I. Kepada pemelintah selaku pihak yang telah menetapkan Standar Nasional Pendidikan dan telah menetapkan kebijakan tentang Standar Kelulusan Ujian Nasional (UN), hcndaknya lerus mensosialisasikan mcngenai kebijakan terscbut kepada sekolah-sekolah dan kepada para pelaku pendidikan, sehiligga lembaga pendidikan dan peserla didik memahallli belul-bclul akan kcbijakan yang dibual oleh pemerintah. Mengcnai slandar nilai yang telah diletapkan hendaknya terus dipeliimbangkan agar sesuai dengan lujuan pendidikan yang ingin dicapai dan sesuai dengan kemapuan para peserla didik. MaIm akan tercapailah kualilas pendidikan secara Nasional dan peningkatan lllutu sekolah-sckolah, lCn!unya dengan hasil y<,ng objeklif. 2. Kepada kepala sekolah dan guru-guru selia semua pihak yang ada di dalam Sekolah atau Madrasah, hendaknya lerus memberikan
pemahaman,
bimbingan dan perhatian kepada siswa mengenai kebijakan pemerinlah lentang standar kelulusan Ujian Nasional (UN) sehingga siswa mcngerti dan memahami tentang kebijakan tecsebul, dan tidak merasa taku! menghadapi Ujian Nasional tahun depan, karena siswa telah memahami tentang Ujian Nasional dan memiliki kesiapan mental dalalll menghadapi Ujian, sekolah juga hendaknya tenls llleningkalkan kualilas pengajaran dan sarana pendukung proses pembelajaran. 3. Kepada siswa khususnya siswa MTsN Cimanggis Depok, hendaknya betulbetul memahami lentang kebijakan pelllerintah lllengenai Ujian Nasional, sehingga dengan pemahaman yang diperolehnya akan lebih mudah unluk menghadapi Ujian Nasional, siswa hendaknya lerus meningkatkan belajar baik di sekolah alaupun di luar seblah, dan hendaknya mempersiapkan diri dengan mental yang baik sehingga akansiap menghadapi Ujian Nasional dan tidak akan merasa takul akan mengalami kegagalan dalam Ujian Nasional.
68
4. Kepada para orang tua hendaknya terus memotivasi dan memberikan dukungan serta perhatian kepada putra putrinya dalam belajar, karena dukungan dan perhatian orang tua sangatlah membantu kesiapan mental siswa untuk meraih apa yang dicita-citakan, sehingga akan memberikan hadiah terbaik untuk Agama, Negara, Sekolah dan orang lua yang dicintainya.
DAFTAR PlJSTAKA
,\Ihumami, .!'Imich, Knll/roversi Iliiall Nasinllq!, Rcpublika, Jum'at 23 Juni 2006. ArJiansyah, Aricl: Jkk, Hukall ,"'ekn!ah IJilllhillgan 'I'es, Jakarta: Gatra, 14 Jlllli 2006. Arikunto, Suharsimi, /lrosedur !'enelitian SUOlu I'endekalan j'raklek HdLvi lIevisi V, Jakarta: Rincka Cipta, 2002.
Caplin, .1.1', I'cncljcmah Kanini Kanona, Kalllus I.engkap ·I'siko!ogi, Jakarta: 1'1'. Raja Grapindo Persada, 200 I.
13aJan Standar'Nasional I'cnJidikan, I'rosedur Operasi Sialldar (I'OS) Ujiall Nasiona!, Jakarta: 2005
DcraJjat, Zakiah, Kesehalall Akll/a!, Jakarta: Gunung Agung, 1983. Dcradjat, Zakiah, Is!am dall Kesehalall Menla!, Jakarta: Gunung A!]uug, 1996. Dcpartcmcn Pcndiclikan Nasioual, I.ampirall I'eraluran Menleri I'elldidikan Nusinna!, Jakarta: 2006.
DepaJ1emen Pendidikan Nasional, Kalllus Besar B"hasa indollesia, Jakarta: Salai Pustaka. . Departemen Pendidikan Nasional, Ujian Nasiona! Tahun Pe!ajarall 200512006, Jakar1a: Departemeu Pendidikan NasionaJ, 2005. llasbullah, f)asar-dasar !!mu I'ellduhkall, Jakarta: Raja Gral1ndo Persada, 200 I. Irwanto, I'siko!ogi UlIIlI/lI, Jakarta: PI. Prcnhallindo, 2002. Kanono, Kartini, Jcnny Andari, Hygielle Menla! dall Kesehalan Menta! Da!am Islam, Bandung: MandaI' Maju, 1989.
Kemcntrian Ususan Agama Islam Wakat: Da'wah dan lrsyad Kcrajaan Saudi Arabia, A!-Qur'all dan 'I'eIJelllahllya, Saudi Arabia: 1422 H. Malcom Hardy Steve Heyes, Soenardji, /lellganlar Psiko!ogi, Jakarta: ErJangga, 1985. iv/ereka Siress I'asra Uiiall, Republika. Jum'at 23 Juni 2006.
M. Echlos, Jhon, Hasan Sadily, Kalllus IlIggris-indonesia, Jakana: Gramcdia, 1995. Rahmat, JalaluJin, I'sikoiogi Komunikasi, BandlUlg: Remaja Rosda Karya, 2000.
Sabri, Alisup, /'sik%gi
(fllllllll
dan I'erkellibangan, Jakarta: CY. Pcdoman IImu
.Iaya. 1999. Sarwono, Wirawan, Sarlito, /'enganlar
(fllllllll
/'sik%gi, Jakarta:'Bulan Gintang,
2000. Shaleh, Rahman, Abdulah, Muhbib Abdul Wahab, I'sik%gi 811alu I'engantar lJa/alli /'erspelclil!s/wlI, Jakarta: Kencana, 2004.
Sholeh Bin Abdul Aziz, 811nan //JJ111 Majah, Arab SaudI: Darussalam, 1420 H. Sukmadinata. Syodih, Nana, /'andasan I'sik%gi I'roses I'endidikan, Bandung: Rosda KaI;'
j-~raklek,
Bandung: Rosda Katya, 2004. 'liJjllk, (le/ar Ujian U/ang,
R~publika,
Jum'at, 23 Juni 2006.
Toha, Miflah, /'eri/aku Organisasi Konsep f)asar dan Organisasinya, Jakal·ta: Raja Grapinco Persada, 2002. Undang-Undang Repl'blik Indonesia No. 20 TaLun 2003 Sisdiknas,
7(
Penafsiran Persentase
NO
- -
PENAFSIRAN
PERSENTASE Seluruhnya
1
100%
')
90 % - 99 %
Hampir seluruhnya
60 % - 89 %
Sebagian besar
~
,
~
1----
-
4
51 % - 59 %
5
50%
~J= C-±j 7
.
----_._----
Lebih dari setengahnya Setengahnya _..-
40 % -49 %
Hampir setengahnya
10 % - 39 %
Sebagian keeil
1 %-9 %
Sedikit keci I -
-0%
Tidak ada sama sekali -
----
----j
Angka Indeks Korelasi "r" Produck Moment --
No
Interpretasi
Besarnya Produck Moment
---
(rxy)
r---I
--
--
Angka Vx & Vy memang terdapat korelasi
0.00 - 0.20
akan tetapi korelasi itu sangat lemah atau sangat rendah ,,_.. _-- f---------~- -
2 ~----_.
...._-"
3 --~.
4
-- --
-
___m.,_._
-f--------------~
0.20 - 0.40 ---",,------_._,. .._ .... _-.---.-_._-
0.40 - 0.70
Antara Vx & Vy terdapat korelasi yang lemah
~-_
....
_--_.. --_.-
---_ .....
_-_..•.• ... .
..
0.70 - 0.90
_
Anlara Vx & Vy lcrdapal korclasi yang scdang -----~--_._.~
Anlara Vx & Vy lerdapat korelasi yang kuat atau tinggi
5
0.90 - 1.00
Antara Vx & Vy terdapat korelasi yang sangat kuat atau sangat tinggi
9> KISI-K1S1 ANGKET PENGUMPlJLAN DATA
"Hubungan Antara Persepsi Siswa Tentang Standar Kelulusan Ujian Nasional (UN) dengan Mental Siswa Di MTsN Cimanggis Depok "
I
1ndikator
Variabel
,----
..
PersepsI Slswa - Memahami tentang standar kelulusan
(X)
Uji:m Nasional (UN)
Sum bel' Data
No Item
MTsN
1,5, I 2
Cimanggis
- Menanggapi tentang kebijakan
2,3,4,7 ,8,
Depok
11,14, 15
pemerintah mengenai standar kelulusan Ujian Nasional (UN)
6,9,10, 13
- Menanggapi permasalahan tentang
15
UN f--~~"-~--~'~
Mental Siswa
(Y)
1-----.
... .. ~
~~~
..
~-
- Mengetahui bagaimana kondisi mental siswa menghadapi UN tahun depan - Mengetahui kesiapan siswa dalam menghadapi UN - Memahami akan sikap siswa tentang
-~"~----~'----"'----'-----
M'l'sN
_,n_
--~
.. -
----
17,18 20
Cimanggis Depok
16,19, 27, 29 ?" .... .), ?.... 6
UN - Mengctahui faktor-faktor yang mempengaruhi gangguan mental
L
siswa dalam menghadapi UN
2\ ,22, 24, 25,28,
ANGKET PENELITIAN SKIUPSI
"Hubungan Antara Persepsi Siswa Tentang Standar Kelulusan Ujian Nasional (UN) dengan Mental Siswa Di MTsN Cimanggis Depo({lI
Identitas Responden Nama Kelas Alamat
Petunjuk pengisian angket: A. Bacalah dengan baik dan teliti setiap pertanyaan yang diajukan !
B. Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang sesllai dengan pendapat kamll ! I. Saya setujll dengan diadakannya Ujian Nasional (UN)
I
a. Setlljll b. Kurang setlljll c. Tidak setllju 2. Saya mengetahui dengan jelas kebijakan pemerintah mengenai standar kelllillsan Ujian Nasional (UN)
I
a. Setlljll
o. Kurang setlljll c. Tidak setllj II 3. Menurllt saya Ujian Nasional (UN) harus dilakllkan llntllk mengetahlli kualitas penddikan secara nasional ! a. Setuju b. Kurang setuju c. Tidak setlljll 4. Saya berpendapat bahwa tidak seharusnya pemerintah menjadikan natokan nilai nada setian mata nelaiaran vani! diuiikan nada Uiian
a. Setuju b. Kurang setuju c. Tidak setuju 5. Pemerintah menyelenggarakan Ujian Nasional dengan harapan bisa meningkatkan mutu pendidikan nasional dan meningkatkan kualitas sekolah secara tel ukur dan objektif! a. Setuju
o. Kurang setuju c. Tidak setuju 6. Pemerintah sebaiknya mengadakan UJlan susulan bagi yang tidak lulus pada Ujian Nasional (UN) ! a. Setuju b. Kurang setuju c. Tidak setuju 7. Saya tidak sependapat apabila stalldar kelulusan pada tahun depan dinaikan! a. Setuju b. Kumng setuju c. Tidak setuju 8. Saya berpendapat seharusnya pemerintah tidak hanya mengujikan 3 mata pelajaran sja dalam Ujian Nasional (UN) ! a. Setuju b. Kurang setuju c. Tidak
setl~ju
9. Dengan standar kelulusan 4,26 pada Ujian Nasional tahun 2005/2006 yang lalu, menurut saya nilai tesebut terlalll tinggi ! a. Setujll b. Kurang setLU II c. Tidak setuju 10. Jika dilihat jumlah 5 % siswa yang tidak lulus pada Ujian Nasional
}6
a. Setuju b. Kurang setuju c. Tid; k setuju 11. Dilihat dari tanggung jawab pemerintah untuk mempertahankan lingkat objektifitas (kebenaran) pada Ujian NasionaJ, maka pemerintah berhak mementukan siswa ituluJus atau tidak
I
a. Setuju b. Kurang setuju c. Tidak setuju 12. Saya berpendapat bal1Wa keIuJusan Ujian Nasional (UN) tidak berpengaruh besar atas masa depan saya ! a. Setuju b. Kurang setuju c. Tidak setuj u 13. Dengan melihat kondisi sekolah yang berbeda ditiap-tiap daerah, maka pemerintah seharusnya tidak mementukan nilai keluJusan yang sama untuk setiap daerah ! a. Setuju b. Kurang setuj u c. Tidak setuj 1I J4. Ditentukannya 3 mata pelajaran pacta Ujian Nasional, merupakan mata peJajaran yang harus dikuasai siswa karena peIaJaran tersebut menetukan masa depan seseorang ! a. Setuju b. Kurang setuju c. Tidak setuju 15. Sekolah
berhak mcnentukan keJulusan siswa karena sekolah
mengetahui bagaimana kemampuan sesorang siswa a. Setuju h Kuran!.': setuiu
I
16. Apakah kamu yakin akan bisa mengerjakan soal-soal Ujian Nasional (UN) pada tahlln ajaran 2006/2007 saat ini ? a. Yakin b. Kurang yakin c. Tidak yakin 17. Apakah kamll merasa optimis dalam menghadapi Ujian Nasional (UN) tah.un depan dengan standar kelulusan yang telah ditetapkan pemerintah ? a.Optimis b. Kurang optimis c. Pesimis 18. Apakah kamu merasa tidak percaya diri (pesimis) akan dapat lullls Ujian Nasional (UN) dengan
standar kelulusan yang telah
ditentukan? a. Percaya diri b. Kurang percaya diri c. Tidak pefcaya diri 19. Apakah kamu yakin jika kamu belajar dengan sungguh-sungguh maka tidak ada soal yang sulit dalam Ujian Nasional ? a. Yakin b. Kurang yakin G.
Tidak yakin
20. Apakah kall'u takut Ilntuk menghadapi kenyataan jika kamu tidak lulus Ujian Nasional tahun depan ? a. Tidak takut b. Kadang-kadang c. Takut 21. Sejak kamu duduk di bangku kelas IX apakah kamu pernah melakukan pelanggaran d{ kelas atau di sekolah ?
c. Sering 22. Dengan diadakannya Ujian Nasional (UN), bagaimana kemampuan kamu dalam ll1emahami pelajaran saat illi ? a. Semakill baik b. Kemampuall berpikir sedikit berkurang c. Sukar memusatkan perhatiall atau mudah lupa 23. Apakah kall1u bimbang untuk ll1elalljutkall sekolah ke-SMU/MA karena kamu ll1erasa belajar sell1akill sui it ? a. Tidak bill1ballg b. Kadang-kadallg c. Bimbang 24. Apakah kall1u yakin kall1u ll1all1pu Il1cncapm stalldar kelulusall Ujian Nasiollal (UN)
?
a. Yakin b. Kurallg yakin c. Tidak yakin 25. Sejak kamu duduk eli kelas IX apakah kall1u pcrnah Il1crasa sedih tanpa penycbab yang jclas ? a. Tidak pernah b. Kadang-kadang lO.
Sering
26. Apakah kamu ll1erasa iri melihat tell1an kall1u yang pintar dan siap ll1ellghadapi Ujian Nasional tahull depall ? a. Ya, iri b. Kadang-kadallg c. Tidak 27. Apakah kamu betul-brtul berusaha untuk belajar lebih giat ulltuk menghadapi Ujian Nasional ? a. Selahl berusaha b. Kadang-kadallg
28. Apa yang akan kamu lakukan jika kamu tidak lulus Ujian Nasional (UN) tahun depan ? a. Tidak putus asa dan berusaha lagi untuk hilus b. Tidak putus asa c. Gimana nanti 29. Jika sekolah kamu mengadakan les untuk persiapan Ujian Nasional, apakah kal11u akan sering l11engikutinya ? a. Yo., pasti b. Belul11 tentu c. Tidak l11engikllti 30. Apakah kal11l1 merasa takut,cel11as,tertekan dan tidak percaya diri dalam menghadapi Ujian Nasional yang akan datang ? a. Tidak b. Kadang c. Yo.
DAFTAR RIWA YAT HlDliP
DATA PRIBADI Nama Lengkap Tempat/Tanggal Lahir Alamat Rumah Kel. Jenis Kelamin Status Agama Kewarganegaraan
: Dede Rakhmat : Bogor, 4 Oktober 1983 : JI. Raya Kalimulya Kp. Kebon Duren Rt 02/0 I Kalimulya Kee. Sukmajaya Kota Depok 16413 : Laki-Iaki : Belum Menikah : Islam : Indonesia
PENDIDIKAN FORMAL 1990-1996 1996-1999 1999-2002 2002-2008
: SDN Kalimulya V : MTs AI-Hamidiyah Depok : MA AI-Hamidiyah Depok : Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas IImu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta
I'ENGALAMAN MENGAJAR 2007
: Guru Agama di SDN Kalibaru I Cilodong
DEPARTEMEN AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HlDAYATULLAH JAKARTA
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN Tclp.
--
NomoI' Lamp. Ha I
: (62-21) 7443328. 7401925, Fax. (62-21) 74t:3328
-
1& Nomar 95, Cipulat 15412, lodonesia
Enmil : [email protected]
: ET/TL.02.1/ 11I 12007 : Absrraksi/Outline : B1MBlNGAN SKRIPSI
Jakarla, 12 Maret 2007
Kepada Yth. Drs. A. Syafi'l M.Ag. Pembimbing Skripsi Fakullas IImli Tarbiyah dan Kcgllruan UrN Syarif Hidayatullah Jakarta. Assalol11/f 'alaikum WI'. wb.
Dengan ini diharapkan kesediaan Saudara untuk I11cnjadi PClllbimbing I/ll (materi/teknis) penu]isan skripsi mahasiswa, N~llll;l
NIM
1020 II 023589
Jurusan
Pendldikan Agama Islam
Semester
X (sepuluhl .
Judul Skripsi
Hubungan a11lara pcrscpsi sis\\J tentang sialldar kompetensi Lulusan Ujian Nasional ( UN) dc:ngan mental siswa eli MTsN'Cimangis Bogar.
Judul tersebut telah disetujui oteh Jurusan yang bersangkutan paela tanggal 8 Maret 2007 dengan abstrakJoutline sebagaimana terlampi!". Meskipun demikian Pembimbing berhak untuk mengubah jlldul tersebut hila dipandang tidak /kurang sesuai. Bimbingan skripsi ini diharapkan selesai dalum waktu 6 (enam) bulan, dun dapal diperpanjang selama 6 bulan berikutnya tanpa surat perpanjangan .
Atas perhatian dan kelja sama Saudara. kami ucapkan terim3 kasih. JYassaLamu 'aLaikum wr. wb.
Tcmbusan: I. Dekan FITK 2, Ketua Jurusan ybs. 3.MahasiswaYbs
--
DEPARTEMEN AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN Telp.
INomor 95, Cipulat 15412, Indonesia
.
m"'"?M
NOlllor Lamp.
HaI
: (62-21) 7443328, 7401925, Fax. (62-21) HC,32t;
Email: [email protected]
: ET/TL.02.2/111/2007 : Outline/Proposal : P{~r:Il(lhonan Izin Penclitian
Jakal1a. ]2 Maret 2007
i(epada Yth. Kepala MT'i-'! Cimangis Depok di 'I'cmpal
lissa/am/{ '%//.u//1
11'1'.
)jlb.
Dcngan hormat kami sampaiLan bal1\va, Nama
DeLle Rnhlllat
NI~1
]020]]023589
Pendidikan Semester JuJul Skrip)j
I\g':lIlH\
Isbll1
X (sepuluh) Hubungan
antara
pcrscpsi
Sls\\'a
tentang
standar
kompetensi Lulusan Ujian Nasional (UN) dengan mental sis\\'a di MTsN Cimangis Bogor. adalah bcnar mahasisw3 Fakultas !111111 Tarbiyah dan Keguruan UIN Jakarta yang sedal~g menyusun skripsi. dan akan l11cngadakan penelitian eli inst3nsi/sekolah yang Sauc1nra pimpin. Unnll..: itll kami mohon Salldara dapat mengizinkan mahils1swa tersebllt melaksanakall penelitian dilllaksud. Alas pcrhatian dan bantu<1n Saudal"a, kami llcapk311 teri11la .kasih. rVassaioJ11I1".Jloiku/n wr.ll'b
Tembusan: ]. Debn F!TK 2. Kewa Jllrus3n \"bs. 3. Mahasiswa Y3l~g bersangkutan.