HUBUNGAN ANTARA PERAWATAN LUKA PERINEUM DENGAN PENYEMBUHAN LUKA PERINEUM IBU POST PARTUM
Nur Hasana* dan Irma Damayanti** *Dosen Program Studi Diploma III Kebidanan Universitas Islam Lamongan **Mahasiswa Program Studi Diploma III Kebidanan Universitas Islam lamongan
ABSTRAK Persalinan sering mengakibatkan robekan jalan lahir, sehingga terjadi menimbulkan luka dan harus dilakukan perawatan agar luka perineum dapat sembuh dengan normal. Desain penelitian analitik korelasional dengan jenis rancangan Cohort. Populasi dalam penelitian ini adalah 27 ibu post partum. Sampel yang digunakan sebanyak 26 responden secara Simpel Random Sampling, uji statistik Chi Square dengan = 0,05. Hasil penelitian responden yang melakukan perawatan dengan baik dan sembuh normal sebanyak 9 responden (90%), sedang yang dilakukan perawatan tidak baik dan sembuh lambat adalah 9 responden (56,2%). Dari hasil uji chi-square didapatkan nilai p = 0,018 dimana p < 0,05. Kesimpulan ada hubungan antara perawatan luka perineum dengan penyembuhan luka perineum, maka diharapkan bagi ibu post partum untuk melakukan perawatan luka perineum dengan benar agar luka dapat sembuh dengan cepat. Kata Kunci : Perawatan, Penyembuhan Luka Perineum bisa lepas dari angka kematian ibu (AKI) yang tinggi. Bentuk kesembuhan luka perineum yang baik adalah kesembuhan perprimer. Kesembuhan tersebut cirinya adalah tepi luka yang disatukan oleh jahitan menutup berhadapan, jaringan granulasi minimal dan jaringan parut tidak tampak ( Helen, 2009 ). Kesembuhan luka perineum dipengaruhi oleh beberapa faktor lain. Faktor yang mempengaruhi kesembuhan luka perineum yaitu perawatan perineum, kualitas tidur, senam kagel’s, nutrisi, jenis material jahitan, tekhnik melakukan penjahitan dan pemilihan waktu melakukan penjahitan (Helen, 2009 ).
PENDAHULUAN Persalinan sering mengakibatkan robekan jalan lahir, robekan tersebut terjadi hampir pada semua persalinan pertama kali dan tidak jarang pada persalinan berikutnya (Mochtar, 2005). Robekan ini disebabkan laserasi spontan pada vagina atau perineum saat bayi di lahirkan (terutama saat kelahiran kepala dan bahu) atau pada tindakan episiotomi untuk mempercepat kelahiran bayi bila didapatkan gawat janin, penyulit kelahiran pervaginam (sungsang, distosia bahu, ekstarksi forceps, ekstraksi vacum), jaringan parut pada perineum atau vagina yang memperlambat kemajuan persalinan (Sarwono, 2005). Indonesia adalah salah satu negara yang masih belum 1 Jurnal Midpro, edisi 1 /2012
Adapun faktor-faktor kesembuhan luka adalah diantaranya terdapat faktor internal dan eksternal. Faktor internal, terdiri dari : Usia, Penyakit Sistemik, Oksigenasi, Psikofisiologi. Dan untuk faktor eksternalnya adalalah : Nutrisi, Personal Hygiene, Mikroba, Obatobatan. Kesembuhan luka perineum ternyata mempunyai waktu yang sama dan tidak ada perbedaan antara yang disebabkan oleh episiotomi dan robekan perineum spontan derajat satu dan dua. Hampir seluruh ibu post partum luka perineumnya sembuh dalam waktu seminggu setelah persalinan dengan kriteria jahitan menutup, kering, dan dengan jaringan parut yang halus. Hanya lima belas dari seratus orang (15%) ibu nifas yang perineumnya mengalami perpanjangan kesembuhan luka perineum. Akibat dari perpanjangan kesembuhan luka perineum adalah infeksi, hematoma, dehiscence, keloid, dan formasi hipertrofik scar (Huliana, 2003 ).
bersama-sama sehingga ibu lebih banyak memperhatikan bayinya, segera memberikan ASI, sehingga kelancaran pengeluaran ASI lebih terjamin. 2. Pemeriksaan umum meliputi kesadaran penderita dan keluhan yang dirasakan setelah persalinan. 3. Pemeriksaan khusus meliputi pemeriksaan fisik ( tekanan darah, nadi, pernafasan, suhu ), fundus uteri ( TFU, kontraksi uterus ), patrun lokea rubra, lokea sanguinolenta, luka jahitan perineum. Pengulangan parturien dan pengawasan ikutan meliputi nasehat yang perlu diberikan saat memulangkan pasien yaitu mengenai diet, pakaian, miksi dan buang air besar, ASI dan puting susu, kembalinya datang bulan atau menstruasi (Sarwono, 2005 ). Konsep Dasar Luka Perineum Luka perineum adalah robekan pada perineum yang umumnya terjadi pada keadaan fisiologis, luka perineum ini akan sembuh normal dalam 5-7 saat persalinan ( Soetjiningsih, 2009 ). Terdapat 4 derajat atau tingkatan luka perineum antara lain : 1. Derajat 1: Robekan mengenai jaringan kulit dan subkutan, dengan hanya sedikit atau tanpa kerusakan otot. Robekan ini sering kali dibiarkan tanpa perlu dijahit. 2. Derajat 2 : robekan mengenai baik kulit dan lapisan otot. Episiotomi termasuk dalam kategori ini, karena baik kulit dan otot digunting. Jika robekan terjadi secara spontan, dianjurkan beberapa robekan derajat dua tidak memerlukan jahitan. 3. Derajat 3 : robekan lebih luas dan dalm mengenai baik kulit dan
TUJUAN PENELITIAN Menganalisis hubungan antara perawatan luka perineum dengan penyembuhan luka perineum ibu post partum. TINJAUAN PUSTAKA Post Partum Masa Post Partum (puerperium) adalah masa setelah placenta lahir dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas berlangsung selama kira-kira 6 minggu (Soetjiningsih, 2009). Perawatan masa post partum dilakukan dalam bentuk pengawasan sebagai berikut : 1. Rawat gabung Perawatan bayi dan ibu dalam suatu ruangan
1 Jurnal Midpro, edisi 1 /2012
lapisan otot sampai mengenai sfingter anal eksternal. 4. Derajat 4 : Perlukaan mengenai baik kulit dan lapisan otot sampai mengenai spingter ani eksterna maupun spingter ani interna.
infiltrasi perineum dengan anestasi lokal, kecuali bila pasien sudah diberi anestasi. Insisi episiotomi dapat dilakukan di garis tengah atau mediolateral. Insisi garis tengah mempunyai keuntungan karena tidak banyak pembuluh darah besar.
Konsep Dasar Perawatan Luka Perawatan luka adalah memberikan pelayanan pembinaan kesehatan yang diarahkan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta membantu orang mengatasi dengan cara sebaik mungkin masalah kehidupan seharihari, penyakit dan cidera, cacat maupun kematian (Helen, 2009) Tujuan perawatan perineum menurut adalah mencegah terjadinya infeksi sehubungan dengan penyembuhan jaringan. Bentuk luka perineum setelah melahirkan ada 2 macam yaitu : 1. Rupture Rupture adalah luka pada perineum yang diakibatkan oleh rusaknya jaringan secara alamiah karena proses desakan kepala janin atau bahu pada saat proses persalinan. Bentuk rupture biasanya tidak teratur sehingga jaringan yang robek sulit dilakukan penjahitan ( Helen, 2009 ). 2. Episotomi Episiotomi adalah sebuah irisan bedah pada perineum untuk memperbesar muara vagina yang dilakukan tepat sebelum keluarnya kepala bayi ( Mochtar, 2005 ). Episiotomi, suatu tindakan yang disengaja pada perineum dan vagina yang sedang dalam keadaan meregang. Tindakan ini dilakukan jika perineum diperkirakan akan robek teregang oleh kepala janin, harus dilakukan
Ruang Lingkup Perawatan Perineum Lingkup perawatan perineum ditujukan untuk pencegahan infeksi organ-organ reproduksi yang disebabkan oleh masuknya mikroorganisme yang masuk melalui vulva yang terbuka atau akibat dari perkembangbiakan bakteri pada peralatan penampung lochea (pembalut) (Helen, 2009). Waktu Untuk Perawatan Perineum 1. Saat mandi Pada saat mandi, ibu post partum pasti melepas pembalut, setelah terbuka maka ada kemungkinan terjadi kontaminasi bakteri pada cairan yang tertampung pada pembalut, untuk itu maka perlu dilakukan penggantian pembalut, demikian pula pada perineum ibu, untuk itu diperlukan pembersihan perineum. 2. Setelah buang air kecil Pada saat buang air kecil, pada saat buang air kecil kemungkinan besar terjadi kontaminasi air seni padarektum akibatnya dapat memicu pertumbuhan bakteri pada perineum untuk itu diperlukan pembersihan perineum. 3. Setelah buang air besar. Pada saat buang air besar, diperlukan pembersihan sisa-sisa kotoran disekitar anus, untuk mencegah terjadinya kontaminasi bakteri dari anus ke perineum
1 Jurnal Midpro, edisi 1 /2012
yang letaknya bersebelahan maka diperlukan proses pembersihan anus dan perineum secara keseluruhan. Bentuk Penyembuhan Luka 1. Luka sembuh Baik Di katakana luka sembuh dengan baik, apabila setelah di lakukan perawatan, luka perineum bisa sembuh < 5 hari, dan luka dalam keadaan menutup dan kering. 2. Luka sembuh Sedang Di katakan luka sembuh sedang apabila setelah di lakukan perawatan, luka perineum bisa sembuh > 5 hari dan kondisi luka menutup dan masih basah. 3. Luka sembuh Kurang Baik Di katakan luka sembuh sedang apabila setelah di lakukan perawatan, luka perineum bisa sembuh > 7 hari dan kondisi luka belum kering dengan jahitan masih membuka ( Helen, 2009 ).
dengan penyembuhan luka perineum pada ibu post partum. PEMBAHASAN Perawatan Luka Perineum pada Ibu Post Partum Hasil penelitian menunjukkan bahwa hampir sebagian responden berumur antara >30 tahun yaitu 12 responden (46,2%) dan sebagian kecil berumur <20 tahun yaitu 4 responden (15,4%). Maka dapat dikatakan bahwa semakin dewasa usia seseorang, maka semakin seseorang itu mengerti dan tahu tentang bagaimana cara melakukan perawatan luka pada perineumnya. Hasil penelitian responden menurut tingkat pendidikan, maka didapatkan hasil, menunjukkan bahwa hampir sebagian responden berpendidikan PT yaitu 11 responden (42,3%) dan sebagian kecil berpendidikan SD yaitu 2 responden (7,7%). bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang, maka semakin memiliki pengetahuan yang tinggi, sehingga lebih faham akan bagaimana melakukan perawatan pada luka perineumnya supaya dapat sembuh normal. Hasil penelitian responden menurut pekerjaan, maka didapatkan hasil menunjukkan bahwa hampir sebagian responden bekerja sebagai tani yaitu 12 responden (46,2%) dan sebagian kecil tidak bekerja yaitu 2 responden (11,5%). Maka bahwa seorang yang tidak memiliki pekerjaan yang tinggipun belum tentu orang tersebut tidak mengerti tentang bagaimana merawat luka perineumnya dengan baik dibandingkan dengan yang tidak bekerja. Hasil penelitian responden menurut jumlah persalinan, maka didapatkan hasil, menunjukkan
HIPOTESIS Ada hubungan antara perawatan luka perineum dengan penyembuhan luka perineum ibu post partum. METODE PENELITIAN Metode penelitian Korelasional, pendekatan “ cohort ” Populasi ibu post partum sebanyak 26 ibu post partum. Total populasi (Nursalam dan Pariani, 2003). Instrumen penelitian menggunakan Kuesoner. Uji analisis dengan Chi Square. HASIL PENELITIAN Hasil uji chi-square didapatkan nilai X² = 5,562 sehingga H0 ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara perawatan luka perineum
1 Jurnal Midpro, edisi 1 /2012
bahwa hampir sebagian responden adalah persalinan yang ke-2 yaitu 10 responden (38,5%) dan sebagian persalinan ke >5 yaitu 3 responden (11,5%.). Maka semakin banyak seseorang memiliki jumlah anak, maka semakin banyak pula pengalaman dalam melakukan perawatan pada luka perineumnya sehingga dapat mempercepat proses penyembuhannya. Hasil penelitian yang dilakukan terhadap 26 responden yaitu responden yang melakukan perawatan luka perineum dengan baik dan sembuh normal yaitu 9 responden (90%), sedangkan responden yang melakukan perawatan secara baik dan sembuh lambat yaitu 1 responden (10%), sedang sebagian besar ibu post partum yang melakukan perawatan luka perineum dengan tidak baik dan sembuh normal yaitu 7 responden (43,8%) dan melakukan perawatan luka perineum tidak baik dan sembuh lambat yaitu 9 responden (56,2%). Berdasarkan hasil penelitian dan teori, maka didapatkan hubungan antaraa perawatan luka perineum dengan penyembuhan luka perineum pada ibu post partum, dimana masih banyaknya ibu post partum yang mengalami penyembuhan luka perineum secara lambat disebabkan karena ibu post partum yang tidak melakukan perawatan luka prineum secara tidak benar. Sehingga dalam hal ini perawatan pada luka perineumnya angat dianjurkan, hal ini diperlukan supaya tidak terjadi perpanjangan dalam proses penyembuhan pada luka perineumnya yang bisa mengakibatkan terjadinya infeksi pada luka peineumnya.
Penyembuhan Luka Perineum pada Ibu Post Partum Hasil penelitian yang dilakukan terhadap 26 bahwa responden yang melakukan perawatan luka perineum dengan baik dan sembuh normal yaitu 9 responden (90%), sedangkan responden yang melakukan perawatan secara baik dan sembuh lambat yaitu 1 responden (10%), sedang sebagian besar ibu post partum yang melakukan perawatan luka perineum dengan tidak baik dan sembuh normal yaitu 7 responden (43,8%) dan melakukan perawatan luka perineum tidak baik dan sembuh lambat yaitu 9 responden (56,2%). Apabila seseorang telah melahirka anak kedua dan seterusnya, umumnya dapat melakukan perawatan luka perineum dengan baik, karena mereka telah memeperoleh pengalaman dan informasi pada kelahiran anak sebelumnya. Hasil penelitian di atas maka, semakin baik ibu post partum dalam melakukan perawatan pada luka perineumnya maka semakin cepat penyembuhan pada luka perineumnya. Dan keadaan ini didukung hampir setiap ibu post partum yang melakukan perawatan pada luka perineumnya dengan baik sehingga penyembuhan pada luka perineumnya dapat sembuh dengan normal. Hubungan antara Perawatan Luka Perineum dengan Penyembuhan Luka Perineum pada Ibu Post Partum Hasil penelitian uji chisquare didapatkan p = 0,018 dimana p < 0,05. bahwa H1 diterima artinya terdapat hubungan antara perawatan luka perineum dengan penyembuhan
1 Jurnal Midpro, edisi 1 /2012
luka perineum pada ibu post partum Artinya semakin baik ibu melakukan perawatan pada luka perineumnya maka semakin cepat pula penyembuhannya. Hal ini didukung dari ibu yang banyak melakukan perawatan pada perineumnya dan sembuh normal. Ibu post partum yang tidak melakukan perawatan luka perineum dengan tidak baik maka luka perineumnya akan sembuh lambat. Oleh karena itu dalam hasil penelitian didapatkan bahwa responden yang kesembuhannya luka perineumnya secara lambat karena tidak dilakukan perawatan dengan baik adalah 9 responden.
Mochtar, Rustam. 2005. Sinopsis Obstetri , Obstetri Fisiologi, Obstetri Patologi. Jakarta : EGC. Nursalam dan Siti Pariani. 2003. Pendekatan Praktis Metodologi Riset Keperawata. Jakarta : Sagung Seto. Prawirohardjo, Sarwono. 2005. Ilmu Kebidanan. Jakarta : EGC Soetjiningsih, 2009. Perawatan Masa Nifas, www.goecitis.com, (Di akses Desember 2010)
SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Ada hubungan antara perawatan luka perineum dengan penyembuhan luka perineum pada ibu post partum. Saran Penyuluhan perawatan pada luka perineum dengan benar, diberikan sebelum pasien pulang dari tempat persalinan dan saat kunjungan ulan atau home care supaya penyembuhan luka perineumnya dapat sembuh dengan normal. Selain itu juga melakukan pendekatan secara edukatif supaya pasien lebih kooperatif dalam melakukan perawatan pada luka perineumnya. DAFTAR PUSTAKA Farrer, Helen. 2009. Perawatan Maternitas. Jakarta Huliana, Melyana. 2003. Perawtan Ibu Pasca Melahirkan. Jakarta : Puspa Swara.
1 Jurnal Midpro, edisi 1 /2012