HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DENGAN KEPUTUSAN WAKTU PENYAPIHAN DI KELURAHAN KARANG JATI KECAMATAN BERGAS Program Diploma IV Kebidanan Skripsi, Agustus 2014 Lisda Novita Prastiwi
ABSTRAK Waktu penyapihan yang baik dilakukan pada usia anak mencapai 2 tahun. Penyapihan yang dilakukan pada usia kurang dari 2 tahun dapat menyebabkan masalah pada anak. Faktor penyebab dari penyapihan kurang dari 2 tahun adalah pengetahuan dan sikap ibu tentang waktu menyapih. Informasi sangat penting diberikan untuk meningkatkan pengetahuan dan memberikan sikap yang positif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan dan sikap ibu dengan waktu penyapihan. Desain penelitian menggunakan survey analytic dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian ibu yang mempunyai anak usia 0-2 tahun yang belum melakukan penyapihan sebanyak 132 ibu, sampel 99 ibu di Kelurahan Karang Jati dengan teknik sampling menggunakan simple random sampling. Analisa data yang digunakan adalah uji Chi Square. Hasil penelitian didapatkan pengetahuan ibu tentang waktu penyapihan sebagian besar dalam kategori cukup sebanyak 40 responden (40,4%), sebagian besar sikap negatif sebanyak 63 responden (63,6%), dan waktu penyapihan sebagian besar pada usia < 2 tahun sebanyak 59 orang (59,6%), hasil analisis dapat disimpulkan bahwa ada hubungan bermakna antara pengetahuan dengan waktu penyapihan (p-value 0,005 < 0,05), ada hubungan bermakna antara sikap dengan waktu penyapihan (p-value 0,000 < 0,05). Diharapkan ibu memberikan ASI eksklusif pada bayinya sampai usia 6 bulan dan ASI sampai usia 2 tahun agar anak mendapatkan makanan yang terbaik dari ibu.
ABSTRACT Appropriate weaning time is carried out when a child reaches 2 years old. Weaning less than 2 years old can cause problem for children. Causative factors of weaning less than 2 years old are knowledge and attitude of mothers about weaning time. The given information is very important to increase knowledge and create positive attitude. This study aims to determine the relationship between knowledge and attitude of mothers with weaning time. This was a survey research analytical using cross-sectional approach.The population in this study was mothers with children aged 0-2 years children who were not weaned yet who were 132, there were 99 respondent at Karang Jati Village as the samples by using simple random sampling. Analysis of the data used is the Chi Square test. The results obtained the knowledge of mothers about weaning time was mostly in the sufficient category as many as 40 respondents (40.4%), most of the negative attitudes was in 63 respondents (63.6%), and most of the weaning time less than < 2 years old was in 59 people (59.6%), from the results of the analysis it could be concluded that there was a relationship Hubungan Antara Pengetahuan Dan Sikap Ibu Dengan Keputusan Waktu Penyapihan Di Kelurahan Karang Jati Kecamatan Bergas
1
between knowledge and weaning time (p-value 0.005 <0.05), there is a relationship between attitudes to the time of weaning (p-value 0.000 <0.05). For the mothers expected to breastfeed their babies exclusively until 6 months of age and to continue until the age of 2 years so that children get the best food from the mother. Keywords : Knowledge, Attitude, Weaning Time Bibliographies : 39 (2005 - 2014) PENDAHULUAN Angka kematian bayi (AKB) sebesar 23 per 1.000 kelahiran hidup menjadi salah satu dari delapan target Millenium Development Goals (MDGs) yang harus dicapai hingga tahun 2015. AKB di Indonesia berdasarkan Human Development Report 2010 mencapai 31 per 1.000 kelahiran. Angka ini lebih tinggi dibanding dengan negara-negara di Asia Tenggara. Berdasarkan data Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, AKB di Provinsi Jawa tengah tahun 2012 sebesar 10,75 per 1.000 kelahiran hidup, meningkat bila dibandingkan dengan tahun 2011 sebesar 10,34 per 1.000 kelahiran hidup. Tingginya AKB di Indonesia disebabkan oleh beberapa faktor. Salah satunya adalah rendahnya pemberian Air Susu Ibu (ASI) segera setelah bayi lahir /Inisiasi Menyusu Dini dan pemberian ASI eksklusif. Inisiasi Menyusu Dini dan pemberian ASI eksklusif berperan penting dalam mengurangi angka kematian bayi di Indonesia (Marmi, 2012). Berdasarkan data SDKI dari tahun 1991, 1997, sampai 2002 prosentase pemberian ASI eksklusif kian menurun yaitu dari 53,8%, 52%, 39,5%, hingga pada laporan pendahuluan SDKI 2012 tercatat 41,5% bayi dengan umur 0-5 bulan diberikan ASI namun pada umur 6-9 bulan menurun drastis hanya sebesar 2,7%. Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2010, prosentase bayi yang menyusu eksklusif sampai dengan 6 bulan hanya 15,3%. Hal ini disebabkan kesadaran masyarakat dalam mendorong peningkatan pemberian ASI masih relatif rendah.
Rendahnya tingkat pemahaman tentang pentingnya ASI selama 6 bulan pertama kelahiran bayi dikarenakan kurangnya informasi dan pengetahuan yang dimiliki oleh para ibu mengenai nutrisi dan manfaat yang terkandung dalam ASI. Selain itu, kebiasaan ibu bekerja turut mendukung rendahnya tingkat ibu menyusui (Maryunani, 2012). ASI eksklusif adalah pemberian ASI saja tanpa tambahan cairan lain baik susu formula, air putih, air jeruk, atau makanan tambahan lain sejak lahir sampai dengan usia 6 bulan. Setelah 6 bulan diberikan makanan pendamping ASI (MP ASI). ASI dapat diberikan sampai anak berusia 2 tahun (Marmi, 2012). Seorang anak pada usia 2 tahun harus disapih karena ASI sudah tidak berfungsi lagi bagi anak. Kandungan ASI sebelum 2 tahun mengandung zat gizi berkualitas tinggi yang berguna untuk pertumbuhan dan perkembangan kecerdasan anak, diantaranya faktor pembentuk sel-sel otak, terutama DHA dalam kadar tinggi. Namun setelah 2 tahun kualitas ASI berkurang. Dari beberapa penelitian banyak sekali para ibu yang menyapih anaknya terlalu cepat yaitu pada usia kurang dari 1 tahun terutama pada ibu-ibu yang bekerja, sedangkan penyapihan terlalu awal dapat mempengaruhi pertumbuhan bayi (Marimbi, 2010). Penyapihan adalah periode ketika ketergantungan makanan sang bayi terputus hubungannya dengan sang ibu, atau periode ketika sang ibu tidak menyusui lagi (Sitepoe, 2013). Penyapihan adalah menghentikan pemberian ASI pada bayi.
Hubungan Antara Pengetahuan Dan Sikap Ibu Dengan Keputusan Waktu Penyapihan Di Kelurahan Karang Jati Kecamatan Bergas
2
Untuk menyapih anak sebaiknya diatas usia 1 tahun dan lebih baik anak disapih setelah menginjak usia 2 tahun (Jitowiyono dan Kristiyanasari, 2011). Faktor-faktor yang mempengaruhi penyapihan antara lain: faktor ibu dan faktor anak. Faktor ibu meliputi pekerjaan, pengetahuan ibu, kesehatan ibu dan sikap ibu. Faktor anak meliputi: anak dalam keadaan sakit, dan tumbuh gigi (Djaiman, 2009). Hasil studi pendahuluan dengan metode wawancara terhadap 10 ibu yang memiliki anak balita, terdapat 6 orang (60%) melakukan penyapihan kurang dari 2 tahun dan 4 orang (40%) melakukan penyapihan 2 tahun/lebih. Enam orang yang menyapih kurang dari 2 tahun tersebut ternyata hanya 2 orang yang mengetahui tentang pengertian dari penyapihan dini, waktu penyapihan yang tepat, hal yang dilarang dalam menyapih. Ibu yang kurang memahami tentang dampak dilakukan penyapihan dini terdapat 4 orang dikarenakan ibu kurang mengetahui tentang manfaat atau keuntungan dari ASI. Ibu yang menyapih 2 tahun/lebih terdapat 4 orang, 2 orang diantaranya mengetahui tentang waktu penyapihan yang tepat dan hal yang dilarang dalam menyapih dan 2 orang lainnya kurang memahami tentang dampak dilakukan penyapihan dini, hal yang dilarang dalam menyapih karena faktor lingkungan yaitu meniru saudara terdekat. Hasil dari 10 orang yang diwawancarai, terdapat 6 orang (60%) melakukan penyapihan kurang dari 2 tahun dan 4 orang (40%) melakukan penyapihan 2 tahun/lebih, dari 6 orang yang melakukan penyapihan kurang dari 2 tahun, terdapat 4 orang yang memiliki sikap negatif dan 2 orang memiliki sikap positif, sedangkan 4 orang yang melakukan penyapihan 2 tahun, 3 orang diantaranya memiliki sikap negatif dan 1 orang memiliki sikap positif, hal ini dikarenakan ibu yang bekerja setelah bayi
berusia 3 bulan sehingga ibu beranggapan lebih praktis diberikan susu formula. Berdasarkan data tersebut maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “ Hubungan Antara Pengetahuan dan Sikap Ibu dengan Keputusan Waktu Penyapihan di Kelurahan Karang Jati Kecamatan Bergas”. METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode penelitian survey analitik, dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu yang mempunyai anak balita berusia 0-2 tahun yang belum melakukan penyapihan di Kelurahan Karang Jati Kecamatan Bergas pada tahun 2014 sejumlah 132 orang. Metode pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Simple random sampling. Sampel pada penelitian ini berjumlah 99 responden. Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Karang Jati Kecamatan Bergas pada tanggal 19-23 Juli 2014. HASIL PENELITIAN A. Analisis univariat 1. Pengetahuan Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pengetahuan Ibu tentang Keputusan Waktu Penyapihan di Kelurahan Karang Jati Kecamatan Bergas Pengetahuan Frekuensi Persentase (%) Kurang 32 32,3 Cukup 40 40,4 Baik 27 27,3 Jumlah 99 100,0 Berdasarkan Tabel 5.1, dapat diketahui bahwa pengetahuan ibu tentang keputusan waktu penyapihan di Kelurahan Karang Jati Kecamatan
Hubungan Antara Pengetahuan Dan Sikap Ibu Dengan Keputusan Waktu Penyapihan Di Kelurahan Karang Jati Kecamatan Bergas
3
Bergas, lebih banyak dalam kategori cukup, yaitu sejumlah 40 orang (40,4%). 2. Sikap Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Sikap Ibu tentang Keputusan Waktu Penyapihan di Kelurahan Karang Jati Kecamatan Bergas Sikap Frekuensi Persentase (%) Negatif 63 63,6 Positif 36 36,4 Jumlah 99 100,0 Berdasarkan Tabel 5.2, dapat diketahui bahwa sebagian besar ibu di Kelurahan Karang Jati Kecamatan Bergas, memiliki sikap negatif tentang waktu penyapihan, sejumlah 63 orang (63,6%). 3. Waktu penyapihan Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Keputusan Waktu Penyapihan di Kelurahan Karang Jati Kecamatan Bergas Waktu Frekuensi Persentase Penyapihan (%) < 2 Tahun 59 59,6 ≥ 2 tahun 40 40,4 Jumlah 99 100,0 Berdasarkan Tabel 5.3, dapat diketahui bahwa sebagian besar bayi di Kelurahan Karang Jati Kecamatan Bergas, akan disapih pada usia < 2 tahun, yaitu sejumlah 59 bayi (59,6%).
B. Analisis Bivariat 1. Hubungan antara pengetahuan ibu dengan keputusan waktu penyapihan Tabel 5.4 Hubungan antara Pengetahuan Ibu dengan Keputusan Waktu Penyapihan di Kelurahan Karang Jati Kecamatan Bergas Pengetahuan Kurang Cukup Baik Jumlah
Keputusan Waktu Penyapihan Total pχ² < 2 Tahun ≥ 2 Tahun value f % f % f % 23 71,9 9 28,1 32 100 10,775 0,005 27 67,5 13 32,5 40 100 9 33,3 18 66,7 27 100 59 59,6 40 40,4 84 100
Berdasarkan Tabel 5.4, dapat diketahui bahwa pada bayi yang akan disapih pada usia < 2 tahun, sebagian besar pengetahuan ibu dalam kategori kurang yaitu sejumlah 23 orang (71,9%), dan pada bayi yang akan disapih pada usia ≥ 2 tahun, sebagian besar pengetahuan ibu dalam kategori baik yaitu sejumlah 18 orang (66,7%). Hal ini menunjukkan pada ibu dengan pengetahuan kurang cenderung akan menyapih bayinya pada usia < 2 tahun, sedangkan pada ibu dengan pengetahuan baik cenderung akan menyapih bayinya pada usia ≥ 2 tahun. Berdasarkan uji Chi Square didapat p-value 0,005. Oleh karena pvalue = 0,005 < α (0,05), disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan ibu dengan keputusan waktu penyapihan di Kelurahan Karang Jati Kecamatan Bergas.
Hubungan Antara Pengetahuan Dan Sikap Ibu Dengan Keputusan Waktu Penyapihan Di Kelurahan Karang Jati Kecamatan Bergas
4
2. Hubungan antara sikap dengan keputusan waktu penyapihan Tabel 5.5 Hubungan antara Sikap Ibu dengan Keputusan Waktu Penyapihan di Kelurahan Karang Jati Kecamatan Bergas Sikap Negatif Positif Jumlah
Keputusan Penyapihan < 2 Tahun F % 47 74,6 12 33,3 59 59,6
Waktu Total ≥ 2 Tahun f % 16 25,4 24 66,7 40 40,4
f 63 36 84
% 100 100 100
χ²
p-value
14,536 0,000
Berdasarkan Tabel 5.5, dapat diketahui bahwa ibu yang akan menyapih bayinya < 2 tahun, sebagian besar mempunyai sikap negatif sejumlah 47 orang (74,6%), sedangkan ibu yang akan menyapih bayinya ≥ 2 tahun mempunyai sikap posif sejumlah 24 orang (66,7%). Berdasarkan uji Chi Square (Continuity Correction) didapatkan pvalue 0,000. Oleh karena p-value = 0,000 < α (0,05), disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara sikap ibu dengan keputusan waktu penyapihan di Kelurahan Karang Jati Kecamatan Bergas. Hasil penelitian juga diperoleh nilai OR sebesar 5,875, ini menunjukkan bahwa ibu yang memiliki sikap negatif beresiko untuk menyapih sebelum usia 2 tahun memiliki resiko 5,875 kali lebih besar dibanding ibu yang memiliki sikap positif. PEMBAHASAN A. Analisis univariat 1. Gambaran pengetahuan ibu tentang keputusan waktu penyapihan Berdasarkan hasil penelitian terhadap 99 responden didapatkan bahwa pengetahuan tentang waktu penyapihan dalam kategori cukup
yaitu sejumlah 40 orang ( 40,4%). Hal ini menunjukkan bahwa pengetahuan ibu tentang keputusan waktu penyapihan di Kelurahan Karang Jati Kecamatan Bergas sebagian besar dalam kategori cukup. Pengetahuan cukup, ditunjukkan oleh responden dengan sebagian besar menjawab dengan benar tentang pengertian penyapihan, cara menyapih yang benar, waktu penyapihan yang tepat, teknik penyapihan, hal yang dilarang dalam menyapih dan dampak penyapihan yang terlalu dini. Berdasarkan karakteristik responden, paling banyak ibu yang berumur 20 – 35 tahun, yaitu sejumlah 48 orang (48,5%). Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar ibu berumur 20-35 tahun. Usia mempengaruhi pengetahuan yaitu terhadap daya tangkap dan pola pikir seseorang. Usia yang matang akan lebih terbuka dalam menerima informasi dari luar. Dari segi kepercayaan masyarakat seseorang yang lebih dewasa akan lebih dipercaya daripada orang yang belum cukup tinggi kedewasaanya. Hal ini sependapat dengan pendapat Hurlock yang dikutip oleh Nursalam (2006), bahwa semakin cukup umur, tingkat kematangan dan kekuatan seseorang lebih dipercaya dari orangorang yang belum cukup tinggi dewasanya. Hasil penelitian yang mendukung dengan penelitian ini dilakukan oleh Sulisdiana (2011) tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan pengetahuan ibu tentang regurgitasi pada bayi usia 0-6 bulan di BPS Muji Winarsih Mojokerto, menyatakan bahwa bertambahnya umur seseorang akan
Hubungan Antara Pengetahuan Dan Sikap Ibu Dengan Keputusan Waktu Penyapihan Di Kelurahan Karang Jati Kecamatan Bergas
5
menjadikan perubahan pada aspek fisik dan psikologis, dimana pada aspek psikologis taraf berfikir seseorang akan semakin matang dan dewasa sehingga bisa menyerap informasi dengan cukup baik dan dapat mempengaruhi pengetahuan mereka. 2. Gambaran sikap ibu tentang keputusan waktu penyapihan Berdasarkan Tabel 5.2 setelah diberikan angket tentang keputusan waktu penyapihan, dapat dilihat bahwa responden lebih banyak yang memiliki sikap negatif untuk melakukan penyapihan yaitu 63,6% (63 responden). Sikap negatif dikarenakan pengalaman pribadi dan kepercayaan responden yang menganggap melakukan penyapihan sebelum usia 2 tahun tidak memiliki resiko yang tinggi bagi anaknya, dengan demikian responden tidak memiliki kesulitan apapun untuk melakukan penyapihan dan mempermudah bagi ibu yang bekerja sehingga melakukan penyapihan secara dini adalah tindakan yang tepat. Salah satu faktor yang mempengaruhi sikap adalah berdasarkan pengalaman pribadi dan kepercayaan. Pengalaman pribadi dapat menjadi dasar pembentukan sikap dan pengalaman pribadi haruslah meninggalkan kesan yang kuat. Sikap akan lebih mudah terbentuk apabila pengalaman pribadi tersebut terjadi dalam situasi yang melibatkan faktor emosional. Serta kepercayaan atau keyakinan terdapat di dalam komponen pokok pembentukan sikap seseorang (Azwar, 2013).
Hasil ini didukung oleh penelitian Yulianti (2012), tentang hubungan faktor-faktor yang mempengaruhi sikap caring pada mahasiswa fakultas ilmu keperawatan UNPAD, yang menyatakan bahwa ada hubungan yang bermakna antara faktor pengalaman dengan sikap mahasiswa. 3. Gambaran keputusan waktu Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa ibu yang mempunyai anak balita di Kelurahan Karang Jati kecamatan Bergas akan melakukan penyapihan < 2 tahun sejumlah 59 orang (59,6%). Hal ini dikarenakan Ibu ibu yang bekerja. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 40 orang (40,4%) ibu yang bekerja. Menurut Astutik (2014) pekerjaan adalah aktifitas sehari-hari yang dilakukan di luar pekerjaan rutin rumah tangga yang tujuannya untuk mencari nafkah dan membantu suami. Bagi seorang ibu yang sibuk bekerja berpengaruh pada kurangnya waktu dalam menyusui anak dan cenderung akan melakukan penyapihan lebih awal. Selain itu pada ibu bekerja di luar rumah lebih dari 4 jam lamanya memberikan ASI saja pada anak lebih singkat dibandingkan pada ibu yang bekerja di luar rumah kurang dari 4 jam. Pengaruh lamanya ibu meninggalkan rumah terhadap pemberian ASI dapat pula berpengaruh terhadap lamanya ibu memberikan ASI (penyapihan). Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Rohmah dan M.Sina (2014) bahwa ibu yang bekerja harus meninggalkan bayinya dari pagi sampai sore
Hubungan Antara Pengetahuan Dan Sikap Ibu Dengan Keputusan Waktu Penyapihan Di Kelurahan Karang Jati Kecamatan Bergas
6
sehingga akan melakukan penyapihan lebih awal. Pada ibu yang bekerja terlalu lama sehingga dapat menyita waktu akan berpengaruh pada kurangnya waktu dalam menyusui dan cenderung akan melakukan penyapihan dini dengan alasan mempermudah ibu dalam bekerja.
B. Analisa Bivariat 1. Hubungan antara pengetahuan ibu dengan keputusan waktu penyapihan Hasil uji chi square menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan ibu dengan keputusan waktu penyapihan di Kelurahan Karang Jati Kecamatan Bergas. Hal ini ditunjukan dengan nilai signifikansi p- value = 0,005 ≤ 0,05. Hasil dari analisa data didapatkan bahwa dari 32 responden dengan pengetahuan kurang sejumlah 23 responden (71,9%) yang akan melakukan penyapihan < 2 tahun. Hal ini dapat dimungkinkan karena sebagian besar responden mempunyai pendidikan SMP. Tingkat pendidikan SMP tergolong tingkat pendidikan rendah, dimana tingkat pendidikan yang rendah memungkinkan rendahnya pengetahuan ibu tentang waktu penyapihan. Pengetahuan dipengaruhi oleh faktor pendidikan formal. Pengetahuan sangat erat hubungannya dengan pendidikan, dimana diharapkan dengan pendidikan tinggi maka orang tersebut akan semakin luas pengetahuannya. Pendidikan berhubungan dengan pengembangan
dan perubahan kelakuan anak didik. Pendidikan bertalian dengan transmisi, pengetahuan, sikap, kepercayaan, keterampilan dan aspek kelakuan yang lain (Budiman dan Riyanto, 2013). Waktu penyapihan dipengaruhi oleh pengetahuan ibu. Pengetahuan seorang ibu tentang ASI dan waktu yang tepat untuk menyapih anaknya akan berpengaruh dalam perilaku penyapihan. Peningkatan jumlah wanita menyusui biasanya dipengaruhi oleh gencarnya para tenaga kesehatan dalam memberikan penyuluhan secara terus menerus disetiap kegiatan. Hasil ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Kolengsusu (2010) tentang Faktorfaktor yang berhubungan dengan waktu penyapihan pada anak di wilayah kerja puskesmas Gubug Kecamatan Gubug Kabupaten Grobogan yang menyatakan bahwa ada pengaruh antara pengetahuan dengan waktu penyapihan.
2. Hubungan antara sikap ibu dengan keputusan waktu penyapihan Berdasarkan uji Chi Square didapatkan p-value 0,000. Oleh karena p-value = 0,000 < α (0,05), disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara sikap ibu dengan keputusan waktu penyapihan di Kelurahan Karang Jati Kecamatan Bergas. Hasil analisa bivariat dapat diketahui bahwa ibu dengan sikap negatif lebih banyak menyapih bayinya pada usia < 2 tahun sejumlah 47 orang (74,6%). Hal ini dikarenakan gencarnya produsen susu yang menyatakan bahwa susu
Hubungan Antara Pengetahuan Dan Sikap Ibu Dengan Keputusan Waktu Penyapihan Di Kelurahan Karang Jati Kecamatan Bergas
7
formula sama kandungannya sama dengan kandungan ASI sehingga ibu beranggapan bahwa kandungan susu formula lebih baik dari ASI dan dapat memudahkan ibu untuk bekerja karena tidak perlu repot memberikan ASI kepada bayinya. Banyaknya pilihan susu formula di pasaran, ditambah perubahan gaya hidup membuat para ibu zaman sekarang lebih memilih susu formula daripada ASI. Padahal ASI banyak mengandung zat-zat penting yang dibutuhkan oleh bayi untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi. Hal ini sesuai dengan teori yang diungkapkan oleh Azwar (2013) bahwa salah satu faktor terbentuknya sikap yaitu media massa, pemberitaan yang termuat dalam surat kabar maupun radio atau media komunikasi lainnya, berita yang seharusnya faktual disampaikan secara obyektif cenderung dipengaruhi oleh penulisnya, akibatnya berpengaruh terhadap sikap konsumennya. Hasil penelitian lain yang dilakukan oleh Yani dan Pramita (2012), yang berjudul “Tingkat pengetahuan ibu tentang menyusui dengan sikap ibu untuk melakukan penyapihan di Desa Brayu Blandong Mojokerto”, menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara sikap ibu dengan waktu penyapihan.
KESIMPULAN 1. Pengetahuan ibu di Kelurahan Karang Jati Kecamatan Bergas tentang keputusan waktu penyapihan dalam kategori cukup yaitu sejumlah 40 responden (40,4%)
2. Sikap ibu di Kelurahan Karang Jati Kecamatan Bergas tentang keputusan waktu penyapihan, sebagian besar bersikap negatif yaitu sekitar 63 responden (63,6%). 3. Sebagian besar ibu di kelurahan Karang jati kecamatan Bergas akan melakukan penyapihan pada umur <2 tahun, yaitu sejumlah 59 orang (59,6%). 4. Ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan keputusan waktu penyapihan di Kelurahan Karang Jati Kecamatan Bergas dengan p-value 0,005 < α (0,05). 5. Ada hubungan yang signifikan antara sikap ibu dengan keputusan waktu penyapihan dengan waktu penyapihan di Kelurahan Karang Jati Kecamatan Bergas dengan nilai pvalue 0,000 < α (0,05). DAFTAR PUSTAKA Adriani dan Wirjatmadi. 2012. Peranan gizi dalam siklus kehidupan. Jakarta : Kencana Prenada Group Arikunto, S.2006. Prosedur penelitian. Jakarta : PT Rineka cipta Arisman. 2007. Gizi dalam daur kehidupan. Jakarta : EGC Astuti, Reni. 2014. Payudara dan laktasi. Jakarta: Salemba Medika Azwar, Saifudin. 2013. Sikap manusia teori dan pengukurannya. Yogyakarta : Pustaka Pelajar Bobak, dkk. 2005. Buku ajar keperawatan maternitas. Jakarta : EGC Hidayat, A. A. 2011. Metode penelitian kebidanan dan teknik analisis data. Jakarta : Salemba Medika Dahlan, M. 2013. Statistik untuk kedokteran dan kesehatan. Jakarta : Salemba Medika Dinas Kesehatan Jawa Tengah. 2012. Buku profil kesehatan Jawa Tengah. http://www.depkes.go.id/downloads/PROFI L_KES_PROVINSI_2012/13_Profil_Kes.Pr
Hubungan Antara Pengetahuan Dan Sikap Ibu Dengan Keputusan Waktu Penyapihan Di Kelurahan Karang Jati Kecamatan Bergas
8
ov.JawaTengah_2012. Diakses pada tanggal 26 Maret 2014 Depkes RI. 2013. Penyajian pokok-pokok hasil hiset kesehatan dasar. http//www.litbang.depkes.go.id. Diakses pada tanggal 24 Maret 2014 Depkes RI. 2012. Survey demografi dan kesehatan Indonesia. http//www.litbang.depkes.go.id. Diakses pada tanggal 24 Maret 2014 Hidayat, A. 2009. Metode penelitian dan teknik analisis data. Jakarta : Salemba Medika Husniyati. 2013. Hubungan pengetahuan dan sikap ibu terhadap pemilihan susu formula pada bayi di Puskesmas Simeuleu Timur Kabupaten Simeuleu. Jitowiyono dan Kristiyanasari. 2011. Asuhan keperawatan neonatus dan anak. Yogyakarta : Nuha Medika Kolengsusu, Marnina. 2010. Faktor-faktor yang berhubungan dengan waktu penyapihan pada anak di Wilayah kerja Puskesmas Gubug Kecamatan Gubug Kabupaten Grobogan.http://digilib.unimus.ac.id. Diakses pada tanggal 25 Juli 2014 Lowdermilk dan Perry. 2013. Keperawatan maternitas edisi 8. Jakarta : EGC Manalu, Ade. 2008. Pola makan dan penyapihan serta hubungannya dengan status gizi balita di Desa Palip Kecamatan Silima Pungga-Pungga Kabupaten Dairi Tahun 2008. Sumatera: Universitas Sumatera Utara Marimbi. 2010. Tumbuh kembang, status gizi dan imunisasi dasar pada balita. Yogyakarta : Nuha medika Marmi. 2012. Asuhan kebidanan pada masa nifas “Peurperium Care”. Yogyakarta : Pustaka pelajar Maryunani, Anik. 2012. Inisiasi menyusu dini, ASI eksklusif dan manajemen laktasi. Jakarta : CV. Trans Info Media
Notoatmodjo, S. 2007. Kesehatan masyarakat ilmu dan seni. Jakarta : Rineka Cipta Notoatmodjo, S. 2010. Ilmu perilaku kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta Notoatmodjo, S. 2012. Promosi kesehatan dan perilaku kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta Notoatmodjo, S. 2012. Metodologi penelitian kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta Nursalam. 2006. Pendekatan praktis metodologi riset keperawatan. Jakarta: Rineka Cipta. Nursalam. 2013. Metodologi penelitian ilmu keperawatan pendekatan praktis Edisi 3. Jakarta : Salemba Medika Nugroho, Taufan. 2011. ASI dan tumor payudara. Yogyakarta : Nuha Medika Rafika, Yana. 2014. Faktor-faktor yang mempengaruhi usia penyapihan di Desa Manyang Lancok Kecamatan Meureudu Kabupaten Piedie Jaya. http://180.241.122.205/docjurnal/RAFIQA_ YANA-JURNAL.Pdf. Diakses pada tanggal 13 Agustus 2014 Riwidikdo, H. 2010. Statistik untuk penelitian kesehatan. Yogyakarta : Pustaka Rihana Rohmah dan M. Sina. 2014. Faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian penyapihan kurang dari 2 tahun di Posyandu Sawahan Desa Sidodadi Kecamatan Mejayan Kabupaten Madiun. Jurnal Delima Harapan Vol.2 No.1. Diakses pada tanggal 13 Agustus 2014 Sinclair, Constance. 2009. Buku saku kebidanan. Jakarta : EGC Sitepoe, Mangku. 2013. ASI eksklusif arti penting bagi kehidupan. Jakarta : Indeks Sugiyono. 2010. Statistika untuk penelitian. Bandung : Alfabeta Sugiyono. 2012. Metode penelitian kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Bandung : Alfabeta Sulisdiana. 2011. Faktor-faktor yang berhubungan dengan pengetahuan ibu
Hubungan Antara Pengetahuan Dan Sikap Ibu Dengan Keputusan Waktu Penyapihan Di Kelurahan Karang Jati Kecamatan Bergas
9
tentang regurgitasi pada bayi usia 0-6 bulan di BPS Muji Winarnik Mojokerto.http://www.kampusmajapahit.ac.i d/wpcontent/uploads/2012/05/HospitalMajapahit-Vol-3-no.1-pdf. Diakses pada tanggal 18 Agustus 2014 Wong, dkk . 2009. Buku ajar keperawatan pediatrik volume 1. Jakarta : EGC Yani,L dan Pramita, D. 2012. Tingkat pengetahuan ibu tentang menyusui dengan sikap ibu untuk melakukan penyapihan di Desa Brayu Blandong Mojokerto.
Mojokerto: Prodi DIII Kebidanan Stikes Bina Sehat PPNI Mojokerto Yulianti, eka. 2014. Hubungan faktor-faktor yang mempengaruhi sikap caring pada mahasiswa fakultas Ilmu keperawatan UNPAD. http://jurnal.unpad.ac.id/ejurnal/artikel/vie w/879/925. Diakses pada tanggal 18 Agustus 2014 Zulfan . 2013. Psikologi keperawatan. Jakarta : Rajawali Pers
Hubungan Antara Pengetahuan Dan Sikap Ibu Dengan Keputusan Waktu Penyapihan Di Kelurahan Karang Jati Kecamatan Bergas
10