Hubungan Antara Pemahaman Materi, Motivasi Belajar, Dan Prestasi Belajar Pada Siswa Kelas VIII SMP Taman Dewasa Ibu Pawiyatan Yogyakarta Tahun 2012 Daniko Purnomo Fakultas Psikologi, Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta
[email protected]
Abstrak Kecenderungan prestasi siswa menurun mulai tahun 2009 sampai tahun 2012. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Hubungan Antara Pemahaman Materi, Motivasi Belajar, dan Prestasi Belajar pada siswa kelas VIII SMP Taman Dewasa Ibu Pawiyatan Yogyakarta Tahun 2012. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan skala psikologi yang mengacu pada pernyataan seseorang mengenai dirinya sendiri dan teknik dokumentasi berupa catatan, transkrip, atau lengger. Penelitian dilakukan pada 73 responden. Variabel bebas pada penelitian ini pemahaman materi ajar, motivasi belajar di SMP TD IP. Variabel terikat adalah prestasi belajar. Instrumen yang digunakan pada pengumpulan data ini berupa kuesioner untuk mengetahui skala pemahaman materi dan skala motivasi belajar siswa dan nilai prestasi belajar ke 14 mata pelajaran yang diajarkan. Subjek dengan pemahaman materi terbanyak pada kategori sedang yaitu 36 responden (49%), responden yang memiliki Motivasi Belajar yang terbesar pada kategori sedang yaitu 33 responden atau 45,2%. Nilai Fhitung sebesar 33,790 dan nilai sig 0,000 nilai sig dibawah 0,05, maka Ho ditolak dan Hipotesis dengan rx12y= 0,491 diterima. Nilai Thitung sebesar 5,148 dan nilai sig 0,000 nilai sig dibawah 0,05, maka Ho ditolak dengan diawali Hipotesis F sebesar rx1y= 0,474 dengan p = 0,000 diterima. Nilai Thitung sebesar 3,995 dan nilai sig 0,000 nilai sig dibawah 0,05, maka Ho ditolak dengan diawali Hipotesis F sebesar rx2y= 0,368 dengan p = 0,000 diterima. Ada hubungan yang signifikan antara pemahaman materi dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar secara bersama siswa kelas VIII SMP Taman Dewasa Ibu Pawiyatan tahun 2012, ada hubungan yang signifikan antara pemahaman materi ajar terhadap prestasi belajar siswa kelas VIII SMP Taman Dewasa Ibu Pawiyatan tahun 2012, ada hubungan yang signifikan antara motivasi belajar terhadap prestasi belajar siswa kelas VIII SMP Taman Dewasa Ibu Pawiyatan tahun 2012. Kata kunci: Pemahaman Materi, Motivasi Belajar dan Prestasi Belajar
Abstract The tendency of declining student achievement from 2009 to 2012. This study aims to determine the relationship between understanding material, Motivation and Learning Achievement at Parks Junior High eighth grade students Adults Mother Pawiyatan Yogyakarta in 2012. Data collection in this study using psychological scale that refers to a person's statement about himself and engineering documentation in the form of notes, transcripts, or Lengger. The study was conducted on 73 respondents. The independent variable in this study teaching learning materials, learning motivation in junior TD IP. The dependent variable was academic achievement. The instruments used in collecting this data in the form of a questionnaire to determine the scale of understanding of the material and scale student motivation and learning achievement scores for 14 subjects being taught. Subjects with learning materials in poor category which is 36 respondents (49%), respondents who have the greatest motivation to learn the category of being that 33 respondents or 45.2%. Fhitung value of 33.790 and .000 sig sig below 0.05, then Ho is rejected and hypothesis with acceptable rx12y = 0.491. Tcount at 5.148 and 0.000 sig sig below 0.05, then Ho is rejected by the beginning of rx1y hypothesis F = 0.474 and p = 0.000 accepted. Tcount at 3.995 and 0.000 sig sig below 0.05, then Ho is rejected by the beginning of rx2y hypothesis F = 0.368 and p = 0.000 accepted. There is a significant relationship between the understanding of the material and motivation for academic achievement in junior high school with eighth grade students of Mrs. Parks Adults Pawiyatan in 2012, there was a significant relationship between the understanding of teaching materials on student achievement Parks Junior High eighth grade Adults Mother Pawiyatan in 2012, There is a significant relationship between learning motivation on student achievement eighth grade junior Parks Adults Mother Pawiyatan in 2012. Keywords: Understanding Content, Learning Motivation and Learning Achievement
PENDAHULUAN Pengembangan manusia seutuhnya merupakan tujuan pendidikan nasional. Dalam undang-undang Sisdiknas No.20 Tahun 2003 Bab II Pasal 3 dikatakan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Menyimak pasal 3 diatas bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak, menggambarkan bahwa yang
harus dikembangkan dalam diri peserta didik adalah potensi-potensi yang dimilikinya, bukan berarti menjejali dengan ilmu pengetahuan semata tanpa mempertimbangkan potensi-potensinya dalam hidup dan penghidupan selaku manusia yang mempunyai keinginan, nafsu, akal dan naluri kemanusiaannya. Selanjutnya dikatakan disitu dan membentuk watak, hal ini mengandung arti bahwa pendidikan yang dilakukan dapat membentuk watak, sikap, karakter individu yang berada pada lingkungan masyarakatnya, yang cenderung bersifat positif dan tidak bertentangan tatanan tabiat, watak, karakter manusia lainnya, kemudian dikatakan ”serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa”. Peradaban bangsa yang bermartabat dengan kata lain suatu peradaban yang memiliki nilai-nilai luhur suatu bangsa dengan nilai-nilai moral dan norma-norma bangsanya sendiri. (http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/02/06/teori-teorimotivasi). Pemahaman dalam penggunaan umum, dan lebih khusus mengacu pada pendidikan dan psikologi, ia memiliki kira-kira makna yang sama dengan pemahaman. Membaca pemahaman mengukur pemahaman suatu bagian teks. Pemahaman (logika), totalitas intensions, yaitu, sifat atau kualitas, bahwa sebuah objek memiliki pemahaman (atau kelengkapan. Pemahaman dalam menetapkan teori, nama lain untuk skema aksioma spesifikasi (atau lebih spesifik, skema aksioma spesifikasi terbatas). Daftar pemahaman, dalam ilmu komputer, sebuah adaptasi dari notasi himpunan matematika untuk mewakili daftar tak terbatas. (http://en.wikipedia.org/wiki/Comprehension). Pemahaman berasal dari kata paham yang mempunyai arti mengerti benar, sedangkan pemahaman merupakan proses perbuatan cara memahami. (Em Zul, Fajri & Ratu Aprilia Senja, 2008 : 607-608). Pemahaman/mengerti merupakan kegiatan mental intelektual yang mengorganisasikan materi yang telah diketahui. Temuan-temuan yang didapat dari mengetahui seperti definisi, informasi, peristiwa, fakta disusun kembali dalam struktur kognitif yang ada. Temuan-temuan ini diakomodasikan dan kemudian berasimilasi/bergabung dengan struktur kognitif yang ada, sehingga membentuk struktur kognitif baru. (http://dhesiana.wordpress.com/2009/02/15/domainpendidikan-menurut-benjamin-bloom). Masa remaja menunjukkan masa transisi dari masa kanak-kanak ke masa dewasa. Batas umurnya tidak dirinci dengan jelas, tetapi secara kasar berkisar antara umur 12 sampai akhir belasan tahun, ketika pertumbuhan jasmani hampir selesai. Dalam masa ini, remaja itu berkembang ke arah kematangan seksual, memantapkan identitas sebagai individu yang terpisah dari keluarga, dan menghadapi tugas menentukkan cara mencari mata pencaharian. Tahap transisi memberi remaja itu suatu masa yang lebih panjang untuk mengembangkan berbagai keterampilan serta untuk mempersiapkan masa depan, tetapi masa itu cenderung menimbulkan masa pertentangan (konflik) kebimbangan antara ketergantungan dan kemandirian. (Atkinson, 2009). Menurut Woolfolk, (2004) siswa yang bermotivasi untuk belajar adalah siswa yang cenderung untuk menemukan aktivitas akademi yang berarti dan bermanfaat,
serta berusaha untuk mendapatkan manfaat yang diharapkan dari aktivitas-aktivitas akademi tersebut. Motivasi juga dapat dikatakan sebagai serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi tertentu, sehingga mau dan ingin melakukan sesuatu dan bila tidak suka, maka akan berusaha untuk meniadakan atau mengelakkan perasaan tidak suka itu, jadi motivasi itu dapat dirangsang oleh faktor dari luar, tetapi motivasi itu adalah tumbuh didalam diri seseorang. (Sardiman, 2010). Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. (Slameto, 2010). Menurut Faisal (2007) Motivasi belajar kondisi-kondisi yang memberi dorongan pada individu dalam belajar untuk mencapai hasil yang lebih baik dari sebelumnya. Prestasi adalah kemampuan nyata yang merupakan hasil interaksi antara berbagai faktor yang mempengaruhi baik dari dalam maupun dari luar individu dalam belajar. (Sardiman, 2010). Menurut Asmara, 2009:11 prestasi belajar adalah hasil yang dicapai seseorang dalam penguasaan pengetahuan dan keterampilan yang dikembangkan dalam pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan tes angka nilai/angka yang diberikan oleh guru. (http://pendidikansdhengkiriawan.blogspot.com/2012/03/pengertian-prestasi-belajar.html). Berdasarkan hasil studi pendahuluan dengan jalan wawancara kepada Guru BP yaitu Dra. Anastasia Ambarwati pada tanggal 18 Oktober 2012 pukul: 08.30 WIB didapat hasil, bahwa ada siswa inklusi (lambat belajar), sehingga dibutuhkan ketekunan guru dalam membimbing. Fakta lain yang didapat terjadi penurunan dalam proses pemahaman materi, motivasi belajar, dan prestasi belajar siswa disekolah. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik berikut ini :
66.6 66.5 66.4 66.3 Series2 66.2
Series1
66.1 66 65.9 2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
_
Dari grafik terlihat kecenderungan prestasi siswa menurun mulai tahun 2009 sampai tahun 2012 penurunan ini, disebabkan oleh faktor keluarga, latar belakang orang tua siswa, perhatian orang tua yang kurang terhadap anak, lingkungan sekolah, perpindahan kelas yang membuat siswa tersebut beradaptasi dengan lingkungan yang baru lagi, pergaulan siswa yang kurang terkontrol menjadikan kesempatan keluar rumah kurang baik. Fakta yang menggembirakan ada siswa yang memiliki prestasi diluar akademik yaitu prestasi juara pencak silat karena bakat yang dimiliki siswa tersebut, selain itu SMP Taman Dewasa IP sangat menonjolkan budi pekerti dari siswa lebih diutamakan dibandingkan dengan prestasi akademik. Dalam wawancara dengan seorang guru BP yaitu Dra. Anastasia Ambarwati pada tanggal 18 Oktober 2012 pukul: 08.30 WIB peneliti mendapatkan informasi bahwa dalam pemahaman materi dan motivasi belajar, siswa kurang berkonsentrasi, yang ditandai dengan aktivitas siswa yang suka bermain didalam kelas, tiduran dimeja, jalan-jalan didalam kelas, jalan-jalan diluar kelas, bernyanyi sambil jalanjalan, bermain HP saat pelajaran berlangsung, jail dengan teman, dan ramai dikelas, sehingga hasilnya dalam prestasi belajar siswa mengalami penurunan, hal tersebut terjadi dikarenakan adanya faktor-faktor yang mempengaruhi, seperti keadaan ekonomi keluarga, situasi dalam kelas, dan tidak diterimanya siswa di sekolah negeri yang menjadi harapannya pada saat SD. Distribusi frekuensi siswa SMP Taman Dewasa IP Tahun ajaran 2012/2013 adalah untuk kelas VII sebanyak 81 orang terbagi menjadi 4 kelas yaitu kelas A sebanyak 21, kelas B sebanyak 20, kelas C sebanyak 20, kelas D sebanyak 20 orang. Untuk kelas VIII sebanyak 82 terbagi menjadi 4 kelas yaitu kelas A,B,C,D yang terdiri dari 20,20,20,22. Dari hasil wawancara dengan tanda-tanda tersebut diatas menggambarkan bahwa ada kecenderungan penurunan
motivasi belajar siswa, hal inilah yang mendorong peneliti untuk melakukan penelitian apakah faktor pemahaman materi dan motivasi belajar yang merupakan faktor penyebab menurunnya prestasi belajar siswa Taman Dewasa IP ?. Berdasarkan pemaparan tersebut maka timbul permasalahan “Apakah Ada Hubungan Antara Pemahaman Materi, Motivasi Belajar, dan Prestasi Belajar? dari perumusan permasalahan tersebut peneliti tertarik untuk mengangkat sebuah penelitian yang berjudul “Hubungan Antara Pemahaman Materi, Motivasi Belajar, dan Prestasi Belajar Pada Siswa Kelas VIII SMP Taman Dewasa Ibu Pawiyatan Yogyakarta Tahun 2012’’. Hubungan Antara Pemahaman Materi Ajar, Motivasi Belajar dan Prestasi Belajar Pemahaman materi Ajar merupakan hal yang sangat penting dalam proses belajar dengan didukung motivasi belajar yang baik, disamping itu memberikan efek yang penting bagi prestasi belajar siswa, sehingga pemahaman materi ajar perlu dikembangkan dengan motivasi belajar guna meningkatkan prestasi belajar siswa agar lebih baik. Motivasi belajar adalah kondisi-kondisi yang memberi dorongan pada individu dalam belajar untuk mencapai hasil yang lebih baik dari sebelumnya. Motivasi dalam kegiatan belajar dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri seseorang yang menimbulkan kegiatan belajar, menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar dapat tercapai. Seseorang yang memiliki motivasi belajar yang kuat akan menghadapi tugas dengan tabah dan penuh semangat. (Sardiman, 2010). Prestasi merupakan nilai angka yang menunjukkan kualitas keberhasilan, sudah tentu semua siswa berhasil mencapai terlebih dahulu mengikuti evaluasi yang diselenggarakan guru atau sekolah. Untuk mencapai prestasi diperlukan sifat dan tingkah laku seperti: aspirasi yang tinggi, aktif mengerjakan tugas-tugas, kepercayaan yang tinggi, interaksi yang baik, kesiapan belajar dan sebagainya. Sifat dan ciri-ciri yang dituntut dalam kegiatan belajar itu hanya terdapat pada individu yang mempunyai motivasi yang tinggi, sedangkan yang mempunyai motivasi rendah tidak ada, sehingga akan menghambat kegiatan belajarnya, jadi secara teoritis motivasi akan berhubungan dengan prestasi belajar yang dicapai siswa. (Saifulrrijal, 2010). Prestasi belajar merupakan suatu hasil dari proses belajar yang kompleks. Prestasi belajar adalah kemampuan-kemampuan yang diwujudkan dalam pemikiran, perasaan, dan tingkah laku sebagai hasil dari proses belajar, misalnya kemampuan untuk merencanakan atau mewacanakan sesuatu hal, kemampuan untuk merasakan perasaan orang lain, atau kemampuan untuk melakukan suatu tindakan atau bekerja, setelah sebelumnya mengenal serta melatih apa yang dimaksudkan hal-hal tersebut. (Wiramihardja, A.S. 2003).
Prestasi belajar siswa dapat meningkat dengan didukung pemahaman materi ajar dan motivasi belajar yang meningkat juga, sehingga hasil belajar yang didapat menjadi lebih baik. Apabila tingkat pemahaman materi ajar dan motivasi belajar menurun, maka akan berpengaruh buruk pada prestasi belajar siswa, sehingga konsentrasi belajar pada siswa menjadi tidak fokus saat menerima pelajaran di kelas dan hasil belajar menjadi kurang. Metode Penelitian Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan skala psikologi yang mengacu pada pernyataan seseorang mengenai dirinya sendiri. Respon yang tampak dari jawaban subjek dapat dijadikan dasar untuk menyimpulkan sikap seseorang atau sekelompok orang terhadap obyek yang diukur. Alasan digunakan skala dalam penelitian ini karena skala merupakan refleksi dari keadaan diri subjek dan dapat mengungkap konsep psikologis yang menggambarkan aspek kepribadian subjek (Azwar, 2010). Metode teknik dokumentasi bertujuan untuk mendapatkan data sekunder yang dapat mendukung keakuratan data, mencari data mengenai hal-hal atau variable yang berupa catatan, transkrip, lengger, agenda dan sebagainya. Metode ini agak tidak begitu sulit, dalam arti apabila ada kekeliruan sumber datanya masih tetap, belum berubah. Dengan metode dokumentasi yang diamati bukan benda hidup tetapi benda mati. (Suharsimi Arikunto, 2010). Subjek Subjek dalam penelitian ini adalah siswa-siswi SMP Taman Dewasa Ibu Pawiyatan Yogyakarta. Pengambilan data dilakukan dengan memberikan skala pada subjek yang memiliki ciri-ciri atau sifat-sifat yang sudah ditentukkan oleh peneliti. Ciri-ciri subjek penelitian yaitu siswa-siswi kelas VIII yang bersekolah di SMP Taman Dewasa Ibu Pawiyatan Yogyakarta. Hasil
1.
Deskripsi Subjek Penelitian Tabel 9. Deskripsi Subjek Berdasarkan Jenis Kelamin
No Jenis Kelamin 1 laki-laki 2 Perempuan Total
Frequency 38 35 73
Percent 52.1% 47.9% 100.0%
Berdasarkan jenis kelamin subjek, ada 52,1% laki-laki dan perempuan sebesar 47,9%. 2. Deskripsi Data Penelitian Berdasarkan hasil perhitungan yang dilakukan terhadap data-data yang diperoleh dari skala yang dibagikan kepada subjek, maka diketahui fungsifungsi statistik dasar berupa data penelitian mengenai skor hipotetik dan skor empirik yang meliputi skor maksimal, skor minimal, rerata (mean), dan standar deviasi pada masing-masing skala. Deskripsi data penelitian secara umum dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 10. Deskripsi Data Penelitian Variabel Pemahaman Materi Motivasi Belajar
Min 43 48
Hipotetik Maks Rerata 172 107,5 192 120
SD 21,5 24
Min 65 97
Empirik Maks Rerata 127 107.03 134 114.95
SD 12,083 7.405
Dari hasil perhitungan menunjukkan bahwa rerata empirik dan standar deviasi Pemahaman materi sebesar 17,03 dan SD 12,083 dibawah rerata dan standar deviasi hipotetik sebesar 107,5 dan SD 21,5. Untuk Motivasi belajar rerata dan standar deviasi empirik sebesar 114,95 dan 7,405 lebih rendah dari rerata dan standar deviasi hipotetik sebesar 120 dan SD 24. Hal ini menunjukan fungsi-fungsi dasar statistik dapat dipenuhi, sehingga dapat dilanjutkan pada deskripsi data penelitian. Deskripsi data penelitian bertujuan untuk mengetahui tingginya pemahaman materi dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar siswa sebagai subjek penelitian. Kriteria kategori ditetapkan untuk memperoleh informasi tentang keadaan kelompok subjek pada variabel yang diteliti dan sebagai acuan dalam mengelompokkan keadaan subjek pada saat data empiris telah diperoleh. Pada penelitian ini, peneliti menggolongkan subjek dalam lima kategori. Kategori subjek dapat dilihat dalam tabel berikut: Tabel 11. Kriteria Kategorisasi Skala No 1. 2. 3. 4. 5.
Kategorisasi
Rumus
Sangat Rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi
X < µ - 1,8 σ µ - 1,8 σ ≤ X < µ - 0,6 σ µ - 0.6σ < X ≤ µ + 0.6σ µ + 0.6σ < X ≤ µ + 1.8σ X > µ + 1.8σ
a) Pemahaman Materi Kategorisasi variabel Pemahaman Materi dapat diperoleh berdasarkan skor total subjek pada skala Pemahaman Materi. Berdasarkan data yang telah dipaparkan di atas dapat ditentukan kategorisasi untuk variabel pemahaman materi sebagai berikut : Tabel 12. Kategorisasi Subjek Berdasarkan Skor Pemahaman Materi No 1 2 3 4 5
Rentang Nilai X < 85,28
Kategori Sangat Rendah 85,28 ≤ X < 99,78 Rendah 99,78 ≤ X < Sedang 114,27 114,27 ≤ Tinggi X<128,77 X > 128,77 Sangat Tinggi Total
Jumlah 3
Prosentase (%) 4%
12 36
17% 49%
22
30%
0 73
0 100%
Berdasarkan hasil kategorisasi di atas, dapat diketahui bahwa subjek dengan pemahaman materi terbanyak pada kategori sedang yaitu 36 responden (49%), Hal ini berarti sebagian besar pemahaman materi siswa SMP TD IP berada pada golongan sedang. b) Motivasi Belajar Kategorisasi variabel Motivasi Belajar dapat diperoleh berdasarkan skor total subjek pada skala Motivasi Belajar. Berdasarkan data tersebut dapat ditentukan kategorisasi untuk variabel Motivasi Belajar sebagai berikut : Tabel 13. Kategorisasi Subjek Berdasarkan Skor Motivasi Belajar No 1
Rentang Nilai X < 101,621
2 3
101,621 ≤ X < 110,507 110,507 ≤ X < 119,393
4 5
119,393 ≤ X<128,279 X > 128,279 Total
Kategori Sangat Rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi
Jumlah Prosentase(%) 2 2,7% 18 33
24,7% 45,2%
17 3 73
23,3% 4,1% 100%
Berdasarkan hasil kategorisasi di atas, dapat diketahui bahwa responden yang memiliki Motivasi Belajar yang terbesa pada kategori Sedang yaitu 33 responden atau 45,2%. Hal ini berarti sebagian besar motivasi belajar siswa SMP TD IP berada pada golongan sedang.
3. Uji Asumsi Uji asumsi meliputi uji normalitas dan uji linearitas. Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah sebaran skor pada variabel penelitan mengikuti distribusi kurve normal atau tidak. Uji linearitas dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan linier antara pemahaman materi dengan prestasi belajar dan motivasi belajar dengan prestasi belajar. a. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk melihat apakah bentuk distribusi atau sebaran dari skor jawaban subjek normal atau tidak. Pengujian normalitas dilakukan terhadap distribusi skor pemahaman materi, motivasi belajar dan prestasi belajar, dengan menggunakan teknik one sample kolmogorov smirnov test. Standar yang digunakan untuk mengetahui normal atau tidaknya sebaran data adalah jika p > 0,05, maka sebaran dinyatakan normal, namun jika p < 0,05, maka sebaran dinyatakan tidak normal. Dari hasil pengolahan: 1. Data Pemahaman Materi diperoleh koefisien K-S Z = 0,102 dengan p = 0,058 (p > 0,05). 2. Data Motivasi belajar diperoleh K-SZ = 0,048 dengan p = 0,200 (p> 0,05). 3. Data prestasi belajar diperoleh K-SZ = 0,92 dengan p = 0,200 (p> 0,05). Hasil uji normalitas tersebut menunjukkan bahwa data pemahaman materi, motivasi belajar dan prestasi belajar dapat dikatakan terdistribusi dengan normal. b. Uji Linearitas Uji linearitas merupakan pengujian garis regresi antara variabel bebas dan variabel tergantung. Uji linearitas bertujuan untuk mengetahui apakah sebaran dari titik-titik yang merupakan nilai dari variabel-variabel tersebut mengikut garis linier atau garis lurus. Hasil uji linearitas diperoleh hubungan antara variabel Pemahaman materi terhadap Prestasi Belajar menunjukkan hubungan linear dengan F = 1,287 dan p = 0,224 karena p > 0,05. Hasil uji linearitas diperoleh hubungan antara variabel Motivasi belajar terhadap Prestasi Belajar menunjukkan hubungan linear dengan F = 1,311 dan p = 0,209 karena p > 0,05. 4.
Pembuktian Hipotesis Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah : 1. Ada hubungan yang positif antara pemahaman materi dan motivasi belajar dengan prestasi belajar. 2. Ada hubungan yang positif antara pemahaman materi dengan prestasi belajar.
3.
Ada hubungan yang positif antara motivasi belajar belajar.
dengan prestasi
Untuk pembuktian hipotesis I Dari analisis hasil program SPSS Ver 18 pada lampiran didapat hasil sebagai berikut: nilai Fhitung sebesar 33,790 dan nilai sig 0,000 nilai sig dibawah 0,05, maka Ho ditolak dan Hipotesis dengan rx12y = 0,491 diterima ini berarti variabel pemahaman materi dan motivasi belajar mempunyai hubungan yang sangat signifikan terhadap prestasi belajar secara bersama. Untuk pembuktian hipotesis II Dari analisis hasil program SPSS Ver 18 pada lampiran didapat hasil sebagai berikut: nilai Thitung sebesar 5,148 dan nilai sig 0,000 nilai sig dibawah 0,05, maka Ho ditolak dengan diawali Hipotesis F sebesar rx1y = 0,474 dengan p = 0,000 diterima ini berarti variabel pemahaman materi mempunyai hubungan yang signifikan terhadap prestasi belajar secara individu. Untuk pembuktian hipotesis III Dari analisis hasil program SPSS Ver 18 pada lampiran didapat hasil sebagai berikut: nilai Thitung sebesar 3,995 dan nilai sig 0,000 nilai sig dibawah 0,05, maka Ho ditolak dengan diawali Hipotesis F sebesar rx2y = 0,368 dengan p = 0,000 diterima ini berarti variabel motivasi belajar mempunyai hubungan yang signifikan terhadap prestasi belajar secara individu. 5. Persamaan Regresi linear berganda Dari hasil perhitungan program bantu statistik SPSS ver. 18 pada lampiran didapat hasil sebagai berikut : X1 = Faktor Pemahaman Materi X2 = Faktor Motivasi belajar Y = Prestasi belajar sehingga dapat dibentuk persamaan regresi adalah sebagai berikut: Y = 632,174 + 1,343 X1 + 1,701 X2. Dari hasil persamaan regresi yang dihasilkan, maka dapat dibuat suatu kesimpulan yaitu: a = 632,174 satuan, ini berarti bahwa jika tidak ada variabel pemahaman materi dan motivasi belajar, maka prestasi belajar bertambah sebesar 632,174 satuan. 1 = 1,343 satuan, ini berarti bahwa jika ada variabel pemahaman materi dan tidak ada variabel motivasi belajar secara bersama-sama, maka prestasi belajar akan bertambah sebesar 1,343 satuan. 2 = 1,701 satuan, ini berarti bahwa jika ada variabel motivasi belajar dan tidak ada variabel pemahaman materi secara bersama-sama, maka prestasi belajar akan bertambah sebesar 1,701 satuan. Analisis Determinasi dihitung dengan mengkuadratkan koefisien korelasi, kemudian dikalikan 100 %. Dari lembar lampiran didapat R Square sebesar
0,491. Hal ini menunjukkan pengaruh pemahaman materi dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar sebesar 49,1 % dan 100 – 49,1 = 50,9 % dipengaruhi oleh faktor-faktor lain, diluar kedua variabel tersebut. Simpulan 1. Ada hubungan yang signifikan antara pemahaman materi dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar secara bersama siswa kelas VIII SMP Taman Dewasa Ibu Pawiyatan tahun 2012, dengan demikian semakin tinggi pemahaman materi dan motivasi belajar siswa, maka semakin tinggi pula prestasi belajar siswa tersebut. 2. Ada hubungan yang signifikan antara pemahaman materi ajar terhadap prestasi belajar siswa kelas VIII SMP Taman Dewasa Ibu Pawiyatan tahun 2012, dengan demikian semakin tinggi pemahaman materi ajar siswa, maka semakin tinggi pula prestasi belajar siswa tersebut. 3. Ada hubungan yang signifikan antara motivasi belajar terhadap prestasi belajar siswa kelas VIII SMP Taman Dewasa Ibu Pawiyatan tahun 2012, dengan demikian semakin tinggi motivasi belajar siswa, maka semakin tinggi pula prestasi belajar siswa tersebut.
Daftar Pustaka
Ajzen, I. 1999. Attitude, Personalogy, and Behavior. Milton Keyness: Open University Press. Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Arikunto, S. 2011. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi). Jakarta: PT. Bumi Aksara. Atkinson, L. R, Atkinson, C. R & Hilgard, R. 2009. Pengantar Psikologi 1 Edisi Kedelapan Jilid 1. Jakarta: Penerbit Erlangga. Azwar, S. 2003. Reliabilitas dan Validitas (Edisi III). Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Azwar, S. 2004. Dasar-dasar Psikometri. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Azwar, S. 2010. Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Barlow, D. 2006. Intisari Psikologi Abnormal Edisi Keempat. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Chaplin, J.P. 2004. Kamus Lengkap Psikologi, (Terjemahan Kartini dan Kartono). Jakarta: Raja Grafindo Persada. Dimyati dan Mudjiono. 2009. Belajar dan pembelajaran. Jakarta. PT Asdi Mahastya. Djamarah, S. B. 2008. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta. Faisal, O, 2007. Motivasi Belajar pada Anak-anak yang Berprofesi Sebagai Loper Koran yang Bersekolah. Skripsi. (tidak diterbitkan). Jakarta: Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma. Fausiah, F. 2007. Psikologi Abnormal: Klinis Dewasa. Jakarta: Universitas Indonesia. Halim, S.M & Atmoko, D.W. 2005. Hubungan Antara Kecemasan Akan HIV/AIDS dan Psychological Well-Being Pada Waria yang menjadi Pekerja Seks Komersial. Jurnal Psikologi vol. 15, No. 1. Maret 2005.1731. Hamalik, O. 2003. Prosedur Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara. Indraputra, A. D. 2009. Hubungan Intensitas Bermain Game Online dengan Motivasi Berprestasi Pada Mahasiswa. Skripsi. (tidak diterbitkan). Yogyakarta: Fakultas Psikologi Universitas Ahmad Dahlan. Johanda, A. 2012. Pengaruh Minat Menjadi Guru Akutansi dan Kebiasaan Belajar Terhadap Prestasi Belajar Pada Mahasiswa Program Studi Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan Akuntansi Angkatan 2009/2010 Universitas Muhammadiyah Surakarta. Skripsi. (tidak diterbitkan). Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Mhammadiyah surakarta.
Kartono, K & Gulo, D. 2000. Kamus Psikologi. Bandung: Pioner Jakarta.
Kustini. A, 2009. Hubungan Antara Efikasi Diri Dengan Minat Belajar Matematika Pada Siswa SLTP Muhammadiyah 1 Berbah. Skripsi. (tidak diterbitkan). Yogyakarta: Fakultas Psikologi Universitas Ahmad Dahlan.
Mulyasa, E. 2004. Implementasi Kurikulum 2004 Panduan Pembelajaran KBK. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. MM. Hasan Iqbal. M. Ir. 2011. Pokok-pokok Materi Statistik 2 (Statistik Inferensif) Edisi Kedua. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Nevid, J.S., Rathus, S.A., & Greene, B. 2005. Psikologi Abnormal Edisi Kelima Jilid 1. Terjemahan: Tim Fakultas Psikologi Universitas Indonesia. Jakarta: Erlangga. Saiful Bahri Djamarah. 2003. Rahasia Sukses Belajar. Jakarta: Rineka Cipta. Saifulrrijal, N. 2010.Hubungan Antara Motivasi Belajar dengan Prestasi Belajar di Madrasah Aliyah Alhayatul Islamiyah Kedung Kandang. Skripsi. (tidak diterbitkan). Malang: Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim. Santrock, John W. 2010. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Kencana. Sardiman. 2007. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Gravindo Persada. Sardiman. 2010. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Pers. Semium, Y. 2006. Kesehatan Mental 1. Pandangan Umum Mengenai Penyesuaian Diri dan Kesehatan Mental Serta Teori-Teori yang Terkait. Yogyakarta: Kanisius. Semium, Y. 2006. Kesehatan mental 2. Gangguan-Gangguan Kepribadian, Reaksi-Reaksi Simtom Khusus, Gangguan Penyesuain Diri, Anak-Anak LuarBiasa dan Gangguan Mental yang Berat. Yogyakarta: Kanisius. Semium, Y. 2006. Kesehatan mental 3. Gangguan-gangguan Mental yang Sangat Berat, Simptomatologi, Proses Diagnosis, dan Proses Terap Gangguan-Gangguan Mental. Yogyakarta: Kanisius. Singgih Santoso. 2000. Buku Latihan SPSS. Statistik Parametrik. Jakarta: PT Elix Komputido. Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Sugiyono. 2003. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. Suryabrata, S. 2009. Pengembangan Alat Ukur Psikologi. Yogyakarta: Penerbit Andi. Syah, Muhibbin. 2010. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Syah, Muhibbin. 2006. Psikologi Belajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Wiramihardja, A.S. 2003. Keeratan Hubungan Antara Kecerdasan Kekuatan, Kemauan, dan Prestasi Belajar. Jurnal Psikologi Vol. 11, No. 1. Maret 2003.70-81. Woolfolk, A.E, 2004. Educational Psychology 9th ed. United State Of America. Mc. Grawhill. http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/02/06/teori-teori-motivasi. tanggal 29 Oktober 2011. http://pendidikansd-hengkiriawan.blogspot.com/2012/03/pengertian-prestasibelajar.html. tanggal 27 Agustus 2012. http://eprints.undip.ac.id/24776/1/Dukungan_sosial_teman_sebaya_dan_ kecemasan_UAN.pdf. tanggal 18 September 2012. http://denanang.blogspot.com/2012/01/pengaruh-motivasi-orang-tuaterhadap_12.html. tanggal 21 September 2012. http://en.wikipedia.org/wiki/Comprehension. tanggal 8 Oktober 2012. http://dhesiana.wordpress.com/2009/02/15/domain-pendidikan-menurutbenjamin-bloom. tanggal 8 Oktober 2012. http://www.artikata.com. tanggal 9 Oktober 2012. http://ian43.wordpress.com/2010/12/17/pengertian-pemahaman/diunduh. tanggal 8 Oktober 2012. http://info-makalah.blogspot.com/2010/05/materi-pendidikanpembelajaran.html. tanggal 11 Oktober 2012. http://id.shvoong.com/exact-sciences/1957182-materi ajar. tanggal 30 Oktober 2012.