Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
HUBUNGAN ANTARA KETERSEDIAAN FASILITAS BELAJAR DIRUMAH DENGAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS X SMK PEMUDA PAPAR TAHUN PELAJARAN 2014-2015
SKRIPSI Diajukan Untuk Penulisan skripsi Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan BK FKIP UNP Kediri
OLEH: WISNU SETYAWAN NPM: 11.1.01.01.0318
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP) UNIVERSITAS NUSANTARA PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA UNP KEDIRI 2015
Wisnu Setyawan | 11.1.01.01.0318 FKIP – Bimbingan dan Konseling
simki.unpkediri.ac.id || 1||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Wisnu Setyawan | 11.1.01.01.0318 FKIP – Bimbingan dan Konseling
simki.unpkediri.ac.id || 2||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Wisnu Setyawan | 11.1.01.01.0318 FKIP – Bimbingan dan Konseling
simki.unpkediri.ac.id || 3||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
HUBUNGAN ANTARA KETERSEDIAAN FASILITAS BELAJAR DIRUMAH DENGAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS X SMK PEMUDA PAPAR TAHUN PELAJARAN 2014-2015 Wisnu Setyawan 11.1.01.01.0318 FKIP - Bimbingan dan Konseling Email :
[email protected] Drs. Setya Adi Sancaya, M.Pd dan Risaniatin Ningsih, S.Pd, M.Psi UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI ABSTRAK Wisnu Setyawan: Hubungan antara Ketersediaan Fasilitas Belajar Dirumah dengan Motivasi Peserta Didik Kelas X di SMK Pemuda Papar Tahun Pelajaran 2014-2015, Skripsi, Bimbingan Konseling, FKIP UNP Kediri, 2015. Kata kunci: Ketersediaan Fasilitas Belajar di rumah, Motivasi Belajar. Penelitian ini dilatar belakangi hasil pengamatan dan pengalaman peneliti, bahwa masih banyak peserta didik yang belum mempunyai fasilitas belajar yang memadai yang berakibat pada rendahnya motivasi dalam belajar. Faktor motivasi yang rendah tersebut dikarenakan orang tua yang belum memfasilitasi dengan baik kegiatan belajar anaknya. Semua itu bisa disebabkan karena kurangnya dana maupun perhatian dari orang tua terhadap proses belajar anaknya. Selain itu minat yang rendah terhadap pembelajaran maupun keadaan kesehatan peserta didik juga mempengaruhi motivasi belajar mereka. Permasalahan penelitian ini adalah (1) Bagaimana ketersediaan fasilitas belajar dirumah peserta didik kelas X di SMK Pemuda Papar tahun pelajaran 2014-2015? (2) Bagaimana tingkat motivasi belajar peserta didik kelas X di SMK Pemuda Papar tahun pelajaran 2014-2015? (3) Adakah hubungan antara ketersediaan fasilitas belajar dirumah dengan motivasi belajar peserta didik? Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan teknik penelitian korelasi dengan subyek siswa kelas X SMK Pemuda Papar tahun pelajaran 2014-2015 yang berjumlah 84 peserta didik. Penelitian ini dilaksanakan dalam satu tahapan, yaitu dengan menggunakan instrumen berupa angket. Kesimpulan penelitian ini adalah (1) Ketersediaan fasilitas belajar dirumah peserta didik kelas X SMK Pemuda Papar masuk dalam kategori cukup yaitu sebesar 60,72%. (2) Tingkat motivasi belajar peserta didik kelas X SMK Pemuda Papar masuk dalam keategori cukup yaitu sebesar 70,24%. (3) Ada hubungan antara ketersediaan fasilitas belajar dirumah dengan motivasi belajar peserta didik. Berdasarkan hasil temuan penelitian maka direkomendasikan: (1) Bagi sekolah dapat digunakan sebagai bahan pengetahuan atau masukan agar sekolah lebih memperhatikan fasilitas maupun memotivasi peserta didik. (2) Bagi orang tua dapat menjadi bahan masukan agar orang tuan lebih memperhatikan ketersediaan fasilitas belajar peserta didik ketika dirumah. (3) Bagi pemerintah hasil penelitian ini bisa digunakan sebagai acuan dalam pemberian bantuan berupa fasilitas belajar peserta didik ketika dirumah, seperti buku penunjang, pensil, meja belajar dan masih banyak lagi. Kata Kunci : Ketersediaan Fasilitas Belajar di rumah, Motivasi Belajar
Wisnu Setyawan | 11.1.01.01.0318 FKIP – Bimbingan dan Konseling
simki.unpkediri.ac.id || 4||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
I.
Dimyati
LATAR BELAKANG Dengan
adanya
(2009:
35)
mengatakan
pendidikan
bahwa kondisi gedung sekolah, tata
maka dapat mengembangkan potensi
ruang kelas, ketersediaan alat-alat
yang ada didalam diri peserta didik
belajar mempunyai pengaruh dalam
baik
proses pembelajaran. Dengan adanya
dalam
keagamaan,
kekuatan
spiritual
pengendalian
diri,
fasilitas
yang
memadai
dapat
kepribadian yang baik, kecerdasan
meningkatkan motivasi peserta didik.
serta keterampilan yang diperlukan
Itu
ketika
ketertarikan
mereka
nantinya
terjun
semua
dikarenakan peserta
didik
adanya untuk
dimasyarakat. Keberhasilan peserta
belajar di rumah apabila terdapat
didik
fasilitas yang memadai dan menunjang
dalam
dipengarui
pendidikanya
oleh
beberapa
bisa faktor.
kegiatan
belajar
mereka,
Faktor tersebut bisa berasal dari dalam
tersedianya
maupun luar individu tersebut (Yusuf,
nyaman,
2009: 162), Salah satunya adalah
menunjang
motivasi belajar. Pada dasarnya guru
ketersediaan buku penunjang dalam
mengharapkan antusias
para
dengan
ruangan
belajar
seperti
wifi
jaringan
kegiatan
peserta
didik
belajar,
peralatan
pelajaran
yang
lengkap,
tersedianya
yang untuk belajar,
belajar meja
yang belajar
diajarkan. Disini peranan motivasi
dirumah, komputer untuk mengerjakan
belajar
karena
tugas. Selain itu minat belajar yang
sangat diperlukan bagi peserta didik
rendah, keadaan fisik, tidak tertarik
guna meningkatkan prestasi. Motivasi
dengan mata pelajaran juga bisa
sendiri merupakan perubahan energi
mempengaruhi proses pembelajaran.
sangatlah
penting
dari seseorang yang ditandai dengan
Peranan fasilitas belajar sangatlah
timbulnya perasaan dan reaksi untuk
penting bagi pendidikan peserta didik.
mencapai
Akan
tujuan.
Apabila
peserta
tetapi
dalam
kenyataannya
didik kekurangan motivasi belajar
masih terdapat sekolah yang mencabut
maka akan berpengaruh pada proses
fasilitas belajar pendidikan mereka.
belajar dan prestasinya.
Hal
Akan tetapi sekarang ini masih
ini
dibuktikan
sindonews.com
yang
dalam
berita
menyatakan
banyak peserta didik yang mempunyai
bahwa pihak sekolah SMAN 77
motivasi
Jakarta
belajar
yang
rendah.
mencabut
fasilitas
belajar
Kurangnya motivasi peserta didik
peserta didik, sehingga para peserta
disebabkan
didik merasa hak mereka dicabut oleh
oleh
beberapa
Wisnu Setyawan | 11.1.01.01.0318 FKIP – Bimbingan dan Konseling
faktor,
simki.unpkediri.ac.id || 5||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Kepala Sekolah. Maka dari itu para
tentang
peserta
demo
antara ketersediaan fasilitas belajar
menuntut adanya penyelamatan hak
di rumah dengan motivasi belajar
mereka. (Sindonews: 2013). Hal ini
peserta didik kelas X SMK Pemuda
menjunkan bahwa para peserta didik
Papar Tahun Pelajaran 2014-2015.
didik
mengadakan
sejauh
mana
hubungan
di kota saja sangat memperhatikan fasilitas
belajar
mereka.
Berbeda
II.
METODE
halnya dengan SMAN 91 Jakarta yang
Dalam penelitian ini terdapat dua
masih membutuhkan fasilitas belajar
variabel yaitu ketersediaan fasilitas
seperti rak buku, meja guru dan
belajar
halaman parkir (Radar online: 2014).
motivasi
Dari artikel tersebut bisa diketahui
ketersediaan fasilitas belajar dirumah
bahwa sekolah di kota besar saja
berkedudukan sebagai variable bebas
masih kekurangan fasilitas belajar,
(X). Adapun ketersediaan fasilitas
apalagi jika di kota kecil.
belajar dirumah merupakan semua
Jika peranan fasilitas di sekolah
yang
di
rumah
dan
belajar.
dimiliki
variabel Variabel
dalam
sudah memadai akan tetapi fasilitas
pembelajaran
penunjang
ketersediaan
berjalan dengan lancar, efektif dan
fasilitas belajar dirumah yang masih
efisien. Sedangkan variabel motivasi
kurang akan menyebabkan motivasi
belajar
belajar yang kurang pula bagi peserta
variable terikat (Y). Adapun motivasi
didik.
belajar adalah suatu kekuatan yang
seperti
Dalam
ketersediaan
hal
ini
belajar
berkedudukan
supaya
sebagai
di
dapat mendorong seseorang untuk
rumah yang lengkap maka akan
melakukan suatu kegiatan termasuk
meningkatkan
belajar.
mereka.
fasilitas
apabila
dirumah
proses
motivasi
Setiap
Dalam
penelitian
ini
didik
pendekatan yang digunakan adalah
mempunyai kekuatan ekonomi yang
kuantitatif karena data yang di
berbeda satu sama lain. Hal ini akan
gunakan
berakibat pada ketersediaan fasilitas
kuantitatif. Teknik yang digunakan
belajar mereka pula.
berupa teknik kolerasi karena dalam
Berdasarkan
peserta
belajar
uraian
latar
penelitian
berupa
ini
angka
bertujuan
atau
untuk
belakang di atas maka penelitian ini
mengetahui ada tidaknya hubungan
mengkaji
antara dua variabel.
tentang
hal
tersebut
melalui penelitian yang mengungkap Wisnu Setyawan | 11.1.01.01.0318 FKIP – Bimbingan dan Konseling
simki.unpkediri.ac.id || 6||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Penelitian ini dilakukan di SMK
motivasi belajar. Sebelum digunakan
Pemuda Papar dengan pertimbangan
untuk
di SMK Pemuda Papar masih kurang
instrument
maksimalnya ketersediaan fasilitas
reliabilitasnya. Untuk mengetahui
belajar dirumah, masih rendahnya
validitas dan reliabilitas digunakan
motivasi belajar para peserta didik.
rumus Product Moment
Penelitian dilaksanakan dalam waktu
bantuan
selama enam bulan terhitung sejak
Windows. Dari hasil uji validitas
pengajuan
penelitian
variabel ketersediaan fasilitas belajar
sampai dengan disetujuinya skripsi
dirumah terdapat 5 item. Sedangkan
oleh pembimbing. Populasi dalam
perhitungan
penelitian ini adalah peserta didik
motivasi
belajar
kelas X SMK Pemuda Papar tahun
terdapat
4
pelajaran 2014-2015 yaitu sebanyak
reliabilitas digunakan teknik Spilt-
84 peserta didik. Dalam penelitian
Half
ini menggunakan seluruh anggota
Berdasarkan
populasi sebagai subjek penelitian
variable dinyatakan reliable.
sehingga dalam penelitian ini tidak
Dalam analisa data menggunakan
proposal
menggunakan
sampel
penelitian.
Instrument penelitian ini berupa
mengumpulkan
progam
validitas
dan
dengan
SPSS
16
validitas
atau
variabel
peserta
item.
teknik
for
didik
Sedangkan
belah
perhitungan
dua. kedua
rumus Product Moment dengan rumus sebagai berikut.
angket tertutup dengan skala 4, yaitu sangat tersedia (ST), cukup tersedia
diuji
data,
rXY
XY N X Y X N X Y 2
2
2
NY 2
(CT), kurang tersedia (KT), tidak tersedia (TT) yang dikembangkan
Keterangan :
dari variable ketersediaan fasilitas
rXY = Koefisien korelasi antara
belajar dirumah. Sedangkan variable
variable X dan variabel Y
motivasi
X = Jumlah skor variabel X
belajar
menggunakan
angket tertutup dengan skala 4, yaitu
tidak pernah (T). Keseluruhan item
Y = Jumlah skor variabel Y XY = Jumlah skor kali antara X
angket sebanyak 46 item dengan
dan Y
rincian 22 item yang dikembangkan
X = Rata-rata skor X
dari variable ketersediaan fasilitas
Y = Rata-rata skor Y
belajar dirumah dan 24 item dari
N = Jumlah data
selalu (SL), sering (S), jarang (J),
Wisnu Setyawan | 11.1.01.01.0318 FKIP – Bimbingan dan Konseling
simki.unpkediri.ac.id || 7||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
=
dengan norma keputusan sebagai berikut
a. Jika r hitung ≥
r tabel taraf
signifikansi 5% maka sangat signifikan, maka Ho ditolak dan Ha diterima.
12,75 (dibulatkan menjadi 13) Dilihat dari hasil rata-rata skor ketersediaan
5%
maka
tidak
signifikan, maka Ho diterima dan Ha ditolak.
Pemuda
Papar
dipaparkan data
variabel penelitian yang diperoleh mengadakan
pengambilan
data dilapangan. Adapun data yang telah
diperoleh
adalah
sebagai
Fasilitas
Belajar
berikut:
56
.
Maka
sebesar
dapat
Papar
ketersediaan
60,72
disimpulkan
Dirumah
fasilitas
mempunyai belajar
di
rumah yang cukup. 2.
Motivasi Belajar Peserta Didik
Pada langkah kali ini dibagikan angket
tentang Motivasi Belajar
kepada 84 peserta didik. Dalam angket
1. Ketersediaan
di
tergolong dalam kelas interval 44 -
Pemuda
selama
belajar
bahwapeserta didik kelas X SMK
III. HASIL DAN KESIMPULAN Dalam hal ini
fasilitas
rumah peserta didik kelas X SMK
b. Jika r hitung < r tabel taraf signifikansi
=
ini
pertanyaan.
terdapat Sebelum
20
item
membuat
distribusi frekuensi terlebih dulu
Pada langkah ini dibagikan angket tentang Ketersediaan Fasilitas
membuat
kategorisasi
penilaian
dengan cara sebagai berikut:
Belajar di Rumah kepada 84 peserta didik. Dalam angket ini terdapat 17 item pertanyaan. Sebelum membuat =
distribusi frekuensi terlebih dulu membuat
kategorisasi
Skor tertinggi − Skor terendah Jumlah Kategori
penilaian
dengan cara sebagai berikut:
Skor tertinggi = 80 Skor terendah = 20
=
Skor tertinggi − Skor terendah Jumlah Kategori Skor tertinggi = 68
=
= 15
Skor terendah = 17
Wisnu Setyawan | 11.1.01.01.0318 FKIP – Bimbingan dan Konseling
simki.unpkediri.ac.id || 8||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Apabila dilihat dari hasil rata-
ruang kelas, ketersediaan alat-alat
rata skor motivasi belajarpeserta
belajar mempunyai pengaruh dalam
didik kelas X SMK Pemuda Papar
proses pembelajaran. Dengan adanya
sebesar 70,24 tergolong dalam kelas
fasilitas
interval 51 - 65 . Maka dapat
meningkatkan motivasi peserta didik.
disimpulkan bahwa peserta didik
Itu
kelas
ketertarikan
X
SMK
Pemuda
Papar
yang
semua
memadai
dikarenakan peserta
didik
dapat
adanya untuk
mempunyai motivasi belajar yang
belajar di rumah apabila terdapat
cukup.
fasilitas Berdasarkan
analisis
data,
memadai
dan
menunjang kegiatan belajar mereka.
maka dapat diketahui bahwa r yaitu 0,258 sedangkan r
yang
Apabila kelengkapan fasilitas
dengan
belajar dirumah sudah baik maka
N sebesar 84 ts 5% yaitu 0,217 atau
peserta
dengan kata lain rhitung ≥ rtabel yaitu
meminjam buku untuk mengerjakan
sebesar
tugas
0,258
≥
0,217sehingga
didik
juga
bahkan
tidak
perlu
menggantungkan
perhitungan signifikan, akibatnya Ha
tugasnya
berbunyi
antara
keterbatasan fasilitas mereka dan
Belajar
menjadi lebih semangat lagi dalam
Dirumah Dengan Motivasi Belajar
belajar. Selain itu apabila mempunyai
Peserta Didik Kelas X SMK Pemuda
fasilitas
belajar
Papar Tahun Pelajaran 2014-2015”
lengkap
akan
diterima dan H0 berbunyi “ada
kebangaan tersendiri bagi mereka.
“ada
Ketersediaan
hubungan Fasilitas
pada
teman
dirumah
karena
yang
menimbulkan
Ketersediaan
Berdasarkan hasil analisis data
Fasilitas Belajar Dirumah Dengan
tentang hubungan antara ketersediaan
Motivasi Belajar Peserta Didik Kelas
fasilitas belajar di rumah dengan
X
motivasi
hubungan
SMK
antara
Pemuda
Papar
Tahun
belajar
peserta
didik
diperoleh hasil yang positif artinya
Pelajaran 2014-2015” ditolak. diajukan
bahwa ketersediaan fasilitas belajar
dalam penelitian ini adalah adanya
yang lengkap dapat meningkatkan
hubungan
motivasi belajar peserta didik.
Hipotesis
yang
antara
ketersediaan dengan
Dengan demikian dapat ditarik
didik.
kesimpulan bahwa ada hubungan
mengatakan
antara ketersediaan fasilitas belajar
bahwa kondisi gedung sekolah, tata
dirumah dengan motivasi peserta
fasilitas motivasi Dimyati
belajar belajar (2009:
dirumah peserta 35)
Wisnu Setyawan | 11.1.01.01.0318 FKIP – Bimbingan dan Konseling
simki.unpkediri.ac.id || 9||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
didik.
IV.
DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Yogyakarta: Rineka Cipta. Bahar. 2012. Fasilitas Belajar. (online).Tersedia:http://harisb ahar.blogspot.com/2012/02/blo g-spot.html?m=1, diunuduh 20 November 2014. Devalomedika. 2012. Contoh Teori Fasilitas Belajar untuk Skripsi Pendidikan. (Online).Tersedia: http://devamelodica.com. Diunduh 20 November 2014. Dimyati dan Mudjiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta Haryanto. 2010. Pengertian Motivasi Belajar. (Online). Tersedia: http://belajarpsikologi.com. Diunduh 20 November 2014. http://krisnapw.blogspot.com/2012/0 2/motivasi.html?m=l Huda, Miftahul. 2013. Model-model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Kamus Besar Bahasa Indonesia (online) tersedia: http://kbbi.web.id. Diunduh pada 1 Februari 2015. Panduan Karya Tulis Ilmiah. (2014). Kediri: UNP Kediri. Putra, Cahya A. 2014. Hubungan antara Motivasi Belajar
Wisnu Setyawan | 11.1.01.01.0318 FKIP – Bimbingan dan Konseling
dengan Pemanfaatan Fasilitas Belajar di Sekolah Siswa Kelas XI IPA SMA Negeri 1 Natar Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2012-2013. Skripsi. Dipubikasikan di: http://digilib.unila.ac.id/id/epri nt/1551. Lampung: Prodi Bimbingan dan Konseling UNILA. Radar. (2014). SMA Negeri 91 Jarkatta Butuh Fasilitas Yang Memadai. Tersedia: http://radaronline.co.id. Diunduh 10 maret 2015. Ridwansyah. (2013). Cabut Fasilitas Pendidikan Siswa SMAN 77 Jakarta Demo. Tersedia: http://metro.sindonews.com. Diunduh 10 Maret 2015. Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standart Proses Penidikan. Jakarta: Kencana Prenadamedia Grup Santoso, Singgih. 2013. Menguasai SPSS 21 di Era Informasi. Jakarta: PT Elex Media Komputindo. Sugiono. 2010. Belajar dan Pembelajaran. Kediri: Universitas Nusantara PGRI Kediri. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. 2003. Jakarta. Yusuf, Syamsu. 2009. Progam Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Bandung: Rizqi Press
simki.unpkediri.ac.id || 10||