PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HUBUNGAN ANTARA KESESUAIAN CITRA MEREK DENGAN CITRA DIRI (SELF CONGRUITY) DAN NIAT MEMBELI SEPATU LARI NIKE
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi Psikologi
Disusun oleh: Ignatia Yulistyowati 119114055
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
JANGAN TUNDA ! Bila hidup terkadang membosankan laluilah semua dengan senyuman, biarkanlah itu mengalir apa adanya….
SEMANGAATTT NAATT !!! SEMANGAAATT DEEKK !!!
Amsal 23:18 Karena masa depan sungguh ada, dan harapanmu tidak akan hilang
Roma 12: 12 Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doa.
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lukas 1:37 “Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil”
Pengkhotbah 3:11a Ia membuat segala sesuatu indah pada waktu-Nya
Terimakasih yang tak terhingga untuk Yesus Kristus Penolong dan Penerangku, aku tahu Engkau tidak pernah meninggalkanku. Aku mencintai-Mu, Yesus
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HUBUNGAN ANTARA KESESUAIAN CITRA MEREK DENGAN CITRA DIRI (SELF CONGRUITY) DAN NIAT MEMBELI SEPATU LARI NIKE
Studi Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
Ignatia Yulistyowati
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan antara kesesuaian citra merek dengan citra diri (self congruity) dan niat membeli sepatu Nike. Hipotesis pada penelitian ini adalah terdapat hubungan yang positif antara self congruity dan niat membeli sepatu Nike. Penelitian ini melibatkan 279 subjek yaitu konsumen remaja dan dewasa awal dengan rentang usia 12 tahun sampai 30 tahun. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan skala Semantic Differential pada kedua variabel. Teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan teknik korelasi Spearman’s rank correlation coefficient dalam program SPSS for windows versi 22.0 dikarenakan sebaran data dari variabel self congruity dan niat membeli tidak normal. Hasil menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif, signifikan, dan cukup kuat (r: 0,319; p: 0,000 < 0,05) pada usia remaja dan (r: 0,426; p: 0,000 < 0,05) pada usia dewasa antara self congruity dan niat membeli. Hal ini berarti semakin tinggi self congruity konsumen maka semakin tinggi juga niat membeli konsumen terhadap sepatu Nike dan begitu juga sebaliknya. Kata kunci : niat membeli, self congruity, citra diri, citra merek
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
THE RELATIONSHIP BETWEEN SELF CONGRUITY AND PURCHASE INTENTION OF NIKE RUNNING SHOES Study in Faculty of Psychology in Sanata Dharma University Ignatia Yulistyowati
ABSTRACT This research aimed to determine the correlation between self congruity and purchase intention. The hypothesis in this research there is a positive correlation between self congruity and purchase intention. This research involve 279 subjects were consumer of adolescences and early adulthoods with the range of age about 12-30 years old. Data collected by use Semantic Differential scale for both variable. Data analysed by Spearman’s rank correlation coefficient in SPSS for windows version 22.0 because the distribution of data from self congruity variable and purchase intention variable were abnormal. The result showed that there was a positive, significant, and strong enough relationship (r: 0,319; p: 0,000 < 0,05) at the age of adolescent and (r: 0,426; p: 0,000 < 0,05) at the age of early adulthoods between self congruity and purchase intention. That result means the higher of self congruity, the higher of purchase intention too and also on the other way. Keywords : purchase intention, self congruity, brand image, self image
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Pengasih atas berkat dan karunia-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul “Hubungan Kesesuaian Citra Merek dengan Citra Diri (Self Congruity) dan Niat Membeli Sepatu Lari Nike”. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Psikologi di Fakultas Psikologi, Universitas Sanata Dharma. Penulis menyadari bahwa banyak pihak yang mendukung dan membantu penulis dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada: 1. Bapak Dr. T. Priyo Widiyanto, M.Si. selaku Dekan Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma. 2. Bapak P. Eddy Suhartanto, M.Si. selaku Kepala Program Studi Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma. 3. Ibu P. Henrietta P. D. A. D. S., S.Psi., M.A. selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang mendukung sepenuhnya dalam membantu penulis mengerjakan skripsi, merevisi, menjelaskan terkait bahan skripsi, memberikan motivasi dan menyempatkan waktu walaupun sibuk untuk anak-anak bimbingannya. Terimakasih mbak Ettaaa.. 4. Bapak Y. Heri Widodo, M.Psi., selaku Dosen Pembimbing dari semester 1 hingga 4. 5. Ibu Debri Pristinella M.Si. selaku Dosen Pembimbing Akademik dari semester 5 hingga 10 yang selalu mendukung penulis untuk menyelesaikan penulisan x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
skripsi dengan segera dan melancarkan serta memberikan jalan terbuka untuk penulis agar dapat melanjutkan ke tahap berikutnya Thank you so much Ibu cantikkss.. 6. Segenap Dosen Fakultas Psikologi yang telah memberikan dukungan, ajaran, didikan, ilmu pengetahuan, pengalaman, dan segala hal yang baru yang saya dapatkan dari Bapak dan Ibu semua sehingga saya mampu menyelesaikan studi di Fakultas Psikologi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 7. Segenap Dosen Fakutas Pendidikan Matematika dan Dosen Fakultas Matematika Murni yang telah bersedia dan berbaik hati meluangkan waktunya untuk memberikan penjelasan serta pemahaman kepada penulis. 8. Segenap karyawan Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma (Bu Nanik, Mas Gandung, Mas Muji, Mas Donny, Pak Gik dan lain-lainnya) atas kebaikan, keramahan, dan bantuan, dalam memberikan informasi demi kelancaran studi penulis. 9. Bapak, Ibu, Mas Eris, Mbak Atha, Nael dan Mas Dimas yang selalu mendukung baik fisik, finansial, jiwa, raga, dan ketulusan kalian yang membuat penulis menjadi selalu ingat akan skripsi, semangat, bahagia, dan semua-muanya yang sudah kalian berikan pada saya.. I LOVE YOU SO MUCH 10. Semua saudara-saudara yang telah mendukung melalui semangat, doa dan bantuan. Serta seluruh subjek penelitian dimanapun kalian berada, terimakasih telah bersedia mengisi skala penelitian saya
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11. Haiii Antonius Putra Wahyudi, S.T. terima kasih untuk doa, dukungan baik fisik, batin, pikiran, finansial, hiburan, suka, duka dan energimu yang telah diberikan dengan tulus untuk saya. Makasih yaaa … 12. Seluruh teman-teman satu bimbingan Mbak Etta: yunis, yosi, rara, lia, ayik, iga, elis, ika, betrik, andrini, anoy, ajik, sikak, awang yang mendukung dan setia bersama dalam menunggu mbak Etta, berbagi informasi dan cerita. Semangat buat kita semua ! 13. Teman-teman satu Psikologi dari berbagai angkatan manapun.. Terima kasih atas dukungan, doa, semangat, ejekannya pada saya ketika sedang menunggu dosen, bolak-balik ruangan dosen karena itu membuat waktu saya terasa lebih cepat saat menunggu Dosen. Hihihihii… 14. Makasih juga buat Mandana, S.Psi yg ujiannya barengan di hari Kartini :D yang sama-sama juga merpus bareng, gossyip bareng hahaha REWEL ! 15. Untuk the Gengs anak Kosan baik yang tempoe doeloe (HAAII Meettaaa, S.Far, Reni, S.Pd, Erica, S.Pd, VinaPinul, S.Far dan Niken, S.Far) kosan baru (Delpin anak Toraja, Maria si pikunan, Ayuk si nyablak) Tararengkyuuu untuk kebersamaan kalian buat akuu, semangat kalian, canda kalian. Buat Vivin, Putri, Elen (Sariayuers), buat May yg lemay (eci), Anas miss PHP dan rempong terimakasih atas hiburan yang kalian buat selama ini. Keep it TOUCH ! 16. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu-persatu, untuk semua baik atau buruk yang telah kalian berikan kepada saya terimakasihhhh..
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL.................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ........................... ii HALAMAN PENGESAHAN .................................................................... iii HALAMAN MOTTO ................................................................................ iv HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................. v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .................................................... vi ABSTRAK ................................................................................................ vii ABSTRACT ............................................................................................. viii LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH .................. ix KATA PENGANTAR ................................................................................ x DAFTAR ISI ............................................................................................ xiv DAFTAR TABEL .................................................................................. xviii DAFTAR GAMBAR ................................................................................ xx DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................ xxi BAB I: PENDAHULUAN .......................................................................... 1 A. Latar Belakang ................................................................................ 1 B. Rumusan Masalah ......................................................................... 11 C. Tujuan Penelitian .......................................................................... 11 D. Manfaat Penelitian ........................................................................ 11 1. Manfaat Teoritis ...................................................................... 12 2. Manfaat Praktis ....................................................................... 13 BAB II: LANDASAN TEORI .................................................................. 14 xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
A. Niat Membeli ................................................................................ 14 1. Pengertian Niat Membeli Konsumen ...................................... 14 2. Elemen Niat Membeli ............................................................. 15 3. Faktor-Faktor Niat Membeli ................................................... 16 B. Self Congruity ............................................................................... 31 1. Pengertian Self Congruity ....................................................... 31 2. Komponen Self Congruity ....................................................... 36 3. Dampak dari Self Congruity .................................................... 37 4. Dinamika Hubungan antara Self Congruity dan Niat Membeli terhadap Sepatu Lari Nike....................................................... 39 5. Hipotesis.................................................................................. 43 BAB III: METODOLOGI PENELITIAN ................................................ 44 A. Jenis Penelitian .............................................................................. 44 B. Variabel Penelitian ........................................................................ 44 C. Definisi Operasional Variabel Penelitian ...................................... 44 1. Self Congruity ......................................................................... 44 2. Niat Membeli Sepatu Lari Nike .............................................. 46 D. Subjek Penelitian........................................................................... 46 E. Metode dan Alat Pengumpulan Data ............................................ 47 1. Skala Self Congruity................................................................ 48 2. Skala Niat Membeli Sepatu Lari Nike .................................... 51 F. Validitas dan Reliabilitas .............................................................. 54 1. Validitas .................................................................................. 54 xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Seleksi Item ............................................................................. 54 a. Skala Self Congruity.......................................................... 55 b. Skala Niat Membeli........................................................... 56 3. Reliabilitas .............................................................................. 57 a. Skala Self Congruity.......................................................... 58 b. Skala Niat Membeli........................................................... 59 G. Metode Analisis Data .................................................................... 59 1. Uji Asumsi .............................................................................. 59 a. Uji Normalitas ................................................................... 59 b. Uji Linearitas ..................................................................... 59 2. Uji Hipotesis ........................................................................... 60 BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ......................... 62 A. Pelaksanaan Penelitian .................................................................. 62 B. Deskripsi Subjek ........................................................................... 62 C. Dekskripsi Data Penelitian ............................................................ 64 D. Hasil Penelitian ............................................................................. 66 1. Uji Asumsi .............................................................................. 66 a. Uji Normalitas ................................................................... 66 b. Uji Linearitas ..................................................................... 71 2. Uji Hipotesis ........................................................................... 73 3. Analisis Tambahan .................................................................. 76 E. Pembahasan ................................................................................... 79 BAB V: KESIMPULAN DAN SARAN .................................................. 82 xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
A. Kesimpulan ................................................................................... 82 B. Saran .............................................................................................. 82 1. Bagi Konsumen Remaja dan Dewasa Awal ........................... 82 2. Bagi Peneliti Selanjutnya ........................................................ 83 DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 85 LAMPIRAN .............................................................................................. 89
xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL Tabel 1.
Sebaran Item Skala Self Congruity ......................................... 50
Tabel 2.
Sebaran Item Skala Niat Membeli Sebelum Tryout................ 52
Tabel 3.
Sebaran Item Skala Niat Membeli Setelah Tryout .................. 56
Tabel 4.
Kriteria Koefisien Korelasi ..................................................... 61
Tabel 5.
Deskripsi Identitas Jenis Kelamin dan Usia Subjek................ 62
Tabel 6.
Deksripsi Pendidikan atau Pekerjaan Subjek .......................... 63
Tabel 7.
Data Teoritis dan Empiris Kedua Variabel ............................. 64
Tabel 8.
Uji One Sample t-test Self Congruity ...................................... 65
Tabel 9.
Uji One Sample t-test Niat Membeli ....................................... 65
Tabel 10.
Uji Normalitas Niat Beli dan Self Congruity pada Usia Remaja..................................................................................... 67
Tabel 11.
Uji Normalitas Niat Beli dan Self Congruity pada Usia Dewasa .................................................................................... 69
Tabel 12.
Hasil Uji Linearitas pada Usia Remaja ................................... 71
Tabel 13.
Hasil Uji Linearitas pada Usia Dewasa ................................... 72
Tabel 14.
Hasil Uji Korelasi pada Usia Remaja...................................... 74
Tabel 15.
Hasil Uji Korelasi pada Usia Dewasa ..................................... 75
Tabel 16
Hasil Analisis Tambahan Niat Beli antara Usia Remaja dan Usia Dewasa ............................................................................ 76
Tabel 17
Hasil Analisis Tambahan Self Congruity antara Usia Remaja dan Usia Dewasa ..................................................................... 77
xviii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 18
Hasil Analisis Tambahan Niat Beli antara Jenis Kelamin Laki-Laki dan Perempuan ....................................................... 78
Tabel 19
Hasil Analisis Tambahan Self Congruity antara Jenis Kelamin Laki-Laki dan Perempuan ....................................................... 78
xix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR Gambar 1.
Faktor Dasar Teori Perilaku Terencana .................................. 18
Gambar 2.
Teori Perilaku Terencana ........................................................ 19
Gambar 3.
Skema Hubungan antara Self Congruity dan Niat Membeli Sepatu Lari Nike ..................................................................... 42
Gambar 4.
Histogram dan Kurva Variabel Self Congruity pada Usia Remaja..................................................................................... 68
Gambar 5.
Histogram dan Kurva Variabel Niat Membeli pada Usia Remaja..................................................................................... 68
Gambar 6.
Histogram dan Kurva Variabel Self Congruity pada Usia Dewasa .................................................................................... 70
Gambar 7.
Histogram dan Kurva Variabel Niat Membeli pada Usia Dewasa .................................................................................... 70
Gambar 8.
Scatter Plot Uji Linearitas pada Usia Remaja......................... 72
Gambar 9.
Scatter Plot Uji Linearitas pada Usia Dewasa ........................ 73
xx
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1.
Skala Tryout ............................................................................ 89
Lampiran 2.
Hasil Reliabilitas dan Seleksi Item Self Congruity ................. 98
Lampiran 3.
Hasil Reliabilitas dan Seleksi Item Niat Membeli ................ 100
Lampiran 4.
Skala Penelitian ..................................................................... 101
Lampiran 5.
Hasil Uji Beda Mean One Sample t-test ............................... 109
Lampiran 6.
Hasil Uji Normalitas ............................................................. 110 1. Hasil Uji Normalitas Niat Beli dan Self Conguity pada Usia Remaja .................................................................... 110 2. Hasil Uji Normalitas Niat Beli dan Self Congruity pada Usia Dewasa .................................................................... 110
Lampiran 7.
Hasil Uji Linearitas ............................................................... 111 1. Hasil Uji Linearitas Niat Beli dan Self Congruity pada Usia Remaja .................................................................... 111 2. Hasil Uji Linearitas Niat Beli dan Self Congruity pada Usia Dewasa .................................................................... 112
Lampiran 8.
Hasil Uji Hipotesis ................................................................ 113 1. Hasil Uji Korelasi Niat Beli dan Self Congruity pada Usia Remaja .................................................................... 113 2. Hasil Uji Korelasi Niat Beli dan Self Congruity pada Usia Dewasa .................................................................... 113
Lampiran 9.
Hasil Analisis Tambahan ...................................................... 114
xxi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1. Hasil Uji-U Niat Membeli antara Usia Remaja dan Usia Dewasa ............................................................................ 114 2. Hasil Uji-U Self Congruity antara Usia Remaja dan Usia Dewasa .................................................................... 114 3. Hasil Uji-U Niat Membeli antara Jenis Kelamin LakiLaki dan Perempuan ........................................................ 115 4. Hasil Uji-U Self Congruity antara Jenis Kelamin LakiLaki dan Perempuan ........................................................ 115
xxii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG Konsumen tidak pernah lepas dari perkembangan zaman yang terus berubah dari waktu ke waktu. Hal ini membuat konsumen ingin menampilkan diri dengan mengesankan gaya hidup yang “up to date”. Konsumen juga ingin menjadi pusat perhatian dalam mengikuti trend masa kini. Gaya hidup seseorang biasanya tidak permanen dan cepat berubah menyesuaikan perubahan yang terjadi dalam hidupnya (Sumarwan, 2011). Oleh karena itu, tidak heran apabila kebanyakan dari konsumen memiliki gaya hidup yang semakin modern. Saat ini, gaya hidup yang modern tidak hanya diukur melalui teknologi canggih yang digunakan sehari-hari. Akan tetapi, diukur melalui gaya berpenampilan seseorang dalam mengikuti perkembangan fashion masa kini. Seseorang yang mengubah kehidupannya atau mengikuti perkembangan, akan mengubah juga perilaku membeli barang dan jasa yang menjadi pilihannya (Kotler & Armstrong, 2012). Oleh karena itu, tidak jarang konsumen mengubah gaya fashion sehari-harinya dengan perkembangan yang lebih “up to date”. Salah satu perkembangan fashion dalam beberapa waktu ini ialah sepatu lari (running shoes) yang menjadi fenomena tersendiri dalam dunia fashion. Hal ini dikarenakan sepatu lari tersebut bukan hanya untuk berolah raga 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
saja namun juga untuk bergaya sehari-hari (www.talkmen.com). Sepatu lari tersebut hadir dengan berbagai merek. Salah satu merek yang dikenal dunia ialah Nike. Setiap produk Nike menjadi trend dan model sepatu yang selalu mengikuti perkembangan. Hampir seluruh individu di dunia ini mengenal Nike sebagai pilihan merek yang diminati oleh banyak konsumen karena keunggulannya dalam segi kualitas produk. Selain itu, inovasi yang diberikan juga menjadi daya tarik tersendiri bagi penggemar Nike (www.kvltmagz.com). Oleh karena itu, produk Nike tetap menjadi pilihan fashion konsumen. Pada tahun 2013, perusahaan Nike semakin menunjukkan kelasnya sekaligus membuktikan bahwa sebuah inovasi akan menghasilkan sesuatu yang besar. Hal tersebut terbukti setelah Nike meluncurkan pembaharuan Running Shoes yang
sampai
saat
ini
pun
masih
menjadi
perbincangan
hangat
(www.kvltmagz.com). Nike memiliki produk Running Shoes yang dibedakan secara khusus untuk laki-laki dan perempuan.Running Shoes tersebut memiliki berbagai model seperti Nike Air Max, Nike Free, Nike Zoom Air, dan Nike Zurarlon (www.nike.com) dengan keunikannya masing-masing. Nike juga dipercaya menjadi pilihan merek bagi banyak konsumen. Hal ini dibuktikan dengan adanya persentase yang meningkat pada pembelian konsumen. Berdasarkan data perbandingan tahun top brand index (TBI) (www.topbrand-award.com), di tahun 2013 Nike menduduki peringkat pertama dengan persentase 13,8% dibandingkan dengan merek sepatu lari seperti Adidas yang hanya sebesar 10,9%. Di tahun 2014, Nike juga mendapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
persentase pembelian sebesar 17,9% dari total konsumen dibandingkan dengan Adidas yang hanya 4,9%. Selain itu pada tahun 2015, Nike juga mendapat persentase pembelian terbanyak sebesar 18,1% dibandingkan dengan Adidas yang memiliki persentase sebesar 5,4%. Hal ini membuktikan bahwa Nike merupakan sepatu lari yang menjadi pilihan konsumen dibandingkan dengan sepatu lari merek lain. Kelebihan dari produk Nike tersebut mendorong konsumen ingin membeli sepatu lari Nike. Keinginan berperilaku (behavioral intentions) atau niat dapat didefinisikan sebagai keinginan konsumen untuk berperilaku menurut cara tertentu dalam rangka memiliki, membuang, dan menggunakan produk atau jasa (Mowen & Minor, 2002). Niat atau keinginan seseorang merupakan prediksi perilaku. Menurut teori Reasoned Action pada Ajzen dan Fishbein (1980; dalam Peter & Olson, 1999) menyatakan bahwa mengukur niat membeli konsumen berarti memprediksi perilaku pembelian sebelum konsumen melakukan pembelian. Niat membantu konsumen untuk mampu merencanakan dan meramalkan perilaku pembeliannya. Peneliti melakukan survey pada tanggal 04 juli 2015 untuk melihat keinginan atau rencana konsumen membeli sepatu lari dengan pilihan merek tertentu. Survey dilakukan dengan mengisi kuesioner yang berisi 5 pilihan merek sepatu lari kepada 80 orangdan subjek diminta untuk memilih salah satu merek tersebut. Survey menunjukkan bahwa konsumen lebih memiliki niat membeli pada merek Nike dibandingkan merek sepatu lari lain. Nike memiliki persentase terbesar yaitu 58,75 %, Adidas sebesar 15 %, Reebok sebesar 12,5 %, New
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
Balance sebesar 8,75 % dan Puma memiliki persentase paling kecil sebesar 5 %. Berkaitan dengan niat membeli konsumen terhadap sepatu Nike, peneliti juga telah melakukan wawancara pada tanggal 28 April 2015 kepada salah satu konsumen. Peneliti bertanya mengenai ada atau tidaknya keinginan untuk membeli sepatu lari Nike. Konsumen tersebut menjawab adanya keinginan dan rencana untuk membeli sepatu Nike. Suatu rencana yang dimiliki oleh konsumen meningkatkan kemungkinan bahwa perilaku yang diniatkan tersebut akan dilaksanakan (Peter & Olson, 2013). Niat tersebut diperkuat dengan alasan konsumen yang mengatakan bahwa konsumen menyukai produk dan merek Nike. Selain itu, konsumen juga mengatakan bahwa merek Nike adalah merek yang sudah terkenal, produk-produk yang dikeluarkan Nike bagus dari segi kualitas dan “up to date”. Kemudian konsumen mengatakan keinginan membeli muncul dikarenakan dirinya merasa cocok dengan produk dan merek Nike. Peneliti juga melakukan wawancara pada dua orang konsumen di tanggal 26 Mei 2015 dengan pertanyaan mengenai ada atau tidaknya niat membeli sepatu Nike. Kedua konsumen tersebut menjawab bahwa ada niat untuk membeli sepatu Nike. Kemudian, peneliti menanyakan kepada kedua konsumen mengenai apa yang mendasari konsumen untuk memilih Nike. Keduanya menjawab dengan hal yang serupa yaitu karena warna dan model sepatu Nike sesuai dengan selera. Salah satu konsumen juga mengatakan bahwa bentuk sepatu Nike juga cocok dengan kakinya. Hal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
lainnya ialah merek Nike juga sudah terkenal membuat konsumen berkeinginan untuk membeli. Niat pembelian merupakan bagian dari perilaku konsumen. Perilaku konsumen dalam memutuskan produk dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain: atribut produk, merek, packaging, label, dan jasa pendukung produk (Kotler & Armstrong, 2012). Merek menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi konsumen ketika memilih suatu produk. Hal ini dikarenakan merek dapat menyampaikan pesan positif atau negatif pada konsumen mengenai produk (KimandChung, 1997; dalam Bhakar, Bhakar & Bhakar, 2013). Pesan tersebut kemudian akan memunculkan citra merek pada konsumen. Keputusan individu dalam memilih merek berkaitan dengan munculnya niat pembelian yang ada pada konsumen. Pada umumnya, konsumen memutuskan untuk melakukan pembelian pada merek yang lebih disukai (Kotler & Armstrong, 2012). Konsumen juga melakukan tahap evaluasi dengan menggolongkan merek dan membentuk niat pembelian (Kotler & Armstrong, 2012). Terdapat juga hasil penelitian dari Tariq, Nawaz, Nawaz & Butt (2013) yang menunjukkan bahwa variabel citra merek, kualitas produk, pengetahuan produk, keterlibatan produk, atribut produk, dan loyalitas merek telah diteliti sebagai faktor dari niat pembelian konsumen dan telah ditemukan bahwa ada hubungan positif dengan niat pembelian. Pada umumnya, merek adalah nama dan simbol (Mirabi, Akbariyeh, & Tahmasebifard, 2015). Menurut Keller (1993; dalam Bhakar et al., 2013) citra
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
merek sebagai asosiasi atau persepsi konsumen yang dibuat berdasarkan ingatan konsumen melalui produk. Sedangkan Arslan & Altuna (2010; dalam Tariq et al., 2013) mendefinisikan citra merek sebagai perasaan positif atau negatif mengenai merek ketika merek tersebut muncul dalam pikiran konsumen dengan tiba-tiba atau ketika konsumen mengingat kembali ingatan terhadap merek. Nike memiliki nama merek dan simbol yang telah dikenal oleh dunia. Hal ini dikatakan pada sebuah majalah online (www.kvltmagz.com) bahwa Nike adalah perusahaan sepatu, pakaian dan alat-alat olahraga Amerika Serikat yang merupakan salah satu terbesar di dunia. Nike juga memiliki logo yang simple, unik dan khas sehingga mudah dikenal konsumen. Berdasarkan produk dan logo yang terkenal tersebut, konsumen membangun sebuah citra atau gambaran pada merek Nike. Melalui wawancara pada tanggal 03 Juni 2015, peneliti meminta tiga konsumen yang telah memiliki dan menggunakan sepatu Nike untuk menyebutkan sifat atau karakteristik yang ada pada Nike. Sifat-sifat tersebut antara lain nyaman, stylish, up-to-date, santai, energic, sporty, dan fashionable. Meenaghan (1995; dalam Tariq et al., 2013) menjelaskan kaitannya antara citra merek dengan sikap konsumen terhadap merek tertentu, bahwa citra merek membantu konsumen memikirkan cara dan mengarahkan konsumen untuk membuat produk pilihannya berbeda dari yang lain. Konsumen memutuskan untuk memilih dan membeli sepatu Nike dikarenakan merek Nike memiliki keunikan dan kelebihan dibandingkan berbagai merek
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
lainnya. Hal ini dapat dikatakan bahwa membangun citra merek mampu mengarahkan konsumen pada keputusan pembelian. Menurut Kotler & Armstrong (2012), perilaku pembelian konsumen dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain, yaitu kebudayaan, sosial, personal, dan karakteristik psikologis. Faktor kebudayaan terdiri dari budaya, sub-budaya, dan kelas sosial. Faktor sosial terdiri dari kelompok referensi, keluarga, peranan dan status. Faktor personal terdiri dari usia dan tahap daur hidup, pekerjaan, situasi ekonomi, gaya hidup, serta kepribadian dan konsep diri. Sedangkan pada faktor psikologis terdiri dari motivasi, persepsi, pembelajaran,
keyakinan
dan
sikap.
Faktor-faktor
tersebut
dapat
mempengaruhi niat membeli konsumen. Salah satunya adalah faktor personal, khususnya mengenai kepribadian dan konsep diri. Kepribadian
adalah
karakteristik
unik
secara
psikologis
yang
membedakan seseorang atau kelompok. Kepribadian dapat berguna dalam menganalisis perilaku konsumen untuk memilih merek atau menentukan produk. Banyak pemasar yang menggunakan salah satu aspek kepribadian, yaitu konsep diri seseorang (Kotler & Armstrong, 2012). Konsumen lebih suka memilih merek dengan kepribadian yang cocok dengan dirinya. Konsumen juga biasanya melakukan pembelian dengan mengkaitkan antara citra dirinya dengan barang atau jasa yang akan dibelinya. Citra diri termasuk ke dalam bagian dari konsep diri yaitu mengenai identitas diri. Oleh karena itu, barang-barang yang dimiliki konsumen menyumbang dan merefleksikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
identitas mereka, yaitu “kita adalah apa yang kita punya” (Kotler & Armstrong, 2012). Menurut Schiffman & Kanuk (2010) citra diri individu ialah unik, berkembang dari latar belakang dan pengalaman yang dimiliki individu. Hal ini menunjukkan bahwa setiap konsumen memiliki gambaran terhadap diri yang berbeda-beda. Pandangan tersebut yang nantinya akan berpengaruh pada munculnya niat individu dalam membeli. Citra diri tidak hanya mencakup fisik seseorang tetapi evaluasi dan definisi diri seseorang seperti kuat, jujur, humoris, canggih, pendiam, adil, bersalah, serta beribu-ribu gambaran lainnya dan itu merefleksikan di setiap tindakan manusia, termasuk pembelian barang dan jasa (Evan & Westfall, 1961; dalam Birdwell, 1968). Konsumen cenderung mempertimbangkan suatu merek atau produk dengan gambaran diri yang dimiliki. Hal tersebut dilakukan agar konsumen membeli produk dan merek yang sesuai atau cocok dengan dirinya. Penelitian yang dilakukan oleh Schembri, Merrilees, dan Kristiansen (2010; dalam Mocanu, 2013) menunjukkan bagaimana konsumen menggunakan kekhususan dari merek sebagai teks narasi untuk mengkomunikasikan siapa mereka. Konsumen cenderung berperilaku ke arah pembelian jika suatu merek tertentu mampu perhatian konsumen untuk menyukai dan memilih merek tersebut. Menurut Schiffman & Kanuk (2010), produk dan merek memiliki nilai simbolis yang dapat dievaluasikan oleh individu untuk membentuk kesesuaian (kongruen) antara produk dan merek dengan gambaran atau citra personal yang dimiliki konsumen. Evaluasi yang dihasilkan konsumen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
tersebut akan berdampak pada munculnya niat pembelian sepatu Nike. Model citra diri kongruen menyatakan bahwa konsumen memilih produk ketika atribut barang tersebut cocok dengan beberapa aspek yang ada pada diri konsumen (Solomon, 2009). Terdapat penelitian mengenai perilaku konsumen yang menunjukkan bahwa konsumen menggunakan suatu produk untuk nilai fungsional dan simbolis (Sirgy, Grzeskowiak & Su, 2005; Solomon, 1983; dalam Kumar & Nayak, 2014). Menurut Kressman et al. (2006; dalam Kumar & Nayak, 2014), kesesuaian fungsional sebagai kecocokan antara harapan ideal konsumen dengan persepsi konsumen mengenai fitur-fitur atau hal-hal yang sesuai dengan penilaian konsumen terhadap suatu merek dan produk. Ketika konsumen ingin memilih sepatu Nike, konsumen melakukan kesesuaian pada apa yang diharapkan konsumen dengan persepsi yang dimiliki konsumen mengenai sepatu Nike tersebut. Saleki, Saki, & Nekooi (2014) menyatakan bahwa kesesuaian fungsional didasarkan pada fitur atau hal-hal secara fungsional pada produk yang dianggap relevan dengan fitur yang diinginkan konsumen. Konsumen lebih cenderung mengevaluasi merek dengan atribut simbolis terlebih dahulu, yang kemudian diikuti oleh evaluasi atribut fungsional pada merek (Kressman, Sirgy, Hermann, Huber, & Lee, 2006). Setelah merek diterima berdasarkan atribut simbolis, konsumen menjadi sangat terlibat dengan produk (O'Cass, 2000; Zaichkowsky, 1985; dalam Kressman et al., 2006). Dijelaskan pula oleh (Heet & Scott, 1988; dalam Aghdaie & Khatami,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
2014) bahwa konsumen membeli produk dan merek yang mereka percaya untuk memproses gambaran simbolis yang mirip atau melengkapi citra diri mereka, yang nantinya akan mencapai kesesuaian diri. Sirgy et al. (1991) dan Sirgy dan Su (2000; dalam Kumar & Nayak, 2014) juga mengemukakan bahwa kesesuaian diri memiliki pengaruh yang besar dalam pembentukan kesesuaian fungsional. Dengan kata lain, konsumen menemukan kesesuaian yang lebih besar antara citra produk dan citra diri yang selanjutnya akan mendorong konsumen untuk mengevaluasi kesesuaian fungsional dari sebuah produk ke arah yang positif. Pada saat konsumen berniat membeli sepatu Nike untuk digunakan bergaya sehari-hari, konsumen lebih cenderung melakukan kesesuaian antara sepatu Nike dengan citra dirinya. Ketika konsumen memiliki perasaan cocok dengan sepatu Nike tersebut, secara langsung konsumen akan melakukan evaluasi positif terkait fungsi dari sepatu Nike yang dipilihnya. Sirgy (1982) menyatakan bahwa konsumen berpikir untuk lebih memilih produk dengan gambaran yang kongruen dengan konsep diri mereka. Hal itu melibatkan proses pertimbangan terkait citra merek yang telah dimiliki konsumen terhadap suatu produk dengan citra diri yang dimiliki konsumen. Penelitian Sirgy (1982; dalam Aghdaie & Khatami, 2014) menunjukkan bahwa konsumen membeli dan mengkonsumsi barang jika mereka melihat ada kesatuan citra diri mereka dan citra terhadap merek. Lefkoff-Hagius & Mason (1993; dalam Klipfel, Barclay, & Bockorny, 2014) menjelaskan mengenai functional congruity dimana
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
konsumen menginginkan produk yang bukan untuk menunjang secara fisik tetapi secara manfaat ketika produk tersebut digunakan. Dari penjelasan tersebut menekankan bahwa self congruity lebih sesuai dalam hubungannya dengan niat beli konsumen terhadap sepatu Nike pada penelitian ini.
B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah disampaikan, rumusan masalah dari penelitian ini adalah: Apakah ada hubungan antara kesesuaian citra merek dengan citra diri (self congruity) dan niat membeli sepatu lari Nike?
C. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya hubungan antara kesesuaian citra merek dengan citra diri (self congruity) dan niat membeli sepatu lari Nike.
D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis Manfaat teoritis pada penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan ilmu khususnya pada ilmu Psikologi terkhusus pada Psikologi Konsumen.Penelitian ini juga diharapkan dapat mendukung penelitian mengenai konsumen selanjutnya yang berkaitan dengan niat pembelian konsumen dan kesesuaian diri (self congruity).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
2. Manfaat Praktis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan bagikonsumen mengenai niat membeli dan kesesuaian citra merek dengan citra diri (self congruity) sebagai bahan evaluasi dan refleksi terhadap pembelian suatu merek atau produk.Selain itu, diharapkan dapat membantu konsumen dalam pengenalan atau pemahaman mengenai diri dan kepribadiannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II LANDASAN TEORI
A. Niat Membeli 1. Pengertian Niat Membeli Konsumen Ajzen (2005) mengungkapkan bahwa niat adalah prediktor yang baik dari berbagai macam perbedaan perilaku. Adanya niat mendorong seseorang untuk berperilaku secara nyata. Hal ini juga dijelaskan oleh Schiffman & Kanuk (2010) bahwa niat merupakan kecenderungan seseorang akan melakukan tindakan tertentu sebagai tindak lanjut dari sikap individu tersebut terhadap suatu objek. Keller (2013) menambahkan bahwa niat merupakan rencana seseorang untuk melakukan tindakan yang diinginkan. Ketika seseorang memilih perilaku seperti apa yang akan ditampilkan
secara
nyata
sama
artinya
dengan
seseorang
yang
merencanakan perilaku untuk ditampilkan. Berdasarkan penjelasan mengenai pengertian niat, telah disimpulkan bahwa niat adalah keinginan seseorang untuk melakukan tindakan dalam mencapai objek yang dituju. Menurut American Psychology Association (APA) Dictionary (VandenBos, 2007), perilaku membeli merupakan jumlah total dari proses mental dan kegiatan fisik yang berhubungan dengan membeli produk atau jasa. Jadi, niat membeli adalah keinginan seseorang untuk mendapatkan produk atau jasa yang dituju dengan cara melakukan pembelian.
13
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
Dodds et al. (1991; dalam Siddiqui, 2014) mengemukakan dengan singkat bahwa niat membeli adalah kesediaan untuk membeli. Kesediaan konsumen untuk membeli selaras dengan keinginan konsumen untuk berperilaku menurut cara tertentu dalam rangka memiliki, membuang, dan menggunakan produk atau jasa (Mowen & Minor, 2002). Senada dengan pengertian
tersebut,
Shao
et
al.
(2004;
dalam
Siddiqui,
2014)
menambahkan bahwa niat pembelian konsumen diartikan sebagai keinginan konsumen untuk membeli produk dan berlangganan pada jasa perusahaan. Menurut teori Reasoned Action pada Ajzen dan Fishbein (1980; dalam Peter & Olson, 1999), mengukur niat membeli konsumen berarti memprediksi
perilaku
pembelian
sebelum
konsumen
melakukan
pembelian. Secara khusus, Ajzen (2005) mengungkapkan niat adalah prediktor yang baik dari berbagai macam perbedaan perilaku. Memprediksi artinya membantu konsumen untuk membuat pertimbangan antara baik atau buruk, ingin membeli atau tidak ingin membeli, dan hal lainnya sebelum melakukan pembelian. Oleh karena itu, niat dikatakan oleh Ajzen (2005) sebagai prediktor yang baik bagi konsumen sebelum melakukan pembelian. Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa niat membeli adalah keinginan konsumen untuk membeli produk atau jasa yang dituju.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
2. Elemen Niat Membeli Menurut Ajzen (2005), niat merupakan perilaku yang muncul lebih terdahulu sebelum adanya tindakan yang dilakukan secara nyata. Kedua tokoh tersebut mengatakan bahwa niat melibatkan empat elemen yang berbeda, antara lain: a. Action (tindakan) Suatu keterlibatan dari perilaku yang dilakukan atau diarahkan pada objek b. Target (sasaran) Objek atau sasaran dimana perilaku diarahkan c. Contex (konteks) Tempat kejadian perilaku yang dilakukan pada objek d. Time (waktu) Kapan perilaku dilakukan pada objek
Niat melibatkan empat elemen yaitu perilaku atau tindakan, objek sebagai target dimana perilaku akan diarahkan, konteks atau situasi dimana perilaku akan ditunjukkan, dan waktu kapan perilaku akan ditunjukkan. Suatu pengamatan pada sebuah tindakan adalah indikator perilaku yang sangat spesifik yang melibatkan perilaku yang ditentukan, diarahkan pada target tertentu, dan ditunjukkan dalam konteks atau situasi tertentu dan pada suatu titik waktu tertentu. Kecenderungan perilaku pada elemen target dan tindakan adalah tetap, situasi atau konteks relatif stabil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
dari satu kejadian pada kejadian lainnya dalam arti sesuai untuk terjadinya perilaku, dan pada elemen waktu adalah luas dan umum. Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa dalam mengukur niat terdapat empat elemen yang dapat memprediksi perilaku antara lain: action (tindakan), target (sasaran), contex (konteks), dan time (waktu) yang akan digunakan dalam penelitian ini.
3. Faktor-Faktor Niat Membeli Menurut Teori Perilaku Terencana dalam Ajzen (2005), faktor penentu utama dari niat dan perilaku dapat dimengerti melalui ketiga hal ini, yaitu keyakinan perilaku, normatif dan kontrol. Berbagai variabel diantaranya terkait atau berpengaruh pada keyakinan yang konsumen pegang antara lain: usia, jenis kelamin, budaya, status sosial ekonomi, pendidikan, kebangsaan, agama, kelompok, kepribadian, emosi, mood, nilai dan sikap, inteligensi, keanggotaan kelompok, pengalaman masa lalu, dukungan sosial, kemampuan mengatasi masalah, ketersediaan informasi dan hal lainnya. Individu tumbuh dan berkembang di lingkungan sosial yang berbeda sehingga dapat memperoleh informasi yang berbeda pula mengenai keberagaman isu. Seperti contoh, orang tua memperoleh informasi yang berbeda diantara anak-anak muda dan mood yang berubahubah dapat mempengaruhi seseorang dalam mempersepsikan suatu hal. Faktor dasar dibagi ke dalam kategori personal, sosial, dan informasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
Teori Perilaku Terencana (Ajzen, 2005) memperkenalkan pentingnya faktor dasar tersebut. Sikap terhadap perilaku dapat mempengaruhi performansi dari perilaku spesifik oleh keyakinan perilaku (behavioral belief). Keyakinan perilaku dapat mempengaruhi sikap terhadap perilaku dan juga niat dan tindakan. Sikap terkadang ditemukan untuk mendorong pengaruh dari keyakinan normatif atau kontrol dan secara tidak langsung mempengaruhi perilaku dengan mengubah norma subjektif (subjective norm) atau persepsi dari kontrol perilaku (perceived behavior control). Pengaruh dari faktor dasar tersebut akan berdampak pada ketiga faktor penentu dari niat. Faktor dasar ini sebagai sikap umum (general attitude) yang secara tidak langsung mempengaruhi niat dan perilaku karena mempengaruhi keyakinan perilaku, normatif dan kontrol serta melalui keyakinan tersebut dapat mempengaruhi sikap, norma subjektif, dan kontrol yang diterima.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
Faktor dasar Personal - Sikap umum - Sifat kepribadian - Nilai-nilai - Emosi - Inteligensi Sosial - Usia, jenis kelamin - Ras, kebudayaan - Pendidikan - Pendapatan - Agama Informasi - Pengalaman - Pengetahuan - Liputan media
Keyakinan perilaku
Sikap terhadap objek
Keyakinan normatif
Norma subjektif
Keyakinan kontrol
Kontrol perilaku yang
Niat
Perilaku
diterima
Gambar 1. Faktor Dasar Teori Perilaku Terencana
Teori Perilaku Terencana dalam Ajzen (2005) merupakan model pengembangan dari Teori Tindakan Beralasan dalam Ajzen dan Fishbein, (1980; 1975). Teori Perilaku Terencana menunjukkan tiga faktor penentu dasar ke arah niat untuk mencapai perilaku. Berdasarkan Teori Perilaku Terencana, niat adalah fungsi dari tiga faktor penentu utama, pertama adalah faktor personal dari individu tersebut, kedua bagaimana pengaruh sosial, dan ketiga berkaitan dengan kontrol yang dimiliki individu (Ajzen, 2005).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
Sikap terhadap Perilaku
Norma Subjektif
Niat
Perilaku
Kontrol Perilaku yang diterima
Gambar 2. Teori Perilaku Terencana
Teori Perilaku Terencana tersebut menunjukkan dua hal penting berdasarkan gambar diatas. Pertama, teori mengasumsikan kontrol perilaku yang diterima dapat berdampak pada niat. Orang yang percaya bahwa mereka yang tidak memiliki sumber daya atau peluang untuk menunjukkan perilaku tertentu tidak mungkin membentuk niat berperilaku yang kuat untuk terlibat bahkan jika mereka memegang sikap terhadap perilaku yang baik dan percaya bahwa orang lain akan menerima perilaku mereka. Hal ini digambarkan panah pada kontrol yang diterima terhadap niat. Kedua, digambarkan panah pada kontrol yang diterima terhadap perilaku. Banyak dari contoh kinerja dari perilaku yang tidak hanya bergantung pada motivasi untuk melakukannya tetapi juga pada kontrol yang memadai atas perilaku yang bersangkutan. Kontrol perilaku yang diterima dapat membantu memprediksi pencapaian tujuan yang bebas dari niat berperilaku sejauh itu mencerminkan kontrol yang sebenarnya. Dengan kata lain, kontrol perilaku
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
yang diterima dapat mempengaruhi perilaku secara tidak langsung, dan melalui niat dapat digunakan untuk memprediksi perilaku secara langsung. Ketiga faktor tersebut dapat memprediksi niat individu dalam melakukan perilaku tertentu, antara lain sikap terhadap perilaku (attitude toward behavior), norma subjektif (subjective norm), dan kontrol perilaku yang diterima (perceived behavioral control). 1. Sikap terhadap Objek Menurut Ajzen (2005), sikap adalah evaluasi positif atau negatif inividu dalam menunjukkan perilaku tertentu. Sikap terhadap perilaku ditentukan oleh belief tentang konsekuensi dari sebuah perilaku, yang disebut sebagai behavioral beliefs (Ajzen, 2005). Behavioral belief adalah belief individu mengenai konsekuensi positif atau negatif dari perilaku tertentu dan outcome evaluation merupakan evaluasi individu terhadap konsekuensi yang individu dapatkan dari sebuah perilaku. Menurut Ajzen (2005) setiap behavioral beliefs menghubungkan perilaku dengan hasil yang bisa didapat dari perilaku tersebut. Sikap terhadap perilaku ditentukan oleh evaluasi individu mengenai hasil yang berhubungan dengan perilaku dan dengan kekuatan hubungan dari kedua hal tersebut (Ajzen, 2005). Apabila individu memiliki evaluasi bahwa suatu perilaku akan menghasilkan konsekuensi positif maka individu akan cenderung bersikap positif terhadap perilaku tersebut. Dan sebaliknya, apabila individu memiliki evaluasi negatif maka individu akan cenderung bersikap negatif terhadap perilaku tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
2. Norma Subjektif Norma subjektif diasumsikan menjadi fungsi dari keyakinan, tetapi dengan keyakinan dari jenis yang berbeda, yaitu keyakinan seseorang bahwa individu atau kelompok dapat diterima atau ditolak ketika menampilkan perilaku atau keterlibatannya dalam lingkup sosial. Keyakinan yang mendasari norma subjektif adalah keyakinan normatif. Norma subjektif menurut Ajzen (2005) adalah persepsi individu tentang tekanan sosial untuk melakukan atau tidak melakukan suatu perilaku. Menurut Ajzen (2005) norma subjektif ditentukan oleh adanya keyakinan normatif (normative belief). Normative belief merupakan harapan-harapan yang berasal dari orang dan kelompok yang berpengaruh bagi individu (significant others). Biasanya, apabila seseorang memiliki referensi sosial yang dapat memotivasi mereka untuk melakukan suatu perilaku maka individu tersebut akan cenderung merasakan tekanan sosial untuk memunculkan perilaku tersebut. Sebaliknya, apabila seseorang memiliki referensi sosial yang tidak memotivasi atau menyetujui mereka untuk melakukan suatu perilaku maka individu tersebut akan cenderung merasakan tekanan sosial untuk tidak memunculkan perilaku tersebut.
3. Kontrol Perilaku yang Diterima Kontrol perilaku yang diterima (perceived behavioral control) sebagai fungsi yang didasarkan oleh belief yang disebut sebagai control beliefs, yaitu belief individu mengenai ada atau tidak adanya faktor yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
mendukung atau menghalangi individu untuk memunculkan sebuah perilaku. Kontrol perilaku yang diterima (perceived behavioral control) merupakan
persepsi
individu
terhadap
kontrol
yang
dimilikinya
sehubungan dengan perilaku tertentu (Ajzen, 2005). Belief ini didasarkan pada pengalaman masa lalu individu tentang suatu perilaku, tetapi seringkali juga dipengaruhi oleh informasi yang diperoleh individu tentang suatu perilaku dengan melakukan observasi pada pengalaman yang dimiliki orang lain, dan juga oleh berbagai faktor lain yang dapat meningkatkan ataupun menurunkan persepsi individu mengenai tingkat kesulitan dalam melakukan suatu perilaku. Apabila individu merasakan banyak faktor pendukung dan sedikit faktor penghambat untuk melakukan suatu perilaku, maka individu merasakan adanya kontrol yang besar atas perilaku tersebut dan begitu juga sebaliknya, apabila sedikit individu merasakan faktor pendukung dan banyak faktor penghambat untuk dapat melakukan suatu perilaku, maka individu akan merasakan kurangnya kontrol atas perilaku tersebut.
Selain teori dari Ajzen (2005) mengenai niat, terdapat teori dari Kotler & Armstrong (2012) mengenai keputusan pembelian. Keputusan pembelian dipengaruhi oleh gabungan antara faktor internal dan eksternal. Niat membeli merupakan bagian dari keputusan untuk membeli, sehingga faktor dari keputusan membeli tersebut mempengaruhi niat membeli. Kotler & Armstrong (2012) menuliskan faktor-faktor dari perilaku membeli:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
a. Internal 1. Personal a) Usia dan tingkat siklus kehidupan Orang dapat membeli karena terbentuk oleh tingkat siklus hidup keluarga. Tingkat kehidupan berubah biasanya dihasilkan dari demografis dan peristiwa yang dapat mengubah kehidupan, seperti menikah, memiliki anak, membeli rumah, perceraian, anak mulai menjalani perkuliahan, perubahan pendapatan, pindah
rumah,
dan
pengunduran
diri.
Pemasar
sering
mengartikan target pasar dalam tingkat siklus kehidupan dan mengembangkan produk dan pemasaran yang tepat untuk tingkatan tertentu. b) Kepribadian dan konsep diri Setiap orang menggunakan kepribadian untuk mempengaruhi perilaku membelinya. Kepribadian ialah karakteristik psikologis yang unik yang dapat membedakan seseorang atau kelompok. Kepribadian dapat sangat berguna untuk menganalisis perilaku konsumen untuk beberapa pilihan produk dan merek. Banyak para pemasar menggunakan konsep dihubungkan dengan kepribadian yaitu konsep diri seseorang (yang juga disebut citra diri). Oleh karena itu, untuk memahami perilaku konsumen, pemasar harus memahami juga hubungan antara konsep diri dan kepemilikan konsumen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
c) Gaya hidup Seseorang yang datang dari sub-budaya, kelas sosial, dan pekerjaan yang sama akan memiliki perbedaan gaya hidup. Gaya
hidup
merupakan
pola
hidup
seseorang
yang
diekspresikan dalam psikografik yang mengukur beberapa dimensi, antara lain: aktivitas, ketertarikan, dan opini. Konsep gaya hidup dapat membantu pemasar memahami perubahan nilai konsumen dan bagaimana hal tersebut mempengaruhi perilaku membeli. Konsumen tidak hanya membeli produk, konsumen membeli nilai dan gaya hidup yang ditampilkan produk.
2. Psikologis a) Motivasi Setiap orang mempunyai kebutuhan di setiap waktunya. Secara biologis, muncul dari keadaan lapar, haus, atau tidak nyaman. Hal lainnya secara psikologis, muncul dari kebutuhan untuk diakui, dihargai, atau dimiliki. Kebutuhan menjadi suatu alasan ketika hal tersebut muncul dalam intensitas level yang cukup. Motive atau dorongan adalah kebutuhan yang ditekan untuk mengarahkan seseorang mencari kepuasan. Terdapat dua tokoh yang mengembangkan teori human motivation yaitu Sigmund Freud dan Abraham Maslow yang membedakan pengertian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
mengenai analisis konsumen dan pemasaran. Teori Freud mengungkapkan
bahwa
keputusan
membeli
seseorang
dipengaruhi oleh motivasi bawah sadar yang membuat pembeli tidak sepenuhnya mengerti. Abraham Maslow menjelaskan mengapa seseorang terdorong oleh kebutuhan tertentu pada waktu tertentu. Maslow menjawab bahwa kebutuhan manusia diatur dalam susunan hirarki yaitu kebutuhan psikologis, kebutuhan rasa aman, kebutuhan sosial, kebutuhan akan harga diri dan kebutuhan aktualisasi diri. b) Persepsi Persepsi adalah proses yang terjadi selama seseorang memilih, mengatur, dan menginterpretasikan informasi menjadi bentuk gambar yang penuh arti di dunia. Orang dapat membentuk persepsi yang berbeda dari stimulus yang sama karena tiga proses perseptual: selective attention, selective distortion, dan selective retention. Selective attention ialah kecenderungan seseorang
untuk
menyaring
informasi
yang
paling
mengarahkan. Selective distortion menjelaskan kecenderungan seseorang untuk mengartikan informasi yang akan mendukung apa yang telah orang tersebut percaya. Selective retention mengartikan bahwa konsumen suka mengingat hal-hal baik yang dibuatnya mengenai merek yang disukai dan melupakan hal-hal baik mengenai merek pesaingnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
c) Pembelajaran Ketika
seseorang
Pembelajaran
bertindak,
menggambarkan
orang
tersebut
perubahan
pada
belajar. perilaku
individu yang timbul dari pengalaman. Pembelajaran terjadi melalui pengaruh dari dorongan, stimuli, isyarat, respon, dan penguatan. Secara praktis, teori pembelajaran untuk para pemasar dapat membangun permintaan terhadap produk dihubungkan dengan dorongan yang kuat, menggunakan isyarat motivasi, dan menyediakan penguatan yang positif. d) Keyakinan dan sikap Melalui tindakan dan pembelajaran, seseorang memperoleh keyakinan dan sikap yang akan mempengaruhi perilaku membeli konsumen. Keyakinan adalah pikiran secara deskriptif bahwa seseorang memiliki sesuatu. Para pemasar tertarik pada keyakinan individu mengenai produk dan jasa karena keyakinan tersebut dapat membuat citra produk dan merek yang akanmempengaruhi menggambarkan
perilaku
membeli.
Sedangkan
konsistensi
seseorang
tentang
sikap
evaluasi,
perasaan, dan kecenderungan terhadap objek atau gagasan. Sikap dapat membuat seseorang masuk ke dalam bingkai pikiran tentang hal yang disukai dan tidak disukai yang dapat berpindah atau menjauhi hal-hal tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
b. Eksternal 1. Personal a) Pekerjaan Pekerjaan seseorang mempengaruhi pembelian barang dan jasa yang akan dibeli. Pemasar mencoba mengidentifikasi kelompok pekerjaan dengan ketertarikannya pada barang dan jasa berada di bawa rata-rata. Perusahaan dapat secara spesifik membuat produk yang dibutuhkan kelompok pekerjaan tersebut. b) Situasi ekonomi Situasi ekonomi seseorang akan mempengaruhi pilihan toko dan produk. Pemasar melihat kecenderungan pada pendapatan, tabungan dan tingkat ketertarikan seseorang. Mengikuti kecenderungan tersebut, banyak perusahaan mengambil langkah untuk mengganti desain, mengatur kembali posisi dan mengganti harga produknya.
2. Kebudayaan a) Budaya Budaya adalah hal dasar yang menimbulkan kebutuhan dan perilaku seseorang. Hidup di tengah masyarakat membuat seorang anak belajar mengenai nilai dasar, persepsi, kebutuhan, dan perilaku dari keluarganya serta lembaga penting lainnya. Setiap kelompok masyarakat memiliki budaya, dan budaya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
tersebut mempengaruhi perilaku membeli yang dapat berubahubah dari kelompok yang satu ke lainnya. Pengaruh dari budaya itulah yang membuat para pemasar selalu mencoba untuk berpusat pada pergeseran budaya untuk menemukan produk baru yang diinginkan konsumen. b) Sub-budaya Setiap budaya terdapat budaya-budaya dalam kelompok yang lebih kecil yang disebut sub-budaya atau sekelompok orang dengan berbagi bersama nilai-nilai berdasarkan pengalaman hidup dan situasi. Sub-budaya termasuk kebangsaan, agama, kelompok suku bangsa dan kelompok wilayah geografis. c) Kelas sosial Kebanyakan dari setiap masyarakat memiliki beberapa bentuk struktur kelas sosial. Kelas sosial yaitu kelompok masyarakat yang menetap dan terbagi dari beberapa anggota yang memiliki kesamaan nilai, ketertarikan, dan perilaku. Kelas sosial tidak hanya ditentukan oleh satu faktor, seperti pendapatan, pekerjaan, pendidikan, kekayaan dan variabel lainnya. Oleh karena itu, para pemasar tertarik dengan orang-orang yang berada pada suatu kelas sosial dikarenakan orang-orang tersebut cenderung memamerkan kesamaan perilaku mereka terhadap pembelian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
3. Sosial a) Kelompok referensi Banyak kelompok kecil yang dapat mempengaruhi perilaku seseorang. Kelompok yang memiliki pengaruh secara langsung dan orang yang termasuk dalam kelompok tersebut akan disebut dengan anggota kelompok. Orang sering terpengaruh oleh kelompok referensi selama mereka belum menjadi bagian kelompok tersebut. Kelompok referensi menunjukkan perilaku seseorang dan gaya hidup baru yang mempengaruhisikap seseorang dan konsep diri sehingga menimbulkan tekanan yang akan mempengaruhi pilihan produk danmerek seseorang. Pentingnya dari sebuah kelompok adalah dapat mempengaruhi bermacam-macam produk dan merek. Kelompok tersebut dapat melakukannya melalui informasi dari mulut ke mulut atau jaringan sosial secara online. b) Keluarga Anggota keluarga dapat dengan kuat mempengaruhi perilaku pembeli. Keluarga merupakan organisasi dalam hal pembelian konsumen paling penting di masyarakat, dan telah diteliti secara ekstensif. Para pemasar tertarik pada peran dan pengaruh dari suami, istri, dan anak atas pembelian produk dan jasa yang berbeda-beda. Hal tersebut ditunjukkan dengan keterlibatan suami dan istri yang lebih memilih kategori produk lebih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
bervariasi. Anak-anak juga memiliki pengaruh yang kuat pada keputusan pembelian di dalam keluarga. c) Peran dan status Setiap orang termasuk dari berbagai kelompok, seperti keluarga, klub
(perkumpulan),
organisasi,
dan
komunitas.
Posisi
seseorang di kelompok tertentu dapat menentukan peran dan statusnya. Peran terdiri dari kegiatan seseorang yang diharapkan dapat sesuai untuk ditunjukkan kepada orang-orang yang ada disekitarnya. Orang biasanya memilih produk yang sesuai dengan peran dan status mereka. Seorang perempuan yang bekerja misalnya, ia akan membeli jenis pakaian yang menunjukkan peran dan statusnya di perusahaan ia bekerja.
Berdasarkan dari faktor-faktor niat membeli dari Ajzen (2005) dan Kotler & Armstrong (2012), terdapat kesamaan mengenai hal-hal apa saja yang memiliki pengaruh terhadap niat membeli. Pada teori Ajzen (2005), mengatakan bahwa memprediksi perilaku seseorang dipengaruhi oleh faktor dasar yang dapat terbagi menjadi dua yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal meliputi personal (sikap, sifat kepribadian, nilai, emosi dan inteligensi) dan informasi (pengalaman, pengetahuan, dan liputan media), serta faktor eksternal meliputi sosial (usia, jenis kelamin, ras, kebudayaan, pendidikan, pendapatan, dan agama). Faktor-faktor dasar tersebut akan memberikan pengaruh pada keyakinan perilaku, normatif,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
dan kontrol seseorang. Kemudian keyakinan tersebut akan mempengaruhi sikap, norma subjektif, dan kontrol yang selanjutnya akan mempengaruhi niat seseorang untuk menampilkan perilaku. Pada teori Kotler & Armstrong (2012), terdapat faktor-faktor mengenai keputusan pembelian yang merupakan bagian dari niat membeli. Sebelum konsumen memutuskan untuk membeli suatu produk atau merek yang merupakan suatu perilaku, konsumen cenderung memunculkan niat terlebih dahulu seperti yang telah dijelaskan dalam teori Ajzen (2005). Faktor menurut Kotler & Arsmtrong (2012) dibagi menjadi dua yaitu faktor internal (personal dan psikologis) dan eksternal (kebudayaan dan sosial). Faktor-faktor inilah yang selanjutnya akan mempengaruhi niat membeli konsumen sebelum memutuskan untuk membeli produk.
B. Self Congruity 1. Pengertian Self Congruity Petty and Cacioppo’s (1986; dalam Kang, Tang, & Lee, 2012) mengembangkan Elaboration Likelihood Model (ELM) yang dapat digunakan untuk menjelaskan proses informasi pada self congruity dan functional congruity. Terdapat dua rute yang mendukung proses ELM yaitu: central (pusat) dan pheriperal (sekeliling). Rute central terjadi sebagai hasil dari ketelitian dan penuh pertimbangan pada atribut fungsional, sedangkan rute pheripheral melibatkan hubungan afektif yang terkait pada atribut simbolis (Cialdini, 1984; dalam Kang et al., 2012).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
Self congruity terjadi melalui evaluasi antara citra produk dan pembentukan respon afektif (Sirgy et al., 1991; dalam Kang et al., 2012). Hal ini menunjukkan bahwa pada saat konsumen melakukan self congruity, konsumen menggunakan rute pheriperal dimana melibatkan unsur perasaan terhadap produk. Functional congruity terjadi selama proses
konsumsi
atau
sesudah
konsumsi,
khususnya
ketika
membandingkan adanya ketidaksesuaian antara harapan dan pengalaman (Sirgy et al., 1997; dalam Kang et al., 2012). Hal ini menunjukkan bahwa pada saat konsumen melakukan functional congruity, konsumen menggunakan rute central dimana menggunakan unsur pengetahuan mengenai produk. Arnould, Linda, & Zinkhan (2002) berpendapat bahwa kesesuaian diartikan sebagai beragam asosiasi yang muncul pada sebuah produk kemudian menjadi kongruen atau konsisten antara asosiasi yang satu dan lainnya sehingga informasi cenderung menjadi lebih mudah diperoleh. Biasanya konsumen cenderung melakukan kesesuaian diri terhadap produk yang sedang diamati, sebelum benar-benar melakukan pembelian produk. Lee, Kang & Tang (2011) menyatakan image congruence didefinisikan sebagai tingkat kesesuaian antara gambaran konsumen dengan gambaran produk atau merek. Konsumen membuat keputusan untuk membeli melalui dua konsep dari alat ukur tentang image congruence yaitu self congruity dan functional congruity (Sirgy & Samli, 1985; Sirgy et al., 1991; dalam Lee et al., 2011). Kedua konsep tersebut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
digunakan
untuk
menjelaskan
proses
kognitif
konsumen
dalam
mengevaluasi produk dan jasa (Sirgy, et al., 2005; dalam Lee et al., 2011). Pada self congruity menjelaskan perbandingan antara citra diri dan citra produk yang dimiliki konsumen. Konsumen berfokus pada atribut simbolis yang ada pada produk, yang dapat dijelaskan dengan berbagai kata sifat seperti ramah, modern, atau tradisional yang merefleksikan gambaran dari pengguna produk (Sirgy et al., 1997; dalam Lee et al., 2011). Sirgy, Chebat & St.James (2006; dalam Koolivandi & Lotfizadeh, 2015) menjelaskan juga bahwa self congruity mencakup penilaian kognitif dan afektif dari nama merek/jasa/produk dengan karakteristik yang cocok dengan konsumen. Sedangkan pada functional congruity menjelaskan perbandingan antara persepsi konsumen terhadap atribut produk dan evaluasi konsumen terhadap produk. Contoh dari atribut fungsional yaitu kualitas produk, harga, suasana toko, dan performansi (Sirgy, Grewal, & Mangleburg, 2000; dalam Koolivandi & Lotfizadeh, 2015). Menurut He & Mukherjee (2007; dalam Lee et al., 2011) semakin positif image congruence menunjukkan semakin besar gambaran kesesuaian sehingga semakin positif pula perilaku konsumen. Sirgy et al. (2000; dalam Kang et al., 2012) menjelaskan bahwa functional congruity mengacu pada kesesuaian dan ketidaksesuaian antara persepsi konsumen pada atribut produk sebelum pembelian dan evaluasi aktual sesudah membeli. Kressman et al. (2006; dalam Kumar & Nayak, 2014) menjelaskan functional congruity dengan sudut pandang lain yaitu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
sebagai kecocokan antara harapan ideal konsumen dengan persepsi konsumen mengenai fitur-fitur atau hal-hal yang sesuai dengan penilaian konsumen terhadap suatu merek dan produk. Berbeda dari pandangan Sirgy et al. (2000; dalam Kumar & Nayak, 2014) bahwa functional congruity melibatkan proses evaluasi setelah konsumen melakukan pembelian. Dilihat dari persamaan kedua penjelasan diatas menyatakan bahwa persepsi konsumen digunakan pada saat functional congruity dilakukan. Sirgy (1982) mengembangkan teori kesesuaian dengan istilah selfimage/product-image congruity yang mengatakan bahwa konsumen berpikir untuk lebih memilih produk dengan gambaran yang kongruen dengan konsep diri mereka. Secara lebih singkat, Keller (2013) mendefinisikan bahwa self-congruity merupakan kesesuaian antara citra diri dan citra produk. Arnould, Price, & Zinkhan (2002) mengemukakan model self image congruence yaitu konsumen memilih produk ketika atribut-atribut yang ada pada produk cocok dengan beberapa aspek diri konsumen. Pengertian yang serupa juga diungkapkan oleh Solomon (2009) mengenai model citra diri kongruen yang menyatakan bahwa konsumen memilih produk ketika atribut barang tersebut cocok dengan beberapa aspek yang ada pada diri. Kressman et al. (2006) menjelaskan bahwa konsumen lebih cenderung mengevaluasi merek dengan atribut simbolis terlebih dahulu,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
yang kemudian diikuti oleh evaluasi atribut fungsional pada merek. Setelah merek diterima berdasarkan atribut simbolis, konsumen menjadi sangat terlibat dengan produk (O'Cass, 2000; Zaichkowsky, 1985; dalam Kressman et al., 2006). Keberhasilan dalam melihat atribut simbolis dari suatu merek lebih besar dipengaruhi oleh pengaruh self congruity (Aguirre-Rodriguez, et al., 2012; dalam Klipfel et al., 2014), dan pada functional congruity adalah faktor yang menentukan keberhasilan dari kegunaan merek (Shavitt, 1992; dalam Klipfel et al., 2014). Dijelaskan pula oleh (Heet & Scott, 1988; dalam Aghdaie & Khatami, 2014) bahwa konsumen membeli produk dan merek yang mereka percaya untuk memproses gambaran simbolis yang mirip atau melengkapi citra diri mereka, yang nantinya akan mencapai kesesuaian diri. Berdasarkan dari penjelasan diatas, dapat ditentukan bahwa self congruity lebih mampu menjelaskan keterkaitan antara diri dengan suatu merek dan produk. Sirgy dan Danes (1982) menggunakan rumus Interactive Congruen Model untuk memperoleh skor self congruity, yaitu:
∑
keterangan:
Sij = Diri aktual Pij = Citra merek Iij = Diri ideal
(
)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
Berdasarkan dari beberapa pengertian tersebut, self congruity merupakan kesesuaian antara suatu citra merek dengan gambaran diri yang dibentuk konsumen ketika memilih suatu produk sehingga konsumen merasa cocok atau sesuai dengan merek tersebut.
2. Komponen Self Congruity Sirgy & Johar (1999) mengidentifikasi empat komponen dari self congruity. Komponen tersebut antara lain: a.
Actual self-image: bagaimana konsumen melihat diri yang sesungguhnya
b.
Ideal self-image: bagaimana konsumen melihat dirinya menjadi seperti yang diinginkan
c.
Social self-image: bagaimana konsumen merasakan dirinya seperti apa yang dilihat orang lain
d.
Ideal social self-image: bagaimana konsumen ingin menjadi apa yang dilihat orang lain.
Terkadang konsumen membentuk citra diri yang berbeda-beda ketika sedang memilih berbagai merek dan produk. Contohnya, pada saat
konsumen
membeli
barang-barang
kebutuhan
sehari-hari
konsumen cenderung dikendalikan oleh citra diri aktual, sedangkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
untuk membeli produk yang menarik perhatian orang lain seperti pada saat membeli tas bermerek dengan teman kelompok, konsumen cenderung dikendalikan oleh citra diri sosial (Schiffman & Wisenblit, 2015).
3. Dampak dari Self Congruity Konsep diri konsumen dapat digunakan untuk mempengaruhi sikap dan keputusan pembelian (Graeff, 1996; dalam Kleijnen, Ruyter, & Andreassen, 2005) begitu juga dengan citra produk atau jasa yang diciptakan oleh konsumen akan secara positif mempengaruhi sikap konsumen terhadap produk atau jasa (Sirgy & Ericksen 1992; dalam Kleijnen et al., 2005). Tariq et al. (2013) menambahkan penjelasan mengenai citra merek dikatakan bahwa citra merek merupakan aspek yang sangat penting terhadap niat pembelian, hal ini membantu konsumen untuk menentukan merek yang baik dan selanjutnya akan mendorong konsumen untuk membuat niat membeli. Apabila citra diri konsumen bersatu dengan citra merek yang dibentuk oleh konsumen, akan mendorong konsumen untuk membeli merek dan mengkonsumsi barang (Sirgy et al., 1997; Sirgy, 1982; dalam Aghdaie & Khatami, 2014). Sirgy & Johar (1999) mengungkapkan juga bahwa self congruity dan functional congruity dapat memprediksi sikap terhadap merek. Semakin sesuai antara kegunaan produk dan atribut simbolis, semakin positif evaluasi terhadap produk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
sehingga kedua atribut yaitu atribut kegunaan (fungsional) dan atribut nilai-ekspresi (simbolis) dapat mempengaruhi pilihan produk. Kesesuaian antara gambaran diri dengan gambaran produk yang positif meningkatkan kesadaran konsumen terhadap citra dirinya dan membantu konsumen mengevaluasi produk sehingga mempengaruhi konsumen membeli produk (Graeff, 1996). Ketika citra merek dan citra diri yang ada pada konsumen sesuai, kelekatan emosi konsumen pada merek akan meningkat (Evanschitzky & Wunderlich, 2006; Oliver, 1999 dalam; Kang et al., 2012) yang selanjutnya akan mempengaruhi perilaku membeli. Schiffman & Kanuk (2010) menjelaskan bahwa pada saat konsumen ingin melakukan kegiatan membeli, konsumen akan berusaha menaikkan citra dirinya saat sedang memilih merek dan produk yang sesuai dengan citra atau kepribadian yang mereka percaya sesuai dengan citra dirinya dan menjauhkan yang tidak sesuai. Sirgy et al. (1997) mengungkapkan bahwa kesesuaian citra diri telah digunakan untuk menjelaskan dan memprediksi sikap konsumen dan niat pembelian. Sirgy (1982) juga mengemukakan bahwa konsumen akan termotivasi untuk membeli produk yang bernilai positif dengan citra dirinya dan akan termotivasi untuk menghindari pembelian produk yang bernilai negatif dengan dirinya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
4. Dinamika Hubungan antara Self Congruity dan Niat Membeli terhadap Sepatu Nike Self congruity menjelaskan perbandingan antara citra diri dan citra produk yang dimiliki konsumen. Arnould, Price, & Zinkhan (2002) mengemukakan model self image congruence yaitu konsumen memilih produk ketika atribut-atribut yang ada pada produk cocok dengan beberapa aspek diri konsumen. Konsumen membeli produk dan merek yang memiliki gambaran simbolis yang sama atau yang dapat melengkapi citra diri mereka untuk mencapai gambaran kongruen (Heet & Scott, 1988; dalam Aghdaie & Khatami, 2014). Apabila konsumen merasa sesuai dengan atribut simbolis yang ada pada suatu merek atau produk, selanjutnya hal tersebut akan mempengaruhi konsumen dalam memilih produk. Merek sangat penting untuk membantu konsumen membangun gambaran yang kongruen mengenai diri untuk memunculkan niat pembelian. Kelekatan emosi konsumen akan meningkat ketika citra merek dan citra diri yang ada pada konsumen sesuai (Evanschitzky & Wunderlich, 2006; Oliver, 1999; dalam Kang et al., 2012). Peran merek pada diri konsumen ini juga diungkapkan oleh Tariq et al. (2013) yang menjelaskan bahwa apabila konsumen memiliki citra merek yang baik maka konsumen akan terdorong untuk memiliki niat membeli terhadap merek tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
Setiap individu memiliki faktor-faktor yang melatarbelakangi dirinya. Menurut Ajzen (2005), faktor-faktor tersebut secara tidak langsung mempengaruhi niat dan perilaku. Kemudian faktor dasar yang dimiliki individu dapat mempengaruhi keyakinan perilaku, keyakinan normatif dan keyakinan kontrol seseorang untuk mengarahkan berperilaku. Selanjutnya, keyakinan tersebut dapat mempengaruhi sikap, norma subjektif, dan kontrol yang diterima konsumen dalam memunculkan niat yang kemudian mengarahkan ke perilaku atau tindakan. Menurut Ajzen (2005) terdapat tiga faktor penentu pada niat seseorang untuk berperilaku. Sikap terhadap objek, ketika individu memiliki evaluasi bahwa suatu perilaku akan menghasilkan konsekuensi positif maka individu akan cenderung bersikap positif terhadap perilaku tersebut, dan sebaliknya. Norma subjektif dimana ketika individu mendapatkan motivasi dari sosial untuk melakukan suatu perilaku, maka individu tersebut akan cenderung merasakan tekanan sosial untuk memunculkan perilaku tersebut dan sebaliknya. Kontrol perilaku, ketika individu merasakan banyak faktor pendukung dan sedikit faktor penghambat untuk melakukan suatu perilaku, maka individu merasakan adanya kontrol yang besar atas perilaku tersebut dan begitu juga sebaliknya. Berdasarkan penjelasan diatas, ketiga faktor tersebut akan mempengaruhi individu dalam memunculkan niat dan perilaku. Niat membeli merupakan salah satu aspek yang utama dari perilaku konsumen yang muncul dari pertimbangan konsumen yang mencoba
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
membeli produk dan jasa (Rizwan et al., 2014). Telah diketahui juga bahwa niat pembelian merupakan bagian dari perilaku konsumen dalam tahap keputusan pembelian konsumen (Kotler & Armstrong, 2012). Sirgy et al. (1997) mengungkapkan bahwa kesesuaian citra diri telah digunakan untuk menjelaskan dan memprediksi sikap konsumen dan niat pembelian. Sirgy (1982) juga mengemukakan bahwa konsumen akan termotivasi untuk membeli produk yang bernilai positif dengan citra dirinya dan akan termotivasi untuk menghindari pembelian produk yang bernilai negatif dengan dirinya. Ketika konsumen mendapatkan merek yang sesuai dengan citra dirinya, konsumen akan terdorong untuk memunculkan niat membeli dalam dirinya. Sebaliknya, apabila konsumen mendapatkan merek yang tidak sesuai dengan citra dirinya, konsumen akan terdorong untuk menghindari merek tersebut dan tidak memunculkan niat membeli terhadap merek tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
Gambar 3. Skema Hubungan antara Self Congruity dan Niat Membeli Sepatu Lari Nike
Self-Congruity
-
-
Self-Congruity tinggi
Self-congruity rendah
Dapat
-
membentuk
Tidak dapat membentuk
gambaran simbolis yang
gambaran simbolis yang
sama dengan diri
sama dengan diri
Ada
kelekatan
emosi
-
konsumen terhadap merek
Tidak
ada
kelekatan
emosi konsumen terhadap merek
-
Evaluasi positif terhadap
-
diri -
diri
Merasakan tekanan sosial
-
positif -
Memotivasi
Evaluasi negatif terhadap
Merasakan tekanan sosial negatif
konsumen
untuk membeli
-
Tidak
memotivasi
konsumen untuk membeli (menghindar)
Niat membeli tinggi
Niat membeli rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
5. Hipotesis Hipotesis dalam penelitian ini adalah terdapat hubungan yang positif antara self congruity dan niat membeli sepatu lari Nike. Semakin tinggi selfcongruity konsumen, semakin tinggi niat membeli sepatu lari Nike. Sebaliknya, semakin rendah self congruity konsumen, semakin rendah niat membeli sepatu lari Nike.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. JENIS PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional. Penelitian korelasional bertujuan untuk mengetahui keeratan hubungan di antara variabel-variabel yang diteliti tanpa melakukan suatu intervensi terhadap variasi variabelvariabel yang bersangkutan (Azwar, 2012). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara self congruity dan niat membeli sepatu lari Nike.
B. VARIABEL PENELITIAN Variabel yang terdapat dalam penelitian ini adalah: 1. Variabel bebas
: kesesuaian citra merek dengan citra diri (self-
congruity) 2. Variabel tergantung
: niat membeli sepatu lari Nike
C. DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL PENELITIAN 1. Self Congruity Self congruity merupakan kesesuaian antara suatu citra merek dengan gambaran diri yang dibentuk konsumen ketika memilih sepatu lari Nike sehingga konsumen merasa cocok atau sesuai dengan merek tersebut. Peneliti
menggunakan
dua
44
belas
karakteristik
yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
diperoleh dari hasil survey kepada 119 konsumen dengan menuliskan katakata sifat mengenai gambar sepatu lari Nike. Hasil survey tersebut telah dipilih berdasarkan kata-kata sifat yang paling banyak muncul, antara lain: elegant/sporty,
sederhana/kompleks,
colorless/colorful,
konservatif/modern, kurang menarik/menarik, general/unik, jelek/bagus, kurang
menyenangkan/menyenangkan,
unstylish/stylish,
dan
formal/casual. Kedua belas karakteristik tersebut sebagai alat untuk mengukur citra merek, diri ideal dan diri aktual. Kemudian dari ketiga alat ukur tersebut, pada masing-masing subjek akan mendapatkan skor yang dihitung menggunakan rumus di bawah ini untuk tiap aitem dari tiga alat ukur tersebut. Setelah mendapatkan skor tiap subjek dari tiap banyaknya item pada ketiga alat ukut tersebut, kemudian dilakukan penghitungan skor total untuk masing-masing subjek dari masing-masing item tiga alat ukur tersebut. Skor self congruity untuk setiap subjek dihitung dengan menggunakan rumus Interactive Congruen Model dari Sirgy dan Danes (1982), yaitu:
∑ keterangan:
Sij = Diri aktual Pij = Citra merek Iij = Diri ideal
(
)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
Semakin tinggi skor self congruity yang dimiliki subjek maka nilai self congruity semakin tinggi. Sebaliknya, semakin rendah skor self congruity yang dimiliki subjek maka semakin rendah pula self congruity.
2. Niat Membeli Sepatu Lari Nike Niat membeli sepatu lari Nike merupakan keinginan konsumen untuk membeli sepatu lari Nike. Pada penelitian ini, alat ukur niat membeli berdasarkan dari keempat elemen niat membeli, yaitu: action (tindakan), target (sasaran), contex (konteks), dan time (waktu) dengan menggunakan teknik Semantic Differential Scale. Semakin tinggi skor niat membeli yang dimiliki subjek, maka semakin tinggi niat membeli subjek terhadap sepatu lari Nike. Sebaliknya, semakin rendah skor niat membeli yang dimiliki subjek, maka semakin rendah pula niat membeli subjek terhadap sepatu lari Nike.
D. SUBJEK PENELITIAN Subjek dalam penelitian ini yaitu konsumen baik laki-laki maupun perempuan. Tidak ada batasan usia untuk konsumen yang ingin menggunakan sepatu Nike. Akan tetapi, peneliti menggunakan rentang usia berdasarkan Santrock (2014) yang mengatakan bahwa usia remaja dimulai dari usia 10 tahun sampai 22 tahun dan dewasa awal pada usia 23 tahun sampai 30 tahun. Oleh karena itu, karakteristik usia yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah peneliti menggunakan rentang usia antara 12 tahun dimana subjek
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
sudah mencapai masa remaja awal dan berada di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP) sampai 30 tahun dimana subjek sudah mencapai masa dewasa awal. Pertimbangannya ialah pada usia remaja dan dewasa awal, identitas diri sudah
terbentuk
sehingga
individu
sudah
mengenal
karakteristik
kepribadiannya dan individu juga sudah mampu mengevaluasi dirinya baik secara keseluruhan (citra diri) maupun secara fisik (citra tubuh) (Santrock, 2014). Kurang dari rentang usia tersebut menunjukkan bahwa individu masih berada dalam tahap kanak-kanak dimana individu masih berfokus pada pendeksripsian diri dan belum mengembangkan penggambaran diri berupa karakteristik kepribadian (Santrock, 2014). Sedangkan, lebih dari rentang usia tersebut individu sudah berada dalam tahap dewasa menengah dan akhir dimana terjadi penurunan keterampilan fisik dan berfokus pada pencarian makna hidup (Santrock, 2014). Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini termasuk dalam kategori non probability sampling dengan menggunakan sampling insidental. Sampling insidental dilakukan berdasarkan kebetulan yaitu siapa saja yang secara tidak sengaja bertemu dengan peneliti dan dirasa cocok sebagai sumber data (Sugiyono, 2014).
E. METODE DAN ALAT PENGUMPULAN DATA Metode pengumpulan data dalam penelitian ini dengan cara menyebarkan skala. Terdapat dua skala yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu skala kesesuaian antara citra merek dengan citra diri (self congruity) dan skala
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
niat membeli sepatu lari Nike. Kedua skala tersebut disusun dalam satu booklet dengan memanfaatkan teknik skala Semantic Differential untuk mengukur sikap dengan menunjukkan keadaan yang bertentangan (Siregar, 2014).
1. Skala Self Congruity Skala kesesuaian antara citra merek dan citra diri bertujuan untuk melihat kesesuaian citra merek konsumen mengenai sepatu lari Nike dengan citra diri yang dimiliki konsumen. Skala tidak mengukur dengan menggunakan pilihan ganda atau checklist tetapi tersusun atas sebuah garis kontinum (Siregar, 2014). Pada sebuah garis tersebut terdapat nilai ekstrem kiri yang menunjukkan skor terendah untuk suatu pernyataan. Selain itu, terdapat nilai ekstrem kanan yang menunjukkan skor tertinggi untuk
suatu
pernyataan.
Skala
ini
menunjukkan
keadaan
yang
bertentangan, misalnya: kosong - penuh, kotor - bersih, dan lain sebagainya. Pasangan kata sifat semacam ini dapat digunakan untuk mengukur atau mengungkap cara orang memberikan makna terhadap objek atau konsep tertentu, dalam bentuk penilaian (Supratiknya, 2014). Skala ini memiliki rentang sebanyak tujuh poin untuk mewakili jawaban dari nilai rendah yaitu poin 0 sampai nilai tinggi yaitu poin 7. Data penelitian pada variabel ini menggunakan cara Sirgy (1982) yaitu mencocokkan citra merek konsumen terhadap sepatu Nike dengan dua aspek yang membentuk citra diri yaitu diri aktual dan diri ideal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Pengambilan data kesesuaian citra merek dan citra diri disajikan dengan tiga perintah. Citra merek diukur dengan jawaban “tidak setuju – setuju”, diri aktual diukur dengan jawaban “tidak mirip dengan diri saya – mirip dengan diri saya”, sedangkan diri ideal diukur dengan jawaban “tidak ingin – ingin”. Peneliti menggunakan dua belas karakteristik yaitu elegant/sporty, sederhana/kompleks, menarik/menarik,
colorless/colorful, general/unik,
konservatif/modern, jelek/bagus,
kurang kurang
menyenangkan/menyenangkan, unstylish/stylish, dan formal/casual. Kedua belas pasang karakteristik tersebut diperoleh sebelumnya dengan menunjukkan gambar berbagai macam sepatu lari Nike kepada konsumen, kemudian konsumen menuliskan kata-kata sifat yang muncul dalam pikiran konsumen ketika konsumen melihat gambar sepatu lari Nike tersebut. Kedua belas pasang karakteristik tersebut dipilih berdasarkan jumlah terbanyak yang dituliskan konsumen dari jumlah total 119 responden. Kedua belas karakteristik tersebut sebagai alat untuk mengukur citra merek, diri ideal dan diri aktual. Kemudian dari ketiga alat ukur tersebut, pada masing-masing subjek akan mendapatkan skor yang dihitung menggunakan rumus di bawah ini untuk tiap item dari tiga alat ukur tersebut. Setelah mendapatkan skor tiap subjek dari tiap banyaknya item pada ketiga alat ukut tersebut, kemudian dilakukan penghitungan skor total untuk masing-masing subjek dari masing-masing item tiga alat ukur
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
tersebut. Rumus yang digunakan adalah Interactive Congruen Model dari Sirgy dan Danes (1982), yaitu:
∑
(
)
keterangan:
Sij = Diri aktual Pij = Citra merek Iij = Diri ideal
Tabel 1. Sebaran Item Skala Self Congruity
No. Karakteristik 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
Elegant/sporty Sederhana/kompleks Colorless/colorful Konservatif/modern Kurang menarik/menarik General/unik Jelek/bagus Kurang menyenangkan/menyenangkan Unstylish/stylish Formal/casual TOTAL
Citra merek 1 1 1 1 1 1 1
Aspek Diri aktual 1 1 1 1 1 1 1
Diri ideal 1 1 1 1 1 1 1
1
1
1
1 1 10
1 1 10
1 1 10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
2. Skala Niat Membeli Sepatu Lari Nike Skala niat membeli sepatu lari Nike bertujuan untuk melihat niat membeli konsumen terhadap sepatu lari Nike. Skala niat membeli menggunakan teknik skala Semantic Differential. Skala ini memiliki rentang sebanyak tujuh poin untuk mewakili jawaban dari nilai rendah yaitu poin 0 sampai nilai tinggi yaitu poin 7. Skala tidak mengukur dengan menggunakan pilihan ganda atau checklist tetapi tersusun atas sebuah garis kontinum (Siregar, 2014). Pada sebuah garis tersebut terdapat nilai ekstrim kiri yang menunjukkan skor terendah untuk suatu pernyataan. Selain itu, terdapat nilai ekstrim kanan yang menunjukkan skor tertinggi untuk suatu pernyataan. Skala ini menunjukkan keadaan atau kata sifat yang bertentangan. Pasangan kata sifat semacam ini dapat digunakan untuk mengukur atau mengungkap cara orang memberikan makna terhadap objek atau konsep tertentu, dalam bentuk penilaian (Supratiknya, 2014). Skala tersebut disusun berdasarkan elemen niat yang terdiri dari empat (4) item, yaitu tindakan (action), sasaran (target), konteks (contex), dan waktu (time).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Tabel 2. Sebaran Item Skala Niat Membeli Sebelum Tryout No. Elemen 1. Tindakan 2.
Sasaran
3.
Konteks
4.
Waktu
Indikator Tindakan yang akan dilakukan, yaitu membeli Sasaran yang akan dipilih, yaitu sepatu Nike Tempat kejadian tindakan, yaitu toko sepatu Nike Waktu tindakan yang akan dilakukan meliputi sekarang, waktu dekat, dan waktu yang akan datang
Nomor Item 1, 2, 3, 4 1, 2, 3, 4 1, 2, 3, 4 2, 3, 4
4
Total
Format respon dalam skala ini :
1
2
3
4
5
6
Saya tidak berniat untuk membeli sepatu Nike di toko sepatu
1 Saya tidak berniat untuk segera membeli sepatu Nike di toko sepatu
7 Saya berniat untuk membeli sepatu Nike di toko sepatu
2
3
4
5
6
7 Saya berniat untuk segera membeli sepatu Nike di toko sepatu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
1
2
3
4
5
Saya tidak berniat untuk membeli sepatu Nike di toko sepatu dalam waktu dekat (beberapa hari ke depan) 1 Saya tidak berniat untuk membeli sepatu Nike di toko sepatu di waktu yang akan datang
6
7
Saya berniat untuk segera membeli sepatu Nike di toko sepatu dalam waktu dekat (beberapa hari ke depan) 2
3
4
5
6
7 Saya berniat untuk membeli sepatu Nike di toko sepatu di masa yang akan datang
Pada item 1, 2, 3 terdapat empat elemen niat, yaitu: tindakan, sasaran, konteks, dan waktu. Sedangkan pada item 4 terdapat tiga elemen niat, yaitu: tindakan, sasaran, dan konteks. Tindakan dari niat dalam skala tersebut adalah membeli, sasaran dari niat dalam skala tersebut adalah sepatu Nike, konteks dari niat dalam skala tersebut adalah toko atau tempat penjualan sepatu Nike, dan waktu untuk mewujudkan niat dalam skala tersebut meliputi waktu sekarang, waktu dekat, dan waktu yang akan datang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
F. VALIDITAS DAN RELIABILITAS 1. Validitas Validitas adalah menunjukkan sejauh mana alat ukur mampu mengukur apa yang ingin diukur (Siregar, 2014). Salah satu tipe validitas yang digunakan dalam penelitian ini yaitu validitas isi. Validitas isi berkaitan dengan melihat kemampuan suatu alat ukur mampu mengungkap isi suatu konsep atau variabel yang hendak diukur (Siregar, 2014). Validitas penelitian ini dilakukan dengan mengkonsultasikan pernyataanpernyataan aitem kepada ahli atau seseorang yang lebih berkompeten atau disebut sebagai professional judgement (Sugiyono, 2014). Ahli tersebut merupakan dosen pembimbing dari peneliti.
2. Seleksi Item Seleksi item dilakukan dengan melihat daya beda atau daya diskriminasi item. Daya diskriminasi item adalah sejauh mana aitem mampu membedakan antara individu atau kelompok individu yang memilki dan yang tidak memiliki atribut yang diukur (Azwar, 2009). Pengujian daya diskriminasi item dilakukan dengan komputasi koefisien korelasi antara distribusi skor item dengan distribusi skor skala. Penghitungan tersebut akan menghasilkan koefisien korelasi item-total (riX). Besarnya koefisien korelasi aitem-total memiliki rentang angka dari 0 sampai dengan 1,00 dengan tanda positif (+) atau negatif (-). Semakin baik daya beda item, maka koefisien korelasinya semakin mendekati
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
angka 1,00. Sedangkan koefisien korelasi yang mendekati angka 0 memiliki daya beda yang tidak baik (Azwar, 2009). Kriteria pemilihan item berdasarkan korelasi item total menggunakan batasan riX ≥ 0,30. Semua item yang mencapai koefisien korelasi minimal 0,30 berarti memiliki daya beda yang memuaskan dan item yang mencapai koefisien korelasi kurang dari 0,30 berarti memiliki daya beda yang kurang memuaskan (Azwar, 2009). Peneliti melakukan uji coba skala self congruity dan skala niat membeli pada tanggal 16 Desember sampai dengan 21 Desember 2015. Uji coba dilakukan pada 63 responden laki-laki dan perempuan yang berusia antara 12 sampai 30 tahun. Berikut hasil analisis pada kedua skala yang dilakukan dengan mengggunakan program IBM SPSS 22 Statistics: a. Skala Self Congruity Hasil analisis menunjukkan bahwa semua item pada skala selfcongruity mencapai koefisien aitem total (rix) di atas 0,30 dan mendekati angka 1,00 yang berarti item-item pada skala self congruity memiliki daya beda yang memuaskan. Pada skala self congruity terdapat tiga bagian skala yang masing-masing memiliki 10 item. Kisaran koefisien korelasi item pada citra merek adalah 0,749 – 0,760. Kisaran korelasi item pada diri aktual adalah 0.903 – 0.926. Kisaran korelasi item diri ideal adalah 0,860 - 0,890. Dengan demikian, dilihat dari hasil analisis skala self congruity tersebut tidak memerlukan pengguguran item.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
b. Skala Niat Membeli Hasil analisis menunjukkan bahwa semua item pada skala niat membeli mencapai koefisien korelasi item total (rix) di atas 0,30. Pada skala niat membeli terdiri dari empat item dan hasil korelasi pada masing-masing item antara lain: (1). 0,712 (2). 0,682 (3). 0,581 (4). 0,410. Akan tetapi, secara manual skala niat membeli dilakukan penyeleksian item yaitu menggugurkan item keempat dikarenakan dapat mempengaruhi nilai reliabilitas menjadi semakin baik. Hasil koefisien korelasi item 1, 2, dan 3 setelah penyeleksian item yaitu (1). 0,686 (2). 0,769 (3). 0,576.
Tabel 3. Sebaran Item Skala Niat Membeli Setelah Tryout No. Elemen 1. Tindakan 2.
Sasaran
3.
Konteks
4.
Waktu
Total
Indikator Tindakan yang akan dilakukan, yaitu membeli Sasaran yang akan dipilih, yaitu sepatu Nike Tempat kejadian tindakan, yaitu toko sepatu Nike Waktu tindakan yang akan dilakukan meliputi sekarang dan waktu dekat
Nomor Item 1, 2, 3 1, 2, 3 1, 2, 3 2, 3
3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Format respon skala setelah tryout:
1
2
3
4
5
Saya tidak berniat untuk membeli sepatu Nike di toko sepatu 1
Saya tidak berniat untuk membeli sepatu Nike di toko sepatu dalam waktu dekat (beberapa hari ke depan)
7
Saya berniat untuk membeli sepatu Nike di toko sepatu 2
3
4
5
Saya tidak berniat untuk segera membeli sepatu Nike di toko sepatu
1
6
6
7
Saya berniat untuk segera membeli sepatu Nike di toko sepatu
2
3
4
5
6
7 Saya berniat untuk segera membeli sepatu Nike di toko sepatu dalam waktu dekat (beberapa hari ke depan)
3. Reliabilitas Suatu alat ukur dapat dikatakan reliabel apabila alat ukur tersebut digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama akan menghasilkan data yang sama (Azwar, 2009). Reliabilitas mengacu pada konsistensi atau keterpercayaan hasil ukur. Pengukuran yang tidak reliabel akan menghasilkan skor yang tidak dapat dipercaya (Azwar, 2012).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Pengujian reliabilitas alat ukur dilakukan dengan internal consistency (konsistensi internal) yaitu dengan cara mencobakan alat ukur hanya sekali saja, kemudian data yang diperoleh dianalisis dengan teknik tertentu (Siregar, 2014). Teknik penghitungan reliabilitas menggunakan teknik Alpha Cronbach untuk menghitung reliabilitas suatu tes yang mengukur sikap atau perilaku dan merupakan koefisien yang umum untuk mengevaluasi internal consistency. Kriteria suatu instrument dalam penelitian dikatakan reliabel bila koefisian reliabilitas (r11) > 0,6 (Siregar, 2014). Koefisien reliabilitas dinyatakan dalam rentang 0 sampai dengan 1,00. Semakin tinggi koefisien reliabilitas mendekati angka 1,00 berarti semakin tinggi reliabilitas. Sebaliknya bila koefisien mendekati angka 0 berarti semakin rendahnya reliabilitas (Azwar, 2009). Penghitungan reliabilitas dilakukan menggunakan program IBM SPSS 22 Statistics.
a. Skala Self Congruity Berdasarkan hasil tryout, terdapat 3 hasil reliabilitas dari tiap 3 bagian skala self congruity. Pada skala bagian citra merek, hasil reliabilitas sebesar 0,776. Pada skala bagian diri aktual hasil reliabilitas sebesar 0,918. Dan pada skala bagian diri ideal hasil reliabilitas sebesar 0,882. Hasil reliabilitas tersebut menunjukkan bahwa alat ukur yang digunakan memiliki reliabilitas yang tergolong tinggi sehingga hasil ukurnya dapat dipercaya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
b. Skala Niat Membeli Berdasarkan hasil tryout, hasil reliabilitas sebelum dilaksanakan seleksi item sebesar 0,781. Kemudian, setelah dilaksanakan seleksi item hasil reliabilitas menjadi sebesar 0,816. Hasil reliabilitas tersebut menunjukkan bahwa alat ukur yang digunakan memiliki reliabilitas yang tergolong tinggi sehingga hasil ukurnya dapat dipercaya.
G. METODE ANALISIS DATA 1. Uji Asumsi a. Uji Normalitas Uji normalitas adalah uji yang dilakukan untuk mengecek apakah data penelitian berasal dari populasi yang sebarannya normal atau tidak. Uji normalitas pada penelitian ini menggunakan teknik Kolmogorov Smirnov dengan melalui program IBM SPSS 22 Statistics. Jika p lebih kecil daripada 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa data yang dimiliki secara signifikan berdistribusi tidak normal. Sebaliknya, jika p lebih besar dari 0,05 maka data yang dimiliki secara signifikan berdistribusi normal (Santoso, 2010).
b. Uji Linearitas Uji linearitas ini bertujuan untuk mengetahui apakah antara variabel tergantung dan variabel bebas mempunyai hubungan linier (Siregar, 2014). Uji linearitas pada penelitian ini dilakukan dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
menggunakan test of linearity dalam program IBM SPSS 22 Statistics. Jika nilai signifikansi (p) lebih kecil dari 0,05 (p < 0,05) maka hubungan antar kedua variabel dapat dikatakan linear. Sebaliknya, jika nilai signifikansi (p) lebih besar dari 0.05 (p > 0,05) maka hubungan antar kedua variabel dapat dikatakan tidak linear (Santoso, 2010).
2. Uji Hipotesis Analisis korelasi menggunakan koefisien korelasi product moment Pearson apabila sebaran data pada penelitian berdistribusi normal. Sedangkan,
ketika
distribusi
data
tidak
normal,
maka
peneliti
menggunakan korelasi Spearman-Brown sehingga datanya diubah dari data interval ke data ordinal (Santoso, 2010). Sarwono (2015) juga menjelaskan korelasi Spearman cukup menggunakan data berskala ordinal dan tidak harus berdistribusi normal. Besarnya koefisien korelasi berkisar antara +1 sampai dengan -1 yang menunjukkan kekuatan hubungan linear dan arah hubungan variabel. Jika koefisien korelasi positif maka kedua variabel mempunyai hubungan searah. Jika koefisien korelasi negatif, maka kedua variabel mempunyai hubungan terbalik. Kekuatan hubungan antara dua variabel dapat dilihat melalui kriteria di bawah ini menurut Sarwono (2015):
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Tabel 4. Kriteria Koefisien Korelasi Koefisien Korelasi
Kriteria
0 > 0 – 0,25
Tidak ada korelasi antara dua variabel Korelasi sangat lemah
> 0,25 – 0,5
Korelasi cukup
> 0,5 – 0,75
Korelasi kuat
> 0,75 – 0,99
Korelasi sangat kuat
1
Korelasi sempurna
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. PELAKSANAAN PENELITIAN Penelitian dilaksanakan pada tanggal 07 Januari 2016 sampai dengan 19 Januari 2016. Pelaksanaan penelitian dilakukan dengan menyebar skala Semantic Differential dengan cara menyebar secara langsung pada konsumen dan melalui online agar lebih banyak menjangkau konsumen.
B. DESKRIPSI SUBJEK Subjek pada penelitian ini adalah konsumen baik laki-laki dan perempuan yang berada pada rentang usia 12 tahun sampai 30 tahun yaitu remaja 12 tahun – 22 tahun dan dewasa awal 23 tahun – 30 tahun (Santrock, 2014). Total subjek pada penelitian ini sebanyak 279 orang. Berdasarkan dari penyebaran skala, berikut hasil data identitas subjek: Tabel 5. Deskripsi Identitas Jenis Kelamin dan Usia Subjek Kriteria Jenis Kelamin V a l i Usia d
Frekuensi 126
Laki-laki Perempuan Total 12 – 22 tahun 23 – 30 tahun Total
62
Presentase 45.2 %
153
54.8 %
279 204 75 279
100.0 % 73.1 % 26.9 % 100.0 %
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Diketahui bahwa usia subjek remaja (12 – 22 tahun) terdapat 204 orang dan usia dewasa awal (23 – 30 tahun) terdapat 75 orang. Pada penelitian ini, subjek dengan jenis kelamin perempuan lebih banyak dibandingkan jenis kelamin laki-laki. Diketahui bahwa total subjek lakilaki berjumlah 126 orang sedangkan total subjek perempuan berjumlah 153 orang. Tabel 6. Deksripsi Pendidikan atau Pekerjaan Subjek Pekerjaan V SMP aSMA lPerguruan Tinggi iPegawai dTotal
Frekuensi 20 43 150 66 279
Persentase 7.2 % 15.4 % 53.8 % 23.7 % 100.0 %
Pada penelitian ini, pekerjaan subjek terbagi ke dalam 4 kategori, yaitu Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA), Perguruan Tinggi/mahasiswa, dan pegawai/karyawan. Berdasarkan hasil penyebaran skala, pekerjaan subjek terbanyak adalah subjek yang menduduki pendidikan perguruan tinggi dengan berjumlah 150 orang sedangkan pekerjaan subjek sebagai pegawai berjumlah 66 orang, lalu subjek yang menduduki pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA) berjumlah 43 orang dan subjek yang menduduki pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP) berjumlah 20 orang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
C. DESKRIPSI DATA PENELITIAN Deksripsi data penelitian menunjukkan tinggi rendahnya self congruity dan niat membeli yang dimiliki subjek. Deskripsi data diperoleh dengan membandingkan pengukuran antara mean teoritis dan mean empiris. Mean teoritis adalah penghitungan manual untuk memperoleh hasil rata-rata skor alat ukur penelitian. Mean empiris adalah penghitungan secara statistik menggunakan program IBM SPSS 22 Statistics untuk memperoleh hasil rata-rata skor data penelitian. Jika mean empiris lebih besar dibandingkan mean teoritis, dapat disimpulkan bahwa subjek pada penelitian ini memiliki kecenderungan self congruity dan niat membeli yang tergolong tinggi. Sebaliknya, jika mean empiris lebih kecil dibandingkan mean teoritis dapat disimpulkan bahwa subjek pada penelitian ini memiliki kecenderungan self congruity dan niat membeli yang rendah. Selain itu, deskripsi data penelitian menggunakan uji one sample t-test untuk mengetahui apakah ada perbedaan yang signifikan antara mean teoritis dengan mean empiris. Tabel 7. Data Teoritis dan Empiris Kedua Variabel Jenis Skala Self congruity Niat membeli
Teoritis
N
Empiris
SD
279
Xmin Xmax 100 490
Mean Xmin Xmax 295 6 614
Mean 333,93
111,804
279
3
12
12,86
4,466
21
2
21
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
Tabel 8. Uji One Sample t-test Self Congruity One-Sample Test Test Value = 295
Sig. (2Mean Df tailed) Difference
t SELF CONGRUITY
5.816 278
.000
95% Confidence Interval of the Difference Lower Upper
38.932
25.76 52.11
Tabel 9. Uji One Sample t-test Niat Membeli One-Sample Test Test Value = 12 95% Confidence Interval of the Difference Sig. (2- Mean tailed) Difference Lower Upper
t Df NIAT 3.231 278 .001 BELI
.864
.34
1.39
Berdasarkan hasil pengukuran deskriptif tersebut, dapat diketahui bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara mean empiris dengan mean teoritis pada skala self congruity. Perbedaan tersebut dapat dilihat pada tabel 7 dan tabel 8 yang menunjukkan bahwa skala self congruity memperoleh nilai signifikansi sebesar 0,000 pada 279 subjek yang menghasilkan skor mean empiris 333,93 dengan standar deviasi (SD) 111,804 sedangkan hasil skor mean teoritis 295. Data tersebut menunjukkan bahwa nilai empiris dari skala self congruity lebih besar dibandingkan mean teoritis sehingga dapat dikatakan bahwa subjek penelitian memiliki self congruity yang tergolong tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Diketahui pula pada tabel 7 dan tabel 9, terdapat perbedaan yang signifikan antara mean empiris dengan mean teoritis pada skala niat membeli. Skala niat membeli memperoleh nilai signifikansi sebesar 0,001 pada 279 subjek dengan skor mean empiris sebesar 12,86 dan standar deviasi (SD) 4,466 sedangkan pada hasil mean teroritis sebesar 12. Data tersebut menunjukkan bahwa subjek penelitian memiliki niat membeli yang tergolong tinggi.
D. HASIL PENELITIAN 1. Uji Asumsi a. Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk mengecek apakah data penelitian berasal dari populasi yang sebarannya normal atau tidak. Uji normalitas pada penelitian ini dilakukan terpisah antara usia remaja dan usia dewasa dengan menggunakan teknik Kolmogorov Smirnov melalui program IBM SPSS 22.00 Statistics. Data dikatakan normal apabila nilai signifikansi lebih besar dari 0,05. Sebaliknya, data dikatakan tidak normal apabila nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Tabel 10. Uji Normalitas Niat Beli dan Self Congruity pada Usia Remaja Tests of Normality Kolmogorov-Smirnova Statistic
df
Shapiro-Wilk
Sig.
SC
.052
204
NB
.066
204
Statistic
df
Sig.
*
.976
204
.002
.033
.985
204
.031
.200
a. Lilliefors Significance Correction *. This is a lower bound of the true significance.
Berdasarkan tabel 10. test of normality dapat dilihat bahwa skala self congruity pada usia remaja memperoleh nilai signifikansi sebesar 0,200. Hasil tersebut menunjukkan bahwa p > 0,05 yang secara signifikan sebaran data berdistribusi dengan normal. Berbeda dengan skala niat beli pada usia remaja yang memperoleh nilai signifikansi sebesar 0,033. Hasil tersebut menunjukkan bahwa nilai p < 0,05 yang secara signifikan sebaran data tidak berdistribusi normal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Gambar 4. Histogram dan Kurva Variabel Self Congruity pada Usia Remaja
Gambar 4 tersebut menunjukkan bahwa persebaran item tidak sesuai dengan kurva distribusi normal sehingga sebaran item self congruity dinyatakan tidak normal. Gambar 5. Histogram dan Kurva Variabel Niat Membeli pada Usia Remaja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
Gambar 5 menunjukkan bahwa persebaran item tidak sesuai dengan kurva distribusi normal sehingga sebaran item niat beli dinyatakan tidak normal. Tabel 11. Uji Normalitas Niat Beli dan Self Congruity pada Usia Dewasa Tests of Normality Kolmogorov-Smirnova Statistic
df
Sig.
Shapiro-Wilk Statistic
df
Sig.
Niat Beli
.146
75
.000
.943
75
.002
Self Congruity
.105
75
.039
.951
75
.005
a. Lilliefors Significance Correction
Berdasarkan tabel 11. test of normality dapat dilihat bahwa skala self congruity memperoleh nilai signifikansi sebesar 0,39. Hasil tersebut menunjukkan bahwa p > 0,05 yang secara signifikan sebaran data berdistribusi dengan normal. Berbeda dengan skala niat beli yang memperoleh nilai signifikansi sebesar 0,000. Hasil tersebut menunjukkan bahwa nilai p < 0,05 yang secara signifikan sebaran data tidak berdistribusi normal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Gambar 6. Histogram dan Kurva Variabel Self Congruity pada Usia Dewasa
Gambar 6 tersebut menunjukkan bahwa persebaran item tidak sesuai dengan kurva distribusi normal sehingga sebaran item self congruity dinyatakan tidak normal. Gambar 7. Histogram dan Kurva Variabel Niat Beli pada Usia Dewasa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Gambar 7 tersebut menunjukkan bahwa persebaran item tidak sesuai dengan kurva distribusi normal sehingga sebaran item self congruity dinyatakan tidak normal.
b. Linearitas Uji linearitas dilakukan untuk mengetahui apakah antara variabel tergantung dan variabel bebas mempunyai hubungan yang linear. Uji linearitas pada penelitian ini dilakukan terpisah antara usia remaja dan usia dewasa dengan menggunakan test of linearity program IBM SPSS 22.00 Statistics. Kedua variabel dikatakan linear jika nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 (p < 0,05). Sebaliknya jika nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 (p > 0,05) dikatakan bahwa kedua variabel tidak linear. Berikut hasil uji linearitas kedua variabel: Tabel 12. Hasil Uji Linearitas pada Usia Remaja ANOVA Table Sum of Squares
df
Mean Square
F
Sig.
NB Between (Combined) 2611.972 142 18.394 1.438 .055 * SC Groups Linearity 376.391 1 376.391 29.421 .000 Deviation from Linearity Within Groups Total
2235.581 141 15.855
780.381
61 12.793
3392.353 203
1.239 .173
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Berdasarkan hasil uji linearitas, diperoleh nilai F sebesar 29,421 dengan nilai signifikansi (p) sebesar 0,000. Hasil tersebut menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang linear antara variabel self congruity dengan niat beli pada usia remaja. Gambar 8. Scatter Plot Uji Linearitas pada Usia Remaja
Tabel 13. Hasil Uji Linearitas pada Usia Dewasa ANOVA Table Sum of Squares df
Mean Square
F
Sig.
niatbeli Between (Combined) 2014.547 62 32.493 3.277 .014 * Groups Linearity 458.707 1 458.707 46.256 .000 selfcon Deviation 1555.840 61 25.506 2.572 .037 gruity from Linearity Within Groups Total
119.000 12 2133.547 74
9.917
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Berdasarkan hasil uji linearitas, diperoleh nilai F sebesar 46,256 dengan nilai signifikansi (p) sebesar 0,000. Hasil tersebut menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang linear antara variabel self congruity dengan niat beli pada usia dewasa.
Gambar 9. Scatter Plot Uji Linearitas pada Usia Dewasa
2. Uji Hipotesis Berdasarkan hasil uji asumsi diketahui bahwa sebaran data pada penelitian ini tidak normal, maka uji hipotesis pada penelitian ini menggunakan teknik korelasi Spearman’s rank correlation coefficient melalui program IBM SPSS 22.0 stastistics for windows.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Tabel 14. Hasil Uji Korelasi pada Usia Remaja Correlations Niat Self beli Congruity Spearman's rho
Niat Beli
Correlation Coefficient
1.000
.319**
.
.000
204
204
.319**
1.000
.000
.
204
204
Sig. (1-tailed) N
Self Correlation Coefficient Congru Sig. (1-tailed) ity N
**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).
Berdasarkan hasil analisis Spearman’s Rho Correlation melalui program IBM SPSS 22 Statistics, diperoleh angka koefisien korelasi sebesar r = 0,319 dengan nilai signifikansi hitung p = 0,000 pada probabilitas sebesar 0,05 (p < 0,05). Hasil tersebut menunjukkan bahwa terdapat korelasi yang positif dan cukup kuat antara self congruity dan niat beli pada usia remaja. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa ada hubungan positif yang signifikan dan cukup kuat antara self congruity dan niat beli konsumen usia remaja terhadap sepatu Nike. Semakin tinggi self congruity maka niat beli konsumen tinggi dan sebaliknya semakin rendah self congruity maka niat beli konsumen rendah. Hasil analisis tersebut membuktikan bahwa hipotesis pada penelitian ini diterima.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
Tabel 15. Hasil Uji Korelasi pada Usia Dewasa Correlations Self Niat Beli Congruity Spearman's rho Niat Beli
Correlation Coefficient Sig. (1-tailed) N
Self Correlation Coefficient Congrui Sig. (1-tailed) ty N
1.000
.426**
.
.000
75
75
.426**
1.000
.000
.
75
75
**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).
Berdasarkan hasil analisis Spearman’s Rho Correlation melalui program IBM SPSS 22 Statistics, diperoleh angka koefisien korelasi sebesar r = 0,426 dengan nilai signifikansi hitung p = 0,000 pada probabilitas sebesar 0,05 (p < 0,05). Hasil tersebut menunjukkan bahwa terdapat korelasi yang positif dan cukup kuat antara self congruity dan niat beli pada usia dewasa. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa ada hubungan positif yang signifikan dan cukup kuat antara self congruity dan niat beli konsumen usia dewasa terhadap sepatu Nike. Semakin tinggi self congruity maka niat beli konsumen tinggi dan sebaliknya semakin rendah self congruity maka niat beli konsumen rendah. Hasil analisis tersebut membuktikan bahwa hipotesis pada penelitian ini diterima.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
3. Analisis Tambahan Analisis tambahan dilakukan untuk melihat perbedaan antara niat beli dan self congruity pada usia remaja dan usia dewasa. Selain itu, untuk melihat peredaan antara niat beli dan self congruity pada jenis kelamin laki-laki dan perempuan. Analisis tambahan ini dilakukan dengan menggunakan teknik uji peringkat bertanda Mann-Whitney Test (uji U). Teknik analisis ini digunakan paada analisis komparatif untuk menguji dua sampel independent dengan data berjenis ordinal (Siregar, 2013). Tabel 16. Hasil Analisis Tambahan Niat Beli antara Usia Remaja dan Dewasa Ranks Usia
N
Mean Rank Sum of Ranks
Niat Beli usia remaja
204
135.82
27707.50
usia dewasa
75
151.37
11352.50
Total
279
Test Statisticsa Niat Beli Mann-Whitney U Wilcoxon W
6797.500 27707.500
Z Asymp. Sig. (2-tailed) a. Grouping Variable: usia
-1.430 .153
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Tabel 17. Hasil Analisis Tambahan Self Congruity antara Usia Remaja dan Dewasa Ranks usia Self Congruity
N
Mean Rank Sum of Ranks
usia remaja
204
145.53
29689.00
usia dewasa
75
124.95
9371.00
Total
279
Test Statisticsa Self Congruity Mann-Whitney U
6521.000
Wilcoxon W
9371.000
Z
-1.890
Asymp. Sig. (2-tailed)
.059
a. Grouping Variable: usia
Hasil uji U pada variabel niat beli memperoleh p = 0,153 (p > 0,05). Hasil tersebut menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara niat beli usia remaja dan niat beli usia dewasa. Diketahui pula, hasil uji U pada variabel self congruity memperoleh p = 0,059 (p > 0,05). Hasil tersebut menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara self congruity usia remaja dan self congruity usia dewasa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
Tabel 18. Hasil Analisis Tambahan Niat Beli antara Jenis Kelamin LakiLaki dan Perempuan Ranks Jenis kelamin Niat Beli laki-laki perempuan Total
N
Mean Rank
Sum of Ranks
126
136.73
17228.00
153
142.69
21832.00
279
Test Statisticsa niatbeli Mann-Whitney U Wilcoxon W
9227.000 17228.000
Z
-.616
Asymp. Sig. (2-tailed)
.538
a. Grouping Variable: jeniskelamin
Tabel 19. Hasil Analisis Tambahan Self Congruity antara antara Jenis Kelamin Laki-Laki dan Perempuan Ranks Jenis kelamin Self laki-laki Congruity perempuan Total
N
Mean Rank Sum of Ranks
126
139.15
17533.00
153
140.70
21527.00
279
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
Test Statisticsa Self Congruity Mann-Whitney U Wilcoxon W
9532.000 17533.000
Z
-.160
Asymp. Sig. (2-tailed)
.873
a. Grouping Variable: jeniskelamin
Hasil uji U pada variabel niat beli memperoleh p = 0,538 (p > 0,05). Hasil tersebut menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara niat beli laki-laki dan niat beli perempuan. Diketahui pula, hasil uji U pada variabel self congruity memperoleh p = 0,873 (p > 0,05). Hasil tersebut menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara self congruity laki-laki dan self congruity perempuan.
4. Pembahasan Berdasarkan hasil penelitian, dinyatakan bahwa terdapat hubungan positif dan cukup kuat antara self congruity dan niat membeli. Hal ini juga menyatakan bahwa hipotesis pada penelitian ini diterima. Hipotesis yang diterima tersebut menunjukkan semakin tinggi serta positif self congruity maka semakin tinggi pula niat membeli konsumen terhadap sepatu Nike. Hal tersebut dibuktikan oleh koefisien korelasi antara variabel self congruity dan niat membeli sebesar r = 0,319 pada usia remaja dan r = 0,426 pada usia dewasa dengan taraf signifikansi (p) di keduanya sebesar 0,000.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
Hasil tersebut didukung oleh Sirgy (1982) yang mengemukakan bahwa konsumen akan termotivasi untuk membeli produk yang bernilai positif dengan citra dirinya dan akan termotivasi untuk menghindari pembelian produk yang bernilai negatif dengan dirinya. Konsumen cenderung memilih merek dimana konsumen telah membentuk citra merek yang positif terhadap merek yang dipilih. Selain citra merek, konsumen juga mempertimbangkan hal lain sebelum memilih dan membeli suatu barang. Hal lain tersebut adalah citra diri yang merupakan gambaran keseluruhan individu baik secara fisik dan psikologis yang membedakannya dengan orang lain. Schiffman & Wisenblit (2015) mengatakan bahwa persepsi tentang diri sering berhubungan dengan pembelian produk atau jasa, karena konsumen memilih produk yang sesuai dengan citra diri. Dari kedua hal tersebut yaitu citra merek dan citra diri, konsumen membentuk sebuah kesesuaian antara citra merek dan citra diri terhadap suatu produk. Hal ini dinamakan self congruity yang merupakan kesesuaian antara suatu merek dengan gambaran diri yang dibentuk konsumen ketika memilih suatu produk sehingga konsumen merasa cocok atau sesuai dengan merek tersebut. Monty, Pero, & Lioy (2004; dalam Aghdaie & Khatami, 2014) menjelaskan bahwa kesesuaian citra diri merupakan kerja sama antara citra diri dan produk yang dikonsumsi sehingga mempengaruhi perilaku membeli individu. Selain itu, Sirgy et al. (1997)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
mengungkapkan bahwa kesesuaian citra diri telah digunakan untuk menjelaskan dan memprediksi sikap konsumen dan niat pembelian. Penjelasan tersebut sesuai dengan hasil dari penelitian ini yang menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif antara kesesuaian citra merek dengan citra diri (self congruity) konsumen dan niat beli konsumen terhadap sepatu Nike. Berdasarkan hasil analisis tambahan, diketahui bahwa tidak ada perbedaan signifikan antara niat beli dan self congruity pada usia remaja, usia dewasa, jenis kelamin laki-laki dan perempuan. Pada usia remaja dan usia dewasa, variabel niat beli memperoleh p = 0,153 (p > 0,05) sedangkan pada variabel self congruity p = 0,059 (p > 0,05). Selain itu, pada analisis jenis kelamin laki-laki dan perempuan, variabel niat beli memperoleh p = 0,538 (p > 0,05) sedangkan pada variabel self congruity p = 0,873 (p > 0,05). Kedua hasil analisis tersebut, menunjukkan bahwa perbedaan antara usia dan jenis kelamin konsumen tidak mempengaruhi niat membeli serta self congruity seseorang. Hal ini berbeda dari teori Ajzen (2005) yang menyatakan bahwa faktor-faktor dasar sosial yaitu usia dan jenis kelamin dapat mempengaruhi keyakinan konsumen dalam memunculkan niat dan perilaku. Demikian pula berdasarkan Kotler & Armstrong (2012) menyatakan bahwa faktor usia mempengaruhi keputusan pembelian seseorang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN Berdasarkan hasil uji hipotesis dengan menggunakan teknik korelasi Spearman’s Rho Correlation, diperoleh hasil korelasi (r) sebesar 0,319 pada usia remaja dan 0,426 pada usia dewasa, keduanya memiliki taraf signifikansi (p) 0,000 pada probabilitas 0,05 (p < 0,05). Hasil data tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa pada penelitian ini terdapat hubungan yang positif dan cukup kuat antara self congruity dan niat beli konsumen terhadap sepatu lari Nike. Hal ini menyatakan bahwa hipotesis diterima. Hasil menunjukkan bahwa semakin tinggi self congruity maka semakin tinggi pula niat membeli konsumen. Begitu juga sebaliknya, semakin rendah self congruity maka semakin rendah pula niat membeli konsumen.
B. SARAN 1. Bagi Konsumen Remaja dan Dewasa Awal Hasil menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif antara self congruity dan niat membeli konsumen terhadap sepatu lari Nike. Konsumen remaja dan dewasa awal terutama di Indonesia, sebaiknya mempertahankan mengevaluasi
diri
dan
meningkatkan
sebelum 82
kemampuannya
melakukan
pembelian
dalam dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
mempertimbangkan apakah merek dan produk yang akan dibeli sesuai dengan karakteristik diri yang dimiliki konsumen.
2. Bagi Peneliti Selanjutnya Berdasarkan
hasil
penelitian,
peneliti
menyadari
terdapat
kekurangan dari penelitian yang telah dilakukan, yaitu sebaran data pada penelitian ini tidak normal. Hal ini disebabkan oleh data yang dianalisis berasal dari populasi yang sebarannya tidak normal atau dianggap tidak mewakili populasi (Priyatno, 2014; Santoso, 2010) dan terdapat data yang menunjukkan nilai-nilai ekstrem yaitu nilai yang sangat tinggi atau sangat rendah (Santoso, 2010). Oleh karena itu, diharapkan bagi peneliti selanjutnya dapat lebih memperhatikan komposisi subjek penelitian agar lebih dapat merepresentasikan populasi. Selain itu, diharapkan peneliti menyeleksi data berdasarkan jawaban subjek yang terdapat nilai-nilai ekstrem. Pada penelitian ini terdapat kekurangan mengenai alat ukur citra merek yang belum spesifik mengarah ke merek Nike sehingga diharapkan pada peneliti selanjutnya yang akan meneliti terkait variabel self congruity, mampu membuat alat mengenai citra merek yang lebih spesifik mengarah ke suatu merek yang akan diteliti. Selain itu, terkait subjek diharapkan peneliti selanjutnya mempertimbangkan Status Ekonomi Sosial (SES) subjek yang berbeda-beda dan diharapkan rentang subjek yang akan digunakan dikelompokkan sesuai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
dengan usia tertentu sehingga rentang usia pada subjek tidak terlalu luas dan lebih dapat mewakili populasi dari tiap kelompok usia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA
Aghdaie, S. F. A., & Khatami, F. (2014). Investigating the Role of SelfConfidence and Self-Image Proportion in Consumer Behavior. International Journal of Marketing Studies, 6(4). Ajzen, I. 2005. Attitudes, Personality and Behavior (Second Edition). England: McGraw-Hill. Al-Ekam, J. M. E., Mat, N. K. N., Salleh, S. Md., Baharom, N. B., Teh, T. R. B., Noh, N. A. B., & Hussain, N. E. B. (2012). The Influence of Trust, Advertising, Family on Intention and Actual Purchase of Local Brand in Yemen. Journal of Economics, 64-68. Arnould, E. J., Price, L., & Zinkhan, G. M. 2002. Consumers. New York: McGraw-Hill. Azwar, S. 2009. Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Azwar, S. 2012. Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Bhakar, S. S., Bhakar, S., & Bhakar, S. (2013) Relationship Between Country of Origin, Brand Image and Customer Purchase Intentions. Far East Journal of Psychology and Business, 10(2). Birdwell, Al. E. (1968). A Study of the Influence of Image Congruence on Consumer Choice. The Journal of Business, 41(1), 76-88. Bouhlel, O., Mzoughi, N., Hadiji, D., & Slimane, I. B. (2011). Brand Personality’s Influence on the Purchase Intention: A Mobile Marketing Case. International Journal of Business and Management, 6(9). Graeff, T. R. 1996. Image Congruence Effects on Product Evaluations: The Role of Self Monitoring and Public Private Consumption. Journal of Psychology & Marketing.Vol. 13(5), 481-499 Mengenalkan Era Retro Sepatu Running. Diunduh pada tanggal 03 Desember 2014, dari http://hypershoes.blogspot.com http://news.nike.com/ diunduh pada tanggal 01 Desember 2014. Irwan, K. 2013. Mengenal Era Retro Running Shoes. diunduh pada tanggal 01 Desember 2014, dari http://www.talkmen.com/articles/read/1020/mengenal-era-retro-runningshoes/ 85
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
Kang, J., Tang, L., & Lee, J. Y. 2012. Self Congruity and Functional Congurity in Brand Loyalty. Journal of Hospitality & Tourism Research, 39 (1), 105131. Keller, K. L. 2013. Strategic Brand Management (Fourth Edition). United States: Pearson Education Limited. Kleijnen, M., Ruyter, K., & Andreassen, T. W. 2005. Image Congruence and The Adoption of Service Innovations. Journal of Service Research, 7 (4), 343359. Klipfel, A. L., Barclay, A. C., & Bockorney, K. M. 2014. Self Congruity: A Determinant of Brand Personality. Journal of Marketing Development and Competitiveness. 8(3). Kotler, P., & Armstrong, G. 2012. Principles of Marketing. New Jersey: Pearson. Koolivandi, S., & Lotfizadeh, F. 2015. Effects of Actual Self and Ideal Self Image on Consumer Responses: The Moderating Effect of Store Image. British Journal of Marketing Studies, 3(8),1-16. Kumar, V., & Nayak, J. K. 2014. The Role of Self Congruity and Functional Congruity in Influencing Tourists Post Visit Behaviour. Advances in Hospitality and Tourism Research (AHTR), 2(2), 24-44. Kressman, F., Sirgy, M. J., Hermann, A., Huber, F., Huber, S., & Lee, D. J. 2006. Direct and Indirect Effects of Self Image Congruence on Brand Loyalty. Journal of Bussines Research, 59, 955-964. Landon, E. L., Jr. (1974). Self Concept, Ideal Self Concept, and Consumer Purchase Intentions. Journal of Consumer Research, 1(2), 44-51. Lee, J., Kang, J., & Tang, L. 2011. The Role of Store Image and Functional Image Congruity in Determining Brand Loyalty: Cognitive, Affective, and Conative Brand Loyalty in the Context of Branf Coffee Shops. Presented at The 16 th Annual Graduate Student Research Conference in Hospitality and Tourism, Houston, Texas, January, 2011. Mirabi, V., Akbariyeh, H., & Tahmasebifard, H. (2015). A Study of Factors Affecting on Customers Purchase Intention. Journal of Multidisciplinary Engineering Science and Technology (JMEST), 2(1). Mocanu, R. (2013). Brand Image as a Function of Self-Image and Self-Brand Connection. Management Dynamics in The Knowledge Economy, 1(3), 387-408.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
Mowen, J. C., & Minor, M. 2002. Perilaku Konsumen (Edisi 5, Jilid 1). Jakarta: Erlangga. Nugraha, I. 2013. The Story Behind: NIKE. Diunduh pada tanggal 29 April 2015, dari http://kvltmagz.com/the-story-behind-nike/
Peter, J. P., & Olson, J. C. 1999. Consumer Behavior and Marketing Strategy (Fifth Edition). United States of America: The McGraw-Hill Companies. Peter, J.P., & Olson, J. C. 2013. Perilaku Konsumen & Strategi Pemasaran (Edisi 9, buku 1). Jakarta: Salemba Empat. Priyatno, D. 2014. SPSS 22 Pengolah Data Terpraktis. Yogyakarta: ANDI. Rizwan, M., Qayyum, M., Qadeer, W., & Javed, M. (2014). The Impact on Branded Product on Consumer Purchase Intentions. Journal of Public Administration and Governance, 4(3). Saleki, R., Saki, M., & Nekooei, M. J. 2014. A survey on the Relationship Between Self/Functional Congruities on Customer’s Switching Intention. Journal of Bussines and Management, 16(2),54-61. Santoso, A. 2010. Statistika untuk Psikologi dari Blog Menjadi Buku. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma. Santrock, J. W. 2014. Essentials of Life-Span Development: Third Edition. New York: McGraw-Hill Education. Sarwono, J. 2015. Rumus-Rumus Populer dalam SPSS 22 untuk Riset Skripsi. Yogyakarta: ANDI. Schiffman, Leon G. & Kanuk, Leslie L. 2010.Consumer Behavior (tenth edition). New Jersey: Prentice Hall. Schiffman, L. G., & Wisenblit, J. L. 2015. Consumer Behavior (Eleventh Edition). United States: Pearson Education Limited. Siddiqui, N. A. 2014. TV Ads Impact on Purchase Intention. International Conference on Marketing. Siregar, S. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif (Edisi Pertama). Jakarta: Kencana, Prenadamedia Group. Siregar, S. 2014. Statistika Deskriptif untuk Penelitian: Dilengkapi Perhitungan Manual dan Aplikasi SPSS versi 17. Jakarta: Rajawali Pers.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
Sirgy, M. J. 1982. Self-Concept in Consumer Behavior: A Critical Review. Journal of Consumer Research, 9(3), 287-300. Sirgy, M. J. & Danes, J. E. 1982. Self Image/Product Image Congruence Models: Testing Selected Models. Advances in Consumer Research, 9, 556-561. Sirgy, M. J., Grewal, D., Mangleburg, T. M., Park, J., Chon, K., Claiborne, C. B., Johar, J. S. & Berkman, H. 1997. Assessing the Predictive Validity of Two Methods of Measuring Self-Image Congruence. Journal of the Academy of Marketing Science, 25(3), 229-241. Sirgy, M. J. & Johar, J. S. 1999. Toward an Integrated Model of Self-Congruity and Functional Congruity. European Advances in Consumer Research, 4, 252-256. Solomon, M. R. 2009. Consumer Behavior: Buying, Having and Being (Eight Edition). New Jersey: Pearson. Sugiyono. 2014. Statistik untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. Sumarwan, U. 2011. Perilaku Konsumen: Teori dan Penerapannya dalam Pemasaran (Edisi 2). Bogor: Ghalia Indonesia. Supratiknya, A. 2014. Pengukuran Psikologis. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma. Tariq, M. I., Nawaz, M. R., Nawaz, M. M., & Butt, H. A. (2013). Customer Perception about Branding and Purchase Intention: A Study of FMCG in an Emerging Market. Journal of Basic and Applied Scientific Research, 3(2), 340-347. Top Brand Index. 2012. diunduh pada tanggal 01 Desember 2014, dari http://www.topbrand-award.com/top-brand-survey/survey-result/topbrand-index-2012 Top Brand Index. 2013. diunduh pada tanggal 01 Desember 2014. Dari http://www.topbrand-award.com/top-brand-survey/survey-result/topbrand-index-2013 Top Brand Index. 2014. diunduh pada tanggal 01 Desember 2014, dari http://www.topbrand-award.com/top-brand-survey/surveyresult/top_brand_index_2014 VandenBos, G. R. 2007. APA Dictionary of Psychology. Washington DC: American Psychology Association.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 1. Skala Tryout
SKALA PENELITIAN
Ignatia Yulistyowati 119114055
FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015
89
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
PERNYATAAN KESEDIAAN Dengan hormat, Saya mahasiswi tingkat akhir Fakultas Psikologi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta sedang melakukan penelitian terkait tugas akhir yang saat ini sedang saya kerjakan. Sehubungan dengan hal tersebut, perkenankan saya untuk memohon bantuan dan kesediaan Saudara/i meluangkan waktu untuk mengisi skala ini. Skala ini akan digunakan sebagai data penelitian tugas akhir saya. Skala ini berisi beberapa pernyataan. Skala ini tidak menilai jawaban benar atau salah, sehingga saya berharap Saudara/i menjawab dengan sejujur-jujurnya sesuai dengan kondisi Saudara/i. Saya dapat menjamin kerahasiaan identitas dan jawaban Saudara/i mengenai skala ini. Jika Saudara/i bersedia terlibat dalam skala ini, silahkan memberikan paraf di bawah ini. Saya mengucapkan terimakasih atas kesediaan dan bantuan Saudara/i dalam mengisi skala penelitian ini.
Hormat saya, Ignatia Yulistyowati
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
ISILAH KOTAK DI BAWAH INI
Saya menyatakan bahwa saya bersedia mengisi skala penelitian ini dengan jawaban yang sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya pada diri saya
Bandar Lampung, ______________________
____________________ (paraf tanpa nama)
SILAHKAN MENGISI IDENTITAS DI BAWAH INI
Isilah identitas di bawah ini ! Usia
: ........ tahun
Jenis kelamin : L / P (*lingkari yang sesuai) Pekerjaan
: SMP / SMA / Perguruan Tinggi / Pegawai / dan lain-lain ………….. (*lingkari yang sesuai)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
SKALA PENELITIAN
I.
SKALA I
PETUNJUK PENGISIAN
Pada skala ini terdapat tiga (3) perintah yang berbeda pada masingmasing kolom. Bacalah perintah dengan teliti dan seksama. Saudara/i silahkan memberi tanda (X) pada lingkaran (O) yang tertera pada garis kontinum tersebut sebagai bentuk penilaian diri Saudara/i terhadap karakteristik yang ada pada kolom. Silahkan Saudara/i memberi penilaian pada karakteristik yang mendekati diri Saudara/I.
Contoh: Kotor
bersih N Mendekati sangat kotor
Mendekati sangat bersih
Keterangan: N : netral (mencakup kedua-duanya) Dari gambar di atas, subjek memberi tanda silang pada lingkaran ke-6 yang menunjukkan bahwa subjek jawaban mendukung pernyataan “bersih”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
A. Berilah penilaian dengan member tanda (X) pada simbol (O) yang menurut Anda mewakili karakteristik pribadi sepatu olahraga / sepatu lari Nike (Contoh sepatu: Air Max, Roshe Run, Nike Flyknit, dan lain-lain. Jawablah semua pernyataan, jangan sampai ada yang terlewat.
Elegant (anggun) Sederhana (kurang bervariasi) Colorless (kalem) Konservatif (kuno, tradisional) Kurang menarik General (umum, sama seperti yang lain) Jelek Kurang menyenangkan (kurang nyaman) Unstylish (kurang bergaya) Formal (kaku, resmi)
Sporty (aktif, energik) Kompleks (bervariasi, rumit) Colorful (penuh warna, bersemangat) Modern (up-todate) Menarik Unik (berbeda, lucu) Bagus Menyenangkan (nyaman) Stylish (bergaya, penuh gaya) Casual (santai)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
B. Bagaimana Anda melihat diri Anda? Sejauh mana pendapat Anda tentang diri Anda sebagai individu yang memiliki karakteristik pribadi yang tercantum di bawah ini? Mana karakteristik yang mirip dengan diri Anda? Berilah penilaian dengan memberikan tanda silang (X) pada simbol (O) mendekati karakteristik yang menurut Anda mirip dengan karakteristik pribadi Anda. Jawablah semua pernyataan, jangan sampai ada yang terlewat.
Elegant (anggun) Sederhana (kurang bervariasi) Colorless (kalem) Konservatif (kuno, tradisional) Kurang menarik General (umum, sama seperti yang lain) Jelek Kurang menyenangkan (kurang nyaman) Unstylish (kurang bergaya) Formal (kaku, resmi)
Sporty (aktif, energik) Kompleks (bervariasi, rumit) Colorful (penuh warna, bersemangat) Modern (up-todate) Menarik Unik (berbeda, lucu) Bagus Menyenangkan (nyaman) Stylish (bergaya, penuh gaya) Casual (santai)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
C. Bagaimana dengan diri ideal Anda? Sejauh mana Anda ingin memiliki karakteristik pribadi yang tercantum dalam kolom di bawah ini? Karakter mana yang Anda inginkan? Berilah penilaian dengan memberikan tanda (X) pada simbol (O) mendekati karakteristik yang menurut Anda mewakili karakteristik pribadi yang Anda suka dan Anda inginkan. Jawablah semua pernyataan, jangan sampai ada yang terlewat.
Elegant (anggun) Sederhana (kurang bervariasi) Colorless (kalem) Konservatif (kuno, tradisional) Kurang menarik General (umum, sama seperti yang lain) Jelek Kurang menyenangkan (kurang nyaman) Unstylish (kurang bergaya) Formal (kaku, resmi)
Sporty (aktif, energik) Kompleks (bervariasi, rumit) Colorful (penuh warna, bersemangat) Modern (up-todate) Menarik Unik (berbeda, lucu) Bagus Menyenangkan (nyaman) Stylish (bergaya, penuh gaya) Casual (santai)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
II.
SKALA II
PETUNJUK PENGISIAN
Skala di bawah ini menunjukkan bagaimana niat membeli Anda terkait dengan sepatu olahraga / sepatu lari Nike (Contoh sepatu: Air Max, Roshe Run, Nike Flyknit, dan lain-lain. Bacalah pernyataan yang tercantum pada tiap garis kontinum dengan teliti dan seksama. Semakin menuju angka 1 menunjukkan bahwa Anda semakin tidak berniat untuk membeli sepatu olahraga / sepatu lari Nike. Sebaliknya, semakin menuju angka 7 menunjukkan bahwa Anda semakin berniat membeli sepatu olahraga / sepatu lari Nike.
Silahkan melingkari angka yang paling sesuai dengan diri Anda.
1
2
3
4
5
Saya tidak berniat untuk membeli sepatu lari Nike di toko sepatu
1
2
6
7
Saya berniat untuk membeli sepatu lari Nike di toko sepatu
3
4
5
Saya tidak berniat untuk segera membeli sepatu lari Nike di toko sepatu
(SKALA SELANJUTNYA ADA DIBALIKNYA)
6
7
Saya berniat untuk segera membeli sepatu lari Nike di toko sepatu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
1
2
3
4
5
Saya tidak berniat untuk membeli sepatu lari Nike di toko sepatu dalam waktu dekat (beberapa hari ke depan)
1
2
Saya tidak berniat untuk membeli sepatu lari Nike di toko sepatu di waktu yang akan datang
6
7
Saya berniat untuk segera membeli sepatu lari Nike di toko sepatu dalam waktu dekat (beberapa hari ke depan)
3
4
5
6
7
Saya berniat untuk segera membeli sepatu lari Nike di toko sepatu di masa yang akan datang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
Lampiran 2. Hasil Reliabilitas dan Seleksi Item Self Congruity
Hasil Reliabilitas Citra Merek
Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items .776 11
Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted VAR00001 VAR00002 VAR00003 VAR00004 VAR00005 VAR00006 VAR00007 VAR00008 VAR00009 VAR00010 VAR00011
Scale Variance if Item Deleted 390.802 385.455 383.418 380.859 386.950
.692 .724 .564 .834 .749
.758 .754 .756 .749 .755
106.3651 105.2063
391.752 380.199
.657 .798
.759 .749
105.3651 105.4603 105.5556 55.5714
387.397 381.994 392.638 106.733
.755 .822 .659 1.000
.755 .750 .760 .912
Reliability Statistics
.918
Cronbach's Alpha if Item Deleted
105.5238 106.1111 105.7460 105.3016 105.2222
Hasil Reliabilitas Diri Aktual
Cronbach's Alpha
Corrected Item-Total Correlation
N of Items 10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
Item-Total Statistics
VAR00001 VAR00002 VAR00003 VAR00004
Scale Mean Scale Variance if Item if Item Deleted Deleted 45.1111 115.262 45.7460 108.289 45.1746 111.275
Corrected Cronbach's Item-Total Alpha if Item Correlation Deleted .413 .926 .690 .910 .517 .921
VAR00008 VAR00009
45.2063 44.8254 45.0476 45.0476 44.6667 45.0317
107.070 104.566 105.853 104.498 106.645 105.580
.762 .820 .742 .731 .787 .802
.906 .903 .907 .908 .905 .904
VAR00010
44.7143
106.143
.734
.908
VAR00005 VAR00006 VAR00007
Hasil Reliabilitas Diri Ideal Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items .882 10 Item-Total Statistics
VAR00001 VAR00002 VAR00003 VAR00004 VAR00005 VAR00006 VAR00007 VAR00008 VAR00009 VAR00010
Scale Mean if Scale Variance Item Deleted if Item Deleted 50.4127 91.762 50.5079 89.802 50.4603 85.672 50.0635 90.867 49.6190 89.659 50.0317 92.063 49.4444 90.444 49.4127 92.633 49.8254 89.114 49.9365
92.964
Corrected ItemTotal Correlation .415 .527 .620 .712 .812 .517 .810 .647 .750
Cronbach's Alpha if Item Deleted .890 .879 .872 .865 .860 .878 .860 .869 .862
.564
.874
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
Lampiran 3. Hasil Reliabilitas dan Seleksi Item Niat Membeli
Hasil Reliabilitas Niat Membeli sebelum Seleksi Item
Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items .781 4
Item-Total Statistics
VAR00001 VAR00002 VAR00003 VAR00004
Scale Mean if Item Scale Variance Deleted if Item Deleted 12.4444 16.864 13.2063 15.070 14.0317 15.999 12.6984 18.408
Corrected Item-Total Correlation .712 .682 .581 .410
Cronbach's Alpha if Item Deleted .675 .675 .731 .816
Hasil Reliabilitas Niat Membeli setelah Seleksi Item
Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items .816 3
Item-Total Statistics
VAR00001 VAR00003 VAR00002
Scale Mean if Scale Variance Item Deleted if Item Deleted 7.6825 9.994 9.2698 9.039 8.4444 7.767
Corrected Item-Total Correlation .686 .576 .769
Cronbach's Alpha if Item Deleted .743 .848 .636
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
Lampiran 4. Skala Penelitian
SKALA PENELITIAN
Ignatia Yulistyowati 119114055
FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
PERNYATAAN KESEDIAAN Dengan hormat, Saya mahasiswi tingkat akhir Fakultas Psikologi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta sedang melakukan penelitian terkait tugas akhir yang saat ini sedang saya kerjakan. Sehubungan dengan hal tersebut, perkenankan saya untuk memohon bantuan dan kesediaan Saudara/i meluangkan waktu untuk mengisi skala ini. Skala ini akan digunakan sebagai data penelitian tugas akhir saya. Skala ini berisi beberapa pernyataan. Skala ini tidak menilai jawaban benar atau salah, sehingga saya berharap Saudara/i menjawab dengan sejujur-jujurnya sesuai dengan kondisi Saudara/i. Saya dapat menjamin kerahasiaan identitas dan jawaban Saudara/i mengenai skala ini. Jika Saudara/i bersedia terlibat dalam skala ini, silahkan memberikan paraf di bawah ini. Saya mengucapkan terimakasih atas kesediaan dan bantuan Saudara/i dalam mengisi skala penelitian ini.
Hormat saya, Ignatia Yulistyowati
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
ISILAH KOTAK DI BAWAH INI
Saya menyatakan bahwa saya bersedia mengisi skala penelitian ini dengan jawaban yang sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya pada diri saya
Bandar Lampung, ______________________
____________________ (paraf tanpa nama)
SILAHKAN MENGISI IDENTITAS DI BAWAH INI
Isilah identitas di bawah ini ! Usia
: ........ tahun
Jenis kelamin : L / P (*lingkari yang sesuai) Pekerjaan
: SMP / SMA / Perguruan Tinggi / Pegawai / dan lain-lain ………….. (*lingkari yang sesuai)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
SKALA PENELITIAN
III.
SKALA I
PETUNJUK PENGISIAN
Pada skala ini terdapat tiga (3) perintah yang berbeda pada masingmasing kolom. Bacalah perintah dengan teliti dan seksama. Saudara/i silahkan memberi tanda (X) pada lingkaran (O) yang tertera pada garis kontinum tersebut sebagai bentuk penilaian diri Saudara/i terhadap karakteristik yang ada pada kolom. Silahkan Saudara/i memberi penilaian pada karakteristik yang mendekati diri Saudara/I.
Contoh: Kotor
bersih N Mendekati sangat kotor
Mendekati sangat bersih
Keterangan: N : netral (mencakup kedua-duanya) Dari gambar di atas, subjek memberi tanda silang pada lingkaran ke-6 yang menunjukkan bahwa subjek jawaban mendukung pernyataan “bersih”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
A. Berilah penilaian dengan member tanda (X) pada simbol (O) yang menurut Anda mewakili karakteristik pribadi sepatu olahraga / sepatu lari Nike (Contoh sepatu: Air Max, Roshe Run, Nike Flyknit, dan lain-lain. Jawablah semua pernyataan, jangan sampai ada yang terlewat.
Elegant (anggun) Sederhana (kurang bervariasi) Colorless (kalem) Konservatif (kuno, tradisional) Kurang menarik General (umum, sama seperti yang lain) Jelek Kurang menyenangkan (kurang nyaman) Unstylish (kurang bergaya) Formal (kaku, resmi)
Sporty (aktif, energik) Kompleks (bervariasi, rumit) Colorful (penuh warna, bersemangat) Modern (up-todate) Menarik Unik (berbeda, lucu) Bagus Menyenangkan (nyaman) Stylish (bergaya, penuh gaya) Casual (santai)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
B. Bagaimana Anda melihat diri Anda? Sejauh mana pendapat Anda tentang diri Anda sebagai individu yang memiliki karakteristik pribadi yang tercantum di bawah ini? Mana karakteristik yang mirip dengan diri Anda? Berilah penilaian dengan memberikan tanda silang (X) pada simbol (O) mendekati karakteristik yang menurut Anda mirip dengan karakteristik pribadi Anda. Jawablah semua pernyataan, jangan sampai ada yang terlewat.
Elegant (anggun) Sederhana (kurang bervariasi) Colorless (kalem) Konservatif (kuno, tradisional) Kurang menarik General (umum, sama seperti yang lain) Jelek Kurang menyenangkan (kurang nyaman) Unstylish (kurang bergaya) Formal (kaku, resmi)
Sporty (aktif, energik) Kompleks (bervariasi, rumit) Colorful (penuh warna, bersemangat) Modern (up-todate) Menarik Unik (berbeda, lucu) Bagus Menyenangkan (nyaman) Stylish (bergaya, penuh gaya) Casual (santai)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
C. Bagaimana dengan diri ideal Anda? Sejauh mana Anda ingin memiliki karakteristik pribadi yang tercantum dalam kolom di bawah ini? Karakter mana yang Anda inginkan? Berilah penilaian dengan memberikan tanda (X) pada simbol (O) mendekati karakteristik yang menurut Anda mewakili karakteristik pribadi yang Anda suka dan Anda inginkan. Jawablah semua pernyataan, jangan sampai ada yang terlewat.
Elegant (anggun) Sederhana (kurang bervariasi) Colorless (kalem) Konservatif (kuno, tradisional) Kurang menarik General (umum, sama seperti yang lain) Jelek Kurang menyenangkan (kurang nyaman) Unstylish (kurang bergaya) Formal (kaku, resmi)
Sporty (aktif, energik) Kompleks (bervariasi, rumit) Colorful (penuh warna, bersemangat) Modern (up-todate) Menarik Unik (berbeda, lucu) Bagus Menyenangkan (nyaman) Stylish (bergaya, penuh gaya) Casual (santai)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
SKALA II
PETUNJUK PENGISIAN
Skala di bawah ini menunjukkan bagaimana niat membeli Anda terkait dengan sepatu olahraga / sepatu lari Nike (Contoh sepatu: Air Max, Roshe Run, Nike Flyknit, dan lain-lain. Bacalah pernyataan yang tercantum pada tiap garis kontinum dengan teliti dan seksama. Semakin menuju angka 1 menunjukkan bahwa Anda semakin tidak berniat untuk membeli sepatu olahraga / sepatu lari Nike. Sebaliknya, semakin menuju angka 7 menunjukkan bahwa Anda semakin berniat membeli sepatu olahraga / sepatu lari Nike.
Silahkan melingkari angka yang paling sesuai dengan diri Anda.
1
2
3
4
5
Saya tidak berniat untuk membeli sepatu lari Nike di toko sepatu 1
2
2
Saya tidak berniat untuk membeli sepatu lari Nike di toko sepatu dalam waktu dekat (beberapa hari ke depan)
7
Saya berniat untuk membeli sepatu lari Nike di toko sepatu 3
4
5
Saya tidak berniat untuk segera membeli sepatu lari Nike di toko sepatu 1
6
6
7
Saya berniat untuk segera membeli sepatu lari Nike di toko sepatu
3
4
5
6
7
Saya berniat untuk segera membeli sepatu lari Nike di toko sepatu dalam waktu dekat (beberapa hari ke depan)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
Lampiran 5. Hasil Uji Beda Mean One Sample t-test
1. Hasil Uji Beda Mean Self Congruity One-Sample Statistics N 279
SELFCONGRUITY
Std. Error Mean 6.694
Mean Std. Deviation 333.93 111.804 One-Sample Test Test Value = 295
t SELF CONGRUITY
Sig. (2tailed)
df
5.816
278
Mean Difference
.000
38.932
95% Confidence Interval of the Difference Lower Upper 25.76
52.11
2. Hasil Uji Beda Mean Niat Membeli One-Sample Statistics
NIATBELI
N 279
Mean Std. Deviation 12.86 4.466
Std. Error Mean .267
One-Sample Test Test Value = 12
NIATBELI
t 3.23 1
Df 278
Sig. (2tailed) .001
Mean Difference .864
95% Confidence Interval of the Difference Lower Upper .34
1.39
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
Lampiran 6. Hasil Uji Normalitas
1. Hasil Uji Normalitas Niat Beli dan Self Congruity pada Usia Remaja Tests of Normality Kolmogorov-Smirnova Statistic
df
Shapiro-Wilk
Sig.
Self Congurity
.052
204
Niat Beli
.066
204
Statistic
df
Sig.
*
.976
204
.002
.033
.985
204
.031
.200
a. Lilliefors Significance Correction *. This is a lower bound of the true significance.
2. Hasil Uji Normalitas Niat Beli dan Self Congruity pada Usia Dewasa Tests of Normality Kolmogorov-Smirnova Statistic
df
Shapiro-Wilk
Sig.
Statistic
df
Sig.
Niat Beli
.146
75
.000
.943
75
.002
Self Congruity
.105
75
.039
.951
75
.005
a. Lilliefors Significance Correction
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
Lampiran 7. Hasil Uji Linearitas
1. Hasil Uji Linearitas antara Niat Beli dan Self Congruity pada Usia Remaja
ANOVA Table Sum of Squares
Mean Square
df
F
Sig.
Niat Beli Between (Combined) * Self Groups Linearity Congruity Deviation from Linearity
2611.972
142
18.394 1.438
.055
376.391
1
376.391 29.421
.000
2235.581
141
15.855 1.239
.173
Within Groups
780.381
61
3392.353
203
Total
12.793
Measures of Association R nb * sc
R Squared .333
.111
Eta .877
Eta Squared .770
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
2. Hasil Uji Linearitas antara Niat Beli dan Self Congruity pada Usia Dewasa
ANOVA Table Sum of Squares Niat Beli * Self Congruity
Between Groups
Mean Square
df
(Combined)
2014.54 7
62
Linearity
458.707
Deviation from Linearity
1555.84 0
61
Within Groups
119.000
12
Total
2133.54 7
74
F
Sig.
32.493 3.277 .014
1 458.707 46.25 .000 6 25.506 2.572 .037
9.917
Measures of Association R Niat Beli * Self Congruity
R Squared .464
.215
Eta .972
Eta Squared .944
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
Lampiran 8. Hasil Uji Hipotesis
1. Hasil Uji Korelasi antara Niat Beli dan Self Congruity pada Usia Remaja Correlations Niat Beli Spearman's rho
Niat Beli
1.000
.319**
.
.000
204
204
.319**
1.000
Sig. (1-tailed)
.000
.
N
204
204
Correlation Coefficient Sig. (1-tailed) N
Self Congruity
Self Congurity
Correlation Coefficient
**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).
2. Hasil Uji Korelasi antara Niat Beli dan Self Congruity pada Usia Dewasa Correlations Niat Beli Spearman's rho
Niat Beli
Correlation Coefficient Sig. (1-tailed) N
Self Congruity
Correlation Coefficient Sig. (1-tailed) N
**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).
Self Congruity
1.000
.426**
.
.000
75
75
.426**
1.000
.000
.
75
75
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
Lampiran 9. Hasil Analisis Tambahan
1. Hasil Uji-U Niat Beli antara Usia Remaja dan Dewasa
Ranks usia
N
Mean Rank
Sum of Ranks
Niat Beli usia remaja
204
135.82
27707.50
usia dewasa
75
151.37
11352.50
Total
279
Test Statisticsa Niat Beli Mann-Whitney U Wilcoxon W Z Asymp. Sig. (2-tailed)
6797.500 27707.500 -1.430 .153
a. Grouping Variable: usia
2. Hasil Uji-U Self Congruity antara Usia Remaja dan Dewasa
Ranks usia Self Congruity
N
Mean Rank
Sum of Ranks
usia remaja
204
145.53
29689.00
usia dewasa
75
124.95
9371.00
Total
279
Test Statisticsa Self Congruity Mann-Whitney U Wilcoxon W Z Asymp. Sig. (2-tailed) a. Grouping Variable: usia
6521.000 9371.000 -1.890 .059
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
3. Hasil Uji-U Niat Beli antara Jenis Kelamin Laki-Laki dan Perempuan Ranks Jenis Kelamin Niat Beli
N
Mean Rank
Sum of Ranks
laki-laki
126
136.73
17228.00
perempuan
153
142.69
21832.00
Total
279
Test Statisticsa Niat Beli Mann-Whitney U Wilcoxon W Z Asymp. Sig. (2-tailed)
9227.000 17228.000 -.616 .538
a. Grouping Variable: jenis kelamin
4. Hasil Uji-U Self Congruity antara Jenis Kelamin Laki-Laki dan Perempuan
Ranks Jenis Kelamin Self Congruity
N
Mean Rank
Sum of Ranks
laki-laki
126
139.15
17533.00
perempuan
153
140.70
21527.00
Total
279
Test Statisticsa Self Congruity Mann-Whitney U Wilcoxon W Z Asymp. Sig. (2-tailed)
9532.000 17533.000 -.160 .873
a. Grouping Variable: jenis kelamin