HUBUNGAN ANTARA INDEKS MASSA TUBUH DAN UMUR DENGAN TEKANAN DARAH PADA WANITA YANG TINGGAL DI PANTI WERDHA KOTA MANADO Sustina Febelin Capon Demonamang*, Nancy S.H Malonda*, Budi T. Ratag* *Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado ABSTRAK Prevalensi hipertensi berdasarkan pengukuran yang menunjukkan penurunan yang sangat berarti dari 31,7 persen pada tahun 2007 menjadi 25,8 persen pada tahun 2013. Asumsi penurunan, diperkirakan karena (i) perbedaan alat ukur yang digunakan tahun 2007 tidak diproduksi lagi (discontinue) pada tahun 2013, (ii) kesadaran masyarakat yang semakin membaik pada tahun 2013. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara indeks massa tubuh dan umur dengan tekanan darah pada wanita yang tinggal di Panti Werdha Kota Manado. Penelitian ini menggunakan metode observasional anatilik dengan pendekatan cross-sectional. Populasi dalam penelitian ini seluruh wanita yang tinggal di Panti Werdha Kota Manado. Sampel dalam penelitian ini adalah total populasi yang berjumlah 40 orang. Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner, tensimeter, timbangan berat badan dan microtoise. Analisis data yang digunakan yaitu analisis univariat dan bivariat dengan menggunakan uji korelasi spearman guna menganalisis hubungan antar variabel. Penelitian ini dilakukukan pada bulan Juli sampai November 2015. Hasil penelitian diperoleh hasil antara indeks massa tubuh dengan tekanan darah sistolik dan diastolik dengan nilai p=0,070 dan 0,138 yang berarti tidak terdapat hubungan antar variabel, serta untuk hasil daripada hubungan umur dengan tekanan darah sistolik dan diastolik diperoleh nilai p=0,511 dan 0,440 yang mana menunjukkan tidak terdapat hubungan antar variabel. Saran agar dapat dijadikan sebagai bahan pendidikan kesehatan dan kiranya dapat menjadi rujukan bagi peneliti selanjutnya tentang indeks massa tubuh dan umur dengan tekanan darah . Kata Kunci: IMT, Umur, Tekanan Darah ABSTRACT The prevalence of hypertension is based on measurements showed a very significant drop from 31.7 percent in 2007 to 25.8 percent in 2013. The decline assumptions, estimated for (i) differences in measuring instruments used in 2007 are no longer produced (discontinue) in 2013, (ii) improving public awareness in 2013. The purpose of this study was to determine the relationship between body mass index and age with blood pressure in women who live in the Nursing Home Manado. This study was using an analysis observational study with cross-sectional approach. The population in this study all women who live in the Nursing Home Manado. The sample in this study was a total population of 40 people. The research instrument used was a questionnaire, sphygmomanometer, weight scales and microtoise. Analysis of the data used are univariate and bivariate analysis using spearman correlation test to analyze the relationship between variables. This study to be done from July to November 2015. Research results between body mass index with systolic blood pressure and diastolic with p = 0.070 and 0.138, which means there is no relationship between variables, as well as to the outcome rather than the relationship of age with systolic blood pressure and diastolic values obtained p = 0.511 and 0.440 which shows there is no correlation between variables. Suggestions that it can be used as health education materials and presumably can be a reference for further research on the body mass index and age with blood pressure Keywords: IMT, age, blood pressure.
Hasil Riskesdas 2013 menunjukkan
PENDAHULUAN Data World Health Organization (WHO dan)
kecenderungan
the International Society of Hypertension
berdasarkan pengukuran yang menunjukkan
(ISH), saat ini terdapat 600 juta penderita
penurunan yang sangat berarti dari 31,7 persen
hipertensi di seluruh dunia dan 3 juta
pada tahun 2007 menjadi 25,8 persen pada
diantaranya meninggal setiap tahunnya. Tujuh
tahun 2013. Asumsi penurunan, diperkirakan
dari
tidak
karena (i) perbedaan alat ukur yang digunakan
adekuat.
tahun 2007 tidak diproduksi lagi (discontinue)
Survei yang dilakukan oleh World Health
pada tahun 2013, (ii) kesadaran masyarakat
Organization (WHO) pada tahun 2000, jumlah
yang semakin membaik pada tahun 2013.
penduduk dunia yang menderita hipertensi
Sedangkan
untuk pria sekitar 26,6% dan wanita sekitar
hipertensi diagnosis oleh tenaga kesehatan
26,1% dan diperkirakan pada tahun 2025
berdasarkan wawancara tahun 2013 (95%)
jumlahnya akan meningkat menjadi 29,2%.
lebih tinggi dibanding 2007 (7,6%) (Riskesdas
setiap
mendapatkan
10
penderita
pengobatan
Transisi
tersebut secara
demografi
dan
transisi
prevalensi
hipertensi
kecenderungan
prevalensi
2013).
teknologi di Indonesia dewasa ini telah mengakibatkan perubahan pola penyakit dari
METODE PENELITIAN
penyakit menular ke penyakit tidak menular
Jenis penelitian ini adalah observasional
(PTM)
penyakit
analitik dengan desain studi potong lintang
degeneratif dan man made diseases yang
(cross sectional study).Penelitian ini dilakukan
merupakan faktor utama masalah morbiditas
pada tiga Panti Werdha di Kota Manado yaitu
dan mortalitas (Balitbangkes Depkes RI,
di
2006).
Kecamatan Mapanget Manado, Panti Werdha
yang
mana
meliputi
BPLU
Senja
Cerah
Paniki
Bawah
Hasil analisis lanjut Riskesdas 2007
Damai Ranomuut Manado dan Panti Werdha
berdasarkan hasil pengukuran tekanan darah,
Ina II Karombasan Manado pada bulan Juli
prevalensi hipertensi pada penduduk umur 18
2015 – November 2015. Populasi dalam
tahun ke atas di Indonesia adalah sebesar
penelitian ini adalah seluruh wanita yang
31,7%.
hipertensi
tinggal di Panti Werdha Kota Manado umur 58
berdasarkan diagnosis tenaga kesehatan adalah
tahun ke atas yang berjumlah populasi
7,2%, ditambah kasus yang minum obat
sebanyak 40 orang.Sampel penelitian diambil
hipertensi prevalensi berdasarkan wawancara
secara acak dari seluruh wanita yang tinggal di
ini adalah 7,6 (kasus yang minum obat
Panti Werdha Kota Manado yang memenuhi
hipertensi hanya 0,4%) (Riskesdas 2007).
kriteria
Sedangkan
prevalensi
inklusi
dipilih
menjadi
sampel
penelitian berjumlah 40. Instrumen penelitian
ini menggunakan Sphygmomanometer Clock
tingkat SMA yaitu sebesar7,5 %. Responden
(merk Dharma Husada) dan stetoskop (merk
dengan penganut agama terbanyak Kristen
KaWe), alat ukur tinggi badan / microtoise
Protestan
dengan kapasitas panjang 200 cm dan tingkat
penganut agama Islam dan Budha sebesar2,5%
yaitu
sebesar
85%,
sedangkan
ketelitian 0,1 cm, timbangan injak berkapasitas 150 kg merk Camry dengan tingkat ketelitian 1
Indeks Massa Tubuh (IMT)
kg, alat tulis menulis, kuesioner, dan komputer.
Pada hasil penelitian menunjukkan bahwa
Data primer diperoleh dari responden dengan
responden dengan indeks massa tubuh (IMT)
wawancara saat melakukan pengukuran secara
terbanyak yaitu normal (18,50 – 25,00 kg/m²)
langsung menggunakan alat ukur berat badan
sebesar37,5 %, sedangkan paling sedikit yaitu
(timbangan), tinggi badan (microtoise) tekanan
dengan indeks massa tubuh (IMT) obesitas II
darah (sphygmomanometer) kepada seluruh
(35,00- 39,99kg/m²) sebesar7,5%.Indeks massa
sampel penelitian. Data sekunder diperoleh
tubuh
dari data tata usaha Panti Werdha Kota
menurut tingkat pendidikan dengan indeks
Manado.Analisis Data menggunakan analisis
massa tubuh terbanyak terdapat pada kelompok
univariat
dengan
SD yaitu obesitas 1 sebesar15% dan tingkat
bivariat
pendidikan dengan indeks massa tubuh paling
dilakukan terhadap dua variabel yang diduga
sedikit terdapat pada kelompok SMA dan
berhubungan atau uji korelasi spearman.
Perguruan Tinggi yaitu risiko obesitas dan
Dalam analisis dilakukan dengan pengujian
obesitas 2 sebesar0,0%. Sedangkan menurut
statistik menggunakan uji korelasi pearson
agama yang dianut dengan indeks massa tubuh
dengan batas kemaknaan α (alpha) = 5 % dan
terbanyak terdapat pada kelompok Kristen
dengan tingkat kepercayaan 95%.
Protestan yaitu normal sebesar32,5% dan
dan
menggunakan
analisis SPSS.
bivariat Analisis
berdasarkan karakteristik responden,
agama yang dianut dengan indeks massa tubuh HASIL DAN PEMBAHASAN
paling sedikit terdapat pada kelompok Katolik
KarakteristikResponden
(kurus), Islam dan Budha (normal), Islam,
Pada penelitian ini yang menjadi responden
Katolik dan Budha (resiko obesitas), Islam dan
penelitian yaitu wanita-wanita yang tinggal di
Budha
Panti Werdha Kota Manado yang berusia 55 -
Budha(obesitas
90 tahun. Distribusi responden berdasarkan
sebesar0,0%.
(obesitas
1) 2)
serta yaitu
Islam
dan
masing-masing
tingkat pendidikan menunjukkan bahwa paling banyak responden sebesar
37,5%
pada tingkat SD yaitu dan
tingkat
Umur
pendidikan
Hasil penelitian berdasarkan umur responden
responden yang paling sedikit terdapat pada
menunjukkan bahwa paling banyak yaitu lansia
tua 1 (65-74 tahun) sebesar 35,0% dan umur
80 mmHg (hipotensi) yaitu sebesar27,5%,
responden paling sedikit yaitu usia pertengahan
sedangkan tekanan darah diastolik responden
(0 tahun) sebesar0,0%. Umur berdasarkan
yang paling sedikit yaitu 81 - 89 mmHg (pre
karakteristik
hipertensi) yaitu sebesar2,5%.
pendidikan
responden, dengan
menurut
indeks
massa
tingkat tubuh
terbanyak terdapat pada kelompok SD dan
Hubungan Indeks Massa Tubuh (IMT)
SMP yaitu lansia dan lansia tua 1 masing –
Dengan Tekanan Darah Sistolik
masing sebesar12,5% dan tingkat pendidikan
Setelah
dengan umur paling sedikit terdapat pada
menggunakan uji korelasi Spearman dapat
kelompok Tidak Tamat, SD, SMP, SMA,
dilihat tidak terdapat hubungan yang bermakna
Perguruan Tinggi pada usia pertengahan, SMP
antara indeks massa tubuh dengan tekanan
(lansia), Perguruan Tinggi (lansia tua 1), SMA
darah sistolik dengan hasil p = 0,070. Uji
dan Perguruan Tinggi (usia sangat tua)
korelasi spearman bahwa taraf signifikansi 5%
sebesar0,0%. Sedangkan menurut agama yang
dan nilai signifikan 0,05. Oleh karena itu nilai
dianut dengan umur terbanyak terdapat pada
signifikansi lebih kecil dari 5% (p> α = 0,05)
kelompok Kristen Protestan yaitu normal
artinya tidak terdapat hubungan yang bermakna
sebesar32,5% dan agama yang dianut dengan
(signifikan) antara indeks massa tubuh dengan
umur paling sedikit terdapat pada kelompok
tekanan darah sistolik pada wanita yang tinggal
Islam, Kristen Protestan, Katolik dan Budha
di Panti Werdha Kota Manado.Hasil penelitian
(usia pertengahan), Islam dan Budha (lansia),
ini bertentangan dengan hasil penelitian yang
Islam, Katolik dan Budha (lansia tua 1),
dilakukan oleh Dien dkk (2014) bahwa arah
Katolik (lansia tua 2) serta Islam, Katolik dan
korelasi positif dengan kekuatan hubungan
Budha(usia sangat tua) yaitu masing-masing
lemah dengan menggunakan uji korelasi
sebesar 0,0%.
spearman antara indeks massa tubuh dengan
dilakukan
uji
statistik
dengan
tekanan darah sistolik di Poliklinik Hipertensi TekananDarah
dan Nefrologi BLU RSUP. Prof. Dr. R. D.
Pada hasil penenlitian menunjukkan bahwa
Kandou Manado dengan nilai (p = 0,006; r =
tekanan darah sistolik responden yang paling
0,344), (p< α = 0,05); dimana menunjukkan
banyak yaitu 121 - 139 mmHg (prehipertensi)
ada hubungan indeks massa tubuh dengan
yaitu sebesar 35,0%, sedangkan tekanan darah
tekanan darah.
sistolik responden yang paling sedikit yaitu ≥ 160 mmHg (hipertensi 2) yaitu sebesar 10,0%.
Hubungan Indeks Massa Tubuh (IMT)
Hasil penelitian berdasarkan tekanan darah
Dengan Tekanan Darah Diastolik Pada
diastolik responden yang paling banyak yaitu <
Wanita Yang Tinggal Di Panti Werdha
dapat mempengaruhi status gizi dari sampel
Kota Manado
adalah perbedaan suku/ras dan juga perbedaan
Hasil uji statistik dengan menggunakan uji
agama.
korelasi Spearman dapat dilihattidak terdapat hubungan yang bermakna antara indeks massa
Hubungan Umur dengan Tekanan Darah
tubuh dengan tekanan darah diastolik dengan
Sistolik Pada Wanita Yang Tinggal di Panti
hasil p = 0,138 dengan korelasi koefisien
Werdha Kota Manado
0,238. Uji korelasi spearman bahwa taraf
Hasil uji statistik dengan menggunakan uji
signifikansi 5% dan nilai signifikan 0,05. Oleh
korelasi Spearman dapat dilihat antara umur
karena itu nilai signifikansi lebih besar dari 5%
dengan tekanan darah
(p> α = 0,05) artinya tidak terdapat hubungan
responden diperoleh nilai p = 0,551 dengan
yang bermakna (signifikan) antara indeks
korelasi koefisien - 0,107. Uji korelasi
massa tubuh dengan tekanan darah diastolik
spearman bahwa taraf signifikansi 5% dan
pada wanita yang tinggal di Panti Werdha Kota
nilai signifikan 0,05. Oleh karena itu nilai
Manado.Penelitian
signifikansi lebih besar dari 5% (p > α = 0,05)
ini
juga
bertentangan
dengan penelitian yang dilakukan oleh Sarah
artinya
(2013), didapatkan korelasi antara indeks
bermakna (signifikan) antara umur dengan
massa tubuh dengan tekanan darah diastolik
tekanan darah pada wanita yang tinggal di
adalah 0,246. Perolehan nilai p hitung = 0,04,
Panti Werdha Kota Manado.
yang menunjukkan ada hubungan antara indeks massa tubuh dan tekanan darah diastolik.
pola
tidak
sistolik pada 40
Hal penelitian
terdapat
ini
hubungan
didukung
Mubin,
dkk
yang
dengan
hasil
(2010)
yang
Kebiasaan hidup sehari-hari seperti
menjelaskan bahwa tidak adanya hubungan
makan
antara umur dengan motivasi kontrol tekanan
tinggi
kalori,
berlemak,
mempunyai kebiasaan merokok merupakan
darah
di
Puskesmas
salah satu perilaku yang dapat menimbulkan
dikarenakan umur penderita terbanyak adalah
beberapa penyakit yang diantaranya seperti
60 tahun, dimana pada usia tersebut kekuatan
hipertensi. Faktor-faktor yang menyebabkan
tubuh dalam menempuh ke Puskesmas atau
tekanan darah meningkat antara lain faktor
poliklinik desa dengan jarak yang tidak begitu
makanan dan faktor tekanan darah. Obesitas
dekat sehingga memerlukan
sangatlah dimiliki oleh orang dengan tekanan
sepeda untuk menempuhnya, dan kondisi jalan
darah tinggi (hipertensi), karena pembuluh
yang rusak dibeberapa desa untuk menuju ke
arteri atau vena kemungkinan besar dipenuhi
tempat
“karat lemak” sehingga menyebabkan tekanan
sebenarnya desa yang letaknya jauh dari
darah semakin meningkat. Faktor lain yang
Puskesmas Induk sudah dibangun poliklinik –
pelayanan
Perawatan
Sragi
I
kendaraan atau
kesehatan
walaupun
poliklinik desa tetapi poliklinik desa tersebut
tubuh (IMT) dengan tekanan darah sistolik
tidak
satu
dan tekanan darah diastolik pada wanita
poloklinik desa yang buka tiap hari namun dari
yang tinggal di Panti Werdha Kota
penderita hipertensinya ada yang hanya suka
Manado.
buka
tiap
hari
semua.hanya
diperiksa oleh tenaga kesehatan tertentu.
2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara umur dengan
Hubungan Umur dengan Tekanan Darah
tekanan darah sistolik dan tekanan darah
Diastolik Pada Wanita Yang Tinggal di
diastolik pada wanita yang tinggal di Panti
Panti Werdha Kota Manado
Werdha Kota Manado.
Hasil uji statistik dengan menggunakan uji korelasi Spearman dapat dilihat tidak terdapat
SARAN
hubungan yang bermakna antara indeks massa
1. Perlu dilakukan sosialisasi tentang indeks
tubuh dan umur dengan tekanan darah diastolik
massa tubuh dan umur dengan tekanan
dengan
korelasi
darah serta pencegahannya pada wanita
koefisien - 0,126. Uji korelasi spearman rho
yang tinggal di Panti Werdha Kota
bahwa
Manado.
hasil
taraf
p=
0,440dengan
dan
nilai
itu
nilai
2. Untuk mengatasi tekanan darah tinggi
signifikansi lebih besar dari 5% (p> α = 0,05)
(hipertensi) dan tekanan darah rendah
artinya tidak terdapat hubungan yang bermakna
(hipotensi) maka diharapkan wanita yang
(signifikan) antara umur dengan tekanan darah
tinggal di Panti Werdha Kota Manado
diastolik pada wanita yang tinggal di Panti
dapat mengatur gaya hidup .
signifikan
signifikansi
0,05.
Oleh
5% karena
Werdha Kota Manado.
3. Perlu dilakukan penelitian lanjutan atau
Hal ini didukung juga oleh hasil penelitian
Novitaningtyas
(2014)
yang
penelitian yang sama di tempat lain sebagai pembanding.
menjelaskan bahwa tidak adanya hubungan antara umur dengan tekanan darah sistolik dan diastolik pada penelitian ini bisa terjadi karena ada
faktor
lain
yang
secara
langsung
mempengaruhi tekanan darah pada lanjut usia seperti asupan makan lanjut usia.
DAFTAR PUSTAKA Balitbangkes. Depkes RI. Operational study an integrated
community-based
intervention Program common risk factors of major non communicable
KESIMPULAN 1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara indeks massa
diseases in Depok –Indonesia. Jakarta: Depkes RI; 2006. Dien G. N, Mulyadi & Kundre M.R. 2014. Hubungan Indeks Massa Tubuh (IMT)
Dengan
Tekanan
Darah
Pada
(http://www.who.int/cardiovascular_di
Penderita Hipertensi Di Poliklinik
seases/guidelines/hypertension/en/.
Hipertensi Dan Nefrologi BLU RSUP
(Online) Diakses 22 Februari 2015.
Prof. DR. R. D. Kandou Manado. (Online)(http:ejournal.unsrat.ac.id/inde x.php/jkp/article/download/5168/4684. )Diakses pada tanggal 18 Januari 2015. Kementerian Kesehatan RI (2008). Mubin M. F, Samiasih A & Hermawanti T (2010). Karakteristik dan pengetahuan pasien dengan motivasi melakukan kontrol tekanan darah di wilayah kerja Puskesmas
Sragi
I
Pekalongan.
(http://jurnal.unimus.ac.id/index.php/jk m/article/download/83/147).
Diakses
tanggal 30 September 2015. Novitaningtyas
Tri
(2014).
Hubungan
Karakteristik (Umur, Jenis Kelamin, Tingkat Pendidikan) Dan Aktivitas Fisik Dengan Tekanan Darah Pada Lansia
Di
Kelurahan
Makamhaji
Kecamatan
Kartasura
Kabupaten
Sukorejo. (http://eprints.ums.ac.id/29084/9/02._N askah-Publikasi.pdf) Diakses tanggal 05 Februari 2016) Sarah Aina. (2013). Hubungan Indeks Massa Tubuh dengan Tekanan Darah Anak di Sekolah Dasar Negeri 064979 Medan. (http://jurnal.usu.ac.id/index.php/ejurn alfk/article/viewFile/1292/679/ Diakses tanggal 28 Oktober 2015. World Health Organization/ ISH Hypertension. (Online)