Mandala of Health. Volume 6, Nomor 1, Januari 2013
Hidayani, ADHD dengan Prestasi Belajar
HUBUNGAN ANTARA GANGGUAN PEMUSATAN PERHATIAN DAN HIPERAKTIVITAS DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA SDN 2 DAN SDN 3 BERKOH PURWOKERTO Ferra Nurul Hidayani, Tririni Budi Setyaningsih, Hilma Paramita, Anton Budi Darmawan 1 1
Fakultas Kedokteran dan Ilmu-ilmu Kesehatan Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto E-mail:
[email protected]
ABSTRACT Attention deficit/hyperactivity disorder (ADHD) is characterized by a pattern of diminished sustained attention (inattention), hyperactivity and higher levels of impulsivity in a child or adolescent than expected for someone of that age and developmental level. A child with ADHD usually gets a difficulty in learning process that cause the decreasing of achievement at school. The objective of this study was to know the correlation between ADHD with the achievement among students of SDN 2 and SDN 3 Berkoh Purwokerto. The method of this study was analytic observational with cross-sectional design studies and sampling techniques were purposive sampling and simple random sampling in 43 students; 19 students that had high risk of ADHD and 24 students without ADHD. Univariate analysis used table of frequency and bivariate analysis used chi square. Proportion of ADHD was 44,2%. There was a correlation between ADHD with the achievement (p=0,004; r=0,450). This result showed that there was a statistically significant correlation between ADHD with the achievement among students of SDN 2 and SDN 3 Berkoh Purwokerto Key Words:
ADHD, achievement.
jiwa per 1000 anggota keluarga yaitu pada
PENDAHULUAN Kesehatan
jiwa
adalah
bagian
usia 5-14 tahun 104 orang, pada usia diatas
integral dari aspek kesehatan manusia
15 tahun 140 per 1000. Prevalensi diatas
secara keseluruhan. Gangguan yang terjadi
100 per 1000 anggota rumah tangga
padanya akan membawa dampak pada
dianggap
masyarakat sangat besar dan luas karena
masyarakat yang perlu mendapat perhatian
kehilangan
waktu
produktif
serta
(priority public health problem).1
memerlukan
biaya
pengobatan
dan
Gangguan jiwa tidak hanya terjadi
perawatan. Hasil survei kesehatan rumah
pada orang dewasa tetapi juga dapat dialami
tangga (SKRT) pada tahun 1995 oleh Badan
oleh remaja dan anak-anak. Salah satu
Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
gangguan jiwa yang sering dialami remaja
(Balitbangkes) Departemen Kesehatan RI
dan anak-anak, terutama anak-anak, adalah
dengan menggunakan rancangan sampel
Attention
Deficit/Hyperactivity
dan Sensus Nasional (Susenas) Biro Pusat
(ADHD)
atau
Statistik (BPS) terhadap 65.664 rumah
Perhatian
dan
tangga, didapatkan prevalensi gangguan
GPPH adalah gangguan penyesuaian diri
sebagai
masalah
Gangguan Hiperaktivitas
kesehatan
Disorder Pemusatan (GPPH).
402
Mandala of Health. Volume 6, Nomor 1, Januari 2013
Hidayani, ADHD dengan Prestasi Belajar
perkembangan perhatian (inatensi), aktivitas
memenuhi kriteria inklusi dan kriteria
berlebih
eksklusi. Kriteria inklusi yaitu siswa SDN 2
(hiperaktivitas)
perilaku kurang (impulsif). Penelitian
kontrol
dan SDN 3 Berkoh Purwokerto kelas I di
sampai kelas III tahun ajaran 2010/2011,
Kabupaten Sleman Yogyakarta pada tahun
jumlah kehadiran ≥ 75% dan bersedia
2000 menunjukkan prevalensi GPPH 9,5%.
menjadi subjek penelitian dengan izin orang
Setiap kelas sekolah dasar diperkirakan 2-3
tua yaitu telah menandatangani informed
anak dengan GPPH atau 1-2 di antara 10
consent. Kriteria eksklusi meliputi tidak
anak sekolah dasar mengalami GPPH.
mengikuti penelitian dari awal hingga akhir,
Prevalensi GPPH pada anak sekolah dasar
menderita
di DKI Jakarta adalah 26,2%, pada rentang
anemia
usia 6-13 tahun. Anak
di
dan 2
sekolah
dasar
3,4
dengan
kekurangan dan
gizi,
mengalami
menderita gangguan
penglihatan dan atau pendengaran dan tidak GPPH
seringkali
menggunakan alat bantu. Subjek penelitian
menunjukkan masalah dalam berbagai tugas
berjumlah 43 anak serta dipilih dengan cara
yang memerlukan konsentrasi yang optimal
purposive sampling dan simple random
dan akurasi serta aturan-aturan tertentu. Hal
sampling.
ini tentunya juga akan berkaitan dengan
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah
sikap motivasi yang rendah serta masalah
GPPH. Variabel tergantung adalah prestasi
dalam sistem regulasi diri. Anak dengan
belajar. Pengumpulan data karakteristik
GPPH sering mengalami kesulitan dalam
subjek penelitian dilakukan sebagai data
berbagai aspek kehidupannya yang salah
pendukung melalui pengisian kuesioner dan
satunya adalah kesulitan belajar yang akan
pemeriksaan oleh peneliti. Karakteristik
mempengaruhi prestasi belajarnya. Akibat
subjek penelitian meliputi kelas, usia, jenis
dari semua ini tentunya akan menurunkan
kelamin, status gizi, fungsi pendengaran,
kualitas hidup anak baik saat ini maupun di
fungsi penglihatan dan anemia.Sedangkan
kemudian hari.4
untuk
data
primer
adalah
pengisian
kuesioner Skala Penilaian Perilaku Anak METODE
Hiperaktif
Penelitian dilakukan di SDN 2 dan SDN 3
menilai GPPH. Data prestasi belajar didapat
Berkoh,
dari data sekunder raport kelas.
Purwokerto,
Jawa
Tengah.
Indonesia
(SPPAHI)
untuk
Penelitian dilakukan pada tanggal 14 Maret
Analisis yang digunakan adalah analisis
2011
univariat dan analisis bivariat. Analisis
sampai
dengan
4
April
2011.
Rancangan penelitian yang digunakan pada
univariat
dilakukan
penelitian ini adalah cross sectional. Subjek
gambaran masing-masing variabel dengan
penelitian ini adalah siswa SDN 2 dan SDN
menggunakan tabel distribusi frekuensi.
3 Berkoh Purwokerto kelas I-III yang
Analisis
bivariat
untuk memperoleh
dilakukan
dengan 403
Mandala of Health. Volume 6, Nomor 1, Januari 2013
menggunakan
uji
Chi-Square
untuk
mengetahui hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat yang terdapat dalam hipotesis penelitian. Jika syarat uji ChiSquare tidak terpenuhi, terdapat nilai
Hidayani, ADHD dengan Prestasi Belajar
Normal Fungsi Penglihatan Tidak Normal Normal Anemia Negatif Positif Total
43
100
0 43
0 100
43 0 43
100 0 100
expected yang kurang dari lima, maka uji Pengisian kuesioner dilakukan oleh
yang dipakai adalah uji alternatifnya, yaitu Kekuatan
orang tua atau wali murid dan guru, 19 di
hubungan dinilai dengan uji koefisien
antaranya berisiko tinggi untuk menderita
kontingensi.
GPPH.
uji
Kolmogorov-Smirnov.
Hasil
penelitian
menunjukkan
proporsi GPPH di SDN 2 dan SDN 3 HASIL
Berkoh Purwokerto adalah 44,2%. Subjek
Penelitian tentang hubungan antara
penelitian
laki-laki
lebih
banyak
GPPH dengan prestasi belajar siswa SDN 2
dibandingkan
dan SDN 3 Berkoh Purwokerto, terwakili
8,8:1. Dari 19 responden yang berisiko
dalam 43 sampel yang terbagi atas 2
tinggi GPPH, 4 orang (21,1%) di antaranya
kelompok berdasarkan risiko GPPH, yaitu
pernah tinggal kelas.
dengan
perempuan
yaitu
19 anak merupakan kelompok yang berisiko tinggi GPPH dan 24 anak merupakan anak
Tabel 2. Hubungan antara GPPH dengan Prestasi Belajar
tidak GPPH. Nilai T otal
Tabel 1.
Karakteristik Subjek Penelitian
Variabel Penelitian Kelas 1 2 3 Usia 6 7 8 9 10 11 12 Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan Status Gizi Sangat Kurus Kurus Normal Gemuk Fungsi Pendengaran Tidak normal
Frekuensi
%
14 21 8
32,6 48,6 18,6
Rendah
Sedang
T inggi
11
6
2
19
GPPH GPPH -25,60% -14,00% -4,70% T idak GPPH
3
11
-44,20%
10
24
-7,00% -25,60% -23,30% -55,80% 14
17
12
43
T otal -32,60% -39,50% -27,90% -100,00%
1 11 19 7 2 2 1
2,3 25,6 44,2 16,3 4,7 4,7 2,3
29 14
67,4 32,6
terdapat hubungan yang bermakna antara
0 0 38 5
0 0 88,4 11,6
kekuatan sedang (p=0,004; r=0,450).
0
0
p = 0,004
x2 = 10,942
Berdasarkan Hasil yang diperoleh dari analisis bivariat menggunakan uji chi square
menunjukkan
secara
statistik
GPPH dengan prestasi belajar dengan
404
Mandala of Health. Volume 6, Nomor 1, Januari 2013
Hidayani, ADHD dengan Prestasi Belajar
raport harian yang dinilai guru setiap hari
PEMBAHASAN Proporsi GPPH pada penelitian ini
selama satu semester.9
adalah sebesar 44,2%. Angka ini lebih
Anak-anak dengan GPPH sulit dalam
tinggi dari pada penelitian yang dilakukan
pelajaran yang membutuhkan konsentrasi,
oleh
memori
Polanczyk,
dkk
yaitu
5,29%,
dan
akurasi
yang
akan
berdasarkan data dari Januari 1978 sampai
mempengaruhi prestasi belajar mereka,
5
terutama pada kemampuan matematika dan
Desember
2005
di
berbagai
negara.
Penelitian yang dilakukan oleh Saputro
membaca.6,10,11Penelitian
menunjukkan prevalensi anak GPPH di
dkk. didapat bahwa anak-anak dengan
DKI
Jakarta
26,2%.3
Scheffler
Angka
GPPH yang diberikan pengobatan memiliki
proporsi GPPH pada penelitian ini menjadi
skor matematika 2,9 kali lebih tinggi dari
lebih besar dapat dikarenakan jumlah
pada anak-anak yang tidak diobati (p =
sampel yang jauh lebih sedikit dibanding
0,04). Anak-anak yang diberi pengobatan
dengan penelitian-penelitian sebelumnya.
lebih atau sama dengan dua kali memiliki
Angka proporsi yang lebih tinggi juga dapat
skor membaca rata-rata 5,4 kali lebih tinggi
disebabkan
pengambilan
dari pada kelompok anak-anak yang tidak
yaitu
diobati (p < 0,01).12
sampling
sebesar
oleh
oleh yang
metode digunakan
non-
probability sampling, purposive sampling.
Pada
GPPH
terdapat
Rasio perbandingan anak laki-laki dan
neurobiologi
perempuan pada penelitian ini adalah 8,8:1.
dopamin dan noradrenalin. Pompa yang
Hal
yang
mengatur keseimbangan pengeluaran dan
menyebutkan rentang rasio antara anak laki-
penarikan kembali dopamin mengalami
laki dan perempuan GPPH adalah 2:1
gangguan. Pompa tersebut bekerja terlalu
ini
sampai 9:1.
sesuai
2,5
dengan
teori
yaitu
gangguan
gangguan
fungsi
Penelitian oleh Michanie dkk.
cepat sehingga ambilan kembali dopamin
dan Galéra dkk. menunjukkan bahwa salah
ke dalam sel neuron di daerah limbik dan
satu masalah
lobus prefrontal meningkat. Perubahan
ditimbulkan
edukasional oleh
adalah tinggal kelas.
yang dapat
gejala-gejala
GPPH
7,8
secara genetik jalur katekolamin dapat memblok reseptor alfa 2 noradrenalin
Pada penelitian ini didapat nilai p =
dengan
memproduksi
yohimbin
juga
0,004 yang menunjukkan adanya hubungan
menimbulkan gejala-gejala GPPH, seperti
yang bermakna antara GPPH dan prestasi
hiperaktivitas, impulsivitas dan kemampuan
belajar. Hasil serupa juga didapat pada
memori yang lemah.13,14
penelitian oleh Hayati
tentang hubungan
Selain gangguan neurobiologi, pada
GPPH dengan prestasi belajar anak-anak
anak dengan GPPH terdapat pengecilan
TK ABA XV Banjarmasin dengan nilai p =
lobus prefrontal kanan pada bagian korteks,
0,000. Prestasi belajar dinilai berdasarkan
nukleus kaudatus kanan, globus palidus 405
Mandala of Health. Volume 6, Nomor 1, Januari 2013
kanan
serta
vermis.
Lobus
prefrontal
dikenal sebagai bagian otak yang terlibat
Hidayani, ADHD dengan Prestasi Belajar
prestasi belajar yang rendah pada anak dengan GPPH.
dalam proses editing perilaku dan emosi, mengurangi
distraktibilitas,
Penelitian ini memiliki beberapa
membantu
keterbatasan. Besar sampel yang digunakan
kesadaran diri dan waktu seseorang. Hasil
adalah besar sampel minimal yang mungkin
imaging pada pasien dengan GPPH didapat
tidak
bahwa bagian korteks lobus prefrontal
sebenarnya, tetapi pada kedua sekolah besar
kanan kurang aktif dan memiliki koneksi
sampel minimal ini sudah cukup.Variabel-
yang lemah dengan bagian otak yang lain.
variabel pengganggu yang berpengaruh
Nukleus kaudatus dan globus palidus
dalam penelitian ini belum sepenuhnya
berperan
dikendalikan. Prestasi belajar memiliki
dalam
menghambat
respons
dapat
mewakili
populasi
otomatis yang datang pada bagian otak,
banyak
sehingga koordinasi rangsangan tersebut
mempengaruhinya
tetap optimal. Fungsi serebelum adalah
tersebut tidak dapat dideteksi maupun
mengatur keseimbangan.
14,15
faktor-faktor
yang
dan
yang faktor-faktor
disingkirkan dalam penelitian ini. Hal yang
Anak dengan GPPH juga mengalami
berhubungan dengan prestasi belajar berupa
perkembangan intelektual yang lebih lambat
kecerdasan, bakat dan lingkungan belum
dibandingkan dengan anak normal dan
diteliti.
saudaranya, tingkat intelegensinya (IQ) 715 poin di bawah anak normal. Meskipun
KESIMPULAN
memiliki tingkat intelegensi normal, tetapi
Proporsi GPPH di SDN 2 dan SDN 3
kemampuan adaptasi anak itu berada di
Berkoh Purwokerto adalah 44,2%. Terdapat
bawah kemampuan anak normal.3,8
hubungan yang bermakna antara Gangguan
Prestasi akademik yang di bawah
Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas
rata-rata atau buruk sering menimbulkan
(GPPH) dengan prestasi belajar siswa SDN
konflik dengan orang tua atau guru di
2 dan SDN 3 Berkoh Purwokerto dengan
sekolah. Anak dengan gangguan ini tidak
kekuatan sedang.
dapat menyelesaikan tugas dengan baik sehingga sering dianggap sebagai anak yang
DAFTAR PUSTAKA 1.
membangkang, anak malas atau anak yang tidak bertanggung jawab. Kondisi ini menyebabkan
respon
keluarga
atau
2.
lingkungan terhadap anak ini cenderung bersikap memusuhi atau tidak menyukai.3 Hal
seperti
lingkaran
ini
setan
dapat antara
menyebabkan GPPH
dengan
3.
Hidayat, D. 2007. Pelayanan Kesehatan Jiwa Integratif. Makalah disampaikan dalam Simposium Sehari Kesehatan Jiwa dalam Rangka Menyambut Hari Kesehatan Jiwa Sedunia. Jakarta. Sadock, B. J. dan Sadock V. A. 2007. Kaplan & Sadock's Synopsis of Psychiatry: Behavioral Sciences/Clinical Psychiatry, 10th Edition. Lippincott Williams & Wilkins, USA. Hal. 1207. Saputro, D. 2009. ADHD (Attention Deficit/Hyperactivity Disorder). Sagung Seto, Jakarta. Hh. 153.
406
Mandala of Health. Volume 6, Nomor 1, Januari 2013
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Wiguna, T. 2007. Gejala, Latar Belakang Permasalahan dan Kebutuhan Anak dengan Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas (GPPH) dan Gangguan Spektrum Autistik. Makalah Disampaikan dalam Simposium Sehari Kesehatan Jiwa dalam Rangka Menyambut Hari Kesehatan Jiwa Sedunia, Jakarta. Polanczyk, G., de Lima M. S., Horta B. L.,Biederman J. dan Rohde L. A. 2007. The Worldwide Prevalence of ADHD: A Systematic Review and Metaregression Analysis. American Journal of Psychiatry, 164, 942-948. Siqueira, C. M. dan Gurge-Giannetti J. 2011. Poor School Performance: an Updated Review. Revista da Associação Médica Brasileira, 57 (1), 76-86. Michanie, C., Kunst G., Margulies D. S. dan Yakhkind A. 2007. Symptom Prevalence of ADHD and ODD in a Pediatric Population in Argentina. Journal of Attention Disorders, 11, 363. Galéra, C., Melchior M., Chastang J., Bouvard M., dan Fombonne E. 2009. Childhood and Adolescent Hyperactivityinattention Symptoms and Academic Achievement 8 Years Later: The GAZEL Youth Study. Psychological Medicine, 11 (39), 1895-1906. Hayati, I. N. 2009. Hubungan antara Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas (GPPH) dengan Prestasi
Hidayani, ADHD dengan Prestasi Belajar
10.
11.
12.
13.
14.
15.
Belajar di TK ABA XV Banjarmasin Tahun Ajaran 2008/2009. Skripsi. Universitas Lambung Mangkurat, Banjarbaru. Loe, I. M. dan Feldman, H. M. 2007. Academic and Educational Outcomes of Children with ADHD. Journal of Pediatric Psychology, 32 (6), 643-654. Alloway, T. P., Gathercole S. E. dan Elliott J. 2010. Examining The Link between Working Memory Behaviour and Academic Attainment in Children with ADHD. Developmental Medicine & Child Neurology, 52, 632-636. Scheffler, R. M., Brown T. T., Fulton B. D., Hinshaw S. P., Levine P. dan Stone S. 2009. Positive Association between Attention-Deficit/Hyperactivity Disorder Medication Use and Academic. Pediatrics, 123, 1273-1279. Arnsten A. F. 2006. Fundamentals of Attention-Deficit/Hyperactivity Disorder: Circuits and Pathways. Journal of Clinical Psychiatry, 67 (8), 7-12. Arnsten A. F.. 2009. Toward A New Understanding of Attention-Deficit Hyperactivity Disorder Pathophysiology: An Important Role for Prefrontal Cortex Dysfunction. . Central Nervous System Drugs, 23 (1), 33-41. Wiguna, T. 2010. Buku Ajar Psikiatri. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Hh. 441-454.
407