RUANG LINGKUP « Sayembara Bangka Belitung Eco-Park
1 dari 5
http://www.sayembara-babel.com/?page_id=40
HOME LATAR BELAKANG RUANG LINGKUP TAHAPAN MEKANISME & JADWAL PERSYARATAN DAFTAR
Ruang Lingkup Perencanaan Kawasan perencanaan berada di lokasi antara kota Pangkalpinang dan Sungailiat yang sebagian besar merupakan area pasca penambangan seluas +/- 1100 ha seperti terlihat pada Gambar 3.1 berikut. Panjang kawasan hampir mencapai 5 km dari jalan propinsi yang menghubungkan Pangkalpinang di sebelah Selatan dan Sungailiat di sebelah Utaranya. Gambaran umum kawasan perencanaan berupa foto-foto lokasi, dapat dilihat pada Lampiran 3 (Foto-foto lokasi). Pada Tahap I, peserta diminta untuk merencanakan masterplan keseluruhan area dengan mengacu pada 4 Zona yang telah ditetapkan, yang meliputi: (1) Zona A Riset dan Pendidikan, (2) Zona B Rekreasi, (3) Zona C Eco-Resort dan (4) Zona D Preservasi. Akses ke lokasi dimungkinkan melalui 3 (tiga) area, yaitu melalui gerbang di Zona D, Zona A, dan Zona C.
Gambar 3.1 Foto Udara Kawasan Perencanaan
11/01/2010 2:50
RUANG LINGKUP « Sayembara Bangka Belitung Eco-Park
2 dari 5
http://www.sayembara-babel.com/?page_id=40
Gambar 3.2 Peta Kawasan Deskripsi keempat zona yang dimaksud adalah sebagai berikut. A. ZONA RISET dan EDUKASI ( +/- 140 ha) Zona ini berada pada lahan pasca tambang yang di dalamnya sudah dilakukan uji coba penanaman berbagai jenis tanaman lokal (Lihat Lampiran 4). Pada zona ini, telah dilakukan penelitian dalam mengupayakan peningkatan kualitas air melalui proses passive treatment berupa penyaringan air bersih yang sumbernya berasal dari air kolong (danau yang tercipta akibat penambangan timah). Zona ini diarahkan sebagai area yang memfasilitasi kegiatan riset dan edukasi yang didukung oleh sarana dan prasarana sesuai dengan jenis kegiatannya, seperti : jaringan infrastruktur, laboratorium, bangunan pendidikan dan lain-lain, yang bertujuan untuk mengetahui kualitas tanah, air dan udara lahan pasca tambang serta kemungkinan pemanfaatan dan pengembangannya. Dalam zona ini juga diminta untuk disediakan fasilitas museum tambang; museum yang memperlihatkan proses penambangan melalui berbagai media audio visual dalam ruangan tertutup. Museum ini juga dilengkapi dengan musium terbuka yang memungkinkan para pengunjung dapat melakukan proses penambangan secara langsung dengan supervisi pengelola museum. Peserta diminta menetapkan sendiri jenis fasilitas riset, fasilitas edukasi, museum dan sarana pendukungnya. Seluruh fasilitas fisik pada zona ini hanya diperbolehkan menggunakan 15% dari luas total lahan. Luas lahan lainnya harus dihijaukan kembali dengan menggunakan tanaman keras lokal Bangka Belitung. Pada zona ini terdapat salah satu entrance menuju kawasan dari arah jalan sisi Barat. Jalan ini merupakan jalan provinsi eksisting yang menghubungkan kota Pangkal Pinang dan kota Sungailiat.
Gambar 3.3 Proses Passive Treatment B. ZONA REKREASI (+/- 100 ha) Zona ini terletak di bagian Selatan tapak (lihat peta), di kawasan yang sudah memiliki potensi alam yang memukau yaitu tiga danau masing-masing seluas (5.5 ha, 6.3 ha, 6.8 ha). Danau ini tercipta akibat dari penambangan yang dilakukan sejak bangsa Belanda memulai kegiatan penambangan di tanah air.
11/01/2010 2:50
RUANG LINGKUP « Sayembara Bangka Belitung Eco-Park
3 dari 5
http://www.sayembara-babel.com/?page_id=40
Pada tepian danau telah tumbuh tanaman perintis yaitu tali purun yang turut membantu proses peningkatan kualitas air sehingga dapat ditinggali oleh beberapa jenis ikan. Terdapat pula aliran air sungai yang bermuara di danau ini yang menjadikan air danau senantiasa bersih. Saat ini, masyarakat sekitar telah melakukan beberapa aktivitas keseharian seperti: kegiatan memancing, atau sekedar menikmati keindahan danau pada sore hari. Para Peserta diberi kebebasan untuk menambahkan berbagai fasilitas rekreasi, misalnya restoran/kafe, fasilitas pertunjukan dan fasilitas rekreasi air di sekitar danau maupun di area danau itu sendiri serta berbagai fasilitas sarana pendukung lainnya. Seluruh fasilitas fisik pada zona ini hanya diperbolehkan menggunakan 15% dari luas total lahan. Seperti halnya di Zona A, lahan lainnya harus dihijaukan kembali dengan menggunakan tanaman keras lokal Bangka Belitung.
Gambar 3.4 Suasana di sekitar Danau Tali Purun C. ZONA ECO-RESORT (+/- 80 ha) Zona ini berada di bagian Timur tapak (lihat peta). Sisi Baratnya dibatasi oleh rencana jalan provinsi, sedangkan sisi Timurnya dibatasi oleh pantai laut Cina Selatan. Zona ini mempunyai potensi alam berupa pasir putih yang masih belum banyak terjamah oleh manusia. Area pantai bukan merupakan area yang sensitif terhadap keberadaan terumbu karang. Dalam zona ini peserta diminta untuk merancang kawasan eco-resort ; yaitu sebuah kawasan resort yang direncanakan dengan pendekatan ekologis. Peserta sayembara diberi kebebasan untuk menyediakan berbagai fasilitas yang terkait dengan wisata resort, misalnya wisata pantai dengan fasilitas penginapan seperti hotel, cottage, villa dengan kelengkapan fasilitas pendukungnya. Pada Zona ini terdapat salah satu entrance kawasan dari sisi timur Kawasan Babel Eco-Park . Seperti halnya Zona A dan B, seluruh fasilitas fisik pada zona ini hanya diperbolehkan menggunakan 15% dari luas total lahan dan lahan lainnya harus dihijaukan kembali dengan menggunakan tanaman keras lokal di Bangka Belitung.
Gambar 3.5 Suasana Kawasan Pantai D. ZONA PRESERVASI ( +/- 90 ha)
11/01/2010 2:50
RUANG LINGKUP « Sayembara Bangka Belitung Eco-Park
http://www.sayembara-babel.com/?page_id=40
Zona ini disebut dengan zona peservasi karena dalam zona ini peserta sayembara tidak diperkenankan melakukan intervensi fisik apapun; kecuali pada bagian entrance area gerbang I dan penataan landscape di sepanjang jalan permukiman. Peserta diharapkan dapat mengintegrasikan keberadaan permukiman eksisting dalam proses pengembangan kawasan yang ditunjukkan melalui konsep pengimplementasiannya. Dalam zona ini terdapat perumahan penduduk yang tumbuh secara linier mengikuti jalan (lihat peta). Perumahan ini sudah berdiri sejak tahun 1920an dengan kelengkapan fasilitas ibadah (bangunan kelenteng) dan pekuburan Cina. Secara umum masyarakat yang terdiri dari beragam etnis yang tinggal di zona ini melakukan aktivitas sehari-hari seperti: berkebun sayuran dan beternak (babi, sapi, ayam) di halaman atau sekitar rumah.
Gambar 3.6 Pemukiman Penduduk dan Pekuburan Cina Di luar ke empat zona diatas, terdapat beberapa area reklamasi di lahan pasca tambang dengan menggunakan pohon sawit dan pohon akasia (acacia mangium) (lihat peta).
Gambar 3.7 Daerah Reklamasi Pasca Tambang Para peserta sayembara diminta untuk mengintegrasikan area lahan reklamasi tersebut dengan usulan fasilitas agrowisata pada lahan seluas +/- 100 ha berupa kawasan pertanian (hortikultur), peternakan (misalnya: ayam, bebek, rusa, sapi dan lain-lain), perkebunan (tanaman buah, tanaman hias, tanaman herbal dan lain-lain) beserta sarana pendukungnya. Fasilitas agrowisata ini dapat berupa lahan terpusat maupun lahan yang tersebar di seluruh kawasan tergantung dari konsep yang diusulkan oleh peserta sayembara. Luas lahan lainnya harus dihijaukan kembali dengan menggunakan tanaman keras lokal Bangka Belitung.
Gambar 3.8 Kolong-kolong pasca Tambang (kolong kering dan kolong basah)
Penyelenggara :
4 dari 5
11/01/2010 2:50
RUANG LINGKUP « Sayembara Bangka Belitung Eco-Park
5 dari 5
http://www.sayembara-babel.com/?page_id=40
SAPPK – ITB Bekerjasama dengan :
Search for:
Search »
Penyelenggara Sekolah Arsitektur, Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan Institut Teknologi Bandung Lt. Basement Gd. LabTek IXB (Arsitektur) Jl. Ganesa 10 Bandung 40132 Indonesia Telp. +62 22 2504962 Fax. +62 22 2530705 Email:
[email protected]
Powered by WordPress and K2 Entries Feed and Comments Feed 15 queries. 0.089 seconds.
11/01/2010 2:50