HIV AIDS, Penyakit yang Belum Teratasi Namun Bisa Dicegah Oleh : H. Deddy Ismail, MM Pengelola Program HIV-AIDS dan IMS Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan
Apa yang terpikir dalam benak Anda sewaktu mendengar tentang HIV AIDS ? Banyak orang akan putus asa dan depresi mengetahui bahwa mereka teridentifikasi positif terinfeksi HIV. Banyak akan berpikir bahwa hidup mereka sudah singkat, merasa tidak berharga lagi dan tidak punya harapan untuk sehat kembali. Ditambah lagi di beberapa daerah penyakit ini dianggap aib, karena dalam pemahaman masyarakat, penyakit ini hanya dapat ditularkan melalui hubungan seks saja.Tentu, seseorang yang terinfeksi HIV sangat membutuhkan dukungan moril. Artikel ini akan membantu Anda memahami apa itu HIV AIDS? Bagaimana penularannya? Apakah ada obat untuk penyakit ini? Dan, bila terjangkit apa yang bisa Anda lakukan?
Apa Itu HIV AIDS? HIV atau Human Immunodeficiency Virus adalah suatu virus yang dapat menyebabkan penyakit AIDS. Virus yang merusak daya tahan tubuh dengan menyerang sistem kekebalan/imunitas tubuh sehingga sistem kekebalan tubuh menjadi tidak berdaya dalam melawan infeksi. Sampai saat ini belum bisa dipastikan sumber utama penyebab adanya virus HIV. Virus ini pertama kali ditemukan pada tahun 1959 dari sampel darah seorang laki-laki dari Kinshasa di Republik Congo dan tidak dIketahui bagaimana ia terinfeksi. AIDS atau Acquired Immune Deficiency Syndrome adalah sindrom atau infeksi yang timbul akibat virus HIV dan merusak sistem kekebalan tubuh manusia. Dengan demikian akan mempermudah semua jenis virus menjangkiti tubuh manusia tanpa takut diserang oleh imun tubuh lagi, seperti SIV (Simian immunodeficiency virus) dan FIV (Feline immunodeficiency virus).
Bagaimana Penularannya? HIV AIDS berkembang sangat pesat di benua Afrika. Hampir sekitar 10% dari jumlah populasi dunia terdapat di sana, namun sayang sekali kira-kira 60% dari jumlah populasi ini mengidap AIDS. Begitu pula dengan Indonesia. Mengapa penyakit ini menyebar dengan begitu cepat? Karena tingkat kesadaran masyarakat akan kesehatan telah menurun. Penyakit ini banyak ditularkan melalui hubungan seks, penggunaan alat suntik, bawaan lahir karena tertular dari ibu kandungnya, transfusi darah, dll. Beberapa faktor yang memengaruhi penularan HIV AIDS ini adalah: •
Moralitas dewasa ini khususnya di Indonesia telah tersedia banyak media baik media elektronik maupun media cetak memuat banyak sekali gambar-gambar erotis dan bahkan video yang merangsang hasrat seksual yang kurang patut. Dan memicu banyaknya kasus pemerkosaan serta banyaknya kasus perselingkuhan di berbagai tempat.
•
Ketidaktahuan sebagian orang tidak sadar kalau mereka terinfeksi HIV. Banyak yang tidak mau diperiksa karena dianggap aib, jika mengidap penyakit ini. Dengan begitu, penyakit ini tidak bisa dihentikan penyebarannya.
Pencegahan? Pemerintah maupun lembaga masyarakat telah banyak melakukan terobosan-terobosan untuk mencegah penyebaran HIV AIDS. Beberapa membuahkan hasil, namun tetap saja penularan melalui hubungan seks menjadi peringkat atas yang sulit dihindari. Berikut ini beberapa tips yang bisa Anda ikuti atau anjurkan bagi lingkungan Anda untuk menghambat penularan HIV AIDS. •
Save sex, hendaklah Anda setia pada pasangan Anda dan lakukan hubungan seksual yang patut
•
Menghindari seks bebas, baik dengan pekerja seks komersial dan berganti-ganti pasangan
•
Jika pasangan anda sudah terbukti mengidap HIV AIDS, dalam melakukan hubungan seksual sebaiknya menggunakan kondom
•
Penularan HIV AIDS melalui transfusi darah menempati peringkat kedua. Jadi sebisa mungkin hindari melakukan transfusi darah.
•
Hindari penggunaan obat-obat terlarang, penggunaan alat suntik bersama, tattoo, dan tindik
Mencegah lebih baik dari pada mengobati terbukti sangat tepat untuk menghambat penyebaran HIV ini. Perhatian orang tua menjadi salah satu pelindung yang aman bagi putra-putri Anda.
Pengobatan? Sampai saat ini belum ditemukan obat bagi penderita HIV AIDS. Hanya saja telah tersedia obat untuk menghambat bekerjanya virus HIV. Pada orang yang sehat, sel-sel T penolong merangsang atau mengaktifkan sistem kekebalan untuk menyerang infeksi. HIV khususnya mengincar sel-sel T penolong ini. Ia menggunakan sel-sel itu untuk memperbanyak dirinya (replikasi), melemahkan dan menghancurkan sel-sel T penolong hingga sistem kekebalan merosot drastis.
Obat anti-retrovirus (ARV) menghambat proses replikasi ini. Saat ini ada empat jenis utama ARV yang diresepkan. Analog nukleosida dan analog nonnukleosida mencegah HIV menggandakan diri ke dalam DNA seseorang. Inhibitor protease membuat enzim protease tertentu dalam sel yang terinfeksi tidak dapat menggandakan virus itu dan menghasilkan lebih banyak HIV. Inhibitor fusi bertujuan mencegah HIV memasuki sel. Dengan menghambat replikasi HIV, ARV dapat memperlambat perkembangan dari infeksi HIV menjadi AIDS, yang disebut stadium akhir penyakit HIV. Namun untuk penggunaan Obat anti-retrovirus ini tidak semua cocok untuk penderita HIV, maka sebaiknya di konsultasikan terlebih dahulu ke dokter. Saat ini di Provinsi Sumatera Selatan melalui Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan sudah ada 12 Rumah Sakit Rujukan ARV bagi Orang Dengan HIV/AIDS untuk dapat mengkases obat Antiretroviral secara gratis, dan juga makin berkembangnya layanan layanan untuk melakukan tes HIV secara gratis dan rahasia yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan. Dan saat ini Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan telah melakukan upaya terobosan baru dengan membuka layanan Voluntary Counseling and Testing HIV Online Sumsel (VCT Online Sumsel) untuk melayani masyarakat yang ingin mengetahui status HIV nya secara gratis dan rahasia dengan memanfaatkan media BlackBerry dan WhatsApp secara online. VCT Online Sumsel Silahkan invite PIN Blackberry : 1. 54B662DC 2. 54889C3B 3. 54B92440 4. 5553F88E 5. 5508973C 6. 545F9298 Silahkan Chat di no WhatsApp : 1. 082186682612 2. 082186682628 3. 082186682531 4. 082186682543 5. 082186682693 6. 082186682594