HIJRAH
Pembicara: Pak Arif Mulyadi Tanggal: 14 Juni 2008 RINGKASAN Pengajian kali ini membahas tentang hijrah, dalam arti “membaik” bergerak dari satu titik dalam kehidupan kita ke titik lain yang lebih baik. Hijrah diawali dengan keinginan untuk memperbaiki diri. Agar hijrah diridhai Allah, maka hijrah itu pun harus mengacu pada ketentuan-Nya. Ketentuan Yang Maha Pengasih Yang Maha Penyayang. Definisi Tuhan sebagai Kasih Sayang merupakan nilai universal yang dapat diterima semua orang. Apabila kita menjalani hidup ini dengan benar, maka sifat kasih sayang ini pula yang akan terpancar dari kita. Bahwa kita selalu berbuat baik, penuh kasih sayang, kepada semua. Komponen dalam hijrah adalah: ingat dan bersyukur. Implementasinya adalah dengan senantiasa bersikap kasih sayang sesuai dengan Al Qur’an. Keluarannya adalah takwa dan perbuatan baik. Mengingat Allah merupakan makna kata shalat yang sebenarnya. Mengingat perintah-Nya untuk kemudian dikerjakan, dan mengingat larangan-Nya untuk kemudian dijauhi. Ingat (zikir) sebanyak-banyaknya. Bersyukur atas segala nikmat yang ada pada diri kita: tubuh, ruh dan jiwa (penglihatan, pendengaran, perabaan, perasaan, penciuman, dan akal pikiran). Cara mensyukurinya adalah dengan menggunakan dan merawat dengan baik segala nikmat yang telah diberikan Allah kepada kita. • Cara merawat jasad ada empat: beri makan, bersihkan, beristirahat dan berolah raga. • Cara merawat ruh: dengan berdzikir. Sebanyak-banyaknya. Minta perlindungan Allah. • Cara merawat jiwa: dengan berbuat baik. Al Qur’an digunakan sebagai acuan dalam hidup. Al Qur’an dibaca, dipelajari, dipahami, dilaksanakan, dan disyiarkan. Muhammad pun telah menciptakan berbagai reminder system (rukun Iman, Rukun Islam, Adzan, Iqamah) untuk membantu kita tetap ingat kepada-Nya. Proses hijrah ini harus berlaku terus menerus, selama kita hidup. Inilah kesungguhan kita. Jihad yang sebenar-benarnya. Hijrah dan jihad harus menyatu. Sesuai kemampuan. Semua ini adalah proses. Pada tahap tertentu setelah mengalami segala ujian, kita akan mendapatkan fasilitas yang dapat dimanfaatkan untuk membawa kita ke tingkat berikutnya, membantu kita untuk menjadi lebih bermanfaat bagi alam semesta. Amin. [Ada pembicaraan menarik tentang mesjid. Sama seperti kesalahkaprahan terhadap pemahaman shalat, ada juga kesalahkaprahan terhadap pemahaman mesjid. Secara bahasa, mesjid berarti tempat bersujud. Secara hakikat, tempat manusia bersujud di hatinya. Maka kalbu seorang mukmin adalah baitullah yang sebenarnya. Mengingat Allah (shalat) dilakukan dalam hati kita (mesjid). Shalat dilakukan dalam mesjid. I like this .] Sekarang teks yang lengkap.
Hijrah yang kita lakukan dalam hidup ini berawal keinginan untuk memperbaiki diri, keinginan untuk berbuat baik. Inilah artinya mabrur: membaik. Bagaimana hijrah yang diridhai Allah? Yang murni niatnya, yang murni prosesnya, dan yang murni aplikasinya. Sesuai dengan ketentuan agama. Agama yang mana? Agama tauhid. QS Al Mu’minuun – Orang-orang yang beriman (23):52 – Sesungguhnya (agama tauhid) ini, adalah agama kamu semua, agama yang satu dan Aku adalah Tuhanmu, maka bertakwalah kepada-Ku. Tauhid berarti menuhankan yang satu. [Catatan: Tuhan di sini berarti apa pun yang memenuhi pikiran dan hati kita. Mengerikan ya menurut saya pemahaman ini. Jadi apabila kepala kita dipenuhi oleh kerja, maka kerja adalah tuhan kita. Apabila uang adalah yang selalu kita pikirkan, maka uang adalah tuhan kita. Apabila kepala dipenuhi oleh emosi, maka emosi itulah tuhan kita. Apabila dipenuhi oleh orang(-orang) tertentu, maka orang(-orang) itu yang sebenarnya kita tuhankan.] QS Al An’aam – Binatang ternak (6):12 – Katakanlah, “Kepunyaan siapakah apa yang ada di langit dan di bumi?” Katakanlah: “Kepunyaan Allah.” Dia telah menetapkan atas diri-Nya kasih sayang. Dia sungguh-sungguh akan menghimpun kamu pada hari kiamat yang tidak ada keraguan terhadapnya. Orang-orang yang merugikan dirinya sendiri, mereka itu tidak beriman. Tidak ada Tuhan, selain Kasih Sayang (atau lebih familiar kita sebut, Yang Maha Pengasih dan Yang Maha Penyayang). Nama Tuhan ini yang paling sering kita sebut dalam Al Qur’an, minimal di awal hampir semua surat-surat Al Qur’an. Definisi Tuhan sebagai Kasih Sayang merupakan nilai universal yang dapat diterima semua orang. Apabila kita menjalani hidup ini dengan benar, maka sifat kasih sayang ini pula yang akan terpancar dari kita. Bahwa kita selalu berbuat baik kepada semua. QS Al An’aam – Binatang ternak (6):54 – Apabila orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami itu datang kepadamu, maka katakanlah: “salaamun-alaikum”. Tuhanmu telah menetapkan atas dirinya kasih sayang, (yaitu) bahwasanya barangsiapa yang berbuat kejahatan di antara kamu lantaran kejahilan, kemudian ia bertaubat setelah mengerjakannya dan mengadakan perbaikan, maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Apa pun yang telah kita lakukan, apabila kita bertaubat dan mengatakan perbaikan, maka Allah Maha Pengampun dan Maha Penyayang. QS Maryam – Maryam (19):96 – Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal saleh, kelak Allah Yang Maha Pemurah akan menanamkan dalam (hati) mereka rasa kasih sayang. Adakan perbaikan dengan meningkatkan kasih sayang, pertama terhadap siapa pun yang ada di sekitar kita. Keluarga, pembantu, supir, teman-teman kantor, dst. Rasa kasih sayang tertanam karena itu adalah sifat Allah. Namun kasih sayang tidak boleh sekedar tulisan atau ucapan. Kasih sayang harus diterapkan.
Nah, setelah timbul keinginan untuk memperbaiki diri, apa ilmunya? Mulai dari menyadari kekurangan atau kesalahan pada diri. Mohon Ampun kepada Allah. Adakan perbaikan diri. Ingat kepada Allah. Minta petunjuk-Nya bagaimana memperbaiki kesalahan itu. Kapan? Sekarang. Tidak perlu menunggu. Sekarang. Muhammad memberikan fasilitas shalat taubah. Bisa dimanfaatkan jika menginginkan. Mengingat Allah merupakan makna kata shalat yang sebenarnya. Mengingat perintah-Nya untuk kemudian dikerjakan, dan mengingat larangan-Nya untuk kemudian dijauhi. QS Ali ‘Imran – Keluarga ‘Imran (3):109 – Kepunyaan Allahlah segara yang ada di langit dan di bumi; dan kepada Allahlah dikembalikan segala urusan. Ingat bahwa semua yang ada di langit dan di bumi adalah milik Allah. Termasuk kita dan apapun yang ada pada diri kita. Karena itu, minta izin pada-Nya apabila kita ingin menggunakan kendaraan ini. Gunakan Al Qur’an sebagai acuan dalam hidup. Kembali ke aturan Allah: Al Qur’an dibaca, dipelajari, dipahami, dilaksanakan, dan disyiarkan. Menjadi contact person Allah di muka bumi ini. QS Huud – Huud (11):123 – Dan kepunyaan Allah-lah apa yang ghaib di langit dan di bumi dan kepada-Nyalah dikembalikan urusan-urusan semuanya, maka sembahlah Dia, dan bertawakallah kepada-Nya. Dan sekali-kali Tuhanmu tidak lalai dari apa yang kamu kerjakan. Semua adalah punya Allah, termasuk semua urusan yang ada, yatu segala yang terjadi, segala yang kita lakukan, segala sesuatu yang terkait dengan kita. Semuanya. Kembalikan kepada Allah. Sejak kapan kita punya urusan? Sejak kita bangun tidur. Jadi dari bangun tidur, kita hendaknya sudah mengembalikan semua urusan kepada Allah. Hingga kita kembali tidur. QS Faathir – Pencipta (35):4 – Dan jika mereka mendustakan kamu (sesudah kamu beri peringatan), maka sungguh telah didustakan pula rasul-rasul sebelum kamu. Dan hanya kepada Allahlah dikembalikan segala urusan. Ketika ingin mengajak orang lain mengikuti jalan Allah, maka kita harus menyadari bahwa sudah jadi ketentuan Allah bahwa akan ada selalu yang menolaknya. Tidak perlu ada rasa bahwa semua orang harus menurut pada kita. Kita ini sekedar penyampai pesan. Perkara mereka ikut atau tidak, kembalikan urusan itu kepada Allah. Semua hendaknya sesuai dengan aturan Allah, yang secara eksplisit tertuang di dalam Al Qur’an. Hati-hati untuk tidak terlalu mengikuti satu orang. Tidak terlalu menganut paham “katanya, pokoknya. Kemelekatan terhadap satu orang/guru tertentu bisa mengakibatkan terbentuknya kelompok-kelompok. Apabila orang yang kita ikuti itu melenceng, maka kita akan kecewa. Kembalikan semua kepada Allah. Kepada Al Qur’an. Secara murni. QS Az zumar – Rombongan-rombongan (39):2 – Sesungguhnya Kami menurunkan kepadamu Kitab (Al Qur’an) dengan (membawa) kebenaran. Maka sembahlah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya.
QS Az zumar – Rombongan-rombongan (39):11 – Katakanlah: “Sesungguhnya aku diperintahkan supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama. QS Az zumar – Rombongan-rombongan (39):14 – Katakanlah: “Hanya Allah saja yang aku sembah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agamaku.” Tapi tentunya pasti ada yang selalu tidak murni. Selalu ada yang kafir sampai kapan pun. Ini sudah ketentuan Allah. QS Al an’aam – Binatang ternak (6):108 – Dan janganlah kamu memakai sembahan-sembahan yang mereka sembah selain Allah, karena mereka nanti akan memaki Allah dengan melampaui batas tanpa pengetahuan. Demikianlah Kami jadikan setiap umat menganggap baik pekerjaan mereka. Kemudian kepada Tuhan merekalah kembali mereka, lalu Dia memberitakan kepada mereka apa yang dahulu mereka kerjakan. Tidak perlu kita cerca. Kita tetap harus menjadi rahmatan lil alamin, rahmat bagi semua orang. Seperti matahari yang terus bersinar tidak peduli yang disinari itu adalah orang dari agama A atau B, orang itu pernah melakukan C atau D. dsb. Kata Pak Arif, kita boleh tetap baik kepada copet, tapi jangan ikut nyopet. [Catatan Eva: Menurut saya, ini tidak mudah. Saya pernah mengatakan ke teman saya, bahwa saya lebih bisa menghargai orang yang berbeda agama ketimbang orang yang di KTP-nya beragama sama dengan saya namun merusak atau penuh dengan emosi. Entahlah. Saya masih berproses.] QS Az zumar – Rombongan-rombongan (39):2 – Sesungguhnya Kami menurunkan kepadamu Kitab (Al Qur’an) dengan (membawa) kebenaran. Maka sembahlah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya. Agar murni, sembahlah Dzat kasih sayang, dan senantiasa berpegang kepada Al Qur’an. QS Az zumar – Rombongan-rombongan (39):11 – Katakanlah: “Sesungguhnya aku diperintahkan supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama. Murni sumber informasi, murni praktek dan pelaksanaannya. QS Az zumar – Rombongan-rombongan (39):14 – Katakanlah: “Hanya Allah saja yang aku sembah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agamaku.” QS Al Mu’min – Orang yang beriman (40):14 – Maka sembahlah Allah dengan memurnikan ibadat kepada-Nya, meskipun orang-orang kafir tidak menyukai(nya). QS Al Mu’min – Orang yang beriman (40):65 – Dialah Yang hidup kekal, tiada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia; maka sembahlah Dia dengan memurnikan ibadat kepada-Nya. Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam. QS Al Bayyinah – Bukti yang nyata (98):5 – Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama dengan lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus.
Al Qur’an diturunkan untuk membantu menjelaskan kepada kita bagaimana pemahaman dan pelaksanaan yang murni dan sesuai dengan ketentuan Allah itu. Pelajari Al Qur’an. QS Al Maa-idah – Hidangan (5):15-16 – Hai Ahli Kitab, sesungguhnya telah datang kepadamu Rasul Kami, menjelaskan kepadamu banyak dari isi Al Kitab yang kamu sembunyikan dan banyak (pula yang) dibiarkannya. Sesungguhnya telah datang kepadamu cahaya dari Allah, dan kitab yang menerangkannya. Semua itu proses. QS An Nisaa’ – Perempuan (4):100 – Barangsiapa berhijrah di jalan Allah, niscaya mereka mendapati di muka bumi ini tempat hijrah yang luas dan rezeki yang banyak. Barangsiapa keluar dari rumahnya dengan maksud berhijrah kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian kematian menimpanya (sebelum sampai tempat yang dituju), maka sungguh telah tetap pahalanya di sisi Allah. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Diniatkan. Jalankan langsung. Tidak perlu menunda. Semua ini proses, jadi kalau pun kita tidak 100% baik dan murni pun urusan masing-masing. Bisa saja dari minus sepuluh membaik menjadi minus delapan. Tak apa. Proses. Bangun hubungan dengan Allah. Awal silaturahmi dengan Allah adalah dengan mengimani dan mengingatnya. Ingat apa? Ingat perintah untuk dijalankan, dan ingat larangan untuk dijauhi. Suasana jiwa yang senantiasa ingat ini adalah makna sesungguhnya dari “shalat”. Tak heran apabila shalat ini disebut sebagai tiang agama. QS Thaahaa- Thaahaa (20):14 – Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat Aku. Dirikan terus-menerus. Tidak bisa ditunda. QS An nisaa’ – Perempuan (4):101 – Dan apabila kamu bepergian di muka bumi, maka tidaklah mengapa kamu memqashar sembahyang(mu), jika kamu diserang orang-orang kafir. Sesungguhnya orang-orang kafir itu adalah musuh yang nyata bagimu. Sembahyang (bedakan antara sembahyang ini dengan makna yang lebih luas dari shalat) serta rukunrukun lainnya dalam Rukun Islam merupakan suatu reminder system bagi kita untuk terus mengingat Allah. [Ada pembicaraan menarik tentang mesjid. Sama seperti kesalahkaprahan terhadap pemahaman shalat, ada juga kesalahkaprahan terhadap pemahaman mesjid. Secara bahasa, mesjid berarti tempat bersujud. Secara hakikat, tempat manusia bersujud di hatinya. Maka kalbu seorang mukmin adalah baitullah yang sebenarnya. Mengingat Allah (shalat) dilakukan dalam hati kita (mesjid). Shalat dilakukan dalam mesjid. I like this .] QS Al ahzab – Golongan yang bersekutu (33):41 – Hai orang-orang yang beriman, berzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya. Zikir sebanyak-banyaknya. Ibadah tidaklah hanya sembahyang wajib yang lima waktu itu. QS Ali ‘Imran – Keluarga ‘Imran (3):190-191 – Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal.
(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): “Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa mereka. Menarik bahwa Al Qur’an dalam ayat ini mendefinisikan orang-orang berakal sebagai “orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi.” QS Al baqarah – Sapi (2):152 – Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku. Jadi pertama ingat. Kedua bersyukur. Ini awal ibadah: ingat, syukur. Apa yang disyukuri? Segala nikmat yang ada pada diri kita: tubuh, ruh dan jiwa (penglihatan, pendengaran, perabaan, perasaan, penciuman, dan akal pikiran). Ini adalah modal kita dalam hidup. Nikmat itu ada dalam diri kita, bukan dari luar. Semua ini yang dimintai pertanggungjawaban oleh Allah di kemudian hari. Cara mensyukurinya adalah dengan menggunakan dan merawat dengan baik segala nikmat yang telah diberikan Allah kepada kita. Pertama-tama, syukuri tubuh yang kita miliki ini. QS Al mu’minuun – Orang-orang yang beriman (23):12-16 – Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati dari tanah. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha Sucilah Allah, Pencipta yang Paling Baik. Ayat ini menjelaskan penciptaan jasad, sebelum dijadikan makhluk yang lain (yang memiliki ruh). Ayat ini sekaligus mengingatkan (1) betapa besar kekuasaan Allah dalam membuat tubuh yang demikian kompleks ini dari saripati tanah, air mani (dan indung telur), serta (2) betapa sederhananya dan samanya asal muasal kita, tidak ada yang perlu disombongkan. Proses ini merupakan persiapan wadah bagi ruh dan jiwa kita. Setelah itu, baru ditiupkan ruh. QS Al hijr (15):29 – Maka apabila Aku telah menyempurnakan kejadiannya, dan telah meniupkan ke dalamnya ruh-Ku, maka tunduklah kamu kepadanya dengan bersujud. QS Shaad (38):71-72 – Ketika Tuhanmu berfirman kepada malaikat: “Sesungguhnya Aku akan menciptakan manusia dari tanah, Maka apabila telah Kusempurnakan kejadiannya dan Kutiupkan kepadanya ruh-Ku; maka hendaklah kamu tersungkur dengan bersujud kepadanya.” Urutan penciptaan. Setelah jasad tercipta, ditiupkanlah ruh. Ciri ruh: ada nafas, ada panas. Tapi belum ada “sistem” yang menjalankan. Sama seperti orang tidur, punya nafas, panas, punya kuping, punya mata, tetapi tidak dapat digunakan dengan baik, tidak ada pendengaran, penglihatan dsb. Pendengaran, penglihatan, perasaan, perabaan, penciuman, dan akal pikiran terletak di jiwa. Inti pembenahan diri kita ada di jiwa. Manusia melewati beberapa alam: alam rahim, alam dunia, alam akhirat (barzakh dan kebangkitan).
QS Al hajj – Haji (22):5 – Hai manusia, jika kamu dalam keraguan tentang kebangkitan (dari kubur), maka (ketahuilah) sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurnah kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepada kamu dan Kami tetapkan dalam rahim, apa yang Kami kehendaki sampai waktu yang sudah ditentukan, kemudian Kami keluarkan kami sebagai bayi, kemudian (dengan berangsur-angsur) kamu sampailah kepada kedewasaan, dan di antara kamu ada yang diwafatkan dan (ada pula) di antara kamu yang dipanjangkan umurnya sampai pikun, supaya dia tidak mengetahui lagi sesuatupun yang dahulunya telah diketahuinya. Dan kamu lihat bumi ini kering, kemudian apabila telah Kami turunkan di atasnya, hiduplah bumi ini dan suburlah dan menumbuhkan berbagai macam tumbuh-tumbuhan yang indah. Akan tiba saat dimana kita akan bangkit. Sebelum bangkit, kita akan mati dulu. Sebelum mati, kita hidup di dunia ini. Batas antara hidup dan mati itu adalah saat sakratul maut. Itu pemberhentian akhir kita dalam hidup di dunia. Itu sasaran (short/mid term ) hijrah kita: mati yang sukses. QS An Naazi’aat – Malaikat-malaikat yang mencabut (79):1-2 – Demi (malaikat-malaikat) yang mencabut (nyawa) dengan keras, dan (malaikat-malaikat) yang mencabut (nyawa) dengan lemah-lembut, Ada dua cara sakratul maut: lemah lembut dan keras. Tapi matinya itu pasti. QS Ali ‘Imran – Keluarga ‘Imran (3):185 – Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan. Orang-orang yang beruntung, orang-orang yang baik, orang-orang yang diridhai Allah. Yaitu orang-orang yang mengikuti aturan Allah. Orang yang senantiasa ingat (perintah dan larangan Allah) dan bersyukur (atas jasad, ruh dan jiwa). QS As sajdah – Sujud (32):9 – Kemudian Dia menyempurnakan dan meniupkan ke dalam (tubuh)nya roh (ciptaan)-Nya dan Dia menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati; (tetapi) kamu sedikit sekali bersyukur. Cara mensyukuri nikmat adalah dengan menggunakan dan memeliharanya dengan baik. Cara merawat jasad ada empat: beri makan, bersihkan, beristirahat dan berolah raga. Cara memberi makan ada empat juga: tepat barang (halalal thayiban), tepat jumlah, tepat gizi, tepat waktu. QS Al baqarah – sapi (2):172-173 – Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezeki yang baik-baik yang Kami berikan kepadamu dan bersyukurkan kepada Allah, jika benar-benar hanya kepada-Nya kamu menyembah. Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan bagimu bangkai, darah, daging babi dan binatang yang disebut (nama) selain Allah. Tetapi barangsiapa dalam keadaan terpaksa (memakannya) sedang ia tidak menginginkannya dan tidak melampaui batas, maka tidak ada dosa baginya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
QS An nahl – Lebah (16):114-116 – Maka makanlah yang halal lagi baik dari rezki yang telah diberikan Allah kepadamu; dan syukurilah nikmat Allah, jika kamu hanya kepada-Nya saja menyembah. Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan atasmu bangkai, darah, daging babi dan apa yang disembelih dengan menyebut nama selain Allah; tetapi barangsiapa yang terpaksa memakannya dengan tidak menganiaya dan tidak pula melampaui batas, maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Dan janganlah kamu mengatakan terhadap apa yang disebut-sebut oleh lidahmu secara dusta “ini halal dan ini haram,” untuk mengada-ngadakan kebohongan terhadap Allah. Sesungguhnya orangorang yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah tiadalah beruntung. QS Al maaidah – Hidangan (5):94, 96 – Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya Allah akan menguji kamu dengan sesuatu dari binatang buruan yang mudah didapat oleh tangan dan tombakmu supaya Allah mengetahui orang yang takut kepada-Nya, biarpun ia tidak dapat melihatNya. Barangsiapa yang melanggar batas sesudah itu, maka baginya azab yang pedih. Dihalalkan bagimu binantang buruan laut dan makanan laut sebagai makanan yang lezat bagimu dan bagi orang-orang yang dalam perjalanan; dan diharamkan atasmu binatang buruan darat, selama kamu dalam ihram. Dan bertakwalah kepada Allah yang kepada-Nyalah kamu akan dikumpulkan. Cara merawat ruh: dengan berdzikir. Sebanyak-banyaknya. QS Al ahzab – Golongan yang bersekutu (33):41 - Hai orang-orang yang beriman, berzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya. QS Ali ‘Imran – Keluarga Imran (3):190-191 - Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal. (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi: “Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka. Setiap saat, dalam keadaan apapun. Berdzikir. QS An nisaa’ – Perempuan (4):103 – Maka apabila kamu telah menyelesaikan shalat, ingatlah Allah di waktu berdiri, di waktu duduk dan di waktu berbaring. Kemudian apabila kamu telah merasa aman, maka dirikanlah shalat itu. Sesungguhnya shalat itu adalah kewajiban yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman. QS Al mu’minuun – Orang-orang yang beriman (23):97-98 - Dan katakanlah: “Ya Tuhanku aku berlindung kepada Engkau dari bisikan-bisikan syaitan. Dan aku berlindung kepada Engkau ya Tuhanku, dari kedatangan mereka kepadaku.” Dalam berdzikir, mintalah perlindungan Allah terhadap syaitan. Taawudz (audzubillahi minasysyaitanirrajim). Duapuluh empat jam minus waktu kita tidur. Insya Allah iblis pun menyingkir, tapi tidak hilang. Bila suatu saat kita lengah, iblis akan datang lagi. Sementara itu, makanan jiwa adalah perbuatan baik. Dengan Iblis sebagai musuh yang nyata. QS Al Israa’ – Memperjalankan di malam hari (17):53 – Dan katakanlah kepada hamba-hambaKu: “Hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang lebih baik (benar). Sesungguhnya syaitan
itu menimbulkan perselisihan di antara mereka. Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata dari manusia.” QS Al hijr – Al hijr (15):39-42 – Iblis berkata: “Ya Tuhanku, oleh sebab Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat, pasti aku akan menjadikan mereka memandang baik (perbuataan maksiat) di muka bumi, dan pasti aku akan menyesatkan mereka semua. kecuali hamba-hamba Engkau yang mukhlis di antara mereka.” Allah berfirman: “Ini adalah jalan yang lurus; kewajiban Aku-lah (menjaganya) Sesungguhnya hamba-hamba-Ku tidak ada kekuasaan bagimu terhadap mereka, kecuali orangorang yang mengikut kamu, yaitu orang-orang yang sesat. Jadi menggoda manusia itu memang sudah jadi mega project-nya iblis. Ini pun dengan izin Allah. Sementara Allah mewajibkan dirinya untuk menjaga orang-orang yang mukhlis, yang eling dan memohon perlindungan kepada Allah, dan senantiasa berbuat baik, termasuk bersedekah. QS Fushshilat – Yang dijelaskan (41):36 – Dan jika syaitan mengganggumu dengan suatu gangguan, maka mohonlah perlindungan kepada Allah. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. QS Al a’raaf – Tempat tertinggi (7):200-201 – Dan jika kamu ditimpa sesuatu godaan syaitan, maka berlindunglah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa bila mereka ditimpa was-was dari syaitan, mereka ingat kepada Allah, maka ketika itu juga mereka melihat kesalahan-kesalahannya. Bila kita was-was pun, ingatlah Allah, minta perlindungan. Tuhan selalu bersama orang-orang yang bertakwa dan berbuat kebaikan. QS An nahl – Lebah (16):128 – Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang bertakwa dan orang-orang yang berbuat kebaikan. QS Al maaidah – Hidangan (5):93 – Tidak ada dosa bagi orang-orang yang beriman dan mengerjakan amalan yang saleh karena memakan makanan yang telah mereka makan dahulu, apabila mereka bertakwa serta beriman, dan mengerjakan amalan-amalan yang saleh, kemudian mereka telah bertakwa dan beriman, kemudian mereka (tetap juga) bertakwa dan berbuat kebajikan. Dan Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan. Hati-hati dengan segala tipu daya dunia dan iblis. QS Faathir – Pencipta (35):5-6 – Hai manusia, sesungguhnya janji Allah adalah benar, maka sekali-kali janganlah kehidupan dunia memperdayakan kamu dan sekali-kali janganlah syaitan yang pandai menipu, memperdayakan kamu tentang Allah. Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh bagimu, maka anggaplah ia musuh(mu), karena sesungguhnya syaitan-syaitan itu hanya mengajak golongannya supaya mereka menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala. Iblis itu lihai, kita harus lebih lihai lagi. Iblis suka menyulut perselisihan. QS Al Israa’ – Memperjalankan di malam hari (17):53 – Dan katakanlah kepada hamba-hambaKu: “Hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang lebih baik (benar). Sesungguhnya syaitan
itu menimbulkan perselisihan di antara mereka. Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata dari manusia.” Permusuhan dan kebencian. QS Al maaidah – Hidangan (5):91 – Sesungguhnya syaitan itu bermaksud hendak menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara kamu lantaran (meminum) khamar dan berjudi itu, dan menghalangi kamu dari mengingat Allah dan sembahyang; maka berhentilah kamu (dari mengerjakan itu). Membuat kita lupa akan Tuhan. MInta perlindungan kepada Allah. Dari bangun tidur. Setiap saat. Dan bersyukur. QS As sajdah – Sujud (32):9 – Kemudian Dia menyempurnakan dan meniupkan ke dalam (tubuh)nya roh (ciptaan)-Nya dan Dia menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati; (tetapi) kamu sedikit sekali bersyukur. QS Al mu’minuun – Orang-orang yang beriman (23):78 – Dan Dialah yang telah menciptakan bagi kamu sekalian, pendengaran, penglihatan dan hati. Amat sedikitlah kamu bersyukur. Syukuri apa yang kita miliki. Pendengaran, penglihatan, hati.. QS An nahl – Lebah (16):78 – Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur. Seringkali ada yang ingin hijrah tapi tidak tahu bagaimana. Karena itu, kita diperintahkan untuk menimba pengetahuan. Dengan pengetahuan itu, kita dapat bersyukur dengan benar, menggunakan apa yang kita miliki untuk menyembah Allah, bertakwa, berbuat baik. Ini yang disebut hijrah. QS Al israa’ – Memperjalankan di malam hari (17):36 - Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungjawabnya. QS Az zukhruf – Perhiasan (43):44 – Dan sesungguhnya Al Qur’an itu benar-benar adalah suatu kemuliaan besar bagimu dan bagi kaummu dan kelak kamu akan diminta pertanggung jawab. Semua perbuatan ini yang akan dimintai pertanggungjawaban. Dengan diri kita sendiri sebagai saksi. QS An nuur – Cahaya (24):24 – pada hari lidah, tangan dan kaki mereka menjadi saksi atas mereka terhadap apa yang dahulu mereka kerjakan. QS Yaasiin – Yaasiin (36):65 – Pada hari ini Kami tutup mulut mereka; dan berkatalah kepada Kami tangan mereka dan memberi kesaksianlah kaki mereka terhadap apa yang dahulu mereka usahakan. QS Fushshilat – Yang dijelaskan (41): 20-22 – Sehingga apabila mereka sampai ke neraka, pendengaran, penglihatan dan kulit mereka menjadi saksi terhadap mereka tentang apa yang telah mereka kerjakan.
Dan mereka berkata kepada kulit mereka: “Mengapa kamu menjadi saksi terhadap kami?” Kulit mereka menjawab “Allah yang menjadikan segala sesuatu pandai berkata telah menjadikan kami pandai berkata, dan Dia-lah yang menciptakan kamu pada kali yang pertama dan hanya kepadaNyalah kamu dikembalikan.” Kamu sekali-kali tidak dapat bersembunyi dari persaksian pendengaran, penglihatan dan kulitmu terhadapmu bahkan kamu mengira bahwa Allah tidak mengetahui kebanyakan dari apa yang kamu kerjakan. Jadi mulai sekarang, ingat, syukuri, dan berbuat baiklah. Menjadi rahmat buat semesta alam. QS Al anbiyaa’ – Nabi-nabi (21):107 – Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam. Boleh-boleh saja menikmati dunia (dan akhirat), tapi jangan rugikan pihak lain. Jangan buat kerusakan di muka bumi ini. QS Al qashash – Cerita-cerita (28):77 – Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bagianmu dari duniawi dan berbuat baiklah sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang membuat kerusakan. Berbuat baik. Berbuat adil. Tidak berbuat kejahatan. Tidak berbuat kerusakan. QS Huud – Huud (11):85 – Dan Syu’aib berkata: “Hai kaumku, cukupkanlah takaran dan timbangan dengan adil, dan janganlah kamu merugikan manusia terhadap hak-hak mereka dan janganlah kamu membuat kejahatan di muka bumi dengan membuat kerusakan. Hijrah kita ke sini arahnya: ingat, syukur, takwa, berbuat baik. Akhlak dengan pengetahuan. Bagaimana cara menuju sana? Harus kita apakan aset yang kita miliki ini? Jadikan Al Qur’an sebagai makanan jiwa kita. QS Al A’raaf – Tempat tertinggi (7):204-205 – Dan apabila dibacakan Al Qur’an, maka dengarkanlah baik-baik, dan perhatikanlah dengan tenang agar kamu mendapat rahmat. Dan sebutlah Tuhanmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut, dan dengan tidak mengeraskan suara, di waktu pagi dan petang, dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai. Gunakan pendengaran dan penglihatan kita dengan baik. Gunakan akal pikiran kita. QS Yunus (10):100 – Dan tidak ada seorangpun akan beriman kecuali dengan izin Allah; dan Allah menimpakan kemurkaan kepada orang-orang yang tidak mempergunakan akalnya. Sebagai output adalah takwa dan perbuatan baik. QS An nahl – Lebah (16):128 – Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang bertakwa dan orang-orang yang berbuat kebaikan. Proses hijrah ini harus berlaku terus menerus, selama kita hidup. Inilah kesungguhan kita. Jihad yang sebenar-benarnya. (Jihad berakar kata jahadah, yang berarti bersungguh-sungguh).
QS Al ankabuut – Laba-laba (29):69 – Dan orang-orang yang berjihad untuk Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik. Hijrah dan jihad harus menyatu. QS Al furqaan – Pembeda (25):52 – Maka janganlah kamu mengikuti orang-orang kafir, dan berjihadlah terhadap mereka dengan Al Qur’an dengan jihad yang besar. QS Al maaidah – Hidangan (5):35 – Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan carilah jalan yang mendekatkan diri kepada-Nya, dan berjihadlah pada jalan-Nya, supaya kamu mendapat keberuntungan. Jihad sesuai dengan Al Qur’an. Jihad yang diridhai Allah. Mulai dari diri, mulai dari sekarang. Titik akhir adalah sakaratul maut insya Allah dengan tenang. Sesuai kemampuan. Semua ini proses. QS Al a’raaf – Tempat tertinggi (7):42 – Dan orang-orang yang beriman dan mengerjakan amalamal yang saleh, Kami tidak memikulkan kewajiban kepada diri seseorang melainkan sekedar kesanggupannya, mereka itulah penghuni-penghuni surga; mereka kekal di dalamnya. Dibumbui oleh ujian hidup. [Catatan eva: saya kurang suka istilah ‘ujian’, karena pemahaman orang suka berbeda-beda tentang kata ini.]. Ujian ini membantu kita untuk memahami diri kita: sudah seberapa jauh kita berjalan, seberapa seriusnya kita menjalaninya. Ujian ini (menurut saya) adalah rambu-rambu yang membantu kita mengetahui hal-hal apa yang perlu kita tingkatkan atau perbaiki dalam hidup ini. QS Muhammad – Muhammad (47):31 – Dan sesungguhnya Kami benar-benar akan menguji kamu agar Kami mengetahui orang-orang yang berjihad dan bersabar di antara kamu; dan agar Kami menyatakan (baik buruknya) hal ihwalmu. QS Al ‘ankabuut – Laba-laba (29):1-3 – Alif laam miim. Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: “Kami telah beriman”, sedang mereka tidak diuji lagi? Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta. Pada tahap tertentu setelah mengalami segala ujian, kita akan mendapatkan fasilitas yang dapat dimanfaatkan untuk membawa kita ke tingkat berikutnya, membantu kita untuk menjadi lebih bermanfaat bagi alam semesta. -oOo-