MENGEFEKTIFKAN GAYA BELAJAR AUDITORY MELALUI BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA KELAS XI IPA II DI SMA
Hendri Kapandra, Rahmi Sofah, Kelanawaty Karim Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sriwijaya
[email protected] Abstract : This study aims to streamline the auditory learning styles of students through the guidance of the group discussion method . This research method uses PTBK the 8 study subjects , obtained from the analysis of questionnaires that have been tested for validity and reliability as well as supporting the observation made . Data were analyzed by descriptive quantitative . The results of this action research s uggests that groups can make effective guidance auditory learning styles of students in schools . Average scores improved the effectiveness of auditory learning styles of students prior to the action that is 45.5 in the low category . After the first cycle of the action performed on the score to 53.6 are categorized as low to medium . In the second cycle , appeared to score the effectiveness of auditory learning styles increased to 76.1 in the high category . Thus it can be recommended that the guidance of the group can be used to streamline the auditory learning styles of students in schools . Keywords : Auditory Learning Style , Tutoring Services Group , Method Discussion Abstrak : Penelitian ini bertujuan untuk dapat mengefektifkan gaya belajar auditory siswa melalui bimbingan kelompok dengan metode diskusi. Metode penelitian ini menggunakan PTBK dengan subyek penelitian 8 orang, diperoleh dari hasil analisis angket yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya serta sebagai penunjang dilakukan obeservasi. Data dianalisis secara diskriptif kuantitatif. Hasil penelitian tindakan ini menunjukkan bahwa bimbingan kelompok dapat mengefektifkan gaya belajar auditory siswa disekolah. Rata-rata perbaikan skor tingkat keefektifan gaya belajar auditory siswa sebelum dilakukan tindakan yaitu 45,5 dalam kategori rendah. Setelah tindakan dilakukan pada siklus pertama skornya menjadi 53,6 yang dikategorikan rendah menjadi sedang. Pada siklus kedua, ternyata skor tingkat keefektifan gaya belajar auditory meningkat lagi menjadi 76,1 dalam kategori tinggi. Dengan demikian dapat direkomendasikan bahwa bimbingan kelompok dapat digunakan untuk mengefektifkan gaya belajar auditory siswa disekolah. Kata Kunci : Gaya Belajar Auditory, Layanan Bimbingan Kelompok, Metode Diskusi
Pendahuluan.
seperti yang diajarkan bagaimana belajar
Upaya untuk mencerdaskan bangsa berarti
(Kolb,1984:46).
meningkatkan kualitas manusia Indonesia yang
Dua individu yang tumbuh dalam
pada dasarnya dapat direalisasikan melalui
lingkungan yang sama, mendapat perlakuan
kegiatan pendidikan termasuk dalam proses
yang
belajar disekolah. Fungsi pendidikan salah
pemahaman, pemikiran, dan pandangan yang
satunya adalah membentuk sikap dan orientasi
sama terhadap dunia sekitarnya. Masing-
siswa terhadap belajar, menanamkan sikap
masing memiliki cara pandang sendiri terhadap
positif dan haus akan pengetahuan serta untuk
setiap peristiwa yang dilihat dan dialaminya.
mengembangkan keterampilan belajar secara
Cara pandang inilah yang dikenal dengan gaya
efektif. Pengalaman-pengalaman pendidikan
belajar. Fenomena yang terjadi lapangan
dini akan membentuk gaya belajar individual,
bahwa sebagian siswa belum mengerti dan
35
sama
belum
tentu
akan
memiliki
Menurut Deporter (2003), gaya auditory adalah gaya belajar dengan mendengarkan, menyimak, berbicara, presentasi, mengemukakan pendapat, gagasan, menanggapi dan beragumentasi. Seorang siswa lebih suka mendengarkan kaset audio, ceramah-kuliah, diskusi, debat dan instruksi (perintah) verbal.
memahami gaya belajar yang dimiliki. Lain ladang, lain ikannya. Lain orang, lain pula gaya belajarnya. Pepatah ini memang pas untuk menjelaskan fenomena bahwa tak semua orang punya gaya belajar yang sama. Pun bila mereka bersekolah di sekolah atau bahkan duduk di kelas yang sama. Kemampuan seseorang untuk memahami dan menyerap pelajaran sudah pasti
Dari
berbeda tingkatnya. Ada yang cepat, sedang
umumnya orang – orang yang gaya auditory
dan ada pula yang sangat lambat. Karenanya,
tidak paham tentang gaya mereka miliki, oleh
mereka seringkali harus menempuh cara
karena itu perlunya peran serta sentuhan –
berbeda
sentuhan dari guru bimbingan dan konseling.
untuk
bisa
memahami
sebuah
informasi atau pelajaran yang sama.
pengertian
Guru
Kemampuan seseorang untuk memahami dan menyerap pelajaran sudah pasti berbeda tingkatnya. Ada yang cepat, sedang, dan ada pula yang sangat lambat. Oleh karena itu, mereka seringkali harus menempuh cara berbeda untuk bisa memahami sebuah informasi atau pelajaran yang sama. Gaya belajar merupakan cara belajar yang khas bagi siswa (Winkel:2005).
diatas
bimbingan
membantu
bahwa
konseling
dalam
seringkali
ini
dapat
meningkatkan
atau
mengefektipkan gaya yang dimiliki oleh setiap siswa. Didalam bimbingan dan konseling banyak terdapat layanan yang bisa membantu siswa dalam mengefektifkan gaya belajar siswa,
diantra
layanan
bimbingan
dan
konseling adalah layanan Orientasi, layanan Informasi, layanan penenpatan dan penyaluran,
Dari pendapat diatas bahwa Gaya
layanan penguasaan konten, layanan konseling
belajar merupakan cara termudah yang dimiliki
individual,
oleh individu dalam menyerap, mengatur dan
layanan
mengolah informasi yang diterima. Gaya
konsultasi, dan layanan mediasi. Dari layanan
belajar yang sesuai adalah kunci keberhasilan
diatas yang bisa membantu mengefektifkan
seseorang dalam belajar. Oleh karena itu,
gaya auditory siswa adalah layanan bimbingan
dalam
kelompok.
kegiatan belajar, siswa sangat perlu
layanan konseling
Layanan
bimbingan
kelompok,
kelompok,
bimbingan
layanan
kelompok
dibantu dan diarahkan untuk mengenali gaya
adalah
belajar yang sesuai dengan dirinya sehingga
dilakukan oleh sekelompok orang dengan
tujuan pembelajaran dapat
memanfaatkan
dicapai secara
efektif.
adanya
36
suatu
kegiatan
dinamika
interaksi
saling
kelompok
kelompok
yang
yaitu
mengeluarkan
pendapat, memberikan tanggapan, saran, dan
Bimbingan dan Konseling/konselor memiliki
sebagainya,
tugas,
dimana
peneliti
menyediakan
tanggungjawab,
wewenang
informasi-informasi yang bermanfaat agar
pelaksanaan
dapat
konseling terhadap peserta didik. Tugas guru
membantu
individu
mencapai
perkembangan yang optimal.
bimbingan
pelayanan
dan
bimbingan
dalam
konseling/konselor
dan
terkait
dengan pengembangan diri peserta didik yang Menurut Mungin (2005 : 17) menyatakan bimbingan kelompok adalah suatu kegiatan kelompok di mana pimpinan kelompok menyediakan informasi-informasi dan mengarahkan diskusi agar anggota kelompok menjadi lebih sosial atau untuk membantu anggotaanggota kelompok untuk mencapai tujuan-tujuan bersama. Dalam merupakan
bimbingan sarana
sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, minat, dan kepribadian peserta didik di sekolah. Dan memberikan layanan-layanan kepada peserta didik serta melaksanakan pengawasan dalam proses belajar. Selama peneliti meleksanakan layanan informasi dan pengewasan dalam proses belajar khususnya siswa kelas XI IPA 2 yang berjumlah 32 orang
kelompok
untuk
siswa
menunjang
yang rata-rata memiliki gaya belajar
perkembangan optimal masing-masing siswa,
auditory, hal ini diketahui ketika peneliti
yang diharapkan dapat mengambil manfaat
menyebarkan angket tentang gaya belajar
dari pengalaman pendidikan ini bagi dirinya
siswa. Tetapi banyak terindetifikasi siswa yang
sendiri.
kurang
Jadi
dapat
disimpulkan kegiatan
dapat
memahami
pelajaran
yang
bimbingan kelompok merupakan salah satu
disampaikan oleh guru, terlihat pada setiap
layanan
yang
siswa ketika diberikan pertanyaan, terkadang
diberikan kepada sejumlah individu dalam
menjawab pertanyaan yang tidak sesuai dengan
bentuk
memanfaatkan
ditanyakan atau tidak nyanbung dengan apa
dinamika kelompok untuk membahas topik
yang didengar dengan apa yang disampaikan,
tertentu
pemimpin
serta selalu meminta penjelasan berulang-ulang
kelompok bertujuan menunjang pemahaman,
dalam memahami materi yang disampaikan. Ini
pengembangan dan pertimbangan pengambilan
menjadi penyebab didalam kelas terkadang
keputusan/ tindakan individu.
tindak kondusif, siswa terkadang sibuk dengan
bimbingan
kelompok
yang
dan
dengan
dipimpin
konseling
oleh
Praktik
kegiatan sendiri, diskusi dalam kelas, dan
Pengembangan dan Pengemasan Pelayanan (
keluar masuk kelas , hal ini dikarenakan siswa
P4 ) pada tanggal 18 Oktober 2013 sampai 12
meresa
Desember 2013 di SMA N 9 Palembang, Guru
penyemapainan materi. Sedangkan didalam
Bedasarkan
pengamatan
37
tidak
ketertarikan
dalam
cara
kelas ada orang-orang yang memiliki gaya
digunan namun disesuaikan dengan masalah
belajar auditory. Gaya belajar auditory adalah
yang akan dibahas dalam kegiatan bimbingan
gaya
kelompok tersebut.
belajar
dengan
menyimak,
mendengarkan,
berbicara,
mengemukakan
presentasi,
pendapat,
Maka dari itu peneliti akan menggunakan
gagasan,
layanan bimbingan kelompok dengan metode
menanggapi dan beragumentasi.. Disini mereka
diskusi
sudah memiliki gaya belajar sendiri – sendiri
kegiatan
belajar mereka sendiri, terutama siswa yang
Baik
penelitian
ini.
orang
yang dengan
dilakukan
oleh
memanfaatkan
dinamika kelompok yaitu adanya interaksi
merupakan adalah orang – orang yang belajar mendengarkan,
kelompok
sekelompok
memiliki gaya belajar auditory. Gaya auditory
cara
dalam
Layanan bimbingan kelompok adalah suatu
tetapi belum mengerti dan paham dari gaya
dengan
kelompok
saling mengeluarkan pendapat, memberikan
dalam
tanggapan, saran, dan sebagainya, dimana
aktivitas lisan, Memiliki kepekaan terhadap
peneliti menyediakan informasi-informasi yang
music, mudah terganggu dengan keributan, dan
bermanfaat agar dapat membantu individu
lemah dalam aktivitas visual.
mencapai perkembangan yang optimal. Dalam
Dalam pelaksanaan layanan Bimbingan
penelitian ini masalah sosial siswa dan tidak
dan Konseling di sekolah tersebut sudah
mengalami hambatan untuk mengembangkan
banyak
segenap potensi yang di milikinya.
layanan
yang
diberikan
untuk
mengefektifkan gaya auditory siswa di sekolah,
Dari pemaparan di atas maka tujuan
misalnya seperti layanan penguasaan konten,
diadakannya
layanan informasi dan layanan bimbingan
membantu
kelompok. Layanan bimbingan kelompok yang
Metode
bimbingan
Dalam
kelompok, adapun metode-metodenya antara
sosiodrama,
psikodrama,
melaksanakan
penelitian
peneliti menggunakan prosedur Penelitian
lain diskusi kelompok, home room, karya wisata,
serta
diskusi kelompok.
yang bisa dipakai untuk tujuan
mengefektifkan
untuk
layanan Bimbingan Kelompok dengan metode
biasa. Di dalam layanan bimbingan kelompok
tercapainya
adalah
dimiliki oleh setiap siswa, melalui dinamika
melainkan hanya layanan bimbingan kelompok
membantu
ini
mengoptimalkan gaya belajar auditory yang
diberikan tidak menggunakan teknik khusus
banyak metode
penelitian
Tindakan
dan
Bimbingan
Konseling
(PTBK).
Penelitian tindakan bimbingan konseling ini
pengajaran remedial. Semua teknik yang ada di
direncanakan terdiri dari dua siklus dan setiap
dalam kegiatan bimbingan kelompok dapat
38
siklus terdiri dari 2 x pertemuan, dimana setiap
penelitian ini dilakukan dalam dua siklus.
kali pertemuan dilakukan selama 1 x 45 menit
Setiap siklus akan dilakukan dengan dua kali
(1 jam pelajaran). Siklus penelitian tindakan
pertemuan. Untuk siklus pertama kegiatan
yang dikembangkan oleh Kemmis dan Mc
layanan bimbingan kelompok dengan metode
Taggart (dalam Arikunto, 2010:137) terdiri
diskusi dilaksanakan selama 6 minggu, minggu
–
pertama observasi dan menjaring subyek,
perencanaan melakukan kegiatan, (2) Action –
minggu kedua pelaksanaan siklus pertama,
pelaksanaan tindakan, (3) Observation –
minggu ketiga-lima melakukan observasi dan
penelitian keberhasilan pelaksanaan tindakan,
minggu keenam pelaksanaan siklus kedua .
dan (4) Reflection – perenungan evaluasi
1. Siklus Pertama
atas
empat
fase
yaitu
(1)
Planning
terhadap keberhasilan tindakan.
Pada
siklus
pertama
pelaksanaan
Subyek penelitian ini adalah siswa
bimbingan kelompok dengan metode diskusi
kelas XI IPA II di SMA Negeri 9 Palembang
ini, pelaksanaan dilaksaakan di ruang mushola
yang dipilih melalui 2 kali analisis angket,
sekolah dengan topik “Gaya Belajar Auditory”
angket pertama dengan 29 pernyataan dengan 4
disini membahas apa GBA? Mengapa perlu
alternatif jawaban bertujuan untuk mengetahui
memahami
gaya belajar yang dimiliki dari analisi angket
memanfaatkan kemampuan GBA? Kemudian
ini terdapat 15 siswa dari 32 siswa kelas XI
setiap anggota kelompok sudah benar-benar
IPA II , kemudian setelah itu memberikan
memahami GBA yang mereka miliki, Pemimpi
angket kedua yang terdiri dari 4 indikator
kelompok sudah meyiapkan materi yang dapat
dengan 26 butir pernyataan yang sudah di uji
merangasang kemampuan pendengaran yang
validitas konstruk dan Try Out , bertujuan
dimiliki setiap anggota kelompok, materi
untuk mendaptkan subyek yang memiliki
disampaikann adalah
keefektifan gaya belajar auditory kategori
sebelum mendengarkan materi yang akan
rendah, dari analisis angeket diatas maka
dibahas anggota kelompok diberikan motivasi
terdapat 8 siswa terdiri dari 5 perempuan dan 3
tentang pentingya mendengarkan. Sebelumnya
laki – laki
pemimpin kelompok membagi setiap anggota
yang memiliki keefektifan gaya
belajar auditory yang rendah.
GBA?
kelompok
Dan
Bagaimana
cara
“Satu Jam Pertama “
berpasangan-pasangan
untuk
membahas materi, materi “satu jam pertama” disampaikan
Pembahasan dan Hasil Pelaksanaan
layanan
bimbingan
bercerita
kelompok dengan metode diskusi dalam
melalui
tentang
Speker.
kualitas
Materi
hari
ini
sesorang
ditentukan dari tata-tata cara kita mengawali
39
hari mulai dari pagi hari. Materi ini untuk
mengalami peningkatan terdiri dari 3 anggota
pengetahuan baru setiap anggota kelompok dan
mengalami peningkatan dari rendah menjadi
yang terpenting adalah sejauh mana mereka
sedang, dan 2 anggota mengalami peningkatan
menggunakan
mendengarkan
dari sedang menjadi tinggi. Namun skor yang
materi
diperoleh mengalami sedikit peningkatan dari
dalam
kemampuan
memahami
sebuah
yang
disampaikan, maka dari itu peneliti pada siklus
sebelum dilakukan tindakan.
pertma ini menekankan kepada kemampuan mendengar pada setiap anggota kelompok.
2. Siklus Kedua
Dari hasil pelaksaaan siklus pertama ini
Pada siklus kedua pelaksanaan bimbingan
mengalami peningkatan dari seblum tindakan
kelompok
ke pelaksanaan siklus pertama meningkat.
pelaksanaan dilaksaakan di ruang perpustakaan
dengan
metode
diskusi
ini,
sekolah dengan tema “Moving Class“ . Disini Tabel
Pemimpin
Skor keefektifan gaya belajar auditory
masing kelompok
siklus pertama Subjek Penelitian
1 2 3 4 5 6 7
EA MHS MU NH RP RN RM
8
SK
Sedang
anggota
memiliki peren berbeda.
Untuk kelompok pertama adalah merupakan
Sebelum Setelah siklus tindakan pertama Skor Kategori Skor Kategori 47 Sedang 52 Sedang 44 Rendah 53 Sedang 41 Rendah 45 Rendah 40 Rendah 44 Rendah 44 Rendah 52 Sedang 54 Sedang 70 Tinggi 42 Rendah 49 Sedang
52
membagi
kelompok menjadi dua kelompok, masing –
Sebelum dilakukan tindakan dan setelah
No
kelompok
68
kelompok yang Pro terhadap adanya moving class dan untuk kelompok yang kedua adalah kelompok yang Kontra dengan adanya Moving class
.
kemudian
Pemimpin
kelompok
menyampaikan materi tentang moving class, anggota
kelompok
memahami
Tinggi
materi
diwajibkan yang
untuk
disampaikan,
kemudian setelah itu antara kelompok Pro dengan Berdasarkan
skor
hasil
angket
Kontra
mempertahankan
masing komitmen
–
masing
yang
mereka
keefektifan gaya belajar auditory siswa dalam
miliki dengan cara berdiskusi. Kelompok
kegiatan bimbingan kelompok dengan metode
kontra tidak setuju dengan adanya moving
diskusi sebelum tindakan dan setelah tindakan
class
siklus pertama pada tabel di atas, ada 3 siswa
menyatkan
dari anggota kelompok yang tidak mengalami
optimal dilaksanakan di sekolah dan perlu
peningkatan sesuai dengan kategori, 5 anggota
perimbangan
40
dengan
berbagai
bahawa
serta
moving
kajian
alasan class
yang
mereka belum
tepat,
sedangkan
kelompok
Pro
berupaya
menjelaskan tata cara yang baik dalam
No
Subyek Penelitian
apabila tidak dilaksanakan maka kita tidak
1 2 3 4 5
EA MHS MU NH RP
akan tahu bahwa
berhasil atau tidaknya
6
RN
moving class ini disekolah. materi yang
7
RM
peneliti berikan kepada anggota kelompok
8
SK
pelaksanaan
moving
class
dan
berupaya
menjelaskan antisipasi kendala yang akan terjadi saat pelaksanaan berlangsung, karena
salah
satunya
adalah
dapat
Setelah siklus Setelah siklus pertama kedua Skor Kategori Skor Kategori 52 Sedang 78 Tinggi 50 Sedang 72 Tinggi 45 Rendah 68 Tinggi 44 Rendah 65 Sedang 52 Sedang 74 Tingggi Sangat 70 Tinggi 90 Tinggi 48 Sedang 70 Tinggi Sangat 68 Tinggi 92 Tinggi
memberikan Berdasarkan
informasi yang baru bagi anggota kelompok,
skor
hasil
angket
tetapi yang terpenting disini yaitu mereka dapat
keefektifan gaya belajar auditory siswa dalam
memanfaatkan kemampuan yang tidak dimiliki
kegiatan bimbingan kelompok dengan metode
oleh orang lain oleh karena itu mereka
diskusi setelah tindakan siklus
upayakan menggunakan
kemampuan gaya
setelah tindakan siklus kedua pada tabel di
belajar auditory semaksimal, dimulai dari cara
atas, ada 1 anggota kelompok mengalami
mereka
lalu
peningkatan dari Rendah menjadi Sedang, 1
mengolah apa yang mereka dengar menjadi
anggota kelompok mengalami peningkatan dari
pengetahuan baru, serta dapat mengekspolarasi
Rendah menjadi Tinggi, ada 2 anggota
apa
dapat
kelompok mengalami peningkatan dari Tinggi
menyampaikan dengan tepat. Jadi intinya
menjadi Sangat Tinggi, kemudian 4 anggota
adalah mereka sudah mengetahui kemampuan
kelompok mengalami peningkatan dari Sedang
mereka apa, Bagaimana cara mereka mengolah
menjadi Tinggi. Dilihat dari keseluruhan
informasi, dan bagaimana cara mereka untuk
bahwa setiap anggota kelompok mengalami
memberikan
peningkatan, setalah tindakan siklus pertama
Mendengarkan
yang
didengar
jawaban
informasi
sehingga
yang
tepat
atas
pertama dan
sampai tindakan siklus kedua.
pertanyaan yang diberikan. Dari hasil pelaksaaan siklus pertama ini
Berdasarkan hasil penelitian, layanan
mengalami peningkatan dari siklus pertama ke
bimbingan kelompok dengan metode diskusi
pelaksanaan siklus kedua meningkat.
merupakan layanan yang bisa digunakan untuk Tabel 2 Skor keefektifan gaya belajar auditory Setelah siklus pertama dan setelah siklus kedua
mengefektifkan gaya belajar auditory siswa. Layanan bimbingan kelompok dengan metode
41
diskusi adalah layanan yang di berikan kepada
auditory dengan kemampuan mendengarkan
sekelompok individu guna untuk membantu
mereka dapat mengoptimal kemampuan yang
mengefektifkan serta mengoptimalkan gaya
dimiliki siswa. Terlihat bahwa 8 siswa tersebut
belajar auditory yang dimiliki oleh setiap
sudah
siswa, melalui dinamika layanan Bimbingan
pelajaran yang dijelskan oleh setiap guru, bisa
Kelompok dengan metode diskusi kelompok.
memfokuskan pendengaran, sudah cepat dalam
Dengan menggunakan layanan Bimbingan
memahami materi yang didengar dan tidak
Kelompok diharapkan semua siswa dapat
melakukukan
mengerti serta memahami gaya auditory yang
teman lain, karena ketidaknyaman siswa
dimiliki siswa.
dengan penjelas materi pelajaran. sebelum
Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata
diadakan layanan bimbingan kelompok dengan
keefektipan gaya belajar auditory siswa kelas
metode diskusi terdapat siswa tidak fokus
XI IPA 2 Sekolah Menengah Atas Negeri 9
dengan pendenngaran, masih sibuk dengan
Palembang
layanan
kegiatan sendiri ketika menjelaskan materi, dan
bimbingan kelompok dengan metode diskusi
tidak memperhatikan materi yang sedang
lebih
sebelum
dijelaskan. dalam kegiatan layanan bimbigan
mendapatkan layanan bimbingan kelompok
kelompok dengan metode diskusi, siswa
dengan metode diskusi.
mengetahui bahwa pentingnya mendengarkan
setelah
tinggi
mendapatkan
dibandingkan
bisa
dapat
memperhatikan
tindakan
yang
materi
mengganggu
Adapun peningkatan gaya belajar auditory
dengan mendengarkan banyak hal yang dapat
siswa dalam layanan bimbingan kelompok
diketahui. Dengan ini setiap siswa setelah
dengan metode diskusi yang dapat dilihat pada
diberikan layanan bimbingan kelompok dengan
2 aspek yang mencakup 4 indikator percaya
metode diskusi siswa sudah mampu dalam
diri, antara lain:
meningkatkan
1.
dalam memehami materi yang dibahas.
Kemampuan Mendengarkan. Peningkatan
pada
aspek
dari
siswa
yang
mendengarkan
kemampuan
mendengarkan yang dimilikinya yaitu dapat dilihat
kemampuan
Kemampuan aktivitas Lisan.
dalam
Peningkatan pada aspek kemampuan ativitas
memahami setiap materi yang dijelaskan
lisan yang dimilikinya yaitu dapat dilihat dari
kepada mereka.
Dengan kegiatan layanan
siswa yang mampu mengekspolasi apa yang
bimbinngan kelompok dengan metode diskusi ,
didengar kemudian siswa bisa menjelakas atau
sudah dapat merangsang atau membantu siswa
meberikan pendapat yag tepat dan sesuai
yang memiliki
dengan materi yang dibahas. Dengan kegiatan
kemampuan
mampu
2.
gaya
belajar
42
layanan bimbinngan kelompok dengan metode
tindakan mengalami peningkatan dari rendah
diskusi , sudah dapat memberika kontribusi
menjadi tinggi.
dalam meningkatkan kemampuan aktivias lisan
Dari hasil penelitian ini belumlah sempurna
yang sebagai mana termasuk kemampuan
menggambarkan
siswa yang bertipe gaya auditory. Sebelum
auditory pada siswa, hal ini disebabkan karena
diadakan layanan bimbingan kelompok dengan
adanya
metode diskusi, siswa belum optimal dalam
prosedur
menggukan kemampuan lisan yang sudah
kelompok dengan metode diskusi maupun dari
dimiliki setiap siswa gaya auditory, setelah dari
instrumen
pelaksanan
kelompok
bimbingan kelompok dengan metode diskusi
dengan metode diskusi, siswa sudah dapat
dapat membanu siswa untuk mengarahkan
memberikan pendapat serta penjelasan saat
kepada permasalahan belajar siswa. Teknik ini
ketika berdiskusi berlangsung, setiap siswa
bisa dilaksanakan kapanpun dibutuhkan sesuai
tidak ragu lagi untuk mengucapkan apa yang
dengan gaya belajar siswa, namun pengguna
mereka ketahui dalam membahas topik.
layanan bimbingan kelompok dengan metode
layanan
bimbingan
keefektifan
gaya
kelemahan-kelemahan pelaksanaan
layanan
pengumpulan
data.
belajar
baik
dari
bimbingan
Layanan
Dari hasil penelitian ini menunjukan
diskusi juga harus memperhatikan segala
bahwa layanan bimbinnga kelompok denga
kendala yang dapat saja terjadi pada saat
metode
untuk
proses pelaksanaannya. Untuk itu memerlukan
mengefektifkan gaya belajar auditory siswa,
pendalaman lebih lanjut terhadap layanan
hal ini terlihat dari siswa mengalami perubahan
bimbingan kelompok dengan metode diskusi.
dari yang rendah menjadi tinggi setelah
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa
mendapatkan layanan bimbingan kelompok
layanan bimbingan kelompok dengan metode
dengan metode diskusi. Dari hasil analisis
diskusi mampu mengefektifkan gaya belajar
siklus pertama sampai siklus kedua cukup
auditory siswa, artinya layanan bimbingan
meyakinkan, rata-rata peningkatan kemampuan
kelompok dengan metode diskusi berpengaruh
siswa sebelum dilakukan tindakan dikategori
terhadap kemampuan yang dimiliki pada siswa
Rendah, setelah dilakukan pelaksanan siklus
di SMA N 9 Palembang.
pertama layanan bimbingan kelompok dengan
Kesimpulan dan saran
metode diskusi rata-rata siswa mendaptkan
Kesimpulan
diskusi
dapat
digunakan
kategori Sedang. Pada siklus kedua, ternyata
Berdasarkan
hasil
penelitian
yang
dapat meningkat menjadi rata-rata kategori
dilakukan di Sekolah Menengah Atas Negeri 9
Tinggi. Berarti secara keseluruhan dari setiap
Palembang, maka dapat disimpulkan bahwa
43
layanan bimbingan kelompok dengan metode
disesuaikan
dengan
diskusi dapat mengefektifkan gaya belajar
sehingga
auditory siswa. Sebelum dilakukan tindakan,
kelompok di sekolah dapat berjalan dengan
terdapat lima siswa mengenai keefektifan gaya
baik.
kegiatan
kebutuhan layanan
siswa
bimbingan
belajar auditory pada kategori rendah dan tiga
2. Guru pembimbing harus dapat memotivasi
siswa kategori sedang. Setelah dilakukan
siswa, menggunakan bahasa yang jelas atau
tindakan siklus pertama, dua siswa terjadi
mudah dimengerti siswa, serta topik yang
peningkatan keefektifan gaya belajar auditory
dibahas adalah topik yang sesuai dengan
dari kategori sedang menjadi tinggi, tiga siswa
karakteristik yang dimiliki siswa dan konselor
terjadi peningkatan rendah menjadi sedang,
harus memiliki pengetahuan yang luas.
satu siswa tidak terjadi peningkatan kategori
3. Untuk meningkatkan kemampuan siswa yang
sedang, sedangkan dua siswa juga tidak terjadi
berkaitan dengan keefektifan gaya belajar auditory siswa, konselor perlu mengkondisikan
peningkatan dari kategori rendah dan setelah
lingkungan
tindakan siklus kedua, ternyata keefektifan gaya
belajar
auditory
siswa
agar
siswa
tidak
melakukan
kegiatan sendiri dan lingkungan yang jauh dari
terjadi
suara bising
peningkatan, terdapat dua siswa mengalami
4. Siswa hendaknya memanfaatkan berbagai jenis
peningkatan dari ketegori tinggi menjadi
layanan
sangat tinggi, empat siswa terjadi peningkatan
meningkatkan kemampuan dalam diri dan
dari kategori sedang menjadi tinggi, satu siswa
berperan aktif dalam mengikuti seluruh jenis
terjadi
layanan bimbingan konseling yang diberikan
peningkatan
dari
kategori
rendah
keefektifan
gaya
untuk
DAFTAR PUSTAKA
peningkatan dari kategori rendah menjadi Berarti
konseling
oleh guru pembimbing.
menjadi tinggi serta satu siswa mengalami
sedang.
bimbingan
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta
belajar
auditory siswa sebelum tindakan, setelah tindakan pada siklus pertama dan siklus kedua
Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta
mengalami peningkatan. Saran 1. Guru pembimbing hendaknya lebih kreatif
DePorter, Bobbi, Mike Hernacki. 2002. Quantum Learning: Membiasakan Belajar Nyaman dan Menyenangkan, Quantum Learning: Unleashing The Genius In You. Bandung: Kaifa
dan inovatif dalam melaksanakan layanan bimbingan kelompok di sekolah dengan memanfaatkan dan menerapkan metode metode layanan bimbingan kelompok yang
44
Hartinah, Siti. 2009. Konsep Dasar Bimbingan Kelompok. Bandung : Refika Aditama.
Sudjana, Nana. 1996.Cara Belajar Siswa Aktif dalam Proses Belajar Mengajar, Bandung: Sinar Baru Algensido
Janghayunita. 2012 Modl pembelajaran visualauditory-kinestetik (Online) http://janghyunita.blogspot.com. Diakases 20 November 2013
_______. 1995. Layanan Bimbingan Kelompok Konseling Kelompok (Dasar dan Profil). Padang: Ghalia Indonesia
Gunawan, yusuf. 2001. Pengantar Bimbingan dan Konseling. Jakarta : PT. Prenhallindo Latipun. 2006. Psikologi Konseling. Malang: UMM Press Prayitno, 2004. Layanan Bimbingan Kelompok Konseling Kelompok (seri layanan konseling). Padang: Jurusan Bimbingan dan Konseling Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Padang Minartirahayu. 2012 Pengertian gaya Belajar. http://minartirahayu.blogspot.com. Diakses 8 November 2013 Prayitno dan Amti E. 2004. Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta : PT. Asdi Mahasatya Prayitno. 2004. Layanan Bimbingan Kelompok Konseling Kelompok. Universitas Negeri Padang Ria. 2013. Pengertian Gaya Belajar Auditory VAK. http://riapalupijati.blogspot.com. Diakses 9 November 2013 Octaria, Dina. 2012. Landasan hukum pendidikan. http://dinaoctaria.wordpress.com. diakses tanggal 21 november 2013 Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R dan D. Bandung : Alfabeta
45