Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Mahasiswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Group Investigation Pada Mata Kuliah Psikologi Pendidikan di Program Studi Pendidikan Agama Islam FAI UMSU 2016-2017 Hasrian Rudi Setiawan dan Widya Masitah Dosen Fakultas Agama Islam UMSU (Email :
[email protected])
ABSTRAK Penelitian ini memiliki tujuan jangka panjang yaitu untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar mahasiswa serta mempengaruhi pola pikir mahasiswa agar senang belajar secara berkelompok, yang diharapkan dapat menumbuhkan sikap sosial, rasa percaya diri, menumbuhkan semangat, berfikir kreatif dan inovatif. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Adapun penelitian ini dilakukan dengan langkah-langkah yaitu: 1). Melakukan persiapan terhadap penelitian yang akan dilaksanakan; 2). Merencanakan tindakan yang akan dilakukan selama proses penelitian; 3). Melaksanakan tindakan di kelas sekaligus melakukan observasi atau pengamatan langsung; 4). Refleksi. Adapun hasil penelitian ini secara umum, yaitu: Pertama, Hasil belajar mahasiswa Program Studi Pendidikan Agama Islam Semester II Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara mengalami peningkatan setelah menggunakan model pembelajaran kooperatif group investigation, yaitu hasil belajar mahasiswa pada pra tindaan hanya 10 orang mahasiswa yang mendapat nilai tuntas atau mencapai 41.67%. Sedangkan pada siklus I hasil belajar mahasiswa mengalami peningkatan dibandingkan dengan kegiatan pra tindakan, yaitu mencapai 22 orang mahasiswa yang mendapat nilai tuntas atau mencapai 91,67%. Kedua, Motivasi mahasiswa terhadap pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif group investigation di Program Studi Pendidikan Agama Islam Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara menunjukkan kondisi positif dan menggembirakan, yang sebelumnya pada kegitan pra tindakan menunjukkan motivasi belajar siswa, yaitu 66.67%, sedangkan pada siklus kedua mengalami peningkatan, yaitu: 81.88% Key words: Motivasi, Hasil Belajar, Model Pembelajaran Kooperatif Group Investigation psikologi
A. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Mata
kuliah
pendidikan
membahas
tentag masalah yang berkaitan dengan
psikologi
persoalan-persoalan yang berkaitan
pendidikan merupakan salah satu mata
dengan proses dan faktor-faktor yang
kuliah yang diajarkan di Fakultas
berhubungan dengan tindakan belajar.
Agama Islam pada Program Studi
Dalam
Pendidikan Agama Islam. Mata kuliah
mata
kuliah
psikologi
pendidikan mahasiswa dituntut untuk
ini di rasakan sebagai mata kuliah
dapat
yang sulit bagi mahasiswa, karena
menguasai
pokok
bahasan
psikologi pendidikan, yang meliputi: 47
Pertama, belajar,
pembehasan yang
prinsip-prinsip perilaku
mengenai
meliputi dan
belajar
teori-teori,
ciri-ciri siswa.
khas
perkuliahan
tertentu,
dikatakan
menguasai
perkuliahan
apabila
mahasiswa materi
hasil
belajar
Kedua,
mahasiswa minimal mendapat nilai 75
pembahasan mengenai proses belajar,
atau mendapat nilai B. Artinya dalam
yakni tahapan perbuatan dan peristiwa
pelaksanaan perkuliahan pada mata
yang terjadi dalam kegiatan belajar
kuliah psikologi pendidikan dikatakan
siswa. Ketiga, pembahasan mengenai
berhasil apabila mahasiswa secara
situasi belajar, yakni suasana dan
individu mendapatkan nilai 75 atau
keadaan lingkungan baik bersifat fisik
mendapatkan nilai B. Dan dosen
maupun non fisik yang berhubungan
dikatakan berhasil mengajarkan mata
dengan belajar siswa sampai kepada
kuliah psikologi pendidikan apabila
evaluasi pembelajaran siswa.
80% dari jumlah mahasiswa dalam
Keberhasilan pembelajaran
proses
dalam
kelas tersebut mendapat nilai 75.
kegiatan
Berdasarkan
pengamatan
pendidikan pada dasarnya dipengaruhi
penulis, menurut informasi dari Dekan
oleh banyak faktor, di antaranya
Fakultas Agama Islam, Ketua Prodi
adalah dosen, mahasiswa, lingkungan,
Pendidikan Agama Islam dan dosen
kurikulum, strategi, metode dan media
mata kuliah psikologi pendidikan.
pembelajaran yang efektif yang dapat
Kondisi yang dialami oleh mahasiswa
membantu
dapat
adalah kesulitan menerima penjelasan
belajar secara optimal dan mampu
yang disampaikan oleh dosen dan
meningkatkan
hasil
kurangnya minat mahasiswa dalam
Untuk
mengikuti mata perkuliahan psikologi
yang
pendidikan, yang ditandai dengan
menarik, dosen harus memilih model,
sikap, tingkah laku, dan kebosanan
stategi,
mahasiswa
belajar
agar
motivasi
dan
mahasiswa.
menciptakan
pembelajaran
metode
pembelajaran dengan
materi
yang
dan
media
dalam mengikuti perkuliahan, yaitu
tepat
sesuai
cuek,
perkuliahan
yang
keluar
masuk
ruangan
perkuliahan, melamun, mencoret-coret
diajarkan.
kertas,
Keberhasilan suatu perkuliahan
pekerjaan
sangat tergantung dari kemampuan
mengantuk, lain,
mahasiswa lain.
mahasiswa dalam menguasai materi 48
dan
mengerjakan mengganggu
Apalagi yang
banyak
cenderung
memahami
mahasiswa
belum
menggunakan
dapat
materi
model
pembelajaran
kooperatif group investigation. Dan
evaluasi
juga
dapat
dilakukan
pembelajaran yang merupakan salah
dukungan
satu di antara materi perkuliahan
Dengan memperhatikan uraian di atas
psikologi
dan
pendidikan
diketahui.
Hal
yang
ini
wajib
dalam
pembelajaran.
rangka
mengatasi
dari
permasalahan rendahnya motivasi dan
banyaknya mahasiswa yang mengikuti
hasil belajar mahasiswa dalam mata
ujian, baik itu Ujian Tengah Semester
kuliah psikologi pendidikan, maka
(UTS) dan Ujian Akhir Semester
dipergunakan
(UAS), mendapat nilai rendah.
Kelas (PTK) pada materi evaluasi
Berdasarkan
terlihat
media
dengan
kondisi
Penelitian
Tindakan
yang
pebelajaran karena itu peneliti akan
dialami oleh mahasiswa di Prodi
mengadakan penelitian melalui sebuah
Pendidikan
penelitian
Agama
Islam
dengan
judul:
menunjukkan bahwa motivasi dan
“Meningkatkan Motivasi dan Hasil
hasil
Belajar Mahasiswa Melalui Model
belajar
psikologi
dalam
mata
cenderung
Pembelajaran
kurang maksimal. Salah satu faktor
Investigation
penyebab
Psikologi
belajar
pendidikan
kuliah
utama mata
pendidikan,
dari
kebosanan
kuliah
psikologi
bukan
karena
tidak
mempergunakan
model,
Mata
Pendidikan
di
Kuliah Program
UMSU 2016-2017”. 1.2. Rumusan Masalah
akan tetapi banyak disebabkan oleh dosen
Pada
Group
Studi Pendidikan Agama Islam FAI
bermutunya materi yang disampaikan,
kegagalan
Kooperatif
Rumusan
dalam
masalah
yang
digunakan dalam penelitian ini adalah:
stategi,
1.
Bagaimana
motivasi
belajar
metode, media pembelajaran atau
mahasiswa sesudah menggunakan
pendekatan yang dipakai.
model Pembelajaran kooperatif
Berdasarkan penulis
memilih
hal
tersebut,
group investigation pada mata
solusi
masalah
kuliah
psikologi
pendidikan
rendahnya motivasi dan hasil belajar
materi evaluasi pembelajaran di
mahasiswa
Program Studi Pendidikan Agama
dalam
mata
kuliah
psikologi pendidikan pada materi
Islam
evaluasi pembelajaran yaitu dengan
Muhammadiyah Sumatera Utara? 49
Universitas
2.
Bagaimana
belajar
1.
Membantu
mahasiswa
mahasiswa sesudah menggunakan
mengeksplorasi
model Pembelajaran kooperatif
mengembangkan
group investigation pada mata
yang ada pada dirinya.
kuliah
3.
hasil
psikologi
pendidikan
2.
Membantu
diri
dalam
kompetensi
mahasiswa
dalam
materi evaluasi pembelajaran di
meningkatkan motivasi belajar
Program Studi Pendidikan Agama
pada
Islam
pendidikan pada materi evaluasi
Universitas
mata
kuliah
psikologi
Muhammadiyah Sumatera Utara?
pembelajaran di Program Studi
Bagaimana tanggapan mahasiswa
Pendidikan
terhadap
Universitas
penggunaan
model
Pembelajaran kooperatif group
dan
hasil
Islam
Muhammadiyah
Sumatera Utara.
investigation dalam meningkatkan motivasi
Agama
3.
Membantu mahasiswa mencapai
belajar
hasil belajar yang memuaskan,
kuliah
khususnya
materi
Pendidikan
evaluasi pembelajaran di Program
Universitas
Studi Pendidikan Agama Islam
Sumatera Utara.
mahasiswa
pada
psikologi
pendidikan
Universitas
mata
Muhammadiyah
4.
di
Program Agama
Islam
Muhammadiyah
Memperkenalkan
Sumatera Utara?
Studi
penerapan
model pembelajaran kooperatif group
1.3. Tujuan Penelitian Penelitian ini secara umum
investigation
kepada
mahasiswa.
memiliki tujuan untuk meningkatkan
B. KAJIAN PUSTAKA
motivasi dan hasil belajar mahasiswa
2.1. Motivasi Belajar
melalui
2.1.1. Pengertian Motivasi Belajar
model
pembelajaran
kooperatif group investigation pada
Motivasi berasal dari bahasa
mata kuliah psikologi pendidikan
Latin yaitu dari kata movere yang
materi
bermakna
bergerak,
Program Studi Pendidikan Agama
memiliki
makna
Islam
mengarahkan tingkah laku manusia.1
evaluasi
Universitas
Sumatera
pembelajaran
di
Muhammadiyah
Utara.Sedangkan
istilah
ini
mendorong,
secara 1
Iskandar, Psikologi Pendidikan Sebuah Orientasi Baru. (Ciputat: Gaung Persada Press, 2009). h. 15.
khusus, penelitian ini bertujuan untuk:
50
Motivasi merupakan segala sesuatu
proses untuk mencoba mempengaruhi
yang menjadi pendorong tingkah laku
orang
yang
dipimpinnya
menuntut
seseorang
atau
mendorong
untuk
kebutuhan.
memenuhi
orang-orang agar
yang
melakukan
pekerjaan yang diinginkan, sesuai
2
dengan tujuan tertentu yang ditetapkan
Menurut Hamzah B. Uno, motivasi
atau
belajar
adalah
lebih dahulu.
dorongan
2.1.2. Sumber-sumber
internal dan eksternal pada peserta
Motivasi
dalam Pembelajaran
didik yang sedang belajar untuk
Dalam kegiatan belajar ada dua
mendapatkan perubahan tingkah laku
jenis
dengan
yaitu
Pertama, Motivasi Internal (Intrinsik
adanya keinginan berhasil, adanya
Motivation) merupakan motivasi yang
dorongan
dalam
timbul dalam diri peserta didik sendiri,
belajar, adanya harapan dan cita-cita
tanpa adanya pengaruh dari luar
masa depan, adanya penghargaan,
individu.4 Apabila mahasiswa yang
adanya kegiatan yang menarik dalam
telah memiliki motivasi internal dalam
belajar dan adanya lingkungan belajar
dirinya, maka secara sadar daya
yang
sehingga
dorong seseorang individu sebagai
peserta
kekuatan untuk melakukan aktivitas
3
belajar yang berhubungan dengan
beberapa
dan
indikator,
kebutuhan
kondusif
memungkinkan
seseorang
didik dapat belajar dengan baik.
Dapat pengertian di atas dapat dipahami
bahwa,
motivasi
sumber
motivasi,
yaitu:
kebutuhan.
dalam
Kedua,
Motivasi
Eksternal
belajar merupakan daya penggerak
(Ekstrinsik
dari
dorongan dari luar diri, tindakan atau
dalam
diri
individu
untuk
Motivation)
melakukan kegiatan belajar untuk
perbuatan
menambah
pengetahuan
dorongan-dorongan yang bersumber
keterampilan
serta
dan
pengalaman.
dari
Motivasi juga dapat dipahami sebagai
yang
adalah
luar
didasari
pribadi
oleh
seseorang
(lingkungan) untuk melakukan sesuatu karena
2
Rusman, Model-Model Pembelajaran, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2010). h. 23. 3 Hamzah B. Uno, Teori Motivasi dan Pengukurannya: Analisis Di Bidang Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2010). h. 38.
adanya
4
paksaan
dari
Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004). h. 67.
51
luar.5 Jenis motivasi ini timbul akibat
Sedangkan
fungsi
motivasi
pengaruh individu, apakah karena
yang berkenaan dengan proses belajar
adanya ajakan, suruhan atau paksaan
mengajar, adalah: Pertama, Fungsi
dari orang lain sehingga dengan
penggerak,
kondisi
akhirnya
pendorong untuk melakukan kegiatan
seseorang mau melakukan sesuatu
belajar peserta didik. Kedua, Fungsi
atau belajar . 6
harapan, yaitu dosen memberikan
2.1.3. Peran dan Fungsi Motivasi
harapan-harapan
yang
demikian
yaitu
penggerak
tersebut
dalam Proses Pembelajaran
menggugah motivasi belajar.8
Kegiatan
2.1.4. Metode
belajar
sangat
Pendidik
memerlukan motivasi, karena hasil
Memotivasi
belajar akan menjadi optimal, kalau
Untuk Belajar
ada
motivasi.
Semangkin
Peserta
atau
untuk
dalam Didik
baik
Pendidik memiliki peran yang
motivasi yang diberikan, maka akan
sangat besar dalam memotivasi belajar
semangkin berhasil pula pelajaran
peserta didik. Selain pendidik, orang
yang dipelajarinya. Adapun di antara
tua, masyarakat dan teman juga sangat
peran
berperan aktif dalam menumbuhkan
motivasi
dalam
proses
pembelajaran adalah: 1). Memberikan
motivasi
semangat dan mengaktifkan peserta
Beberapa metode motivasi yang dapat
didik
dilakukan dalam pembelajaran, di
agar
tetap
berminat;
2).
belajar
peserta
Membantu memenuhi kebutuhan akan
antaranya:
hasil jangka pendek dan hasil jangka
penghargaan dengan menggunakan
panjang; 3). Membantu memusatkan
kata-kata, seperti ucapan bagus sekali,
perhatian peserta didik pada tugas-
hebat,
tugas
sebagainya; 2). Memberikan nilai
tertentu
yang
berhubungan
dengan pencapaian tujuan belajar .
7
1).
didik.
Memberikan
menakjubkan,
dan
lain
ulangan sebagai pemacu bagi peserta didik untuk belajar lebih giat; 3). Mengadakan
5
menggunakan
Sudarsono, Kamus Filsafat dan Psikologi, (Jakarta: Rineka Cipta, 2004). h. 45. 6 Hamdani, Strategi Belajar Mengajar, (Bandung: CV. Pustaka Setia, 2010), h. 29. 7 Zakiah Daradjat, Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), h. 26.
permainan
dan
simulasi;
4).
Menumbuhkan dan menimbulkan rasa ingin tahu dalam diri peserta didik. 8
Hamdani, Strategi Belajar Mengajar, (Bandung: CV. Pustaka Setia, 2010), h. 29.
52
Rasa ingin tahu dapat ditimbulkan
Nana Sudjana, hasil belajar adalah
oleh suasana yang tiba-tiba atau
kemampuan-kemampuan
mengejutkan;
dimiliki mahasiswa setelah menerima
5).
Menumbukhan
yang
pengalaman belajarnya.10
persaingan antara peserta didik; 6). Memberikan contoh dan sikap yang
Dari definisi di atas, dapat
positif, artinya dalam memberikan
dipahami bahwa hasil belajar adalah
pekerjaan kepada peserta didik dosen
merupakan hasil dan bukti belajar
tidak
meninggalkan
seseorang yang ditunjukkan dengan
melaksanakan
adanya perubahan tingkah laku. Hasil
pekerjaan yang lain; 7). Penampilan
belajar akan tampak pada setiap
seorang pendidik, artinya penampilan
perubahan pada aspek-aspek tersebut,
seorang pendidik yang bersih, rapih,
baik dari salah satu aspek atau
sopan, dan menarik akan memotivasi
beberapa aspek.
peserta
2.2.2. Faktor-faktor
dibenarkan
ruangan
untuk
didik
dalam
mengikuti
Yang
pelajaran. Termasuk juga kepribadian
Mempengaruhi Hasil Belajar
pendidik, pendidik yang masuk kelas
Mahasiswa
dengan
akan
Secara umum ada dua faktor
senang
yang mempengaruhi hasil belajar yang
sedang
dicapai oleh mahasiswa, di antaranya
wajah
tersenyum
membuat
peserta
mengikuti
pelajaran
berlangsung.
didik yang
9
adalah: Pertama, Faktor internal yaitu
2.2. Hasil Belajar Mahasiswa
dari sisi diri peserta didik, terdapat dua
2.2.1. Pengertian Hasil Belajar
hal
Kemampuan
yang
dimiliki
yang
dapat
mempengaruhi
aktivitas dan hasil belajarnya, yaitu
mahasiswa dari proses belajar harus
kondisi
dapat mendapatkan hasil. Karena itu,
Kondisi psikologis adalah keadaan
hasil belajar yang dimaksud di sini
jiwa
adalah kemampuan-kemampuan yang
kondisi fisiologis merupakan kondisi
dimiliki seorang mahasiswa setelah
fisik, jasmani, atau tubuh peserta didik
peserta didik menerima perlakukan
yang belajar. Kedua, Faktor eksternal
dari dosen selaku pendidik. Menurut
yaitu segala sesuatu yang berasal dari
9
10
psikologis
atau
dan
ruhaninya.
fisiologis.
Sedangkan
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2006), h. 54.
Zakiah Daradjat, Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), h. 76.
53
luar diri peserta didik yang dapat
kelemahan
mempengaruhi aktivitas dan hasil
mengikuti kegiatan pembelajaran; 7).
belajarnya.
Untuk menempatkan peserta didik
2.2.3. Evaluasi Belajar
sesuai
Evaluasi hasil belajar adalah
berkelanjutan
untuk
dengan
dimilikinya.
suatu proses yang sistematis dan
peserta
didik
potensi
dalam
yang
12
Dalam pelaksanaan evaluasi,
menentukan
secara umum tes hasil belajar dapat
kualitas daripada sesuatu, berdasarkan
dibedakan menjadi dua macam, yaitu:
pertimbangan dan kriteria tertentu
Pertama, Tes formatif adalah tes yang
untuk membuat suatu keputusan.11
diadakan
Untuk melihat hasil belajar mahasiswa
pelajaran berlangsung. Tes formatif ini
meningkat atau tidak, maka dosen
mempunyai dua tujuan, yaitu untuk
hendaknya
evaluasi
membantu dosen dalam membuat
terhadap hasil belajar mahasiswa.
perencanaan dan untuk membantu
Karena itu, evaluasi memiliki manfaat
mahasiswa mengenali segi-segi yang
di antaranya: 1). Untuk mengetahui
perlu ditanggani.13 Kedua, Tes sumatif
tingkat
adalah tes yang diselenggarakan pada
melakukan
penguasaan
peserta
didik
sebelum
akhir
2).
tingkat
mengajar. Tujuannya adalah untuk
kemajuan dan kesesuaian hasil belajar
memberi tahu dosen dan mahasiswa
peserta
standar
tentang seberapa jauh yang telah
kompetensi dan kompetensi dasar yang
dicapai selama satu triwulan dan
telah
selama satu semester.14
mengetahui
didik
ditetapkan;
mengetahui
dengan
3).
kecakapan,
Untuk motivasi,
2.3. Model
bakat, minat, dan sikap peserta didik
Kooperatif
terhadap program pembelajaran; 4).
Investigation
Untuk seleksi, yaitu memilih dan
Pembelajaran
kegiatan
selama
terhadap materi yang telah diberikan; Untuk
seluruh
atau
belajar
Pembelajaran Group
kooperatif
menentukan peserta didik yang sesuai 12
dengan jenis pendidikan tertentu; 5).
Iskandar, Psikologi Pendidikan Sebuah Orientasi Baru. Ciputat: Gaung Persada Press, 2009), h. 56. 13 Ngalim Purwanto, Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. (Bandung: Rosdakarya. 2005), h. 42. 14 Rosnita, Evaluasi Pendidikan. (Bandung: Ciptapustaka Media, 2007), h. 32.
Untuk menentukan kenaikan kelas; 6). Untuk mendiagnosis keunggulan dan 11
Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran. (Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Islam Kementrian Agama, 2012), h. 43.
54
merupakan dengan
bentuk
cara
siswa
pembelajaran
memiliki
belajar
dibandingkan
dan
beberapa
kelebihan
dengan
model
bekerja dalam kelompok kecil secara
pembelajaran kooperatif lainnya, di
kolaboratif yang anggotanya terdiri
antara
dari emapat sampai enam orang
Mahasiswa yang berpartisipasi dalam
dengan
group
struktur
kelompok
heterogen.15
bersifat
pembelajaran
kooperatif
investigation
menurut
yang
kelebihannya
adalah:
investigasi
1).
cenderung
Model
berdiskusi dan menyumbangkan ide-
group
ide tertentu; 2). Gaya bicara dan
Sumarmi
kerjasama
mahasiswa
dapat
merupakan pembelajaran kooperatif
diobservasi; 3). Mahasiswa dapat
yang melibatkan kelompok kecil,
belajar berkelompok lebih efektif,
siswa
inkuiri
dengan demikian dapat meningkatkan
kooperatif (perencanaan dan diskusi
interaksi sosial dicantara mereka; 4).
kelompok)
Dapat mendorong mahasiswa untuk
menggunakan
kemudian
mempresentasikan penemuan mereka di
kelas.16
aktif,
sehingga
pembelajaran
pengetahuan yang diperoleh dapat
kooperatif group investigation ini
ditransfer ke situasi diluar kelas; 5).
melatih
Mengijinkan
mahasiswa
membangun secara
Model
berpartisipasi
kemampuan
mandiri
melatih
untuk
dan
kritis
mahasiswa
berfikir
untuk
serta
penampilan
dan
prestasi
belajar
siswa.17
dalam
2.3.2. Langkah Pelaksanaan Model
dalam kelompok.
Pembelajaran
2.3.1. Kelebihan
lebih
informal; 6). Dapat meningkatkan
menyelesaikan suatu permasalahan
Pembelajaran
dosen
Model
Kooperatif
Group Investigation Adapun
Kooperatif
langkah-langkah
Group Investigation
pembelajaran
Model
pembelajaran
investigation, di antaranya adalah: 1).
investigation
Membagi
kooperatif
group
kooperatif
mahasiswa
ke
group
dalam
kelompok kecil yang terdiri dari + 5 15
orang mahasiswa; 2). Memberikan
Rusman, Model-Model Pembelajaran, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2010), h. 34. 16 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian. (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2002), h. 43.
17
Sumarmi, Model-Model Pembelajaran Geografi, (Malang: Aditya Media, 2012), h. 48.
55
pertanyaan analitis;
terbuka 3).
yang
bersifat
Mengajak
setiap
Melaksanakan
investigasi,
yaitu
mahasiswa
mencari
mahasiswa untuk berpartisipasi dalam
menganalisis
data,
menjawab pertanyaan kelompoknya
kesimpulan. Dalam hal ini setiap
secara bergiliran searah jarum jam
anggota kelompok harus berkontribusi
dalam kurun waktu yang disepakati.18
kepada usaha kelompok, bertukar
Selain
itu
informasi,
dan
membuat
pula
model
pikiran,
kooperatif
group
mengklarifikasi, dan mensintesis ide-
investigation, dapat dilakukan dengan
ide; 4). Menyiapkan laporan akhir,
langkah-langkah sebagai berikut: 1).
yaitu dalam hal ini setiap kelompok
Mengidentifikasi
merencanakan
pembelajaran
topik
mengorganisasikan
dan
apa
yang
akan
ke
dilaporkan dan bagaimana membuat
dalam kelompok. Dalam hal ini
presentasinya dan membentuk panitia
mahasiswa menelaah sumber-sumber
acara
informasi,
memilih
mengategorisasi mahasiswa
mahasiswa
mendiskusikan,
untuk
mengoordinasikan
topik,
dan
rencana
saran-saran;
para
Mempresentasikan laporan akhir; 6).
bergabung
ke
dalam
presentasi;
5).
Evaluasi.
kelompok didasarkan atas ketertarikan
C. METODE PENELITIAN
topik yang sama dan heterogen; guru
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian
membantu dan memfasilitasi dalam memperoleh
informasi;
Merencanakan pembelajaran, secara
Penelitian ini dilaksanakan di
2).
Program Studi Pendidikan Agama
tugas-tugas yaitu
bersama-sama
Islam
direncanakan oleh
mahasiswa kelompoknyamasing-masing,
Universitas
Muhammadiyah
Sumatera Utara pada mata kuliah
para
psikologi
dalam
pendidikan
yang
dikhususkan pada materi evaluasi
yang
pembelajaran.
Penelitian
ini
meliputi: “apa yang kita selidiki,
dilaksanakan dari bulan Oktober 2016
bagaimana kita melakukannya, siapa
sampai Mei 2017. Penentuan waktu
yang membahas bagian ini, dan untuk
ini
tujuan apa topic ini di investigasi”; 3).
akademik Universitas Muhammadiyah
mengacu
kepada
kalender
Sumatera Utara, karena penelitian 18
Rusman. Model-Model Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2010), h.56.
tindakan kelas memerlukan beberapa siklus 56
yang
harus
menyesuaikan
dengan program pembelajaran.
pengumpulan data dalam penelitian ini
3.2. Subjek Penelitian
adalah:
Adapun yang menjadi subjek
1. Tes,
digunakan
untuk
penelitian dalam Penelitian Tindakan
mendapatkan data mengenai
Kelas (PTK) ini adalah mahasiswa
hasil belajar mahasiswa.
Program Studi Pendidikan Agama
2. Dokumentasi,
digunakan
Islam UMSU yang berjumlah 40
dalam penelitian ini adalah
orang, terdiri dari 16 orang laki-laki
nilai
dan 24 orang perempuan di Program
psikologi
Studi
mahasiswa
Program
Studi
Fakultas Agama Islam UMSU.
Pendidikan
Agama
Islam
3.3. Jenis Penelitian
UMSU. Metode dokumentasi
Pendidikan
Agama
Islam
ujian
mata
kuliah
pendidikan
Bentuk penelitian ini adalah
dalam penelitian ini digunakan
Penelitian Tindakan Kelas (PTK),
untuk mengetahui kondisi awal
yaitu
mahasiswa.
suatu
penelitian
yang
memberikan tindakan ke pada objek
3. Observasi,
digunakan untuk
penelitian, yang dilakukan dengan
mengumpulkan data tentang
siklus
motivasi mahasiswa dengan
yang
berkelanjutan
samapi
tujuan penelitian tercapai. Prosedur
menggunakan
tindakan persiklusnya digambarkan
pembelajaran kooperatif group
dalam daur ulang skema berikut:
investigation. Untuk
Perenca naan
data
Pelaksan aan
maka
triangulasi
model
menguji
validitas
digunakan data,
teknik
yaitu:
1).
Triangulasi sumber data, yaitu teknik untuk menguji kebenaran Mengobs ervasi
Refleksi
dengan mengacu kebenaran data yang telah di peroleh dari satu informan dengan informan lain.
3.4. Teknik Penggumpulan Data Teknik adalah
pengumpulan
mengamati
variabel
data
Dalam
penelitian
yang
menggunakan data dokumen yang
diteliti dengan menggunakan metode
berupa
tertentu (Arikunto, 2002). Teknik
pembelajaran; 57
foto 2).
ini
peneliti
kegiatan Triangulasi
metode,
yaitu
digunakan
teknik
untuk
yang
penelitian; 3). Penyajian data yaitu,
mengguji
teknik ini memaparkan hasil temuan
kebenaran untuk membandingkan
secara
data
dilakukan
yang
diperoleh;
3).
narasi.
Penyajian dalam
data rangka
Triangulasi teori, yaitu digunakan
pengorganisasian hasil reduksi dengan
dengan menggunakan lebih dari
cara
satu
sekumpulan
teori
dalam
membahas
masalah yang sedang dikaji.
menyusun
secara
informasi
naratif
yang
telah
diperoleh dari hasil reduksi, sehingga data
3.5. Teknik Analisis Data Analisis data adalah proses
dapat
disimpulkan
dan
selanjutnya dapat diberikan tindakan;
pengorganisasian data ke dalam pola,
4).
kategori dan satuan uraian dasar,
memberikan
sehingga dapat ditemukan tema seperti
hasil
yang disarankan oleh data”. (Moleong,
Kegiatan ini mencakup pencarian
2003). Dalam pelaksanaan Penelitian
makna data dan memberi pejelasaan.
Tindakan Kelas (PTK) ini terdapat dua
Selanjutnya
jenis data yang dapat dikumpulkan
verifikasi, yaitu pengujian kebenaran,
oleh peneliti, yaitu data kualitatif dan
kekokohan dan mencocokkan makna-
data kuantitatif.
makna
Adapun teknik analisis data
analisis
deskriptif.
kesimpulan
kesimpulan
penafsiran
terhadap
dan
evaluasi.
kemudian
yang
muncul
yaitu,
dilakukan
dari
data.
(Sutopo, 2002).
yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
Penarikan
Dalam
Dalam
Kelas
Penelitian
(PTK),
Tindakan
cara
kerjanya
analisis deskriptif, ada empat alur
diwujudkan
kegiatan yang menjadi satu kesatuan
hingga tujuan pembelajaran tercapai
yang tidak dapat terpisahkan, yaitu: 1).
sesuai dengan yang di harapkan,
Penggumpulan
yaitu
artinya penelitian (siklus) akan di
dari
hentikan apabila tujuan pembelajaran
lapangan; 2). Reduksi data yaitu, pada
telah tercapai. Pada setiap siklus
teknik ini peneliti melakukan proses
terdapat
pemilahan data yang relevan, penting
perencanaan, pelaksanaan, observasi
data,
menggumpulkan
dan
bermakna
semua
mulai
data
dari
awal
dalam beberapa siklus
empat
Selanjutnya
kegiatan,
data
yaitu
hasil
pengumpulan data hingga peneliti
penelitian tersebut akan dianalisis
melakukan
sebagai
penyusunan
laporan 58
berikut,
yaitu:
1).
Hasil
observasi terhadap motivasi belajar
Pendidikan
mahasiswa
menggunakan
Agama Islam UMSU dalam kegiatan
model pembelajaran kooperatif group
pra tindakan, maka untuk menguji
investigation
secara
pengetahuan awal mahasiswa maka
kuantitatif
peneliti terlebih dahulu melaksanakan
menggunakan persentase. 2). Hasil
tes dengan mengujikan 10 soal pilihan
belajar peserta didik dianalisis dengan
ganda kepada mahasiswa mengenai
menggunakan prinsip konversi lima,
materi evaluasi pembelajaran. Dari hasil
yaitu:
evaluasi tersebut maka diperoleh hasil
deskriptif
dengan
dianalisis dan
data
Agama
Islam
Fakultas
93-100
= Sangat Tinggi
belajar mahasiswa pada materi evaluasi
84-92
= Tinggi
yang dilakukan sebagaimana dalam
75-83
= Sedang
tabel berikut:
74-70
= Cukup
0-69
= Rendah
Kriteria belajar
ideal
minimal
Tabel I. Hasil Belajar Pra Tindakan
ketuntasan
yang
ditetapkan
Program Studi Pendidikan Agama Islam
Universitas
Muhammadiyah
Sumatera Utara mata kuliah psikologi pendidikan
adalah
ketuntasan
klasikal
75
sedangkan
tercapai
bila
terdapat 85% mahasiswa yang tuntas belajar. D. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1.
Deskripsi Hasil Penelitian
No
Nilai
F
%
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
96-100 91-95 86-90 81-85 76-80 71-75 66-70 61-65 56-60 51-55 0-50
0 0 0 2 4 4 4 4 5 0 1
0.0 0.0 0.0 8.3 16.7 16.7 16.7 16.7 20.8 0.0 4.2
24
100.00
Jumlah
Pra Tindakan Jumlah mahasiswa Program Studi Pendidikan
Agama
Fakultas
perkuliahan mahasiswa dalam mata
Agama Islam UMSU berjumlaah 24
kuliah psikologi pendidikan pada materi
orang.
kegiatan
evaluasi pembelajaran dalam penelitian
perkuliahan pada mata kuliah psikologi
tahap pra tindakan menunjukkan bahwa
pendidikan
evaluasi
hanya 10 orang yang tuntas atau
Studi
(41,67%), dengan kriteria ketuntasan
Setelah
pembelajaran
Islam
Berdasarkan tabel di atas, hasil
dilakukan
materi di
Program
59
minimal yaitu nilai 75, berarti belum
mahasiswa
pada
Program
memiliki ketuntasan klasikal, karena
Pendidikan
Agama
Islam
ketuntasan
Agama Islam UMSU, maka diupayakan
klasikal
baru
tercapai
apabila 85% mencapai nilai 75.
dengan pembelajaran
observasi pada penelitian tahap pra
investigation.
tindakan terhadap motivasi mahasiswa
4.2.
Dengan mengkaji kondisi proses perkuliahan
Siswa Pada Pra Tindakan %
85 82 82 71 320
17.71 17.08 17.08 14.79 66.67
maka
pada
Satuan
Acara
SAP
psikologi
dengan
menerapkan
Pembelajaran Kooperatif
2) Mempersiapkan materi ajar, dengan materi evaluasi pembelajaran. 3) Menyiapkan media pelajaran yang tepat yang mendukung terhadap
umum
pelaksanaan pembelajaran. 4) Menyiapakan
absensi,
laporan
pelaksanaan perkuliahan (LPP).
66,67%. Artinya bahwa motivasi belajar
5) Menyusun instumen penelitian:
mahasiswa, tergolong rendah. Untuk
a) Perangkat soal evaluasi hasil
memecahkan masalah rendahnya hasil
motivasi
memperbaiki
Group Investigation.
motivasi berada pada angka, yaitu
meningkatkan
tersebut,
Model
presentase aspek yang ada dalam
dan
kelemahan
pendidikan
yang terendah adalah presentasi, yaitu
mahasiswa
Untuk
Perkuliahan
adalah aspek minat, yaitu 17,71%, dan
belajar
mahasiswa.
1) Menyusun
pada pra tindakan yang paling tinggi
secara
serta
yaitu:
atas, maka motivasi belajar mahasiswa
Namun
terjadi,
pelaksanaan siklus I dibuat perencanaan
Dari data uraian pada tabel di
14,79%.
yang
rendahnya motivasi dan hasil belajar
Tabel II. Motivasi Belajar
Skor
group
4.2.1. Perencanaan
tabel berikut:
1 2 3 4
kooperatif
Deskripsi Hasil Penelitian
dapat diketahui sebagaimana dalam
Aspek Yang Diamati Minat Perhatian Partisipasi Presentasi Jumlah
model
Siklus I
materi pokok evaluasi pembelajaran,
No
Fakultas
menggunakan
Kemudian dari hasil lembar
dalam mata kuliah psikologi pendidikan
Studi
belajar mahasiswa.
untuk
b) Lembar
belajar
observasi
mahasiswa, 60
yang
aktivitas bertujuan
untuk melihat keadaan aktivitas mahasiswa
dalam
c) Menyebutkan standar kompetensi
proses
dan tujuan dari materi yang akan
pembelajaran di kelas. c) Lembar
diajarkan.
angket
untuk
d) Dosen
menjelaskan
indikator
mengetahui respon mahasiswa
pencapaian
terhadap
pembelajaran yang ingin dicapai,
penggunaan
Model
Pembelajaran Kooperatif Group
yaitu
Investigation.
evaluasi
keberhasilan
menjelaskan
pengertian
pembelajaran
dalam
psikologi umum.
4.2.2. Pelaksanaan Tindakan Siklus I Pelaksanaan tindakan siklus I
2) Kegiatan inti
dilaksanakan pada hari Senin tanggal 19
a) Dosen membagi mahasiswa ke
Januari 2017, peneliti memulai siklus I
dalam kelompok kecil yang terdiri
pada
dari + 5 orang mahasiswa.
pengenalan
evaluasi menerapkan
tentang
pembelajaran, Model
materi dengan
b) Dosen
Pembelajaran
mengajak
mahasiswa
melaksanakan investigasi, yaitu
Kooperatif Group Investigation. Siklus
mahasiswa
I ini dilakukan selama 2 SKS. Kegiatan
menganalisis data, dan membuat
pembelajaran
kesimpulan. Dalam hal ini setiap
dilakukan
sebagai
berikut:
anggota
1) Kegiatan pendahuluan
berkontribusi
a) Dosen membimbing mahasiswa untuk dengan
memulai membaca
Melakukan
kepada bertukar
mendiskusikan,
basmalah.
informasi,
kelompok
kelompok,
pembelajaran
apersepsi
mencari
harus usaha pikiran,
mengklarifikasi,
dan mensintesis ide-ide;
yaitu
c) Dosen
memerintahkan
mengarahkan kesiapan mahasiswa
mahasiswa
untuk
pembelajaran
laporan akhir, yaitu dalam hal ini
kemudian memberikan motivasi
setiap kelompok merencanakan
dan informasi kompetensi yang
apa yang akan dilaporkan dan
akan dicapai oleh mahasiswa.
bagaimana
mengikuti
b) Dosen menjelaskan judul materi yang
akan
dibahas
presentasinya
dalam
panitia
untuk
kepada
membuat dan
membentuk
acara
untuk
perkuliahan, yaitu materi evaluasi
mengoordinasikan
pembelajaran.
presentasi. 61
membuat
rencana
d) Mahasiswa
mempresentasikan
peningkatan, dibandingkan dengan hasil
laporan akhir.
yang didapat pada tahap pra tindakan.
3) Kegiatan penutup a) Dosen
Dengan demikian, dikarenakan kriteria
membuat
tes
untuk
ketuntasan mahasiswa telah tercapai
mengetahui hasil belajar pada
maka siklus di hentikan hanya sampai
materi
dengan siklus I saja.
evaluasi
pembelajaran
tersebut.
Kemudian
b) Dosen membimbing mahasiswa untuk
menutup
belajar
mahasiswa pada siklus I, menunjukkan
pembelajaran
bahwa motivasi mahasiswa dalam mata
dengan membaca hamdalah dan
kuliah psikologi pendidikan materi
mengakhiri pembelajaran dengan
pokok
mengucapkan salam.
mengalami peningkatan dibandingkan
Hasil pembelajaran mahasiswa telah
pembelajaran
mendapat dengan
perlakuan
Tabel IV. Motivasi Belajar
menggunakan
Siswa Pada Siklus I No
Pada siklus I, dapat
1 2 3 4
dilihat pada tabel berikut: Tabel III. Hasil Belajar Mahasiswa Siklus I
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui
bahwa
hasil
belajar
mahasiswa dalam mata kuliah psikologi pendidikan
materi
pembelajaran
pada
evaluasi siklus
I
menunjukkan bahwa 22 orang yang tuntas atau (91.67%) dan 2 orang mahasiswa yang belum tuntas atau (8.33%). Pada siklus I ini, hasil belajar mahasiswa
telah
pembelajaran
dilihat dalam tabel di bawah ini:
Model Pembelajaran Kooperatif Group Investigation.
evaluasi
dengan tahap pra tindakan, yaitu dapat
4.2.3. Hasil Siklus I
yang
motivasi
mengalami
Aspek Yang Diamati Minat Perhatian Partisipasi Presentasi
%
102 105 101 85
21.25 21.88 21.04 17.71
No
Nilai
F
%
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
96-100 91-95 86-90 81-85 76-80 71-75 66-70 61-65 56-60 51-55 0-50
0 4 2 3 5 6 3 1 0 0 0
0.0 16.7 8.3 12.5 20.8 25.0 12.5 4.2 0.0 0.0 0.0
24
100.00
Jumlah 62
Skor
mencapai nilai KKM, yaitu nilai
Jumlah 393 81.88 Dari data pada tabel di atas,
75.
maka motivasi belajar mahasiswa pada
2) Dari
hasil
observasi
terhadap
pra tindakan yang paling tinggi adalah
motivasi mahasiswa dalam mata
aspek memperhatikan, yaitu 21,88%,
kuliah psikologi pendidikan materi
dan yang terendah adalah presentasi,
pokok
evaluasi
pembelajaran
yaitu 17,71%. Namun secara umum
dengan
Model
Pembelajaran
presentase aspek yang ada dalam
Kooperatif
motivasi berada pada angka, yaitu
maka
81,88%. Artinya bahwa motivasi belajar
mengalami
mahasiswa pada mata kuliah psikologi
dibandingkan dengan tahap pra
pendidikan
meningkat
tindakan, yaitu sebesar 81.88%.
menggunakan
model
dengan
pembelajaran
Group
Investigation,
motivasi
mahasiswa peningkatan
Dari uraian dan analisis data di
Kooperatif Group Investigation.
atas,
4.2.4. Refleksi Hasil Tindakan
bahwa pembelajaran pada tindakan
Siklus I
peneliti
dapat
menyimpulkan
siklus I telah mencapai kriteria yang
Refleksi
dilakukan
untuk
telah
ditentukan
yaitu
persentase
menentukan apakah tindakan siklus I
ketuntasan hasil belajar dan motivasi
harus diulangi atau telah mencapai
mahasiswa untuk belajar dengan Model
tingkat
Dalam
Pembelajaran
pelaksanaan kegiatan belajar mengajar
Investigation
diperoleh
ketuntasan.
keberhasilan.
informasi
dari
hasil
pengamatan adalah:
Kooperatif telah
Group mencapai
4.3. Pembahasan Hasil Penelitian
1) Berdasarkan hasil tes akhir pada
Berdasarkan paparan data di atas,
siklus I diperoleh data bahwa
dapat dikemukakan bahwa ada dua
mahasiswa yang mendapat nilai
temuan secara umum dalam penelitian
tuntas 22 orang mahasiswa atau
ini:
(91,67
demikian
1. Hasil belajar mahasiswa Program
kriteria keberhasilan pembelajaran
Studi Pendidikan Agama Islam
telah
yang
FAI
telah
peningkatan setelah menggunakan
ketuntasan
Model Pembelajaran Kooperatif
%),
dengan
mencapai
kriteria
maksimal
sebagaimana
ditetapkan.
Karena
klasikal
tercapai
apabila
85%
UMSU
mengalami
Group Investigation, yaitu hasil 63
belajar mahasiswa pada kegiatan
oleh pendidik itu sendiri, baik mengenai
pra tindakan hanya 10 orang
strategi yang dipakai atau metode yang
mahasiswa yang mendapat nilai
diterapkannya apakah sudah tepat atau
tuntas atau mencapai 41,67%.
belum. Hal inilah yang terkadang
Sedangkan pada siklus I hasil
menjadi kendala bagi dosen di dalam
belajar
mengalami
melaksanakan pembelajaran di kelas,
peningkatan dibandingkan dengan
sehingga mahasiswa tidak termotivasi
kegiatan
yaitu
untuk belajar dengan baik di dalam
mencapai 22 orang mahasiswa
meningkatkan kemampuan atau prestasi
yang mendapat nilai tuntas atau
belajarnya. Dengan demikian penelitian
mencapai
dengan
tindakan kelas ini terbukti telah dapat
keberhasilan
meningkatkan motivasi dan hasil belajar
mahasiswa
pra
tindakan,
91,67%,
demikian
kriteria
pembelajaran kriteria
telah yang
sebagaimana
telah
mencapai
mahasiswa
maksimal
pembelajaran.
ditetapkan
E. KESIMPULAN DAN SARAN
pada siklus I. Karena ketuntasan
dalam
materi
evaluasi
5.1. Kesimpulan
klasikal tercapai apabila 85%
Berdasarkan hasil dan analisis
mencapai nilai KKM, yaitu nilai
data
75.
dijelaskan pada bab sebelumnya, maka
2. Motivasi mahasiswa dalam mata
hasil
dapat
penelitian
dikemukakan
yang
telah
kesimpulan
kuliah psikologi pendidikan materi
penelitian ini, yaitu sebagai berikut:
pokok
evaluasi
pembelajaran
1. Hasil belajar mahasiswa Program
dengan
Model
Pembelajaran
Studi Pendidikan Agama Islam
Investigation,
FAI
Kooperatif mengalami bandingkan
Group
peningkatan pada
tahap
UMSU
mengalami
di
peningkatan setelah menggunakan
pra
Model Pembelajaran Kooperatif
tindakan, yaitu 81,88%.
Group Investigation, yaitu hasil
Dengan demikian melihat hasil
belajar
mahasiswa
tindaan
hanya
tersebut,
penelitian
tindakan
kelas
pada 10
pra orang
sangat bermanfaat, sehingga setiap
mahasiswa yang mendapat nilai
pendidik yang ingin meningkatkan
tuntas atau mencapai 41.67%.
kualitas pembelajarannya di kelas maka
Sedangkan pada siklus I hasil
perlu adanya inovasi yang dilakukan
belajar 64
mahasiswa
mengalami
peningkatan dibandingkan dengan
pihak yang terkait dalam pendidikan,
kegiatan
di antaranya:
pra
tindakan,
yaitu
mencapai 22 orang mahasiswa
1. Dengan memperhatikan hakikat
yang mendapat nilai tuntas atau
dan sifat Model Pembelajaran
mencapai 91,67%.
Kooperatif Group Investigation.
2. Sedangkan motivasi mahasiswa terhadap
pembelajaran
menggunakan
Sangat
berguna
untuk
dengan
meningkatkan motivasi dan hasil
Model
belajar
mahasiswa,
maka
Pembelajaran Kooperatif Group
disarankan kepada dosen supaya
Investigation.
memahami metode pembelajaran
Pada
materi
evaluasi pembelajaran di Program
dengan
Studi Pendidikan Agama Islam
diri, baik dengan cara belajar atau
FAI UMSU menunjukkan kondisi
dengan
positif dan menggembirakan. Hal
pelatihan
ini
hasil
untuk kemudian diterapkan dalam
observasi yang dilakukan pada
proses pembelajaran pada mata
mata kuliah psikologi pendidikan
pelajaran dan aspek yang tepat.
ditunjukkan
materi
dari
pokok
pembelajaran
evaluasi
dengan
meningkatkan
mengikuti
2. Kepada
Model
kualitas
pelatihan-
peningkatan
dosen
agar
mutu,
dapat
meningkatkan kompetensi dalam
Pembelajaran Kooperatif Group
mengajar
Investigation,
motivasi
Penelitian Tindakan Kelas (PTK),
mengalami
sehingga akan ditemukan suatu
peningkatan di bandingkan pada
kondisi belajar yang efektif dan
tahap sebelumnya, yaitu mencapai
meningkatkan
81,88%.
khususnya mahasiswa.
mahasiswa
yaitu
3. Rancangan
5.2. Saran Berdasarkan
dengan
hasil
uraian
melakukan
hasil
belajar
pembelajaran
dilakukan
dalam
penelitian
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini,
tindakan
dan beberapa kesimpulan yang telah
sepenuhnya sempurna, untuk itu
diutarakan di atas, ada sejumlah
bagi
pemikiran yang penulis sarankan yang
mengimplementasikannya dalam
diharapkan berguna bagi dosen dalam
materi evaluasi pembelajaran atau
menjalankan fungsinya dan pihak-
pada materi yang lain hendaknya 65
kelas
yang
dosen
lain
ini
yang
belum
ingin
menelaah
terlebih
dahulu,
Arifin,
Z.
(2012).
Evaluasi
sehingga dapat menerapkannya
Pembelajaran.
dengan lebih baik.
Direktorat Jendral Pendidikan
4. Pengambil selalu
kebijakan,
mencari
kiranya
solusi
Jakarta:
Islam Kementrian Agama.
untuk
Arikunto,
S.
(2002).
Prosedur
meningkatkan kualitas dosen agar
Penelitian. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
mampu
Daradjat, Z. (2008). Metodik Khusus
mengajar
secara
profesional dengan memberikan
Pengajaran
pelatihan-pelatihan
Jakarta: Bumi Aksara.
bertahap
dan
secara kontinuitas,
Agama
Islam.
Hamalik, O. (2003). Kurikulum dan
sehingga para dosen bisa lebih
Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
menguasai model, strategi dan
Hamdani. (2010). Strategi Belajar
metode belajar yang efektif, juga
Mengajar . Bandung: CV. Pustaka
berusaha
Setia.
melengkapi
media
pembelajaran
sehingga
Hasan, C. (2006). Dimensi-Dimensi
memudahkan
dosen
Psikologi Pendidikan. Surabaya: Al-
menyampaikan materi pelajaran. Dalam
rangka
ketepatan
mencapai
penerapan
Ikhlas.
tingkat
Huberman, M. B. (1992). Analisis
Model
Data Kualitatif. Jakarta: UI Press.
Pembelajaran
Kooperatif
Group
Iskandar. (2009). Penelitian tindakan
Investigation.
dalam
proses
kelas. Ciputat: Gaung Persada Press.
pembelajaran yang lebih inovatif,
Iskandar.
(2009).
Psikologi
maka penelitian ini perlu dilanjutkan
Pendidikan Sebuah Orientasi
dengan materi dan pelajaran yang
Baru. Ciputat: Gaung Persada
berbeda
Press.
dan
berfokus
kompetensi pada
yang
pendalaman
Moleong, L. J. (2003). Metodologi
pemahaman, dan keluasan wawasan.
Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Mudhoffir.
DAFTAR PUSTAKA Anni, C. T. (2004). Psikologi Belajar. Semarang:
UPT
(2001).
Intruksional.
UNNES
Rosdakarya.
Press.
66
Teknologi Bandung
:
Nasution, A.-R. d. (2011). Teori
Jakarta:
Belajar dan Pembelajaran .
S.
(2003).
Pendekatan Belajar
Sardiman A.M. (2001).Interaksi dan
Berbagai
dalam
Proses
Mengajar.
Jakarta:
Motivasi
S.
Soemanto,
W.
Model
Pembelajaran
Sudjana, N. (2005). Penilaian Hasil
Berbasis
Proses
Belajar
Kompetensi. Ciputat: Quantum
Bandung:
Teaching.
Rosdakarya.
Purwanto, M. N. (2005). Prinsip-
Sumarmi.
Pembelajaran
Pengajaran.
Aditya Media.
Bandung:
Rosdakarya. N.
Pendidikan.
Mengajar.
PT.
(2012).
Prinsip dan Teknik Evaluasi
Purwanto,
PT.
dan Psikologi . Jakarta: Rineka Cipta.
dalam
Kurikulum
Jakarta:
Sudarsono. (2005). Kamus Filsafat
Keragaman
Siswa
Psikologi
Rineka Cipta.
yang
Memperhatikan
mengajar.
(2003).
Pendidikan. (2005).
Individu
Belajar
Jakarta: Rajawali Press.
Bumi Aksara. Nurdin,
Prenada
Media Group.
Medan: Perdana Publising. Nasution,
Kencana
Remaja
Model-Model
Geografi.
Malang:
Uno, H. B. (2008). Teori Motivasi dan (2004).
Psikologi
Pengukurannya: Analisis Di
Bandung:
Remaja
Bidang Pendidikan . Jakarta:
Rosdakarya.
Bumi Aksara.
Ramayulis.
(2008).
Pendidikan
Metodologi
Agama
Uno,
Islam.
H.
B.
(2010).
Pembelajaran:
Jakarta: Kalam Mulia.
Model
Menciptakan
Proses Belajar Yang Efektif
Rosnita. (2007). Evaluasi Pendidikan.
dan Kreatif. Jakarta: Bumi
Bandung: Ciptapustaka Media.
Aksara.
Rusman.
(2010).Model-Model
Winataputra. (2005). Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Universitas Terbuka Depdiknas.
Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Sanjaya,
W.
(2008).
Pembelajaran:
Strategi
Berorientasi
Standar Proses Pendidikan.
67