Dari hasil perhitungan menggunakan metode FCFS diperoleh nilai makespan yaitu 84 hari. Dan jumlah job yang telat sebanyak 15 hari. 4.9.8
Hasil Perhitungan Penjadwalan Dengan Metode FCFS
1)
2) 3) Dengan menggunakan metode FCFS terlihat bahwa tidak ada pekerjaan yang terlambat, waktu penyelesaian rata-rata 48,2 hari,dan utilitas 9%. Adapun gambar ghant chart penjadwalan menggunakan metode FCFS sebagai berikut:
Gambar 4.4 Ghant Chart For Machine Metode FCFS Pada ghant chart diatas, dapat dilihat mesin memulai pekerjaannya sampai selesai. job 1 selesai pada 20 hari, job 2 selesai pada 43 hari, job 3 selesai pada 44 hari, job 4 selesai pada 51 hari, dan pada job 5 selesai pada 84 hari. 65
http://digilib.mercubuana.ac.id/
BAB V ANALISA PEMBAHASAN
Pada bab ini penulis akan menjelaskan kegiatan yang paling penting dalam proses analisis adalah memahami seluruh informasi yang terdapat pada suatu kasus, menganalisis situasi untuk mengetahui suatu yang sedang terjadi, dan memutuskan tindakan apa yang harus segera dilakukan untuk memecahkan masalah. Dengan demikian ini akan memudahkan dalam melakukan upaya mencapai tingkat penjadwalan yang lebih baik. 5.1
Analisa Kriteria / Metode Schedule Analisa ini dimulai dari hasil pengolahan pada masing – masing metode
penjadwalan. Metode yang digunakan yaitu, metode CDS ( Campbell, Dudek, And Smith ) metode Palmer dan FCFS ( First Come First Served ). Hasil dari pengolahan pada masing – masing metode tersebut, guna untuk mengetahui nilai makespan dan efektivitas penjadwalan yang dilakukan. Dengan demikian pembahasan dari masing – masing metode ini hendaknya dapat menjadi tolak ukur guna mencapai efektivitas penjadwalan yang baik.
66
http://digilib.mercubuana.ac.id/
5.2
Analisa Waktu Penyelesaian Rata-rata Waktu penyelesaian rata-rata adalah waktu rata-rata yang dibutuhkan dalam
menyelesaikan suatu pekerjaan,dan dibawah ini adalah rumus untuk menghitung waktu penyelesain rata-rata : =..... hari Dengan menggunakan rumus diatas maka perhitungan yang diperoleh dari metode CDS, Heuristik Palmer dan FCFS adalah sebagai berikut : Tabel 5.1 Waktu Penyelesaian Rata-rata Metode
Waktu Penyelesaian Rata-rata
CDS
48,8 Hari
Palmer
15,2 Hari
FCFS
48,2 Hari
Dapat dilihat dari tabel diatas bahwa waktu penyelesaian rata-rata terendah pada metode Falmer dengan lama 15,2 Hari 5.3
Utilitas Utilitas dari mesin dan operator dalam suatu perusahaan merupakan
suatu hal yang perlu untuk ditingkatkan secara terus menerus dengan melakukan perbaikan-perbaikan secara bertahap. Dimana untuk peningkatan utilitas mesin dan operator harus diperhatikan kondisi perusahaan yang ada, kapasitas produksi yang ada. Untuk melakukan perbaikan pada elemen kerja sehingga dapat seproduktif mungkin perlu dilakukan dengan perhitungan yang tepat, dan
67
http://digilib.mercubuana.ac.id/
terkadang perbaikan tidak dapat dilakukan secara subyektif, karena bila tidak berhasil dapat menimbulkan kerugian bagi perusahaan,berikut adalah cara perhitungan utilitas : =..... % Dengan menggunakan rumus diatas maka perhitungan yang diperoleh dari metode CDS, Heuristik Palmer dan FCFS adalah sebagai berikut : Tabel 5.2 Utilitas Metode
Utilitas
CDS
9%
Palmer
14%
FCFS
9%
Dapat dilihat dari tabel diatas bahwa utilitas tertinggi ada pada metode Falmer dengan nilai 14 %. 5.4
Keterlambatan Job Rata-rata Keterlambatan job rata-rata berfungsi untuk mengetahui jumlah rata-rata
keterlambatan pada setiap proses produksi. berikut adalah rumus untuk mengetahui keterlambatan rata-rata: ..... hari Dengan menggunakan rumus diatas maka perhitungan yang diperoleh dari metode CDS, Heuristik Palmer dan FCFS adalah sebagai berikut :
68
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Tabel 5.3 Keterlambatan Rata-rata Metode
Keterlambatan Job Rata-rata
CDS
6 Hari
Falmer
5 Hari
FCFS
3 Hari
Dapat dilihat dari tabel diatas bahwa metode CDS keterlambatan job ratarata 6 hari, pada metode Heuristik Palmer terjadi keterlambatan job rata-rata 5 hari, dan pada metode Fcfs terjadi keterlambatan job 3 hari. 5.5
Analisa Jumlah Pekerjaan dalam Sistem Jika dilakukan perbandingan jumlah pekerjaan dalam sistem dari
penjadwalan yang dihasilkan oleh PT. Solagratia Indogaya dengan penjadwalan menggunakan metode CDS, Heuristik Palmer dan Fcfs diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel 5.4 Jumlah Pekerjaan Dalam Sistem Untuk Setiap Penjadwalan
No
Metode
Analisa Efektifitas
Satuan
CDS
Palmer
FCFS
48,8
15,2
48,2
Hari
1
Waktu Penyelesaian Rata-rata
2
Utilitas
9
14
9
%
3
Jumlah Terlambat
30
28
15
Job
4
Keterlambatan Rata-rata
6
5
3
Hari
5
Nilai Makespan
99
76
84
Hari
Berdasarkan analisa diatas, maka penjadwalan yang paling baik dalam melakukan proses produksi Celana Jeans di PT. Solagratia Indogaya adalah
69
http://digilib.mercubuana.ac.id/
menggunakan metode Heuristik Falmer, karena waktu penyelesaian rata-rata lebih baik dari metode CDS (Campbell, Dudek, And Smith) yaitu 48,8 hari, dan metode FCFS (First Come First Served ) utilisasi dalam memanfaatkan sumberdaya yang ada sudah maksimal karena lebih besar dari metode CDS Campbell, Dudek, And Smith) dan FCFS (First Come First Served ) yaitu sebesar 14%, keterlambatan rata-rata paling baik dari metode FCFS (First Come First Served ) , keterlambatan didalam prosesnya paling kecil, dan nilai makespan terbaik yaitu 76 hari.
70
http://digilib.mercubuana.ac.id/