20
HASIL Jumlah dan Komposisi Sel Somatik pada Kelompok Kontrol
Jumlah Sel Somatik pada Kelompok Kontrol Pengujian awal dalam penelitian ini adalah penentuan standar komposisi sel somatik sampel susu dari ternak yang mengalami mastitis subklinis (kontrol positif) dan tidak (kontrol negatif).
Sampel diambil pada laktasi normal.
Penentuan kejadian mastitis subklinis atau tidak dilakukan dengan uji menggunakan pereaksi IPB-1. Nilai positif dan negatif ditentukan berdasarkan massa kental yang terbentuk antara reagen dengan sampel susu. Sampel yang mengalami mastitis subklinis memiliki jumlah sel somatik yang lebih tinggi (Sudarwanto dan Sudarnika 2008b). Sampel yang mengalami mastitis subklinis mempunyai jumlah sel somatik > 400 000 sel somatik/ml (IDF 1999).
Tabel 3
Rataan dan simpangan baku jumlah sel somatik pada kontrol positif dan negatif (n=20) Hasil uji IPB-1
Jumlah sel somatik (sel somatik/ml)
Kontrol positif
(+) 3
1 812 000 ± 272 254
Kontrol negatif
(-)
Kelompok
240 000 ± 106 227
Komposisi Sel Somatik pada Kelompok Kontrol Jenis sel somatik yang teridentifikasi pada kelompok kontrol baik positif maupun negatif adalah leukosit yang terdiri atas neutrofil, limfosit dan monosit. Tabel 4
Rataan dan simpangan baku komposisi sel somatik pada kontrol positif dan negatif (n=20) Komposisi sel somatik (%)
Kelompok Neutrofil
Limfosit
Makrofag
Kontrol positif
56 ± 7
8±2
36 ± 6
Kontrol negatif
14 ± 8
22 ± 4
64 ± 4
21
Komposisi neutrofil pada kelompok kontrol positif lebih tinggi daripada
kontrol negatif. Komposisi limfosit dan makrofag pada kelompok kontrol positif lebih rendah daripada kontrol negatif.
Komposisi sel somatik (%)
70 60 50 40 30
Positif mastitis subklinis
20
Negatif mastitis subklinis
10 0 Neutrofil
Limfosit
Makrofag
Jenis sel somatik
Gambar 4 Komposisi sel somatik pada kontrol positif dan negatif. Tabel 5
Selang kepercayaan bagi rataan komposisi sel somatik pada kelompok kontrol positif dan negatif dibandingkan dengan pustaka
Jenis sel somatik
Hasil pengujian (%)
Pustaka (%)
Sampel (+)
Sampel (-)
Sampel (+)a
Sampel (-)b
Neutrofil
52-59
10-18
30-90
3-26
Limfosit
20-23
7-9
20-40
16-28
Makrofag
33-38
62-66
20-36
35-79
Keterangan: a) Gargouri et al. (2008) b) Kelly et al. (2000)
Selang kepercayaan komposisi sel somatik tersebut digunakan sebagai acuan penentuan kejadian mastitis subklinis pada laktasi normal.
Penghitungan
komposisi sel somatik pada kelompok kontrol bertujuan untuk mengetahui kesesuaian hasil yang diperoleh dengan pustaka yang ada serta sebagai validasi metode pengujian yang digunakan. Penghitungan komposisi komposisi sel somatik pada kelompok kontrol baik positif maupun negatif menunjukkan kisaran hasil yang sesuai dengan hasil penelitian Gargouri et al. (2008) dan Kelly et al. (2000)
22
kecuali komposisi limfosit pada sampel negatif.
Hal tersebut menunjukkan
metode penghitungan komposisi sel somatik yang ada layak digunakan dalam penelitian ini. Pendugaan kejadian mastitis subklinis pada masa laktasi normal dilakukan berdasarkan selang kepercayaan yang ada pada pustaka.
Komposisi Sel Somatik pada Masa Kolostrum dan Laktasi Normal Sampel kolostrum tidak dianalisis jumlah sel somatiknya, melainkan komposisinya saja. Berikut disajikan komposisi sel somatik yang diamati pada masa kolostrum yaitu hari ke-1 sampai 8 setelah beranak dan pada laktasi normal yaitu 90 hari setelah beranak (Tabel 6).
Pengamatan dilakukan pada dua
kelompok yaitu susu asal ambing yang mengalami mastitis subklinis dan tidak, pada laktasi normal. Penentuan kejadian mastitis subklinis pada laktasi normal dilakukan dengan penggunaan pereaksi IPB-1 dan metode Breed.
Tabel 6
Hasil uji pada laktasi normal
Mastitis subklinis
Tidak mastitis subklinis
Komposisi sel somatik (%) pada sampel yang mengalami mastitis subklinis dan tidak mengalami mastitis subklinis pada masa kolostrum dan laktasi normal Hari keJenis sel somatik
Laktasi normal
Masa kolostrum 1
2
3
4
5
6
7
8
90
Limfosit
16.8
15.4
14.5
13.9
13.2
12.3
11.9
11.5
7.4
Monosit
57.6
56.3
55.2
53.6
52.4
51.3
50.9
50.0
37.7
Netrofil
25.7
28.3
30.3
32.6
34.4
36.4
37.2
38.5
54.9
Limfosit
25.7
24.7
24.2
24.0
23.5
24.0
24.2
25.0
21.7
Monosit
65.5
66.7
67.0
66.0
66.7
65.8
66.2
66.8
65.2
Netrofil
8.8
8.7
8.8
10.0
9.8
10.2
9.7
8.3
13.2
23
Presentase sel somatik
70 60 50 40 Limfosit
30
Makrofag
20
Neutrofil
10 0 1
2
3
4
5
6
7
8
90
Hari keLaktasi normal
Masa kolostrum
Gambar 5 Perubahan komposisi sel somatik pada sampel yang mengalami mastitis subklinis pada laktasi normal.
Presentase sel somatik
80 70 60 50 40
Limfosit
30
Makrofag
20
Neutrofil
10 0 1
2
3
4
5
6
7
8
90
Hari keMasa kolostrum
Laktasi normal
Gambar 6 Perubahan komposisi sel somatik pada sampel yang tidak mengalami mastitis subklinis pada laktasi normal.
Gambar 5 dan 6 menunjukkan komposisi sel somatik yang diamati selama masa kolostrum dan laktasi normal.
Kelompok sampel asal ambing yang
mengalami mastitis subklinis pada laktasi normal memiliki kecenderungan peningkatan jumlah neutrofil selama masa kolostrum, sedangkan jumlah limfosit dan makrofag mengalami penurunan. Kelompok sampel asal ambing yang tidak
24
mengalami mastitis subklinis (Gambar 6) menunjukkan jumlah neutrofil, limfosit, dan makrofag yang relatif tetap selama masa kolostrum. Berdasarkan komposisi sel somatik pada masa kolostrum, maka diuji secara deskriptif hubungannya dengan jumlah sel somatik pada laktasi normal sebagai indikasi kejadian mastitis subklinis dalam bentuk diagram kotak garis. Hubungan jumlah sel somatik pada laktasi normal dengan komposisi neutrofil dan limfosit pada masa kolostrum disajikan pada Gambar 7 dan Gambar 8. Gambar tersebut menunjukkan pola hubungan jumlah sel somatik pada laktasi normal dengan neutrofil dan limfosit pada masa kolostrum, belum terlihat pada hari ke-1 sampai 3 karena pola diagram kotak garis yang dihasilkan tidak teratur. Pola hubungan mulai dapat terlihat sejak hari ke-4 sampai ke-8 masa kolostrum. Gambar 9 menunjukkan hubungan antara jumlah sel somatik pada laktasi normal dan komposisi makrofag pada masa kolostrum.
Gambar 9 menunjukkan tidak
terdapat pola hubungan antara jumlah sel somatik pada laktasi normal dan komposisi makrofag selama masa kolostrum.
25
2000000.00
1.5
1500000.00
1.0 0.5
2.0
2000000.00 32
1.5
1500000.00
1.0 JSS2
JSS2
2.0
1000000.00
1000000.00
500000.00
0.5
500000.00
0.00
0.0
0.00
43
0.0
.00
1.00
Netrofil1
(+)
.00
(-)
1.00
Netrofil3
(+)
Hari ke-1 2.0
2000000.00
1.5
1500000.00
Hari ke-2 2000000.00
2.0 1500000.00
1.5 1000000.00
0.5
500000.00
0.0
0.00
1.0
1000000.00
0.5 500000.00
0.0
JSS2
JSS2
1.0
(-)
0.00
.00
(+)
Netrofil2
1.00
.00
(-)
(+)
1.00
Netrofil4
Hari ke-3 2.0
2000000.00
1.5
1500000.00
0.5
0.0
Hari ke-4 2000000.00
2.0 1500000.00
1.5 JSS2
JSS2
1.0
1000000.00
1.0
1000000.00
500000.00
0.5
500000.00
0.0
0.00
0.00
.00
(+)
1.00
Netrofil5
.00
(-)
(+)
Hari ke-5 2.0
2.0
2000000.00
1.5
1500000.00
1.5
1500000.00
0.0
1.0 JSS2
JSS2
0.5
1000000.00
500000.00
0.00
.00
(+)
1.00
Netrofil7
Hari ke-7
1.00
Netrofil6
(-)
Hari ke-6
2000000.00
1.0
(-)
(-)
1000000.00
0.5
500000.00
0.0
0.00
.00
(+)
1.00
Netrofil8
(-)
Hari ke-8
Gambar 7 Diagram kotak garis hubungan antara jumlah sel somatik/ml (dalam juta) pada laktasi normal dan komposisi neutrofil pada masa kolostrum hari ke-1 sampai 8.
26
2.0
2.0
2000000.00
1.5
1.5
1500000.00
1500000.00
1.0
JSS2
JSS2
1.0
2000000.00
1000000.00
0.5
1000000.00
0.5 500000.00
0.0
500000.00
0.0
0.00
.00
(+)
0.00
1.00
Limfosit1
.00
(-)
Hari ke-1 2.0
1.5
1000000.00
1.0
0.0
0.00
1500000.00
JSS2
JSS2
1500000.00
500000.00
2000000.00
2.0
1.5
0.5
1000000.00
500000.00
0.5
0.00
0.0 .00
(+)
.00
1.00
Limfosit3
(-)
(+)
Hari ke-3
1000000.00
1.0
0.5
500000.00
0.0
0.00
1500000.00
0.5
1000000.00
500000.00
0.0
0.00
.00 .00
(+)
1.00
Limfosit6
(-)
(+)
JSS2
1.0
2.0
2000000.00
1.5
1500000.00
1.0
1000000.00
0.5
500000.00
0.0
0.00
.00
(+)
1.00
Limfosit7
Hari ke-7
(-)
Hari ke-6
JSS2
1.5
1.00
Limfosit6
Hari ke-5 2.0
(-)
2000000.00
JSS2
1500000.00
1.0
2.0 1.5
1.5
1.00
Limfosit4
Hari ke-4
2000000.00
JSS2
2.0
(-)
Hari ke-2
2000000.00
1.0
1.00
Limfosit2
(+)
(-)
2000000.00
1500000.00
1000000.00
0.5
500000.00
0.0
0.00
.00
1.00
Limfosit8
(+)
(-)
Hari ke-8
Gambar 8 Diagram kotak garis hubungan antara jumlah sel somatik/ml (dalam juta) pada laktasi normal dan komposisi limfosit pada masa kolostrum hari ke-1 sampai 8.
27
JSS2
1.5
1.0
2.0
2000000.00
2000000.00
1.5 1500000.00
1500000.00
1.0
JSS2
2.0
1000000.00
0.5
500000.00
0.0
0.00
1000000.00
0.5
500000.00
0.0
0.00
1.00
1.00
Monosit1
Monosit1
(+)
(+)
Hari ke-1
1.5
JSS2
1.0
0.5
1.5
1500000.00
1.0
1000000.00
2000000.00
1500000.00
1000000.00
0.5
500000.00
0.0
Hari ke-2 2.0
2000000.00
JSS2
2.0
500000.00
0.0
0.00
0.00
1.00
1.00
(+)
Monosit1
(+)
Monosit1
Hari ke-3
1.5
JSS2
1.0
0.5
2000000.00
2.0 1.5
1500000.00
1000000.00
1.0
JSS2
2.0
Hari ke-4
500000.00
0.0
2000000.00
1500000.00
1000000.00
0.5
500000.00
0.00
0.0
1.00
0.00
Monosit1
1.00
(+)
Monosit1
(+)
Hari ke-5 2.0
2000000.00
1.5
1.5
1500000.00
0.5
0.0
1.0
1000000.00
JSS2
JSS2
1.0
Hari ke-6 2.0
500000.00
0.5
0.00
0.0
2000000.00
1500000.00
1000000.00
500000.00
0.00
1.00
Monosit1
(+)
Hari ke-7
1.00
Monosit1
(+)
Hari ke-8
Gambar 9 Diagram kotak garis hubungan antara jumlah sel somatik/ml (dalam juta) pada laktasi normal dan komposisi makrofag pada masa kolostrum hari ke-1 sampai 8.
28
Berdasarkan selang kepercayaan yang ada, maka penduga selang yang paling tepat untuk menentukan jumlah sel somatik adalah jumlah neutrofil pada selang 30-90% bagi sampel positif dan 3-26% bagi sampel negatif. Penduga jumlah sel somatik berdasarkan jumlah limfosit adalah 20-40% bagi sampel positif dan 16-28% bagi sampel negatif. Penduga jumlah sel somatik berdasarkan jumlah makrofag adalah pada selang kepercayaan 20-36% bagi sampel positif dan 35-79% bagi sampel negatif
Korelasi Antara Komposisi Sel Somatik pada Masa Kolostrum dan Jumlah Sel Somatik pada Laktasi Normal Untuk mengetahui korelasi atau hubungan antara komposisi dan jumlah sel somatik pada masa kolostrum maupun laktasi normal diuji dengan korelasi Pearson.
Dari hasil pengujian tersebut diharapkan dapat diketahui hubungan
komposisi sel somatik pada masa kolostrum dengan jumlah sel somatik pada laktasi normal sehingga dapat ditentukan pada hari tertentu selama masa kolostrum, pendugaan pandugaan mastitis subklinis pada laktasi normal dapat dilakukan.
Tabel 7
Hasil uji korelasi Pearson antara komposisi sel somatik pada masa kolostrum terhadap jumlah sel somatik pada laktasi normal Hari ke-
Jenis sel somatik
1
2
3
4
5
6
7
8
Neutrofil
0.204
0.100
0.178
0.387*
0.462*
0.530*
0.603*
0.745*
Limfosit
-0.163
0.132
0.242
0.311*
0.331*
0.395*
0.393*
0.655*
Makrofag
NA
NA
NA
NA
NA
NA
NA
NA
*
terdapat korelasi yang nyata (P< 0.05) antara komposisi dan jumlah sel somatik NA: nilai korelasi tidak dapat dihitung karena nilai makrofag konstan (not available)
Dari hasil uji korelasi Pearson, diketahui bahwa terdapat korelasi yang nyata (P< 0.05) antara komposisi sel somatik pada masa kolostrum dan jumlah sel somatik pada laktasi normal atau kejadian mastitis subklinis. Korelasi mulai terjadi pada hari ke-4 masa kolostrum yang menunjukkan mulai pada hari tersebut
29
kejadian mastitis subklinis dapat diduga dari komposisi sel somatik. Jenis sel somatik yang dapat digunakan menduga mastitis subklinis adalah neutrofil. Neutrofil mempunyai nilai korelasi yang paling tinggi dibanding limfosit dan makrofag. Korelasi antara neutrofil pada masa kolostrum dan jumlah sel somatik
Jumlah sel somatik
pada laktasi normal disajikan pada Gambar 14.
1,800,000 1,600,000 1,400,000 1,200,000 1,000,000 800,000 600,000 400,000 200,000 0
positif mengalami mastitis subklinis negatif mengalami mastitis subklinis 0
10
20 30 Jumlah neutrofil (%)
40
50
Gambar 10 Diagram pencar korelasi komposisi neutrofil pada masa kolostrum dengan jumlah sel somatik pada masa laktasi normal. Gambar 10 menunjukkan neutrofil pada rentang 0-10% belum dapat mendeskripsikan dengan baik kejadian mastitis subklinis pada laktasi normal. Presentase neutrofil >10% pada masa kolostrum dapat menunjukkan dengan jelas terjadinya mastitis subklinis pada laktasi normal.