HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 2. Tutupan Lahan Tahun 2009
Klasifikasi Dari hasil confusion matrix didapatkan ketelitian total hasil klasifikasi (KH) untuk citra Landsat 7 ETM akuisisi tahun 2009 sebesar 82,19%. Berdasarkan hasil klasifikasi tutupan lahan citra Landsat 7 ETM akuisisi tahun 2009 yang dilakukan dapat diketahui luas dari setiap penutup lahan yang ada dimana tutupan lahan terbesar didominasi oleh kebun sebesar 163.713.454,88 m² (44.93%) dari luas keseluruhan
No
Kelas
Luas (m²)
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Ladang Hutan Badan air Rumput Belukar Pemukiman Kebun Sawah Anak gunung
28.684.608,75 91.910.554,88 4.258.626,75 8.090.213,06 40.321.308,38 17.503.581,38 163.713.454,88 9.530.129,25 345.003,19
Luas (%) 7.87 25.23 1.17 2.22 11.07 4.80 44.93 2.62 0.10
Pembuatan Tampilan 3D DEM SRTM Data DEM SRTM resolusi 30 meter dibuat menjadi hillshade (Shaded relief) yang berfungsi untuk menambahkan efek tampilan yang lebih realistis dari data topografi. Dengan demikian maka unsur-unsur yang ada dalam peta terlihat memiliki morfologi yang bervariasi menyerupai kenampakan sebenarnya di lapangan
Gambar. Hasil Pembuatan Hillshade dari DEM SRTM.
HASIL DAN PEMBAHASAN Pemilihan Informasi Geospasial Dasar (IGD) Data Vektor Peta RBI yang digunakan yaitu lembar Krisik no. 1508-321 edisi 1-2001 terbitan Bakosurtanal (skala 1 : 25.000) digunakan sebagai Informasi Geospasial Dasar (IGD) dalam pembuatan peta batas daerah. Layer-layer peta RBI yang dipilih antara lain jalan, sungai, kontur, batas administrasi, titik tinggi dan toponimi.
Overlay dan Layout Peta
Gambar . Data Vektor Peta RBI Lembar Krisik no. 1508-321 Edisi 2001.
Skala Peta yang digunakan sama dengan skala peta dasarnya (peta RBI) yaitu 1:25.000. Proyeksi yang digunakan dalam peta ini sesuai dengan peta dasarnya yaitu sistem proyeksi Universal Transverse Mercator (UTM) Zone 49 S dengan datum WGS 1984. Unsur-unsur yang terdapat pada isi peta antara lain : Batas administrasi Kebun Jalan lokal dan jalan setapak Titik tinggi Pemukiman Badan Air Hutan Semak Belukar
Ladang Sawah Anak Gunung Kelud Rumput/Tanah kosong Garis kontur Sungai
Jalan akses ke puncak Gunung Kelud Nama Gunung/Pegunungan Nama Kabupaten, Kecamatan dan Desa Grid
HASIL DAN PEMBAHASAN Overlay dan Layout Peta
Gambar . Hasil Overlay Peta Dengan Bayangan Hillshade (3D). Gambar . Layout Peta (3D). Sistem proyeksi UTM zona 49 S dan datum WGS’84.
HASIL DAN PEMBAHASAN Peta RBI 1508-321, skala 1 : 25.000 edisi 1: 2001 ini dilakukan pengamatan terhadap unsur-unsur penampakan alam dan juga garis-garis kontur pada kedua arah serta dilakukan pelacakan batas-batas terhadap penampakan alam tersebut. Untuk penarikan alternatif garis batas dengan memperhatikan angka ketinggian/kedalaman dari garis kontur, dimana diperoleh alternatif berikut:
Garis Merah Tua = Alternatif 1
Garis Merah Muda = Alternatif 2
Garis Kuning = Alternatif 3
HASIL DAN PEMBAHASAN
Garis Merah Tua = Alternatif 1
Garis Merah Muda = Alternatif 2
Garis Kuning = Alternatif 3
KESIMPULAN DAN SARAN KESIMPULAN Berdasarkan dari penelitian tentang studi pembutan peta batas daerah menggunakan citra Landsat 7 ETM dan DEM SRTM, dapat diambil kesimpulan: 1. Peta Alternatif Batas Daerah Kabupaten yang dibuat menggunakan teknologi penginderaan jauh dengan data citra Landsat 7 ETM dan DEM SRTM dilengkapi dengan visualisasi bayangan tiga dimensi sehingga lebih menonjolkan morfologi dari kawasan Gunung Kelud dimana selanjutnya dapat digunakan dalam mendukung penarikan batas menggunakan unsur-unsur batas alam secara kartometrik. Penggunaan teknologi penginderaan jauh menggunakan citra satelit dalam penelitian ini sangat baik apabila digunakan sebagai alternatif dalam penegasan batas pada daerah yang belum terdapat peta topografi. 2. Kondisi topografi yang ada pada kawasan Gunung Kelud berdasarkan analisa tutupan lahan citra Landsat 7 ETM tahun 2009 diketahui bahwa peruntukan lahan terbesar berupa Kebun dan Hutan. Sedangkan berdasarkan hasil visualisasi tiga dimensi dari data DEM SRTM diperoleh informasi bahwa kondisi morfologi kawasan perbatasan yang dipermasalahkan merupakan pegunungan yang melingkari anak Gunung Kelud sehingga dimungkinkan untuk melakukan penarikan garis batas berdasarkan unsur-unsur batas alam. 3. Hasil dari penarikan garis batas secara kartometrik diperoleh kesimpulan bahwa terdapat 3 alternatif garis batas yang dapat digunakan untuk segmen batas pada kawasan Gunung Kelud berdasarkan analisa terhadap unsur-unsur batas alam yang ada. Ketiga alternatif garis batas tersebut yaitu Alternatif 1 (utara), Alternatif 2 (selatan) dan Alternatif 3 (tengah).
KESIMPULAN DAN SARAN SARAN 1. Penginderaan jauh merupakan teknologi baru sehingga disarankan kepada Kemendagri untuk digunakan sebagai metode alternatif dalam mendukung proses penegasan batas daerah. 2. Disarankan untuk melakukan penelitian lebih lanjut menggunakan data citra dengan resolusi yang lebih tinggi dan metode yang lebih baik. 3. Untuk memperoleh ketelitian hasil yang lebih baik disarankan waktu dalam pengambilan data lapangan sama dengan waktu dari data citra yang digunakan.
www.themegallery.com
Daftar Pustaka
Abidin, H.Z., Jones, A., dan Kahar, J. 2002. Survei dengan GPS. Jakarta : Pradnya Paramita. Danoedoro, Projo. 1996. Pengolahan Citra Digital Teori Dan Aplikasinya Dalam Bidang Penginderaan Jauh. Yogyakarta: Fakultas Geografi UGM. Erwin, H.P. 2010. Penginderaan Jauh dengan ER Mapper. Manado: Graha Ilmu. Fidwawati. 2011. Analisa Perubahan Pola Dan Tata Guna Lahan Sungai Bengawan Solo Dengan Menggunakan Citra Satelit Multi Temporal (Studi Kasus : Kabupaten Lamongan). Surabaya : Teknik Geomatika ITS. Julzarika, A., dan Sudarsono, B. 2009. Penurunan Model Permukaan Dijital (DSM) menjadi Model Elevasi Dijital (DEM) dari Citra Satelit ALOS Palsar. Diakses tanggal 20 Februari 2012 pukul 09:40 dari http://www.perpustakaan. lapan.go.id/jurnal/index.php/majalah_sains_tekgan/article/view/311/269 . Kemendagri. 2011. Rapat Koordinasi Pra Grand Design Survei Dasar Dan Sumber Daya Alam (Pemetaan Tematik Nasional) : slide Presentasi Direktorat Wilayah Administrasi Dan Perbatasan Direktorat Jenderal Pemerintahan Umum Kementrian Dalam Negeri. Kustiyo., Manalu, Johannes., dan Pramono, Sri Harini. 2005. Analisis Ketelitian Ketinggian Data DEM SRTM. Proceding PIT Mapin XIV tahun 2005. dst
www.themegallery.com