HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN MOTIVASI PASIEN TBC (TUBERKOLOSIS) DENGAN KEPATUHAN BEROBAT PASIEN TBC YANG BEROBAT DI UPT PUSKESMAS MANTUP KABUPATEN LAMONGAN
Haris Prastya Aditama, Arifal Aris …………......……….…… ……
. .….ABSTRAK…… … ......………. …… …… . .….
WHO estimates a third of the world population was stricken with TB disease and three million people die each year from tuberculosis, at public clinical center of Mantup Lamongan. tuberculosis patients continues to rise. in January-October 2012 amounted to 95 people, and of 95 patients with tuberculosis of 31people (32.6%) healed, 3 people (3.15%) default or give medication (not compliant medication), 1 (1, 05%) died and 60 people (63.15%) are still in treatment. The study aims to determine the relationship of Knowledge and Motivation Patient Compliance with TB with TB patients medicinize medicinize in public clinical center of Mantup Lamongan. Analytical methods research design using a cross-sectional approach. Study population of 60 people, 50 of samples that fit the inclusion criteria were determined by using a sampling method Total Sampling. Data of this study is the result of a closed kuisioner answers from Knowledge patients with TB and TB patient motivation and observation visits to the clinic for TB patients do treatment. Analysis of experimental data using Multiple Linear Regression, with significance level 0.05. Results of the research showed that most respondents have good knowledge that is of 25 persons (50.0%) and most of the respondents have good motivation that is of 28 persons (56.0%) and adhere to treatment programs by 49 people (98.0% ). The research results obtained calculate the size of the F 14.367. By using the confidence level (confidence interval) 95% or α = 0.05 and then from F distribution table obtained value 14 367. By comparing the Fcalculate the Ftable, then Fcalculate (14 367)> Ftable (3:20) and as large as 0.000 significance (p <0,05). H0 rejected the results are variable means knowledge and motivation tuberculosis patients showed significant (and significant) of TB patient compliance medicinize medicinize in public clinical center of Mantup Lamongan. Thus it is necessary to provide a information on tuberculosis patients regarding the treatment of patients with TB in order to avoid failure or dropping out drugs in patients with tuberculosis in public clinical center of Mantup Lamongan.
Keywords: Knowledge, Motivation Patients with TB, Compliance Medicinize PENDAHULUAN. …… .
… ….
berlalu, penyakit TBC belum dapat di berantas. Penyakit TBC masih terus membandel, dan cendrung meningkat. (Kapanlagi.com,2006). Penyakit TBC adalah infeksi menular yang disebabkan oleh bakteri mycobacterium tubercolusis. Bakteri ini merupakan bakteri basil yang sangat kuat sehingga memerlukan waktu yang lama untuk mengobatinya, disamping rasa bosan karena harus minum obat dalam waktu yang lama seseorang penderita kadang-kadang juga berhenti
Tuberkulosis (TBC) bukanlah penyakit baru di masyarakat. Penyakit TBC sudah dikenal sejak zaman purba. Robert Koch, seorang dokter dari Jerman berhasil menemukan Bakteri Tahan Asam (BTA) penyebab TBC dan mengembangkan ekstrak vaksin utuk mencegah dan menyembuhankan penyakit TBC pada tahun 1882 dan obatnya sudah dipakai secara luas. Meskipun demikian, jauh sesudah era Robert Koch SURYA
33
Vol.02, No.XV, Agust 2013
Hubungan Pengetahuan Dan Motivasi Pasien Tbc (Tuberkolosis) Dengan Kepatuhan Berobat Pasien TBC Yang Berobat Di UPT Puskesmas Mantup Kabupaten Lamongan minum obat sebelum massa pengobatan belum selesai hal ini dikarenakan penderita belum memahami bahwa obat harus diminum seluruhnya dalam waktu yang telah ditentukan, serta pengetahuan yang kurang tentang penyakit sehingga akan mempengaruhi kepatuhan untuk berobat secara tuntas. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Lamongan, pada tahun 2006 ditemukan 1.109 penderita tuberkulosis. Pada 2007 ditemukan 1.085 penderita. Data tuberkulosis dinas kesehatan lamongan 2008 menunjukan bahwa dari 976 penderita, 909 penderita sembuh, 59 penderita yang dropout pengobatan, 3 gagal konversi, 2 pindah dan 3 meninggal. Sedangkan untuk 2009 sampai triwulan 2 di temukan 521 penderita dan 94% mengenai usia produktif, 25-65 tahun.. Penderita tuberkolusis di puskesmas Mantup pada tahun 2010 berjumlah 87 orang sebanyak 82 orang sembuh,2 default atau putus obat (tidak patuh berobat) dan 3 meninggal dan tahun 2011 berjumlah 93 orang sebanyak 88 orang sembuh,4 default atau putus obat (tidak patuh berobat) dan 1 meninggal dan pada tahun 2012 bulan Januari-Oktober berjumlah 95 orang, dan dari 95 orang penderita TBC sebanyak 31 orang (32,6%) sembuh, 3 orang (3,15%) default atau putus obat (tidak patuh berobat), 1 orang (1,05%) meninggal dan 60 orang (63,15%) masih dalam masa pengobatan. Berhasil atau tidaknya pengobatan tuberculosis tergantung pada pengetahuan pasien, keadaan sosial ekonomi serta dukungan dari keluarga. Tidak ada upaya dari diri sendiri atau motivasi dari keluarga yang kurang memberikan dukungan untuk berobat secara tuntas akan mempengaruhi kepatuhan pasien untuk mengkonsunsi obat (Dr.Indan Enjang, 2002). METODE PENELITIAN.…
sebanyak 50 Pasien.Sampel pada penelitian kali ini adalah Seluruh Pasien TBC yang masih dalam masa pengobatan di UPT Puskesmas Mantup Kabupaten Lamongan yg memenuhi kriteria inklusi sebanyak 50 Pasien. Dalam penelitian ini menggunakan tehnik Total Sampling (sampling jenuh) dan di uji menggunakan analisis regresi linier berganda (multiple linier regression).
1. Data Umum Karakterisrik Responden 1) Karakteristik Responden berdasarkan Jenis Kelamin
0%
Jenis Kelamin
36% 64%
0%
Laki Laki 32 Perempua n 18
Gambar.1 Distribusi frekuensi karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin Dari Gambar 1. di atas menunjukan bahwa sebagian besar responden berjenis kelamin Laki-laki berjumlah 32 orang (64,0%). Dan sebagian kecil responden berjenis kelamin Perempuan berjumlah 18 orang (36,0%). 2) Karakteristik Responden berdasarkan tingkat pendidikan 4% Pendidikan
14% 30%
Tidak sekolah 2 SD 26
52%
SMP 15 SMA 7
… .…
Gambar 2. Distribusi frekuensi karakteristik responden berdasarkan tingkat pendidikan
Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analitik dengan pendekatan cross sectional..Populasi dalam penelitian ini adalah Seluruh Pasien TBC yang masih dalam masa pengobatan di UPT Puskesmas Mantup Kabupaten Lamongan SURYA
…
HASIL .PENELITIAN
Dari Gambar 2. di atas menunjukan bahwa sebagian besar responden berpendidikan SD sebanyak 26 orang (52,0%) dan sebagian kecil responden tidak bersekolah sebanyak 2 orang (4,0%). 34
Vol.02, No.XV, Agustus 2013
Hubungan Pengetahuan Dan Motivasi Pasien Tbc (Tuberkolosis) Dengan Kepatuhan Berobat Pasien TBC Yang Berobat Di UPT Puskesmas Mantup Kabupaten Lamongan 3) Karakteristik berdasarkan umur 2%
Umur
Berdasarkan Dari gambar 5. diatas menunjukan bahwa sebagian besar responden mempunyai jumlah keluarga 3 orang sebanyak 16 orang atau (32,0%) dan sebagian kecil responden jumlah keluarga 2 orang sebanyak 10 orang atau (20,0%).
Responden
22% < 10 th 1
56%
20-30 th 11
2. Data Khusus 1) Responden berdasarkan pengetahuan
20%
Gambar.3 Distribusi frekuensi karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin
Pengetahuan
Dari Gambar 3 di atas menunjukan bahwa sebagian besar responden berumur >40 tahun sebanyak 28 orang (56,0%) dan sebagian kecil responden berumur >10 tahun sebanyak 1 orang (2,0 %).
0%
10% Kurang 5
50%
40%
4) Karakteristik Responden berdasarkan pekerjaan
4%
Gambar 6. karakteristik responden berdasarkan tingkat pengetahuan
12%
Berdasarkan Gambar 6. dapat dilihat bahwa sebagian besar responden mempunyai Pengetahuan Baik sebanyak 25 orang atau (50,0%) dan sebagian kecil responden mempunyai Pengetahuan kurang sebanyak 5 orang atau (10,0%).
Tidak Bekerja 6 Petani 39
78% PNS 2 Wiraswasta 3
Gambar.4 Distribusi frekuensi karakteristik responden berdasarkan pekerjaan
1)
Berdasarkan dari Gambar 4. diatas menunjukan bahwa sebagian besar responden sebagai buruh tani/petani sebanyak 39 orang atau (78,0%) dan sebagian kecil responden sebagai PNS sebanyak 2 orang atau (4,0%) .
22%
SURYA
27% Kurang 1 Cukup 21 Baik 28
Gambar.7 Distribusi karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin Berdasarkan Gambar 7. dapat dilihat bahwa sebagian besar responden mempunyai Motivasi Baik sebanyak 28 orang atau (56,0%) dan sebagian kecil responden mempunyai Motivasi kurang sebanyak 1 orang atau (2,0%).
2 Orang 10 3 Orang 16
32%
2% Motivasi 71%
Jumlah Keluarga 20%
Responden berdasarkan tingkat motivasi
0%
5) Karakteristik Responden berdasarkan Jumlah keluarga Gambar 5. Distribusi frekuensi karakteristik responden berdasarkan jumlah keluarga
26%
Cukup 20 Baik 25
Pekerjaan
6%
tingkat
4 Orang 11 >4 Orang 13
35
Vol.02, No.XV, Agustus 2013
Hubungan Pengetahuan Dan Motivasi Pasien Tbc (Tuberkolosis) Dengan Kepatuhan Berobat Pasien TBC Yang Berobat Di UPT Puskesmas Mantup Kabupaten Lamongan 3).
PEMBAHASAN .…
Responden berdasarkan kepatuhan berobat 0% 2% Kepatuhan 0% 98%
1. Hubungan Pengetahuan pasien TBC dengan Kepatuhan berobat pasien TBC yang berobat di UPT Puskesmas Mantup Lamongan 2013 Berdasarkan Tabel 4.6 dapat dilihat bahwa sebagian besar responden mempunyai Pengetahuan Baik sebanyak 25 orang atau (50,0%) dan sebagian kecil responden mempunyai Pengetahuan kurang sebanyak 5 orang atau (10,0%). Dari Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel Pengetahuan (X1) memiliki nilai t hitung (4.003) > nilai t tabel (2.01) dan signifikansi sebesar 0.000 (p<0,05),Berarti variabel pengetahuan berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan berobat pasien TBC yang berobat di UPT Puskesmas Mantup Lamongan. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan diantaranya ada Faktor Eksternal meliputi : Kebudayaan, kebudayaan dimana kita hidup dibesarkan mempunyai pengaruh besar terhadap pembentukan sikap kita. (syaifudin, 2003). Informasi, informasi adalah keseluruhan makna dapat diartikan sebagai pemberitahuan sesering adanya informasi baru bagi terbentuknya sikap terhadap hal tersebut. Sedangkan Faktor internal meliputi: 1)Pendidikan, pendidikan adalah setiap usaha pengaruh pelindung dan bantuan yang diberikan kepada anak yang tertuju pada kedewasaan GBHN Indonesia tentang menngidentifikasi lain bahwa pendidikan diri dalam dan dari luar sekolah dan berlangsung seumur hidup. (Notoadmodjo, 2005). Dari Tabel 4.2 di atas menunjukan bahwa sebagian besar responden berpendidikan SD sebanyak 26 orang (52,0%) dan sebagian kecil responden tidak bersekolah sebanyak 2 orang (4,0%). Maka dalam hal ini pendidikan tidak berpengaruh terhadap pegetahuan seseorang.Mungkin Pengalaman akan lebih mendalam dan lama membekas.Selain itu Usia, Pekerjaan, Pendapatan dan Informasi berpengaruh juga terhadap Pengetahuan seseorang,(Syaifudin, 2005) Dari paparan di atas bisa di simpulkan bahwa tidak hanya pendidikan
Tidak Patuh 1 Patuh 49
Gambar 8. Distribusi karakteristik responden berdasarkan kepatuhan berobat. Berdasarkan Gambar 8. menunjukan bahwa sebagian besar responden Patuh yaitu sebanyak 49 orang atau (98,0%) dan sebagian kecil responden Tidak Patuh yaitu sebanyak 1 orang atau (2,0%). 4).
Responden berdasarkan Pengetahuan,motivasi,kepatuhan berobat Tabel 1. Distribusi Pengetahuan,Motivasi dan Kepatuhan berobat Pasien TBC di UPT Puskesmas Mantup Kabupaten Lamongan Bulan Februari-April 2013 Kepat uhan Ti Tota Tot Motivasi da l Kur Cuk Bai al Pat k ang up k uh pat uh N 1 0 0 1 0 1 1 Kurang % 2.0 0 0 2 0 2.0 2 N 0 4 17 21 21 0 21 Cukup % .0 8 34 42 42 .0 4.2 N 4 16 8 28 28 0 28 Baik % 8 32 16 56 56 .0 56 N 5 20 25 50 49 1 50 Total % 10 40 50 100 98 2.0 100 Berdasarkan Tabel 1. menunjukan bahwa sebagian besar responden memiliki pengetahuan cukup dan motivasi cukup yaitu sebanyak 17 orang atau (34.0%) dan sebagian kecil responden memiliki pengetahuan kurang dan motivasi kurang yaitu sebanyak 1 orang atau (2,0%). Pengetahuan
SURYA
.…
36
Vol.02, No.XV, Agustus 2013
Hubungan Pengetahuan Dan Motivasi Pasien Tbc (Tuberkolosis) Dengan Kepatuhan Berobat Pasien TBC Yang Berobat Di UPT Puskesmas Mantup Kabupaten Lamongan saja yang mempengaruhi pengetahuan seseorang namun pengalaman dan informasi dari petugas kesehatan yang selalu memberikan penyuluhan-penyuluhan kesehatan kepada masyarakat dapat mempengaruhi tingkat pengetahuan pasien TBC yang berobat di UPT Puskesmas Mantup Lamongan dan pengetahuan pasien TBC mempengaruhi kepatuhan berobat pasien TBC yang berobat di UPT Puskesmas Mantup Lamongan. 2. Hubungan Motivasi pasien TBC dengan Kepatuhan berobat pasien TBC yang berobat di UPT Puskesmas Mantup Lamongan 2013 Berdasarkan Tabel 7 dapat dilihat bahwa sebagian besar responden mempunyai Motivasi Baik sebanyak 28 orang atau (56,0%) dan sebagian kecil responden mempunyai Motivasi kurang sebanyak 1 orang atau (2,0%). Sedangkan Hasil penelitian menunjukkan variabel Motivasi (X2) memiliki nilai t hitung (4.674) > nilai t tabel (2.01) dan signifikansi sebesar 0.000 (p<0,05),Berarti variabel Motivasi berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan berobat pasien TBC yang berobat di UPT Puskesmas Mantup Lamongan. Menurut Suprihanto (2003) Motivasi seseorang sangat dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu: Faktor Internal: faktor yang berasal dari dalam diri individu itu sendiri dan Faktor Eksternal yaitu faktor yang berasal dari luar diri individu itu sendiri, yaitu:Keluarga, Orang lain atau teman, lingkungan dan petugas kesehatan. Dari uraian di atas bisa di simpulkan bahwa sebagian besar responden memiliki motivasi yang baik dan motivasi pasien TBC berpengaruh terhadapkepatuhan berobat pasien TBC dan semuanya tidak lepas dari dukungan keluarga dan petugas kesehatan yang selalu memberikan motivasi pada pasien TBC yang berobat di UPT Puskesmas Mantup Lamongan agar tetap patuh terhadap pengobatan yang sedang di jalani.
SURYA
3. Hubungan Pengetahuan dan Motivasi pasien TBC dengan Kepatuhan berobat pasien TBC yang berobat di UPT Puskesmas Mantup Lamongan. Dari Tabel 13 diperoleh nilai Fhitung sebesar 14.367. Dengan menggunakan tingkat kepercayaan (confidence interval) 95% atau α = 0,05 maka dari table distribusi F diperoleh nilai 14.367. Dengan membandingkan nilai Fhitung dengan Ftabel, maka Fhitung (14.367) > Ftabel (3.20) dan signifikansi sebesar 0.000 (p<0,05). Keputusannya adalah H0 ditolak dan Ha diterima artinya variabel pengetahuan dan motivasi pasien TBC berpengaruh nyata (significant) terhadap kepatuhan berobat pasien TBC yang berobat di UPT Puskesmas Mantup Lamongan, jadi dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima artinya variabel pengetahuan dan motivasi pasien TBC berpengaruh nyata (significant) terhadap kepatuhan berobat pasien TBC yang berobat di UPT Puskesmas Mantup Lamongan. Berhasil atau tidaknya pengobatan tuberculosis tergantung pada pengetahuan pasien, motivasi, keadaan sosial ekonomi serta dukungan dari keluarga. Tidak ada upaya dari diri sendiri atau motivasi dari keluarga yang kurang memberikan dukungan untuk berobat secara tuntas akan mempengaruhi kepatuhan pasien untuk mengkonsunsi obat (Dr.Indan Enjang, 2002).Adapun Faktor-faktor yang mempengaruhi ketidakpatuhan menurut Niven (2002) antara lain adalah Faktor Pemahaman tentang instruksi tidak seorangpun dapat mematuhi instruksi jika dia salah paham tentang instruksi yang diberikan. Kadang hal ini disebabkan oleh kegagalan profesional kesehatan dalam memberikan informasi yang lengkap, penggunaan istilah medis dan memberikan instruksi yang harus diingat oleh pasien. Faktor kualitas interaksi antara profesional kesehatan dan pasien merupakan bagian yang penting dalam menentukan derajat kepatuhan. Hal ini bisa dilaksanakan dengan bersikap ramah dan memberikan informasi dengan singkat dan jelas. Faktor isolasi sosial dan keluarga dapat menjadi faktor yang sangat berpengaruh dan menentukan 37
Vol.02, No.XV, Agustus 2013
Hubungan Pengetahuan Dan Motivasi Pasien Tbc (Tuberkolosis) Dengan Kepatuhan Berobat Pasien TBC Yang Berobat Di UPT Puskesmas Mantup Kabupaten Lamongan keyakinan dan nilai kesehatan individu dan dapat juga menentukan tentang program pengobatan yang dapat mereka terima. Faktor Motivasi dapat diperoleh dari diri sendiri, keluarga, teman, petugas kesehatan dan lingkungan sekitarnya. Faktor Pengetahuan Semakin tinggi tingkat pengetahuan seseorang semakin besar kemungkinan untuk patuh pada suatu program pengobatan. Selain itu kurangnya tingkat pengetahuan penderita tentang penyakit Tuberculosis paru yang masih yang rendah, dimana dengan pendidikan yang rendah maka akan berpengaruh terhadap pengetahuan seseorang (Heryanto, 2002). KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Kesimpulan
Arikunto,Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek,PT.Rineka Cipta, Jakarta. Amirudin, R, 2006. Faktor Keberhasilan Konversi pada Penderita TB Paru di Puskesmas Jongaya Tahun 2006. Laporan Penelitian, FKM Unhas. Makasar. Depkes RI. (2005). Kesehatan Jiwa Bagian yang Terintegral dari Kesehatan.Diambil tanggal 20 Desember 2012 dari http://www.depkes.go.id Depkes RI, (2007). Pedoman Penyakit Tuberkulosis dan Penanggulangannya. Edisi2. Jakarta
…
1) Terdapat hubungan yang signifikan antara Pengetahuan pasien TBC (Tuberkolosis) dengan Kepatuhan berobat pasien TBC 2) yang berobat di UPT Puskesmas Mantup Lamongan. 3) Terdapat hubungan yang signifikan antara Motivasi pasien TBC (Tuberkolosis) dengan Kepatuhan berobat pasien TBC yang berobat di UPT Puskesmas Mantup Lamongan. 4) Terdapat hubungan yang signifikan antara Pengetahuan dan Motivasi pasien TBC dengan Kepatuhan berobat Pasien TBC yang berobat di UPT Puskesmas Mantup Lamongan.
Depkes RI, (2006). Pedoman Nasional Penangulangan Tuberkulosis. Jakarta
2. Saran Untuk penelitian yang akan datang hendaknya menggunakan metode yang lain dan mengambil sampel lebih banyak lagi dan melakukan penelitian yang lebih luas khususnya tentang pengetahuan dan motivasi pasien TBC terhadap kepatuhan berobat pasien TBC lebih luas khususnya tentang pengetahuan dan motivasi pasien TBC terhadap kepatuhan berobat pasien TBC.
Kementrian Kesehatan RI.(2011).Rencana Aksi Nasional Programatic Managemen Of Drug Resistance Tuberculosis Pengendalian Tuberkolosis Indonesia 20112014.Jakarta
Elizabeth T. Anderson (2007). Buku Ajar Keperawatan Komunitas Teori dan Praktik. Edisi 3. Jakarta :EGC. Hurlock, E. B. (1999). Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Jakarta: Erlangga Kementrian Kesehatan, Strategi Nasional Pengendalian TB di Indonesia: 20112014. Kementrian Kesehatan: Jakarta, Indonesia.
Maslow, A, (1970). Motivation and Personality, New York: Harper and Row.
. . .DAFTAR PUSTAKA . . . A. Aziz Alimul. (2007). Riset keperawatan dan Teknik Penulisan Iilmiah, Jakarta.Salemba Medika..
SURYA
38
Nasrul
Efendi, (2002). Dasar-dasar Keperawatan kesehatan Masyarakat edisi 2.Jakarta : EGC.
Ngalim
Purwanto,(2007). Psikologi pendidikan. Bandung: remaja rosdakarya. Vol.02, No.XV, Agustus 2013
Hubungan Pengetahuan Dan Motivasi Pasien Tbc (Tuberkolosis) Dengan Kepatuhan Berobat Pasien TBC Yang Berobat Di UPT Puskesmas Mantup Kabupaten Lamongan Niven
Neil, 2002. Perlaku Kesehatan, Dalam : Psilokogi Kesehatan. Edisi ke-2. Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.
WHO, Tuberculosis Indonesia Facts, TB program Progress Report, 2004. Di akses di http:/ www. Pustekom.com 2005
Nursalam,(2007).Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan . Jakarta : PT. Salembah Medika. Nursalam,(2008).Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan . Jakarta : PT. Salembah Medika. Notoatmodjo, Soekidjo . (2007). Ilmu Kesehatan Masyarakat. : PT. Rineka Cipta .Jakarta. Notoatmodjo, Soekidjo., (2005). Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Penerbit Rineka Cipta. Jakarta. Perkumpulan Pemberantasan TB Indonesia, (2011). TB di Indonesia Peringkat % Dunia. Jakarta.Diakses melalu isitus http://www.ppti.info/index.php/comp onent/content /article/46-arsipppti/141-tbc-di-indonesia-peringkat5-dunia .Diakses pada tanggal 23 Oktober 2012 Sunaryo,(2004). Psikologi keperawatan. Jakarta:EGC
untuk
Subijakto, (2011).Hubungan Pengetahuan tentang Tuberkulosis Paru dengan Kepatuhan Berobat Pasien Tuberkulosis Paru di Puskesmas, Proposal Skripsi, Jakarta.. Diakses pada tanggal 20 Oktober 2012. Simamora, Jojor, (2004). Faktor yang Mempengaruhi Ketidakteraturan Berobat Penderita TB Paru di Puskesmas Kota Binjai Tahun 2004. Tesis, Pascasarjana USU. Medan. Syaifudin.S.(2003). Tubercolosisi Paru.di akses di .(http://www.Swara _Merdeka.com) , pada tanggal 15 November 2012
SURYA
39
Vol.02, No.XV, Agustus 2013