Harapan Dunia Usaha Dalam Mengatasi Krisis Finansial Global oleh: Rahmat Gobel Wakil Ketua Umum KADIN Indonesia Bidang Perindustrian, Riset & Teknologi
Dr.-Ing. Gunadi Sindhuwinata Ketua Komite Tetap Industri Logam, Mesin, Elektronika dan Alat Angkut
Rapat Kerja Departemen Perindustrian 2009 “Meningkatkan Ketahanan Industri Nasional Pada Masa Krisis Finansial Global” Jakarta, 18 Februari 2009 GUNADI/KADIN/180209
1
Pendahuluan Pendahuluan Robert J. Eaton CEO Chrysler Corporation:
“The Only Way We Can Beat The Competition is With People”
GUNADI/KADIN/180209
2
Topik Topik Bahasan Bahasan
1. Visi Swasta dan Perkembangan Beberapa Sektor Industri 2. Daya Saing SDM Indonesia dan Upaya Meningkatkan Daya Saing Ekonomi 3. Harapan Dunia Usaha
GUNADI/KADIN/180209
3
1. Visi Swasta dan Perkembangan Beberapa Sektor Industri
GUNADI/KADIN/180209
4
Paradigma Paradigma Baru Baru Daya Daya Saing Saing Internasional Internasional Politisi & Birokrat
Lingkungan Bisnis
Sumber Daya Alam
Para Wirausahawan
Daya Saing Internasional Industri Terkait
Pekerja
Permintaan Domestik
Manager & Profesional
Peluang Sumber : Dong Sung Cho & Hwy Chang Moon From Adam Smith to Micael Porter Evolusi Teori Daya Saing GUNADI/KADIN/180209
5
Visi Visi Indonesia Indonesia 2030 2030
Visi :
Negara Maju Yang Unggul Dalam Pengelolaan Kekayaan Alam
• Masuknya Indonesia dalam 5 besar kekuatan ekonimi dunia, pendapatan per kapita US$ 18,000 dan Jumlah penduduk 285 juta jiwa. • Terwujudnya pemanfaatan kekayaan alam yang berkelanjutan Æ 10 besar tujuan pariwisata dan kemandirian dalam pemenuhan energi domestik. • Terwujudnya kualitas hidup modern yang merata antara lain masuknya Indonesia dalam 30 besar HDI terbaik. • Masuknya paling sedikit 30 perusahaan Indonesia dalam daftar Fortune 500 companies. Sumber: Indonesia Forum GUNADI/KADIN/180209
6
Fokus FokusPenciptaan PenciptaanNilai NilaiTambah Tambahdi diSektor SektorJasa Jasadan danIndustri Industri Jasa Industri
2030
Pertanian
Peningkatan Nilai Tambah Sektoral
Input
Produksi
Pemrosesan
2005 Distribusi & Branding
Inovasi Teknologi GUNADI/KADIN/180209
Sumber: Indonesia Forum
7
Low Low Quality Quality –– Sectoral Sectoral Growth Growth Rate Rate
GUNADI/KADIN/180209
8
Pertumbuhan Pertumbuhan Manufaktur Manufaktur Besar Besar dan dan Sedang Sedang
GUNADI/KADIN/180209
9
Perubahan Geopolitis Akibat Liberalisasi Ekonomi & Perundingan Pasar Bebas
GUNADI/KADIN/180209
10
Posisi Posisi Indonesia Indonesia Menghadapi Menghadapi Pasar Pasar Tunggal Tunggal ASEAN ASEAN 2015 2015 Ekologi
Tekanan Politik
Isu Global Lingkungan Hidup
Isu HAM Demokratisasi
Indonesia
Daya Saing Isu Pasar Bebas ASEAN 2003 APEC 2015
GUNADI/KADIN/180209
Cepat /Efisien Globalisa si TI/Cyberspace Negara Tanpa Batas
11
Indikator Indikator Ekonomi Ekonomi Indonesia Indonesia 2005 2005 ~ ~ 2009 2009
Indicator
2005
2006
2007
2008
2009
Population (million)
221
223
227
230
235
GDP Growth (%)
5,5
5,6
6,3
6,0
4,7
GDP/Capita (US$)
1.237
1.375
1.300
1.600
1.600
17,1
6,6
6,7
11,06
6,2
9,75
8,80
12,00
7,5
Inflation (%)
Interest Rate – 3 month (%) 12,75 Exchange Rate (Rp/US$)
9.830
9.100
8.000 11.325 12.250
Reserve (US$ bn.)
34,7
34,0
54,9
63,0
Oil (US$/barrel)
51,8
52,0
70,0
100,0
60,0
Sumber : World Bank, Bank of Indonesia and BPS GUNADI/KADIN/180209
12
Kontribusi Kontribusi Sektor Sektor Industri Industri Terhadap Terhadap Pertumbuhan Pertumbuhan GDP GDP Growth (%)
Contribution to
2008:2007
GDP Growth (%)
5.3
0.7
Mining, Minerals
- 1.4
- 0.1
Processing Industry
4.1
1.1
Electricity, Gas, Water
11.9
0.1
Construction Industry
8.0
0.5
Trade, Hotel, Restaurant
7.5
1.3
Transport and Communication
20
1.4
Finance
8.5
0.8
Service
6.0
0.6
GDP Overall
6.4
6.4
Sector Agriculture, Fishing
GUNADI/KADIN/180209
Sumber : BPS
13
Struktur Struktur GDP GDP Menurut Menurut Sektor Sektor Usaha Usaha 2008 2008 Keuangan, Persewaan & JasaPerusahaan 7,4 % Kontruksi 8,4 %
Pengangkutan & Listrik, Gas Komunikasi Dan Air bersih 6,3 % 0,8 %
Jasa - jasa 9,8 % Pertambangan & Penggalian 11 %
Perdagangan, Hotel dan Restoran 14%
Industri Pengelolaan 27,9%
Pertanian, Peternakan Kehutanan, Perikanan 14,4% Sumber: API
GUNADI/KADIN/180209
14
Pertumbuhan Pertumbuhan Ekopnomi Ekopnomi dan dan GDP GDP Per Per Kapita Kapita Indonesia Indonesia 1995 1995 ~ ~ 2008 2008 2,500
10
GDP Per Kapita
US$
%
2,000 1,500
5 Pertumbuhan Ekonomi
0
1,000
-5 - 10
0
- 15
19 95 19 96 19 97 19 98 19 99 20 00 20 01 20 02 20 03 20 04 20 00 5 20 06 20 07 20 08
500
Sumber: BPS
GUNADI/KADIN/180209
15
Tekstil Tekstil dan dan Produk Produk Tekstil Tekstil
2005 2007 2008 2010 2030 Ekspor
(US$ milyard)
7,59 10,10 10,40 14,00 75,00
Pasar Dunia : US$ 642 milyar Tenaga Kerja (orang)
Langsung 2,3 juta
Tidak Langsung 4,0 juta
Sumber: API GUNADI/KADIN/180209
16
Rencana Jangka Menengah Pengembangan Industri TPT Nasional 2010
Sub Sektor
Target Nilai Ekspor US$ (milyar)
Kebutuhan Investasi
Penambahan Kap. Produksi (ton)
US$ (milyar)
Rupiah (trilyun)
Tambahan Tenaga Kerja (ribu)
Serat
-
711.000
0,95
8,07
20 ribu
Spinning
3
864.682
1,56
13,26
72 ribu
Weaving & Knitting, Finishing
3
(grey) 775.505 (finish) 971.380
2,46
20,90
160 ribu
Garment
8
359.678
0,22
1,84
217 ribu
5,19
44,07
469 ribu
TOTAL
14
-
Sumber: API GUNADI/KADIN/180209
17
Kerajinan Kerajinan Mebel Mebel
2005 Ekspor
(US$ milyard)
1,80
2007 2008 2009 2010 1,86 2,10
2,30
3,00
Pasar Dunia : US$ 250 milyar Tenaga Kerja (orang)
Langsung 2,0 juta
Tidak Langsung 8,0 juta
Jumlah Produsen Mebel = 200.000 Ekspor Mebel US$ 1 milyar menghidupi 5 juta orang GUNADI/KADIN/180209
Sumber: ASMINDO
18
Elektronika Elektronika
Ekspor
(US$ milyard)
2005
2006 2007 2008 2010
8,89
7,98 8,31 10,00 15,00
Pasar Dunia : US$ 700 milyar Pasar Domestik : Rp 24,00 trilyun Realisasi Pasar Domestik : Rp 8,00 trilyun
GUNADI/KADIN/180209
Sumber: GABEL
19
Industri Jamu (dalam US$ juta)
2004/ 2005
2007/ 2010 2008 Kebutuhan Pasar 140,00 Pasok D.N. 300,00 700,00 1.000,00 Impor Legal/Ilegal 400,00 Jamu Kimia 300,00 Kebutuhan ASIA 7,20 Kebutuhan Dunia 20,00 Ekspor 70,00 140,00 Tenaga Kerja Langsung dan Tak Langsung: 15 juta orang Indonesia Mempunyai 9.600 jenis, digunakan 300 jenis GUNADI/KADIN/180209
20
Volume Volume Pasar Pasar Kendaraan Kendaraan Bermotor Bermotor Roda Roda Empat Empat Tahun Tahun 2005 2005 ~ ~ 2008 2008 Category Passenger ( Sedan )
2005
2006
2007
2008
35,369
2,008
27,381
34,889
Passenger ( MPV )
327,155
203,676
285,733
385,415
Passenger ( SUV )
1,795
637
1,655
2,141
Commercial ( Bus )
2,292
1,254
1,700
2,879
161,249
88,433
108,558
164,100
6,057
0
8,314
13,998
533,917
296,008
433,341
603,421
17,805
30,974
60,267
100,982
103,370
105,917
105,642
103,710
Commercial ( Truck/PU) Commercial ( Double Cabin ) Total Domestic Sales (units) CBU Export (units) CKD Export (sets)
Sumber : GAIKINDO GUNADI/KADIN/180209
21
Volume Volume Pasar Pasar Kendaraan Kendaraan Bermotor Bermotor Roda Roda Dua Dua & & Roda Roda Empat Empat Tahun Tahun 2000 2000 ~ ~ 2012 2012 R-2 10,000,000 Unit 9,000,000
R-4 1.000.000 Unit 900.000 Roda 4
Roda 2
200.000
1,000,000
100.000
0
Tahun GUNADI/KADIN/180209
2012
2,000,000
2011
300.000
2010
3,000,000
2009
400.000
2008
4,000,000
2007
500.000
2006
5,000,000
2005
600.000
2004
6,000,000
2003
700.000
2002
7,000,000
2001
800.000
2000
8,000,000
0
Source : KADIN & AISI
22
Perkembangan Perkembangan Ekspor Ekspor Otomotif Otomotif Tahun Tahun 2004 2004 ~ ~ 2007 2007
2004
2005
2006
2007
2008
9.572
17.805
30.974
60.267
100.982
CKD (Sets)
26.840
103.370
105.917
KB Roda Dua CBU (unit)
12.940
15.221
42.448
KB Roda Empat CBU (Units)
Tujuan Ekspor
GUNADI/KADIN/180209
105.642 103.710 25.632
64.968
: 70 Negara
23
Proyeksi Proyeksi Pasar Pasar Kendaraan Kendaraan Bermotor Bermotor Roda Roda Empat Empat Tahun Tahun 2009 2009 Unit
700,000
+ 48,45 %
650,000 600,000
+ 10,51 %
550,000
+ 35,88 %
500,000 450,000 400,000 350,000
- 30,00 %
- 40,27 %
300,000 2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
Tahun GUNADI/KADIN/180209
24
Proyeksi Proyeksi Pasar Pasar Kendaraan Kendaraan Bermotor Bermotor Roda Roda Dua Dua Tahun Tahun 2009 2009 Unit
7,000,000
+ 40,47 %
6,500,000 6,000,000 5,500,000
+ 30,09 %
5,000,000
+ 5,40 %
4,500,000 4,000,000
- 11,89 %
3,500,000 3,000,000 2004
2005
2006
2007
- 30,00 % 2008
2009
2010
Tahun GUNADI/KADIN/180209
25
Struktur Struktur Industri Industri Otomotif Otomotif Indonesia, Indonesia, China China dan dan India India Country
Origin of Partner China
Indonesia
China
India
GUNADI/KADIN/180209
No. of Partner
Total No. of Partners
Total No. of Players
32
15
29
16
27
27
3
Europe
10
Japan
12
Korea
4
Malaysia
1
USA
2
China
5
Europe
7
Japan
13
Korea
2
USA
2
India
11
Europe
9
Japan
4
Korea
1
USA
2 26
Rasio Rasio Penduduk/Unit Penduduk/Unit Kendaraan Kendaraan Bernotor Bernotor 2007 2007
Population No.
Population 2W
Negara
Population 4W
(units)
(persons/ units)
234,693,997
30,113,565
8
6,984,800
34
(persons)
(units)
(persons/ units)
1.
INDONESIA
2.
MALAYSIA
24,821,286
7,732,925
3
7,857,500
3
3.
PHILLIPINES
91,077,287
2,405,473
38
2,865,200
32
4.
SINGAPORE
4,553,009
141,881
32
656,637
7
5.
THAILAND
65,068,149
15,650,267
4
8,821,583
7
6.
CHINA
1,321,851,888
88,205,721
15
36,058,700
37
7.
INDIA
1,147,995,898
59,565,197
19
16,866,999
68
8.
JAPAN
127,433,494
13,060,490
10
75,859,068
2
GUNADI/KADIN/180209
27
Trem Trem Pasar Pasar Otomotif Otomotif Indonesia Indonesia Hingga Hingga 2018 2018 GDP / capita
GUNADI/KADIN/180209
Volume
28
2. Daya Saing SDM Indonesia dan Upaya Meningkatkan Daya Saing Ekonomi
GUNADI/KADIN/180209
29
Masa Masa Depan Depan Pembangunan Pembangunan Ekonomi Ekonomi
Abad ke 21
Gelombang ke 4 Pembangunan Ekonomi Berdasarkan Kreatifitas GUNADI/KADIN/180209
30
Peringkat Peringkat Daya Daya Saing Saing Global Global 2004 2004 No.
Negara
Nilai
Peringkat 2004
1
USA
100
1
2
Singapore
89
2
+2
3
Australia
86
4
+3
4
Hongkong
85
6
+4
5
Taiwan
79
12
+5
6
Malaysia
75
16
+5
7
Jerman
73
21
-1
8
Jepang
71
23
+2
9
RRC
70
24
+5
10
Thailand
68
29
+1
11
India
62
34
+16
12
Korea
62
35
+2
13
Filipina
49
52
-3
14
Indonesia
38
58
-1
15
Venezuela
24
60
-1
GUNADI/KADIN/180209
Perubahan
31
Peringkat Peringkat Indeks Indeks Pembangunan Pembangunan SDM SDM (HDI) (HDI) 179 179 Negara Negara Tahun Tahun 2008 2008 Negara
Peringkat
1
Australia
4
2
Jepang
8
3
USA
15
11 Filipina
102
4
Jerman
23
12 Indonesia
109
5
Korea
25
13 Vietnam
114
6
Brunei
27
14 India
132
7
Singapura
28
15 Myanmar
135
8
Malaysia
63
16 Kamboja
136
GUNADI/KADIN/180209
Negara 9
Thailand
10 China
Peringkat 81 94
Sumber: Human Development Report 2008 32
Indeks Indeks Pengembangan Pengembangan SDM SDM (HDI) (HDI) ASEAN+3 ASEAN+3 2003 2003 Harapan Hidup (Tahun)
Melek Huruf (%)
Gross enrolment ratio (%)
GDP / Kapita (PPP US$)
Peringkat HDI
SINGAPORE
78.7
92.5
87
24,481
25
BRUNEI
76.4
92.7
74
19,210
33
MALAYSIA
73.2
88.7
71
9,512
61
THAILAND
70.0
92.6
73
7,595
73
PHILIPPINES
70.4
92.6
82
4,321
84
VIETNAM
70.5
90.3
64
2,490
108
INDONESIA
66.8
87.9
66
3,361
110
MYANMAR
60.2
89.7
48
1,027
129
CAMBODIA
56.2
73.6
59
2,078
130
LAO PDR
54.7
68.7
61
1,759
133
JEPANG
82.0
-
84
27,967
11
KOREA
77.0
97.9
93
17,971
28
CHINA
71.6
90.9
69
5,003
85
Negara
GUNADI/KADIN/180209
33
Menumbuhkan Menumbuhkan Organisasi Organisasi Pembelajaran Pembelajaran
• Nilai Tambah
• Kompeten • Pola • Budaya • Proses • Pengetahuan
• Pertumbuhan
GUNADI/KADIN/180209
34
Bahasa Bahasa Baru Baru Organisasi Organisasi Value: Say it all, say it fast. “The ultimate value of a man is not where he stands in moment of comfort and convenience, but where he stands at times of challenge and controversy”. Consistency between what it believes and says and what it does.
Versatility: Change it all, change it fast. Getting on with the change, with the right mind set. Travel light, travel fast and travel straight. GUNADI/KADIN/180209
35
Pertumbuhan Pertumbuhan Infrastruktur Infrastruktur Jalan Jalan Raya Raya Tahun Tahun 2003 2003 ~ ~ 2006 2006 450
1.000 km
Diaspal
400
25
350 300 250
T idak diaspal
139
216
206
2003
2004
17
12
27
129
Lainnya
149
168
216
208
2005
2006
200 150 100 50 0 Tahun
Sumber: Direktorat Pekerjaan Umum GUNADI/KADIN/180209
36
Rancangan Rancangan Paket Paket Stimulus Stimulus Beberapa Beberapa Negara Negara Negara USA Kanada Uni Eropa Rusia Tiongkok Jepang Korea Selatan Taiwan Selandia Baru Australia Singapura Thailand India Indonesia GUNADI/KADIN/180209
Besaran (milyar US$) 993.0 32.2 256.9 20.0 2,046.6 484.6 10.1 5.4 3.5 36.1 13.5 8.6 10.0 6.3 Sumber: News Report
37
Upaya Upaya Menjaga Menjaga Pertumbuhan Pertumbuhan dan dan Peningkatan Peningkatan Daya Daya Saing Saing • Stimulus Fiskal: Insentif Pajak dan Penghapusan Pungutan Lainnya • Stimulus Moneter Penurunan Suku Bunga Bank dan Pengenduran Likuiditas • Kepastian dan Penegakan Hukum • Perbaikan Berkelanjutan atas Infrastruktur NonFisik dan Praktik Birokrasi • Pengetatan Pengendalian atas Inflasi Berjalan • Perawatan dan Pembangunan Infrastruktur Fisik: Jalan Raya, Pelabuhan, Perkereta-apian dan lain lain. GUNADI/KADIN/180209
38
Potensi Potensi Dalam Dalam Negeri Negeri dan dan Perambahan Perambahan Pasar Pasar Ekspor Ekspor 1.
Potensi dan Kebutuhan Produk Sektor Riel Sangat Besar Yang Ditopang Oleh Jumlah Penduduk Yang Besar Pula.
2.
Perbaikan Iklim Investasi Guna Peningkatan Daya Beli Masyarakat.
3.
Pasar Seyogianya Dapat Tumbuh Rata-rata : Diatas Pertumbuhan GDP Khusus Untuk Otomotif Kelipatan Dua Dari GDP.
4.
Menumbuhkan Cinta Produk Dalam Negeri
GUNADI/KADIN/180209
39
3. Harapan Dunia Usaha dalam Menghadapi Krisis Global oleh : Rahmat Gobel, Wakil Ketua Umum KADIN Indonesia Bidang Perindustrian, Riset & Teknologi
GUNADI/KADIN/180209
40
Harapan Harapan Dunia Dunia Usaha Usaha 1) 1) Belum satupun yang bisa memastikan sedalam apa dampak krisis global terhadap perkembangan perekonomian dunia ke depan, termasuk yang akan dialami oleh Indonesia. Kita melihat begitu cepatnya perubahan proyeksi berbagai indikator ekonomi, termasuk yang dilakukan oleh lembaga multilateral seperti IMF. Oktober 2008 lalu misalnya, IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi akan turun 3% sebagai dampak anjloknya sektor keuangan Amerika Serikat. Namun baru sebulan proyeksi ini dikoreksi menjadi 2,2%. Terakhir Januari lalu, IMF kembali merevisi proyeksinya menjadi hanya 0,5%. GUNADI/KADIN/180209
41
Harapan Harapan Dunia Dunia Usaha Usaha 2) 2) Di dalam negeri pun pemerintah Indonesia juga terpaksa beberapa kali merevisi asumsi APBN 2009. Pemerintah bahkan memperkirakan (skenario terburuk) laju pertumbuhan industri non migas tahun 2009 hanya akan mencapai 2,5%. Peluang ekspor produk industri untuk mendorong pertumbuhan ekonomi kian kecil seiring krisis global. Karenanya pemerintah mengasumsikan pertumbuhan ekspor tahun ini hanya sekitar 1%. Pertumbuhan pasar dalam negeri untuk menyerap produk industri-pun kian lemah, tahun ini diperkirakan ekonomi kita tumbuh hanya 4,5%. Menurut analisa berbagai pihak, PHK 200.000 orang bisa terjadi jika pertumbuhan ekonomi hanya mencapai 4,5%. GUNADI/KADIN/180209
42
Harapan Harapan Dunia Dunia Usaha Usaha 3) 3) Hal yang sama juga dihadapi dunia usaha. Tidak banyak pilihan yang bisa dilakukan dalam menghadapi situasi saat ini. Pasar global jatuh, begitu juga pasar dalam negeri belum bisa banyak membantu. Selain penurunan daya beli, pasar dalam negeri juga dihadapkan pada likuiditas moneter yang ketat. Dalam situasi seperti sekarang ini, langkah pertama yang dilakukan oleh dunia usaha melakukan konsolidasi untuk berupaya tetap bisa bertahan sampai krisis ini mereda. Kita tentu tidak boleh hanya diam menunggu krisis ini lewat. Memperhatikan berbagai fenomena perekonomian dunia saat ini penting bagi kita untuk mengikuti serta menyimak dengan cermat serta melakukan antisipasi untuk berbenah diri terhadap apa yang akan terjadi ke depan. Untuk itu kita semua diharapkan bisa tetap memupuk sikap optimis untuk menatap perekonomian nasional ke depan. GUNADI/KADIN/180209
43
Harapan Harapan Dunia Dunia Usaha Usaha 4) 4) Boleh dikatakan, tidak ada satupun negara yang bisa menghindar dari dampak krisis global. Hampir semua negara kondisinya kini terpuruk akibat terbulensi perekonomian global dan tengah disibukan dengan agenda pembenahan perekonomian. Dalam kaitan itu, banyak kalangan meyakini, termasuk Bank Dunia, dengan keragaman sumber daya dan pasar dalam negeri yang luas sebagai basis, Indonesia mempunyai peluang lebih baik dibandingkan beberapa negara pesaing. Tinggal bagaimana kita semua bersinergi untuk memanfaatkan peluang itu.
GUNADI/KADIN/180209
44
Harapan Harapan Dunia Dunia Usaha Usaha 5) 5) Dalam tataran makro, masalah krusial yang harus segera diselesaikan adalah memperbaiki daya saing perekonomian nasional. Diakui atau tidak, presepsi dunia usaha terhadap daya saing Indonesia tidak banyak mengalami perubahan. Data terakhir yang dilansir World Economic Forum baru-baru ini menunjukkan bahwa, indeks daya saing (Global Competitive Index) Indonesia masih berada di posisi 55 dari 134 negara yang disurvei, jauh di bawah pesaing seperti Malaysia di posisi 21, China 30, Thailand 34 dan India 50. Dalam hal ini memperbaiki presepsi dunia usaha baik nasional maupun internasional terhadap birokrasi kebijakan pemerintah, kestabilan politik (hubungan eksekutif-legislatif), dan suplai infrastruktur sangat dibutuhkan. GUNADI/KADIN/180209
45
Harapan Harapan Dunia Dunia Usaha Usaha 6) 6) Dalam tataran mikro, khususnya industri manufaktur, kebijakan restrukturisasi dan revitalisasi untuk memperkuat pendalaman sektor industri dan modernisasi bagi berbagai subsektor industri yang teknologi dan fasilitas produksinya sudah ketinggalan menjadi faktor kunci keberhasilan. Semua konsekuensi yang terkait dengan hal itu harus dihadapi atau diambil, termasuk misalnya dalam hal pemberian insentif fiskal dan moneter. Dalam hal in sangat penting untuk mengembangkan pendekatan yang lebih komprehensif dan mengacu pada peningkatan nilai tambah.
GUNADI/KADIN/180209
46
Harapan Harapan Dunia Dunia Usaha Usaha 7) 7) Pendalaman industri, menjadi sangat penting bukan hanya untuk meningkatkan efisiensi atau daya saing, tapi sekaligus mengoptimalkan hasil nilai tambah dari kegiatan sektor industri dari hulu sampai hilir bagi perekonomian nasional. Ironis, Indonesia sebagai penghasil ekspor terbesar misalnya, namun tidak punya industri olefin yang memadai. Akibatnya nilai tambah dari komoditi ini lebih banyak dinikmati negara lain dan kita tidak mampu memanfaatkan keunggulan sebagai negara penghasil CPO terbesar.
GUNADI/KADIN/180209
47
Harapan Harapan Dunia Dunia Usaha Usaha 8) 8) Oleh karena itu ke depan, apapun kebijakan industri yang akan diambil harus fokus, tidak boleh lepas dari langlah restrukturisasi dan revitalisasi, termasuk kebijakan investasi. Kita jangan terpaku pada ukuran kinerja investasi industri dari sisi jumlah modal yang ditanamkan. Ukurannya adalah sejauh mana investasi itu memperkuat pendalaman industri dan ketahanan ekonomi. Kemudian untuk meningkatkan peran sektor manufaktur dalam menyerap tenaga kerja dan mengurangi kemiskinan, pengembangan industri kecil dan menengah (IKM) harus lebih ditingkatkan. Beberapa program seperti pemberian Kredit Usaaha Rakyat (KUR) perlu diperluas dan ditingkatkan plafondnya. GUNADI/KADIN/180209
48
Harapan Harapan Dunia Dunia Usaha Usaha 9) 9) Agenda yang juga perlu segara dilakukan penajam adalah mengimplementasikan konsep ketenagakerjaan yang lebih sesuai dengan kondisi yang ada, terutama terkait dengan industri padat karya. Pendekatan konsep burden sharing antara kewajiban pemerintah menciptakan lapangan kerja dengan dunia usaha sebagai pencipta lapangan kerja. Bagaimana pun dengan realitas yang ada antara lain sekitar 70% angkatan kerja kita masih berpendidikan SD dan SLTP, keberadaan industri padat karya masing sangat strategis. Terkait dengan potensi pasar dalam negeri, program P3DN harus lebih diefektifkan dan diiringi oleh percepatan pencairan dana APBN. Disamping itu penerapan SNI sangat penting itu lebih diperluas agar pasar kita tidak digerogoti secara terus menerus oleh produk impor. (*) GUNADI/KADIN/180209
49
Terima Kasih GUNADI/KADIN/180209
50