Hanya Lima Penulis: Boy Candra, Dkk Copyright © 2012 by Boy Candra Desain Sampul: (Nuzula Fildzah) Editor: (Nuzula Fildzah) Cetakan pertama, 2012 Diterbitkan melalui: www.nulisbuku.com
undang-undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta Lingkup Hak Cipta Pasal 2: 1. Hak Cipta merupakan hak eksklusif bagi Pencipta atau Pemegang Hak Cipta untuk mengumumkan atau memperbanyak Ciptaannya, yang timbul secara otomatis setelah suatu ciptaan dilahirkan tanpa mengurangi pembatasan menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku. Ketentuan Pidana Pasal 72: 1. Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak melakukan perbuatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) atau Pasal 49 ayat (1) dan ayat (2) dipidana dengan pidana penjara masing-masing paling singkat 1 (satu) bulan dan/atau denda paling sedikit Rp 1.000.000,00 (satu juta rupiah), atau pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau denda paling banyak Rp 5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah). 2. Barangsiapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, atau menjual kepada umum suatu Ciptaan atau barang hasil pelanggaran Hak Cipta atau Hak Terkait sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).
2
Kata Pengantar
T
erima kasih cinta , terima kasih perih, terima kasih untuk rahasia tuhan itu. tak pernah terbayangkan betapa besarnya isyarat yang tersimpan di balik lima huruf itu. ada bahagia yang begitu meruah, ada perih yang begitu tumpah dan kadang hati yang sesak karena menahan rindu. banyak sekali. Aku dan kini menjadi kami mempersembahkan resah dan gundah yang tertahan menumpuk dan kadang membuat lirih yang mengairi pelopak mata ini, ada pesan dan rasa yang menoreh lewat baris kalimat , lewat pagutan huruf huruf itu. “Kadang aku berpikir aku ini bodoh,saat cinta mulai menjadi rindu namun perih dan sesak silih berganti menyelimuti kalbu, entah apa yang terjadi bila esok kamu tak bersamaku lagi. Kini bahagia ini telah menjadi milik kita. Jangan buat lirih lagi. “ Sepenggal kisah yang tertulis ini bukti rasa yang ada untuk kamu, bukti bahwa aku peduli kamu. Walau terkadang apa yang kulakukan seakan aku tak peduli diriku sendiri. Semua ini bukan terlebih untukku, tapi untukmu. Ternama untuk cinta, benci dan semua rahasia tuhan itu…
2
3
Terima Kasih Untuk Hari ini “Aku bahagia hari ini.“ Pesan singkat darimu itu membuatku tersenyum kecil. Senyum yang menyembunyikan kebahagian yang kurasa. Dalam hati, aku juga ingin mengatakan padamu, aku juga bahagia. Aku bahagia karena kamu adalah ciptaan Tuhan yang saat ini selalu kurindukan. Yang saat ini kuharapkan bisa membuatku menjadi lebih berati, walau
terkadang
aku
berkata
(bohong),
aku
tak
mengharapkanmu. Walau kadang aku pura-pura acuh akan rasa itu. Rasa yang kini kusebut cinta. Masih teringat di otakku, pagi tadi saat kita ingin bertemu, aku hampir saja telat karena semalam kelamaan menelponmu, hingga aku kesiangan. Aku bergegas seperti orang yang tinggal di pinggir pantai saat gempa datang dan tsunami membayangi mereka. Maksudku, bukan seperti itu juga.
Terlalu
menakutkan
jika
menyamakan
rasa
ketakutanku untuk tidak telat menemuimu. Tapi, itulah yang terjadi. Aku takut kamu menunggu. Karena aku tau 3
4
menunggu itu kadang melelahkan. Tapi aku heran pada hatiku, kenapa dia malah tak pernah lelah menunggu kamu untuk siap bersamaku. Bahkan aku tak pernah merasa lelah seharian berbicara padamu. Walau terkadang apa yang kubicarakan mungkin sudah terlalu sering kamu dengar. Contohnya saja, Aku cinta kamu atau Aku tak berharap kamu membalas cintaku (aku bohong). Hari ini, aku merasakan cinta yang selama ini kucari. Aku lelah dengan hati yang terus pindah dan pindah lagi. Aku bosan mendengar kata “Putus.” aku ingin tetap di satu hati, menetap di sana hingga udara Tuhan tak lagi dapat kuhirup. Menetap di sana hingga Malaikat Tuhan menjemputku untuk mengadiliku karena pernah membuatmu sedih. Apakah kamu tahu tempat yang ingin kutempati sampai udara tuhan itu habis? Hatimu. Aku ingin kamu menjadi penutup mataku nanti bila Malaikat Tuhan benar-benar menjemputku. Aku tak tau harus menulis apalagi untuk membuatmu percaya. Aku ingin kamu menjadi milikku. Menjadi pendampingku menemani anak-anakku nanti. Menjadi orang yang memberiku segelas air putih saat aku sakit. Dan membuatkanku segelas teh panas di pagi untuk 4
5
menyemangati hariku. Dan seseorang yang akan kupeluk saat aku butuh penopang. Aku ingin kamu, tempat di mana aku akan berbagi kebahagiaan. Hingga saatnya nanti, aku ingin mengucapkan ijab kabul atas namamu. Lalu, menjadikanmu yang halal untukku. Ah…..pikiranku terlalu jauh. Mungkin jika kamu membaca ini kamu akan mengatakanku gila. Tapi aku ingin kamu tahu, aku serius untuk semua ini. Aku serius untuk mencintaimu dan bila akhirnya keseriusan ini akan membuatku merasa tersakiti. Aku siap. Aku tak akan pernah lari dari kenyataan ini. Kenyataan yang membuatku menjadi orang kurang waras. Aku tak tahu lagi bagaimana cara memberikan hati pada yang lain. Aku hanya tau hatimu. CUKUP ! Kamu ingat saat sore mulai menjingga kamu berkata, “Huft….kok hari ini cepat banget ya berlalu…“ dan aku hanya bilang, “Andai saja aku bisa, akan kutarik matahari itu kembali ke atas agar malam tak jadi datang.” “Kiamat donk!“ ucapmu. Tapi aku hanya ingin 5
6
bilang, “Jika
kiamat
itu bisa membuatku lebih lama
denganmu. Tak apa-apa.“ Kemudian, kamu diam dan aku juga diam. Tapi sebenarnya hati kita saling bicara. Banyak hal kecil yang kita lalui dan membuatku merasa bahagia denganmu. Dengan hanya menatapmu tersenyum aku bisa merasa tenang, kadang kamu menangis mengalirkan bulir putih itu di matamu, aku tak tahu apakah
itu
karenaku
atau
karena
seseorang
yang
(mungkin) masih kamu harapkan. Dia yang dulu kau sebut cinta. Aku tak ingin membahas dia. Hari ini, hari kita. Hari di mana hanya ada aku dan kamu. Besok apakah kamu masih mau menemaniku menjalani hari hariku. Aku ingin titipkan rindu ini pada malam, agar dia menyusupkan pada hatimu. Dan bila esok datang kamu masih ingat aku. Seseorang yang sedang merindukanmu saat ini. saat kamu membaca tulisan ini. “Cinta itu adalah kenyamanan, selayaknya dia membuatmu merasa nyaman, meski saat merasa sakit sekalipun. “ 3 Maret 2012, @dsuperboy
6
7
SEGERA PESAN HANYA DI NULISBUKU.COM
7