Henry Arianto – HAM di Indonesia Pasca Lahirnya Undang - Undang No. 26 Tahun 2000 Tentang Pengadilan HAM
HAM DI INDONESIA PASCA LAHIRNYA UNDANG-UNDANG NO. 26 TAHUN 2000 TENTANG PENGADILAN HAM Oleh: HENRY ARIANTO Dosen Fakultas Hukum – UIEU henry_arianto_77 @ yahoo.com
ABSTRAK Magna Charta adalah salah satu dokumen yang isinya mengatur mengenai Hak Asasi Manusia yang menjadikan dasar Pedoman Hak Asasi Manusia pada saat ini. Sejarah Hak Asasi Manusia itu sendiri sudah berlangsung lama, sepanjang dari keberadaan manusia itu sendiri. Indonesia pun pada akhirnya kini telah memiliki Undang-Undang No.26 Tahun 2000 tentang Pengadilan HAM, diundangkan pada tanggal 23 November 2000. Namun yang kemudian menarik untuk dikaji adalah bagaimanakah keadaan HAM di Indonesia setelah lahirnya UU No.26 tahun 2006. Adakah kasus-kasus HAM telah dapat diselesaikan, dan apa sajakah yang termasuk kriteria HAM tersebut bagaimana pula aturan HAM berdasarkan hukum agama. Hal-hal tersebut masih merupakan sesuatu hal yang menarik untuk dibahas. Apalagi mengingat Bulan Desember di katakan sebagai bulan Hak Asasi Manusia. Kata Kunci: HAM, Indonesia, Undang-Undang No. 26 Tahun 2000
Pendahuluan
selalu melindungi dan menghormati
A. Latar Belakang
hak-hak orang lain.
Bulan Desember di tetapkan
Sejarah Hak Asasi Manusia itu
sebagai Bulan Hak Asasi Manusia
sendiri sudah berlangsung lama, sepan-
(HAM). Salah satu alasannya adalah
jang dari keberadaan manusia itu sen-
mungkin agar di akhir tahun manusia
diri. Bukti dari sejarah panjang menge-
selalu diingatkan bahwa hak asasi
nai Hak Asasi Manusia adalah dapat kita
manusia merupakan hak dasar yang
temui di dokumen-dokumen kuno yang
secara kodrati melekat pada diri manu-
isinya masih relevan untuk diperguna-
sia, bersifat universal dan langgeng, oleh
kan hingga saat ini.
karena itu harus dilindungi, dihormati,
Sebut saja misalnya sebuah
dipertahankan, dan tidak boleh diabai-
Magna Charta (Piagam Agung, 1215):
kan, dikurangi, atau dirampas oleh sia-
Suatu dokumen yang mencatat beberapa
papun. Sehingga memasuki tahun yang
hak yang diberikan oleh Raja John dari
baru, kita, manusia, disadarkan untuk
Inggris kepada beberapa bangsawan bawahannya
46
Lex Jurnalica Vol.4 No.1, Desember 2006
atas
tuntutan
mereka.
Henry Arianto – HAM di Indonesia Pasca Lahirnya Undang - Undang No. 26 Tahun 2000 Tentang Pengadilan HAM
Naskah ini sekaligus membatasi kekua-
1. Kebebasan untuk berbicara dan
saan Raja John. Lalu juga dokumen Bill
menyatakan pendapat (freedom of
of Rights 1689 (Undang-Undang Hak,
speech)
1689), suatu undang-undang yang diterima oleh Parlemen Inggris sesudah berhasil
dalam
tahun
sebelumnya
mengadakan perlawanan terhadap Raja James II, dalam suatu revolusi tak berdarah (The Glorius Revolution of
2. Kebebasan beragama (freedom of religion) 3. Kebebasan dari ketakutan (freedom from fear) 4. Kebebasan keinginan (freedom from want)
1688). Ada juga kemudian dokumen
Indonesia pun pada akhirnya
Declaration des droits de l’homme et du
kini telah memiliki Undang-Undang
citoyen (Pernyataan hak-hak manusia
No.26 Tahun 2000 tentang Pengadilan
dan warga negara, 1789) suatu naskah
HAM, diundangkan pada tanggal 23
yang dicetuskan pada permulaan Revo-
November 2000. Kini pun Indonesia
lusi Perancis, sebagai perlawanan terha-
telah memiliki Pengadilan HAM yang
dap kewenangan dari rezim lama. Dan
terletak di Jalan Gajah Mada, Jakarta
terakhir adalah Bill of Rights, (Undang-
Pusat.
Undang Hak), suatu naskah yang disusun oleh rakyat Amerika dalam tahun
B. Permasalahan
1789 (sama tahunnya dengan Decla-
Yang kemudian menarik untuk dikaji
ration of Prancis) dan yang menjadi
adalah:
bagian
1. Hal-hal apa sajakah yang termasuk
dari
Undang-Undang
Dasar
Amerika pada tahun 1791. (Miriam,
kriteria
1993).
Pengadilan HAM?
HAM
menurut
UU
Yang juga sangat terkenal dalam
2. Bagaimanakah keadaan HAM di
masalah Hak Asasi Manusia ini ialah
Indonesia setelah masa enam tahun
empat hak yang dirumuskan oleh Pre-
diundangkannya
siden Amerika, Franklin D. Roosevelt
HAM, apakah keadaan HAM di
pada permulaan Perang Dunia II waktu
Indonesia makin membaik atau
berhadapan
justru malah makin memburuk?
dengan
Nazi
Jerman.
UU
Pengadilan
(Miriam, 1993). The Four Freedoms (Empat Kebebasan), yaitu:
Lex Jurnalica Vol.4 No.1, Desember 2006
47
Henry Arianto – HAM di Indonesia Pasca Lahirnya Undang - Undang No. 26 Tahun 2000 Tentang Pengadilan HAM
C. Pembahasan
sosial, artinya dia (manusia) akan selalu
Kriteria Hak Asasi Manusia
melakukan sosialisasi, manusia akan
Menurut Pasal 1 Angka 1
selalu berkelompok, tidak ada manusia
Undang-Undang Peradilan HAM, yang
yang tidak membutuhkan manusia yang
dimaksud, atau dinamakan Hak Asasi
lain. (Kansil, 2000). Sekalipun sufi yang
Manusia adalah seperangkat hak yang
hidupnya menyendiri, tetapi suatu ketika
melekat pada hakikat dan keberadaan
dia pasti akan membutuhkan orang lain,
manusia sebagai makhluk Tuhan Yang
minimal untuk menjalankan kewaji-
Maha Esa dan merupakan anugerah-Nya
bannya melakukan syiar agama. Karena
yang wajib dihormati, dijunjung tinggi
dalam agama Islam disebutkan bahwa
dan dilindungi oleh negara, hukum,
selain hablum minallah, manusia juga
pemerintah, dan setiap orang demi
harus hablum minanas. Selain menjaga
kehormatan serta perlindungan harkat
hubungan baik dengan Allah SWT,
dan martabat manusia.
manusia juga harus menjaga hubungan
Sehingga kita dapat memper-
tali silahturahmi dengan sesama manu-
kirakan bahwa HAM adalah sesuatu
sia. Sekalipun Sufi dia pasti memiliki
yang melekat pada diri manusia yang
keluarga. Sehingga bila Sufi tidak berso-
apabila hak itu dicabut, maka pada
sialisasi, patut dipertanyakan ke-Islam-
dasarnya dia dapat dikatakan bukan
annya. Intinya adalah manusia memiliki
manusia lagi, namun tak ada bedanya
hak berbicara, berpendapat, mengeluar-
dengan sebuah barang. Oleh karena itu
kan opini, berkumpul dan berkelompok.
HAM harus dilindungi, dijunjung tinggi
Jadi pengertian yang di tuliskan
dan dihormati. Sebagai contoh adalah
di dalam Pasal 1 Undang-Undang Pera-
hak untuk berbicara, apabila manusia
dilan HAM sangat luas penafsirannya,
tidak lagi memiliki hak untuk berbicara,
artinya undang-undang tidak membatasi
maka tidak ada bedanya dengan hewan.
mengenai mana yang dikatakan HAM
Hewan bekerja, beranak, makan, tidur
mana yang bukan. Asalkan hak tersebut
tetapi
walaupun
merupakan hak yang bermanfaat (dalam
memang tidak ada hewan yang berbi-
Undang-Undang disebut “anugrah dari
cara, tetapi ini hanya sekedar mencon-
Tuhan”) maka dia dapat dikatakan
tohkan saja mengenai akibat bila sese-
HAM. Allah sendiri, jauh sebelum lahir-
orang dicabut hak bicaranya.
nya Bill of Right, Magna Charta dan
tidak
berbicara,
Menurut Aristoteles, manusia
dokumen-dokumen HAM lainnya yang
adalah zoon politicon, atau makhluk 48
Lex Jurnalica Vol.4 No.1, Desember 2006
Henry Arianto – HAM di Indonesia Pasca Lahirnya Undang - Undang No. 26 Tahun 2000 Tentang Pengadilan HAM
dibuat oleh manusia, telah mengeluarkan aturan mengenai HAM.
5. Jangan
dengki
dan
iri
hati
terhadap apa yang Aku berikan
Abul-Laits Assamarqandi meri-
kepada
orang-orang,
sebab
wayatkan kepada sanadnya dari Jabir
menolak kehendak-Ku, membenci
bin Abdillah r.a. berkata Rasulullah
kepada pembahagian yang Aku
S.A.W bersabda: "Allah S.W.T. telah
berikan kepada hamba-hamba-Ku
memberikan kepada Nabi Musa bin
dan sesiapa yang tidak mening-
Imran a.s. dalam alwaah 10 bab:
galkan perbuatan tersebut, maka
1. Wahai Musa jangan menyekutukan
bukan daripada-Ku.
Aku dengan suatu apa pun, Aku
6. Jangan menjadi saksi terhadap apa
telah menetapkan api neraka akan
yang tidak engkau ketahui dengan
menyambar
benar-benar
muka
orang-orang
musyrikin.
engkau
ingati
dengan akalmu dan perasaanmu
2. Taatlah kepada-Ku dan kedua orang
dan
tuamu
niscaya
sebab Aku menuntut saksi-saksi itu
Aku
dengan teliti atas persaksian mereka.
memeliharamu dari bahaya dan akan
7. Jangan mencuri dan jangan berzina
Aku panjangkan umurmu dan Aku
isteri
hidupkan kamu dengan penghidupan
nescaya Aku tutup wajah-Ku daripa-
yang baik.
damu dan Aku tutup pintu-pintu
3. Jangan
sekali-kali
membunuh
jiwa yang Aku haramkan kecuali dengan
hak
(kebenaran),
bila
jiran
tetanggamu
sebab
langit daripadanya. 8. Jangan menyembelih korban untuk selain dari-Ku sebab Aku tidak
melanggarnya niscaya akan menjadi
menerima
sempit bagimu dunia yang luas dan
disebut nama-Ku dan ikhlas untuk-
langit dengan semua penjurunya dan
Ku.
akan kembali engkau dengan murka-Ku ke dalam api neraka. 4. Jangan sekali-kali sumpah dengan
korban
9. Cintailah
kecuali
terhadap
yang
sesama
manusia sebagaimana yang engkau suka terhadap dirimu sendiri.
nama-Ku dalam dusta atau durhaka
10. Jadikan hari Sabtu itu hari untuk
sebab Aku tidak akan membersih-
beribadat kepada-Ku dan hiburkan
kan orang yang tidak mensucikan
anak keluargamu. (Syamsul Rizal
Aku dan tidak mengagung-agung-
Hamid, 2003).
kan nama-Ku.
Apabila
kita
cermati
dari
Sepuluh Perintah Allah kepada Nabi Lex Jurnalica Vol.4 No.1, Desember 2006
49
Henry Arianto – HAM di Indonesia Pasca Lahirnya Undang - Undang No. 26 Tahun 2000 Tentang Pengadilan HAM
Musa A.S, yang lebih dikenal dengan
ada anekdot “Senang melihat orang
sebutan Ten Commandment, maka seti-
susah, Susah melihat orang senang.”
daknya ada lima HAM dalam ajaran
Padahal ketika katakanlah si A
tersebut:
merasa iri kepada tetangganya si A
1. Hak
untuk
berbakti
terhadap
atau orang lain yang berkecukupan,
orangtuanya.
maka selain telah melanggar Hak
Hak ini telah dicontohkan dengan
orang lain untuk hidup layak, juga
baik oleh pemain sepakbola terkenal
telah
pada saat Piala Dunia di Jerman
seakan menyatakan bahwa Tuhan
tahun
tersebut
telah berlaku tidak adil dengan
melakukan tandukan kepala ke dada
memberikan kekayaan terhadap si A
pemain
dan kemiskinan terhadap si B.
2006.
lawan,
Pemain
namun
hal
itu
dilakukan karena pemain lawan
berani
menentang
Tuhan,
4. Hak untuk mendapatkan sesuatu
tersebut menghina ibunya. Hasilnya
dari jerih payahnya.
FIFA tidak memberlakukan sanksi
Barang yang dimiliki seseorang
atas perlakuan menanduk tersebut,
tentu
karena itu adalah hak dia untuk
payahnya. Katakanlah sebuah dom-
menjaga nama baik orangtuanya.
pet dengan isinya. Ketika terjadi
2. Hak untuk bebas dari ketakutan
pencurian dompet, maka sebenarnya
adalah
dari
jerih
terbunuh.
dalam kasus tersebut tidak saja
Saat Aceh masih di dalam naungan
terkait Hukum Pidana, melainkan
DOM (Daerah Operasi Militer),
Hak Asasi Manusia. Mencuri adalah
hampir seluruh penduduk merasa
melanggar hak yang dimiliki orang
terancam. Mereka terancam akan
lain, hak untuk mendapatkan sesuatu
terbunuh entah karena peluru nyasar
dari jerih payahnya. Bila katakanlah
maupun memang kesengajaan salah
seorang telah bekerja keras namun
satu pihak yang bertikai di daerah
tidak ada hasil yang didapatkan,
tersebut. Namun Alhamdulillah kini
maka apa bedanya dia dengan
Aceh telah bebas dari ancaman
Budak. Maka kita harus menghargai
pembunuhan tersebut.
hak orang lain dengan tidak melaku-
3. Hak untuk hidup layak.
kan pencurian. Baik pencurian yang
Sifat dasar manusia mungkin salah
terang-terangan maupun pencurian
satunya adalah tidak suka dengan
yang terselubung (korupsi).
keberhasilan orang lain. Sehingga 50
hasil
Lex Jurnalica Vol.4 No.1, Desember 2006
Henry Arianto – HAM di Indonesia Pasca Lahirnya Undang - Undang No. 26 Tahun 2000 Tentang Pengadilan HAM
5. Hak untuk membantu sesama.
Pelanggaran
Hak
Asasi
Manusia pada dasarnya saling mem-
Manusia yang berat adalah menurut
butuhkan. Ketika terjadi bencana
UU Peradilan HAM adalah kejahatan
maka yang tertimpa musibah me-
genosida & kejahatan terhadap kema-
merlukan uluran bantuan dari manu-
nusiaan.
sia lain yang tidak tertimpa bencana. Bantuan
selain
dapat
Kejahatan
genosida
adalah
diberikan
setiap perbuatan yang dilakukan dengan
kepada mereka yang tertimpa ben-
maksud untuk menghancurkan atau me-
cana dapat pula diberikan kepada
musnahkan
mereka yang teraniaya. Sebagai con-
kelompok bangsa, ras, kelompok etnis,
toh misalnya adalah Negara Pales-
kelompok agama, dengan cara:
tina. Palestina adalah sebuah negara
a. membunuh anggota kelompok;
yang tidak memiliki tentara namun
b. mengakibatkan
seluruh
atau
sebagian
penderitaan
fisik
sering di hujani peluru oleh tentara
atau mental yang berat terhadap
Israel, sehingga mereka menjadi
anggota-anggota kelompok;
negara yang teraniaya. Oleh kare-
c. menciptakan
kondisi
kehidupan
nanya negara yang tidak teraniaya
kelompok yang akan mengakibatkan
sebenarnya memiliki hak untuk
kemusnahan secara fisik baik selu-
membantu Palestina. Namun karena
ruh atau sebagiannya;
kuatir
akan
berperkara
dengan
d. memaksakan
tindakan-tindakan
Amerika yang kerap kali mendu-
yang bertujuan mencegah kelahiran
kung Israel, maka jarang mereka
di dalam kelompok; atau
mendapatkan bantuan. Setelah
mencermati
e. memindahkan secara paksa anakHAM
berdasarkan Ten Commandement, seka-
anak dari kelompok tertentu ke kelompok lain.
rang kita kembali beralih kepada Kri-
Kejahatan terhadap kemanu-
teria HAM berdasarkan Undang-Undang
siaan adalah salah satu perbuatan yang
Peradilan HAM. Undang-undang ini
dilakukan sebagai bagian dari serangan
hanya membatasi pelanggaran HAM
yang meluas atau sistematik yang
terhadap HAM berat saja, sebab bila
diketahuinya bahwa serangan tersebut
tidak maka undang-undang ini akan
ditujukan
sangat tebal sekali, mengingat HAM itu
penduduk sipil, berupa:
bermacam-macam.
a. pembunuhan;
secara
langsung
terhadap
b. pemusnahan; Lex Jurnalica Vol.4 No.1, Desember 2006
51
Henry Arianto – HAM di Indonesia Pasca Lahirnya Undang - Undang No. 26 Tahun 2000 Tentang Pengadilan HAM
c. perbudakan;
tersebut berbeda-beda dan banyak pula
d. pengusiran atau pemindahan pendu-
yang menyalahartikannya.
duk secara paksa; e. perampasan
f.
Sepanjang sejarah kita sering
kemerdekaan
atau
menemukan tentang sekelompok orang
perampasan kebebasan fisik lain
yang berusaha untuk mendirikan negara
secara
yang
baru di dalam negara yang sudah ada.
melanggar (asas-asas) ketentuan po-
Sebut saja perjuangan Macan Tamil
kok hukum internasional;
dengan Pemerintahan yang sah di
penyiksaan;
Srilanka,
sewenang-wenang
g. perkosaan,
perbudakan
seksual,
serta
kelompok-kelompok
gerilyawan di daerah Timur Tengah.
pelacuran secara paksa, pemaksaan
Di
Indonesia
sendiri
tidak
kehamilan, pemandulan atau sterili-
sedikit perlawanan sekelompok orang
sasi secara paksa atau bentuk-bentuk
yang ingin mendirikan negara diatas
kekerasan seksual lain yang setara;
negara yang sudah sah. Sebut saja TNII
h. penganiayaan terhadap suatu kelom-
(Tentara Nasional Indonesia), OPM
pok tertentu atau perkumpulan yang
(Organisasi Papua Merdeka), dan GAM
didasari persamaan paham politik,
(Gerakan
ras,
budaya,
mereka melakukan perlawanan kepada
agama, jenis kelamin atau alasan
suatu pemerintahan yang sah dengan
lain
secara
cara yang tidak sesuai dengan hukum.
universal sebagai hal yang dilarang
Alasan mereka melakukan perlawanan
menurut hukum
cenderung klasik, yaitu merasa Peme-
i.
j.
kebangsaan,
yang
etnis,
telah
diakui
internasional;
Aceh
Pusat
Merdeka).
tidak
Dimana
penghilangan orang secara paksa;
rintah
memperhatikan
atau
mereka, sehingga lebih baik mereka
kejahatan apartheid.
mengurus wilayahnya sendiri. Bersyukur kini tidak terdengar lagi usaha-usaha
Indonesia
perlawanan untuk memisahkan diri.
setelah masa enam tahun diun-
Kasus GAM dapat diselesaikan dengan
dangkannya UU Pengadilan HAM
baik melalui bantuan dari Mantan
Keadaan
HAM
di
“All men are born free and equal.”
Begitulah
kata
semboyan.
Namun pemahaman terhadap kalimat
Presiden Finlandia yang mengajak RI dan GAM untuk berunding di Helsinki, Finlandia. Apa yang dilakukan pada masa lampau di Aceh, merupakan gambaran
52
Lex Jurnalica Vol.4 No.1, Desember 2006
Henry Arianto – HAM di Indonesia Pasca Lahirnya Undang - Undang No. 26 Tahun 2000 Tentang Pengadilan HAM
dari Pelanggaran HAM Berat, karena
menyatakan bahwa tidak terjadi pelang-
serangan yang dilakukan oleh para pihak
garan HAM Berat, padahal apabila di
yang bertikai tersebut ditujukan secara
lihat dari Undang-Undang Peradilan
langsung
sipil,
HAM dinyatakan bahwa Pelanggaran
seperti pembunuhan, pengusiran secara
HAM Berat adalah kejahatan terhadap
paksa, dimana kabarnya orang Jawa di
genosida
Aceh di usir oleh tentara GAM, dengan
kemanusiaan. Dimana kriteria kejahatan
kata lain telah terjadi pula perampasan
genosida dan kejahatan terhadap kema-
kemerdekaan atau perampasan kebe-
nusiaan dapat dilihat di atas. Secara
basan
sewenang-
tidak langsung tindakan aparat keama-
wenang yang melanggar (asas-asas)
nan tersebut telah melakukan perbuatan
ketentuan pokok hukum internasional.
yang dilakukan dengan maksud untuk
Bila orang Jawa tidak boleh ke Aceh,
menghancurkan
lalu apakah Kemerdekaan telah tercapai
seluruh atau sebagian kelompok bangsa,
pada 17 Agustus 1945? Apa yang
ras, kelompok etnis, kelompok agama.
dilakukan oleh GAM tersebut, apabila
Aparat tidak memusnahkan seluruhnya,
benar terjadi maka juga telah terjadi
namun hanya sebagian kelompok kecil
penganiayaan terhadap suatu kelompok
saja, yaitu kelompok mahasiswa yang
tertentu atau perkumpulan yang didasari
berdemo di Trisakti dan Semanggi.
persamaan paham politik, ras, kebang-
Mahasiswa pun pada saat itu terdiri dari
saan, etnis, budaya, agama, jenis kela-
beberapa ras, kelompok etnis, dan
min atau alasan lain yang telah diakui
agama. Ada yang Cina, Indonesia,
secara
yang
Batak, Jawa, Islam dan Non-Islam. Apa
dilarang menurut hukum internasional.
yang dilakukan aparat mengakibatkan
Alhamdulillah kasus ini telah selesai
penderitaan fisik dan mental terhadap
melalui jalur diplomatis, tanpa perti-
mahasiswa. Sehingga dengan kata lain
kaian
tanpa
secara tidak langsung, atau secara
menggunakan Undang-Undang Peradi-
tersirat, aparat telah melakukan keja-
lan HAM.
hatan Genocida.
terhadap
fisik lain
universal
penduduk
secara
sebagai
berkepanjangan,
Kasus
HAM
hal
dan
lainnya
yang
dan
Yang
kejahatan
atau
jelas
terhadap
memusnahkan
terlihat
adalah
menarik adalah mengenai apa yang telah
Kejahatan terhadap kemanusiaan. Kare-
dilakukan oleh TNI dan POLRI pada
na perbuatan yang dilakukan aparat
tahun 1998 saat mahasiswa melakukan
keamanan adalah sebagai bagian dari
demo di Trisakti dan Semanggi, DPR
serangan yang meluas atau sistematik
Lex Jurnalica Vol.4 No.1, Desember 2006
53
Henry Arianto – HAM di Indonesia Pasca Lahirnya Undang - Undang No. 26 Tahun 2000 Tentang Pengadilan HAM
yang
diketahuinya
bahwa
serangan
Subtansi juga mencakup hukum
tersebut ditujukan secara langsung ter-
yang hidup (living law) dan bukan
hadap penduduk sipil, berupa pembu-
hanya aturan yang ada dalam Kitab
nuhan. Aparat juga di duga telah meng-
Undang-Undang
hilangkan orang secara paksa dan
2. Legal Structure.
menyiksa beberapa mahasiswa. Maka
Struktur Hukum adalah Kepolisian,
hal
Kejaksaan, Pengadilan & LP.
ini
membuktikan
telah
terjadi
Pelanggaran HAM Berat.
Bila bicara tentang hirarki peradilan
Namun enam tahun
setelah
umum di Indonesia mulai dari yang
Peradilan
terendah adalah Pengadilan Negeri,
HAM, dan delapan tahun sejak peristiwa
hingga yang terpuncak adalah Mah-
Trisakti dan Semanggi, pelakunya hanya
kamah Agung. Ternasuk pula unsur
dikenakan pasal Pidana dan itupun
strukturnya adalah jumlah dan jenis
hanyalah pelaku di lapangan, sementara
pengadilan, yurisdiksi (jenis kasus
actor intelektual nya masih belum
yang berwenang mereka periksa
tersentuh tangan hukum untuk dapat
serta bagaimana dan mengapa)
lahirnya
Undang-Undang
mempertanggungjawabkan
Perbuatan-
nya melakukan pelanggaran HAM.
3. Legal Culture. Kultur Hukum adalah sikap manusia terhadap hukum dan sistim hukum
D. Penutup
kepercayaan, nilai, pemikiran serta
Kesimpulan
harapannya. Dengan kata lain kultur
Hukum memang masih sulit
hukum adalah suasana pikiran sosial
untuk ditegakkan di Indonesia. Menurut
dan kekuatan sosial yang menen-
Lawrence M. Friedman untuk mencapai
tukan bagaimana hukum digunakan,
sistem hukum yang baik harus meme-
dihindari, disalahgunakan. Tanpa
nuhi tiga persyaratan, yaitu:
kultur hukum, maka sistim hukum
1. Legal Subtance.
itu sendiri tidak berdaya.
54
Subtansi adalah aturan, norma, dan
Dengan lain perkataan, agar dapat HAM
pola perilaku nyata manusia yang
di Indonesia terwujud, maka harus ada
berada dalam sistem itu. Subtansi
pembenahan terhadap budaya hukum itu
juga berarti produk yang dihasilkan
sendiri.
oleh orang yang berada di dalam
terhadap kultur hukum, maka sebaik
sistim hukum itu, mencakup kepu-
apapun
tusan
keadaan tidak akan berubah. Namun,
yang
mereka
keluarkan.
Sebab
tanpa
pembenahan
perundangannya,
Lex Jurnalica Vol.4 No.1, Desember 2006
tetaplah
Henry Arianto – HAM di Indonesia Pasca Lahirnya Undang - Undang No. 26 Tahun 2000 Tentang Pengadilan HAM
sedikit apa pun perubahannya, keadaan terhadap
perlindungan
HAM
Indonesia
sudah
baik
makin
di lagi.
Semoga di Tahun 2007, HAM makin terlindungi dengan baik. Semoga.
Daftar Pustaka C.S.T. Kansil, “Pengantar Tata Hukum dan Ilmu Hukum Indonesia”, Pradnya
Paramitha,
Jakarta,
2000. Miriam Budiardjo, ”Dasar-Dasar Ilmu Politik”,
Gramedia
Pustaka
Utama, Jakarta, 1993. Syamsul Rizal Hamid, “Buku Pintar Agama Islam”, Edisi Senior, Cahaya Salam, Bogor, 2003. Undang-Undang No. 23 Tahun 2000 tentang Peradilan Hak Asasi Manusia.
Lex Jurnalica Vol.4 No.1, Desember 2006
55